SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
TUGAS PENGANTAR BISNIS




   NAMA: REGI FIANDISA ANGGORO

          NIM: 022070358

   PRESENTASI PENGANTAR BISINIS

              BAB 5




 UNIVERSITAS TRISAKTI
  FAKULTAS EKONOMI
 JURUSAN MANAJEMEN
BAB 5
          MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS


Pertama sebelum kita berbicara tentang bagaimana mengelola persahaan bisnis,ada
langkah langkah yang harus kita lakukan.



1.MENETAPKAN SASARAN DAN MERUMUSKAN STRATEGI

Sasaran adalah Tujuan yang diharapkan dan direncanakan untuk dicapai suatu
bisnis.

Maksud penetapan sasaran suatu organisasi berfungsi secara sistematis karena
organisasi menetapkan sasaran dan rencanannya.Tentu saja organisasi berfungsi
seperti itu karena ia melibatkan sumber dayanya pada seluruh tingkatan untuk
mencapai sasarannya.

Secara khusus, kita akan mengidentifikasi empat maksud utama penetapan sasaran
organisasi:

   1. Penetapan sasaran memberikan arah dan panduan bagi para manajer di
      semua tingkatan, jika para manajer mengetahui dengan tepat kemana
      perusahaan diarahkan, maka sedikit kemungkinan terjadi kesalahan pada
      berbagai unit di perusahaan

   2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber danannya,
      Bidang – bidang yang diharapkan tumbuh akan mendapatkan prioritas
      utama.
3. Penetapan sasaran membantu menetapkan budaya korporasi.

   4. Penetapan sasaran mebantu manajer menilai kinerjanya.



Macam-macam sasaran sasaran akan berbeda beda untuk setiap perusahaan,
tergantung maksud dan misi perusahaan itu

Pernyataan misi adalah peernyataan suatu organisasi mengenai bagaimana
organisasi itu akan mencapai maksudnya dalam lingkungan bisnis itu dijalankan.

Terlepas dari maksud dan misi perusahaan , setiap perusahaan meiliki :

   • Sasaran jangka panjang adalah sasaran yang ditetapkan untuk periode waktu
   yang lama, umumnya 5 tahun mendatang atau lebih.

   • Sasaran jangka menengah adalah sasaran yang ditetapkan selama jangka
   waktu 1 - 5 tahun mendatang.

   • Sasaran jangka pendek adalah sasaran yang ditetapkan untuk waktu yang
   dekat, biasanya < 1 tahun.



2.MERUMUSKAN STRATEGI

Perumusan strategi adalah penciptaan program yang luas untuk menetapkan dan
memenuhi suatu tujuan organisasi.

Tujuan strategis adalah tujuan jangka panjang yang langsung berasal dari
pernyataan misi suatu perusahaan.

Analisa lingkungan adalah proses pemindahan lingkungan bisnis terhadap
ancaman dan peluang.

