SMA Pasundan 8 Bandung mengelola keuangan pendidikan berdasarkan konsep dasar keuangan yang meliputi sumber-sumber penerimaan seperti iuran siswa dan sumbangan masyarakat, jenis-jenis pengeluaran seperti gaji guru dan kebutuhan operasional sekolah, penganggaran berupa anggaran tahunan, serta pengawasan keuangan untuk menjaga akuntabilitas pengeluaran dana pendidikan.
1. MAKALAH
DESKRIPSI HASIL PENGELOLAAN KEUANGAN PENDIDIKAN DI
SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Satu Tugas Mata kuliah Pengelo1aan Pendidikan
Oleh:
Kelompok 3
Resti Sri Cahyati 1000817
Aji Muhamad Soleh 1000920
Riko Arrasyid 1002226
Opilona Badriyah 1003020
Ricky P. Ramadhan 1005495
Ikbal Saeful Azis 1005616
Dessy Caesarani N 1006169
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2. KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr.,Wb.,
Pujisyukur kami panjatkankehadirat Yang MahaKuasa.AtasberkatrahmatNyalah kami
sebagaipenyusun, dapatmenyelesaikantugasmakalahkelompok Mata
KuliahPengelolaanPendidikanmengenaiPengelolaanKeuanganPendidikanini.
Makalahiniberisipenjabaranmekanismepengelolaankeuangandandasarhukumpengelola
ankeuanganpendidikan.Hal itukemudiandiperkuatdenganpengamatan kami
kelapangan.Pengamatan kami
lakukankesekolahterdekatuntukmemperolehgambaranjelastentangaplikasipengelolaankeuang
anpendidikandalamsebuahsekolah.
Ucapanterimakasih kami haturkankepada Bapak Kepala Sekolah SMA PASUNDAN
8 BANDUNG Drs. Sobandi M.MPd, Ibu/Bapak Pengurus Keuangan sekolah SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG, Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI, dan rekan-
rekan yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Kami menyadaribahwadalampenyusunan yang singkatini kami
tidakdapatmenghadirkanpembahasan yang
komprehensifdandalammengenaimasalahini.Untukitu kami
memintamaafatassegalakekurangan yang adapadamakalahini.Akhir kata
penyusunmengucapkanterimakasihatasperhatiandanpartisipasinya.
WassalamualaikumWr.,Wb.,
Bandung, November 2011
Penyusun
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KATA PENGANTAR i
4. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Studi Lapangan .................................................................................................. 1
B. Tujuan Studi Lapangan ............................................................................................................... 1
C. Manfaat Studi Lapangan ............................................................................................................. 2
D. Materi Studi Lapangan ................................................................................................................ 2
E. Teknik, Lokasi, dan Sumber Data Studi Lapangan..................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORITIK .................................................................................................................. 4
A. Pengelolaan Keuangan Pendidikan ............................................................................................. 4
1. Dimensi Penerimaan ............................................................................................................... 5
2. Dimensi Pengeluaran .............................................................................................................. 7
B. Fungsi Pengelolaan Keuangan Pendidikan ................................................................................. 8
1. Budgetting (Anggaran) ........................................................................................................... 8
2. Accounting (Pembukuan) ..................................................................................................... 11
3. Auditing (Pengawasan) ......................................................................................................... 12
BAB III KAJIAN EMPIRIK ................................................................................................................ 14
A. Deskripsi Hasil Pengelolaan Keuangan Pendidikan di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG. ....... 14
1. Konsep Dasar Keuangan ....................................................................................................... 14
2. Sumber-Sumber penerimaan SMA PASUNDAN 8 BANDUNG ........................................ 14
3. Jenis- jenis pengeluaran ........................................................................................................ 15
4. Bentuk penganggaran............................................................................................................ 15
5. Pengawasan keuangan........................................................................................................... 16
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................................................... 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 17
B. Rekomendasi ................................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 18
LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 19
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | DAFTAR ISI iii
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Studi Lapangan
Keberhasilan pembangunan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan sekolah tidak terlepas dari pengelolaan pendidikan di sekolah itu sendiri.
Pengelolaan pendidikan sekolah merupakan faktor yang sangat penting untuk
mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana yang diharapkan semua pihak baik bagi
pengelola sekolah, guru, dan peserta didik.
Suatu sekolah dikatakan berhasil manakala sekolah tersebut mampu mengembangkan
dan mengedepankan aspek-aspek yang menunjang pembangunan. Seperti bagaimana
infrastruktur dari sekolah tersebut dibangun, supervisi pendidikan, hubungan sekolah
dengan masyarakat, sistem informasi yang dikelola, dan pengelolaan keuangan.
