SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 56
NINA
ARIEF




            NOFITA
CHANDRA




  DWI     SHOFIYYAH
1. ADAPTASI MORFOLOGI
  Adaptasi morfologi adalah penyesuaian
makhluk hidup melalui perubahan bentuk
organ tubuh yang berlangsung sangat lama
untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi
morfologi merupakan bentuk adaptasi yang
mudah diamati baik pada hewan maupun
tumbuhan karena tampak dari luar.
a.   Adaptasi Mofologi Pada Manusia
       1. Warna kulit pada Manusia.
       2. Susunan gigi pada Manusia.
b.   Adaptasi Morfologi Pada Hewan
       1) Bentuk kaki unggas bermacam-macam
     sesuai tempat hidupnya, misalnya:
•    *Kaki itik mempunyai selaput untuk membantu
     pada waktu berenang.
•    *Kaki elang pendek, kuat, dan tajam untuk
     mencengkeram mangsanya.
•    *Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari
     kedepan dan dua jari kebelakang yang berfungsi
     untuk memanjat pohon.
•    *Kaki burung kutilang panjang dan melengkung
     yang fungsinya untuk bertengger.
   2) Bentuk paruh unggas bermacam-macam sesuai
 jenis makanan dan cara makannya, misalnya:
 *Itik berparuh lebar dan pendek yang berfungsi untuk
 menangkap makanan yang licin, seperti ikan dan
 katak.
 *Paruh burung elang agak panjang dan
 runcing, fungsinya untuk merobek mangsanya.
 *Paruh burung nuri dan kakak tua bentuknya
 kecil, runcing, dan melengkung berfungsi untuk
 memakan biji-bijian.
 *Paruh burung kolibri bentuknya panjang, kecil, dan
 runcing berfungsi untuk mengisap madu.
3) Tipe mulut serangga bermacam-macam sesuai
  dengan makanannya. Ada empat tipe mulut
  sarangga,yaitu:
 Tipe pengisap, misalnya pada kupu-kupu.

 Tipe mulut pengisap dan penjilat, misalnya pada lalat
  dan lebah.
 Tipe mulut pengisap dan penusuk, misalnya pada
  nyamuk.
 Tipe mulut penggigit dan pengunyah, misalnya pada
  jangkrik, belalang dan lipas.
c. Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan
  1) Tumbuhan yang hidup di air (hidrofit), seperti
 teratai mempunyai daun lebar dan tipis, banyak
 terdapat stomata di permukaan atas yang fungsinya
 untuk mempermudah penguapan, batang
 berongga, dan akar ercabang-cabang pendek.
  2) Tumbuhan yang hidup di tempat lembab
 (higrofit), memiliki organ dengan kemampuan kusus
 untuk mengatasi kondisi lingkungannya. Daunnya
 memiliki bentuk yang tipis dan berukuran lebar supaya
 proses penguapan yang berlansung padanya terjadi
 cepat. Contoh keladi dan paku-pakuan.
  3) Tumbuhan yang hidup di tempat kering
 (xerofit), memiliki daun yang tebal, sempit, dan
 berlapis lilin
(kutikula). Dalam hal ini kutikula berfungsi untuk
mengurangi penguapan (kehilangan) air melalui daun.
Umumnya, tumbuhan ini memiliki batang yang tebal
sebagai tempat menyimpan cadangan air. Akarnya
berukuran panjang agar dapat mencapai tempat air
yang jauh. Contoh tumbuhan kaktus dan kurma.
2. ADAPTASI FISIOLOGI
   Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk
 hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya
 bisa bertahan hidup. Adaptasi fisiologi tidak mudah
 dilihat karena berkaitan dengan proses metabolisme
 didalam tubuh, misalnya pernapasan, ekskresi, dan
 pencernaan makanan. Adaptasi fisiologi terjadi pada
 tumbuhan, hewan, dan manusia.
  Tumbuhan melakukan adaptasi fisiologi antara lain
a.   Adaptasi fisiologi Pada Manusia
    *Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di
     pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan
     orang yang tinggal dipantai/dataran rendah. Hal ini
     terjadi karena semakin tinggi letak suatu daerah
     kadar oksigen semakin berkurang.
    *Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari
     pada ukuran jantung orang kebanyakan
    *Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih
     banyak mengeluarkan urine
b. Adaptasi fisiologi Pada Hewan
 Hewan    herbivora dapat mencerna makanan yang
  berupa rumput atau daun yang banyak mengandung
  serat ( selulosa) dengan bantuan enzim selulase.
 Hewan unta yang punya kandungan air di punuknya
  untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di
  padang pasir dalam jangka waktiu yang lama.
 Anjing laut memiliki lapisan lemak yang tebal untuk
  bertahan di daerah dingin
 Ketajaman indra penciuman anjing
c. Adaptasi fisiologi Pada Tumbuhan
 Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh
  serangga menpunyai bunga yang berbau khas
 Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang
  dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau
  melindungi diri terhadap herbivora. Misalnya ,semak
  azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun
  sehingga rusa tidak memakan daunnya.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri
  terhadap lingkungan dengan mengubah tingkat
  laku supaya dapat mempetahankan
  kelangsungan hidupnya.
a. Adaptasi Tingkah Laku pada Manusia
     membangun rumah panggung di hutan
b. Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
   * Mimikri
      Mimikri adalah teknik menipulasi warna kulit
    pada binatang. Misalnya bunglon yang dapat
    mengelabuhi binatang predator / pemangsa
    sehingga sulit mendeteksi kebewradaan
    bunglon untuk dimangsa.
   Gambar:bunglon
* Hibernasi
     hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada
lingkungan yang keraas dengan cara tidur
menonaktifkan dirinya. Hibernasi dapat
melangsungkan berbulan-bulan seperti pada beruang
dimusim dingin.
      Contoh hewan yang berhibernasi adalah
ular, ikan, beruang, kura-kura, dan bengkarung.
   Gambar beruang
* Autonomi
      Autonomi adalah teknik bertaha hidup dengan
  cara mengorbankan salah satu bagian tubuh.
      contoh autonomi yaitu pada cicak jika mereka
  terancam.
• ESTIVASI

