SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
NAMA GURU : …………………..................... 
NAMA SEKOLAH : …………………………......... 
ALAMAT : ………………………………. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 1
Nama Sekolah : 
Satuan Pendidikan : SMA/MA 
Kelompok : Peminatan MIA 
Mata Pelajaran : Biologi 
Kelas : X 
Tahun Ajaran : 2014 – 2015 
Semester : 1 dan 2 
Kompetensi Inti (KI) : 
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong 
royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan 
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara 
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai 
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural 
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan 
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban 
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural 
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan 
masalah. 
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait 
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu 
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 
Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran: 
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman 
hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. 
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi 
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, 
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan 
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta 
damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap 
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam maupun di luar 
kelas/laboratorium. 
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip 
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di 
laboratorium dan di lingkungan sekitar. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 
Nomor : 1 
Kelas/Semester : X/1 
Materi Pembelajaran : Ruang Lingkup Biologi 
Alokasi Waktu : 9 × 45 menit 
Jumlah Pertemuan : 3 kali 
A. Kompetensi Dasar (KD) 
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek 
biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah, dan prinsip keselamatan 
kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan 
organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek 
keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. 
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 
3.1.1 Merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di laboratorium 
biologi. 
3.1.2 Mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan permasalahannya 
pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. 
3.1.3 Menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan 
lingkungannya. 
4.1.1 Mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium. 
4.1.2 Merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan 
permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan. 
4.1.3 Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di 
lapangan. 
4.1.4 Membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, 
dan profesi berbasis biologi. 
C. Tujuan Pembelajaran 
Afektif: 
1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi, menjaga, melestarikan 
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan menurut agama yang dianutnya. 
2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah dalam melakukan 
percobaan dan berdiskusi di dalam kelas maupun di luar kelas. 
Kognitif: 
1. Siswa dapat merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di 
laboratorium biologi, setelah mempelajari tata tertib dan tata cara penggunaan 
laboratorium. 
2. Siswa dapat menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan 
lingkungannya, berdasarkan pengalaman kehidupannya sehari-hari. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 3
3. Siswa dapat mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan 
permasalahannya pada berbagai tingkat organisasi kehidupan berdasarkan 
pengalamannya dan kajian teori. 
Psikomotorik: 
1. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, 
sesuai dengan petunjuk yang telah dipelajarinya. 
2. Siswa dapat membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, 
produk, dan profesi berbasis biologi. 
3. Siswa dapat merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan 
permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan melalui diskusi 
kelompok. 
4. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di 
laboratorium atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui 
kegiatan mandiri. 
D. Materi Pembelajaran 
1. Materi Fakta: Penerapan biologi dalam kehidupan (misalnya gambar-gambar 
kemajuan di bidang kedokteran, farmasi, pertanian, peternakan, perikanan, dan 
teknologi pangan. 
Kedokteran 
Pertanian 
Peternakan 
Industri makanan 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 4
2. Materi Konsep 
 Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup. 
 Biologi sebagai sains memiliki karakteristik: rasional, objektif, empiris, 
akumulatif. 
 Cabang biologi: anatomi, anestesi, bakteriologi, bioteknologi, botani, ekologi, 
embriologi, entomologi, etologi, evolusi, fisiologi, genetika, higiene, histologi, 
imunologi, mikologi, morfologi, ornitologi, paleontologi, patologi, filogeni, 
taksonomi, teratologi, virologi, dan zoologi. 
 Peranan biologi: bidang kedokteran, farmasi, teknologi pangan, pertanian, 
peternakan, perikanan, industri, pengelolaan lingkungan hidup. 
 Sikap ilmiah: peka dan kritis, tidak percaya takhayul, rasa ingin tahu yang 
tinggi, minat yang besar untuk menghasilkan produk sains, berpikir logis dan 
terbuka, jujur dan objektif, teliti, tekun, optimis, serta hormat dan menghargai 
penelitian dan penemuan orang lain. 
 Ketrampilan proses: klasifikasi objek, mengajukan pertanyaan, observasi, 
menyajikan/menafsirkan/prediksi data, dan identifikasi variabel percobaan. 
 Macam variabel: variabel bebas, terikat, kontrol, dan pengganggu. 
 Metode ilmiah: menemukan dan merumuskan masalah, mengumpulkan 
informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan, analisis data percobaan, 
membuat kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian. 
 Tata tertib penggunaan laboratorium, langkah- langkah keselamatan kerja, 
biosafety, dan P3K. 
 Penulisan laporan praktikum: judul kegiatan, tujuan, landasan teori, alat dan 
bahan, cara kerja, hasil pengamatan, jawaban pertanyaan, kesimpulan, serta 
lampiran. 
 Objek kajian biologi pada tingkat organisasi kehidupan: tingkat molekul, sel, 
jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, 
dan biosfer. 
 Ragam permasalahan biologi, contohnya: penyakit anemia, AIDS, kepunahan 
organisme tertentu, kebakaran hutan, dan pemanasan global. 
3. Materi Prinsip 
 Peranan biologi dalam kehidupan 
 Keselamatan kerja 
4. Materi Prosedural 
 Mengenal peralatan laboratorium 
 Metode ilmiah (penelitian sederhana) 
E. Metode Pembelajaran 
 Inkuiri 
 Diskusi kelas 
 Demonstrasi 
 Praktikum 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 5
F. Kegiatan Pembelajaran 
1. Pertemuan ke-1 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi ruang lingkup 
biologi. Apa yang Anda ketahui tentang ruang lingkup biolologi? 
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar tentang penerapan biologi dalam 
kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan biologi di bidang 
kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), misalnya 
semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar tentang 
penerapan biologi dalam kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan 
biologi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), 
misalnya semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika. 
 Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara 
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil 
analisisnya. 
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan 
berdiskusi tentang ruang lingkup biologi (misalnya karakteristik sains, 
pengertian biologi, cabang-cabang biologi). 
 Diskusi kelas tentang peranan biologi, ragam permasalahan biologi. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ruang lingkup 
biologi. 
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ruang lingkup biologi. 
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket 
Rencana pembelajaran selanjutnya: Pengenalan peralatan laboratorium, 
keselamatan kerja. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 6
2. Pertemuan ke-2 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya 
masing-masing. 
 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius). 
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi 
nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang laboratorium. Bagaimana 
tata tertib penggunaan laboratorium pada saat di SMP? 
 Memotivasi: Guru menunjukkan peralatan (benda-benda) yang terdapat di 
laboratorium. Pernahkah Anda melihat sebelumnya peralatan yang ada di 
laboratorium ini? 
 Penyampaian tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati peralatan (benda-benda) di 
laboratorium, seperti bentuknya, terbuat dari bahan kaca/besi/gips, dll. 
 Siswa secara individu melakukan pengamatan peralatan laboratorium dengan 
cermat dan teliti. 
 Siswa mendata peralatan laboratorium. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Guru menjelaskan fungsi dan cara-cara perawatan peralatan tersebut. 
 Eksplorasi: Siswa diperkenalkan pada hal-hal lainnya yang berkaitan dengan 
laboratorium biologi (membaca tata tertib laboratorium, langkah- langkah 
keselamatan kerja). 
 Elaborasi: Demontrasi langkah-langkah keselamatan kerja, biosafety, P3K, 
peragaan penggunaan beberapa alat-alat laboratorium (seperti mikroskop, 
torso, termometer, higrometer). 
 Guru menjawab pertanyaan dari siswa yang belum paham tentang langkah 
keselamatan kerja, biosafety, P3K, peragaan penggunaan alat-alat 
laboratorium. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tata tertib bekerja 
di dalam laboratorium dan penggunaan peralatan laboratorium. 
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan 
dengan keselamatan kerja di laboratorium dan cara-cara menggunakan 
peralatan laboratorium. 
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sikap ilmiah dan metode ilmiah. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 7
3. Pertemuan ke-3 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi metode ilmiah dan 
penulisan karya ilmiah. 
 Guru memotivasi: Menunjukkan contoh-contoh hasil penemuan para ahli 
khususnya bidang biologi. Mengapa para ilmuwan dapat menemukan atau 
menghasilkan produk sains? 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Eksplorasi: Siswa diberikan tugas mencari permasalahan biologi dan 
merumuskannya sebagai langkah awal dalam metode ilmiah. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya terhadap hal-hal yang 
kurang dimengerti. 
 Setiap kelompok mengemukakan rumusan permasalahan biologi yang telah 
disepakati. 
 Kelompok lain menanggapi dan guru mengonfirmasi rumusan masalah yang 
diajukan oleh setiap kelompok. 
 Elaborasi: Siswa bersama kelompoknya mendesain/merancang eksperimen 
sederhana untuk penelitian karya ilmiah yang akan dilakukan di lapang (bisa 
di rumah/di sekolah) sesuai dengan permasalahan yang dipilih. 
 Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam 
mendesain/merancang eksperimen untuk penelitian karya ilmiah. 
 Siswa dan guru menyepakati atas rancangan eksperimen yang akan 
dilakukan oleh kelompok. 
 Guru memberikan tambahan informasi tentang sikap ilmiah yang harus 
dimiliki oleh para siswa dalam melakukan eksperimen, sehingga praktik 
eksperimen akan berjalan dengan baik. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang metode ilmiah. 
 Refleksi: Bertanya pada kelompok tentang rancangan eksperimen sederhana 
yang akan dipraktikkan di rumah/sekolah. 
 Tindak lanjut: Penugasan untuk melaksanakan proyek penelitian atau 
eksperimen sederhana untuk karya ilmiah yang dilakukan di lapang (bisa di 
rumah/di sekolah); pembuatan laporan tertulis; dan mengerjakan soal-soal 
latihan. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman Hayati (observasi 
tingkat keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar dan praktik 
menggunakan kunci determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan 
makhluk hidup (misalnya, tumbuh-tumbuhan). 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 8
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 
1. Sumber belajar: 
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika 
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 1. 
2. Bahan ajar: 
 Bahan presentasi, gambar-gambar penerapan biologi dalam kehidupan. 
 Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi 
3. Alat: 
- Komputer/LCD, VCD/CD player. 
- Berbagai alat laboratorium untuk pengenalan. 
- Perangkat penelitian dan percobaan sederhana. 
H. Penilaian 
1. Kognitif 
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). 
b. Ulangan harian. 
Contoh soal: 
 Sebutkan empat karakteristik sains dan jelaskan artinya. 
 Jelaskan manfaat biologi di bidang: farmasi dan kedokteran. 
 Jelaskan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. 
 Jelaskan langkah- langkah metode ilmiah. 
 Temukan dan tuliskan satu masalah biologi yang terdapat di sekitar kehidupan 
Anda. 
2. Psikomotorik 
a. Praktik di laboratorium: Pengenalan peralatan biologi. 
b. Eksperimen dalam praktik metode ilmiah yang dilakukan di rumah, yang 
dibuktikan dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai 
dokumen bukti. 
3. Afektif 
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 9
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK 
Indikator : 
Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan 
dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Metode ilmiah 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. 
Nama 
Siswa 
Aspek yang dinilai 
Kegiatan 
penelitian 
(foto-foto) 
Hasil 
Laporan 
akhir 
penelitian 
Presentasi 
Rancangan Skor Nilai 
penelitian 
akhir/produk 
penelitian 
hasil 
penelitian 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, 
...................................... ............................................ 
NIP................................ NIP..................................... 
------------------ 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) 
Nomor : 2 
Kelas/Semester : X/1 
Materi Pembelajaran : Keanekaragaman Hayati 
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit 
Jumlah Pertemuan : 2 kali 
A. Kompetensi Dasar 
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati 
(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia. 
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati 
Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai 
keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam 
berbagai bentuk media informasi. 
B. Indikator 
3.2.1 Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem 
melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar. 
3.2.2 Mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan ciri-cirinya 
baik abiotik maupun biotik. 
3.2.3 Mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia. 
3.2.4 Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia. 
3.2.5 Mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya. 
3.2.6 Menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik). 
3.2.7 Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati. 
4.2.1 Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi 
sederhana. 
4.2.2 Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas 
Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan. 
4.2.3 Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati 
yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi. 
C. Tujuan Pembelajaran 
Afektif 
1. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk senantiasa menjaga 
keanekaragaman hayati sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. 
2. Siswa dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian keanekaragaman 
hayati. 
Kognitif 
1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan 
ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar. 
2. Siswa dapat mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem 
dengan ciri-cirinya baik abiotik maupun biotik. 
3. Siswa dapat mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia. 
4. Siswa dapat menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 11
5. Siswa dapat mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan 
manfaatnya. 
6. Siswa dapat menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik). 
7. Siswa dapat menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman 
hayati. 
Psikomotorik 
1. Siswa dapat melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci 
determinasi sederhana. 
2. Siswa dapat mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan 
khas Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan. 
3. Siswa dapat mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam 
hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya 
leaflet. 
D. Materi Pembelajaran 
1. Materi Fakta: Keanekaragaman hayati di bumi, misalnya sungai, perkebunan, laut, 
danau, dan hutan 
Hutan Semak Perkebunan 
Terumbu karang Laut Danau 
2. Materi Konsep 
 Tingkatan keanekaragaman hayati: keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis 
(spesies), dan keanekaragaman ekosistem. 
 Tipe Ekosistem 
- Ekosistem perairan: air tawar dan air laut (laut dalam, terumbu karang, 
estuari/padang lamun/hutan mangrove, pantai pasir, dan pantai batu). 
- Ekosistem darat: hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan 
gugur, taiga, dan tundra. 
 Kekayaan flora dan fauna di Indonesia: rangking ke-1di dunia (mamalia, kupu-kupu), 
ke-3 (reptilia), ke-4 (burung), ke-5 (amfibia), ke-7 (tumbuhan berbunga). 
 Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana (Malaysia, Filipina, Indonesia, 
Papua Nugini). 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 12
 Penyebaran fauna Indonesia: kawasan barat (gajah, badak, orang utan, dan 
banteng), peralihan (anoa, komodo, dan maleo), timur (kanguru, burung kasuari 
gelambir ganda, cendrawasih, dan buaya Irian). 
 Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati: sumber pangan, obat-obatan, 
kosmetik, sandang, papan, aspek budaya. 
 Plasma nutfah: bagian tubuh tumbuhan, hewan, mikroorganisme yang 
mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. 
 Faktor menghilangnya keanekaragaman hayati: hilangnya habitat, pencemaran, 
perubahan iklim, eksploitasi, spesies pendatang, industrialisasi pertanian dan 
hutan. 
 Usaha Pelestarian 
- Konservasi insitu: cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman 
hutan raya, taman laut. 
- Konservasi eksitu: kebun raya, taman safari, kebun koleksi, kebun binatang. 
Cagar biosfer: kawasan terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi 
biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. 
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: sistem alamiah, artifisial (buatan), filogenetik, 
dan modern. 
 Tingkatan takson: kingdom/regnum, filum/divisio, classis (kelas), ordo (bangsa), 
familia (suku), genus (marga), spesies (jenis), varietas (ras). 
 Sistem tata nama makhluk hidup. 
3. Materi Prinsip 
 Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi 
(megabiodiversitas). 
 Usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu. 
4. Materi Prosedural 
 Tingkat keanekaragaman hayati (tingkat gen, spesies, ekosistem). 
 Klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi 
 Praktik pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian 
hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah. 
E. Metode Pembelajaran: 
 Pembelajaran kolaboratif. 
 Observasi 
 Eksperimen 
 Ekplorasi perputakaan/internet. 
 Diskusi kelompok 
F. Kegiatan Pembelajaran: 
1. Pertemuan ke-1 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 13
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pemahaman siswa tentang pengertian keanekaragaman 
hayati (biodiversitas). 
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang berbagai macam 
keanekaragaman hayati di Indonesia sebagai ciptaan Tuhan. Apa tema 
gambar/film video ini? 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar/film video 
tentang keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. 
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video 
secara cermat dan teliti. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analis isnya. 
 Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi 
tentang tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat 
keanekaragaman hayati. 
 Eksplorasi: Siswa melakukan observasi tingkat keanekaragaman hayati di 
lingkungan sekitar (misalnya, kebun, kolam, halaman sekolah). 
Praktik menggunakan kunci determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan 
makhluk hidup (misalnya, tumbuh-tumbuhan). 
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif (diskusi kelas dengan presentasi) tentang 
tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat 
keanekaragaman hayati. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang keanekaragaman 
hayati. 
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tingkat keanekaragaman 
hayati. 
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman hayati Indonesia. 
2. Pertemuan ke-2 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 14
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang peringkat kekayaan flora 
dan fauna Indonesia di dunia. 
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang flora dan fauna 
Indonesia yang terancam punah. Apa tema gambar/film video ini? 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar/film video 
tentang flora dan fauna Indonesia yang terancam punah. 
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analis isnya. 
 Eksplorasi: Siswa melakukan kajian pustaka/browsing di internet tentang 
penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati. 
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif tentang kekayaan flora dan fauna 
Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam 
punah. 
 Siswa lainnya menanggapi, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman 
lainnya untuk mendapat penilaian keaktifan. 
 Siswa membuat usulan/pesan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia 
yang terancam punah melalui media informasi, misalnya berbentuk leaflet. 
