1. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA
KELOMPOK BERMAIN
(ANAK USIA 3 - 4)
Disusun oleh :
Nurul Iman
Anastasia Lawi
Sri Chomariyah
Enggar Esitiwi
Pramudya Elentika
Mata kuliah :
Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
Dosen: Edy Waluyo,M.Pd & Prof. Dr. H. Haryono, M.Psi.
2. Latar belakang
Dalam pemberian rangsangan pendidikan pada
anak diperlukan media pembelajaran yang membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
anak agar seluruh potensi anak dapat dikembangkan
secara optimal. Pengembangan media pembelajaran
pada pendidikan anak usia dini, menuntut guru agar
memiliki pengetahuan yang memadai tentang
perkembangan anak beserta karakteristik anak usia
dini. terkait dengan itu pengembangan media
pembelajaran pada paud harus berdasarkan kebutuhan
dan permasalahan yang dihadapi anak sesuai dengan
tingkat usia anak. dengan demikian media yang
dikembangkan tepat sasaran dan dapat membantu
mengoptimalkan kesiapan anak dalam memasuki
jenjang pendidikan lebih lanjut.
3. 2. Permasalahan
Permasalah yang akan dibahas berikut ini adalah
pengembangan media pembelajaran bagi anak usia 3–4
tahun dengan mengacu pada PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 58 TAHUN 2009.
4. 3.
Motivasi Penulisan Paper
Penulis menyadari bahwa pengembagan
media pembelajaran pada anak usia 3 – 4
tahun sangat diperlukan dikarenakan lembaga
paud masih memiliki banyak kesulitan
sehubungan dengan media pembelajaran,
dengan demikian penulis termotivasi untuk
mengkajinya dari berbagai literatur, khusus
media pembelajaran bagi anak usia 3 – 4
tahun.
Dengan
harapan
agar
dapat
dimanfaatkan dalam penerapan pembelajaran
pada lembaga-lembaga paud kedepannya.
5. B. Pembahasan
1. Pengertian media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang
secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara
sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver. Banyak batasan yang diberikan orang
tentang media. Berikut ini pendapat para ahli dan
organisasi profesi tentang pengertian media.
6. Nama Ahli
Association of Education and
Communication Technology
(AECT, 1977)
Gagne (1970)
Briggs (1970)
Schramm (1977)
National Education Association
(NEA, 1969)
Definisi Media
Segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi.
Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar.
Segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film
bingkai adalah contoh-contohnya
Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pendidikan.
Bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio
visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
Heinich, Molenda, dan Russell
(1993)
Alat saluran komunikasi seperti film, televisi, diagram,
bahan tercetak (printed materials), komputer, dan
instruktur.
Sadiman, A.S. (1993)
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi
7. Dasar Teoritis dan Pemilihan Media
Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini
1.Menurut Montessori
2.Menurut Pieget
3.Menurut Hurlock
4.Menurut Gessel
9. CIRI-CIRI ANAK USIA 3 TAHUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memiliki semngat yang tinggi, menawan dan sekaligus kasar,
Sulit membedakan antara khayalan dan kenyataan,
Mengembangkan kemampuan berbahasa denga cepat,
Kerap kali berbicara sndiri dengan suara yang keras,
Memiliki tenaga yang besar,
Mempunyai daya konsentrasi yang pendek
(Pamela, dkk. 2000. Meciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak. CRI)
10. CIRI-CIRI ANAK USIA 4 TAHUN
1. Sering merasa tidak dapat dikalahkan dan siap menerima
tantangan baru apa saja,
2. Dapat menunjukkan sikap empati pada orang lain dan dapat
berbicara mengenai perasaannya sendiri dan atau orang lain,
3. Merasa aman berbohong tetapi marah jika orang dewasa
ingkar,
4. Memiliki rentang konsentrasi yang pendek, tetapi mampu
memecahkan masalah,
5. Dapat memmusatkan perhatian pada suatu periode jika topik
yang diajarkan menarik bagi mereka.
6. Tiada hentinya mengembangkan motorik kasar dan
melakukan sena fisik.
(Pamela, dkk. 2000. Meciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak. CRI)
11. Pemilihan Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini.
Adapun media pembelajaran dapat di kelompokkan menjadi 3 bagian antara
lain:
1. Media visual Adalah media yang menyampaikan pesan melalui penglihatan
pemirsa/media yang hanya dapat di lihat, seperti: Gambar diam (gambar
manusia, binatang dan sebagainya.
