Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Sukses berawal dari dalam diri sendiri
1. SUKSES berawal dari DIRI SENDIRI
KATA “SUKSES / SUCCESS” telah menjadi MAGNET DAYA TARIK / MAGIC yang
sangat luar biasa bagi semua orang di seluruh belahan bumi ini, semua orang
menginginkan dirinya “SUKSES” dan keinginan ini bisa saja :
o “SUKSES” dalam pekerjaan dan karir untuk bidang pekerjaan yang
dijalaninya, dari Salesman ingin menjadi Sales Manager, dari Medical
Representative ingin menjadi District Manager dst …
o “SUKSES” dalam keuangan yakni bisa memiliki simpanan / tabungan uang
sejumlah minimal Rp. 20 juta atau Rp 100 juta atau bahkan tidak sedikit
orang yang berambisi untuk mengejar Rp. 1 Milyard pertama-nya.
o “SUKSES” dalam membina rumah tangga yakni anak-anak berhasil dalam
sekolahannya, anak-anak selalu menempati rangking terbaik dikelasnya,
mendapatkan bea siswa dan anak-anak menjadi anak yang saleh, bertaqwa
dan beriman.
o “SUKSES” dilingkungan sosial, dengan tetangga bisa bersahabat baik dan
bahkan dipercaya oleh para tetangga menjadi RT / RW.
o Dan masih banyak “SUKSES–SUKSES” lainnya yang ingin diraih oleh masing-
masing orang dalam hidupnya.
Tetapi banyak orang lupa bahwa untuk mengejar “SUKSES” nya maka banyak
sekali kerikil kehidupan, jalan menanjak, perjuangan memulai karir dari Medical
Representative di beberapa daerah, melayani pelanggan sampai dengan malam
hari bahkan sampai dini hari, usaha untuk terus menerus belajar dengan ikut
training, baca buku dan banyak serta beraneka rupa perjuangan-perjuangan maha
berat lainnya yang harus dilewati.
JADI bagaimana caranya supaya diri KITA bisa “SUKSES”
demikian pertanyaan salah seorang Medical Representative suatu kali ketika
sedang menunggu seorang dokter sampai tengah malam ? Sungguh sebuah
pertanyaan polos, lugu dan juga merupakan pertanyaan penulis 15 tahun yang
lalu kepada “BOSS” yang seorang District Manager. Sehingga saat ini penulis ingin
2. berbagi “PETUAH BOSS 15 tahun yang lalu” dan sangat mujarab, sakti
mandraguna sehingga bisa meraih jenjang karir dengan sangat baik.
Petuah-nya adalah “SUKSES berawal dari DIRI SENDIRI”
Titik. Lho …. Sambil bengong Medical Representative ini berucap, hanya itu saja
cara dan kiatnya ???. Ketika penulis menjawab IYA BENAR hanya itu saja maka
jawaban ini semakin membuatnya terbengong-bengong !.
Namun karena pemandangan melihat penjual bengong ini sungguh kurang indah
di mata, maka penulis segera menyambung penjelasannya dengan mengatakan :
1. Bahwa 100 % SUKSES memang BERAWAL DARI DIRI
SENDIRI !
Dalam artian bahwa SIKAP MENTAL dan SETTING MENTAL diri sendiri
haruslah diluruskan dan dibenarkan terlebih dahulu yakni :
o SIAP 100 % untuk BEKERJA KERAS tanpa MENGELUH
Banyak orang yang ingin bisa masuk dan diterima di sebuah
perusahaan dan dengan penuh semangat dimasa-masa awal
menyiapkan lamaran pekerjaan, datang wawancara dan menjawab
serta mengerjakan semua test dengan PENUH SEMANGAT, namun
demikian ternyata baru 2 bulan bekerja sudah mulai mengeluh :
“Aduh, pekerjaan Saya banyak lembur dan capai sekali …. “
“Aduh, perusahaan ini terlalu ketat, boss Saya terlalu galak dst …”
“Aduh menjual produk-produk perusahaan ini terlalu berat, tidak
dikenal dan kurang sekali dukungan promosinya …. “
Dan masih banyak “Aduh, …. Aduh, …. Aduh, ….. yang lainnya.
o SIAP 100 % untuk ULET / TEKUN
Dalam dunia penjualan maka KEULETAN dan KETEKUNAN adalah
salah satu kunci keberhasilan, banyak sekali rekan-rekan Senior
Medical Representative telah membuktikan hal ini. Secara tekun
mengunjungi seorang dokter yang terkenal sulit sekali untuk didekati,
namun dengan “strategi khusus” untuk selalu SIAP setiap kali
kunjungan, yakni membawakan informasi literatur terbaru plus
3. minuman dingin kesukaannya. Alhasil di bulan ke 5 akhirnya dokter
ini bisa menjadi pelanggan tetap dari penjual ini.
Semua Sales Manager – Regional Sales Manager di semua
perusahaan yang menjadi atasan dari masing-masing SOHOWAN
SOHOWATI adalah para penjual juga yang memiliki KEULETAN dan
KETEKUNAN di atas rata-rata para penjual lainnya di jamannya
masing-masing.
o SIAP 100 % untuk Jujur
Pada umumnya jika SOHOWAN SOHOWATI sudah SIAP 100 % untuk
BEKERJA KERAS tanpa MENGELUH dan SIAP 100 % ULET / TEKUN
dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari maka biasanya PROMOSI
atau KENAIKAN JABATAN akan menghampiri dengan sendirinya.
