SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
Protokol Routing EIGRP
(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
1. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami routing protocol EIGRP
2. Mahasiwa mampu mengkonfigurasi router dengan protocol EIGRP
2. TeoriDasar
The Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) merupakan hasil
pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing
pengembangan dari Cisco. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacammacam tuntutan dalam skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari
Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa
protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol
lain.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang
hanya di adopsi oleh router Cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada Cisco.
Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router Cisco saja dan routing ini tidak
didukung dalam jenis router yang lain.
EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena cara
kerjanya menggunakan dua tipe routing protocol, yaitu Distance vector protocol dan LinkState protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance
vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol. Sehingga EIGRP
disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya
sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung
metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi secara tepat ketika
menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang
dilakukan oleh protocol link state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain
ekstra, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memori dan proses dibandingkan protocol
link state.
Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protocol distance vector. Hal
ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loop avoidance yang pada
kenyataannya menyebabkan konvergensi protocol distance vector melambat. Hanya dengan
mengirim sebagian dari routing update (setelah seluruh informasi routing dipertukarkan).
EIGRP mengurangi pembebanan di jaringan.
Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary, sehingga jika
diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route
redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router di antara dua protocol
link state (OSPF dan EIGRP).
Dalam perhitungan untuk menentukan jalur manakah yang terpendek, EIGRP
menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) dalam menentukannya.
Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah
EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana
jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk
menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang
route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan.
EIGRP mudah dikonfigurasi seperti pendahulunya (IGRP) dan dapat diadaptasikan
dengan variasi topologi network. Penambahan fitur-fitur protokol link-state seperti neighbor
discovery membuat EIGRP menjadi protokol distance vector tingkat lanjut.
EIGRP memiliki fitur-fitur utama sebagai berikut :


Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).



Waktu convergence yang cepat.



Mendukung

VLSM

dan

subnet-subnet

yang

discontiguous

(tidak

bersebelahan/berurutan)


Partial updates, EIGRP tidak mengirimkan update secara periodik seperti yang
dilakukan oleh RIP, tetapi EIGRP mengirimkan update hanya jika terjadi perubahan
route/metric (triggered update). Update yang dikirimkan hanya berisi informasi
tentang route yang mengalami perubahan saja. Pengiriman pesan update ini juga
hanya ditujukan sebatas pada router-router yang membutuhkan informasi perubahan
tersebut saja. Hasilnya EIGRP menghabiskan bandwidth yang lebih sedikit daripada
IGRP. Hal ini juga membedakan EIGRP dengan protokol link-state yang
mengirimkan update kepada semua router dalam satu area.


Mendukung multiple network-layer protocol support: EIGRP mendukung protokol IP,
AppleTalk, dan Novell NetWare IPX dengan memanfaatkan module-module yang
tidak bergantung pada protokol tertentu.



Desain network yang flexible.



Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya
secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.



Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.



Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.



Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN : Koneksi dengan semua jenis data link
dan topologi tanpa memerlukan konfigurasi lebih lanjut, protokol routing lain seperti
OSPF, menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk protokol layer 2 (Data Link)
yang berbeda, misalnya Ethernet danFrame Relay. EIGRP beroperasi dengan efektif
pada lingkungan LAN dan WAN. Dukungan WAN untuk link point-to-point dan
topologi nonbroadcast multiaccess (NBMA) merupakan standar EIGRP.



Metric yang canggih: EIGRP menggunakan algoritma yang sama dengan IGRP untuk
menghitung metric tetapi menggambarkan nilai-nilai dalam format 32-bit. EIGRP
mendukung load balancing untuk metric yang tidak seimbang (unequal), yang
memungkinkan engineer untuk mendistribusikan traffik dalam network dengan lebih
baik.



Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat
menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi
bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link
tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan
begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link
dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan
juga



Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing update Algoritma (DUAL)

Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi
yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain.
a. Neighbor discovery/recovery
Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router secaradinamismempelajari
router

lain

yang

secaralangsungterhubungkejaringanmereka.

jugaharusmengetahuiketika

router

tetangganyatidakdapatlagidijangkau.

Routers
Proses

inidicapaidengan low-overhead yang secaraperiodikmengirimkan hello packet yang
kecil.

Selama

router

menerima

tersebutmenganggapbahwa

Hello

packet

router

dari

router

tetangga,

router

tetanggatersebutmasihberfungsi.Dan

keduanyamasihbisamelakukanpertukaraninformasi.
b. Reliable Tansport Protocol (RTP)
Reliable Transport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan
penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga mendukung perpaduan pengiriman
packet secara unicast ataupun multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP
yang dikirimkan. Pada jaringan multi access yang mempunyai kemampuan untuk
mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu mengirimkan Hello
packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut, EIGRP
mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang
menginformasikan si penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain
seperti update packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut
diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan packet multicast secara
cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang membantu memastikan sisa
waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan bermacam-macam kecepatan
links.
c. DUAL finite-state machine
DUAL

finite-state

machine

menaruhkeputusan

proses

untuksemuaperhitunganjalurdenganmengikutisemuajalur yang telahdinyatakanolehsemua
router tetangga. DUAL menggunakaninformasitentangjarakuntukmemilihjalur yang
efisien, jalur loop-free danmemilihjaluruntukpenempatan di dalamtabel routing
berdasarkan successors yang telahdibuatoleh DUAL, successor adalah router yang
berdekatan yang digunakanuntukmeneruskan packet yang mempunyainilai cost paling
sedikitdengan

router

tujuandandijamintidakmenjadibagiandari

routing

loop.

ketikaperubahantopologiterjadi, DUAL mencobamencari successors. Jikaditemukan,
DUAL

menggunakannyauntukmenghindaripenghitunganjalur

yang
tidakdiperlukan.,DUALjugamembuat route back–up(jalurcadangan) yang disebutfesible
successor.
d. Potocol-dependent modules
Potocol-dependent modules bertanggungjawabpada layer network yang memerlukan
protocol

khusus.EIGRP

mendukung

IP,

AppleTalk,

dan

Novell

NetWare;

setiapprotokoltersebuttelahdisediakan module EIGRP nyamasing-masingdansatusama
lain

beroperasisecara

independent.

Module

IP-EIGRP

misalnya,

bertanggungjawabuntukpengirimandanpenerimaanpaket-paket EIGRP yang telah di
enkapsulasidalam IP.IP-EIGRP jugabertanggungjawabuntukmenguraikan packet EIGRP
danmemberitahukanpada DUAL tentanginformasi yang barusajaditerima.

3. Alat&Bahan
1. Komputer
2. Program Packet Tracert 5

4. Langkah Kerja
Buatlah topologi jaringan pada packet tracert yang menggunakan 5 router untuk
mengimplementasikan cara kerja dari protocol EIGRP
Aktifkan setiap interface sesuai table berikut:
Router

Interface

IP Address

Router0

Serial 1/0

192.168.20.1/24

Router0

Serial 1/1

192.168.100.1/24

Router0

Fastethernet 0/0

Router1

Serial 1/0

192.168.20.2/24

Router1

Serial 1/1

192.168.40.1/24

Router1

Fastethernet 0/0

Router2

Serial 1/0

192.168.40.2/24

Router2

Serial 1/1

192.168.60.1/24

Router2

Fastethernet 0/0

Router3

Serial 1/0

192.168.100.1/24

Router3

Serial 1/1

192.168.80.1/24

Router4

Serial 1/0

192.168.60.2/24

Router4

Serial 1/1

192.168.80.2/24

Router4

Fastethernet 0/0

192.168.10.1/24

192.168.30.1/24

192.168.50.1/24

192.168.70.1/24

1. Aktivkan proses EIGRP routing padamasing-masing router:
Router 0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router 1
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router 2
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#network 192.168.50.0
Router(config-router)#network 192.168.60.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router 3
Router>enable
Router#configure term
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.80.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router 4
Router>enable
Router#configure term
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.60.0
Router(config-router)#network 192.168.70.0
Router(config-router)#network 192.168.80.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
2. Lakukanverifikasipada router denganperintah

a. Show running-config
Router 0
Router#sh running-config
Building configuration...

