SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
PERILAKU SEHAT SAKIT MASYARAKAT MELAYU
KEPULAUAN RIAU
Di susun oleh
PANGESTU CHAESAR S WAN MISNAWATI
ENDANG NURJANAH RITA SUSANTI
MURAD FAJERI
TINGKAT : 1B. KEPERAWATAN
KELOMPOK : 1 ( SATU )
MAKALAH SOSIOLOGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
T A N J U N G P I N A N G
2013
2
PERILAKU SEHAT SAKIT MASYARAKAT MELAYU
KEPULAUAN RIAU
Di susun oleh
PANGESTU CHAESAR S WAN MISNAWATI
ENDANG NURJANAH RITA SUSANTI
MURAD FAJERI
TINGKAT : 1B. KEPERAWATAN
KELOMPOK : 1 ( SATU )
MAKALAH SOSIOLOGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
T A N J U N G P I N A N G
2013
3
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah “Sosiologi”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sosiologi dengan juadul
“PERILAKU SEHAT SAKIT MASYARAKAT MELAYU KEPULAUAN RIAU”.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Artia Diarina SKM.,MKM selaku dosen mata kuliah Sosiologi dan kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tanjungpinang, Mei 2012
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Dan kesehatan yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang
sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa
ditolak meskipun kadang-kadang bisa dicegah atau dihindari. Konsep sehat dan
sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor lain di
luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua
pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami
dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi,
sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba
memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing
disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan
kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik
secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.
Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa:
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini
maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-
unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian
integral kesehatan. Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita
penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan
aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari-hari)
seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan
kegiatannya, maka ia dianggap tidak sakit.
5
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian sehat – sakit ?
1.2.2 Apa yang di maksud masalah sehat sakit ?
1.2.3 Bagaimana konsep sehat dan sakit menurut masyarakat melayu
Kepulauan Riau ?
1.2.4 Bagaimana konsep tradisi pemeliharaan kesehatan?
1.2.5 Bagaimana sikap fatalisme yang mempengaruhi status kesehatan?
1.2.6 Bagaimana nilai / norma yang mempengaruhi status kesehatan ?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1 mengetahui pengertian sehat sakit
1.3.2 mengetahui konsep masalah sehat sakit
1.3.3 mengetahui konsep perilaku sehta sakit masyarakat melayu Kepulauan
Riau
1.3.4 mengetahui konsep tradisi pemeliharaan kesehatan
1.3.5 mengetahui sikap fatalisme yang mempengaruhi status kesehatan
1.3.6. mengetahui nilai / norma yang mempengaruhi status kesehatan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sehat – sakit
1) Perkins (1939), sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis
antara bentuk dan fungsi tubuh dan beberapa faktor yang berusaha
mempengaruhinya.
2) WHO (1974), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna dari aspek
fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
3) Perkins (1937), sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan
yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitassehari-hari baik
aktifitas jasmani, rohani, dan sosial.
4) WHO (1974), sakit adalah suatu keadaan yang tidak seimbang/sempurna
seseorang dari aspek medis, fisik, mental, sosial, psikologis dan bukan hanya
mengalami kesakitan tetapi juga kecacatan.
Jadi, sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh
kehidupan manusia, termasuk aspek sosial, psikologis, spiritual, faktor-faktor
lingkungan, ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan sakit adalah suatu
keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat adanya
pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam dirinya.
2.2 Masalah sehat sakit
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan
resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah
buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan
sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho
socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 Factor yaitu:
7
1. Environment atau lingkungan.
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance.
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk,
dan sebagainya.
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor
yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat
kesehatan masyarakat.
Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi
oleh faktor -faktor seperti kelas social,perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka
ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari
variable-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan
pasien.
Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi
impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal
yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia.
Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah
kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis
dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan
pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan
hanya penyembuhan penduduk yang sakit.
2.3 konsep sehat dan sakit menurut masyarakat melayu Kepulauan Riau
WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik
jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Sebatas mana seseorang
dapat dianggap sempurna jasmaninya? Oleh para ahli kesehatan, antropologi
8
kesehatan dipandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada
aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang
cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri ditentukan oleh budaya hal
ini karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat
menjalankan peran normalnya secara wajar. Cara hidup dan gaya hidup manusia
merupakan fenomena yang dapat ikaitkan dengan munculnya berbagai macam
penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit.
Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit, yaitu:
Naturalistik dan Personalistik. Penyebab bersifat Naturalistik yaitu seseorang
menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan
hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin
seperti masuk angin dan penyakit bawaan. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat
tradisional (Battra) sama dengan yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu
keadaan yang berhubungan dengan keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan-
kelainan serta gejala yang dirasakan. Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan
yang normal, wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan
gairah. Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang kurang
menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan
seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang
sehat.
Konsep Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan
oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu,
roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung).
Dari hasil penelusuran dari berbagai sumber atas nilai – nilai budaya kami
penulis mengambil gejala penyakit kejang – kejang (konvulsi). Dari penyakit yang di
peroleh bahwa konvulsi merupakan penyakit yang sangat kompleks dan banyak
terjadi di tengah – tengah masyarakat. Disini akan di kasi tentang perilaku
naturalistic dan personalistik.
Dari perilaku masyarakat Melayu Kepulauan Riau tentang pengatahuan sehat
sakit sangat di dasari oleh konsep naturalistik yaitu menunjukan bahwa persepsi
9
masyarakat Melayu Kepulauan Riau menganggap sebuah gejala konvulsi atau
kejang itu adalah sebuah gejala medis yang sangat berbahaya bahkan akan
menimbulkan kematian. Dari hasil penelusuran masyarakat Melayu Kepulauan Riau
percaya akan adanya penyebab klinis dari konvulasi seperti contohnya kejang
demam, gangguan metabolisme, keracunan, gangguan sirkulasi persedaran darah,
penyakit degeneratif susunan saraf, dan lain lain. Hal ini menunjukan bahwa
masyarakat Melayu Kepulauan Riau sudah mengerti akan perilaku yang akan di
hadapinya dan tindakan yang dihadapinya untuk sebuah penyembuhan, biasanya
masyarakat Melayu Kepulauan Riau yang sudah mengerti akan adanya
pengetahuan sehat sakit berada di daerah perkotaan yang dimana sudah canggih
akan adanya sarana dan prasarana penunjang kesehatan.
Namun ada persepsi yang mengatakan Bagi orang dewasa, seseorang
dinyatakan sakit kalau sudah tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, tidak enak
badan, panas dingin, pusing, lemas, kurang darah, batuk-batuk, mual, diare. Dan
juga bahwa anak sakit dilihat dari keadaan fisik tubuh dan tingkah lakunya yaitu jika
menunjukkan gejala misalnya panas, batuk pilek, mencret, muntah-muntah, gatal,
luka, gigi bengkak, badan kuning, kaki dan perut bengkak.
Dari perilaku masyarakat Melayu Kepulauan Riau tentang pengatahuan sehat
sakit sangat di dasari oleh konsep personalistik yaitu deskriptif persepsi masyarakat
beberapa wilayah terpencil Kepulauan Riau mengenai sakit dan penyakit;
masyarakat menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu mengalami
serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Anak yang sakit
ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis dan tidak nafsu makan. Orang
dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan nafsu makan, atau
"kantong kering" (tidak punya uang).
Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian
yaitu :
1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia
2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.
3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.). Untuk mengobati sakit yang
termasuk dalam golongan pertama dan ke dua, dapat digunakan obat-obatan,
ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan makan, dan bantuan tenaga non medis.
10
Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-
lain. Dengan demikian upaya penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan
mereka terhadap penyebab sakit.
Di kaji dari penyakit yang sebelumnya di bahas yaitu konvulsi, disini penulis
menelusuri akan adanya keyakinan terhadap perilaku sehat sakit di kalangan
masyarakat Melayu Kepulauan Riau khususnya di daerah terpencil. Persepsi akan
adanya gejala konvulsi yaitu karena akan adanya guna – guna dan dan pandangan
tentang adanya istilah “Kesampok” atau kesurupan, hal ini menunjukan lemahnya
pengetahuan tentang perilaku sehat sakit. Sebagian wilayah Kepulauan Riau
menganggap bahwa konvulsi atau kejang di karenakan adanya menyatakan bahwa
sakit panas dan kejang-kejang disebabkan oleh hantu makhluk supernatural
(makhluk gaib, dewa).
Seseorang yang mengalami sakit umumnya akan dibawa ke dokter atau
membuatkan obat dari ramuramuan tradisional agar sembuh. Adapun bagi mereka
yang sakit akibat sesuatu yang gaib, akan dibawa ke dukun. Oleh dukun biasanya
mereka akan diberi mantra dan ramuan khusus. Hingga saat ini, meski zaman sudah
maju, masyarakat terpencil masih banyak bergantung pada obat tradisional dan
peran dukun.
2.4 Konsep tradisi pemeliharaan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan tradisional, sering dirancukan
dengan istilah pengobatan alternatif. Mereka tidak sama. Kata tradisional mengacu
pada cara cara tradisi dan kultur suatu suku atau bangsa atau kawasan tertentu dan
telah dilakukan secara turun temurun dengan rentang waktu panjang, bisa mencapai
ribuan tahun. Inilah yang sering juga disebut sebagai kearifan lokal. Kata alternatif
merupakan kata yang sebenarnya dipakai oleh praktisi kedokteran masa kini
[orthodox] untuk menyatakan bahwa semua cara yang berbeda dengan mereka di