Berikutnya setelah kenaikan jabatan didapatkan dan dengan penuh
kebanggaan menikmati hasil kerja keras – ketekunan selama ini,
maka haruslah didukung dengan SIAP 100 % untuk JUJUR.
Artinya adalah dengan semakin bertambahnya kepercayaan yang
diamanatkan dipundaknya, maka SIAP 100 % untuk JUJUR adalah
KUNCI EMAS berikutnya, mengingat banyak juga pemimpin yang
akhirnya tidak jujur dan harus kehilangan pekerjaan karena ini.
Terlebih dalam nilai-nilai budaya kerja nomer 7 di SOHO Group telah
dituliskan : “Integritas, Disiplin dan Kejujuran”
Jadi sangat disayangkan bilamana sudah menjadi pemimpin dan
akhirnya harus kehilangan pekerjaan karena TIDAK JUJUR dan
melakukan kecurangan penambahan diskon / manipulasi keuangan.
o SIAP 100 % untuk BERPIKIR POSITIF
Seorang penjual yang berpikir positif akan selalu memiliki peluang
lebih bagus, tenaga lebih besar dan selalu bersemangat tanpa perlu
disemangati / dimotivasi. Dengan terus menerus mengembangkan
pola pikir yang positif maka seorang penjual akan bisa terus
berkreasi dengan ide-ide cemerlang dalam usahanya melayani
pelanggan. Suatu saat bilamana di tolak oleh pelanggan maka
4. seorang penjual yang selalu berpikir positif akan mengatakan kepada
dirinya sendiri “okay saat ini saya ditolak tetapi dengan persiapan
yang lebih baik, pendekatan yang lebih terstruktur dan usaha terus
menerus” maka hanya masalah waktu saja untuk membuat
pelanggan yang ditargetkan akan segera menuliskan produk-produk
yang dibawakan.
Coba lihat bedanya dengan seorang penjual yang berpikir negatif,
maka begitu ditolak oleh seorang pelanggan akan langsung
mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa “ pelanggan ini memang
tidak pernah menghargai orang “ atau “ memangnya pelanggan
potensial hanya dia saja, mulai besok Saya tidak akan ke sini lagi. “
dan lain lain pemikiran negative lainnya.
2. Bahwa 100 % SUKSES berawal dari usaha terus menerus dalam
PENGEMBANGAN DIRI.
Apa yang dimaksudkan dengan pengembangan diri (SELF DEVELOPMENT) ?
Banyak pekerja yang menunjukkan kinerja sangat cemerlang dan bahkan
bisa mendapatkan pendapatan yang sangat tinggi dari perolehan bonus,
insentif dan reward lainnya. TETAPI sangat disayangkan bahwa banyak
diantara mereka akhirnya TERLENA yakni terlalu mengagumi
kemampuannya dan akhirnya tidak pernah mau belajar untuk mengasah
“skill dan knowledge” nya lagi.
Tidak pernah menganggarkan dana untuk mengikuti training atau pelatihan
dalam bidang pekerjaannya, tidak suka baca buku dan tidak pernah datang
dalam training-training yang diadakan oleh perusahaannya, atau datang
tetapi setengah hati saja mendengarkannya dan selalu meneguhkan ke diri
sendiri bahwa kemampuannya sudah memadai.
Orang yang SUKSES selalu mengisi dirinya dengan banyak program
pengembangan dan bahkan selalu di depan untuk hal ini, artinya tidak ada
yang memerintahkan, menghimbau atau menyuruhnya tetapi dengan
penuh kesadaran sedari awal selalu mengalokasikan 5 % sd 10 % dari setiap
5. pendapatannya untuk membiayai dirinya dengan ikut dalam training, beli
buku ataupun mendengarkan CD AUDIO pengembangan pribadi. Pada
akhirnya penjual yang selalu mengasah dirinya dengan program
pengembangan akan selalu memenangkan medan pertempuran yang juga
senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
Jadi ternyata langkah untuk SUKSES ini sangat mudah sekali yakni 100 % memulai
dari DIRI SENDIRI dan 100 % terus menerus MENGEMBANGKAN DIRI, bilamana
kedua langkah ini secara konsisten dilakukan secara terus menerus maka 2 tahun,
3 tahun dan 5 tahun berikutnya akan sudah bisa menjadi seorang penjual yang
sangat berbeda yakni menjadi seorang penjual yang memiliki SKILL dan
KNOWLEDGE sangat lengkap.
Dan promosi demi promosi pasti didapatkan ! 100 % DIJAMIN.
AYYOOO KITTAAA BUKKTTIIKKKAAANNNN ! …
“A field, however fertile, cannot be fruitful without
cultivation, and neither can a mind without learning”
(Sebidang tanah, betapapun suburnya, tidak dapat berbuah tanpa diusahakan
dan begitu pula dengan pikiran tidak dapat berbuah tanpa belajar).
-Anonim-
Artikel ini ditulis pertama kali untuk kemajuan seluruh rekan-rekan Sohowan Sohowati tercinta yang
tersebar di seluruh pelosok nusantara. Namun agar bisa menjangkau dan memberikan pengaruh positif
kepada lebih banyak lagi tenaga penjualan di Indonesia maka akhirnya artikel ini dipublikasikan di slide
share.net