SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
Fungsi: 
 Mempertahankan air dan osmolalitas yang 
normal terdapat dalam tubuh 
 Mempertahankan elektrolit utama dari cairan 
tubuh terutama ion Natrium, 
Kalium,Bikarbonat, Chlorida dan Hidrogen. 
 Mempertahankan keseimbangan asam basa 
 Mengeluarkan sisa-sisa metabolism tubuh.
Struktur: 
 2 kidneys - filter blood, produce urine 
 2 ureters - transport urine (kidneys to 
bladder) 
 bladder - reservoir for urine 
 urethra - transport of urine
 terletak retroperitoneal, 
pada posterior abdomen 
 lies from T12-L3 of 
vertebral column, next to 
m. psoas major 
 superior parts are 
protected by ribs 11, 12 
 tilted: superior poles are 
closer to midline than 
inferior 
Martini 2006 p 953
Makroskopis 
Saluran ekskretoris pada bagian medial dan 
dalam. 
Saluran ini terdiri atas calyces mayor, calyces 
minor, pelvis renalis dan ureter 
Parenkim ginjal yang mengelilingi saluran 
ekskretoris yaitu medulla dan korteks ginjal
 Setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron. 
 Setiap nefron terdiri dari dua bagian utama 
yaitu glomerulus, yang sering juga disebut 
Kapsula Bowman, dan tubulus. 
 Tubulus terdiri dari tiga bagian yaitu tubulus 
proksimal, lengkungan henle (Loop of Henle), 
dan tubulus distalis. 
 Beberapa tubulus distalis akan bersatu pada 
segmen terakhir yang disebut tubulus 
kolektivus
 Suplai darah ke ginjal sekitar 20%-25% dari 
total cardiac output 
99% korteks 
 Renal Blood Supply 
1% medulla
3 proses utama pembentukan urine : 
1. Filtrasi glomerulus : Proses penyaringan plasma 
dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula 
bowman 
2. Reabsorpsi tubulus : Perpindahan zat dari lumen 
tubulus menuju plasma kapiler peritubulus 
3. Sekresi tubulus : Perpindahan zat dari plasma 
kapiler menuju lumen tubulus
 Membran glomerulus : fenestra lapisan endotel 
kapiler, membran/lamina basalis, diafragma 
dan celah lapisan epitel kapsula bowman 
 Membran : Sangat permeabel terhadap air dan 
kristaloid (solut bermolekul kecil), tidak 
permeabel terhadap molekul besar yaitu koloid 
(protein plasma). 
 Filtrat glomerulus (ultrafiltrat) : cairan bebas 
protein & mengandung kristaloid dengan 
kadar sama dengan plasma. 
 Hanya 20% plasma yang difiltrasi oleh 
glomerulus, 19% direabsorpsi dan 1% 
diekskresi.
Tekanan filtrasi (Starling Forces) ditentukan oleh : 
1. Tekanan yang mendorong filtrasi : 
- tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus 
- tekanan onkotik dalam kapsula bowman 
2. Tekanan yang melawan filtrasi : 
- tekanan hidrostatik di kapsula bowman 
- tekanan onkotik protein plasma di kapiler 
glomerulus.
 GFR = Kf [(Pg-Pb)-(Πg-Πb)] 
Kf = Koefisien Filtrasi 
Pg = Tekanan hidrostatik dalam kapiler 
glomerulus 
Pb = Tekanan hidrostatik dalam kapsula 
Bowman 
Πg = Tekanan onkotik plasma glomerulus 
Πb = Tekanan onkotik cairan interstitial dalam 
kapsula Bowman
Proses Reabsorpsi 
- Sekitar 99% dari filtrat yang terbentuk pada 
glomerulus akan mengalami reabsorpsi pada 
tubulus, baik secara aktif maupun secara 
pasif. 
- Pada Tubulus Proksimal, terjadi reabsorpsi 60% 
solut. Dimana terdiri atas 100% glukosa dan 
asam amino, 90% bicarbonat dan 80-90% 
fosfat anorganik dan air.
