SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
PASANG SURUTPASANG SURUT
0
50
100
150
200
250
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
00.00
05.00
10.00
15.00
20.00
24-Jun-0425-Jun-0426-Jun-0427-Jun-0428-Jun-0429-Jun-0430-Jun-0401-Jul-0402-Jul-0403-Jul-0404-Jul-0405-Jul-0406-Jul-0407-Jul-0408-Jul-04
Waktu Pengamatan (Jam)
Elevasi(cm)
Elevasi MSL
PembangkitanPembangkitan
Pasang Surut (Pasut)Pasang Surut (Pasut)
 Menurut Newton : Pasut adalah gerakan naikMenurut Newton : Pasut adalah gerakan naik
turunnya air laut terutama akibat pengaruhturunnya air laut terutama akibat pengaruh
adanya gaya tarik menarik antara satu massaadanya gaya tarik menarik antara satu massa
bumi dan massa benda-benda angkasa,bumi dan massa benda-benda angkasa,
khususnya bulan dan matahari.khususnya bulan dan matahari.
 Selanjutnya Newton menyebutkan bahwaSelanjutnya Newton menyebutkan bahwa
besarnya gaya tarik menarik antara dua titikbesarnya gaya tarik menarik antara dua titik
massa berbanding langsung dengan massanyamassa berbanding langsung dengan massanya
dan berbanding terbalikdan berbanding terbalik dengan kuadratdengan kuadrat
jaraknya.jaraknya.
mm11. m. m22
F = kF = k
RR00
22
Di mana :Di mana :
F = gaya tarik menarik antara dua titik massaF = gaya tarik menarik antara dua titik massa
mm11 = titik massa 1= titik massa 1
mm22 = titik massa 2= titik massa 2
RR00
22
= jarak antara pusat titik massa 1 dan 2= jarak antara pusat titik massa 1 dan 2
k = konstanta gravitasi (6.67 x 10-11 New m2/kg2k = konstanta gravitasi (6.67 x 10-11 New m2/kg2))
 jarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahari, makajarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahari, maka
gaya tarik menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besargaya tarik menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besar 2,18 kali2,18 kali
daripada gaya yang diakibatkan oleh matahari, walaupun massa mataharidaripada gaya yang diakibatkan oleh matahari, walaupun massa matahari
jauh lebih besar.jauh lebih besar.
 Selain itu perputaran bumi pada porosnyaSelain itu perputaran bumi pada porosnya
(rotasi) akan menghasilkan(rotasi) akan menghasilkan gaya sentrifugalgaya sentrifugal
yang merupakan fungsi dari kecepatan sudutyang merupakan fungsi dari kecepatan sudut
rotasi dan jarak terhadap sumbu bumi. Akibatrotasi dan jarak terhadap sumbu bumi. Akibat
dari pengaruh gaya tarik menarik dan gayadari pengaruh gaya tarik menarik dan gaya
sentrifugal karena rotasi bumi, maka titik-titiksentrifugal karena rotasi bumi, maka titik-titik
massa di bumi dalam keadaan setimbang (Teorimassa di bumi dalam keadaan setimbang (Teori
Keseimbangan Pasut /Keseimbangan Pasut /tides equilibrium theorytides equilibrium theory))
 Dengan demikian maka terdapat beberapa gayaDengan demikian maka terdapat beberapa gaya
pembangkit pasang surut, yaitupembangkit pasang surut, yaitu gaya tarikgaya tarik
menarik antara bumi, bulan dan matahari sertamenarik antara bumi, bulan dan matahari serta
gaya sentrifugalgaya sentrifugal yang mempertahankanyang mempertahankan
kesetimbangan dinamik dari seluruh sistem yangkesetimbangan dinamik dari seluruh sistem yang
adaada
Bumi
Gaya Tarik Bulan & matahari
Bulan
Air laut pasang
Gaya Sentrifugal bumiAir laut surut
Matahari
Gaya Pembangkitan Pasang
Surut
Pasut Purnama (Pasut Purnama (Spring TideSpring Tide))
 Pasang surut air laut dipermukaan bumi dengan kedudukan tertinggi terjadi
pada saat titik pusat bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus
(deklinasi 0º atau 360º) dan saling memperkuatnya pengaruh dari masing-
masing gaya penggerak pasut (bulan dan matahari), pasang ini biasa disebut
Pasang Purnama (Spring Tide).
Pasut Perbani (Pasut Perbani (Neap TideNeap Tide))
 Pasang surut laut dengan tunggang minimum terjadi pada keadaan di mana
garis hubung titik-titik pusat bumi dan matahari tegak lurus dengan garis
hubung titik-titik pusat bumi dengan bulan. Pasang ini di namakan Pasang
Perbani (Neap Tide).
Tunggang Air Pasut (Tunggang Air Pasut (Tidal RangeTidal Range))
Merupakan perbedaan antara puncak pasangMerupakan perbedaan antara puncak pasang
tertingi (Air Tinggi/AT/tertingi (Air Tinggi/AT/High Water/HWHigh Water/HW) pada saat) pada saat
spring tidespring tide dengan air surut terendah (Airdengan air surut terendah (Air
Rendah/AR/Rendah/AR/Low Water/LWLow Water/LW) pada saat) pada saat neap tideneap tide
yang bisa mencapai beberapa meter hinggayang bisa mencapai beberapa meter hingga
puluhan meter.puluhan meter.
Besarnya selain dipengaruhi oleh posisi bulanBesarnya selain dipengaruhi oleh posisi bulan
terhadap bumi juga dipengaruhi oleh faktor jarakterhadap bumi juga dipengaruhi oleh faktor jarak
antara bulan dengan bumi dan jarak antara bumiantara bulan dengan bumi dan jarak antara bumi
dan matahari dalam masing-masing lintasandan matahari dalam masing-masing lintasan
orbit.orbit.
 Persamaan untuk tunggang pasut, yaitu :Persamaan untuk tunggang pasut, yaitu :
