SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
Laporan Praktek Kerja Lapangan
PROYEK PEMBANGUNAN RKB
SMPN 7 LHOKSEUMAWE
Diajukan untuk memenuhi Syarat-syarat
Kurikulum Semester V Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Lhokseumawe
Oleh :
RAZUL FUZARI
Nim :1122401040
Jurusan :Teknik Sipil
Pogram Studi :Kontruksi Bangunan Gedung
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menerangkan hal-hal yang menyangkut dengan latar belakang
Proyek Pembangunan RKB SMP NEGERI7 LHOKSEUMAWE
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global semakin pesat,
hal ini menuntut perhatian besar dari pemerintah untuk meningkatkan pendidikan anak dalam
negeri sehingga tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain di dunia, sebagai Negara berkembang
Indonesia lebih menitik beratkan pembangunan pada sektor pendidikan. Dalam hal ini yang
menjadi prioritas utama adalah sarana infrastruktur seperti pembangunan Ruang Kelas Baru.
Seperti halnya Proyek Pembangunan RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE
meningkatkan mutu pendidikan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Proyek
pembangunan RKB tersebut sangatlah beralasan, dikarenakan selama ini SMP NEGERI 7
Lhokseumawe masih kurang ruang kelas belajar, dengan dibangunnya RKB ini diharapkan dapat
meningkatkan minat masyarakat untuk mengdaftarkan anak anak mereka ke sekolah tersebut.
1.2 Lokasi Proyek
Proyek pembanguna gedung RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE berada di
kawasan padat penduduk, yaitu berada di jalan mesjid cunda 100M dari jalan merdeka, dan
bertempat di desa uteunkot.
Adapun batas-batas bangunannya sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan perumahan penduduk
b. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk
c. Sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk
d. Sebelah barat berbatasan dengan perumahan penduduk
1.3 Sumber Dana
Pengadaan dana untuk peningkatan sarana dan prasarana fisik Proyek Pembangunan
RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE merupakan salah satu proyek yang di danai dari
APBA ( otsus ) dengan Total anggaran biaya keseluruhan adalah sebesar Rp. 2.798.694.000 (
dua milyar tujuh ratus Sembilan puluh delapan juta enam ratussembilan puluh empat ribu rupiah
) yang mana pengawasannya dilaksanakan oleh CV. MULTI ENGINEERING serta pelaksana
pembangunan gedung ini dilakukan oleh PT. LAMNA TAMITA JAYA dan perencananya
diserahkan kepada CV.MULTI ENGINEERING
1.4 Tujuan Dibangun Proyek
Pembangunan proyek ini untuk menambah ruangan di sekolah tersebut, dan dengan
adanya pembangunan tersebut maka akan menambah daya tamping pelajar di sekolah tersebut.
Adapun tujuan khusus proyek tersebut adalah :
a. Dengan selsainya proyek ini di harapkan dapat membantu meningkatkan penerimaan siswa di
sekolah tersebut.
b. Dengan selasainya proyek ini maka pogram pemerintah untuk meningkatkan masyarakat yang
cerdas dan bermoral dapat terwujudkan.
c. Dapat meningkatkan Kualitas dan Fasilitas pendidikan di Kota Lhokseumawe dan khususnya
provinsi NAD
1.5 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan merupakan salah satu kegiatan yang harus diikuti untuk
memenuhi sebagian dari kurikulum pada semester V Jurusan Teknik Sipil Program Studi DIII
Teknik Sipil Konsentrasi Bangunan Gedung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan dan
membandingkan teori serta keterampilan yang didapat dibangku kuliah dengan pelaksanaan
pembangunan suatu proyek di lapangan.
Dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek sering kali timbul masalah-masalah yang
harus segera diselesaikan dilapangan, dalam hal ini mahasiswa dapat melihat secara langsung
teknik pelaksanaan dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh pengawas lapangan pada
proyek tersebut, semua ini tidak didapatkan oleh mahasiswa di bangku kuliah. Tujuan khusus
dari praktek kerja lapangan adalah agar mahasiswa dapat berfikir dan mempunyai wawasan yang
luas mengenai pelaksanaan suatu proyek yang baik yakni menyangkut dengan efesiensi waktu
dan ekonomis.
BAB II
GAMBARAN UMUM
YANG MENUNJANG PELAKSANAAN
Struktur organisasi pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan pada setiap pekerjaan
suatu proyek perlu dibentuk suatu susunan organisasi yang berfungsi mengatur manajemen kerja,
sehingga setiap bagian pekerjaan dapat terkoordinir dengan baik. Dengan demikian unsur-unsur
yang terlibat dalam organisasi tersebut akan memiliki rasa tanggung jawab.
Hubungan antara satu unsur dengan unsur-unsur yang lainnya harus selalu baik dan tidak
melampaui batas wewenang dan kedudukannya sehingga semua pekerjaan dapat selesai tepat
pada waktu yang telah direncanakan, pengelolaan manajemen yang baik juga sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan proyek yang sedang dilaksanakan.
2.1 Struktur Organisasi
Untuk memperlancar pengawasan terhadap pekerjaan proyek pembangunan baru
perpustakaan mahasiswa diperlukan suatu susunan organisasi yang teratur dan jelas. Dalam
struktur organisasi tersebut ada empat unsur yang saling terlibat dan memegang peranan penting
dalam menangani pelaksanaan pekerjaan di lapangan, sehingga pekerjaan di lapangan dapat
terlaksana dengan lancar.
Secara hukum dan fungsional bagian organisasi ini terkait dan bekerja sama sesuai
dengan fungsinya baik secara administrasi maupun dalam pelaksanaan dilapangan.
Adapun unsur-unsur tersebut adalah :
1. Pemilik Proyek (bouwheer)
2. Perencana (konsultan)
3. Pelaksana (kontraktor)
4. Pengawas (direksi)
2.1.1 Pemilik Proyek (Bouwheer)
Pemilik proyek pembangunan RKB SMP N 7 Lhokseumawe
Adapun tugas-tugas pemilik proyek adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap dana proyek selama proyek tersebut berjalan.
b. Dilarang mengadakan ikatan yang mengakibatkan naiknya batas anggaran yang telah
direncanakan.
c. Berhak membatalkan proyek tersebut bila penawaran yang diajukan berlebihan atau melampaui
dana yang tersedia.
d. Berhak memperpanjang waktu pelaksanaan proyek apabila ada laporan dari konsultan pengawas
tentang hambatan pada proyek tersebut.
e. Berkewajiban mengurus surat-surat untuk izin mendirikan bangunan pada pemerintah daerah.
2.1.2 Perencana (Konsultan)
Perencana adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang pelaksanaan konstruksi
yang menerima tugas dari pemilik proyek untuk membuat perencanaan konstruksi maupun
detailnya dan sesuatu yang sifatnya perencanaan. Yang bertindak sebagai perencana pada proyek
ini dipercayakan kepada perencana CV. MULTI ENGENEERING
Adapun tugas dan tanggung jawab perencana adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan gambar kerja dan estimasi anggaran biaya dari gambar kerja tersebut
2. Membantu pemilik proyek dalam tahap pelaksanaan pratender, tender dan post tender
a. Pra tender
1) Membuat/membantu estimasi biaya. Pekerjaan ini adalah tahap pertama mengetahui perkiraan
dana pembangunan proyek.
2) Membahas dan memberi saran atas fasilitas yang telah dibuat.
3) Menyediakan tenaga ahli, seperti arsitek dan kontraktor.
4) Pengamanan biaya dan memberikan saran ekonomi terhadap perubahan design.
5) Membuat rencana biaya dan berkonsultasi dengan arsitek.
b. Tender
1) Membuat Bill of Quantities
2) Menyiapkan formulir-formulir tender.
3) Membantu membuat seleksi kontraktor yang akan ikut tender.
4) Menyiapkan surat-surat undangan tender untuk para kontraktor.
5) Membuat / memberi rekomendasi evaluasi tender untuk masalah non teknis.
c. Post Tender
1) Membuat rencana cash flow pemilik.
2) Membuat pembayaran (termyn) prestasi pekerjaan fisik kontraktor.
3) Menghitung dan menilai pekerjaan yang dilaksanakan.
4) Memeriksa dan menyetujui pekerjaan harian.
5) Menilai pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub-kontraktor.
6) Memeriksa dan menilai bahan bangunan di lapangan yang belum terpasang.
7) Memeriksa dan membuat laporan atas klaim yang diajukan kontraktor.
2.1.3 Pelaksana Proyek ( Kontraktor )
Pelaksana proyek adalah suatu badan resmi yang bergerak dibidang bangunan sesuai
dengan keahliannya, pelaksanaan Proyek Pembangunan baru gedung perpustakaan mahasiswa
dipercayakan kepada PT. LAMNA TAMITA JAYA operasional lapangan pemimpin
perusahaan dibantu oleh pelaksana lapangan dan anggota lainnya. Pelaksana mengkoordinir serta
sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek serta bertanggung jawab langsung kepada
pemimpin proyek. Struktur organisasi pelaksana diperlihatkan pada lampiran.
Adapun tugas kontraktor dalam menangani proyek antara lain adalah :
1. Mengerjakan tiap - tiap jenis pekerjaan sesuai dengan bestek dan gambar kerja.
2. Mendatangkan bahan, peralatan, tenaga kerja dan lain - lain yang diperlukan sehingga
pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai tepat pada waktunya.
3. Mengerjakan perubahan – perubahan yang diperlukan sesuai dengan anjuran direksi.
4. Membayar semua pajak – pajak yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan – ketentuan yang berlaku.
5. Dan lain – lain.
2.1.4 Pengawas ( Direksi )
Pengawas adalah salah satu unsur badan hukum yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh
oleh pemimpin proyek untuk membentuk Direksi Teknik dalam pengawasan di lapangan agar
tidak menyimpang dari gambar rencana. Pada proyek ini sebagai pengawas adalah CV. MULTI
ENGENEERING yang dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada pimpinan proyek.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari pengawas adalah :
1. Mengawasi pekerjaan sesuai dengan gambar rencana.
2. Menyetujui perubahan – perubahan serta penyesuaian di lapangan selama pelaksanaan atas dasar
persetujuan bersama.
3. Membuat laporan harian dan bulanan atas dasar kemajuan pekerjaan.
4. Mengawasi kecepatan waktu penyelesaian.
Dalam hal pembangunan Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan Mahasiswa,
pengawas langsung ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai direksi untuk mengawasi pekerjaan
sampai selesai.
2.2 Hubungan Kerja Antara Unsur-Unsur Pelaksana
Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang telah
ditetapkan. Maka perlu adanya hubungan kerja yang cukup baik antara keempat unsur organisasi
yang berperan dalam pekerjaan tersebut.
Hubungan unsur – unsur ini diperlihatkan atas kedua kedudukan antara lain :
1. Kedudukan masing – masing pihak secara teknis.
2. Kedudukan masing – masing pihak secara hukum.
2.2.1 Kedudukan masing – masing pihak secara teknis
Kedudukan masing – masing pihak secara teknis ini bertujuan untuk menetapkan
komunikasi antara pihak – pihak yang terlibat sesuai dengan jabatan dan tanggung jawabnya.
Ada dua jalur komunikasi yang diterapkan disini, yaitu jalur pemerintah dan jalur komunikasi.
Gambar 2.1 Hubungan kerja antara unsur – unsur pelaksana proyek secara teknik
Dari gambar di atas terlihat bahwa antara pemilik dengan pengawas dan pelaksana
terdapat hubungan vertikal. Dari diagram di atas terlihat bahwa pimpinan proyek
mempercayakan semua masalah kepada perencana.
Apabila pengawas telah ditunjukan oleh pemilik proyek, maka semua masalah di
lapangan diserahkan kepada pengawas dan menjadi tanggung jawabnya, sehingga jika terdapat
kesalahan teknis yang perlu dibicarakan, pemilik proyek tidak dapat langsung memerintahkan
pelaksana, melainkan harus melalui pengawas lapangan yang berkuasa penuh di lapangan.
Perencana (konsultan) dapat memerintahkan pelaksana secara lisan maupun secara
tulisan sesuai dengan wewenangnya untuk kelancaran pekerjaan di lapangan. Jika terjadi suatu
kesalahan dan perintah pengawas tidak dipatuhi maka pengawas dapat mengambil tindakan
administratif dan dapat memberhentikan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Pengawas dan perencana mempunyai hubungan horizontal, sedangkan antara perencana
dengan pelaksana tidak terdapat hubungan komunikasi kerja secara langsung.
2.2.2 Kedudukan masing – masing pihak secara hukum
Secara hukum masing – masing pihak mempunyai kedudukan yang sama dan terikat
