SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI
DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
KINERJA GURU SMK DI KOTATANGERANG
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCA SARJANA UHAMKA
2015
Oleh :
NOVIE PURWANINGSIH
NIM : 1308036041
PENDAHULUAN
• Guru menguasai 4 kompetensi: Pedagogik,social,professional,personal
• Guru sesuai dengan harapan yang dijelaskan dalam UU no.20 tahun 2003
dan UU no. 14 tahun
Idealnya
• Guru kurang menguasai 4 kompetensi :
Pedagogik,social,professional,personal
• Guru masih kurang sesuai dengan harapan yang dijelaskan UU tsb
Kenyataannya
• Kinerja guru masih rendah, dikarenakan budaya organisasi yang kurang
kondusif; belum dapat meningkatkan kecerdasan emosional guruMasalahnya
Idealnya
• Dari sisi personal, mereka yang sudah tersertifikasi seyogyanya dapat menunjukkan
keteladanan pribadi (have good personality), menjadi panutan bagi guru-guru yang lainnya.
• Dari segi sosial, mereka diharapkan dapat menunjukkan sosiabilitas yang tinggi dan
memiliki nilai manfaat lebih bagi lingkungan sosialnya, khususnya bagi para rekan sejawat.
• Dari sisi pedagogik, para guru yang sudah tersertifikasi seyogyanya dapat menunjukkan
kemampuan pedagogiknya terutama pada saat menjalankan proses pembelajaran siswa.
Dari mereka diharapkan dapat muncul berbagai inovasi pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan dan diterapkan paling tidak di lingkungan sekolahnya.
• Dari sisi akademik (professional), pendalaman tentang substansi materi dari mata
pelajaran yang diampunya. Dari mereka diharapkan muncul karya-karya tulis yang bermutu
untuk berbagi dengan rekan sejawat lainnya. Singkatnya, mereka yang sudah tersertifikasi
diharapkan dapat menunjukkan kinerja dan produktivitasnya yang tinggi.
Kenyataannya
• Dari segi kompetensi profesional, masih ada guru yang belum
mengembangkan profesionalnya dalam upaya meningkatkan efektifitas
belajar anak, dalam menyusun rencana pembelajaran dalam setiap
proses pembelajaran, dalam substansi materi yang diajarkan atau
pelajaran yang menjadi bidang keahlian, dalam mengikuti berbagai
kegiatan untuk meningkatkan profesional dengan berbagai kegiatan,
diklat, MGMP, lokakarya, dan sebagainya.
• Dipandang dari kompetensi sosial, guru masih belum menunjukkan
rasa sosial terhadap teman sejawat, belum menarik masyarakat untuk
berperan serta dalam pendidikan putera-puterinya, belum memahami
sebagai makhluk sosial untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidik, watak peserta
didik serta masyarakat sekitar sekolah.
• Dari kompetensi kepribadian, beberapa guru belum memiliki
komitmen dan kemauan yang tinggi dalam melakukan tugasnya
sebagai guru profesional, berakhlak mulia, memiliki rasa tanggung
jawab, kasih sayang kepada peserta didik tanpa membedakan suku,
ras, golongan dan melaksanakan fungsinya sebagai guru.
• Dari kompetensi pedagogik, guru yang telah disertifikasi belum
menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik dalam membimbing
peserta didik, proses belajar, model pembelajaran serta strateginya,
sehingga peserta didik sebagian masih mengalami kesulitan dalam
menerima pelajaran yang diberikan guru.
Identifikasi Masalah
• Budaya organisasi sekolah yang belum dapat memotivasi guru untuk lebih berprestasi.
• Iklim dan budaya organisasi yang kurang kondusif membuat kinerja guru rendah.
• Komunikasi antara unsur-unsur sekolah masih kurang harmonis sehingga menyulitkan membangun
budaya organisasi yang baik.
• Kepemimpinan sekolah yang masih kurang memberikan keleluasaan para guru dalam meningkatkan
kinerja.
• Kompetensi guru masih ada yang belum memenuhi standar sesuai undang-undang yang mengatur hal
tersebut.
• Tunjangan profesi guru yang diberikan pemerintah masih bertujuan sebatas peningkatan kesejahteraan
belum kepada peningkatan kompetensi guru.
• Fasilitas belajar masih menjadi kendala dalam meningkatkan kinerja.
• Kompensasi yang diterima belum dapat ditunjukkan dengan prestasi guru yang diwujudkan dalam kinerja
• Dispilin kerja guru yang belum optimal dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya.
• Konflik dalam sebuah organisasi masih sering terjadi karena faktor kecerdasan emosional guru yang
berbeda.
• Kecerdasan emosional guru yang kurang sehingga dapat menjadi hambatan dalam memahami potensi
peserta didik.
• Hasil pendidikan dan pelatihan yang diikuti para guru belum memberikan dampak dalam peningkatan
kinerja.
PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat hubungan budaya organisasi dengan
perilaku kerja guru ?
2. Apakah terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan
perilaku kerja guru ?
3. Apakah terdapat hubungan secara bersama-sama budaya
organisasi, kecerdasan emosional dengan perilaku kerja guru
?
KAJIANTEORI
VariabelY (Kinerja guru)
1. Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang
(Whitmore)
2. Kinerja adalah performance is output derives from processes, human otherwise,
artinya kinerja adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia (August W.
Smith)
3. Kinerja merupakan serangkaian perilaku dan kegiatan secara individual sesuai