Jika Tipe pasang surut Semidiurnal/Mixed Tide PrevailingJika Tipe pasang surut Semidiurnal/Mixed Tide Prevailing
Semidiurnal :Semidiurnal :
HATHAT = LAT + 2(AK= LAT + 2(AK11+AO+AO11+AS+AS22+AM+AM22))
MHHWSMHHWS = LAT + 2(AS= LAT + 2(AS22+AM+AM22)+AK)+AK11+AO+AO11
MHHWNMHHWN = LAT + 2AM= LAT + 2AM22 +AK+AK11 + AO+ AO11
MSLMSL
MLLWNMLLWN = LAT + 2AS= LAT + 2AS22 + AK+ AK11 + AO+ AO11
MLLWSMLLWS = LAT + AK= LAT + AK11 + AO+ AO11
LATLAT = MSL – AK= MSL – AK11 - AO- AO11 – AS– AS22 – AM– AM22
Jika Tipe pasang surut Diurnal/Mixed Tide PrevailingJika Tipe pasang surut Diurnal/Mixed Tide Prevailing
Diurnal :Diurnal :
HATHAT = LAT + 2(AK= LAT + 2(AK11+AO+AO11+AS+AS22+AM+AM22))
MHHWSMHHWS = LAT + 2(AK= LAT + 2(AK11+AO+AO11)+)+ 22
MHHWNMHHWN = LAT + 2 AK= LAT + 2 AK11 + AS+ AS22+AM+AM22
MSLMSL
MLLWNMLLWN = LAT + 2AO= LAT + 2AO11 + AS+ AS22+ AM+ AM22
MLLWSMLLWS = LAT + AS= LAT + AS22 + AM+ AM22
LATLAT = MSL – AK= MSL – AK11 - AO- AO11 – AS– AS22 – AM– AM22
(Surimiharja, 1997)(Surimiharja, 1997)
HAT = Highest Astronomical Tide
MHHWS = Mean High Higher Water Spring
MHHWN = Mean High Higher Water Neap
MSL = Mean Sea Level
MLLWN = Mean Low Lower Water Neap
MLLWS = Mean Low Lower Water Spring
LAT = Lowest Astronomical Tide
Tipe PasutTipe Pasut
 Pasang surutPasang surut harian tunggal (harian tunggal (diurnal tidediurnal tide),),
dalam satu hari terjadi satu kali air pasangdalam satu hari terjadi satu kali air pasang
dan satu kali air surut. Periode pasang surutdan satu kali air surut. Periode pasang surut
adalah 24 jam 50 menit.adalah 24 jam 50 menit.
Tinggi air
(cm)
12
Waktu
(Jam)
60 18 24
DT
 Pasang surutPasang surut harian ganda (harian ganda (semidiurnal tidesemidiurnal tide),), dalamdalam
satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali airsatu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air
surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasangsurut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang
surut terjadi secara berurutan secara teratur. Periodesurut terjadi secara berurutan secara teratur. Periode
pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.
Pasang surut ini terdapat di Selat Malaka sampai LautPasang surut ini terdapat di Selat Malaka sampai Laut
Andaman.Andaman.
Tinggi air
(cm)
12
Waktu
(Jam)60 18 24
DT
 Pasang surutPasang surut campuran condong ke harian tunggalcampuran condong ke harian tunggal
((mixed tide prevailing diurnalmixed tide prevailing diurnal),), dalam satu hari terjadidalam satu hari terjadi
satu kali air pasang dan satu kali air surut tetapi kadang-satu kali air pasang dan satu kali air surut tetapi kadang-
kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasangkadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang
dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yangdan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang
sangat berbedasangat berbeda
Tinggi air
(cm)
120 24
DT
Waktu
(Jam)
 Pasang surutPasang surut campuran condong ke harian gandacampuran condong ke harian ganda
((mixed tide prevailing semidiurnalmixed tide prevailing semidiurnal), pada tipe ini dalam), pada tipe ini dalam
satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali airsatu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air
surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda.surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda.
Tinggi air
(cm)
12
Waktu
(Jam)0 24
DT
 Tipe pasang surut dapatTipe pasang surut dapat
diketahui dengan pasti dengandiketahui dengan pasti dengan
cara mendapatkancara mendapatkan bilangan/bilangan/
konstanta pasut (Tidalkonstanta pasut (Tidal
Constant/Form-zahl)Constant/Form-zahl) yangyang
dihitung dengan menggunakandihitung dengan menggunakan
metode Admiraltimetode Admiralti yangyang
merupakan perbandinganmerupakan perbandingan
jumlah amplitudo komponenjumlah amplitudo komponen
diurnal terhadap amplitudodiurnal terhadap amplitudo
komponen semidiurnal, yangkomponen semidiurnal, yang
dinyatakan dengan :dinyatakan dengan :
AK1 + AO1
F =
AM2 + AS2
NILAINILAI
BENTUKBENTUK
JENISJENIS
PASUTPASUT
FENOMENAFENOMENA
O < F <0.25O < F <0.25 HarianHarian
gandaganda
2x pasang sehari2x pasang sehari
dengn tinggi relatifdengn tinggi relatif
samasama
0.25 <0.25 < F <1.5 CampuranCampuran
gandaganda
2x pasang sehari2x pasang sehari
dengan perbedaandengan perbedaan
tinggi dan intervaltinggi dan interval
yang berbedayang berbeda
1.5 <1.5 < Ff<3 CampuranCampuran
tunggaltunggal
1 x atau 2 x pasang1 x atau 2 x pasang
sehari dengansehari dengan
interval yang berbedainterval yang berbeda
F > 3 TunggalTunggal 1 x pasang sehari,1 x pasang sehari,
saatsaat springspring bisabisa
terjadi 2x pasangterjadi 2x pasang
seharisehari
Tabel 1. Pengelompokan Tipe Pasut
Tabel 2. Komponen/Konstanta Harmonik Pasut UtamaTabel 2. Komponen/Konstanta Harmonik Pasut Utama
JENISJENIS NAMANAMA
KOMPONENKOMPONEN
PERIODA (jam)PERIODA (jam) FENOMENAFENOMENA
SemidiurnalSemidiurnal MM22 12.2412.24 Gravitasi bulan dengan orbit lingkaran danGravitasi bulan dengan orbit lingkaran dan