     Estivasi adalah menonaktifkan diri (dorman)
pada saat kondisi lingkungan tidak bersahabat.
Bedanya dengan hibernasi adalah estivasi
dilakukan pada musim panas dengan suhu
udara yang panas dan kering.
    Contoh hewan yang berestivasi adalah lemur
kerdil.
 Cumi-cumi  mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada
  bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu
  mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
  lingkungan.
 Secara berkala, paus muncul dipermukaan air untuk
  menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus
  melakukan tindakan demikian karena alat
  pernafasannya yang berupa paru-paru tidak dapat
  memanfaatkan oksigen yang terlarut didalam air.
 Anak rayap menjilati dubur induknya untuk
  memperoleh flagellata penghasil enzim selulase untuk
  membantu mencerna makanannya yang berupa kayu.
 Rayap   dewasa sering memakan kembali kelupasan
  kulitnya untuk memperoleh kembali flagellata
  penghasil enzim selulase.
 Kerbau suka berkubang (mandi lumpur) untuk
  mengurangi pengaruh panas pada tubuhnya dan juga
  untuk membuat agar kulitnya yang tebal menjadi
  lunak.
C. ADAPTASI TINGKAH LAKU PADA
              TUMBUHAN
 Pada saat lingkungan dalam keadaan
 kering, tumbuhan yang termasuk jahe-
 jahean akan mematikan sebagaian
 tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
 Pada musim kemarau tumbuhan
 tropofit, misalnya pohon jati dan
 randu, menggugurkan daunnya.
B. SELEKSI ALAM
  Karena alam atau habitat suatu
organisme selalu menggalami
perubahan, sehingga perubahan tersebut
mempengaruhi organisme yang hidup di
dalamnya. Organisme yang dapat
beradaptasi terhadap perubahan itu akan
selamat, tetapi organisme yang tidak
mampu beradaptasi akan mati atau
mencari tempat lain yang cocok.
Sehingga secara tidak langsung alam
melakukan seleksi terhadap makhluk
yang hidup di dalamnya. Peristiwa ini
disebut seleksi alam.
Seleksi alam dapat terjadi pada setiap tahap kehidupan
  organisme, antara lain:
- Tahap zygot: tak dapat menjadi organisme muda

- Tahap organisme muda: tak dapat menjadi
  organisme dewasa
- Tahap organisme dewasa: tak dapat melakukan
  reproduksi

     Dari tanggapan seleksi tersebut, yang paling
 mudah terjadi saat sebelum reproduksi. Agar dapat
 bertahan hidup dan tak terjadi seleksi alam maka
 organisme dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi
 lingkungan.
Berikut ini contoh seleksi alam yang terjadi pada populasi
kupu-kupu Biston betularia di Inggris . Sebelum
berkembangnya industri dinegara Inggris terdapat kupu-kupu
yang berwarna cerah dan berwarna gelap disebut Biston
betuliaria. kupu-kupu yang berwarna cerah jumlahnya jauh lebih
baik banyak dibandingkan dengan kupu-kupu yang bersayap
gelap, sebab apabila kupu-kupu yang bersayap cerah hinggap
di pohon tidak mudah dilihat pemangsa karena warna sayap
seperti kulit pohon.
     setelah berkembangnya industri di Inggris jumlah popuilasi
kupu-kupu yang bersayap gelap lebih banyak dari pada jumlah
kupu-kupu yang bersayap cerah. Apakah penyebabnya?
Karena adanya perkembangan industri maka asap-asap pabrik
telah merubah lingkungan hidup kupu-kupu. Batang-batang
pohon menjadi dewasa berwarna gelap tertutup oleh gejala
akibatnya bagi Biston betularia yang berwarna gelap lebih
terlindung dari musuh-musuhnya daripada yang bersayap
cerah. Akibatnya banyak kupu-kupu Biston betularia yang
bersayap gelap akan mampu berkembangbiak, sedangkan
yangbersayap cerah akan menyusut jumlahnya karena mudah
terlihat musuh.
    Dengan adanya seleksi alam dan adaptasi
    menyebabkan terjadinya perubahan jenis makhluk
    hidup dari generasi ke generasi. Jika proses
    tersebut berlangsung dalam waktu yang
    lama, maka perubahan tersebut dapat mengarah
    kepada terbentuknya spesies baru. Peristiwa itu
    disebut Evolusi. Evolusi adalah suatu proses
    perubahan makhluk hidup yang tejadi secara
    perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat
    lama sehingga menimbulkan spesies baru.
tokoh evolusi yang sangat terkenal adalah Carles
  Robert Darwin, ia berpendapat bahwa :
1. Spesies yang hidup sekarang, berasal dari spesies
   yang hidup dimasa silam.
2. Evolusi terjadi karena seleksi alam.

     pendapat ini didukung pengamatannya macam-
   macam burung Finch yang hidup dikepulauan
   Galapagos. Darwin menemukan kurang lebih 85
   macam burung, burung-burung ini mempunyai paruh
   yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda.
   Tampaknya burung-burung ini ada hubungannya
   dengan burung di Amerika Selatan.
 Menurut  Darwin, bahwa nenek moyang burung
 Finch dikepulauan Galapagos berasal dari
 Amerika Selatan. Oleh karena suatu burung-
 burung finch harus berpindah ke kepulauan
 Galapagos. Di kepulauan Galapagos burung
 finch tersebut berpencar dalam berbagai
 lingkungan yang berbeda-beda akibatnya
 burung-burung tersebut harus menyesuaikan
 diri terhadap lingkungannya masing-
 masing, adaptasi ini terjadi turun temurun dan
 akhirnya dihasilkan variasi burung finch yang
 banyak.
D. REPRODUKSI/PERKEMBANGBIAKAN
    Reproduksi merupakan salah satu ciri makhluk hidup
yang berfungsi agar suatu jenis makhluk hidup tidak
mengalami kepunahan. Dengan berkembangbiak
makhluk hidup akan tetap lestari, bahkan bertambah
banyak. Kemampuan makhluk hidup menghasilkan
keturunan dalam suatu waktu tertentu disebut Tingkat
reproduks. Makhluk yang mampu menghasilkan
keturunan sedikit dalam waktu yang lama dikatakan
tingkat reproduksinya rendah, misalkan badak, harimau
bali, orang utan, paus biru. Sedangkan makhluk hidup
yang m dan menghasilkan keturunan banyak dalam
waktu yang singkat dikatakan tingkat reproduksinya
tinggi, misalkan ayam,tikus, anjing. Rendahnya tingkat
reproduksi makhluk hidup dapat menyebabkan makhluk
hidup tersebut langka dan terancam punah.
Cara reproduksi setiap makhluk hidup berbeda-beda.
     Bentuk reproduksi sel yaitu pembelahan sel. Ada 3 cara
     pembelahan sel, yatu :

1.  Amitosis : yaitu pembelahan sel tanpa melalui peleburan inti
    dan langsung menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah
    kromosom sama dengan induknya.
    Contoh ; amoeba,bakteri,ganggang bersel satu.
2. Mitosis : yaitu pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak
    dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel
    induk, dengan satu kali pembelahan.
    Contoh : pembelahan sel tubuh.
3. Meiosis : yaitu pembelahan yang menghasilkan 4 buah sel
    dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel
    induk, dengan mengalami dua kali pembelahan berturut-turut.
      Contoh : pembentukan sel kelamin.
1. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

