Bab 1 memberikan pengertian dasar tentang sistem informasi, termasuk definisi sistem, informasi, dan sistem informasi itu sendiri. Bab 2 menjelaskan konsep dasar informasi seperti data, informasi, dan pengetahuan serta hierarki data. Bab 3 membahas karakteristik sistem umum dan konsep dasar sistem informasi."
1. BAB 1
DEFINISI SISTEM DAN PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
1.1. Gambaran Umum Sistem Informasi
Ada berbagai macam Sistem Informasi misalnya system POS (Point Of Sales),
Sistem Pemantauan jalan yang menggunakan GPS, Sistem yang menangani
management gedung dll.
1.2. Definisi System
Dapat didefinisikan bahwa suatu system adalah pada dasarnya sekelompok unsur
yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang mempunyai fungsi bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu.
1.3. Pengerian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang
(Davis, 1995).
Mc Leod (1995) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau
data yang memiliki arti.
1.4. Pengertian Sistem Informasi
Alter (1992)
System Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan
teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
organisasi
Bodnar dan Hopwood (1993)
System Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna
Wikinso (1992)
Sistem Informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya
(manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan
Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sebuah system informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa
dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik
Hall (2001)
System Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai
1.5. SISTEM INFORMASI VS. TEKNOLOGI INFORMASI
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 1
2. Sistem adalah satu bagian yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan
dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dengan batasan/lingkup yang jelas.
Sistem Informasi adalah gabungan dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak,
jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur yang terorganisir yang
mampu menyimpan, mengambil, dan mendistribusikan informasi di dalam sebuah
organisasi.
Sistem informasi secara teori dapat berbentuk sistem manual (paper based).
Teknologi Informasi adalah perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan
manajemen data. Dapat diambil kesimpulan bahwa Teknologi Informasi merupakan
bagian dari sistem informasi berbasis komputer.
Sistem informasi saat ini sulit untuk dipisahkan dari teknologi informasi.
1.6. UNTUK APA SYSTEM DI BUAT/ DICIPTAKAN?
Waktu mengalami perputaran zaman berubah, teknologi semakin maju dan manusia
tidak pernah puas maka system pun perlu dikembangkan sebagai tuntutan zaman dan
memenuhi kebutuhan manusia. Setiap system dibuat untuk menangani sesuatu yang
berungkali atau secara rutin terjadi.
Bayangkan apabila suatu organisasi atau badan perusahaan melakukan pekerjaan rutin
tetapi tidak didukung dengan suatu system. System yang lama perlu diganti atau
diperbaiki karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya permasalahan-permasalahan dari system lama, misalnya:
• Ketidakberesan dalam system lama menyebabkan system yang lama
tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan
ini dapat berupa:
• Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya system yang
baru
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
3. Adanya instruksi-instruksi (directives).
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 2
3. BAB 2
KONSEP DASAR INFORMASI
2.1. Lingkungan Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen
modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Yang dimaksud
manajemen informasi tidak lain adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan
perolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin, dan juga pembuangan
terhadap informasi (yang tidak berguna lagi) pada waktu yang tepat (McLeod, 1998).
Ebert dan Griffin (2003) mendefinisikan manajemen informasi sebagai operasi-operasi
internal yang mengatur sumber daya informasi dalam perusahaan untuk mendukung
kinerja dan hasil bisnis.
Untuk memahami bgaimana informasi digunakan dalam nanajemen, ada baiknya
untuk mengetahui level-level manajemen dalam suatu organisasi. Manajemen biasa
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu manajemen tingkat atas, manajemen tingkat
menengah dan manajemen tingkat bawah.
• Manajemen tingkat bawah bertanggung jawab terhadap pengawasan dan
pengendalian kegiatan operasional sehari-hari. Yang termasuk manajemen
tingkat bawah antara lain: penyelia (supervisor), kepala proyek, dan kepala
bagian.
• Manajemen tingkat menengah bertanggung jawab dalam hal perencanaan dan
koordinasi kegiatan-kegiatan jangka pendek yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi (pengendalian manajemen). Termasuk dalam kategori ini, yaitu
manajer pabrik, manajer operasi, dan manajer divisi.
• Manajemen tingkat atas bertanggung jawab terhadap perencanaan jangka
panjang (yang biasa disebut rencana strategis) dan menetapkan tujuan
orgasnisasi. Termasuk dalam kategori ini yaitu direktur dan wakil direktur.
2.2. Data, Informasi, dan Pengetahuan
Perbedaan antara data dan informasi sering menjadi titik awal untuk memahami
sistem informasi. Sebagai tambahan, pengetahuan juga diikutkan untuk dibahas,
mengingat pada saat ini pemakaian sistem pakar yang berbasiskan pengetahuan telah
banyak digunakan.
• Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,
aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh
secara langsung kepada pemakai. Misalnya, anda menjumpai deretan angka
seperti: 6.30 27 6.32 28 6.34 27. Apa yang terpikir pada anda ketika melihatnya?
Anda mungkin merasakan bahwa deretan bilangan tersebut tidak memberikan
makna apapun. Itulah contoh data. Berbeda hal kalau anda disuguhi tabel seperti
berikut :
Waktu Suhu
6.30 27
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 3
4. 6.32 28
6.34 27
Namun, dalam konteks yang berbeda, isi tabel di atas dapat di pandang
hanya sebagai data. Data dapat berupa nilai yang terformat teks, citra, audio,
dan video.
Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya,
data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.
• Informasi
McFadden, dkk (1999) Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan data tersebut.
• Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah kombinasi dari naluri, gagasan, aturan,
dan prosedur yang mengarahkan tindakan atau keputusan (Alter, 1992). Sebagai
gambaran, informasi yang dipadukan dengan pengalaman masa lalu dan
keahlian akan memberikan suatu pengetahuan yang tentu saja memiliki nilai
yanbg tinggi.