sejajr ekuator bumisejajr ekuator bumi
SS22 12.0012.00 Gravitasi matahari dengan orbit lingkaranGravitasi matahari dengan orbit lingkaran
dan sejajr ekuator bumidan sejajr ekuator bumi
NN22 12.6612.66 Perubahan jarak bulan ke bumi akibatPerubahan jarak bulan ke bumi akibat
lintasan yang berbentuk elipslintasan yang berbentuk elips
KK22 11.9711.97 Perubahan jarak bulan ke bumi akibatPerubahan jarak bulan ke bumi akibat
lintasan yang berbentuk elipslintasan yang berbentuk elips
DiurnalDiurnal KK11 23.9323.93 Deklinasi sistem bulan dan matahariDeklinasi sistem bulan dan matahari
OO11 25.8225.82 Deklinasi bulanDeklinasi bulan
PP11 24.0724.07 Deklinasi matahariDeklinasi matahari
Perioda panjangPerioda panjang MMff 327.86327.86 Variasi setengah bulananVariasi setengah bulanan
MMmm 661.30661.30 Variasi bulananVariasi bulanan
SSsasa 2191.432191.43 Variasi semi tahunanVariasi semi tahunan
Perairan dangkalPerairan dangkal 2SM2SM22 11.6111.61 Interaksi bulan dan matahariInteraksi bulan dan matahari
MNSMNS22 13.1313.13 Interaksi bulan dan matahari dgn perubahanInteraksi bulan dan matahari dgn perubahan
jarak matahari akibat lintasan berbentuk elipsjarak matahari akibat lintasan berbentuk elips
MKMK33 8.188.18 Interaksi bulan dan matahari dgn perubahanInteraksi bulan dan matahari dgn perubahan
jarak bulani akibat lintasan berbentuk elipsjarak bulani akibat lintasan berbentuk elips
MM44 6.216.21 2 x kecepatan sudut M2 x kecepatan sudut M22
MSMS44 2.202.20 Interaksi MInteraksi M22 dan Sdan S22
Arus Pasut (Arus Pasut (Tidal CurrentTidal Current))
 Merupakan gerak horisontal badan air menuju danMerupakan gerak horisontal badan air menuju dan
menjauhi pantai seiring dengan naik turunnya muka lautmenjauhi pantai seiring dengan naik turunnya muka laut
yang disebabkan oleh gaya-gaya pembangkit pasutyang disebabkan oleh gaya-gaya pembangkit pasut
 Arus pasut memiliki sifat bergerak denganArus pasut memiliki sifat bergerak dengan arah yangarah yang
saling bertolak belakang (saling bertolak belakang (bi-directionalbi-directional). Arah arus saat). Arah arus saat
air meninggi biasanya bertolak belakang dengan arahair meninggi biasanya bertolak belakang dengan arah
arus saat air merendah.arus saat air merendah.
 Kecepatan arus pasut minimum atau efektif nol terjadiKecepatan arus pasut minimum atau efektif nol terjadi
saat air tinggi atau air rendah (saat air tinggi atau air rendah (slack watersslack waters), pada saat-), pada saat-
saat tersebutsaat tersebut pasut maksimum terjadi saatpasut maksimum terjadi saat-saat antara
air tinggi dan air rendah. Dengan demikian, periodatinggi dan air rendah. Dengan demikian, perioda
kecepatan arus pasut akan mengikuti perioda pasutkecepatan arus pasut akan mengikuti perioda pasut
yang membangkitkannya.yang membangkitkannya.
c
c
c
c
c
c
#
#
#
#
#
Mangarabombang
Samataring
Bainang
Bilalang
Tongketongke
5°9'20"5°9'00"5°8'40"5°8'20"
120°16'00" 120°16'20" 120°16'40" 120°17'00"
> -3
-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
Keterangan
Kedalaman (meter)
-0.5 m
-1 m
-1.5 m
-2 m
-2.5 m
-3 m
>3 m
Stasiun Posisi
Kecepatan
(m/dt)
Arah (oN) Keterangan
1 120o 16' 31'' 5o 8' 24'' 0,50 300 Menuju Pasang
2 120o 16' 41'' 5o 8' 34 0,60 280 Menuju Pasang
3 120o 16' 23'' 5o 8' 50'' 0,49 305 Menuju Pasang
4 120o 16' 39'' 5o 8' 53'' 0,43 270 Menuju Pasang
5 120o 16' 35'' 5o 9' 16'' 0,44 290 Menuju Pasang
6 120o 16' 53'' 5o 9' 5'' 0,22 325 Menuju Pasang
Arus Pasang
(flood currents)
c
c
c
c
c
c
#
#
#
#
#
Mangarabombang
Samataring
Bainang
Bilalang
Tongketongke
5°9'20"5°9'00"5°8'40"5°8'20"
120°16'00" 120°16'20" 120°16'40" 120°17'00"
> -3
-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
Keterangan
Kedalaman (meter)
-0.5 m
-1 m
-1.5 m
-2 m
-2.5 m
-3 m
>3 m
Stasiun Posisi Stasiun Kecepatan (m/s) Arah (oN) Keterangan
1 120o 16' 31'' 5o 8' 24'' 0,095 60 Menuju Surut
2 120o 16' 41'' 5o 8' 34 0,042 130 Menuju Surut
3 120o 16' 23'' 5o 8' 50'' 0,102 130 Menuju Surut
4 120o 16' 39'' 5o 8' 53'' 0,248 70 Menuju Surut
5 120o 16' 35'' 5o 9' 16'' 0,042 40 Menuju Surut
6 120o 16' 53'' 5o 9' 5'' 0,083 20 Menuju Surut
Arus Surut
(ebb currents)
Datum Referensi / Datum VertikalDatum Referensi / Datum Vertikal
 Duduk Tengah (DT) / Mean Sea Level (MSL)Duduk Tengah (DT) / Mean Sea Level (MSL)
adalah permukaan laut rata-rata yang merupakan suatu kedudukan yangadalah permukaan laut rata-rata yang merupakan suatu kedudukan yang
ditentukan melalui pengamatan air laut (pengamatan pasut) untuk setiapditentukan melalui pengamatan air laut (pengamatan pasut) untuk setiap
jam, hari, bulan atau tahun.jam, hari, bulan atau tahun.
 Dalam survey hidrografi dikenal dua istilah DT, yaitu :Dalam survey hidrografi dikenal dua istilah DT, yaitu :
DT HarianDT Harian pada umumnya ditentukan melalui pengamatan permukaan lautpada umumnya ditentukan melalui pengamatan permukaan laut
setiap jam selama satu hari (dari jam 00.00 sampai dengan jam 23.00),setiap jam selama satu hari (dari jam 00.00 sampai dengan jam 23.00),
