Bab 1 membahas pengertian kurikulum menurut pandangan tradisional, klasik, dan mutakhir serta menurut beberapa ahli. Bab 2 membahas landasan dan prinsip pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosiologis, IPTEK serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Bab 3 membahas komponen-komponen kurikulum yaitu tujuan, materi, metode, dan evaluasi."
2. BAB I
KONSEP DASAR KURIKULUM
PETA KONSEP
PENGERTIAN
KURIKULUM
KEDUDUKAN
ORGANISASI KURIKULUM DALAM
KURIKULUM KONSEP
PENDIDIKAN
DASAR
KURIKULUM
HUBUNGAN FUNGSI
KURIKULUM DENGAN KURIKULUM
TEORI PENDIDIKAN
3. A. Pengertian Kurikulum
Untuk mendapatkan rumusan tentang kurikulum , para ahli
mengemukakan pandangan yang beragam .
Menurut pandangan tradisional , kurikulum adalah rencana
pembelajaran di sekolah . Kurikulum adalah pelajaran-pelajaran apa
yang harus di tempuh siswa di sekolah.
Menurut pandangan klasik, kurikulum tampak sebagai srsuatu yang
statis , hanya berbebtuk dokumen dokumen untuk dijadikan sebagai
pedoman dalam proses pendidikan.
Menurut pandangan mutakhir , kurikulum tidak hanya sekedar dokumen
statis tetapi merupakan segala sesuatu yang nyata dialami siswa.
Menurut Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa untuk mencari
rumusan kurikulum dapat ditinjau dari empat dimensi, yaitu : Kurikulum
sebagai ide , Kurikulum sebagai rencana tertulis, Kurikulum sebagai
kegiatan dan kurikulum sebagai hasil .
Menurut Ronald C. Doll (1974) mengemukakan bahwa “ the curriculum
has changed from content of courses study and list of subject and
courses to all rxperinces wich are offered to learns under the auspices
or direction off school”.
4. B. Kedudukan kurikulum dalam Pendidikan
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah , guru
mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pengajaran
atau sekarang lebih dikenal dengan istilah pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran diwujudkan dalam bentuk interaksi
antara guru dengan siswa . Siswa memiliki tugas pokok
balajar yakni berusaha memperoleh perubahan perilaku atau
pencapaian kemampuan tertentu berdasarkan pengalaman
belajar yang diperoleh dalam berinteraksi dengan
lingkungannya . Untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ,
guru berupaya “menyampaikan” materi pembelajaran kepada
siswa melalui metode tertentu , serta melaksanakan evaluasi
untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran , yang
keseluruhannya dikemas dalam bentuk kurikulum .
5. C. Fungsi Kurikulum
Kurikulum memiliki beberapa fungsi , diantaranya :
1. Bagi guru ( tataran operasional), Kurikulum sebagai dasar bagi
pengelolaan pembelajaran di kelas dari mulai perencanaan
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
2. Bagi sekolah (tataran manajerial). Kurikulum sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan di sekolah dan sebagai pedoman yang
dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
3. Bagi masyarakat . Kurikulum berfungsi mengakomodir harapan dan
kepentingan masyarakat terhadap pendidikan , termasuk di dalamnya
mengakomodir harapan dan kepentingan orang tua terhadap
pendidikan anaknya di sekolah.
4. Bagi siswa sebagai subjek pendidikan , fungsi kurikulum , mencakup :
Fungsi pemeliharaan , Fungsi persiapan , Fungsi penyesuaian ,
Fungsi integrasi , Fungsi diperensiasi , Fungsi pemilihan dan Fungsi
diagnostik .
6. D. Hubungan Kurikulum dengan Teori Pendidikan
Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan empat jenis hubungan
kurikulum dengan teori pendidikan , yaitu:
1. Pendidikan klasik. Pendidikan klasik memandang bahwa pendidikan berfungsi
sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya.
2. Pedidikan pribadi. Konsep pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak
dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu.
3. Teknologi penddikan, yakni suatu konsep pendidikan yang mempunyai
persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam
menyampaikan informasi . Namun diantara keduanya ada yang berbeda.
Dalam teknologi pendidikan, lebih diutamakan adalah pembentukan dan
penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan peraktis .
4. Pendidikan interaksional, yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak
dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi
dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu
bentuk kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi.
