SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Televisi Komersial
Karena TV Komersial harus responsif terhadap kebutuhan pemasang iklan; maka seluruh elemen
kesuksesan diukur dari jumlah pemirsa yang mampu diraih. Tetapi terkadang ada juga tujuan-
tujuan sosial (altruistic) dikedepankan oleh stasiun televisi komersial.

Tujuan Programing
Ada beberapa tujuan untuk setiap program televisi:
Jangkauan Pemirsa yang sebesar mungkin
Target audience yang spesifik
Prestige
Penghargaan
Kepentingan lokal ataupun nasional

Jangkauan Pemirsa yang sebesar mungkin:
Televisi adalah media massa dan sejauh ini telah menjadi sarana pemenuhan “waktu luang”
sebuah bangsa.
Ini juga telah menjadi alat pemasaran yang efektif. Sebuah perusahaan menghabiskan ratusan
juta hingga milyar rupiah untuk “merangsang” kebutuhan pemirsa terhadap produk-produk yang
dijajakan.
Untuk itu, tujuan dari hampir seluruh program adalah menarik sebanyak mungkin pemirsa.
Makin banyak pemirsa, makin tinggi rate (nilai) slot iklan, makin tinggi pendapatan, makin
tinggi keuntungan. Singkatnya tidak ada pemirsa, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak
ada penyiaran.

Target audience yang spesifik:
Sebenarnya para broadcaster atau pengiklan lebih tertarik untuk meraih segmen pemirsa yang
terbatas ketimbang jangkauan yang sangat luas.
Sebagai contoh: sebuah produsen mobil mewah memiliki target audience untuk iklannya adalah
laki-laki; dari kelompok SES A + . Tujuan pemasaran iklan ini mungkin lebih tepat melalui acara
“Turnamen Golf” ketimbang drama komedi yang pemirsa utamanya adalah perempuan dan
anak-anak.
Dalam konteks ini memang para broadcaster harus sangat hati-hati dalam mengatur jadwal
program untuk tujuan-tujuan khusus para sponsor. Karena secara demografis, fokus yang
kelewat ketat secara substansial mempunyai resiko mengurangi jumlah pemirsa.

Prestige

Terkadang broadcaster dari TV Komersial juga mempunyai keinginan untuk mengetengahkan
program-program untuk menaikkan prestise stasiun TV itu sendiri. Program acara dokumenter,
konser musik tradisional, pertunjukkan teater yang berkualitas, cenderung memiliki penonton
yang relatif kecil tetapi biasanya mendapatkan review yang apresiatif dari banyak pihak.

Beberapa broadcaster menganggap ini merupakan kewajiban social mereka, tetapi banyak juga
karena alasan-alasan praktis dalam rangka public relation. Terlepas dari beragam motivasi
dibelakangnya; hal ini jarang dilakukan tetapi diterima sebagai tambahan dalam jadwal siaran.
Penghargaan
Penghargaan-penghargaan dianugerahkan pada program-program yang mempunyai tingkat
pencapaian yang “excellence”. Para broadcaster yang ditugasi secara khusus dalam produksi-
produksi yang prestisius biasanya juga selalu mencari pengakuan yang berbentuk penghargaan.
Penghargaan ini merupakan bagian tidak terpisah dari tujuan untuk menaikkan “status” dari
stasiun TV yang bersangkutan.

Kepentingan lokal ataupun nasional
Setiap pasar mempunyai perhatian terhadap apa yang terjadi di wilayahnya. Tanggungjawab
broadcaster adalah mempersembahkan program yang ditujukan untuk mengangkat masalah-
masalah di wilayah tersebut. Kadang ini sebuah kebijakan sosial dari perusahaan, tapi terkadang
ini memang sebuah kebutuhan.

Ketika terjadi bencana alam, seperti banjir atau gempa bumi menghantam satu wilayah, media
memiliki kewajiban untuk memberikan sebanyak mungkin informasi dan bantuan kepada
anggota masyarakat sebisa mungkin.

Hal ini hanya kadang-kadang terjadi tetapi dari awal harus dijadikan bagian dari tidak
terpisahkan dari tujuan media penyiaran itu sendiri.

Mendekati Pemirsa

Setelah para perancang program berhasil mengidentifikasi beberapa tujuan; mereka harus
memilih cara bagaimana pemirsa dapat diraih. Ada 2 bentuk dasar yang kemudian harus dipilih:
Information and Entertainment!

Information:
1. Current up-to-date report of events (hard news)
2. Combination of facts, gossip, and opinion (soft news)

Entertainment:
1. Music
2. Comedy
3. Drama

Hard News

Dari tahun ke tahun hasil-hasil penelitian atau survey menunjukkan bahwa TV semakin
diandalkan masyarakat sebagai sumber berita. Dan medium ini semakin disukai dan dipercaya
terutama ketika pemirsa mengikuti berita-berita yang bermuatan konflik. Banyak Stasiun TV
kemudian menginvestaikan modal dan waktunya untuk menyediakan pelayanan berita yang
komprehensif.