2. Media audio Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsan pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan anak untuk memahami/mepelajari isi tema, seperti
kaset suara/radio.
3. Media audiovisual Media ini bisa disebut media pandang dengar, dengan
menggunakan media ini makan penyajian isi tema kepada anak akan semakin
lengkap dan optimal dan peran guru beralih menjadi fasilitator belajar saja.
Misal televisi/video pendidikan
12. Ragam Dan Klasifikasi Media
Kemp (1986) mengemukakan beberapa fitur yang juga merupakan
karakteristik dari media yaitu:
Faktor presentasi atau kemampuan dalam menyajikan gambar.
Faktor ukuran (size); besar atau kecil
Faktor warna (color): hitam putih atau berwarna
Faktor gerak-diam atau bergerak
Faktor bahasa- tertulis atau lisan
Faktor keterkaitan antara gambar dan suara - gambar saja,
suara saja atau gabungan antara gambar dan suara.
(Benny A. Pri .http://belajar.kemdikbut.go.id. diakses kamis 03 oktober 2013. pukul 10.00 WIB.)
13. Ragam & Klasifikasi Media
Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan
klasifikasi jenis media sebagai berikut: (1) media
cetak: (2) media yang dipamerkan (displayed
media); (3) overhead trans- parency (OHP); (4)
rekaman suara; (5) slide suara dan film strip; (6)
presentasi multi gambar; (7) video dan film; (8)
pembelajaran berba.sis komputer (computer
based instruction).
(Benny A. Pri .http://belajar.kemdikbut.go.id. diakses kamis ,03 oktober 2013. pukul 10.00 WIB.)
14. Penggolongan Media
Media tradisional dan media digital
Media pembelajaran dapat digolongkan menjadi media
tradisional dan media digital. Media tradisional dalam konteks
ini adalah ragam media yang digunakan dengan tanpa dukungan
perangkat elektronik atau komputer. Sedangkan media digital
adalah ragam media yang penggunaanya harus didukung oleh
perangkat komputer. Ragam media yang tergolong sebagai media
tradisional yaitu: buku, poster, realia, dan model. Walaupun tidak
tergolong sebagai media yang mutakhir, media tradisional tetap
pouler untuk digunakan sebagai sumber belajar.
15. Kaitannya Dengan Penggunaan
Media Teknologi: Media Digital
Tantangan utama yang dihadapi guru saat ini
adalah bagaimana untuk mengintegrasikan
teknologi (sebagai media pembelajaran) untuk
membantu siswa belajar dan terlibat aktif dalam
proses pengajaran dan pembelajaran (Bauer dan
Kenton 2005).
(Jared Keengwe E Rahmat Onchwari, Journal Early Childhood Educ J (2009).
16. Pengembangan media pembelajaran bagi anak usia dini tentunya
disesuaikan dengan lingkup perkembangan anak dan tingkat
pencapaian perkembangan sesuai dengan usia anak. berikut kebutuhan
media pembelajaran bagi anak usia 3 - 4 tahun antara lain :
N
o
.
Lingkup
Perkemban
gan
Tingkat Pencapaian
Perkembangan
Usia 3- 4 tahun
Nilai-nilai
1
1. Mulai memahami pengertian
Agama dan
.
perilaku
yang
berlawanan
Moral Merespons
meskipun
belum
selalu
hal-hal yang
dilakukan seperti pemahaman
terkait dengan
perilaku baik-buruk, benar-salah,
nilai agama dan
sopan tidak sopan.
moral.
2. Mulai memahami arti kasihan
dan sayang kepada ciptaan
Tuhan.
Media
Pembelajaran yang
Sesuai
Buku
gambar
cerita/gambar
tentang
agama,
kartu
huruf
hijaiyah, cerita nabi-nabi,
buku
cerita
tentang
hewan.
17. No
.
Lingkup
Perkem
bangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Usia 3- 4 tahun
2. Motorik
1. Berlari sambil membawa sesuatu yang ringan
A..
(bola).
Motorik 2. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih
Kasar
tinggi dengan kaki bergantian.
3. Meniti di atas papan yang cukup lebar.
4. Melompat turun dari ketinggian kurang lebih
20 cm (di bawah tinggi lutut anak).
5. Meniru gerakan senam sederhana seperti
menirukan
gerakan
pohon,
kelinci
melompat).
B.
1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam
Motorik
tempat penampung (mangkuk, ember).
Halus
2. Memasukkan benda kecil ke dalam botol
(potongan lidi, kerikil, biji-bijian).
3. Meronce manik-manik yang tidak terlalu
kecil dengan benang yang agak kaku.