sehingga diperoleh 24 harga hasil pengamatan.sehingga diperoleh 24 harga hasil pengamatan.
DT BulananDT Bulanan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Harian untuk waktuditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Harian untuk waktu
satu bulan. DT Bulanan ini tidak memiliki masa perubahan yang pendeksatu bulan. DT Bulanan ini tidak memiliki masa perubahan yang pendek
seperti DT Harian di mana hampir memperlihatkan perubahan yang merata.seperti DT Harian di mana hampir memperlihatkan perubahan yang merata.
DT TahunanDT Tahunan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Bulanan untuk waktuditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Bulanan untuk waktu
satu tahun (12 bulan).satu tahun (12 bulan).
DT SejatiDT Sejati, merupakan muka laut rata-rata ideal yang tidak lagi dipengaruhi, merupakan muka laut rata-rata ideal yang tidak lagi dipengaruhi
oleh keadaan pasang surut, di mana pengamatan kedudukan permukaanoleh keadaan pasang surut, di mana pengamatan kedudukan permukaan
laut haruslah dilakukan paling sedikit selama 18,6 tahun.laut haruslah dilakukan paling sedikit selama 18,6 tahun. (Djaja, 1979)(Djaja, 1979)
 Perhitungan DT dapat dihitung dengan beberapa caraPerhitungan DT dapat dihitung dengan beberapa cara
sesuai dengan periode :sesuai dengan periode :
-- Perhitungan periode jangka pendekPerhitungan periode jangka pendek selama satu hariselama satu hari
-- Perhitungan periode satu bulanPerhitungan periode satu bulan
-- Perhitungan periode berbulan-bulanPerhitungan periode berbulan-bulan untuk mencariuntuk mencari
(mendapatkan) Z(mendapatkan) Z00 yang tepatyang tepat
-- Perhitungan periode bertahun-tahunPerhitungan periode bertahun-tahun untuk mengetahuiuntuk mengetahui
perubahan dari tahun ke tahun dan perubahan periodeperubahan dari tahun ke tahun dan perubahan periode
jangka panjang.jangka panjang. (Sitepu(Sitepu dalamdalam Teknologi Survei Laut, 1996)Teknologi Survei Laut, 1996)
 Selain itu nilai DT dapat diperoleh dari hasilSelain itu nilai DT dapat diperoleh dari hasil analisaanalisa
harmonik dengan metode admiralty (konstanta Sharmonik dengan metode admiralty (konstanta S00).).
Grafik Pasang Surut Perairan Tanjung Bayam,
Kec. Tamalate, Kota Makassar
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
Jam Pengamatan
TinggiMukaAir(cm)
Grafik Tinggi
Air (cm)
Nilai DT /Mean Sea Level (MSL) : 69.76 = 70 cm
DT/MSL Harian dengan Perhitungan Jangka Pendek
 Muka Surutan atau Chart Datum (Zo)Muka Surutan atau Chart Datum (Zo)
adalah bidang yang terletak di bawah air rendah terendah rata-adalah bidang yang terletak di bawah air rendah terendah rata-
rata surut, diukur sebesar nilai muka surutan dari DT selamarata surut, diukur sebesar nilai muka surutan dari DT selama
penelitian atau nilai muka surutan yang telah mengalami koreksipenelitian atau nilai muka surutan yang telah mengalami koreksi
musim dari DT sejati.musim dari DT sejati.
Perhitungan nilai muka surutan dapat dilakukan denganPerhitungan nilai muka surutan dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai formula, yaitu :menggunakan berbagai formula, yaitu :
Defenisi dari Prancis (Lowest Predicted Low Water),Defenisi dari Prancis (Lowest Predicted Low Water),
Zo = 1,2 (MZo = 1,2 (M22 + S+ S22 + K+ K22))
Defenisi Admiralty Inggris,Defenisi Admiralty Inggris, Zo = 1,1 (MZo = 1,1 (M22 + S+ S22))
Defenisi dari Pantai Timur Amerika (Mean Low Water),Defenisi dari Pantai Timur Amerika (Mean Low Water), ZZ00 = M= M22
Defenisi dari Australia (Indian Low Water Spring),Defenisi dari Australia (Indian Low Water Spring),
Zo = AMZo = AM22 + AS+ AS22 + AK+ AK11 + AO+ AO11
( Mihardja, 1987( Mihardja, 1987 dalamdalam Ongkosongo dan Suyarso, 1989 dan SitepuOngkosongo dan Suyarso, 1989 dan Sitepu dalamdalam
Teknologi Survei Laut, 1996).Teknologi Survei Laut, 1996).
 Air Tinggi Tertinggi (ATT)Air Tinggi Tertinggi (ATT)
Datum pasut lain yang biasa dipakai untuk keperluanDatum pasut lain yang biasa dipakai untuk keperluan
hidrografi adalah air tinggi tertinggi, biasa disebuthidrografi adalah air tinggi tertinggi, biasa disebut
sebagai datum elevasi yang didefenisikan menurutsebagai datum elevasi yang didefenisikan menurut
persamaan di bawah ini :persamaan di bawah ini :
NN
SS00 ++ ΣΣ AiAi
i=1i=1
Amplitudo komponen yang dipergunakan dalamAmplitudo komponen yang dipergunakan dalam
persamaan tersebut adalah amplitudo komponen dari Mpersamaan tersebut adalah amplitudo komponen dari M22,,
SS22, K, K11, dan O, dan O11..
(Mihardja dan Setiadi(Mihardja dan Setiadi dalamdalam Ongkosongo dan Suyarso, 1989)Ongkosongo dan Suyarso, 1989)
Pemanfaatan PasutPemanfaatan Pasut
 Pencemaran perairanPencemaran perairan
 Kegiatan perikanan tambak ikan/udang diKegiatan perikanan tambak ikan/udang di
wilayah pantaiwilayah pantai
 Sumber energi listrikSumber energi listrik
 Perencanaan tata ruang kawasanPerencanaan tata ruang kawasan
pesisir/pantaipesisir/pantai
Pasang Surut Grafik