7. E. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum berupa kerangka
umum program-program pengajaran yang diberikan kepada peserta didik .
Ditinjau dari sudut organisasi kurikulum, terdapat beberapa model
kurikulum :
1. Mata pelajaran terpisah-pisah , yakni kurikulum yang terdiri dari sejumlah
mata pelajaran yang terpisah-pisah , tiap pelajaran disampaikan sendiri-
sendiri tanpa ada hubungan.
2. Mata pelajaran berkorelasi , merupakan bentuk organisasi kurikulum yang
berupaya menghubungkan antara satu mata kuliah dengan mata pelajaran
yang lain
3. Model integrated , dalam model ini batas-batas antara semua mata
pelajaran sudah tidak kelihatan lagi , semua mata pelajaran sudah di
rumuskan dalam bentuk masalah atau unit.
4. Model Core Program , adalah suatu program inti berupa suatu unit atau
masalah. Masalah diambil dari mata pelajaran tertentu, dan diberikan
melalui kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat pemecahan masalah.
8. BAB II
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PETA KONSEP
LANDASAN LANDASAN PRINSIP-
PENGEMBANG DAN PRINSIP PRINSIP
AN PENGEMBANG PENGEMBANG
KURIKULUM AN AN
KURIKULUM KURIKULUM
9. A. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang
komperhensif, di dalamnya mencakup perencanan ,
pelaksanaan dan evaluasi. Pengembangan kurikulum
menunjukan adanya perubahan dan kemajuan . Perencanaan
kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika
pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil
tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan
digunakan oleh guru dan siswa . Dalam pengembangan
kurikulum , tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung
debngan dunia pendidikan saja , namun didalam nya
melibatkan banyak orang , seperti: politikus, pengusaha , orang
tua siswa, serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang
berkepentingan dengan pendidikan.
Untuk lebih jelasnya , ada empat faktor yang melandasi
kurikulum , yaitu : Filosofis , Psikologis , Sosiologis , dan
IPTEK
10. LANDASAN FILOSOFIS
Filsafat memegang peranan penting dalam Filsafat pendidikan
, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat .Masing-masing aliran
filsafat pasti memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri
LANDASAN PSIKOLOGIS
Landasan Psikologis adalah landasan yang berhubungan
perilaku individu dalam pengembangan kurikulum dan proses
pendidikan , khususnya tentang perilaku siswa . Psikologi
perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu berkenaan dengan perkembangannya. Psikologi brlajar
merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam
konteks belajar .
11. LANDASAN SOSIOLOGOS
Landasan sosiologis adalah landasan yang
berhubungan dengan upaya mempertimbangkan faktor-faktor
kehidupan sosial budaya dalam pengembangan kurikulum.
Setiap lingkungan masyarakat masing-masing mamiliki sistem
sosial-budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan
pola hubungan antar anggota masyarakat . Salah satu aspek
penting dalam sitem sosial-budaya adalah tatanan nilai-nilai
yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku para
warga masyarakat.
LANDASAN IPTEK
Landasan IPTEK berkaitan dengan upaya pemenfaatan
dan pengembangan IPTEK dalam pengembangan kurikulum .
Pada awalnya , ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
manusia masih relatif sederhana, namun sejak abad
pertengahan mengalamiperkembangan yang pesat. Berbagai
penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini
dan dan dipastikan kedepannya akan terus semakin
berkembang .
12. B. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum merupakam jiwa
atau ruh dari kurikulu, yang akan membedakan penerapan suatu
kurikulum dengan kurikulum yang lainya. Dengan demikian , upaya
pemenuhan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menjadi
penting dan merupakan salah satu indikator dari keberhasilan
penerapan kurikulum itu sendiri .
Menurut Asep Herry Hernawan dkk (2002) ada lima prinsip
umum dalam pengembangan kurikulum , yaitu :
1. Prinsip relevansi
2. Prinsip fleksibilitas
3. Prinsip kontinuitas
4. Prinsip efesiensi
5. Prinsip efektivitas
13. BAB III
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
PETA KONSEP
KOMPONEN KOMPONEN
TUJUAN MATERI
KOMPONEN-KOMPONEN
KURIKULUM
KOMPONEN
KOMPONEN
METODE
EVALUASI
14. KOMPONEN TUJUAN
Tujuan memegang peranan penting dan strategis yang
akan mewarnai keseluruhan komponen-komponen lainnya .