Current configuration : 873 bytes
!
version 12.4
no service timestamps log datetimemsec
no service timestamps debug datetimemsec
no service password-encryption
!
hostname Router
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
spanning-tree mode pvst
!
!
!
!
interface FastEthernet0/0
ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
!
interface FastEthernet0/1
noip address
duplex auto
speed auto
shutdown
!
interface Serial0/0/0
ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
!
interface Serial0/0/1
ip address 192.168.100.1 255.255.255.0
clock rate 64000
!
interface Serial0/1/0
noip address
clock rate 2000000
shutdown
!
interface Serial0/1/1
noip address
clock rate 2000000
shutdown
!
interface Vlan1
noip address
shutdown
!
routereigrp 10
network 192.168.10.0
network 192.168.20.0
network 192.168.100.0
no auto-summary
!
ip classless
!
!
!
!
!
!
!
line con 0
linevty 0 4
login
!
!
!
end
b. Show interfaces router 0
Router#sh interface fa0/0
FastEthernet0/0 is up, line protocol is up (connected)
Hardware is Lance, address is 0002.4a5e.e501 (bia 0002.4a5e.e501)
Internet address is 192.168.10.1/24
MTU 1500 bytes, BW 100000 Kbit, DLY 100 usec,
reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255
Encapsulation ARPA, loopback not set
ARP type: ARPA, ARP Timeout 04:00:00,
Last input 00:00:08, output 00:00:05, output hang never
Last clearing of "show interface" counters never
Input queue: 0/75/0 (size/max/drops); Total output drops: 0
Queueing strategy: fifo
Output queue :0/40 (size/max)
5 minute input rate 0 bits/sec, 0 packets/sec
5 minute output rate 105 bits/sec, 0 packets/sec
0 packets input, 0 bytes, 0 no buffer
Received 0 broadcasts, 0 runts, 0 giants, 0 throttles
0 input errors, 0 CRC, 0 frame, 0 overrun, 0 ignored, 0 abort
0 input packets with dribble condition detected
307 packets output, 18420 bytes, 0 underruns
0 output errors, 0 collisions, 1 interface resets
0 babbles, 0 late collision, 0 deferred
0 lost carrier, 0 no carrier
0 output buffer failures, 0 output buffers swapped out
Amati bandwidth dan delay padamasing-masing interface danhitungmasingmasingmetric routermenuju router terdekat

Router

Interface

Bandwidth

Delay

Router0

S1/0

BW 1544 Kbit

DLY

Metric
20000 2170031

usec
S1/1

BW 1544 Kbit

DLY

20000 2170031

usec
Fa0/1
Router1

BW 100000 Kbit DLY 100 usec

S1/0

BW 1544 Kbit

DLY

28160

20000 2170031

usec
S1/1

BW 1544 Kbit

DLY

20000 2170031

usec
Fa0/1
Router2

BW 100000 Kbit DLY 100 usec

S1/0

BW 1544 Kbit

DLY

28160

20000 2170031

usec
S1/1

BW 1544 Kbit

DLY

20000 2170031

usec
Fa0/1

BW 100000 Kbit DLY 100 usec

28160
Router3

S1/0

BW 1544 Kbit

DLY

20000 2170031

usec
S1/1

BW 1544 Kbit

DLY

20000 2170031

usec
Router4

S1/0

BW 1544 Kbit

DLY

20000 2170031

usec
S1/1

BW 1544 Kbit

DLY

20000 2170031

usec
Fa0/1

BW 100000 Kbit DLY 100 usec

28160

Rumus Metric:

c. Show ipeigrp neighbor
Router#sh ip eigrp neighbor
IP-EIGRP neighbors for process 10
H Address

Interface
(sec)

0 192.168.20.2

Hold Uptime SRTT RTO Q Seq
(ms)

Cnt Num

Se0/0/1

11 00:04:15 40

1000 0 19

1 192.168.100.2 Se0/0/0

11 00:04:14 40

1000 0 25

Show ip eigrp neighbor merupakan perintah yang digunakan untuk memastikan jika terjadi
masalah pada EIGRP.Seperti terlihat dari hasil output diatas dapat dijelaskan bahwa:
 H(Handle) merupakan sebuah angka yang digunakan oleh IOS untuk melacak sebuah
neighbor.
 Address merupakan alamat network-layer dari neighbor.
 Interface merupakan interface router yang terhubung dengan neighbor.
 Hold Time merupakan waktu maksimum dalam detik, jika router tidak mendapatkan
paket apapun dari neighbor dalam waktu tersebut maka neighbor akan dianggap tidak
available lagi. Pada mulanya, paket yang ditunggu oleh router adalah Hello Packet,
tetapi pada IOS software yang baru, setiap paket dari neighbor yang diterima setelah
Hello Packet pertama dapat me-reset timer ini.
 Uptime merupakan Waktu dalam hitungan jam, menit, dan detik sejak router lokal
pertama kali dikenali dari neighbor ini.
 SRTT (Smooth Round Trip Timer) merupakan jumlah rata-rata dalam milidetik yang
dibutuhkan agar sebuah paket dikirimkan pada neighbor dan agar router lokal
menerima acknowledgment dari paket tersebut. Timer ini digunakan sebagai interval
untuk melakukan transmisi ulang, juga disebut retransmission timeout(RTO).
 RTO (Restransmit Time Out) merupakan jumlah waktu dalam milidetik dimana router
akan menunggu sebuah acknowledgment sebelum mengirim ulang paket kepada
neighbor.
 Q Cnt(Queue Count) merupakan jumlah EIGRP packet (update, query,, dan replay)
yang menunggu dalam antrian, jika angka dari Q Cnt lebih besar dari “0” maka
kemungkinan akan terjadi congestion (kepadatan trafiic). Jika nilai “0” berarti tidak
ada paket EIGRP dalam antrian.
 Seq Num (Sequence Number) merupakan nomor urut dari update terakhir, query, atau
paket replay yang diterima dari neighbor.
d. Show ipeigrp interfaces
Router 0
Router#shipeigrp interface
IP-EIGRP interfaces for process 10

Xmit Queue Mean Pacing Time Multicast

Pending

Interface

Peers Un/Reliable SRTT Un/Reliable Flow Timer Routes

Fa0/0

0

0/0

1236

0/10

0

0

Se0/0/0

1

0/0

1236

0/10

0

0

Se0/0/1

1

0/0

1236

0/10

0

0

Show ip eigrp interfaces merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan informasi
mengenai semua interface yang dikonfigurasi agar ikut berpartisipasi dalam proses EIGRP.
Seperti terlihat dari hasil Output diatas dapat dijelaskan bahwa:
 Interface merupakan tempat interface yang terhubung ke neighbor dengan EIGRP.
 Peers merupakan jumlah neighbor EIGRP yang terhubung langsung (jika “0” tidak
menggunakan EIGRP, jika “1” artinya menggunakan EIGRP.
 Xmit Queue Un/Reliable merupakan jumlah paket yang tersisa dalam antrian
transmisi Unrealible dan Realible.
 Mean SRTT merupakan Interval mean SRTT dalam milidetik.
 Pacing Time Un/Realible digunakan untuk mengetahui kapan paket EIGRP harus
dikirimkan melalui interface.
 Multicast Flow Timer merupakan nilai maksimum dalam detik dimana router akan
mengirimkan paket EIGRP secara multicast.
 Pending Routers merupakan jumlah entri router dalam paket yang menunggu dalam
antrian untuk dikirim keluar.