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

FENOMENA CUACA STORM SURGE
FENOMENA CUACA STORM SURGEFENOMENA CUACA STORM SURGE
FENOMENA CUACA STORM SURGE
 
Arus lautan
Arus lautanArus lautan
Arus lautan
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)
 
viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
 
Bentang Alam Bawah Samudera
Bentang Alam Bawah SamuderaBentang Alam Bawah Samudera
Bentang Alam Bawah Samudera
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan Siklontropis
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Lapisan Batas Atmosfer
Lapisan Batas AtmosferLapisan Batas Atmosfer
Lapisan Batas Atmosfer
 
Pengantar oceanografi up welling
Pengantar oceanografi up wellingPengantar oceanografi up welling
Pengantar oceanografi up welling
 
Fisika - tsunami
Fisika - tsunamiFisika - tsunami
Fisika - tsunami
 
Gelombang pasut
Gelombang pasutGelombang pasut
Gelombang pasut
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
The geology of sumatra
The geology of sumatraThe geology of sumatra
The geology of sumatra
 
Arus Laut
Arus LautArus Laut
Arus Laut
 
Makalah elektromagnetik
Makalah elektromagnetikMakalah elektromagnetik
Makalah elektromagnetik
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic Plate
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 

Similar a Pasang Surut Grafik

Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdfPertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdfZetsaonaSihotang
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air lautRetno Pratiwi
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxiphank1
 
Tugas makalah plh tentang bencana alam
Tugas makalah plh  tentang bencana alamTugas makalah plh  tentang bencana alam
Tugas makalah plh tentang bencana alamirvanhamdi
 
Geografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus LautGeografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus LautRamadhani Sardiman
 
sifat umum gelombang
sifat umum gelombangsifat umum gelombang
sifat umum gelombangannisnuruli
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGISansanikhs
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahinfosanitasi
 
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsoal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsurianaSMAN2MAJENE
 
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisik
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisikBuku panduan praktikum_oseanografi_fisik
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisikreza_33
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, dan Sumber Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, dan Sumber GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, dan Sumber Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, dan Sumber Gempanoussevarenna
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentVeronika Pohan
 
Teks eksplanasi tsunami
Teks eksplanasi tsunamiTeks eksplanasi tsunami
Teks eksplanasi tsunamiNazrizza Alba
 

Similar a Pasang Surut Grafik (20)

Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdfPertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 
Pasang Surut
Pasang SurutPasang Surut
Pasang Surut
 
Gerakan air__laut
Gerakan  air__lautGerakan  air__laut
Gerakan air__laut
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
 
PPT TSUNAMI.pptx
PPT TSUNAMI.pptxPPT TSUNAMI.pptx
PPT TSUNAMI.pptx
 
Tugas makalah plh tentang bencana alam
Tugas makalah plh  tentang bencana alamTugas makalah plh  tentang bencana alam
Tugas makalah plh tentang bencana alam
 
Geografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus LautGeografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus Laut
 
sifat umum gelombang
sifat umum gelombangsifat umum gelombang
sifat umum gelombang
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
 
Materi Geografi SMA
Materi Geografi SMAMateri Geografi SMA
Materi Geografi SMA
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
 
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsoal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
 
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisik
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisikBuku panduan praktikum_oseanografi_fisik
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisik
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, dan Sumber Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, dan Sumber GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, dan Sumber Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, dan Sumber Gempa
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
 
Teks eksplanasi tsunami
Teks eksplanasi tsunamiTeks eksplanasi tsunami
Teks eksplanasi tsunami
 
