SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
Obor Olimpiade
Diluncurkan ke
Ruang Angkasa
hal

2

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

| JUMAT, 08 NOVEMBER 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Ilmuwan Swiss:

Arafat Tewas Akibat Racun Nuklir

SURABAYA, SURYA-Para
ilmuwan Swiss menemukan
bukti yang meyakini bahwa
Yasser Arafat mati karena
racun radioaktif, memperkuat
spekulasi istrinya bahwa
pemimpin Palestina itu adalah
korban kejahatan yang “mengejutkan.”
Para pejabat Palestina telah
lama menuduh Israel meracun
Arafat, sebuah tuduhan yang
dibantah oleh Tel Aviv. Arafat
meninggal dalam keadaan
misterius di sebuah rumah
sakit militer Perancis pada
tahun 2004, sebulan setelah
jatuh sakit di rumahnya yang
dikepung Israel di kawasan
Tepi Barat.
Laporan terbaru ini tampaknya merupakan hasil penyelidikan terpenting mengenai
kematian Arafat yang diprakarsai oleh jandanya, Suha, serta
stasiun televisi Al-Jazeera.
Tewas akibat keracunan
polonium
Tahun lalu, Institute of
Radiation Physics di Swiss
menemukan jejak polonium210, sebuah isotop radioaktif
mematikan, pada sejumlah barang pribadi milik Arafat. Tanah
dan tulang sampel dari jasad
Arafat kemudian diambil dari
kuburan mendiang pemimpin
Palestina itu di Tepi Barat.
Stasiun TV Al Jazeera, Rabu

(06/11/13) malam mempublikasikan laporan tim Swiss
setebal 108 halaman. Hasilnya
“cukup mendukung proposisi
bahwa kematian adalah akibat
dari keracunan polonium-210,”
demikian isi laporan tersebut.
Suha Arafat kepada AlJazeera mengatakan bahwa
ia terkejut dan sedih dengan
temuan tersebut.
“Itu adalah sesuatu yang
mengagetkan, kejahatan mengejutkan untuk menyingkirkan
seorang pemimpin besar,“
katanya.
Suha tidak menyebut Israel,
tapi meyakini bahwa negara
yang memiliki nuklir itu terlibat dalam kematian suaminya.

join facebook.com/suryaonline

“Saya tidak menuduh siapapun,
tapi berapa banyak negara
yang punya reaktor nuklir yang
memproduksi polonium?“ tanya
dia.
Polonium bisa dihasilkan
dari produk samping proses
kimia uranium, tetapi biasanya
dibuat secara artifisial di dalam
sebuah reaktor nuklir
atau akselerator partikel.
Israel punya
pusat penelitian nuklir
dan dipercaya
secara luas
memiliki senjata
nuklir.
Israel tuduh
lingkaran
dalam
Arafat
Janda
Arafat
menuntut
komite Palestina yang
menyelidiki
kematian sua- minya agar
mencoba menemukan
“pelaku sesungguhnya
yang melakukan itu.”
Komite tersebut juga
menerima salinan laporan
dari tim Swiss namun
menolak berkomentar.
Kepala komite, Tawfik
Tirawi, mengatakan
bahwa detail mengenai
hasil temuan itu akan
dipresentasikan dalam
konferensi pers dua

hari mendatang, dan bahwa
otoritas Palestina, yang
dipimpin oleh pengganti Arafat
yakni Mahmoud Abbas, akan
mengumumkan apa rencana
mereka selanjutnya.
Seorang pejabat di kantor
Abbas yakni gerakan Fatah
mengungkapkan

kemungkinan
untuk membawa kasus itu ke
Mahkamah Kriminal Internasional. “Kami akan memburu
kejahatan ini, kejahatan abad
ini,“ kata pejabat Fatah, Abbas
Zaki.
Raanan Gissin, yang merupakan juru bicara pemerintah
Israel ketika Arafat wafat,
menegaskan bahwa Israel
tidak terlibat dalam kematian
pemimpin Palestina tersebut.
“Adalah keputusan pemerintah untuk sama sekali tidak

menyentuh Arafat,“ kata dia
sambil menambahkan bahwa
“jika ada orang yang meracun
dia, maka itu kemungkinan
adalah seseorang yang berada
dari lingkaran dekatnya.“
Arafat meninggal pada 11
November 2004,

sebulan
setelah jatuh sakit keras di
rumahnya yang terletak di
kompleks Ramallah. Para
dokter Perancis mengatakan
ia meninggal karena serangan
stroke hebat dan menderita
kondisi darah yang dikenal
sebagai disseminated
intravascular coagulation
atau DIC. Tapi catatan itu tidak
memberi penjelasan mengenai
apa penyebab DIC, yang mempunyai banyak kemungkinan
termasuk infeksi dan penyakit
liver.(*)
follow @portalsurya
2