Tumbuhan dapat berkembang biak secara
 vegetatif dan generatif.
a. Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan
   perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
   berbiji dapat dibbedakan menjadi dua yaitu:
     1.perkembangbiakan vegetatif alami
     2.perkembangbiakan vegetatif buatan
1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
      Perkembangbiakan vegetatif alami adalah
   perkembangbiakan vegetatif yang terjadi
   secara alami ( tanpa campur tangan manusia
   ), meliputi:
   a. Rhizom
           rhizom (akar rimpang ) adalah akar
   yang tumbuh mendatar dan terletak di
   permukaan tanah.
   contohnya: pada tanaman
   lengkuas, kunyit, sansivera, dan temu lawak.
b. Geragih ( stolon )
    Geragih ( stolon ) adalah batang yyang
tumbuh menjalar di atas atau di bawah
permukaan tanah.
contohnya: pada tanaman arbei dan pegagan.
c. Tunas Adventif
    Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh
bukan pada ujung batang ataupun ketiak daun.
contohnya: pada tanama cocor
bebek, kesemek, dan sukun.
d. Umbi Lapis
    Umbi lapis adalah tunas yang mengalami
modifikasi, terdiri atas batang yang
pendek, oleh daun-daun yang berdaging, dan
menyerupai sisik.
contohnya: pada tanaman bawang
merah, bawang putih dan bakung.
e. Umbi Batang
    Umbi batang adalah batang yang tumbuh di
dalam tanah, ujungnya mengembung
membentuk umbi.
contohya: pada tanaman kentang dan gembili.
f. Umbi Akar
    Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi
untuk menyimpan cadangan makanan.
contohnya: pada tanaman dahlia.
g. Tunas
    Tunas yang berfungsi saebagai alat
perkembangbiakan secara vegetatif adalah
tunas yang tumbuh di pangkal batang dan
bersembunyi didalam tanah.
2. Perkembangan Vegetatif Buatan
      perkembangan vegetatif buatan adalah
  perkembangan dengan bantuan manusia. Contoh-
  contoh vegetatif buatan yaitu:
  a. Setek
      setek adalah pemisahan atau pemotongan bagian
  tanaman untuk menghasilkan tanaman baru. Setek
  dibedakan menjadi 2 yaitu:
  1. setek daun dilakukan dengan menanam daun atau
  potongan daun.
  concohnya: pada tumbuhan bogania dan cocor bebek.
  2. setek batang dilakukan dengan menanam bagian
  atau cabang tanaman yang sudah cukup umurnya.
  contohnya: pada tumbuhan ketela pohon, sirih,mawar
  dan waru
b. Mencangkok
     Mencangkok biasanya dilakukan pada pohon
buah-buahan
ciontohnya: tumbuhan mangga, jambu
air, rambutan
c. Menempel ( okulasi )
      Menempel ( okulasi ) adalah menggabungkan
bagian tubuh dua tanaman yang berbeda untuk
mendapatkan tanaman dengan mutu yang lebih
baik.
contohnya: bagian bawah berasal dari tanaman
mangga yang rasanya asam tetapi memiliki akar
yang kuat dan bagian atas berasal dari tanaman
mangga yang rasanya manis tetapi akarnya kurang
kuat.
d. Mengenten ( Menyambung )
     tujuan utama mengenten sama dengan
okulasi, yaitu menggabungkan dua tanaman untuk
mendapatkan tanaman yang baru yang mutunya
lebih baik. Kalau menempel dan menggabungkan
batang dengan kulit yang mengandung mata
tunas, mengenten dan menggabung batang
dengan cabang tanaman lain yang buahnya sudah
diketahui kualitasnya.
e. merunduk
    cara perkembangbiakan merunduk dilakukan
dengan merundukkan dan membenglokkan cabang
tanaman sampai ke tanah kemudian ditimbun
tanah
Contohnya: pada tanaman alamanda, apel dan
kaca piring
b. Perkembangbiakan Generatif
     Dalam perkembangbiakan ini organ yang
 berperan adalah bunga. Perkembangbiakan
 generatif pada tumbuhan melibatkan dua
 proses yaitu:
 1) Penyerbukan
     pada tumbuhan biji tertutup
 (Angiospermae), penyerbukan adalah peristiwa
 jatuhnya/melekatnya serbuk sari di kepala putik.
 Sedangkan pada tumbuhan biji tertutup (
 Gymnospermae ) yang disebut penyerbukan
 adalah melekatnya serbuk sari langsung pada
 bakal biji.
2) Pembuahan
    yang dimaksut pembuahan itu adalah
proses peleburan antara sel kelamin jantan
(sperma) dan sel kelamin pada betina (sel telur
atau ovum). Pembuahan pada Angiospermae
berlangsung dalam ruang bakal biji.
PERBEDAAN PERKEMBANGAN GENERATIF DAN
         Jenis              VEGETATIF
                              keuntungan             kerugian
   perkembangbiakan

     Tabel tentang perbedaan antara perkembangan
      generatif dengan vegetatif mudah tumbang • lama untuk
Generatif                 • tidak
                           • tidak mudah terserang   menghasilkan buah
                           penyakit                  • sifat anak belum
                                                     tentu sama dengan
                                                     induk




Vegetatif                  • waktu berbuah cepat    • mudah tumbang
                           • sifat anak sama dengan • mudah diserang
                           sifat induknya           penyakit
PERBEDAAN PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF DAN VEGETATIF
No    Faktor pembeda                       Reproduksi
                                  Generatif                  Vegetatif

1.   Induk                          Satu                        Dua

2.   Asal keturunan    Bagian tubuh induknya            Peleburan gamet
                                                        jantan dan betina

