SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 98
Descargar para leer sin conexión
setahun
koin keadilan
sebuah kenangan dan penghargaan
         untuk semua orang yang
               berkehendak baik
setahun
koin keadilan
sebuah kenangan dan penghargaan
         untuk semua orang yang
               berkehendak baik
Setahun Koin Keadilan:
Sebuah Kenangan dan
Penghargaan untuk Orang-orang
yang Berkehendak Baik

Editor Ventura Elisawati

Penerbit Rumah Langsat

Perancang Visual
Wongso Barjo Rénésubur

Pelaksana Visual Antemono Barjibarbèh

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Anda diperbolehkan mencetak, menggandakan,
mengutip, dan menyebarkan sebagian maupun
keseluruhan isi buku ini asalkan menyebutkan
sumbernya dan bukan untuk kepentingan komersial.




Jalan Langsat 1/3A
Kramat Pela
Kebayoran Baru
Jakarta 12130
rumah@langsat.net
rumah.langsat.net

Jakarta, Desember 2010

Tim penyusun dan penerbit berterima kasih sekaligus
memohon maaf jika pemuatan tulisan maupun gambar
dalam penerbitan nonkomersial ini hanya menyebutkan
sumber tanpa meminta izin terlebih dahulu.
setahun
koin keadilan
sebuah kenangan dan penghargaan
         untuk semua orang yang
               berkehendak baik




                                    BAnDEMPo SuTRiMAn
                    JAKARTA
                    DESEMBER 2010
Daftar isi
Beranda                                                               vii

Pengantar
“Koin Protes” untuk “Keadilan Recehan” • Imam B. Prasodjo             xi

Bab 1 KEADiLAn yAng TERLuKAi
    Mereka Diikat oleh Satu Hal: Solidaritas • Cindy Silviana          3



Bab 2 MELAWAn DEngAn KEPATuHAn
    Prita I, Prita II, dan Jejaring Langsat • Enda Nasution          13
    Sebuah Ringkasan Komikal tentang Prita • Cah Ndableg             19

Bab 3 LAngSAT, SEBuAH TEMPAT
    Kebun Binatang Bernama Langsat • Antyo Rentjoko                  29
    Pemulung Cilik dan Kejujuran • Muhammad Zamroni                  33
    Sana-sini Kompilasi Catatan • Muhammad Zamroni                   37

Bab 4 Koin, MEDiA SoSiAL, DAn MASyARAKAT
    Dari Dunia Maya ke Dunia Nyata • Ventura Elisawati               49
    Recehan • Goenawan Mohamad                                       53
    Koin Prita • Putu Setia                                          57
    Koin Pecas Ndahé • Ndoro Kakung                                  61
    Rp 15 Juta dari Konser untuk Prita • detik.com                   63

Bab 5 PEnuTuP DAn HiKMAH
    Menangani Komunikasi • Ventura Elisawati                         67
    Mau, Dapat Penghargaan sebagai
    Pemecah Rekor? • Yusro M. Santoso                                71
    Pengumpulan Koin: Membantu Prita,
    Menolong Bank Sentral • Yusro M. Santoso                         77




                                                   Setahun Koin Keadilan    v
Beranda




M
           embuat buku tentang Koin Keadilan telah menjadi mimpi
           kami sejak aktivitas koin masih berlangsung. Tujuannya agar
           kegiatan yang telah melibatkan lintas komunitas dan profesi
ini bisa terdokumentasi dengan baik. Pun peristiwa ini bisa menjadi
pembelajaran bagi masyarakat. Dan yang lebih penting, melalui buku
ini kami bisa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam kegiatan koin keadilan. Sederhana, dan kami
pikir mudah mengeksekusinya.



                                                     Setahun Koin Keadilan   vii
[...] namun         Membuat buku, notebene adalah menulis.           menerbitkannya dalam bentuk e-book. Buku ini
    sepertinya     Dan menulis adalah hobi kami. Dari sekedar nulis      didesain dengan penuh dedikasi oleh Antyo
     antrean di    komen di blog teman, nulis status di Facebook         Rentjoko. Sesepuh Langsat ini pula yang menciptakan
   percetakan      atau Twitter, atau menyiapkan artikel di blog kami.   logo Koin untuk Prita, serta badge Bebaskan Prita
                   Atas dasar hobi itulah kami kemudian memutuskan       yang beredar di penjuru dunia maya.
          begitu
                   untuk membukukan kisah Koin Keadilan. Sepertinya           Melalui buku ini kami mengucapkan banyak
        panjang,
                   mudah dan akan bisa selesai cepat. Ternyata tidak.    terima kasih kepada semua relawan penghitung
       sehingga         Bahan-bahan baik yang berupa cerita, rekaman     koin, yang tak mungkin kami sebut satu persatu yang
    kami tidak     video, dokumentasi foto maupun kliping ada            datang silih berganti siang dan malam. Apresiasi
   tahu kapan      setumpuk. gampangnya, tinggal dipilih. Ternyata       yang tinggi kepada masyarakat luas yang telah
 buku ini akan     menyortir semua bahan itu juga tidak gampang.         merelakan keping rupiahnya dan mengantarkannya
   naik cetak.     Apalagi itu harus dilakukan di sela-sela kesibukan    ke Langsat, Markas Koin.
      Akhirnya     rutin kami.                                                Jabat tangan erat juga kami sampaikan
            kami        untungnya sejumlah relawan eks-Koin Keadilan     kepada rekan-rekan Milis Sehat yang sejak awal
  memutuskan       (yang juga aktif saat pengumpulan koin), masih        bahu membahu mengumpulkan koin. Kepada
                   bersedia membantu menyeleksi bahan-bahan yang         detik.com, Kaskus.us, Hukum-online.
           untuk
                   ada. Bahkan seperti Cindy Silviana Sukma              com, Virtual Consulting, Tiki JNE, dan
     menerbit-
                   pun tak cuma menyeleksi, tapi juga melakukan          pihak-pihak yang tidak bisa kami sebut semuanya,
 kannya dalam      wawancara serta menuliskannya.                        terimakasih dukungan dan suplai amunisi makanan
         bentuk         Seperti halnya pengumpulan koin, buku inipun     untuk para relawan.
         e-book.   bisa terwujud berkat kerjasama para relawan.               untuk rekan-rekan MyIndo, RumahWeb
                   Anandita Puspitasari dan Ndaru Victor                 dan Inmark Communications, terima
                   yang menyeleksi setumpuk dokumentasi, menyeken,       kasih karena telah merelakan halaman kantornya
                   dan memilih materi yang layak. Cindy melakukan        menjadi berisik kurang lebih tiga pekan, selama
                   wawancara sejumlah relawan dan menuliskannya.         penghimpunan koin berlangsung. Juga kepada
                   Ada Yusro M. Santoso, Wicaksono                       penghuni Langsat: Didi Nugrahadi, Happy
                   (alias ndoro Kakung),          Enda Nasution,         Hanantoputro, Susie Rahayu, Untung
                   Muhammad Zamroni, Antyo Rentjoko, dan                 Hartono dan Eki Priyana yang setia menerima
                   Ventura Elisawati yang turut menyumbangkan            kiriman koin dari subuh sampai dini hari.
                   tulisan di buku ini. Juga Mas Imam Prasojo yang            Penghargaan juga kami sampaikan kepada
                   “ditodongæ untuk memberikan kata pengantar.           seluruh media baik mainstream maupun alternatif,
                   Ada pula tulisan Goenawan Mohamad yang                khususnya kepada TV One, Metro TV
                   dikutip di sini.                                      dan SCTV yang melakukan liputan live. Tanpa
                        Semula buku ini akan kami cetak, namun           penyeberan informasi dari media, inisiatif Koin
                   sepertinya antrean di percetakan begitu panjang,      Keadilan pasti tidak akan menjadi sebuah ”gerakan”
                   sehingga kami tidak tahu kapan buku ini akan          masyarakat.
                   naik cetak. Akhirnya kami memutuskan untuk                 Terimakasih juga kami sampaikan kepada



viii               Setahun Koin Keadilan
MEMILAH. Tahap
                                                                                      pertama penghitungan
                                                                                      koin adalah memilah
                                                                                      berdasarkan jenis dan
                                                                                      denominasi. Kalau sudah
                                                                                      terkelompokkan maka
                                                                                      penghitungan receh ini
                                                                                      lebih mudah.
nDARu




        Bank Indonesia dan Bank Mandiri. Dari
        mengangkut satu mobil kontainer koin, sampai
        tujuh hari kerja plus lembur untuk menghitung ulang
        jumlah koin, bukanlah pekerjaan kecil. Keduanya
        telah menuntaskan amanat Koin Keadilan untuk
        menyampaikan seluruh rupiah yang terkumpul
        kepada yang berhak: Prita Mulyasari.
            Mudah-mudahan buku ini bisa bermanfaat,
        memberikan inspirasi tentang keadilan,kebersamaan,
        berbagi, saling menolong serta kekuatan cinta
        dan kepedulian masyarakat. Melakukan apa yang
        bisa diperbuat, tentu lebih bermanfaat ketimbang
        sekadar meneriakkan protes ketidaksetujuan.

            Selamat membaca.

            Ventura Elisawati
            Editor




                                                              Setahun Koin Keadilan                             ix
CLEANING SERVICE.
  Apa bedanya mobilisasi
     dan partisipasi? Koin
   Keadilan menjawabnya:
pada penyampaian pesan
  terjadi mobilisasi ajakan
       oleh sesama warga,
  kemudian yang hatinya
    terketuk ikut terlibat –
    termasuk dari gedung-
 gedung perkantoran tapi
     tak dianggap sebagai
           orang kantoran.
                               nDARu




x                                 Setahun Koin Keadilan
Pengantar
           “Koin Protes” untuk
          “Pengadilan Recehan”

                                                Imam B. Prasodjo
                                      Sosiolog dari Universitas Indonesia,
                                        aktif di pelbagai kegiatan sosial.
                                            Ketua Yayasan Nurani Dunia.




B
      icara gerakan pengumpulan “koin keadilan” bagi Prita Mulyasari,
      mau tak mau kita harus melihat makna simbolik di baliknya.
      Kekuatan koin yang dikumpulkan rakyat sebagai media ekspresi
untuk mendukung Prita, tidak terletak pada berapa besar nilai rupiah
yang terhimpun, namun terletak pada tajamnya satir yang terkandung
di dalamnya. Tentu saja, seberapa efektif ketajaman koin sebagai
senjata simbolik untuk menohok pihak-pihak yang menjadi sasaran,
sangat tergantung pada kepekaan hati dan kecerdasan orang-orang
yang terkena tohokan itu.

                                                      Setahun Koin Keadilan   xi
Munculnya                               untuk memahami betapa kuatnya peran                  dilakukan rakyat indonesia di saat mereka secara
           kasus                       simbol dalam membangun imaji sosial, apapun               kasat mata melihat proses pengadilan yang
  bertubi-tubi                         makna yang dibangun di dalamnya, kita dapat               dianggapnya berjalan mengikuti jalur-jalur “satanik”?
                                       merujuk pada salah satu peristiwa sejarah agama.          Apakah rakyat harus mengumpulkan kerikil dan
      semacam
                                       Ambil saja contoh ritual dalam ibadah haji. Saat          melemparkannya ke lokasi proses pengadilan
       ini tentu
                                       para jamaah memasuki kota Mina, ada ritual wajib          satanik yang tengah berlangsung atau langsung
   membantu                            yang harus dilakukan, yaitu melempar tujuh butir          saja para aktor yang memerankannya? Bukankah
        ingatan                        batu kerikil ke arah jumroh, sebuah bangunan              para penegak hukum yang telah beku nuraninya,
        kolektif                       berbentuk tembok panjang. Saat pelemparan                 sulit berempati pada nasib Prita Mulyasari, seorang
         rakyat                        dilakukan, tentu makna pokoknya bukan ekspresi            ibu yang perutnya berat karena tengah hamil, yang
        tentang                        kebencian terhadap jumroh yang hanya berupa               digelandang ke kursi pengadilan hanya gara-gara
          begitu                       bangunan mati itu. namun, ini merupakan simbol            berkeluh-kesah via e-mail atas perlakuan semena-
    banyaknya                          penolakan tegas orang beriman terhadap segala             mena RS omni internasional Alam Sutra? Alih-alih
      peristiwa                        bentuk sifat satanik. Ritual ini diambil dari peristiwa   keluhannya didengar, yang terjadi malah ia dituduh
                                       sejarah nabi ibrahim saat ia mengusir setan yang          mencemarkan nama baik. Polisi, Jaksa, dan hakim
       ketidak-
                                       datang mengganggunya dengan melempari batu                tampak bersekutu, memainkan pasal-pasal hukum
 adilan hukum
                                       kerikil. Peristiwa yang terjadi sekitar 2000 SM ini,      formal, dan tak peka lagi pada rasa keadilan (sense
  yang pernah                          kini terus diperagakan sebagai simbol penolakan           of justice). Tak heran bila publik melihat kasus ini
      menimpa                          pada kesesatan. Pada setiap musim haji, tak kurang        sebagai peragaan kedunguan dan kecongkakan.
   orang kecil.                        dari 2,5 juta jamaah dari berbagai bangsa di dunia              Akibatnya, hukum di indonesia menjadi
                                       hadir di kota Mina, “berdemonstrasi” melempar             tampak begitu timpang. Apalagi, pada saat hampir
                                       jumroh. ini tidak saja dimaknai sebagai penolakan         bersamaan, rakyat indonesia juga dipertontonkan
                                       pada godaan setan, tetapi lebih dari itu, penolakan       kasus nenek Minah dari Banyumas yang divonis 1,5
                                       terhadap segala bentuk perilaku satanik.                  bulan kurungan dengan masa percobaan tiga bulan
                                            Kembali ke soal koin. Apa yang harus                 hanya karena tuduhan mencuri tiga buah kakao dari
  ALAMAT TUJUAN?                                                                                 kebun milikPT. RSA 4. Belum lagi kasus pengadilan
  Boks ini berisi koin untuk                                                                     Aguswandi Tanjung yang tengah berlangsung, yang
    Prita, dialamatkan ke                                                                        memperagakan absurditas pengadilan dimana
   RS Omni, tapi oleh sang                                                                       seseorang hanya karena tuduhan mencuri stroom
     pembawa dibawa ke
                    Langsat.                                                                     listrik saat ia men-charge HP di koridor apartemen
                                                                                                 Roxy Mas, tempat ia tinggal. Sungguh sepele.
                                                                                                 namun publik juga tahu, di balik alasan formal
                                                                                                 sepele ini, pasti terjadi proses hukum yang tengah
                                                                                                 bekerja menindas Agusandi Tanjung yang lemah itu,
                                                                                                 dan sebaliknya akan condong berpihak pada orang-
                                                                                                 orang berduit yang rajin mengeruk keuntungan di
                               nDARu




                                                                                                 atas penderitaan orang lain.



xii                               Setahun Koin Keadilan
Munculnya kasus                                                                 kebobrokan        sistemik    Namun,
bertubi-tubi semacam                                                                  lembaga       pengadilan      rakyat
ini tentu membantu                                                                    secara       keseluruhan.
                                                                                                                    Indonesia
ingatan           kolektif                                                            Penjelasannya sederhana.
                                                                                                                    rupanya
rakyat tentang begitu                                                                 Kalau ini akibat ulah
banyaknya peristiwa                                                                   oknum, tentu kasus
                                                                                                                    masih cukup
ketidak-adilan hukum                                                                  semacam ini tidak sering      sopan. [...]
yang pernah menimpa                                                                   terjadi.                      mereka
orang kecil. Kita pun                                                                      Karena    itu,    tak    terlihat
teringat kasus Sengkon                                                                mengherankan           bila   masih enggan
dan Karta 23 tahun                                                                    gerakan pengumpulan           mengumpul-
lalu yang secara salah                                                                koin, dengan mudah            kan batu
telah divonis masing-                                                                 mengundang partisipasi        kerikil untuk
masing 12 tahun dan                                                                   berbagai kalangan,dari
                                                                                                                    dilemparkan
7 tahun penjara oleh                                                                  kalangan profesional, ibu
                                                                                                                    pada para
Pengadilan          Tinggi                                                            rumah tangga, tukang
Jawa Barat karena                                                                     becak, pedagang kaki
                                                                                                                    pelaku yang
tuduhan pembunuhan.                                                                   lima, hingga pemulung         dianggap
Kita pun bertanya,                                                                    sampah. Mereka semua          sebagai
adakah        perubahan                                                               menghendaki perubahan         biang keladi
berarti dalam sistem                                                                  total dalam peradilan di      kesesatan.
peradilan kita sejak dua n D A R u                                                    negeri ini. gerakan Koin
dasawarsa lalu?Berapa banyak sebenarnya orang-             Keadilan jelas merupakan simbol luapan kekesalan
orang tak bersalah harus menjalani hukuman di              publik sekaligus ekspresi dambaan akan perubahan
negeri ini hanya karena tembok pengadilan yang             substansial. Tidakkah para penegak hukum melihat
selalu berpihak pada orang-orang atau pihak-pihak          kegeraman luar biasa di kalangan rakyat?
berduit?                                                       namun, rakyat indonesia rupanya masih cukup
      Tampaknya publik melihat kasus Prita bukan           sopan. Saat meluapkan protes dan rasa geram,
sekedar gambaran kesesatan kasuistik yang terjadi          mereka terlihat masih enggan mengumpulkan batu
sporadis tanpa sengaja. Publik telah memahami              kerikil untuk dilemparkan pada para pelaku yang
bahwa kesesatan ini terjadi secara integratif dalam        dianggap sebagai biang keladi kesesatan. Mungkin,
keseluruhan sistem peradilan yang berlaku di negeri        rakyat tidak ingin serta merta menyamakan
ini. Ketidak-adilan yang dirasakan Prita, juga dirasakan   semua Polisi, Jaksa dan Hakim sebagai setan-
banyak orang di kalangan rakyat banyak. Derita             setan yang pantas dilempari kerikil sebagaimana
Prita bukan karena sekedar ulah “oknum tertentu”           dulu nabi ibrahim melakukannya terhadap setan.
yang berkolusi dengan “oknum polisi”, “oknum               Rakyat menyadari, masih cukup banyak polisi, jaksa
jaksa” atau pun “oknum hakim,” namun akibat                dan hakim yang berpotensi baik, dan bersedia