cap sebagai alternatif. Penyebutan ini berkonotasi negatif. Kata pengobatan
alternatif lebih cocok diberikan pada cara cara pengobatan modern, yang bukan
tradisional dan juga tidak sejalan dengan cara cara orthodox atau mainstream.Pada
11
pemakaiannya, perawatan atau pengobatan tradisional juga sering secara salah
dimasukkan sebagai pengobatan alternatif.
perawatan Fisik, Raga. Pada tingkat ini diyakini bahwa “olah tubuh” dapat
digunakan untuk merawat dan mengobati masalah kesehatan. Di masyarakat
Melayu Kepulauan Riau perawatan fisik Sejumlah cara perawatan dan pengobatan
juga dapat dibantu oleh orang lain seperti misalkan teknik pemijitan, pengerokan dan
semacamnya
perawatan dan pengobatan kesehatan dengan menggunakan makanan.
Maksudnya adalah mengatur cara, jenis makanan setiap hari untuk mendapatkan
kesehatan. Atau dalam hal pengobatan, menggunakan jenis makanan tertentu untuk
mendapatkan kesembuhan. Makanan yang dimaksud adalah makanan yang natural
bernutrisi dan makanan yang berobat – obatan yaitu sirih, pinang, gambir, bawang,
jahe, kunyit, lada.
Dari tradisi pemeliharan kesehatan, kita bisa jelaskan satu persatu yaitu
penyebab dari konsep personalistik.
- Kesampok (kesurupan, guna – guna dari seseorang)
jenis penyakit yang diyakini oleh masyarakat terpencil di wilayah Kepulauan
Riau karena gangguan setan kepada manusia atas kehendak setan itu sendiri. Ciri-
ciri orang yang terkena penyakit ini: badannya menjadi panas demam, bila dalam
keadaan tidur dia akan mengigau, bicaranya tidak jelas dan sering tertawa sendiri
secara terus-menerus, bahkan seringkali ada yang sampai pingsan.
Pengobatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat Melayu Kepulauan Riau
adalah memanggil tabib, dukun, dan pemuka agama (ulama) Cara penyembuhan
dilakukan dengan membaca doa - doa tertentu atau dengan cara meurajah
(pembacaan jampi-jampi oleh tabib, duku, dan pemuka agama). Teknik
pengobatannya yaitu pembacaan jampi - jampi media batu lalu batu tersebut di
masukan ke dalam air, dan pasien meminum air jampi – jampian tersebut. Dan
ketika sembuh konon katanya pasien itu meberikan asam garam kepada tabib,
dukun atau pemuka agama setempat.
12
Dari tradisi pemeliharan kesehatan, kita bisa jelaskan satu persatu yaitu
penyebab dari konsep Natularistik personalistik
- konvulsi (kejang – kejang)
Secara medis lebih umum dikenal dengan kejang adalah suatu kondisi medis
saat otot tubuh mengalami fluktuasi konstraksi dan peregangan dengan sangat
cepat sehingga menyebabkan gerakan yang tidak terkendaliKejang secara umum
dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan etiologinya yakni Kejang
Primer/idiopatik merupakan kejang yang terjadi tanpa ada sebab yang jelas ataupun
penyakit yang mendasarinya. Kejang Sekunder/simptomatis merupakan kejang yang
timbul sebagai suatu gejala dari penyakit yang diderita oleh pasien tersebut. Faktor-
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kejang sekunder adalah: Faktor
perinatal,kelainan yang timbul akibat gangguan pada proses kehamilan, Malformasi
otak congenital, Factor genetic, Penyakit infeksi seperti ensefalitis dan meningitis,
Kejang demam, Gangguan metabilisme (Hipoglikemia,Hiponatremia), Trauma
kepala, Tumor Otak, Toksin/keracunan, Gangguan sirkulasi/peredaran darah,
Penyakit degeneratif susunan saraf. Epilepsi.
- Batuk
Batuk merupakan penyakit yang lazim diderita oleh kebanyakan orang.
Karena reaksi terhadap iritasi tenggorokan. Pengobatan tradisional di kalangan
masyarakat melayu kepri untuk mengobati penyakit batuk dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara yaitu:
1. Asam kandis dan bawang merah direndam dalam air panas pada sore hari,
kemudian diembunkan semalam dan paginya diminum
2. Rebus air perasan limau dan madu hingga mendidih lalu minum setiap pagi
dan malam hari hingga batuknya hilang.
- Sakit perut
rasa sakit atau nyeri yang hanya terjadi di bagian perut. umumnya terjadi
karena ukuran perut membesar dari dalam dan mengurangi ruang bebas di dalam
perut. Mulas juga adalah rangsangan untuk segera buang air besar, buang air
13
kecil, bersendawa, atau buang angin. Biasanya ini adalah salah satu tanda
keluhan pencernaanmanusia misalnya maag, masukangin, mual disertai muntah, ko
nstipasi,diare, atau keluhan pencernaan lainnya.
1. Tumbuk pucuk daun mali-mali, kulit dalam bawang merah, dan kapur sirih
hingga halus dan berbentuk seperti salep, lalu gosokkan pada perut yang
sakit.
2.5 Fatalisme yang mempengaruhi status kesehatan
Fatalisme Berasal dari bahasa Latin “Fatalis” yang berarti sesuatu yang
berkaitan atau bertautan dengan nasib atau takdir (Fatum = Nasib, takdir). sebuah
sikap seseorang yg sangat pasrah dlm menghadapi permasalahan atau hidup dan
tdk berusaha merubahnya.
Status Kesehatan adalah suatu keadaan kedudukan orang dalam tingkatan
sehat atau sakit. Meningkatnya Status Kesehatan ditinjau dari faktor sosial adalah
sejalan dengan meningkatnya derajat pendidikan pengetahuan dan tekhnologi. Pada
status tingkat sosial yang rendah mereka berpendapat mereka dikatakan sakit jika
mereka benar-benar tdak dapat bangun dari tempat tidur. Padahal pendapat itu
sangatlah salah dikerenakan tidak semua penyakit yang diderita oleh seseorang
gejalanya langsung diderita pada pasien dan tidak semua penyakit memiliki gejala
yang tidak secara bertahap. Hubungan fatalism terhadap status kesehatan yaitu
dimana sikap pasrah terhadap penerimaan gejala kesehatan yang di dapat dari
setiap individu, di lihat dari status kesehatannya sikap fatalisme menekannkan
kemampuan dan ketidakmampuannya sesorang dalam menjalankan penggunaan
kesehatan, jadi semakin tinggi pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang
tentang suatu indkator sehat sakit semakin tinggi pula status kesehatan individu
tersebut, namun jika sikap individu itu pasrah akan kurangnya pengetahuan dan
pendidikan tentang kesehatan semakin terpuruk juga status kesehatan individu
tersebut.
14
Dapat dikatakan, bahwa nasib seseorang telah ditetapkan dan tidak