Contoh:
Bagaiamana siaran berita TV menjadi sumber penting ketika terjadi peristiwa Mei 1998 (naik
sekitar 11 % pendapatan iklannya ketika media lain mengalami penurunan).
Soft News
Umat manusia selalu punya kecenderungan serba ingin tahu. Ingin tahu apa yang terjadi pada
orang lain atau apa yang terjadi dalam diri mereka sendiri. Programmer yang baik selalu
memanfaatkan rasa ingin tahu ini untuk memperbesar pemirsanya. Talkshow, gossip show,
magazine show, dibuat memang untuk melayani kebutuhan informasi, ringan, dan sedikit
menghibur.

Entertainment

Drama
Kebanyakan drama televis sebenarnya terdiri dari rumusan tiga hal: sex, money dan kekuasaan.
Ini rumusan konvensional tetapi masih tetap efektif hingga kini; pembaruan mungkin hanya pada
struktur bercerita, tata sinematografi, editing, artistik dan fashion.

Comedy
Acara komedi dibutuhkan pemirsa dalam rangka “lari” dari situasi-situasi tegang, jenuh dan
semacam sarana relaksasi. Acara komedi yang paling sering digunakan oleh dunia pertelevisian
adalah sitcom (komedi situasi). Beberapa karakter utama ditempatkan pada situasi-situasi
berbeda, meresponnya, menciptakan peristiwa “lucu” sehingga keseluruhan cerita dapat berjalan
dengan mulus.

Music
Musik adalah bahasa dunia dan fundamental dalam kehidupan. Jadi siapapun pemirsa anda, pasti
musik merupakan bagian dari hidup mereka.

Dua Bentuk Dasar Programming

Semua program, terlepas dari tujuan dan kebutuhan masing-masing; pada dasarnya dibagi dalam
2 kategori bentuk:

Format-dominant
Konsep dari pertunjukkan adalah kunci suksesnya; para pengisi acara dipilih berdasarkan
kebutuhan dari ide dasar acara tersebut.

Contoh:
Contoh klasik dari format-dominat ini adalah seri televisi “Hercules”. Cerita dikembangkan
untuk mempertunjukkan kemampuan fisik yang luar biasa ketimbang “kekuatan” karakter di
dalam pribadi tersebut. Oleh karena itu peran yang dibutuhkan adalah bintang yang atletis.

Terkadang sebuah acara dimulai dengan konsep format-dominant; tetapi kemudian waktu demi
waktu berkembang menjadi star-dominat karena kemampuan sang bintang memasukkan
“sentuhan pribadinya” ke dalam acara. Contoh Famili 100

Star-dominant
Bintang pengisi acara adalah kunci sukses; format disusun atau didesain sedemikian rupa
berdasarkan keterampilan dan personalitas dari bintang utamanya.
Contoh:
Cosby Show, Rosseane, Oprah Winfrey Show, dll

Pengembangan Program

Sukses dari banyak stasiun televisi, sebagian besar ditentukan oleh kualitas dari program-
programnya. Tidak ada satu metode tunggal dalam rangka pengembangan show atau series di
televisi, tetapi ada semacam tradisi yang kemudian menjadi kebiasaan dalam industri ini.

Program Televisi tumbuh dari berbagai sumber ide yang fantastis seperti: peristiwa-peristiwa
dalam berita, isu-isu social, kepribadian seseorang, hubungan dalam keluarga, fashion dan
trends, buku, mainan atau imajinasi seorang penulis.

Ada perjalanan panjang. Mulai dari ide mulai dihasilkan hingga program itu diproduksi; dan
hanya ide yang benar-benar punya nilai lebih dan teruji kemudian dikembangkan lebih lanjut.
Terkadang ini membutuhkan waktu dan uang yang besar sebelum ide tersebut benar-benar punya
nilai jual.

Beberapa ide dihasilkan dan dikembangkan dari dalam organisasi sendiri, tetapi ada juga yang
disumbangkan oleh orang dalam maupun orang luar. Tetapi pengembangang selalu dilakukan
oleh production house di luar.

Treatment & Scripts

Setelah ide dibahas dan dikembangkan sedemikian rupa, maka kelanjutannya harus ditulis sesuai
dengan kebutuhan sebuah produksi audio visual.

Treatment
Adalah garis besar script yang memperlihatkan plot scene demi scene; menyediakan informasi
yang cukup mengenai kepribadian karakter, interaksi antara karakter dan semua hal yang
menunjukkan production look-nya, budget kasar termasuk anggaran set, lokasi, kostum, special
effects dan lain-lain. Treatment ini juga termasuk beberapa contoh dialog di dalamnya.

Script
Script merupakan bentuk lebih lengkap dari treatment; memperlihatkan breakdown scene demi
scene, perintah di atas panggung, dan semua dialog yang ada.