dengan harapan atau tujuan organisasi (Hugh J. Arnold dan Daniel C Feldman)
4. Kinerja merupakan catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi
pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu atau periode tertentu pula.
(Bernadin, H.J. and Russell, J., E.A.)
5. Kinerja adalah kuantitas dan kualitas prestasi tugas dari seseorang atau
kelompok (Schermerhorn )
Kesimpulan (sintesis)
Kinerja merupakan unjuk kerja seseorang yang diperoleh melalui instrumen
pengumpul data tentang kinerja seseorang. Unjuk kerja tersebut terkait dengan tugas
apa yang diemban oleh seseorang yang merupakan tanggung jawab
profesionalismenya. Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa yang menjadi
indikator kinerja adalah: kemampuan, sikap, kualitas, dan ketepatan waktu.
Variabel X1 (Budaya Organisasi)
1. Budaya Organisasi adalah norma yang mengiformasikan anggota organisasi mengenai
apa yang dapat diterima dan apa yang tidak dapat diterima, nilai-nilai dominan yang
dihargai diatas yang lainnya, asumsi dasar dan kepercayaan yang dianut bersama oleh
anggota organisasinya (Owen)
2. Budaya Organisasi merupakan pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan
internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang
kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk
memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait (Peter F.
Druker)
3. Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi
masalah-masalah integrasi internal (Phitsi Sithi Amnuai)
4. Budaya Organisasi adalah nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip-prinsip dasar yang
merupakan landasan bagi sistem dan praktik-praktik manajemen serta perilaku yang
meningkatkan dan menguatkan prinsip-prinsip tersebut (Daniel R. Dennison)
5. Budaya organisasi dikategorikan menjadi dua elemen pokok. Pertama adalah elemen
yang bersifat idealistik dan kedua elemen yang bersifat behavioral (Jocano)
Kesimpulan (sintesis)
Budaya organisasi adalah keyakinan, tata nilai dan persepsi umum yang dianut secara luas
dalam membentuk dan memberi arti dalam meningkatkan kinerja pegawai yang
merupakan karakteristik dan kekuatan dari organisasi tersebut dan sebagai pembeda dari
organisasi satu dengan yang lainnya. Adapun indikator budaya organisasi dalam penelitian
ini meliputi semangat, kepercayaan, keterpaduan, dan komitmen organisasional individu
Variabel X2 (Kecerdasan Emosional)
1. Kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan
perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu
untuk memandu pikiran dan tindakan (Salovey dan Mayer)
2. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami
dan mengelola emosi (Robbins)
3. Kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan kita
sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi
yang baik di dalam diri sendiri dan di dalam hubungan dengan orang lain.
(Goleman)
4. Kecerdasan emosional adalah kecakapan mengidera, memahami dan dengan
efektif menerapkan kekuatan dan ketajaman emosi sebagai sumber energi,
informasi, hubungan dan pengaruh yang manusiawi (Cooper dan Sawaf)
5. Kecerdasan emosional kemampuan untuk membedakan dan menanggapi
dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan hasrat orang lain
(Gardner)
Kesimpulan (sintesis)
Kecerdasan emosional adalah kecakapan individu untuk memilih bagaimana individu
tersebut menggunakan perasaan untuk bertindak secara tepat. Untuk melihat
kecerdasan emosional seseorang, indikator-indikator yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi : kesadaran diri, memotivasi diri, empati dan membina
hubungan
HIPOTESIS PENELITIAN
• Terdapat Hubungan Positif antara Budaya Organisasi
dengan Kinerja Guru
• Terdapat Hubungan Positif antara kecerdasan emosional
dengan Kinerja Guru
• Terdapat Hubungan Positif secara bersama-sama antara
Budaya Organisasi dan Kecerdasan Emosional dengan
Kinerja Guru
METODOLOGI PENELITIAN
• Metode Penelitian : Korelasional
• Populasi : Guru SMK di KotaTangerang
• Sasaran : Guru SMK di KotaTangerang
wilayah rayon timur
• Teknik Pengambilan Sampel : Random Sampling
• Teknik Pengumpulan Data : Angket dan Dokumentasi
• Instrumen Penelitian : Angket
• Teknik Analisis Data : Korelasi dan Regresi ganda
HIPOTESIS STATISTIKH0 : ρy1 = 0
H1 : ρy1 > 0
H0 : ρy2 = 0
H1 : ρy2 > 0
H0 :ρy.12 = 0
H1 : ρy.12 >0
Keterangan
• H0 : Hipotesis Nol
• H1 : Hipotesis Alternatif
• y1 : koefisien korelasi variabel X1 dengan variabelY
• y2 : koefisien korelasi variabel X2 dengan variabelY
• Y.12 : koefisien korelasi variabel X1 dan X2 dengan
variabelY
MODEL KONSTELASI MASALAH
PENELITIAN
X1
X2
Y
Keterangan
X1 : Budaya Organisasi
X2 : Kecerdasan Emosional
Y : Kinerja Guru
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Tajuk 5 peranan-guru-sekolah-rendah
Tajuk 5 peranan-guru-sekolah-rendahTajuk 5 peranan-guru-sekolah-rendah
Tajuk 5 peranan-guru-sekolah-rendahNor Azizah Ahmad
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Interaksi dalam Pengurusan Pembelajaran
Interaksi dalam Pengurusan PembelajaranInteraksi dalam Pengurusan Pembelajaran
Interaksi dalam Pengurusan PembelajaranPuteri Farahin
 
