SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 77
TELEKOMUNIKASI
• Apakah yang dimaksud Telekomunikasi ?

• Telekomunikasi adalah proses hubungan pertukaran informasi
  , satu arah atau berlainan arah, dalam bentuk suara, data maupun
  gambar, dengan jangkauan jarak tanpa batas, melalui sebuah
  perantara, yang mampu meneruskan / membawa informasi dari
  suatu titik ke titik lain tanpa cacat

• Perantara atau media tersebut lazim disebut Jaringan
  Telekomunikasi
SUARA       JENIS TELEKOMUNIKASI           SUARA




DATA

                      JARINGAN
                   TELEKOMUNIKASI


                                             DATA




          GAMBAR                    GAMBAR
LIMA LANGKAH PENGETAHUAN


                               MAHIR




                        MENGERTI


                 BISA


         HAFAL


  MENGETAHUI
JARINGAN TELEKOMUNIKASI
• Switching
• Transmisi
   – Phisik
       • Kabel
           – Tembaga
           – Coaxial
           – Fiber Optic
   – Non Phisik
       • Radio
• Terminal
   – Fixed
   – Mobile
JARINGAN TELEKOMUNIKASI


                            Kabel Tembaga

               Tansmisi
                            Kabel Coaxial        Tetap
                Phisik

                           Kabel Fiber Optic

Swithing
                                Radio          Bergerak

               Transmisi
                 Non
                Phisik
TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI


   • MODULASI (Perubahan)

• MULTIPLEXING (Pencampuran)
JARINGAN AKSES

• Adalah jaringan telekomunikasi yang menghubungkan
  switching pada operator telekomunikasi dengan terminal
  pelanggan

• Proses teknologi telekomunikasi pada jaringan akses
  meliputi seluruh elemen dasar tehnik
  telekomunikasi, yaitu modulasi dan multiplexing

• Lingkup tangung jawab jaringan akses terdiri dari sistem
  transmisi dan terminal
JENIS JARINGAN AKSES



 • Jaringan Akses Kabel Tembaga
• Jaringan Akses Kabel Fiber Optic
      • Jaringan Akses Radio
JARINGAN AKSES FIBER OPTIC


• Adalah jaringan akses yang menggunakan
  kabel fiber optic sebagai media transmisi

• Teknologi yang digunakan adalah teknologi
                    optic
Parameter Satuan Transmisi

                •      Daya (Power)
                •    Penguatan (gain)
                 •    Redaman (Loss)
       •  Lebar Pita Frekwensi (Bandwidth)
          •   Signal to Noise Ratio (S/N)
                    •   Interferensi
                   •   Gema (Echo)
            •  Kecepatan Bit (Bit Rate)
•   Kecepatan Kesalahan Bit (BER/Bit Error Rate)
            •   Pergeseran Pulsa (Jitter)
Daya (Power) (P)

•   adalah suatu besaran keluaran sinyal, yang dihasilkan oleh suatu
    perangkat dan dinyatakan dalam satuan Watt (W) atau
    desiBelWatt (dBW)

     •   P (Watt) = E(Volt) x I(Amp)
     •   P (Watt) = E2(Volt2) / R(Ohm)
     •   P (Watt) = I2(Amp) x R(Ohm)
     •   P (dbW) = 10 Log P/(1 Watt)
     •   P (dBm) = 10 Log p/(1 mWatt)
Penguatan (Gain) (G)

•   adalah suatu besaran yang dihasilkan oleh perbandingan antara besar
    sinyal masukan dan sinyal keluaran dalam bilangan Logaritmis 10
    dengan satuan dB , dimana sinyal keluar lebih besar dari sinyal masuk

     •   P (in) = 20 mW ; P (out) = 1000 mW
     •   G = 10 Log P(in)/P(out) dB
     •   G = 16,99 dB

                  P In                            P Out




                 20 mW        G = 16,99 dB      1000 mW
Redaman (Loss) (A)

•   adalah suatu besaran yang dihasilkan oleh perbandingan antara besar
    sinyal masukan dan sinyal keluaran dalam bilangan Logaritmis 10
    dengan satuan dB , dimana sinyal keluar lebih kecil dari sinyal masuk
     • P (in) = 100 mW ; P (out) = 20 mW

     • A = 10 Log P(in)/P(out) dB

     • A = 6,99 dB




                  P In                            P Out




                100 mW         A = 6,99 dB       20 mW
Lebar pita frekwensi (Bandwidth)

•       Adalah lebar suatu bidang frekwensi dari suatu bentuk sinyal
•       Gambar dibawah menunjukkan lebar dari suatu sinyal informasi yang
        menduduki bidang frekwensi 300 Hz s/d 3.400 Hz




                    F=300 Hz              F=3400 Hz




    •    Bandwidth = 3.400 - 300 = 3.100 Hz
Noise
•   adalah sinyal yang tidak diinginkan yang selalu timbul dalam sebuah proses sistem
    transmisi

•   Internal Noise
     •  Thermal Noise
     •  Intermodulasi Noise
     •  Crosstalk Noise
     •  Impulse Noise

•   External Noise
     •  Atmospheric Noise
     •  Extraterrestrial Noise
     •  Man Mad Noise
Interferensi

adalah gangguan pada sistem transmisi yang disebabkan oleh
      adanya sinyal lain yang mempunyai frekwensi sama
     dengan frekwensi yang digunakan oleh sinyal aslinya
   dimana sinyal pengganggu tsb memiliki daya yang cukup
                             besar
Gema (Echo)

   adalah sinyal kembali yang disebabkan karena adanya
    ketidakcocokan impedansi pada sebuah saluran, sehingga akan
    menimbulkan refleksi sinyal, yang apabila diterima kembali oleh
    pengirim dengan delay yang cukup besar , echo tsb akan sangat
    mengganggu.
   Echo lebih sering muncul pada sebuah sistem transmisi yang
    menggunakan pengubah saluran dari 2 kawat menjadi 4 kawat
    (Hybrid)