Sebaliknya, jika tidak ada sinergitas antara komponen-komponen yang ada dalam sekolah
baik itu komponen yang bersifat umum maupun khusus maka sekolah tersebut akan
mengalami keterhambatan dan menyukseskan pembangunan.
Rasa ingin tahu untuk mengetahui seluk beluk mengenai sekolah tertuang dalam
pikiran setiap individu mahasiswa. Oleh karenanya studi lapangan dilakukan guna
mencari berbagai macam data, dalam kesempatan ini aspek yang menjadi titik utama
dalam pengelolaan pendidikan yaitu aspek pengelolaan keuangan pendidikan.
B. Tujuan Studi Lapangan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari studi lapangan yang dilakukan oleh penulis diantaranya adalah
ingin mengetahui gambaran secara umum mengenai pengelolaan pendidikan yang
ada di sekolah tersebut khusunya ditinjau dari aspek pengelolaan keuangan
pendidikan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari studi lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah
memperoleh data mengenai sekolah tersebut yang relevan dengan situasi di
lapangan.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | BAB I 1
6. C. Manfaat Studi Lapangan
1. Manfaat bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah yang menjadi objek studi lapangan kali ini diantaranya
adalah sekolah mampu memberikan informasi secara lengkap dan
mempublikasikannya kepada masyarakat.
2. Manfaat bagi perkuliahan
Dapat mengurangi rasa jenuh perkuliahan yang selalu dilakukan didalam kelas
mengingat setiap mahasiswa dapat bereksplorasi dan mengimplementasikan
materi didalam kelas dilapangan sekreativ mungkin.
3. Manfaat bagi mahasiswa
Selain memberi wawasan dan pengetahuan, studi lapangan ini bisa merangsang
mahasiswa untuk lebih aktif dalam bertanya mengenai manajemen sekolah, serta
mengetahui situasi sekolah lebih terperinci.
D. Materi Studi Lapangan
Dalam materi kali ini, setiap mahasiswa mengkaji manajemen sekolah. Dan untuk ini
penulis mengkaji manajemen sekolah dalam aspek Pengelolaan Keuangan Pendidikan.
E. Teknik, Lokasi, dan Sumber Data Studi Lapangan
1. Teknik Pengambilan Data
Data adalah informasi yang berkaitan dengan variabel penelitian. Ada dua jenis
data yaitu, data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang diambil oleh
peneliti sendiri (bukan oleh orang lain) dari sumber utama, guna kepentingan
penelitiannya, yang sebelumnya tidak ada. Data sekunder adalah data yang sudah
tersedia yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitiannya. Data asli tidak
diambilpeneliti tetapi oleh pihak lain.
Beberapa teknik pengambilan data yang umum digunakan dalam penelitian sosial
antara lain adalah wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi, serta observasi.
Untuk masing-masing teknik pengambilan digunakan instrumen pengambilan data
yang berbeda. Wawancara menggunakan panduan wawancara dan bisa dilengkapi
dengan alat perekam suara (tape-recorder), kuesioner menggunakan daftar pertanyaan
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | PENDAHULUAN 2
7. tertulis, studi dokumen dengan alat catat mencatat atau tustel, observasi dengan tustel,
catatan, atau alat lainnya.
Pada kesempatan kali ini, penulis menggunakan teknik pengambilan data dengan
cara studi dokumentasi dimana kami diberi arsip-arsip file dari sekolah untuk dikaji
dan di identifikasi oleh kita. Serta wawancara kepada beberapa narasumber untuk
memperkaya wawasan dan materi yang dibutuhkan.
2. Lokasi Studi Lapangan
Lokasi kunjungan sekolah ini tertuju pada salah satu sekolah negeri di Kota
Bandung yaitu SMA Pasundan 8 Kota Bandung, yang berlokasi di Jalan Cihampelas
No.128. No Telepon 022-2034430 Kota Bandung.
3. Sumber Data
a. Sumber Orang : Bendahara SMA Pasundan 8 Bandung, Guru, dan
siswa SMA Pasundan 8 Bandung.
b. Sumber Dokumen :Keterangan PPDB
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | PENDAHULUAN 3
8. BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Menurut depdikbud (1989) konsep biaya dalam pendidikan terdiri dari seluruh
biaya yang dikeluarkan dan dimanfaatkan untuk menyelenggarakan pendidikan baik
oleh pemerintah, perorangan dan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Di dalam bidang pendidikan, para produsen terdiri dari pemerintah departemen
pendidikan nasional yang menangani sekolah – sekolah. Sedangkan para konsumen
adalah bisa peserta didik atau keluarga dan masyarakat yang menjadi pemakai jasa
tersebut.