                                                                                       Setahun Koin Keadilan                   xiii
Ya, mungkin      melakukan perubahan. Karena itu, saat Prita didenda     tanda kegembiraan.
        nurani    Pengadilan Tinggi Banten sebesar Rp. 204.286.360,            Sayang, berita baik ini kembali terkubur oleh
    jaksa yang    protes rakyat cukup diekspresikan dengan sopan,         langkah pengajuan kasasi yang dilakukan pihak
   menangani      walau pun tentu sangat menusuk bagi yang                kejaksaan pada 11 Januari 2010. Rupanya pihak
                  memahaminya, yaitu dengan mengumpulkan koin             kejaksaan belum rela atas putusan bebas murni
      kasus ini
                  untuk membantu putusan tidak adil terhadap              yang dijatuhkan. Akibatnya, jalan panjang proses
      memang
                  Prita Mulyasari. Bila saja rakyat diberi kesempatan     pengadilan Prita tanpaknya belum juga berakhir
  perlu dicuci.   berbicara, tentu mereka akan berkata: “walaupun         tuntas. Kita pun perlu mengingat ucapan Syamsu
   Namun apa      kami hanya memiliki uang recehan, namun kami            Anwar, kuasa hukum PritaMulyasari: ”Kalau Jaksa
 bisa? Jangan-    akan kumpulkan untuk menebus denda Rp. 204              [berani] melakukan kasasi atas keputusan sidang ini,
        jangan    juta yang dikenakan pada Prita.”                        berarti nurani jaksa tersebut perlu dicuci.” (Kabar
seluruh indra          Mengikuti ceritera ini, harusnya para penegak      Nusantara, 29 Desember 2009).
       mereka     hukum yang waras di negari ini, merasa terpukul.             ya, mungkin nurani jaksa yang menangani
memang telah      gerakan ”koin keadilan” telah menempatkan posisi        kasus ini memang perlu dicuci. namun apa bisa?
telanjur mati.    penegak hukum yang harusnya dihormati rakyat, kini      Jangan-jangan seluruh indra mereka memang telah
                  justru dilecehkan dan tidak dihormati. Apa artinya      terlanjur mati. Saya jaditeringat sebuah ayat Qur’an:
                  menjadi penegak hukum bila keputusan-keputusan          Summumbukmun ’umyunfahum la_ yarji’un. Artinya,
                  yang dihasilkan bertentangan dengan hati rakyat?        ”merekatuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka
                  ini sudah ”lampu merah”. Sudah sepantasnyalah           akan kembali (kejalan yang benar)” (Al Baqarah,
                  para penegak hukum bebenah diri. Tidak ada kata         18). Wah, mudah-mudahan tidak demikian!
                  lain kecuali reformasi total pada lembaga peradilan.               Buku kecil ini diterbitkan, tak lain sekadar
                  Bila tidak, jangan menyesal bila kelak, ibu-ibu di      untuk terus mengingatkan tentang pentingnya
                  saat menjelang tidur menasihati anak-anaknya:           mendengarkan suara hati rakyat dan selalu
                  ”Bila kelak engkau sudah besar, janganlah engkau        menetapi rasa keadilan. Peristiwa Prita Mulyasari
                  bekerja sebagai polisi, jaksa atau hakim. Mereka        dan gerakan”koinkeadilan” harus menjadi pelajaran
                  adalah musuh rakyat.” Wah amit-amit, semoga tidak       kita semua yang mendambakan terwujudnya sistem
                  terjadi!                                                pengadilan yang baik. Semoga batu kerikil nabi
                       Di tengah rasa pesimis ini,tiba-tiba ada setitik   ibrahim tidak pernah dilemparkan di indonesia.
                  harapan muncul dari Majelis Hakim Pengadilan            Dan semoga tidak ada setan yang mengusai
                  negeri Tangerang yang diketuai Arthur Hangewa.          lembaga peradilan di negeri kita.
                  Pada sidangSelasa 29 Desember 2009, Pengadilan
                  negeri Tangerang memutuskan bahwa Prita bebas
                  dari tuntutan hukum. Padahal sebelumnya, Jaksa
                  Riyadi dan Rahmawati utami menuntut Pritad
                  dengan hukuman enam bulan penjara. Rakyat
                  pun menyambut lega. Para tetangga Pritapun
                  mengadakan acara dang-dutan bersama sebagai



xiv               Setahun Koin Keadilan
Bab 1:
Keadilan yang Terlukai


          “Ini kesempatan dan
          momen yang tepat
          bagaimana cara
          menolong orang-orang
          yang ingin menegakkan
          keadilan. Tak hanya
          untuk Prita, tapi untuk
          membangkitkan semua
          orang.”

          oma Erna octobaran Musu (67), seorang
          relawati yang aktif




                              Setahun Koin Keadilan   1
PENGHITUNGAN KOIN DIMULAI. Tanpa
                                    upacara khusus, tiada pidato sambutan, koin dibawa
                                    ke tengah karpet lantas dikerumuni, dibuka, dihitung,
                                    dikelompokkan, dicatat.
nDARu




        2   Setahun Koin Keadilan
Mereka Diikat oleh
              Satu Hal: Solidaritas




                                                      Cindy Silviana
                               facebook.com/profile.php?id=692124934
                                                  Twitter : @cindysilviana




P
      rita Mulyasari mungkin tak menduga jika email yang ia kirim
      ke beberapa temannya menyebar dan berbuntut panjang
      menghantarnya ke meja hijau. Email itu berisi komentar dan
      pengalaman buruknya saat mendapat pelayanan dari, RS omni
internasional.
   Pihak RS menggugat Prita dengan 2 perkara. Pertama tindak
pidana pencemaran nama baik terhadap RS dan para dokternya.
Dan gugatan perdata karena dianggap merugikan secara moral
dan material RS tersebut. nilai gugatan perdatanya tak tanggung-
tanggung, Rp 500 juta.

                                                      Setahun Koin Keadilan   3
Sederhana            Kasus ini mengundang perhatian publik, karena     kelas atas hingga kelas bawah, dari Jakarta hingga
            tapi   Kejaksaan Tengerang, menetapkan Prita sebagai          ke berbagai pelosok daerah, dari generasi muda
  Fenomenal!       tahanan ketika kasusnya masih dalam penyidikan.        hingga tua, berbagai profesi baik karyawan, guru,
                   ibu dua anak yang masih menyusui ketika itu, sempat    siswa,pedagang, politikus, bahkan pemulung ikut
   Mampukah
                   ditahan selama 21 hari. inilah yang menggores rasa     meyumbangkan dana.
 mengumpul-
                   keadilan publik. Jeratan pasal 27 uu iTE yang              Diantara mereka, banyak yang merasa senasib
      kan koin     dikenakan oleh jaksa, menyamakan Prita sebagai         bahwa keadilan belum ditegakkan sepenuhnya.
         hingga    seorang kriminal yang mesti ditahan dan harus          gerakan ini menjadi momen yang penting
       tercapai    berisah dengan anak yang masih disusuinya.             untuk menggebrak dan membuktikan kekuatan
  nominal Rp.           Perdebatan panjang tentang pengenaan uu           masyarakat melawan ketidak adilan. “Jangan sampai
      204 juta?    iTE mengundang dukungan pengguna internet              ada Prita yang lain. Cukup satu Prita saja”.
  Kenyataan-       seperti blogger, facebooker, tweeps dan komunitas
nya, lebih dari    online lainnya untuk membantu Prita. Sosok ibu         DUA RATUS EMPAT JUTA RUPIAH
    angka itu.     muda yang mesti dipisahkan dengan bayinya juga              uang ratusan juta itu harus ditanggung seorang
                   mengundang empati kalangan ibu.                        Prita Mulyasari akibat tuntutan pihak RS omni
                        Di sisi yang lain, layanan kesehatan yang belum   internasional atas gugatan perdata pencemaran
                   sepenuhnya bisa memuaskan pengguna jasa, juga          nama baik melalui surat elektronik (e-mail) yang ia
                   memunculkan kesamaan rasa di masyarakat untuk          kirimkan ke teman-temannya. namun, tak ada yang
                   ingin mengawal perbaikan pelayanan kesehatan.          menduga jika gugatan perdata tersebut mendapat
                   Karenanya, Prita menjadi sosok yang lengkap            reaksi yang luar biasa dari masyarakat hampir
                   mewakili aneka interes.                                di seluruh wilayah di indonesia. Sederhana tapi
                        Dalam kasus pidana, Pengadilan negeri             Fenomenal! Mampukah mengumpulkan koin hingga
                   Tangerang sudah membebaskan Prita dari segala          tercapai nominal Rp. 204 juta? Kenyataannya,lebih
                   tuduhan. Meski begitu, keputusan tersebut belum        dari angka itu.
                   final karena jaksa melakukan upaya banding. Sedang          Bantuan datang dari berbagai pihak. Mulai dari
                   dalam kasus perdata, Prita masih harus menunggu        komunitas blogger, kaum ibu, para pelajar, politikus,
                   keputusan kasasi. Sebab Pengadilan Tinggi Banten       bahkan pemulung pun turut merogoh koceknya
                   menyatakan Prita kalah dan harus mengganti             untuk Prita. Motivasi para relawan bermacam-
                   kerugian RS omni sebesar Rp 204 juta.                  macam, ada yang iba, pernah mengalami kasus yang
                        Tergerak melihat perjuangan seorang ibu dua       serupa, namun satu tujuan, melawan ketidakadilan
                   anak melawan ketidakadilan itu, maka sejumlah          dengan gerakan kepatuhan. ya. Patuh, karena tidak
                   komunitas blogger pun bertindak. gerakan               destruktif, tidak ada pembangkangan. Bahkan
                   mengumpulkan koin sampai Rp 204 juta menjadi           mematuhi putusan denda yang ditetapkan hukum,
                   sebuah gagasan yang menarik dan disambut               yang “dianggap” tidak adil dengan membayar secara
                   banyak pihak. Meski bukan suatu hal yang baru,         patungan.
                   gerakan ini menjadi fenomenal, saat seluruh rakyat          gerakan ini secara positif, dapat menyadarkan
                   berbondong-bondong ikut membantu, mulai dari           betapa kuatnya solidaritas masyarakat indonesia



4                  Setahun Koin Keadilan
untuk saling membantu melawan ketidakadilan itu.
Dan koin menjadi sebuah simbol, dia adalah uang
receh yang tak dianggap perlu. Dia sering tercecer
di lantai, di sudut ruang, bahkan di tempat yang tak
diingat oleh pemiliknya. Satu keping mungkin nilainya
tak berarti, namun saat koin dikumpulkan, arti nilai
itu tak hanya dapat melunasi tuntutan, tetapi juga
menggerakan aspirasi dan simbol kekuatan rakyat.
gerakan ini juga mengajarkan bahwa dengan hal
yang sederhana dan dapat dilakukan semua orang,
dan memberi efek yang besar bagi beberapa pihak.
Dimana keadilan direcehkan.




                                                                                                                                         F oTo - F oTo : n DA R u
      Di Jakarta dan sekitarnya, pengumpulan koin
tak hanya dilakukan di Langsat dan Kantor Milis
Sehat saja. Ada puluhan posko yang melakukan
pengumpulan secara bersamaan. Di Tebet, Dicky
Darwis, seorang blogger, mendirikan posko.
Di Bintaro, Meruya, Pramuka, kantor-kantor              hari peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM)          BOCAH PUN
pemerintah, swasta, bahkan pangkalan ojek dan           internasional di Perhimpunan Bantuan Hukum            TERLIBAT.
                                                                                                              Tak sedikit anak-anak
pasar tradisional. Di Bekasi, Tangerang, Depok          indonesia (PBHi) pada 10 Desember 2009.
                                                                                                              yang ikut membantu,
sampai Cilegon. Posko-posko tersebut akhirnya           Adapun yang mengamen dan mengumpulkan koin            sebagai relawan
mengirim hasil pengumpulan koinnya ke Langsat.          di kantornya.                                         penghitung koin, dengan
      Pengumpulan koin tak hanya terjadi di Jakarta          Hampir sama dengan teman-teman di Bali,          setahu dan bahkan diajak
                                                                                                              orangtuanya.
saja, teman-teman dari luar daerah ikut membantu        mereka yang berada di Medan juga mengumpulkan
berjalannya gerakan ini secara sukarela. Masing-        koin saat berlangsung dengan aksi AntiKorupsi se-
masing memiliki cerita seru yang mungkin belum          dunia pada 9 Desember di Medan. Ratusan massa
banyak diketahui dan terekspos media massa. Di          dari elemen buruh, organisasi kemahasiswaan,
sini, kami paparkan beberapa bagian menarik yang        hingga pengamen jalanan turun ke jalan untuk
terjadi di beberapa posko di beberapa daerah.           memperingati hari Anti Korupsi.
Mulai dari pengumpulannya hingga beberapa                    Dalam aksinya massa juga mengumpulkan
kesulitan pengiriman koin ke Jakarta.                   koin untuk Prita Mulyasari. Kotak putih bertuliskan
      Memanfaatkan momen penting tampaknya              “Kotak Koin Prita” dibawa pengamen jalanan. Kotak
cukup efektif untuk mengumpulkan koin,                  dijalankan diiringi lagu yang dibawakan lima penga-
apalagi bagi Komunitas blogger Bali Orange              men dengan alat musik gitar dan gendang. Salah
Communication,               Sloko      Institute,      seorang pengamen, mengakui, pengumpulan Koin
Manikaya Kauci, dan lainnya yang berada di              Prita, sebagai bentuk pembelaan terhadap proses
Pulau Dewata. Kotak koin diedarkan saat diskusi         hukum yang dijalani Prita (Tempointeraktif.com,



                                                                                  Setahun Koin Keadilan                              5
F oTo - F oTo : n DA R u
                DATANG,       Rabu, 09 Desember 2009, 13:12 WiB)                   koin keadilan Prita di Sulawesi Tengah.
        BERGABUNG,                 Tak kalah dengan beberapa kota besar lainnya,       Ketika koin terkumpul dan siap dikirim, teman-
     MENGHITUNG.
     Para relawan bekerja     gerakan pengumpulan koin juga berlangsung di         teman dari Komunitas Blogger Makassar
 bergantian, tanpa jadwal     Palu, Sulawesi Tengah. gerakan ini dipelopori oleh   Anging Mammiri menemui kendala saat akan
        gilir, sejauh badan   Dian Candra Anggraeni (38), seorang guru             mengirimkan ke Jakarta. Berbekal dengan nomor
 mendukung dan agenda         Information and Communication Technology (iCT)       rekening Bank Mandiri yang telah diinformasikan,
pribadi menenggang. Dari
         pagi hingga pagi.    yang mengajar di sebuah sekolah berbasis iCT. Kala   Ira dan Ntan pergi ke Bank Mandiri terdekat
                              itu, Dian tengah mengajarkan cara menyampaikan       untuk menyetor. Teller-nya sempat terbelalak kaget
                              aspirasi dan pendapat melalui email, blog, dan       karena yang disetor semuanya koin. namun, giliran
                              chatting kepada murid-murid SMP. Terlintas di        mereka yang terkejut karena untuk mentransfer
                              benaknya, kasus Prita yang berawal dari email.       koin harus memenuhi regulasi khusus Bi yang
                              Para murid pun tampak antusias dan mengirim          sangat tidak mungkin dilakukan, melihat suasana
                              dukungannya kepada Prita lewat internet.             antrian yang begitu panjang.
                                    Kabar mengenai gerakan pengumpulan koin            namun beruntunglah sebuah perusahaan jasa
                              mulai terngiang di telinga Dian, terlintas dalam     pengiriman, Tiki JnE, bersedia mengirimkan semua
                              pikirannya untuk melakukan hal yang sama di          koin yang terkumpul dari seluruh penjuru negeri ini
                              Palu. Sambutan hangat pun muncul dari berbagai       menuju Langsat, tanpa sepeser biaya pun. JnE tanpa
                              pihak, seperti para guru, murid bahkan orangtua      pamrih mendukung gerakan ini. “itulah yang kami
                              murid. Hingga akhirnya, SMP Negeri Model             bisa untuk mendukung gerakan pengumpulan koin
                              Terpadu Madani menjadi tempat pengumpulan            untuk keadilan,” ujar Sylvia, PR Manager JnE.



6                             Setahun Koin Keadilan
Sylvia sangat tergerak ketika menyimak
pemberitaan        seputar     pengumpulan koin.      Andaikata mereka tak ada
Secara sepontan dia mengirimkan surat kepada          Seorang ibu ‘kan jatuh dalam keputusasaan
koinkeadilan.com, untuk ikut membantu gerakan         menghadapi ketidakadilan
ini. Berikut adalah surat Sylvia.                     Andaikata mereka tak bersatu padu
Pejuang Koin                                          Solidaritas rakyat kecil mungkin tak ‘kan terasa
                                                      Andaikata mereka tak punya ketekad’an hati
                                                      Ketidakadilan makin merajalela
   Senang sekali bila JNE dapat ikut berperan untuk   Hati yang tulus, jiwa yang berani, kebersamaan yang
   pengumpulan Koin Keadilan.                         tinggi
                                                      Pejuang tanpa tanda jasa
   Sebagaimana yang kami sampaikan bahwa
   teknis pelaksanaan yang dapat kami lakukan         Merekalah... sang pejuang koin...
   adalah sebagai berikut:
                                                           Sepenggal puisi diatas merupakan cerminan
   1. JNE Jakarta akan meinformasikan kepada          bagi para pejuang koin yang telah mengorbankan
   semua cabang JNE di seluruh Indonesia bahwa
   akan ada penyerahan Sejumlah Koin oleh             waktu, materi, tenaga, dan pikiran sehingga
   personil yang identitasnya akan kami sampaikan     terbentuk dan berjalannya gerakan koin keadilan
   kemudian. Sosialisasi akan kami lakukan            Prita ini. Sebenarnya semua relawan yang turut
   bilamana kami telah mendapatkan data berikut       berpartisipasi dalam menyumbang maupun
   nominal yang akan diserahkan.                                                                            “Bantuan
                                                      menghitung koin merupakan para pejuang koin.
                                                                                                            dari masyara-
   2. Melalui pimpinan cabang JNE di masing-          Tak ada status atau perbedaan kelas disini. Mulai
   masing daerah koin akan ditukar dan Dana           dari pemulung, tukang sapu, mahasiswa, guru, publik
                                                                                                            kat saat saya
   akan ditransfer ke rekening yang juga akan kami    figur, dan blogger turut berpartisipasi dan menjadi   membutuh-
   informasikan kemudian.                                                                                   kan itu, tidak
                                                      pejuang koin. Beberapa di bawah ini menjadi kisah
   3. Bila dilakukan serentak, JNE JKT membutuhkan    pejuang koin yang mewakili pejuang koin lainnya.      pernah akan
   waktu 2 (dua) hari setelah masa serah terima                                                             saya lupakan,”
   koin kepada JNE di daerah untuk diserahkan
   kepada POSKO di Jakarta.
                                                      OPA KOIN                                              ujarnya.
                                                           Selama 3 hari penghitungan koin, selalu nampak   [...] dengan
   Demikian yang dapat kami sampaikan. Mohon          hadir lelaki tua tetapi masih sangat bersemangat.     suka rela
   konfirmasi secepatnya beserta data lengkap         Dia adalah Yos Sudarso, 71 tahun. Dia tergerak
   seperti nama contact person disetiap daerah, no                                                          membantu
                                                      untuk membantu penghitungan koin setelah
   contact dan nominalnya.                                                                                  penghitungan
                                                      melihat berita di TV.
                                                           “Saya ingin membalas budi dengan bantuan
                                                                                                            koin sampai
   Terima kasih,
   Sylvia                                             yang sudah saya terima,” katanya. Siapa yang          dini hari,
   Public Relations Manager JNE                       membantu? Dia lalu berkisah, di masa lalu ia pernah   selam 3 hari
   www.jne.co.id
                                                      mengalami perlakuan hukum yang dirasanya tidak        berturut-
                                                      adil. Ketika itu dia masih menjadi karyawan sebuah    turut.


