Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, menghasilkan urine, dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdiri dari nefron yang menyaring darah menjadi urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Ginjal juga memproduksi hormon penting seperti renin, aldosteron, dan ADH.
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
Fisiologi ginjal
1.
2. Fungsi:
Mempertahankan air dan osmolalitas yang
normal terdapat dalam tubuh
Mempertahankan elektrolit utama dari cairan
tubuh terutama ion Natrium,
Kalium,Bikarbonat, Chlorida dan Hidrogen.
Mempertahankan keseimbangan asam basa
Mengeluarkan sisa-sisa metabolism tubuh.
3. Struktur:
2 kidneys - filter blood, produce urine
2 ureters - transport urine (kidneys to
bladder)
bladder - reservoir for urine
urethra - transport of urine
4.
5. terletak retroperitoneal,
pada posterior abdomen
lies from T12-L3 of
vertebral column, next to
m. psoas major
superior parts are
protected by ribs 11, 12
tilted: superior poles are
closer to midline than
inferior
Martini 2006 p 953
6. Makroskopis
Saluran ekskretoris pada bagian medial dan
dalam.
Saluran ini terdiri atas calyces mayor, calyces
minor, pelvis renalis dan ureter
Parenkim ginjal yang mengelilingi saluran
ekskretoris yaitu medulla dan korteks ginjal
7.
8.
9. Setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron.
Setiap nefron terdiri dari dua bagian utama
yaitu glomerulus, yang sering juga disebut
Kapsula Bowman, dan tubulus.
Tubulus terdiri dari tiga bagian yaitu tubulus
proksimal, lengkungan henle (Loop of Henle),
dan tubulus distalis.
Beberapa tubulus distalis akan bersatu pada
segmen terakhir yang disebut tubulus
kolektivus
10.
11.
12. Suplai darah ke ginjal sekitar 20%-25% dari
total cardiac output
99% korteks
Renal Blood Supply
1% medulla
13. 3 proses utama pembentukan urine :
1. Filtrasi glomerulus : Proses penyaringan plasma
dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula
bowman
2. Reabsorpsi tubulus : Perpindahan zat dari lumen
tubulus menuju plasma kapiler peritubulus
3. Sekresi tubulus : Perpindahan zat dari plasma
kapiler menuju lumen tubulus
14.
15. Membran glomerulus : fenestra lapisan endotel
kapiler, membran/lamina basalis, diafragma
dan celah lapisan epitel kapsula bowman
Membran : Sangat permeabel terhadap air dan
kristaloid (solut bermolekul kecil), tidak
permeabel terhadap molekul besar yaitu koloid
(protein plasma).
Filtrat glomerulus (ultrafiltrat) : cairan bebas
protein & mengandung kristaloid dengan
kadar sama dengan plasma.
Hanya 20% plasma yang difiltrasi oleh
glomerulus, 19% direabsorpsi dan 1%
diekskresi.
16. Tekanan filtrasi (Starling Forces) ditentukan oleh :
1. Tekanan yang mendorong filtrasi :
- tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus
- tekanan onkotik dalam kapsula bowman
2. Tekanan yang melawan filtrasi :
- tekanan hidrostatik di kapsula bowman
- tekanan onkotik protein plasma di kapiler
glomerulus.
17. GFR = Kf [(Pg-Pb)-(Πg-Πb)]
Kf = Koefisien Filtrasi
Pg = Tekanan hidrostatik dalam kapiler
glomerulus
Pb = Tekanan hidrostatik dalam kapsula
Bowman
Πg = Tekanan onkotik plasma glomerulus
Πb = Tekanan onkotik cairan interstitial dalam
kapsula Bowman
18. Proses Reabsorpsi
- Sekitar 99% dari filtrat yang terbentuk pada
glomerulus akan mengalami reabsorpsi pada
tubulus, baik secara aktif maupun secara
pasif.
- Pada Tubulus Proksimal, terjadi reabsorpsi 60%
solut. Dimana terdiri atas 100% glukosa dan
asam amino, 90% bicarbonat dan 80-90%
fosfat anorganik dan air.