2.3. Hirarki Data
Secara tradisional data disusun dalam suatu hirarki yang terdiri dari:
• Elemen Data
Elemen data adalah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi
unit data yang lain. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama
pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang berkaitan dengan
pegawai.
Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, Item, dan atribut
• Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait, sebagai
contoh, nama, alamat, kota, dan tempat tinggal lahir seorang pegawai dapat
dihimpun dalam sebuah rekaman.
Istilah lain untuk rekaman adalah tupel dan baris.
• Berkas
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 4
5. Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas.
Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang berkaitan dengan suatu
subjek.
Dalam sistem basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut
tabel atau relasi.
Dalam konteks yang lebih besar, sekumpulan berkas atau tabel membentuk
sebuah basis data. Sebagai contoh, sebuah basis data kepegawaian dapat
mengandung sejumlah tabel seperti data pribadi, data presensi, sejarah kerja,
dan sebagainya.
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 5
7. BAB 3
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
3.1. Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan
unsur - unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut ini karakteristik sistem yang
dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya.
1. Batasan (boundary)
2. Lingkungan luar sistem(environment)
3. Masukan (input)
4. Keluaran (output)
5. Komponen (component)
6. Penghubung (interface)
7. Pengolah (Process)
8. Sasaran (Objectives)
9. Tujuan (Goals)
3.2. Subsistem dan Supersistem
Suatu sistem yang kompleks biasanya tersusun atas beberapa subsistem.
Subsistem bisa dijelaskan sebagai sebuah Sistem dalam sistem yang lebih besar.
Contohnya : Sistem Akuntasi memiliki beberapa sub sistem yaitu Sistem Pembayaran
(Payable Sistem), Sistem Penerimaan (Receivable System), Sistem Perpajakan (Tax
System) dan lain-lainnya.
3.3. Sistematika Sistem Informasi
Sistem informasi yang baik harus memiliki sistematika yang:
1. Jelas
2. Ringkas
3. Sederhana
4. Mudah dipahami
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 7
8. BAB 4
KOMPONEN SISTEM INFORMASI
4.1. Mengenal Satuan dalam Sistem Komputer
Sistem komputer bekerja atas dasar bilangan binner. Yang disebut bilangan
binner adalah bilangan yang hanya mengenal digit 0 dan 1 atau hanya
mengenal dua digit yang digunakan. Pada sistem matematika, bilangan seperti
ini disebut bilangan berbasis 2, nilai 0 atau 1 biasa disebut bit. Pada sistem
komputer, digit 0 untuk menyatakan “tidak ada” dan digit 1 menyatakan “ada”.
Sebuah bilangan berapapun dapat dinyatakan dengan sederetan digit 0 dan
digit 1 sebagai contoh:
10000010
Adalah bilangan binner yang mengandung 8 digit dan identik dengan bilangan
130 dalam sistem bilangan yang umum kita pakai (disebut sistem desimal atau
sistem bilangan berbasis 10). Untuk menghitung ekuivalensi bilangan di atas
dengan bilangan desimal, bisa dilakukan penguraian seperti berikut
10000010 = 1x27
+ 0x26
+ 0x25
+ 0x24
+ 0x23
+ 0x22
+1x21
+ 0x20
= 128 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 2 + 0 = 130
Telah diketahui bahwa komputer merupakan bagian dari sistem informasi dan
merupakan perangkat keras. Sebagai sebuah sistem, komputer tersusun atas
sejumlah komponen.
Antar komponen dihubungkan oleh saluran komunikasi yang disebut bus
4.1.1. Bus
Bus dapat dibayangkan sebagai suatu jalan atau saluran, Bus
berperan sebagai tempat data melintas dari suatu komponen ke
komponen yang lain. Terdapat tiga macam
• Bus Data
Berfungsi untuk melewatkan data dari dan ke memori utama
• Bus Alamat
Digunakan untuk mengirimkan isyarat yang menyatakan alamat
dalam memori utama
• Bus Pengendali
Berfungsi untuk mengirimkan isyarat yang menyatakan data
“dibaca” atau “ditulis” dari atau dan ke memori utama peranti
masukan, atau peranti keluaran.
4.2. Perangkat lunak (Software)
1. Pengelompokan Perangkat Lunak
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 8
9. • Program System
Adalah program digunakan sebagai pendukung atau
support software adalah program yang digunakan untuk mengontrol
sumber daya komputer, seperti CPU dan peranti masukan/ keluaran.
Program sistem dapat di kelompokkan menjadi tiga golongan yaitu:
1. Program Pengendali Sistem
Adalah program yang mengendalikan pemakaian
perangkat keras, perangkat lunak, dan data pada komputer
selama program ini dijalankan misalnya adlah sistem operasi.
2. Program Pendukung Sistem
Adalah program yang mendukung operasi, manajemen
dan pemakai sistem komputer dengan menyediakan bermacam-
macam layanan. Termasuk dalam kelompok ini adalah program
utilitas, pemantau kinerja sistem, dan pemantau keamanan.
3. Program Pengembangan Sistem
Adalah program yang ditujukan untuk membantu pemakai
dalam membuat/ mengembangkan program. Termasuk dalam
kategori ini yaitu kompiler dan interpreter.
• Program Aplikasi
Seringkali hanya disebut aplikasi saja, dibuat oleh
pemakai yang ditujukan untuk melakukan suatu tugas khusus.
Program seperti ini biasa dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Program Aplikasi Serbaguna
Adalah program aplikasi yang dapat digunakan oleh
pemakai untuk melaksanakan hal-hal yang bersifat umum, misalnya
untuk membuat dokumen atau untuk mengirim surat secara
elektronis) serta untuk mengotomasikan tugas-tugas individual yang
bersifat berulang (misalnya untuk melakukan perhitungan-perhitungan
yang bersifat rutin). Termasuk dalam kategori ini antara lain adalah
DBMS sederhana, Web Browser, surat elektronis, pengolah kata
(word processor), lembar kerja (Spreadsheet), dan program
presentasi. Program aplikasi serbaguna seringkali disebut perangkat
lunak pemakai akhir (end-user software)
2. Program Aplikasi Spesifik
Adalah program yang ditujukan untuk menangani hal-hal
yang sangat spesifik. Misalnya, program pada sistem POS (Point
Of Sales) dan ATM. Termasuk dalam kategori ini adalah program
yang di sebut sebagai paket aplikasi atau perangkat lunak paket.