Secara umum , pendidikan bertujuan agar siswa dapat
mencapai kedewasaan . Tujuan pendidikan nasional
dijabarkan kedalam :
1. tujuan institusional , yaitu tujuan pendidikan yang ingin
dicapai dari setiap jenis maupun jenjang pendidikan.
2. Tujuan kurikuler , yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai
dari setiap mata pelajaran . Tujuan kurikuler bergantung
kepada jenis mata pelajaran yang di berikan kepada siswa.
3. Tujuan pembelajaran , yaitu merupakan tujuan pendidikan
yang lebih operasional , yang hendak di capai dari setiap
kegiatan pembelajaran . Keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran pada tingkat operasional akan menentukan
terhadap keberhasilan tujuan pendidikan pada tingkat
barikutnya.
15. B. KOMPONEN MATERI
Secara garis besar , bahan ajar atau materi
pembelajaran berisikan pengetahuan , keterampilan , dan
sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa. Materi
pembelajaran mengandung aspek-aspek tertentu sesuai
dengan tingkatan tujuan yang hendak dicapai.
Masih berkenan dengan materi pembelajaran , Nana
Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan tentang
sekuens susunan materi pembelajaran yaitu :
1. Sekuens Kronologis
2. Sekuens Kausal
3. Sekuens Struktural
4. Sekuens Logis dan Psikologis
5. Sekuens Spiral
6. Sekuens Rangkaian ke delakang
7. Sekuens berdasarkan hierarki belajar
16. KOMPONEN METODE
Dilaihat dari filsafat dan teori pendidikan yang melandasi
pengembangan kurikulum terdapat perbedaan dala
menentukan tujuan dan materi pembelajaran , hal ini tentunya
memiliki konsekuensi pula terhadap penentuan pendekatan,
strategi dan metode pembelajaran yang hendak di
kembangkan . Apabila yang menjadi tujuan dalam
pembelajaran adalah penguasaan informasi-intelektual ,
sebagaimana yang banyak dikembangkan oleh kalangan
pendukung filsafat klasik dalam rangka pewarisan budaya
ataupun keabadian , maka pendekatan pembelajaran yang
dikembangkan akan lebih berpusat kepada guru. Metode dan
teknik pembelajaran yang di gunakan pada umumnya bersifat
penyajian (ekspositorik) secara massal, seperti ceramah atau
seminar . Selain itu , materi pembelajaran cenderung lebih
nersifat tekstual.
17. KOMPONEN EVALUASI
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum .
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untukmemeriksa tingkat
ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan
melalui kurikulum yang bersangkutan . Dalam pengertian
yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk
neneriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari
berbagai kriteria. Evaluasi kurikulum , juga bervariasi ,
bergantung pada dimensi-dimensi yang menjadi fokus
evaluasi. Salah satu dimensi yang sering mendapat sorotan
adalah dimensi kuantitas dan kualitas . Instrumen yang di
gunakan untuk mengevaluasi dimensi kuantitas berbeda
dengan dimensi kualitas.
18. BAB IV
BELAJAR : KONSEP DAN TEORI
PETA KONSEP
PILAR
BELAJAR
TEORI-
BELAJAR:K TEORI
HAKIKAT
ONSEP POKOK
BELAJAR
DAN TEORI BELAJAR
19. HAKIKAT BELAJAR
Belajar memiliki cakupan yang sangat kompleks ,
meliputi berbagai aspek kehidupan. Belajar dilakukan secara
terus menerus, baik dalam suasana formal maupun informal ,
dengan setting yang berbeda, di lingkungan keluarga,
organisasi , mengisi waktu senggang , melalui kegiatan-
kegiatan masyarakat, dan setiap aktivitas yang bersifat praktis
lainnya. Di sekolah , belajar merupakan kegiatan utama yang
dilakukan siswa dalam suasana formal dan terprogramkan
secara sietematis. Moh. Surya (1997) . “ belajar dapat
diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara
keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungan”.
20. PILAR BELAJAR
Unesco (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005)
merumuskan empat pilar belajar , yaitu :
1. Belajar Mengetahui. Belajar mengetahui berkenaan dengan
perolehan , penguasaan dan pemanfaatan informasi .