e. Show ipeigrp topology
Router 0
Router#shipeigrp topology
IP-EIGRP Topology Table for AS 10
Codes: P - Passive, A - Active, U - Update, Q - Query, R - Reply,
r - Reply status
P 192.168.10.0/24, 1 successors, FD is 28160
via Connected, FastEthernet0/0
P 192.168.100.0/24, 1 successors, FD is 2169856
via Connected, Serial0/0/0
P 192.168.20.0/24, 1 successors, FD is 2169856
via Connected, Serial0/0/1
P 192.168.30.0/24, 1 successors, FD is 2172416
via 192.168.20.2 (2172416/28160), Serial0/0/1
P 192.168.40.0/24, 1 successors, FD is 2681856
via 192.168.20.2 (2681856/2169856), Serial0/0/1
P 192.168.50.0/24, 1 successors, FD is 2684416
via 192.168.20.2 (2684416/2172416), Serial0/0/1
P 192.168.80.0/24, 1 successors, FD is 2681856
via 192.168.100.2 (2681856/2169856), Serial0/0/0
P 192.168.70.0/24, 1 successors, FD is 2684416
via 192.168.100.2 (2684416/2172416), Serial0/0/0
P 192.168.60.0/24, 1 successors, FD is 3193856
via 192.168.20.2 (3193856/2681856), Serial0/0/1
via 192.168.100.2 (3449856/2937856), Serial0/0/0
Show ip eigrp topology merupakan perintah yang digunakan untuk memverifikasi operasi
EIGRP. EIGRP ID merupakan IP address terbesar dari interface yang aktif pada router, dan
berada pada AS 100. Seperti terlihat dari hasil output diatas dapat dijelskan bahwa:
 Passive(P), menandakan bahwa network ini available, dan mungkin dapat dimasukkan
dalam tabel routing.
 Active (A), menandakan bahwa network saat ini tidak dapat di akses, dan tidak dapat
ditaruh dalam tabel routing. Status avtive berarti terdapat request untuk jalur menuju
network ini.
 Update (U), kode ini menandakan bahwa network ini sedang diupdate. Kode ini juga
menunjukkan bahwa router sedang menunggu acknowledgement dari paket update
yang dikirimkan.
 Query (Q), kode ini menunjukkan bahwa terdapat paket-paket Query untuk network
ini selain dalam status active. Kode ini juga menunjukkan bahwa router menunggu
acknowledgement untuk paket query.
 Replay (R), kode ini menunjukkan bahwa router sedang mengirimkan paket replay
untuk network ini dan sedang menunggu acknoledgement dari paket replay tersebut.
 Stuck-in-active (SIA), kode ini menandakan terdapat masalah dalam proses
convergence EIGRP untuk network yang bersangkutan.
f. Show ipeigrp traffic
Router 0
Router#shipeigrp traffic
IP-EIGRP Traffic Statistics for process 10
Hellos sent/received: 368/244
Updates sent/received: 13/21
Queries sent/received: 0/0
Replies sent/received: 0/0
Acks sent/received: 21/13
Input queue high water mark 1, 0 drops
SIA-Queries sent/received: 0/0
SIA-Replies sent/received: 0/0
Show ip eigrp trafficmerupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan jumlah dari
beberapa paket EIGRP yang dikirim dan diterima. Seperti terlihat dari hasil output diatas
dapat dijelaskan bahwa router 0 telah mengirimkan Hello packet sebanyak 368 dan menerima
Hello Packet 244 packet.
g. Debug eigrp packet
Router 0
Router#debug eigrp packet
EIGRP Packets debugging is on
(UPDATE, REQUEST, QUERY, REPLY, HELLO, ACK )
Router#
EIGRP: Received HELLO on Serial0/0/0 nbr 192.168.100.1
AS 10, Flags 0x0, Seq 12/0 idbQ 0/0
EIGRP: recv packet with wrong subnet on Serial0/0/0
EIGRP: Sending HELLO on Serial0/0/1
AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0
EIGRP: Sending HELLO on FastEthernet0/0
AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0
EIGRP: Sending HELLO on Serial0/0/0
AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0
Router#debug eigrp packet
EIGRP: Received HELLO on Serial0/0/0 nbr 192.168.100.1
AS 10, Flags 0x0, Seq 12/0 idbQ 0/0
EIGRP: recv packet with wrong subnet on Serial0/0/0
Debug eigrp packet, Perintah ini menampilkan jenis EIGRP paket yang dikirim dan diterima
oleh router yang perintah ini dijalankan pada Jenis paket yang berbeda dapat dipilih untuk
tampilan individu atau kelompok.
5. AnalisadanKesimpulan
a. Fungsiperintah no auto-summary.
Perintah no auto-summary digunakan untuk menonaktifkan fitur auto-summary dan
mengirim informasi routing subprefix melintasi kelas boundary atau batasan-batasan
network.EIGRP akan otomatis melakukan summarization pada batas major network
classful, namun terkadang summarization tidak diinginkan. Misalnya ketika kita
memiliki network-network yang discontiguous artinya tidak bersebelahan/berurutan,
maka

kita

harus

men-disable

fitur

auto-summary.Perintahnyaseperti,

Router(config-router)#no auto-summary.
b. Alamatuntukpertukaraninformasiantarsesama router EIGRP.
BGP

merupakan

protocol

routing

digunakanuntukmelakukanpertukaraninformasi

intidari

routing

internet

yang

antarjaringan.

BGP

bekerjadengancaramemetakansebuah IP network yang menunjukkejaringan yang
dapatdicapaiantar Autonomous System (AS). Hal inidigambarkansebagaisebuah
protocol path vector.BGP tidakmenggunakan metric IGP (Interior Gateway Protocol)
tradisional, tapimembuat routing decision berdasarkan path, network policies,
danatauruleset.BGP diciptakanuntukmenggantikan protocol routing EGP yang
mengijinkan

routing

secaratersebarsehinggatidakaharusmengacupadasatujaringan

backbone saja.
c. Perbedaanperintah 3.c dan 3.d.
Show ip eigrp neighbor digunakan untuk memverifikasi bahwa router telah mengenali
neighbor yang terhubung dengannya. Misalnya show ipeigrp neighbor pada router 1,
hasilperintahnyasebagaiberikut :
IP-EIGRP neighbors for process 10
H Address

Interface
(sec)

0 192.3.20.2

Hold Uptime SRTT RTO Q Seq
(ms)

Cnt Num

Se0/0/0

10 00:17:10 40

1000 0 69

1 192.2.100.2 Se0/0/1

11 00:12:59 40

1000 0 78

Padahasil output perintahtersebutterdapat :
1) H(Handle) merupakan sebuah angka yang digunakan oleh IOS untuk melacak
sebuah neighbor.
2) Address merupakan alamat network-layer dari neighbor.
3) Interface merupakan interface router yang terhubung dengan neighbor.
4) Hold Time merupakan waktu maksimum dalam detik, jika router tidak
mendapatkan paket apapun dari neighbor dalam waktu tersebut maka neighbor
akan dianggap tidak available lagi. Pada mulanya, paket yang ditunggu oleh router
adalah Hello Packet, tetapi pada IOS software yang baru, setiap paket dari
neighbor yang diterima setelah Hello Packet pertama dapat me-reset timer ini.
5) Uptime merupakan Waktu dalam hitungan jam, menit, dan detik sejak router lokal
pertama kali dikenali dari neighbor ini.
6) SRTT (Smooth Round Trip Timer) merupakan jumlah rata-rata dalam milidetik
yang dibutuhkan agar sebuah paket dikirimkan pada neighbor dan agar router
lokal menerima acknowledgment dari paket tersebut. Timer ini digunakan sebagai
interval untuk melakukan transmisi ulang, juga disebut retransmission
timeout(RTO).
7) RTO (Restransmit Time Out) merupakan jumlah waktu dalam milidetik dimana
router akan menunggu sebuah acknowledgment sebelum mengirim ulang paket
kepada neighbor.
8) Q Cnt(Queue Count) merupakan jumlah EIGRP packet (update, query,, dan
replay) yang menunggu dalam antrian, jika angka dari Q Cnt lebih besar dari “0”
maka kemungkinan akan terjadi congestion (kepadatan trafiic). Jika nilai “0”
berarti tidak ada paket EIGRP dalam antrian.
9) Seq Num (Sequence Number) merupakan nomor urut dari update terakhir, query,
atau paket replay yang diterima dari neighbor.
Show ip eigrp interface berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai
semua interface yang dikonfigurasi agar ikut berpartisipasi dalam proses EIGRP.
Misalnya show ipeigrp interface pada router 1, hasilperinthanyasepertiberikut :
IP-EIGRP interfaces for process 10
Xmit Queue Mean Pacing Time Multicast