berpautan dengan pilihan-pilihan dan tindakan-tindakannya. bahwa ia tidak dapat
melakukan sesuatu pada hari esok. Apa yang akan terjadi pada hari esok, minggu
depan, tahun depan atau sebentar lagi, tidak ada kaitannya dengan dia. Oleh karena
itu, buat apa dan tidak ada gunanya untuk memikirkan apa yang akan dilakukan,
sehingga derajat status kesehatan masyarakat pun akan menjadi taruhan,
kemampuan untuk bekerja tidak produktif.
Sikap anti fatalisme merujuk pada kecenderungan peduli akan kesehatan
dalam diri individu tersebut seperti contohnya jika anggota kelurga sedang menderita
sakit cenderung memilih dokter spesialis dalam pelayanan kesehatan, seperti dokter
spesialis, bidan, perawat dan lain lain, sehingga menjamin status kesehatannya dan
real medis. Sedangkan sika fatalism merujuk pada kecenderungan tidak pedulu dan
pasrah akan kesehatan, seperti pada wilayah – wilayah terpencil contohnya jika
salah satu anggota keluarga sedang menderita suatu penyakit cenderung pasrah
dan takut untuk berbuat dan juga pada masyarakat juga mampu untuk menaikkan
status kesehatannya dengan cara mendatangi dukun, tabib, pemuka agama yang
jelas belum tentu pengetahuan tentang kesehatan itu terjamin untuk peningkatan
status kesehatan.
Dengan contoh Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi
perilaku kesehatan. Contoh : Beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok
tertentu (fanatik) yang beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan,
dan sakit atau mati adalah takdir , sehingga masyarakat kurang berusaha untuk
segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit.
2.6 Nilai dan Norma yang mempengaruhi status kesehatan
Nilai yang didasari pada status kesehatan juga berpengaruh terhadap
perilaku ksehatan. Jika status kesehatan itu berkualitas maka nilai di mata
masyarakat bias berupa penilaian yang merugikan dan menguntungkan seperti
contohnya di sebagian wilayah terpencil melayu Kepri, masih berobat ke dukun,
tabib atau pemuka agama (non medis) padahal bahwa sebagian masyarakat
sebenarnya sudah tahu pengobatan ke tabib, dukun, pemuka agama tidak menjamin
akan peningkatan status kesehatan yang dimiliki, bahkan bisa mengancam
15
kelangsungan status kesehatan itu sendiri. Nilai seperti ini kita harus merubahnya
karena akan merugikan status kesehatan di masyarakat.
Norma yang di dapat juga akan meningkatkan status kesehatan masyarakat,
jika norma disini tidak berperan sebagaimana mestinya akan menimbulkan
gangguan persepsi yang tidak menguntungkan terhadap perilaku kesehatan
masyarakat contohnya di wilayah tertentu di Kepri masih berobat ke dukun, tabib
atau pemuka agama hal ini di tentang oleh sebagian tenaga medis lainnya karena
tidak menjamin peningkatan peningkatan status kesehatan di masyarakat itu sendiri,
jikalau dukun, tabib, pemuka agama (non medis) memberikan pengobatan akan
berdampak negatif pada fisik individu itu sendiri contohnya tidak sterilnya alat alat
yang digunakan, obat obatan yang tidak jelas di mana sumbernya, hal ini sangat di
tentang di dunia medis. Maka dari itu peraturan yang di lakukan pemerintah tidak
menganjurkan pengobatan ke dukun, tabib, pemuka agama melainkan harus
menganjurkan pengobatan ke tenaga medis yang jelas akan sumbernya.
16
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
- KESIMPULAN
sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh
kehidupan manusia, termasuk aspek sosial, psikologis, spiritual, faktor-faktor
lingkungan, ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan sakit adalah suatu
keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat adanya
pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam dirinya. Derajat kesehatan
masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being
, merupakan resultante dari 4 Factor yaitu:
1. Environment atau lingkungan.
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance.
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk,
dan sebagainya.
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Di dalam konsep sehat sakit di masyakat kepulauan riau terdapat 2 konsep
yaitu konsep Naturalistik dan konsep Personalistik. Konsep Naturalistik adalah
seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan),
kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan
panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan, sedangkan konsep
Personalistik adalah menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh
intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh,
leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung).
17
DAFTAR PUSTAKA
http://macrofag.blogspot.com/2013/02/pengaruh-nilai-sosial-budaya-terhadap_27.html
http://amin-sweet.blogspot.com/2011/12/budaya-yang-mempengaruhi-kesehatan.html
http://assova.blogspot.com/2012/12/status-kesehatan_8352.html
http://tinakh68.blogspot.com/2012/06/klenik-dan-fatalisme-dalam-beragama.html
http://catatansafira.wordpress.com/2011/10/19/determinan-yang-mempengaruhi-status-
kesehatan-2/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090924033711AA9dbIz
http://id.wikipedia.org/wiki/Fatalisme
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=9716
http://www.bangrahmat.web.id/2011/08/tes-post.html
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/11/16/apakah-pemeliharaan-kesehatan-dan-
pengobatan-tradisional-508731.html
http://ryamarya.blogspot.com/2013/03/perilaku-kesehatan_23.html
http://datastudi.wordpress.com/2009/10/26/konsep-sehat-sakit-dan-penyakit-dalam-
konteks-sosial-budaya/
http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2580/pengobatan-tradisional-pengobatan-
tradisional-melayu-di-aceh
http://robbysaputrasiakper.blogspot.com/2012/04/konsep-sehat-sakit.html
http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2632/sehat-dan-sakit-dalam-pengetahuan-
masyarakat-perdesaan-indragiri-hilir-riau
http://tamtampunya.blogspot.com/2011/06/perilaku-sehat-sakit.html
http://ryamarya.blogspot.com/2013/03/makalah-perilaku-sehat-sakit-masyarakat.html