2. Berbagai Perangkat Lunak
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 9
10. • Spreadsheet
• Word Process
• Program Presentasi
• Image Processing
• Email
• Groupware
• DBMS
4.3. Prosedur
Adalah sekumpulan aturan yang di pakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
pembangkitan keluaran yang dikehendaki. Prosedur terdiri dari:
• Cara Masuk ke aplikasi dan database (login)
• Cara memakai fasilitas-fasilitas tertentu dalam aplikasi dan database
• Cara mengaktifkan dan menghentikan aplikasi dan database
• Cara buat cadangan/ back up aplikasi dan basis data dan cara me-restore
kembali.
4.4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Komponen SDM dapat dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain:
• Pemakai akhir (end-user)
• Pemrogramam aplikasi
• Administrator basis data
4.5. Basis Data
1. Administrator Basis Data
• Mendefinisi basis data
• Mendefinisikan struktur dan metode akses penyimpanan
• Menetukan keamananan basis data
• Melakukan pemeliharaan basis data secara rutin
2. Arsitektur Basis Data
Arsitektur basis data dimaksudkan untuk membuat abstraksi terhadap basis
data. Tujuannya agar DBMS dapat diakses secara efisien tanpa
mengharuskan pemakai tahu detail tentang cara data disimpan dan
dipelihara.
ANSI-SPARC (American National Standards Institute – Standards Planning
and Requirements Committee) mendefinisikan Arsitektur basis data ada tiga
level:
• Level eksternal
Adalah level yang berhubungan langsung dengan pemakai. Pada level ini,
pemakai cukup mengenal struktur data yang sederhana dalam basis data
supaya bias akses basis data.
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 10
11. • Level konseptual
Menjabarkan data apa yang tersimpan dalam basis data dan juga
menjabarkan hubungan-hubungan antar data. Level ini biasa dipakai
administrator basis data.
• Level internal
Level ini adalah level yang berhubungan langsung dengan basis data dan
menjabarkan bagaimana data disimpan dalam basis data
4.6. Arsitektur Informasi
Adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di
dalam suatu organisasi.
Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi
cetak biru (blue print) untuk arahan dimasa mendatang.
Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi
memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategi organisasi. Oleh karena itu
arsitektur informasi memadukan kebutuhan informasi, komponen system
informasi dan teknologi pendukung..
1. Arsitektur Tersentralisasi
Arsitektur tersentralisasi (terpusat) adalah pemrosesan data yang
tepusat (biasa disebut komputasi terpusat). Semua pemrosesan
data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam suatu
lokasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam
organisasi, kebanyakan perusahaan yang tidak memiliki cabang
menggunakan model seperti ini.
2. Arsitektur Desentralisasi
Merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar (atau
terdistribusi). System pemrosesan data terdistribusi (atau biasa
disebut sebagai komputasi tersebar.
3. Arsitektur Client/ Server
Adalah konektivitas antar berbagai komputer yang saling
berinteraksi. Istilah interoperabilitas sering dipakai untuk
menyatakan keadaan ini.
Perkembangan ini akhirnya juga disusul oleh kemudahan
perangkat lunak untuk saling berinteraksi.
Sebuah basis data pada prinsipnya dapat diakses oleh perangkat
lunak apa saja. Misalnya database SQL Server bias di akses oleh
aplikasi Visual basic, atau Delphi, ASP atau PHP, dll.
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 11
12. BAB 5
JENIS SISTEM INFORMASI
5.1. Klasifikasi Sistem Informasi
Ada berbagai cara untuk mengelompokkan system informasi, klasifikasi
yang umum dipakai antara lain didasarkan pada:
1. Level organisasi
2. Area fungsional
3. Dukungan yang diberikan dan
4. Arsitektur system informasi
5.2. Sistem Informasi menurut Level Organisasi
1. Sistem Informasi departemen
(Department Information System) adalah system informasi yang
hanya digunakan dalam sebuah department. Sebagai contoh,
deparmen SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki aplikasi untuk
memantau kinerja pegawai dan aplikasi yang menangani pelamar.
u
2. Sistem Informasi perusahaan
(Enterprise Information System) merupakansistem informasi yang
tidak terletak pada masing-masing departemen, melainkan berupa
sebuah system terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah
departemen secara bersama-sama. Sebagai contoh, system
informasi perguruan tinggi mengintegrasikan bagian-bagian
seperti pengajaran, keuangan, dan mahasiswa.
3. Sistem Informasi antar organisasi
(Interorganization Information System atau terkadang IOS /
Interorganization System) merupakan jenis system informasi yang
menghubungkan dua organisasi atau lebih. Sebagai gambaran,
system informasi reservasi pesawat terbang adalah contoh system
informasi yang memungkinkan biro perjalanan yang menjual tiket
dan maskapai penerbangan bisa berbagi informasi.
5.3. Sistem Informasi Fungsional
1. Sistem informasi akuntansi
Adalah system informasi yang menyediakan informasi yang
dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/ bagian akuntansi).
System ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan
keuangan dalam perusahaan.
2. Sistem informasi keuangan
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 12
13. Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi
keuangan (departemen/ bagian keuangan) yang menyangkut
keuangan perusahaan. Misalnya berupa ringkasan arus kas (cash
flow) dan informasi pembayaran
3. Sistem informasi Manufaktur
Sistem informasi yang bekerja sama dengan system informasi lain
untuk mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal
perencanaan maupun pengendalian) dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Misalnya berupa data bahan mentah, profil
vendor baru, dan jadwal produksi.
4. Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh
fungsi pemasaran. Misalnya berupa ringkasan penjualan.
5. Sistem Informasi SDM
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh
fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak,
dan tunjangan-tunjangan hingga kinerja pegawai.
5.4. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing
System atau TPS)
System pemrosesan transaksi merupakan jenis system informasi
yang pertama kali diimplementasikan. Focus utama system ini
adalah pada data transaksi. System informasi ini digunakan untuk
menghimpun, menyimpan, dan memproses data transaksi serta
sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari
transaksi. Misalnya, yang mengendalikan keputusan adalah
system pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvalidasi
keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang
yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Seperti pada gambar di bawah ini dijelaskan bahwa, data
transaksi pertama kai dimasukkan ke dalam system dan kemudian
disimpan dalam basis data. Dan selanjutnya, system dapat
memberikan laporan ataupun dokumen tentang transaksi.
Pemakai dapat meminta suatu permintaan terhadap data dan
system akan memberiaknnya. Pemakai juga dapat mengambil
data (download) ataupun meletakan data (upload) ke dalam basis
data
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 13
14. 2. Sistem Informasi Manajemen (Management Information
System atau MIS)
Adalah system informasi yang digunakan untuk menyajikan
informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen,
dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya
SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara
koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi.
Umumnya SIM mengambil data dari system pemrosesan
transaksi.
3. Sistem Otomasi Perkantoran (Office Automation System atau
OAS)
Adalah system informasi yang memberikan fasilitas tugas-tugas
pemrosesan informasi sehari-hari di dalam perkantoran dan
organisasi bisnis. System ini menyediakan aneka ragam
perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar
kerja (spreadsheet), pengolah kata (word process), pengolah
grafik, aplikasi presentasi, pengaksesan bsis data personal, email,
voice mail, dan bahkan telekonferensi. Pengguna system ini pada
prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik staf
maupun yang masuk kategori level manajemen.
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decission Support System
atau DSS)
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 14
15. Adalah system informasi interaktif yang menyediakan informasi,
pemodelan dan manupulasian data yang digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan pada situasi yang
semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Alter, 2002)
DSS, dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap TPS dan
MIS. Sebagaimana diketahui, TPS lebih memfokuskan diri pada
perekaman dan pengendalian transaksi yang merupakan kegiatan
yang bersifat berulang dan terdefinisi dengan baik, sedangkan
MIS lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen
yang sifatnya tidak fleksibel.
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam
melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang
kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas. DSS
tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan
keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang
memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai
analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
5. Sistem Informasi Eksekutif (Excecutive Information System
atau EIS)
Merupakan system informasi yang menyediakan fasilitas yang
fleksibel bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi
eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi
masalah atau mengenali peluang. Pemakai yang awam dengan
computer pun tidak sulit mengoperasikannya karena system
dilengkapi dengan antarmuka yang sangat memudahkan pemakai
untuk menggunakannya (user friendly). Berikut adalah model
sistem informasi Eksekutif :
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 15
16. Suatu EIS pada dasarnya terdiri atas sebuah komputer
personal (PC) yang terhubung ke suatu basis data eksekutif.
Sistem ini akan memberikan tampilan informasi yang sesuai
dengan permintaan informasi, terutama yang sifatnya insidentil.
Selain basis data eksekutif EIS terhubung ke SIM organisasi
sehingga EIS dapat memperoleh data inti atau data ringkasan
semua sistem fungsional dalam organisasi sehingga eksekutif
dapat memperoleh gambaran lengkap tentang organisasi.
Karakteristik utama dari EIS adalah:
• menyediakan akses yang mudah dan cepat ke seluruh
sumber data / informasi dengan kemampuan untuk
melakukan peringkasan, pemilihan, ataupun merinci lebih
lanjut
• membantu eksekutif meng-identifikasi masalah dan
mengenali adanya peluang
• memiliki fleksibilitas (keluwesan) dalam pembuatan laporan
• memiliki perangkat (software) untuk melakukan analisis
terhadap data dan informasi, misalnya analisis trend, atau
drill-down
• mudah digunakan (user friendly)
• biasa dilengkapi dengan fasilitas akses komunikasi, e-mail,
konferensi.
6. Sistem Pendukung Kelompok (Grouping Support System atau
GSS)
Adalah suatu jenis system informasi yang digunakan untuk
mendukung sejumlah orang yang berada pada lokasi yang
berbeda yang hendak melakukan sumbang-saran, pemberian
komentar-komentar, pemilihan suara , dan evaluasi terhadap
alternative-alternatif melalui sarana komunikasi.
Contohnya adalah aplikasi linux yang berjalan pada platform
Windows. Perangkat lunak yang mendukung GSS biasa disebut
Groupware.
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 16
17. 7. Sistem Pendukung Cerdas Intelligent Support System atau
ISS)
System pendukung cerdas atau sering kali hanya disebut system
cerdas adalah system yang memiliki kemampuan seperti
kecerdasan manusia.
System pendukung ini memiliki beberapa karatristik, antara lain:
• Belajar atau memahami permaslahan berdasarkan
pengalaman
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan
terhadap situasi-situasi baru
• Mampu menangani masalah yang kompleks
• Memecahkan permasalahan berdasarkan penalaran
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan
permasalahan.
System cerdas yang banyak dipakai dalam aplikasi bisnis adalah
system pakar (expert system) yaitu system yang meniru
kepakaran (keahlian) seseorang dalam bidang tertentu dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 17
18. BAB 6
INTERNET DAN APLIKASI WEB
6.1. INTERNET
Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan
komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia dan tak terikat pada satu
organisasipun.