Analisa organisasional adalah kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.
A. Pengertian Good Coorporate Governance
Menurut Griffin (2002) pengertian corporate governance adalah : “The roles of
shareholders, directors and other managers in corporate decision making” (Susiana
dan Arleen Herawaty, 2007). Pengertian GCG menurut Bank Dunia (World Bank)
adalah kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang
dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien,
menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para
pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. Lembaga
Corporate Governance di Malaysia yaitu Finance Committee on Corporate
Governance (FCCG) mendifinisikan corporate governance sebagai proses dan
struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan aktivitas
perusahaan ke arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan
(Effendi, 2008).
Berdasarkan Pasal 1 Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002
tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN, disebutkan bahwa
Corporate governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ
BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan
perundangan dan nilai-nilai etika. Secara singkat GCG dapat diartikan sebagai
seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholders 9Effendi, 2008).
Menurut FCGI dalam publikasi yang pertamanya mempergunakan definisi
Cadbury Committee, Good Corporate Governance yaitu: “seperangkat peraturan
yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola)
perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang
kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan.” Disamping itu FCGI juga menjelaskan, bahwa tujuan
dari Corporate Governance adalah “untuk menciptakan nilai tambah bagi semua
pihak yang berkepentingan (stakeholders).” Secara lebih rinci, terminologi
Corporate Governance dapat dipergunakan untuk menjelaskan peranan dan
perilaku dari Dewan Direksi, Dewan Komisaris, pengurus (pengelola) perusahaan,
dan para pemegang saham.
Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-
MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN sebagai
berikut                                                                         :
1. Transparansi (transparency) : keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi materil yang relevan
mengenai                                                             perusahaan.
2. Pengungkapan (disclosure) : penyajian informasi kepada stakeholders, baik
diminta maupun tidak diminta, mengenai hal-hal yang berkenaan dengan kinerja
operasional,       keuangan,       dan         resiko    usaha       perusahaan.
3. Kemandirian (independence) : suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi                                yang                              sehat.
4. Akuntabilitas (accountability) : kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban Manajemen perusa-haan sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana           secara            efektif          dan            ekonomis.
5. Pertanggungjawaban (responsibility) : kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi                                yang                              sehat.
6. Kewajaran (fairness) : keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
B.          Peranan           Dewan            Komisaris            Independen
Dewan Komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan,
terutama dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Menurut Egon Zehnder,
Dewan Komisaris - merupakan inti dari Corporate Governance - yang ditugaskan
untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam
mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Pada intinya,
Dewan Komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk
memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Mengingat
manajemen yang bertanggungjawab untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing
perusahaan - sedangkan Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk mengawasi
manajemen - maka Dewan Komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan
perusahaan (Egon Zehnder International dalam FCGI, 2006).
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), yaitu Pasal 97 UUPT,
Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan
perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Lebih lanjut Pasal 98 UUPT
menegaskan, bahwa Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab menjalankan tugas untuk kepentingan perseroan.
Disamping itu UUPT juga menetapkan, bahwa orang yang dapat diangkat sebagai
anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang mampu melaksanakan
perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit, atau orang yang pernah
dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam
waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya sebagai anggota Dewan
Komisaris.
Pada prinsipnya, komisaris bertanggung jawab dan berwenang untuk mengawasi
kebijakan dan tindakan direksi, dan memberikan nasehat kepada direksi jika
diperlukan. Untuk membantu komisaris dalam menjalankan tugasnya, berdasarkan
prosedur yang ditetapkan sendiri, maka seorang komisaris dapat meminta nasehat
dari pihak ketiga dan atau membentuk komite khusus. Setiap anggota komisaris
harus berwatak amanah dan mempunyai pengalaman dan kecakapan yang
diperlukan untuk menjalankan tugasnya (Effendi, 2008).
Keberadaan Komisaris Independen telah diatur Bursa Efek Indonesia melalui
peraturan BEI tanggal 1 Juli 2000 mengenai beberapa kriteria tentang Komisaris
Independen                 adalah                sebagai                berikut:
1. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang
saham mayoritas atau pemegang saham pengendali (controlling shareholders)
Perusahaan               Tercatat              yang               bersangkutan;
2. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan dengan direktur dan/atau
komisaris      lainnya     Perusahaan     Tercatat      yang      bersangkutan;
