Teks tersebut membahas tentang sistem pencernaan ikan lomek (Harpodonnehereus) di perairan Dumai. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa ikan lomek memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Teks juga menjelaskan bahwa ikan lomek adalah omnivora yang memakan ikan kecil, udang, dan teri.
1. 1
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Secara georafis Kota Dumai terletak padakoordinat 101023’37” –
101028’13” LU dan 1023’ – 1024’23” BT, dengangaris pantai sepanjang 234,2 km.
Kota Dumai memiliki luas wilayah 1.727.385 km2dan berbatasan dengan: Sebelah
Utara berbatasan dengan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis; Sebelah Timur
berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, Kebupaten Bengkalis; Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis; Sebelah Barat
berbatasan dengan Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. Dumai terdiri dari
dataran rendah dan dataran tinggi, dan memiliki pantai yang berhubungan
langsung dengan Selat Rupat dan mempunyai kondisi topografi datar. Setiap
tahun, Dumai mengalami beberapa perubahan iklim yang sangat dipengaruhi oleh
iklim laut dengan rata–rata curah hujan 200–300 m3 dan memiliki dua musim
yaitu musim kering/kemarau dari bulan Maret–Agustus, dan musim hujan dari
September-Februari dengan rata–rata temperatur 24–330 C(Pemerintah Kota
Dumai, 2010).
Wilayah pantai merupakan daerah dimana terjadi interaksi antara tiga
unsur utama yaitu daratan, lautan dan atmosfer. Proses tersebut berlangsung sejak
bumi ini terbentuk dan bentuk wilayah pantai yang seperti terlihat sekarang ini
merupakan hasil keseimbangan dinamis proses penghancuran dan pembentukan
tiga unsur utama alam tersebut. Sebagai tempat peralihan antara daratan dan
lautan, wilayah pantai juga berfungsi sebagai zona penyangga bagi berbagai
2. 2
spesies ikan laut yang bermigrasi untuk tempat mencari makan, memijah dan
membesarkan anak-anaknya (Pariwono, 1992).
Ikan adalah kelompok vertebrata yang paling besar jumlahnya. Ikan
mendominasi kehidupan perairan diseluruh permukaan bumi. Jumlah spesies ikan
yang telah berhasil dicatat adalah sekitar 21.000 spesies dan diperkirakan
berkembang mencapai 28.000 spesies. Jumlah spesies ikan yang hidup
dipermukaan bumi adalah 21.723 spesies, sementara jumlah spesies vertebrata
yang ada diperkirakan sekitar 43.173 spesies (Nelson, 1984).
Ikan telah lama dikelola sebagai bahan pangan. Lebih lanjut ikan diketahiu
sebagai sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik dan
prospektif untuk masa depan. Kadar protein dalam ikan mencapai 13-20%,
sedangkan 50-80% berupa air dan selebihnya lemak. Keunggulan utama protein
ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan kompossi asam
amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi
kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet dimasa yang akan datang
(Djuanda, 1981).
Produksi ikan lomek (Harpodonnehereus) di Riau setiap tahun mengalami
peningkatan. Pada tahun 2006 total produksi ikan lomek mencapai 480,9 ton dan
pada tahun 2007 produksinya meningkat mrnjadi 644,1 ton. Sampai saat ini,
pemanfaatan ikan lomek masih terbatas. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar,
ikan lomek di Riau kadang dikeringkan dan diolah dengan penggaraman (Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, 2008).
3. 3
Pillay(1951) menyatakan bahwaIkan Lomek (Harpodonnehereus)
merupakan ikan yang tergolong dalam kelas Actinopterygii. Ikan ini hidup di
perairan laut, air payau dan menguhuni lepas pantai berlumpur atau berpasir
dengan kedalaman 50 meter. Ukuran maksimal ikan lomek adalah 40 cm dan
umumnya dijumpai berukuran 20 cm. Penyebaran Ikan
Lomek(Harpodonnehereus) terdapat didaerah beriklim tropis (Indo-Pasifik,
Somalia, Papua Nugini, Jepang dan Indonesia).