Supaya bisa terhubung dengan internet, seorang pemakai dapat
mengakses komputer pada perusahaan yang telah terkoneksi ke internet atau
perlu menjadi pelanggan dari sebuah ISP (Internet Service Provider). ISP adalah
organisasi komersial yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa akses ke
internet.
Koneksi jutaan komputer di internet ditangani dengan menggunakan
protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol). Protokol ini
mensyaratkan bahwa setiap komputer di dalam jaringan internet harus memiliki
identitas yang unik yang dinamakan nomor atau alamat IP. Nomor ini terdiri dari
empat bilangan dengsn masing-masing bernilai antara 0 sampai dengan 255,
dan antar bilangan dipisahkan oleh tanda titik. Contoh alamat IP: 128.252.115.5
6.2. INTRANET
Intranet adalah jaringan komputer dalam sebuah perusahaan yang
menggunakan teknologi internet sehingga terbentuk lingkungan yang seperti
internet tetapi bersifat privat bagi perusahaan bersangkutan. Dalam hal ini,
pengaksesan informasi yang berkaitan dengan sistem basis data juga dilakukan
melalui Web browser.
Kadangkala internet juga dihubungkan ke jaringan internet, dengan
dilengkapi firewall. Firewall adalah program yang dijalankan pada komputer yang
berkedudukan sebagai server dengan tujuan untuk mencegah akses intranet dari
internet, tetapi memungkinkan pemakai di dalam intranet mengakses internet.
6.3. EXTRANET
Extranet adalah jaringan privat yang menggunakan teknologi internet dan
sistem telekomunikasi publik untuk membentuk hubungan yang aman antara
pemasok, vendor, mitra kerja, pelanggan, dan pihak bisnis lainnya dalam rangka
mendukung operasi bisnis atau pengaksesan informasi bisnis. Extranet dapat
menggunakan hubungan internal yang aman antara kedua belah pihak yang
akan berkomunikasi ataupun melalui jaringan internet.
6.4. E- BUSINESS
O’Brien (2001) mendefinisikan e-business atau bisnis elektronik
sebagai “Penggunaan teknologi Internet untuk menghubungkan dan memperkuat
proses-proses bisnis, perdagangan elektronik, dan komunikasi serta kolaborasi
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 18
19. antara sebuah perusahaan dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra kerja
bisnis elektronis lainnya”.
6.5. E- COMMERCE
Digunakan untuk mendukung kegiatan pembelian dan penjualan,
pemasaran produk, jasa, dan informasi melalui internet atau extranet. E-
Commerce umumnya dikelompokkna menjadi beberapa kategori:
a. Business to business (B2B)
b. Business to Consumer (B2C)
c. Consumer to Consumer (C2C)
d. Consumer to Business (C2B)
6.6. TEKNOLOGI WEB
Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis,
terdapat dua macam pengelompokkan, yaitu:
• Teknologi pada sisi klien (client-side technology)
Teknologi web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan
kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien.
Yang termasuk dalam teknologi pada sisi klien antara lain:
- Kontrol ActiveX
- Java Applet
- Skrip sisi klien
• Teknologi pada sisi server (server-side technology)
Teknologi pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode di dalam
server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode
asli pada server.
Beberapa contoh teknologi yang berjalan di server, yaitu:
- Common Gateway Interface (CGI)
- Proprietary Web Server API
- Active Server Page (ASP)
- Server Side Java Script
- Java Servlets dan JavaServer Page (JSP)
- PHP
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 19
20. BAB 7
KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER
7.1. Dasar Telekomunikasi dan Komunikasi Data
Telekomunikasi merupakan istilah yang bermakna luas, yang mencakup
baik suara maupun komunikasi data, jadi komunikasi data hanyalah bagian dari
telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan perpindahan data/
informasi dalam bentuk digital dari suatu piranti ke piranti yang lain
7.2. Sistem Komunikasi Data
Komunikasi data yang melibatkan dua buah simpul (umumnya berupa
komputer, tetapi juga bisa berupa peralatan yang lain). Komponen-komponen
penting yang menyusun sistem komunikasi data antara lain:
1. Komputer untuk memproses data
2. Terminal atau peralatan masukan/ keluaran untuk mengirim atau
menerima data
3. Media transmisi (media yang menghubungkan antara pengirim dan
penerima)
4. Prosesor komunikasi, yang mendukung pengiriman atau penerimaan
data via media transmisi
5. Perangkat lunak yang mengontrol kegiatan pertukaran informasi
Perangkat pengirim mengirimkan data/ informasi melalui prosesor
komunikasi . prosesor inilah yang bertanggung jawab melintaskan data/
informasi ke media transmisi. Pada bagian penerima, prosesor komukasi
inilah yang berperan menangkap data yang berasal dari media transmisi
yang mengkonversinya menjadi data/ informasi dalam bentuk yang bisa di
mengerti oleh komputer penerima.
7.3. Macam Isyarat
Data informasi yang disampaikan melaui media transmisi berwujud
isyarat listr,lik. Macam isyarat yang melalui media tersebut dapat berupa:
• Isyarat analog
Isyarat analog biasa juga disebut isyarat kontinyu, karena
bentuknya berupa gelombang yang kontinyu, yang membawa
informasi informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
• Isyarat digital
Isyarat digital biasa juga disebut isyarat diskret. Isyarat ini
tersusun atas dua keadaan, yang biasa disebut bit.
BAB 8
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 20
21. KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM
8.1. Kebijakan Sistem
Menetapkan kebijakan untuk menerapkan suatu perencanaan system untuk
mengembangkan system informasi yang terpadu. System informasi ini dimaksudkan
untuk menyediakan manajemen dengan informasi yang cukup, meningkatkan
produktivitas dari karyawan-karyawannya dan menyediakan pelayanan yang lebih baik.