                                        4 Wire Out

                   2 Wire      Hybrid        Echo

                                         4 Wire In
Bit Rate


•   adalah suatu ukuran kecepatan pengiriman bit-bit
    informasi (sinyal digital) dalam waktu 1 detik

•   Satuannya : bit/detik
Bit Error Rate (BER)



•   adalah ukuran kecepatan kesalahan bit informasi yang
    terkirim

•   BER adalah salah satu ukuran kualitas dari suatu sistem
    transmisi digital
Modulasi / Demodulasi

•   Modulasi adalah proses menumpangkan sinyal informasi kedalam
    gelombang pembawa
•   Demodulasi adalah proses mengambil kembali sinyal informasi yang
    ditumpangkan
•   Teknik Modulasi / Demodulasi dilakukan dengan mengubah
    parameter gelombang pembawa, antara lain :
     • Amplitudo

     • Frekwensi

     • Phasa
Jenis Modulasi

•   Modulasi Analog
     • Modulasi Analog dengan carrier berbentuk gelombang sinus
        • Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation/AM)

        • Modulasi Frekwensi (Frequency Modulation / FM)

        • Modulasi Phasa (Phase Modulation / PM)

     • Modulasi analog dengan carrier berbentuk pulsa
        • Modulasi Amplitudo Pulsa (Pulse Amplitudo Modulation/PAM)

        • Modulasi Lebar Pulsa (Pulse Width Modulation / PWM)

        • Modulasi Posisi Pulsa (Pulse Posisition Modulation / PPM)

•   Modulasi Digital
     • Amplitudo Shift Keying (ASK)
     • Frequency Shift Keying (FSK)
     • Phase Shift Keying (PSK)
     • Quadrature Amplitudo Modulation (QAM)
AM (Amplitudo Modulation)

• Amplitudo dari frekwensi Carrier diubah-ubah sesuai dengan
  amplitudo sinyal informasi




                            Modulator
         Sinyal Informasi      AM                        Sinyal AM




                                        Sinyal Carrier
FM (Frequency Modulation)

•   Frekwensi Carrier diubah-ubah sesuai dengan frekwensi sinyal
    informasi



                              Modulator
           Sinyal Informasi      AM                        Sinyal FM




                                          Sinyal Carrier
PM (Phase Modulation)

•   Phasa pada frequency Carrier dirubah rubah sesuai phasa dari sinyal
    informasi



                               Modulator
            Sinyal Informasi      PM
                                                            Sinyal PM




                                           Sinyal Carrier
PCM (Pulse Code Modulation)
•   Proses PCM melalui beberapa tahap , yaitu proses
    sampling, quntizing, coding
                                   Sinyal Informasi



                                   Sinyal PAM (Hasil Sampling)




         Hasil Quantisasi                 Sinyal PCM
Modulasi Analog carrier pulsa


                     Sinyal Informasi




                     Sinyal PAM


                     Sinyal PWM


                     Sinyal PPM
Multiplexing

•   Adalah proses penggabungan beberapa saluran atau kanal
    pembicaraan menjadi satu kedalam bentuk sinyal
    lain, untuk disalurkan secara bersamaan tanpa saling
    mengganggu
•   Jenis-jenis Multiplexer
     • FDM (Frequency Division Multiplex)

     • TDM (Time Division Multiplex)
FDM (Frequency Division Multiplexing)
TDM (Time Division Multiplexing)


CH.1                                                 CH.2


CH.2   2            1            2             1     CH.1




CH.3   3            4            3             4     CH.4


CH.4                                                 CH.3

       SISI KIRIM                      SISI TERIMA
Transmisi Serat Optik
•   Sistem Transmisi Serat Optik terdiri dari :
•   Pemancar Optik (Optical Transmitter)
     •   Berfungsi merubah sinyal elektris menjadi sinyal optik / cahaya
     •   Terdiri dari LED (Light Emitting Diode) daya tinggi atau Diode Laser
•   Kabel Serat Optik
     •   Berupa selubung fiber gelas dengan ukuran yg sangat kecil, dengan diameter
         5 mikrometer s/d 250 mikrometer
     •   Terbuat dari material kelas tinggi yang bebas air
     •   Berfungsi memandu cahaya / jalan cahaya dari pengirim ke penerima
•   Penerima Optik (Optical Receiver)
     •   Berfungsi mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal elektris
     •   Menggunakan diode PIN atau APD (Avalanche Photo Diode)
KABEL FIBER OPTIC
• Adalah pipa silindris (cylindrical pipe) yang terbuat dari kaca , plastik atau
 gabungan kaca dan plastik, dan mampu menyalurkan cahaya dari ujung satu ke
                                  ujung lainnya
• Teknologi penyaluran cahaya melalui tabung kaca sudah diperkenalkan sejak
     tahun 1854 , penemu ide penyaluran tsb adalah Leonardo DaVinci dan
                        dipopulerkan oleh Jhon Tyndall

• Teknologi yang berkembang justru bukan pada pengembangan kabel fiber optic
             melainkan pada penyaluran melalui ruang bebas (radio)

• Pengembangan teknologi Fiber Optic itu sendiri baru mulai gencar dilakukan
                          pada 1934 oleh AT & T
TEORI DASAR PERAMBATAN CAHAYA
                  Normal
                              Dibiaskan                   n1 > n2
                       2
             n1
Interface                                          N1 sin 1 = n2 sin 2
             n2
                       3
                               Dipantulkan
                  1

                   Inti
                                       n = Index bias medium (n>1)
                             Bila berkas cahaya melalui medium (n1) ke medium
                            lain (n2) dengan sudut tertentu (1), berkas cahaya
                             tersebut akan dibiaskan (2) dan dipantulkan (3)
                                     Pembiasan = n1 sin 1 = n2 sin 2
                              Jika kita menambah 1 diatas sudut kritis kita
                                         dapatkan pantulan total
STRUKTUR KABEL FIBER OPTIC