3. Komisaris Independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan
lainnya yang terafiliasi dengan Perusahaan Tercatat yang bersangkutan;
4. Komisaris Independen harus mengerti peraturan perundang-undangan di bidang
pasar                                                                    modal;
5. Komisaris Independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas
yang bukan merupakan pemegang saham pengendali (bukan controlling
shareholders) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Beberapa persyaratan bagi komisaris independen antara lain melarang adanya
hubungan terafiliasi baik dengan pemegang saham pengendali, direktur atau
komisaris lainnya, bekerja rangkap dengan perusahaan terafiliasi dan memahami
peraturan per-undang- undangan di bidang Pasar Modal. Hal ini menunjukkan
bahwa eksistensi komisaris independen dapat menjadi penyeimbang dalam
pengawasan perusahaan publik (Effendi, 2008). Komite Nasional Good Corporate
Governance (KNGCG) juga telah mengeluarkan pedoman tentang komisaris
independen yang ada di perusahaan publik. Selain itu, Indonesian Society of
Independent Commissioner (ISICOM) atau Paguyuban Komisaris Independen
Indonesia beberapa waktu yang lalu juga telah meluncurkan Pedoman Komisaris
Independen dan diharapkan dapat menjadi acuan bagi para Komisaris Independen
di BUMN maupun perusahaan publik (Effendi, 2008).
C. Implementasi Keberadaan Dewan Komisaris Independen Di Indonesia
Berdasarkan informasi pihak otoritas Bursa sampai dengan awal tahun 2008 dari
272 perusahaan tercatat, ternyata baru 86% (240 emiten) yang telah memiliki
komisaris independen dan sisanya masih terdapat 32 (14%) emiten belum memiliki
komisaris Independen . Bank Indonesia (BI) telah melakukan uji coba penerapan
GCG pada periode September 2007 terhadap 101 bank di Indonesia (termasuk
kantor cabang bank asing) ternyata hasilnya hanya 30,7% yang memenuhi
ketentuan lima pasal utama. Salah satu penyebab belum terpenuhinya GCG, adalah
sebanyak 53,5% bank ternyata belum memiliki komisaris independen (Effendi,
2008).
Menurut pengamatan Muhammad Arief Effendi, dalam praktek di berbagai
perusahaan di Indonesia, ternyata terdapat kecenderungan komisaris seringkali
melakukan intervensi kepada direksi dalam menjalankan tugasnya. Di pihak lain
biasanya kedudukan direksi terlalu kuat, bahkan terdapat beberapa direksi
perusahaan publik yang enggan membagi wewenang, serta tidak memberikan
informasi yang cukup kepada komisaris, terutama komisaris independen.
Keaktifan Dewan Komisaris juga tergantung dari lingkungan yang diciptakan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Di Indonesia, seringkali anggota Dewan Komisaris
tidak menjalankan tugasnya sebagai pengawas Dewan Direksi sehingga Dewan
Komisaris dianggap tidak bermanfaat dan keberadaannya hanya dianggap sebagai
beban tambahan bagi peruasahaan. Kepemilikan saham yang terpusat dalam satu
kelompok atau satu keluarga, dapat menjadi salah satu penyebab lemahnya posisi
Dewan Komisaris, karena pengangkatan posisi anggota Dewan Komisaris
diberikan sebagai rasa penghargaan semata maupun berdasarkan hubungan
keluarga atau kenalan dekat. Di Indonesia, mantan pejabat pemerintahan ataupun
yang masih aktif, biasanya diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris suatu
perusahaan dengan tujuan agar mempunyai akses ke instansi pemerintah yang
bersangkutan. Dalam hal ini integritas dan kemampuan Dewan Komisaris
seringkali menjadi kurang penting. Pada gilirannya independensi Dewan Komisaris
menjadi sangat diragukan karena hubungan khususnya dengan pemegang saham
mayoritas ataupun hubungannya dengan Dewan Direksi ditambah kurangnya
integritas serta kemampuan Dewan Komisaris (Herwidayatmo, 2000 dalam FCGI).
Seperti diketahui, masalah independensi (independency) dan kapabilitas
(capability) komisaris independen merupakan hal yang sifatnya sangat
fundamental. Oleh karena itu persyaratan untuk dapat diangkat sebagai komisaris
independen seharusnya sangat ketat, antara lain memiliki integritas dan kompetensi
yang memadai.
A. Kesimpulan
Keberadaan Dewan Komisaris Independen yang sesuai peraturan yang berlaku
pada perusahaan dapat membantu meningkatkan kinerja direksi dan manajemen
yang akan berakibat pada peningkatan kualitas kebijakan-kebijakan yang
dihasilkan. Dewan Komisaris Independen itu sendiri merupakan elemen penting
dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) sehingga dapat sebagai
value added bagi perusahaan di mata para share holder dan stake holder sehingga
orang-orang yang berada pada Dewan Komisaris Independen haruslah orang yang
berkompetensi dan bertanggungjawab.
Tetapi penerapan Dewan Komisaris Independen pada Perusahaan-perusahaan di
Indonesia belum maksimal. Kalaupun ada, fungsinya terbatas dan ke-
independenan-nya masih dipertanyakan karena masih adanya praktik Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
B. Saran
   •  Pihak otoritas bursa dan Bapepam-LK agar memonitor dan mengawasi
   secara periodik kinerja komisaris independen di perusahaan publik.
   •  Seharusnya pihak otoritas bursa dan BI memberikan sanksi yang tegas
   kepada perusahaan / bank yang belum mengangkat komisaris independen sesuai
   ketentuan yang berlaku. Hal ini penting, agar perusahaan publik termasuk
   perbankan tidak hanya memenuhi kepentingan pihak pemegang saham
   mayoritas saja.
   •  Eksistensi komisaris independen di perusahaan publik termasuk perbankan
   seharusnya bukan hanya sekedar pelengkap saja, tetapi diharapkan sebagai
   wujud implementasi GCG. Mengingat pentingnya peran komisaris independen
   dalam mewujudkan GCG.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Be&amp;gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be&amp;gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...Be&amp;gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...
Be&amp;gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...Evarianna
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...Ruslan -
 