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang kekayaan flora 
dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang 
terancam punah dan usaha pelestariannya. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi 
kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekayaan flora 
dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang 
terancam punah dan usaha pelestariannya. 
 Refleksi: memberikan kuis/pertanyaan berkaitan dengan kekayaan flora dan 
fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang 
terancam punah. 
 Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa mengerjakan soal-soal latihan buku 
paket. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Virus. 
G. Sumber Belajar/Alat/Bahan 
1. Sumber belajar: 
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok 
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 2. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 15
2. Bahan Ajar: 
 Bahan presentasi, gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari 
media massa. 
3. Alat: 
 Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet (modem). 
H. Penilaian 
1. Kognitif 
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). 
b. Ulangan harian. 
Contoh soal: 
 Apakah perbedaan keanekaragaman hayati tingkat genetik, spesies, dan 
ekosistem? 
 Jelaskan perbedaan ciri abiotik dan biotik pada bioma sabana dengan padang 
rumput. 
 Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas. Apa maksudnya? 
 Bagaimanakah pembagian kawasan penyebaran flora berdasarkan ketinggian 
di wilayah Indonesia? 
2. Psikomotorik 
 Laporan tertulis hasil observasi ke suatu tipe ekosistem (misalnya kolam atau 
danau) untuk mengamati dan mencatat jenis organisme yang hidup di 
dalamnya. 
 Laporan tertulis praktikum klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan 
kunci determinasi sederhana. 
 Pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian hewan 
dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah. 
3. Afektif 
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar di kelas, melakukan observasi ke suatu 
tipe ekosistem, dan praktikum klasifikasi makhluk hidup. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 16
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN OBSERVASI/PRAKTIK 
Indikator: 
Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui 
kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Tingkat Keanekaragaman Hayati 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. 
Nama 
Siswa 
Aspek yang dinilai 
Skor Nilai 
Kesesuaian 
pelaksanaan 
dengan cara 
kerja 
Inisiatif 
dalam 
bekerja 
Kontribusi 
dalam 
teman 
kelompok 
Hasil 
laporan 
tertulis 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Indikator: 
Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi 
sederhana. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Klasifikasi makhluk hidup 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
Indikator : 
Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi 
sederhana. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Klasifikasi makhluk hidup 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 17
No. 
Nama 
Siswa 
Aspek yang dinilai 
Kesesuaian 
pelaksanaan 
dengan cara 
Inisiatif 
dalam 
bekerja 
Kontribusi 
Kerapihan, 
kebersihan 
Persiapan Skor Nilai 
bahan 
kerja 
dalam 
teman 
kelompok 
tempat 
bekerja 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Indikator: 
Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang 
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (leaflet) usaha-usaha pelestarian 
sumber daya alam hayati. 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. 
Nama 
Siswa 
Kelompok 
Aspek yang dinilai dalam leaflet 
Skor Nilai 
Kesesuaian 
isi dengan 
tema 
Model/Bentuk 
/Perpaduan 
warna 
Susunan 
Kalimat 
Ketepatan 
waktu 
penyelesaian 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Mengetahui, ….…………..., … Juli 2014 
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, 
...................................... ............................................ 
NIP................................ NIP..................................... 
-------------------- 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) 
Nomor : 3 
Kelas/Semester : X/1 
Materi Pembelajaran : Virus 
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit 
Jumlah Pertemuan : 2 kali 
A. Kompetensi Dasar 
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan dengan ciri, replikasi, dan peran 
virus dalam aspek kesehatan masyarakat. 
4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan 
dalam bentuk model/charta. 
B. Indikator 
3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri virus. 
3.3.2 Membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus. 
3.3.3 Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan. 
3.3.4 Menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika. 
4.3.1 Merancang model replikasi virus. 
4.3.2 Menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau belajar. 
4.3.3 Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi 
virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam 
berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza. 
C. Tujuan Pembelajaran 
Afektif 
1. Siswa dapat menunjukkan kekagumannya terhadap salah satu ciptaan Tuhan, yaitu 
virus yang ternyata sebagian dari jenisnya telah diketahui berperanan penting dalam 
kehidupan manusia. 
2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap 
penanggulangan penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus. 
Kognitif 
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus berdasarkan kajian pustaka/teori. 
2. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi 
virus. 
3. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan berdasarkan 
pengalamannya dan kajian teori. 
4. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika melalui diskusi 
kelas. 
Psikomotorik 
1. Siswa dapat merancang model replikasi virus. 
2. Siswa dapat menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau 
belajar. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 19
3. Siswa dapat membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir 
dampak infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, 
rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza 
dan berani mengemukakannya melalui diskusi kelas. 
D. Materi Pembelajaran 
1. Materi Fakta: Terdapat penyakit yang menyerang masyarakat, yang disebabkan 
oleh virus, seperti flu burung, cacar, polio, AIDS, dan chikungunya. 
200 Ribu Penduduk Indonesia Menderita Positif HIV/AIDS 
JAKARTA - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. 
Seperti kita ketahui bahwa sampai sekarang penyakit yang menyerang sistem 
kekebalan tubuh manusia ini belum ditemukan obatnya. Penderitanya pun 
semakin bertambah dari tahun ke tahun, itu pun yang terdata. Belum lagi 
yang tidak tercatat karena fenomena penderita penyakit ini seperti gunung es, 
hanya terlihat sedikit di permukaan, namun sebenarnya masih banyak yang 
tersembunyi di bawahnya. 
Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Indonesia mencapai 26.483 kasus 
per Juni 2011. Bahkan baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan 
data yang mengejutkan soal penderita HIV/AIDS. Diperkirakan sebanyak 
lebih dari 200 ribu penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/AIDS. 
Daerah penderita terbanyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, 
Papua, dan Bali. 
Berdasarkan cara penularannya, seks bebas atau berganti pasangan masih 
menjadi nomor 1 dalam menyumbang angka penderita 
HIV/AIDS. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS 
terjadi pada kelompok umur 20-29 tahun yakni sebesar 46,4%, disusul 
kelompok umur 30-39 tahun 31,5 %, dan kelompok umur 40-49 tahun 9,8%. 
Dari data tersebut terlihat bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak berada pada 
usia produktif, yang seharusnya masih bisa melakukan hal-hal yang positif. 
Pemerintah atau Kementerian Kesehatan sudah banyak menghimbau melalui 
media cetak maupun elektronik agar menjaga diri untuk tidak tertular atau 
menulari penyakit mematikan ini. (war/ego/ce1). 
Sumber: http://www.sumeks.co.id 
2. Materi Konsep: 
 Sejarah penemuan virus oleh Adolf Mayer, Dimitri Ivanowsky, Martinus 
Beijerinck, dan Wendell Stanley. 
 Ciri-ciri Virus 
- Bentuk tubuh : batang, bulat, oval, filamen, polihedral,seperti huruf T. 
- Struktur tubuh: kapsid, selubung ekor, dan asam nukleat (DNA/RNA). 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 20
- Cara hidup: parasit intraseluler obligat. 
- Reproduksi terdiri 5 tahap: adsorpsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan, 
dan lisis. 
- Siklus: litik dan lisogenik. 
 Tingkatan takson klasifikasi virus: famili, genus, spesies. 
 Peranan Virus 
- Menguntungkan: rekayasa genetika, vaksin, pengobatan secara biologis. 
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia (gondongan, herpes, cacar 
variola, cacar air varisela, hepatitis, influenza dan parainfluenza, morbili, 
AIDS, poliomielitis, tumor, kanker, karsinoma, kutil, demam berdarah, 
chikungunya, ebola, flu burung, SARS); penyakit pada hewan (rabies, mulut 
dan kuku, tetelo/NCD, tumor/kutil); penyakit pada tumbuhan (tungro, mosaik, 
TYLC). 
 Pencegahan dan pengobatan penyakit: vaksin, interferon, kemoterapi antivirus. 
 Organisme yang lebih sederhana daripada virus: Viroid dan Prion. 
3. Materi Prinsip 
Peranan virus yang menguntungkan dan merugikan. 
4. Materi Prosedural 
Membuat model untuk memahami reproduksi virus 
E. Metode Pembelajaran 
 Diskusi kelas dengan presentasi kelompok 
F. Kegiatan Pembelajaran 
1. Pertemuan ke-1 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius). 
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi 
nilai disiplin). 
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang seluk-beluk virus. 
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar lambang internasional pita merah 
(kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS). Tahukah kamu tentang lambang 
ini? 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak siswa untuk mengamati lambang internasional pita merah 
(kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS). 
 Siswa secara individu mengamati dan mencari tahu tentang maksud lambang 
internasional pita merah (kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS). 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 21
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. 
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi memaparkan ciri-ciri virus, cara 
reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid dan prion. 
 Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa 
menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi. 
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri virus, 
cara bereproduksi virus, viroid dan prion. 
 Siswa membuat model replikasi virus sesuai dengan kreatifitas kelompok, 
untuk lebih memahami daur litik dan lisogenik. 
 Guru memberikan saran-saran dalam pembuatan model replikasi virus (daur 
litik dan lisogenik). 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri virus, cara 
reproduksi virus. 
 Refleksi: Guru memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri 
virus, cara reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid 
dan prion. 
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis 
bio dan diskusi. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Peranan virus, pencegahan dan 
pengobatan penyakit oleh virus. 
2. Pertemuan ke-2 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan penyakit-penyakit 
yang disebabkan oleh virus. 
 Memotivasi: Menayangkan film video tentang cara penularan virus 
(misalnya, penularan virus penyebab flu). Apa maksud film video ini? 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk menganalisis cara penularan virus (misalnya, 
penularan virus penyebab flu). 
 Siswa secara individu menganalisis cara penularan virus (misalnya, 
penularan virus penyebab flu). 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analis isnya. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 22
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang peranan virus baik yang 
menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan 
penyakit. 
 Elaborasi: Diskusi kelas tentang permasalahan penyakit AIDS dan 
penularannya yang dikaitkan dengan pergaulan remaja yang salah (free sex 
dan narkoba). 
 Diskusi kelas tentang peranan virus dalam rekayasa genetika. 
 Pada saat diskusi kelas, memberikan kesempatan pada kelompok/siswa 
lainnya menanggapi. 
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan virus 
baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan 
pengobatan penyakit. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang peranan virus baik 
yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan 
penyakit. 
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peranan virus baik yang 
menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan 
penyakit. 
 Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan dari buku paket. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Archaebacteria dan Eubacteria. 
G. Sumber Belajar/ Bahan ajar/Alat 
1. Sumber belajar: 
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika 
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 3. 
2. Bahan Ajar: 
 Bahan presentasi, gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media 
massa. 
3. Alat: 
 Komputer/LCD, VCD/CD player. 
 Peralatan untuk membuat model reproduksi virus dan poster. 
H. Penilaian 
1. Kognitif 
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). 
b. Ulangan harian. 
Contoh soal: 
 Berikut ini yang merupakan ciri-ciri virus adalah .... 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 23
a. tubuh uniseluler 
b. sel prokariotik 
c. sel eukariotik 
d. tubuh multiseluler 
e. tubuh aseluler 
 Berikut ini bukan merupakan alasan mengapa virus dapat dianggap sebagai 
makhluk hidup adalah …. 
a. kapsidnya terdiri dari protein 
b. dapat dikristalkan 
c. tubuh terdiri atas DNA/RNA 
d. dapat menduplikasi diri 
e. dapat hidup hanya pada sel hidup 
 Virus yang berbentuk huruf T adalah…. 
a. Adenovirus 
b. Rabdovirus 
c. Ebolavirus 
d. Bakteriofaga 
e. HIV 
 Fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah.... 
a. lisis – penetrasi – adsorpsi – sintesis – pematangan 
b. penetrasi – adsorpsi – lisis – sintesis – pematangan 
c. adsorpsi – lisis – penetrasi – sintesis – pematangan 
d. sintesis – pematangan – adsorpsi – penetrasi – lisis 
e. adsorpsi – penetrasi – sintesis – pematangan – lisis 
 Penyakit pada organisme yang disebabkan oleh virus, antara lain.... 
a. tungro, mosaik, dan CVPD 
b. antraks dan chikungunya 
c. kolera, flu burung, dan SARS 
d. kutil, cacar, dan gondok 
e. rabies, AIDS, dan sifilis 
2. Psikomotorik 
 Produk berupa model replikasi/reproduksi virus. 
 Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, sars, demam berdarah. 
3. Afektif 
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 24
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK 
Indikator : Merancang model replikasi virus. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Membuat model reproduksi virus 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. Nama Siswa 
Aspek yang dinilai 
Skor Nilai 
Kesesuaian 
gambar 
dengan 
materi 
Inisiatif/kreativitas 
dalam bekerja 
Kontribusi 
dalam 
teman 
kelompok 
Hasil model 
reproduksi 
virus 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Indikator: 
Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus 
penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah, 
campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya 
melalui diskusi kelas. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, SARS, dan 
demam berdarah. 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. 
Nama 
Siswa 
Kelompok 
Aspek yang dinilai dalam leaflet 
Skor Nilai 
Kesesuaian 
isi dengan 
tema 
Model/Bentuk 
/Perpaduan 
warna poster 
Kalimat 
Ketepatan 
waktu 
penyelesaian 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, 
...................................... ............................................ 
NIP................................ NIP..................................... 
-------------------- 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) 
Nomor : 4 
Kelas/Semester : X/1 
Materi Pembelajaran : Archaebacteria dan Eubacteria 
Alokasi Waktu : 9 × 45 menit 
Jumlah Pertemuan : 3 kali 
A. Kompetensi Dasar 
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan 
Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan 
sistematis. 
4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam 
kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis. 
B. Indikator 
3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria. 
3.4.2 Membedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif. 
3.4.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam 
kehidupan. 
3.4.4 Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan 
peranannya dalam kehidupan. 
4.4.1 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari 
berbagai lokasi. 
4.4.2 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari 
berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan. 
C. Tujuan Pembelajaran 
Afektif 
1. Siswa dapat menyadari adanya ciptaan Tuhan berupa bakteri yang memiliki 
peranan penting dalam kehidupan di bumi. 
2. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit yang 
disebabkan oleh bakteri. 
Kognitif 
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria melalui 
diskusi kelompok. 
2. Siswa dapat embedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif 
berdasarkan kajian literatur. 
3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri 
dalam kehidupan melalui diskusi kelas. 
4. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria 
dan peranannya dalam kehidupan diskusi kelas. 
Psikomotorik 
1. Siswa dapat melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan 
dari berbagai lokasi melalui kerja kelompok. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 26
2. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri 
dari berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan 
desinfektan. 
D. Materi Pembelajaran 
1. Materi Fakta: Fenomena alam, terkadang terjadi beberapa wabah penyakit yang 
disebabkan oleh bakteri, misalnya kolera (muntaber), penyakit antraks, dan 
legionellosis. 
Waspadai Penyakit Akibat Bakteri Legionella 
Berita pemulangan 10 turis asing karena terjangkit bakteri Legionela membuat 
masyarakat khawatir tentang kemungkinan wabah penyakit ini. Kementerian 
Kesehatan menyatakan akan terus menyelidiki dugaan wabah legionella di 
Bali setelah dilaporkan ada beberapa turis terkena serangan bakteri tersebut. 
Penyakit ini disebut legionaire disease dan masuk ke dalam tubuh melalui 
pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada 
lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi 
air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara. Legionellosis adalah suatu 
penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases. Secara 
keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah 
Legionella pneumophila. Legionellosis pernah terjadi di Philadelphia Amerika 
Serikat pada tahun 1976 dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang. Di 
Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di 
Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai 
tahun 2001 menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar 
ditemukan hampir 90% pernah terpajan bakteri Legionella. Bakteri Legionella 
biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, 
genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, 
spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air 
mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur, 
karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. (UG). 
Sumber: http://dinkes.jogjaprov.go.id 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 27
2. Materi Konsep 
 Pengertian: Archaebacteria (organisme prokariotik yang hidup di lingkungan 
ekstrim), Eubacteria (organisme prokariotik yang hidup kosmopolit), bakteri 
(prokariotik, uniseluler, pada umumnya berdinding sel, tetapi tidak berklorofil). 
 Ciri-ciri Bakteri 
- Ukuran 0,5 – 5 mμ, bentuk (basil, kokus, spirilum, kokobasil, vibrio, spiroseta). 
- Bentuk agregat: kokus (monokokus, diplokokus, tetrakokus, sarkina, streptokokus, 
stafilokokus); basil (monobasil, diplobasil, streptobasil). 
- Struktur sel: kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, 
DNA, granula, vakuola gas, klorosom, flagela (atrik, monotrik, lofotrik, 
amfitrik, peritrik), pilus (fimbria). 
 Pengelompokan Bakteri. 
- Bakteri Gram positif dan Gram negatif. 
- Bakteri autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (saproba, 
parasit, dan simbiosis mutualisme). 
- Bakteri aerob dan anaerob (anaerob fakultatif dan anaerob obligat). 
 Pertahanan bakteri dengan endospora. 
 Reproduksi bakteri: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi, 
transduksi, transformasi). 
 Archaebacteria: bakteri metanogen, halofil, termofil, termoasidofil. 
 Peranan Bakteri 
- Menguntungkan: pengurai organisme mati, penyubur tanah, 
produksi/industri (makanan, minuman, vitamin, antibiotik, obat, enzim, 
biogas, logam), pembunuh hama, membantu pencernaan makanan. 
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. 
 Pembiakan bakteri dengan medium cair, kental, padat. 
 Penanggulangan bahaya bakteri: pemanasan (sterilisasi, pasteurisasi), 
pengeringan, pendinginan, zat pengawet (kimia, alami), kemasan, iradiasi. 
 Cyanobacteria 
- Tubuh uniseluler/ multiseluler; cara hidup (bebas, bersimbiosis mutualisme); 
habitat (air, tanah, tembok, batu, gurun, tempat ekstrim/panas dan asam); 
reproduksi (pembelahan biner, fragmentasi, endospora). 
- Peranan yang menguntungkan (makanan suplemen, obat, penyubur tanah); 
peranan yang merugikan (menutup permukaan air bila blooming, melapukan 
batuan candi). 
3. Materi Prinsip 
 Peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan. 
 Usaha-usaha menanggulangi bahaya bakteri. 
4. Materi Prosedural 
 Membuat biakan/kultur bakteri. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 28
E. Metode Pembelajaran 
1. Diskusi kelas 
2. Diskusi kelompok dan kelas 
3. Eksperimen 