Ketersediaan dana merupakan salah satu syarat untuk dapat dilakukannya
berbagai kegiatan pendidikan. Apabila dana yang diperlukan telah cukup tersedia,
maka dituntut adanya pengelolaan yang cermat terhadap sumber-sumber dana.
Hal ini telah diamanatkan oleh Undang-Undang dasar 1945, bahwa pemerintah
mempunyai kewajiban untuk mengatur dan membiayai pendidikan sesuai dengan
fungsinya. Namun, oleh karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam
pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, maka tanggung jawab atas dana pembiayaan
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan
orang tua (USPN No. 20 tahun 2003).
Setelah dicanangkan Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka ada pergeseran
wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Kedua UU tersebut
sebagai dasar hukum bagi daerah untuk mengatur diri sendiri (otonomi)yang
berimplikasi pula pada pengelolaan pendidikan, dan keuangan pendidikan yang tidak
selalu tergantung pada pusat dan organisasi pendidikan di daerah.
Secara sederhana pengelolaan dana pendidikan mencakup dua aspek :
1. dimensi penerimaan atau sumber dana
2. dimensi pengeluaran atau alokasi dana.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | BAB II 4
9. Dimensi penerimaan antara lain bersumber dari : penerimaan umum pemerintah,
penerimaan khusus pemerintah yang diperlukan bagi pendidikan ,iuran sekolah dan
sumbangan – sumbangan masyarakat.
Sedangkan dimensi pengeluaran meliputi : pengeluaran modal/ kapital atau
anggaran pembangunan (capital outlay /exependiture).
Pengelolaan atas dana pendidikan itu akan menimbulkan manfaat, diantaranya :
a. memungkinkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara efisien artinya
dengan dana tertentu diperoleh hasil / tujuan tertentu
b. memungkunkan tercapainya kelangsungan hidup lembaga pendidikan sebagai
salah satu tujuan didirikannya lembaga tersebut (terutama bagi lembaga swasta
termasuk kursus – kursus).
c. Dapat mencegah adanya kekeliruan, kebocoran – kebocoran ataupun
penyimpangan – penyimpangan penggunaan dana dari rencana semula.
Berdasarkan hal diatas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam
proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan, serta mengawasi
pelaksanaan penggunaan dana, baik untuk biaya operasional maupun biaya capital,
disertai bukti – bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang
dikeluarkan.
1. Dimensi Penerimaan
Dalam undang – undang sistem pendidikan nasional no. 20 Tahun 2003
ditegaskan bahwa pengadaan dan pendayagunaaan sumber- sumber daya pendidikan
dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan atau keluarga peserta didik.
Adapun diantara dimensi penerimaan meliputi hal – hal :
a. Hasil penerimaan pemerintah umum
Yang termasuk kedalam golongan ini yaitu semua penerimaan pemerintah dari
pajak, pajak pendidikan dari perrusahaan – perusahaan, dan iuran iuran pembangunan
daerah. Pajak pendapatan dan pajak penjualan biasanya didistribusikan untuk biaya
rutin, sedangkan pajak kekayaan disalurkan untuk biaya capital
cara – cara yang tidak konvensional seperti pergerakan sumber – sumber terdapat
pada masyarakat , seperti tenaga, bahan bangunan, dana yang mungkin belum banyak
dimanfaatkan
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 5
10. b. Penerimaan pemerintah khusus untuk pendidikan
Antara lain bantuan atau pinjaman luar negeri seperti bantuan dari badan
internasional (PBB).Pinjaman dari bank dunia/bantuan yang bersumber dari luar
negeri ini mencakup bantuan teknik dan bantuan modal berupa pinjaman dan hibah.
Bantuan luar negeri bagi pendidikan dasar sangat dirasakan penting dalam
pengembangan kurikulum, pengadaan bahan atau sumber belajar,
danmemperkenalkan teknologi baru. Pada pendidikan menengah lebih difokuskan
kepada upaya peningkatan kemampuan professional guru, peningkatan alat – alat
pelajaran , laboratorium, workshop, dan bahan – bahan pengajaran lainnya.