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Fahmi Hakam
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Warnet Raha
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanom_wiez
 
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitPenerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitFitria Anwarawati
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
 
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pkProposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pklukmanur hayadi
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triagejohanadi2
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiAnnisa Setia Candra
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitMoch Lutvie
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 

La actualidad más candente (20)

Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
Presentasi suci
Presentasi suciPresentasi suci
Presentasi suci
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatan
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitPenerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pkProposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Lp tb
Lp tbLp tb
Lp tb
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 

Similar a Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pangestu Chaesar

TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxTUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxHARISFADILLAH54
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatmurianda
 
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Dedi Prasetiawan
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakitRoni Anasoka
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatanadriismi
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasipjj_kemenkes
 
PAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III.docx
PAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III.docxPAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III.docx
PAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III.docxAlyLiah
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitriri_hermana
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanFirdika Arini
 

Similar a Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pangestu Chaesar (20)

TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxTUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
 
Sehat Sakit.pptx
Sehat Sakit.pptxSehat Sakit.pptx
Sehat Sakit.pptx
 
(Ikm) per ii
(Ikm) per ii(Ikm) per ii
(Ikm) per ii
 
reza nopalia
reza nopaliareza nopalia
reza nopalia
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakat
 
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatan
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
PAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III.docx
PAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III.docxPAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III.docx
PAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III.docx
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakit
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
 
PJK2102W
PJK2102WPJK2102W
PJK2102W
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
Konsepsehat sakit
Konsepsehat sakitKonsepsehat sakit
Konsepsehat sakit
 
Konsep dasar-kesehatan-masyarakat
Konsep dasar-kesehatan-masyarakatKonsep dasar-kesehatan-masyarakat
Konsep dasar-kesehatan-masyarakat
 

Más de Pangestu S

Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Pangestu S
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Pangestu S
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Pangestu S
 
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Pangestu S
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Pangestu S
 
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkGlobalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...Pangestu S
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Pangestu S
 
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pangestu S
 
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Pangestu S
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Pangestu S
 
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Pangestu S
 
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Pangestu S
 
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarMakalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarPangestu S
 
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarCacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarPangestu S
 

Más de Pangestu S (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
 
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
 
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkGlobalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
 
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
 
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
 
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
 
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
 
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
 
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarMakalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
 
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarCacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
 

Último

Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxafkarzidan98
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal FaizinKanaidi ken
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 

Último (20)

Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 

Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pangestu Chaesar

  • 1. PERILAKU SEHAT SAKIT MASYARAKAT MELAYU KEPULAUAN RIAU Di susun oleh PANGESTU CHAESAR S WAN MISNAWATI ENDANG NURJANAH RITA SUSANTI MURAD FAJERI TINGKAT : 1B. KEPERAWATAN KELOMPOK : 1 ( SATU ) MAKALAH SOSIOLOGI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN T A N J U N G P I N A N G 2013
  • 2. 2 PERILAKU SEHAT SAKIT MASYARAKAT MELAYU KEPULAUAN RIAU Di susun oleh PANGESTU CHAESAR S WAN MISNAWATI ENDANG NURJANAH RITA SUSANTI MURAD FAJERI TINGKAT : 1B. KEPERAWATAN KELOMPOK : 1 ( SATU ) MAKALAH SOSIOLOGI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN T A N J U N G P I N A N G 2013
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Sosiologi”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sosiologi dengan juadul “PERILAKU SEHAT SAKIT MASYARAKAT MELAYU KEPULAUAN RIAU”. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Artia Diarina SKM.,MKM selaku dosen mata kuliah Sosiologi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Tanjungpinang, Mei 2012 Penulis
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang-kadang bisa dicegah atau dihindari. Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur- unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari-hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia dianggap tidak sakit.
  • 5. 5 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengertian sehat – sakit ? 1.2.2 Apa yang di maksud masalah sehat sakit ? 1.2.3 Bagaimana konsep sehat dan sakit menurut masyarakat melayu Kepulauan Riau ? 1.2.4 Bagaimana konsep tradisi pemeliharaan kesehatan? 1.2.5 Bagaimana sikap fatalisme yang mempengaruhi status kesehatan? 1.2.6 Bagaimana nilai / norma yang mempengaruhi status kesehatan ? 1.3. Tujuan Penulisan 1.3.1 mengetahui pengertian sehat sakit 1.3.2 mengetahui konsep masalah sehat sakit 1.3.3 mengetahui konsep perilaku sehta sakit masyarakat melayu Kepulauan Riau 1.3.4 mengetahui konsep tradisi pemeliharaan kesehatan 1.3.5 mengetahui sikap fatalisme yang mempengaruhi status kesehatan 1.3.6. mengetahui nilai / norma yang mempengaruhi status kesehatan.
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian sehat – sakit 1) Perkins (1939), sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan beberapa faktor yang berusaha mempengaruhinya. 2) WHO (1974), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna dari aspek fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. 3) Perkins (1937), sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitassehari-hari baik aktifitas jasmani, rohani, dan sosial. 4) WHO (1974), sakit adalah suatu keadaan yang tidak seimbang/sempurna seseorang dari aspek medis, fisik, mental, sosial, psikologis dan bukan hanya mengalami kesakitan tetapi juga kecacatan. Jadi, sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia, termasuk aspek sosial, psikologis, spiritual, faktor-faktor lingkungan, ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan sakit adalah suatu keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat adanya pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam dirinya. 2.2 Masalah sehat sakit Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 Factor yaitu:
  • 7. 7 1. Environment atau lingkungan. 2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance. 3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya. 4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor -faktor seperti kelas social,perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari variable-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien. Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia. Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit. 2.3 konsep sehat dan sakit menurut masyarakat melayu Kepulauan Riau WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Sebatas mana seseorang dapat dianggap sempurna jasmaninya? Oleh para ahli kesehatan, antropologi
  • 8. 8 kesehatan dipandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri ditentukan oleh budaya hal ini karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya secara wajar. Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat ikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit. Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit, yaitu: Naturalistik dan Personalistik. Penyebab bersifat Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional (Battra) sama dengan yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu keadaan yang berhubungan dengan keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan- kelainan serta gejala yang dirasakan. Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan yang normal, wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan gairah. Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang sehat. Konsep Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung). Dari hasil penelusuran dari berbagai sumber atas nilai – nilai budaya kami penulis mengambil gejala penyakit kejang – kejang (konvulsi). Dari penyakit yang di peroleh bahwa konvulsi merupakan penyakit yang sangat kompleks dan banyak terjadi di tengah – tengah masyarakat. Disini akan di kasi tentang perilaku naturalistic dan personalistik. Dari perilaku masyarakat Melayu Kepulauan Riau tentang pengatahuan sehat sakit sangat di dasari oleh konsep naturalistik yaitu menunjukan bahwa persepsi
  • 9. 9 masyarakat Melayu Kepulauan Riau menganggap sebuah gejala konvulsi atau kejang itu adalah sebuah gejala medis yang sangat berbahaya bahkan akan menimbulkan kematian. Dari hasil penelusuran masyarakat Melayu Kepulauan Riau percaya akan adanya penyebab klinis dari konvulasi seperti contohnya kejang demam, gangguan metabolisme, keracunan, gangguan sirkulasi persedaran darah, penyakit degeneratif susunan saraf, dan lain lain. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Melayu Kepulauan Riau sudah mengerti akan perilaku yang akan di hadapinya dan tindakan yang dihadapinya untuk sebuah penyembuhan, biasanya masyarakat Melayu Kepulauan Riau yang sudah mengerti akan adanya pengetahuan sehat sakit berada di daerah perkotaan yang dimana sudah canggih akan adanya sarana dan prasarana penunjang kesehatan. Namun ada persepsi yang mengatakan Bagi orang dewasa, seseorang dinyatakan sakit kalau sudah tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, tidak enak badan, panas dingin, pusing, lemas, kurang darah, batuk-batuk, mual, diare. Dan juga bahwa anak sakit dilihat dari keadaan fisik tubuh dan tingkah lakunya yaitu jika menunjukkan gejala misalnya panas, batuk pilek, mencret, muntah-muntah, gatal, luka, gigi bengkak, badan kuning, kaki dan perut bengkak. Dari perilaku masyarakat Melayu Kepulauan Riau tentang pengatahuan sehat sakit sangat di dasari oleh konsep personalistik yaitu deskriptif persepsi masyarakat beberapa wilayah terpencil Kepulauan Riau mengenai sakit dan penyakit; masyarakat menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu mengalami serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Anak yang sakit ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis dan tidak nafsu makan. Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan nafsu makan, atau "kantong kering" (tidak punya uang). Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu : 1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia 2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin. 3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.). Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua, dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan makan, dan bantuan tenaga non medis.