Dewasa ini terdapat ledakan informasi dan pengetahuan
2. Belajar berkarya. Agar mampu menyesuaikan diri dan
beradftasi dalam masyarakat yang berkembang sangat
cepat , maka individu perlu belajar berkarya.
3. Bejar hidup bersama . Dalam kehidupan global , kita tidak
hanya berinteraksi dengan beraneka kelompok etnik, daerah
, budaya , ras , agama, kepakaran dan propesi, tetapi hidup
bersama dan bekerja sama dengan aneka kelompok
tersebut.
4. Belajar berkembang utuh . Tantangan kehidupan yang
berkembang crpat dan sangat kompleks, menurut
pegembangan manusia secara utuh.
21. TEORI-TEORI POKOK BELAJAR
Jika menelaah litelatur psikologi , kita akan menemukan banyak
teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Namun
dalam kesempatan ini hanya akan dikemukakan tiga jenis teori
pokok belajar, yaitu :
1. Teori Belajar Behaviorisme
Behaviorisme adalah aliran psikologi belajar yang sangat besar
pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori praktik
pendidikan dan pembelajaran hingga kini.
2. Teori Belajar Kognitivisme menurut Piaget
Piaget salah seorang ahli psikologi yang dikenal sebagai
pelopor gerakan konstruktivisme mengemukakan teori tentang
perkembangan kognitif individu yang menjadi rujukan penting
dalam memahami proses kognitif individu.
3. Teori Belajar Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa jerman yang mempunyai padanan
arti sebagai “bentuk atau konfigurasi “. Pokok [andangan gestalt
adalah bahwa objek atau peristiwa tertentu akan dipandang
sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan
22. BAB V
PEMBELAJARAN : KONSEP DASAR DAN RAGAM
PETA KONSEP
PEMBELAJARAN:K
RGAM KONSEP DASAR
ONSEP DASAR
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
DAN RAGAM
23. A. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
1. PEGERTIAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran mempunyai pengertian yang sama dengan
pengajaran teta[pi dengan konotasi yang berbeda . Pengajaran
lebih memberi kesan sebagai pekerjan satu pihak.
2. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
Berkaitan dengan pembelajaran dalam konteks Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan , terdapat beberapa prinsip pembelajaran yang
mendasari implementasi kurikulum dan dilamnya telah
mencerminkan pembelajaran mutakhir, yaitu : (a) pembelajaran
berdasarkan potensi (b) pembelajaran dilaksanakan dengan lima
pilar pembelajran (c) pembelajaran memungkinkan siswa
mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan.
3. KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN
Komponen pembelajaran adalah berbagai komponen , baik secara
langsung terkait dan dapat mempengaruhi proses dan kualitas
pembelajaran, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan atau hasil belajar.
24. B. RAGAM PEMBELAJARAN
Dilihat dari pendekatan maupun strategi yang digunakan
pembelajaran memiliki bentuk yang sangat beragam , yaitu :
1. Pembelajaran Konstruktivisme
pembelajaran konstruktivisme adalah sebuah konsep
pembelajaran pembelajaran yang memandang bahwa
pengetahuan tidak dapat di pindahkan begitu saja dari pikiran
guru ke pikiran siswa
2. Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang di
ajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
3. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar
siswa maupun siswa dengan guru
25. 4. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif adalah salah satu bentuk
pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivisme .
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda.
5. Pembelajaran Tuntas
Pembelajaran Tuntas berasumsi bahwa didalam kondisi yang
tepat semua siswa mampu belajar dengan baik, dan
memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi
yang di pelajari
6. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran Remedial merupakan layanan pembelajaran
yang diberikan kepada siswa untuk memperbaiki prestasi
belajarnya sehingga mencapai ktiteria ketuntasan yang
diterapkan.
7. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan
dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran
baru bagi siswa yang telah melampaui persyaratan minimal
yang di tentukan sehingga mereka dapat mengoptimalkan
perkembangan minat, bakat dan kecakapannya.