Sedangkan untuk pendidikan tinggi disamping untuk beasiswa untuk belajar diluar
negeri (biasanya doktor atau program master) juga untuk membantu keuangan, bahan,
bantuan teknik baik dalam rangka membantu mendirikan perguruan tinggi, maupun
fasilitas pendidikan baru.
c. Iuran sekolah
Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan pembinaan pendidikan (SPP)
atau BP3 yaitu bantuan dana yang diterima dari peserta didik atau orang tua siswa
pada setiap bulan yang disetorkan ke kantor dinas pendidikan. Biasanya besar
kecilnya SPP/BP3 telah ditentukan oleh kantor wilayah setempat untuk setiap tingkat
pendidikan. Sebagian dana SPP/BP3 ini dikembalikan lagi ke sekolah dalam bentuk
dana penunjang pendidikan atau sumbangan bantuan penyelenggaraan pendidikan
(DPP/SBPP) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) dalam bentuk
sarana/peralatan kegiatan belajar mengajar.
d. Sumbangan- sumbangan sukarela dari masyarakat
Termasuk kedalam golongan ini adalah sumbangan – sumbangan swasta,
perorangan atau keluarga perusahaan ,badan – badan sukarela dan kelompok –
kelompok. Sumbangan perorangan atau keluarga siswa tidak hanya dalam bentuk
uang, tetapi juga tanah, tenaga dan bahan bangunan untuk mendirikan sekolah.
Sedangkan badan – badan sukarela seperti yayasan swasta turut membantu
memajukan pendidikan, mensponsori sekolah dalam bentuk gedung dan alat – alat.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 6
11. 2. DimensiPengeluaran
Dimensi ini secara garis besar dapat digolongkan kedalam dua jenis pengeluaran,
yaitu pengeluaran rutin yang sifatnya berulang (recurrent expenditure) atau aktiva
lancer dan pengeluaran kapital/modal (capital expenditure) atau aktiva tetap.
Pengeluaran rutin atau berulang adalah biaya yang dipergunakan secara berkala
dalam suatu masa tertentu(bulanan atau tahunan ) seprti gaji guru, gaji pengelola,
upah pegawai, pembelian bahan – bahan ATK . biaya pemeliharaan gedung , halaman
sekolah, dan dana-dana operasional.
Prinsip-prinsip pengelolaan kas, pengelolaan utang, dan pengelolaan
barang/fasilitas. Pengelolaan kas terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut :
a. penentuan jumlah tunai uang kas yang diperlukan agar tidak berlebihan dan
juga tidak terlampau kecil.
b. pengendalian aliran uang tunai,baik yang masuk ke sekolah, maupun yang
dikeluarkan oleh sekolah.sedangkan pengelolaan utang menyangkut syarat-
syarat atau sanksi-sanksi yang dikenakan jika meminjam dana dari pihak luar
baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Penggunana biaya tersebut biasanya bersumber dari anggaran pembangunan
(biaya proyek) yang diusulkan melalui daftar isian proyek (DIP). Apabila sumber-
sumber dana yang digunakan untuk biaya proyek ini diperoleh dari pinjaman yang
harus membayar bungan untuk jangka waktu tertentu, maka perlu analisis efektivitas
biaya.
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan biaya dari beberapa priogram
pendidikan yang diusulkan, antara lain : (1) biaya perlulusan (biaya satuan), (2)
kualiltas latihan yang dinyatakan dalam analisis kurikulum, (3) penghargaan
pimpinan, (4) peluang untuk mendapatkan pekerjaan.
Selain itu juga dapat dipergunakan metode analisi untung-rugi, metode analisi
untung rugi mmbandingkan keuntungan moneter dengan biaya pelaksanaan program
(investasi) atau sering disebut ”rate of return” (hasil kembali).
Dalam organisasi pendidikan, baik anggaran rutin maupun anggaran
pembangunan terdapat sembilan kategori, yaitu:
1. Dana cadangan untuk keperluan khusus, seperti dana sosial, biaya menerima tamu dll
2. Pembelian barang, gaji dan kesejahteraan personil.
3. Belanja untuk melaksanakan tugas, barang habis pakai pada waktu pengajaran
4. Dana pengadaan media, berbagai macam layanan,komunikasi
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 7
12. 5. Biaya fasilitas air, lampu, sanitasi, sanggar, pertanian sekolah.