Setelah manajemen puncak menetapkan suatu kebijakan untuk mengmbangkan suatu
system informasi, partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan
untuk keberhasilan juga dengan komite pengarah (steering committee)
Tugas dari komite ini adalah:
1. Mengkaji, menyetujui atau membuat rekomendasi yang berhubungan dengan
perencanaan system, proyek-proyek system serta pengadaan perangkat keras,
perangkat lunak dan fasilitas-fasilitas lainnya.
2. Mengkoordinasi pelaksanaan proyek system sesuai dengan rencananya
3. Memonitor atau mengawasi kemajuan kemajuan dari proyek system
4. Menilai kinerja dari fungsi-fungsi system yang telah dikembangkan
5. Memberikan saran-saran dan petunjuk terhadap proyek system yang sedang
dikembangkan terutama yang berhubungan dengan pencapaian sasaran system,
sasaran perusahaan dan juga terhadap kendala-kendala yang dihadapi.
8.2. Perencanaan Sistem
Perencanaan system (System Planning) ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-
kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan system ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan system biasanya ditangani oleh staff perencaan system, bila tidak
ada maka perencanaan system dapat juga dilakukan oleh departemen system (system
department) bila department ini ada di perusahaan (umumnya untuk perusahaan yang
besar mempunyai). System department juga mempunyai tugas untuk melakukan
pengembangan system bila perencanaan system telah disetujui oleh committee
steering, direktur utama dan dewan direksi.
8.3. Proses Perencanaan Sistem
Proses dari perencanaan system dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama
yaitu sebagai berikut:
1. Merencanakan proyek-proyek system yang dilakukan oleh staf perencana
system
2. Menetukan proyek-proyek system yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh
komite pengarah
3. Mendefinisikan proyek-proyek system dikembangkan yang dilakukan oleh analisa
system.
8.4. Pengadaan Sistem Informasi
Cara mengadakan sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain:
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 21
22. 1. Membuat Sendiri
Organisasi besar yang memiliki departemen yang menangani informasi
umumnya memenuhi kebutuhan sistem informasi dengan cara
mengembangkannya sendiri. Cara seperti ini memang memberikan kelebihan
dan kelemahan.
a. Kelebihan Membuat Sendiri
• Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
• Dapat diintegrasikan dengan lebih baik terhadap sistem yang
sudah ada
• Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan di kontrol
• Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitf
b. Kelemahan Membuat Sendiri
• Pada waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena
harus dimulai dari nol
• Kemungkinan program mengandung bug sangat besar
• Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan
kesukaran pengembangan memahami mereka dan sering kali hal
ini membuat para pengembang merasa putus asa
2. Membeli Perangkat Lunak Paket
Banyak vendor yang menjual perangkat lunak paket (program siap pakai)
dan bahkan kadangkala paket tersebut dijual bersama-sama perangkat keras.
Umumnya pembelian paket seperti ini tidak memungkinkan perusahaan
pembeli untuk memodifikasi sendiri sistem yang sudah terpasang sehingga
pemeliharaan selalu tergantung pada vendor. Namun, adakalanya paket dapat
dimodifikasi sendiri oleh pengembang internal dalam perusahaan dengan cara
mengatur beberapa parameter tertentu dalam paket.
c. Kelebihan Penggunaan Perangkat Lunak Paket
• Memerlukan waktu pengembangan yang jauh lebih singkat karena
secara prinsip perangkat lunak paket siap untuk dioperasikan.
Yang diperlukan adalah penyesuaian sistem berdasarkan
kebutuhan pemakai.
• Pemakai dapat memilih paket yang paling sesuai dengan
kebutuhan
• Umumnya paket merupakan perangkat lunak yang berkualitas
karena sudah teruji beberapa kali di tempat lain sehingga terbebas
dari bug
• Pemakai dapat melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum
membeli
• Dokumentasi lengkap
d. Kelemahan Kelemahan Penggunaan Perangkat lunak paket
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 22
23. • Ada kemungkinan paket tidak mendukung fungsi-fungsi yang
spesifik dalam perusahaan
• Ada kemungkinan harganya sangat mahal
• Perangkat lunak tidak seefisien kalau menggunakan sistem
buatan sendiri (karena umumnya paket di buat seumum mungkin
hingga dapat dipakai oleh perusahaan mana saja)
• Evaluasi paket menyita waktu dan menuntut biaya
• Ada kemungkinan paket hanya jalan pada jenis perangkat keras
tertentu (tidak kompatibel dengan perangkat yang sudah tersedia)
3. Melakukan Outsourcing
Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Berbagai
pertimbangan perlu dilakukan untuk memilih salah Satu cara di atas.
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 23
25. BAB 9
PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN SISTEM INFORMASI
Untuk mengembangkan suatu sistem informasi , kebanyakan perusahaan
menggunakan suatu metodelogi yang disebut metodelogi pengembangan sistem.
Seperti yang berlakku pada kebanytakan proses pengembangan sistem
informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembangan
sistem informasi (O’Brien, 2001) atau secara lebih umum dinamakan Siklus hidup
pengembangan system (System development life cycle – SDLC), adalah aplikasi dari
pendekatan atau metodelogi system bagi pengembangan suatu system informasi.
9.1. SDLC Tradisional
Tahapan-tahapan SDLC adalah:
1. Perencanaan
2. Analysis
Tahapan ini dimulai karena adnya permintaan terhadap system baru. Permintaan
dapat datang dari seorang manajer di luar department system informasi atau dari
pihak eksekutif yang melihat adnya masalah atau menemukan adanya peluang
baru. Namun adakalanya pengembangan system berasala dari bagian yang
bertanggung jawab terhadap pengembangan system.
3. Desain
Desain system dibagi menjadi dua sub tahapan
a. Perancangan konseptual
b. Perancangan fisik
4. Implementasi
5. Penggunaan
Summary: Proyek direncanakan dan sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan kemudian disatukan. System yang ada juga dianalysis untuk
memahami masalah dan menentukan persyaratan fungsional dari system yang baru.