- Pada Lengkungan Henle, terdapat perbedaan 
struktur dan fungsi dari bagian asendens dan 
bagian desendens. 
- Pada bagian desendens mempunyai permeabilitas 
yang relatif rendah terhadap solut, tetapi 
permeabel terhadap air air direabsorpsi dari 
tubulus cairan pada tubulus menjadi 
hipertonik.
- Pada bagian tipis asendens, memiliki sifat yang 
impermeable terhadap air, tetapi permeabel 
terhadap Na+ dan Clˉ dan permeabel sedang 
terhadap urea cairan tubulus menjadi 
hipotonik (encer) 
- Pada bagian tebal dari asendens, memiliki sifat 
impermeable terhadap air dan terjadi transport 
aktif terhadap Na+ dan Clˉ dari lumen ke 
peritubular cairan tubulus menjadi lebih 
hipotonik (encer)
Dari bagian tebal ascendens Tubulus distal. 
Pada tubulus distal, memiliki sifat permeabel 
terhadap ion Na dan air 
Pada bagian akhir tubulus distal dan duktus 
koligentes, dikontrol oleh konsentrasi ADH atau 
vasopresin
 Proses akhir terbentuknya urine tergantung pada 
jumlah antidiuretik hormon (ADH) yang 
dihasilkan oleh kelenjar hipofise posterior. 
 Pada keadaan pemberian/intake air yang 
pe volume CES 
pe volume CIS. 
ginjal mengatasinya dengan: 
- me ekskresi Natrium 
reabsorpsi Natrium pada tubulus proksimal 
filtrat yang mencapai macula densa mencapai 
kadar Na yang sangat tinggi menghambat 
pelepasan renin pembentukan angiotensin II 
pelepasan ADH dan aldosteron ekskresi 
natrium dan air
 Meningkatkan ekskresi air 
Penurunan pelepasan ADH turunnya 
permeabilitas tubulus distalis dan duktus 
kolektivus terhadap air reabsorpsi air 
berkurang ekskresi meningkat
Miksi adalah proses pengosongan vesika urinaria 
yang terdiri atas 2 langkah: 
1. Vesika urinaria terisi secara progresiv sampai 
melewati level ambang (treshold level) 
2. Terjadi refleks miksi yang menyebabkan 
pengosongan vesika urinaria
 Saraf utama yang menginervasi VU adalah n. 
pelvikus (S2-S3), mengandung komponen sensoris 
dan motoris. 
 Komponen sensoris mendeteksi derajat peregangan 
vesika urinaria sinyal yang memicu refleks 
miksi. 
 Komponen motorik (parasimpatis) yang 
menyebabkan kontraksi m. detrusor VU. 
 N. pudendus (merupakan komponen somatik yang 
menuju skeletal muscle sphincter eksterna) yang 
mengatur kontraksi dan relaksasi spinkter. 
 N. hypogastrik (L2-L6, merupakan komponen 
simpatis) yang mengatur pembuluh darah VU, 
efeknya kurang untuk kontraksi VU.
 Bila VU terisi urine, strech reseptor akan 
mengirim sinyal lewat n. pelvikus ke segmen 
sakralis, dan selanjutnya lewat nervus yang 
sama komponen parasimpatis akan dihantar ke 
otot detrusor VU. 
 Semakin banyak urine dalam VU, strech 
reseptor akan semakin kuat mengirim sinyal, 
sehingga kontraksi otot detrusor VU semakin 
kuat. 
 Lalu terjadi penghantaran saraf lewat n. 
pudendus menuju otot spinkter uretra 
eksterna, untuk merelaksasikan spinkter.
 Renin meningkatkan produksi Angiotensin 
II dan dilepaskan ketika volume intravascular 
menurun, seperti pada saat perdarahan dan 
dehidrasi 
 Aldosteron meningkatkan reabsorpsi Na 
dan air pada tubulus distal dan duktus 
kolektivus. 
 ADH
 1,25 dihydroxy vitamin D (bentuk aktif 
vitamin D), yang meningkatkan absorpsi 
kalsium dari usus. 
 Erytropoetin berperan pada produksi sel 
darah merah
Fisiologi ginjal