6. Biaya bimbingan konseling, dosen tamu, karya wisata.
7. Pajak tahunan
8. Perbaikan dan pengembangna kurikulum
9. Dana proyek, termasuk pembelian alat-alat dan konsrtuksinya.
B. Fungsi Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan keuangan secara garis besar mencakup 3 fungsi utama , yaitu:
1. budgetting (membuat anggaran)
2. acounting (pencatan atau pembukuan)
3. auditing ( pemerikasaan atau pengawasan)
1. Budgetting (Anggaran)
Anggaran berfungsi :
1) Dapat dijadikan alat untuk mendelegasikan wewenang dalam pelaksanaan suatu
rencana. Anggaran dirancang untuk mencatumkan penanggung jawaban suatu
kegiatan tertentu (penetapan pimpinan proyek).
2) Dapat menjadi alat pengawasan dan penilaian suatu penampilan (ferformance).
Dengan membandingkan pengeluaran biaya suatu kegiatan dengan alokasi anggaran
dan tingkat penggunaannya, merupakan pedoman sederhana untuk mengetahui
sampai dimana tingkat efektifitas dan efesiensi kegiatan yang bersangkutan.
Bentuk-bentuk penganggaran
a. Penganggaran butir perbutir (line item budget)
Bentuk ini paling banyak digunakan dan dikategorikan sebagai yang konvensional
dan tradisional .meskipun memudahkan dalam pengawasan pengeluaran biaya, tetapi
sistem ini tidak membantu dalam pengambilan keputusan, seperti dalam mengeveluasi
harga (unit cost) dalam hubungannya dalam pencapaian suatu progaram.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 8
13. Kelemahan:
a. tidak dapat menunjukan hubungan antara masukan program dengan keluaran,
b. tidak dapat berfungsi sebagai bahan [pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
karena tidak memberikan analisis untung rugi (cost benefit analisis) dari berbagai
alterrnatif
c. lebih mengarahkan perhatian pada pembukuan , dan tyidak terrhadap tujuan suatu
program.
b. Anggaran program
Bentuk ini lebih menekankan kepada hasil suatu program yang telah ditetapkan.
Keuntungan:
1) mengorganisasikan sejumlah pengeluaran menjadi rencana yang logis dan konkrit
2) merangsang perencanaan tahunan ganda dan reevaluasi periodik dari pelaksanan
3) menghindari sentralisasi yang berlebihan
c. Anggaran berdasarkan hasil (Performance budget)
Anggaran ini menekankan hasil daripada keterincian anggaran. Hasil pengukuran
ini digunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga yang diperlukan untuk
mencapai suatu program. Anggaran berdasarkan hasil ini merupakan alat manajemen
yang dapat mengidentifikasi secara jelas satuann dari hasil suatu progaram dan
merinci butir perbutir dari kegiatan yang harus dibiayai. Bentuk ini menuntut akuntasi
yanf teliti dan proses data yang akurat . sistem ini menjadi relatif mahal terutama bagi
lembaga tang kecil / belum berkurang.
d. Sistem perencanaan penyusunan program dan penganggaran (SP4)
Sp4 dialihbahasakan dari PPBS (planning programing budgeting sistem ) SP4
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. perencanaan menggunakan pendekatan sistem
2. orientasi perencanaan pada kelurahan
3. penganggaran didasarkan pada program yang telah ditetapkan
4. keseimbangan antar otonomi dan pengrahan harus diperhatikan berdasar pada prinsip
peencanaan.
5. perencanaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 9
14. SP 4 pada dasarnya suatu cara untuk mencaopaiu tujuan yang telah ditetapkan
dengan memanfaatkan sarana dan sumberdaya yang tersedia. Sp4 mempunyai 3
unsur, yaitu :
1. siklus operasi yang mengatur seluruh urutan jadwal kegiatan yang disesuaikan
dengan siklus DUP dan DIP
2. struktur program yaitu gambaran hirarki program yang disusun dengan bertitik tolak
da5ri permasalahan pokok yang di hadapi pada tahun menmdatang
3. sistem informasi yang meliputi dokumen pengarhan, perencanaan ,programming,
program koordinat, konsep program operasional , usulan program , memo keuangan ,
daftar usulan proyek (DUP)
4. daftar isian proyek (DIP ) serta petunjuk operasional ( PO)
Keuntungan:
a. taksonomik, artinya penggolongan tujuan berdasarkan tujuan
b. analitik, ada perbandingan keuntungan dan kerugian alternatif
c. proyektif, yaitu memberi arah perencanaa jangka panjang
d. konsentrik, yaitu memberi perhatian pada pencapai tujuan akhir, evaluatif, yaitu
memberi kemudahan menilai keberhasilan program dan efektivitas penggunaan
sumber-sumber.