JUMAT, 08 NOVEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Nadine Chandrawinata

Main Film Tanpa Sponsor
SURABAYA, SURYA-”Sagarmatha”, film terbaru yang
dibintangi oleh Nadine Chandrawinata, digarap tanpa
adanya dukungan sponsor.
“Film ini nggak ada

sponsor, dananya dari modal
pertemanan. Dana untuk film
ini pas-pasan,” kata Nadine
dalam konferensi pers di
Blitzmegaplex Pacific Place.
Ia menyatakan, tidak

mempermasalahkan hal
tersebut
karena
menilai
energi
yang
dimiliki
cerita
film itu
lebih dari
segalagalanya.
“Energi dalam
film ini
sangat
kuat, tim
memiliki
doa yang
juga kuat, dan selama syuting
film ini berjalan lancar, selalu
ada pihak-pihak tak terduga
yang menolong,” katanya.
Film yang akan ditayangkan pada 28 November
ini, bercerita tentang dua
sahabat, yaitu Shila (Nadine)
dan Kirana (Ranggaini Puspandya) yang berpetualang ke
India dan Himalaya untuk
mewujudkan mimpi mereka
mendaki Gunung Everest atau
“Sagarmatha” dalam bahasa
Nepal.
Sinema tersebut menggambarkan bagaimana mengejar
mimpi dengan melawan

tantangan yang ada, tapi
saat impian itu mulai terlihat
pucuknya, semua tersadar
bahwa itu bukan impian yang
diinginkan.
“Sagarmatha” disutradarai
oleh Emil Heradi yang pernah
terlibat dalam sejumlah film
high profile, seperti “Habibie
Ainun” dan “Eat Pray Love”.
Sagarmatha berkisah
tentang perjalanan dua
perempuan ke Nepal dengan
bawaan seadanya alias
backpaker. Tujuan utama
mereka mencapai puncak
Gunung Everest. Lantaran itu
pula, Nadine sebagai salah

satu pemerannya mau tak
mau mesti mandi di toilet
bandara.
“Tim cuma 10 orang, tidur
di goa, mandi di bandara,
cuci sepatu di sungai, mandi
cuma tiga gayung. Pokoknya
jangan takut bermimpi. Saya
nggak suka hidup monoton,”
kata Nadine ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan,
Rabu (6/11/2013) malam
Meski sudah lama punya
hobi berpetualang, naik gunung diakui Nadine merupakan pengalaman pertamanya.
Dari sana, Puteri Indonesia
2005 ini ketagihan.(ant)

Obor Olimpiade Diluncurkan ke Ruang Angkasa
SURABAYA, SURYA-Roket yang mengangkut obor Olimpade berhasil diluncurkan ke ruang angkasa menjelang
Olimpiade musim dingin Sochi 2014 di
Rusia.
Roket Soyuz mengangkut obor itu ke
stasiun ruang angkasa internasional.
Hari Sabtu mendatang (9/11), dua
kosmonot Rusia, akan membawa obor
itu berjalan di luar angkasa. Namun
obor itu tidak akan dinyalakan.
Peluncuran itu merupakan upaya
Rusia untuk menunjukkan negara itu
sebagai negara kuat modern, kata
wartawan BBC Daniel Sandford di
Baikonur, Kazakhstan.
Roket Soyuz meluncur pagi waktu
setempat dari tempat peluncuran di
Baikonur.
Kosmonot Rusia Mikhail Tyurin,
astronot Amerika Rick Mastracchio,
dan Koici Wakata dari Jepang membawa obor itu ke stasiun ruang angkasa,
join facebook.com/suryaonline

ISS dan diperkirakan akan tiba dalam
enam jam.
Simbol Olimpiade itu akan dise-

rahkan kepada Oleg Kotov dan Sergei
Ryazansky yang telah berada di ISS.
Mereka akan membawa obor berjalan

di rang angkasa.
“Tujuan kami adalah untuk membuat
peluncuran ini spektakuler,” kata Kotov.
“Kami ingin memamerkan obor
Olimpiade kami di ruang angkasa ...
jutaan orang akan melihat langsung
di TV dan mereka akan menyaksikan
stasiun serta bagaimana kami bekerja,” tambahnya.
Obor Olimpiade pernah diluncurkan
ke ruang angkasa dua kali sebelumnya,
tahun 1996 dan 2000, namun belum
pernah dibawa keluar dari stasiun.
Klik Obor Olimpiade Sochi akan
dibawa kembali ke Bumi dan digunakan
untuk menyalakan obor besar di Sochi
Februari tahun depan.
Peluncuran dengan roket dengan
logo Sochi 2014 memakan biaya sekitar
US$50 miliar.
Semua ini merupakan bagian dari
persiapan Olimpiade pertama Rusia
sejak era Soviet.(bbc)
follow @portalsurya