4. Menggunting kertas mengikuti pola garis
lurus.
Media
Pembelajaran yang
Sesuai
Bola dan peralatan
olah raga, sepeda
roda empat, mobilmobilan,
audio
visual, cermin.
Pasir, bak pasir, alat
menggambar/melukis,
balok, gunting, gambar
pola, benang, manikmanik,
18. No.
3.
Lingkup
Perkembangan
Kognitif
A. Mengenal
pengetahuan
umum.
1.
2.
3.
B. Mengenal konsep
ukuran, bentuk, dan
pola
1.
2.
3.
Tingkat Pencapaian
Perkembangan
Usia 3- 4 tahun
Menemukan/mengenali
bagian
yang hilang dari suatu pola
gambar seperti pada gambar
wajah orang, mobil, dsb.
Menyebutkan berbagai nama
makanan dan rasanya (garam,
gula atau cabai).
Memahami perbedaan antara dua
hal dari jenis yang sama seperti
membedakan
antara
buah
rambutan dan pisang; perbedaan
antara ayam dan kucing.
Menempatkan benda dalam urutan
ukuran (paling kecil-paling besar).
Mulai mengikuti pola tepuk
tangan.
Mengenal konsep banyak dan
sedikit
Media Pembelajaran
yang Sesuai
Puzzle, papan pasak warna
warni,
buku
cerita
bergambar,
Mainan berbagai bunyi dan
suara,
19. No.
4.
Lingkup
Perkemb
angan
Tingkat Pencapaian
Perkembangan
Usia 3- 4 tahun
Media
Pembelajaran yang
Sesuai
Bahasa
1. Pura-pura
membaca
cerita Buku cerita bergambar,
A.
bergambar dalam buku dengan boneka tangan.
Menerim
kata-kata sendiri.
a Bahasa 2. Mulai memahami dua perintah
yang
diberikan
bersamaan
contoh: ambil mainan di atas
meja lalu berikan kepada ibu
pengasuh atau pendidik.
B.
1. Mulai menyatakan keinginan Telepon – teleponan,
Mengungkap
dengan mengucapkan kalimat buku gambar, buku cerita
kan
sederhana (saya ingin main bola) bergambar,
Bahasa. 2. Mulai menceritakan pengalaman
yang dialami dengan cerita
sederhana.
20. No.
5.
Lingkup
Perkemb
angan
Tingkat Pencapaian
Perkembangan
Usia 3- 4 tahun
Sosial1.
Emosional
Mampu
2.
mengenda 3.
likan
emosi
4.
5.
Media
Pembelajaran yang
Sesuai
Mulai bisa melakukan buang air Alat-alat
transportasi,
kecil tanpa bantuan.
alat-alat dokter-dokteran,
Bersabar menunggu giliran.
boneka
bayi,
alat
Mulai menunjukkan sikap toleran bangunan, perlengkapan
sehingga dapat bekerja dalam rumah tangga.
kelompok.
Mulai menghargai orang lain.
Bereaksi terhadap hal-hal yang
dianggap tidak benar (marah
apabila
diganggu
atau
diperlakukan berbeda).
6. Mulai menunjukkan ekspresi
menyesal
ketika
melakukan
kesalahan.
21. PEN G N N M I A AU I O SU
G U AAN ED
D VI AL
M G U PAD TEO I
EN AC
A
R
Kem dan D on (1985) m
p
ayt
engem
ukakan
kl asi f i kasi j eni s m a sebagai ber i kut :
edi
(1) m a cet ak: (2) m a yang di pam kan
edi
edi
er
(di spl ayed m a); (3) over head t r ansedi
par ency (O P); (4) r ekam suar a; (5) sl i de
H
an
suar a dan f i l m st r i p; (6) pr esent asi m t i
ul
gam ; (7) vi deo dan f i l m (8) pem aj ar an
bar
;
bel
ber basi s kom er (com er based
put
put
i nst r uct i on).
24. Bentuk-bentuk Medias dan Cara
Pembuatannya
Wayang Gabus
Bentuk wayang gabus ini lebih mendekati bentuk boneka
wayang orang versi Jawa Tengah yang dihadirkan dalam model
kartun.Model boneka dapat lebih fleksibel dan mudah dalam
menyampaikan pesan dari berbagai aspek.