Kelemahannya:
1. kekeliruan menyebabkan keborosan sumber-sumber
2. sering kali mengabaikan tujuan kualitatif yang sukar diukur
3. kekuranagn data/informasi dapat mengakibatkan kesalahan penetuan proritas, alokasi
biaya, dan waktu penyelesaian suatu program.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 10
15. 2. Accounting (Pembukuan)
Pembukuan ini meliputi pencatatan berbagai transaksi yang terjadi yang
merupakan implementasi penganggaran. Dalam pasal 77 ayat 1 ICW yang dimaksud
bendaharawan adalah orang- orang dan badan –badan yang karena negara ditugaskan
untuk menerima ,menyiompan , membayar (mengeluarkan atau menyerah kanuang
atau kertas-kertas berharga dan barang-barang didalam gudang-gudang atau tempat –
tempat penyimpanan yang lain sebagai dimaksud dalam pasal 55 ICW dan selaku
demikian diwajibkan memberi perhitungan (pertanggungjawaban) tentang hal
pengurusannya kepada badan pemerikasa keuangan.
Ada tiga macam bendaharawan, yaitu :
1. Bendaharawan umum (kepala kas kantor negara) dan termasuk bendaharawan adalah
kantor-kantor pos dimana dikota itu kantor kas negara
2. Bendaharawan khusus untuk penerimaan pendapatan tertentu
3. Bendaharawan khusus untuk pengeluaran –pengeluaran tertentu
Berdasarkan surat keputusan menteri keuangan no. Kep .322 /M /V
/9/1968tanggal 26 september 1968 pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa setiap
bendaharawan atau pemegang kas yang mengurus uang negara harus mempunyai
buku kas umum dan memcata semua pengeluaran dan penerimaan.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 11
16. 3. Auditing (Pengawasan)
a. Pengertian pengawasan keuangan
Pengawasan keuangan adalah suatu pemeriksaan yang terutama ditujukan pada
masalah keuangan antara lain untuk memperoleh kepastian bahwa berbagai transaksi
dilakukan sesuai dengan undang-undang, peraturan, keputusan, intruksi untuk menilai
kewajaran yang dibeikan oleh laporan keuangan. UUD 1945 pasal 23 ayat 5
mengamanatkan bahwa: untuk memerikasa tanggung jawab tentang keuangan negara
diadakan suatu badan pemeriksa keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan
undang-undang.
Pengawan merupakan proses yang berlanjut yaitu dilaksanakan terus-menerus
sehingga dapat memperoleh hasil pengawasan yang berkesinambungan
Pengawasan harus bersifat mendidik dan dinamis, yaitu dapat menimbulkan
kegairahan untuk memperbaiki, mengurangi atau meniadakan penyimpangan
ddisamping menjadi pendorong dan perangsang untuk menertibkan penyempurnaan
kondisi obyektif pengawasan.
b. Proses dan standar pengawasan
serangkaian tiindakan dalam melaksanakan pengawasan. Langkah-langkah dalam
pengawasan baik fungsional maupun pengawasan melekat menurut stoner (1987)
ialah :
1. Penetapan berapa jenis standar atau patokan yang dipergunakan, berapa ukuran
kuantitas , kualitas , biaya dan waktu.