F. Kegiatan Pembelajaran 
1. Pertemuan ke-1 
a. Pendahuluan (20 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang bakteri. 
 Memotivasi: Guru menyuruh siswa membaca ilustrasi tentang peristiwa 
keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan 
kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk menganalisis bacaan ilustrasi tentang peristiwa 
keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan 
kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa. 
 Siswa secara individu menganalisis bacaan ilustrasi tentang peristiwa 
keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada 
makanan kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. 
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang ciri-ciri bakteri, struktur 
sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria. 
 Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa 
menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi. 
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri 
bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, 
Cyanobacteria. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (15 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri bakteri, 
struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, 
Cyanobacteria. 
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri bakteri, struktur 
sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 29
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis 
bio dan diskusi. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Eksperimen pengamatan bakteri dalam 
koloni. 
2. Pertemuan ke-2 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru menyiapkan peralatan praktikum kultur bakteri di laboratorium. 
 Siswa duduk berkelompok di laboratorium. 
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius). 
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi 
nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara mengkultur bakteri. 
 Memotivasi: Guru menanyakan persiapan melaksanakan eksperimen kultur 
bakteri dan menunjukkan peralatan kultur bakteri yang sudah dipersiapkan di 
laboratorium. 
 Penyampaian tujuan pembelajaran. 
 Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan praktikum. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Siswa mempelajari literatur cara kerja mengkultur bakteri. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu tentang cara mengkultur bakteri. 
 Eksplorasi: Siswa mendiskusikan dengan teman sekelompok, tentang cara 
kerja dan menentukan tempat menangkap bakteri. 
 Para siswa dalam kelompok menyepakati tempat menangkap bakteri. 
 Elaborasi: Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara-cara 
pembuatan kultur bakteri yang benar dan mengajak siswa untuk 
memperhatikan keselamatan kerja. 
 Setiap kelompok melakukan eksperimen kultur bakteri. 
 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan laboratorium setelah 
pembuatan kultur bakteri selesai. 
 Diskusi kelas tentang peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri. 
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan 
bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi 
kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang cara-cara 
mengkultur bakteri, peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri. 
 Refleksi: Memberikan pertanyaan peranan bakteri dan penanggulangan 
bahaya bakteri. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 30
 Tindak lanjut: Menugaskan siswa untuk mengontrol eksperimen kultur 
bakteri, mencatat data-data hasil eksperimen. 
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan eksperimen di 
rumah tentang pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya, 
nata de coco). 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Membahas hasil eksperimen kultur 
bakteri, dan pengamatan bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop. 
3. Pertemuan ke-3 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang bentuk-bentuk koloni 
bakteri. 
 Memotivasi: Menanyakan hasil eksperimen kultur bakteri. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak siswa untuk mengamati dan membandingkan bentuk-bentuk 
dan jumlah koloni bakteri dari kultur dengan sumber bakteri pada tempat 
yang berbeda. 
 Eksplorasi: Siswa bersama kelompoknya mengamati bentuk-bentuk dan 
jumlah koloni bakteri hasil eksperimen. 
 Siswa mengamati bentuk-bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop 
secara cermat dan teliti. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya berkaitan dengan hasil 
percobaannya. 
 Elaborasi: Diskusi kelompok tentang hasil eksperimen kultur bakteri. 
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat dan hasil eksperimen 
antar kelompok. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi 
kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan materi dan 
kesimpulan siswa. 
 Siswa disuruh membuat laporan tertulis hasil eksperimen. 
 Guru menyuruh siswa membersihkan cawan petri bekas kultur bakteri dan 
mengembalikan ke laboratorium. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bentuk koloni dan 
bentuk bakteri. 
 Refleksi: memberikan pertanyaan berkaitan dengan hasil eksperimen. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 31
 Tindak lanjut: Penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) 
pengawetan makanan secara aman dan mengerjakan soal-soal latihan di buku 
teks. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Protista. 
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 
1. Sumber belajar: 
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika 
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 5. 
2. Bahan Ajar: 
 Bahan presentasi, gambar-gambar bakteri. 
 Bahan untuk eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni (misalnya, agar-agar, 
daging, kentang, metilin biru). 
 Bahan untuk praktik pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya 
untuk membuat nata de coco diperlukan air kelapa, starter bakteri, asam cuka). 
 Bahan untuk praktik pengawetan makanan yang aman (misalnya, garam, gula, 
ikan, telur, buah-buahan). 
3. Alat: 
- Komputer/LCD, VCD/CD player. 
- Peralatan untuk eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni (misalnya, 
autoklaf, mikroskop, kaca objek). 
- Peralatan untuk praktik pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya 
kompor, panci, pisau). 
- Peralatan untuk praktik pengawetan makanan yang aman. 
H. Penilaian 
1. Kognitif 
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). 
b. Ulangan harian. 
Contoh soal: 
 Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Archaebacteria dengan 
Eubacteria. 
 Jelaskan perbedaan sel-sel yang terdapat pada Cyanobacteria: heterokista, 
akinet, dan baeosit. 
 Jelaskan perbedaan bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif, 
berikut contohnya masing-masing. 
 Beberapa jenis Cyanobacteria dapat merusak candi-candi peninggalan 
sejarah jaman dahulu. Bagaimana cara hidup Cyanobacteria tersebut? 
Sebutkan contohnya. 
2. Psikomotorik 
a. Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan bakteri dalam koloni. 
b. Produk makanan pemanfaatan bakteri 
c. Produk pengawetan makanan secara aman. 
3. Afektif 
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar, diskusi, praktik di laboratorium. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 32
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK 
Indikator: 
 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai 
lokasi. 
 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai 
tempat. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Membuat kultur bakteri dan pengamatan bakteri dalam koloni. 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. Nama Siswa 
Aspek yang dinilai 
Kesesuaian 
pelaksanaan 
dengan cara 
Kontribusi 
dalam teman 
kelompok 
Persiapan alat Skor Nilai 
dan bahan 
kerja 
Laporan 
eksperimen 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 33
INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR/TIDAK 
TERSTRUKTUR 
Aspek Penilaian : Psikomotor 
Materi : Archaebacteria dan Eubacteria 
Judul Kegiatan : 1. Membuat produk makanan pemanfaatan bakteri. 
2. Membuat produk pengawetan makanan secara aman. 
Hari /Tgl : 
Kelas : 
No. Nama 
Kualitas 
produk 
Kelayakan 
pemanfaatan 
produk/ 
makanan 
Waktu 
penyelesaian 
Jumlah 
Skor 
Nilai 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, 
...................................... ............................................ 
NIP................................ NIP..................................... 
-------------------- 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) 
Nomor : 5 
Kelas/Semester : X/1 
Materi Pembelajaran : Protista 
Alokasi Waktu : 9 × 45 menit 
Jumlah Pertemuan : 3 kali 
A. Kompetensi Dasar 
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Protista berdasarkan ciri-ciri 
umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan 
sistematis. 
4.5 Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran Protista 
dalam kehidupan serta menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk 
model/charta/gambar. 
B. Indikator 
3.5.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista. 
3.5.2 Mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip tumbuhan 
(ganggang), dan Protista mirip jamur. 
3.5.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam 
kehidupan. 
4.5.1 Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil 
pengamatannya dengan mikroskop. 
4.5.2 Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun 
makroskopik berdasarkan pengamatan langsung. 
C. Tujuan Pembelajaran 
Afektif 
1. Siswa dapat mengagumi salah satu ciptaan Tuhan berupa Protista yang memiliki 
peranan penting dalam kehidupan di bumi. 
2. Siswa menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit-penyakit 
yang disebabkan oleh Protista. 
Kognitif 
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista 
berdasarkan kajian teori dan pengalamannya. 
2. Siswa dapat mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip 
tumbuhan (ganggang), dan Protista mirip jamur. 
3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista 
dalam kehidupan. 
Psikomotorik 
1. Siswa dapat membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil 
pengamatannya dengan mikroskop. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 35
2. Siswa dapat membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun 
makroskopik berdasarkan pengamatan langsung/eksperimen. 
D. Materi Pembelajaran 
1. Materi Fakta: Di alam terdapat banyak jenis organisme Protista yang merugikan 
maupun yang menguntungkan. 
Amoeba Paramecium 
Turbinaria ornata Jamur lendir 
2. Materi Konsep: 
 Protista adalah organisme eukariotik yang paling sederhana. 
 Penggolongan: Protista mirip hewan (Protozoa), mirip tumbuhan (alga), mirip 
jamur (jamur Protista). 
 Protozoa 
- Ciri-ciri: eukariotik, heterotrof, uniseluler, alat gerak ada/tidak ada, tubuh 
tetap/berubah-ubah, bercangkang/tidak, hidup bebas/parasit/simbiosis 
mutualisme, membentuk kista/tidak. 
- Klasifikasi: Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, Sporozoa. 
 Alga (Ganggang) 
- Ciri-ciri: uniseluler/multiseluler, fotoautotrof, memiliki klorofil, pigmen 
fotosintetik lainnya, pirenoid, berdinding sel/tidak, soliter/berkoloni, 
bergerak/tidak, reproduksi aseksual/seksual, metagenesis/tidak, hidup 
bebas/simbiosis membentuk lichen. 
- Klasifikasi: Euglenoid, Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, 
dan Rhodophyta. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 36
 Jamur Protista 
- Jamur lendir plasmodial (Myxomycota), ciri-cirinya: heterotrof fagosit, 
memiliki massa ameboid, bereproduksi aseksual (sporangium) dan seksual 
(singami). 
- Jamur lendir seluler (Acrasiomycota), ciri-cirinya: heterotrof, memiliki fase 
soliter dan agregat, reproduksi aseksual (membentuk fruiting body) dan 
seksual (singami sel ameboid). 
- Jamur air (Oomycota), ciri-cirinya: uniseluler/multiseluler, berdinding sel 
dari selulosa, heterotrof, saproba/parasit, reproduksi aseksual (zoospora 
biflagel) dan seksual (pembuahan oogonium dengan inti sperma). 
 Peranan Protista 
- Menguntungkan: sumber minyak bumi, bahan pasta gigi, penggosok, isolasi, 
PST, bahan agar-agar. 
- Merugikan: penyakit tidur, chagas, surra, kerusakan gigi, keputihan, diare, 
malaria, keracunan, late blight pada tumbuhan. 
3. Materi Prinsip 
 Peranan Protista yang merugikan dan menguntungkan. 
4. Materi Prosedural 
 Membuat kultur Paramecium sp. 
E. Metode Pembelajaran 
 Pembelajaran kolaboratif. 
 Eksperimen 
 Proyek (penugasan kelompok) 
F. Kegiatan Pembelajaran 
1. Pertemuan ke-1 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi Protista. 
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar produk makanan puding yang 
terbuat dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati gambar produk makanan puding 
yang terbuat dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista. 
 Siswa secara individu mengamati gambar produk makanan puding dan 
mencari tahu bahan dasar untuk membuat puding. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 37
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Eksplorasi: Salah satu kelompok melakukan presentasi tentang ciri-ciri dan 
klasifikasi Protista, serta jenis Protista mirip hewan. 
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif. Siswa lainnya bisa bertanya materi yang 
belum dimengerti atau menanggapinya. Kelompok penyaji presentasi 
kemudian memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis ke forum dan 
memberikan penilaian kepada teman-temannya. 
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila ada pertanyaan-pertanyaan/kuis yang 
tidak terjawab oleh siswa. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri dan 
klasifikasi Protista, serta kelompok Protista mirip hewan. 
 Refleksi: memberikan pertanyaan tambahan berkaitan dengan ciri-ciri dan 
klasifikasi Protista, serta kelompok Protista mirip hewan terutama tentang 
penyakit-penyakit yang ditimbulkannya. 
 Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan pada 
fitur diskusi dan kuis bio dari buku paket. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Protista mirip tumbuhan dan mirip 
jamur. 
2. Pertemuan ke-2 
a. Pendahuluan (20 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang Protista mirip tumbuhan dan 
mirip jamur. 
 Memotivasi: Menayangkan gambar-gambar/video tentang Protista mirip 
tumbuhan dan mirip jamur. Apa yang Anda ketahui tentang gambar/film 
video ini? 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati gambar-gambar/film video tentang 
Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur. 
 Siswa secara individu mengamati gambar-gambar/film video tentang Protista 
mirip tumbuhan dan mirip jamur secara cermat. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 38
 Eksplorasi: Siswa mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip tumbuhan dan 
mirip jamur berdasarkan gambar atau video. 
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif dengan presentasi kelompok yang 
dilengkapi kuis. Siswa lainnya bisa menanggapinya atau menjawab kuis. 
Kelompok penyaji peresentasi memberikan penilaian kepada teman-temannya 
yang berhasil menjawab pertanyaan kuis. 
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat berkaitan 
dengan materi Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi 
kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (15 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri, 
klasifikasi, dan peranan Protista mirip tumbuhan maupun mirip jamur. 
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri, klasifikasi, dan 
peranan Protista mirip tumbuhan maupun mirip jamur. 
 Tindak lanjut: Penugasan membuat kultur Paramecium sp. di rumah dan 
mempersiapkan bahan pratikum lainnya untuk pengamatan Protista pada 
pertemuan KBM (kegiatan belajar mengajar) mendatang. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan Protista. 
3. Pertemuan ke-3 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri Protista mirip 
hewan, mirip tumbuhan, dan mirip jamur. 
 Memotivasi: Menanyakan persiapan bahan-bahan praktikum yang di bawa 
siswa. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan 
Protista dengan menggunakan mikroskop dan lup. 
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk 
menanya bila tidak paham. 
 Guru menjelaskan kembali untuk mempertegas cara kerja praktikum yang 
benar. 
 Eksplorasi: Siswa melakukan pengamatan Protista dari berbagai sumber 
(misalnya air kolam, air rendaman jerami, air sungai, laut), dengan alat bantu 
mikroskop dan lup. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 39
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Elaborasi: Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk mendiskusikan 
ciri-ciri Protista yang berhasil ditemukan. 
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi jenis Protista yang ditemukan siswa 
berdasarkan identifikasi ciri-cirinya. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
d. Penutup (20 menit) 
d. Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang jenis Protista yang 
berhasil ditemukan. 
e. Refleksi: Menanyakan ciri-ciri dari jenis Protista yang berhasil ditemukan 
pada kegiatan pengamatan. 
f. Tindak lanjut: Penugasan KTT (kegiatan tugas terstruktur) berupa membuat 
laporan tertulis pengamatan Protest, mengerjakan latihan soal (uji 
kompetensi dan latihan ulangan semester 1 pada buku paket. 
g. Rencana pembelajaran selanjutnya: ulangan harian Protista, ulangan 
semester 1, dan dimulai KBM semester 2. 
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 
1. Sumber belajar: 
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok 
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 5. 
2. Bahan Ajar: 
 Bahan presentasi, gambar-gambar Protista. 
 Bahan untuk eksperimen pengamatan Protista (misalnya, air kolam, air 
rendaman jerami, air sungai, air got). 
 Protista makroskopis, misalnya ganggang awetan dalam botol. 
3. Alat: 
 Komputer/LCD, VCD/CD player. 
 Peralatan untuk eksperimen pengamatan Protista (misalnya, mikroskop, 
kaca objek cekung, lup). 
H. Penilaian 
1. Kognitif 
a. Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif (misalnya, 
dari pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis). 
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). 
c. Ulangan harian. 
Contoh soal: 
 Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri Protista adalah..... 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 40
a. uniseluler 
b. multiseluler 
c. heterotrof 
d. prokariotik 
e. eukariotik 
 Protozoa dan alga termasuk ke dalam kingdom Protista. Namun, Protozoa 
berbeda dengan alga, karena alga bersifat ..... 
a. heterotrof 
b. kemoautotrof 
c. fotoautotrof 
d. eukariotik 
e. tidak memiliki alat gerak 
 Sporozoa yang menyebabkan keguguran janin pada ibu hamil adalah.... 
a. Plasmodium sp. 
b. Toxoplasma gondii 
c. Trichomonas vaginalis 
d. Giardia lamblia 
e. Leishmania donovani 
2. Psikomotorik 
 Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan Protista dan pembuatan kultur 
Paramecium sp. 
3. Afektif 
 Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 41
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK 
Indikator: 
 Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya 
dengan mikroskop. 
 Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik 
berdasarkan pengamatan langsung. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Pengamatan Protista 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. Nama Siswa 
Aspek yang dinilai 
Skor Nilai 
Persiapan 
alat dan 
bahan 
Kesesuaian 
pelaksanaan 
dengan cara 
kerja 
Kontribusi 
dalam teman 
kelompok 
Laporan 
observasi 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) 
Nomor : 6 
Kelas/Semester : X/2 
Materi Pembelajaran : Jamur (Fungi) 
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit 
Jumlah Pertemuan : 2 kali 
A. Kompetensi Dasar 
3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri 
dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. 
4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan 
lingkungan dalam bentuk laporan tertulis. 
B. Indikator 
3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi jamur. 
3.6.2 Mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya. 
3.6.3 Menemukan contoh jamur yang merugikan dan menguntungkan berdasarkan 
pengalamannya. 
3.6.4 Menyebutkan contoh-contoh jamur baik yang menguntungkan maupun yang 
merugikan berdasarkan kajian literatur. 
4.6.1 Membuat preparat segar jamur untuk diamati secara langsung dengan 
mikroskop. 
4.6.2 Menseketsa tubuh buah berbagai jenis jamur (misalnya, jamur merang dan jamur 
kuping). 
4.6.3 Membuat laporan tertulis hasil pengamatan jamur. 
C. Tujuan Pembelajaran 
Afektif 
1. Siswa dapat mengagumi ciptaan Tuhan berupa organisme jamur yang sangat 
berperanan penting dalam kehidupan di bumi. 
2. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk memanfaatkan jamur dalam 
kehidupan, terutama sebagai sumber pangan. 
Kognitif 
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi jamur 
berdasarkan pengalamannya dan kajian pustaka. 
2. Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya. 
3. Siswa dapat menemukan contoh jamur yang merugikan dan menguntungkan 
berdasarkan pengalamannya. 
4. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh jamur baik yang menguntungkan maupun 
yang merugikan berdasarkan kajian literatur. 
Psikomotorik 
 Siswa dapat membuat preparat segar jamur untuk diamati secara langsung dengan 
mikroskop melalui eksperimen. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 43
 Siswa dapat menseketsa tubuh buah berbagai jenis jamur (misalnya, jamur merang 
dan jamur kuping). 
 Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil pengamatan jamur. 
D. Materi Pembelajaran 
1. Materi Fakta: Banyak jenis jamur yang dibudidayakan, karena dapat dikonsumsi 
dan bernilai ekonomi tinggi. Namun ada pula jamur yang merugikan karena 
menyebabkan penyakit. 
Jamur tiram Amanita muscaria Amanita phalloides 
2. Materi Konsep: 
 Ciri-ciri jamur: eukariotik, heterotrof, dinding sel dari kitin, uniseluler/ 
multiseluler, tidak berklorofil, hidup secara saproba/parasit/simbiosis 
mutualisme, reproduksi vegetatif (fragmentasi, spora aseksual) dan generatif 
(spora seksual). 
 Klasifikasi 