System baru ini kemudian dirancang dan diimplementasikan. Setelah implementasi,
system kemudian digunakan – idealnya untuk jangka waktu yang lama.
9.2. Prototyping
Terdapat dua jenis prototype
a. Evolusioner (evolutionary Prototype)
Langkah-langkahnya adalah:
1. Identifikasi kebutuhan user
2. Membuat satu prototype
3. Menentukan apakah prototype dapat diterima pengguna
4. Menggunakan prototype
Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas
yang dibutuhkan pengguna dari system yang baru. Prototype ini kemudian
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 25
26. dilanjutkan produksi. Jadi, satu prototype evolusioner akan menjadi system
actual.
b. Persyaratan (Requirement Prototype)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Membuat kode system baru
b. Menguji system baru
c. Menentukan apakah system yang baru dapat diterima
d. Membuat system baru menjadi system produksi
Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-
persyaratan fungsional dari system baru ketika ppengguna tidak mampu
mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau
prototype persyaratan seiring dengan ditambahkan fitur-fitur, pengguna akan
mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari system baru. Ketika
persyaratan ditentukan, prototype, persyaratan telah mencapai tujuan dan proyek
lain akan dimulai, untuk pengembangan system baru. Oleh karena itu, suatu
prototype persyaratan tidak selalu menjadi actual.
9.3. RAD
Rapid Application Development, atau pengembangan aplikasi cepat adalah
kumpulan strategi, metodologi, dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu
kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi.
9.4. Phased Development
Atau pengembangan berfase, adalah suatu pendekatan bagi pengembangan
system informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu:
1. Investigasi Awal
2. Analysis
3. Desain
4. Konstruksi awal
5. Konstruksi akhir
6. Pengujian dan pemasangan system
Metodologi ini adalah metodologi yang banyak digunakan oleh
perusahaan-perusahaan. Merupakan kombinasi dari SDLC tradisional,
prototyping, dan RAD, dengan mengambil fitur-fitur yang terbaik dari
masing-masing metodologi.
9.5. BPR
Business Process Redesign atau Desain ulang proses bisnis.
BAB 10
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 26
27. ANALISIS SYSTEM
10.1. Definisi Analisis
Analisis system dapat didefinisikan sebagai pengurai dari suatu system informasi
yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tujuannya adalah menetukan hal-hal detail yang akan dikerjakan oleh system yang
diusulkan (dan bukan bagaimana caranya)
1. Tekhnik Analisis
a. Studi Kelayakan
Digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang
diusulkan.
Tahapan-tahapannya adl:
• Penentuan masalah dan peluang yang dituju system
• Pembentukan sasaran system baru secara keseluruhan
• Identifikasi para pemakai system
• Pembentukan lingkup system
Selain itu juga melakukan tugas-tugas seperti berikut
• Pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras untuk system baru
• Pembuatan analisis untuk membuat atau membeli aplikasi
• Pembuatan analisis biaya/ manfaat
• Pengkajian terhadap resiko proyek
• Pemberian rekomendasi untuk meneruskan atau menghentikan
proyek
b. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifik kebutuhan
(disebut juga spesifik fungsional. Diperlukan untuk menentukan keluaran
yang akan dihasilkan system, masukan yang diperlukan system, lingkup
proses yang akan digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran,
volume data yang akan ditangani system, jumlah pemakai dan kategori
pemakai serta control terhadap system.
Untuk melakukan analisis kebutuhan biasanya melakukan langkah-langkah
seperti berikut :
• Wawancara
• Riset terhadap system sekarang
• Observasi lapangan
• Kuisioner
• Pengamatan terhadap system serupa
• prototype
10.2. Langkah-langkah Di Analysis System
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 27
28. Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-
langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek system yang akan
dikembangkan di tahap perencanaan system.
Adapun langkah-langkah analysis System adalah sbb:
1. Identify, Mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja dari system yang ada
3. Analyze, menganalisa system
4. Report, membuat laporan hasil analisis
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 28
29. BAB 11
DESAIN SISTEM
11.1. Arti Desain System
• Menurut Robert J. Verzello/ John Reuter III:
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system pendefinisian dari
kebutuhan kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun
implementasi; menggambarkan bagaimana suatu system di bentuk.
• Menurut John Burch dan Gary Grudniski:
Desain system dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
• Menurut George M. Scott
Desain system menetukan bagaimana suatu system akan menyelesaikan apa
yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen – komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu
system sehingga setelah instalasi dari system akan benar-benar memuaskan
rancang bangun yang telah ditetapkan.
Dengan demikian desain system dapat diartikan sbb:
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu system di bentuk
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi.
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen
11.2. Tujuan Desain System
Tahap desain system mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu sbb:
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai system
2. Untuk memberikan gambaran yag jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
11.3. Prinsip Melakukan Desain System
Tahap desain system dilakukan oleh system designer yang melakukan interaksi
atau “join interaction” dengan pengguna system.
-
Berikut ini adalah beberapa prinsip yang perlu dipahami dalam melakukan desain
sebuah system informasi:
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 29
30. 1. Proses desain merupakan langkah lanjutan dari analisis data. Jadi desain
harus dapat ditelusuri sampai ke tingkat analisis.
2. Desain sebuah system harus meminimalkan kesenjangan intelektual. Misalnya
program computer yang dibuat tidak hanya dapat dioperasikan oleh seseorang
yang ahli computer saja.
3. Desain harus mengungkap keseragaman dan integrasi antar sub system yang
kuat.
4. Desain harus berorientasi ke kondisi sekarang dan masa depan artinya,
sebuah desain harus mampu mengakomodasi jika terjadi suatu perubahan.
5. Desain harus mempertimbangkan konsep penanganan kesalahan pada saat
pengoperasian system.
6. Desain harus dinilai kualitasnya pada saat desain dibuat.
7. Desain harus dikaji lebih lanjut sehingga dapat meminimalkan kesalahan-
kesalahan konseptual.