kontrak sehingga pekerjaan yang telah disepakati dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kedudukan masing – masing pihak secara hukum diperlihatkan pada bagan di bawah ini
Gambar 2.2 Kedudukan masing – masing pihak secara hukum
Pemimpin proyek dengan pengawas bertindak atas dasar jalur teknik, demikian juga
antara pengawas dan pelaksana. Untuk jalur non teknik dilakukan antara pemilik proyek dengan
kontraktor (pelaksana).
2.3 Pelelangan
Pelelangan adalah suatu sistem penawaran, dimana kontraktor yang diundang diberikan
kesempatan untuk melakukan pengajuan syarat – syarat administrasi yang diperlukan sebesar
harga penawaran yang diajukan. Tujuan dari pelelangan ini adalah agar terdapat persaingan
antara kontraktor lain untuk mengajukan permohonan. Dalam hai ini yang memenangkan tender
adalah PT. LAMNA TAMITA JAYA.
2.4 Pelaksanaan Di Lapangan
Pada pelaksanaan proyek di lapangan, pelaksana tidak langsung membawahi para tukang
akan tetapi menunjuk kepala tukang untuk memimpin pekerjaan di lapangan. Mengenai bahan –
bahan seperti pasir dan kerikil yang akan digunakan pada proyek ini ditimbun di lokasi di sekitar
lokasi proyek, sedangkan semen dan besi tulangan disimpan di dalam gudang bahan yang dibuat
disekitar lokasi proyek. Sedangkan jadwal kerja harian para buruh diatur oleh kontraktor dan jam
kerjanya berlangsung dari 8.00 s/d 12.00 WIB, kemudian istirahat dan dilanjutkan kembali dari
jam 14.00 s/d 16.30 WIB. Sistem pembayaran upah kepada pekerja dilakukan dengan sistem
bulanan. Untuk menjaga keamanan pada proyek dipekerjakan 3 orang penjaga, yang merangkap
sebagai penerima barang masuk ke proyek.
2.5 Time Schedule
Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan mengetahui
kemajuan pelaksanaan pekerjaan maka dibuatlah jadwal pekerjaan (Time Schedule). Time
Schedule untuk pekerjaan dan rencana dibuat oleh kontraktor.
Pada proyek pembangunan baru gedung perputakaan mahasiswa jadwal kerjanya masih
sesuai dengan time schedule yang telah dibuat karena material yang didatangkan sesuai dan
tepat pada waktunya hal ini dapat memperlancar sistem pengerjaan tukang.
2.6 Pengaturan Pemasukan Bahan
Kelancaran pelaksanaan pembangunan sebuah proyek tidak terlepas dari sistem
pengaturan pengadaan bahan dan barang. Apabila pekerjaan ini terhambat akan membuat
penyelesaian proyek semakin lama. Untuk mengantisipasi hal ini, maka sebelum pelaksanaan
proyek kontraktor harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
1. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mendistribusikan bahan atau barang untuk
kebutuhan proyek selambat – lambatnya 4 hari sebelum dilaksanakan pekerjaan.
2. Kontraktor wajib men-survey keadaan lokasi serta wajib membangun gudang penempatan bahan
yang di order
3. Kontraktor wajib membangun sebuah gudang untuk menyimpan bahan atau barang
4. Kontraktor wajib menempatkan beberapa petugas pengawas material, agar pemasukan dan
pengeluaran bahan dapat terkoordinir dengan baik.
5. Material seperti pasir dari krueng mane dan kerikil diambil dari krueng sawang , pada
pengecoran semua bangunan materialnya semua diaduk dengan menggunakan molen yang telah
tersedia beberapa buah.
2.7 Pengadaan Peralatan
Untuk kelancaran pembangunan proyek, sangat diperlukan berbagai macam peralatan
baik alat berat maupun manual. Dalam pelaksanaan proyek alat yang digunakan seperti
Exsafator, molen dan alat – alat sederhana lainnya seperti cangkul, skop, tang, meteran, gerobak
dorong, serta peralatan lainnya yang mendukung pelaksanaan proyek disediakan oleh
kontraktor.
2.8 Penempatan Penulis
Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan ini yang berdasarkan kepada surat
keputusan Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe Tanggal 26 September 2013, yang
ditujukan kepada Direktur PT. LAMNA TAMITA JAYA. Penulis ditempatkan di lapangan
sebagai asisten lapangan dan pekerjaan ini diamati selama kurang lebih 3 minggu, terhitung
mulai tanggal 26 september s/d 19 oktober 2013, tertera pada lampiran.
2.9 Ruang Lingkup Pekerjaan
Proyek Pembangunan RKB SMP N 7 Lhokseumawe tersebut mempunyai 2 gedung yaitu
gedung A dan gedung B, adapun ruang lingkup antara kedua gedung tersebut sama, berikut ini
ruang lingkup pekerjaan terdiri dari :
2.9.1 Pekerjaan persiapan
Dalam pekerjaan persiapan meliputi mobolisasi dan demobilisasi, pemotongan
denganexcavator, pengukuran, pembersihan lokasi, pemasangan bowplank,
pembuatan direksikeetmobilisasi dan pembuatan nama proyek.
Sebelum galian tanah untuk pondasi dilaksanakan, terlebih dahulu harus dilakukan
pengukuran dikarenakan lokasi proyek berbukit terlebih dahulu dilakukan pemotongan bukit
menggunakan alat berat yaitu excavator kemudian pemasangan bowplank agar As pondasi dan
kolom dapat tepat seperti gambar rencana. Agar memudahkan pelaksanaan pekerjaan dan
administrasi lapangan maka dibuat direksikeet.
2.9.2 Pekerjaan tanah dan pondasi
Pekerjaan ini meliputi galian pondasi, urugan kembali, urugan pasir bawah lantai kerja
pondasi dan sloof, urugan tanah dalam bangunan, penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga
kerja, bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan galian, penimbunan
kembali dan pengisian/pengurugan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil/elevasi
yang ditentukan.
2.9.3 Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan ini meliputi beton bertulang Plat Dinding Sumuran, beton bertulang Pondasi Tapak,
beton bertulang Kolom, beton bertulang Sloof, beton bertulang Kolom, Balok Late, beton
bertulang Balok Lantai, Plat Lantai, Ring Balok, dan beton bertulang Top Gevel
2.9.4 Pekerjaan pasangan dan plasteran
Untuk pekerjaan pasangan bata dipakai dengan campuran 1 : 4 dan 1: 2 semen, pasir dan
air yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan. Pasangan batu bata adukan 1 : 2 dipasang
setinggi 60 cm dari permukaan lantai (trasram). Sedangkan pasangan batu bata adukan 1 : 4
dipasang pada dinding yang tidak berhubungan langsung dengan air. Batu bata yang digunakan
adalah batu bata setempat dengan kualitas terbaik yang disetujui pengawas, yaitu siku dan sama
ukurannya. Pada pekerjaan plasteran campuran 1 : 4 digunakan pada dinding, sedangkan untuk
daerah basah ( berhubungan dengan air ) digunakan campuran 1 : 2. Ketebalan plasteran untuk
seluruh konstruksi minimal 10 mm, termasuk lapisan acuan kecuali ditentukan lain dalam
gambar rencana.
2.9.5 Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan tanah timbun bawah lantai dasar, pasir urugan bawah
lantai, dan untuk pekerjaan pada lantai pertama ini yaitu penggunaan beton tumbuk dibawah
lantai keramik setinggi 12cm, sedangkan untuk pekerjaan pemasangan keramik untuk lantai I
dan II menggunakan keramik berukuran 40 x 40 cm, dan keramik 40 x 40 anti slip pada bagian
selasar gedung.
2.9.6 Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci
Pekerjaan pintu ini meliputi pemasangan kosen pintu, daun pintu, ventilasi kaca di atas
pintu, kunci, pegangan, engsel dan pacok pintu, sedangkan untuk pekerjaan pemasangan jendela
sendiri juga ada pemasangan kosen, daun jendela, ventilasi kaca, ensel, grendel, hak angin
tarikan jendela, dan kaca 5mm.
2.9.7 Pekerjaan Atap dan Plafond
Adapun bagian dari pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka kuda kuda dengan
menggunakan bahan dari baja ringan, penutup atap genteng metal 0.30, rabung metal 0.30, dan
lisplang kayu, pemasangan rangka plafond, plafond gypsum 9mm dan yang terakhir yaitu list
plafond.
2.9.8 Pekerjaan Instalasi Listrik
Pekerjaan ini meliputi pemasangan lampu TL 40 dan 20 W, saklar lampu, stok kontak,
dan penangkal petir.
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN YANG DIIKUTI
Proyek Pembangunan RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE yang telah diikuti oleh
penulis melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diikuti penulis selama ± 4 (empat) minggu.
Adapun kegiatan – kegiatan yang penulis ikuti selama Praktek Kerja Lapangan yang
dimulai dari tanggal 26 September sampai dengan 22 Oktober 2013 meliputi ruang lingkup
pekerjaan Beton Bertulang, pekerjaan tersebut terdiri dari beberapa item pekerjaan antara lain :
1. Pekerjaan Kolom
2. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
3.1 Pekerjaan Kolom
Pada Praktek Kerja Lapangan ini penulis mengikuti praktek pekerjaan kolom. Pekerjaan
kolom dikerjakan setelah pekerjaan plat lantai selesai. Pekerjaan kolom merupakan pekerjaan
beton bertulang yang sangat penting atau berpengaruh pada suatu konstruksi suatu bangunan.
Kolom adalah beton penyangga atau tiang bagi suatu konstruksi bangunan dan
merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral yang sangat diperlukan sekali
ketelitian dan presisinya. Pekerjaan ini memerlukan waktu 9 hari. Dalam pekerjaan kolom ini
terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan. Tahapan-tahapan tersebut meliputi :
3.1.1 Pekerjaan pembesian kolom
Pada pekerjaan ini, besi yang telah dipotong lalu dibentuk (bending) kemudian dirangkai
dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Perakitan
besi dilakukan dilokasi pemasangan kolom tersebut, hal ini dilakukan untuk memudahkan
pekerjaan dan untuk menghemat waktu.
Pekerjaan kolom ini terdiri dari 3 type :
a. Kolom K1
Dimensi 35 x 45 cm
Atas 3 Ø 16 mm
Tengah 4 Ø 16 mm
Bawah 3 Ø 16 mm
Behel Ø 8 - 15
b. Kolom K2
Dimensi 25 x 25 cm
Atas 3 Ø 14 mm
Tengah 2 Ø 14 mm
Bawah 3 Ø 14 mm
Behel Ø 8 - 15
c. Kolom Praktis (KP)
Dimensi 13 x 13 cm
Atas 2 Ø 12 mm
Bawah 2 Ø 12 mm
Behel Ø 6 – 5
Pekerjaan pembesian kolom diawali dengan pemotongan dan pembengkokan besi yang
dilakukan di lokasi proyek di lapangan terbuka. Tulangan dan sengkang akan dipakai terlebih
dahulu diukur lalu dipotong dan dibentuk dan panjang yang diinginkan. Tulangan dan sengkang
yang telah dibentuk dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dipasang ataupun dirangkai.
Adapun alat yang dipakai pada pembesian kolom yaitu meja pembengkokan, alat
pembengkok besi, alat pemotong besi, meteran, kawat, tang kakak tua dengan bahan yaitu besi
polos.Tenaga kerja dalam pelaksanaan pembesian kolom berkisar antara 4 – 6 orang pekerja
3.1.2 Pembuatan dan pemasangan bekisting kolom
Pekerjaan mal dilakukan setelah pekerjaan pembesian selesai. Papan mal untuk kolom
dibuat sesuai bentuk dan ukuran kolom yang direncanakan, papan mal terbuat dari kayu 2/20 cm.
Untuk mendapatkan ukuran mal yang sesuai dengan kolom, papan ini disusun tegak dengan
memakai plat kayu ukuran 5/7 tiap jarak 50 cm, setiap sisi dan panjang mal yang dibuat sesuai
dengan tinggi kolom.
Pembuatan papan mal dibuat dengan menggunakan peralatan tukang. Cetakan yang telah
selesai, dibawa ke lokasi pekerjaan dan dipasang sesuai dengan posisi tulangan yang telag
dipasang seluruhnya. Untuk memeriksa tegak lurusnya mal digunakan unting-unting yang telah
diikatkan dengan benang yang kemudian digantung pada papan mal. Bila jarak antara benang
dengan papan mal di bagian bawah dan atas telah sama, bearti papan ini telah tegak lurus, maka
mal tersebut disokong pada sisi-sisinya dengan kayu 5/7 cm, sehingga aman terhadap pergeseran
pada saat pengecoran.
Dalam pekerjaan pemasangan mal ini diperlukan 3 orang tenaga kerja untuk 5 buah mal.
Pekerjaan pemasangan mal ini waktu pelaksanaannya berselangan dengan pengecoran kolom.
Hal ini dilakukan karena jumlah cetakan terbatas. Jadi mal yang sudah pernah dipakai bisa
digunakan lagi pada pengecoran kolom berikutnya.
3.1.3 Pekerjaan pengecoran kolom
Pengecoran akan segera dilaksanakan setelah pembesian dan pemasangan mal. Sebelum
dilakukan pengecoran terlebih dahulu diperiksa pembesian dan mal untuk menghindari
terjadinya kesalahan dalam pengecoran. Papan mal harus kokoh dan benar.
Adukan campuran pengecoran berpedoman pada data mix design yang telah diteliti. Dari
hasil penelitian tersebut adukancampuran yang dipakai adalah campuran 1 semen, 2 pasir dan 3
kerikil dengan mutu beton K-225. Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan
dicor harus bersih dan bebas dari kotoran dan bagian beton yang lepas. Bagian-bagian yang akan
ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan
perlengkapan lainnya). Adukan semen dituangkan ke dalam cetakan dengan menggunakan
ember setelah menggunakan palu dipakai sebagai penggetar semen agar merata.
Peralatan yang digunakan adalah ember, gerobak sorong, ruskam, kayu, sendok spasi,
skop dan alat-alat lain yang mendukung. Untuk campuran diaduk langsung dilapangan kemudian
diangkat ke lokasi pengecoran dilantai dua dengan menggunakan ember. Tenaga kerja yang
dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah 1 orang mandor, 1 orang pengawas, 1 orang kepala tukang,
2 orang tukang dan 8 orang pekerja.
3.1.4 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Pekerjaan pembongkaran bekisting kolom ini dilakukan setelah beton 2 - 3 hari.
Pekerjaan ini dilakukan hati-hati agar bekisting tidak rusak. Pembongkaran tidak dilakukan
sekaligus yaitu dengan membongkar keempat sisi bekisting sekaligus melainkan dengan
membongkar salah satu sisi bekisting kemudian diikuti dengan sisi depan dan sisi kiri dan diikuti
sisi kanan, hal ini dilakukan karena bekisting kolom tersebut saling mengait satu sisi dengan sisi
depannya. Agar memudahkan pembongkaran, pekerja menggunakan linggis. Bekisting yang
telah dibongkar lalu dibersihkan dan disimpan pada tempat yang terlindung agar dapat digunakan
pada pekerjaan berikutnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 3 orang pekerja.
3.1.5 Perawatan Beton
Perawatan beton dilakukan setelah beton mengeras, yaitu kira-kira 2 hari setelah
pengecoran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengeringan bidang-bidang beton
yang dapat menyebabkan retak-retak pada beton. Perawatan kolom ini dilakukan dengan cara
menyiram air kepermukaan beton selama 3 hari. Perawatan beton segera dimulai setelah
pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling
sedikit 2 (dua) minggu jika tidak ditentukan lain, tetapi sejauh pengamatan penulis, perawatan
beton di lapangan tidak dilakukan sama sekali.
3.2 Pekerjaan Pada Balok Dan Plat Lantai II
Pekerjaan pada balok dan plat lantai II meliputi :
1. Pemasangan bekisting balok dan plat lantai
2. Pembesian balok dan plat lantai
3. Pengecoran balok dan plat lantai
4. Pekerjaan perawatan
3.2.1 Pemasangan bekisting balok dan plat lantai II
Metode Pembuatan bekisting pada dasarnya adalah bagaimana cetakan beton dapat
memikul beban beton diatasnya terutama pada plat saat pengecoran. Oleh sebab itu papan
bekisting menggunakan kayu keras dengan kualitas baik (rata,kokoh dan baik). Ini bertujuan agar
diperoleh hasil beton yang rapi. Dengan hasil ini, finishing beton akan lebih mudah dan cepat
terselesaikan.
Untuk plat struktur menggunakan kayu bekisting Multipleks 9 mm, dengan perancah
scafolding, horrybeam, serta pipe support. Pembentukan mal dilakukan diatas frame yang telah
diletakkan dibawahnya, sedangkan pada bagian sisi atas dibiarkan terbuka untuk pengecoran.
Mal harus datar agar menghasilkan kotak mal yang baik. Antara tripleks satu dengan tripleks
yang lainnya harus rapat dan dipakai selotip karna tidak boleh ada rongga atau celah, agar
adukan beton tidak merembes keluar mal. Pemasangan bekisting dilakukan sebelum pemasangan
tulangan, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Peralatan
yang dibutuhkan saat pembuatannya adalah gergaji, palu, meteran,waterpass, pahat kayu, dan
lain-lain yang dianggap perlu. Adapun bahan-bahannya adalah tripleks 9mm, dolken kayu φ 8,
Kayu kelas III, Balok kayu kelas II, Paku kayu 5cm – 12 cm, Minyak bekisting, dan lain-lain.
Pada pekerjaan ini pekerja yang dibutuhkan mencapai 25-30 orang. Dengan alat yang
digunakan palu, tang kakak tua, linggis. Dalam sehari pekerja dapat mengecor sebanyak 10 m3
.
3.2.2 Pembesian balok dan plat lantai II
Pemotongan dan pembengkokan tulangan balok lantai dan Plat lantai dilakukan dilokasi
kerja. Tulangan-tulangan yang telah dibentuk diangkat ke atas papan bikisting untuk dirangkai
sesuai dengan gambar rencana yang menggunakan kawat beton berdiameter 1
mm. Pekerjaan pembesian balok dan plat lantai II dikerjakan setelah pengecoran sloof dan
kolom sudah diselesaikan. Pembesian balok dan plat lantai II menurut ukuran penampang seperti
yang tercamtum pada gambar rencana.
Pekerjaan balok dan plat lantai II ini terdiri dari 3 tipe yaitu:
Balok lantai (BL1)
Dimensi 30 x 50 cm
Tulangan atas 5 Ø 16 mm
Tulangan tengah 4 Ø 16 mm
Tulangan bawah 3 Ø16
Beugel Ø8-10 mm
Balok Lantai (BL2)
Dimensi 30 x 50
Tulangan atas 4 Ø 16 mm
Tulangan tengah 4 Ø 16 mm
Tulangan bawah 3 Ø16
Beugel Ø 8-10 mm
Balok lantai (BLT)
Dimensi 13 x 13 cm
Tulangan atas 2 Ø 10 mm
Tulangan bawah 3 Ø 10 mm
Beugel Ø6-12 mm
Pada pembesian plat lantai dan balok, tulangan yang telah disiapkan langsung
dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan dimensinya.
Besi yang digunakan pada plat lantai adalah besi berdiameter 10 mm. Pembuatan nya
langsung dilakukan diatas bikisting lantai yang telah dibuat. Untuk menjaga agar kedudukan
rangkaian tulangan tidak menempel pada bikisting , maka setiap jarak 50 cm dipasang beton tahu
yang adukannya 1 pc : 2 ps dengan ketebalan 3 cm dibawah tulangan lapisan bawah.
Adapun alat yang dipakai pada pembesian balok dan plat lantai II yaitu meteran, kawat,
tang kakak tua dengan bahan yaitu besi ulir dan besi polos.
Volume pekerjaan pada pembesian balok dan plat lantai II untuk dimensi 30x50 cm kira-
kira dalam 1 hari mencapai 10 m3
. Untuk dimensi 50x30 cm kira-kira dalam 1 hari mencapai
2,16 m3
. Tenaga kerja dalam pelaksanaan pembesian sloof berkisar antara 6 – 12 orang pekerja.
Dengan 1 orang mandor, 1 orang kepala tukang.
3.2.3 Pengecoran balok dan plat lantai II
Sebelum pengecoran dimulai hendaklah semua bikisting dibersihkan dari kotoran-kotoran
yang melekat dan juga diadakan pemeriksaan letak tulangan maupun letak bikisting. Pengecoran
balok dan plat lantai II yang merupakan beton struktural menggunakan mutu beton K 250 yang
campurannya diperoleh dari hasil Mix design, Mix design harus dilakukan di laboratorium yang
berwenang dan independent, perbandingan campuran adalah 1:2:3 terdiri dari 1 zak semen, 2
tong pasir, 3 tong kerikil. untuk selimut beton dipakai 3 cm, dengan slump test (12±2)
cm. pengecoran harus dilakukan sesuai prosedur karena sangat berpengaruh kepada kekakuan
bangunan. Peralatan yang digunakan adalah molen, vibrator, ember, gerobak sorong, ruskam,
kayu, sendok spasi, skop dan alat-alat lain yang mendukung.
Volume pada pengecoran balok dan plat lantai II dalam 1 hari biasanya mencapai 8 m3
.
Dengan pekerja mencapai 20-30 orang pekerja. Adapun alat yang digunakan dalam pengecoran
balok dan plat lantai II antara lain molen, cangkul, skrop, timba, selang air, dengan bahan yang
digunakan berupa air, pasir, kerikil dan semen.
BAB IV
MASALAH YANG TIMBUL DAN PEMECAHANNYA
Permasalahan merupakan suatu hal yang tidak mungkin dipisahkan dari suatu kegiatan
atau pelaksanaan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Sebagaimana kita ketahui setiap pekerjaan
konstruksi pasti mengalami permasalahan–permasalahan, baik itu secara besar maupun kecil.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini banyak mengalami permasalahan di Proyek
Pembangunan RKB SMP N 7 Lhokseumawe.
4.1 Permasalahan
Masalah yang timbul adalah sebagai berikut :
1. Penepatan material yang kurang terlindungi dari teik matahri dan guyuran hujan, sehingga besi
cepat berkarat.
2. Material di letakkan di halaman sekolah dimana tempat tersebut adlah tempat bermain siswa
siswi dikala waktu istirahat.
3. Tidak dilakukannya perawatan beton
4.2 Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah diatas dilakukan pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Pihak kontrktor harusnya menyediakan gudang/tempat penyimpan barang agar lebih terawatt
dan aman dari anak anak.
2. Sebagian material tidak dihamparkan begitu saja melainkan ditimbun dengan baik dan terpisak
antara pasir dan kerikil agar tidak tercampur.
3. Ketersedian material harus sesuai dengan time schedule dan biasanya terkait dengan keadaan
cuaca dan transportasi. Sebaiknya keterlambatan material dapat dicegahdengan pengaturan
jadwal pemasukan material, agar tidak terjadi keterlambatan karena sangat merugikan bagi pihak
kontraktor. Jadi sebaiknya jauh hari sebelum pekerjaan dilaksanakan, penjadwalan kedatangan
material sudah direncanakan, termasuk material yang didatangkan dari pabrik. Ketika tidak ada
pekerjaan yang diperlukan para pekerja langsung mengalihkan pelaksanaan pekerjaan yang lain
dan kontraktor harus membuat jadwal bahan agar tidak ada bahan yang terlambat.
4. Dalam RKS pasal 13 ayat 3 mengenai perawatan beton dikatakan bahwa perawatan beton
segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus
menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu. Perawatan beton dilakukan dengan cara
menyiram air kepermukaan beton selama 3 hari. Perawatan beton sangat penting dilakukan,
karena dapat mencegah pengeringan bidang – bidang beton yang dapat menyebabkan retak –
retak pada beton.
5. Dalam pekerjaan konstruksi dilapangan hujan merupakan suatu hambatan dimana pada saat
hujan pekerjaan tidak dapat aktif dan baik. Sebaiknya kontraktor haruslah mempelajari keadaan
cuaca, jika hujan harus mempersiapkan tenda/terpal sebagai penutup pada saat pengecoran untuk
melindungi beton.
BAB V
PENUTUP
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis merasakan manfaat yang sangat
besar sekali, karena dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan
praktek sebenarnya di lapangan.
Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan selama 3 (tiga) minggu,
penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan suatu proyek melibatkan beberapa unsur organisasi antara lain pemilik
proyek, konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana proyek.
2. Pekerjaan pemotongan, pembengkokan dan pengkaitan besi tulangan dilakukan cukup baik dan
teliti.
3. Besi yang digunakan dilapangan sesuai dngan gambar rencana.
4. Komunikasi antara pengawas dan pekerja di lapangan dipandang perlu agar terciptanya
hubungan yang baik dan pekerjaan dapat berjalan lancar.
5. Material yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah material yang bermutu baik, bebas dari
unsur-unsur yang dapat merusak beton seperti lumpur dan lain-lain. Karena material yang
mutunya tidak baik akan mengakibatkan kekuatan mutu beton.
5.2 Saran – saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis utarakan sebagai berikut:
1. Pengadaan material di lapangan hendaknya disesuaikan dengan jadwal kerja dan volume
pekerjaan
2. Penumpukan dan penempatan material seperti pasir dan kerikil hendaknya tidak langsung di atas
tanah sebaiknya diberikan alas dibawahnya hal ini untuk menghindari tercampurnya tanah saat
pengambilan material tersebut sehingga tidak mempengaruhi akan mutu beton.
3. Penyedian tenaga kerja pada suatu pekerjaan hendaknya disesuaikan dengan volume pekerjaan,
agar dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
4. Kepala tukang hendaknya mengontrol pekerjaannya secara rutin supaya tidak terjadi
penyimpangan, sehingga mengurangi mutu pekerjaan tersebut.
5. Kontraktor sebelum melakukan proyek hendaknya lebih mempertimbangan akan tersedianya
bahan dan peralatan, agar proyek dapat berjalan lancar dan efektif sebagaimana seperti yang
telah direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Safrawati, 2008. Proyek Lanjutan Pembangunan Gudang Penyimpanan Bahan
Praktikum Mahasiswa Seluas 815 M2
, Politeknik Negeri Lhokseumawe,
Buket Rata Lhokseumawe.
Nurdin Sari, 2009. Proyek Pembangunan Gedung Asrama Tahfidhil Qur’an Tahap I Lhoksukon
Kabupaten Aceh Utara, Politeknik Negeri Lhokseumawe. Buket Rata Lhokseumawe.
PT. Lamna Tamita Jaya , 2013. Proyek Pembangunan RKB smp negeri 7 lhokseumawe,Lhokseumawe.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar BangunanLaporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunancaturprasetyo11tgb1
 