                                                                                Setahun Koin Keadilan                    7
OPA DAN OMA
                     KOIN.
        Yos Sudarso (71) dan
      Erna Octobaran Musu
      (68), dua relawan yang
    selalu bersemangat. Usia
      bukan masalah. Malah
      mereka menyemangati
            yang muda-muda.
                               nDARu




                                                                                                                                                       nDARu
                                       perusahaan farmasi. yos, memprotes penyediaan            bahkan jutaan keping koin keadilan. Dari pagi hingga
                                       rumah untuk karyawan yang dirasa tidak sesuai            malam. Terkadang sambil diselingi canda dan cerita
                                       dengan bestek. Protes yos dilakukan mengirimkan          masa lalunya kepada relawan lain.
                                       surat kepada direksi.                                         Banyak para relawan yang membantu karena
                                            Hasilnya, protes tak digubris, malah dia dipecat.   memiliki pengalaman yang sama seperti apa yang
                                       Dia lalu menceritakan pengalamannya di surat             Prita alami. Dan ini menjadi salah satu motivasi
                                       pembaca sebuah media. Dukungan dan rasa                  mereka untuk menolong Prita. Bukan karena
                                       empati, mengalir padanya, termasuk Pemerintah            hanya rasa kasihan, mereka tak tahan dengan
                                       Jerman yang memberikan pekerjaan pada opa                ketidakadilan sehingga melalui gerakan ini, mereka
                                       yos – begitu para relawan memanggil – hingga usia        bersatu padu menggalang kekuatan melawan
                                       pensiun.                                                 ketidakadilan dengan koin.
                                            “Bantuan dari masyarakat saat saya
                                       membutuhkan itu, tidak pernah akan saya lupakan,”        OMA KOIN
                                       ujarnya. Karenanya dia dengan suka rela membantu              Ada opa, ada juga oma Koin. Sejak hari
                                       penghitungan koin sampai dini hari, selam 3 hari         pertama hingga hari terakhir, oma yang satu ini
                                       berturut-turut.                                          selalu meluangkan waktunya menghitung koin
                                            opa yos termasuk salah satu relawan yang            bersama para relawan lainnya. Ditemani sang
                                       rajin dan tak pernah absen menghitung ribuan             cucu Azzahara, oma termasuk pejuang koin yang




8                                      Setahun Koin Keadilan
selalu memberi motivasi dan semangat kepada
relawan lainnya. oma mendengar kasus Prita dan
pengumpulan koin melalui media massa.
     Bagi oma Erna Octobaran Musu (67) ini
adalah momen yang tetap untuk berpartisipasi dan
membantu orang lain.
     “ini kesempatan dan momen yang tepat
bagaimana cara menolong orang-orang yang ingin
menegakkan keadilan. Tak hanya untuk Prita, tapi
untuk membangkitkan semua orang,” ujarnya.
     Menurutnya, sangat mudah mempersatukan
rasa solidaritas masyarakat indonesia ketika ada
kemauan dan keikhlasan dalam diri kita untuk
membantu.
     Bagi oma, gerakan ini selain menumbuhkan
                                                       nDARu
rasa persatuan, juga sarana mendapat beberapa
teman baru, seperti Tante Pretty dan Tante
Frida yang mempunyai satu motivasi yang sama.                  menuju ke Jalan Langsat, markas koin berada.           PULANG SEKOLAH.
Bersama kawan-kawan “seperjuangan”, suasana                         “Waktu itu saya tak bisa bantu banyak di          Dua siswi SMA Tarakanita
                                                                                                                      I, Jakarta Selatan,
penghitungan koin menjadi ceria dan hidup.                     hari pertama penghitungan koin. Datang pun tak
                                                                                                                      mendaftarkan diri sebagai
Kadang-kadang jika koin yang dihitung telah habis,             membawa koin, tapi saya ingin ikut serta. Senang       relawan dan langsung
mereka meneriakkan “Koin! Koin! Koin!” , tak sabar             aja gitu ada kepedulian sangat besar,” ujarnya yang    bekerja bersama teman-
menunggu menghitung kepingan koin selanjutnya.                 mengaku belum pernah bertemu Prita secara              temannya.
                                                               langsung. “Senang sekali rasanya jika bisa bertemu
FIGUR PUBlIK                                                   dengan Prita,” lanjutnya.
     Artis dan publik figur identik dengan kehidupan                Meski belum pernah mengalami kejadian
mewah dan serba sibuk. namun, hal ini tampaknya                seperti Prita, namun ia mengaku merasakan banyak
berbeda bagi indah Sita Nursanti, atau yang                    orang yang mempunyai cerita yang serupa, kecewa
dikenal dengan Sita RSD. Melalui media massa, Sita             terhadap pelayanan institusi. Dari gerakan ini, ia
sering mengikuti kasus Prita dan melihat betapa                melihat ketika kekuatan rakyat bersatu padu, efeknya
besar solidaritas masyarakat indonesia .                       sangat luar biasa dan perlu dijadikan gerakan yang
     Ditengah kesibukannya sebagai penyanyi dan                kontinu. “yang harus dilanjutkan adalah bagaimana
penyiar radio, Sita menyempatkan diri datang dan               kita menjadi peka terhadap apa yang terjadi di
membantu menghitung koin bersama relawan                       sekitar kita,” tambahnya.
lainnya. Senin siang (14/12/2009), sekitar pukul                    Mungkin selain Sita, masih banyak artis
14.00 WiB, Sita yang baru selesai bekerja di salah             atau publik figur yang turut berpartisipasi
satu radio yang berlokasi di Jalan Thamrin, pergi              menyumbangkan materi, tenaga, dan waktu



                                                                                          Setahun Koin Keadilan                               9
Komunitas      luangnya di tengah kesibukan mereka sebagai publik    KOMUNITAS KOIN
           Koin   figur, seperti para penyanyi yang sukarela memberi        Di Langsat, lebih 350 orang relawan penghitung
  (Komunitas      suaranya dalam konser Koin Keadilan untuk Prita       koin dipertemukan. Mereka semula tak saling
         Orang    yang menjadi ajang solidaritas para musisi melawan    kenal. namun kerja sosial selama 4 hari telah
                  ketidakadilan.                                        memunculkan hasrat kebersamaan yang begitu
   Indonesia),
                                                                        kuat. Mereka tak ingin kebersamaan itu berakhir
         begitu
                  KAUM PElAJAR                                          ketika gerakan pengumpulan koin ini usai.
       mereka         Saat di markas koin, para kaum muda yang              Komunitas Koin (Komunitas Orang Indonesia),
   menyebut,      terdiri dari mahasiswa perguruan tinggi dan dosen     begitu mereka menyebut, didirikan tanpa ketua,
     didirikan    datang untuk ikut menghitung koin. Di antaranya       wakil mapun pengurus lainnya. Dasarnya adalah
 tanpa ketua,     berasal dari Universitas Dokter Moestopo              setelah mengalami kerja bareng, mereka merasa
 wakil mapun      (Beragama), STIKOM The london                         cocok, mereka secara intensif melkukan komunikasi
     pengurus     School of Public Relations Jakarta, dan               melalui telepon dan jejaring sosial. Anggota mereka
       lainnya.   beberapa perguruan tinggi dan SMA lain. Sekitar       sangat beragam dalam usia. Ada oma Erna yang
     Dasarnya     20 mahasiswa dari universitas Moestopo dari           sudah sepuh, Tante Pretty dan Frida yang tengah
                  fakultas ilmu Komunikasi datang bersama dengan        baya, mahasiswa seperti Cindy, pelajar SMA seperti
adalah setelah
                  sang dosen, Ajeng (29), yang mengajak para            She, sampai anggota iwan Fals Fan Club.
   mengalami
                  mahasiswanya untuk dapat membantu menghitung              Komunitas ini setelah usainya gerakan
kerja bareng...   koin. “Seenggaknya gak memberi materi, tapi bisa      pengumpulan koin, sudah dua kali berkumpul.
                  bantu dari tenaga,” ujar Akbar Garis, salah           Oma Erna dan Tante Frida adalah figur yang bisa
                  satu mahasiswa Moestopo yang datang dengan            menyatukan mereka. Dalam setiap pertemuan
                  bus bersama teman-temannya. Saat itu, mereka          keduanya rajin menanyakan anggota yang tidak
                  sebenarnya bolos pelajaran yang dibimbing oleh        datang melalui telepon genggamnya. Memang
                  sang dosen itu sendiri.                               belum ada rencana komunitas ini akan bergerak di
                       Tak jauh berbeda, rombongan mahasiswa dari       bidang apa. yang pasti, “Kalau ada gerakan seperti
                  STiKoM LSPR juga datang untuk ikut membantu           Koinkeadilan, kami akan siap membantu. Kami akan
                  menghitung. Mereka menceritakan, salah satu           memberikan apa yang kami bisa untuk kegitan
                  dosennya, Silih Agung Wasesa, mengatakan              sosial, membantu sesama yang membutuhkan,” ujar
                  bahwa di markas koin yang berjalan di Jalan Langsat   Tante Frida.
                  membutuhkan banyak tenaga untuk menghitung
                  koin. Mendengar itu, hati mereka tergerak dan
                  berupaya membantu setelah selesai jam kuliah.
                      Di saat mereka sebenarnya mempunyai waktu
                  bersenang-senang pergi ke mal dan jalan-jalan,
                  mereka meluangkan waktu untuk membantu
                  sesama.




10                Setahun Koin Keadilan
Bab 2:
Melawan dengan
     Kepatuhan
    “Koin Prita membuktikan
    satu hal: rakyat dapat
    melawan kesewenangan
    dengan cara damai.
    Nggak pake huru-hara.
    Kehidupan nafkah
    khalayak nggak keganggu.
    Para tuan besar pun
    terusik.”

    Seorang relawan dalam sebuah percakapan
    di Wetiga, Desember 2009




                         Setahun Koin Keadilan   11
F oTo : B A n D E M P o




                               DUKUNGAN SAAT BERDISKUSI. Obrolan Langsat 9 September 2009, tiga bulan sebelum gerakan pengumpulan
                               koin, menampilkan Prita sebagai narasumber. Para pengguna Twitter, baik yang hadir maupun memonitor dari tempat
                               lain, membulatkan dukungannya untuk Prita. Semua kicauan disiarkan secara langsung melalui proyektor. Dunia nyata dan
                               maya pun bersua dan menyatu.




                          12   Setahun Koin Keadilan
Prita I,
                            Prita II,
                     Koin Keadilan,
               dan Jejaring langsat

                                                   Enda Nasution
                                                enda.goblogmedia.com
                                               Facebook: enda.nasution
                                                       Twitter : @enda




T
       idak akan lengkap uraian dan catatan ini tanpa menceritakan
       sedikit tentang apa itu Jejaring Langsat, yang berasal dari
       nama jalan tempat dagdigdug.com, sebuah penyedia
layanan blog, berkantor. Layanan yang lahir setelah Pesta Blogger
2007 itu memiliki alamat lengkap di Jalan Langsat 1 no 3A. Di kantor
inilah kegiatan-kegiatan yang diberi nama sebagai kegiatan Jejaring
Langsat berlangsung. Kini DDD, begitu dagdigdug biasa disebut,
adalah juga rumah bagi sekumpulan situs participatory lainnya seperti
Politikana.com dan Ngerumpi.com.

                                                    Setahun Koin Keadilan   13
Bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tempat     OBROlAN PERTAMA ITU
                               ini adalah juga keberadaan warung angkringan                 Dalam beberapa kesempatan obrolan di
                               selepas waktu kantor yang berada di pelataran           Wetiga, markas Jejaring Langsat seringkali dijadikan
                               parkir kantor mungil tersebut. Warung Angkringan        tempat untuk melakukan kegiatan offline, baik
                               dengan nama Wetiga (wetiga.com), yang                   sosialisasi sebuah program, meetup komunitas
                               merupakan singkatan dari Warung Wedangan Wi-Fi          online, event promosi, baik yang resmi maupun tidak
                               ini, memberi ruang fisik bagi keberadaan teman-         resmi. Salah satu kegiatan offline juga, yang diinisiasi
                               teman penggiat dunia maya untuk bertemu muka            oleh penghuni Jejaring Langsat sendiri adalah yang
                               secara langsung, anjangsana, kangen-kangenan            diberi nama Obrolan langsat (www.facebook.
                               dan bertemu orang-orang baru. Sebuah kualitas           com/obrolanlangsat dan obrolanlangsat.com).
                               pertemuan dengan intensitas yang, hingga sekarang            obrolan Langsat adalah sebuah forum offline
                               pun, tetap tidak bisa digantikan oleh hubungan yang     yang ”agak” berformat, di mana diskusi dilakukan
                               terjadi di dunia maya.                                  dengan agak rapih mengingat waktu yang terbatas.
                                    Dari kantor dan kemudian pelataran parkir          Dalam diskusi-diskusi obrolan Langsat, biasanya
                               itulah, melalui jaringan pertemanan yang kebanyakan     dihadirkan narasumber dan dipandu oleh seorang
                               adalah teman-teman yang berkecimpung di dunia           moderator.
            STANDING           online, dan niatan, ujung-ujungnya, tentu ingin              Pak Boediono, Wakil Presiden Ri, sebelum
              BANNER.          melihat negri yang lebih baik, teman-teman saling       menjadi Wapres pernah hadir di sebagai salah
    Penanda acara diskusi      berkiprah dengan aktifitasnya masing-masing,            satu narasumber obrolan Langsat dengan tema
          bersama Prita, 9     dengan Langsat sebagai salah satu wahana yang           ”Budiono Menjawab” pada tanggal 26 Mei 2009.
     September 2009, tiga
   bulan sebelum gerakan       dapat dimanfaatkan.                                          Begitu juga dengan Pak Erry Riyana
 koin. Karena pembuatan             Tidak ada organisasi yang formal, apalagi          Hardjapamekas, mantan Wakil Ketua KPK yang
materi terburu-buru, maka      ketua umum di Jejaring Langsat. yang ada adalah,        hadir di obrolan Langsat dengan tema ”Bubarkan
     logo Obrolan Langsat      meminjam judul buku karangan David Weinberger,          KPK?” di tanggal 28 Juli 2009.
  menggunakan versi yang
             tidak resmi. :)   Small Pieces Loosely Joined (smallpieces.com),               Prita Mulyasari sendiri pernah hadir sebagai
                               sebuah jejaring yang merupakan refleksi dari dunia      narasumber di obrolan Langsat 4, di tanggal bulan
                               maya, tanpa sebuah otoritas sentral, yang terkait       puasa, 9 September 2009, sebelum gerakan Koin
                               satu sama lain, menganut nilai-nilai yang sama,         Keadilan lahir dalam episode bertema “Menjaga
                               bekerja tanpa sadar bersama.                            Kebebasan Berekspresi (Belajar dari Kasus Prita)”.
                                    Siapapun dapat hadir, dan dinanti kedatangannya.        Tapi obrolan Langsat yang bersejarah adalah
                               Setelah berdiskusi, berdebat ramai di milis, blog,      obrolan Langsat pertama tanggal 25 Mei, yang
                               Facebook, maupun Twitter, peserta perdebatan            diadakan di Es Teler 77, Jalan Adityawarman, Jakarta
                               dapat berkumpul bersama, melihat mata masing-           Selatan, yang mengambil tema uu iTE (informasi
                               masing dan tersenyum sambil menikmat hidangan           dan Transaksi Elektronik, lihat di http://bit.ly/anJ9L0)
                               teh wedang ditemani dengan sego kucing.                 dimana kita pertama kali mendengar tentang kasus
                                                                                       Prita Mulyasari.
                                                                                            narasumber dalam episode perdana saat itu



14                             Setahun Koin Keadilan
menghadirkan Anggara Suwahju (anggara.                    gerakan online di tahap ini selain dengan
org), Ari Juliano Gema (arijuliano.blogspot.         meningkatkan kesadaran akan masalah Prita
com) yang masing-masing adalah blogger yang          Mulyasari melalui kanal-kanal social media seperti
berkiprah di dunia legal dan juga Edy Cahyono        milis, forum, facebook, twitter dan juga memasang
(caplang.net) sebagai salah seorang blogger yang     banner dukungan. Para pendukung juga dalam
mengajukan Pengujian uu iTE ke Mahkamah              sebuah gerakan mengirikan email keberatan
Konstitusi                                           bersama di tanggal 2 Juni, bersama-sama membanjiri
     Dalam diskusi yang tengah berlangsung itulah,   akun email RS omni dan pengacara dari RS omni
muncul informasi pertama tentang Prita Mulyasari,    sebagai sebuah bentuk protes
seorang ibu yang saat ini dalam kondisi sebagai           Dibantu dengan bantuan liputan media yang
tahanan pengadilan dengan tuduhan melanggar          gencar, termasuk di koran, radio dan stasiun-           PENGGALANGAN.
uu iTE, walaupun sebenarnya Tempo sudah              stasiun TV, serta suasana politik pada saat itu         Aslinya poster ini berukuran
                                                                                                             30 x 40 cm, dibuat oleh
menurunkan berita tentang Prita ini sejak oktober    menjelang pemilu, dimana masing-masing kandidat
                                                                                                             seorang blogger. Versi untuk
2008 (http://bit.ly/dvmdaz).                         menunjukkan juga simpatinya pada Prita membuat          web disebar, termasuk via
     Mulai informasi ini dimulai maka teman-teman    dalam waktu 9 hari sejak obrolan Langsat dan            Facebook. Dibuat pada
mulai menyuarakan gerakan untuk membebaskan          gerakan dimulai Prita sudah dibebaskan dari             3 Juni 2009, saat sidang
                                                                                                             berlangsung di Pengadilan
Prita Mulyasari dari tahanan dan menggugurkan        tahanan pada tanggal 3 Juni dan memperoleh
                                                                                                             Negeri Tangerang, enam
tuduhan terhadap Prita.                              status tahanan rumah.                                   bulan sebelum gerakan
     gerakan ini dikoordinasi dari blog ibuprita.                                                            koin.
suatuhari.com (saat ini sudah tidak ada lagi,        KASUS BElUM SElESAI
domainnya berganti pemilik, isinya berbeda) yang          Kebebasan terbatas yang dimiliki Prita sejak
menyediakan informasi terkini, banner untuk          tanggal 3 Juni, disadari betul sebagai sebuah kondisi
dipasang di blog masing-masing dan mengkoordinasi    sementara, karena kasus penuntutan Prita masih
gerakan pembebasan Prita                             menggantung di Pengadilan negeri Tengerang.
     gerakan pembebasan lainnya juga terbentuk di         Kekhawatiran yang dirasakan adalah ketika
Cause Facebook ”Dukungan bagi Prita Mulyasari”       tekanan publik dan media tertutupi oleh isu lain
(http://apps.facebook.com/causes/290597) yang        yang berakibat pada diputuskannya Prita bersalah
mengumpulkan dukungan dengan sangat cepat,           atas tuduhan yang dilemparkan.
saat ini tercatat ada 388.531 pendukung, seratus          untuk tetap mengingatkan publik pada kasus
ribu orang terkumpul dalam waktu kurang dalam        Prita, maka obrolan Langsat iV, mengundang Prita
satu minggu.                                         untuk hadir di Langsat di bulan September 2009
     Sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi      untuk membahas dan berbagi tentang kemajuan
sebelumnya di ajang Facebook indonesia saat itu.     dari kasus yang sedang berjalan tersebut.
     Sebuah media komunikasi lain juga terbentuk
seperti Milis Keadilan untuk Prita (http://groups.   PRITA II DAN KOIN KEADIlAN
google.com/group/keadilan-untuk-prita)                  Sambil persidangan yang terus berjalan, baik di
                                                     pengadilan pidana maupun perdatanya, di tanggal 2