1.2. Perumusan Masalah
Tingginya tingkat konsumen masyarakat terhadap Ikan
Lomek(Harpodonnehereus) di Kota Dumai menjadikannya ikan ini mempunyai
nilai ekonomis yang potensial. Ikan Lomek (Harpodonnehereus)adalah salah satu
ikan endemik wilayah pantai timursumatera yang harus dilindungi dan
dilestarikan. Sayangnya sampai sekarang informasi ilmiah tentang ikan tersebut
belum tersedia.Pada saat ini ikan lomek telah dipilih sebagai ikon Kota Dumai
(Pers. Konservasi, 2011) dan kebanyakan masyarakat sangat menggemari
kelezatan ikan tersebut.Oleh karena itu Ikan Lomek (Harpodonnehereus) di Riau
umumnya dan dumai khususnya perlu diteliti karena belum ada yang menelitinya
baik dalam aspek biologi maupun ekologinya.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang sistem pencernaan
pada ikan lomek (Harpodonnehereus), jenis makanannya dan macam-macam
organ penyusunnya yang didapat di perairan pantai dumai pada saat ini.
4. 4
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai
sumber informasi bagi penelitian selanjutnya dan untuk instansi-instansi
pemerintah yang terkait.Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi
acuan dalam melakukan pembangunan kelautan di Kota Dumai.
5. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Morfologi dan Anatomi Ikan Lomek (Harpodonnehereus)
Ikan adalah hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah
dingin (poikilothermal) dimana hidupnya dilingkungan air, pergerakan dan
keseimbangan dengan menggunakan sirip serta pada umumnya bernafas dengan
insang(Raharjo, 1980). Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok
vertebrata dan yang paling besar jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan di air
seluruh permukaan bumi. Jumlah spesies ikan yang berhasil dicatat adalah sekitar
21.000 spesies dan diperkirakan akan berkembang mencapai 28.000 spesies.
Jumlah ikan yang hidup dimuka bumi adalah 21.723 spesies (Nelson, 1984).
Menurut Manda, Chaidir, Budjiono dan Lukystiowati, (2005) sirip pada
ikan terdiri dari sirip punggung(D), sirip dada(P), sirip perut(V), sirip anus(A),
dan sirip ekor(C).Sirip pada ikan berperan dalam penentuan arah dan gerak ikan
yang terdiri dari sirip punggung(D), sirip perut (V), sirip dada (P), sirip anus (A)
dan sirip ekor (C). Tidak semua jenis ikan memiliki secara lengkap kelima sirip
tersebut secara sempurna.
Saanin (1984) menyatakan untuk mengidentifikasi ikan harus diperhatikan
sifat-sifatnya, tanda-tanda dan bentuk serta bagian-bagian dari tubuh ikan yaitu
rumus sirip, perbandingan panjang dengan tinggi, bentuk garis rusuk dan jumlah
garis sisik yang meliputi garis rusuk tersebut bentuk sisik dan gigi beserta susunan
tulang-tulang insang.Secara anatomi ikan mempunyai sepuluh sistem yang
bekerjasama dalam membentuk keseluruhan individu.Adapun kesepuluh sistem
6. 6
tersebut yaitu sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem integumen, sistem otot,
sistem pencernaan, sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pernapasan dan sistem
reproduksi, diantara ke sepuluh sistem ini saling berkaitan satu dengan yang
lainnya (Raharjo, 1980).
Ikan Lomek termasuk ke dalam kelompok Gnathostomata. Bentuk
tubuhnya bilateral simetris, compressed, sedangkan bentuk kepalanyatumpul. Ikan
initidak bersisik, ukuran mulut lebar dan berbentuknonprotactile. Klasifikasi ikan
lomek adalah sebagai berikut:Kindom: Animalia,Filum: Chordata, Kelas:
Actinopterygii, Ordo: Aulopiformes, Family: Synodontidae, Genus: Harpadon
dan Spesies: H. nehereus (http//www.fishbase.com/2008).
