1. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
An. L 7 tahun perempuan. Batuk sudah 1 bulan. Badan demam. Ibu klien mengatakan BB
sebelum sakit 30 kg. Hasil pemeriksaan suhu 38, auskultasi dada: rochi +/+ apeks. Tuberkulin
tes +. BB saat dikaji 20 kg, TB 100 cm. Menurut ibunya, sang ibu pernah menderita TBC
setahun yang lalu.
Pengkajian
DO: Batuk sudah 1 bulan
Badan demam
T= 38
Rochi +/+ apeks
Tuberkulin tes (+)
BB 20 kg
TB 100 cm
Anoreksia
DS: Ibu klien mengatakan BB sebelum sakit 30 kg
Sang ibu pernah menderita TBC setahun yang lalu
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang dapat muncul yaitu :
a. Gangguan Pertukaran gas berhubungan dengan proses infeksi
b. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan adanya sekret, kelemahan
c. Defisit pengetahuan keluarga tentang proses infeksi
d. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan : Daya tahan tubuh menurun,
malnutrisi, proses inflamasi, Kurang pengetahuan tentang infeksi kuman.
e. Ketidakpatuhan berhubungan dengan pengobatan dalam jangka waktu yang lama.
2. f. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan : Batuk yang sering,
adanya produksi sputum, Anoreksia.
g. Risiko gangguan dalam menjalankan peran sebagai orang tua berhubungan dengan
isolasi pasien
Dx.1
KH : Anak akan mengalami pengurangan batuk
Untuk meningkatkan pertukaran gas yang adekuat
Intervensi :
a. Berikan oksigen humidifier bagi anak dengan dispnue
Rasional: Dispnea masih dapat terjadi, hingga pemberian obat kemoterapi dimulai
untuk mendapatkan efeknya, O2 humidifier mengurangi dipsnue dan meningkatkan
oksigenasi.
b. Tinggikan bagian kepala tempat tidur
Rasional : Peninggian kepala menyebabkan otot diafragma mengembang
c. Berikan obat batuk ekspektoran sesuai kebutuhan
Rasional : ekspektoran membantu mengeluarkan mukus
Dx.2
KH : Pernapasan tidak sulit
Anak istirahat dan tidur dengan tenang
Anak menunjukan fungsi pernapasan normal
Anak mendapatkan suplai oksigen yang optimal
Intervensi :
a. Kaji ulang fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan
penggunaan otot aksesori.
Rasional : Penurunan bunyi napas indikasi atelektasis, ronki indikasi akumulasi
secret/ketidakmampuan membersihkan jalan napas sehingga otot aksesori digunakan
dan kerja pernapasan meningkat
3. b. Catat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah
sputum, adanya hemoptisis.
Rasional: Pengeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat kerusakan paru
atau luka bronchial yang memerlukan evaluasi/intervensi lanjut.
c. Berikan pasien posisi semi atau Fowler, Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan napas
dalam.
Rasional: Meningkatkan ekspansi paru, ventilasi maksimal membuka area atelektasis
dan peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan.
d. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu.
Rasional: Mencegah obstruksi/aspirasi. Suction dilakukan bila pasien tidak mampu
mengeluarkan sekret.
e. Pertahankan intake cairan minimal 2500 ml/hari kecuali kontraindikasi.
Rasional: Membantu mengencerkan secret sehingga mudah dikeluarkan.
f. Lembabkan udara/oksigen inspirasi.
Rasional: Mencegah pengeringan membran mukosa.
g. Kolaborasi pemberian obat: agen mukolitik, bronkodilator, kortikosteroid sesuai indikasi.
Rasional: Menurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen trakeabronkial,
berguna jika terjadi hipoksemia pada kavitas yang luas.
Dx.3
KH : Keluarga akan mengekspresikan pemahamannya tentang proses penyakit dan
pengobatan
Intervensi :
a. Ajarkan Orang Tua dan anak (jika tepat) tentang penularan dan pengobatan TB
Rasional : pemahaman bagaimana penularan TB dan penangannya membantu
mengurangi kecemasan dan peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan, prosedur
isolasi, dan pengobatan yang diberikan.
4. b. Ajarkan Orang Tua dan anak (jika tepat) tentang bagaimana memberikan pengobatan,
berapa lama terapi pengobatan harus dijalani, dan apa yang terjadi bila anak tidak
menjalani tuntas pengobatannya.
Rasional: pemahaman bagaimana memberikan pengobatan dan risiko bila pengobatan
diberhentikan di awal akan menigkatkan kepatuhan.
Dx.3
KH : Tidak terjadi penyebaran infeksi
Interensi :
a. Review patologi penyakit fase aktif/tidak aktif, menyebarnya infeksi melalui bronkhus
pada jaringan sekitarnya atau melalui aliran darah atau sistem limfe dan potensial infeksi
melalui batuk, bersin, tertawa, ciuman atau menyanyi.
Rasional : Membantu klien agar klien mau mengerti dan menerima terhadap terapi
yang diberikan untuk mencegah komplikasi.
b. Mengidentifikasi orang-orang yang beresiko untuk terjadinya infeksi seperti anggota
keluarga, teman, orang dalam satu perkumpulan.
Memberitahukan kepada mereka untuk mempersiapkan diri untuk mendapatkan terapi
pencegahan.