Funsi:
Melatih daya tangkap
Melatih daya fikir anak
Melatih daya konsentrasi
Membantu perkembangan fantasi anak
Menciptakan suasana menyenangkan
Mendeskripsikan pesan melalui cerita wayang
Pengenalan, pelestarian wayang dan penanaman nilai-nilai sejak
dini yaitu nilai hiburan, seni, pendidikan, ilmu pengetahuan,
kejiwaan, patriotisme dan budi pekerti.
25. Cara Pembuatan
Wayang Gabus
Pilih gabus/styrofoam yang ukurannya sama dengan wayang (obyek) yang akan
dibuat.
Setelah bahan disiapkan, buat sketsa bentuk kepala, badan, tangan dan kaki wayang
pada gabus dengan pensil.
Dengan hati-hati gabus diukir dengan menggunakan pisau/cutter.
Setelah gabus terbentuk sesuai yang diinginkan, dihaluskan permukaannya dengan
amplas
Untuk memberikan hasil yang lebih baik, diberi pewarna dekoratif sesuai karakkter
tokoh wayang yang dibuat.
Lubangi dengan kawat tubuh bagian bawah sampai tembus kepala dan jadikan
ujungnya sebagai penyangga kepalanya.
Sambungkan tangan dan kaki pada tubuh.
Sambungkan kepala dengan tubuh.
Kostum wayang dapat berupa kain/kertas/ kain perca, dibuat dan divariasi sesuai
kebutuhan dan bahan yang ada. Jika bahan kain bisa dijahit, namun agar lebih singkat
waktu penyelesaiannya bisa juga ditempelkan langsung pada tubuh wayang
dengan menggunakan double tape.
Gambar Wayang gabus sudah jadi dan siap dimainkan.
27. LAPBOOK
Lapbook dianggap sebagai metode belajar yang bisa
mengintegrasikan berbagai subyek pembelajaran, seperti
matematika, study sosial, bahasa, science, bahkan musik dan
teknologi.Lapbook disebut Sebuah gambaran 3 Dimensi
mengenai apa yang telah anak/siswa pelajari selama proses
pembelajaran.Gaya pembelajaran menggunakan Lapbook
memiliki gaya yang beragam, sehingga dapat mengasah multiple
inteligencies. Antara lain:
Visual (Spasial): Menggunakan gambar, foto, dan pemahaman
akan ruang.
Aural (Auditory-Musical): Masukkan musik dan lagu ke dalam
setiap tema Lapbook.
Verbal (Linguistic): Menggunakan kata-kata, diskusi, tanya
jawab, presentasi.
Physical (Kinesthetic): Menggunakan tubuh, tangan dan indera
peraba.
28. CARA PEMBUATAN LAPBOOK
Bahan dan alat
Stiker, Lem, Gunting, Selotape, Penggaris, Cutter, Spidol Warna-warni, pensil warna,
crayon, Map Tebal, atau Kertas Cover, Kertas Berwarna, Kertas HVS, dan apa saja yang
dimiliki. Ini bebas, tidak ada keharusan menggunakan A atau tidak menggunakan B.
Cara membuat:
Sebagai guru KB, guru perlu memilih topic/ tema sesuai dengan pembelajaran terlebih
dahulu.
Guru memilih membuat lapbok dengan rancangan sendiri atau yang sudah tersedia.
Gunakan beragam buku, majalah, dan internet untuk mengumpulkan informasi
mengenai topik tersebut. Lalu pilih 10-20 Konsep yang akan dimasukkan ke dalam
lapbook.
Rancanglah informasi akan disusun
kumpulan gambar/flash card, berbentuk coloring pages, atau dibuat menjadi puzzle.
Guru mengunting dulu bagian-bagian rumit dari setiap unit study. Tapi sisakan beberapa
bagian kecil, sehingga anak juga tetap melatih motoriknya dengan menggunting.
Biarkan anak menyusun sendiri gambar/flashcard, mewarnainya serta menebalkan
kosakata.
30. BONEKA JARI
Boneka
adalah mainan yang dapat mengasah
perkembangan emosional anak.Anak bisa memeluk,
membelai atau mengajak bicara bonekanya.Boneka
juga dapat memberi dukungan sosial pada anak;
misalnya boneka dapat menjadi pelipur pada saat anak
sedih, atau menenangkannya ketika sakit.Boneka ini
dibuat dengan alat sederhana seperti tutup botol, bola
pingpong, bambu kecil yang dapat dipakai sebagai
kepala boneka.Sesuai dengan namanya boneka ini
dimainkan dengan menggunakan jari tangan.Kepala
boneka diletakkan pada ujung jari kita/ dalam.