  • 10. 10 Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain- lain. Dengan demikian upaya penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka terhadap penyebab sakit. Di kaji dari penyakit yang sebelumnya di bahas yaitu konvulsi, disini penulis menelusuri akan adanya keyakinan terhadap perilaku sehat sakit di kalangan masyarakat Melayu Kepulauan Riau khususnya di daerah terpencil. Persepsi akan adanya gejala konvulsi yaitu karena akan adanya guna – guna dan dan pandangan tentang adanya istilah “Kesampok” atau kesurupan, hal ini menunjukan lemahnya pengetahuan tentang perilaku sehat sakit. Sebagian wilayah Kepulauan Riau menganggap bahwa konvulsi atau kejang di karenakan adanya menyatakan bahwa sakit panas dan kejang-kejang disebabkan oleh hantu makhluk supernatural (makhluk gaib, dewa). Seseorang yang mengalami sakit umumnya akan dibawa ke dokter atau membuatkan obat dari ramuramuan tradisional agar sembuh. Adapun bagi mereka yang sakit akibat sesuatu yang gaib, akan dibawa ke dukun. Oleh dukun biasanya mereka akan diberi mantra dan ramuan khusus. Hingga saat ini, meski zaman sudah maju, masyarakat terpencil masih banyak bergantung pada obat tradisional dan peran dukun. 2.4 Konsep tradisi pemeliharaan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan tradisional, sering dirancukan dengan istilah pengobatan alternatif. Mereka tidak sama. Kata tradisional mengacu pada cara cara tradisi dan kultur suatu suku atau bangsa atau kawasan tertentu dan telah dilakukan secara turun temurun dengan rentang waktu panjang, bisa mencapai ribuan tahun. Inilah yang sering juga disebut sebagai kearifan lokal. Kata alternatif merupakan kata yang sebenarnya dipakai oleh praktisi kedokteran masa kini [orthodox] untuk menyatakan bahwa semua cara yang berbeda dengan mereka di cap sebagai alternatif. Penyebutan ini berkonotasi negatif. Kata pengobatan alternatif lebih cocok diberikan pada cara cara pengobatan modern, yang bukan tradisional dan juga tidak sejalan dengan cara cara orthodox atau mainstream.Pada
  • 11. 11 pemakaiannya, perawatan atau pengobatan tradisional juga sering secara salah dimasukkan sebagai pengobatan alternatif. perawatan Fisik, Raga. Pada tingkat ini diyakini bahwa “olah tubuh” dapat digunakan untuk merawat dan mengobati masalah kesehatan. Di masyarakat Melayu Kepulauan Riau perawatan fisik Sejumlah cara perawatan dan pengobatan juga dapat dibantu oleh orang lain seperti misalkan teknik pemijitan, pengerokan dan semacamnya perawatan dan pengobatan kesehatan dengan menggunakan makanan. Maksudnya adalah mengatur cara, jenis makanan setiap hari untuk mendapatkan kesehatan. Atau dalam hal pengobatan, menggunakan jenis makanan tertentu untuk mendapatkan kesembuhan. Makanan yang dimaksud adalah makanan yang natural bernutrisi dan makanan yang berobat – obatan yaitu sirih, pinang, gambir, bawang, jahe, kunyit, lada. Dari tradisi pemeliharan kesehatan, kita bisa jelaskan satu persatu yaitu penyebab dari konsep personalistik. - Kesampok (kesurupan, guna – guna dari seseorang) jenis penyakit yang diyakini oleh masyarakat terpencil di wilayah Kepulauan Riau karena gangguan setan kepada manusia atas kehendak setan itu sendiri. Ciri- ciri orang yang terkena penyakit ini: badannya menjadi panas demam, bila dalam keadaan tidur dia akan mengigau, bicaranya tidak jelas dan sering tertawa sendiri secara terus-menerus, bahkan seringkali ada yang sampai pingsan. Pengobatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat Melayu Kepulauan Riau adalah memanggil tabib, dukun, dan pemuka agama (ulama) Cara penyembuhan dilakukan dengan membaca doa - doa tertentu atau dengan cara meurajah (pembacaan jampi-jampi oleh tabib, duku, dan pemuka agama). Teknik pengobatannya yaitu pembacaan jampi - jampi media batu lalu batu tersebut di masukan ke dalam air, dan pasien meminum air jampi – jampian tersebut. Dan ketika sembuh konon katanya pasien itu meberikan asam garam kepada tabib, dukun atau pemuka agama setempat.
  • 12. 12 Dari tradisi pemeliharan kesehatan, kita bisa jelaskan satu persatu yaitu penyebab dari konsep Natularistik personalistik - konvulsi (kejang – kejang) Secara medis lebih umum dikenal dengan kejang adalah suatu kondisi medis saat otot tubuh mengalami fluktuasi konstraksi dan peregangan dengan sangat cepat sehingga menyebabkan gerakan yang tidak terkendaliKejang secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan etiologinya yakni Kejang Primer/idiopatik merupakan kejang yang terjadi tanpa ada sebab yang jelas ataupun penyakit yang mendasarinya. Kejang Sekunder/simptomatis merupakan kejang yang timbul sebagai suatu gejala dari penyakit yang diderita oleh pasien tersebut. Faktor- faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kejang sekunder adalah: Faktor perinatal,kelainan yang timbul akibat gangguan pada proses kehamilan, Malformasi otak congenital, Factor genetic, Penyakit infeksi seperti ensefalitis dan meningitis, Kejang demam, Gangguan metabilisme (Hipoglikemia,Hiponatremia), Trauma kepala, Tumor Otak, Toksin/keracunan, Gangguan sirkulasi/peredaran darah, Penyakit degeneratif susunan saraf. Epilepsi. - Batuk Batuk merupakan penyakit yang lazim diderita oleh kebanyakan orang. Karena reaksi terhadap iritasi tenggorokan. Pengobatan tradisional di kalangan masyarakat melayu kepri untuk mengobati penyakit batuk dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu: 1. Asam kandis dan bawang merah direndam dalam air panas pada sore hari, kemudian diembunkan semalam dan paginya diminum 2. Rebus air perasan limau dan madu hingga mendidih lalu minum setiap pagi dan malam hari hingga batuknya hilang. - Sakit perut rasa sakit atau nyeri yang hanya terjadi di bagian perut. umumnya terjadi karena ukuran perut membesar dari dalam dan mengurangi ruang bebas di dalam perut. Mulas juga adalah rangsangan untuk segera buang air besar, buang air