19. - Pada Lengkungan Henle, terdapat perbedaan
struktur dan fungsi dari bagian asendens dan
bagian desendens.
- Pada bagian desendens mempunyai permeabilitas
yang relatif rendah terhadap solut, tetapi
permeabel terhadap air air direabsorpsi dari
tubulus cairan pada tubulus menjadi
hipertonik.
20. - Pada bagian tipis asendens, memiliki sifat yang
impermeable terhadap air, tetapi permeabel
terhadap Na+ dan Clˉ dan permeabel sedang
terhadap urea cairan tubulus menjadi
hipotonik (encer)
- Pada bagian tebal dari asendens, memiliki sifat
impermeable terhadap air dan terjadi transport
aktif terhadap Na+ dan Clˉ dari lumen ke
peritubular cairan tubulus menjadi lebih
hipotonik (encer)
21. Dari bagian tebal ascendens Tubulus distal.
Pada tubulus distal, memiliki sifat permeabel
terhadap ion Na dan air
Pada bagian akhir tubulus distal dan duktus
koligentes, dikontrol oleh konsentrasi ADH atau
vasopresin
22. Proses akhir terbentuknya urine tergantung pada
jumlah antidiuretik hormon (ADH) yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofise posterior.
Pada keadaan pemberian/intake air yang
pe volume CES
pe volume CIS.
ginjal mengatasinya dengan:
- me ekskresi Natrium
reabsorpsi Natrium pada tubulus proksimal
filtrat yang mencapai macula densa mencapai
kadar Na yang sangat tinggi menghambat
pelepasan renin pembentukan angiotensin II
pelepasan ADH dan aldosteron ekskresi
natrium dan air
23. Meningkatkan ekskresi air
Penurunan pelepasan ADH turunnya
permeabilitas tubulus distalis dan duktus
kolektivus terhadap air reabsorpsi air
berkurang ekskresi meningkat
24.
25. Miksi adalah proses pengosongan vesika urinaria
yang terdiri atas 2 langkah:
1. Vesika urinaria terisi secara progresiv sampai
melewati level ambang (treshold level)
2. Terjadi refleks miksi yang menyebabkan
pengosongan vesika urinaria
26. Saraf utama yang menginervasi VU adalah n.
pelvikus (S2-S3), mengandung komponen sensoris
dan motoris.
Komponen sensoris mendeteksi derajat peregangan
vesika urinaria sinyal yang memicu refleks
miksi.
Komponen motorik (parasimpatis) yang
menyebabkan kontraksi m. detrusor VU.
N. pudendus (merupakan komponen somatik yang
menuju skeletal muscle sphincter eksterna) yang
mengatur kontraksi dan relaksasi spinkter.
N. hypogastrik (L2-L6, merupakan komponen
simpatis) yang mengatur pembuluh darah VU,
efeknya kurang untuk kontraksi VU.
27.
28. Bila VU terisi urine, strech reseptor akan
mengirim sinyal lewat n. pelvikus ke segmen
sakralis, dan selanjutnya lewat nervus yang
sama komponen parasimpatis akan dihantar ke
otot detrusor VU.
Semakin banyak urine dalam VU, strech
reseptor akan semakin kuat mengirim sinyal,
sehingga kontraksi otot detrusor VU semakin
kuat.
Lalu terjadi penghantaran saraf lewat n.
pudendus menuju otot spinkter uretra
eksterna, untuk merelaksasikan spinkter.
29. Renin meningkatkan produksi Angiotensin
II dan dilepaskan ketika volume intravascular
menurun, seperti pada saat perdarahan dan
dehidrasi
Aldosteron meningkatkan reabsorpsi Na
dan air pada tubulus distal dan duktus
kolektivus.
ADH
30. 1,25 dihydroxy vitamin D (bentuk aktif
vitamin D), yang meningkatkan absorpsi
kalsium dari usus.
Erytropoetin berperan pada produksi sel
darah merah