- Zygomycota, ciri-cirinya multiseluler, hifa tidak bersekat, senositik, tidak 
memiliki tubuh buah, memiliki rizoid dan stolon, hidup 
saproba/parasit/simbiosis mutualisme, reproduksi vegetatif (fragmentasi, 
sporangiospora) dan generatif (zigospora). 
- Ascomycota, ciri-cirinya uniseluler/multiseluler, hifa bersekat, tubuh buah 
askokarp ada/tidak ada, hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme, 
reproduksi vegetatif (pembelahan sel/pelepasan tunas, fragmentasi, 
konidiospora) dan generatif (askospora). 
- Basidiomycota: multiseluler, hifa bersekat, tubuh buah basidiokarp ada/tidak 
ada, reproduksi vegetatif (konidiospora) dan generatif (basidiospora), hidup 
saproba/parasit/simbiosis mutualisme. 
- Deuteromycota: bereproduksi secara vegetatif, sedangkan reproduksi secara 
generatif belum diketahui. 
 Simbiosis jamur dengan organisme lain: lichen dan mikorhiza (ektomikorhiza, 
endomikorhiza). 
 Peranan 
- Menguntungkan: makanan (campuran dalam masakan, pembuatan keju, 
tempe, sufu, kecap, tauco), minuman (sake, tuak, anggur), obat, dan 
antibiotik. 
- Merugikan: menimbulkan penyakit pada manusia (ketombe, blastomikosis, 
gatal), penyalit pada tumbuhan, pembusukan buah, makanan basi/busuk. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 44
 Pembiakan/budidaya jamur bisa menggunakan medium serbuk kayu. 
3. Materi Prinsip 
 Peranan jamur yang menguntungkan dan merugikan. 
4. Materi Prosedural 
 Pengamatan struktur tubuh jamur. 
E. Metode Pembelajaran 
 Pembelajaran kolaboratif. 
 Ekplorasi perputakaan/internet. 
 Eksperimen 
F. Kegiatan Pembelajaran 
1. Pertemuan ke-1 
a. Pendahuluan (10 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang ciri-ciri jamur. 
 Memotivasi: Menayangkan gambar tempe yang merupakan jenis makanan 
Indonesia, yang terbuat dari bahan kedelai dan jamur. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati gambar tempe sebagai jenis 
makanan Indonesia, yang terbuat dari bahan kedelai dan jamur. 
 Siswa secara individu melakukan pengamatan dan menganalisis jamur yang 
bisa merubah kedelai menjadi tempe. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Eksplorasi: Siswa disuruh menjelaskan ciri-ciri jamur berdasarkan 
pengalamannya (pernah melihat, memegang, atau memakan jamur). Siswa 
disuruh menjelaskan peranan jamur berdasarkan eksplorasi pustaka atau 
browsing materi di internet. 
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif dengan presentasi kelompok tentang 
ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, cara bereproduksi, dan peranan 
jamur. 
 Siswa bisa memberikan penilaian kepada sesama temannya yang aktif atau 
yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan. 
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang 
ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, dan cara bereproduksi jamur. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi 
kesimpulan utuh (secara demokratis). 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 45
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (25 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri, cara 
hidup, habitat, klasifikasi, cara bereproduksi jamur, dan peranan jamur. 
 Refleksi: memberikan pertanyaan ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, 
cara bereproduksi, dan peranan jamur. 
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada buku paket fitur kuis 
bio, diskusi, latihan soal (uji kompetensi). 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan jamur. 
2. Pertemuan ke-2 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Bertanya pada siswa tentang berbagai macam bentuk, ukuran, dan 
jenis jamur yang biasa ditemukan di lingkungan sekitar. 
 Memotivasi: Menanyakan persiapan praktikum pengamatan jamur. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan 
jamur dengan menggunakan mikroskop dan lup. 
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum pengamatan jamur. 
 Siswa dimotivasi/diberi kesempatan menanya tentang cara kerja praktikum. 
 Guru menjelaskan kembali untuk mempertegas cara kerja praktikum yang 
benar. 
 Eksplorasi: Siswa melakukan kegiatan praktik pengamatan jamur. 
 Siswa dimotivasi/diberi kesempatan menanya tentang hasil praktikum 
pengamatan jamur sebagai ungkapan rasa ingin tahu. 
 Elaborasi: Diskusi kelas membahas hasil pengamatan jamur. 
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat 
misalnya, bentuk dan struktur tubuh jamur mikroskopik maupun 
makroskospik. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk 
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur tubuh 
jamur. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 46
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bentuk, ukuran, dan 
struktur tubuh jamur. 
 Tindak lanjut: Penugasan KMTT (kegiatan mandiri tidak terstruktur) berupa 
budidaya jamur di rumah/sekolah, membuat laporan tertulis. 
Rencana pembelajaran selanjutnya: Dunia Tumbuhan (Plantae) 
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 
1. Sumber belajar: 
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok 
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 6. 
2. Bahan Ajar: 
 Bahan presentasi, gambar-gambar jamur. 
 Bahan untuk eksperimen pengamatan jamur (misalnya jamur tempe, oncom, 
jamur merang, jamur kuping, lichen (simbiosis jamur dengan ganggang). 
3. Alat: 
 Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet ( modem). 
 Peralatan untuk eksperimen pengamatan jamur (misalnya, mikroskop, kaca 
objek). 
H. Penilaian 
1. Kognitif 
 Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif 
(misalnya, dari pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis). 
 Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). 
 Ulangan harian. 
Contoh soal: 
 Gambarkan struktur mikroskopis tubuh Rhizopus sp. lengkap dengan keterangan 
bagian-bagiannya. 
 Tempe dan oncom merupakan produk asli Indonesia. Jelaskan perbedaan tempe 
dengan oncom dalam hal bahan baku, nama jamur yang berperan, dan ciri-ciri 
jamurnya. 
 Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Ascomycota dengan Basidiomycota. 
2. Psikomotorik 
 Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan jamur, hasil eksplorasi 
pustaka/internet. 
3. Afektif 
 Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 47
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK 
Indikator: 
 Membuat preparat segar jamur untuk diamati secara langsung dengan mikroskop 
melalui eksperimen. 
 Menseketsa tubuh buah berbagai jenis jamur (misalnya, jamur merang dan jamur 
kuping). 
 Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil pengamatan jamur. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Pengamatan Jamur 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. Nama Siswa 
Aspek yang dinilai 
Skor Nilai 
Persiapan 
alat dan 
bahan 
Kesesuaian 
pelaksanaan 
dengan cara 
kerja 
Kontribusi 
dalam teman 
kelompok 
Laporan 
tertulis 
praktikum 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran 
Biologi, 
...................................... ............................................ 
NIP................................ NIP..................................... 
-------------------- 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 48
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) 
Nomor : 7 
Kelas/Semester : X/2 
Materi Pembelajaran : Dunia Tumbuhan (Plantae) 
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit 
Jumlah Pertemuan : 4 kali 
A. Kompetensi Dasar 
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio 
berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan 
peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. 
4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek 
kehidupan dalam bentuk laporan tertulis. 
B. Indikator 
3.7.1 Membandingkan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom Plantae (tumbuhan). 
3.7.2 Menjelaskan ciri-ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi tumbuhan lumut, 
paku, dan tumbuhan berbiji. 
3.7.3 Mengemukakan peranan berbagai tumbuhan berdasarkan pengalaman dan kajian 
literatur. 
4.7.1 Mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar berdasarkan 
pengamatan ciri-cirinya. 
4.7.2 Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengamatan berbagai jenis tumbuhan di 
lingkungan sekitar. 
C. Tujuan Pembelajaran 
Afektif 
1. Siswa dapat mengagumi ciptaan Tuhan berbagai jenis tumbuhan yang memiliki 
peranan penting dalam kehidupan di bumi. 
2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku dalam eksploitasi dan pemanfaatan 
berbagai jenis tumbuhan secara arif dan menjaga kelestariannya. 
Kognitif 
1. Siswa dapat membandingkan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom Plantae 
(tumbuhan) melalui pengamatan. 
2. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi tumbuhan 
lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. 
3. Siswa dapat mengemukakan peranan berbagai tumbuhan berdasarkan pengalaman 
dan kajian literatur. 
Psikomotorik 
1. Siswa dapat mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar 
berdasarkan pengamatan ciri-cirinya. 
2. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengamatan berbagai jenis 
tumbuhan di lingkungan sekitar. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 49
D. Materi Pembelajaran: 
1. Materi Fakta: Terdapat berbagai jenis tumbuhan di bumi yang dapat dimanfaatkan 
sebagai penunjang kehidupan makhluk hidup lainnya. 
A 
B 
D 
E 
 Stratum A = lapisan tajuk (kanopi) hutan paling atas yang dibentuk oleh 
pepohonan dengan tinggi lebih dari 30 meter. 
 Stratum B = lapisan tajuk ke dua dari atas yang dibentuk oleh pepohonan dengan 
tinggi 20 – 30 meter. 
 Stratum C = lapisan tajuk ke tiga dari atas yang dibentuk oleh pepohonan dengan 
tinggi 4 – 20 meter. 
 Stratum D = lapisan tajuk ke empat dari atas yang dibentuk oleh spesies 
tumbuhan semak dan perdu dengan tinggi 1 – 4 meter. 
2. Materi Konsep: 
 Ciri-ciri tumbuhan: eukariotik; multiseluler; dinding sel dari selulosa; 
berklorofil; berfotosintesis; memiliki akar, batang, daun; menyimpan cadangan 
makanan; bereproduksi secara vegetatif dan generatif. 
 Tumbuhan terdiri atas Bryophyta (lumut), Pteridophyta (paku), Spermatophyta 
(berbiji). 
 Lumut memiliki ciri-ciri: tubuh berbentuk peralihan antara talus dengan kormus, 
tidak memiliki pembuluh angkut, metagenesis, gametofit lebih dominan daripada 
sporofit, menghasilkan spora, habitat tempat yang lembap. 
 Tumbuhan paku, ciri-cirinya bentuk tubuh kormus, memiliki rizom dan 
pembuluh angkut, metagenesis, sporofit lebih dominan daripada gametofit, 
menghasilkan spora, daun muda menggulung, batang bercabang, habitat 
terutama tempat yang lembap. 
 Tumbuhan Berbiji 
- Gymnospermae, ciri-cirinya bakal biji tidak dilindungi daun buah, memiliki 
trakeid dan strobilus, pembuahan tunggal. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 50
- Angiospermae, ciri-cirinya bakal biji dilindungi daun buah, memiliki xilem 
dan floem, berbunga, reproduksi vegetatif dan generatif. 
 Peranan Tumbuhan 
- Lumut: bahan pembalut, obat, dan bahan bakar. 
- Tumbuhan paku: tanaman hias, obat, sayuran, pupuk, pembuatan petasan, 
bahan penggosok, dan tiang bangunan. 
- Tumbuhan berbiji: tanaman hias, bahan makanan, obat, bahan industri, kayu 
bangunan, dan gulma. 
3. Materi Prinsip 
 Perbedaan tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. 
4. Materi Prosedural 
 Praktikum pengamatan tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan berbiji . 
E. Metode Pembelajaran: 
 Pembelajaran kooperatif. 
 Pembelajaran kolaboratif. 
 Eksperimen 
F. Kegiatan Pembelajaran: 
1. Pertemuan ke-1 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri umum tumbuhan. 
 Memotivasi: Menunjukkan gambar/film video berbagai macam jenis 
tumbuh-tumbuhan pada hutan hujan tropis. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar/ film 
video berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan pada hutan hujan tropis. 
 Siswa secara individu melakukan pengamatan dan menganalis is gambar/ 
film video secara cermat dan teliti. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Guru membentuk siswa menjadi kelompok kecil (misalnya, 4 orang) dengan 
tingkat kepandaian yang seimbang antar kelompok. 
 Eksplorasi: Siswa dalam kelompok kecil mengemukakan pendapatnya 
sesuai dengan pengetahuannya berkaitan dengan materi yang dibahas 
(lumut dan paku) berdasarkan pengalamannya sehari-hari dan kajian 
pustaka. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 51
 Elaborasi: Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antar teman 
sekelompok) tentang materi yang dibahas, yaitu lumut (Bryophyta) dan 
paku (Pteridophyta). 
 Tanya jawab secara lisan oleh guru tentang lumut (Bryophyta) dan paku 
(Pteridophyta). 
 Pembelajaran kolaboratif materi yang sulit dengan presentasi kelompok 
tentang metagenesis (pergiliran keturunan) lumut dan paku. Siswa lainnya 
bisa bertanya dan temannya boleh mencoba menjawab. 
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang 
lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta). 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari 
kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan dan 
perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan lumut dengan paku. 
 Refleksi: Memberikan kuis berkaitan dengan ciri-ciri tumbuhan lumut dan 
paku. 
 Tindak lanjut: Penugasan menanam tumbuhun paku sebagai tanaman hias di 
rumah. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan tumbuhan lumut 
dan paku. 
2. Pertemuan ke-2 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan tentang ciri-ciri umum tumbuhan lumut 
dan paku berdasarkan pengetahuan dan pengalaman siswa sehari-hari. 
 Memotivasi: Menanyakan persiapan praktikum tumbuhan lumut dan paku. 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Siswa mempersiapkan peralatan praktikum pengamatan lumut dan paku. 
 Eksplorasi: Siswa melakukan pengamatan lumut dan paku sesuai dengan 
petunjuk cara kerja praktikum secara berkelompok. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin 
tahu. 
 Elaborasi: Diskusi kelompok dilanjutkan diskusi kelas tentang persamaan dan 
perbedaan antara lumut dengan paku, klasifikasi, dan peranan tumbuhan lumut 
dan paku. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 52
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang 
persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan lumut 
dengan paku. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan dan 
perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan lumut dengan paku, 
klasifikasi, peranannya. 
 Refleksi: Memberikan kuis berkaitan dengan ciri-ciri lumut dan paku. 
 Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan dari buku teks tentang lumut dan 
paku. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Spermatophyta (tumbuhan berbiji). 
3. Pertemuan ke-3 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri umum tumbuhan 
berbiji. 
 Memotivasi: Guru menayangkan gambar/film video berbagai macam 
tumbuhan berbunga . 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar/ film 
video berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan berbunga/berbiji. 
 Siswa secara individu melakukan pengamatan dan menganalis is gambar/ 
film video secara cermat dan teliti. 
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa 
ingin tahu. 
 Membentuk kelompok kecil (misalnya, 4 orang) dengan tingkat kepandaian 
yang seimbang antar kelompok. 
 Eksplorasi: Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antar teman 
sekelompok) tentang materi yang dibahas, yaitu tumbuhan berbiji 
(Spermatophyta), yang meliputi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) 
dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). 
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif materi yang sulit dengan presentasi 
kelompok tentang siklus hidup Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) 
dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Siswa lainnya bisa bertanya 
dan temannya boleh mencoba menjawab. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 53
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang 
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan 
berbiji tertutup). 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang Gymnospermae 
(tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). 
 Refleksi: memberikan pertanyaan berkaitan Gymnospermae (tumbuhan 
berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). 
 Tindak lanjut: Penugasan KTT (kegiatan tugas terstruktur) melakukan survei 
ke suatu tempat yang banyak ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan untuk 
mengidentifikasi ciri-cirinya dan mendata nama jenis tumbuhannya, serta 
membuat laporannya secara tertulis. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan tumbuhan berbiji 
terbuka dan tertutup (monokotil dan dikotil). 
4. Pertemuan ke-4 
a. Pendahuluan (15 menit) 
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai 
religius). 
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai 
implementasi nilai disiplin). 
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang perbedaan tumbuhan berbiji 
Gymnospermae dengan Angiospermae; tumbuhan Angiospermae 
(monokotil dengan dikotil). 
 Memotivasi: Menanyakan persiapan praktikum tumbuhan berbiji 
Gymnospermae dan Angiospermae (monokotil dan dikotil). 
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 
b. Kegiatan Inti (100 menit) 
 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan 
tumbuhan berbiji Gymnospermae dan Angiospermae (monokotil dan 
dikotil). 
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum pengamatan tumbuhan berbiji 
Gymnospermae dan Angiospermae (monokotil dan dikotil). 
 Eksplorasi: Siswa melakukan kegiatan praktik pengamatan tumbuhan berbiji 
Gymnospermae dan Angiospermae (monokotil dan dikotil). 
 Siswa dimotivasi/diberi kesempatan menanya tentang hasil pengamatannya. 
 Elaborasi: Siswa berdiskusi tentang persamaan dan perbedaan ciri-ciri 
morfologi dan anatomi tumbuhan berbiji Gymnospermae dengan 
Angiospermae; tumbuhan Angiospermae (monokotil dengan dikotil). 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 54
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang 
persamaan/ perbedaan ciri-ciri tumbuhan berbiji Gymnospermae dengan 
Angiospermae; tumbuhan monokotil dengan dikotil. 
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok 
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). 
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan 
siswa. 
c. Penutup (20 menit) 
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan dan 
perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan berbiji Gymnospermae 
dengan Angiospermae; tumbuhan Angiospermae (monokotil dengan 
dikotil). 
 Refleksi: Memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan 
persamaan/perbedaan tumbuhan berbiji Gymnospermae dengan 
Angiospermae; tumbuhan monokotil dengan dikotil. 
 Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis praktikum tentang 
pengamatan tumbuhan berbiji, mengerjakan soal-soal latihan di buku paket. 
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Dunia Hewan (Animalia) 
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 
1. Sumber belajar: 
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok 
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 7. 
2. Bahan Ajar: 
 Bahan presentasi, gambar/film video tentang stratifikasi hutan hujan tropis 
dan berbagai jenis tumbuhan. 
 Bahan untuk praktikum pengamatan tumbuhan (misalnya lumut, paku, dan 
tumbuhan berbiji). 
3. Alat: 
 Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet ( modem). 
 Peralatan untuk praktikum pengamatan tumbuhan (misalnya, mikroskop, 
kaca objek, lup). 
H. Penilaian 
1. Kognitif 
 Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif 
(misalnya, dari pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis). 
 Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). 
 Ulangan harian. 
Contoh soal: 
 Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri kelompok Plantae adalah .... 
a. memiliki klorofil 
b. eukariotik 
c. memiliki dinding sel 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 55
d. tubuh multiseluler 
e. memiliki pembuluh angkut 
 Seorang siswa menemukan tumbuhan kecil yang tumbuh tegak di pagar 
tembok dengan ciri-ciri berukuran sekitar 1 cm, memiliki akar sederhana 
berbentuk benang, daunnya sangat kecil, di bagian ujung atas terdapat 
struktur berbentuk bulat lancip berwarna kecokelatan. Tumbuhan 
tersebut adalah .... 
a. Spermatophyta 
b. Gymnospermae 
c. Angiospermae 
d. Pteridophyta 
e. Bryophyta 
 Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri, yaitu …. 
a. memiliki bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya 
b. ujung akar tidak dilindungi oleh koleoriza 
c. ujung batang dilindungi oleh koleoptil 
d. tipe ikatan pembuluh angkut kolateral tertutup 
e. letak xilem dan floem tersebar 
2. Psikomotorik 
 Unjuk kerja dan laporan tertulis praktik pengamatan tumbuhan di 
laboratorium, dan hasil survei tumbuhan di lapang. 
 Laporan tertulis hasil survei kesuatu tempat untuk mengidentifikasi ciri-ciri 
berbagai jenis tumbuhan (lumut, paku, tumbuhan berniji terbuka dan 
tumbuhan berbiji tertutup. 
3. Afektif 
 Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium. 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 56
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK 
Indikator : 
 Mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar berdasarkan 
pengamatan ciri-cirinya. 
 Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengamatan berbagai jenis tumbuhan di 
lingkungan sekitar. 
Aspek penilaian : Psikomotorik 
Judul kegiatan : Pengamatan Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta 
Tanggal Penilaian : 
Kelas : 
No. 
Nama 
Siswa 
Aspek yang dinilai 
Skor Nilai 
Persiapan 
alat dan 
bahan 
Kesesuaian 
pelaksanaan 
dengan cara 
kerja 
Kontribu 
si dalam 
teman 
kelompok 
Laporan 
tertulis 
praktikum di 
laboratorium 
Laporan 
tertulis 
hasil 
survei 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, 
...................................... ............................................ 
NIP................................ NIP..................................... 
-------------------- 
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 57
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP

More Related Content

What's hot

PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014afrays iwd
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaf' yagami
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERIAmphie Yuurisman
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaFransiska Puteri
 
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxMODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxnadia868813
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikrobaMifta Rahmat
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbarualmansyahnis .
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Bank soal ruang lingkup biologi
Bank soal ruang lingkup biologiBank soal ruang lingkup biologi
Bank soal ruang lingkup biologiLupita Pemba
 
Laporan ekowan behaviour
Laporan ekowan behaviour Laporan ekowan behaviour
Laporan ekowan behaviour musa alfatah
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirAgnescia Sera
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahDzikri Imaduddin
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupFransiska Puteri
 
pengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumpengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumYulan Nusi
 

What's hot (20)

PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikroba
 
Responsi praktikum kimia analisis
Responsi praktikum kimia analisisResponsi praktikum kimia analisis
Responsi praktikum kimia analisis
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Metabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobialMetabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobial
 
Dinding sel
Dinding selDinding sel
Dinding sel
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
 
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxMODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Bank soal ruang lingkup biologi
Bank soal ruang lingkup biologiBank soal ruang lingkup biologi
Bank soal ruang lingkup biologi
 
Laporan ekowan behaviour
Laporan ekowan behaviour Laporan ekowan behaviour
Laporan ekowan behaviour
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
 
pengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumpengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratorium
 

Similar to RUANG LINGKUP

Rpp biologi sma ma kelas x jilid 1
Rpp biologi sma ma kelas x jilid 1Rpp biologi sma ma kelas x jilid 1
Rpp biologi sma ma kelas x jilid 1eli priyatna laidan
 
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013SMAN 2 Indramayu
 
Rpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas xRpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas xIwan Nugrah
 
SILABUS BIOLOGI X.doc
SILABUS BIOLOGI X.docSILABUS BIOLOGI X.doc
SILABUS BIOLOGI X.docSuciMismenia
 
5. silabus kelas x semester 1 [pak pandani.blogspot.com]
5. silabus kelas x semester 1 [pak pandani.blogspot.com]5. silabus kelas x semester 1 [pak pandani.blogspot.com]
5. silabus kelas x semester 1 [pak pandani.blogspot.com]Ahmad Baihaqi Al-Maula
 
Silabus bio x kurikulum 2013
Silabus bio x kurikulum 2013Silabus bio x kurikulum 2013
Silabus bio x kurikulum 2013Rina Triana Putri
 
Rpp biologi x. kd 3. 1 (ruang lingkup mh)-almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi x. kd 3. 1  (ruang lingkup mh)-almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi x. kd 3. 1  (ruang lingkup mh)-almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi x. kd 3. 1 (ruang lingkup mh)-almansyahnis sman 8 pekanbarualmansyahnis .
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
silabus_bio_xii.doc
silabus_bio_xii.docsilabus_bio_xii.doc
silabus_bio_xii.docReniNovita15
 
Silabus sma biologi kelas x
Silabus sma biologi kelas xSilabus sma biologi kelas x
Silabus sma biologi kelas xaisyahNazmi1
 
Silabus bio xii kurikulum 2013
Silabus bio xii kurikulum 2013Silabus bio xii kurikulum 2013
Silabus bio xii kurikulum 2013Rina Triana Putri
 
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas xRpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas xeli priyatna laidan
 
kisi-kisi soal biologi pts.docx
kisi-kisi soal biologi pts.docxkisi-kisi soal biologi pts.docx
kisi-kisi soal biologi pts.docxfebi anti
 

Similar to RUANG LINGKUP (20)

Rpp biologi sma ma kelas x jilid 1
Rpp biologi sma ma kelas x jilid 1Rpp biologi sma ma kelas x jilid 1
Rpp biologi sma ma kelas x jilid 1
 
Silabus bio x sma
Silabus bio x smaSilabus bio x sma
Silabus bio x sma
 
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
 
Rpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas xRpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas x
 
RPP BARU_YOSEPHINA.docx
RPP BARU_YOSEPHINA.docxRPP BARU_YOSEPHINA.docx
RPP BARU_YOSEPHINA.docx
 
LAMPIRAN.pdf
LAMPIRAN.pdfLAMPIRAN.pdf
LAMPIRAN.pdf
 
SILABUS BIOLOGI X.doc
SILABUS BIOLOGI X.docSILABUS BIOLOGI X.doc
SILABUS BIOLOGI X.doc
 
5. silabus kelas x semester 1 [pak pandani.blogspot.com]
5. silabus kelas x semester 1 [pak pandani.blogspot.com]5. silabus kelas x semester 1 [pak pandani.blogspot.com]
5. silabus kelas x semester 1 [pak pandani.blogspot.com]
 
Silabus biologi 10
Silabus biologi 10Silabus biologi 10
Silabus biologi 10
 
Silabus bio x
Silabus bio xSilabus bio x
Silabus bio x
 
Silabus bio x kurikulum 2013
Silabus bio x kurikulum 2013Silabus bio x kurikulum 2013
Silabus bio x kurikulum 2013
 
Rpp biologi x. kd 3. 1 (ruang lingkup mh)-almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi x. kd 3. 1  (ruang lingkup mh)-almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi x. kd 3. 1  (ruang lingkup mh)-almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi x. kd 3. 1 (ruang lingkup mh)-almansyahnis sman 8 pekanbaru
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
silabus_bio_xii.doc
silabus_bio_xii.docsilabus_bio_xii.doc
silabus_bio_xii.doc
 
Silabus sma biologi kelas x
Silabus sma biologi kelas xSilabus sma biologi kelas x
Silabus sma biologi kelas x
 
Silabus bio xii
Silabus bio xiiSilabus bio xii
Silabus bio xii
 
Silabus bio xii kurikulum 2013
Silabus bio xii kurikulum 2013Silabus bio xii kurikulum 2013
Silabus bio xii kurikulum 2013
 
Silabus biologi 12
Silabus biologi 12Silabus biologi 12
Silabus biologi 12
 
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas xRpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
 
kisi-kisi soal biologi pts.docx
kisi-kisi soal biologi pts.docxkisi-kisi soal biologi pts.docx
kisi-kisi soal biologi pts.docx
 

More from Nurkholis Madjid (7)

Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Science Technology Society (STS)
Science Technology Society (STS)Science Technology Society (STS)
Science Technology Society (STS)
 
Reptil
ReptilReptil
Reptil
 
Sel
SelSel
Sel
 
Morulasi
MorulasiMorulasi
Morulasi
 
Amfibi
AmfibiAmfibi
Amfibi
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia
 