Departemen Program

1. Local Acquisition
2. Foreign Acquisition
3. In House Production

Program Informasi
Kebanyakan program-program informasi seperti news, magazine show, talkshow dan
dokumenter diproduksi sendiri (in house production) oleh divisi news sebuah stasiun televisi.

Ide untuk berbagai program ini biasanya datang dari :
1. eksekutif divisi news
2. program development executive
3. producer

Biasanya ide ini secara teoritis merupakan hasil diskusi diantara orang news sendiri. Mereka
membuat garis besarnya. Kemudian ada yang bertugas membuat semacam proposal yang lebih
lengkap termasuk budget. Terakhir ide tersebut kemudian dipresentasikan pada atasan yang lebih
tinggi (yang bertugas mengontrol budget dan penggunaan air time). Setelah menerima approval
barulah program tersebut dapat diproduksi.

Program Scheduling

Untuk mengembangkan master plan ini terkait langsung dengan potitioning dari stasiun TV yang
bersangkutan. Ini akan menjadi dasar pengembangan schedule program bulanan atau 3 bulanan.

Pilihan program dan time slot sangat tergantung pada hal-hal berikut ini:
Pola dan Kebiasaan Menonton
Program pesaing di stasiun TV lain; pada waktu yang sama
Rating
Riset kualitatif (suka atau tidak suka, genre, dll)
Tujuan program

Prime Time Scheduling Strategies

Lead Off
Hampir semua pengatur jadwal program selalu menggunakan strategi ini, yakni sejak siaran
malam selalu dibuka dengan program yang kuat. Pertunjukkan prime time yang awal sangat
menentukan situasi malam keseluruhan. Bisa menang atau kalah secara keseluruhan di malam
itu.

Lead in
Hampir mirip dengan Lead off; tetapi strategi ini menempatkan program yang kuat (misalnya
sinetron) sebelum program yang lemah atau berita. Diharapkan program yang kuat ini mampu
membawa pemirsa sampai pada program berikutnya.

Hammocking
Penempatan sebuah acara yang sangat populer di antara 2 acara baru dan kurang popular
sehingga menciptakan alur tontonan (audience flow).

Blocking
Membuat blocking program; artinya menempatkan sebuah program baru diantara satu kumpulan
drama atau sitcom yang sudah lebih dulu dikenal untuk memenuhi satu malam tertentu. Teorinya
kalau pemirsa sudah nyaman dengan satu drama atau sitcom; dia akan terus nyaman dengan
drama atau sitcom berikutnya.

Tent Polling
Merupakan alternatif dari hammock. Setiap stasiun focus pada satu sentral, yakni menayangkan
show yang kuat di satu malam yang lemah. Acara ini diharapkan mampu menjadi jangkar untuk
acara sebelum dan sesudahnya.

Bridging
Strategi ini tidak biasa digunakan oleh stasiun TV. Ada dua jenis bridging:

Yang pertama adalah menggunakan program yang durasinya panjang (1 sampai 1,5 jam) mulai
dari sore hingga masuk ke jam prime time. Strategi ini riskan karena strategi Lead of yang
terbukti lebih efektif.

Yang kedua adalah menempatkan program pada jam-jam yang tidak biasa; sehingga melewati
jam mulai dan jam akhir program di stasiun lain. Ini dimaksudkan untuk menghindari persaingan
langsung antara program.

Counterprogramming
Program dijadwalkan untuk seluruh pemirsa yang juga menjadi target dari kompetitor; sehingga
harus sangat kuat dan ada sesuatu yang lain yang ditawarkan program kita dibandingkan
program sejenis di stasiun lain. Banyaknya jumlah program yang kompetitif membuat strategi ini
kurang efektif.

Stunting
Ini termasuk penjadwalan khusus, misalnya menambahkan bintang tamu pada serial reguler,
membuat promosi yang tidak biasa, mengubah durasi menjadi lebih panjang, dll. Ini hanya bisa
dilakukan sekali-sekali mengingat biaya yang kadang lebih besar dan tidak bisa terus menerus.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Rezka Judittya
 
Print Journalism- EDITING
Print Journalism- EDITINGPrint Journalism- EDITING
Print Journalism- EDITINGTrinity Dwarka
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Mediarzkamanda
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theoryelsatamara
 
Tata Letak (layout) - Elemen Desain
Tata Letak (layout) - Elemen DesainTata Letak (layout) - Elemen Desain
Tata Letak (layout) - Elemen DesainYanuar Rahman
 
Televisi digital pub artikel
Televisi digital pub artikelTelevisi digital pub artikel
Televisi digital pub artikelpenyiaranpublik
 
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalRegulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalFeriandi Mirza
 
1. Penulisan naskah kehumasan
1. Penulisan naskah kehumasan1. Penulisan naskah kehumasan
1. Penulisan naskah kehumasanBinus University
 
Pengantar Broadcasting
Pengantar BroadcastingPengantar Broadcasting
Pengantar Broadcastingijtikalsel
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Afrilia Widarni
 
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetrisJurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetrisStisipol Candradimuka Palembang
 