Pending

Interface

Peers Un/Reliable SRTT Un/Reliable Flow Timer Routes

Fa0/0

0

0/0

1236

0/10

0

0

Se0/0/1

1

0/0

1236

0/10

0

0
Se0/0/0

1

0/0

1236

0/10

0

0

Padahasil output perintahtersebutterdapat :
1) Interface merupakan tempat interface yang terhubung ke neighbor dengan EIGRP.
2) Peers merupakan jumlah neighbor EIGRP yang terhubung langsung (jika “0”
tidak menggunakan EIGRP, jika “1” artinya menggunakan EIGRP.
3) Xmit Queue Un/Reliable merupakan jumlah paket yang tersisa dalam antrian
transmisi Unrealible dan Realible.
4) Mean SRTT merupakan Interval mean SRTT dalam milidetik.
5) Pacing Time Un/Realible digunakan untuk mengetahui kapan paket EIGRP harus
dikirimkan melalui interface.
6) Multicast Flow Timer merupakan nilai maksimum dalam detik dimana router akan
mengirimkan paket EIGRP secara multicast.
7) Pending Routers merupakan jumlah entri router dalam paket yang menunggu
dalam antrian untuk dikirim keluar.
d. Perbedaanmasing-masing table yang disediakan EIGRP.
1) Tabel neighborship(biasanya disebut sebagai tabel tetangga atau neighbortable)
merekam informasi tentang router-router yang telah membentukhubungan
bertetangga ( neighborship).
2) Tabel Topologi menyimpan pengumuman-pengumuman ( advertisements ) route
tentang semua route di inetnetwork yang diterima dari setiap tetangga.
3) Tabel route menyimpan route-route yang sekarang digunakan untuk membuat
keputusan routing. Akan ada copy-copy terpisah dari setiap tabel ini untuk
masing-masing protocol yang secara aktif didukung oleh EIGRP, apakah itu IP,
IPX atau AppleTalk.
e. Berdasarkan 3.c, jumlah network yang tercantumpadamasing-masing router yaitu :
1) Router 1 :
Network 192.1.10.0
Network 192.3.20.0
Network 192.2.100.0
2) Router 2:
Network 192.3.20.0
Network 192.4.30.0
Network 192.5.40.0
3) Router 3:
Network 192.5.40.0
Network 192.6.50.0
Network 192.7.60.0
4) Router 4:
Network 192.7.60.0
Network 192.8.70.0
Network 192.9.80.0
5) Router 5 :
Network 192.2.100.0
Network 192.9.80.0
f. Tampilanrutealiran

data

jika

host

pada

network

192.1.10.0melakukanperintahtracertkesalahsatu host pada network 192.8.70.0. Serta
alasannya.
Hasilperintahtracert :
PC>tracert 192.8.70.2
Tracing route to 192.8.70.2 over a maximum of 30 hops:
1
62 ms
47 ms
63 ms
192.1.10.1
2
78 ms
94 ms
78 ms
192.2.100.2
3
109 ms
109 ms
125 ms
192.9.80.1
4
*
172 ms
156 ms
192.8.70.2
Trace complete.
Tampilannyasepertiberikut :

Tracert merupakan perintah yang digunakan untuk menunjukkan rute yang dilewati
paket untuk mencapai tujuan. Rute yang tampilkan adalah daftar interfaces router
yang paling dekat dengan host yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Trace
ke host IP 192.8.70.2 dengan maksimum loncatan 10ms . Hasil tracert diatas
menunjukkan bahwa koneksi yang digunakan cukup stabil, terlihat 3 Hops (loncatan).
Waktu dalam satuan ms (millisecond) sama seperti halnya Hops, semakin kecil waktu
perpindahan data, maka akan semakin baik /cepat anda mengakses situs yang anda
traceroute tadi.Pada nomor 1, paket data melewati IP 192.1.10.1, hop pertama bernilai
62 ms hop kedua bernilai 47ms dan hop ketiga bernilai 63 ms , maka nilai hop
pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh).Pada nomor 2, paket data
melewati IP 192.2.100.2, hop pertama bernilai 78 ms hop kedua bernilai 94 ms dan
hop ketiga bernilai 78 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda
terlalu jauh).Pada nomor 3, paket data melewati IP 192.9.80.2, hop pertama bernilai
109 ms hop kedua bernilai 109 ms dan hop ketiga bernilai 125 ms , maka nilai hop
pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh).
h.

Jika delay pada Router5 serial 0/0/1 dan Router 4 serial 0/0/0 (asumsiberadapada satu
network) diubah menjadi 4 ms. (Perintah: Router(conf-if)#delay 4000). Ulangi 4.f.
Hasiltracertnyasepertiberikut :
PC>tracert 192.8.70.2
Tracing route to 192.8.70.2 over a maximum of 30 hops:
1

62 ms

46 ms

62 ms

192.1.10.1

2

94 ms

62 ms

94 ms

192.3.20.2

3

109 ms

93 ms

125 ms

192.7.60.2

4

96 ms

172 ms

125 ms

192.9.80.1

Tampilannyasepertiberikut :
Rute yang tampilkan adalah daftar interfaces router yang paling dekat dengan host
yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.Trace ke host IP 192.8.70.2 dengan
maksimum loncatan 30 . Hasil tracert diatas menunjukkan bahwa koneksi yang
digunakan cukup stabil, terlihat 3 Hops (loncatan). Waktu dalam satuan ms
(millisecond) sama seperti halnya hops, semakin kecil waktu perpindahan data, maka
akan semakin baik /cepat anda mengakses situs yang anda traceroute tadi.Pada nomor
1, paket data melewati IP 192.1.10.1, hop pertama bernilai 62 ms hop kedua bernilai
46 ms dan hop ketiga bernilai 62 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil
(tidak berbeda terlalu jauh).Pada nomor 2, paket data melewati IP 192.3.20.2, hop
pertama bernilai 94 ms hop kedua bernilai 62 ms dan hop ketiga bernilai 94 ms , maka
nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh).Pada nomor 3,
paket data melewati IP 192.7.60.2, hop pertama bernilai 109ms hop kedua bernilai93
ms dan hop ketiga bernilai 125 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak
berbeda terlalu jauh).
EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah router-router
tetangganya masih hidup ataukah mati. Pengiriman hellopacket tersebut bersifat
simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka
waktu hold time router tetangga tidak membalas, maka router tersebut akan dianggap
mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15
second. Lalu

dual

akanmeng-kalkulasi

ulang

untuk

path-pathnya. Hello

packet dikirimsecara multicast ke IP Address 224.0.0.10.
1)

Memilih jalur/route untuk mencapai suatu network dengan ongkos paling rendah,
dan bebas looping.

2)

AD (advertised distance), menggambarkan seberapa jauh sebuah network dari
neighbor, merupakan ongkos (metric) antara router next-hop dengan network
destination.

3)

FD (feasible distance), menggambarkan seberapa jauh sebuah network dari router,
merupakan ongkos (metric) antara router dengan router next-hop ditambah dengan
AD dari router next-hop.

4)

Ongkos paling rendah = FD paling rendah.

5)

Successor, adalah jalur utama untuk mencapai suatu network (route terbaik),
merupakan router next-hop dengan Ongkos paling rendah dan jalur bebas looping.
6)

Feasible Successor, adalah jalur backup dari successor (AD dari feasible successor
harus lebih kecil daripada FD dari successor)
EIGRP ( Enhanched Interior Gateway Routing Protocol ) adalah routing

protocol yang

hanya

diadopsi

oleh

router

Cisco

atau

sering

disebut

sebagai proprietary protocol pada Cisco, dimana EIGRP inihanya bisa digunakan
sesama router Cisco.
EIGRP

menggunakan

formula

berbasis bandwidth dan delay untuk

menghitung metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi
secara tepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitunganperhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protocol link state. Hal ini menjadikan
EIGRP tidakmembutuhkan desain ekstra, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit
memori dan proses dibandingkan protocol link state. Konvergensi EIGRP lebih cepat
dibandingkan dengan protocol distance vector. Hal ini terutama disebabkan karena
EIGRP tidak memerlukan fitur loop avoidance yang pada kenyataannyamenyebabkan
konvergensi protocol distance vector melambat. Hanya dengan mengirim sebagian
dari routing update (setelah seluruh informasi routing dipertukarkan). EIGRP
mengurangi pembebanan di jaringan.Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah
protocol Cisco-propritary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor
diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani
proses pertukaran rute router di antara dua protocol link state (OSPF dan
EIGRP).EIGRP sering disebut juga hybriddistance- vector routing protocol, karena
EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu distance
vector dan link state. Dalam perhitungan untuk menentukan jalur manakah yang
terpendek, EIGRP menggunakan algoritma DUAL ( Diffusing Update Algorithm )
dalam menentukannya.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocolengguh123
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
TA_EIGRP_Ari Analisa_2017/2018
TA_EIGRP_Ari Analisa_2017/2018TA_EIGRP_Ari Analisa_2017/2018
TA_EIGRP_Ari Analisa_2017/2018ARI ANALISA
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)ismailnursidiq
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Ospf (open shortest path first) belajar mengenal dunia teknologi informasi
Ospf (open shortest path first)   belajar mengenal dunia teknologi informasiOspf (open shortest path first)   belajar mengenal dunia teknologi informasi
Ospf (open shortest path first) belajar mengenal dunia teknologi informasiAprizal Aprizal
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocolengguh123
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioaribowo
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamisengguh123
 

