Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tujuan dan strategi pengembangan program televisi komersial untuk meraih pemirsa sebanyak-banyaknya melalui informasi dan hiburan serta penjadwalan program yang efektif.
1. Televisi Komersial
Karena TV Komersial harus responsif terhadap kebutuhan pemasang iklan; maka seluruh elemen
kesuksesan diukur dari jumlah pemirsa yang mampu diraih. Tetapi terkadang ada juga tujuan-
tujuan sosial (altruistic) dikedepankan oleh stasiun televisi komersial.
Tujuan Programing
Ada beberapa tujuan untuk setiap program televisi:
Jangkauan Pemirsa yang sebesar mungkin
Target audience yang spesifik
Prestige
Penghargaan
Kepentingan lokal ataupun nasional
Jangkauan Pemirsa yang sebesar mungkin:
Televisi adalah media massa dan sejauh ini telah menjadi sarana pemenuhan “waktu luang”
sebuah bangsa.
Ini juga telah menjadi alat pemasaran yang efektif. Sebuah perusahaan menghabiskan ratusan
juta hingga milyar rupiah untuk “merangsang” kebutuhan pemirsa terhadap produk-produk yang
dijajakan.
Untuk itu, tujuan dari hampir seluruh program adalah menarik sebanyak mungkin pemirsa.
Makin banyak pemirsa, makin tinggi rate (nilai) slot iklan, makin tinggi pendapatan, makin
tinggi keuntungan. Singkatnya tidak ada pemirsa, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak
ada penyiaran.
Target audience yang spesifik:
Sebenarnya para broadcaster atau pengiklan lebih tertarik untuk meraih segmen pemirsa yang
terbatas ketimbang jangkauan yang sangat luas.
Sebagai contoh: sebuah produsen mobil mewah memiliki target audience untuk iklannya adalah
laki-laki; dari kelompok SES A + . Tujuan pemasaran iklan ini mungkin lebih tepat melalui acara
“Turnamen Golf” ketimbang drama komedi yang pemirsa utamanya adalah perempuan dan
anak-anak.
Dalam konteks ini memang para broadcaster harus sangat hati-hati dalam mengatur jadwal
program untuk tujuan-tujuan khusus para sponsor. Karena secara demografis, fokus yang
kelewat ketat secara substansial mempunyai resiko mengurangi jumlah pemirsa.
Prestige
Terkadang broadcaster dari TV Komersial juga mempunyai keinginan untuk mengetengahkan
program-program untuk menaikkan prestise stasiun TV itu sendiri. Program acara dokumenter,
konser musik tradisional, pertunjukkan teater yang berkualitas, cenderung memiliki penonton
yang relatif kecil tetapi biasanya mendapatkan review yang apresiatif dari banyak pihak.
Beberapa broadcaster menganggap ini merupakan kewajiban social mereka, tetapi banyak juga
karena alasan-alasan praktis dalam rangka public relation. Terlepas dari beragam motivasi
dibelakangnya; hal ini jarang dilakukan tetapi diterima sebagai tambahan dalam jadwal siaran.
2. Penghargaan
Penghargaan-penghargaan dianugerahkan pada program-program yang mempunyai tingkat
pencapaian yang “excellence”. Para broadcaster yang ditugasi secara khusus dalam produksi-
produksi yang prestisius biasanya juga selalu mencari pengakuan yang berbentuk penghargaan.
Penghargaan ini merupakan bagian tidak terpisah dari tujuan untuk menaikkan “status” dari
stasiun TV yang bersangkutan.
Kepentingan lokal ataupun nasional
Setiap pasar mempunyai perhatian terhadap apa yang terjadi di wilayahnya. Tanggungjawab
broadcaster adalah mempersembahkan program yang ditujukan untuk mengangkat masalah-
masalah di wilayah tersebut. Kadang ini sebuah kebijakan sosial dari perusahaan, tapi terkadang
ini memang sebuah kebutuhan.
Ketika terjadi bencana alam, seperti banjir atau gempa bumi menghantam satu wilayah, media
memiliki kewajiban untuk memberikan sebanyak mungkin informasi dan bantuan kepada
anggota masyarakat sebisa mungkin.
Hal ini hanya kadang-kadang terjadi tetapi dari awal harus dijadikan bagian dari tidak
terpisahkan dari tujuan media penyiaran itu sendiri.
Mendekati Pemirsa
Setelah para perancang program berhasil mengidentifikasi beberapa tujuan; mereka harus
memilih cara bagaimana pemirsa dapat diraih. Ada 2 bentuk dasar yang kemudian harus dipilih:
Information and Entertainment!