11.4. .Perancangan sistem
Perancangan atau desain sistem dibagi menjadi dua tahap yaitu
perancangan konseptual dan perancangan fisik. Keduanya memiliki sejumlah
aktifitas sebagaimana di perlihatkan pada gambar berikut:
11.4.1. Perancangan Konseptual
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 30
31. Perancangan konseptual sering kali di sebut perancangan logis. Pada
perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang
teridentifikasi selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk
diimplementasikan. Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan
konseptual, yaitu evaluasi alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan,
dan penyiapan laporan rancangan sistem secara konseptual.
Evaluasi alternatif rancangan digunakan digunakan untuk menentukan
alternatif-alternatif rancangan yang bisa digunakan dalam sistem
11.4.2. Perancangan Fisik
Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual
diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap
tentang modul-modul sistem dan antarmuka antarmodul, serta rancangan basis
data secara fisik.
11.5. Implementasi Sistem
Pada tahapan ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas-
aktivitas yang dimaksud berupa:
• mPemrograman dan Pengujian
• Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
• Pelatihan kepada pemakai
• Pembuatan dokumentasi
• Konversi
11.6. Alat Bantu Desain
Untuk melakukan proses desain umum, diperlukan alat bantu pembuatan desain
tersebut yaitu:
1. Data Flow Diagram
Data flow diagram, menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-
fungsi di system informasi secara logika akan bekerja. Data flow diagram akan
menginterpretasikan Logical Model dari suatu system. Arus dari data tersebut
nantinya dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data dictionary)
Beberapa symbol yang digunakan :
Sumber data/ tujuan data
Proses
Penyimpanan data
Aliran Data
• Data Flow Konteks
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 31
32. Data flow diagram konteks merupakan data flow diagram yang menggambarkan
garis besar operasional system. Untuk system penggajian dapat dilihat seperti
DFD konteks berikut ini:
Pada DFD konteks dapat dilihat bahwa proses penggajian melibatkan tiga
sumber atau tujuan data yaitu bagian Personalia, bagian keuangan dan Pegawai.
Bagian personalia bertugas memberikan laporan absensi pegawai yang
kemudian dari laporan dihasilkan Daftar Rencana Gaji yang masuk ke bagian
keuangan. Bagian keuangan memberikan persetujuan dan kemudian gaji
diberikan kepada pegawai yang bersangkutan
• Data Flow Diagram Terperinci
Data flow diagram terperinci merupakan penjabaran dari data flow
diagram konteks. Sebagai contoh, berikut ini merupakan penjabaran
secara lebih detail:
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 32
33. 2. Data Dictionary
Kamus data (Data Dictionary) merupakan kumpulan data yang memberikan
informasi mengenai deskripsi formal dari elemen-elemen yang ada pada Data
Flow Diagram. Informasi tersebut mencakup definisi, struktur serta pemakai
data.
Contoh kamus data sebagai berikut:
Nama Data Karyawan
Keterangan Data tentang identifikasi karyawan
Sumber Departemen HRD
Struktur Data Nomor Induk Pegawai
Nama Pegawai
Jabatan
Departemen
Tempat lahir
Tanggal lahir
Alamat Pegawai : Jalan + Kota
Agama
Golongan darah
3. Flowchart
Bagan Alir Sistem (system flowchart) merupakan alat yang tepat guna
menggambarkan Physical System, symbol-simbol bagan alir ini menunjukkan
secara tepat arti fisiknya dari sebuah system seperti :
Gambar Simbol Keterangan
Terminal.
Digunakan sebagai posisi yang
menyatakan awal atau akhir suatu proses.
Untuk awal garis, symbol tersebut akan
diikuti oleh anak panah yang menunjukkan
arah proses berikutnya
Preparation.
Merupakan symbol yang menandakan
adanya suatu pemberian nilai tertentu
terhadap sebuah variable sebelum
dilanjutkan ke proses tahap berikutnya.
Processing.
Menyatakan kegiatan pengolahan data
setelah menerima masukan dari symbol
yang lain dan mendistribusikan hasilnya
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 33
34. kepada proses berikutnya.
Condition.
Merupakan symbol yang digunakan untuk
menanyakan apakah suatu kondisi logika
tertentu sudah terpenuhi. Jika sudah,
proses dapat dilanjutkan ke tahap
berikutnya dan jika tidak maka proses tidak
dilanjutkan atau kembali ke proses
sebelumnya.
Document.
Simbol ini diartikan sebagai sebuah
dokumen baik sebagai data masukan
(dokumen input) maupun data keluaran
(dokumen report). Jika symbol merupakan
symbol merupakan hasil suatu proses,
maka ada symbol lain yang mengikuti atau
mengarah pada symbol tersebut.
Connector.
Connector digunakan untuk menandai dan
mengatur perpindahan halaman jika
diagram alur tidak cukup diterapkan dalam
satu halama saja
• FLOWCHART SISTEM
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau
apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan
menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan
prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan
proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart
sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan
komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer,
misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
Contoh sederhana untuk flowchart sistem dapat dilihat pada Gambar berikut
ini :
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 34
35. • FLOWCHART PAPERWORK / FLOWCHART DOKUMEN
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui
sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart
Dokumen.
Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan
sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan
diproses, dicatat dan disimpan.
FLOW DOKUMEN SISTEM BARU CALON ANGGOTA PERPUSTAKAAN
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 35
36. KETERANGAN :
# : Masukkan data calon anggota ke dalam komputer (proses pengisian data)
P : Tanda tangan dan validasi data
Bahan Pustaka:
1. Raymond McLeod, Jr, Sistem Informasi Manajemen, edisi ketujuh PT
Prenhallindo, Jakarta, 2001
2. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2002
3. Witarko, Memahami Sistem Informasi, Penerbit Informatika, 2004
Modul Sistem Informasi Versi 1.1 Page 36