La actualidad más candente (16)

Routing
RoutingRouting
Routing
 
MPLS
MPLS MPLS
MPLS
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
TA_EIGRP_Ari Analisa_2017/2018
TA_EIGRP_Ari Analisa_2017/2018TA_EIGRP_Ari Analisa_2017/2018
TA_EIGRP_Ari Analisa_2017/2018
 
Dcn tester
Dcn testerDcn tester
Dcn tester
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Routing protokol
Routing protokol Routing protokol
Routing protokol
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
Ospf (open shortest path first) belajar mengenal dunia teknologi informasi
Ospf (open shortest path first)   belajar mengenal dunia teknologi informasiOspf (open shortest path first)   belajar mengenal dunia teknologi informasi
Ospf (open shortest path first) belajar mengenal dunia teknologi informasi
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
 

Similar a EIGRP_Routing

09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingsetioariwibowo
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingindonesia
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingOctavio Dakosta
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringanEric Tomas
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicRezi Fenorita
 
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxMateri PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxHendrikAlfarisi
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerdenny rustandi
 
Presentasi slide
Presentasi slidePresentasi slide
Presentasi slideAdie Adie
 
Modul3 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-b
Modul3 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-bModul3 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-b
Modul3 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-bDeprilana Ego Prakasa
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routingvintzr
 
Protokol routing
Protokol routingProtokol routing
Protokol routingpeces123
 
Protokol routing
Protokol routingProtokol routing
Protokol routingpeces123
 
Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing
Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing
Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing idsecconf
 

Similar a EIGRP_Routing (20)

Routing
RoutingRouting
Routing
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
 
#4.pptx
#4.pptx#4.pptx
#4.pptx
 
materi microteaching.pptx
materi microteaching.pptxmateri microteaching.pptx
materi microteaching.pptx
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxMateri PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputer
 
Presentasi slide
Presentasi slidePresentasi slide
Presentasi slide
 
Modul3 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-b
Modul3 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-bModul3 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-b
Modul3 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-b
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Protokol routing
Protokol routingProtokol routing
Protokol routing
 
Protokol routing
Protokol routingProtokol routing
Protokol routing
 
Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing
Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing
Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing
 
Bgp (ppt)
Bgp (ppt)Bgp (ppt)
Bgp (ppt)
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 

Último

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Último (20)