  • 13. 13 kecil, bersendawa, atau buang angin. Biasanya ini adalah salah satu tanda keluhan pencernaanmanusia misalnya maag, masukangin, mual disertai muntah, ko nstipasi,diare, atau keluhan pencernaan lainnya. 1. Tumbuk pucuk daun mali-mali, kulit dalam bawang merah, dan kapur sirih hingga halus dan berbentuk seperti salep, lalu gosokkan pada perut yang sakit. 2.5 Fatalisme yang mempengaruhi status kesehatan Fatalisme Berasal dari bahasa Latin “Fatalis” yang berarti sesuatu yang berkaitan atau bertautan dengan nasib atau takdir (Fatum = Nasib, takdir). sebuah sikap seseorang yg sangat pasrah dlm menghadapi permasalahan atau hidup dan tdk berusaha merubahnya. Status Kesehatan adalah suatu keadaan kedudukan orang dalam tingkatan sehat atau sakit. Meningkatnya Status Kesehatan ditinjau dari faktor sosial adalah sejalan dengan meningkatnya derajat pendidikan pengetahuan dan tekhnologi. Pada status tingkat sosial yang rendah mereka berpendapat mereka dikatakan sakit jika mereka benar-benar tdak dapat bangun dari tempat tidur. Padahal pendapat itu sangatlah salah dikerenakan tidak semua penyakit yang diderita oleh seseorang gejalanya langsung diderita pada pasien dan tidak semua penyakit memiliki gejala yang tidak secara bertahap. Hubungan fatalism terhadap status kesehatan yaitu dimana sikap pasrah terhadap penerimaan gejala kesehatan yang di dapat dari setiap individu, di lihat dari status kesehatannya sikap fatalisme menekannkan kemampuan dan ketidakmampuannya sesorang dalam menjalankan penggunaan kesehatan, jadi semakin tinggi pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang suatu indkator sehat sakit semakin tinggi pula status kesehatan individu tersebut, namun jika sikap individu itu pasrah akan kurangnya pengetahuan dan pendidikan tentang kesehatan semakin terpuruk juga status kesehatan individu tersebut.
  • 14. 14 Dapat dikatakan, bahwa nasib seseorang telah ditetapkan dan tidak berpautan dengan pilihan-pilihan dan tindakan-tindakannya. bahwa ia tidak dapat melakukan sesuatu pada hari esok. Apa yang akan terjadi pada hari esok, minggu depan, tahun depan atau sebentar lagi, tidak ada kaitannya dengan dia. Oleh karena itu, buat apa dan tidak ada gunanya untuk memikirkan apa yang akan dilakukan, sehingga derajat status kesehatan masyarakat pun akan menjadi taruhan, kemampuan untuk bekerja tidak produktif. Sikap anti fatalisme merujuk pada kecenderungan peduli akan kesehatan dalam diri individu tersebut seperti contohnya jika anggota kelurga sedang menderita sakit cenderung memilih dokter spesialis dalam pelayanan kesehatan, seperti dokter spesialis, bidan, perawat dan lain lain, sehingga menjamin status kesehatannya dan real medis. Sedangkan sika fatalism merujuk pada kecenderungan tidak pedulu dan pasrah akan kesehatan, seperti pada wilayah – wilayah terpencil contohnya jika salah satu anggota keluarga sedang menderita suatu penyakit cenderung pasrah dan takut untuk berbuat dan juga pada masyarakat juga mampu untuk menaikkan status kesehatannya dengan cara mendatangi dukun, tabib, pemuka agama yang jelas belum tentu pengetahuan tentang kesehatan itu terjamin untuk peningkatan status kesehatan. Dengan contoh Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contoh : Beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok tertentu (fanatik) yang beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit atau mati adalah takdir , sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit. 2.6 Nilai dan Norma yang mempengaruhi status kesehatan Nilai yang didasari pada status kesehatan juga berpengaruh terhadap perilaku ksehatan. Jika status kesehatan itu berkualitas maka nilai di mata masyarakat bias berupa penilaian yang merugikan dan menguntungkan seperti contohnya di sebagian wilayah terpencil melayu Kepri, masih berobat ke dukun, tabib atau pemuka agama (non medis) padahal bahwa sebagian masyarakat sebenarnya sudah tahu pengobatan ke tabib, dukun, pemuka agama tidak menjamin akan peningkatan status kesehatan yang dimiliki, bahkan bisa mengancam
  • 15. 15 kelangsungan status kesehatan itu sendiri. Nilai seperti ini kita harus merubahnya karena akan merugikan status kesehatan di masyarakat. Norma yang di dapat juga akan meningkatkan status kesehatan masyarakat, jika norma disini tidak berperan sebagaimana mestinya akan menimbulkan gangguan persepsi yang tidak menguntungkan terhadap perilaku kesehatan masyarakat contohnya di wilayah tertentu di Kepri masih berobat ke dukun, tabib atau pemuka agama hal ini di tentang oleh sebagian tenaga medis lainnya karena tidak menjamin peningkatan peningkatan status kesehatan di masyarakat itu sendiri, jikalau dukun, tabib, pemuka agama (non medis) memberikan pengobatan akan berdampak negatif pada fisik individu itu sendiri contohnya tidak sterilnya alat alat yang digunakan, obat obatan yang tidak jelas di mana sumbernya, hal ini sangat di tentang di dunia medis. Maka dari itu peraturan yang di lakukan pemerintah tidak menganjurkan pengobatan ke dukun, tabib, pemuka agama melainkan harus menganjurkan pengobatan ke tenaga medis yang jelas akan sumbernya.
  • 16. 16 PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN - KESIMPULAN sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia, termasuk aspek sosial, psikologis, spiritual, faktor-faktor lingkungan, ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan sakit adalah suatu keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat adanya pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam dirinya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 Factor yaitu: 1. Environment atau lingkungan. 2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance. 3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya. 4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Di dalam konsep sehat sakit di masyakat kepulauan riau terdapat 2 konsep yaitu konsep Naturalistik dan konsep Personalistik. Konsep Naturalistik adalah seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan, sedangkan konsep Personalistik adalah menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung).
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA http://macrofag.blogspot.com/2013/02/pengaruh-nilai-sosial-budaya-terhadap_27.html http://amin-sweet.blogspot.com/2011/12/budaya-yang-mempengaruhi-kesehatan.html http://assova.blogspot.com/2012/12/status-kesehatan_8352.html http://tinakh68.blogspot.com/2012/06/klenik-dan-fatalisme-dalam-beragama.html http://catatansafira.wordpress.com/2011/10/19/determinan-yang-mempengaruhi-status- kesehatan-2/ http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090924033711AA9dbIz http://id.wikipedia.org/wiki/Fatalisme http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=9716 http://www.bangrahmat.web.id/2011/08/tes-post.html http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/11/16/apakah-pemeliharaan-kesehatan-dan- pengobatan-tradisional-508731.html http://ryamarya.blogspot.com/2013/03/perilaku-kesehatan_23.html http://datastudi.wordpress.com/2009/10/26/konsep-sehat-sakit-dan-penyakit-dalam- konteks-sosial-budaya/ http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2580/pengobatan-tradisional-pengobatan- tradisional-melayu-di-aceh http://robbysaputrasiakper.blogspot.com/2012/04/konsep-sehat-sakit.html http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2632/sehat-dan-sakit-dalam-pengetahuan- masyarakat-perdesaan-indragiri-hilir-riau http://tamtampunya.blogspot.com/2011/06/perilaku-sehat-sakit.html http://ryamarya.blogspot.com/2013/03/makalah-perilaku-sehat-sakit-masyarakat.html