Gambar Ikan Lomek (Harpodonnehereus)
Afandi dan Raharjo (1992), menyatakan ikan lomek (Harpodonnehereus)
merupakan ikan yang hidup didaerah pasang surut (intertidal). Hampir semua ikan
intertidal berukuran kecil karena keadaan lingkungan yang cenderung tidak stabil
(bergolak). Bentuk tubuh pipih memanjang, sebagian besar mempunyai
7. 7
gelembung renang dan sangat berasosiasi dengan substrat. Banyak dari ikan ini
beradaptasi dengan habitat didaerah subtidal.
Ikan lomek mempunyai bentuk badanmemanjang agak pipih, ujung
moncong pendek membulat, sirip ekor mempunyai 3 bagian yaitu atas, bawah dan
tengah sebagai kelanjutan dari garis sisik. Gigi kedua rahangnya mempunyai
bentuk yang bermacam-macam yaitu lengkung pipih, besar maupun kecil. Warna
badan kecokelatan sampai putih keabu-abuan, panjang mencapai 40 cm
(Hora,1934).Nelson (1984), ikan lomek mempunyai jari-jari sirip punngung 9-14,
ikan lomek termasuk ikan pemakansegala, terutama ikan-ikan kecil seperti teri,
udang dan ikan kecil lainnya. Kemudian ikan lomek menyebar atau hidup
bergerombol, terdapat disepanjang perairan pantai dan daerah estuaria atau daerah
dekat dengan muara sungai.
Ikan Lomek memiliki bentuk tubuh yang memanjang ,berkepala simetris,
tidak bersisik,memiliki alat pernafasan tambahan.Bagian depan badannya terdapat
penampang yang membulat sedang bagian tengahmya dan belakang berbentuk
pipih.Alat pernafasan tambahan terdapat di bagian kepala di dalam rongga yang di
bentuk oleh dua pelat tulang kapak.Insangnya berukuran kecil dan terdapat di
bagian kepala bagian belakang.Sirip ada 5 jenis yaitu sirip dada, punggung,
anus,ekor danperut.Sirip dadanya berbentuk bulat agak memanjang dengan ujung
meruncing(Nojiyati, 1997).
8. 8
2.2. System Pencernaan
Ikan mempunyai makanan yang bervariasi. Jika dilihat dari jenis
makanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu herbivora,
karnivora dan omnivora. Berdasarkan cara makannya ikan dibedakan menjadi
lima golongan yaitu pemangsa (predator), penggerogot (grazer), penyaring
(strainer), penghisap (sucker) dan parasit (Mudjiman, 2001).Mulut pada ikan
dibentuk oleh rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula), diantara
kedua rahang ini terdapat rongga mulut (cavum oris) kemudian dilengkapi oleh
bibir. Pada tulang maksila dan mandibula adakalanya dilengkapi dengan gigi serta
dasar mulut dilengkapi dengan lidah (lingua), tidak memiliki kelenjar ludah
(glandula salivates) (Hamidy, Pulungan, Ahmad dan Pardinan, 2001).
Sistem pencernaan pada ikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu saluran
pencernaan, dan kelenjar pencernaan. Pada saluran pencernaan pada ikan adalah
terdiri dari beberapa organ yang menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini
mengelola makanan yang masuk melalui mulut dan akhirnya sisa dari
pemprosesan makanan itu dikeluarkan melalui anus. Organ-organ yang menyusun
saluran pencernaan pada ikan tidak sama untuk semua jenis ikan. Organ penyusun
tersssebut meliputi mulut, pangkal tenggorokan(parinx),
kerongkongan(oesophagus), lambung (ventriculus), usus(intestinum)dan
dikeluarkan keanus(Manda et al, 2005).