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tulang belakang & otot punggung (ainur & rian)
Tulang belakang & otot punggung (ainur & rian)Tulang belakang & otot punggung (ainur & rian)
Tulang belakang & otot punggung (ainur & rian)
Ainur
 
Proses pertukaran gas
Proses pertukaran gasProses pertukaran gas
Proses pertukaran gas
Alita Fananda
 

La actualidad más candente (20)

5. fisiology penglihatan
5. fisiology penglihatan 5. fisiology penglihatan
5. fisiology penglihatan
 
Tulang belakang & otot punggung (ainur & rian)
Tulang belakang & otot punggung (ainur & rian)Tulang belakang & otot punggung (ainur & rian)
Tulang belakang & otot punggung (ainur & rian)
 
Proses pertukaran gas
Proses pertukaran gasProses pertukaran gas
Proses pertukaran gas
 
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)
 
Anatomi Fisiologi Otak
Anatomi Fisiologi OtakAnatomi Fisiologi Otak
Anatomi Fisiologi Otak
 
histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Anatomi hidung
Anatomi hidungAnatomi hidung
Anatomi hidung
 
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan Jaras
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan JarasHakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan Jaras
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan Jaras
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Meningen dan sistem saraf pusat
Meningen dan sistem saraf pusatMeningen dan sistem saraf pusat
Meningen dan sistem saraf pusat
 
Presentasi Sistem Saraf Otonom
Presentasi Sistem Saraf OtonomPresentasi Sistem Saraf Otonom
Presentasi Sistem Saraf Otonom
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Penghidu donna
Penghidu donnaPenghidu donna
Penghidu donna
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 
Tulang dan Persendian
Tulang dan PersendianTulang dan Persendian
Tulang dan Persendian
 

Similar a Fisiologi ginjal

sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011
Mentari
 
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docxPENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
seuramoefoto
 

Similar a Fisiologi ginjal (20)

anatomi-ginjal.ppt
anatomi-ginjal.pptanatomi-ginjal.ppt
anatomi-ginjal.ppt
 
sejarah
sejarahsejarah
sejarah
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHANANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
 
Apek
ApekApek
Apek
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Kb 5(1)
Kb 5(1)Kb 5(1)
Kb 5(1)
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
 
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.pptMateri 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
anatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinariaanatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinaria
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011
 
5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf
 
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docxPENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
PENAMPANG GINJAL DAN KETERANGAN.docx
 
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Sistema urinaria
Sistema urinariaSistema urinaria
Sistema urinaria
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
 

Más de nurdinz (10)

Diabetes Meletus
Diabetes MeletusDiabetes Meletus
Diabetes Meletus
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Diare anak
Diare anakDiare anak
Diare anak
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
penghirup dan pengecap
penghirup dan pengecappenghirup dan pengecap
penghirup dan pengecap
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
 