Recently uploaded

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

RUANG LINGKUP

  • 1. NAMA GURU : …………………..................... NAMA SEKOLAH : …………………………......... ALAMAT : ………………………………. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 1
  • 2. Nama Sekolah : Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelompok : Peminatan MIA Mata Pelajaran : Biologi Kelas : X Tahun Ajaran : 2014 – 2015 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran: 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. 1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 2
  • 3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 1 Kelas/Semester : X/1 Materi Pembelajaran : Ruang Lingkup Biologi Alokasi Waktu : 9 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah, dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.1.1 Merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di laboratorium biologi. 3.1.2 Mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan permasalahannya pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. 3.1.3 Menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan lingkungannya. 4.1.1 Mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium. 4.1.2 Merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan. 4.1.3 Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan. 4.1.4 Membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi berbasis biologi. C. Tujuan Pembelajaran Afektif: 1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan menurut agama yang dianutnya. 2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah dalam melakukan percobaan dan berdiskusi di dalam kelas maupun di luar kelas. Kognitif: 1. Siswa dapat merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di laboratorium biologi, setelah mempelajari tata tertib dan tata cara penggunaan laboratorium. 2. Siswa dapat menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan lingkungannya, berdasarkan pengalaman kehidupannya sehari-hari. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 3
  • 4. 3. Siswa dapat mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan permasalahannya pada berbagai tingkat organisasi kehidupan berdasarkan pengalamannya dan kajian teori. Psikomotorik: 1. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, sesuai dengan petunjuk yang telah dipelajarinya. 2. Siswa dapat membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi berbasis biologi. 3. Siswa dapat merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan melalui diskusi kelompok. 4. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri. D. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Penerapan biologi dalam kehidupan (misalnya gambar-gambar kemajuan di bidang kedokteran, farmasi, pertanian, peternakan, perikanan, dan teknologi pangan. Kedokteran Pertanian Peternakan Industri makanan Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 4
  • 5. 2. Materi Konsep  Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup.  Biologi sebagai sains memiliki karakteristik: rasional, objektif, empiris, akumulatif.  Cabang biologi: anatomi, anestesi, bakteriologi, bioteknologi, botani, ekologi, embriologi, entomologi, etologi, evolusi, fisiologi, genetika, higiene, histologi, imunologi, mikologi, morfologi, ornitologi, paleontologi, patologi, filogeni, taksonomi, teratologi, virologi, dan zoologi.  Peranan biologi: bidang kedokteran, farmasi, teknologi pangan, pertanian, peternakan, perikanan, industri, pengelolaan lingkungan hidup.  Sikap ilmiah: peka dan kritis, tidak percaya takhayul, rasa ingin tahu yang tinggi, minat yang besar untuk menghasilkan produk sains, berpikir logis dan terbuka, jujur dan objektif, teliti, tekun, optimis, serta hormat dan menghargai penelitian dan penemuan orang lain.  Ketrampilan proses: klasifikasi objek, mengajukan pertanyaan, observasi, menyajikan/menafsirkan/prediksi data, dan identifikasi variabel percobaan.  Macam variabel: variabel bebas, terikat, kontrol, dan pengganggu.  Metode ilmiah: menemukan dan merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan, analisis data percobaan, membuat kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian.  Tata tertib penggunaan laboratorium, langkah- langkah keselamatan kerja, biosafety, dan P3K.  Penulisan laporan praktikum: judul kegiatan, tujuan, landasan teori, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan, jawaban pertanyaan, kesimpulan, serta lampiran.  Objek kajian biologi pada tingkat organisasi kehidupan: tingkat molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.  Ragam permasalahan biologi, contohnya: penyakit anemia, AIDS, kepunahan organisme tertentu, kebakaran hutan, dan pemanasan global. 3. Materi Prinsip  Peranan biologi dalam kehidupan  Keselamatan kerja 4. Materi Prosedural  Mengenal peralatan laboratorium  Metode ilmiah (penelitian sederhana) E. Metode Pembelajaran  Inkuiri  Diskusi kelas  Demonstrasi  Praktikum Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 5
  • 6. F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi ruang lingkup biologi. Apa yang Anda ketahui tentang ruang lingkup biolologi?  Memotivasi: Guru menunjukkan gambar tentang penerapan biologi dalam kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan biologi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), misalnya semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar tentang penerapan biologi dalam kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan biologi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), misalnya semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika.  Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang ruang lingkup biologi (misalnya karakteristik sains, pengertian biologi, cabang-cabang biologi).  Diskusi kelas tentang peranan biologi, ragam permasalahan biologi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ruang lingkup biologi.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ruang lingkup biologi.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket Rencana pembelajaran selanjutnya: Pengenalan peralatan laboratorium, keselamatan kerja. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 6
  • 7. 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (15 menit)  Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.  Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).  Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang laboratorium. Bagaimana tata tertib penggunaan laboratorium pada saat di SMP?  Memotivasi: Guru menunjukkan peralatan (benda-benda) yang terdapat di laboratorium. Pernahkah Anda melihat sebelumnya peralatan yang ada di laboratorium ini?  Penyampaian tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati peralatan (benda-benda) di laboratorium, seperti bentuknya, terbuat dari bahan kaca/besi/gips, dll.  Siswa secara individu melakukan pengamatan peralatan laboratorium dengan cermat dan teliti.  Siswa mendata peralatan laboratorium.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Guru menjelaskan fungsi dan cara-cara perawatan peralatan tersebut.  Eksplorasi: Siswa diperkenalkan pada hal-hal lainnya yang berkaitan dengan laboratorium biologi (membaca tata tertib laboratorium, langkah- langkah keselamatan kerja).  Elaborasi: Demontrasi langkah-langkah keselamatan kerja, biosafety, P3K, peragaan penggunaan beberapa alat-alat laboratorium (seperti mikroskop, torso, termometer, higrometer).  Guru menjawab pertanyaan dari siswa yang belum paham tentang langkah keselamatan kerja, biosafety, P3K, peragaan penggunaan alat-alat laboratorium.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tata tertib bekerja di dalam laboratorium dan penggunaan peralatan laboratorium.  Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja di laboratorium dan cara-cara menggunakan peralatan laboratorium.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Sikap ilmiah dan metode ilmiah. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 7
  • 8. 3. Pertemuan ke-3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi metode ilmiah dan penulisan karya ilmiah.  Guru memotivasi: Menunjukkan contoh-contoh hasil penemuan para ahli khususnya bidang biologi. Mengapa para ilmuwan dapat menemukan atau menghasilkan produk sains?  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Eksplorasi: Siswa diberikan tugas mencari permasalahan biologi dan merumuskannya sebagai langkah awal dalam metode ilmiah.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya terhadap hal-hal yang kurang dimengerti.  Setiap kelompok mengemukakan rumusan permasalahan biologi yang telah disepakati.  Kelompok lain menanggapi dan guru mengonfirmasi rumusan masalah yang diajukan oleh setiap kelompok.  Elaborasi: Siswa bersama kelompoknya mendesain/merancang eksperimen sederhana untuk penelitian karya ilmiah yang akan dilakukan di lapang (bisa di rumah/di sekolah) sesuai dengan permasalahan yang dipilih.  Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mendesain/merancang eksperimen untuk penelitian karya ilmiah.  Siswa dan guru menyepakati atas rancangan eksperimen yang akan dilakukan oleh kelompok.  Guru memberikan tambahan informasi tentang sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh para siswa dalam melakukan eksperimen, sehingga praktik eksperimen akan berjalan dengan baik. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang metode ilmiah.  Refleksi: Bertanya pada kelompok tentang rancangan eksperimen sederhana yang akan dipraktikkan di rumah/sekolah.  Tindak lanjut: Penugasan untuk melaksanakan proyek penelitian atau eksperimen sederhana untuk karya ilmiah yang dilakukan di lapang (bisa di rumah/di sekolah); pembuatan laporan tertulis; dan mengerjakan soal-soal latihan.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman Hayati (observasi tingkat keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar dan praktik menggunakan kunci determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan makhluk hidup (misalnya, tumbuh-tumbuhan). Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 8
  • 9. G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar:  Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 1. 2. Bahan ajar:  Bahan presentasi, gambar-gambar penerapan biologi dalam kehidupan.  Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi 3. Alat: - Komputer/LCD, VCD/CD player. - Berbagai alat laboratorium untuk pengenalan. - Perangkat penelitian dan percobaan sederhana. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). b. Ulangan harian. Contoh soal:  Sebutkan empat karakteristik sains dan jelaskan artinya.  Jelaskan manfaat biologi di bidang: farmasi dan kedokteran.  Jelaskan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.  Jelaskan langkah- langkah metode ilmiah.  Temukan dan tuliskan satu masalah biologi yang terdapat di sekitar kehidupan Anda. 2. Psikomotorik a. Praktik di laboratorium: Pengenalan peralatan biologi. b. Eksperimen dalam praktik metode ilmiah yang dilakukan di rumah, yang dibuktikan dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen bukti. 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 9
  • 10. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator : Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Metode ilmiah Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Kegiatan penelitian (foto-foto) Hasil Laporan akhir penelitian Presentasi Rancangan Skor Nilai penelitian akhir/produk penelitian hasil penelitian 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, ...................................... ............................................ NIP................................ NIP..................................... ------------------ Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 10
  • 11. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 2 Kelas/Semester : X/1 Materi Pembelajaran : Keanekaragaman Hayati Alokasi Waktu : 6 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 2 kali A. Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia. 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi. B. Indikator 3.2.1 Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar. 3.2.2 Mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan ciri-cirinya baik abiotik maupun biotik. 3.2.3 Mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia. 3.2.4 Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia. 3.2.5 Mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya. 3.2.6 Menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik). 3.2.7 Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati. 4.2.1 Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana. 4.2.2 Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan. 4.2.3 Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk senantiasa menjaga keanekaragaman hayati sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. 2. Siswa dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian keanekaragaman hayati. Kognitif 1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar. 2. Siswa dapat mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan ciri-cirinya baik abiotik maupun biotik. 3. Siswa dapat mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia. 4. Siswa dapat menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 11
  • 12. 5. Siswa dapat mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya. 6. Siswa dapat menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik). 7. Siswa dapat menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati. Psikomotorik 1. Siswa dapat melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana. 2. Siswa dapat mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan. 3. Siswa dapat mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet. D. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Keanekaragaman hayati di bumi, misalnya sungai, perkebunan, laut, danau, dan hutan Hutan Semak Perkebunan Terumbu karang Laut Danau 2. Materi Konsep  Tingkatan keanekaragaman hayati: keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis (spesies), dan keanekaragaman ekosistem.  Tipe Ekosistem - Ekosistem perairan: air tawar dan air laut (laut dalam, terumbu karang, estuari/padang lamun/hutan mangrove, pantai pasir, dan pantai batu). - Ekosistem darat: hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga, dan tundra.  Kekayaan flora dan fauna di Indonesia: rangking ke-1di dunia (mamalia, kupu-kupu), ke-3 (reptilia), ke-4 (burung), ke-5 (amfibia), ke-7 (tumbuhan berbunga).  Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana (Malaysia, Filipina, Indonesia, Papua Nugini). Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 12
  • 13.  Penyebaran fauna Indonesia: kawasan barat (gajah, badak, orang utan, dan banteng), peralihan (anoa, komodo, dan maleo), timur (kanguru, burung kasuari gelambir ganda, cendrawasih, dan buaya Irian).  Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati: sumber pangan, obat-obatan, kosmetik, sandang, papan, aspek budaya.  Plasma nutfah: bagian tubuh tumbuhan, hewan, mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.  Faktor menghilangnya keanekaragaman hayati: hilangnya habitat, pencemaran, perubahan iklim, eksploitasi, spesies pendatang, industrialisasi pertanian dan hutan.  Usaha Pelestarian - Konservasi insitu: cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, taman laut. - Konservasi eksitu: kebun raya, taman safari, kebun koleksi, kebun binatang. Cagar biosfer: kawasan terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan.  Sistem klasifikasi makhluk hidup: sistem alamiah, artifisial (buatan), filogenetik, dan modern.  Tingkatan takson: kingdom/regnum, filum/divisio, classis (kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga), spesies (jenis), varietas (ras).  Sistem tata nama makhluk hidup. 3. Materi Prinsip  Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi (megabiodiversitas).  Usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu. 4. Materi Prosedural  Tingkat keanekaragaman hayati (tingkat gen, spesies, ekosistem).  Klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi  Praktik pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah. E. Metode Pembelajaran:  Pembelajaran kolaboratif.  Observasi  Eksperimen  Ekplorasi perputakaan/internet.  Diskusi kelompok F. Kegiatan Pembelajaran: 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 13
  • 14.  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pemahaman siswa tentang pengertian keanekaragaman hayati (biodiversitas).  Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang berbagai macam keanekaragaman hayati di Indonesia sebagai ciptaan Tuhan. Apa tema gambar/film video ini?  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar/film video tentang keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.  Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video secara cermat dan teliti.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analis isnya.  Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati.  Eksplorasi: Siswa melakukan observasi tingkat keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar (misalnya, kebun, kolam, halaman sekolah). Praktik menggunakan kunci determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan makhluk hidup (misalnya, tumbuh-tumbuhan).  Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif (diskusi kelas dengan presentasi) tentang tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang keanekaragaman hayati.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tingkat keanekaragaman hayati.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman hayati Indonesia. 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 14
  • 15.  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang peringkat kekayaan flora dan fauna Indonesia di dunia.  Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang flora dan fauna Indonesia yang terancam punah. Apa tema gambar/film video ini?  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar/film video tentang flora dan fauna Indonesia yang terancam punah.  Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analis isnya.  Eksplorasi: Siswa melakukan kajian pustaka/browsing di internet tentang penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.  Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif tentang kekayaan flora dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam punah.  Siswa lainnya menanggapi, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman lainnya untuk mendapat penilaian keaktifan.  Siswa membuat usulan/pesan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah melalui media informasi, misalnya berbentuk leaflet.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang kekayaan flora dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam punah dan usaha pelestariannya.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekayaan flora dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam punah dan usaha pelestariannya.  Refleksi: memberikan kuis/pertanyaan berkaitan dengan kekayaan flora dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam punah.  Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa mengerjakan soal-soal latihan buku paket.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Virus. G. Sumber Belajar/Alat/Bahan 1. Sumber belajar:  Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 2. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 15
  • 16. 2. Bahan Ajar:  Bahan presentasi, gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media massa. 3. Alat:  Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet (modem). H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). b. Ulangan harian. Contoh soal:  Apakah perbedaan keanekaragaman hayati tingkat genetik, spesies, dan ekosistem?  Jelaskan perbedaan ciri abiotik dan biotik pada bioma sabana dengan padang rumput.  Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas. Apa maksudnya?  Bagaimanakah pembagian kawasan penyebaran flora berdasarkan ketinggian di wilayah Indonesia? 2. Psikomotorik  Laporan tertulis hasil observasi ke suatu tipe ekosistem (misalnya kolam atau danau) untuk mengamati dan mencatat jenis organisme yang hidup di dalamnya.  Laporan tertulis praktikum klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.  Pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah. 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar di kelas, melakukan observasi ke suatu tipe ekosistem, dan praktikum klasifikasi makhluk hidup. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 16
  • 17. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN OBSERVASI/PRAKTIK Indikator: Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Tingkat Keanekaragaman Hayati Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1. 2. 3. 4. 5. 6. Indikator: Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Klasifikasi makhluk hidup Tanggal Penilaian : Kelas : Indikator : Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Klasifikasi makhluk hidup Tanggal Penilaian : Kelas : Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 17
  • 18. No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara Inisiatif dalam bekerja Kontribusi Kerapihan, kebersihan Persiapan Skor Nilai bahan kerja dalam teman kelompok tempat bekerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. Indikator: Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (leaflet) usaha-usaha pelestarian sumber daya alam hayati. Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam leaflet Skor Nilai Kesesuaian isi dengan tema Model/Bentuk /Perpaduan warna Susunan Kalimat Ketepatan waktu penyelesaian 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengetahui, ….…………..., … Juli 2014 Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, ...................................... ............................................ NIP................................ NIP..................................... -------------------- Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 18
  • 19. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 3 Kelas/Semester : X/1 Materi Pembelajaran : Virus Alokasi Waktu : 6 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 2 kali A. Kompetensi Dasar 3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan dengan ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. 4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta. B. Indikator 3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri virus. 3.3.2 Membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus. 3.3.3 Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan. 3.3.4 Menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika. 4.3.1 Merancang model replikasi virus. 4.3.2 Menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau belajar. 4.3.3 Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat menunjukkan kekagumannya terhadap salah satu ciptaan Tuhan, yaitu virus yang ternyata sebagian dari jenisnya telah diketahui berperanan penting dalam kehidupan manusia. 2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap penanggulangan penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus. Kognitif 1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus berdasarkan kajian pustaka/teori. 2. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus. 3. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan berdasarkan pengalamannya dan kajian teori. 4. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika melalui diskusi kelas. Psikomotorik 1. Siswa dapat merancang model replikasi virus. 2. Siswa dapat menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau belajar. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 19
  • 20. 3. Siswa dapat membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya melalui diskusi kelas. D. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Terdapat penyakit yang menyerang masyarakat, yang disebabkan oleh virus, seperti flu burung, cacar, polio, AIDS, dan chikungunya. 200 Ribu Penduduk Indonesia Menderita Positif HIV/AIDS JAKARTA - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. Seperti kita ketahui bahwa sampai sekarang penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia ini belum ditemukan obatnya. Penderitanya pun semakin bertambah dari tahun ke tahun, itu pun yang terdata. Belum lagi yang tidak tercatat karena fenomena penderita penyakit ini seperti gunung es, hanya terlihat sedikit di permukaan, namun sebenarnya masih banyak yang tersembunyi di bawahnya. Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Indonesia mencapai 26.483 kasus per Juni 2011. Bahkan baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan data yang mengejutkan soal penderita HIV/AIDS. Diperkirakan sebanyak lebih dari 200 ribu penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/AIDS. Daerah penderita terbanyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, dan Bali. Berdasarkan cara penularannya, seks bebas atau berganti pasangan masih menjadi nomor 1 dalam menyumbang angka penderita HIV/AIDS. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS terjadi pada kelompok umur 20-29 tahun yakni sebesar 46,4%, disusul kelompok umur 30-39 tahun 31,5 %, dan kelompok umur 40-49 tahun 9,8%. Dari data tersebut terlihat bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak berada pada usia produktif, yang seharusnya masih bisa melakukan hal-hal yang positif. Pemerintah atau Kementerian Kesehatan sudah banyak menghimbau melalui media cetak maupun elektronik agar menjaga diri untuk tidak tertular atau menulari penyakit mematikan ini. (war/ego/ce1). Sumber: http://www.sumeks.co.id 2. Materi Konsep:  Sejarah penemuan virus oleh Adolf Mayer, Dimitri Ivanowsky, Martinus Beijerinck, dan Wendell Stanley.  Ciri-ciri Virus - Bentuk tubuh : batang, bulat, oval, filamen, polihedral,seperti huruf T. - Struktur tubuh: kapsid, selubung ekor, dan asam nukleat (DNA/RNA). Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 20