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri di KPU Kota Semarang
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri di KPU Kota SemarangLaporan Kegiatan Praktik Kerja Industri di KPU Kota Semarang
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri di KPU Kota SemarangAnisa Khoirul Amin
 
3 buku pedoman pkl 2016
3 buku pedoman pkl 20163 buku pedoman pkl 2016
3 buku pedoman pkl 2016Pandu Wiza
 
Laporan psg patrick xi tkj 3
Laporan psg patrick xi tkj 3Laporan psg patrick xi tkj 3
Laporan psg patrick xi tkj 3Patrick Haumptman
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranitemagil
 
Isi laporan pklku
Isi laporan pklkuIsi laporan pklku
Isi laporan pklkusyahrul2405
 
Laporan kegiatan praktek kerja industri
Laporan kegiatan praktek kerja industriLaporan kegiatan praktek kerja industri
Laporan kegiatan praktek kerja industriHamka Cadaz
 
Panduan FYP Adtec Shah Alam
Panduan FYP Adtec Shah AlamPanduan FYP Adtec Shah Alam
Panduan FYP Adtec Shah AlamKota Kinabalu
 
Buku jurnal pkl siswa
Buku jurnal pkl siswaBuku jurnal pkl siswa
Buku jurnal pkl siswaNunung Jamil
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Shofi Asriani
 
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4Shahril Majid
 
Laporan magang Zubaidah SMK Al- Baisuny 2019-2020
Laporan magang Zubaidah SMK Al- Baisuny 2019-2020Laporan magang Zubaidah SMK Al- Baisuny 2019-2020
Laporan magang Zubaidah SMK Al- Baisuny 2019-2020ahmad riadi
 
Laporan prakerin 2018
Laporan prakerin 2018Laporan prakerin 2018
Laporan prakerin 2018Hery Purwanto
 
Assalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrAssalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrAvivah Vivah
 

La actualidad más candente (20)

Pkl bab 1
Pkl bab 1Pkl bab 1
Pkl bab 1
 
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar BangunanLaporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
 
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEKBAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
 
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri di KPU Kota Semarang
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri di KPU Kota SemarangLaporan Kegiatan Praktik Kerja Industri di KPU Kota Semarang
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri di KPU Kota Semarang
 
3 buku pedoman pkl 2016
3 buku pedoman pkl 20163 buku pedoman pkl 2016
3 buku pedoman pkl 2016
 
Laporan psg patrick xi tkj 3
Laporan psg patrick xi tkj 3Laporan psg patrick xi tkj 3
Laporan psg patrick xi tkj 3
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
 
Laporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyahLaporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyah
 
Isi laporan pklku
Isi laporan pklkuIsi laporan pklku
Isi laporan pklku
 
Laporan kegiatan praktek kerja industri
Laporan kegiatan praktek kerja industriLaporan kegiatan praktek kerja industri
Laporan kegiatan praktek kerja industri
 
Panduan FYP Adtec Shah Alam
Panduan FYP Adtec Shah AlamPanduan FYP Adtec Shah Alam
Panduan FYP Adtec Shah Alam
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
Buku jurnal pkl siswa
Buku jurnal pkl siswaBuku jurnal pkl siswa
Buku jurnal pkl siswa
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
 
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
CONTOH LAPORAN DLKM OPERASI SISTEM KOMPUTER IT-020-4
 
Laporan magang Zubaidah SMK Al- Baisuny 2019-2020
Laporan magang Zubaidah SMK Al- Baisuny 2019-2020Laporan magang Zubaidah SMK Al- Baisuny 2019-2020
Laporan magang Zubaidah SMK Al- Baisuny 2019-2020
 
Laporan prakerin 2018
Laporan prakerin 2018Laporan prakerin 2018
Laporan prakerin 2018
 
Assalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrAssalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wr
 
Contoh laporan prakerind
Contoh laporan prakerindContoh laporan prakerind
Contoh laporan prakerind
 

Similar a Laporan praktek kerja lapangan

Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164Hilmi Raditya
 
Jurnal evaluasi akselerasi pelaksanaan pembangunan proyek berdasarkan time s...
Jurnal evaluasi akselerasi pelaksanaan pembangunan proyek berdasarkan  time s...Jurnal evaluasi akselerasi pelaksanaan pembangunan proyek berdasarkan  time s...
Jurnal evaluasi akselerasi pelaksanaan pembangunan proyek berdasarkan time s...vichytekege
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 
11 bab 3 gambaran umum proyek
11 bab 3 gambaran umum proyek 11 bab 3 gambaran umum proyek
11 bab 3 gambaran umum proyek vieta_ressang
 
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdfssuser70e6c7
 
2463-6747-1-PB.pdf
2463-6747-1-PB.pdf2463-6747-1-PB.pdf
2463-6747-1-PB.pdfSuryoNegoro3
 
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKDEDE IRYAWAN
 
Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyek
Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyekKd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyek
Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyekAsnal Effendi
 
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrBAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrjulvanidaman001
 
Laporan Hikam KP fix Bab 1 dan 2.docx
Laporan Hikam KP fix Bab 1 dan 2.docxLaporan Hikam KP fix Bab 1 dan 2.docx
Laporan Hikam KP fix Bab 1 dan 2.docxYodiSATRIAIMANI1
 
Tinjauan Manajemen Proyek
Tinjauan Manajemen ProyekTinjauan Manajemen Proyek
Tinjauan Manajemen Proyekwildancuk
 
Bab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakBab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakmitrakawasa
 

Similar a Laporan praktek kerja lapangan (20)

Kp aput
Kp aputKp aput
Kp aput
 
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
 
Jurnal evaluasi akselerasi pelaksanaan pembangunan proyek berdasarkan time s...
Jurnal evaluasi akselerasi pelaksanaan pembangunan proyek berdasarkan  time s...Jurnal evaluasi akselerasi pelaksanaan pembangunan proyek berdasarkan  time s...
Jurnal evaluasi akselerasi pelaksanaan pembangunan proyek berdasarkan time s...
 
1.eas
1.eas1.eas
1.eas
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 
EAS - MPPL
EAS - MPPLEAS - MPPL
EAS - MPPL
 
11 bab 3 gambaran umum proyek
11 bab 3 gambaran umum proyek 11 bab 3 gambaran umum proyek
11 bab 3 gambaran umum proyek
 
Eas
EasEas
Eas
 
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
 
2463-6747-1-PB.pdf
2463-6747-1-PB.pdf2463-6747-1-PB.pdf
2463-6747-1-PB.pdf
 
Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)
 
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
 
Manajemen Proyek
Manajemen ProyekManajemen Proyek
Manajemen Proyek
 
Landasan teori earn value
Landasan teori earn valueLandasan teori earn value
Landasan teori earn value
 
Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyek
Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyekKd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyek
Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyek
 
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrBAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
 
Laporan Hikam KP fix Bab 1 dan 2.docx
Laporan Hikam KP fix Bab 1 dan 2.docxLaporan Hikam KP fix Bab 1 dan 2.docx
Laporan Hikam KP fix Bab 1 dan 2.docx
 
Tinjauan Manajemen Proyek
Tinjauan Manajemen ProyekTinjauan Manajemen Proyek
Tinjauan Manajemen Proyek
 
Eas
EasEas
Eas
 
Bab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakBab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kak
 

Último

DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 

Último (20)

DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 

Laporan praktek kerja lapangan

  • 1. Laporan Praktek Kerja Lapangan PROYEK PEMBANGUNAN RKB SMPN 7 LHOKSEUMAWE Diajukan untuk memenuhi Syarat-syarat Kurikulum Semester V Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe Oleh : RAZUL FUZARI Nim :1122401040 Jurusan :Teknik Sipil Pogram Studi :Kontruksi Bangunan Gedung KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
  • 2. 2013 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menerangkan hal-hal yang menyangkut dengan latar belakang Proyek Pembangunan RKB SMP NEGERI7 LHOKSEUMAWE 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global semakin pesat, hal ini menuntut perhatian besar dari pemerintah untuk meningkatkan pendidikan anak dalam negeri sehingga tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain di dunia, sebagai Negara berkembang Indonesia lebih menitik beratkan pembangunan pada sektor pendidikan. Dalam hal ini yang menjadi prioritas utama adalah sarana infrastruktur seperti pembangunan Ruang Kelas Baru. Seperti halnya Proyek Pembangunan RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE meningkatkan mutu pendidikan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Proyek pembangunan RKB tersebut sangatlah beralasan, dikarenakan selama ini SMP NEGERI 7 Lhokseumawe masih kurang ruang kelas belajar, dengan dibangunnya RKB ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengdaftarkan anak anak mereka ke sekolah tersebut. 1.2 Lokasi Proyek Proyek pembanguna gedung RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE berada di kawasan padat penduduk, yaitu berada di jalan mesjid cunda 100M dari jalan merdeka, dan bertempat di desa uteunkot. Adapun batas-batas bangunannya sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan perumahan penduduk b. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk c. Sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk d. Sebelah barat berbatasan dengan perumahan penduduk 1.3 Sumber Dana Pengadaan dana untuk peningkatan sarana dan prasarana fisik Proyek Pembangunan RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE merupakan salah satu proyek yang di danai dari APBA ( otsus ) dengan Total anggaran biaya keseluruhan adalah sebesar Rp. 2.798.694.000 ( dua milyar tujuh ratus Sembilan puluh delapan juta enam ratussembilan puluh empat ribu rupiah
  • 3. ) yang mana pengawasannya dilaksanakan oleh CV. MULTI ENGINEERING serta pelaksana pembangunan gedung ini dilakukan oleh PT. LAMNA TAMITA JAYA dan perencananya diserahkan kepada CV.MULTI ENGINEERING 1.4 Tujuan Dibangun Proyek Pembangunan proyek ini untuk menambah ruangan di sekolah tersebut, dan dengan adanya pembangunan tersebut maka akan menambah daya tamping pelajar di sekolah tersebut. Adapun tujuan khusus proyek tersebut adalah : a. Dengan selsainya proyek ini di harapkan dapat membantu meningkatkan penerimaan siswa di sekolah tersebut. b. Dengan selasainya proyek ini maka pogram pemerintah untuk meningkatkan masyarakat yang cerdas dan bermoral dapat terwujudkan. c. Dapat meningkatkan Kualitas dan Fasilitas pendidikan di Kota Lhokseumawe dan khususnya provinsi NAD 1.5 Tujuan Praktek Kerja Lapangan Praktek kerja lapangan merupakan salah satu kegiatan yang harus diikuti untuk memenuhi sebagian dari kurikulum pada semester V Jurusan Teknik Sipil Program Studi DIII Teknik Sipil Konsentrasi Bangunan Gedung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan dan membandingkan teori serta keterampilan yang didapat dibangku kuliah dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek di lapangan. Dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek sering kali timbul masalah-masalah yang harus segera diselesaikan dilapangan, dalam hal ini mahasiswa dapat melihat secara langsung teknik pelaksanaan dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh pengawas lapangan pada proyek tersebut, semua ini tidak didapatkan oleh mahasiswa di bangku kuliah. Tujuan khusus dari praktek kerja lapangan adalah agar mahasiswa dapat berfikir dan mempunyai wawasan yang luas mengenai pelaksanaan suatu proyek yang baik yakni menyangkut dengan efesiensi waktu dan ekonomis. BAB II GAMBARAN UMUM YANG MENUNJANG PELAKSANAAN Struktur organisasi pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan pada setiap pekerjaan suatu proyek perlu dibentuk suatu susunan organisasi yang berfungsi mengatur manajemen kerja,
  • 4. sehingga setiap bagian pekerjaan dapat terkoordinir dengan baik. Dengan demikian unsur-unsur yang terlibat dalam organisasi tersebut akan memiliki rasa tanggung jawab. Hubungan antara satu unsur dengan unsur-unsur yang lainnya harus selalu baik dan tidak melampaui batas wewenang dan kedudukannya sehingga semua pekerjaan dapat selesai tepat pada waktu yang telah direncanakan, pengelolaan manajemen yang baik juga sangat berpengaruh terhadap kelangsungan proyek yang sedang dilaksanakan. 2.1 Struktur Organisasi Untuk memperlancar pengawasan terhadap pekerjaan proyek pembangunan baru perpustakaan mahasiswa diperlukan suatu susunan organisasi yang teratur dan jelas. Dalam struktur organisasi tersebut ada empat unsur yang saling terlibat dan memegang peranan penting dalam menangani pelaksanaan pekerjaan di lapangan, sehingga pekerjaan di lapangan dapat terlaksana dengan lancar. Secara hukum dan fungsional bagian organisasi ini terkait dan bekerja sama sesuai dengan fungsinya baik secara administrasi maupun dalam pelaksanaan dilapangan. Adapun unsur-unsur tersebut adalah : 1. Pemilik Proyek (bouwheer) 2. Perencana (konsultan) 3. Pelaksana (kontraktor) 4. Pengawas (direksi) 2.1.1 Pemilik Proyek (Bouwheer) Pemilik proyek pembangunan RKB SMP N 7 Lhokseumawe Adapun tugas-tugas pemilik proyek adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab terhadap dana proyek selama proyek tersebut berjalan. b. Dilarang mengadakan ikatan yang mengakibatkan naiknya batas anggaran yang telah direncanakan. c. Berhak membatalkan proyek tersebut bila penawaran yang diajukan berlebihan atau melampaui dana yang tersedia. d. Berhak memperpanjang waktu pelaksanaan proyek apabila ada laporan dari konsultan pengawas tentang hambatan pada proyek tersebut. e. Berkewajiban mengurus surat-surat untuk izin mendirikan bangunan pada pemerintah daerah. 2.1.2 Perencana (Konsultan) Perencana adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang pelaksanaan konstruksi yang menerima tugas dari pemilik proyek untuk membuat perencanaan konstruksi maupun detailnya dan sesuatu yang sifatnya perencanaan. Yang bertindak sebagai perencana pada proyek ini dipercayakan kepada perencana CV. MULTI ENGENEERING
  • 5. Adapun tugas dan tanggung jawab perencana adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan gambar kerja dan estimasi anggaran biaya dari gambar kerja tersebut 2. Membantu pemilik proyek dalam tahap pelaksanaan pratender, tender dan post tender a. Pra tender 1) Membuat/membantu estimasi biaya. Pekerjaan ini adalah tahap pertama mengetahui perkiraan dana pembangunan proyek. 2) Membahas dan memberi saran atas fasilitas yang telah dibuat. 3) Menyediakan tenaga ahli, seperti arsitek dan kontraktor. 4) Pengamanan biaya dan memberikan saran ekonomi terhadap perubahan design. 5) Membuat rencana biaya dan berkonsultasi dengan arsitek. b. Tender 1) Membuat Bill of Quantities 2) Menyiapkan formulir-formulir tender. 3) Membantu membuat seleksi kontraktor yang akan ikut tender. 4) Menyiapkan surat-surat undangan tender untuk para kontraktor. 5) Membuat / memberi rekomendasi evaluasi tender untuk masalah non teknis. c. Post Tender 1) Membuat rencana cash flow pemilik. 2) Membuat pembayaran (termyn) prestasi pekerjaan fisik kontraktor. 3) Menghitung dan menilai pekerjaan yang dilaksanakan. 4) Memeriksa dan menyetujui pekerjaan harian. 5) Menilai pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub-kontraktor. 6) Memeriksa dan menilai bahan bangunan di lapangan yang belum terpasang. 7) Memeriksa dan membuat laporan atas klaim yang diajukan kontraktor. 2.1.3 Pelaksana Proyek ( Kontraktor ) Pelaksana proyek adalah suatu badan resmi yang bergerak dibidang bangunan sesuai dengan keahliannya, pelaksanaan Proyek Pembangunan baru gedung perpustakaan mahasiswa dipercayakan kepada PT. LAMNA TAMITA JAYA operasional lapangan pemimpin perusahaan dibantu oleh pelaksana lapangan dan anggota lainnya. Pelaksana mengkoordinir serta sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek serta bertanggung jawab langsung kepada pemimpin proyek. Struktur organisasi pelaksana diperlihatkan pada lampiran. Adapun tugas kontraktor dalam menangani proyek antara lain adalah : 1. Mengerjakan tiap - tiap jenis pekerjaan sesuai dengan bestek dan gambar kerja. 2. Mendatangkan bahan, peralatan, tenaga kerja dan lain - lain yang diperlukan sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai tepat pada waktunya.
  • 6. 3. Mengerjakan perubahan – perubahan yang diperlukan sesuai dengan anjuran direksi. 4. Membayar semua pajak – pajak yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku. 5. Dan lain – lain. 2.1.4 Pengawas ( Direksi ) Pengawas adalah salah satu unsur badan hukum yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemimpin proyek untuk membentuk Direksi Teknik dalam pengawasan di lapangan agar tidak menyimpang dari gambar rencana. Pada proyek ini sebagai pengawas adalah CV. MULTI ENGENEERING yang dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada pimpinan proyek. Adapun tugas dan tanggung jawab dari pengawas adalah : 1. Mengawasi pekerjaan sesuai dengan gambar rencana. 2. Menyetujui perubahan – perubahan serta penyesuaian di lapangan selama pelaksanaan atas dasar persetujuan bersama. 3. Membuat laporan harian dan bulanan atas dasar kemajuan pekerjaan. 4. Mengawasi kecepatan waktu penyelesaian. Dalam hal pembangunan Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan Mahasiswa, pengawas langsung ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai direksi untuk mengawasi pekerjaan sampai selesai. 2.2 Hubungan Kerja Antara Unsur-Unsur Pelaksana Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang telah ditetapkan. Maka perlu adanya hubungan kerja yang cukup baik antara keempat unsur organisasi yang berperan dalam pekerjaan tersebut. Hubungan unsur – unsur ini diperlihatkan atas kedua kedudukan antara lain : 1. Kedudukan masing – masing pihak secara teknis. 2. Kedudukan masing – masing pihak secara hukum. 2.2.1 Kedudukan masing – masing pihak secara teknis Kedudukan masing – masing pihak secara teknis ini bertujuan untuk menetapkan komunikasi antara pihak – pihak yang terlibat sesuai dengan jabatan dan tanggung jawabnya. Ada dua jalur komunikasi yang diterapkan disini, yaitu jalur pemerintah dan jalur komunikasi.
  • 7. Gambar 2.1 Hubungan kerja antara unsur – unsur pelaksana proyek secara teknik Dari gambar di atas terlihat bahwa antara pemilik dengan pengawas dan pelaksana terdapat hubungan vertikal. Dari diagram di atas terlihat bahwa pimpinan proyek mempercayakan semua masalah kepada perencana. Apabila pengawas telah ditunjukan oleh pemilik proyek, maka semua masalah di lapangan diserahkan kepada pengawas dan menjadi tanggung jawabnya, sehingga jika terdapat kesalahan teknis yang perlu dibicarakan, pemilik proyek tidak dapat langsung memerintahkan pelaksana, melainkan harus melalui pengawas lapangan yang berkuasa penuh di lapangan. Perencana (konsultan) dapat memerintahkan pelaksana secara lisan maupun secara tulisan sesuai dengan wewenangnya untuk kelancaran pekerjaan di lapangan. Jika terjadi suatu kesalahan dan perintah pengawas tidak dipatuhi maka pengawas dapat mengambil tindakan administratif dan dapat memberhentikan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Pengawas dan perencana mempunyai hubungan horizontal, sedangkan antara perencana dengan pelaksana tidak terdapat hubungan komunikasi kerja secara langsung. 2.2.2 Kedudukan masing – masing pihak secara hukum Secara hukum masing – masing pihak mempunyai kedudukan yang sama dan terikat kontrak sehingga pekerjaan yang telah disepakati dapat berjalan sesuai dengan rencana.
  • 8. Kedudukan masing – masing pihak secara hukum diperlihatkan pada bagan di bawah ini Gambar 2.2 Kedudukan masing – masing pihak secara hukum Pemimpin proyek dengan pengawas bertindak atas dasar jalur teknik, demikian juga antara pengawas dan pelaksana. Untuk jalur non teknik dilakukan antara pemilik proyek dengan kontraktor (pelaksana). 2.3 Pelelangan Pelelangan adalah suatu sistem penawaran, dimana kontraktor yang diundang diberikan kesempatan untuk melakukan pengajuan syarat – syarat administrasi yang diperlukan sebesar harga penawaran yang diajukan. Tujuan dari pelelangan ini adalah agar terdapat persaingan antara kontraktor lain untuk mengajukan permohonan. Dalam hai ini yang memenangkan tender adalah PT. LAMNA TAMITA JAYA. 2.4 Pelaksanaan Di Lapangan Pada pelaksanaan proyek di lapangan, pelaksana tidak langsung membawahi para tukang akan tetapi menunjuk kepala tukang untuk memimpin pekerjaan di lapangan. Mengenai bahan – bahan seperti pasir dan kerikil yang akan digunakan pada proyek ini ditimbun di lokasi di sekitar lokasi proyek, sedangkan semen dan besi tulangan disimpan di dalam gudang bahan yang dibuat disekitar lokasi proyek. Sedangkan jadwal kerja harian para buruh diatur oleh kontraktor dan jam kerjanya berlangsung dari 8.00 s/d 12.00 WIB, kemudian istirahat dan dilanjutkan kembali dari jam 14.00 s/d 16.30 WIB. Sistem pembayaran upah kepada pekerja dilakukan dengan sistem bulanan. Untuk menjaga keamanan pada proyek dipekerjakan 3 orang penjaga, yang merangkap sebagai penerima barang masuk ke proyek. 2.5 Time Schedule Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan mengetahui kemajuan pelaksanaan pekerjaan maka dibuatlah jadwal pekerjaan (Time Schedule). Time Schedule untuk pekerjaan dan rencana dibuat oleh kontraktor.
  • 9. Pada proyek pembangunan baru gedung perputakaan mahasiswa jadwal kerjanya masih sesuai dengan time schedule yang telah dibuat karena material yang didatangkan sesuai dan tepat pada waktunya hal ini dapat memperlancar sistem pengerjaan tukang. 2.6 Pengaturan Pemasukan Bahan Kelancaran pelaksanaan pembangunan sebuah proyek tidak terlepas dari sistem pengaturan pengadaan bahan dan barang. Apabila pekerjaan ini terhambat akan membuat penyelesaian proyek semakin lama. Untuk mengantisipasi hal ini, maka sebelum pelaksanaan proyek kontraktor harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut : 1. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mendistribusikan bahan atau barang untuk kebutuhan proyek selambat – lambatnya 4 hari sebelum dilaksanakan pekerjaan. 2. Kontraktor wajib men-survey keadaan lokasi serta wajib membangun gudang penempatan bahan yang di order 3. Kontraktor wajib membangun sebuah gudang untuk menyimpan bahan atau barang 4. Kontraktor wajib menempatkan beberapa petugas pengawas material, agar pemasukan dan pengeluaran bahan dapat terkoordinir dengan baik. 5. Material seperti pasir dari krueng mane dan kerikil diambil dari krueng sawang , pada pengecoran semua bangunan materialnya semua diaduk dengan menggunakan molen yang telah tersedia beberapa buah. 2.7 Pengadaan Peralatan Untuk kelancaran pembangunan proyek, sangat diperlukan berbagai macam peralatan baik alat berat maupun manual. Dalam pelaksanaan proyek alat yang digunakan seperti Exsafator, molen dan alat – alat sederhana lainnya seperti cangkul, skop, tang, meteran, gerobak dorong, serta peralatan lainnya yang mendukung pelaksanaan proyek disediakan oleh kontraktor. 2.8 Penempatan Penulis Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan ini yang berdasarkan kepada surat keputusan Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe Tanggal 26 September 2013, yang ditujukan kepada Direktur PT. LAMNA TAMITA JAYA. Penulis ditempatkan di lapangan sebagai asisten lapangan dan pekerjaan ini diamati selama kurang lebih 3 minggu, terhitung mulai tanggal 26 september s/d 19 oktober 2013, tertera pada lampiran. 2.9 Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek Pembangunan RKB SMP N 7 Lhokseumawe tersebut mempunyai 2 gedung yaitu gedung A dan gedung B, adapun ruang lingkup antara kedua gedung tersebut sama, berikut ini ruang lingkup pekerjaan terdiri dari :
  • 10. 2.9.1 Pekerjaan persiapan Dalam pekerjaan persiapan meliputi mobolisasi dan demobilisasi, pemotongan denganexcavator, pengukuran, pembersihan lokasi, pemasangan bowplank, pembuatan direksikeetmobilisasi dan pembuatan nama proyek. Sebelum galian tanah untuk pondasi dilaksanakan, terlebih dahulu harus dilakukan pengukuran dikarenakan lokasi proyek berbukit terlebih dahulu dilakukan pemotongan bukit menggunakan alat berat yaitu excavator kemudian pemasangan bowplank agar As pondasi dan kolom dapat tepat seperti gambar rencana. Agar memudahkan pelaksanaan pekerjaan dan administrasi lapangan maka dibuat direksikeet. 2.9.2 Pekerjaan tanah dan pondasi Pekerjaan ini meliputi galian pondasi, urugan kembali, urugan pasir bawah lantai kerja pondasi dan sloof, urugan tanah dalam bangunan, penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan galian, penimbunan kembali dan pengisian/pengurugan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil/elevasi yang ditentukan. 2.9.3 Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan ini meliputi beton bertulang Plat Dinding Sumuran, beton bertulang Pondasi Tapak, beton bertulang Kolom, beton bertulang Sloof, beton bertulang Kolom, Balok Late, beton bertulang Balok Lantai, Plat Lantai, Ring Balok, dan beton bertulang Top Gevel 2.9.4 Pekerjaan pasangan dan plasteran Untuk pekerjaan pasangan bata dipakai dengan campuran 1 : 4 dan 1: 2 semen, pasir dan air yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan. Pasangan batu bata adukan 1 : 2 dipasang setinggi 60 cm dari permukaan lantai (trasram). Sedangkan pasangan batu bata adukan 1 : 4 dipasang pada dinding yang tidak berhubungan langsung dengan air. Batu bata yang digunakan adalah batu bata setempat dengan kualitas terbaik yang disetujui pengawas, yaitu siku dan sama ukurannya. Pada pekerjaan plasteran campuran 1 : 4 digunakan pada dinding, sedangkan untuk daerah basah ( berhubungan dengan air ) digunakan campuran 1 : 2. Ketebalan plasteran untuk seluruh konstruksi minimal 10 mm, termasuk lapisan acuan kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana. 2.9.5 Pekerjaan Lantai Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan tanah timbun bawah lantai dasar, pasir urugan bawah lantai, dan untuk pekerjaan pada lantai pertama ini yaitu penggunaan beton tumbuk dibawah lantai keramik setinggi 12cm, sedangkan untuk pekerjaan pemasangan keramik untuk lantai I dan II menggunakan keramik berukuran 40 x 40 cm, dan keramik 40 x 40 anti slip pada bagian selasar gedung.
  • 11. 2.9.6 Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci Pekerjaan pintu ini meliputi pemasangan kosen pintu, daun pintu, ventilasi kaca di atas pintu, kunci, pegangan, engsel dan pacok pintu, sedangkan untuk pekerjaan pemasangan jendela sendiri juga ada pemasangan kosen, daun jendela, ventilasi kaca, ensel, grendel, hak angin tarikan jendela, dan kaca 5mm. 2.9.7 Pekerjaan Atap dan Plafond Adapun bagian dari pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka kuda kuda dengan menggunakan bahan dari baja ringan, penutup atap genteng metal 0.30, rabung metal 0.30, dan lisplang kayu, pemasangan rangka plafond, plafond gypsum 9mm dan yang terakhir yaitu list plafond. 2.9.8 Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan ini meliputi pemasangan lampu TL 40 dan 20 W, saklar lampu, stok kontak, dan penangkal petir.
  • 12. BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN YANG DIIKUTI Proyek Pembangunan RKB SMP NEGERI 7 LHOKSEUMAWE yang telah diikuti oleh penulis melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diikuti penulis selama ± 4 (empat) minggu. Adapun kegiatan – kegiatan yang penulis ikuti selama Praktek Kerja Lapangan yang dimulai dari tanggal 26 September sampai dengan 22 Oktober 2013 meliputi ruang lingkup pekerjaan Beton Bertulang, pekerjaan tersebut terdiri dari beberapa item pekerjaan antara lain : 1. Pekerjaan Kolom 2. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai 3.1 Pekerjaan Kolom Pada Praktek Kerja Lapangan ini penulis mengikuti praktek pekerjaan kolom. Pekerjaan kolom dikerjakan setelah pekerjaan plat lantai selesai. Pekerjaan kolom merupakan pekerjaan beton bertulang yang sangat penting atau berpengaruh pada suatu konstruksi suatu bangunan. Kolom adalah beton penyangga atau tiang bagi suatu konstruksi bangunan dan merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral yang sangat diperlukan sekali ketelitian dan presisinya. Pekerjaan ini memerlukan waktu 9 hari. Dalam pekerjaan kolom ini terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan. Tahapan-tahapan tersebut meliputi : 3.1.1 Pekerjaan pembesian kolom Pada pekerjaan ini, besi yang telah dipotong lalu dibentuk (bending) kemudian dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Perakitan besi dilakukan dilokasi pemasangan kolom tersebut, hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan dan untuk menghemat waktu. Pekerjaan kolom ini terdiri dari 3 type : a. Kolom K1 Dimensi 35 x 45 cm Atas 3 Ø 16 mm Tengah 4 Ø 16 mm Bawah 3 Ø 16 mm Behel Ø 8 - 15 b. Kolom K2 Dimensi 25 x 25 cm Atas 3 Ø 14 mm Tengah 2 Ø 14 mm Bawah 3 Ø 14 mm
  • 13. Behel Ø 8 - 15 c. Kolom Praktis (KP) Dimensi 13 x 13 cm Atas 2 Ø 12 mm Bawah 2 Ø 12 mm Behel Ø 6 – 5 Pekerjaan pembesian kolom diawali dengan pemotongan dan pembengkokan besi yang dilakukan di lokasi proyek di lapangan terbuka. Tulangan dan sengkang akan dipakai terlebih dahulu diukur lalu dipotong dan dibentuk dan panjang yang diinginkan. Tulangan dan sengkang yang telah dibentuk dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dipasang ataupun dirangkai. Adapun alat yang dipakai pada pembesian kolom yaitu meja pembengkokan, alat pembengkok besi, alat pemotong besi, meteran, kawat, tang kakak tua dengan bahan yaitu besi polos.Tenaga kerja dalam pelaksanaan pembesian kolom berkisar antara 4 – 6 orang pekerja 3.1.2 Pembuatan dan pemasangan bekisting kolom Pekerjaan mal dilakukan setelah pekerjaan pembesian selesai. Papan mal untuk kolom dibuat sesuai bentuk dan ukuran kolom yang direncanakan, papan mal terbuat dari kayu 2/20 cm. Untuk mendapatkan ukuran mal yang sesuai dengan kolom, papan ini disusun tegak dengan memakai plat kayu ukuran 5/7 tiap jarak 50 cm, setiap sisi dan panjang mal yang dibuat sesuai dengan tinggi kolom. Pembuatan papan mal dibuat dengan menggunakan peralatan tukang. Cetakan yang telah selesai, dibawa ke lokasi pekerjaan dan dipasang sesuai dengan posisi tulangan yang telag dipasang seluruhnya. Untuk memeriksa tegak lurusnya mal digunakan unting-unting yang telah diikatkan dengan benang yang kemudian digantung pada papan mal. Bila jarak antara benang dengan papan mal di bagian bawah dan atas telah sama, bearti papan ini telah tegak lurus, maka mal tersebut disokong pada sisi-sisinya dengan kayu 5/7 cm, sehingga aman terhadap pergeseran pada saat pengecoran. Dalam pekerjaan pemasangan mal ini diperlukan 3 orang tenaga kerja untuk 5 buah mal. Pekerjaan pemasangan mal ini waktu pelaksanaannya berselangan dengan pengecoran kolom. Hal ini dilakukan karena jumlah cetakan terbatas. Jadi mal yang sudah pernah dipakai bisa digunakan lagi pada pengecoran kolom berikutnya. 3.1.3 Pekerjaan pengecoran kolom Pengecoran akan segera dilaksanakan setelah pembesian dan pemasangan mal. Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu diperiksa pembesian dan mal untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengecoran. Papan mal harus kokoh dan benar. Adukan campuran pengecoran berpedoman pada data mix design yang telah diteliti. Dari hasil penelitian tersebut adukancampuran yang dipakai adalah campuran 1 semen, 2 pasir dan 3
  • 14. kerikil dengan mutu beton K-225. Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan bebas dari kotoran dan bagian beton yang lepas. Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan lainnya). Adukan semen dituangkan ke dalam cetakan dengan menggunakan ember setelah menggunakan palu dipakai sebagai penggetar semen agar merata. Peralatan yang digunakan adalah ember, gerobak sorong, ruskam, kayu, sendok spasi, skop dan alat-alat lain yang mendukung. Untuk campuran diaduk langsung dilapangan kemudian diangkat ke lokasi pengecoran dilantai dua dengan menggunakan ember. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah 1 orang mandor, 1 orang pengawas, 1 orang kepala tukang, 2 orang tukang dan 8 orang pekerja. 3.1.4 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Pekerjaan pembongkaran bekisting kolom ini dilakukan setelah beton 2 - 3 hari. Pekerjaan ini dilakukan hati-hati agar bekisting tidak rusak. Pembongkaran tidak dilakukan sekaligus yaitu dengan membongkar keempat sisi bekisting sekaligus melainkan dengan membongkar salah satu sisi bekisting kemudian diikuti dengan sisi depan dan sisi kiri dan diikuti sisi kanan, hal ini dilakukan karena bekisting kolom tersebut saling mengait satu sisi dengan sisi depannya. Agar memudahkan pembongkaran, pekerja menggunakan linggis. Bekisting yang telah dibongkar lalu dibersihkan dan disimpan pada tempat yang terlindung agar dapat digunakan pada pekerjaan berikutnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 3 orang pekerja. 3.1.5 Perawatan Beton Perawatan beton dilakukan setelah beton mengeras, yaitu kira-kira 2 hari setelah pengecoran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengeringan bidang-bidang beton yang dapat menyebabkan retak-retak pada beton. Perawatan kolom ini dilakukan dengan cara menyiram air kepermukaan beton selama 3 hari. Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak ditentukan lain, tetapi sejauh pengamatan penulis, perawatan beton di lapangan tidak dilakukan sama sekali. 3.2 Pekerjaan Pada Balok Dan Plat Lantai II Pekerjaan pada balok dan plat lantai II meliputi : 1. Pemasangan bekisting balok dan plat lantai 2. Pembesian balok dan plat lantai 3. Pengecoran balok dan plat lantai 4. Pekerjaan perawatan 3.2.1 Pemasangan bekisting balok dan plat lantai II Metode Pembuatan bekisting pada dasarnya adalah bagaimana cetakan beton dapat memikul beban beton diatasnya terutama pada plat saat pengecoran. Oleh sebab itu papan bekisting menggunakan kayu keras dengan kualitas baik (rata,kokoh dan baik). Ini bertujuan agar
  • 15. diperoleh hasil beton yang rapi. Dengan hasil ini, finishing beton akan lebih mudah dan cepat terselesaikan. Untuk plat struktur menggunakan kayu bekisting Multipleks 9 mm, dengan perancah scafolding, horrybeam, serta pipe support. Pembentukan mal dilakukan diatas frame yang telah diletakkan dibawahnya, sedangkan pada bagian sisi atas dibiarkan terbuka untuk pengecoran. Mal harus datar agar menghasilkan kotak mal yang baik. Antara tripleks satu dengan tripleks yang lainnya harus rapat dan dipakai selotip karna tidak boleh ada rongga atau celah, agar adukan beton tidak merembes keluar mal. Pemasangan bekisting dilakukan sebelum pemasangan tulangan, bekisting tersebut sudah dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Peralatan yang dibutuhkan saat pembuatannya adalah gergaji, palu, meteran,waterpass, pahat kayu, dan lain-lain yang dianggap perlu. Adapun bahan-bahannya adalah tripleks 9mm, dolken kayu φ 8, Kayu kelas III, Balok kayu kelas II, Paku kayu 5cm – 12 cm, Minyak bekisting, dan lain-lain. Pada pekerjaan ini pekerja yang dibutuhkan mencapai 25-30 orang. Dengan alat yang digunakan palu, tang kakak tua, linggis. Dalam sehari pekerja dapat mengecor sebanyak 10 m3 . 3.2.2 Pembesian balok dan plat lantai II Pemotongan dan pembengkokan tulangan balok lantai dan Plat lantai dilakukan dilokasi kerja. Tulangan-tulangan yang telah dibentuk diangkat ke atas papan bikisting untuk dirangkai sesuai dengan gambar rencana yang menggunakan kawat beton berdiameter 1 mm. Pekerjaan pembesian balok dan plat lantai II dikerjakan setelah pengecoran sloof dan kolom sudah diselesaikan. Pembesian balok dan plat lantai II menurut ukuran penampang seperti yang tercamtum pada gambar rencana. Pekerjaan balok dan plat lantai II ini terdiri dari 3 tipe yaitu: Balok lantai (BL1) Dimensi 30 x 50 cm Tulangan atas 5 Ø 16 mm Tulangan tengah 4 Ø 16 mm Tulangan bawah 3 Ø16 Beugel Ø8-10 mm Balok Lantai (BL2) Dimensi 30 x 50 Tulangan atas 4 Ø 16 mm Tulangan tengah 4 Ø 16 mm Tulangan bawah 3 Ø16 Beugel Ø 8-10 mm Balok lantai (BLT) Dimensi 13 x 13 cm Tulangan atas 2 Ø 10 mm Tulangan bawah 3 Ø 10 mm Beugel Ø6-12 mm
  • 16. Pada pembesian plat lantai dan balok, tulangan yang telah disiapkan langsung dirangkai dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan dimensinya. Besi yang digunakan pada plat lantai adalah besi berdiameter 10 mm. Pembuatan nya langsung dilakukan diatas bikisting lantai yang telah dibuat. Untuk menjaga agar kedudukan rangkaian tulangan tidak menempel pada bikisting , maka setiap jarak 50 cm dipasang beton tahu yang adukannya 1 pc : 2 ps dengan ketebalan 3 cm dibawah tulangan lapisan bawah. Adapun alat yang dipakai pada pembesian balok dan plat lantai II yaitu meteran, kawat, tang kakak tua dengan bahan yaitu besi ulir dan besi polos. Volume pekerjaan pada pembesian balok dan plat lantai II untuk dimensi 30x50 cm kira- kira dalam 1 hari mencapai 10 m3 . Untuk dimensi 50x30 cm kira-kira dalam 1 hari mencapai 2,16 m3 . Tenaga kerja dalam pelaksanaan pembesian sloof berkisar antara 6 – 12 orang pekerja. Dengan 1 orang mandor, 1 orang kepala tukang. 3.2.3 Pengecoran balok dan plat lantai II Sebelum pengecoran dimulai hendaklah semua bikisting dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat dan juga diadakan pemeriksaan letak tulangan maupun letak bikisting. Pengecoran balok dan plat lantai II yang merupakan beton struktural menggunakan mutu beton K 250 yang campurannya diperoleh dari hasil Mix design, Mix design harus dilakukan di laboratorium yang berwenang dan independent, perbandingan campuran adalah 1:2:3 terdiri dari 1 zak semen, 2 tong pasir, 3 tong kerikil. untuk selimut beton dipakai 3 cm, dengan slump test (12±2) cm. pengecoran harus dilakukan sesuai prosedur karena sangat berpengaruh kepada kekakuan bangunan. Peralatan yang digunakan adalah molen, vibrator, ember, gerobak sorong, ruskam, kayu, sendok spasi, skop dan alat-alat lain yang mendukung. Volume pada pengecoran balok dan plat lantai II dalam 1 hari biasanya mencapai 8 m3 . Dengan pekerja mencapai 20-30 orang pekerja. Adapun alat yang digunakan dalam pengecoran balok dan plat lantai II antara lain molen, cangkul, skrop, timba, selang air, dengan bahan yang digunakan berupa air, pasir, kerikil dan semen. BAB IV MASALAH YANG TIMBUL DAN PEMECAHANNYA
  • 17. Permasalahan merupakan suatu hal yang tidak mungkin dipisahkan dari suatu kegiatan atau pelaksanaan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Sebagaimana kita ketahui setiap pekerjaan konstruksi pasti mengalami permasalahan–permasalahan, baik itu secara besar maupun kecil. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini banyak mengalami permasalahan di Proyek Pembangunan RKB SMP N 7 Lhokseumawe. 4.1 Permasalahan Masalah yang timbul adalah sebagai berikut : 1. Penepatan material yang kurang terlindungi dari teik matahri dan guyuran hujan, sehingga besi cepat berkarat. 2. Material di letakkan di halaman sekolah dimana tempat tersebut adlah tempat bermain siswa siswi dikala waktu istirahat. 3. Tidak dilakukannya perawatan beton 4.2 Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah diatas dilakukan pemecahan masalah sebagai berikut : 1. Pihak kontrktor harusnya menyediakan gudang/tempat penyimpan barang agar lebih terawatt dan aman dari anak anak. 2. Sebagian material tidak dihamparkan begitu saja melainkan ditimbun dengan baik dan terpisak antara pasir dan kerikil agar tidak tercampur. 3. Ketersedian material harus sesuai dengan time schedule dan biasanya terkait dengan keadaan cuaca dan transportasi. Sebaiknya keterlambatan material dapat dicegahdengan pengaturan jadwal pemasukan material, agar tidak terjadi keterlambatan karena sangat merugikan bagi pihak kontraktor. Jadi sebaiknya jauh hari sebelum pekerjaan dilaksanakan, penjadwalan kedatangan material sudah direncanakan, termasuk material yang didatangkan dari pabrik. Ketika tidak ada pekerjaan yang diperlukan para pekerja langsung mengalihkan pelaksanaan pekerjaan yang lain dan kontraktor harus membuat jadwal bahan agar tidak ada bahan yang terlambat. 4. Dalam RKS pasal 13 ayat 3 mengenai perawatan beton dikatakan bahwa perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu. Perawatan beton dilakukan dengan cara menyiram air kepermukaan beton selama 3 hari. Perawatan beton sangat penting dilakukan, karena dapat mencegah pengeringan bidang – bidang beton yang dapat menyebabkan retak – retak pada beton. 5. Dalam pekerjaan konstruksi dilapangan hujan merupakan suatu hambatan dimana pada saat hujan pekerjaan tidak dapat aktif dan baik. Sebaiknya kontraktor haruslah mempelajari keadaan cuaca, jika hujan harus mempersiapkan tenda/terpal sebagai penutup pada saat pengecoran untuk melindungi beton.
  • 18. BAB V PENUTUP Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis merasakan manfaat yang sangat besar sekali, karena dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek sebenarnya di lapangan. Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan selama 3 (tiga) minggu, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah sebagai berikut: 1. Dalam melaksanakan suatu proyek melibatkan beberapa unsur organisasi antara lain pemilik proyek, konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana proyek. 2. Pekerjaan pemotongan, pembengkokan dan pengkaitan besi tulangan dilakukan cukup baik dan teliti. 3. Besi yang digunakan dilapangan sesuai dngan gambar rencana.
  • 19. 4. Komunikasi antara pengawas dan pekerja di lapangan dipandang perlu agar terciptanya hubungan yang baik dan pekerjaan dapat berjalan lancar. 5. Material yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah material yang bermutu baik, bebas dari unsur-unsur yang dapat merusak beton seperti lumpur dan lain-lain. Karena material yang mutunya tidak baik akan mengakibatkan kekuatan mutu beton. 5.2 Saran – saran Adapun beberapa saran yang dapat penulis utarakan sebagai berikut: 1. Pengadaan material di lapangan hendaknya disesuaikan dengan jadwal kerja dan volume pekerjaan 2. Penumpukan dan penempatan material seperti pasir dan kerikil hendaknya tidak langsung di atas tanah sebaiknya diberikan alas dibawahnya hal ini untuk menghindari tercampurnya tanah saat pengambilan material tersebut sehingga tidak mempengaruhi akan mutu beton. 3. Penyedian tenaga kerja pada suatu pekerjaan hendaknya disesuaikan dengan volume pekerjaan, agar dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. 4. Kepala tukang hendaknya mengontrol pekerjaannya secara rutin supaya tidak terjadi penyimpangan, sehingga mengurangi mutu pekerjaan tersebut. 5. Kontraktor sebelum melakukan proyek hendaknya lebih mempertimbangan akan tersedianya bahan dan peralatan, agar proyek dapat berjalan lancar dan efektif sebagaimana seperti yang telah direncanakan.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Safrawati, 2008. Proyek Lanjutan Pembangunan Gudang Penyimpanan Bahan Praktikum Mahasiswa Seluas 815 M2 , Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buket Rata Lhokseumawe. Nurdin Sari, 2009. Proyek Pembangunan Gedung Asrama Tahfidhil Qur’an Tahap I Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, Politeknik Negeri Lhokseumawe. Buket Rata Lhokseumawe. PT. Lamna Tamita Jaya , 2013. Proyek Pembangunan RKB smp negeri 7 lhokseumawe,Lhokseumawe.