Pelabuhan ke 3
Pelabuhan ke 3Pelabuhan ke 3
Pelabuhan ke 3
 
Pasut
PasutPasut
Pasut
 
Pantaiss
PantaissPantaiss
Pantaiss
 

Pasang Surut Grafik

  • 2. PembangkitanPembangkitan Pasang Surut (Pasut)Pasang Surut (Pasut)  Menurut Newton : Pasut adalah gerakan naikMenurut Newton : Pasut adalah gerakan naik turunnya air laut terutama akibat pengaruhturunnya air laut terutama akibat pengaruh adanya gaya tarik menarik antara satu massaadanya gaya tarik menarik antara satu massa bumi dan massa benda-benda angkasa,bumi dan massa benda-benda angkasa, khususnya bulan dan matahari.khususnya bulan dan matahari.  Selanjutnya Newton menyebutkan bahwaSelanjutnya Newton menyebutkan bahwa besarnya gaya tarik menarik antara dua titikbesarnya gaya tarik menarik antara dua titik massa berbanding langsung dengan massanyamassa berbanding langsung dengan massanya dan berbanding terbalikdan berbanding terbalik dengan kuadratdengan kuadrat jaraknya.jaraknya.
  • 3. mm11. m. m22 F = kF = k RR00 22 Di mana :Di mana : F = gaya tarik menarik antara dua titik massaF = gaya tarik menarik antara dua titik massa mm11 = titik massa 1= titik massa 1 mm22 = titik massa 2= titik massa 2 RR00 22 = jarak antara pusat titik massa 1 dan 2= jarak antara pusat titik massa 1 dan 2 k = konstanta gravitasi (6.67 x 10-11 New m2/kg2k = konstanta gravitasi (6.67 x 10-11 New m2/kg2))  jarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahari, makajarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahari, maka gaya tarik menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besargaya tarik menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besar 2,18 kali2,18 kali daripada gaya yang diakibatkan oleh matahari, walaupun massa mataharidaripada gaya yang diakibatkan oleh matahari, walaupun massa matahari jauh lebih besar.jauh lebih besar.
  • 4.  Selain itu perputaran bumi pada porosnyaSelain itu perputaran bumi pada porosnya (rotasi) akan menghasilkan(rotasi) akan menghasilkan gaya sentrifugalgaya sentrifugal yang merupakan fungsi dari kecepatan sudutyang merupakan fungsi dari kecepatan sudut rotasi dan jarak terhadap sumbu bumi. Akibatrotasi dan jarak terhadap sumbu bumi. Akibat dari pengaruh gaya tarik menarik dan gayadari pengaruh gaya tarik menarik dan gaya sentrifugal karena rotasi bumi, maka titik-titiksentrifugal karena rotasi bumi, maka titik-titik massa di bumi dalam keadaan setimbang (Teorimassa di bumi dalam keadaan setimbang (Teori Keseimbangan Pasut /Keseimbangan Pasut /tides equilibrium theorytides equilibrium theory))  Dengan demikian maka terdapat beberapa gayaDengan demikian maka terdapat beberapa gaya pembangkit pasang surut, yaitupembangkit pasang surut, yaitu gaya tarikgaya tarik menarik antara bumi, bulan dan matahari sertamenarik antara bumi, bulan dan matahari serta gaya sentrifugalgaya sentrifugal yang mempertahankanyang mempertahankan kesetimbangan dinamik dari seluruh sistem yangkesetimbangan dinamik dari seluruh sistem yang adaada
  • 5. Bumi Gaya Tarik Bulan & matahari Bulan Air laut pasang Gaya Sentrifugal bumiAir laut surut Matahari Gaya Pembangkitan Pasang Surut
  • 6. Pasut Purnama (Pasut Purnama (Spring TideSpring Tide))  Pasang surut air laut dipermukaan bumi dengan kedudukan tertinggi terjadi pada saat titik pusat bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus (deklinasi 0º atau 360º) dan saling memperkuatnya pengaruh dari masing- masing gaya penggerak pasut (bulan dan matahari), pasang ini biasa disebut Pasang Purnama (Spring Tide).
  • 7. Pasut Perbani (Pasut Perbani (Neap TideNeap Tide))  Pasang surut laut dengan tunggang minimum terjadi pada keadaan di mana garis hubung titik-titik pusat bumi dan matahari tegak lurus dengan garis hubung titik-titik pusat bumi dengan bulan. Pasang ini di namakan Pasang Perbani (Neap Tide).
  • 8. Tunggang Air Pasut (Tunggang Air Pasut (Tidal RangeTidal Range)) Merupakan perbedaan antara puncak pasangMerupakan perbedaan antara puncak pasang tertingi (Air Tinggi/AT/tertingi (Air Tinggi/AT/High Water/HWHigh Water/HW) pada saat) pada saat spring tidespring tide dengan air surut terendah (Airdengan air surut terendah (Air Rendah/AR/Rendah/AR/Low Water/LWLow Water/LW) pada saat) pada saat neap tideneap tide yang bisa mencapai beberapa meter hinggayang bisa mencapai beberapa meter hingga puluhan meter.puluhan meter. Besarnya selain dipengaruhi oleh posisi bulanBesarnya selain dipengaruhi oleh posisi bulan terhadap bumi juga dipengaruhi oleh faktor jarakterhadap bumi juga dipengaruhi oleh faktor jarak antara bulan dengan bumi dan jarak antara bumiantara bulan dengan bumi dan jarak antara bumi dan matahari dalam masing-masing lintasandan matahari dalam masing-masing lintasan orbit.orbit.
  • 9.  Persamaan untuk tunggang pasut, yaitu :Persamaan untuk tunggang pasut, yaitu : Jika Tipe pasang surut Semidiurnal/Mixed Tide PrevailingJika Tipe pasang surut Semidiurnal/Mixed Tide Prevailing Semidiurnal :Semidiurnal : HATHAT = LAT + 2(AK= LAT + 2(AK11+AO+AO11+AS+AS22+AM+AM22)) MHHWSMHHWS = LAT + 2(AS= LAT + 2(AS22+AM+AM22)+AK)+AK11+AO+AO11 MHHWNMHHWN = LAT + 2AM= LAT + 2AM22 +AK+AK11 + AO+ AO11 MSLMSL MLLWNMLLWN = LAT + 2AS= LAT + 2AS22 + AK+ AK11 + AO+ AO11 MLLWSMLLWS = LAT + AK= LAT + AK11 + AO+ AO11 LATLAT = MSL – AK= MSL – AK11 - AO- AO11 – AS– AS22 – AM– AM22 Jika Tipe pasang surut Diurnal/Mixed Tide PrevailingJika Tipe pasang surut Diurnal/Mixed Tide Prevailing Diurnal :Diurnal : HATHAT = LAT + 2(AK= LAT + 2(AK11+AO+AO11+AS+AS22+AM+AM22)) MHHWSMHHWS = LAT + 2(AK= LAT + 2(AK11+AO+AO11)+)+ 22 MHHWNMHHWN = LAT + 2 AK= LAT + 2 AK11 + AS+ AS22+AM+AM22 MSLMSL MLLWNMLLWN = LAT + 2AO= LAT + 2AO11 + AS+ AS22+ AM+ AM22 MLLWSMLLWS = LAT + AS= LAT + AS22 + AM+ AM22 LATLAT = MSL – AK= MSL – AK11 - AO- AO11 – AS– AS22 – AM– AM22 (Surimiharja, 1997)(Surimiharja, 1997) HAT = Highest Astronomical Tide MHHWS = Mean High Higher Water Spring MHHWN = Mean High Higher Water Neap MSL = Mean Sea Level MLLWN = Mean Low Lower Water Neap MLLWS = Mean Low Lower Water Spring LAT = Lowest Astronomical Tide
  • 10. Tipe PasutTipe Pasut  Pasang surutPasang surut harian tunggal (harian tunggal (diurnal tidediurnal tide),), dalam satu hari terjadi satu kali air pasangdalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode pasang surutdan satu kali air surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit.adalah 24 jam 50 menit. Tinggi air (cm) 12 Waktu (Jam) 60 18 24 DT