                                                                                Setahun Koin Keadilan                                15
Dana dalam      Desember 2009, kita mendengar kabar bahwa Prita           hadir mengumpulkan koin dan dalam kapasitas me-
  bentuk koin      Mulyasari ditemukan bersalah dalam kasus perdata          reka masing-masing.
yang akhirnya      oleh Pn Tangerang dan diharuskan membayar                      Penghitungan koin kemudian dilakukan di pe-
    terkumpul      denda Rp 204 juta.                                        lataran parkir Jejaring Langsat dengan meminta
                        Keputusan dan denda yang belum memiliki              bantuan dari para relawan dari tanggal 14-17 De-
          adalah
                   kekuatan hukum penuh inilah (karena masih dapat           sember 2009 yang total menghadirkan sekitar 300
      sejumlah     naik banding lagi) yang mengingatkan dan membuat          relawan koin dari orang tua, kakek-nenek, komu-
   Rp 650 juta     masyarakat bereaksi keras terhadap permasalahan           nitas Iwan Fals hingga mahasiswa. Semua bahu
         rupiah,   kasus Prita Mulyasari kembali.                            membahu, dengan dukungan logistik, makanan dan
      ditambah          Dari ide yang berkembang dan lahir dari              minuman yang juga hasil sumbangan, menghitung
         dengan    percakapan di Milis Sehat (http://health.groups.          koin tanpa lelah dari pagi hingga dini hari.
         bentuk    yahoo.com/group/sehat/) timbul gagasan untuk                   Komunitas musisi, dikoordinir oleh Adib Hi-
     dukungan      mengumpulkan uang receh (koin) dari masyarakat            dayat dari majalah Rolling Stones Indonesia dan
  lain menjadi     untuk membayar denda Rp 204 juta tersebut.                Andre Opa dari Trax mengadakan Konser
    Rp 815 juta         ide yang bergulir ini juga ditangkap oleh Jejaring   Koin Keadilan di tanggal 20 Desember dengan
                   Langsat dengan membuat situs dukungan dengan              dukungan puluhan artis dan musisi terkenal, dimana
   rupiah yang
                   nama gerakan Prita ii ini yaitu Koin Keadilan yang        ajang musik tersebut juga menjadi tempat untuk
    diserahkan     beralamat di http://koinkeadilan.com yang lahir di        mengumpulkan dana yang kemudian disumbang-
     pada Prita    hari Jumat tanggal 5 Desember, tiga hari setelah          kan ke gerakan Koin Keadilan.
     Mulyasari.    dijatuhkannya keputusan bersalah dan denda Rp                  Koin sudah menggunung di Langsat dan akhir-
                   204 juta.                                                 nya di tanggal 23 Desember, gunungan koin ter-
                        Situs koinkeadilan.com dimaksudkan untuk             sebut diangkut ke Bi, dengan dukungan dari Bank
                   mengkoordinasi informasi tentang gerakan Koin             Mandiri juga, untuk dimasukkan dan diserahkan ke
                   Keadilan dari semua elemen masyarakat yang                Prita secara langsung.
                   hendak membantu, termasuk juga mengkoordi-                     Dana dalam bentuk koin yang akhirnya terkum-
                   nasikan informasi tentang Posko-Posko koin yang           pul adalah sejumlah Rp 650 juta rupiah, ditambah
                   bermunculan di puluhan kota di indonesia.                 dengan bentuk dukungan lain menjadi Rp 815 juta
                        Dengan memilih semboyan ”ketika keadilan             rupiah yang diserahkan pada Prita Mulyasari
                   direcehkan, kita pun mengumpulkan receh”, aksi                 gerakan Koin Keadilan, selain sebuah gerakan
                   pengumpulan koin bermunculan di banyak tempat,            pengumpulan dana juga berupa gerakan protes
                   kota, kantor maupun sekolah.                              dari publik terhadap jalannya proses hukum di in-
                        Dukungan teman-teman media tidak kalah he-           donesia ini juga, perjuangan mempertahankan ke-
                   batnya, TV One bahkan merelakan studionya di              bebasan berekspresi sebagai sebuah individu dan
                   Wisma nusantara untuk menjadi salah satu posko            juga sebagai konsumen.
                   pengumpulan koin. Teman-teman media lain juga                  Mereka yang hadir dan mendukung gerakan
                   menurunkan liputan yang tidak kalah gencarnya.            Koin Keadilan, gemas dan gatal untuk melakukan
                        Tokoh-tokoh publik dari berbagai kalangan juga       sesuatu agar indonesia jadi lebih baik. gemas dan



16                 Setahun Koin Keadilan
gatal ingin memperjuangkan dan melihat kebena-
ran akan hadir di bumi pertiwi.
    Sambil gerakan Koin Keadilan berjalan, dengan
respon yang luar biasa dari publik, RS omni akhir-
nya menyadari mereka berada di sisi yang tidak
mungkin menang di hati masyarakat dan menyata-
kan untuk mencabut gugatan perdata mereka.
    Pada tanggal 29 Desember 2009, para penggiat
Koin Keadilan, hadir bersama-sama relawan koin di
Persidangan Pidana Prita di Pn Tangerang untuk
mendengarkan keputusan majelis hakim atas kasus
pidana yang dituduhkan pada Prita Mulyasari.
    Majelis Hakim menyatakan bahwa Prita tidak
bersalah dan dinyatakan bebas demi hukum!
    Perjuangan belum selesai.
    uu-iTE akar masalah dari kasus ini belum




                                                                                                             F oTo - F oTo : R . M . A n T E M o n o
tersentuh, dan dukungan publik tidak bisa terus
menerus diharapkan untuk semua kasus.
    Tapi minimal, di kesempatan ini, dalam kasus ini,
kebenaran sudah menemukan jawabannya.




                                                                                NYATA, MAYA,
                                                                                NYATA. Sebetulnya
                                                                                pengertian "dunia maya"
                                                                                dalam beberapa kasus
                                                                                itu perlu dipertanyakan.
                                                                                Diskusi dengan Prita 9
                                                                                September 2009, dua
                                                                                bulan sebelum Koin
                                                                                Keadilan, itu nyata tapi
                                                                                digemakan di media sosial.
                                                                                Demikian pula poster
                                                                                dukungan untuk Prita saat
                                                                                itu, yang dicetak terbatas
                                                                                tapi disdebarkan di media
                                                                                sosial sehingga sempat
                                                                                menjadi avatar banyak
                                                                                orang.




                                                        Setahun Koin Keadilan                         17
nDARu




      ANAK-ANAK . Bisa saja muncul pertanyaan
  layakkah melibatkan anak-anak, atau membiarkan
anak-anak terlibat, dalam gerakan sosial dan terlebih
 politik? Kasus Prita bisa kita timbang, dan sejauh ini
    masyarakat punya kearifan mana yang layak dan
   mana yang tidak. Karena paparan media, banyak
     anak menyerahkan celengannya, dan tak sedikit
  yang mengantarkan sendiri koinnya dengan diantar
                              orangtua masing-masing.



18                             Setahun Koin Keadilan
Sebuah
                Ringkasan Komikal
                     tentang Prita


                                                    Cah Ndableg
                                    politikana.com/profil/ndableg.html
                                                           ndableg.com
                                                Twitter : @cah_ndableg




M
       ari mencoba mempersegar ingatan melalui komik ringkas,
       untuk memahami apa yang sebetulnya terjadi. Bahkan hanya
       dengan menyimak komik ini Anda langsung mengenali
pokok masalahnya. Mari...




                                                   Setahun Koin Keadilan   19
RANJAU
         PENGANCAM.
 Kasus Prita mengingatkan
      banyak orang tentang
  ranjau bernama Undang-
      Undang Informasi dan
        Transaksi Elektronik,
   terutama pasak 27 ayat
       3. Pasal itu melawan
          prinsip kebebasan
     menyatakan pendapat.
          dan bisa menjerat
seseorang dengan tuduhan
                 penghinaan.




20                              Setahun Koin Keadilan
•




Setahun Koin Keadilan       21
••




22        Setahun Koin Keadilan
•••




Setahun Koin Keadilan         23
••••




24     Setahun Koin Keadilan
•••••




Setahun Koin Keadilan       25
••••••




26       Setahun Koin Keadilan
Bab 3:
       Langsat,
Sebuah Tempat
   “Ini posko satgas partai
   apa sih? Kok nggak ada
   yang pake seragam? Kalo
   ini rumah, kok kayak
   kantor? Tapi... kok santai
   banget malah ada yang
   bercelana pendek?”

   Seorang relawan yang baru datang bertanya
   kepada seorang warga Rumah Langsat, pada
   hari kedua penghitungan koin.




                        Setahun Koin Keadilan   27
DARI JAUH. Dari
        segala penjuru koin
   berdatangan ke Rumah
       Langsat. Tentu selain
 Langsat ada juga pos-pos
   lain yang di luar Jakarta.
Para pemberi yakin bahwa
  bantuan akan disalurkan.
                                F oTo - F oTo : n DA R u




28                                                   Setahun Koin Keadilan
Kebun Binatang
                     Bernama langsat




                                                 Antyo Rentjoko
                                                    antyo.rentjoko.net
                                              Facebook: antyo.rentjoko
                                                  Twitter : @pamantyo




“M
              au dibawa ke mana, sih?” tanya juragan teh botolan di
              gandaria, Jakarta Selatan, itu sambil mendorong troli
              pemuat tumpukan krat ke mobil pengangkut.
“Ke Langsat,” jawab saya.
“oh, itu tempat koin Prita ya?”
“Kok tahu?”
“iya, di TV kan nongol terus. Tempat ngumpulin koin dibilang di
Langsat. Rumah siapa itu?”



                                                   Setahun Koin Keadilan   29
Maka        Sebagai orang gandaria dia sudah lama tahu                                               Pengandaian kami
       hasilnya,   ada jalan bernama Langsat, dekat Lab School                                             waktu itu, sebagian
sosok langsat      Kebayoran Baru. Tapi orang Jakarta lainnya, bahkan                                      teman dari kalangan
                   di Selatan, belum tentu tahu karena Jalan Langsat itu                                   pengguna       internet
        menjadi
                   kecil. Malah banyak orang lebih tahu Jalan Radio                                        sudah tahu tempat
 tidak penting
                   Dalam ketimbang Jalan Ahmad Dahlan,                                                     itu. Setidaknya pernah
       – seperti   padahal kedua jalan itu satu poros.                                                     mendengar. Kalaupun
     yang kami         Rumah siapa di Langsat?                                                             belum, mereka bisa
      inginkan.        Tentu bukan rumah saya. itu rumah pemilik                                           menanya temannya.
        Bahkan     yang dikontrak oleh teman-teman saya. Kemudian                                               Ketika di benak
 relawan yang      beberapa teman dari teman-teman itu hanya                                               sebagian orang Lang-
   berasal dari    menyebutnya Langsat, karena beralamat di Jalan                                          sat menjadi identifikasi
kalangan non-      Langsat, Kramat Pela, Kebayoran Baru.                                                   nama rumah untuk
    online pun         Siapa saja di rumah Jalan langsat 1/3A itu?         kantor, mungkin itu dinilai berlebihan. Kenapa? Di
                   Sejumlah orang yang bekerja untuk dan bersama           Langsat ada banyak rumah.
 tak peduli itu
                   inmark Communications dan inmark:Digital.                   Sebetulnya ini wajar. ini seperti kita menyebut
    rumah apa
                       yang pertama adalah perusahaan jasa                 rumah nenek sebagai "Sawo Matang" karena
     dan siapa.    komunikasi pemasaran. yang kedua juga mirip, tapi       beralamatkan di Jalan Sawo Matang. Kita juga sadar
                   lebih ke layanan internet. Begitulah, Rumah Langsat     bahwa di sana ada puluhan rumah.
                   adalah kantor.                                              Tapi untuk kepentingan internal keluarga kita,
                       Aha, mulai teraba sosok kebun binatang itu          Sawo Matang adalah rumah nenek. Sama seperti
                   meski isinya bukan satwa. Lantas apa pula itu Wetiga    kita menyebut "Semarang" yang dalam konteks
                   Langsat, seperti kerap disebut oleh media?              tertentu berarti rumah paman tertua, dan "keluarga
                       Kata "we-ti-ga" ini bukan hasil branding secara     Makassar" berarti keluarga besan.
                   terencana. Wetiga adalah nama angkringan, yang              ya, ya, ya. Jelas. Tapi kenapa selama dan hingga
                   mulanya disingkat WWW. itu singkatan Warung             pengumpulan koin usai tak pernah dinyatakan
                   Wedangan Wi-Fi. untuk mudahnya maka                     bahwa Langsat adalah markasnya dagdigdug.
                   disebut Wetiga -- pelafalan dari "W3".                  com (layanan blog host gratis), politikana.
                       Warung itu beroperasi malam hari di pelataran       com (media diskusi politik), ngerumpi.com
                   rumah samping inmark di Jalan Langsat. Maka dari        (media diskusi perempuan), dan seterusnya?
                   hari ke hari orang menyebutnya Wetiga Langsat.              Sejak awal keterlibatan dalam Koin Keadilan
                       Ketika warga rumah Langsat 1/3A dan                 kami tak ingin menumpang nama. Koin adalah koin,
                   teman-teman yang sering bertandang ingin                untuk Prita, untuk keadilan, untuk kebersamaan,
                   menemani Pos Jatipadang (Milis Sehat) dalam             bukan untuk promosi pihak tertentu terutama
                   mengumpulkan koin untuk Prita, maka dipilihlah          kami.
                   sebuah collecting point bernama Wetiga Langsat.             Maka hasilnya, sosok Langsat menjadi tidak
                                                                           penting –– seperti yang kami inginkan. Bahkan



30                 Setahun Koin Keadilan
relawan yang berasal dari kalangan non-online pun     pikiran kami. Kami seperti mengatakan kepada
tak peduli itu rumah apa dan siapa.                   diri sendiri bahwa apa yang kami lakukan saat itu
     Masalah lain muncul ketika harus ada dari kami   bukanlah pekerjaan sebuah public relations agency
yang menjadi juru bicara. Maka harus ada yang         maupun event organizer.
ditunjuk. Dalam candaan kami, harus ada yang               naif? Mungkin. Konon kehendak baik orang
dikorbankan untuk berhubungan dengan media.           biasa punya stiker atribut bernama kenaifan.
Misalnya Yusro M. Santoso, Ndaru Victor,                   Tulisan ini dibuat karena tak sedikit yang
dan Enda Nasution.                                    bertanya apa itu Langsat. :)
     Koin Keadilan bukanlan gerakan setengah
bawah tanah yang diincar aparat keamanan. Tak            Antyo Rentjoko, publisher dan co-founder
                                                         dagdigdug.com dan turut menggagas sejumlah
perlu menetapkan juru bicara secara bergiliran
                                                         wadah online dari Rumah Langsat
seperti gerakan mahasiswa (tertentu) ketika
memperjuangkan reformasi pada 1997-1998 dulu.
Maka ditunjuklah orang tertentu – atau secara




                                                                                                          F oTo - F oTo : PA i D J o K A M P i y u n S A K D J A n é
alami kami biarkan terjebak dalam peran – sebagai
juru bicara.
     Menjadi juru bicara bukan supaya tenar, tetapi
itu tak terhindarkan. Sebuah keapabolehbuatan.
     Mereka yang menjadi juru bicara mau tak mau
harus selalu terbarui oleh perkembangan terbaru,
termasuk hasil penghitungan koin terakhir.
     Mulanya bikin kikuk tapi ya harus dilakukan
sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
masyarakat, terutama para penyumbang koin.
     Teman-teman dari Milis Sehat pun                                                                                                                                  RUMAH GAGASAN.
mengalami kekikukan itu. Wajar, karena yang                                                                                                                            Di Jalan Langsat 1/3A
terpikir sejak awal mengumpulkan koin. Bagaimana                                                                                                                       inilah bermacam gagasan
                                                                                                                                                                       untuk melakukan
eskalasi tuntutan informasi dari media kurang
                                                                                                                                                                       banyak hal bisa mencuat
begitu terpikirkan sejak awal. Tepatnya: terpikir                                                                                                                      dikarenakan obrolan
tapi tak masuk dalam prioritas utama karena lebih                                                                                                                      selama silaturahmi. Mirip
penting menangani koin dan kemudian relawan                                                                                                                            sanggar.
penghitung.
     Lebih konyol lagi, sebagian warga Rumah
Langsat,      sebagai pelaku bisnis komunikasi
pemasaran, bahkan dari mereka pernah menjadi
orang media, juga berpikir serupa.
     “Entar aja sambil jalan,” kira-kira begitulah



                                                                                Setahun Koin Keadilan                                                                                        31
KOIN DI MANA-MANA. Selama kegiatan Koin
                             Keadilan, rumah kecil di Langsat itu penuh koin, sampai
                                             meja untuk bekerja pun sesak jadinya.




                                                                                       nDARu




32   Setahun Koin Keadilan
Pemulung Cilik
                               dan Kejujuran




                                                Muhammad Zamroni
                                      matriphe.com | jengjeng,matriphe.com
                                                        Facebook: matriphe
                                                        Twitter : @matriphe




P
        emulung cilik itu menunggu cukup lama sebelum mendekati
        tempat sampah di Langsat yang penuh dengan tumpukan
        kardus, kaleng, dan bekas celengan. Rupanya dia menunggu
kumpulan gelas plastik minuman kemasan yang tercecer untuk
diletakkan di tempat sampah itu.
         Begitu kardus berisi gelas-gelas plastik itu diletakkan di dekat
tempat sampah (karena tempat sampah sudah tidak muat), pemulung
cilik itu dengan cekatan segera menyortir dan mengumpulkan benda-
benda yang sekiranya bisa dia ambil dan dijual kembali, ke dalam
karung palstik besar berwarna putih kusam yang ia bawa.

                                                         Setahun Koin Keadilan   33
JUJUR DAN TAHU DIRI. Bocah pemulung yang
                                tak diketahui namanya rajin mengambili barang bekas
                             selama pengumpulan koin. Dia tahu mana yang menjadi
                                  haknya dan mana yang bukan. Masih ada kejujuran
                              dan ketahudirian di negeri ini, bahkan di kalangan kaum
                                                  marginal yang sering kita sepelekan.




                                                                                         nDARu




34   Setahun Koin Keadilan
Kardus, kaleng-kaleng, dan bekas celengan               Perilaku jujurnya ini juga ditunjukkan sejak awal.   Si pemulung
plastik yang telah disobek untuk dikeluarkan isinya,    Dia memilih menunggu hingga gelas-gelas plastik           seolah bisa
berkeping-keping uang logam untuk dihitung di           yang memang tercecer di seputaran posko, ditaruh
                                                                                                                  mengerti,
Posko Langsat, menjadi sasaran utamanya. Selain         dahulu di tempat sampah, meski jika dia mengambil
                                                                                                                  mana yang
gelas-gelas plastik bekas air minum dalam kemasan       ceceran gelas plastik itu secara langsung pun tidak
yang sepertinya sudah diincarnya sejak tadi             akan dianggap sebagai masalah. Seolah-olah ia ingin
                                                                                                                  menjadi
tentunya.                                               memastikan, bahwa gelas-gelas platik itu benar-           haknya dan
     Posko Koin Keadilan rupanya juga membawa           benar menjadi haknya, berada di tempat sampah.            mana yang
berkah bagi orang lain. Contoh nyatanya adalah               Kami yang melihatnya pun tergerak. Bantuan           bukan haknya.
si pemulung cilik yang diceritakan di atas. Terjadi     logistik untuk para relawan penghitung koin berupa        Sampah
sebuah simbiosis mutualisme.                            makanan dan minuman begitu melimpah di Langsat.           adalah
     Tumpukan sampah yang menggunung, rupanya           Seseorang di antara kami menawarkan si pemulung           miliknya,
bisa menjadi ladang rezeki bagi orang lain. Tempat      cilik untuk mengambil nasi kotak. Si pemulung             namun koin
sampah Langsat pun kembali kosong dan siap              menolak, dengan alasan dia sudah mengambil
                                                                                                                  itu bukan,
menampung sampah-sampah berikutnya.                     jatah dari sisa-sisa nasi kotak. Sontak kami yang
                                                                                                                  koin itu milik
     Tiba-tiba terdengar bunyi gemerincing. Koin-       mendengarnya langsung terdiam.
koin yang tercecer dan masih berada di dalam                 Hampir tengah malam, ketika si pemulung
                                                                                                                  Prita.
kaleng, terselip di sela-sela lipatan kardus, atau di   cilik itu kembali ke Langsat untuk meneruskan
dalam celengan yang mungkin lupa terambil oleh          pengumpulan sampahnya, kami akhirnya harus
relawan, kembali dilemparkan si pemulung cilik ke       sedikit memaksa si pemulung cilik untuk tidak
atas karpet tempat penghitungan koin.                   menolak pemberian nasi kotak.
     Kami yang melihatnya langsung terdiam,                  Kami memaksanya untuk membawa beberapa
sementara si pemulung cilik seakan tidak mengetahui     nasi kotak, untuk dibawanya pulang, untuk
kami yang memperhatikan gerak-geriknya, masih           disantapnya bersama keluarganya.
sibuk mengorek-korek sampah. Tidak satu-dua kali
aksinya melempar kembali koin yang ditemukannya
di tempat sampah kembali ke posko penghitungan.
     Bisa saja si pemulung cilik mengambil dan
menyimpan koin-koin yang tercecer itu. Bila
dikumpulkan pun, hasilnya cukup lumayan, walau
toh tak seberapa bila dibandingkan dengan jumlah
yang terkumpul yang saat itu hingga mencapai
sekitar 280 juta.
     namun ini tidak dilakukannya. Si pemulung
seolah bisa mengerti, mana yang menjadi haknya
dan mana yang bukan haknya. Sampah adalah
miliknya, namun koin itu bukan, koin itu milik Prita.



                                                                                    Setahun Koin Keadilan                     35
BANDUNG. Salah satu
                                                    kotak koin di luar Jakarta,
                                                     dipasang di Tobucil (Toko
                                                        Buku Kecil), Bandung.




KALENG PERTAMA.
Bekas wadah Marie Regal
 menjadi kaleng pertama
      penampung koin, di




                                                                                  To B u C i L
         Wetiga Langsat.