Rasional : Pengetahuan dan terapi dapat meminimalkan kerentanan terjadinya
penyebaran.
c. Anjurkan klien menampung dahaknya jika batuk
Rasional : Kebiasaan ini untuk mencegah terjadinya penularan infeksi.
d. Gunakan masker setiap melakukan tindakan
Rasional : Masker dapat mengurangi resiko penyebaran infeksi
e. Monitor temperatur
Rasioanl : untuk mengetahui adanya indikasi terjadinya infeksi. Febris merupakan
indikasi terjadinya infeksi.
f. Kolaborasi Pemberian terapi untuk anak
Rasional : Kerja sama akan mempercepat proses penyembuhan
g. Monitor sputum BTA. Klien dengan 3 kali pemeriksaan BTA negatif, terapi diteruskan
sampai batas waktu yang ditentukan.
Rasional : Pemantauan untuk terapi yang akan dilaksanakan selanjutnya
Dx.4
5. KH : Orang tua dan anak akan mengikuti pedoman terapi
Intervensi :
a. Kaji seberapa banyak pengetahuan dan yang dimiliki orang tua dan anak tentang TB dan
hal ketidakpahaman yang dimiliki
Rasional : pengkajian membantu menentukan apa yang orang tua dan anak butuhkan
untuk belajar agar dapat membantu mereka memenuhi pengobatan jangka panjang.
b. Ajarkan orang tua dan anak (jika tepat) tentang program pengobatan dan alasan
menjalani pengobatan dengan tuntas, dan yakinkan tentang pendidikan yang
diperlukan.
Rasional : Pendidikan dan penguatan diberikan pada orang tua dan anak dengan
informasi perlunya mengikuti program pengobatan dengan tuntas dan menurunkan
risiko kegagalan akibat defisit pengetahuan.
c. Identifikasi alternatif pemberi layanan yang dapat memberikan pengobatan anak jika
diperlukan
Rasional : hak ini akan menurunkan risiko pengabaiyan dosis yang dilakukan anak selama
pengobatan
Dx.5
Tujuan : Klien akan menunjukkan peningkatan status gizi dan BB meningkat.
KH : Keluarga klien dapat menjelaskan penyebab gangguan nutrisi yang dialami klien,
pemulihan kebutuhan nutrisi, susunan menu dan pengolahan makanan sehat seimbang.
Dengan bantuan perawat, keluarga klien dapat mendemonstrasikan pemberian diet (per
sonde/per oral) sesuai program dietetik.
Interensi :
a. Mengukur dan mencatat BB pasein
Rasional : BB menggambarkan status gizi pasien
b. Menyajikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Sebagai masukan makanan sedikit-sedikit dan mencegah muntah
c. Menyajikan makanan yang dapat menimbulkan selera makan
Rasional : Sebagai alternatif meningkatkan nafsu makan pasien
d. Memberikan makanan tinggi TKTP
Rasioanl : Protein mempengaruhi tekanan osmotik pembuluh darah
e. Memberi motivasi kepada pasien agar mau makan.
6. Rasional : Alternatif lain meningkatkan motivasi pasein untuk makan
f. Lakukan perawatan oral sebelum dan sesudah terapi respirasi
Rasional : Mengurangi rasa yang tidak enak dari sputum atau obat-obat yang digunakan
untuk pengobatan yang dapat merangsang vomiting.
g. Jelaskan kepada keluarga tentang penyebab malnutrisi, kebutuhan nutrisi pemulihan,
susunan menu dan pengolahan makanan sehat seimbang, tunjukkan contoh jenis
sumber makanan ekonomis sesuai status sosial ekonomi klien.
Rasional : Meningkatkan pemahaman keluarga tentang penyebab dan kebutuhan
nutrisi untuk pemulihan klien sehingga dapat meneruskan upaya terapi dietetik yang
telah diberikan selama hospitalisasi.
h. Tunjukkan cara pemberian makanan per sonde, beri kesempatan keluarga untuk
melakukannya sendiri.
Rasional : Meningkatkan partisipasi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi klien,
mempertegas peran keluarga dalam upaya pemulihan status nutrisi klien.
i. Laksanakan pemberian roborans sesuai program terapi.
Rasional : Roborans meningkatkan nafsu makan, proses absorbsi dan memenuhi defisit
yang menyertai keadaan malnutrisi.
j. Timbang berat badan, ukur lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit setiap pagi.
Rasional : Menilai perkembangan masalah klien.
k. Memberi makan lewat parenteral ( D 5% )
Rasional : Mengganti zat-zat makanan secara cepat melalui parenteral
Dx.6
KH : Orang tua tetap dapat menjalankan perannya
Intervensi :
a. Ajarkan orang tua tentang tekhnik isolasi yang benar
Rasional : pemahaman dan mengikuti teknis isolasi dengan benar membantu mencegah
penularan TB yang memungkinkan orang tua bersama selama mungkin dengan anaknya,
akan mengurangi perpisahan
b. Motivasi orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk mengunjungi anak secara
teratur.
Rasional : seringnya keluarga kontak akan mengurangi kecemasan terhadap perpisahan.
7. DAFTAR PUSTAKA
Suriadi, Yulliani, rita. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak.Edisi ke-2. Jakarta : PT. Percetakan
Penebar Swadaya
Wong, L.donna, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol : 2. Jakarta : EGC.