  • 11.  Pasang surutPasang surut harian ganda (harian ganda (semidiurnal tidesemidiurnal tide),), dalamdalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali airsatu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasangsurut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur. Periodesurut terjadi secara berurutan secara teratur. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Pasang surut ini terdapat di Selat Malaka sampai LautPasang surut ini terdapat di Selat Malaka sampai Laut Andaman.Andaman. Tinggi air (cm) 12 Waktu (Jam)60 18 24 DT
  • 12.  Pasang surutPasang surut campuran condong ke harian tunggalcampuran condong ke harian tunggal ((mixed tide prevailing diurnalmixed tide prevailing diurnal),), dalam satu hari terjadidalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut tetapi kadang-satu kali air pasang dan satu kali air surut tetapi kadang- kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasangkadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yangdan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbedasangat berbeda Tinggi air (cm) 120 24 DT Waktu (Jam)
  • 13.  Pasang surutPasang surut campuran condong ke harian gandacampuran condong ke harian ganda ((mixed tide prevailing semidiurnalmixed tide prevailing semidiurnal), pada tipe ini dalam), pada tipe ini dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali airsatu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda.surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda. Tinggi air (cm) 12 Waktu (Jam)0 24 DT
  • 14.  Tipe pasang surut dapatTipe pasang surut dapat diketahui dengan pasti dengandiketahui dengan pasti dengan cara mendapatkancara mendapatkan bilangan/bilangan/ konstanta pasut (Tidalkonstanta pasut (Tidal Constant/Form-zahl)Constant/Form-zahl) yangyang dihitung dengan menggunakandihitung dengan menggunakan metode Admiraltimetode Admiralti yangyang merupakan perbandinganmerupakan perbandingan jumlah amplitudo komponenjumlah amplitudo komponen diurnal terhadap amplitudodiurnal terhadap amplitudo komponen semidiurnal, yangkomponen semidiurnal, yang dinyatakan dengan :dinyatakan dengan : AK1 + AO1 F = AM2 + AS2 NILAINILAI BENTUKBENTUK JENISJENIS PASUTPASUT FENOMENAFENOMENA O < F <0.25O < F <0.25 HarianHarian gandaganda 2x pasang sehari2x pasang sehari dengn tinggi relatifdengn tinggi relatif samasama 0.25 <0.25 < F <1.5 CampuranCampuran gandaganda 2x pasang sehari2x pasang sehari dengan perbedaandengan perbedaan tinggi dan intervaltinggi dan interval yang berbedayang berbeda 1.5 <1.5 < Ff<3 CampuranCampuran tunggaltunggal 1 x atau 2 x pasang1 x atau 2 x pasang sehari dengansehari dengan interval yang berbedainterval yang berbeda F > 3 TunggalTunggal 1 x pasang sehari,1 x pasang sehari, saatsaat springspring bisabisa terjadi 2x pasangterjadi 2x pasang seharisehari Tabel 1. Pengelompokan Tipe Pasut
  • 15. Tabel 2. Komponen/Konstanta Harmonik Pasut UtamaTabel 2. Komponen/Konstanta Harmonik Pasut Utama JENISJENIS NAMANAMA KOMPONENKOMPONEN PERIODA (jam)PERIODA (jam) FENOMENAFENOMENA SemidiurnalSemidiurnal MM22 12.2412.24 Gravitasi bulan dengan orbit lingkaran danGravitasi bulan dengan orbit lingkaran dan sejajr ekuator bumisejajr ekuator bumi SS22 12.0012.00 Gravitasi matahari dengan orbit lingkaranGravitasi matahari dengan orbit lingkaran dan sejajr ekuator bumidan sejajr ekuator bumi NN22 12.6612.66 Perubahan jarak bulan ke bumi akibatPerubahan jarak bulan ke bumi akibat lintasan yang berbentuk elipslintasan yang berbentuk elips KK22 11.9711.97 Perubahan jarak bulan ke bumi akibatPerubahan jarak bulan ke bumi akibat lintasan yang berbentuk elipslintasan yang berbentuk elips DiurnalDiurnal KK11 23.9323.93 Deklinasi sistem bulan dan matahariDeklinasi sistem bulan dan matahari OO11 25.8225.82 Deklinasi bulanDeklinasi bulan PP11 24.0724.07 Deklinasi matahariDeklinasi matahari Perioda panjangPerioda panjang MMff 327.86327.86 Variasi setengah bulananVariasi setengah bulanan MMmm 661.30661.30 Variasi bulananVariasi bulanan SSsasa 2191.432191.43 Variasi semi tahunanVariasi semi tahunan Perairan dangkalPerairan dangkal 2SM2SM22 11.6111.61 Interaksi bulan dan matahariInteraksi bulan dan matahari MNSMNS22 13.1313.13 Interaksi bulan dan matahari dgn perubahanInteraksi bulan dan matahari dgn perubahan jarak matahari akibat lintasan berbentuk elipsjarak matahari akibat lintasan berbentuk elips MKMK33 8.188.18 Interaksi bulan dan matahari dgn perubahanInteraksi bulan dan matahari dgn perubahan jarak bulani akibat lintasan berbentuk elipsjarak bulani akibat lintasan berbentuk elips MM44 6.216.21 2 x kecepatan sudut M2 x kecepatan sudut M22 MSMS44 2.202.20 Interaksi MInteraksi M22 dan Sdan S22
  • 16. Arus Pasut (Arus Pasut (Tidal CurrentTidal Current))  Merupakan gerak horisontal badan air menuju danMerupakan gerak horisontal badan air menuju dan menjauhi pantai seiring dengan naik turunnya muka lautmenjauhi pantai seiring dengan naik turunnya muka laut yang disebabkan oleh gaya-gaya pembangkit pasutyang disebabkan oleh gaya-gaya pembangkit pasut  Arus pasut memiliki sifat bergerak denganArus pasut memiliki sifat bergerak dengan arah yangarah yang saling bertolak belakang (saling bertolak belakang (bi-directionalbi-directional). Arah arus saat). Arah arus saat air meninggi biasanya bertolak belakang dengan arahair meninggi biasanya bertolak belakang dengan arah arus saat air merendah.arus saat air merendah.  Kecepatan arus pasut minimum atau efektif nol terjadiKecepatan arus pasut minimum atau efektif nol terjadi saat air tinggi atau air rendah (saat air tinggi atau air rendah (slack watersslack waters), pada saat-), pada saat- saat tersebutsaat tersebut pasut maksimum terjadi saatpasut maksimum terjadi saat-saat antara air tinggi dan air rendah. Dengan demikian, periodatinggi dan air rendah. Dengan demikian, perioda kecepatan arus pasut akan mengikuti perioda pasutkecepatan arus pasut akan mengikuti perioda pasut yang membangkitkannya.yang membangkitkannya.
  • 17. c c c c c c # # # # # Mangarabombang Samataring Bainang Bilalang Tongketongke 5°9'20"5°9'00"5°8'40"5°8'20" 120°16'00" 120°16'20" 120°16'40" 120°17'00" > -3 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 Keterangan Kedalaman (meter) -0.5 m -1 m -1.5 m -2 m -2.5 m -3 m >3 m Stasiun Posisi Kecepatan (m/dt) Arah (oN) Keterangan 1 120o 16' 31'' 5o 8' 24'' 0,50 300 Menuju Pasang 2 120o 16' 41'' 5o 8' 34 0,60 280 Menuju Pasang 3 120o 16' 23'' 5o 8' 50'' 0,49 305 Menuju Pasang 4 120o 16' 39'' 5o 8' 53'' 0,43 270 Menuju Pasang 5 120o 16' 35'' 5o 9' 16'' 0,44 290 Menuju Pasang 6 120o 16' 53'' 5o 9' 5'' 0,22 325 Menuju Pasang Arus Pasang (flood currents)