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)NurulNajihah51
 
Pengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliPengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliVJ Asenk
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan085231792514
 
pentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanpentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanMohammad Nawawi
 
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)EMMA SAFWANAH SAHIRIN
 
Peranan guru sek rendah
Peranan guru sek rendahPeranan guru sek rendah
Peranan guru sek rendahNg Kee
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guruiskawia
 
PP Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Pembentukan Karakter Siswa
PP Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Pembentukan Karakter SiswaPP Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Pembentukan Karakter Siswa
PP Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Pembentukan Karakter SiswaQye Ducky
 
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”Potpotya Fitri
 

What's hot (18)

Tajuk 5 peranan-guru-sekolah-rendah
Tajuk 5 peranan-guru-sekolah-rendahTajuk 5 peranan-guru-sekolah-rendah
Tajuk 5 peranan-guru-sekolah-rendah
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Interaksi dalam Pengurusan Pembelajaran
Interaksi dalam Pengurusan PembelajaranInteraksi dalam Pengurusan Pembelajaran
Interaksi dalam Pengurusan Pembelajaran
 
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)
 
Pengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliPengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahli
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
pentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanpentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikan
 
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
Pengurusan dan pembelajaran pelajar ( KPS3014)
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Peranan guru sek rendah
Peranan guru sek rendahPeranan guru sek rendah
Peranan guru sek rendah
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guru
 
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesianEtika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
 
PP Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Pembentukan Karakter Siswa
PP Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Pembentukan Karakter SiswaPP Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Pembentukan Karakter Siswa
PP Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Pembentukan Karakter Siswa
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUFKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
 
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
 
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesiMata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
 
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaranEtika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
 