                                                                                    AT M o n A D i D J o n i g u D E L




36                         Setahun Koin Keadilan
Sana-Sini:
                   Kompilasi Catatan




                                            Muhammad Zamroni
                                  matriphe.com | jengjeng,matriphe.com
                                                    Facebook: matriphe
                                                    Twitter : @matriphe




S
       eorang ibu mengendarai motor bebek sejauh 60 km untuk
       menyerahkan koin. Dan 54 karung koin yang dikirim dari
       posko Milis Sehat Jatipadang tak cukup diangkut dengan truk
pasir. Koin-koin juga dikirim oleh dermawan dalam wadah cantik,
sejak celengan sampai stoples sehingga barang-barang itu menjadi
kegemaran pemulung.




                                                     Setahun Koin Keadilan   37
pernah jadi anak jalanan, ngamen dan meminta-
nDARu




                                                                                                minta di seputar Monas dan Stasiun gambir. Suatu
                                                                                                hari dia bertemu dengan seseorang yang bersedia
                                                                                                menampungnya. “Saya bilang, saya mau kerja apa
                                                                                                saja, asal saya bisa sekolah. Dan sejak saat itu, saya
                                                                                                merasa benar-benar hidup,” ujar lelaki yang baru
                                                                                                saja menamatkan pendidikan S2 itu.
                                                                                                     Dengan menyumbang koin, ia merasa bisa
                                                                                                membalas budi terhadap orang-orang yang pernah
                                                                                                membantunya. ia sangat yakin, masih banyak
                                                                                                masyarakat yang bersedia berbagi membantu
                                                                                                sesama. namun dia juga tak menutup mata dengan
                                                                                                ketidakadilan, karena dia berkali-kali merasakannya,
                                                                                                ketika hidup di jalanan.
                                                                                                     Ketut sangat peka melihat ketidakadilan dalam
          KOIN DAN PUISI.             ZAMAN EDAN                                                kehidupan saat ini. Di hadapan para relawan koin
             Dia datang antarkan                                                                keadilan, ia tumpahkan semua kesaksiannya tentang
                                           Seorang lelaki mengeluarkan sekantong koin
           koin lalu membacakan
        puisi tentang raibnya rasa    dari balik jaketnya. Dia mengaku tak tahu jumlahnya       ketidakadilan itu. Dia membenarkan ramalan Jaya
                          keadilan.   berapa. yang penting dia merasa gembira bisa              Baya, bahwa zaman ini adalah zaman edan. Lalu dia
                                      menyumbang koin di markas koinkeadilan.com,               bacakan puisi karangannya tentang zaman edan
                                      langsat.                                                  yang begitu panjang. Setelah itu, ia pamit sambil
                                           Lelaki itu adalah Ketut, seorang guru sebuah         tersenyum. ia nampak lega setelah mengeluarkan
                                      Sekolah Menengah. ia bercerita, sebenarnya sudah          pergolakan hatinya.
                                      sejak dua hari sebelumnya dia ingin menyumbangkan
                                      koinnya. namun dia tak mau menyumbang sendiri,
                                      ia ingin melibatkan anak didiknya untuk ikut              KOIN DAlAM BERBAGAI
                                      mendonasi. Tapi, malang. “Saya tak bisa meyakinkan        MATA UANG
                                      teman-teman sejawat, bahwa kegiatan ini, benar-               Selain dalam mata uang rupiah, banyak pula
                                      benar kegiatan sosial yang penting bagi anak didik,”      koin-koin yang dikirim dalam mata uang asing. Mulai
                                      katanya.                                                  dari mata uang negara Malaysia, Jepang, Hongkong,
                                           Koleganya malah memperingatkan, jangan               Korea, inggris, RRC, uSA, Thailand, Arab Saudi, dan
                                      libatkan murid, karena kegiatan pengumpulan koin          sebagainya. nilainya pun bermacam-macam, mulai
                                      itu ada aspek politiknya. “ya sudah, saya jalan sendiri   1 sen hingga 10 dolar.
                                      saja,” ujarnya datar.                                         Koin-koin ini juga ditemukan dan disisihkan dari
                                           Kenapa ketut begitu bersemangat?                     kumpulan koin yang dihitung oleh para relawan.
                                           Rupanya itu berhubungan dengan masa lalunya.         ukuran, bentuk, dan warna ini beraneka warna,
                                      Dia mengaku hidup di Jakarta sebatang kara. Dia           cukup menambah wawasan saya yang belum



        38                            Setahun Koin Keadilan
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas
Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas

Más contenido relacionado

Último

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Último (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Destacado

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Destacado (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Koin Keadilan: Dokumentasi Gerakan Sosial yang Menggerakkan Solidaritas