  • 21. - Cara hidup: parasit intraseluler obligat. - Reproduksi terdiri 5 tahap: adsorpsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan, dan lisis. - Siklus: litik dan lisogenik.  Tingkatan takson klasifikasi virus: famili, genus, spesies.  Peranan Virus - Menguntungkan: rekayasa genetika, vaksin, pengobatan secara biologis. - Merugikan: penyebab penyakit pada manusia (gondongan, herpes, cacar variola, cacar air varisela, hepatitis, influenza dan parainfluenza, morbili, AIDS, poliomielitis, tumor, kanker, karsinoma, kutil, demam berdarah, chikungunya, ebola, flu burung, SARS); penyakit pada hewan (rabies, mulut dan kuku, tetelo/NCD, tumor/kutil); penyakit pada tumbuhan (tungro, mosaik, TYLC).  Pencegahan dan pengobatan penyakit: vaksin, interferon, kemoterapi antivirus.  Organisme yang lebih sederhana daripada virus: Viroid dan Prion. 3. Materi Prinsip Peranan virus yang menguntungkan dan merugikan. 4. Materi Prosedural Membuat model untuk memahami reproduksi virus E. Metode Pembelajaran  Diskusi kelas dengan presentasi kelompok F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).  Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang seluk-beluk virus.  Memotivasi: Guru menunjukkan gambar lambang internasional pita merah (kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS). Tahukah kamu tentang lambang ini?  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengamati lambang internasional pita merah (kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS).  Siswa secara individu mengamati dan mencari tahu tentang maksud lambang internasional pita merah (kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS).  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 21
  • 22.  Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi memaparkan ciri-ciri virus, cara reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid dan prion.  Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri virus, cara bereproduksi virus, viroid dan prion.  Siswa membuat model replikasi virus sesuai dengan kreatifitas kelompok, untuk lebih memahami daur litik dan lisogenik.  Guru memberikan saran-saran dalam pembuatan model replikasi virus (daur litik dan lisogenik).  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri virus, cara reproduksi virus.  Refleksi: Guru memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri virus, cara reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid dan prion.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis bio dan diskusi.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Peranan virus, pencegahan dan pengobatan penyakit oleh virus. 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (15 menit)  Memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus.  Memotivasi: Menayangkan film video tentang cara penularan virus (misalnya, penularan virus penyebab flu). Apa maksud film video ini?  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk menganalisis cara penularan virus (misalnya, penularan virus penyebab flu).  Siswa secara individu menganalisis cara penularan virus (misalnya, penularan virus penyebab flu).  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analis isnya. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 22
  • 23.  Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang peranan virus baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.  Elaborasi: Diskusi kelas tentang permasalahan penyakit AIDS dan penularannya yang dikaitkan dengan pergaulan remaja yang salah (free sex dan narkoba).  Diskusi kelas tentang peranan virus dalam rekayasa genetika.  Pada saat diskusi kelas, memberikan kesempatan pada kelompok/siswa lainnya menanggapi.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan virus baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang peranan virus baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peranan virus baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.  Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan dari buku paket.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Archaebacteria dan Eubacteria. G. Sumber Belajar/ Bahan ajar/Alat 1. Sumber belajar:  Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 3. 2. Bahan Ajar:  Bahan presentasi, gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media massa. 3. Alat:  Komputer/LCD, VCD/CD player.  Peralatan untuk membuat model reproduksi virus dan poster. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). b. Ulangan harian. Contoh soal:  Berikut ini yang merupakan ciri-ciri virus adalah .... Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 23
  • 24. a. tubuh uniseluler b. sel prokariotik c. sel eukariotik d. tubuh multiseluler e. tubuh aseluler  Berikut ini bukan merupakan alasan mengapa virus dapat dianggap sebagai makhluk hidup adalah …. a. kapsidnya terdiri dari protein b. dapat dikristalkan c. tubuh terdiri atas DNA/RNA d. dapat menduplikasi diri e. dapat hidup hanya pada sel hidup  Virus yang berbentuk huruf T adalah…. a. Adenovirus b. Rabdovirus c. Ebolavirus d. Bakteriofaga e. HIV  Fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah.... a. lisis – penetrasi – adsorpsi – sintesis – pematangan b. penetrasi – adsorpsi – lisis – sintesis – pematangan c. adsorpsi – lisis – penetrasi – sintesis – pematangan d. sintesis – pematangan – adsorpsi – penetrasi – lisis e. adsorpsi – penetrasi – sintesis – pematangan – lisis  Penyakit pada organisme yang disebabkan oleh virus, antara lain.... a. tungro, mosaik, dan CVPD b. antraks dan chikungunya c. kolera, flu burung, dan SARS d. kutil, cacar, dan gondok e. rabies, AIDS, dan sifilis 2. Psikomotorik  Produk berupa model replikasi/reproduksi virus.  Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, sars, demam berdarah. 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 24
  • 25. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator : Merancang model replikasi virus. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Membuat model reproduksi virus Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian gambar dengan materi Inisiatif/kreativitas dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil model reproduksi virus 1. 2. 3. 4. 5. 6. Indikator: Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya melalui diskusi kelas. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, SARS, dan demam berdarah. Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam leaflet Skor Nilai Kesesuaian isi dengan tema Model/Bentuk /Perpaduan warna poster Kalimat Ketepatan waktu penyelesaian 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, ...................................... ............................................ NIP................................ NIP..................................... -------------------- Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 25
  • 26. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 4 Kelas/Semester : X/1 Materi Pembelajaran : Archaebacteria dan Eubacteria Alokasi Waktu : 9 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali A. Kompetensi Dasar 3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. 4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis. B. Indikator 3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria. 3.4.2 Membedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif. 3.4.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam kehidupan. 3.4.4 Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan peranannya dalam kehidupan. 4.4.1 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi. 4.4.2 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat menyadari adanya ciptaan Tuhan berupa bakteri yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di bumi. 2. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Kognitif 1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria melalui diskusi kelompok. 2. Siswa dapat embedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif berdasarkan kajian literatur. 3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam kehidupan melalui diskusi kelas. 4. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan peranannya dalam kehidupan diskusi kelas. Psikomotorik 1. Siswa dapat melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi melalui kerja kelompok. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 26
  • 27. 2. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan. D. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Fenomena alam, terkadang terjadi beberapa wabah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, misalnya kolera (muntaber), penyakit antraks, dan legionellosis. Waspadai Penyakit Akibat Bakteri Legionella Berita pemulangan 10 turis asing karena terjangkit bakteri Legionela membuat masyarakat khawatir tentang kemungkinan wabah penyakit ini. Kementerian Kesehatan menyatakan akan terus menyelidiki dugaan wabah legionella di Bali setelah dilaporkan ada beberapa turis terkena serangan bakteri tersebut. Penyakit ini disebut legionaire disease dan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara. Legionellosis adalah suatu penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases. Secara keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah Legionella pneumophila. Legionellosis pernah terjadi di Philadelphia Amerika Serikat pada tahun 1976 dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang. Di Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai tahun 2001 menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar ditemukan hampir 90% pernah terpajan bakteri Legionella. Bakteri Legionella biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. (UG). Sumber: http://dinkes.jogjaprov.go.id Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 27
  • 28. 2. Materi Konsep  Pengertian: Archaebacteria (organisme prokariotik yang hidup di lingkungan ekstrim), Eubacteria (organisme prokariotik yang hidup kosmopolit), bakteri (prokariotik, uniseluler, pada umumnya berdinding sel, tetapi tidak berklorofil).  Ciri-ciri Bakteri - Ukuran 0,5 – 5 mμ, bentuk (basil, kokus, spirilum, kokobasil, vibrio, spiroseta). - Bentuk agregat: kokus (monokokus, diplokokus, tetrakokus, sarkina, streptokokus, stafilokokus); basil (monobasil, diplobasil, streptobasil). - Struktur sel: kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula, vakuola gas, klorosom, flagela (atrik, monotrik, lofotrik, amfitrik, peritrik), pilus (fimbria).  Pengelompokan Bakteri. - Bakteri Gram positif dan Gram negatif. - Bakteri autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (saproba, parasit, dan simbiosis mutualisme). - Bakteri aerob dan anaerob (anaerob fakultatif dan anaerob obligat).  Pertahanan bakteri dengan endospora.  Reproduksi bakteri: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi, transduksi, transformasi).  Archaebacteria: bakteri metanogen, halofil, termofil, termoasidofil.  Peranan Bakteri - Menguntungkan: pengurai organisme mati, penyubur tanah, produksi/industri (makanan, minuman, vitamin, antibiotik, obat, enzim, biogas, logam), pembunuh hama, membantu pencernaan makanan. - Merugikan: penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.  Pembiakan bakteri dengan medium cair, kental, padat.  Penanggulangan bahaya bakteri: pemanasan (sterilisasi, pasteurisasi), pengeringan, pendinginan, zat pengawet (kimia, alami), kemasan, iradiasi.  Cyanobacteria - Tubuh uniseluler/ multiseluler; cara hidup (bebas, bersimbiosis mutualisme); habitat (air, tanah, tembok, batu, gurun, tempat ekstrim/panas dan asam); reproduksi (pembelahan biner, fragmentasi, endospora). - Peranan yang menguntungkan (makanan suplemen, obat, penyubur tanah); peranan yang merugikan (menutup permukaan air bila blooming, melapukan batuan candi). 3. Materi Prinsip  Peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan.  Usaha-usaha menanggulangi bahaya bakteri. 4. Materi Prosedural  Membuat biakan/kultur bakteri. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 28
  • 29. E. Metode Pembelajaran 1. Diskusi kelas 2. Diskusi kelompok dan kelas 3. Eksperimen F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (20 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang bakteri.  Memotivasi: Guru menyuruh siswa membaca ilustrasi tentang peristiwa keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk menganalisis bacaan ilustrasi tentang peristiwa keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.  Siswa secara individu menganalisis bacaan ilustrasi tentang peristiwa keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada makanan kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.  Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 29
  • 30.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis bio dan diskusi.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni. 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru menyiapkan peralatan praktikum kultur bakteri di laboratorium.  Siswa duduk berkelompok di laboratorium.  Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).  Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara mengkultur bakteri.  Memotivasi: Guru menanyakan persiapan melaksanakan eksperimen kultur bakteri dan menunjukkan peralatan kultur bakteri yang sudah dipersiapkan di laboratorium.  Penyampaian tujuan pembelajaran.  Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan praktikum. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Siswa mempelajari literatur cara kerja mengkultur bakteri.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu tentang cara mengkultur bakteri.  Eksplorasi: Siswa mendiskusikan dengan teman sekelompok, tentang cara kerja dan menentukan tempat menangkap bakteri.  Para siswa dalam kelompok menyepakati tempat menangkap bakteri.  Elaborasi: Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara-cara pembuatan kultur bakteri yang benar dan mengajak siswa untuk memperhatikan keselamatan kerja.  Setiap kelompok melakukan eksperimen kultur bakteri.  Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan laboratorium setelah pembuatan kultur bakteri selesai.  Diskusi kelas tentang peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang cara-cara mengkultur bakteri, peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri.  Refleksi: Memberikan pertanyaan peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 30
  • 31.  Tindak lanjut: Menugaskan siswa untuk mengontrol eksperimen kultur bakteri, mencatat data-data hasil eksperimen.  Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan eksperimen di rumah tentang pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya, nata de coco).  Rencana pembelajaran selanjutnya: Membahas hasil eksperimen kultur bakteri, dan pengamatan bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop. 3. Pertemuan ke-3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang bentuk-bentuk koloni bakteri.  Memotivasi: Menanyakan hasil eksperimen kultur bakteri.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengamati dan membandingkan bentuk-bentuk dan jumlah koloni bakteri dari kultur dengan sumber bakteri pada tempat yang berbeda.  Eksplorasi: Siswa bersama kelompoknya mengamati bentuk-bentuk dan jumlah koloni bakteri hasil eksperimen.  Siswa mengamati bentuk-bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop secara cermat dan teliti.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya berkaitan dengan hasil percobaannya.  Elaborasi: Diskusi kelompok tentang hasil eksperimen kultur bakteri.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat dan hasil eksperimen antar kelompok.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan materi dan kesimpulan siswa.  Siswa disuruh membuat laporan tertulis hasil eksperimen.  Guru menyuruh siswa membersihkan cawan petri bekas kultur bakteri dan mengembalikan ke laboratorium. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bentuk koloni dan bentuk bakteri.  Refleksi: memberikan pertanyaan berkaitan dengan hasil eksperimen. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 31
  • 32.  Tindak lanjut: Penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) pengawetan makanan secara aman dan mengerjakan soal-soal latihan di buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Protista. G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar:  Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 5. 2. Bahan Ajar:  Bahan presentasi, gambar-gambar bakteri.  Bahan untuk eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni (misalnya, agar-agar, daging, kentang, metilin biru).  Bahan untuk praktik pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya untuk membuat nata de coco diperlukan air kelapa, starter bakteri, asam cuka).  Bahan untuk praktik pengawetan makanan yang aman (misalnya, garam, gula, ikan, telur, buah-buahan). 3. Alat: - Komputer/LCD, VCD/CD player. - Peralatan untuk eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni (misalnya, autoklaf, mikroskop, kaca objek). - Peralatan untuk praktik pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya kompor, panci, pisau). - Peralatan untuk praktik pengawetan makanan yang aman. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). b. Ulangan harian. Contoh soal:  Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Archaebacteria dengan Eubacteria.  Jelaskan perbedaan sel-sel yang terdapat pada Cyanobacteria: heterokista, akinet, dan baeosit.  Jelaskan perbedaan bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif, berikut contohnya masing-masing.  Beberapa jenis Cyanobacteria dapat merusak candi-candi peninggalan sejarah jaman dahulu. Bagaimana cara hidup Cyanobacteria tersebut? Sebutkan contohnya. 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan bakteri dalam koloni. b. Produk makanan pemanfaatan bakteri c. Produk pengawetan makanan secara aman. 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar, diskusi, praktik di laboratorium. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 32
  • 33. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator:  Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi.  Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai tempat. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Membuat kultur bakteri dan pengamatan bakteri dalam koloni. Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara Kontribusi dalam teman kelompok Persiapan alat Skor Nilai dan bahan kerja Laporan eksperimen 1. 2. 3. 4. 5. 6. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 33
  • 34. INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR/TIDAK TERSTRUKTUR Aspek Penilaian : Psikomotor Materi : Archaebacteria dan Eubacteria Judul Kegiatan : 1. Membuat produk makanan pemanfaatan bakteri. 2. Membuat produk pengawetan makanan secara aman. Hari /Tgl : Kelas : No. Nama Kualitas produk Kelayakan pemanfaatan produk/ makanan Waktu penyelesaian Jumlah Skor Nilai 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, ...................................... ............................................ NIP................................ NIP..................................... -------------------- Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 34
  • 35. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 5 Kelas/Semester : X/1 Materi Pembelajaran : Protista Alokasi Waktu : 9 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali A. Kompetensi Dasar 3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. 4.5 Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran Protista dalam kehidupan serta menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk model/charta/gambar. B. Indikator 3.5.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista. 3.5.2 Mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip tumbuhan (ganggang), dan Protista mirip jamur. 3.5.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam kehidupan. 4.5.1 Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya dengan mikroskop. 4.5.2 Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik berdasarkan pengamatan langsung. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat mengagumi salah satu ciptaan Tuhan berupa Protista yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di bumi. 2. Siswa menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Protista. Kognitif 1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista berdasarkan kajian teori dan pengalamannya. 2. Siswa dapat mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip tumbuhan (ganggang), dan Protista mirip jamur. 3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam kehidupan. Psikomotorik 1. Siswa dapat membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya dengan mikroskop. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 35
  • 36. 2. Siswa dapat membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik berdasarkan pengamatan langsung/eksperimen. D. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Di alam terdapat banyak jenis organisme Protista yang merugikan maupun yang menguntungkan. Amoeba Paramecium Turbinaria ornata Jamur lendir 2. Materi Konsep:  Protista adalah organisme eukariotik yang paling sederhana.  Penggolongan: Protista mirip hewan (Protozoa), mirip tumbuhan (alga), mirip jamur (jamur Protista).  Protozoa - Ciri-ciri: eukariotik, heterotrof, uniseluler, alat gerak ada/tidak ada, tubuh tetap/berubah-ubah, bercangkang/tidak, hidup bebas/parasit/simbiosis mutualisme, membentuk kista/tidak. - Klasifikasi: Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, Sporozoa.  Alga (Ganggang) - Ciri-ciri: uniseluler/multiseluler, fotoautotrof, memiliki klorofil, pigmen fotosintetik lainnya, pirenoid, berdinding sel/tidak, soliter/berkoloni, bergerak/tidak, reproduksi aseksual/seksual, metagenesis/tidak, hidup bebas/simbiosis membentuk lichen. - Klasifikasi: Euglenoid, Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 36
  • 37.  Jamur Protista - Jamur lendir plasmodial (Myxomycota), ciri-cirinya: heterotrof fagosit, memiliki massa ameboid, bereproduksi aseksual (sporangium) dan seksual (singami). - Jamur lendir seluler (Acrasiomycota), ciri-cirinya: heterotrof, memiliki fase soliter dan agregat, reproduksi aseksual (membentuk fruiting body) dan seksual (singami sel ameboid). - Jamur air (Oomycota), ciri-cirinya: uniseluler/multiseluler, berdinding sel dari selulosa, heterotrof, saproba/parasit, reproduksi aseksual (zoospora biflagel) dan seksual (pembuahan oogonium dengan inti sperma).  Peranan Protista - Menguntungkan: sumber minyak bumi, bahan pasta gigi, penggosok, isolasi, PST, bahan agar-agar. - Merugikan: penyakit tidur, chagas, surra, kerusakan gigi, keputihan, diare, malaria, keracunan, late blight pada tumbuhan. 3. Materi Prinsip  Peranan Protista yang merugikan dan menguntungkan. 4. Materi Prosedural  Membuat kultur Paramecium sp. E. Metode Pembelajaran  Pembelajaran kolaboratif.  Eksperimen  Proyek (penugasan kelompok) F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi Protista.  Memotivasi: Guru menunjukkan gambar produk makanan puding yang terbuat dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati gambar produk makanan puding yang terbuat dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista.  Siswa secara individu mengamati gambar produk makanan puding dan mencari tahu bahan dasar untuk membuat puding. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 37
  • 38.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Salah satu kelompok melakukan presentasi tentang ciri-ciri dan klasifikasi Protista, serta jenis Protista mirip hewan.  Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif. Siswa lainnya bisa bertanya materi yang belum dimengerti atau menanggapinya. Kelompok penyaji presentasi kemudian memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis ke forum dan memberikan penilaian kepada teman-temannya.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila ada pertanyaan-pertanyaan/kuis yang tidak terjawab oleh siswa.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri dan klasifikasi Protista, serta kelompok Protista mirip hewan.  Refleksi: memberikan pertanyaan tambahan berkaitan dengan ciri-ciri dan klasifikasi Protista, serta kelompok Protista mirip hewan terutama tentang penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.  Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan pada fitur diskusi dan kuis bio dari buku paket.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur. 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (20 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.  Memotivasi: Menayangkan gambar-gambar/video tentang Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur. Apa yang Anda ketahui tentang gambar/film video ini?  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati gambar-gambar/film video tentang Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.  Siswa secara individu mengamati gambar-gambar/film video tentang Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur secara cermat.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 38
  • 39.  Eksplorasi: Siswa mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur berdasarkan gambar atau video.  Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif dengan presentasi kelompok yang dilengkapi kuis. Siswa lainnya bisa menanggapinya atau menjawab kuis. Kelompok penyaji peresentasi memberikan penilaian kepada teman-temannya yang berhasil menjawab pertanyaan kuis.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat berkaitan dengan materi Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri, klasifikasi, dan peranan Protista mirip tumbuhan maupun mirip jamur.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri, klasifikasi, dan peranan Protista mirip tumbuhan maupun mirip jamur.  Tindak lanjut: Penugasan membuat kultur Paramecium sp. di rumah dan mempersiapkan bahan pratikum lainnya untuk pengamatan Protista pada pertemuan KBM (kegiatan belajar mengajar) mendatang.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan Protista. 3. Pertemuan ke-3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri Protista mirip hewan, mirip tumbuhan, dan mirip jamur.  Memotivasi: Menanyakan persiapan bahan-bahan praktikum yang di bawa siswa.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan Protista dengan menggunakan mikroskop dan lup.  Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk menanya bila tidak paham.  Guru menjelaskan kembali untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar.  Eksplorasi: Siswa melakukan pengamatan Protista dari berbagai sumber (misalnya air kolam, air rendaman jerami, air sungai, laut), dengan alat bantu mikroskop dan lup. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 39