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

EIGRP_Routing

  • 1. Protokol Routing EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) 1. Tujuan 1. Mahasiswa mampu memahami routing protocol EIGRP 2. Mahasiwa mampu mengkonfigurasi router dengan protocol EIGRP 2. TeoriDasar The Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari Cisco. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacammacam tuntutan dalam skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router Cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada Cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router Cisco saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain. EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena cara kerjanya menggunakan dua tipe routing protocol, yaitu Distance vector protocol dan LinkState protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol. Sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet. EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protocol link state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain ekstra, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memori dan proses dibandingkan protocol link state.
  • 2. Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protocol distance vector. Hal ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loop avoidance yang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protocol distance vector melambat. Hanya dengan mengirim sebagian dari routing update (setelah seluruh informasi routing dipertukarkan). EIGRP mengurangi pembebanan di jaringan. Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router di antara dua protocol link state (OSPF dan EIGRP). Dalam perhitungan untuk menentukan jalur manakah yang terpendek, EIGRP menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) dalam menentukannya. Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. EIGRP mudah dikonfigurasi seperti pendahulunya (IGRP) dan dapat diadaptasikan dengan variasi topologi network. Penambahan fitur-fitur protokol link-state seperti neighbor discovery membuat EIGRP menjadi protokol distance vector tingkat lanjut. EIGRP memiliki fitur-fitur utama sebagai berikut :  Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).  Waktu convergence yang cepat.  Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)  Partial updates, EIGRP tidak mengirimkan update secara periodik seperti yang dilakukan oleh RIP, tetapi EIGRP mengirimkan update hanya jika terjadi perubahan route/metric (triggered update). Update yang dikirimkan hanya berisi informasi tentang route yang mengalami perubahan saja. Pengiriman pesan update ini juga hanya ditujukan sebatas pada router-router yang membutuhkan informasi perubahan tersebut saja. Hasilnya EIGRP menghabiskan bandwidth yang lebih sedikit daripada
  • 3. IGRP. Hal ini juga membedakan EIGRP dengan protokol link-state yang mengirimkan update kepada semua router dalam satu area.  Mendukung multiple network-layer protocol support: EIGRP mendukung protokol IP, AppleTalk, dan Novell NetWare IPX dengan memanfaatkan module-module yang tidak bergantung pada protokol tertentu.  Desain network yang flexible.  Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.  Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.  Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.  Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN : Koneksi dengan semua jenis data link dan topologi tanpa memerlukan konfigurasi lebih lanjut, protokol routing lain seperti OSPF, menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk protokol layer 2 (Data Link) yang berbeda, misalnya Ethernet danFrame Relay. EIGRP beroperasi dengan efektif pada lingkungan LAN dan WAN. Dukungan WAN untuk link point-to-point dan topologi nonbroadcast multiaccess (NBMA) merupakan standar EIGRP.  Metric yang canggih: EIGRP menggunakan algoritma yang sama dengan IGRP untuk menghitung metric tetapi menggambarkan nilai-nilai dalam format 32-bit. EIGRP mendukung load balancing untuk metric yang tidak seimbang (unequal), yang memungkinkan engineer untuk mendistribusikan traffik dalam network dengan lebih baik.  Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan juga  Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing update Algoritma (DUAL) Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain.
  • 4. a. Neighbor discovery/recovery Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router secaradinamismempelajari router lain yang secaralangsungterhubungkejaringanmereka. jugaharusmengetahuiketika router tetangganyatidakdapatlagidijangkau. Routers Proses inidicapaidengan low-overhead yang secaraperiodikmengirimkan hello packet yang kecil. Selama router menerima tersebutmenganggapbahwa Hello packet router dari router tetangga, router tetanggatersebutmasihberfungsi.Dan keduanyamasihbisamelakukanpertukaraninformasi. b. Reliable Tansport Protocol (RTP) Reliable Transport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan multi access yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut, EIGRP mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti update packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang membantu memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan bermacam-macam kecepatan links. c. DUAL finite-state machine DUAL finite-state machine menaruhkeputusan proses untuksemuaperhitunganjalurdenganmengikutisemuajalur yang telahdinyatakanolehsemua router tetangga. DUAL menggunakaninformasitentangjarakuntukmemilihjalur yang efisien, jalur loop-free danmemilihjaluruntukpenempatan di dalamtabel routing berdasarkan successors yang telahdibuatoleh DUAL, successor adalah router yang berdekatan yang digunakanuntukmeneruskan packet yang mempunyainilai cost paling sedikitdengan router tujuandandijamintidakmenjadibagiandari routing loop. ketikaperubahantopologiterjadi, DUAL mencobamencari successors. Jikaditemukan, DUAL menggunakannyauntukmenghindaripenghitunganjalur yang
  • 5. tidakdiperlukan.,DUALjugamembuat route back–up(jalurcadangan) yang disebutfesible successor. d. Potocol-dependent modules Potocol-dependent modules bertanggungjawabpada layer network yang memerlukan protocol khusus.EIGRP mendukung IP, AppleTalk, dan Novell NetWare; setiapprotokoltersebuttelahdisediakan module EIGRP nyamasing-masingdansatusama lain beroperasisecara independent. Module IP-EIGRP misalnya, bertanggungjawabuntukpengirimandanpenerimaanpaket-paket EIGRP yang telah di enkapsulasidalam IP.IP-EIGRP jugabertanggungjawabuntukmenguraikan packet EIGRP danmemberitahukanpada DUAL tentanginformasi yang barusajaditerima. 3. Alat&Bahan 1. Komputer 2. Program Packet Tracert 5 4. Langkah Kerja Buatlah topologi jaringan pada packet tracert yang menggunakan 5 router untuk mengimplementasikan cara kerja dari protocol EIGRP
  • 6. Aktifkan setiap interface sesuai table berikut: Router Interface IP Address Router0 Serial 1/0 192.168.20.1/24 Router0 Serial 1/1 192.168.100.1/24 Router0 Fastethernet 0/0 Router1 Serial 1/0 192.168.20.2/24 Router1 Serial 1/1 192.168.40.1/24 Router1 Fastethernet 0/0 Router2 Serial 1/0 192.168.40.2/24 Router2 Serial 1/1 192.168.60.1/24 Router2 Fastethernet 0/0 Router3 Serial 1/0 192.168.100.1/24 Router3 Serial 1/1 192.168.80.1/24 Router4 Serial 1/0 192.168.60.2/24 Router4 Serial 1/1 192.168.80.2/24 Router4 Fastethernet 0/0 192.168.10.1/24 192.168.30.1/24 192.168.50.1/24 192.168.70.1/24 1. Aktivkan proses EIGRP routing padamasing-masing router: Router 0 Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router eigrp 10 Router(config-router)#network 192.168.10.0
  • 7. Router(config-router)#network 192.168.20.0 Router(config-router)#network 192.168.100.0 Router(config-router)#no auto-summary Router(config-router)#exit Router 1 Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router eigrp 10 Router(config-router)#network 192.168.20.0 Router(config-router)#network 192.168.30.0 Router(config-router)#network 192.168.40.0 Router(config-router)#no auto-summary Router(config-router)#exit Router 2 Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router eigrp 10 Router(config-router)#network 192.168.40.0
  • 8. Router(config-router)#network 192.168.50.0 Router(config-router)#network 192.168.60.0 Router(config-router)#no auto-summary Router(config-router)#exit Router 3 Router>enable Router#configure term Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router eigrp 10 Router(config-router)#network 192.168.80.0 Router(config-router)#network 192.168.100.0 Router(config-router)#no auto-summary Router(config-router)#exit Router 4 Router>enable Router#configure term Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router eigrp 10 Router(config-router)#network 192.168.60.0 Router(config-router)#network 192.168.70.0
  • 9. Router(config-router)#network 192.168.80.0 Router(config-router)#no auto-summary Router(config-router)#exit 2. Lakukanverifikasipada router denganperintah a. Show running-config Router 0 Router#sh running-config Building configuration... Current configuration : 873 bytes ! version 12.4 no service timestamps log datetimemsec no service timestamps debug datetimemsec no service password-encryption ! hostname Router ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
  • 10. spanning-tree mode pvst ! ! ! ! interface FastEthernet0/0 ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 duplex auto speed auto ! interface FastEthernet0/1 noip address duplex auto speed auto shutdown ! interface Serial0/0/0 ip address 192.168.20.1 255.255.255.0 ! interface Serial0/0/1 ip address 192.168.100.1 255.255.255.0 clock rate 64000 ! interface Serial0/1/0 noip address clock rate 2000000 shutdown ! interface Serial0/1/1 noip address clock rate 2000000 shutdown ! interface Vlan1