  • 18. c c c c c c # # # # # Mangarabombang Samataring Bainang Bilalang Tongketongke 5°9'20"5°9'00"5°8'40"5°8'20" 120°16'00" 120°16'20" 120°16'40" 120°17'00" > -3 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 Keterangan Kedalaman (meter) -0.5 m -1 m -1.5 m -2 m -2.5 m -3 m >3 m Stasiun Posisi Stasiun Kecepatan (m/s) Arah (oN) Keterangan 1 120o 16' 31'' 5o 8' 24'' 0,095 60 Menuju Surut 2 120o 16' 41'' 5o 8' 34 0,042 130 Menuju Surut 3 120o 16' 23'' 5o 8' 50'' 0,102 130 Menuju Surut 4 120o 16' 39'' 5o 8' 53'' 0,248 70 Menuju Surut 5 120o 16' 35'' 5o 9' 16'' 0,042 40 Menuju Surut 6 120o 16' 53'' 5o 9' 5'' 0,083 20 Menuju Surut Arus Surut (ebb currents)
  • 19. Datum Referensi / Datum VertikalDatum Referensi / Datum Vertikal  Duduk Tengah (DT) / Mean Sea Level (MSL)Duduk Tengah (DT) / Mean Sea Level (MSL) adalah permukaan laut rata-rata yang merupakan suatu kedudukan yangadalah permukaan laut rata-rata yang merupakan suatu kedudukan yang ditentukan melalui pengamatan air laut (pengamatan pasut) untuk setiapditentukan melalui pengamatan air laut (pengamatan pasut) untuk setiap jam, hari, bulan atau tahun.jam, hari, bulan atau tahun.  Dalam survey hidrografi dikenal dua istilah DT, yaitu :Dalam survey hidrografi dikenal dua istilah DT, yaitu : DT HarianDT Harian pada umumnya ditentukan melalui pengamatan permukaan lautpada umumnya ditentukan melalui pengamatan permukaan laut setiap jam selama satu hari (dari jam 00.00 sampai dengan jam 23.00),setiap jam selama satu hari (dari jam 00.00 sampai dengan jam 23.00), sehingga diperoleh 24 harga hasil pengamatan.sehingga diperoleh 24 harga hasil pengamatan. DT BulananDT Bulanan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Harian untuk waktuditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Harian untuk waktu satu bulan. DT Bulanan ini tidak memiliki masa perubahan yang pendeksatu bulan. DT Bulanan ini tidak memiliki masa perubahan yang pendek seperti DT Harian di mana hampir memperlihatkan perubahan yang merata.seperti DT Harian di mana hampir memperlihatkan perubahan yang merata. DT TahunanDT Tahunan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Bulanan untuk waktuditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Bulanan untuk waktu satu tahun (12 bulan).satu tahun (12 bulan). DT SejatiDT Sejati, merupakan muka laut rata-rata ideal yang tidak lagi dipengaruhi, merupakan muka laut rata-rata ideal yang tidak lagi dipengaruhi oleh keadaan pasang surut, di mana pengamatan kedudukan permukaanoleh keadaan pasang surut, di mana pengamatan kedudukan permukaan laut haruslah dilakukan paling sedikit selama 18,6 tahun.laut haruslah dilakukan paling sedikit selama 18,6 tahun. (Djaja, 1979)(Djaja, 1979)
  • 20.  Perhitungan DT dapat dihitung dengan beberapa caraPerhitungan DT dapat dihitung dengan beberapa cara sesuai dengan periode :sesuai dengan periode : -- Perhitungan periode jangka pendekPerhitungan periode jangka pendek selama satu hariselama satu hari -- Perhitungan periode satu bulanPerhitungan periode satu bulan -- Perhitungan periode berbulan-bulanPerhitungan periode berbulan-bulan untuk mencariuntuk mencari (mendapatkan) Z(mendapatkan) Z00 yang tepatyang tepat -- Perhitungan periode bertahun-tahunPerhitungan periode bertahun-tahun untuk mengetahuiuntuk mengetahui perubahan dari tahun ke tahun dan perubahan periodeperubahan dari tahun ke tahun dan perubahan periode jangka panjang.jangka panjang. (Sitepu(Sitepu dalamdalam Teknologi Survei Laut, 1996)Teknologi Survei Laut, 1996)  Selain itu nilai DT dapat diperoleh dari hasilSelain itu nilai DT dapat diperoleh dari hasil analisaanalisa harmonik dengan metode admiralty (konstanta Sharmonik dengan metode admiralty (konstanta S00).).
  • 21. Grafik Pasang Surut Perairan Tanjung Bayam, Kec. Tamalate, Kota Makassar 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 Jam Pengamatan TinggiMukaAir(cm) Grafik Tinggi Air (cm) Nilai DT /Mean Sea Level (MSL) : 69.76 = 70 cm DT/MSL Harian dengan Perhitungan Jangka Pendek
  • 22.  Muka Surutan atau Chart Datum (Zo)Muka Surutan atau Chart Datum (Zo) adalah bidang yang terletak di bawah air rendah terendah rata-adalah bidang yang terletak di bawah air rendah terendah rata- rata surut, diukur sebesar nilai muka surutan dari DT selamarata surut, diukur sebesar nilai muka surutan dari DT selama penelitian atau nilai muka surutan yang telah mengalami koreksipenelitian atau nilai muka surutan yang telah mengalami koreksi musim dari DT sejati.musim dari DT sejati. Perhitungan nilai muka surutan dapat dilakukan denganPerhitungan nilai muka surutan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai formula, yaitu :menggunakan berbagai formula, yaitu : Defenisi dari Prancis (Lowest Predicted Low Water),Defenisi dari Prancis (Lowest Predicted Low Water), Zo = 1,2 (MZo = 1,2 (M22 + S+ S22 + K+ K22)) Defenisi Admiralty Inggris,Defenisi Admiralty Inggris, Zo = 1,1 (MZo = 1,1 (M22 + S+ S22)) Defenisi dari Pantai Timur Amerika (Mean Low Water),Defenisi dari Pantai Timur Amerika (Mean Low Water), ZZ00 = M= M22 Defenisi dari Australia (Indian Low Water Spring),Defenisi dari Australia (Indian Low Water Spring), Zo = AMZo = AM22 + AS+ AS22 + AK+ AK11 + AO+ AO11 ( Mihardja, 1987( Mihardja, 1987 dalamdalam Ongkosongo dan Suyarso, 1989 dan SitepuOngkosongo dan Suyarso, 1989 dan Sitepu dalamdalam Teknologi Survei Laut, 1996).Teknologi Survei Laut, 1996).
  • 23.  Air Tinggi Tertinggi (ATT)Air Tinggi Tertinggi (ATT) Datum pasut lain yang biasa dipakai untuk keperluanDatum pasut lain yang biasa dipakai untuk keperluan hidrografi adalah air tinggi tertinggi, biasa disebuthidrografi adalah air tinggi tertinggi, biasa disebut sebagai datum elevasi yang didefenisikan menurutsebagai datum elevasi yang didefenisikan menurut persamaan di bawah ini :persamaan di bawah ini : NN SS00 ++ ΣΣ AiAi i=1i=1 Amplitudo komponen yang dipergunakan dalamAmplitudo komponen yang dipergunakan dalam persamaan tersebut adalah amplitudo komponen dari Mpersamaan tersebut adalah amplitudo komponen dari M22,, SS22, K, K11, dan O, dan O11.. (Mihardja dan Setiadi(Mihardja dan Setiadi dalamdalam Ongkosongo dan Suyarso, 1989)Ongkosongo dan Suyarso, 1989)
  • 24. Pemanfaatan PasutPemanfaatan Pasut  Pencemaran perairanPencemaran perairan  Kegiatan perikanan tambak ikan/udang diKegiatan perikanan tambak ikan/udang di wilayah pantaiwilayah pantai  Sumber energi listrikSumber energi listrik  Perencanaan tata ruang kawasanPerencanaan tata ruang kawasan pesisir/pantaipesisir/pantai