3.   Sirat keturunan   Sama dengan induknya             Bervariasi
                                                        (perpaduan sifat
                                                        kedua induknya)
2. Perkembangabiakan Hewan
  a. Perkembangbiakan Vegetatif Hewan
     1. membelah diri
      perkembangbiakan dengan cara
      membelah diri hanya terjadi pada     protozoa
      (hewan bersel satu)
      contohnya: Amoeba, Paramaecium, dan
      Euglena
     2. Fragmentasi
      Pada fragmentasi, individu baru terbentuk dari
  potongan tubuh individunya. Masing-masing
  potongan tubuh akan       tumbuh dan berkembang
  menjadi individu    baru.
      contohnya: pada cacing Planaria
3. Pembentukan Tunas
    contoh hewan yang melakukan reproduksi
dengan membentuk tunas        ialah Hydra. Individu
baru Hydra    terbentuk dari bagian tubuh Hyndra
   dewasa, setelah cukup besar, tunas akan
   melepaskan diri dari tubuh induknya.
   contohnya: ubur-ubur,hewan karang dan
   anemon laut.
 4. Sporulasi
    Sporulasi adalah proses pembelahan
   berganda (pembelahan multipel) yang
   menghasilkan spora.
    contohnya: pada Plasmodium
b. Perkembangbiakan Generatif
  a. Hewan Avertebrata
   1. Protozoa
      perkembangbiakan generativ dengan
     cara konjugasi yaitu perkawinan antara      dua
individu sejenis yang tidak diketahui      jenis
kelaminya.
      contohnya: Paramaecium caudatum
  2. Porifera
      merupakan hewan bersel banyak dan bersifat
hermafrodit. Meskipun memounyai dua macam alat
reproduksi, porifera tidak dapat melalukan
reproduksi sendiri,dengan kata lain, untuk
melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu
3. Coelenterata
     Coelenterata (hewan berongga) sifatnya
     hermafrodit. Contohnya Hydra. Berbeda dengan
porifera, ovum Hydra dapat diubah oleh sperma yang
dihasilkan oleh individu yang sama.
  4. Vermes
     contoh vermes adalah cacing tanah. Cacing tanah
     bersifat hermafrodit. Namun pada cacing tanah tidak
terjadi pembuahan sendiri kasena          masaknya ovum
dan sperma tidak bersamaan dan tidak ada saluran yang
menghubungkan           ovarium dan testis.
 5. Artropoda
     contoh anggota artropoda (hewan berbuku-buku)
     adalah udang. Udang bersifat gonokoristik,
     artinya alat reproduksi jantan dan betinanya
     terpisah pada dua individu berbeda
5. Artropoda
    contoh anggota artropoda (hewan berbuku-
buku) adalah udang. Udang bersifat
gonokoristik, artinya alat  reproduksi jantan
dan betinanya terpisah pada dua individu
berbeda
b. Hewan Vertebrata
    pada Vertebrata, reproduksi hanya terjadi
secara generatif. Semua hewan yang termasuk
Vertebrata bersifat gonokoristik. Berdasarkan
tempat terjadinya, pembuahan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu pembuahan luar
(fertilisasi eksternal) dan menghasilkan dalam
(fertilisasi internal).
1) fertilisasi eksternal
     Pada fertilisasi eksternal pertemuan antara
sperma dan ovum terjadi di luar tubuh induk
betina, tepatnya di air. Hewan yang melakukan
fertilisasi eksternal menghasilkan sperma atau
ovum dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi banyaknya
hambatan yang merintangi terjadinya
pertemuan sperma dan ovum.
Hal-hal yang tidak menguntungkan bagi
terjadinya fertilisasi eksternal antara lain:
  a. Arus air yang deras
  b. Hewan pemakan telir (predator)
  c. Pelepasan ovum dan sperma dalam waktu
     yang tidak bersama atau ovum sudah
     mati (kondisi lingkungan yang tidak
  menguntungkan) sebelum bertemu sperma.
  Fertilisasi eksternal terjadi pada anggota
  Vertebrata yang termasuk kelas Pisces
  (ikan), dan Amphibia (amfibi).
2. Fertilisasi Internal
    Pada fertilisasi internal pertemuan antara
sperma dan ovum terjadi di dalam tubuh induk
betina, di saluran ovum yang disebut
oviduk/saluran fallopi. Fertilisasi internal terjadi
pada anggota kelas Rertilia (hewan
melata),aves (burung),dan mamalia (hewan
menyusui).
Hasil dari proses pembuahan adalah zigot yang
akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio.
Berdasarkan letak dan cara memperoleh
makanan pada masa perkembangan
embrio,serta wujud embriopada waktu keluar
dari tubuh induknya dikenal tiga cara
reproduksi,yaitu:
a. ovipar (bertelur) adalah jenis reproduksi dengan
     cara menghasilkan telur yang berkembang dan
     menetes di luar tubuh induknya, misalnya:
     pada ayam, burung, ikan dan katak.
b. ovovivivar (bertelur-beranak) adalahreproduksi
     yang menghasilkan telur dan memeliharanya di
dalam tubuh induknya,tetapi embrio tidak     mendapat
makanan dari induknya. Pada kadal dan ular Boa.
c. Vivipar (beranak)
     adalah reproduksi dengan cara memelihara telur
yang dibuahi di dalam tubuh induknya dan selama
pekembangannya, embrio mendapatkan           makanan
dari inuknya, misalnya: pada       kucing,kambing dan
hewan menyusui lainya.
No       Nama hewan   Masa hamil     Jumlah anak
1    Anjing            58-63 hari       1-12
2    Anjing laut      9-12 bulan         1-4
3    Babi             112-115 hari
4    Beruang hitam      6 bulan
5    Bison            270-285 hari
6    Domba daging     144-147 hari
7    Domba wol        148-155 hari
8    Gajah             21 bulan          1
9    Gorila             8 bulan          1
10   Harimau          100-108 hari       2-4
11   Paus               360 hari         1
12   Jerapah          14-15 bulan
13   kambing            150 hari         1-3
14   kanguru           38-39 hari        1-2
15   Keledai            365 hari
16   Kelinci            1 bulan         1-13
17   Kerbau             315 hari
No             Nama hewan   Masa hamil   Jumlah anak
19   Kuda                    11 bulan        1
20   Lumba-lumba             9 bulan         1
21   Marmot                 67-68 hari
22   Unta                    410 hari
23   Rubah                  49-50 hari       1-8
24   Rusa                    7 bulan         2
25   Sapi Aberden            281 hari
26   Sapi Ayrshire           279 hari
27   Sapi Guernsey           283 hari
28   Sapi Jersey             279 hari
29   Sapi Shorthorn          282 hari
30   Simpanse                226 hari        1-6
31   Singa                   108 hari        1-4
32   Srigala                60-63 hari      1-13
33   Tikus                  19-21 hari       1-9
34   Tupai                  16-19 hari      2-12

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidupKelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidupmamadila
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiSatria
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeResa Indar P
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeganish anggraeni
 
4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mhSugeng Pamudji
 
Adaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk HidupAdaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk Hidupadetiaindriani
 
adaptasi tingkah laku terhadap hewan
adaptasi tingkah laku terhadap hewanadaptasi tingkah laku terhadap hewan
adaptasi tingkah laku terhadap hewanSekar Pramesti
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Erreina Saifa
 
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organismeIpa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organismem. syaiful anwar
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKurniawaty Sabiis
 
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoAdaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoWong Cilik
 
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP Anung Hastuti
 
Materi ipa kelas 5 sd semester i
Materi ipa kelas 5 sd semester iMateri ipa kelas 5 sd semester i
Materi ipa kelas 5 sd semester isoviapgsdbanjarbaru
 
Kelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupKelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupAndina Tasya
 

La actualidad más candente (20)

Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
151021 kelas 5
151021 kelas 5151021 kelas 5
151021 kelas 5
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidupKelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh
 
Adaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk HidupAdaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk Hidup
 
Adaptasi makhluk hidup
Adaptasi makhluk hidupAdaptasi makhluk hidup
Adaptasi makhluk hidup
 