Similar to Proposal tesis

Teknologi pendidikan novita dewi
Teknologi pendidikan novita dewiTeknologi pendidikan novita dewi
Teknologi pendidikan novita dewiprawitasari_novita
 
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptxjennykoce
 
Konsep Penilaian
Konsep PenilaianKonsep Penilaian
Konsep Penilaianlichuen2885
 
Metode mengajar
Metode mengajarMetode mengajar
Metode mengajareunmi song
 
PERILAKU ORGANISASI materi anak kuliah.pptx
PERILAKU ORGANISASI materi anak kuliah.pptxPERILAKU ORGANISASI materi anak kuliah.pptx
PERILAKU ORGANISASI materi anak kuliah.pptxNiaSukma5
 
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)NurSyaqina
 
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.pptETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.pptEuisEkaPramiarsih1
 
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru PenggerakpdfKoneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdfhikmahputrawan12
 
Projek Kesejahteraan diri.pptx
Projek Kesejahteraan diri.pptxProjek Kesejahteraan diri.pptx
Projek Kesejahteraan diri.pptxArsiniArsini1
 
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxJimatul Arrobi
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesionalbustanul_s
 
Makalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanMakalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanisalsand
 
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.pptETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.pptCemara6
 
Konsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikanKonsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikanNasrudin_Rosid
 
Pengembangan Kepribadian guru.pptx
Pengembangan Kepribadian guru.pptxPengembangan Kepribadian guru.pptx
Pengembangan Kepribadian guru.pptxAiSuaebah2
 

Similar to Proposal tesis (20)

BK.pptx
BK.pptxBK.pptx
BK.pptx
 
Teknologi pendidikan novita dewi
Teknologi pendidikan novita dewiTeknologi pendidikan novita dewi
Teknologi pendidikan novita dewi
 
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
 
Konsep Penilaian
Konsep PenilaianKonsep Penilaian
Konsep Penilaian
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Metode mengajar
Metode mengajarMetode mengajar
Metode mengajar
 
Slide profesi
Slide profesiSlide profesi
Slide profesi
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
PERILAKU ORGANISASI materi anak kuliah.pptx
PERILAKU ORGANISASI materi anak kuliah.pptxPERILAKU ORGANISASI materi anak kuliah.pptx
PERILAKU ORGANISASI materi anak kuliah.pptx
 
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
 
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.pptETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
 
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru PenggerakpdfKoneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
Projek Kesejahteraan diri.pptx
Projek Kesejahteraan diri.pptxProjek Kesejahteraan diri.pptx
Projek Kesejahteraan diri.pptx
 
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Makalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanMakalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikan
 
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.pptETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
 
Konsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikanKonsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikan
 
Pengembangan Kepribadian guru.pptx
Pengembangan Kepribadian guru.pptxPengembangan Kepribadian guru.pptx
Pengembangan Kepribadian guru.pptx
 