  • 40.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Elaborasi: Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk mendiskusikan ciri-ciri Protista yang berhasil ditemukan.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi jenis Protista yang ditemukan siswa berdasarkan identifikasi ciri-cirinya.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. d. Penutup (20 menit) d. Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang jenis Protista yang berhasil ditemukan. e. Refleksi: Menanyakan ciri-ciri dari jenis Protista yang berhasil ditemukan pada kegiatan pengamatan. f. Tindak lanjut: Penugasan KTT (kegiatan tugas terstruktur) berupa membuat laporan tertulis pengamatan Protest, mengerjakan latihan soal (uji kompetensi dan latihan ulangan semester 1 pada buku paket. g. Rencana pembelajaran selanjutnya: ulangan harian Protista, ulangan semester 1, dan dimulai KBM semester 2. G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar:  Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 5. 2. Bahan Ajar:  Bahan presentasi, gambar-gambar Protista.  Bahan untuk eksperimen pengamatan Protista (misalnya, air kolam, air rendaman jerami, air sungai, air got).  Protista makroskopis, misalnya ganggang awetan dalam botol. 3. Alat:  Komputer/LCD, VCD/CD player.  Peralatan untuk eksperimen pengamatan Protista (misalnya, mikroskop, kaca objek cekung, lup). H. Penilaian 1. Kognitif a. Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif (misalnya, dari pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis). b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). c. Ulangan harian. Contoh soal:  Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri Protista adalah..... Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 40
  • 41. a. uniseluler b. multiseluler c. heterotrof d. prokariotik e. eukariotik  Protozoa dan alga termasuk ke dalam kingdom Protista. Namun, Protozoa berbeda dengan alga, karena alga bersifat ..... a. heterotrof b. kemoautotrof c. fotoautotrof d. eukariotik e. tidak memiliki alat gerak  Sporozoa yang menyebabkan keguguran janin pada ibu hamil adalah.... a. Plasmodium sp. b. Toxoplasma gondii c. Trichomonas vaginalis d. Giardia lamblia e. Leishmania donovani 2. Psikomotorik  Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan Protista dan pembuatan kultur Paramecium sp. 3. Afektif  Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 41
  • 42. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator:  Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya dengan mikroskop.  Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik berdasarkan pengamatan langsung. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pengamatan Protista Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Persiapan alat dan bahan Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Kontribusi dalam teman kelompok Laporan observasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 42
  • 43. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 6 Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Jamur (Fungi) Alokasi Waktu : 6 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 2 kali A. Kompetensi Dasar 3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. 4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis. B. Indikator 3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi jamur. 3.6.2 Mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya. 3.6.3 Menemukan contoh jamur yang merugikan dan menguntungkan berdasarkan pengalamannya. 3.6.4 Menyebutkan contoh-contoh jamur baik yang menguntungkan maupun yang merugikan berdasarkan kajian literatur. 4.6.1 Membuat preparat segar jamur untuk diamati secara langsung dengan mikroskop. 4.6.2 Menseketsa tubuh buah berbagai jenis jamur (misalnya, jamur merang dan jamur kuping). 4.6.3 Membuat laporan tertulis hasil pengamatan jamur. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat mengagumi ciptaan Tuhan berupa organisme jamur yang sangat berperanan penting dalam kehidupan di bumi. 2. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk memanfaatkan jamur dalam kehidupan, terutama sebagai sumber pangan. Kognitif 1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi jamur berdasarkan pengalamannya dan kajian pustaka. 2. Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya. 3. Siswa dapat menemukan contoh jamur yang merugikan dan menguntungkan berdasarkan pengalamannya. 4. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh jamur baik yang menguntungkan maupun yang merugikan berdasarkan kajian literatur. Psikomotorik  Siswa dapat membuat preparat segar jamur untuk diamati secara langsung dengan mikroskop melalui eksperimen. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 43
  • 44.  Siswa dapat menseketsa tubuh buah berbagai jenis jamur (misalnya, jamur merang dan jamur kuping).  Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil pengamatan jamur. D. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Banyak jenis jamur yang dibudidayakan, karena dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomi tinggi. Namun ada pula jamur yang merugikan karena menyebabkan penyakit. Jamur tiram Amanita muscaria Amanita phalloides 2. Materi Konsep:  Ciri-ciri jamur: eukariotik, heterotrof, dinding sel dari kitin, uniseluler/ multiseluler, tidak berklorofil, hidup secara saproba/parasit/simbiosis mutualisme, reproduksi vegetatif (fragmentasi, spora aseksual) dan generatif (spora seksual).  Klasifikasi - Zygomycota, ciri-cirinya multiseluler, hifa tidak bersekat, senositik, tidak memiliki tubuh buah, memiliki rizoid dan stolon, hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme, reproduksi vegetatif (fragmentasi, sporangiospora) dan generatif (zigospora). - Ascomycota, ciri-cirinya uniseluler/multiseluler, hifa bersekat, tubuh buah askokarp ada/tidak ada, hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme, reproduksi vegetatif (pembelahan sel/pelepasan tunas, fragmentasi, konidiospora) dan generatif (askospora). - Basidiomycota: multiseluler, hifa bersekat, tubuh buah basidiokarp ada/tidak ada, reproduksi vegetatif (konidiospora) dan generatif (basidiospora), hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme. - Deuteromycota: bereproduksi secara vegetatif, sedangkan reproduksi secara generatif belum diketahui.  Simbiosis jamur dengan organisme lain: lichen dan mikorhiza (ektomikorhiza, endomikorhiza).  Peranan - Menguntungkan: makanan (campuran dalam masakan, pembuatan keju, tempe, sufu, kecap, tauco), minuman (sake, tuak, anggur), obat, dan antibiotik. - Merugikan: menimbulkan penyakit pada manusia (ketombe, blastomikosis, gatal), penyalit pada tumbuhan, pembusukan buah, makanan basi/busuk. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 44
  • 45.  Pembiakan/budidaya jamur bisa menggunakan medium serbuk kayu. 3. Materi Prinsip  Peranan jamur yang menguntungkan dan merugikan. 4. Materi Prosedural  Pengamatan struktur tubuh jamur. E. Metode Pembelajaran  Pembelajaran kolaboratif.  Ekplorasi perputakaan/internet.  Eksperimen F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (10 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang ciri-ciri jamur.  Memotivasi: Menayangkan gambar tempe yang merupakan jenis makanan Indonesia, yang terbuat dari bahan kedelai dan jamur.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati gambar tempe sebagai jenis makanan Indonesia, yang terbuat dari bahan kedelai dan jamur.  Siswa secara individu melakukan pengamatan dan menganalisis jamur yang bisa merubah kedelai menjadi tempe.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa disuruh menjelaskan ciri-ciri jamur berdasarkan pengalamannya (pernah melihat, memegang, atau memakan jamur). Siswa disuruh menjelaskan peranan jamur berdasarkan eksplorasi pustaka atau browsing materi di internet.  Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif dengan presentasi kelompok tentang ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, cara bereproduksi, dan peranan jamur.  Siswa bisa memberikan penilaian kepada sesama temannya yang aktif atau yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, dan cara bereproduksi jamur.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 45
  • 46.  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (25 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, cara bereproduksi jamur, dan peranan jamur.  Refleksi: memberikan pertanyaan ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, cara bereproduksi, dan peranan jamur.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada buku paket fitur kuis bio, diskusi, latihan soal (uji kompetensi).  Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan jamur. 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Bertanya pada siswa tentang berbagai macam bentuk, ukuran, dan jenis jamur yang biasa ditemukan di lingkungan sekitar.  Memotivasi: Menanyakan persiapan praktikum pengamatan jamur.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan jamur dengan menggunakan mikroskop dan lup.  Siswa mempelajari cara kerja praktikum pengamatan jamur.  Siswa dimotivasi/diberi kesempatan menanya tentang cara kerja praktikum.  Guru menjelaskan kembali untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar.  Eksplorasi: Siswa melakukan kegiatan praktik pengamatan jamur.  Siswa dimotivasi/diberi kesempatan menanya tentang hasil praktikum pengamatan jamur sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Elaborasi: Diskusi kelas membahas hasil pengamatan jamur.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat misalnya, bentuk dan struktur tubuh jamur mikroskopik maupun makroskospik.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur tubuh jamur. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 46
  • 47.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bentuk, ukuran, dan struktur tubuh jamur.  Tindak lanjut: Penugasan KMTT (kegiatan mandiri tidak terstruktur) berupa budidaya jamur di rumah/sekolah, membuat laporan tertulis. Rencana pembelajaran selanjutnya: Dunia Tumbuhan (Plantae) G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar:  Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 6. 2. Bahan Ajar:  Bahan presentasi, gambar-gambar jamur.  Bahan untuk eksperimen pengamatan jamur (misalnya jamur tempe, oncom, jamur merang, jamur kuping, lichen (simbiosis jamur dengan ganggang). 3. Alat:  Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet ( modem).  Peralatan untuk eksperimen pengamatan jamur (misalnya, mikroskop, kaca objek). H. Penilaian 1. Kognitif  Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif (misalnya, dari pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis).  Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).  Ulangan harian. Contoh soal:  Gambarkan struktur mikroskopis tubuh Rhizopus sp. lengkap dengan keterangan bagian-bagiannya.  Tempe dan oncom merupakan produk asli Indonesia. Jelaskan perbedaan tempe dengan oncom dalam hal bahan baku, nama jamur yang berperan, dan ciri-ciri jamurnya.  Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Ascomycota dengan Basidiomycota. 2. Psikomotorik  Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan jamur, hasil eksplorasi pustaka/internet. 3. Afektif  Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 47
  • 48. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator:  Membuat preparat segar jamur untuk diamati secara langsung dengan mikroskop melalui eksperimen.  Menseketsa tubuh buah berbagai jenis jamur (misalnya, jamur merang dan jamur kuping).  Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil pengamatan jamur. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pengamatan Jamur Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Persiapan alat dan bahan Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Kontribusi dalam teman kelompok Laporan tertulis praktikum 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, ...................................... ............................................ NIP................................ NIP..................................... -------------------- Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 48
  • 49. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 7 Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Dunia Tumbuhan (Plantae) Alokasi Waktu : 12 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 4 kali A. Kompetensi Dasar 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. 4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis. B. Indikator 3.7.1 Membandingkan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom Plantae (tumbuhan). 3.7.2 Menjelaskan ciri-ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. 3.7.3 Mengemukakan peranan berbagai tumbuhan berdasarkan pengalaman dan kajian literatur. 4.7.1 Mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar berdasarkan pengamatan ciri-cirinya. 4.7.2 Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengamatan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat mengagumi ciptaan Tuhan berbagai jenis tumbuhan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di bumi. 2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku dalam eksploitasi dan pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan secara arif dan menjaga kelestariannya. Kognitif 1. Siswa dapat membandingkan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom Plantae (tumbuhan) melalui pengamatan. 2. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. 3. Siswa dapat mengemukakan peranan berbagai tumbuhan berdasarkan pengalaman dan kajian literatur. Psikomotorik 1. Siswa dapat mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar berdasarkan pengamatan ciri-cirinya. 2. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengamatan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 49
  • 50. D. Materi Pembelajaran: 1. Materi Fakta: Terdapat berbagai jenis tumbuhan di bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kehidupan makhluk hidup lainnya. A B D E  Stratum A = lapisan tajuk (kanopi) hutan paling atas yang dibentuk oleh pepohonan dengan tinggi lebih dari 30 meter.  Stratum B = lapisan tajuk ke dua dari atas yang dibentuk oleh pepohonan dengan tinggi 20 – 30 meter.  Stratum C = lapisan tajuk ke tiga dari atas yang dibentuk oleh pepohonan dengan tinggi 4 – 20 meter.  Stratum D = lapisan tajuk ke empat dari atas yang dibentuk oleh spesies tumbuhan semak dan perdu dengan tinggi 1 – 4 meter. 2. Materi Konsep:  Ciri-ciri tumbuhan: eukariotik; multiseluler; dinding sel dari selulosa; berklorofil; berfotosintesis; memiliki akar, batang, daun; menyimpan cadangan makanan; bereproduksi secara vegetatif dan generatif.  Tumbuhan terdiri atas Bryophyta (lumut), Pteridophyta (paku), Spermatophyta (berbiji).  Lumut memiliki ciri-ciri: tubuh berbentuk peralihan antara talus dengan kormus, tidak memiliki pembuluh angkut, metagenesis, gametofit lebih dominan daripada sporofit, menghasilkan spora, habitat tempat yang lembap.  Tumbuhan paku, ciri-cirinya bentuk tubuh kormus, memiliki rizom dan pembuluh angkut, metagenesis, sporofit lebih dominan daripada gametofit, menghasilkan spora, daun muda menggulung, batang bercabang, habitat terutama tempat yang lembap.  Tumbuhan Berbiji - Gymnospermae, ciri-cirinya bakal biji tidak dilindungi daun buah, memiliki trakeid dan strobilus, pembuahan tunggal. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 50
  • 51. - Angiospermae, ciri-cirinya bakal biji dilindungi daun buah, memiliki xilem dan floem, berbunga, reproduksi vegetatif dan generatif.  Peranan Tumbuhan - Lumut: bahan pembalut, obat, dan bahan bakar. - Tumbuhan paku: tanaman hias, obat, sayuran, pupuk, pembuatan petasan, bahan penggosok, dan tiang bangunan. - Tumbuhan berbiji: tanaman hias, bahan makanan, obat, bahan industri, kayu bangunan, dan gulma. 3. Materi Prinsip  Perbedaan tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. 4. Materi Prosedural  Praktikum pengamatan tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan berbiji . E. Metode Pembelajaran:  Pembelajaran kooperatif.  Pembelajaran kolaboratif.  Eksperimen F. Kegiatan Pembelajaran: 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri umum tumbuhan.  Memotivasi: Menunjukkan gambar/film video berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan pada hutan hujan tropis.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar/ film video berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan pada hutan hujan tropis.  Siswa secara individu melakukan pengamatan dan menganalis is gambar/ film video secara cermat dan teliti.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Guru membentuk siswa menjadi kelompok kecil (misalnya, 4 orang) dengan tingkat kepandaian yang seimbang antar kelompok.  Eksplorasi: Siswa dalam kelompok kecil mengemukakan pendapatnya sesuai dengan pengetahuannya berkaitan dengan materi yang dibahas (lumut dan paku) berdasarkan pengalamannya sehari-hari dan kajian pustaka. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 51
  • 52.  Elaborasi: Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antar teman sekelompok) tentang materi yang dibahas, yaitu lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta).  Tanya jawab secara lisan oleh guru tentang lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta).  Pembelajaran kolaboratif materi yang sulit dengan presentasi kelompok tentang metagenesis (pergiliran keturunan) lumut dan paku. Siswa lainnya bisa bertanya dan temannya boleh mencoba menjawab.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta).  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan lumut dengan paku.  Refleksi: Memberikan kuis berkaitan dengan ciri-ciri tumbuhan lumut dan paku.  Tindak lanjut: Penugasan menanam tumbuhun paku sebagai tanaman hias di rumah.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan tumbuhan lumut dan paku. 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan tentang ciri-ciri umum tumbuhan lumut dan paku berdasarkan pengetahuan dan pengalaman siswa sehari-hari.  Memotivasi: Menanyakan persiapan praktikum tumbuhan lumut dan paku.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Siswa mempersiapkan peralatan praktikum pengamatan lumut dan paku.  Eksplorasi: Siswa melakukan pengamatan lumut dan paku sesuai dengan petunjuk cara kerja praktikum secara berkelompok.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Elaborasi: Diskusi kelompok dilanjutkan diskusi kelas tentang persamaan dan perbedaan antara lumut dengan paku, klasifikasi, dan peranan tumbuhan lumut dan paku. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 52
  • 53.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan lumut dengan paku.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan lumut dengan paku, klasifikasi, peranannya.  Refleksi: Memberikan kuis berkaitan dengan ciri-ciri lumut dan paku.  Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan dari buku teks tentang lumut dan paku.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Spermatophyta (tumbuhan berbiji). 3. Pertemuan ke-3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri umum tumbuhan berbiji.  Memotivasi: Guru menayangkan gambar/film video berbagai macam tumbuhan berbunga .  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalis is gambar/ film video berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan berbunga/berbiji.  Siswa secara individu melakukan pengamatan dan menganalis is gambar/ film video secara cermat dan teliti.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Membentuk kelompok kecil (misalnya, 4 orang) dengan tingkat kepandaian yang seimbang antar kelompok.  Eksplorasi: Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antar teman sekelompok) tentang materi yang dibahas, yaitu tumbuhan berbiji (Spermatophyta), yang meliputi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).  Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif materi yang sulit dengan presentasi kelompok tentang siklus hidup Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Siswa lainnya bisa bertanya dan temannya boleh mencoba menjawab. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 53
  • 54.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).  Refleksi: memberikan pertanyaan berkaitan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).  Tindak lanjut: Penugasan KTT (kegiatan tugas terstruktur) melakukan survei ke suatu tempat yang banyak ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan untuk mengidentifikasi ciri-cirinya dan mendata nama jenis tumbuhannya, serta membuat laporannya secara tertulis.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup (monokotil dan dikotil). 4. Pertemuan ke-4 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang perbedaan tumbuhan berbiji Gymnospermae dengan Angiospermae; tumbuhan Angiospermae (monokotil dengan dikotil).  Memotivasi: Menanyakan persiapan praktikum tumbuhan berbiji Gymnospermae dan Angiospermae (monokotil dan dikotil).  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)  Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan tumbuhan berbiji Gymnospermae dan Angiospermae (monokotil dan dikotil).  Siswa mempelajari cara kerja praktikum pengamatan tumbuhan berbiji Gymnospermae dan Angiospermae (monokotil dan dikotil).  Eksplorasi: Siswa melakukan kegiatan praktik pengamatan tumbuhan berbiji Gymnospermae dan Angiospermae (monokotil dan dikotil).  Siswa dimotivasi/diberi kesempatan menanya tentang hasil pengamatannya.  Elaborasi: Siswa berdiskusi tentang persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan berbiji Gymnospermae dengan Angiospermae; tumbuhan Angiospermae (monokotil dengan dikotil). Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 54
  • 55.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang persamaan/ perbedaan ciri-ciri tumbuhan berbiji Gymnospermae dengan Angiospermae; tumbuhan monokotil dengan dikotil.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan berbiji Gymnospermae dengan Angiospermae; tumbuhan Angiospermae (monokotil dengan dikotil).  Refleksi: Memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan persamaan/perbedaan tumbuhan berbiji Gymnospermae dengan Angiospermae; tumbuhan monokotil dengan dikotil.  Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis praktikum tentang pengamatan tumbuhan berbiji, mengerjakan soal-soal latihan di buku paket.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Dunia Hewan (Animalia) G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar:  Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 7. 2. Bahan Ajar:  Bahan presentasi, gambar/film video tentang stratifikasi hutan hujan tropis dan berbagai jenis tumbuhan.  Bahan untuk praktikum pengamatan tumbuhan (misalnya lumut, paku, dan tumbuhan berbiji). 3. Alat:  Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet ( modem).  Peralatan untuk praktikum pengamatan tumbuhan (misalnya, mikroskop, kaca objek, lup). H. Penilaian 1. Kognitif  Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif (misalnya, dari pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis).  Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).  Ulangan harian. Contoh soal:  Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri kelompok Plantae adalah .... a. memiliki klorofil b. eukariotik c. memiliki dinding sel Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 55
  • 56. d. tubuh multiseluler e. memiliki pembuluh angkut  Seorang siswa menemukan tumbuhan kecil yang tumbuh tegak di pagar tembok dengan ciri-ciri berukuran sekitar 1 cm, memiliki akar sederhana berbentuk benang, daunnya sangat kecil, di bagian ujung atas terdapat struktur berbentuk bulat lancip berwarna kecokelatan. Tumbuhan tersebut adalah .... a. Spermatophyta b. Gymnospermae c. Angiospermae d. Pteridophyta e. Bryophyta  Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri, yaitu …. a. memiliki bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya b. ujung akar tidak dilindungi oleh koleoriza c. ujung batang dilindungi oleh koleoptil d. tipe ikatan pembuluh angkut kolateral tertutup e. letak xilem dan floem tersebar 2. Psikomotorik  Unjuk kerja dan laporan tertulis praktik pengamatan tumbuhan di laboratorium, dan hasil survei tumbuhan di lapang.  Laporan tertulis hasil survei kesuatu tempat untuk mengidentifikasi ciri-ciri berbagai jenis tumbuhan (lumut, paku, tumbuhan berniji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. 3. Afektif  Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium. Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 56
  • 57. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator :  Mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar berdasarkan pengamatan ciri-cirinya.  Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengamatan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pengamatan Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta Tanggal Penilaian : Kelas : No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Persiapan alat dan bahan Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Kontribu si dalam teman kelompok Laporan tertulis praktikum di laboratorium Laporan tertulis hasil survei 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengetahui, ……………..., … Juli 2014 Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi, ...................................... ............................................ NIP................................ NIP..................................... -------------------- Irnaningtyas-Penerbit Erlangga Page 57