Último

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 

Último (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 

Fisiologi ginjal

  • 1.
  • 2. Fungsi:  Mempertahankan air dan osmolalitas yang normal terdapat dalam tubuh  Mempertahankan elektrolit utama dari cairan tubuh terutama ion Natrium, Kalium,Bikarbonat, Chlorida dan Hidrogen.  Mempertahankan keseimbangan asam basa  Mengeluarkan sisa-sisa metabolism tubuh.
  • 3. Struktur:  2 kidneys - filter blood, produce urine  2 ureters - transport urine (kidneys to bladder)  bladder - reservoir for urine  urethra - transport of urine
  • 4.
  • 5.  terletak retroperitoneal, pada posterior abdomen  lies from T12-L3 of vertebral column, next to m. psoas major  superior parts are protected by ribs 11, 12  tilted: superior poles are closer to midline than inferior Martini 2006 p 953
  • 6. Makroskopis Saluran ekskretoris pada bagian medial dan dalam. Saluran ini terdiri atas calyces mayor, calyces minor, pelvis renalis dan ureter Parenkim ginjal yang mengelilingi saluran ekskretoris yaitu medulla dan korteks ginjal
  • 7.
  • 8.
  • 9.  Setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron.  Setiap nefron terdiri dari dua bagian utama yaitu glomerulus, yang sering juga disebut Kapsula Bowman, dan tubulus.  Tubulus terdiri dari tiga bagian yaitu tubulus proksimal, lengkungan henle (Loop of Henle), dan tubulus distalis.  Beberapa tubulus distalis akan bersatu pada segmen terakhir yang disebut tubulus kolektivus
  • 10.
  • 11.
  • 12.  Suplai darah ke ginjal sekitar 20%-25% dari total cardiac output 99% korteks  Renal Blood Supply 1% medulla
  • 13. 3 proses utama pembentukan urine : 1. Filtrasi glomerulus : Proses penyaringan plasma dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula bowman 2. Reabsorpsi tubulus : Perpindahan zat dari lumen tubulus menuju plasma kapiler peritubulus 3. Sekresi tubulus : Perpindahan zat dari plasma kapiler menuju lumen tubulus
  • 14.
  • 15.  Membran glomerulus : fenestra lapisan endotel kapiler, membran/lamina basalis, diafragma dan celah lapisan epitel kapsula bowman  Membran : Sangat permeabel terhadap air dan kristaloid (solut bermolekul kecil), tidak permeabel terhadap molekul besar yaitu koloid (protein plasma).  Filtrat glomerulus (ultrafiltrat) : cairan bebas protein & mengandung kristaloid dengan kadar sama dengan plasma.  Hanya 20% plasma yang difiltrasi oleh glomerulus, 19% direabsorpsi dan 1% diekskresi.
  • 16. Tekanan filtrasi (Starling Forces) ditentukan oleh : 1. Tekanan yang mendorong filtrasi : - tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus - tekanan onkotik dalam kapsula bowman 2. Tekanan yang melawan filtrasi : - tekanan hidrostatik di kapsula bowman - tekanan onkotik protein plasma di kapiler glomerulus.
  • 17.  GFR = Kf [(Pg-Pb)-(Πg-Πb)] Kf = Koefisien Filtrasi Pg = Tekanan hidrostatik dalam kapiler glomerulus Pb = Tekanan hidrostatik dalam kapsula Bowman Πg = Tekanan onkotik plasma glomerulus Πb = Tekanan onkotik cairan interstitial dalam kapsula Bowman
  • 18. Proses Reabsorpsi - Sekitar 99% dari filtrat yang terbentuk pada glomerulus akan mengalami reabsorpsi pada tubulus, baik secara aktif maupun secara pasif. - Pada Tubulus Proksimal, terjadi reabsorpsi 60% solut. Dimana terdiri atas 100% glukosa dan asam amino, 90% bicarbonat dan 80-90% fosfat anorganik dan air.
  • 19. - Pada Lengkungan Henle, terdapat perbedaan struktur dan fungsi dari bagian asendens dan bagian desendens. - Pada bagian desendens mempunyai permeabilitas yang relatif rendah terhadap solut, tetapi permeabel terhadap air air direabsorpsi dari tubulus cairan pada tubulus menjadi hipertonik.
  • 20. - Pada bagian tipis asendens, memiliki sifat yang impermeable terhadap air, tetapi permeabel terhadap Na+ dan Clˉ dan permeabel sedang terhadap urea cairan tubulus menjadi hipotonik (encer) - Pada bagian tebal dari asendens, memiliki sifat impermeable terhadap air dan terjadi transport aktif terhadap Na+ dan Clˉ dari lumen ke peritubular cairan tubulus menjadi lebih hipotonik (encer)
  • 21. Dari bagian tebal ascendens Tubulus distal. Pada tubulus distal, memiliki sifat permeabel terhadap ion Na dan air Pada bagian akhir tubulus distal dan duktus koligentes, dikontrol oleh konsentrasi ADH atau vasopresin
  • 22.  Proses akhir terbentuknya urine tergantung pada jumlah antidiuretik hormon (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise posterior.  Pada keadaan pemberian/intake air yang pe volume CES pe volume CIS. ginjal mengatasinya dengan: - me ekskresi Natrium reabsorpsi Natrium pada tubulus proksimal filtrat yang mencapai macula densa mencapai kadar Na yang sangat tinggi menghambat pelepasan renin pembentukan angiotensin II pelepasan ADH dan aldosteron ekskresi natrium dan air
  • 23.  Meningkatkan ekskresi air Penurunan pelepasan ADH turunnya permeabilitas tubulus distalis dan duktus kolektivus terhadap air reabsorpsi air berkurang ekskresi meningkat
  • 24.
  • 25. Miksi adalah proses pengosongan vesika urinaria yang terdiri atas 2 langkah: 1. Vesika urinaria terisi secara progresiv sampai melewati level ambang (treshold level) 2. Terjadi refleks miksi yang menyebabkan pengosongan vesika urinaria
  • 26.  Saraf utama yang menginervasi VU adalah n. pelvikus (S2-S3), mengandung komponen sensoris dan motoris.  Komponen sensoris mendeteksi derajat peregangan vesika urinaria sinyal yang memicu refleks miksi.  Komponen motorik (parasimpatis) yang menyebabkan kontraksi m. detrusor VU.  N. pudendus (merupakan komponen somatik yang menuju skeletal muscle sphincter eksterna) yang mengatur kontraksi dan relaksasi spinkter.  N. hypogastrik (L2-L6, merupakan komponen simpatis) yang mengatur pembuluh darah VU, efeknya kurang untuk kontraksi VU.
  • 27.
  • 28.  Bila VU terisi urine, strech reseptor akan mengirim sinyal lewat n. pelvikus ke segmen sakralis, dan selanjutnya lewat nervus yang sama komponen parasimpatis akan dihantar ke otot detrusor VU.  Semakin banyak urine dalam VU, strech reseptor akan semakin kuat mengirim sinyal, sehingga kontraksi otot detrusor VU semakin kuat.  Lalu terjadi penghantaran saraf lewat n. pudendus menuju otot spinkter uretra eksterna, untuk merelaksasikan spinkter.
  • 29.  Renin meningkatkan produksi Angiotensin II dan dilepaskan ketika volume intravascular menurun, seperti pada saat perdarahan dan dehidrasi  Aldosteron meningkatkan reabsorpsi Na dan air pada tubulus distal dan duktus kolektivus.  ADH
  • 30.  1,25 dihydroxy vitamin D (bentuk aktif vitamin D), yang meningkatkan absorpsi kalsium dari usus.  Erytropoetin berperan pada produksi sel darah merah