Proposal tesis

  • 1. HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU SMK DI KOTATANGERANG PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA UHAMKA 2015 Oleh : NOVIE PURWANINGSIH NIM : 1308036041
  • 2. PENDAHULUAN • Guru menguasai 4 kompetensi: Pedagogik,social,professional,personal • Guru sesuai dengan harapan yang dijelaskan dalam UU no.20 tahun 2003 dan UU no. 14 tahun Idealnya • Guru kurang menguasai 4 kompetensi : Pedagogik,social,professional,personal • Guru masih kurang sesuai dengan harapan yang dijelaskan UU tsb Kenyataannya • Kinerja guru masih rendah, dikarenakan budaya organisasi yang kurang kondusif; belum dapat meningkatkan kecerdasan emosional guruMasalahnya
  • 3. Idealnya • Dari sisi personal, mereka yang sudah tersertifikasi seyogyanya dapat menunjukkan keteladanan pribadi (have good personality), menjadi panutan bagi guru-guru yang lainnya. • Dari segi sosial, mereka diharapkan dapat menunjukkan sosiabilitas yang tinggi dan memiliki nilai manfaat lebih bagi lingkungan sosialnya, khususnya bagi para rekan sejawat. • Dari sisi pedagogik, para guru yang sudah tersertifikasi seyogyanya dapat menunjukkan kemampuan pedagogiknya terutama pada saat menjalankan proses pembelajaran siswa. Dari mereka diharapkan dapat muncul berbagai inovasi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dan diterapkan paling tidak di lingkungan sekolahnya. • Dari sisi akademik (professional), pendalaman tentang substansi materi dari mata pelajaran yang diampunya. Dari mereka diharapkan muncul karya-karya tulis yang bermutu untuk berbagi dengan rekan sejawat lainnya. Singkatnya, mereka yang sudah tersertifikasi diharapkan dapat menunjukkan kinerja dan produktivitasnya yang tinggi.
  • 4. Kenyataannya • Dari segi kompetensi profesional, masih ada guru yang belum mengembangkan profesionalnya dalam upaya meningkatkan efektifitas belajar anak, dalam menyusun rencana pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran, dalam substansi materi yang diajarkan atau pelajaran yang menjadi bidang keahlian, dalam mengikuti berbagai kegiatan untuk meningkatkan profesional dengan berbagai kegiatan, diklat, MGMP, lokakarya, dan sebagainya. • Dipandang dari kompetensi sosial, guru masih belum menunjukkan rasa sosial terhadap teman sejawat, belum menarik masyarakat untuk berperan serta dalam pendidikan putera-puterinya, belum memahami sebagai makhluk sosial untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidik, watak peserta didik serta masyarakat sekitar sekolah.
  • 5. • Dari kompetensi kepribadian, beberapa guru belum memiliki komitmen dan kemauan yang tinggi dalam melakukan tugasnya sebagai guru profesional, berakhlak mulia, memiliki rasa tanggung jawab, kasih sayang kepada peserta didik tanpa membedakan suku, ras, golongan dan melaksanakan fungsinya sebagai guru. • Dari kompetensi pedagogik, guru yang telah disertifikasi belum menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik dalam membimbing peserta didik, proses belajar, model pembelajaran serta strateginya, sehingga peserta didik sebagian masih mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran yang diberikan guru.
  • 6. Identifikasi Masalah • Budaya organisasi sekolah yang belum dapat memotivasi guru untuk lebih berprestasi. • Iklim dan budaya organisasi yang kurang kondusif membuat kinerja guru rendah. • Komunikasi antara unsur-unsur sekolah masih kurang harmonis sehingga menyulitkan membangun budaya organisasi yang baik. • Kepemimpinan sekolah yang masih kurang memberikan keleluasaan para guru dalam meningkatkan kinerja. • Kompetensi guru masih ada yang belum memenuhi standar sesuai undang-undang yang mengatur hal tersebut. • Tunjangan profesi guru yang diberikan pemerintah masih bertujuan sebatas peningkatan kesejahteraan belum kepada peningkatan kompetensi guru. • Fasilitas belajar masih menjadi kendala dalam meningkatkan kinerja. • Kompensasi yang diterima belum dapat ditunjukkan dengan prestasi guru yang diwujudkan dalam kinerja • Dispilin kerja guru yang belum optimal dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya. • Konflik dalam sebuah organisasi masih sering terjadi karena faktor kecerdasan emosional guru yang berbeda. • Kecerdasan emosional guru yang kurang sehingga dapat menjadi hambatan dalam memahami potensi peserta didik. • Hasil pendidikan dan pelatihan yang diikuti para guru belum memberikan dampak dalam peningkatan kinerja.
  • 7. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah terdapat hubungan budaya organisasi dengan perilaku kerja guru ? 2. Apakah terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku kerja guru ? 3. Apakah terdapat hubungan secara bersama-sama budaya organisasi, kecerdasan emosional dengan perilaku kerja guru ?