2. Membandingkan atau mengukur kenyataan yang sebenarnya terhadap standar
3. Mengidentifikasi penyimpangan dan sekaligus pengambilan koreksi
pengawasan menyinggung tiga aspek, yaitu rencana yang telah ditetapkan,
kebijaksanaan yang berlaku, dan prinsip efektivitas dabn efesiensi
c. Cara mempertanggung jawabkan keuangan
1. Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pekan
2. Periksa terlebih dahulu buku kas umum dalam hubungannya dengan buku yang lain
setiap akhir bulan
3. Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ (surat pertanggung
jawaban ) bulanan , penyetoran MPO/PPn
4. Diperiksa pengurusan baranmg inventaris dan penyimpanan dokumen pertinggal
keuangna sewaktu-waktu
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 12
17. 5. Diadakan pemeriksaan kas dengan menyusun berita acara pemeriksaann kas setiap
akhir truwulan secara teratur
6. Atasan langsung bendaharawan bertanggung jawab atas kerugian keuangan negara
7. Dilaporkan dengan segera (paling lambat 1 minggu)
dalam rangka mempertanggung jawabkan keuangan negara ini ada 9 jenis buku yang
harus disediakan, yaitu :
1. buku kas umum
2. buku bank
3. buku kas posisi
4. buku kas pemerintah membayar uang
5. buku panjar kerja
6. buku penghitung pajak
7. buku penerbitan
8. buku inventaris
9. buku pembantu lain
Dalam menentukan pemerikasaan terhadap suatu kerja perlu mengadakan penilaian
mencakup:
1. terselenggaranya pengawasan atasan langsung yang menjamin pelaksanaan tugas
secara efektif dan efesien
2. ketaatan dalam ketetapan terhadap ketentuan yang berlaku
3. pencapaian dari rencana dan program baik target finansial , atrget fisik maupun target
fungsional dan
4. faktor ketenangan personil yang melaksanakan kegiatan pemerikasaan
Hasil pemerikasaan tersebut harus disertai bukti-bukti yang cukup relevan dan
dapat dipertanggung jawabkan .hasil pemeriksaan dilaporkan secara jelas dan mudah
dimengerti, penayajian informasi yang didukung atas bukti yang cukup memuat
temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara obyektif dan lengkap disertai saran
tindakan yang konstruktif.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN TEORITIK 13
18. BAB III
KAJIAN EMPIRIK
A. Deskripsi Hasil Pengelolaan Keuangan Pendidikan di SMA PASUNDAN 8
BANDUNG.
1. Konsep Dasar Keuangan
Konsep dasar keuangan yang diterapkan di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG ini
adalah konsep akuntansi umum hanya saja terikat oleh ketentuan-ketentuan yayasan
dan menerapkan konsep biaya secara umum yang berlaku dalam produksi barang dan
jasa .dimana produksi barang atau jasa yang memerlukan sejumlah pengorbanan dari
pemilik faktor produksi karena itu produsen wajar memperoleh biaya sebagai
pengganti kerugian atas sejumlah faktor produksi yang dipergunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa berupa upah, gaji ,honorarium, bunga,sewa, dan
ongkos-ongkos pembayaran lainnya.
Dalam hal ini yang berperan sebagai produsen ialah yayasan sedanngkan sebagai
konsumen ialah peserta didik atau keluarga. Ketersediaan dan biaya merupakian salah
satu syarat untuk dilakukannya berbagai kegiatan pendidikan bersama-sama dengan
unsur administrasi pendidikan lainnya seperti manusiapersonil, fasilitas dan
tekhnologi pendidikan .dana ini berfungsi untuk kemudian menghasiilkan
pengeluaran tertentu yang menunjang keberhasilan tujuan penyelenggaraan
pendidikan.
2. Sumber-Sumber penerimaan SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
Adapun sumber-sumber penerimaan di sekolah ini antara lain :
a. Iuran sekolah
Iuran sekolah atau SPP merupakan sumber penerimaan yang paling besar
untuk pembiayaan–pembiayaan di sekolah ini seperti untuk kegiatan
operasioanal, membayar upah, gaji, honorarium ,dan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah.
b. Sumbangan dari yayasan
Yayasan hanya memberikan sumbangan hanya berfungsi sebagai
perangasang untuk membantu keringanan pembangunan saja.
c. Penerimaan dari pemerintah
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | BAB III 14
19. Sekolah ini selain dibantu oleh yayasan juga dibnatu oleh pemerintah
berupa dana atau bantuan pengayaan alat-alat pendidikan seperti keperluan
laboratorium dan lain-lain.
3. Jenis- jenis pengeluaran
a. Pengeluaran rutin
Pengeluaran rutin ialah biaya yang dipergunakan secara berkala dalam
suatu masa tertentu. Dana yang dipergunakan dalam pengeluaran rutin ini
memerlukan pengelolaan yang baik terutama bagi lembaga pendidikan
swasta..
Adapun pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan antara lain:
gaji honorarium guru
upah pegawai
pembelian ATK biaya pemeliharaan gedung
biaya operasional
kegiatan rapat
OSIS
Fasilitas air dan listrik
Biaya dosen tamu dan karya wisata
Setoran kewajiban ke yayasan
b. Pengeluaran capital
Adapun pengneluaran –pengeluaran yang harus dikelurkan antara lain :
Biaya untuk mendirikan sekolah
Pembelian tanah
Sarana dan prasarana sekolah
4. Bentuk penganggaran
Sekolah ini menggunakan bentuk penganggaran pembukuan dimana semua
penerimaan dan pengeluaran harus dibukukan terlebih dahulu kemudiannya uangnya
diterima atau dibayarkan.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN EMPIRIK 15
20. 5. Pengawasan keuangan
Pengawasan keuangan dilakukan melalui koordinasi antara bendahara kemudian
dipertanggungjawabkan kepada keepala sekolah setelah itu oleh kepala
sekolahdilaporkan kepada yayasan.
Cara-cara mempertanggungjawabkan keuangannya antara lain :
Diadakan pemeriksaan kas dan menyusun berita acara pemeriksaan kas setiap
akhir triwulan secara teeratur
Pembukuan dilakukan setiap hari , triwulan , semester dan tahunan .
Atasan langsung bendahara bertanggungjawab atas kerugian
Dilaporkan segera jika terjadi kerugian.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | KAJIAN EMPIRIK 16
21. BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Sistem pengelolaan keuangan yang diterapkan di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
ini adalah sistem akuntansi umum hanya saja terikat pada ketentuan-ketentuan yang
sudah di tentukan oleh yayasan. Segala pembiayaan yang digunakan untuk membiayai
kegiatan,biaya operasi sekolah pembayaran guru dan pegawai dan lain-lain diperoleh dari
hasil iuran siswa atau SPP, bantuan dari pemerintah dan yayasan.
B. Rekomendasi
Untuk kedepannya diharapkan SMA PASUNDAN 8 BANDUNG lebih bisa
mengembangkan sistem pengelolaan keuangan pendidikan yang lebih baik, terbuka, dan
informatif. Agar dapat menunjang kebutuhan-kebutuhan pendidikan yang terus
meningkat setiap waktunya.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | BAB IV 17
22. DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. 2000. Landasan Manajemen Pendidikan. Cetak Ketiga. Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya
Tim dosen Jurusan Pendidikan Administrasi Pendidikan. 2007. Pengelolaan Pendidikan.
Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan. UPI. Bandung.
Mustatofa. 2008. Konsep-konsep Dasar Pendidikan, pengelolaan Pendidikan. 2007.UPI
Bandung.
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | DAFTAR PUSTAKA 18
24. Data dari PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.
A. PERSYARATAN PPDB 2011 - 2012 :
1. Photo Copy Ijazah STK SMP /Tsanawiyah.......................................... 3 Lembar
2. Photo Copy Akte Kelahiran / Kenal Lahir............................................ 2 Lembar
3. Keterangan kelakuan Baik dari sekolah asal (asli)................................ 1 Lembar
4. Pas Photo terbaru ukuran :
a) 3 x 4 cm.......................................... 4 Lembar
b) 2 x 3 cm.......................................... 2 Lembar
B. PERSYARATAN KEUANGAN :
1. KELAS SEKOLAH STANDAR NASIONAL ( SSN ) "
Rp. 3.650.000,- (Tiga Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
biaya tersebut untuk :
1. Uang SPP, Praktek komputer, Internet dan Lab. Bahasa Bulan Juli 2011
2. Uang Sarana Pendidikan
3. Biaya Pengembangan Pendidikan
4. Biaya Masa Orientasi Siswa
5. Batik dan Seragam Olah Raga @ 1 Stel
6. Asuransi Siswa ( Bumi Putra)
7. CPD ( Camping Pelatihan Dasar )
2. KELAS RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL ( RSBI ) "
Rp. 4.000.000,- ( Empat Juta Rupiah )
biaya tersebut untuk :
1. Uang SPP, Praktek komputer, Internet dan Lab, Bahasa Bulan Juli 2011
2. Uang Sarana Pendidikan
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | LAMPIRAN 20
25. 3. Biaya Pengembangan Pendidikan
4. Biaya Masa Orientasi Siswa
5. Batik dan Seragam Olah Raga @ 1 Stel
6. Asuransi Siswa ( Bumi Putra)
7. CPD ( Camping Pelatihan Dasar )
Keterangan :
Fasilitas yang disediakan untuk Kelas SSN dan RSBI berbeda.
PANITIA PPDB SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
TELP/FAX 022-2034430
Gambar 1. Suasana di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
Gambar 2. SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | LAMPIRAN 21
26. ATTRIBUTES
Author RikoArrasyid
Publisher Ricky P. Ramadhan
Written date November 2011
Company JurusanPendidikanGeografi, FPIPS UPI
Copyright 2011 by Ricky P. Ramadhan
Mail nyarinama@gmail.com
Site http://nyarinama.blogspot.com
Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 3 | LAMPIRAN 22