31. MANFAAT YANG DIDAPAT:
Mengembangkan imajinasi
Belajar berempati
Mengasah keterampilan sosial dan
mengekspresikan perasaan pada orang lain
Mengulang kata-kata yang sering didengarnya,
sehingga memperkaya kosa kata balita.
32. CARA PEMBUATAN BONEKA JARI
Siapkan bahan dan alat seperti kain flanel, jarum, benang, dan hiasan.
Setelah membentuk pola potong dengan gunting, Pastikan bentuk
semi-oval yang cocok di jari anak.
Jahitkan dua potong bersama-sama kira-kira mendekati pinggir kain
yang membentuk setengah lingkaran. Jangan menjahit bagian bawah
potongan, karena ini untuk memasukkan jari ke dalam boneka.
Balik boneka yang dijahit. Sehingga Anda akan mendapatkan sisi
bagian dalam dan benang jahitannya tidak terlihat.
Tambahkan hiasan untuk boneka Anda dengan menambahkan mata,
hidung, mulut, telinga dan hiasan lainnya. Gunakan helai benang
untuk rambut. Tambahkan bagian ini menggunakan lem atau senapan
panas-lem agar lebih mudah, lem biasa tidak akan bekerja dengan baik
untuk merekatkan hiasan.
Namun perlu diperhatikan agian-bagian boneka tidak mudah lepas
agar tidak tertelan anak.
34. FLASH CARD
Flashcard adalah alat bantu untuk balita agar bisa
belajar membaca. Flashcard sendiri terdiridari
lembaran-lembaran kertas putih berbentuk
persegi panjang dan diatasnya bertuliskanmacam-
macam kata mulai dari nama binatang, bendabenda disekitar kita dan sebagainya.Metodenya
sendiri yaitu dengan ditunjukkan kartu-kartu
tersebut di hadapan anak sambil kita
menyebutkan kata yang tertera di kartu tersebut.
35. Manfaat dari media flashcard antara
lain adalah :
anak akan dapat mengenal huruf, mengenal
angka, belajar membaca, pada usia
sedini
mungkin
Mengembangkan daya ingat otak kanan,
Melatih kemampuan konsentrasi anak,
Memperbanyak perbendaharaan kata
36. Cara Membuat Flash Card
Bahan Dan Alat:
Cara Membuat
Gunting kertas dengan ukuran 40x40 cm
Tempelkan gambar dibagian atas.
Dibawah gambar ditulis nama benda atau bagian atas
ditulis
Bahan dan Alat
Kartas karton
Gunting
Lem
Gambar benda
Spidol
38. PENUTUP
Pemahaman guru terhadap penggunaan media sangat diperlukan
agar pembelajaran dapat berhasil. Guru diharapkan mempunyai
kreativitas untuk membuat dan modifikasi media sesuai dengan
kebutuhan indikator untuk anak kelompok bermain usia (3-4
Tahun). Dengan kreativitas guru dalam menciptakan media yang
sesuai dengan kebutuhan anak dalam pembelajaran akan sangat
membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar, selain itu
anak akan lebih menangkap materi yang disampaikan oleh guru.
Melalui media yang baik maka akan mendapatkan proses dan
hasil yang baik.
39. DAFTAR PUSTAKA
Eliyawati, C.(2010). Bahan Ajar PPG Media PembelajaranAnakUsiaDini.Bandung: UPI
PermendiknasNomor 58. (2009). TentangStandarPendidikanAnakUsiaDini.
Sujiono, BambangdanYulianiNuraniSujiono. (2005). Menu PembelajarananakUsiaDini. Jakarta:
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia
Zaman, B. (2010).Bahan Ajar PPG Media PembelajaranAnakUsiaDini.Bandung :UPI
Benny A. Pri.2009.http://belajar.kemdikbut.go.id. diakses kamis 03 oktober 2013. pukul 10.00
WIB.
40. COBA RENUNGKAN !!!
Gunakanlah Media Pembelajaran Sebaik
Mungkin
Sehingga Anak Didikmu Nikmat Belajar
Sebagaimana Nikmatnya Seoarang Anak
Yang sedang Tidur
Walaupun Di Atas Pohon Kayu Kering
41.
42. MANUSIA TIDAK ADA YANG
SEMPURNA
Tidak Ada Satupun Manusia Yang Sempurna
Di Muka Bumi Ini, Melainkan Mereka
Pasti Mempunyai:
Kesalahan,
Kekurangan,
dan Dosa.
Kritik Dan Saran Yang Bersipat Membangun
Sangat-sangat Kami Harapkan
Selamat Berdiskusi