  • 8. KAJIANTEORI VariabelY (Kinerja guru) 1. Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang (Whitmore) 2. Kinerja adalah performance is output derives from processes, human otherwise, artinya kinerja adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia (August W. Smith) 3. Kinerja merupakan serangkaian perilaku dan kegiatan secara individual sesuai dengan harapan atau tujuan organisasi (Hugh J. Arnold dan Daniel C Feldman) 4. Kinerja merupakan catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu atau periode tertentu pula. (Bernadin, H.J. and Russell, J., E.A.) 5. Kinerja adalah kuantitas dan kualitas prestasi tugas dari seseorang atau kelompok (Schermerhorn ) Kesimpulan (sintesis) Kinerja merupakan unjuk kerja seseorang yang diperoleh melalui instrumen pengumpul data tentang kinerja seseorang. Unjuk kerja tersebut terkait dengan tugas apa yang diemban oleh seseorang yang merupakan tanggung jawab profesionalismenya. Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa yang menjadi indikator kinerja adalah: kemampuan, sikap, kualitas, dan ketepatan waktu.
  • 9. Variabel X1 (Budaya Organisasi) 1. Budaya Organisasi adalah norma yang mengiformasikan anggota organisasi mengenai apa yang dapat diterima dan apa yang tidak dapat diterima, nilai-nilai dominan yang dihargai diatas yang lainnya, asumsi dasar dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota organisasinya (Owen) 2. Budaya Organisasi merupakan pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait (Peter F. Druker) 3. Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah integrasi internal (Phitsi Sithi Amnuai) 4. Budaya Organisasi adalah nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip-prinsip dasar yang merupakan landasan bagi sistem dan praktik-praktik manajemen serta perilaku yang meningkatkan dan menguatkan prinsip-prinsip tersebut (Daniel R. Dennison) 5. Budaya organisasi dikategorikan menjadi dua elemen pokok. Pertama adalah elemen yang bersifat idealistik dan kedua elemen yang bersifat behavioral (Jocano) Kesimpulan (sintesis) Budaya organisasi adalah keyakinan, tata nilai dan persepsi umum yang dianut secara luas dalam membentuk dan memberi arti dalam meningkatkan kinerja pegawai yang merupakan karakteristik dan kekuatan dari organisasi tersebut dan sebagai pembeda dari organisasi satu dengan yang lainnya. Adapun indikator budaya organisasi dalam penelitian ini meliputi semangat, kepercayaan, keterpaduan, dan komitmen organisasional individu
  • 10. Variabel X2 (Kecerdasan Emosional) 1. Kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan (Salovey dan Mayer) 2. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami dan mengelola emosi (Robbins) 3. Kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi yang baik di dalam diri sendiri dan di dalam hubungan dengan orang lain. (Goleman) 4. Kecerdasan emosional adalah kecakapan mengidera, memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan dan ketajaman emosi sebagai sumber energi, informasi, hubungan dan pengaruh yang manusiawi (Cooper dan Sawaf) 5. Kecerdasan emosional kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan hasrat orang lain (Gardner) Kesimpulan (sintesis) Kecerdasan emosional adalah kecakapan individu untuk memilih bagaimana individu tersebut menggunakan perasaan untuk bertindak secara tepat. Untuk melihat kecerdasan emosional seseorang, indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : kesadaran diri, memotivasi diri, empati dan membina hubungan
  • 11. HIPOTESIS PENELITIAN • Terdapat Hubungan Positif antara Budaya Organisasi dengan Kinerja Guru • Terdapat Hubungan Positif antara kecerdasan emosional dengan Kinerja Guru • Terdapat Hubungan Positif secara bersama-sama antara Budaya Organisasi dan Kecerdasan Emosional dengan Kinerja Guru
  • 12. METODOLOGI PENELITIAN • Metode Penelitian : Korelasional • Populasi : Guru SMK di KotaTangerang • Sasaran : Guru SMK di KotaTangerang wilayah rayon timur • Teknik Pengambilan Sampel : Random Sampling • Teknik Pengumpulan Data : Angket dan Dokumentasi • Instrumen Penelitian : Angket • Teknik Analisis Data : Korelasi dan Regresi ganda
  • 13. HIPOTESIS STATISTIKH0 : ρy1 = 0 H1 : ρy1 > 0 H0 : ρy2 = 0 H1 : ρy2 > 0 H0 :ρy.12 = 0 H1 : ρy.12 >0 Keterangan • H0 : Hipotesis Nol • H1 : Hipotesis Alternatif • y1 : koefisien korelasi variabel X1 dengan variabelY • y2 : koefisien korelasi variabel X2 dengan variabelY • Y.12 : koefisien korelasi variabel X1 dan X2 dengan variabelY
  • 14. MODEL KONSTELASI MASALAH PENELITIAN X1 X2 Y Keterangan X1 : Budaya Organisasi X2 : Kecerdasan Emosional Y : Kinerja Guru