More Related Content

More from Portal Surya

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
Portal Surya
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 

Digital surya 08 November 2013

  • 1. Obor Olimpiade Diluncurkan ke Ruang Angkasa hal 2 Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id | JUMAT, 08 NOVEMBER 2013 | Terbit 2 halaman edisi pagi Ilmuwan Swiss: Arafat Tewas Akibat Racun Nuklir SURABAYA, SURYA-Para ilmuwan Swiss menemukan bukti yang meyakini bahwa Yasser Arafat mati karena racun radioaktif, memperkuat spekulasi istrinya bahwa pemimpin Palestina itu adalah korban kejahatan yang “mengejutkan.” Para pejabat Palestina telah lama menuduh Israel meracun Arafat, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Tel Aviv. Arafat meninggal dalam keadaan misterius di sebuah rumah sakit militer Perancis pada tahun 2004, sebulan setelah jatuh sakit di rumahnya yang dikepung Israel di kawasan Tepi Barat. Laporan terbaru ini tampaknya merupakan hasil penyelidikan terpenting mengenai kematian Arafat yang diprakarsai oleh jandanya, Suha, serta stasiun televisi Al-Jazeera. Tewas akibat keracunan polonium Tahun lalu, Institute of Radiation Physics di Swiss menemukan jejak polonium210, sebuah isotop radioaktif mematikan, pada sejumlah barang pribadi milik Arafat. Tanah dan tulang sampel dari jasad Arafat kemudian diambil dari kuburan mendiang pemimpin Palestina itu di Tepi Barat. Stasiun TV Al Jazeera, Rabu (06/11/13) malam mempublikasikan laporan tim Swiss setebal 108 halaman. Hasilnya “cukup mendukung proposisi bahwa kematian adalah akibat dari keracunan polonium-210,” demikian isi laporan tersebut. Suha Arafat kepada AlJazeera mengatakan bahwa ia terkejut dan sedih dengan temuan tersebut. “Itu adalah sesuatu yang mengagetkan, kejahatan mengejutkan untuk menyingkirkan seorang pemimpin besar,“ katanya. Suha tidak menyebut Israel, tapi meyakini bahwa negara yang memiliki nuklir itu terlibat dalam kematian suaminya. join facebook.com/suryaonline “Saya tidak menuduh siapapun, tapi berapa banyak negara yang punya reaktor nuklir yang memproduksi polonium?“ tanya dia. Polonium bisa dihasilkan dari produk samping proses kimia uranium, tetapi biasanya dibuat secara artifisial di dalam sebuah reaktor nuklir atau akselerator partikel. Israel punya pusat penelitian nuklir dan dipercaya secara luas memiliki senjata nuklir. Israel tuduh lingkaran dalam Arafat Janda Arafat menuntut komite Palestina yang menyelidiki kematian sua- minya agar mencoba menemukan “pelaku sesungguhnya yang melakukan itu.” Komite tersebut juga menerima salinan laporan dari tim Swiss namun menolak berkomentar. Kepala komite, Tawfik Tirawi, mengatakan bahwa detail mengenai hasil temuan itu akan dipresentasikan dalam konferensi pers dua hari mendatang, dan bahwa otoritas Palestina, yang dipimpin oleh pengganti Arafat yakni Mahmoud Abbas, akan mengumumkan apa rencana mereka selanjutnya. Seorang pejabat di kantor Abbas yakni gerakan Fatah mengungkapkan kemungkinan untuk membawa kasus itu ke Mahkamah Kriminal Internasional. “Kami akan memburu kejahatan ini, kejahatan abad ini,“ kata pejabat Fatah, Abbas Zaki. Raanan Gissin, yang merupakan juru bicara pemerintah Israel ketika Arafat wafat, menegaskan bahwa Israel tidak terlibat dalam kematian pemimpin Palestina tersebut. “Adalah keputusan pemerintah untuk sama sekali tidak menyentuh Arafat,“ kata dia sambil menambahkan bahwa “jika ada orang yang meracun dia, maka itu kemungkinan adalah seseorang yang berada dari lingkaran dekatnya.“ Arafat meninggal pada 11 November 2004, sebulan setelah jatuh sakit keras di rumahnya yang terletak di kompleks Ramallah. Para dokter Perancis mengatakan ia meninggal karena serangan stroke hebat dan menderita kondisi darah yang dikenal sebagai disseminated intravascular coagulation atau DIC. Tapi catatan itu tidak memberi penjelasan mengenai apa penyebab DIC, yang mempunyai banyak kemungkinan termasuk infeksi dan penyakit liver.(*) follow @portalsurya