  • 11. noip address shutdown ! routereigrp 10 network 192.168.10.0 network 192.168.20.0 network 192.168.100.0 no auto-summary ! ip classless ! ! ! ! ! ! ! line con 0 linevty 0 4 login ! ! ! end b. Show interfaces router 0 Router#sh interface fa0/0 FastEthernet0/0 is up, line protocol is up (connected) Hardware is Lance, address is 0002.4a5e.e501 (bia 0002.4a5e.e501) Internet address is 192.168.10.1/24 MTU 1500 bytes, BW 100000 Kbit, DLY 100 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255 Encapsulation ARPA, loopback not set ARP type: ARPA, ARP Timeout 04:00:00, Last input 00:00:08, output 00:00:05, output hang never
  • 12. Last clearing of "show interface" counters never Input queue: 0/75/0 (size/max/drops); Total output drops: 0 Queueing strategy: fifo Output queue :0/40 (size/max) 5 minute input rate 0 bits/sec, 0 packets/sec 5 minute output rate 105 bits/sec, 0 packets/sec 0 packets input, 0 bytes, 0 no buffer Received 0 broadcasts, 0 runts, 0 giants, 0 throttles 0 input errors, 0 CRC, 0 frame, 0 overrun, 0 ignored, 0 abort 0 input packets with dribble condition detected 307 packets output, 18420 bytes, 0 underruns 0 output errors, 0 collisions, 1 interface resets 0 babbles, 0 late collision, 0 deferred 0 lost carrier, 0 no carrier 0 output buffer failures, 0 output buffers swapped out Amati bandwidth dan delay padamasing-masing interface danhitungmasingmasingmetric routermenuju router terdekat Router Interface Bandwidth Delay Router0 S1/0 BW 1544 Kbit DLY Metric 20000 2170031 usec S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000 2170031 usec Fa0/1 Router1 BW 100000 Kbit DLY 100 usec S1/0 BW 1544 Kbit DLY 28160 20000 2170031 usec S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000 2170031 usec Fa0/1 Router2 BW 100000 Kbit DLY 100 usec S1/0 BW 1544 Kbit DLY 28160 20000 2170031 usec S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000 2170031 usec Fa0/1 BW 100000 Kbit DLY 100 usec 28160
  • 13. Router3 S1/0 BW 1544 Kbit DLY 20000 2170031 usec S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000 2170031 usec Router4 S1/0 BW 1544 Kbit DLY 20000 2170031 usec S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000 2170031 usec Fa0/1 BW 100000 Kbit DLY 100 usec 28160 Rumus Metric: c. Show ipeigrp neighbor Router#sh ip eigrp neighbor IP-EIGRP neighbors for process 10 H Address Interface (sec) 0 192.168.20.2 Hold Uptime SRTT RTO Q Seq (ms) Cnt Num Se0/0/1 11 00:04:15 40 1000 0 19 1 192.168.100.2 Se0/0/0 11 00:04:14 40 1000 0 25 Show ip eigrp neighbor merupakan perintah yang digunakan untuk memastikan jika terjadi masalah pada EIGRP.Seperti terlihat dari hasil output diatas dapat dijelaskan bahwa:  H(Handle) merupakan sebuah angka yang digunakan oleh IOS untuk melacak sebuah neighbor.  Address merupakan alamat network-layer dari neighbor.  Interface merupakan interface router yang terhubung dengan neighbor.  Hold Time merupakan waktu maksimum dalam detik, jika router tidak mendapatkan paket apapun dari neighbor dalam waktu tersebut maka neighbor akan dianggap tidak available lagi. Pada mulanya, paket yang ditunggu oleh router adalah Hello Packet,
  • 14. tetapi pada IOS software yang baru, setiap paket dari neighbor yang diterima setelah Hello Packet pertama dapat me-reset timer ini.  Uptime merupakan Waktu dalam hitungan jam, menit, dan detik sejak router lokal pertama kali dikenali dari neighbor ini.  SRTT (Smooth Round Trip Timer) merupakan jumlah rata-rata dalam milidetik yang dibutuhkan agar sebuah paket dikirimkan pada neighbor dan agar router lokal menerima acknowledgment dari paket tersebut. Timer ini digunakan sebagai interval untuk melakukan transmisi ulang, juga disebut retransmission timeout(RTO).  RTO (Restransmit Time Out) merupakan jumlah waktu dalam milidetik dimana router akan menunggu sebuah acknowledgment sebelum mengirim ulang paket kepada neighbor.  Q Cnt(Queue Count) merupakan jumlah EIGRP packet (update, query,, dan replay) yang menunggu dalam antrian, jika angka dari Q Cnt lebih besar dari “0” maka kemungkinan akan terjadi congestion (kepadatan trafiic). Jika nilai “0” berarti tidak ada paket EIGRP dalam antrian.  Seq Num (Sequence Number) merupakan nomor urut dari update terakhir, query, atau paket replay yang diterima dari neighbor. d. Show ipeigrp interfaces Router 0 Router#shipeigrp interface IP-EIGRP interfaces for process 10 Xmit Queue Mean Pacing Time Multicast Pending Interface Peers Un/Reliable SRTT Un/Reliable Flow Timer Routes Fa0/0 0 0/0 1236 0/10 0 0 Se0/0/0 1 0/0 1236 0/10 0 0 Se0/0/1 1 0/0 1236 0/10 0 0 Show ip eigrp interfaces merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan informasi mengenai semua interface yang dikonfigurasi agar ikut berpartisipasi dalam proses EIGRP. Seperti terlihat dari hasil Output diatas dapat dijelaskan bahwa:  Interface merupakan tempat interface yang terhubung ke neighbor dengan EIGRP.  Peers merupakan jumlah neighbor EIGRP yang terhubung langsung (jika “0” tidak menggunakan EIGRP, jika “1” artinya menggunakan EIGRP.
  • 15.  Xmit Queue Un/Reliable merupakan jumlah paket yang tersisa dalam antrian transmisi Unrealible dan Realible.  Mean SRTT merupakan Interval mean SRTT dalam milidetik.  Pacing Time Un/Realible digunakan untuk mengetahui kapan paket EIGRP harus dikirimkan melalui interface.  Multicast Flow Timer merupakan nilai maksimum dalam detik dimana router akan mengirimkan paket EIGRP secara multicast.  Pending Routers merupakan jumlah entri router dalam paket yang menunggu dalam antrian untuk dikirim keluar. e. Show ipeigrp topology Router 0 Router#shipeigrp topology IP-EIGRP Topology Table for AS 10 Codes: P - Passive, A - Active, U - Update, Q - Query, R - Reply, r - Reply status P 192.168.10.0/24, 1 successors, FD is 28160 via Connected, FastEthernet0/0 P 192.168.100.0/24, 1 successors, FD is 2169856 via Connected, Serial0/0/0 P 192.168.20.0/24, 1 successors, FD is 2169856 via Connected, Serial0/0/1 P 192.168.30.0/24, 1 successors, FD is 2172416 via 192.168.20.2 (2172416/28160), Serial0/0/1 P 192.168.40.0/24, 1 successors, FD is 2681856 via 192.168.20.2 (2681856/2169856), Serial0/0/1 P 192.168.50.0/24, 1 successors, FD is 2684416 via 192.168.20.2 (2684416/2172416), Serial0/0/1 P 192.168.80.0/24, 1 successors, FD is 2681856 via 192.168.100.2 (2681856/2169856), Serial0/0/0 P 192.168.70.0/24, 1 successors, FD is 2684416 via 192.168.100.2 (2684416/2172416), Serial0/0/0 P 192.168.60.0/24, 1 successors, FD is 3193856 via 192.168.20.2 (3193856/2681856), Serial0/0/1
  • 16. via 192.168.100.2 (3449856/2937856), Serial0/0/0 Show ip eigrp topology merupakan perintah yang digunakan untuk memverifikasi operasi EIGRP. EIGRP ID merupakan IP address terbesar dari interface yang aktif pada router, dan berada pada AS 100. Seperti terlihat dari hasil output diatas dapat dijelskan bahwa:  Passive(P), menandakan bahwa network ini available, dan mungkin dapat dimasukkan dalam tabel routing.  Active (A), menandakan bahwa network saat ini tidak dapat di akses, dan tidak dapat ditaruh dalam tabel routing. Status avtive berarti terdapat request untuk jalur menuju network ini.  Update (U), kode ini menandakan bahwa network ini sedang diupdate. Kode ini juga menunjukkan bahwa router sedang menunggu acknowledgement dari paket update yang dikirimkan.  Query (Q), kode ini menunjukkan bahwa terdapat paket-paket Query untuk network ini selain dalam status active. Kode ini juga menunjukkan bahwa router menunggu acknowledgement untuk paket query.  Replay (R), kode ini menunjukkan bahwa router sedang mengirimkan paket replay untuk network ini dan sedang menunggu acknoledgement dari paket replay tersebut.  Stuck-in-active (SIA), kode ini menandakan terdapat masalah dalam proses convergence EIGRP untuk network yang bersangkutan. f. Show ipeigrp traffic Router 0 Router#shipeigrp traffic IP-EIGRP Traffic Statistics for process 10 Hellos sent/received: 368/244 Updates sent/received: 13/21 Queries sent/received: 0/0 Replies sent/received: 0/0 Acks sent/received: 21/13 Input queue high water mark 1, 0 drops SIA-Queries sent/received: 0/0 SIA-Replies sent/received: 0/0
  • 17. Show ip eigrp trafficmerupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan jumlah dari beberapa paket EIGRP yang dikirim dan diterima. Seperti terlihat dari hasil output diatas dapat dijelaskan bahwa router 0 telah mengirimkan Hello packet sebanyak 368 dan menerima Hello Packet 244 packet. g. Debug eigrp packet Router 0 Router#debug eigrp packet EIGRP Packets debugging is on (UPDATE, REQUEST, QUERY, REPLY, HELLO, ACK ) Router# EIGRP: Received HELLO on Serial0/0/0 nbr 192.168.100.1 AS 10, Flags 0x0, Seq 12/0 idbQ 0/0 EIGRP: recv packet with wrong subnet on Serial0/0/0 EIGRP: Sending HELLO on Serial0/0/1 AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0 EIGRP: Sending HELLO on FastEthernet0/0 AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0 EIGRP: Sending HELLO on Serial0/0/0 AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0 Router#debug eigrp packet EIGRP: Received HELLO on Serial0/0/0 nbr 192.168.100.1 AS 10, Flags 0x0, Seq 12/0 idbQ 0/0 EIGRP: recv packet with wrong subnet on Serial0/0/0
  • 18. Debug eigrp packet, Perintah ini menampilkan jenis EIGRP paket yang dikirim dan diterima oleh router yang perintah ini dijalankan pada Jenis paket yang berbeda dapat dipilih untuk tampilan individu atau kelompok. 5. AnalisadanKesimpulan a. Fungsiperintah no auto-summary. Perintah no auto-summary digunakan untuk menonaktifkan fitur auto-summary dan mengirim informasi routing subprefix melintasi kelas boundary atau batasan-batasan network.EIGRP akan otomatis melakukan summarization pada batas major network classful, namun terkadang summarization tidak diinginkan. Misalnya ketika kita memiliki network-network yang discontiguous artinya tidak bersebelahan/berurutan, maka kita harus men-disable fitur auto-summary.Perintahnyaseperti, Router(config-router)#no auto-summary. b. Alamatuntukpertukaraninformasiantarsesama router EIGRP. BGP merupakan protocol routing digunakanuntukmelakukanpertukaraninformasi intidari routing internet yang antarjaringan. BGP bekerjadengancaramemetakansebuah IP network yang menunjukkejaringan yang dapatdicapaiantar Autonomous System (AS). Hal inidigambarkansebagaisebuah protocol path vector.BGP tidakmenggunakan metric IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapimembuat routing decision berdasarkan path, network policies, danatauruleset.BGP diciptakanuntukmenggantikan protocol routing EGP yang mengijinkan routing secaratersebarsehinggatidakaharusmengacupadasatujaringan backbone saja. c. Perbedaanperintah 3.c dan 3.d. Show ip eigrp neighbor digunakan untuk memverifikasi bahwa router telah mengenali neighbor yang terhubung dengannya. Misalnya show ipeigrp neighbor pada router 1, hasilperintahnyasebagaiberikut : IP-EIGRP neighbors for process 10 H Address Interface (sec) 0 192.3.20.2 Hold Uptime SRTT RTO Q Seq (ms) Cnt Num Se0/0/0 10 00:17:10 40 1000 0 69 1 192.2.100.2 Se0/0/1 11 00:12:59 40 1000 0 78 Padahasil output perintahtersebutterdapat :