Saluran pencernaan ikan karnivora biasanya lebih pendek dari pada
saluran pencernaan ikan herbivora,sebab bahan makanan nabati lebih sukar
dicerna. Dengan adanya dinding selulosa yang alot pada tumbuh-tumbuhan,maka
9. 9
untuk mempermudah proses pencernaannya, ikan herbivora memerlukan usus
yang lebih panjang yang bisa mencapai tiga kali panjang
tubuhnya(Mudjiman,2001).Berdasarkan bentuknya,gigi rahang dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk yaiu cardiform,viliform,canine,incisor,dan
molariform.Gigi filiform mirip dengan gigi cardiform,hanya lebih panjang dan
memberikan gambar seperti memberikan rumbai-rumbai(Tim Ikhtiologi,
1989).Menurut Boyd(1982) pada umumnya esofagus ikan adalah pendek dan bisa
membesar agar makanan yang agak besar dapat ditelan,dinding esofagus
dilengkapi dengan lapisan otot dan memanjang,pada ikan tertentu esofagus
bersambung dengan usus.
2.3. Kebiasaan Makanan Ikan Lomek (Harpodonnehereus)
Kebiasaan makan (feeding habit) adalah kualitas dan kuantitasmakanan
yang dimakan ikan (Efendie, 1978). Pulungan et al (1994) mengemukakan bahwa
jenis makanan alami yang selalu terdapat dalam lambung anak-anak ikan antara
lain: Rotifer, Copepoda, Cladocera dan Diatom. Untuk mengetahui jenis makanan
utama dari jenis-jenis ikan tertentu penting di lakukan pengukuran panjang dan
berat setiap jenis individu ikan serta mengamati isi saluran pencernaan dan
mencatat makanan yang terdapat di dalam lambung.Pada spesies ikan terjadi
peningkatan suhu yang menimbulkan kecepatan pencernaan.Meningkatnya laju
pencernaan makanan ini berkaitan dengan meningkatnya laju konsumsi makanan.
Pola kebiasaan makan merupakan pola yang dianut sekelompok individu
tertentu dalam memilih makanan dengan penyedian serata penyajian
10. 10
makanan.Pola ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan (Sachlan, 1980).Menurut
Efendie (1978), disamping makanan sebagai faktor kehidupan, air juga berperan
sebagai yang menentukan untuk ikan dapat hidup dan berkembang biak. Untuk
kelangsungan hidupnya semua makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan
diambil dari bahan-bahan yang tersedia diperairan dan salah satunya adalah ikan
sebai konsumen, dimana banyak bahan makanan yang dimakan tidak terbatas.
Secara garis besar susunan saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut,
oesophagus, lambung, intestinum dan anus. Oleh kareana bentuk saluran
pencernaan, mulut dan gigi, lambung serta intestinum yang dimiliki setiap jenis
ikan bervariasi, maka menyebabkan setiap sepies ikan cara mengambil
makanannya juga bervariasi. Sehingga berdasarkan cara mendapatkan
makanannya, maka ikan-ikan itu dapat digolongkan menjadi ikan yang bersifat
predator, pemikat, penyumpit, penyaring makanan (filter feeder) dan penunggu
(Dias, 1972).
Cara ikan mengambil dan mendapatkan makanannya bervariasi maka jenis
makanan yang dimakan oleh individu spesies setiap ikan juga dapat
bervariasi.Sehingga berdasarkan jenis makanan yang dimakanannya maka ikan-
ikan yang terdapat di alam digolongkan menjadi ikan kaenivora, herbivore dan
omnivore.Jenis makanan yang biasa dimakan ikan berupa diatom, plankton,
hewan invertebrate, ikan kecil dan anak ikan (Lingga dan Susanto, 1987).
11. 11
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Kegitan penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012 yang
bertempat di perairan Dumai Kota Dumai. Analisis sampel dilakukan di
Laboratorium Terpadu Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau.
3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian meliputi timbangan analitik
sebagai mengukur berat sampel, penggaris sebagai mengukur morfometrik ikan,,
box es sebagai tempat sampel, mikroskop untuk menganalisis jenis makanan yang
ada dalam saluran pencernaan, gunting bedah untuk membedah sampel, pinset
untuk mengambil saluran pencernaan, botol kaca film / botol plastik untuk tempat
saluran pencernaan, camera untuk dokumentasi, gelas ukur untuk mengukur
volume saluran pencernaan, timbangan, dan alat tulis lainnya. Sedangkan bahan
yang digunakan adalah Ikan Lomek (Harpodonnehereus), formalin 10% dan
aquades.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu
sampel penelitian diperoleh dilapangan dan kemudian dianalisis di laboratorium.
Dengan menggunakan objek penelitian 40 ekor Ikan Lomek (Harpodonnehereus)
yang dibagi dalam 3 kelompok interval variasi ukuran, yaitu ukuran 0-150 mm,
12. 12
ukuran 160-250 mm dan lebih panjang dari 250 mm. Jumlah minimal individu
tiap kelas ukuran adalah 13 ekor.
3.4. Prosedur Penelitian
Sampel (Ikan Lomek) diperoleh dari nelayan yang menangkap ikan di
perairan Kota Dumai. Kemudian sampel diukur panjang total (Tl) dengan
menggunakan penggaris (mm) dan berat ikan (g) laludicatat ke dalam tabel yang
sudah disediakan. Selanjutnya sampel dibedah dan diambil lambungnya kemudian
dimasukan kedalam botol plastik yang diberi larutan formalin 10% kemudian
diberi label.
3.4.1. Pengamatan Ciri-ciri Morfologi Ikan Lomek(Harpodonnehereus)
Pada pengamatan ciri-ciri morfologi, hal-hal yang dilakukan adalah
pengukuran panjang baku (PB) dengan satuan milimeter dan menimbang berat
ikan yang dinyatakan dalam gram.
3.5. Analisis Isi Lambung
Seluruh lambung yang telah dikumpulkan kemudian dibawa ke
Laboratorium Terpadu Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau untuk dianalisis. Lambung tersebut dibedah kemudian
ditimbang, selanjutnya diamati yang mencakup: mengelompokan lambung ikan
berdasarkan lambung kosong dan berisi serta jenis makanan yang terdapat pada
lambung. Analisis lambung dilakukan dengan menggunakan metode jumlah,
metode frekuensi kejadian dan metode volumetrik. Metode jumlah adalah
13. 13
menghitung semua makanan yang terdapat di lambung ikan, tiap jenis makanan di
hitung jumlahnya dan dinyatakan dalam persen dari seluruh jumlah yang ada
disetiap lambung ikan. Metode frekuensi kejadian adalah metode yang
menentukan kebisaan makan ikan dari banyaknya memakan jenis makanan
tersebut, yaitu banyaknya lambung berisi makanan suatu jenis dibagi dengan
lambung yang berisi makanan dikali seratus persen.Isi lambung dikelompokan
menurut jenis organism yang dimakan (Efendie et al, 1978).Setelah data didapat,
maka IRP dapat dihitung untuk menentukan makanan kesukaannya.
3.5.1. Penentuan Jumlah dan Jenis Makanan
Penentuan jumlah makanan dilakukan dengan menggunakan metode
jumlah. Penggunaan metode ini menggunakan dua notasi n da N. Dimana n
adalah jumlah satu jenis spesies dalam satu lambung dan N adalah jumlah seluruh
makanan dalam satu lambung.
Untuk nilai N dalam menghitung IRP, nilai yang digunakan adalah %N
yang didapat dari pembagian N totalsatu jenis individu dalam satu lambung
dengan N total seluruh lambung dari total 40 ekor Ikan Lomek yang dianalisis.
Dengan rumus (Efendie et al, 1978):
Na =
%Na =
Dimana : a : makanan jenis a
Na : jumlah makanan jenis a dalam satu lambung (individu ikan)
14. 14
3.5.2. Tingkat Kepenuhan Lambung
Lambung yang dikumpul tersebut dihitung volumenya menggunakan gelas
ukur 20 ml, dimana volume lambung dari volume lambung yang berisi makanan
dikurang dengan volume lambung dalam keadaan kosong. Untuk menentukan
tingkat kepenuhan lambung , digunakan metode volumetrik, nilai yang dicari
terlebih dahulu adalah nilai volume tiap jenis makanan dalam satu lambung
dengan cara nilai satu jenis makanan dalam satu lambung dibagi volume lambung
total dikalikan dengan 100%.
Nilai yang diperoleh dari perhitungan tersebut kemudian dijumlahkan
untuk mendapatkan nilai volume total satu jenis makanan, hasil penjumlahan ini
lalu dibagi dengan volume total seluruh volume lambung.dengan rumus (Efendie
et al, 1978):
Va =
%V =
Va : volume makanan jenis a dalam satu lambung (individu ikan)
Nilai %V yang diperoleh akan menjadi penentu tingkat kepenuhan
lambung, dengan takaran persen kepenuhan (sebagai contoh 5%, 10%, 15% dan
seterusnya).
15. 15
3.5.3. Frekuensi Kejadian
Dalam menentukan frekuensi kejadian, data yang digunakan adalah jumlah
lambung berisi makanan dan jumlah makanan per jenis dalam tiap lambung.
Metode ini akan menentukan kebiasaan makan ikan dilihat dari jenis makanan
paling banyak dijumpai pada tiap lambung. Pada metode ini, nilai %F dapat
langsung diperoleh tanpa perhitungan awal. Nilai %F satu jenis makanan dapat
dicari dengan rumus (Efendie et al, 1978) :
%F =
3.5.4. Indeks Relatif Penting
Untuk menentukan kebiasaan makanan, nilai yang digunakan adalah
indeksrelatif penting (IRP). Menurut Pinkas dalam Efendie (1978), dimana
menentukan indeks relative penting (IRP), digunakan hasil perhitungan dari ketiga
metode (metode jumlah, volumetrik dan frekuensi kejadian). Pinkas juga
mengembangkan rumus, sebagai berikut :
(N + V) F = IRP
Dimana : N : Persentase jumlah satu macam makanan (%)
V : Persentase volume satu macam makanan (%)
F : Frekuensi kejadian satu macam makanan (%)
IRP : Indeks Relatif Penting
16. 16
3.6. Analisis data
Data yang di dapat dalam penelitian ini, setelah dilakukan perhitingan dan
pengukuran akan dianalisis untuk mendapatkan kebiasaan makanan melalui
Indeks Relatif Penting (IRP). Untuk melihat bentuk pertumbuhan, digunakan data
panjang baku (PB) dan data berat dengan menggunakan regresi linear satu arah
dan dilakukan uji anova satu arah data ini diolah dan dibahas secara deskriptif.
3.7.Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Seluruh sampel yang diambil dalam melakukan penelitian dianggap
mewakili wilayah yang diteliti.
Keahlian dan ketelitian peneliti selama penelitian dianggap sama.
17. 17
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... 4
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Morfologi dan Anatoni Ikan Lomek (Harpodonnehereus) ........... 5
2.2. Sistem Pencernaan……………………………………………..... 8
2.3. Kebiasaan Makan Ikan Lomek (Harpodonnehereus)................. 9
2.4. Indeks Relatif Penting…………………………………………… 10
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat ....................................................................... 11
3.2. Bahan dan Alat ............................................................................. 11
3.3. Metode Penelitian ......................................................................... 11
3.4. Prosedur Penelitian........................................................................ 12
3.4.1. Pengamatan Ciri-ciri Morfologi Ikan Lomek …………… 12
3.5. Analisis Isi pencernaan ................................................................. 12
3.5.1. Penentuan Jumlah dan Jenis Makanan ............................... 13
3.5.2. Tingkat Kepenuhan Lambung............................................ 14
3.5.3.Frekuensi Kejadian ............................................................. 15
3.5.4. Indeks Relatif Penting........................... ............................. 15
3.5. Analisis Data ............................................................................... 16
3.6. Asumsi ......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
OUTLINE SEMENTARA
18. 18
OUTLINE SEMENTARA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Morfologi dan Anatoni Ikan Lomek (Harpodonnehereus)
2.2. Sistem Pencernaan
2.3. Kebiasaan Makan Ikan Lomek (Harpodonnehereus)
2.4. Indeks Relatif Penting
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
3.2. Bahan dan Alat
3.3. Metode Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Pengamatan Ciri-ciri Morfologi Ikan Lomek
3.5. Analisis Isi pencernaan
3.5.1. Penentuan Jumlah dan Jenis Makanan
3.5.2. Tingkat Kepenuhan Lambung
3.5.3. Frekuensi Kejadian
3.5.4. Indeks Relatif Penting
3.5. Analisis Data
3.6. Asumsi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil penelitian
4.2. Pembahasan
20. 20
DAFTAR PUSTAKA
Afandi dan Raharjo. 1992. Fisiologi Ikan; Pencernaan.PAU. Ilmu Hayati IPB. 215
hal.
Boyd, C.E and F. Litchkoppepler, 1982. Water qualitymanagement in pond
fishreseach and development agriculture experiment Station Auburn
University, Auburn 30 pp.
Dias. 1972. Relation of Lenghts and Lengths to Weight in The Red Porgi, Cought
of South Carolina.57 pp.
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. 2008. Statistik Perikanan Tangkap
Provinsi Riau. Pengembangan Perikanan Tangkap - APBN 2007.
Pekanbaru. 1b-20 hal.
Djuhanda, T. 1981. Dunia ikan. Armico Bandung. 190 halaman.
Efendie, M.I.1978. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor. 112
hal.
Fishbase. 2008. Dunia Ikan. http//www.fishbase.com/2008/12/28/11473267.
Hamidy,Y., M.Ahmad,T. Dahril,H. Alawi dan C.P. Pulungan. 1983.Identifikasi
dan Inventarisasi Jenis Ikan di Sungai Siak, Riau. Pusat Penelitian
Universita Riau, Pekanbaru. 63 hal (tidak diterbitkan).
Hora,S.L. 1934. Wanderings of the Bombay duck, Harpodon nehereus(Ham.
Buch).In Indian waters. J.Bombay Nat. Hist.Soc., Bombay 37, 640-654.
Lingga dan Susanto.1987. Ikan Air tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. 236 hal.
Manda,R., I.Lukystiowati,C. Pulungan dan Budijono. 2005. Penuntun Praktikum
Ichthyologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Pekanbaru.
Mudjiman, A. 1984. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Situbondo. 190 hal.
Nelson, J.S., 1984. FishesOf the Word. John Wiley and Sons, New York 524 pp.
Nybakken, J., W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan
oleh M. Ediman, D. G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukarjo.Gramedia.
Jakarta. 402 halaman.
Pillay. T. V. R. 1951. A preliminary note on the food and feeding habits of the
Bombay duck, Harpodon nehereus (Ham).In the river Calcutta. 17,
261-262.
21. 21
Pulungan,C.P., R.M. Putra, Nuraini dan N.Aryani, 1996. Penuntun Pratikum
Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan.UNRI.Pekanbaru.
69 hal(tidak diterbitkan).
Rahardjo,S. 1980. Oseanografi Perikanan I. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 141 hal.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina
Cipta. Bandung.520 hal.
Sachlan, 1980.Planktonologi.Diktat Perkuliahan Fakultas Perikanan Institut
Pertanian Bogor. Bogor.166 hal
Tim Ikhtiologi. 1989. Ikhtiologi. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
22. 22
USULAN PENELITIAN
STUDY KEBIASAAN MAKANAN IKAN LOMEK (Harpodonnehereus)
YANG TERDAPAT DI PERAIRAN DUMAI KOTA DUMAI PROVINSI
RIAU
OLEH
RENGKI AFRIZAL
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
23. 23
USULAN PENELITIAN
STUDY KEBIASAAN MAKANAN IKAN LOMEK
(Harpodonnehereus)YANG TERDAPAT DI PERAIRAN DUMAI KOTA
DUMAI PROVINSI RIAU
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau
OLEH
RENGKI AFRIZAL
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
24. 24
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang
berjudul "Study Kebiasaan Makanan Ikan Lomek (HarpodonNehereus)yang
Terdapat di Perairan Dumai Kota Dumai Provinsi Riau”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Joko Samiaji.
M.Sc selaku dosen pembimbing I dan Prof. Dr. Ir. Thamrin, MSc sebagai
pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan usulan
penelitian ini dan teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu dan
memberi dukungan dalam penyusunan penelitian ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan usulan penelitian ini tidak terlepas
dari kekurangan di dalam penulisan dan penyusunannya. Oleh karena itu, sangat
diharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun
menuju perbaikan ke arah kemajuan untuk kesempurnan usulan penelitian ini.
Pekanbaru, Mei2012
Rengki Afrizal
25. 25
ORAGNISASI PRAKTEK UMUM
1. Peneliti : Rengki Afrizal
Alamat : Jln. Bina Widya – Gg. Damai, Komplek ROHUL
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau
NIM : 0804120569
Jurusan : Ilmu Kelautan
2. Pembimbing I : Dr. Ir. Joko Samiaji. M.Sc
NIP : 196509301989031002
Pekerjaan : Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau
Alamat : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau
3. Pembimbing II : Prof. Dr. Ir. Thamrin, MSc
NIP : 196308171991031002
Pekerjaan : Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau
Alamat : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau
26. 26
ANGGARAN BIAYA
1. Biaya Persiapan
a. Alat dan Bahan Penelitian : Rp 150.000
b. Pengetikan dan Perbanyakan Proposal : Rp 100.000
c. Seminar Proposal : Rp 150.000
Rp. 400.000
2. Pelaksanaan
a. Transportasi (PP) dan Lokal : Rp 300.000
b. Biaya Konsumsi : Rp 200.000
c. Peminjaman Alat Penelitian : Rp 450.000
d. Dokumentasi Penelitian : Rp 100.000
Rp. 1.050.000
3. Penulisan Hasil Penelitian
a. Pengetikan : Rp. 100.000
b. Perbanyakan Laporan : Rp. 200.000
c. Ujian serjana : Rp. 300.000
Rp. 600.000
Total biaya :Rp. 2.050.000,-
27. 27
JADWAL PENELITIAN
Mei Juni Juli Agustus
2012 2012 2012 2012
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan √ √
2 Pra Penelitian √ √
3 Seminar Proposal √ √
4 Persiapan Penelitian √
5 Penelitian √ √ √ √
6 Seminar Hasil √ √ √ √
7 Ujian Sarjana √ √
28. 28
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Pekanbaru, Telp.(0761)63274 –
63275
PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
JUDUL : STUDY KEBIASAAN MAKANAN IKAN
LOMEK (Harpodonnehereus)YANG
TERDAPAT DI PERAIRAN DUMAI KOTA
DUMAI PROVINSI RIAU
NAMA : RENGKI AFRIZAL
NOMOR MAHASISWA : 0804120569
JURUSAN : ILMU KELAUTAN
DISETUJUI OLEH
Dekan Fakultas Perikanan Dosen Pembimbing I
dan Ilmu Kelautan
Prof. Dr. Ir. Bustari Hasan, M.Sc Dr.Ir. Joko Samiaji, M.Sc
NIP.1959 1024 198603 1004 NIP.196509301989031002
Dosen Pembimbing II
Prof. Dr.Ir. Thamrin, M.ScNIP. 1963
0817 199103 1002
29. 29
DAFTAR GAMBAR
Ganbar Halaman
1. Ikan Lomek (Harpodonnehereus)................................................ 7
30. 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Peta Lokasi Penelitian................................................................... 19