Adaptasi
Adaptasi Adaptasi
Adaptasi
 
Adaptasi
AdaptasiAdaptasi
Adaptasi
 
adaptasi tingkah laku terhadap hewan
adaptasi tingkah laku terhadap hewanadaptasi tingkah laku terhadap hewan
adaptasi tingkah laku terhadap hewan
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup
 
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organismeIpa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoAdaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
 
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
 
Materi ipa kelas 5 sd semester i
Materi ipa kelas 5 sd semester iMateri ipa kelas 5 sd semester i
Materi ipa kelas 5 sd semester i
 
Kelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupKelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidup
 

Similar a ADAPTASI MORFOLOGI

Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanPertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanAhmad Nawawi, S.Kom
 
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPeniKusumastuti1
 
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)Dhonny Azziz
 
Adaptasi pada hewan
Adaptasi pada hewanAdaptasi pada hewan
Adaptasi pada hewanmonaarman
 
9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organismeAlfie Kesturi
 
Makalah harlianti
Makalah harliantiMakalah harlianti
Makalah harliantiWarnet Raha
 
Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologiAdaptasi morfologi
Adaptasi morfologiAbdul Majid
 
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup nurlianti
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup  nurliantiMakalah tingkatan organisme makhluk hidup  nurlianti
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup nurliantiOperator Warnet Vast Raha
 

Similar a ADAPTASI MORFOLOGI (20)

Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanPertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
 
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
 
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)
2. cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya (vivi rinda)
 
Adaptasi pada hewan
Adaptasi pada hewanAdaptasi pada hewan
Adaptasi pada hewan
 
Klasifikasi dan Adaptasi Mahluk Hidup
Klasifikasi dan Adaptasi Mahluk HidupKlasifikasi dan Adaptasi Mahluk Hidup
Klasifikasi dan Adaptasi Mahluk Hidup
 
9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme
 
Makalah sitti nurbaya
Makalah sitti nurbayaMakalah sitti nurbaya
Makalah sitti nurbaya
 
Makalah harlianti
Makalah harliantiMakalah harlianti
Makalah harlianti
 
Makalah harlianti
Makalah harliantiMakalah harlianti
Makalah harlianti
 
Makalah muliasti
Makalah muliastiMakalah muliasti
Makalah muliasti
 
Makalah muliasti
Makalah muliastiMakalah muliasti
Makalah muliasti
 
Makalah muliasti
Makalah muliastiMakalah muliasti
Makalah muliasti
 
Makalah muliasti
Makalah muliastiMakalah muliasti
Makalah muliasti
 
Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologiAdaptasi morfologi
Adaptasi morfologi
 
makalah biologi
makalah biologimakalah biologi
makalah biologi
 
Tingkatan organisme makhluk hidup muliasti
Tingkatan organisme makhluk hidup muliastiTingkatan organisme makhluk hidup muliasti
Tingkatan organisme makhluk hidup muliasti
 
Tingkatan organisme makhluk hidup muliasti
Tingkatan organisme makhluk hidup muliastiTingkatan organisme makhluk hidup muliasti
Tingkatan organisme makhluk hidup muliasti
 
Tingkatan organisme makhluk hidup muliasti
Tingkatan organisme makhluk hidup muliastiTingkatan organisme makhluk hidup muliasti
Tingkatan organisme makhluk hidup muliasti
 
Tingkatan organisme makhluk hidup muliasti
Tingkatan organisme makhluk hidup muliastiTingkatan organisme makhluk hidup muliasti
Tingkatan organisme makhluk hidup muliasti
 
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup nurlianti
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup  nurliantiMakalah tingkatan organisme makhluk hidup  nurlianti
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup nurlianti
 

Más de Nining Mtsnkra

Más de Nining Mtsnkra (20)

Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9j
Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9jBab 4 kelangsungan hidup organisme 9j
Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9j
 
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9jBab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
 
Bab 1 sistem ekskresi kls 9j
Bab 1 sistem ekskresi kls 9jBab 1 sistem ekskresi kls 9j
Bab 1 sistem ekskresi kls 9j
 
Bab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9iBab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9i
 
Bab 6 bioteknologi 9j
Bab 6 bioteknologi 9jBab 6 bioteknologi 9j
Bab 6 bioteknologi 9j
 
Bab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9iBab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9i
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
Bab 1 sistem ekskresi kls 9i
Bab 1 sistem ekskresi kls 9iBab 1 sistem ekskresi kls 9i
Bab 1 sistem ekskresi kls 9i
 
Bab 6 kls 9j
Bab 6 kls 9jBab 6 kls 9j
Bab 6 kls 9j
 
Bab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9iBab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9i
 
Bab 5 kls 9i
Bab 5 kls 9iBab 5 kls 9i
Bab 5 kls 9i
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Mendidik anak
Mendidik anakMendidik anak
Mendidik anak
 
Bedah skl biologi
Bedah skl biologiBedah skl biologi
Bedah skl biologi
 
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusia
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusiaSistem koordinasi dan alat indra pada manusia
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusia
 
Sistem ekresi
Sistem ekresiSistem ekresi
Sistem ekresi
 
Kupu kupu 2
Kupu kupu 2Kupu kupu 2
Kupu kupu 2
 
Bab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem sarafBab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem saraf
 