  • 19. 1) H(Handle) merupakan sebuah angka yang digunakan oleh IOS untuk melacak sebuah neighbor. 2) Address merupakan alamat network-layer dari neighbor. 3) Interface merupakan interface router yang terhubung dengan neighbor. 4) Hold Time merupakan waktu maksimum dalam detik, jika router tidak mendapatkan paket apapun dari neighbor dalam waktu tersebut maka neighbor akan dianggap tidak available lagi. Pada mulanya, paket yang ditunggu oleh router adalah Hello Packet, tetapi pada IOS software yang baru, setiap paket dari neighbor yang diterima setelah Hello Packet pertama dapat me-reset timer ini. 5) Uptime merupakan Waktu dalam hitungan jam, menit, dan detik sejak router lokal pertama kali dikenali dari neighbor ini. 6) SRTT (Smooth Round Trip Timer) merupakan jumlah rata-rata dalam milidetik yang dibutuhkan agar sebuah paket dikirimkan pada neighbor dan agar router lokal menerima acknowledgment dari paket tersebut. Timer ini digunakan sebagai interval untuk melakukan transmisi ulang, juga disebut retransmission timeout(RTO). 7) RTO (Restransmit Time Out) merupakan jumlah waktu dalam milidetik dimana router akan menunggu sebuah acknowledgment sebelum mengirim ulang paket kepada neighbor. 8) Q Cnt(Queue Count) merupakan jumlah EIGRP packet (update, query,, dan replay) yang menunggu dalam antrian, jika angka dari Q Cnt lebih besar dari “0” maka kemungkinan akan terjadi congestion (kepadatan trafiic). Jika nilai “0” berarti tidak ada paket EIGRP dalam antrian. 9) Seq Num (Sequence Number) merupakan nomor urut dari update terakhir, query, atau paket replay yang diterima dari neighbor. Show ip eigrp interface berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai semua interface yang dikonfigurasi agar ikut berpartisipasi dalam proses EIGRP. Misalnya show ipeigrp interface pada router 1, hasilperinthanyasepertiberikut : IP-EIGRP interfaces for process 10 Xmit Queue Mean Pacing Time Multicast Pending Interface Peers Un/Reliable SRTT Un/Reliable Flow Timer Routes Fa0/0 0 0/0 1236 0/10 0 0 Se0/0/1 1 0/0 1236 0/10 0 0
  • 20. Se0/0/0 1 0/0 1236 0/10 0 0 Padahasil output perintahtersebutterdapat : 1) Interface merupakan tempat interface yang terhubung ke neighbor dengan EIGRP. 2) Peers merupakan jumlah neighbor EIGRP yang terhubung langsung (jika “0” tidak menggunakan EIGRP, jika “1” artinya menggunakan EIGRP. 3) Xmit Queue Un/Reliable merupakan jumlah paket yang tersisa dalam antrian transmisi Unrealible dan Realible. 4) Mean SRTT merupakan Interval mean SRTT dalam milidetik. 5) Pacing Time Un/Realible digunakan untuk mengetahui kapan paket EIGRP harus dikirimkan melalui interface. 6) Multicast Flow Timer merupakan nilai maksimum dalam detik dimana router akan mengirimkan paket EIGRP secara multicast. 7) Pending Routers merupakan jumlah entri router dalam paket yang menunggu dalam antrian untuk dikirim keluar. d. Perbedaanmasing-masing table yang disediakan EIGRP. 1) Tabel neighborship(biasanya disebut sebagai tabel tetangga atau neighbortable) merekam informasi tentang router-router yang telah membentukhubungan bertetangga ( neighborship). 2) Tabel Topologi menyimpan pengumuman-pengumuman ( advertisements ) route tentang semua route di inetnetwork yang diterima dari setiap tetangga. 3) Tabel route menyimpan route-route yang sekarang digunakan untuk membuat keputusan routing. Akan ada copy-copy terpisah dari setiap tabel ini untuk masing-masing protocol yang secara aktif didukung oleh EIGRP, apakah itu IP, IPX atau AppleTalk. e. Berdasarkan 3.c, jumlah network yang tercantumpadamasing-masing router yaitu : 1) Router 1 : Network 192.1.10.0 Network 192.3.20.0 Network 192.2.100.0 2) Router 2: Network 192.3.20.0 Network 192.4.30.0 Network 192.5.40.0 3) Router 3:
  • 21. Network 192.5.40.0 Network 192.6.50.0 Network 192.7.60.0 4) Router 4: Network 192.7.60.0 Network 192.8.70.0 Network 192.9.80.0 5) Router 5 : Network 192.2.100.0 Network 192.9.80.0 f. Tampilanrutealiran data jika host pada network 192.1.10.0melakukanperintahtracertkesalahsatu host pada network 192.8.70.0. Serta alasannya. Hasilperintahtracert : PC>tracert 192.8.70.2 Tracing route to 192.8.70.2 over a maximum of 30 hops: 1 62 ms 47 ms 63 ms 192.1.10.1 2 78 ms 94 ms 78 ms 192.2.100.2 3 109 ms 109 ms 125 ms 192.9.80.1 4 * 172 ms 156 ms 192.8.70.2 Trace complete. Tampilannyasepertiberikut : Tracert merupakan perintah yang digunakan untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Rute yang tampilkan adalah daftar interfaces router yang paling dekat dengan host yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Trace
  • 22. ke host IP 192.8.70.2 dengan maksimum loncatan 10ms . Hasil tracert diatas menunjukkan bahwa koneksi yang digunakan cukup stabil, terlihat 3 Hops (loncatan). Waktu dalam satuan ms (millisecond) sama seperti halnya Hops, semakin kecil waktu perpindahan data, maka akan semakin baik /cepat anda mengakses situs yang anda traceroute tadi.Pada nomor 1, paket data melewati IP 192.1.10.1, hop pertama bernilai 62 ms hop kedua bernilai 47ms dan hop ketiga bernilai 63 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh).Pada nomor 2, paket data melewati IP 192.2.100.2, hop pertama bernilai 78 ms hop kedua bernilai 94 ms dan hop ketiga bernilai 78 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh).Pada nomor 3, paket data melewati IP 192.9.80.2, hop pertama bernilai 109 ms hop kedua bernilai 109 ms dan hop ketiga bernilai 125 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh). h. Jika delay pada Router5 serial 0/0/1 dan Router 4 serial 0/0/0 (asumsiberadapada satu network) diubah menjadi 4 ms. (Perintah: Router(conf-if)#delay 4000). Ulangi 4.f. Hasiltracertnyasepertiberikut : PC>tracert 192.8.70.2 Tracing route to 192.8.70.2 over a maximum of 30 hops: 1 62 ms 46 ms 62 ms 192.1.10.1 2 94 ms 62 ms 94 ms 192.3.20.2 3 109 ms 93 ms 125 ms 192.7.60.2 4 96 ms 172 ms 125 ms 192.9.80.1 Tampilannyasepertiberikut :
  • 23. Rute yang tampilkan adalah daftar interfaces router yang paling dekat dengan host yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.Trace ke host IP 192.8.70.2 dengan maksimum loncatan 30 . Hasil tracert diatas menunjukkan bahwa koneksi yang digunakan cukup stabil, terlihat 3 Hops (loncatan). Waktu dalam satuan ms (millisecond) sama seperti halnya hops, semakin kecil waktu perpindahan data, maka akan semakin baik /cepat anda mengakses situs yang anda traceroute tadi.Pada nomor 1, paket data melewati IP 192.1.10.1, hop pertama bernilai 62 ms hop kedua bernilai 46 ms dan hop ketiga bernilai 62 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh).Pada nomor 2, paket data melewati IP 192.3.20.2, hop pertama bernilai 94 ms hop kedua bernilai 62 ms dan hop ketiga bernilai 94 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh).Pada nomor 3, paket data melewati IP 192.7.60.2, hop pertama bernilai 109ms hop kedua bernilai93 ms dan hop ketiga bernilai 125 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh). EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah mati. Pengiriman hellopacket tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas, maka router tersebut akan dianggap mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu dual akanmeng-kalkulasi ulang untuk path-pathnya. Hello packet dikirimsecara multicast ke IP Address 224.0.0.10. 1) Memilih jalur/route untuk mencapai suatu network dengan ongkos paling rendah, dan bebas looping. 2) AD (advertised distance), menggambarkan seberapa jauh sebuah network dari neighbor, merupakan ongkos (metric) antara router next-hop dengan network destination. 3) FD (feasible distance), menggambarkan seberapa jauh sebuah network dari router, merupakan ongkos (metric) antara router dengan router next-hop ditambah dengan AD dari router next-hop. 4) Ongkos paling rendah = FD paling rendah. 5) Successor, adalah jalur utama untuk mencapai suatu network (route terbaik), merupakan router next-hop dengan Ongkos paling rendah dan jalur bebas looping.
  • 24. 6) Feasible Successor, adalah jalur backup dari successor (AD dari feasible successor harus lebih kecil daripada FD dari successor) EIGRP ( Enhanched Interior Gateway Routing Protocol ) adalah routing protocol yang hanya diadopsi oleh router Cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada Cisco, dimana EIGRP inihanya bisa digunakan sesama router Cisco. EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitunganperhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protocol link state. Hal ini menjadikan EIGRP tidakmembutuhkan desain ekstra, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memori dan proses dibandingkan protocol link state. Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protocol distance vector. Hal ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loop avoidance yang pada kenyataannyamenyebabkan konvergensi protocol distance vector melambat. Hanya dengan mengirim sebagian dari routing update (setelah seluruh informasi routing dipertukarkan). EIGRP mengurangi pembebanan di jaringan.Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router di antara dua protocol link state (OSPF dan EIGRP).EIGRP sering disebut juga hybriddistance- vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu distance vector dan link state. Dalam perhitungan untuk menentukan jalur manakah yang terpendek, EIGRP menggunakan algoritma DUAL ( Diffusing Update Algorithm ) dalam menentukannya.