13,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis,corporate gover...
13,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis,corporate gover...13,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis,corporate gover...
13,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis,corporate gover...dyahruthw
 
Merencanakan bisnis
Merencanakan bisnisMerencanakan bisnis
Merencanakan bisnisyunisarosa
 
15 be &amp; gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be &amp; gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be &amp; gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be &amp; gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...FatinahGhiyats1
 
Definisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceDefinisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceAyip Darmawan
 
Be&amp;gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&amp;gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...Be&amp;gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&amp;gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...erna wati
 
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...salomoroyfreddy
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...Royhan Jamaan
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...syifa khoirudin
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...marisa tanggang
 
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...WahyuNorM
 
Be & gg; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre - MSC, MM...
Be & gg; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre - MSC, MM...Be & gg; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre - MSC, MM...
Be & gg; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre - MSC, MM...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...ApriliaSafitri2
 
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017Ruslan -
 
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...PT Kalbe Farma
 
Buku gcg sedana edit draft
Buku gcg sedana edit draftBuku gcg sedana edit draft
Buku gcg sedana edit draftdivasedana
 
Tugas makalah good corporate governance
Tugas makalah good corporate governanceTugas makalah good corporate governance
Tugas makalah good corporate governanceMhd. Abdullah Hamid
 

La actualidad más candente (20)

Be&amp;gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be&amp;gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...Be&amp;gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...
Be&amp;gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
 
13,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis,corporate gover...
13,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis,corporate gover...13,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis,corporate gover...
13,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis,corporate gover...
 
Merencanakan bisnis
Merencanakan bisnisMerencanakan bisnis
Merencanakan bisnis
 
15 be &amp; gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be &amp; gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be &amp; gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be &amp; gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
 
Definisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceDefinisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate Governance
 
Be&amp;gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&amp;gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...Be&amp;gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
Be&amp;gg,ernawati,hapzi ali,the corporate culture,universitas mercubuana,201...
 
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
 
Materi app iii
Materi app iiiMateri app iii
Materi app iii
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
 
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...
 
Governance Rating
Governance RatingGovernance Rating
Governance Rating
 
Be & gg; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre - MSC, MM...
Be & gg; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre - MSC, MM...Be & gg; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre - MSC, MM...
Be & gg; Fikri Aulawi, 55117110125, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre - MSC, MM...
 
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
 
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_executive and director_universitas mercu buana_2017
 
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
14, be & gg, rudi, hapzi ali, implementasi corporate governance, universitas ...
 
Buku gcg sedana edit draft
Buku gcg sedana edit draftBuku gcg sedana edit draft
Buku gcg sedana edit draft
 
Tugas makalah good corporate governance
Tugas makalah good corporate governanceTugas makalah good corporate governance
Tugas makalah good corporate governance
 

Similar a Pb 5

1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...Charviano Hardika
 
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxGood_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxDiazFayatHabibullah
 
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Serafinus Octavia Puspitasari
 
Be &amp; gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
Be &amp; gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Be &amp; gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
Be &amp; gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Mei Larasetiati
 
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Nadiatur Rakhma
 
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...Charviano Hardika
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...yohana premavari
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...yohana premavari
 
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017khansaranindia
 
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...ApriliaSafitri2
 
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...Aprilini Khaterin Johan
 
12,1, be &amp; gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be &amp; gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...12,1, be &amp; gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be &amp; gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...Abdul Latif
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan gcg-pada-perum-bulog, uni...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan gcg-pada-perum-bulog, uni...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan gcg-pada-perum-bulog, uni...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan gcg-pada-perum-bulog, uni...Imam Arifin
 
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNyariCuan
 

Similar a Pb 5 (20)

1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
 
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxGood_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
 
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
Be & GG, Serafinus Octavia Puspitasari, Hapzi Ali, Good Government Corporate ...
 
Be &amp; gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
Be &amp; gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Be &amp; gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
Be &amp; gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...
 
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
 
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
14,be&amp;gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika &amp; bisnis, penerapan gcg ...
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
 
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...
 
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
 
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
 
GCG.ppt
GCG.pptGCG.ppt
GCG.ppt
 
GCG.ppt
GCG.pptGCG.ppt
GCG.ppt
 
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
 
12,1, be &amp; gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be &amp; gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...12,1, be &amp; gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be &amp; gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan gcg-pada-perum-bulog, uni...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan gcg-pada-perum-bulog, uni...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan gcg-pada-perum-bulog, uni...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan gcg-pada-perum-bulog, uni...
 
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
 

Más de pengantarbisnis (20)

Sdm 2003
Sdm   2003Sdm   2003
Sdm 2003
 
Pengantar bisnis bab 13
Pengantar bisnis bab 13Pengantar bisnis bab 13
Pengantar bisnis bab 13
 
Pembelian dan penjualan sekuritas
Pembelian dan penjualan sekuritasPembelian dan penjualan sekuritas
Pembelian dan penjualan sekuritas
 
Pb.2.csr.etika
Pb.2.csr.etikaPb.2.csr.etika
Pb.2.csr.etika
 
Pb bab 2 etika
Pb bab 2 etikaPb bab 2 etika
Pb bab 2 etika
 
Pb 9 produksi
Pb 9 produksiPb 9 produksi
Pb 9 produksi
 
Pb 6.a kewirausahaan
Pb 6.a kewirausahaanPb 6.a kewirausahaan
Pb 6.a kewirausahaan
 
Pb 3 glob l
Pb 3  glob lPb 3  glob l
Pb 3 glob l
 
Pb 2 etika bisnis
Pb 2 etika bisnisPb 2 etika bisnis
Pb 2 etika bisnis
 
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, danManajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
 
Harris osman
Harris osmanHarris osman
Harris osman
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Chapter 14
Chapter 14Chapter 14
Chapter 14
 
Bab promosi
Bab promosiBab promosi
Bab promosi
 
Bab penjualan
Bab penjualanBab penjualan
Bab penjualan
 
Bab 18
Bab 18Bab 18
Bab 18
 
Bab 18 investasi
Bab 18 investasiBab 18 investasi
Bab 18 investasi
 
Bab 15.perilaku
Bab 15.perilakuBab 15.perilaku
Bab 15.perilaku
 
Bab 14 sdm
Bab 14 sdmBab 14 sdm
Bab 14 sdm
 
Bab 13 strategi produk
Bab 13 strategi produkBab 13 strategi produk
Bab 13 strategi produk
 

Último

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 

Último (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

Pb 5

  • 1. TUGAS PENGANTAR BISNIS NAMA: REGI FIANDISA ANGGORO NIM: 022070358 PRESENTASI PENGANTAR BISINIS BAB 5 UNIVERSITAS TRISAKTI FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
  • 2. BAB 5 MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS Pertama sebelum kita berbicara tentang bagaimana mengelola persahaan bisnis,ada langkah langkah yang harus kita lakukan. 1.MENETAPKAN SASARAN DAN MERUMUSKAN STRATEGI Sasaran adalah Tujuan yang diharapkan dan direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Maksud penetapan sasaran suatu organisasi berfungsi secara sistematis karena organisasi menetapkan sasaran dan rencanannya.Tentu saja organisasi berfungsi seperti itu karena ia melibatkan sumber dayanya pada seluruh tingkatan untuk mencapai sasarannya. Secara khusus, kita akan mengidentifikasi empat maksud utama penetapan sasaran organisasi: 1. Penetapan sasaran memberikan arah dan panduan bagi para manajer di semua tingkatan, jika para manajer mengetahui dengan tepat kemana perusahaan diarahkan, maka sedikit kemungkinan terjadi kesalahan pada berbagai unit di perusahaan 2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber danannya, Bidang – bidang yang diharapkan tumbuh akan mendapatkan prioritas utama.
  • 3. 3. Penetapan sasaran membantu menetapkan budaya korporasi. 4. Penetapan sasaran mebantu manajer menilai kinerjanya. Macam-macam sasaran sasaran akan berbeda beda untuk setiap perusahaan, tergantung maksud dan misi perusahaan itu Pernyataan misi adalah peernyataan suatu organisasi mengenai bagaimana organisasi itu akan mencapai maksudnya dalam lingkungan bisnis itu dijalankan. Terlepas dari maksud dan misi perusahaan , setiap perusahaan meiliki : • Sasaran jangka panjang adalah sasaran yang ditetapkan untuk periode waktu yang lama, umumnya 5 tahun mendatang atau lebih. • Sasaran jangka menengah adalah sasaran yang ditetapkan selama jangka waktu 1 - 5 tahun mendatang. • Sasaran jangka pendek adalah sasaran yang ditetapkan untuk waktu yang dekat, biasanya < 1 tahun. 2.MERUMUSKAN STRATEGI Perumusan strategi adalah penciptaan program yang luas untuk menetapkan dan memenuhi suatu tujuan organisasi. Tujuan strategis adalah tujuan jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi suatu perusahaan. Analisa lingkungan adalah proses pemindahan lingkungan bisnis terhadap ancaman dan peluang. Analisa organisasional adalah kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.
  • 4. A. Pengertian Good Coorporate Governance Menurut Griffin (2002) pengertian corporate governance adalah : “The roles of shareholders, directors and other managers in corporate decision making” (Susiana dan Arleen Herawaty, 2007). Pengertian GCG menurut Bank Dunia (World Bank) adalah kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. Lembaga Corporate Governance di Malaysia yaitu Finance Committee on Corporate Governance (FCCG) mendifinisikan corporate governance sebagai proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan aktivitas perusahaan ke arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan (Effendi, 2008). Berdasarkan Pasal 1 Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN, disebutkan bahwa Corporate governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Secara singkat GCG dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholders 9Effendi, 2008). Menurut FCGI dalam publikasi yang pertamanya mempergunakan definisi Cadbury Committee, Good Corporate Governance yaitu: “seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.” Disamping itu FCGI juga menjelaskan, bahwa tujuan dari Corporate Governance adalah “untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders).” Secara lebih rinci, terminologi Corporate Governance dapat dipergunakan untuk menjelaskan peranan dan perilaku dari Dewan Direksi, Dewan Komisaris, pengurus (pengelola) perusahaan, dan para pemegang saham. Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-
  • 5. MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN sebagai berikut : 1. Transparansi (transparency) : keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi materil yang relevan mengenai perusahaan. 2. Pengungkapan (disclosure) : penyajian informasi kepada stakeholders, baik diminta maupun tidak diminta, mengenai hal-hal yang berkenaan dengan kinerja operasional, keuangan, dan resiko usaha perusahaan. 3. Kemandirian (independence) : suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 4. Akuntabilitas (accountability) : kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Manajemen perusa-haan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif dan ekonomis. 5. Pertanggungjawaban (responsibility) : kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 6. Kewajaran (fairness) : keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. B. Peranan Dewan Komisaris Independen Dewan Komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Menurut Egon Zehnder, Dewan Komisaris - merupakan inti dari Corporate Governance - yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Pada intinya, Dewan Komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Mengingat manajemen yang bertanggungjawab untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan - sedangkan Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen - maka Dewan Komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan (Egon Zehnder International dalam FCGI, 2006). Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), yaitu Pasal 97 UUPT, Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Lebih lanjut Pasal 98 UUPT menegaskan, bahwa Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan perseroan.
  • 6. Disamping itu UUPT juga menetapkan, bahwa orang yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit, atau orang yang pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya sebagai anggota Dewan Komisaris. Pada prinsipnya, komisaris bertanggung jawab dan berwenang untuk mengawasi kebijakan dan tindakan direksi, dan memberikan nasehat kepada direksi jika diperlukan. Untuk membantu komisaris dalam menjalankan tugasnya, berdasarkan prosedur yang ditetapkan sendiri, maka seorang komisaris dapat meminta nasehat dari pihak ketiga dan atau membentuk komite khusus. Setiap anggota komisaris harus berwatak amanah dan mempunyai pengalaman dan kecakapan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya (Effendi, 2008). Keberadaan Komisaris Independen telah diatur Bursa Efek Indonesia melalui peraturan BEI tanggal 1 Juli 2000 mengenai beberapa kriteria tentang Komisaris Independen adalah sebagai berikut: 1. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas atau pemegang saham pengendali (controlling shareholders) Perusahaan Tercatat yang bersangkutan; 2. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan dengan direktur dan/atau komisaris lainnya Perusahaan Tercatat yang bersangkutan; 3. Komisaris Independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan Perusahaan Tercatat yang bersangkutan; 4. Komisaris Independen harus mengerti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; 5. Komisaris Independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang bukan merupakan pemegang saham pengendali (bukan controlling shareholders) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Beberapa persyaratan bagi komisaris independen antara lain melarang adanya hubungan terafiliasi baik dengan pemegang saham pengendali, direktur atau komisaris lainnya, bekerja rangkap dengan perusahaan terafiliasi dan memahami peraturan per-undang- undangan di bidang Pasar Modal. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi komisaris independen dapat menjadi penyeimbang dalam pengawasan perusahaan publik (Effendi, 2008). Komite Nasional Good Corporate Governance (KNGCG) juga telah mengeluarkan pedoman tentang komisaris independen yang ada di perusahaan publik. Selain itu, Indonesian Society of Independent Commissioner (ISICOM) atau Paguyuban Komisaris Independen Indonesia beberapa waktu yang lalu juga telah meluncurkan Pedoman Komisaris Independen dan diharapkan dapat menjadi acuan bagi para Komisaris Independen
  • 7. di BUMN maupun perusahaan publik (Effendi, 2008). C. Implementasi Keberadaan Dewan Komisaris Independen Di Indonesia Berdasarkan informasi pihak otoritas Bursa sampai dengan awal tahun 2008 dari 272 perusahaan tercatat, ternyata baru 86% (240 emiten) yang telah memiliki komisaris independen dan sisanya masih terdapat 32 (14%) emiten belum memiliki komisaris Independen . Bank Indonesia (BI) telah melakukan uji coba penerapan GCG pada periode September 2007 terhadap 101 bank di Indonesia (termasuk kantor cabang bank asing) ternyata hasilnya hanya 30,7% yang memenuhi ketentuan lima pasal utama. Salah satu penyebab belum terpenuhinya GCG, adalah sebanyak 53,5% bank ternyata belum memiliki komisaris independen (Effendi, 2008). Menurut pengamatan Muhammad Arief Effendi, dalam praktek di berbagai perusahaan di Indonesia, ternyata terdapat kecenderungan komisaris seringkali melakukan intervensi kepada direksi dalam menjalankan tugasnya. Di pihak lain biasanya kedudukan direksi terlalu kuat, bahkan terdapat beberapa direksi perusahaan publik yang enggan membagi wewenang, serta tidak memberikan informasi yang cukup kepada komisaris, terutama komisaris independen. Keaktifan Dewan Komisaris juga tergantung dari lingkungan yang diciptakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Di Indonesia, seringkali anggota Dewan Komisaris tidak menjalankan tugasnya sebagai pengawas Dewan Direksi sehingga Dewan Komisaris dianggap tidak bermanfaat dan keberadaannya hanya dianggap sebagai beban tambahan bagi peruasahaan. Kepemilikan saham yang terpusat dalam satu kelompok atau satu keluarga, dapat menjadi salah satu penyebab lemahnya posisi Dewan Komisaris, karena pengangkatan posisi anggota Dewan Komisaris diberikan sebagai rasa penghargaan semata maupun berdasarkan hubungan keluarga atau kenalan dekat. Di Indonesia, mantan pejabat pemerintahan ataupun yang masih aktif, biasanya diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris suatu perusahaan dengan tujuan agar mempunyai akses ke instansi pemerintah yang bersangkutan. Dalam hal ini integritas dan kemampuan Dewan Komisaris seringkali menjadi kurang penting. Pada gilirannya independensi Dewan Komisaris menjadi sangat diragukan karena hubungan khususnya dengan pemegang saham mayoritas ataupun hubungannya dengan Dewan Direksi ditambah kurangnya integritas serta kemampuan Dewan Komisaris (Herwidayatmo, 2000 dalam FCGI). Seperti diketahui, masalah independensi (independency) dan kapabilitas (capability) komisaris independen merupakan hal yang sifatnya sangat fundamental. Oleh karena itu persyaratan untuk dapat diangkat sebagai komisaris independen seharusnya sangat ketat, antara lain memiliki integritas dan kompetensi
  • 8. yang memadai. A. Kesimpulan Keberadaan Dewan Komisaris Independen yang sesuai peraturan yang berlaku pada perusahaan dapat membantu meningkatkan kinerja direksi dan manajemen yang akan berakibat pada peningkatan kualitas kebijakan-kebijakan yang dihasilkan. Dewan Komisaris Independen itu sendiri merupakan elemen penting dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) sehingga dapat sebagai value added bagi perusahaan di mata para share holder dan stake holder sehingga orang-orang yang berada pada Dewan Komisaris Independen haruslah orang yang berkompetensi dan bertanggungjawab. Tetapi penerapan Dewan Komisaris Independen pada Perusahaan-perusahaan di Indonesia belum maksimal. Kalaupun ada, fungsinya terbatas dan ke- independenan-nya masih dipertanyakan karena masih adanya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). B. Saran • Pihak otoritas bursa dan Bapepam-LK agar memonitor dan mengawasi secara periodik kinerja komisaris independen di perusahaan publik. • Seharusnya pihak otoritas bursa dan BI memberikan sanksi yang tegas kepada perusahaan / bank yang belum mengangkat komisaris independen sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini penting, agar perusahaan publik termasuk perbankan tidak hanya memenuhi kepentingan pihak pemegang saham mayoritas saja. • Eksistensi komisaris independen di perusahaan publik termasuk perbankan seharusnya bukan hanya sekedar pelengkap saja, tetapi diharapkan sebagai wujud implementasi GCG. Mengingat pentingnya peran komisaris independen dalam mewujudkan GCG.