ADAPTASI MORFOLOGI

  • 1.
  • 2. NINA ARIEF NOFITA CHANDRA DWI SHOFIYYAH
  • 3. 1. ADAPTASI MORFOLOGI Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi yang mudah diamati baik pada hewan maupun tumbuhan karena tampak dari luar.
  • 4. a. Adaptasi Mofologi Pada Manusia 1. Warna kulit pada Manusia. 2. Susunan gigi pada Manusia. b. Adaptasi Morfologi Pada Hewan 1) Bentuk kaki unggas bermacam-macam sesuai tempat hidupnya, misalnya: • *Kaki itik mempunyai selaput untuk membantu pada waktu berenang. • *Kaki elang pendek, kuat, dan tajam untuk mencengkeram mangsanya. • *Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari kedepan dan dua jari kebelakang yang berfungsi untuk memanjat pohon. • *Kaki burung kutilang panjang dan melengkung yang fungsinya untuk bertengger.
  • 5.
  • 6. 2) Bentuk paruh unggas bermacam-macam sesuai jenis makanan dan cara makannya, misalnya:  *Itik berparuh lebar dan pendek yang berfungsi untuk menangkap makanan yang licin, seperti ikan dan katak.  *Paruh burung elang agak panjang dan runcing, fungsinya untuk merobek mangsanya.  *Paruh burung nuri dan kakak tua bentuknya kecil, runcing, dan melengkung berfungsi untuk memakan biji-bijian.  *Paruh burung kolibri bentuknya panjang, kecil, dan runcing berfungsi untuk mengisap madu.
  • 7.
  • 8. 3) Tipe mulut serangga bermacam-macam sesuai dengan makanannya. Ada empat tipe mulut sarangga,yaitu:  Tipe pengisap, misalnya pada kupu-kupu.  Tipe mulut pengisap dan penjilat, misalnya pada lalat dan lebah.  Tipe mulut pengisap dan penusuk, misalnya pada nyamuk.  Tipe mulut penggigit dan pengunyah, misalnya pada jangkrik, belalang dan lipas.
  • 9.
  • 10. c. Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan 1) Tumbuhan yang hidup di air (hidrofit), seperti teratai mempunyai daun lebar dan tipis, banyak terdapat stomata di permukaan atas yang fungsinya untuk mempermudah penguapan, batang berongga, dan akar ercabang-cabang pendek. 2) Tumbuhan yang hidup di tempat lembab (higrofit), memiliki organ dengan kemampuan kusus untuk mengatasi kondisi lingkungannya. Daunnya memiliki bentuk yang tipis dan berukuran lebar supaya proses penguapan yang berlansung padanya terjadi cepat. Contoh keladi dan paku-pakuan. 3) Tumbuhan yang hidup di tempat kering (xerofit), memiliki daun yang tebal, sempit, dan berlapis lilin
  • 11. (kutikula). Dalam hal ini kutikula berfungsi untuk mengurangi penguapan (kehilangan) air melalui daun. Umumnya, tumbuhan ini memiliki batang yang tebal sebagai tempat menyimpan cadangan air. Akarnya berukuran panjang agar dapat mencapai tempat air yang jauh. Contoh tumbuhan kaktus dan kurma.
  • 12. 2. ADAPTASI FISIOLOGI Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi fisiologi tidak mudah dilihat karena berkaitan dengan proses metabolisme didalam tubuh, misalnya pernapasan, ekskresi, dan pencernaan makanan. Adaptasi fisiologi terjadi pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Tumbuhan melakukan adaptasi fisiologi antara lain
  • 13. a. Adaptasi fisiologi Pada Manusia  *Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal dipantai/dataran rendah. Hal ini terjadi karena semakin tinggi letak suatu daerah kadar oksigen semakin berkurang.  *Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan  *Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine
  • 14. b. Adaptasi fisiologi Pada Hewan  Hewan herbivora dapat mencerna makanan yang berupa rumput atau daun yang banyak mengandung serat ( selulosa) dengan bantuan enzim selulase.  Hewan unta yang punya kandungan air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktiu yang lama.  Anjing laut memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin  Ketajaman indra penciuman anjing
  • 15. c. Adaptasi fisiologi Pada Tumbuhan  Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga menpunyai bunga yang berbau khas  Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivora. Misalnya ,semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
  • 16. Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkat laku supaya dapat mempetahankan kelangsungan hidupnya. a. Adaptasi Tingkah Laku pada Manusia membangun rumah panggung di hutan b. Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan * Mimikri Mimikri adalah teknik menipulasi warna kulit pada binatang. Misalnya bunglon yang dapat mengelabuhi binatang predator / pemangsa sehingga sulit mendeteksi kebewradaan bunglon untuk dimangsa.
  • 17. Gambar:bunglon
  • 18. * Hibernasi hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keraas dengan cara tidur menonaktifkan dirinya. Hibernasi dapat melangsungkan berbulan-bulan seperti pada beruang dimusim dingin. Contoh hewan yang berhibernasi adalah ular, ikan, beruang, kura-kura, dan bengkarung.
  • 19. Gambar beruang
  • 20. * Autonomi Autonomi adalah teknik bertaha hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh. contoh autonomi yaitu pada cicak jika mereka terancam.
  • 21. • ESTIVASI Estivasi adalah menonaktifkan diri (dorman) pada saat kondisi lingkungan tidak bersahabat. Bedanya dengan hibernasi adalah estivasi dilakukan pada musim panas dengan suhu udara yang panas dan kering. Contoh hewan yang berestivasi adalah lemur kerdil.
  • 22.  Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan.  Secara berkala, paus muncul dipermukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernafasannya yang berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut didalam air.  Anak rayap menjilati dubur induknya untuk memperoleh flagellata penghasil enzim selulase untuk membantu mencerna makanannya yang berupa kayu.
  • 23.  Rayap dewasa sering memakan kembali kelupasan kulitnya untuk memperoleh kembali flagellata penghasil enzim selulase.  Kerbau suka berkubang (mandi lumpur) untuk mengurangi pengaruh panas pada tubuhnya dan juga untuk membuat agar kulitnya yang tebal menjadi lunak.
  • 24. C. ADAPTASI TINGKAH LAKU PADA TUMBUHAN  Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk jahe- jahean akan mematikan sebagaian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.  Pada musim kemarau tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
  • 25. B. SELEKSI ALAM Karena alam atau habitat suatu organisme selalu menggalami perubahan, sehingga perubahan tersebut mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya. Organisme yang dapat beradaptasi terhadap perubahan itu akan selamat, tetapi organisme yang tidak mampu beradaptasi akan mati atau mencari tempat lain yang cocok. Sehingga secara tidak langsung alam melakukan seleksi terhadap makhluk yang hidup di dalamnya. Peristiwa ini disebut seleksi alam.
  • 26. Seleksi alam dapat terjadi pada setiap tahap kehidupan organisme, antara lain: - Tahap zygot: tak dapat menjadi organisme muda - Tahap organisme muda: tak dapat menjadi organisme dewasa - Tahap organisme dewasa: tak dapat melakukan reproduksi Dari tanggapan seleksi tersebut, yang paling mudah terjadi saat sebelum reproduksi. Agar dapat bertahan hidup dan tak terjadi seleksi alam maka organisme dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan.