26. BAB VI
PERAN DAN KOMPETENSI GURU
PETA KONSEP
PERAN GURU
DALAM KOMPETENSI
PEMBELAJARAN GURU
PERAN DAN
KOMPETEN
SI GURU
KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR
27. A. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
1. PERAN GURU SEBAGAI MANAJER PEMBELAJARAN
Peran guru sebagai manajer pembelajaran merujuk kepada upaya
menjalankan berbagai fungsi manajemen guna terciptanya efektivitas
dan afesiensi pembelajran.
2. PERAN GURU SEBAGAI PASILITATOR
Peran guru sebagai pasilitator membawa konsekuensi terhadap
perubaha pola hubungan guru-siswa, yang semula lebih bersifat
kehubungan kemitraan.
3. PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR
peran guru sebagai motivator untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa. Dengan guru memberikan motivasi siswa akan merasa
tertantang dan lebih bersemangat untuk menggapai tujuannya
4 PERAN GURU SEBAGAI PEMBIMBING
Peran guru sebagai pembimbing pada dasarnya adalah peran guru
dalam upaya membantu siswa agar dapat mengembangkan segenap
potensi yang dimilikinya melalui hubunga interpersonal yang akrab
dan saling percaya.
28. B. KOMPETENSI GURU
Dalam menjalankan peran dan fungsinya , seorang guru
seharusnya disukung oleh berbagai kompetensi sehingga
dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Kompetensi pada
dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seharusnya
dapat dilakukan seseorang dalam suatu pekerjaan , berupa
kegiatan , perilaku dan hasil yang seharusnya dapat di
tampilkan atau di tunjukan , Agar dapat melakukan sesuatu
dalam pekerjaannya m tentu saja seseorang harus memiliki
kemampuan dalam bentuk pengetahuan , sikap dan
keterampilan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
29. C. KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan dasar mengajar merupakan subkomponen
dari kompetensi pedagogik, yang berkenaan dengan
keterampilan teknis dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Beberapa jenis keterampilan dasar yang perlu
dikuasai guru, di antaranya adalah :
1. Keterampilan membuka Pembelajaran
2. Keterampilan Memberikan Variasi Stimulus
3. Keterampilan Bertanya
4. Keterampilan Memberi Isyarat
5. Keterampilan Memberikan Ilustrasi
6. Keterampilan Berkomunikasi
7. Keterampilan Menutup pembelajaran
8. Keterampilan Mengelola Kelas
30. BAB VII
PROSES PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENGERTIAN
PENDEKATAN,ETRATEGI,METODE
DAN SKILL PEMBELAJARAN
STRATEGI
METODE PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN PROSES INKUIRI
PEMBELAJARAN
SUMBER
MEDIA
BELAJAR
PEMBELAJARAN
31. A. PENGERTIAN PENDEKATAN,STRATEGI,MODEL,METODE
DAN SKILL
Pendekatan pembelajaran dapat di artikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran .
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega ,1990)
mengetengahkan 4 kelompok model pembelajaran , yaitu : (1)
model interaksi sosial, (2) model pengolahan informasi , (3)
model personal humanistik , (4) model modifikasi tingkah laku.
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam skill yaitu
kemampuan peraktis dalam melaksanakan pembelajaran. Skill
di dalam nya mencakup teknik dan gaya pembelajaran.
32. B. STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
Strategi pembelajaran inkuiri adalah strategi
pembeljaran yang menekankan kepada proses mencari dan
menemukan . Materi pelajaran tidak diberikan secara
langsung . Peran siswa dalam dalan strategi ini adalah
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran ,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing siswa untuk belajar . Strategi pembelajaran
inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir krisis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
madalah yang dipertanyakan.
33. C. METODE PEMBELAJARAN
Dalam memilih metode pembelajaran perlu
mempertimbangkan berbagai faktor , diantara nya faktor tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai, karakteristik
materi pembelajaran , karakteristik siswa, alokasi waktu dan
fasilitas penunjang. Dibwah ini beberapa metode pembelajaran
standar , yang sejalan prinsip-prinsip pembelajaran pradigma baru.
1. Diskusi
2. Metode simulasi
3. Metode problem solving
4. Metode kerja kelompok
5. Metode karyawisata
6. Metode penugasan
7. Metode proyek
8. Metode eksperimen
34. D. MEDIA PEMBELAJARAN
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau
“pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan . Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan , dapat merangsang
pikiran , perasaan , dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
E. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data ,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa
dalam belajar , baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.