  • 1. setahun koin keadilan sebuah kenangan dan penghargaan untuk semua orang yang berkehendak baik
  • 2.
  • 3. setahun koin keadilan sebuah kenangan dan penghargaan untuk semua orang yang berkehendak baik
  • 4. Setahun Koin Keadilan: Sebuah Kenangan dan Penghargaan untuk Orang-orang yang Berkehendak Baik Editor Ventura Elisawati Penerbit Rumah Langsat Perancang Visual Wongso Barjo Rénésubur Pelaksana Visual Antemono Barjibarbèh © Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Anda diperbolehkan mencetak, menggandakan, mengutip, dan menyebarkan sebagian maupun keseluruhan isi buku ini asalkan menyebutkan sumbernya dan bukan untuk kepentingan komersial. Jalan Langsat 1/3A Kramat Pela Kebayoran Baru Jakarta 12130 rumah@langsat.net rumah.langsat.net Jakarta, Desember 2010 Tim penyusun dan penerbit berterima kasih sekaligus memohon maaf jika pemuatan tulisan maupun gambar dalam penerbitan nonkomersial ini hanya menyebutkan sumber tanpa meminta izin terlebih dahulu.
  • 5. setahun koin keadilan sebuah kenangan dan penghargaan untuk semua orang yang berkehendak baik BAnDEMPo SuTRiMAn JAKARTA DESEMBER 2010
  • 6.
  • 7. Daftar isi Beranda vii Pengantar “Koin Protes” untuk “Keadilan Recehan” • Imam B. Prasodjo xi Bab 1 KEADiLAn yAng TERLuKAi Mereka Diikat oleh Satu Hal: Solidaritas • Cindy Silviana 3 Bab 2 MELAWAn DEngAn KEPATuHAn Prita I, Prita II, dan Jejaring Langsat • Enda Nasution 13 Sebuah Ringkasan Komikal tentang Prita • Cah Ndableg 19 Bab 3 LAngSAT, SEBuAH TEMPAT Kebun Binatang Bernama Langsat • Antyo Rentjoko 29 Pemulung Cilik dan Kejujuran • Muhammad Zamroni 33 Sana-sini Kompilasi Catatan • Muhammad Zamroni 37 Bab 4 Koin, MEDiA SoSiAL, DAn MASyARAKAT Dari Dunia Maya ke Dunia Nyata • Ventura Elisawati 49 Recehan • Goenawan Mohamad 53 Koin Prita • Putu Setia 57 Koin Pecas Ndahé • Ndoro Kakung 61 Rp 15 Juta dari Konser untuk Prita • detik.com 63 Bab 5 PEnuTuP DAn HiKMAH Menangani Komunikasi • Ventura Elisawati 67 Mau, Dapat Penghargaan sebagai Pemecah Rekor? • Yusro M. Santoso 71 Pengumpulan Koin: Membantu Prita, Menolong Bank Sentral • Yusro M. Santoso 77 Setahun Koin Keadilan v
  • 8.
  • 9. Beranda M embuat buku tentang Koin Keadilan telah menjadi mimpi kami sejak aktivitas koin masih berlangsung. Tujuannya agar kegiatan yang telah melibatkan lintas komunitas dan profesi ini bisa terdokumentasi dengan baik. Pun peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Dan yang lebih penting, melalui buku ini kami bisa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan koin keadilan. Sederhana, dan kami pikir mudah mengeksekusinya. Setahun Koin Keadilan vii
  • 10. [...] namun Membuat buku, notebene adalah menulis. menerbitkannya dalam bentuk e-book. Buku ini sepertinya Dan menulis adalah hobi kami. Dari sekedar nulis didesain dengan penuh dedikasi oleh Antyo antrean di komen di blog teman, nulis status di Facebook Rentjoko. Sesepuh Langsat ini pula yang menciptakan percetakan atau Twitter, atau menyiapkan artikel di blog kami. logo Koin untuk Prita, serta badge Bebaskan Prita Atas dasar hobi itulah kami kemudian memutuskan yang beredar di penjuru dunia maya. begitu untuk membukukan kisah Koin Keadilan. Sepertinya Melalui buku ini kami mengucapkan banyak panjang, mudah dan akan bisa selesai cepat. Ternyata tidak. terima kasih kepada semua relawan penghitung sehingga Bahan-bahan baik yang berupa cerita, rekaman koin, yang tak mungkin kami sebut satu persatu yang kami tidak video, dokumentasi foto maupun kliping ada datang silih berganti siang dan malam. Apresiasi tahu kapan setumpuk. gampangnya, tinggal dipilih. Ternyata yang tinggi kepada masyarakat luas yang telah buku ini akan menyortir semua bahan itu juga tidak gampang. merelakan keping rupiahnya dan mengantarkannya naik cetak. Apalagi itu harus dilakukan di sela-sela kesibukan ke Langsat, Markas Koin. Akhirnya rutin kami. Jabat tangan erat juga kami sampaikan kami untungnya sejumlah relawan eks-Koin Keadilan kepada rekan-rekan Milis Sehat yang sejak awal memutuskan (yang juga aktif saat pengumpulan koin), masih bahu membahu mengumpulkan koin. Kepada bersedia membantu menyeleksi bahan-bahan yang detik.com, Kaskus.us, Hukum-online. untuk ada. Bahkan seperti Cindy Silviana Sukma com, Virtual Consulting, Tiki JNE, dan menerbit- pun tak cuma menyeleksi, tapi juga melakukan pihak-pihak yang tidak bisa kami sebut semuanya, kannya dalam wawancara serta menuliskannya. terimakasih dukungan dan suplai amunisi makanan bentuk Seperti halnya pengumpulan koin, buku inipun untuk para relawan. e-book. bisa terwujud berkat kerjasama para relawan. untuk rekan-rekan MyIndo, RumahWeb Anandita Puspitasari dan Ndaru Victor dan Inmark Communications, terima yang menyeleksi setumpuk dokumentasi, menyeken, kasih karena telah merelakan halaman kantornya dan memilih materi yang layak. Cindy melakukan menjadi berisik kurang lebih tiga pekan, selama wawancara sejumlah relawan dan menuliskannya. penghimpunan koin berlangsung. Juga kepada Ada Yusro M. Santoso, Wicaksono penghuni Langsat: Didi Nugrahadi, Happy (alias ndoro Kakung), Enda Nasution, Hanantoputro, Susie Rahayu, Untung Muhammad Zamroni, Antyo Rentjoko, dan Hartono dan Eki Priyana yang setia menerima Ventura Elisawati yang turut menyumbangkan kiriman koin dari subuh sampai dini hari. tulisan di buku ini. Juga Mas Imam Prasojo yang Penghargaan juga kami sampaikan kepada “ditodongæ untuk memberikan kata pengantar. seluruh media baik mainstream maupun alternatif, Ada pula tulisan Goenawan Mohamad yang khususnya kepada TV One, Metro TV dikutip di sini. dan SCTV yang melakukan liputan live. Tanpa Semula buku ini akan kami cetak, namun penyeberan informasi dari media, inisiatif Koin sepertinya antrean di percetakan begitu panjang, Keadilan pasti tidak akan menjadi sebuah ”gerakan” sehingga kami tidak tahu kapan buku ini akan masyarakat. naik cetak. Akhirnya kami memutuskan untuk Terimakasih juga kami sampaikan kepada viii Setahun Koin Keadilan
  • 11. MEMILAH. Tahap pertama penghitungan koin adalah memilah berdasarkan jenis dan denominasi. Kalau sudah terkelompokkan maka penghitungan receh ini lebih mudah. nDARu Bank Indonesia dan Bank Mandiri. Dari mengangkut satu mobil kontainer koin, sampai tujuh hari kerja plus lembur untuk menghitung ulang jumlah koin, bukanlah pekerjaan kecil. Keduanya telah menuntaskan amanat Koin Keadilan untuk menyampaikan seluruh rupiah yang terkumpul kepada yang berhak: Prita Mulyasari. Mudah-mudahan buku ini bisa bermanfaat, memberikan inspirasi tentang keadilan,kebersamaan, berbagi, saling menolong serta kekuatan cinta dan kepedulian masyarakat. Melakukan apa yang bisa diperbuat, tentu lebih bermanfaat ketimbang sekadar meneriakkan protes ketidaksetujuan. Selamat membaca. Ventura Elisawati Editor Setahun Koin Keadilan ix
  • 12. CLEANING SERVICE. Apa bedanya mobilisasi dan partisipasi? Koin Keadilan menjawabnya: pada penyampaian pesan terjadi mobilisasi ajakan oleh sesama warga, kemudian yang hatinya terketuk ikut terlibat – termasuk dari gedung- gedung perkantoran tapi tak dianggap sebagai orang kantoran. nDARu x Setahun Koin Keadilan
  • 13. Pengantar “Koin Protes” untuk “Pengadilan Recehan” Imam B. Prasodjo Sosiolog dari Universitas Indonesia, aktif di pelbagai kegiatan sosial. Ketua Yayasan Nurani Dunia. B icara gerakan pengumpulan “koin keadilan” bagi Prita Mulyasari, mau tak mau kita harus melihat makna simbolik di baliknya. Kekuatan koin yang dikumpulkan rakyat sebagai media ekspresi untuk mendukung Prita, tidak terletak pada berapa besar nilai rupiah yang terhimpun, namun terletak pada tajamnya satir yang terkandung di dalamnya. Tentu saja, seberapa efektif ketajaman koin sebagai senjata simbolik untuk menohok pihak-pihak yang menjadi sasaran, sangat tergantung pada kepekaan hati dan kecerdasan orang-orang yang terkena tohokan itu. Setahun Koin Keadilan xi
  • 14. Munculnya untuk memahami betapa kuatnya peran dilakukan rakyat indonesia di saat mereka secara kasus simbol dalam membangun imaji sosial, apapun kasat mata melihat proses pengadilan yang bertubi-tubi makna yang dibangun di dalamnya, kita dapat dianggapnya berjalan mengikuti jalur-jalur “satanik”? merujuk pada salah satu peristiwa sejarah agama. Apakah rakyat harus mengumpulkan kerikil dan semacam Ambil saja contoh ritual dalam ibadah haji. Saat melemparkannya ke lokasi proses pengadilan ini tentu para jamaah memasuki kota Mina, ada ritual wajib satanik yang tengah berlangsung atau langsung membantu yang harus dilakukan, yaitu melempar tujuh butir saja para aktor yang memerankannya? Bukankah ingatan batu kerikil ke arah jumroh, sebuah bangunan para penegak hukum yang telah beku nuraninya, kolektif berbentuk tembok panjang. Saat pelemparan sulit berempati pada nasib Prita Mulyasari, seorang rakyat dilakukan, tentu makna pokoknya bukan ekspresi ibu yang perutnya berat karena tengah hamil, yang tentang kebencian terhadap jumroh yang hanya berupa digelandang ke kursi pengadilan hanya gara-gara begitu bangunan mati itu. namun, ini merupakan simbol berkeluh-kesah via e-mail atas perlakuan semena- banyaknya penolakan tegas orang beriman terhadap segala mena RS omni internasional Alam Sutra? Alih-alih peristiwa bentuk sifat satanik. Ritual ini diambil dari peristiwa keluhannya didengar, yang terjadi malah ia dituduh sejarah nabi ibrahim saat ia mengusir setan yang mencemarkan nama baik. Polisi, Jaksa, dan hakim ketidak- datang mengganggunya dengan melempari batu tampak bersekutu, memainkan pasal-pasal hukum adilan hukum kerikil. Peristiwa yang terjadi sekitar 2000 SM ini, formal, dan tak peka lagi pada rasa keadilan (sense yang pernah kini terus diperagakan sebagai simbol penolakan of justice). Tak heran bila publik melihat kasus ini menimpa pada kesesatan. Pada setiap musim haji, tak kurang sebagai peragaan kedunguan dan kecongkakan. orang kecil. dari 2,5 juta jamaah dari berbagai bangsa di dunia Akibatnya, hukum di indonesia menjadi hadir di kota Mina, “berdemonstrasi” melempar tampak begitu timpang. Apalagi, pada saat hampir jumroh. ini tidak saja dimaknai sebagai penolakan bersamaan, rakyat indonesia juga dipertontonkan pada godaan setan, tetapi lebih dari itu, penolakan kasus nenek Minah dari Banyumas yang divonis 1,5 terhadap segala bentuk perilaku satanik. bulan kurungan dengan masa percobaan tiga bulan Kembali ke soal koin. Apa yang harus hanya karena tuduhan mencuri tiga buah kakao dari ALAMAT TUJUAN? kebun milikPT. RSA 4. Belum lagi kasus pengadilan Boks ini berisi koin untuk Aguswandi Tanjung yang tengah berlangsung, yang Prita, dialamatkan ke memperagakan absurditas pengadilan dimana RS Omni, tapi oleh sang seseorang hanya karena tuduhan mencuri stroom pembawa dibawa ke Langsat. listrik saat ia men-charge HP di koridor apartemen Roxy Mas, tempat ia tinggal. Sungguh sepele. namun publik juga tahu, di balik alasan formal sepele ini, pasti terjadi proses hukum yang tengah bekerja menindas Agusandi Tanjung yang lemah itu, dan sebaliknya akan condong berpihak pada orang- orang berduit yang rajin mengeruk keuntungan di nDARu atas penderitaan orang lain. xii Setahun Koin Keadilan
  • 15. Munculnya kasus kebobrokan sistemik Namun, bertubi-tubi semacam lembaga pengadilan rakyat ini tentu membantu secara keseluruhan. Indonesia ingatan kolektif Penjelasannya sederhana. rupanya rakyat tentang begitu Kalau ini akibat ulah banyaknya peristiwa oknum, tentu kasus masih cukup ketidak-adilan hukum semacam ini tidak sering sopan. [...] yang pernah menimpa terjadi. mereka orang kecil. Kita pun Karena itu, tak terlihat teringat kasus Sengkon mengherankan bila masih enggan dan Karta 23 tahun gerakan pengumpulan mengumpul- lalu yang secara salah koin, dengan mudah kan batu telah divonis masing- mengundang partisipasi kerikil untuk masing 12 tahun dan berbagai kalangan,dari dilemparkan 7 tahun penjara oleh kalangan profesional, ibu pada para Pengadilan Tinggi rumah tangga, tukang Jawa Barat karena becak, pedagang kaki pelaku yang tuduhan pembunuhan. lima, hingga pemulung dianggap Kita pun bertanya, sampah. Mereka semua sebagai adakah perubahan menghendaki perubahan biang keladi berarti dalam sistem total dalam peradilan di kesesatan. peradilan kita sejak dua n D A R u negeri ini. gerakan Koin dasawarsa lalu?Berapa banyak sebenarnya orang- Keadilan jelas merupakan simbol luapan kekesalan orang tak bersalah harus menjalani hukuman di publik sekaligus ekspresi dambaan akan perubahan negeri ini hanya karena tembok pengadilan yang substansial. Tidakkah para penegak hukum melihat selalu berpihak pada orang-orang atau pihak-pihak kegeraman luar biasa di kalangan rakyat? berduit? namun, rakyat indonesia rupanya masih cukup Tampaknya publik melihat kasus Prita bukan sopan. Saat meluapkan protes dan rasa geram, sekedar gambaran kesesatan kasuistik yang terjadi mereka terlihat masih enggan mengumpulkan batu sporadis tanpa sengaja. Publik telah memahami kerikil untuk dilemparkan pada para pelaku yang bahwa kesesatan ini terjadi secara integratif dalam dianggap sebagai biang keladi kesesatan. Mungkin, keseluruhan sistem peradilan yang berlaku di negeri rakyat tidak ingin serta merta menyamakan ini. Ketidak-adilan yang dirasakan Prita, juga dirasakan semua Polisi, Jaksa dan Hakim sebagai setan- banyak orang di kalangan rakyat banyak. Derita setan yang pantas dilempari kerikil sebagaimana Prita bukan karena sekedar ulah “oknum tertentu” dulu nabi ibrahim melakukannya terhadap setan. yang berkolusi dengan “oknum polisi”, “oknum Rakyat menyadari, masih cukup banyak polisi, jaksa jaksa” atau pun “oknum hakim,” namun akibat dan hakim yang berpotensi baik, dan bersedia Setahun Koin Keadilan xiii
  • 16. Ya, mungkin melakukan perubahan. Karena itu, saat Prita didenda tanda kegembiraan. nurani Pengadilan Tinggi Banten sebesar Rp. 204.286.360, Sayang, berita baik ini kembali terkubur oleh jaksa yang protes rakyat cukup diekspresikan dengan sopan, langkah pengajuan kasasi yang dilakukan pihak menangani walau pun tentu sangat menusuk bagi yang kejaksaan pada 11 Januari 2010. Rupanya pihak memahaminya, yaitu dengan mengumpulkan koin kejaksaan belum rela atas putusan bebas murni kasus ini untuk membantu putusan tidak adil terhadap yang dijatuhkan. Akibatnya, jalan panjang proses memang Prita Mulyasari. Bila saja rakyat diberi kesempatan pengadilan Prita tanpaknya belum juga berakhir perlu dicuci. berbicara, tentu mereka akan berkata: “walaupun tuntas. Kita pun perlu mengingat ucapan Syamsu Namun apa kami hanya memiliki uang recehan, namun kami Anwar, kuasa hukum PritaMulyasari: ”Kalau Jaksa bisa? Jangan- akan kumpulkan untuk menebus denda Rp. 204 [berani] melakukan kasasi atas keputusan sidang ini, jangan juta yang dikenakan pada Prita.” berarti nurani jaksa tersebut perlu dicuci.” (Kabar seluruh indra Mengikuti ceritera ini, harusnya para penegak Nusantara, 29 Desember 2009). mereka hukum yang waras di negari ini, merasa terpukul. ya, mungkin nurani jaksa yang menangani memang telah gerakan ”koin keadilan” telah menempatkan posisi kasus ini memang perlu dicuci. namun apa bisa? telanjur mati. penegak hukum yang harusnya dihormati rakyat, kini Jangan-jangan seluruh indra mereka memang telah justru dilecehkan dan tidak dihormati. Apa artinya terlanjur mati. Saya jaditeringat sebuah ayat Qur’an: menjadi penegak hukum bila keputusan-keputusan Summumbukmun ’umyunfahum la_ yarji’un. Artinya, yang dihasilkan bertentangan dengan hati rakyat? ”merekatuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka ini sudah ”lampu merah”. Sudah sepantasnyalah akan kembali (kejalan yang benar)” (Al Baqarah, para penegak hukum bebenah diri. Tidak ada kata 18). Wah, mudah-mudahan tidak demikian! lain kecuali reformasi total pada lembaga peradilan. Buku kecil ini diterbitkan, tak lain sekadar Bila tidak, jangan menyesal bila kelak, ibu-ibu di untuk terus mengingatkan tentang pentingnya saat menjelang tidur menasihati anak-anaknya: mendengarkan suara hati rakyat dan selalu ”Bila kelak engkau sudah besar, janganlah engkau menetapi rasa keadilan. Peristiwa Prita Mulyasari bekerja sebagai polisi, jaksa atau hakim. Mereka dan gerakan”koinkeadilan” harus menjadi pelajaran adalah musuh rakyat.” Wah amit-amit, semoga tidak kita semua yang mendambakan terwujudnya sistem terjadi! pengadilan yang baik. Semoga batu kerikil nabi Di tengah rasa pesimis ini,tiba-tiba ada setitik ibrahim tidak pernah dilemparkan di indonesia. harapan muncul dari Majelis Hakim Pengadilan Dan semoga tidak ada setan yang mengusai negeri Tangerang yang diketuai Arthur Hangewa. lembaga peradilan di negeri kita. Pada sidangSelasa 29 Desember 2009, Pengadilan negeri Tangerang memutuskan bahwa Prita bebas dari tuntutan hukum. Padahal sebelumnya, Jaksa Riyadi dan Rahmawati utami menuntut Pritad dengan hukuman enam bulan penjara. Rakyat pun menyambut lega. Para tetangga Pritapun mengadakan acara dang-dutan bersama sebagai xiv Setahun Koin Keadilan
  • 17. Bab 1: Keadilan yang Terlukai “Ini kesempatan dan momen yang tepat bagaimana cara menolong orang-orang yang ingin menegakkan keadilan. Tak hanya untuk Prita, tapi untuk membangkitkan semua orang.” oma Erna octobaran Musu (67), seorang relawati yang aktif Setahun Koin Keadilan 1
  • 18. PENGHITUNGAN KOIN DIMULAI. Tanpa upacara khusus, tiada pidato sambutan, koin dibawa ke tengah karpet lantas dikerumuni, dibuka, dihitung, dikelompokkan, dicatat. nDARu 2 Setahun Koin Keadilan
  • 19. Mereka Diikat oleh Satu Hal: Solidaritas Cindy Silviana facebook.com/profile.php?id=692124934 Twitter : @cindysilviana P rita Mulyasari mungkin tak menduga jika email yang ia kirim ke beberapa temannya menyebar dan berbuntut panjang menghantarnya ke meja hijau. Email itu berisi komentar dan pengalaman buruknya saat mendapat pelayanan dari, RS omni internasional. Pihak RS menggugat Prita dengan 2 perkara. Pertama tindak pidana pencemaran nama baik terhadap RS dan para dokternya. Dan gugatan perdata karena dianggap merugikan secara moral dan material RS tersebut. nilai gugatan perdatanya tak tanggung- tanggung, Rp 500 juta. Setahun Koin Keadilan 3
  • 20. Sederhana Kasus ini mengundang perhatian publik, karena kelas atas hingga kelas bawah, dari Jakarta hingga tapi Kejaksaan Tengerang, menetapkan Prita sebagai ke berbagai pelosok daerah, dari generasi muda Fenomenal! tahanan ketika kasusnya masih dalam penyidikan. hingga tua, berbagai profesi baik karyawan, guru, ibu dua anak yang masih menyusui ketika itu, sempat siswa,pedagang, politikus, bahkan pemulung ikut Mampukah ditahan selama 21 hari. inilah yang menggores rasa meyumbangkan dana. mengumpul- keadilan publik. Jeratan pasal 27 uu iTE yang Diantara mereka, banyak yang merasa senasib kan koin dikenakan oleh jaksa, menyamakan Prita sebagai bahwa keadilan belum ditegakkan sepenuhnya. hingga seorang kriminal yang mesti ditahan dan harus gerakan ini menjadi momen yang penting tercapai berisah dengan anak yang masih disusuinya. untuk menggebrak dan membuktikan kekuatan nominal Rp. Perdebatan panjang tentang pengenaan uu masyarakat melawan ketidak adilan. “Jangan sampai 204 juta? iTE mengundang dukungan pengguna internet ada Prita yang lain. Cukup satu Prita saja”. Kenyataan- seperti blogger, facebooker, tweeps dan komunitas nya, lebih dari online lainnya untuk membantu Prita. Sosok ibu DUA RATUS EMPAT JUTA RUPIAH angka itu. muda yang mesti dipisahkan dengan bayinya juga uang ratusan juta itu harus ditanggung seorang mengundang empati kalangan ibu. Prita Mulyasari akibat tuntutan pihak RS omni Di sisi yang lain, layanan kesehatan yang belum internasional atas gugatan perdata pencemaran sepenuhnya bisa memuaskan pengguna jasa, juga nama baik melalui surat elektronik (e-mail) yang ia memunculkan kesamaan rasa di masyarakat untuk kirimkan ke teman-temannya. namun, tak ada yang ingin mengawal perbaikan pelayanan kesehatan. menduga jika gugatan perdata tersebut mendapat Karenanya, Prita menjadi sosok yang lengkap reaksi yang luar biasa dari masyarakat hampir mewakili aneka interes. di seluruh wilayah di indonesia. Sederhana tapi Dalam kasus pidana, Pengadilan negeri Fenomenal! Mampukah mengumpulkan koin hingga Tangerang sudah membebaskan Prita dari segala tercapai nominal Rp. 204 juta? Kenyataannya,lebih tuduhan. Meski begitu, keputusan tersebut belum dari angka itu. final karena jaksa melakukan upaya banding. Sedang Bantuan datang dari berbagai pihak. Mulai dari dalam kasus perdata, Prita masih harus menunggu komunitas blogger, kaum ibu, para pelajar, politikus, keputusan kasasi. Sebab Pengadilan Tinggi Banten bahkan pemulung pun turut merogoh koceknya menyatakan Prita kalah dan harus mengganti untuk Prita. Motivasi para relawan bermacam- kerugian RS omni sebesar Rp 204 juta. macam, ada yang iba, pernah mengalami kasus yang Tergerak melihat perjuangan seorang ibu dua serupa, namun satu tujuan, melawan ketidakadilan anak melawan ketidakadilan itu, maka sejumlah dengan gerakan kepatuhan. ya. Patuh, karena tidak komunitas blogger pun bertindak. gerakan destruktif, tidak ada pembangkangan. Bahkan mengumpulkan koin sampai Rp 204 juta menjadi mematuhi putusan denda yang ditetapkan hukum, sebuah gagasan yang menarik dan disambut yang “dianggap” tidak adil dengan membayar secara banyak pihak. Meski bukan suatu hal yang baru, patungan. gerakan ini menjadi fenomenal, saat seluruh rakyat gerakan ini secara positif, dapat menyadarkan berbondong-bondong ikut membantu, mulai dari betapa kuatnya solidaritas masyarakat indonesia 4 Setahun Koin Keadilan