  • 27. Berikut ini contoh seleksi alam yang terjadi pada populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris . Sebelum berkembangnya industri dinegara Inggris terdapat kupu-kupu yang berwarna cerah dan berwarna gelap disebut Biston betuliaria. kupu-kupu yang berwarna cerah jumlahnya jauh lebih baik banyak dibandingkan dengan kupu-kupu yang bersayap gelap, sebab apabila kupu-kupu yang bersayap cerah hinggap di pohon tidak mudah dilihat pemangsa karena warna sayap seperti kulit pohon. setelah berkembangnya industri di Inggris jumlah popuilasi kupu-kupu yang bersayap gelap lebih banyak dari pada jumlah kupu-kupu yang bersayap cerah. Apakah penyebabnya? Karena adanya perkembangan industri maka asap-asap pabrik telah merubah lingkungan hidup kupu-kupu. Batang-batang pohon menjadi dewasa berwarna gelap tertutup oleh gejala akibatnya bagi Biston betularia yang berwarna gelap lebih terlindung dari musuh-musuhnya daripada yang bersayap cerah. Akibatnya banyak kupu-kupu Biston betularia yang bersayap gelap akan mampu berkembangbiak, sedangkan yangbersayap cerah akan menyusut jumlahnya karena mudah terlihat musuh.
  • 28. Dengan adanya seleksi alam dan adaptasi menyebabkan terjadinya perubahan jenis makhluk hidup dari generasi ke generasi. Jika proses tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka perubahan tersebut dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. Peristiwa itu disebut Evolusi. Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup yang tejadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga menimbulkan spesies baru.
  • 29. tokoh evolusi yang sangat terkenal adalah Carles Robert Darwin, ia berpendapat bahwa : 1. Spesies yang hidup sekarang, berasal dari spesies yang hidup dimasa silam. 2. Evolusi terjadi karena seleksi alam. pendapat ini didukung pengamatannya macam- macam burung Finch yang hidup dikepulauan Galapagos. Darwin menemukan kurang lebih 85 macam burung, burung-burung ini mempunyai paruh yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda. Tampaknya burung-burung ini ada hubungannya dengan burung di Amerika Selatan.
  • 30.  Menurut Darwin, bahwa nenek moyang burung Finch dikepulauan Galapagos berasal dari Amerika Selatan. Oleh karena suatu burung- burung finch harus berpindah ke kepulauan Galapagos. Di kepulauan Galapagos burung finch tersebut berpencar dalam berbagai lingkungan yang berbeda-beda akibatnya burung-burung tersebut harus menyesuaikan diri terhadap lingkungannya masing- masing, adaptasi ini terjadi turun temurun dan akhirnya dihasilkan variasi burung finch yang banyak.
  • 31. D. REPRODUKSI/PERKEMBANGBIAKAN Reproduksi merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang berfungsi agar suatu jenis makhluk hidup tidak mengalami kepunahan. Dengan berkembangbiak makhluk hidup akan tetap lestari, bahkan bertambah banyak. Kemampuan makhluk hidup menghasilkan keturunan dalam suatu waktu tertentu disebut Tingkat reproduks. Makhluk yang mampu menghasilkan keturunan sedikit dalam waktu yang lama dikatakan tingkat reproduksinya rendah, misalkan badak, harimau bali, orang utan, paus biru. Sedangkan makhluk hidup yang m dan menghasilkan keturunan banyak dalam waktu yang singkat dikatakan tingkat reproduksinya tinggi, misalkan ayam,tikus, anjing. Rendahnya tingkat reproduksi makhluk hidup dapat menyebabkan makhluk hidup tersebut langka dan terancam punah.
  • 32. Cara reproduksi setiap makhluk hidup berbeda-beda. Bentuk reproduksi sel yaitu pembelahan sel. Ada 3 cara pembelahan sel, yatu : 1. Amitosis : yaitu pembelahan sel tanpa melalui peleburan inti dan langsung menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan induknya. Contoh ; amoeba,bakteri,ganggang bersel satu. 2. Mitosis : yaitu pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk, dengan satu kali pembelahan. Contoh : pembelahan sel tubuh. 3. Meiosis : yaitu pembelahan yang menghasilkan 4 buah sel dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk, dengan mengalami dua kali pembelahan berturut-turut. Contoh : pembentukan sel kelamin.
  • 33. 1. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN Tumbuhan dapat berkembang biak secara vegetatif dan generatif. a. Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibbedakan menjadi dua yaitu: 1.perkembangbiakan vegetatif alami 2.perkembangbiakan vegetatif buatan
  • 34. 1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan vegetatif yang terjadi secara alami ( tanpa campur tangan manusia ), meliputi: a. Rhizom rhizom (akar rimpang ) adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di permukaan tanah. contohnya: pada tanaman lengkuas, kunyit, sansivera, dan temu lawak.
  • 35. b. Geragih ( stolon ) Geragih ( stolon ) adalah batang yyang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. contohnya: pada tanaman arbei dan pegagan. c. Tunas Adventif Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun ketiak daun. contohnya: pada tanama cocor bebek, kesemek, dan sukun.
  • 36. d. Umbi Lapis Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi, terdiri atas batang yang pendek, oleh daun-daun yang berdaging, dan menyerupai sisik. contohnya: pada tanaman bawang merah, bawang putih dan bakung. e. Umbi Batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya mengembung membentuk umbi. contohya: pada tanaman kentang dan gembili.
  • 37. f. Umbi Akar Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi untuk menyimpan cadangan makanan. contohnya: pada tanaman dahlia. g. Tunas Tunas yang berfungsi saebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif adalah tunas yang tumbuh di pangkal batang dan bersembunyi didalam tanah.
  • 38. 2. Perkembangan Vegetatif Buatan perkembangan vegetatif buatan adalah perkembangan dengan bantuan manusia. Contoh- contoh vegetatif buatan yaitu: a. Setek setek adalah pemisahan atau pemotongan bagian tanaman untuk menghasilkan tanaman baru. Setek dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. setek daun dilakukan dengan menanam daun atau potongan daun. concohnya: pada tumbuhan bogania dan cocor bebek. 2. setek batang dilakukan dengan menanam bagian atau cabang tanaman yang sudah cukup umurnya. contohnya: pada tumbuhan ketela pohon, sirih,mawar dan waru
  • 39. b. Mencangkok Mencangkok biasanya dilakukan pada pohon buah-buahan ciontohnya: tumbuhan mangga, jambu air, rambutan c. Menempel ( okulasi ) Menempel ( okulasi ) adalah menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang berbeda untuk mendapatkan tanaman dengan mutu yang lebih baik. contohnya: bagian bawah berasal dari tanaman mangga yang rasanya asam tetapi memiliki akar yang kuat dan bagian atas berasal dari tanaman mangga yang rasanya manis tetapi akarnya kurang kuat.
  • 40. d. Mengenten ( Menyambung ) tujuan utama mengenten sama dengan okulasi, yaitu menggabungkan dua tanaman untuk mendapatkan tanaman yang baru yang mutunya lebih baik. Kalau menempel dan menggabungkan batang dengan kulit yang mengandung mata tunas, mengenten dan menggabung batang dengan cabang tanaman lain yang buahnya sudah diketahui kualitasnya. e. merunduk cara perkembangbiakan merunduk dilakukan dengan merundukkan dan membenglokkan cabang tanaman sampai ke tanah kemudian ditimbun tanah Contohnya: pada tanaman alamanda, apel dan kaca piring
  • 41. b. Perkembangbiakan Generatif Dalam perkembangbiakan ini organ yang berperan adalah bunga. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan melibatkan dua proses yaitu: 1) Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya/melekatnya serbuk sari di kepala putik. Sedangkan pada tumbuhan biji tertutup ( Gymnospermae ) yang disebut penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji.
  • 42. 2) Pembuahan yang dimaksut pembuahan itu adalah proses peleburan antara sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin pada betina (sel telur atau ovum). Pembuahan pada Angiospermae berlangsung dalam ruang bakal biji.
  • 43. PERBEDAAN PERKEMBANGAN GENERATIF DAN Jenis VEGETATIF keuntungan kerugian perkembangbiakan  Tabel tentang perbedaan antara perkembangan generatif dengan vegetatif mudah tumbang • lama untuk Generatif • tidak • tidak mudah terserang menghasilkan buah penyakit • sifat anak belum tentu sama dengan induk Vegetatif • waktu berbuah cepat • mudah tumbang • sifat anak sama dengan • mudah diserang sifat induknya penyakit
  • 44. PERBEDAAN PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF DAN VEGETATIF No Faktor pembeda Reproduksi Generatif Vegetatif 1. Induk Satu Dua 2. Asal keturunan Bagian tubuh induknya Peleburan gamet jantan dan betina 3. Sirat keturunan Sama dengan induknya Bervariasi (perpaduan sifat kedua induknya)
  • 45. 2. Perkembangabiakan Hewan a. Perkembangbiakan Vegetatif Hewan 1. membelah diri perkembangbiakan dengan cara membelah diri hanya terjadi pada protozoa (hewan bersel satu) contohnya: Amoeba, Paramaecium, dan Euglena 2. Fragmentasi Pada fragmentasi, individu baru terbentuk dari potongan tubuh individunya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. contohnya: pada cacing Planaria
  • 46. 3. Pembentukan Tunas contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hyndra dewasa, setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. contohnya: ubur-ubur,hewan karang dan anemon laut. 4. Sporulasi Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora. contohnya: pada Plasmodium
  • 47. b. Perkembangbiakan Generatif a. Hewan Avertebrata 1. Protozoa perkembangbiakan generativ dengan cara konjugasi yaitu perkawinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminya. contohnya: Paramaecium caudatum 2. Porifera merupakan hewan bersel banyak dan bersifat hermafrodit. Meskipun memounyai dua macam alat reproduksi, porifera tidak dapat melalukan reproduksi sendiri,dengan kata lain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu
  • 48. 3. Coelenterata Coelenterata (hewan berongga) sifatnya hermafrodit. Contohnya Hydra. Berbeda dengan porifera, ovum Hydra dapat diubah oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. 4. Vermes contoh vermes adalah cacing tanah. Cacing tanah bersifat hermafrodit. Namun pada cacing tanah tidak terjadi pembuahan sendiri kasena masaknya ovum dan sperma tidak bersamaan dan tidak ada saluran yang menghubungkan ovarium dan testis. 5. Artropoda contoh anggota artropoda (hewan berbuku-buku) adalah udang. Udang bersifat gonokoristik, artinya alat reproduksi jantan dan betinanya terpisah pada dua individu berbeda
  • 49. 5. Artropoda contoh anggota artropoda (hewan berbuku- buku) adalah udang. Udang bersifat gonokoristik, artinya alat reproduksi jantan dan betinanya terpisah pada dua individu berbeda
  • 50. b. Hewan Vertebrata pada Vertebrata, reproduksi hanya terjadi secara generatif. Semua hewan yang termasuk Vertebrata bersifat gonokoristik. Berdasarkan tempat terjadinya, pembuahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuahan luar (fertilisasi eksternal) dan menghasilkan dalam (fertilisasi internal).
  • 51. 1) fertilisasi eksternal Pada fertilisasi eksternal pertemuan antara sperma dan ovum terjadi di luar tubuh induk betina, tepatnya di air. Hewan yang melakukan fertilisasi eksternal menghasilkan sperma atau ovum dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini dilakukan untuk mengatasi banyaknya hambatan yang merintangi terjadinya pertemuan sperma dan ovum.
  • 52. Hal-hal yang tidak menguntungkan bagi terjadinya fertilisasi eksternal antara lain: a. Arus air yang deras b. Hewan pemakan telir (predator) c. Pelepasan ovum dan sperma dalam waktu yang tidak bersama atau ovum sudah mati (kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan) sebelum bertemu sperma. Fertilisasi eksternal terjadi pada anggota Vertebrata yang termasuk kelas Pisces (ikan), dan Amphibia (amfibi).
  • 53. 2. Fertilisasi Internal Pada fertilisasi internal pertemuan antara sperma dan ovum terjadi di dalam tubuh induk betina, di saluran ovum yang disebut oviduk/saluran fallopi. Fertilisasi internal terjadi pada anggota kelas Rertilia (hewan melata),aves (burung),dan mamalia (hewan menyusui). Hasil dari proses pembuahan adalah zigot yang akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Berdasarkan letak dan cara memperoleh makanan pada masa perkembangan embrio,serta wujud embriopada waktu keluar dari tubuh induknya dikenal tiga cara reproduksi,yaitu:
  • 54. a. ovipar (bertelur) adalah jenis reproduksi dengan cara menghasilkan telur yang berkembang dan menetes di luar tubuh induknya, misalnya: pada ayam, burung, ikan dan katak. b. ovovivivar (bertelur-beranak) adalahreproduksi yang menghasilkan telur dan memeliharanya di dalam tubuh induknya,tetapi embrio tidak mendapat makanan dari induknya. Pada kadal dan ular Boa. c. Vivipar (beranak) adalah reproduksi dengan cara memelihara telur yang dibuahi di dalam tubuh induknya dan selama pekembangannya, embrio mendapatkan makanan dari inuknya, misalnya: pada kucing,kambing dan hewan menyusui lainya.
  • 55. No Nama hewan Masa hamil Jumlah anak 1 Anjing 58-63 hari 1-12 2 Anjing laut 9-12 bulan 1-4 3 Babi 112-115 hari 4 Beruang hitam 6 bulan 5 Bison 270-285 hari 6 Domba daging 144-147 hari 7 Domba wol 148-155 hari 8 Gajah 21 bulan 1 9 Gorila 8 bulan 1 10 Harimau 100-108 hari 2-4 11 Paus 360 hari 1 12 Jerapah 14-15 bulan 13 kambing 150 hari 1-3 14 kanguru 38-39 hari 1-2 15 Keledai 365 hari 16 Kelinci 1 bulan 1-13 17 Kerbau 315 hari
  • 56. No Nama hewan Masa hamil Jumlah anak 19 Kuda 11 bulan 1 20 Lumba-lumba 9 bulan 1 21 Marmot 67-68 hari 22 Unta 410 hari 23 Rubah 49-50 hari 1-8 24 Rusa 7 bulan 2 25 Sapi Aberden 281 hari 26 Sapi Ayrshire 279 hari 27 Sapi Guernsey 283 hari 28 Sapi Jersey 279 hari 29 Sapi Shorthorn 282 hari 30 Simpanse 226 hari 1-6 31 Singa 108 hari 1-4 32 Srigala 60-63 hari 1-13 33 Tikus 19-21 hari 1-9 34 Tupai 16-19 hari 2-12