La actualidad más candente (20)

Pert. 6 bahasa dan naskah radio
Pert. 6 bahasa  dan naskah radioPert. 6 bahasa  dan naskah radio
Pert. 6 bahasa dan naskah radio
 
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar PenyiaranTeknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
 
Print Journalism- EDITING
Print Journalism- EDITINGPrint Journalism- EDITING
Print Journalism- EDITING
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Media
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Tata Letak (layout) - Elemen Desain
Tata Letak (layout) - Elemen DesainTata Letak (layout) - Elemen Desain
Tata Letak (layout) - Elemen Desain
 
Sejarah penemuan televisi di dunia
Sejarah penemuan televisi di duniaSejarah penemuan televisi di dunia
Sejarah penemuan televisi di dunia
 
Strategi Marketing Radio dan Televisi Lokal
Strategi Marketing Radio dan Televisi LokalStrategi Marketing Radio dan Televisi Lokal
Strategi Marketing Radio dan Televisi Lokal
 
Televisi digital pub artikel
Televisi digital pub artikelTelevisi digital pub artikel
Televisi digital pub artikel
 
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalRegulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
 
1. Penulisan naskah kehumasan
1. Penulisan naskah kehumasan1. Penulisan naskah kehumasan
1. Penulisan naskah kehumasan
 
Pengantar Broadcasting
Pengantar BroadcastingPengantar Broadcasting
Pengantar Broadcasting
 
Teknik penulisan berita dan feature
Teknik penulisan berita dan featureTeknik penulisan berita dan feature
Teknik penulisan berita dan feature
 
Penyiaran
Penyiaran Penyiaran
Penyiaran
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
 
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetrisJurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
Jurnal inspirasi hubungan masyarakat asimetris dan simetris
 
Konsep Penyiaran radio
Konsep Penyiaran radioKonsep Penyiaran radio
Konsep Penyiaran radio
 
Jurnalisme media sosial
Jurnalisme media sosialJurnalisme media sosial
Jurnalisme media sosial
 
Format radio. pert. 2
Format radio. pert. 2Format radio. pert. 2
Format radio. pert. 2
 

Destacado

Persentasi televisi publik
Persentasi televisi publikPersentasi televisi publik
Persentasi televisi publikAgus Mana
 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalFeriandi Mirza
 
Media & Industrial environment
Media & Industrial environmentMedia & Industrial environment
Media & Industrial environmentDandhy Laksono
 
Sejarah busana
Sejarah busanaSejarah busana
Sejarah busanaNur Janah
 
Industri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiaIndustri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiateguhusis
 
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajahMakalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajahAinina Sa'id
 
Indonesia Media Trend : 2013-2016
Indonesia Media Trend : 2013-2016Indonesia Media Trend : 2013-2016
Indonesia Media Trend : 2013-2016Endy Subiantoro
 
Power point busana
Power point busanaPower point busana
Power point busanaDwiesulistia
 
dasar penyiaran televisi
dasar  penyiaran televisidasar  penyiaran televisi
dasar penyiaran televisiAprilina astuti
 
SWOT Analysis of Radio Mirchi
SWOT Analysis of Radio MirchiSWOT Analysis of Radio Mirchi
SWOT Analysis of Radio MirchiJeet Kabasi
 

Destacado (12)

Persentasi televisi publik
Persentasi televisi publikPersentasi televisi publik
Persentasi televisi publik
 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
 
Media & Industrial environment
Media & Industrial environmentMedia & Industrial environment
Media & Industrial environment
 
Sejarah busana
Sejarah busanaSejarah busana
Sejarah busana
 
Industri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiaIndustri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesia
 
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajahMakalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
 
Indonesia Media Trend : 2013-2016
Indonesia Media Trend : 2013-2016Indonesia Media Trend : 2013-2016
Indonesia Media Trend : 2013-2016
 
Power point busana
Power point busanaPower point busana
Power point busana
 
Industri Televisi
Industri TelevisiIndustri Televisi
Industri Televisi
 
Dasar penyiaran
Dasar penyiaran Dasar penyiaran
Dasar penyiaran
 
dasar penyiaran televisi
dasar  penyiaran televisidasar  penyiaran televisi
dasar penyiaran televisi
 
SWOT Analysis of Radio Mirchi
SWOT Analysis of Radio MirchiSWOT Analysis of Radio Mirchi
SWOT Analysis of Radio Mirchi
 

Similar a Televisi komersial

PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) Rezka Judittya
 
F-Segmentasi_Audience-_1.pptx
F-Segmentasi_Audience-_1.pptxF-Segmentasi_Audience-_1.pptx
F-Segmentasi_Audience-_1.pptxSandyOogway
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdfZainul Arifin
 
Media Planning and Media Monitoring 220914-share
Media Planning and Media Monitoring 220914-shareMedia Planning and Media Monitoring 220914-share
Media Planning and Media Monitoring 220914-shareHarwindra Yoga
 
Materi1 Seminar NASIONAL_di UGM_Gelimang Dunia Periklanan
Materi1 Seminar NASIONAL_di UGM_Gelimang Dunia PeriklananMateri1 Seminar NASIONAL_di UGM_Gelimang Dunia Periklanan
Materi1 Seminar NASIONAL_di UGM_Gelimang Dunia PeriklananKanaidi ken
 
Public Relation Chap 13, 14, 15: Financial PR, Public Sector, Consumer
Public Relation Chap 13, 14, 15: Financial PR, Public Sector, ConsumerPublic Relation Chap 13, 14, 15: Financial PR, Public Sector, Consumer
Public Relation Chap 13, 14, 15: Financial PR, Public Sector, ConsumerShandy Aditya
 
IMC - ADVERTISING.pptx
IMC - ADVERTISING.pptxIMC - ADVERTISING.pptx
IMC - ADVERTISING.pptxSoviaRosalin
 
Modul 9 ppt budi setiadi(44315120044)
Modul 9 ppt budi setiadi(44315120044)Modul 9 ppt budi setiadi(44315120044)
Modul 9 ppt budi setiadi(44315120044)budi setiadi
 
Modul 8 puspa indah 44315120047
Modul 8 puspa indah 44315120047Modul 8 puspa indah 44315120047
Modul 8 puspa indah 44315120047Puspa Indah
 
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...AfhitaIntanNursetyat1
 
Modul 9 ppt damai natalia
Modul 9 ppt damai nataliaModul 9 ppt damai natalia
Modul 9 ppt damai nataliadamainatalia
 
Makalah workshop bandung
Makalah workshop bandungMakalah workshop bandung
Makalah workshop bandungmistertipr
 
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalMengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalKelompokMansar
 
Managing Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaManaging Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaKanaidi ken
 

Similar a Televisi komersial (20)

PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
 
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
 
Desain produksi siaran
Desain produksi siaranDesain produksi siaran
Desain produksi siaran
 
F-Segmentasi_Audience-_1.pptx
F-Segmentasi_Audience-_1.pptxF-Segmentasi_Audience-_1.pptx
F-Segmentasi_Audience-_1.pptx
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
 
makalah yang membahas ambient media
makalah yang membahas ambient mediamakalah yang membahas ambient media
makalah yang membahas ambient media
 
Media Planning and Media Monitoring 220914-share
Media Planning and Media Monitoring 220914-shareMedia Planning and Media Monitoring 220914-share
Media Planning and Media Monitoring 220914-share
 
Materi1 Seminar NASIONAL_di UGM_Gelimang Dunia Periklanan
Materi1 Seminar NASIONAL_di UGM_Gelimang Dunia PeriklananMateri1 Seminar NASIONAL_di UGM_Gelimang Dunia Periklanan
Materi1 Seminar NASIONAL_di UGM_Gelimang Dunia Periklanan
 
Public Relation Chap 13, 14, 15: Financial PR, Public Sector, Consumer
Public Relation Chap 13, 14, 15: Financial PR, Public Sector, ConsumerPublic Relation Chap 13, 14, 15: Financial PR, Public Sector, Consumer
Public Relation Chap 13, 14, 15: Financial PR, Public Sector, Consumer
 
IMC - ADVERTISING.pptx
IMC - ADVERTISING.pptxIMC - ADVERTISING.pptx
IMC - ADVERTISING.pptx
 
Modul 9 ppt budi setiadi(44315120044)
Modul 9 ppt budi setiadi(44315120044)Modul 9 ppt budi setiadi(44315120044)
Modul 9 ppt budi setiadi(44315120044)
 
Modul 8 puspa indah 44315120047
Modul 8 puspa indah 44315120047Modul 8 puspa indah 44315120047
Modul 8 puspa indah 44315120047
 
Media%20Relations.pptx
Media%20Relations.pptxMedia%20Relations.pptx
Media%20Relations.pptx
 
Publisitas tastass
Publisitas tastassPublisitas tastass
Publisitas tastass
 
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
 
Modul 9 ppt damai natalia
Modul 9 ppt damai nataliaModul 9 ppt damai natalia
Modul 9 ppt damai natalia
 
Makalah workshop bandung
Makalah workshop bandungMakalah workshop bandung
Makalah workshop bandung
 
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalMengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
Managing Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaManaging Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & Media
 

Más de Novi Tri Wahyuni (ophe) (18)

Syariah 2
Syariah 2Syariah 2
Syariah 2
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
Islamic fund2
Islamic fund2Islamic fund2
Islamic fund2
 
Islamic fund
Islamic fundIslamic fund
Islamic fund
 
Islamic fund
Islamic fundIslamic fund
Islamic fund
 
Bab 15 sei
Bab 15 seiBab 15 sei
Bab 15 sei
 
Bab 14 sei
Bab 14 seiBab 14 sei
Bab 14 sei
 
Bab 7 industri dan industrialisasi
Bab 7 industri dan industrialisasiBab 7 industri dan industrialisasi
Bab 7 industri dan industrialisasi
 
Bab 6 kajian ilmiah sei
Bab 6 kajian ilmiah seiBab 6 kajian ilmiah sei
Bab 6 kajian ilmiah sei
 
Bab 4 dan 5 sistem perekonomian indonesia
Bab 4 dan 5 sistem perekonomian indonesiaBab 4 dan 5 sistem perekonomian indonesia
Bab 4 dan 5 sistem perekonomian indonesia
 
Bab 3 sistem perekonomian dunia
Bab 3 sistem perekonomian duniaBab 3 sistem perekonomian dunia
Bab 3 sistem perekonomian dunia
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Proses pembuatan berita di stasiun
Proses pembuatan berita di stasiunProses pembuatan berita di stasiun
Proses pembuatan berita di stasiun
 
Pelaksanaan produksi
Pelaksanaan produksiPelaksanaan produksi
Pelaksanaan produksi
 
Eduart tv
Eduart tvEduart tv
Eduart tv
 
Dasar - dasar penyiaran 3
Dasar - dasar penyiaran 3Dasar - dasar penyiaran 3
Dasar - dasar penyiaran 3
 
Dasar - dasar Penyiaran 1
Dasar - dasar Penyiaran 1Dasar - dasar Penyiaran 1
Dasar - dasar Penyiaran 1
 

Último

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Último (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

Televisi komersial

  • 1. Televisi Komersial Karena TV Komersial harus responsif terhadap kebutuhan pemasang iklan; maka seluruh elemen kesuksesan diukur dari jumlah pemirsa yang mampu diraih. Tetapi terkadang ada juga tujuan- tujuan sosial (altruistic) dikedepankan oleh stasiun televisi komersial. Tujuan Programing Ada beberapa tujuan untuk setiap program televisi: Jangkauan Pemirsa yang sebesar mungkin Target audience yang spesifik Prestige Penghargaan Kepentingan lokal ataupun nasional Jangkauan Pemirsa yang sebesar mungkin: Televisi adalah media massa dan sejauh ini telah menjadi sarana pemenuhan “waktu luang” sebuah bangsa. Ini juga telah menjadi alat pemasaran yang efektif. Sebuah perusahaan menghabiskan ratusan juta hingga milyar rupiah untuk “merangsang” kebutuhan pemirsa terhadap produk-produk yang dijajakan. Untuk itu, tujuan dari hampir seluruh program adalah menarik sebanyak mungkin pemirsa. Makin banyak pemirsa, makin tinggi rate (nilai) slot iklan, makin tinggi pendapatan, makin tinggi keuntungan. Singkatnya tidak ada pemirsa, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak ada penyiaran. Target audience yang spesifik: Sebenarnya para broadcaster atau pengiklan lebih tertarik untuk meraih segmen pemirsa yang terbatas ketimbang jangkauan yang sangat luas. Sebagai contoh: sebuah produsen mobil mewah memiliki target audience untuk iklannya adalah laki-laki; dari kelompok SES A + . Tujuan pemasaran iklan ini mungkin lebih tepat melalui acara “Turnamen Golf” ketimbang drama komedi yang pemirsa utamanya adalah perempuan dan anak-anak. Dalam konteks ini memang para broadcaster harus sangat hati-hati dalam mengatur jadwal program untuk tujuan-tujuan khusus para sponsor. Karena secara demografis, fokus yang kelewat ketat secara substansial mempunyai resiko mengurangi jumlah pemirsa. Prestige Terkadang broadcaster dari TV Komersial juga mempunyai keinginan untuk mengetengahkan program-program untuk menaikkan prestise stasiun TV itu sendiri. Program acara dokumenter, konser musik tradisional, pertunjukkan teater yang berkualitas, cenderung memiliki penonton yang relatif kecil tetapi biasanya mendapatkan review yang apresiatif dari banyak pihak. Beberapa broadcaster menganggap ini merupakan kewajiban social mereka, tetapi banyak juga karena alasan-alasan praktis dalam rangka public relation. Terlepas dari beragam motivasi dibelakangnya; hal ini jarang dilakukan tetapi diterima sebagai tambahan dalam jadwal siaran.
  • 2. Penghargaan Penghargaan-penghargaan dianugerahkan pada program-program yang mempunyai tingkat pencapaian yang “excellence”. Para broadcaster yang ditugasi secara khusus dalam produksi- produksi yang prestisius biasanya juga selalu mencari pengakuan yang berbentuk penghargaan. Penghargaan ini merupakan bagian tidak terpisah dari tujuan untuk menaikkan “status” dari stasiun TV yang bersangkutan. Kepentingan lokal ataupun nasional Setiap pasar mempunyai perhatian terhadap apa yang terjadi di wilayahnya. Tanggungjawab broadcaster adalah mempersembahkan program yang ditujukan untuk mengangkat masalah- masalah di wilayah tersebut. Kadang ini sebuah kebijakan sosial dari perusahaan, tapi terkadang ini memang sebuah kebutuhan. Ketika terjadi bencana alam, seperti banjir atau gempa bumi menghantam satu wilayah, media memiliki kewajiban untuk memberikan sebanyak mungkin informasi dan bantuan kepada anggota masyarakat sebisa mungkin. Hal ini hanya kadang-kadang terjadi tetapi dari awal harus dijadikan bagian dari tidak terpisahkan dari tujuan media penyiaran itu sendiri. Mendekati Pemirsa Setelah para perancang program berhasil mengidentifikasi beberapa tujuan; mereka harus memilih cara bagaimana pemirsa dapat diraih. Ada 2 bentuk dasar yang kemudian harus dipilih: Information and Entertainment! Information: 1. Current up-to-date report of events (hard news) 2. Combination of facts, gossip, and opinion (soft news) Entertainment: 1. Music 2. Comedy 3. Drama Hard News Dari tahun ke tahun hasil-hasil penelitian atau survey menunjukkan bahwa TV semakin diandalkan masyarakat sebagai sumber berita. Dan medium ini semakin disukai dan dipercaya terutama ketika pemirsa mengikuti berita-berita yang bermuatan konflik. Banyak Stasiun TV kemudian menginvestaikan modal dan waktunya untuk menyediakan pelayanan berita yang komprehensif. Contoh: Bagaiamana siaran berita TV menjadi sumber penting ketika terjadi peristiwa Mei 1998 (naik sekitar 11 % pendapatan iklannya ketika media lain mengalami penurunan).
  • 3. Soft News Umat manusia selalu punya kecenderungan serba ingin tahu. Ingin tahu apa yang terjadi pada orang lain atau apa yang terjadi dalam diri mereka sendiri. Programmer yang baik selalu memanfaatkan rasa ingin tahu ini untuk memperbesar pemirsanya. Talkshow, gossip show, magazine show, dibuat memang untuk melayani kebutuhan informasi, ringan, dan sedikit menghibur. Entertainment Drama Kebanyakan drama televis sebenarnya terdiri dari rumusan tiga hal: sex, money dan kekuasaan. Ini rumusan konvensional tetapi masih tetap efektif hingga kini; pembaruan mungkin hanya pada struktur bercerita, tata sinematografi, editing, artistik dan fashion. Comedy Acara komedi dibutuhkan pemirsa dalam rangka “lari” dari situasi-situasi tegang, jenuh dan semacam sarana relaksasi. Acara komedi yang paling sering digunakan oleh dunia pertelevisian adalah sitcom (komedi situasi). Beberapa karakter utama ditempatkan pada situasi-situasi berbeda, meresponnya, menciptakan peristiwa “lucu” sehingga keseluruhan cerita dapat berjalan dengan mulus. Music Musik adalah bahasa dunia dan fundamental dalam kehidupan. Jadi siapapun pemirsa anda, pasti musik merupakan bagian dari hidup mereka. Dua Bentuk Dasar Programming Semua program, terlepas dari tujuan dan kebutuhan masing-masing; pada dasarnya dibagi dalam 2 kategori bentuk: Format-dominant Konsep dari pertunjukkan adalah kunci suksesnya; para pengisi acara dipilih berdasarkan kebutuhan dari ide dasar acara tersebut. Contoh: Contoh klasik dari format-dominat ini adalah seri televisi “Hercules”. Cerita dikembangkan untuk mempertunjukkan kemampuan fisik yang luar biasa ketimbang “kekuatan” karakter di dalam pribadi tersebut. Oleh karena itu peran yang dibutuhkan adalah bintang yang atletis. Terkadang sebuah acara dimulai dengan konsep format-dominant; tetapi kemudian waktu demi waktu berkembang menjadi star-dominat karena kemampuan sang bintang memasukkan “sentuhan pribadinya” ke dalam acara. Contoh Famili 100 Star-dominant Bintang pengisi acara adalah kunci sukses; format disusun atau didesain sedemikian rupa berdasarkan keterampilan dan personalitas dari bintang utamanya.
  • 4. Contoh: Cosby Show, Rosseane, Oprah Winfrey Show, dll Pengembangan Program Sukses dari banyak stasiun televisi, sebagian besar ditentukan oleh kualitas dari program- programnya. Tidak ada satu metode tunggal dalam rangka pengembangan show atau series di televisi, tetapi ada semacam tradisi yang kemudian menjadi kebiasaan dalam industri ini. Program Televisi tumbuh dari berbagai sumber ide yang fantastis seperti: peristiwa-peristiwa dalam berita, isu-isu social, kepribadian seseorang, hubungan dalam keluarga, fashion dan trends, buku, mainan atau imajinasi seorang penulis. Ada perjalanan panjang. Mulai dari ide mulai dihasilkan hingga program itu diproduksi; dan hanya ide yang benar-benar punya nilai lebih dan teruji kemudian dikembangkan lebih lanjut. Terkadang ini membutuhkan waktu dan uang yang besar sebelum ide tersebut benar-benar punya nilai jual. Beberapa ide dihasilkan dan dikembangkan dari dalam organisasi sendiri, tetapi ada juga yang disumbangkan oleh orang dalam maupun orang luar. Tetapi pengembangang selalu dilakukan oleh production house di luar. Treatment & Scripts Setelah ide dibahas dan dikembangkan sedemikian rupa, maka kelanjutannya harus ditulis sesuai dengan kebutuhan sebuah produksi audio visual. Treatment Adalah garis besar script yang memperlihatkan plot scene demi scene; menyediakan informasi yang cukup mengenai kepribadian karakter, interaksi antara karakter dan semua hal yang menunjukkan production look-nya, budget kasar termasuk anggaran set, lokasi, kostum, special effects dan lain-lain. Treatment ini juga termasuk beberapa contoh dialog di dalamnya. Script Script merupakan bentuk lebih lengkap dari treatment; memperlihatkan breakdown scene demi scene, perintah di atas panggung, dan semua dialog yang ada. Departemen Program 1. Local Acquisition 2. Foreign Acquisition 3. In House Production Program Informasi
  • 5. Kebanyakan program-program informasi seperti news, magazine show, talkshow dan dokumenter diproduksi sendiri (in house production) oleh divisi news sebuah stasiun televisi. Ide untuk berbagai program ini biasanya datang dari : 1. eksekutif divisi news 2. program development executive 3. producer Biasanya ide ini secara teoritis merupakan hasil diskusi diantara orang news sendiri. Mereka membuat garis besarnya. Kemudian ada yang bertugas membuat semacam proposal yang lebih lengkap termasuk budget. Terakhir ide tersebut kemudian dipresentasikan pada atasan yang lebih tinggi (yang bertugas mengontrol budget dan penggunaan air time). Setelah menerima approval barulah program tersebut dapat diproduksi. Program Scheduling Untuk mengembangkan master plan ini terkait langsung dengan potitioning dari stasiun TV yang bersangkutan. Ini akan menjadi dasar pengembangan schedule program bulanan atau 3 bulanan. Pilihan program dan time slot sangat tergantung pada hal-hal berikut ini: Pola dan Kebiasaan Menonton Program pesaing di stasiun TV lain; pada waktu yang sama Rating Riset kualitatif (suka atau tidak suka, genre, dll) Tujuan program Prime Time Scheduling Strategies Lead Off Hampir semua pengatur jadwal program selalu menggunakan strategi ini, yakni sejak siaran malam selalu dibuka dengan program yang kuat. Pertunjukkan prime time yang awal sangat menentukan situasi malam keseluruhan. Bisa menang atau kalah secara keseluruhan di malam itu. Lead in Hampir mirip dengan Lead off; tetapi strategi ini menempatkan program yang kuat (misalnya sinetron) sebelum program yang lemah atau berita. Diharapkan program yang kuat ini mampu membawa pemirsa sampai pada program berikutnya. Hammocking Penempatan sebuah acara yang sangat populer di antara 2 acara baru dan kurang popular sehingga menciptakan alur tontonan (audience flow). Blocking Membuat blocking program; artinya menempatkan sebuah program baru diantara satu kumpulan drama atau sitcom yang sudah lebih dulu dikenal untuk memenuhi satu malam tertentu. Teorinya
  • 6. kalau pemirsa sudah nyaman dengan satu drama atau sitcom; dia akan terus nyaman dengan drama atau sitcom berikutnya. Tent Polling Merupakan alternatif dari hammock. Setiap stasiun focus pada satu sentral, yakni menayangkan show yang kuat di satu malam yang lemah. Acara ini diharapkan mampu menjadi jangkar untuk acara sebelum dan sesudahnya. Bridging Strategi ini tidak biasa digunakan oleh stasiun TV. Ada dua jenis bridging: Yang pertama adalah menggunakan program yang durasinya panjang (1 sampai 1,5 jam) mulai dari sore hingga masuk ke jam prime time. Strategi ini riskan karena strategi Lead of yang terbukti lebih efektif. Yang kedua adalah menempatkan program pada jam-jam yang tidak biasa; sehingga melewati jam mulai dan jam akhir program di stasiun lain. Ini dimaksudkan untuk menghindari persaingan langsung antara program. Counterprogramming Program dijadwalkan untuk seluruh pemirsa yang juga menjadi target dari kompetitor; sehingga harus sangat kuat dan ada sesuatu yang lain yang ditawarkan program kita dibandingkan program sejenis di stasiun lain. Banyaknya jumlah program yang kompetitif membuat strategi ini kurang efektif. Stunting Ini termasuk penjadwalan khusus, misalnya menambahkan bintang tamu pada serial reguler, membuat promosi yang tidak biasa, mengubah durasi menjadi lebih panjang, dll. Ini hanya bisa dilakukan sekali-sekali mengingat biaya yang kadang lebih besar dan tidak bisa terus menerus.