  • 21. untuk saling membantu melawan ketidakadilan itu. Dan koin menjadi sebuah simbol, dia adalah uang receh yang tak dianggap perlu. Dia sering tercecer di lantai, di sudut ruang, bahkan di tempat yang tak diingat oleh pemiliknya. Satu keping mungkin nilainya tak berarti, namun saat koin dikumpulkan, arti nilai itu tak hanya dapat melunasi tuntutan, tetapi juga menggerakan aspirasi dan simbol kekuatan rakyat. gerakan ini juga mengajarkan bahwa dengan hal yang sederhana dan dapat dilakukan semua orang, dan memberi efek yang besar bagi beberapa pihak. Dimana keadilan direcehkan. F oTo - F oTo : n DA R u Di Jakarta dan sekitarnya, pengumpulan koin tak hanya dilakukan di Langsat dan Kantor Milis Sehat saja. Ada puluhan posko yang melakukan pengumpulan secara bersamaan. Di Tebet, Dicky Darwis, seorang blogger, mendirikan posko. Di Bintaro, Meruya, Pramuka, kantor-kantor hari peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) BOCAH PUN pemerintah, swasta, bahkan pangkalan ojek dan internasional di Perhimpunan Bantuan Hukum TERLIBAT. Tak sedikit anak-anak pasar tradisional. Di Bekasi, Tangerang, Depok indonesia (PBHi) pada 10 Desember 2009. yang ikut membantu, sampai Cilegon. Posko-posko tersebut akhirnya Adapun yang mengamen dan mengumpulkan koin sebagai relawan mengirim hasil pengumpulan koinnya ke Langsat. di kantornya. penghitung koin, dengan Pengumpulan koin tak hanya terjadi di Jakarta Hampir sama dengan teman-teman di Bali, setahu dan bahkan diajak orangtuanya. saja, teman-teman dari luar daerah ikut membantu mereka yang berada di Medan juga mengumpulkan berjalannya gerakan ini secara sukarela. Masing- koin saat berlangsung dengan aksi AntiKorupsi se- masing memiliki cerita seru yang mungkin belum dunia pada 9 Desember di Medan. Ratusan massa banyak diketahui dan terekspos media massa. Di dari elemen buruh, organisasi kemahasiswaan, sini, kami paparkan beberapa bagian menarik yang hingga pengamen jalanan turun ke jalan untuk terjadi di beberapa posko di beberapa daerah. memperingati hari Anti Korupsi. Mulai dari pengumpulannya hingga beberapa Dalam aksinya massa juga mengumpulkan kesulitan pengiriman koin ke Jakarta. koin untuk Prita Mulyasari. Kotak putih bertuliskan Memanfaatkan momen penting tampaknya “Kotak Koin Prita” dibawa pengamen jalanan. Kotak cukup efektif untuk mengumpulkan koin, dijalankan diiringi lagu yang dibawakan lima penga- apalagi bagi Komunitas blogger Bali Orange men dengan alat musik gitar dan gendang. Salah Communication, Sloko Institute, seorang pengamen, mengakui, pengumpulan Koin Manikaya Kauci, dan lainnya yang berada di Prita, sebagai bentuk pembelaan terhadap proses Pulau Dewata. Kotak koin diedarkan saat diskusi hukum yang dijalani Prita (Tempointeraktif.com, Setahun Koin Keadilan 5
  • 22. F oTo - F oTo : n DA R u DATANG, Rabu, 09 Desember 2009, 13:12 WiB) koin keadilan Prita di Sulawesi Tengah. BERGABUNG, Tak kalah dengan beberapa kota besar lainnya, Ketika koin terkumpul dan siap dikirim, teman- MENGHITUNG. Para relawan bekerja gerakan pengumpulan koin juga berlangsung di teman dari Komunitas Blogger Makassar bergantian, tanpa jadwal Palu, Sulawesi Tengah. gerakan ini dipelopori oleh Anging Mammiri menemui kendala saat akan gilir, sejauh badan Dian Candra Anggraeni (38), seorang guru mengirimkan ke Jakarta. Berbekal dengan nomor mendukung dan agenda Information and Communication Technology (iCT) rekening Bank Mandiri yang telah diinformasikan, pribadi menenggang. Dari pagi hingga pagi. yang mengajar di sebuah sekolah berbasis iCT. Kala Ira dan Ntan pergi ke Bank Mandiri terdekat itu, Dian tengah mengajarkan cara menyampaikan untuk menyetor. Teller-nya sempat terbelalak kaget aspirasi dan pendapat melalui email, blog, dan karena yang disetor semuanya koin. namun, giliran chatting kepada murid-murid SMP. Terlintas di mereka yang terkejut karena untuk mentransfer benaknya, kasus Prita yang berawal dari email. koin harus memenuhi regulasi khusus Bi yang Para murid pun tampak antusias dan mengirim sangat tidak mungkin dilakukan, melihat suasana dukungannya kepada Prita lewat internet. antrian yang begitu panjang. Kabar mengenai gerakan pengumpulan koin namun beruntunglah sebuah perusahaan jasa mulai terngiang di telinga Dian, terlintas dalam pengiriman, Tiki JnE, bersedia mengirimkan semua pikirannya untuk melakukan hal yang sama di koin yang terkumpul dari seluruh penjuru negeri ini Palu. Sambutan hangat pun muncul dari berbagai menuju Langsat, tanpa sepeser biaya pun. JnE tanpa pihak, seperti para guru, murid bahkan orangtua pamrih mendukung gerakan ini. “itulah yang kami murid. Hingga akhirnya, SMP Negeri Model bisa untuk mendukung gerakan pengumpulan koin Terpadu Madani menjadi tempat pengumpulan untuk keadilan,” ujar Sylvia, PR Manager JnE. 6 Setahun Koin Keadilan
  • 23. Sylvia sangat tergerak ketika menyimak pemberitaan seputar pengumpulan koin. Andaikata mereka tak ada Secara sepontan dia mengirimkan surat kepada Seorang ibu ‘kan jatuh dalam keputusasaan koinkeadilan.com, untuk ikut membantu gerakan menghadapi ketidakadilan ini. Berikut adalah surat Sylvia. Andaikata mereka tak bersatu padu Pejuang Koin Solidaritas rakyat kecil mungkin tak ‘kan terasa Andaikata mereka tak punya ketekad’an hati Ketidakadilan makin merajalela Senang sekali bila JNE dapat ikut berperan untuk Hati yang tulus, jiwa yang berani, kebersamaan yang pengumpulan Koin Keadilan. tinggi Pejuang tanpa tanda jasa Sebagaimana yang kami sampaikan bahwa teknis pelaksanaan yang dapat kami lakukan Merekalah... sang pejuang koin... adalah sebagai berikut: Sepenggal puisi diatas merupakan cerminan 1. JNE Jakarta akan meinformasikan kepada bagi para pejuang koin yang telah mengorbankan semua cabang JNE di seluruh Indonesia bahwa akan ada penyerahan Sejumlah Koin oleh waktu, materi, tenaga, dan pikiran sehingga personil yang identitasnya akan kami sampaikan terbentuk dan berjalannya gerakan koin keadilan kemudian. Sosialisasi akan kami lakukan Prita ini. Sebenarnya semua relawan yang turut bilamana kami telah mendapatkan data berikut berpartisipasi dalam menyumbang maupun nominal yang akan diserahkan. “Bantuan menghitung koin merupakan para pejuang koin. dari masyara- 2. Melalui pimpinan cabang JNE di masing- Tak ada status atau perbedaan kelas disini. Mulai masing daerah koin akan ditukar dan Dana dari pemulung, tukang sapu, mahasiswa, guru, publik kat saat saya akan ditransfer ke rekening yang juga akan kami figur, dan blogger turut berpartisipasi dan menjadi membutuh- informasikan kemudian. kan itu, tidak pejuang koin. Beberapa di bawah ini menjadi kisah 3. Bila dilakukan serentak, JNE JKT membutuhkan pejuang koin yang mewakili pejuang koin lainnya. pernah akan waktu 2 (dua) hari setelah masa serah terima saya lupakan,” koin kepada JNE di daerah untuk diserahkan kepada POSKO di Jakarta. OPA KOIN ujarnya. Selama 3 hari penghitungan koin, selalu nampak [...] dengan Demikian yang dapat kami sampaikan. Mohon hadir lelaki tua tetapi masih sangat bersemangat. suka rela konfirmasi secepatnya beserta data lengkap Dia adalah Yos Sudarso, 71 tahun. Dia tergerak seperti nama contact person disetiap daerah, no membantu untuk membantu penghitungan koin setelah contact dan nominalnya. penghitungan melihat berita di TV. “Saya ingin membalas budi dengan bantuan koin sampai Terima kasih, Sylvia yang sudah saya terima,” katanya. Siapa yang dini hari, Public Relations Manager JNE membantu? Dia lalu berkisah, di masa lalu ia pernah selam 3 hari www.jne.co.id mengalami perlakuan hukum yang dirasanya tidak berturut- adil. Ketika itu dia masih menjadi karyawan sebuah turut. Setahun Koin Keadilan 7
  • 24. OPA DAN OMA KOIN. Yos Sudarso (71) dan Erna Octobaran Musu (68), dua relawan yang selalu bersemangat. Usia bukan masalah. Malah mereka menyemangati yang muda-muda. nDARu nDARu perusahaan farmasi. yos, memprotes penyediaan bahkan jutaan keping koin keadilan. Dari pagi hingga rumah untuk karyawan yang dirasa tidak sesuai malam. Terkadang sambil diselingi canda dan cerita dengan bestek. Protes yos dilakukan mengirimkan masa lalunya kepada relawan lain. surat kepada direksi. Banyak para relawan yang membantu karena Hasilnya, protes tak digubris, malah dia dipecat. memiliki pengalaman yang sama seperti apa yang Dia lalu menceritakan pengalamannya di surat Prita alami. Dan ini menjadi salah satu motivasi pembaca sebuah media. Dukungan dan rasa mereka untuk menolong Prita. Bukan karena empati, mengalir padanya, termasuk Pemerintah hanya rasa kasihan, mereka tak tahan dengan Jerman yang memberikan pekerjaan pada opa ketidakadilan sehingga melalui gerakan ini, mereka yos – begitu para relawan memanggil – hingga usia bersatu padu menggalang kekuatan melawan pensiun. ketidakadilan dengan koin. “Bantuan dari masyarakat saat saya membutuhkan itu, tidak pernah akan saya lupakan,” OMA KOIN ujarnya. Karenanya dia dengan suka rela membantu Ada opa, ada juga oma Koin. Sejak hari penghitungan koin sampai dini hari, selam 3 hari pertama hingga hari terakhir, oma yang satu ini berturut-turut. selalu meluangkan waktunya menghitung koin opa yos termasuk salah satu relawan yang bersama para relawan lainnya. Ditemani sang rajin dan tak pernah absen menghitung ribuan cucu Azzahara, oma termasuk pejuang koin yang 8 Setahun Koin Keadilan
  • 25. selalu memberi motivasi dan semangat kepada relawan lainnya. oma mendengar kasus Prita dan pengumpulan koin melalui media massa. Bagi oma Erna Octobaran Musu (67) ini adalah momen yang tetap untuk berpartisipasi dan membantu orang lain. “ini kesempatan dan momen yang tepat bagaimana cara menolong orang-orang yang ingin menegakkan keadilan. Tak hanya untuk Prita, tapi untuk membangkitkan semua orang,” ujarnya. Menurutnya, sangat mudah mempersatukan rasa solidaritas masyarakat indonesia ketika ada kemauan dan keikhlasan dalam diri kita untuk membantu. Bagi oma, gerakan ini selain menumbuhkan nDARu rasa persatuan, juga sarana mendapat beberapa teman baru, seperti Tante Pretty dan Tante Frida yang mempunyai satu motivasi yang sama. menuju ke Jalan Langsat, markas koin berada. PULANG SEKOLAH. Bersama kawan-kawan “seperjuangan”, suasana “Waktu itu saya tak bisa bantu banyak di Dua siswi SMA Tarakanita I, Jakarta Selatan, penghitungan koin menjadi ceria dan hidup. hari pertama penghitungan koin. Datang pun tak mendaftarkan diri sebagai Kadang-kadang jika koin yang dihitung telah habis, membawa koin, tapi saya ingin ikut serta. Senang relawan dan langsung mereka meneriakkan “Koin! Koin! Koin!” , tak sabar aja gitu ada kepedulian sangat besar,” ujarnya yang bekerja bersama teman- menunggu menghitung kepingan koin selanjutnya. mengaku belum pernah bertemu Prita secara temannya. langsung. “Senang sekali rasanya jika bisa bertemu FIGUR PUBlIK dengan Prita,” lanjutnya. Artis dan publik figur identik dengan kehidupan Meski belum pernah mengalami kejadian mewah dan serba sibuk. namun, hal ini tampaknya seperti Prita, namun ia mengaku merasakan banyak berbeda bagi indah Sita Nursanti, atau yang orang yang mempunyai cerita yang serupa, kecewa dikenal dengan Sita RSD. Melalui media massa, Sita terhadap pelayanan institusi. Dari gerakan ini, ia sering mengikuti kasus Prita dan melihat betapa melihat ketika kekuatan rakyat bersatu padu, efeknya besar solidaritas masyarakat indonesia . sangat luar biasa dan perlu dijadikan gerakan yang Ditengah kesibukannya sebagai penyanyi dan kontinu. “yang harus dilanjutkan adalah bagaimana penyiar radio, Sita menyempatkan diri datang dan kita menjadi peka terhadap apa yang terjadi di membantu menghitung koin bersama relawan sekitar kita,” tambahnya. lainnya. Senin siang (14/12/2009), sekitar pukul Mungkin selain Sita, masih banyak artis 14.00 WiB, Sita yang baru selesai bekerja di salah atau publik figur yang turut berpartisipasi satu radio yang berlokasi di Jalan Thamrin, pergi menyumbangkan materi, tenaga, dan waktu Setahun Koin Keadilan 9
  • 26. Komunitas luangnya di tengah kesibukan mereka sebagai publik KOMUNITAS KOIN Koin figur, seperti para penyanyi yang sukarela memberi Di Langsat, lebih 350 orang relawan penghitung (Komunitas suaranya dalam konser Koin Keadilan untuk Prita koin dipertemukan. Mereka semula tak saling Orang yang menjadi ajang solidaritas para musisi melawan kenal. namun kerja sosial selama 4 hari telah ketidakadilan. memunculkan hasrat kebersamaan yang begitu Indonesia), kuat. Mereka tak ingin kebersamaan itu berakhir begitu KAUM PElAJAR ketika gerakan pengumpulan koin ini usai. mereka Saat di markas koin, para kaum muda yang Komunitas Koin (Komunitas Orang Indonesia), menyebut, terdiri dari mahasiswa perguruan tinggi dan dosen begitu mereka menyebut, didirikan tanpa ketua, didirikan datang untuk ikut menghitung koin. Di antaranya wakil mapun pengurus lainnya. Dasarnya adalah tanpa ketua, berasal dari Universitas Dokter Moestopo setelah mengalami kerja bareng, mereka merasa wakil mapun (Beragama), STIKOM The london cocok, mereka secara intensif melkukan komunikasi pengurus School of Public Relations Jakarta, dan melalui telepon dan jejaring sosial. Anggota mereka lainnya. beberapa perguruan tinggi dan SMA lain. Sekitar sangat beragam dalam usia. Ada oma Erna yang Dasarnya 20 mahasiswa dari universitas Moestopo dari sudah sepuh, Tante Pretty dan Frida yang tengah fakultas ilmu Komunikasi datang bersama dengan baya, mahasiswa seperti Cindy, pelajar SMA seperti adalah setelah sang dosen, Ajeng (29), yang mengajak para She, sampai anggota iwan Fals Fan Club. mengalami mahasiswanya untuk dapat membantu menghitung Komunitas ini setelah usainya gerakan kerja bareng... koin. “Seenggaknya gak memberi materi, tapi bisa pengumpulan koin, sudah dua kali berkumpul. bantu dari tenaga,” ujar Akbar Garis, salah Oma Erna dan Tante Frida adalah figur yang bisa satu mahasiswa Moestopo yang datang dengan menyatukan mereka. Dalam setiap pertemuan bus bersama teman-temannya. Saat itu, mereka keduanya rajin menanyakan anggota yang tidak sebenarnya bolos pelajaran yang dibimbing oleh datang melalui telepon genggamnya. Memang sang dosen itu sendiri. belum ada rencana komunitas ini akan bergerak di Tak jauh berbeda, rombongan mahasiswa dari bidang apa. yang pasti, “Kalau ada gerakan seperti STiKoM LSPR juga datang untuk ikut membantu Koinkeadilan, kami akan siap membantu. Kami akan menghitung. Mereka menceritakan, salah satu memberikan apa yang kami bisa untuk kegitan dosennya, Silih Agung Wasesa, mengatakan sosial, membantu sesama yang membutuhkan,” ujar bahwa di markas koin yang berjalan di Jalan Langsat Tante Frida. membutuhkan banyak tenaga untuk menghitung koin. Mendengar itu, hati mereka tergerak dan berupaya membantu setelah selesai jam kuliah. Di saat mereka sebenarnya mempunyai waktu bersenang-senang pergi ke mal dan jalan-jalan, mereka meluangkan waktu untuk membantu sesama. 10 Setahun Koin Keadilan
  • 27. Bab 2: Melawan dengan Kepatuhan “Koin Prita membuktikan satu hal: rakyat dapat melawan kesewenangan dengan cara damai. Nggak pake huru-hara. Kehidupan nafkah khalayak nggak keganggu. Para tuan besar pun terusik.” Seorang relawan dalam sebuah percakapan di Wetiga, Desember 2009 Setahun Koin Keadilan 11
  • 28. F oTo : B A n D E M P o DUKUNGAN SAAT BERDISKUSI. Obrolan Langsat 9 September 2009, tiga bulan sebelum gerakan pengumpulan koin, menampilkan Prita sebagai narasumber. Para pengguna Twitter, baik yang hadir maupun memonitor dari tempat lain, membulatkan dukungannya untuk Prita. Semua kicauan disiarkan secara langsung melalui proyektor. Dunia nyata dan maya pun bersua dan menyatu. 12 Setahun Koin Keadilan
  • 29. Prita I, Prita II, Koin Keadilan, dan Jejaring langsat Enda Nasution enda.goblogmedia.com Facebook: enda.nasution Twitter : @enda T idak akan lengkap uraian dan catatan ini tanpa menceritakan sedikit tentang apa itu Jejaring Langsat, yang berasal dari nama jalan tempat dagdigdug.com, sebuah penyedia layanan blog, berkantor. Layanan yang lahir setelah Pesta Blogger 2007 itu memiliki alamat lengkap di Jalan Langsat 1 no 3A. Di kantor inilah kegiatan-kegiatan yang diberi nama sebagai kegiatan Jejaring Langsat berlangsung. Kini DDD, begitu dagdigdug biasa disebut, adalah juga rumah bagi sekumpulan situs participatory lainnya seperti Politikana.com dan Ngerumpi.com. Setahun Koin Keadilan 13
  • 30. Bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tempat OBROlAN PERTAMA ITU ini adalah juga keberadaan warung angkringan Dalam beberapa kesempatan obrolan di selepas waktu kantor yang berada di pelataran Wetiga, markas Jejaring Langsat seringkali dijadikan parkir kantor mungil tersebut. Warung Angkringan tempat untuk melakukan kegiatan offline, baik dengan nama Wetiga (wetiga.com), yang sosialisasi sebuah program, meetup komunitas merupakan singkatan dari Warung Wedangan Wi-Fi online, event promosi, baik yang resmi maupun tidak ini, memberi ruang fisik bagi keberadaan teman- resmi. Salah satu kegiatan offline juga, yang diinisiasi teman penggiat dunia maya untuk bertemu muka oleh penghuni Jejaring Langsat sendiri adalah yang secara langsung, anjangsana, kangen-kangenan diberi nama Obrolan langsat (www.facebook. dan bertemu orang-orang baru. Sebuah kualitas com/obrolanlangsat dan obrolanlangsat.com). pertemuan dengan intensitas yang, hingga sekarang obrolan Langsat adalah sebuah forum offline pun, tetap tidak bisa digantikan oleh hubungan yang yang ”agak” berformat, di mana diskusi dilakukan terjadi di dunia maya. dengan agak rapih mengingat waktu yang terbatas. Dari kantor dan kemudian pelataran parkir Dalam diskusi-diskusi obrolan Langsat, biasanya itulah, melalui jaringan pertemanan yang kebanyakan dihadirkan narasumber dan dipandu oleh seorang adalah teman-teman yang berkecimpung di dunia moderator. STANDING online, dan niatan, ujung-ujungnya, tentu ingin Pak Boediono, Wakil Presiden Ri, sebelum BANNER. melihat negri yang lebih baik, teman-teman saling menjadi Wapres pernah hadir di sebagai salah Penanda acara diskusi berkiprah dengan aktifitasnya masing-masing, satu narasumber obrolan Langsat dengan tema bersama Prita, 9 dengan Langsat sebagai salah satu wahana yang ”Budiono Menjawab” pada tanggal 26 Mei 2009. September 2009, tiga bulan sebelum gerakan dapat dimanfaatkan. Begitu juga dengan Pak Erry Riyana koin. Karena pembuatan Tidak ada organisasi yang formal, apalagi Hardjapamekas, mantan Wakil Ketua KPK yang materi terburu-buru, maka ketua umum di Jejaring Langsat. yang ada adalah, hadir di obrolan Langsat dengan tema ”Bubarkan logo Obrolan Langsat meminjam judul buku karangan David Weinberger, KPK?” di tanggal 28 Juli 2009. menggunakan versi yang tidak resmi. :) Small Pieces Loosely Joined (smallpieces.com), Prita Mulyasari sendiri pernah hadir sebagai sebuah jejaring yang merupakan refleksi dari dunia narasumber di obrolan Langsat 4, di tanggal bulan maya, tanpa sebuah otoritas sentral, yang terkait puasa, 9 September 2009, sebelum gerakan Koin satu sama lain, menganut nilai-nilai yang sama, Keadilan lahir dalam episode bertema “Menjaga bekerja tanpa sadar bersama. Kebebasan Berekspresi (Belajar dari Kasus Prita)”. Siapapun dapat hadir, dan dinanti kedatangannya. Tapi obrolan Langsat yang bersejarah adalah Setelah berdiskusi, berdebat ramai di milis, blog, obrolan Langsat pertama tanggal 25 Mei, yang Facebook, maupun Twitter, peserta perdebatan diadakan di Es Teler 77, Jalan Adityawarman, Jakarta dapat berkumpul bersama, melihat mata masing- Selatan, yang mengambil tema uu iTE (informasi masing dan tersenyum sambil menikmat hidangan dan Transaksi Elektronik, lihat di http://bit.ly/anJ9L0) teh wedang ditemani dengan sego kucing. dimana kita pertama kali mendengar tentang kasus Prita Mulyasari. narasumber dalam episode perdana saat itu 14 Setahun Koin Keadilan
  • 31. menghadirkan Anggara Suwahju (anggara. gerakan online di tahap ini selain dengan org), Ari Juliano Gema (arijuliano.blogspot. meningkatkan kesadaran akan masalah Prita com) yang masing-masing adalah blogger yang Mulyasari melalui kanal-kanal social media seperti berkiprah di dunia legal dan juga Edy Cahyono milis, forum, facebook, twitter dan juga memasang (caplang.net) sebagai salah seorang blogger yang banner dukungan. Para pendukung juga dalam mengajukan Pengujian uu iTE ke Mahkamah sebuah gerakan mengirikan email keberatan Konstitusi bersama di tanggal 2 Juni, bersama-sama membanjiri Dalam diskusi yang tengah berlangsung itulah, akun email RS omni dan pengacara dari RS omni muncul informasi pertama tentang Prita Mulyasari, sebagai sebuah bentuk protes seorang ibu yang saat ini dalam kondisi sebagai Dibantu dengan bantuan liputan media yang tahanan pengadilan dengan tuduhan melanggar gencar, termasuk di koran, radio dan stasiun- PENGGALANGAN. uu iTE, walaupun sebenarnya Tempo sudah stasiun TV, serta suasana politik pada saat itu Aslinya poster ini berukuran 30 x 40 cm, dibuat oleh menurunkan berita tentang Prita ini sejak oktober menjelang pemilu, dimana masing-masing kandidat seorang blogger. Versi untuk 2008 (http://bit.ly/dvmdaz). menunjukkan juga simpatinya pada Prita membuat web disebar, termasuk via Mulai informasi ini dimulai maka teman-teman dalam waktu 9 hari sejak obrolan Langsat dan Facebook. Dibuat pada mulai menyuarakan gerakan untuk membebaskan gerakan dimulai Prita sudah dibebaskan dari 3 Juni 2009, saat sidang berlangsung di Pengadilan Prita Mulyasari dari tahanan dan menggugurkan tahanan pada tanggal 3 Juni dan memperoleh Negeri Tangerang, enam tuduhan terhadap Prita. status tahanan rumah. bulan sebelum gerakan gerakan ini dikoordinasi dari blog ibuprita. koin. suatuhari.com (saat ini sudah tidak ada lagi, KASUS BElUM SElESAI domainnya berganti pemilik, isinya berbeda) yang Kebebasan terbatas yang dimiliki Prita sejak menyediakan informasi terkini, banner untuk tanggal 3 Juni, disadari betul sebagai sebuah kondisi dipasang di blog masing-masing dan mengkoordinasi sementara, karena kasus penuntutan Prita masih gerakan pembebasan Prita menggantung di Pengadilan negeri Tengerang. gerakan pembebasan lainnya juga terbentuk di Kekhawatiran yang dirasakan adalah ketika Cause Facebook ”Dukungan bagi Prita Mulyasari” tekanan publik dan media tertutupi oleh isu lain (http://apps.facebook.com/causes/290597) yang yang berakibat pada diputuskannya Prita bersalah mengumpulkan dukungan dengan sangat cepat, atas tuduhan yang dilemparkan. saat ini tercatat ada 388.531 pendukung, seratus untuk tetap mengingatkan publik pada kasus ribu orang terkumpul dalam waktu kurang dalam Prita, maka obrolan Langsat iV, mengundang Prita satu minggu. untuk hadir di Langsat di bulan September 2009 Sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi untuk membahas dan berbagi tentang kemajuan sebelumnya di ajang Facebook indonesia saat itu. dari kasus yang sedang berjalan tersebut. Sebuah media komunikasi lain juga terbentuk seperti Milis Keadilan untuk Prita (http://groups. PRITA II DAN KOIN KEADIlAN google.com/group/keadilan-untuk-prita) Sambil persidangan yang terus berjalan, baik di pengadilan pidana maupun perdatanya, di tanggal 2 Setahun Koin Keadilan 15
  • 32. Dana dalam Desember 2009, kita mendengar kabar bahwa Prita hadir mengumpulkan koin dan dalam kapasitas me- bentuk koin Mulyasari ditemukan bersalah dalam kasus perdata reka masing-masing. yang akhirnya oleh Pn Tangerang dan diharuskan membayar Penghitungan koin kemudian dilakukan di pe- terkumpul denda Rp 204 juta. lataran parkir Jejaring Langsat dengan meminta Keputusan dan denda yang belum memiliki bantuan dari para relawan dari tanggal 14-17 De- adalah kekuatan hukum penuh inilah (karena masih dapat sember 2009 yang total menghadirkan sekitar 300 sejumlah naik banding lagi) yang mengingatkan dan membuat relawan koin dari orang tua, kakek-nenek, komu- Rp 650 juta masyarakat bereaksi keras terhadap permasalahan nitas Iwan Fals hingga mahasiswa. Semua bahu rupiah, kasus Prita Mulyasari kembali. membahu, dengan dukungan logistik, makanan dan ditambah Dari ide yang berkembang dan lahir dari minuman yang juga hasil sumbangan, menghitung dengan percakapan di Milis Sehat (http://health.groups. koin tanpa lelah dari pagi hingga dini hari. bentuk yahoo.com/group/sehat/) timbul gagasan untuk Komunitas musisi, dikoordinir oleh Adib Hi- dukungan mengumpulkan uang receh (koin) dari masyarakat dayat dari majalah Rolling Stones Indonesia dan lain menjadi untuk membayar denda Rp 204 juta tersebut. Andre Opa dari Trax mengadakan Konser Rp 815 juta ide yang bergulir ini juga ditangkap oleh Jejaring Koin Keadilan di tanggal 20 Desember dengan Langsat dengan membuat situs dukungan dengan dukungan puluhan artis dan musisi terkenal, dimana rupiah yang nama gerakan Prita ii ini yaitu Koin Keadilan yang ajang musik tersebut juga menjadi tempat untuk diserahkan beralamat di http://koinkeadilan.com yang lahir di mengumpulkan dana yang kemudian disumbang- pada Prita hari Jumat tanggal 5 Desember, tiga hari setelah kan ke gerakan Koin Keadilan. Mulyasari. dijatuhkannya keputusan bersalah dan denda Rp Koin sudah menggunung di Langsat dan akhir- 204 juta. nya di tanggal 23 Desember, gunungan koin ter- Situs koinkeadilan.com dimaksudkan untuk sebut diangkut ke Bi, dengan dukungan dari Bank mengkoordinasi informasi tentang gerakan Koin Mandiri juga, untuk dimasukkan dan diserahkan ke Keadilan dari semua elemen masyarakat yang Prita secara langsung. hendak membantu, termasuk juga mengkoordi- Dana dalam bentuk koin yang akhirnya terkum- nasikan informasi tentang Posko-Posko koin yang pul adalah sejumlah Rp 650 juta rupiah, ditambah bermunculan di puluhan kota di indonesia. dengan bentuk dukungan lain menjadi Rp 815 juta Dengan memilih semboyan ”ketika keadilan rupiah yang diserahkan pada Prita Mulyasari direcehkan, kita pun mengumpulkan receh”, aksi gerakan Koin Keadilan, selain sebuah gerakan pengumpulan koin bermunculan di banyak tempat, pengumpulan dana juga berupa gerakan protes kota, kantor maupun sekolah. dari publik terhadap jalannya proses hukum di in- Dukungan teman-teman media tidak kalah he- donesia ini juga, perjuangan mempertahankan ke- batnya, TV One bahkan merelakan studionya di bebasan berekspresi sebagai sebuah individu dan Wisma nusantara untuk menjadi salah satu posko juga sebagai konsumen. pengumpulan koin. Teman-teman media lain juga Mereka yang hadir dan mendukung gerakan menurunkan liputan yang tidak kalah gencarnya. Koin Keadilan, gemas dan gatal untuk melakukan Tokoh-tokoh publik dari berbagai kalangan juga sesuatu agar indonesia jadi lebih baik. gemas dan 16 Setahun Koin Keadilan
  • 33. gatal ingin memperjuangkan dan melihat kebena- ran akan hadir di bumi pertiwi. Sambil gerakan Koin Keadilan berjalan, dengan respon yang luar biasa dari publik, RS omni akhir- nya menyadari mereka berada di sisi yang tidak mungkin menang di hati masyarakat dan menyata- kan untuk mencabut gugatan perdata mereka. Pada tanggal 29 Desember 2009, para penggiat Koin Keadilan, hadir bersama-sama relawan koin di Persidangan Pidana Prita di Pn Tangerang untuk mendengarkan keputusan majelis hakim atas kasus pidana yang dituduhkan pada Prita Mulyasari. Majelis Hakim menyatakan bahwa Prita tidak bersalah dan dinyatakan bebas demi hukum! Perjuangan belum selesai. uu-iTE akar masalah dari kasus ini belum F oTo - F oTo : R . M . A n T E M o n o tersentuh, dan dukungan publik tidak bisa terus menerus diharapkan untuk semua kasus. Tapi minimal, di kesempatan ini, dalam kasus ini, kebenaran sudah menemukan jawabannya. NYATA, MAYA, NYATA. Sebetulnya pengertian "dunia maya" dalam beberapa kasus itu perlu dipertanyakan. Diskusi dengan Prita 9 September 2009, dua bulan sebelum Koin Keadilan, itu nyata tapi digemakan di media sosial. Demikian pula poster dukungan untuk Prita saat itu, yang dicetak terbatas tapi disdebarkan di media sosial sehingga sempat menjadi avatar banyak orang. Setahun Koin Keadilan 17
  • 34. nDARu ANAK-ANAK . Bisa saja muncul pertanyaan layakkah melibatkan anak-anak, atau membiarkan anak-anak terlibat, dalam gerakan sosial dan terlebih politik? Kasus Prita bisa kita timbang, dan sejauh ini masyarakat punya kearifan mana yang layak dan mana yang tidak. Karena paparan media, banyak anak menyerahkan celengannya, dan tak sedikit yang mengantarkan sendiri koinnya dengan diantar orangtua masing-masing. 18 Setahun Koin Keadilan
  • 35. Sebuah Ringkasan Komikal tentang Prita Cah Ndableg politikana.com/profil/ndableg.html ndableg.com Twitter : @cah_ndableg M ari mencoba mempersegar ingatan melalui komik ringkas, untuk memahami apa yang sebetulnya terjadi. Bahkan hanya dengan menyimak komik ini Anda langsung mengenali pokok masalahnya. Mari... Setahun Koin Keadilan 19
  • 36. RANJAU PENGANCAM. Kasus Prita mengingatkan banyak orang tentang ranjau bernama Undang- Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, terutama pasak 27 ayat 3. Pasal itu melawan prinsip kebebasan menyatakan pendapat. dan bisa menjerat seseorang dengan tuduhan penghinaan. 20 Setahun Koin Keadilan
  • 38. •• 22 Setahun Koin Keadilan
  • 40. •••• 24 Setahun Koin Keadilan
  • 42. •••••• 26 Setahun Koin Keadilan
  • 43. Bab 3: Langsat, Sebuah Tempat “Ini posko satgas partai apa sih? Kok nggak ada yang pake seragam? Kalo ini rumah, kok kayak kantor? Tapi... kok santai banget malah ada yang bercelana pendek?” Seorang relawan yang baru datang bertanya kepada seorang warga Rumah Langsat, pada hari kedua penghitungan koin. Setahun Koin Keadilan 27
  • 44. DARI JAUH. Dari segala penjuru koin berdatangan ke Rumah Langsat. Tentu selain Langsat ada juga pos-pos lain yang di luar Jakarta. Para pemberi yakin bahwa bantuan akan disalurkan. F oTo - F oTo : n DA R u 28 Setahun Koin Keadilan
  • 45. Kebun Binatang Bernama langsat Antyo Rentjoko antyo.rentjoko.net Facebook: antyo.rentjoko Twitter : @pamantyo “M au dibawa ke mana, sih?” tanya juragan teh botolan di gandaria, Jakarta Selatan, itu sambil mendorong troli pemuat tumpukan krat ke mobil pengangkut. “Ke Langsat,” jawab saya. “oh, itu tempat koin Prita ya?” “Kok tahu?” “iya, di TV kan nongol terus. Tempat ngumpulin koin dibilang di Langsat. Rumah siapa itu?” Setahun Koin Keadilan 29
  • 46. Maka Sebagai orang gandaria dia sudah lama tahu Pengandaian kami hasilnya, ada jalan bernama Langsat, dekat Lab School waktu itu, sebagian sosok langsat Kebayoran Baru. Tapi orang Jakarta lainnya, bahkan teman dari kalangan di Selatan, belum tentu tahu karena Jalan Langsat itu pengguna internet menjadi kecil. Malah banyak orang lebih tahu Jalan Radio sudah tahu tempat tidak penting Dalam ketimbang Jalan Ahmad Dahlan, itu. Setidaknya pernah – seperti padahal kedua jalan itu satu poros. mendengar. Kalaupun yang kami Rumah siapa di Langsat? belum, mereka bisa inginkan. Tentu bukan rumah saya. itu rumah pemilik menanya temannya. Bahkan yang dikontrak oleh teman-teman saya. Kemudian Ketika di benak relawan yang beberapa teman dari teman-teman itu hanya sebagian orang Lang- berasal dari menyebutnya Langsat, karena beralamat di Jalan sat menjadi identifikasi kalangan non- Langsat, Kramat Pela, Kebayoran Baru. nama rumah untuk online pun Siapa saja di rumah Jalan langsat 1/3A itu? kantor, mungkin itu dinilai berlebihan. Kenapa? Di Sejumlah orang yang bekerja untuk dan bersama Langsat ada banyak rumah. tak peduli itu inmark Communications dan inmark:Digital. Sebetulnya ini wajar. ini seperti kita menyebut rumah apa yang pertama adalah perusahaan jasa rumah nenek sebagai "Sawo Matang" karena dan siapa. komunikasi pemasaran. yang kedua juga mirip, tapi beralamatkan di Jalan Sawo Matang. Kita juga sadar lebih ke layanan internet. Begitulah, Rumah Langsat bahwa di sana ada puluhan rumah. adalah kantor. Tapi untuk kepentingan internal keluarga kita, Aha, mulai teraba sosok kebun binatang itu Sawo Matang adalah rumah nenek. Sama seperti meski isinya bukan satwa. Lantas apa pula itu Wetiga kita menyebut "Semarang" yang dalam konteks Langsat, seperti kerap disebut oleh media? tertentu berarti rumah paman tertua, dan "keluarga Kata "we-ti-ga" ini bukan hasil branding secara Makassar" berarti keluarga besan. terencana. Wetiga adalah nama angkringan, yang ya, ya, ya. Jelas. Tapi kenapa selama dan hingga mulanya disingkat WWW. itu singkatan Warung pengumpulan koin usai tak pernah dinyatakan Wedangan Wi-Fi. untuk mudahnya maka bahwa Langsat adalah markasnya dagdigdug. disebut Wetiga -- pelafalan dari "W3". com (layanan blog host gratis), politikana. Warung itu beroperasi malam hari di pelataran com (media diskusi politik), ngerumpi.com rumah samping inmark di Jalan Langsat. Maka dari (media diskusi perempuan), dan seterusnya? hari ke hari orang menyebutnya Wetiga Langsat. Sejak awal keterlibatan dalam Koin Keadilan Ketika warga rumah Langsat 1/3A dan kami tak ingin menumpang nama. Koin adalah koin, teman-teman yang sering bertandang ingin untuk Prita, untuk keadilan, untuk kebersamaan, menemani Pos Jatipadang (Milis Sehat) dalam bukan untuk promosi pihak tertentu terutama mengumpulkan koin untuk Prita, maka dipilihlah kami. sebuah collecting point bernama Wetiga Langsat. Maka hasilnya, sosok Langsat menjadi tidak penting –– seperti yang kami inginkan. Bahkan 30 Setahun Koin Keadilan
  • 47. relawan yang berasal dari kalangan non-online pun pikiran kami. Kami seperti mengatakan kepada tak peduli itu rumah apa dan siapa. diri sendiri bahwa apa yang kami lakukan saat itu Masalah lain muncul ketika harus ada dari kami bukanlah pekerjaan sebuah public relations agency yang menjadi juru bicara. Maka harus ada yang maupun event organizer. ditunjuk. Dalam candaan kami, harus ada yang naif? Mungkin. Konon kehendak baik orang dikorbankan untuk berhubungan dengan media. biasa punya stiker atribut bernama kenaifan. Misalnya Yusro M. Santoso, Ndaru Victor, Tulisan ini dibuat karena tak sedikit yang dan Enda Nasution. bertanya apa itu Langsat. :) Koin Keadilan bukanlan gerakan setengah bawah tanah yang diincar aparat keamanan. Tak Antyo Rentjoko, publisher dan co-founder dagdigdug.com dan turut menggagas sejumlah perlu menetapkan juru bicara secara bergiliran wadah online dari Rumah Langsat seperti gerakan mahasiswa (tertentu) ketika memperjuangkan reformasi pada 1997-1998 dulu. Maka ditunjuklah orang tertentu – atau secara F oTo - F oTo : PA i D J o K A M P i y u n S A K D J A n é alami kami biarkan terjebak dalam peran – sebagai juru bicara. Menjadi juru bicara bukan supaya tenar, tetapi itu tak terhindarkan. Sebuah keapabolehbuatan. Mereka yang menjadi juru bicara mau tak mau harus selalu terbarui oleh perkembangan terbaru, termasuk hasil penghitungan koin terakhir. Mulanya bikin kikuk tapi ya harus dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat, terutama para penyumbang koin. Teman-teman dari Milis Sehat pun RUMAH GAGASAN. mengalami kekikukan itu. Wajar, karena yang Di Jalan Langsat 1/3A terpikir sejak awal mengumpulkan koin. Bagaimana inilah bermacam gagasan untuk melakukan eskalasi tuntutan informasi dari media kurang banyak hal bisa mencuat begitu terpikirkan sejak awal. Tepatnya: terpikir dikarenakan obrolan tapi tak masuk dalam prioritas utama karena lebih selama silaturahmi. Mirip penting menangani koin dan kemudian relawan sanggar. penghitung. Lebih konyol lagi, sebagian warga Rumah Langsat, sebagai pelaku bisnis komunikasi pemasaran, bahkan dari mereka pernah menjadi orang media, juga berpikir serupa. “Entar aja sambil jalan,” kira-kira begitulah Setahun Koin Keadilan 31
  • 48. KOIN DI MANA-MANA. Selama kegiatan Koin Keadilan, rumah kecil di Langsat itu penuh koin, sampai meja untuk bekerja pun sesak jadinya. nDARu 32 Setahun Koin Keadilan
  • 49. Pemulung Cilik dan Kejujuran Muhammad Zamroni matriphe.com | jengjeng,matriphe.com Facebook: matriphe Twitter : @matriphe P emulung cilik itu menunggu cukup lama sebelum mendekati tempat sampah di Langsat yang penuh dengan tumpukan kardus, kaleng, dan bekas celengan. Rupanya dia menunggu kumpulan gelas plastik minuman kemasan yang tercecer untuk diletakkan di tempat sampah itu. Begitu kardus berisi gelas-gelas plastik itu diletakkan di dekat tempat sampah (karena tempat sampah sudah tidak muat), pemulung cilik itu dengan cekatan segera menyortir dan mengumpulkan benda- benda yang sekiranya bisa dia ambil dan dijual kembali, ke dalam karung palstik besar berwarna putih kusam yang ia bawa. Setahun Koin Keadilan 33
  • 50. JUJUR DAN TAHU DIRI. Bocah pemulung yang tak diketahui namanya rajin mengambili barang bekas selama pengumpulan koin. Dia tahu mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan. Masih ada kejujuran dan ketahudirian di negeri ini, bahkan di kalangan kaum marginal yang sering kita sepelekan. nDARu 34 Setahun Koin Keadilan
  • 51. Kardus, kaleng-kaleng, dan bekas celengan Perilaku jujurnya ini juga ditunjukkan sejak awal. Si pemulung plastik yang telah disobek untuk dikeluarkan isinya, Dia memilih menunggu hingga gelas-gelas plastik seolah bisa berkeping-keping uang logam untuk dihitung di yang memang tercecer di seputaran posko, ditaruh mengerti, Posko Langsat, menjadi sasaran utamanya. Selain dahulu di tempat sampah, meski jika dia mengambil mana yang gelas-gelas plastik bekas air minum dalam kemasan ceceran gelas plastik itu secara langsung pun tidak yang sepertinya sudah diincarnya sejak tadi akan dianggap sebagai masalah. Seolah-olah ia ingin menjadi tentunya. memastikan, bahwa gelas-gelas platik itu benar- haknya dan Posko Koin Keadilan rupanya juga membawa benar menjadi haknya, berada di tempat sampah. mana yang berkah bagi orang lain. Contoh nyatanya adalah Kami yang melihatnya pun tergerak. Bantuan bukan haknya. si pemulung cilik yang diceritakan di atas. Terjadi logistik untuk para relawan penghitung koin berupa Sampah sebuah simbiosis mutualisme. makanan dan minuman begitu melimpah di Langsat. adalah Tumpukan sampah yang menggunung, rupanya Seseorang di antara kami menawarkan si pemulung miliknya, bisa menjadi ladang rezeki bagi orang lain. Tempat cilik untuk mengambil nasi kotak. Si pemulung namun koin sampah Langsat pun kembali kosong dan siap menolak, dengan alasan dia sudah mengambil itu bukan, menampung sampah-sampah berikutnya. jatah dari sisa-sisa nasi kotak. Sontak kami yang koin itu milik Tiba-tiba terdengar bunyi gemerincing. Koin- mendengarnya langsung terdiam. koin yang tercecer dan masih berada di dalam Hampir tengah malam, ketika si pemulung Prita. kaleng, terselip di sela-sela lipatan kardus, atau di cilik itu kembali ke Langsat untuk meneruskan dalam celengan yang mungkin lupa terambil oleh pengumpulan sampahnya, kami akhirnya harus relawan, kembali dilemparkan si pemulung cilik ke sedikit memaksa si pemulung cilik untuk tidak atas karpet tempat penghitungan koin. menolak pemberian nasi kotak. Kami yang melihatnya langsung terdiam, Kami memaksanya untuk membawa beberapa sementara si pemulung cilik seakan tidak mengetahui nasi kotak, untuk dibawanya pulang, untuk kami yang memperhatikan gerak-geriknya, masih disantapnya bersama keluarganya. sibuk mengorek-korek sampah. Tidak satu-dua kali aksinya melempar kembali koin yang ditemukannya di tempat sampah kembali ke posko penghitungan. Bisa saja si pemulung cilik mengambil dan menyimpan koin-koin yang tercecer itu. Bila dikumpulkan pun, hasilnya cukup lumayan, walau toh tak seberapa bila dibandingkan dengan jumlah yang terkumpul yang saat itu hingga mencapai sekitar 280 juta. namun ini tidak dilakukannya. Si pemulung seolah bisa mengerti, mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan haknya. Sampah adalah miliknya, namun koin itu bukan, koin itu milik Prita. Setahun Koin Keadilan 35
  • 52. BANDUNG. Salah satu kotak koin di luar Jakarta, dipasang di Tobucil (Toko Buku Kecil), Bandung. KALENG PERTAMA. Bekas wadah Marie Regal menjadi kaleng pertama penampung koin, di To B u C i L Wetiga Langsat. AT M o n A D i D J o n i g u D E L 36 Setahun Koin Keadilan
  • 53. Sana-Sini: Kompilasi Catatan Muhammad Zamroni matriphe.com | jengjeng,matriphe.com Facebook: matriphe Twitter : @matriphe S eorang ibu mengendarai motor bebek sejauh 60 km untuk menyerahkan koin. Dan 54 karung koin yang dikirim dari posko Milis Sehat Jatipadang tak cukup diangkut dengan truk pasir. Koin-koin juga dikirim oleh dermawan dalam wadah cantik, sejak celengan sampai stoples sehingga barang-barang itu menjadi kegemaran pemulung. Setahun Koin Keadilan 37
  • 54. pernah jadi anak jalanan, ngamen dan meminta- nDARu minta di seputar Monas dan Stasiun gambir. Suatu hari dia bertemu dengan seseorang yang bersedia menampungnya. “Saya bilang, saya mau kerja apa saja, asal saya bisa sekolah. Dan sejak saat itu, saya merasa benar-benar hidup,” ujar lelaki yang baru saja menamatkan pendidikan S2 itu. Dengan menyumbang koin, ia merasa bisa membalas budi terhadap orang-orang yang pernah membantunya. ia sangat yakin, masih banyak masyarakat yang bersedia berbagi membantu sesama. namun dia juga tak menutup mata dengan ketidakadilan, karena dia berkali-kali merasakannya, ketika hidup di jalanan. Ketut sangat peka melihat ketidakadilan dalam KOIN DAN PUISI. ZAMAN EDAN kehidupan saat ini. Di hadapan para relawan koin Dia datang antarkan keadilan, ia tumpahkan semua kesaksiannya tentang Seorang lelaki mengeluarkan sekantong koin koin lalu membacakan puisi tentang raibnya rasa dari balik jaketnya. Dia mengaku tak tahu jumlahnya ketidakadilan itu. Dia membenarkan ramalan Jaya keadilan. berapa. yang penting dia merasa gembira bisa Baya, bahwa zaman ini adalah zaman edan. Lalu dia menyumbang koin di markas koinkeadilan.com, bacakan puisi karangannya tentang zaman edan langsat. yang begitu panjang. Setelah itu, ia pamit sambil Lelaki itu adalah Ketut, seorang guru sebuah tersenyum. ia nampak lega setelah mengeluarkan Sekolah Menengah. ia bercerita, sebenarnya sudah pergolakan hatinya. sejak dua hari sebelumnya dia ingin menyumbangkan koinnya. namun dia tak mau menyumbang sendiri, ia ingin melibatkan anak didiknya untuk ikut KOIN DAlAM BERBAGAI mendonasi. Tapi, malang. “Saya tak bisa meyakinkan MATA UANG teman-teman sejawat, bahwa kegiatan ini, benar- Selain dalam mata uang rupiah, banyak pula benar kegiatan sosial yang penting bagi anak didik,” koin-koin yang dikirim dalam mata uang asing. Mulai katanya. dari mata uang negara Malaysia, Jepang, Hongkong, Koleganya malah memperingatkan, jangan Korea, inggris, RRC, uSA, Thailand, Arab Saudi, dan libatkan murid, karena kegiatan pengumpulan koin sebagainya. nilainya pun bermacam-macam, mulai itu ada aspek politiknya. “ya sudah, saya jalan sendiri 1 sen hingga 10 dolar. saja,” ujarnya datar. Koin-koin ini juga ditemukan dan disisihkan dari Kenapa ketut begitu bersemangat? kumpulan koin yang dihitung oleh para relawan. Rupanya itu berhubungan dengan masa lalunya. ukuran, bentuk, dan warna ini beraneka warna, Dia mengaku hidup di Jakarta sebatang kara. Dia cukup menambah wawasan saya yang belum 38 Setahun Koin Keadilan