  • 2. 2 JUMAT, 08 NOVEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com Nadine Chandrawinata Main Film Tanpa Sponsor SURABAYA, SURYA-”Sagarmatha”, film terbaru yang dibintangi oleh Nadine Chandrawinata, digarap tanpa adanya dukungan sponsor. “Film ini nggak ada sponsor, dananya dari modal pertemanan. Dana untuk film ini pas-pasan,” kata Nadine dalam konferensi pers di Blitzmegaplex Pacific Place. Ia menyatakan, tidak mempermasalahkan hal tersebut karena menilai energi yang dimiliki cerita film itu lebih dari segalagalanya. “Energi dalam film ini sangat kuat, tim memiliki doa yang juga kuat, dan selama syuting film ini berjalan lancar, selalu ada pihak-pihak tak terduga yang menolong,” katanya. Film yang akan ditayangkan pada 28 November ini, bercerita tentang dua sahabat, yaitu Shila (Nadine) dan Kirana (Ranggaini Puspandya) yang berpetualang ke India dan Himalaya untuk mewujudkan mimpi mereka mendaki Gunung Everest atau “Sagarmatha” dalam bahasa Nepal. Sinema tersebut menggambarkan bagaimana mengejar mimpi dengan melawan tantangan yang ada, tapi saat impian itu mulai terlihat pucuknya, semua tersadar bahwa itu bukan impian yang diinginkan. “Sagarmatha” disutradarai oleh Emil Heradi yang pernah terlibat dalam sejumlah film high profile, seperti “Habibie Ainun” dan “Eat Pray Love”. Sagarmatha berkisah tentang perjalanan dua perempuan ke Nepal dengan bawaan seadanya alias backpaker. Tujuan utama mereka mencapai puncak Gunung Everest. Lantaran itu pula, Nadine sebagai salah satu pemerannya mau tak mau mesti mandi di toilet bandara. “Tim cuma 10 orang, tidur di goa, mandi di bandara, cuci sepatu di sungai, mandi cuma tiga gayung. Pokoknya jangan takut bermimpi. Saya nggak suka hidup monoton,” kata Nadine ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2013) malam Meski sudah lama punya hobi berpetualang, naik gunung diakui Nadine merupakan pengalaman pertamanya. Dari sana, Puteri Indonesia 2005 ini ketagihan.(ant) Obor Olimpiade Diluncurkan ke Ruang Angkasa SURABAYA, SURYA-Roket yang mengangkut obor Olimpade berhasil diluncurkan ke ruang angkasa menjelang Olimpiade musim dingin Sochi 2014 di Rusia. Roket Soyuz mengangkut obor itu ke stasiun ruang angkasa internasional. Hari Sabtu mendatang (9/11), dua kosmonot Rusia, akan membawa obor itu berjalan di luar angkasa. Namun obor itu tidak akan dinyalakan. Peluncuran itu merupakan upaya Rusia untuk menunjukkan negara itu sebagai negara kuat modern, kata wartawan BBC Daniel Sandford di Baikonur, Kazakhstan. Roket Soyuz meluncur pagi waktu setempat dari tempat peluncuran di Baikonur. Kosmonot Rusia Mikhail Tyurin, astronot Amerika Rick Mastracchio, dan Koici Wakata dari Jepang membawa obor itu ke stasiun ruang angkasa, join facebook.com/suryaonline ISS dan diperkirakan akan tiba dalam enam jam. Simbol Olimpiade itu akan dise- rahkan kepada Oleg Kotov dan Sergei Ryazansky yang telah berada di ISS. Mereka akan membawa obor berjalan di rang angkasa. “Tujuan kami adalah untuk membuat peluncuran ini spektakuler,” kata Kotov. “Kami ingin memamerkan obor Olimpiade kami di ruang angkasa ... jutaan orang akan melihat langsung di TV dan mereka akan menyaksikan stasiun serta bagaimana kami bekerja,” tambahnya. Obor Olimpiade pernah diluncurkan ke ruang angkasa dua kali sebelumnya, tahun 1996 dan 2000, namun belum pernah dibawa keluar dari stasiun. Klik Obor Olimpiade Sochi akan dibawa kembali ke Bumi dan digunakan untuk menyalakan obor besar di Sochi Februari tahun depan. Peluncuran dengan roket dengan logo Sochi 2014 memakan biaya sekitar US$50 miliar. Semua ini merupakan bagian dari persiapan Olimpiade pertama Rusia sejak era Soviet.(bbc) follow @portalsurya