              • Elemen dasar sebuah kabel
                Fiber Optic adalah Cladding
                dan Core
              • Yang menbedakan keduanya
                adalah index bias bahan
              • Cahaya yang disalurkan
                merambat pada core
              • Pola rambatan mengikuti
                pola cahaya masuk
              • Cahaya dipantulkan oleh
                cladding sepanjang saluran
STRUKTUR KABEL FIBER OPTIC




• Ukuran silinder fiber optic sangat kecil dan tidak akan jelas terlihat tanpa alat
  bantu (microscope)
• Ukuran core berkisar antara 8 s/d 100 micro meter
• Ukuran cladding berkisar antara 125 s/d 140 micro meter
• Ukuran care yang lebih kecil biasanya digunakan untuk sistem transmisi fiber
  optik pola pancaran single mode
• Sedang untuk ukuran core yang lebih besar, digunakan untuk pola pancaran multi
  mode
JENIS KABEL FIBER OPTIC

• Single Mode Fiber Optic
• Adalah jenis kabel fiber optic yang digunakan untuk menyalurkan satu
  cahaya tunggal sepanjang saluran
• Diameter core pada single mode sangat kecil
• Keuntungannya adalah redaman sepanjang saluran akan sangat kecil
• Kerugiannya adalah kapasitas yang terbatas sehingga bila ditinjau dari
  segi biaya, kabel jenis ini cukup mahal
JENIS KABEL FIBER OPTIC

• Multi Mode Fiber Optic
• Adalah jenis kabel fiber optic yang digunakan untuk menyalurkan lebih
  dari satu cahaya sepanjang saluran
• Diameter core lebih besar dari ukuran core single mode
• Kerugiannya adalah redaman sepanjang saluran akan sangat besar
• Keuntungannya adalah kapasitas yang besar sehingga bila ditinjau dari
  segi biaya, kabel jenis ini cukup murah
JENIS KABEL FIBER OPTIC




INDOOR / OUTDOOR TIGHT BUFFER    INDOOR / OUTDOOR BREAKOUT




AERIAL CABLE / SELF SUPPORTING
JENIS KABEL FIBER OPTIC




HYBRID & COMPOSITE CABLE




ARMORED CABLE
Kabel Serat Optik
Allumunium
                      Serat Optik

                                                       PVC


                                    Serat Optik




                       Kulit Kabel

Tension Member

             NKF
                             Kevlar


                                                  SIEMENS
      KABEL TANAH
Kabel Serat Optik
KABEL TANAM LANGSUNG


     Kulit Kabel
                                    Tension Member

                   Armouring Baja




                                                KABEL UDARA
           Konstruksi Kabel Duct
KARAKTERISTIK KABEL FIBER OPTIC

        • Ukuran sangat kecil
              • Ringan
              • Lentur
          • Tidak berkarat
         • Redaman rendah
          • Kapasitas besar
           • Bebas induksi
          • Bebas Crosstalk
      • Tahan Temperatur tinggi
      • Tidak mengandung logam
KARAKTERISTIK KABEL FIBER OPTIC
KARAKTERISTIK KABEL FIBER OPTIC
KARAKTERISTIK KABEL FIBER OPTIC
KARAKTERISTIK KABEL FIBER OPTIC
                          Index of
   Mode       Material   Refraction   l microns   Size (microns)   Atten. dB/km   Bandwidth MHz/km
                           Profile
 Multi-mode    Glass       Step        800          62.5/125            5                 6
 Multi-mode    Glass       Step        850          62.5/125            4                 6
 Multi-mode    Glass      Graded       850          62.5/125           3.3              200
 Multi-mode    Glass      Graded       850           50/125            2.7              600
 Multi-mode    Glass      Graded       1300         62.5/125           0.9              800
 Multi-mode    Glass      Graded       1300          50/125            0.7              1500
 Multi-mode    Glass      Graded       850           85/125            2.8              200
 Multi-mode    Glass      Graded       1300          85/125            0.7              400
 Multi-mode    Glass      Graded       1550          85/125            0.4              500
 Multi-mode    Glass      Graded       850           100/140           3.5              300
 Multi-mode    Glass      Graded       1300          100/140           1.5              500
 Multi-mode    Glass      Graded       1550          100/140           0.9              500
 Multi-mode   Plastic      Step        650           485/500           240            5 ~ 680
 Multi-mode   Plastic      Step        650           735/750           230            5 ~ 680
 Multi-mode   Plastic      Step        650          980/1000           220            5 ~ 680
Single-mode    Glass       Step        650        3.7/80 or 125        10               600
Single-mode    Glass       Step        850         5/80 or 125         2.3              1000
Single-mode    Glass       Step        1300          9.3/125           0.5         More than 1000
Single-mode    Glass       Step        1550          8.1/125           0.2         More than 1000
PEMBANGKIT CAHAYA PADA FIBER OPTIK
• Pembangkit cahaya pada transmisi optic adalah LED (Light
  Emitting Diode) dan LD (Laser Diode)
• LD lebih baik dari pada LED karena :
   – LD dapat memodulasi kecepatan pengiriman lebih tinggi
   – LD dapat menghasilkan daya kirim lebih besar
   – LD lebih efisien ditinjau dari segi redaman yang mungkin
     terjadi
• LED lebih baik dari pada LD karena
   – Harga lebih murah
   – Keandalannya lebih tinggi
MODULASI CAHAYA
DEMODULASI CAHAYA
REDAMAN PADA FIBER OPTIC
                LINK ELEMENT                       VALUE

        Transmitter LED output power               3 dBm
             Source coupling loss                   -5 dB
Transmitter to fiber optic cable connector loss     -1 dB
                  Splice loss                     -0.25 dB
        Fiber Optic Cable Attenuation              -20 dB
 Fiber optic cable to receiver connector loss       -1 dB
     Optical Power Delivered at Receiver          -24.25 dB

             Receiver Sensitivity                 -40 dBm
                LOSS MARGIN                       15.75 dB
PERBANDINGAN FIBER OPTIC
                       DENGAN MEDIA LAIN



     Ukuran          Pair Cable   Coaxial Cable   Mil imeter Waveguide   Optical Fiber
  Diameter (mm)         1~ 4           10                   50             0,1 ~ 0,2
Kelengkungan (cm)      > 0,1          > 50                > 3000             > 0,5
     Berat              1              1                   1                   0,1
  Rugi (dB/Km)          20             19                  2                  2~8
   Kapasitas            1              10               10 ~ 30               100
     Bahan           Tembaga        Tembaga         Besi + Tembaga       Silica / Glass
SISTEM TRANSMISI FIBER OPTIC

TELEPHONY                                       TELEPHONY
SWITCHING                                       SWITCHING




               M                            M
               U                            U
  DATA                                            DATA
               L                            L
SWITCHING                                       SWITCHING
               T                            T
               I                            I
                       OPTICAL    OPTICAL
               P                            P
                        LINE       LINE
               L                            L
                      TERMINAL   TERMINAL
               E                            E
               X                            X
   IP          I                            I      IP
SWITCHING      N                            N   SWITCHING
               G                            G




AUDIO VIDEO                                     AUDIO VIDEO
 SWITCING                                        SWITCING
SISTEM JARINGAN AKSES FIBER OPTIC
KERUGIAN JARINGAN FIBER OPTIC

• Kabel fiber optic tidak dapat menyalurkan energi
  elektris, sehingga di setiap terminal harus memiliki
  catuan elektrik tersendiri
• Instalasi memerlukan waktu panjang
• Perbaikan memerlukan waktu cukup lama
• Sangat tergantung pada karakteristik kabel fiber optic
• Instalasi dan perbaikan memerlukan sarana yang lengkap
• Pemeliharaan harus dilakukan oleh sumberdaya manuasia
  yang terlatih
KEUNTUNGAN JARINGAN FIBER OPTIC

• Kapasitas dan kecepatan penyaluran informasi /
  data, sangat tinggi
• Tidak terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik
• Bebas interferensi
• Redaman rendah
• Tingkat kebocoran informasi nol
PEMELIHARAAN FIBER OPTIC

• Pemeliharaan Rutin :
  –   Pengukuran Output Power
  –   Pengukuran Receive Power
  –   Pengukuran Format Pulsa Cahaya
  –   Pengukuran Karakteristik Saluran
  –   Pengukuran BER
PEMELIHARAAN
        SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK (SKSO)
Harian : Pemeriksaan yang sifatnya phisik.
Misalnya : Pemeriksaan kebersihan ruangan & perangkat
           Pemeriksaan alarm & lampu-lampu indikator

Mingguan : Pembersihan phisik
Misalnya : Pembersihan ruangan & perangkat
           Meter Reading (penggunaan VU Meter)
Bulanan : Pengecekan saluran phisik

Misalnya : Kelenturan fiber optik (KU)
           Tiang & accessories KU
           Pembabatan pohon & alang-alang sekitar rute
           Pengecekan pipa, pondasi untuk rute KT
           Pemeriksaan kondisi man-hole, hand-hole dll.
PEMELIHARAAN
   SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK (SKSO)
Tahunan : Pemeriksaan kualitas sistem (over all test)
Misalnya :
     Pengukuran :
         - Output Power
         - Receive Sensitivity Level
         - Bit Error Rate (BER)
         - Power Suplly

      Pengetesan :
         - Fungsi Software & Hardware
         - Supervisory & Control
PEMELIHARAAN FIBER OPTIC
PEMELIHARAAN FIBER OPTIC
PEMELIHARAAN FIBER OPTIC

• Peralatan yang digunakan :
  –   Pulse Patern Generator
  –   Optical Power Meter
  –   Power Sensor
  –   Variable Attenuator
  –   Oscilloscope
PENGUKURAN FIBER OPTIC
JARINGAN AKSES
• Dapat digunakan untuk berbagai bentuk pelayanan
                 telekomunikasi
 •Fleksible untuk keperluan saat ini maupun masa
                     datang
            •Ekonomis untuk saat ini
               •Keandalan tinggi
       •Mudah dioperasikan dan dipelihara
EXISTING NETWORK POTS

            SEKUNDER        PRIMER




                                     M
SUBS   DP              RK            D   EXC
                                     F
JARINGAN AKSES FIBER OPTIK

            SEKUNDER




                             TRANSMISI
                             Fiber Optic         V.51
SUBS   DP              ONU                 OLT          EXC
SIEMENS FASTLINK
              • Plain Old Telephone System (POTS)
              • ISDN BRA
              • ISDN PRA
              • Leased Line Data up to 2 Mbps

                                F.O
                                                          V.51
                                                          2 Mb
                                                                 EWSD
SUBS
       ONU                              34 Mb       OLT
                F.O        ODT
                                         F.O
                                                          64 Kbps
 NT

       CATV                                                      A/V
FUNGSI OLT

         • 2 Mbps Interface
   • Multiplexing / Demultiplexing
• Interface Electric dari dan ke Optik
  • Interface HDB3 ke 2B1Q HDSL
  • Fungsi Operasi dan Pemeliharaan
           • Display Status
STRUKTUR OLT

                   OMX16
                                          16 x 2Mbps
             F.O
                            OTRU   DSMX
                                                               SLMX
                             36     16
ONU / ODT                                              G.703



                   OMX2
             F.O                          2 x 2Mbps
                            LTO
ONU



                   HMX
            HDSL                          1 x 2Mbps
                            LTC
ONU
FUNGSI ONU

•Interface Optik dari dan ke Electrik
           • Multiplexing
  • Interface dari 2B1Q ke HDB3
 • Fungsi Operasi dan Pemeliharaan
       • Subscriber Interface
STRUKTUR ONU 240 L
                            G.703
OTRU                                  AMX
 36                                                     M
                                          MSU               240 POTS
                            G.703
                                                        D
                 D
                 S                    AMX
                                                        F
                 M
                                          MSU
                 X

                 34    8              LTO          4           4 (2X2Mbps)
                            G.703
                                                   OR
                                                        M
                       8              LTC          8    D
                                                               8 X 2 Mbps
                            G.703                       F

                OTSU

                             ALARM          48 V

                CATV
                                     PS         Batt


                       230 V AC
COAXIAL CABLE                         230 V AC
MODUL AMX




• MSU : Measurement & Supervision Unit
• CUA : Control Unit of AMX
• SUB 102 : Subscriber Line Card for 10 Lines Pots
FUNGSI AMX


• Melakukan fungsi Multiplexing / Demultiplexing
  dari 2 Mbps V.51 ke 30 kanal 64 Kbps.

• Melakukan fungsi Pemeliharaan, Pengawasan
  dan Pengukuran Jaringan Pelanggan
BLOCK DIAGRAM AMX

            1 ~ 10
LINE CARD

                            2 Mbps V.51
            11 ~ 20
LINE CARD             CUA

            21 ~ 30
LINE CARD




                      MSU
JENIS LINE CARD AMX

• SUB102 : Line Card untuk 10 Kanal POTS

• LLA102 : Line Card untuk 10 Kanal Analog 2 Wire

• LLA104 : Line Card untuk 10 Kanal Analog 4 Wire

• I4UK2V5 : Line Card untuk 4 Kanal ISDN BRA

• DSCnx64G : Line Card untuk 6 Kanal Data 64 Kbps
FUNGSI OMX2 (LTO)


• Melakukan Proses Modulasi dan Demodulasi
  Transmisi Optic

• Perubah Sinyal Electric ke Optic dan sebaliknya
BLOCK DIAGRAM OMX2 (LTO)
               HDB3




EXC         2 x 2 Mbps V.51 G.703
                                     LTO

                    HDB3
                                           OPTIC



  CUA
             2 x 2 Mbps V.51 G.703
                                     LTO
      CUA
BLOCK DIAGRAM OMX16

1

                                    OTRU
                        34 Mbps                36 Mbps
              DSMX
     2 Mbps                       TX.1310 nm
              34 Mbps
                                  RX.1550 nm



16




                         OTSU
Terima kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasiBeny Nugraha
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Beny Nugraha
 
Transmisi data
Transmisi dataTransmisi data
Transmisi datamunir09
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Ferdi Dirgantara
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanBeny Nugraha
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiampas03
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2Enchenk
 
Slide week 4 terminal suara
Slide week 4   terminal suaraSlide week 4   terminal suara
Slide week 4 terminal suaraBeny Nugraha
 

La actualidad más candente (18)

Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
IS1313 02-Terminal Devices
IS1313 02-Terminal Devices IS1313 02-Terminal Devices
IS1313 02-Terminal Devices
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
 
Bab3
Bab3Bab3
Bab3
 
Teknik radio
Teknik radioTeknik radio
Teknik radio
 
Slide05
Slide05Slide05
Slide05
 
modulasi analog
modulasi analogmodulasi analog
modulasi analog
 
Modulasi digital
Modulasi digitalModulasi digital
Modulasi digital
 
Teknik modulasi
Teknik modulasiTeknik modulasi
Teknik modulasi
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
 
Transmisi data
Transmisi dataTransmisi data
Transmisi data
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
Gelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AMGelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AM
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Slide week 4 terminal suara
Slide week 4   terminal suaraSlide week 4   terminal suara
Slide week 4 terminal suara
 

Destacado

Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber OptikKabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optikhermawan25
 
Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)Febry San
 
Gangguan pada sistem transmisi data
Gangguan pada sistem transmisi dataGangguan pada sistem transmisi data
Gangguan pada sistem transmisi dataIsmi Daniarsih
 
Jendela iptek astronomi
Jendela iptek astronomiJendela iptek astronomi
Jendela iptek astronomiTeguh Wiryanto
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkampas03
 
endahuluan & transmisi data
endahuluan & transmisi dataendahuluan & transmisi data
endahuluan & transmisi dataflashlove
 
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat OptikSoal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat OptikLilies DLiestyowati
 
minimisation of crosstalk in VLSI routing
minimisation of crosstalk in VLSI routingminimisation of crosstalk in VLSI routing
minimisation of crosstalk in VLSI routingChandrajit Pal
 
Transmission impairments
Transmission impairmentsTransmission impairments
Transmission impairmentsOnline
 
Bab 2 sistem gentian optik
Bab 2 sistem gentian optikBab 2 sistem gentian optik
Bab 2 sistem gentian optikkerolpuo
 
Antennas wave and propagation
 Antennas wave and propagation Antennas wave and propagation
Antennas wave and propagationIsha Negi
 
4 lch s_2015
4 lch s_20154 lch s_2015
4 lch s_20154klas
 
Dasar komunikasi-fiber-optik
Dasar komunikasi-fiber-optikDasar komunikasi-fiber-optik
Dasar komunikasi-fiber-optikNanang Harianto
 

Destacado (18)

Fiber optik
Fiber optikFiber optik
Fiber optik
 
Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber OptikKabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik
 
Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)
 
Gangguan pada sistem transmisi data
Gangguan pada sistem transmisi dataGangguan pada sistem transmisi data
Gangguan pada sistem transmisi data
 
Jendela iptek astronomi
Jendela iptek astronomiJendela iptek astronomi
Jendela iptek astronomi
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
 
endahuluan & transmisi data
endahuluan & transmisi dataendahuluan & transmisi data
endahuluan & transmisi data
 
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat OptikSoal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
 
Media transmisi
Media transmisiMedia transmisi
Media transmisi
 
minimisation of crosstalk in VLSI routing
minimisation of crosstalk in VLSI routingminimisation of crosstalk in VLSI routing
minimisation of crosstalk in VLSI routing
 
2. perangkat jaringan
2. perangkat jaringan2. perangkat jaringan
2. perangkat jaringan
 
Transmission impairments
Transmission impairmentsTransmission impairments
Transmission impairments
 
Bab 2 sistem gentian optik
Bab 2 sistem gentian optikBab 2 sistem gentian optik
Bab 2 sistem gentian optik
 
Antennas wave and propagation
 Antennas wave and propagation Antennas wave and propagation
Antennas wave and propagation
 
4 lch s_2015
4 lch s_20154 lch s_2015
4 lch s_2015
 
Bab 2 transmisi data
Bab 2   transmisi dataBab 2   transmisi data
Bab 2 transmisi data
 
Dasar komunikasi-fiber-optik
Dasar komunikasi-fiber-optikDasar komunikasi-fiber-optik
Dasar komunikasi-fiber-optik
 
Culture
CultureCulture
Culture
 

Similar a TELEKOMUNIKASI DASAR

Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidatamunir09
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidatamunir09
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidatamunir09
 
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptxmateriunama
 
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptxKomdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptxFeryAntony1
 
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdfBagusdepok
 
Modul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi DataModul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi Datajagoanilmu
 
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasistyo14
 
sub-sistem-telekomunikasi
sub-sistem-telekomunikasisub-sistem-telekomunikasi
sub-sistem-telekomunikasistevenardian
 
Pertemuan2
Pertemuan2Pertemuan2
Pertemuan2uni_yuni
 
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdfKuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdfFadilWijYa
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
3 SInyal Analog dan Digital.pptx
3 SInyal Analog dan Digital.pptx3 SInyal Analog dan Digital.pptx
3 SInyal Analog dan Digital.pptxDoniFebrian3
 

Similar a TELEKOMUNIKASI DASAR (20)

Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidata
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidata
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidata
 
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx
 
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptxKomdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
Komdat3. Gangguan Pada Jaringan Transmisi.pptx
 
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
 
Modul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi DataModul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi Data
 
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
 
sub-sistem-telekomunikasi
sub-sistem-telekomunikasisub-sistem-telekomunikasi
sub-sistem-telekomunikasi
 
Pertemuan2
Pertemuan2Pertemuan2
Pertemuan2
 
12. komunikasi data
12. komunikasi data12. komunikasi data
12. komunikasi data
 
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdfKuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
 
Et3041 15
Et3041 15Et3041 15
Et3041 15
 
Modulasi persentasi
Modulasi persentasiModulasi persentasi
Modulasi persentasi
 
Per 2
Per 2Per 2
Per 2
 
Sesi 4.ppt
Sesi 4.pptSesi 4.ppt
Sesi 4.ppt
 
Slide Chapter 6 Pengkodean
Slide Chapter 6 PengkodeanSlide Chapter 6 Pengkodean
Slide Chapter 6 Pengkodean
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
3 SInyal Analog dan Digital.pptx
3 SInyal Analog dan Digital.pptx3 SInyal Analog dan Digital.pptx
3 SInyal Analog dan Digital.pptx
 
Sistem komunikasi digital i
Sistem komunikasi digital iSistem komunikasi digital i
Sistem komunikasi digital i
 

Más de pramukajabar

Krida telekomunikasi
Krida telekomunikasiKrida telekomunikasi
Krida telekomunikasipramukajabar
 
Pengantar photography 4 pramuka
Pengantar photography 4 pramukaPengantar photography 4 pramuka
Pengantar photography 4 pramukapramukajabar
 
Desain grafis 4 pramuka
Desain grafis 4 pramukaDesain grafis 4 pramuka
Desain grafis 4 pramukapramukajabar
 
Pengantar videography 4 pramuka
Pengantar videography 4 pramukaPengantar videography 4 pramuka
Pengantar videography 4 pramukapramukajabar
 
Pengenalan internet
Pengenalan internetPengenalan internet
Pengenalan internetpramukajabar
 
Pemanfaatan ict dan eco life
Pemanfaatan ict dan eco lifePemanfaatan ict dan eco life
Pemanfaatan ict dan eco lifepramukajabar
 
Peluang masa depan bisnis it v4
Peluang masa depan bisnis it v4Peluang masa depan bisnis it v4
Peluang masa depan bisnis it v4pramukajabar
 
Tutorial internet & blog
Tutorial internet & blogTutorial internet & blog
Tutorial internet & blogpramukajabar
 
Pengantar teknologi telekomunikasi
Pengantar teknologi telekomunikasiPengantar teknologi telekomunikasi
Pengantar teknologi telekomunikasipramukajabar
 
Konten edukas final
Konten edukas finalKonten edukas final
Konten edukas finalpramukajabar
 
Iptv product knowledge
Iptv product knowledgeIptv product knowledge
Iptv product knowledgepramukajabar
 
Instalasi protector
Instalasi protectorInstalasi protector
Instalasi protectorpramukajabar
 
Filesharing (laciku) sosialisasi content v1 anto
Filesharing (laciku)   sosialisasi content v1 antoFilesharing (laciku)   sosialisasi content v1 anto
Filesharing (laciku) sosialisasi content v1 antopramukajabar
 

Más de pramukajabar (16)

Krida telekomunikasi
Krida telekomunikasiKrida telekomunikasi
Krida telekomunikasi
 
Pengantar photography 4 pramuka
Pengantar photography 4 pramukaPengantar photography 4 pramuka
Pengantar photography 4 pramuka
 
Desain grafis 4 pramuka
Desain grafis 4 pramukaDesain grafis 4 pramuka
Desain grafis 4 pramuka
 
Pengantar videography 4 pramuka
Pengantar videography 4 pramukaPengantar videography 4 pramuka
Pengantar videography 4 pramuka
 
Pengenalan internet
Pengenalan internetPengenalan internet
Pengenalan internet
 
Pemanfaatan ict dan eco life
Pemanfaatan ict dan eco lifePemanfaatan ict dan eco life
Pemanfaatan ict dan eco life
 
Peluang masa depan bisnis it v4
Peluang masa depan bisnis it v4Peluang masa depan bisnis it v4
Peluang masa depan bisnis it v4
 
Tutorial internet & blog
Tutorial internet & blogTutorial internet & blog
Tutorial internet & blog
 
Pengantar teknologi telekomunikasi
Pengantar teknologi telekomunikasiPengantar teknologi telekomunikasi
Pengantar teknologi telekomunikasi
 
Jaringan akses
Jaringan aksesJaringan akses
Jaringan akses
 
Konten edukas final
Konten edukas finalKonten edukas final
Konten edukas final
 
Kanal bola
Kanal bolaKanal bola
Kanal bola
 
Iptv product knowledge
Iptv product knowledgeIptv product knowledge
Iptv product knowledge
 
Instalasi protector
Instalasi protectorInstalasi protector
Instalasi protector
 
Filesharing (laciku) sosialisasi content v1 anto
Filesharing (laciku)   sosialisasi content v1 antoFilesharing (laciku)   sosialisasi content v1 anto
Filesharing (laciku) sosialisasi content v1 anto
 
Music portal
Music portalMusic portal
Music portal
 

TELEKOMUNIKASI DASAR

  • 1. TELEKOMUNIKASI • Apakah yang dimaksud Telekomunikasi ? • Telekomunikasi adalah proses hubungan pertukaran informasi , satu arah atau berlainan arah, dalam bentuk suara, data maupun gambar, dengan jangkauan jarak tanpa batas, melalui sebuah perantara, yang mampu meneruskan / membawa informasi dari suatu titik ke titik lain tanpa cacat • Perantara atau media tersebut lazim disebut Jaringan Telekomunikasi
  • 2. SUARA JENIS TELEKOMUNIKASI SUARA DATA JARINGAN TELEKOMUNIKASI DATA GAMBAR GAMBAR
  • 3. LIMA LANGKAH PENGETAHUAN MAHIR MENGERTI BISA HAFAL MENGETAHUI
  • 4. JARINGAN TELEKOMUNIKASI • Switching • Transmisi – Phisik • Kabel – Tembaga – Coaxial – Fiber Optic – Non Phisik • Radio • Terminal – Fixed – Mobile
  • 5. JARINGAN TELEKOMUNIKASI Kabel Tembaga Tansmisi Kabel Coaxial Tetap Phisik Kabel Fiber Optic Swithing Radio Bergerak Transmisi Non Phisik
  • 6. TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI • MODULASI (Perubahan) • MULTIPLEXING (Pencampuran)
  • 7. JARINGAN AKSES • Adalah jaringan telekomunikasi yang menghubungkan switching pada operator telekomunikasi dengan terminal pelanggan • Proses teknologi telekomunikasi pada jaringan akses meliputi seluruh elemen dasar tehnik telekomunikasi, yaitu modulasi dan multiplexing • Lingkup tangung jawab jaringan akses terdiri dari sistem transmisi dan terminal
  • 8. JENIS JARINGAN AKSES • Jaringan Akses Kabel Tembaga • Jaringan Akses Kabel Fiber Optic • Jaringan Akses Radio
  • 9. JARINGAN AKSES FIBER OPTIC • Adalah jaringan akses yang menggunakan kabel fiber optic sebagai media transmisi • Teknologi yang digunakan adalah teknologi optic
  • 10. Parameter Satuan Transmisi • Daya (Power) • Penguatan (gain) • Redaman (Loss) • Lebar Pita Frekwensi (Bandwidth) • Signal to Noise Ratio (S/N) • Interferensi • Gema (Echo) • Kecepatan Bit (Bit Rate) • Kecepatan Kesalahan Bit (BER/Bit Error Rate) • Pergeseran Pulsa (Jitter)
  • 11. Daya (Power) (P) • adalah suatu besaran keluaran sinyal, yang dihasilkan oleh suatu perangkat dan dinyatakan dalam satuan Watt (W) atau desiBelWatt (dBW) • P (Watt) = E(Volt) x I(Amp) • P (Watt) = E2(Volt2) / R(Ohm) • P (Watt) = I2(Amp) x R(Ohm) • P (dbW) = 10 Log P/(1 Watt) • P (dBm) = 10 Log p/(1 mWatt)
  • 12. Penguatan (Gain) (G) • adalah suatu besaran yang dihasilkan oleh perbandingan antara besar sinyal masukan dan sinyal keluaran dalam bilangan Logaritmis 10 dengan satuan dB , dimana sinyal keluar lebih besar dari sinyal masuk • P (in) = 20 mW ; P (out) = 1000 mW • G = 10 Log P(in)/P(out) dB • G = 16,99 dB P In P Out 20 mW G = 16,99 dB 1000 mW
  • 13. Redaman (Loss) (A) • adalah suatu besaran yang dihasilkan oleh perbandingan antara besar sinyal masukan dan sinyal keluaran dalam bilangan Logaritmis 10 dengan satuan dB , dimana sinyal keluar lebih kecil dari sinyal masuk • P (in) = 100 mW ; P (out) = 20 mW • A = 10 Log P(in)/P(out) dB • A = 6,99 dB P In P Out 100 mW A = 6,99 dB 20 mW
  • 14. Lebar pita frekwensi (Bandwidth) • Adalah lebar suatu bidang frekwensi dari suatu bentuk sinyal • Gambar dibawah menunjukkan lebar dari suatu sinyal informasi yang menduduki bidang frekwensi 300 Hz s/d 3.400 Hz F=300 Hz F=3400 Hz • Bandwidth = 3.400 - 300 = 3.100 Hz
  • 15. Noise • adalah sinyal yang tidak diinginkan yang selalu timbul dalam sebuah proses sistem transmisi • Internal Noise • Thermal Noise • Intermodulasi Noise • Crosstalk Noise • Impulse Noise • External Noise • Atmospheric Noise • Extraterrestrial Noise • Man Mad Noise
  • 16. Interferensi adalah gangguan pada sistem transmisi yang disebabkan oleh adanya sinyal lain yang mempunyai frekwensi sama dengan frekwensi yang digunakan oleh sinyal aslinya dimana sinyal pengganggu tsb memiliki daya yang cukup besar
  • 17. Gema (Echo)  adalah sinyal kembali yang disebabkan karena adanya ketidakcocokan impedansi pada sebuah saluran, sehingga akan menimbulkan refleksi sinyal, yang apabila diterima kembali oleh pengirim dengan delay yang cukup besar , echo tsb akan sangat mengganggu.  Echo lebih sering muncul pada sebuah sistem transmisi yang menggunakan pengubah saluran dari 2 kawat menjadi 4 kawat (Hybrid) 4 Wire Out 2 Wire Hybrid Echo 4 Wire In
  • 18. Bit Rate • adalah suatu ukuran kecepatan pengiriman bit-bit informasi (sinyal digital) dalam waktu 1 detik • Satuannya : bit/detik
  • 19. Bit Error Rate (BER) • adalah ukuran kecepatan kesalahan bit informasi yang terkirim • BER adalah salah satu ukuran kualitas dari suatu sistem transmisi digital
  • 20. Modulasi / Demodulasi • Modulasi adalah proses menumpangkan sinyal informasi kedalam gelombang pembawa • Demodulasi adalah proses mengambil kembali sinyal informasi yang ditumpangkan • Teknik Modulasi / Demodulasi dilakukan dengan mengubah parameter gelombang pembawa, antara lain : • Amplitudo • Frekwensi • Phasa
  • 21. Jenis Modulasi • Modulasi Analog • Modulasi Analog dengan carrier berbentuk gelombang sinus • Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation/AM) • Modulasi Frekwensi (Frequency Modulation / FM) • Modulasi Phasa (Phase Modulation / PM) • Modulasi analog dengan carrier berbentuk pulsa • Modulasi Amplitudo Pulsa (Pulse Amplitudo Modulation/PAM) • Modulasi Lebar Pulsa (Pulse Width Modulation / PWM) • Modulasi Posisi Pulsa (Pulse Posisition Modulation / PPM) • Modulasi Digital • Amplitudo Shift Keying (ASK) • Frequency Shift Keying (FSK) • Phase Shift Keying (PSK) • Quadrature Amplitudo Modulation (QAM)
  • 22. AM (Amplitudo Modulation) • Amplitudo dari frekwensi Carrier diubah-ubah sesuai dengan amplitudo sinyal informasi Modulator Sinyal Informasi AM Sinyal AM Sinyal Carrier
  • 23. FM (Frequency Modulation) • Frekwensi Carrier diubah-ubah sesuai dengan frekwensi sinyal informasi Modulator Sinyal Informasi AM Sinyal FM Sinyal Carrier
  • 24. PM (Phase Modulation) • Phasa pada frequency Carrier dirubah rubah sesuai phasa dari sinyal informasi Modulator Sinyal Informasi PM Sinyal PM Sinyal Carrier
  • 25. PCM (Pulse Code Modulation) • Proses PCM melalui beberapa tahap , yaitu proses sampling, quntizing, coding Sinyal Informasi Sinyal PAM (Hasil Sampling) Hasil Quantisasi Sinyal PCM
  • 26. Modulasi Analog carrier pulsa Sinyal Informasi Sinyal PAM Sinyal PWM Sinyal PPM
  • 27. Multiplexing • Adalah proses penggabungan beberapa saluran atau kanal pembicaraan menjadi satu kedalam bentuk sinyal lain, untuk disalurkan secara bersamaan tanpa saling mengganggu • Jenis-jenis Multiplexer • FDM (Frequency Division Multiplex) • TDM (Time Division Multiplex)
  • 28. FDM (Frequency Division Multiplexing)
  • 29. TDM (Time Division Multiplexing) CH.1 CH.2 CH.2 2 1 2 1 CH.1 CH.3 3 4 3 4 CH.4 CH.4 CH.3 SISI KIRIM SISI TERIMA
  • 30. Transmisi Serat Optik • Sistem Transmisi Serat Optik terdiri dari : • Pemancar Optik (Optical Transmitter) • Berfungsi merubah sinyal elektris menjadi sinyal optik / cahaya • Terdiri dari LED (Light Emitting Diode) daya tinggi atau Diode Laser • Kabel Serat Optik • Berupa selubung fiber gelas dengan ukuran yg sangat kecil, dengan diameter 5 mikrometer s/d 250 mikrometer • Terbuat dari material kelas tinggi yang bebas air • Berfungsi memandu cahaya / jalan cahaya dari pengirim ke penerima • Penerima Optik (Optical Receiver) • Berfungsi mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal elektris • Menggunakan diode PIN atau APD (Avalanche Photo Diode)
  • 31. KABEL FIBER OPTIC • Adalah pipa silindris (cylindrical pipe) yang terbuat dari kaca , plastik atau gabungan kaca dan plastik, dan mampu menyalurkan cahaya dari ujung satu ke ujung lainnya • Teknologi penyaluran cahaya melalui tabung kaca sudah diperkenalkan sejak tahun 1854 , penemu ide penyaluran tsb adalah Leonardo DaVinci dan dipopulerkan oleh Jhon Tyndall • Teknologi yang berkembang justru bukan pada pengembangan kabel fiber optic melainkan pada penyaluran melalui ruang bebas (radio) • Pengembangan teknologi Fiber Optic itu sendiri baru mulai gencar dilakukan pada 1934 oleh AT & T
  • 32. TEORI DASAR PERAMBATAN CAHAYA Normal Dibiaskan n1 > n2 2 n1 Interface N1 sin 1 = n2 sin 2 n2 3 Dipantulkan 1 Inti n = Index bias medium (n>1) Bila berkas cahaya melalui medium (n1) ke medium lain (n2) dengan sudut tertentu (1), berkas cahaya tersebut akan dibiaskan (2) dan dipantulkan (3) Pembiasan = n1 sin 1 = n2 sin 2 Jika kita menambah 1 diatas sudut kritis kita dapatkan pantulan total
  • 33. STRUKTUR KABEL FIBER OPTIC • Elemen dasar sebuah kabel Fiber Optic adalah Cladding dan Core • Yang menbedakan keduanya adalah index bias bahan • Cahaya yang disalurkan merambat pada core • Pola rambatan mengikuti pola cahaya masuk • Cahaya dipantulkan oleh cladding sepanjang saluran
  • 34. STRUKTUR KABEL FIBER OPTIC • