Islam sesungguhnya agama yang sempurna. Islam pun mengatur pengelolaan migas.. hukum dari Allah ini jika diterapkan dalam negara, pasti melahirkan kesejahteraan.... sementara hukum dari demokrasi melahirkan penderitaan, kerusakan.
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Hukum syara' menaikkan bbm(edited)
1.
2. :
-
(laki-laki yang “taafih” adl org yang hina, dan tidak bermartabat.
Ruwaibidhah adl merupakan isim tasghir dari “rabidhah” yaitu
orang yang lemah yang malas untuk mendapatkan hal-hal yang
terbaik, serta putus asa untuk mendapatkannya) (syarh Sunan Ibn
Majah, 1/292)
5. Mafhum hadits
•
….
-
Allamah asy-syeikh Mulla Al-qari al-Hanafi berkata:
“ wa huwa ghasy-syun” artinya adalah pengkhianat terhadap rakyat atau
dzalim terhadap mereka, dia tidak memberikan hak-hak rakyat dan dia
mengambil dari rakyat hal-hal yang tidak wajib atas meraka …kecuali Allah
mengharamkan atas dia surga. Yakni haram masuk surga bersama dengan
orng-orang yang selamat atau hadits tersebut mengandung pengertian
mustahil atau larangan atau makar atau ancaman yang keras atau
menakut-nakuti dengan su’ul khatimah… na’udzubillah (allamah asy-
syeikh Mulla Al qari al-Hanafi, Mirqatul Mafatih Syarh Misykatul
7. Pemerintah
(juga) Dilarang Menyengsarakan Rakyat
“Barangsiapa menyempitkan (urusan orang lain), niscaya Allah akan
menyempitkan urusannya kelak di hari kiamat”.[HR. Imam Bukhari]
“Yaa Allah, barangsiapa memiliki hak mengatur suatu urusan
umatku, lalu ia menyempitkan mereka, maka sempitkanlah dirinya; dan
barangsiapa memiliki hak untuk mengatur suatu urusan umatku, lalu ia
memperlakukan mereka dengan baik, maka perlakukanlah dirinya
dengan baik”.[HR. Imam Ahmad dan Imam Muslim]
8. Syeikh al-Islam al-Imam al-Hafidz An
Nawawiy, menyatakan:
…
“(dalam hadits) ini adalah termasuk larangan yang paling
tegas atas perbuatan yang menyempitkan/ memberatkan/
menyulitkan masyarakat, serta dorongan yang sangat
besar untuk berbuat lemah lembut kepada masyarakat. [al-
Imam al-hafidz An Nawawiy, Syarah Shahih Muslim, juz
6/299]
9. Penjelasan Imam Ash-shan’ani:
•
-
• Hadits tersebut adalah dalil bahwa Allah mewajibkan atas
yang menjadi wali untuk memudahkan urusan yang
dibawah perwaliannya serta bersikap lemah lembut pada
meraka dan berinteraksi dengan mereka dengan penuh
kasih lapang dada serta mengedepankan keringanan atas
meraka agar dia tidak melibatkan mereka dalam kesulitan…
(Imam Ash-shan’ani, Subul As-salam, 7/160)
10. Bagian 2
TINDAKAN PEMERINTAH MENYERAHKAN
PENGELOLAAN SUMBER ENERGI KEPADA SWASTA
DAN ASING (PRIVATISASI) ADALAH HARAM
11.
12. - •
-
-
-
• “Sesungguhnya, Abyad bin Hammal mendatangi Rasulullah saw, dan
meminta beliau saw agar memberikan tambang garam kepadanya. Ibnu
al-Mutawakkil berkata,”Yakni tambang garam yang ada di daerah Ma’rib.”
Nabi saw pun memberikan tambang itu kepadanya. Ketika, Abyad bin
Hamal ra telah pergi, ada seorang laki-laki yang ada di majelis itu
berkata, “Tahukan Anda, apa yang telah Anda berikan kepadanya?
Sesungguhnya, Anda telah memberikan kepadanya sesuatu yang seperti
air mengalir (al-maa’ al-‘idd)”. Ibnu al-Mutawakkil berkata, “Lalu
Rasulullah saw mencabut kembali pemberian tambang garam itu darinya
(Abyad bin Hammal)”.[HR. Imam Abu Dawud]
13. Mafhum Hadits
• Hadits ini adalah dalil bahwa barang tambang yang depositnya
melimpah adalah milik umum. Dan tidak boleh dimiliki oleh
individu. (allamah asy-syeikh Abdul Qadim Zallum, al-amwal fii
daulah al-khilafah, 54-56)
• Karena dalam hadits tersebut beliau SAW yang menarik kembali
tambang garam yang beliau berikan pada Abyadh bin Hammal RA
setelah beliau mengetahui bahwa tambang garam tersebut
depositnya melimpah. maka tambang garam tersebut tidak boleh
dimiliki oleh individu , dan merupakan milik kaum Muslimin.
• Ini berlaku bukan hanya untuk garam saja—seperti dalam hadits
diatas-- tapi berlaku pula untuk seluruh barang tambang.
Mengapa? Karena larangan tersebut berdasarkan illah yang
disebutkan dengan jelas dalam hadits tersebut , yakni “layaknya air
yang mengalir”, maka semua barang tambang jumlahnya “layaknya
air yang mengalir” –depositnya melimpah-- tidak boleh dimiliki oleh
individu (privatisasi).
14. •
-
• Imam Ibn Qudamah berkata: adapun barang tambang yang
melimpah seperti garam, minyak bumi, air, apakah boleh orang
menampakkan kepemilikannya? Jawabannya ada dua riwayat dan
yang lebih kuat adalah tidak boleh memilikinya
•
– /
• Imam Ibn Rusyd berkata: dan kalangan madzhab Maliki
berpendapat bahwa barang tambang baik melimpah maupun tidak
tidak boleh dimiliki dengan pemilikan nyang sifatnya khusus
(privat), meski barang tambang tersebut terdapat di dalam tanah
yang kepemilikannya bersifat privat ( khusus)
15. Maka Al-allamah Asy-Syaikh ‘Abd al-Qadim al-
Zallum, Al-Amwaal fi Daulah al-Khilafah, hal.
54, menegaskan:
16. • Jadi Barang tambang dengan deposit
melimpah, seperti migas, nikel, tembaga, batu
bara, dan lain-lain termasuk kepemilikan umum
(milkiyyah al-’aamah)
• Syariat melarang individu menguasai & mengelola
barang tambang yang depositnya
melimpah, seperti tambang
garam, migas, nikel, dan barang-barang tambang
lain yang depositnya melimpah.
17. Bagian 3
Melibatkan Pihak Asing Dalam Penyusunan
Undang-Undang Migas Membuka Jalan
Bagi Kaum Kafir Menguasai Kaum Muslim
haram
18. ”dan sekali-kali Allah tidak akan pernah
menjadikan jalan bagi orang-orang kafir untuk
menguasai kaum Mukmin”.[TQS An Nisaa`
(4):141]
19. Mafhum surah An nisa’ ayat 141
Berdasarkan ayat tersebut para fuqaha’
mengharamkan melakukan aktifitas baik meminta
bantuan (al-isti’anah), transaksi jual beli atau yang
lain yang implikasinya merendahkan
Islam, menghinakan Islam, atau merendahkan kaum
muslimin, penguasaan atau dominasi atas mereka.
20. •
- ,
Allamah al-Kharrasyi al-Maliki berkata: (syarh) artinya haram
atas pemilik (budak) untuk menjual pada orang kafir (budak)
muslim, baik kecil maupun dewasa atau menjual mushaf atau
bagian dari mushaf, dan ini termasuk hal-hala yang tidak ada
perbedaan (diantara para ulama) di dalamnya. Karena, di
dalamnya—dengan kepemilikan mushaf oleh orang kafir)
berakibat pada penghinaan atas kehormatan Islam; dan
(dengan penjualan budak muslim) mengakibatkan penghinaan
atas seorang muslim serta dominasi atasnya…(syarh
Mukhtashar Khalil, juz 14 hal 233)
21. •
-
• Karena sesungguhnya orang kafir itu tidak
boleh menguasai jenazah seorang muslim…
apalagi yang hidup, dan sungguh Allah Ta’ala
berfirman “dan sekali-sekali Allah tidak akan
memberi jalan bagi orang kafir untuk
menguasai kaum muslimin..”
23. • Kebijakan kenaikan BBM sebagai derivat dari
kebijakan liberalisasi sektor energi adalah
kebijakan haram.
• Kebijakan ini wajib ditolak.
24. • Masalah kebijakan kenaikan BBM, liberalisasi
sektor migas, dan keterlibatan asing dalam
pembuatan UU Migas, berpangkal pada
diterapkannya sistem kufur.
• Berharap kepada sistem kufur adalah kesia-siaan.
• Asy Syaari’ mewajibkan kita menerapkan hukum
Allah dalam seluruh lini kehidupan dengan
menegakkan kembali Khilafah Islamiyyah.