Information:
1. Current up-to-date report of events (hard news)
2. Combination of facts, gossip, and opinion (soft news)
Entertainment:
1. Music
2. Comedy
3. Drama
Hard News
Dari tahun ke tahun hasil-hasil penelitian atau survey menunjukkan bahwa TV semakin
diandalkan masyarakat sebagai sumber berita. Dan medium ini semakin disukai dan dipercaya
terutama ketika pemirsa mengikuti berita-berita yang bermuatan konflik. Banyak Stasiun TV
kemudian menginvestaikan modal dan waktunya untuk menyediakan pelayanan berita yang
komprehensif.
Contoh:
Bagaiamana siaran berita TV menjadi sumber penting ketika terjadi peristiwa Mei 1998 (naik
sekitar 11 % pendapatan iklannya ketika media lain mengalami penurunan).
3. Soft News
Umat manusia selalu punya kecenderungan serba ingin tahu. Ingin tahu apa yang terjadi pada
orang lain atau apa yang terjadi dalam diri mereka sendiri. Programmer yang baik selalu
memanfaatkan rasa ingin tahu ini untuk memperbesar pemirsanya. Talkshow, gossip show,
magazine show, dibuat memang untuk melayani kebutuhan informasi, ringan, dan sedikit
menghibur.
Entertainment
Drama
Kebanyakan drama televis sebenarnya terdiri dari rumusan tiga hal: sex, money dan kekuasaan.
Ini rumusan konvensional tetapi masih tetap efektif hingga kini; pembaruan mungkin hanya pada
struktur bercerita, tata sinematografi, editing, artistik dan fashion.
Comedy
Acara komedi dibutuhkan pemirsa dalam rangka “lari” dari situasi-situasi tegang, jenuh dan
semacam sarana relaksasi. Acara komedi yang paling sering digunakan oleh dunia pertelevisian
adalah sitcom (komedi situasi). Beberapa karakter utama ditempatkan pada situasi-situasi
berbeda, meresponnya, menciptakan peristiwa “lucu” sehingga keseluruhan cerita dapat berjalan
dengan mulus.
Music
Musik adalah bahasa dunia dan fundamental dalam kehidupan. Jadi siapapun pemirsa anda, pasti
musik merupakan bagian dari hidup mereka.
Dua Bentuk Dasar Programming
Semua program, terlepas dari tujuan dan kebutuhan masing-masing; pada dasarnya dibagi dalam
2 kategori bentuk:
Format-dominant
Konsep dari pertunjukkan adalah kunci suksesnya; para pengisi acara dipilih berdasarkan
kebutuhan dari ide dasar acara tersebut.
Contoh:
Contoh klasik dari format-dominat ini adalah seri televisi “Hercules”. Cerita dikembangkan
untuk mempertunjukkan kemampuan fisik yang luar biasa ketimbang “kekuatan” karakter di
dalam pribadi tersebut. Oleh karena itu peran yang dibutuhkan adalah bintang yang atletis.
Terkadang sebuah acara dimulai dengan konsep format-dominant; tetapi kemudian waktu demi
waktu berkembang menjadi star-dominat karena kemampuan sang bintang memasukkan
“sentuhan pribadinya” ke dalam acara. Contoh Famili 100
Star-dominant
Bintang pengisi acara adalah kunci sukses; format disusun atau didesain sedemikian rupa
berdasarkan keterampilan dan personalitas dari bintang utamanya.
4. Contoh:
Cosby Show, Rosseane, Oprah Winfrey Show, dll
Pengembangan Program
Sukses dari banyak stasiun televisi, sebagian besar ditentukan oleh kualitas dari program-
programnya. Tidak ada satu metode tunggal dalam rangka pengembangan show atau series di
televisi, tetapi ada semacam tradisi yang kemudian menjadi kebiasaan dalam industri ini.
Program Televisi tumbuh dari berbagai sumber ide yang fantastis seperti: peristiwa-peristiwa
dalam berita, isu-isu social, kepribadian seseorang, hubungan dalam keluarga, fashion dan
trends, buku, mainan atau imajinasi seorang penulis.
Ada perjalanan panjang. Mulai dari ide mulai dihasilkan hingga program itu diproduksi; dan
hanya ide yang benar-benar punya nilai lebih dan teruji kemudian dikembangkan lebih lanjut.
Terkadang ini membutuhkan waktu dan uang yang besar sebelum ide tersebut benar-benar punya
nilai jual.
Beberapa ide dihasilkan dan dikembangkan dari dalam organisasi sendiri, tetapi ada juga yang
disumbangkan oleh orang dalam maupun orang luar. Tetapi pengembangang selalu dilakukan
oleh production house di luar.
Treatment & Scripts
Setelah ide dibahas dan dikembangkan sedemikian rupa, maka kelanjutannya harus ditulis sesuai
dengan kebutuhan sebuah produksi audio visual.
Treatment
Adalah garis besar script yang memperlihatkan plot scene demi scene; menyediakan informasi
yang cukup mengenai kepribadian karakter, interaksi antara karakter dan semua hal yang
menunjukkan production look-nya, budget kasar termasuk anggaran set, lokasi, kostum, special
effects dan lain-lain. Treatment ini juga termasuk beberapa contoh dialog di dalamnya.
Script
Script merupakan bentuk lebih lengkap dari treatment; memperlihatkan breakdown scene demi
scene, perintah di atas panggung, dan semua dialog yang ada.
Departemen Program
1. Local Acquisition
2. Foreign Acquisition
3. In House Production
Program Informasi
5. Kebanyakan program-program informasi seperti news, magazine show, talkshow dan
dokumenter diproduksi sendiri (in house production) oleh divisi news sebuah stasiun televisi.
Ide untuk berbagai program ini biasanya datang dari :
1. eksekutif divisi news
2. program development executive
3. producer
Biasanya ide ini secara teoritis merupakan hasil diskusi diantara orang news sendiri. Mereka
membuat garis besarnya. Kemudian ada yang bertugas membuat semacam proposal yang lebih
lengkap termasuk budget. Terakhir ide tersebut kemudian dipresentasikan pada atasan yang lebih
tinggi (yang bertugas mengontrol budget dan penggunaan air time). Setelah menerima approval
barulah program tersebut dapat diproduksi.
Program Scheduling
Untuk mengembangkan master plan ini terkait langsung dengan potitioning dari stasiun TV yang
bersangkutan. Ini akan menjadi dasar pengembangan schedule program bulanan atau 3 bulanan.
Pilihan program dan time slot sangat tergantung pada hal-hal berikut ini:
Pola dan Kebiasaan Menonton
Program pesaing di stasiun TV lain; pada waktu yang sama
Rating
Riset kualitatif (suka atau tidak suka, genre, dll)
Tujuan program
Prime Time Scheduling Strategies
Lead Off
Hampir semua pengatur jadwal program selalu menggunakan strategi ini, yakni sejak siaran
malam selalu dibuka dengan program yang kuat. Pertunjukkan prime time yang awal sangat
menentukan situasi malam keseluruhan. Bisa menang atau kalah secara keseluruhan di malam
itu.
Lead in
Hampir mirip dengan Lead off; tetapi strategi ini menempatkan program yang kuat (misalnya
sinetron) sebelum program yang lemah atau berita. Diharapkan program yang kuat ini mampu
membawa pemirsa sampai pada program berikutnya.
Hammocking
Penempatan sebuah acara yang sangat populer di antara 2 acara baru dan kurang popular
sehingga menciptakan alur tontonan (audience flow).
Blocking
Membuat blocking program; artinya menempatkan sebuah program baru diantara satu kumpulan
drama atau sitcom yang sudah lebih dulu dikenal untuk memenuhi satu malam tertentu. Teorinya
6. kalau pemirsa sudah nyaman dengan satu drama atau sitcom; dia akan terus nyaman dengan
drama atau sitcom berikutnya.
Tent Polling
Merupakan alternatif dari hammock. Setiap stasiun focus pada satu sentral, yakni menayangkan
show yang kuat di satu malam yang lemah. Acara ini diharapkan mampu menjadi jangkar untuk
acara sebelum dan sesudahnya.
Bridging
Strategi ini tidak biasa digunakan oleh stasiun TV. Ada dua jenis bridging:
Yang pertama adalah menggunakan program yang durasinya panjang (1 sampai 1,5 jam) mulai
dari sore hingga masuk ke jam prime time. Strategi ini riskan karena strategi Lead of yang
terbukti lebih efektif.
Yang kedua adalah menempatkan program pada jam-jam yang tidak biasa; sehingga melewati
jam mulai dan jam akhir program di stasiun lain. Ini dimaksudkan untuk menghindari persaingan
langsung antara program.
Counterprogramming
Program dijadwalkan untuk seluruh pemirsa yang juga menjadi target dari kompetitor; sehingga
harus sangat kuat dan ada sesuatu yang lain yang ditawarkan program kita dibandingkan
program sejenis di stasiun lain. Banyaknya jumlah program yang kompetitif membuat strategi ini
kurang efektif.
Stunting
Ini termasuk penjadwalan khusus, misalnya menambahkan bintang tamu pada serial reguler,
membuat promosi yang tidak biasa, mengubah durasi menjadi lebih panjang, dll. Ini hanya bisa
dilakukan sekali-sekali mengingat biaya yang kadang lebih besar dan tidak bisa terus menerus.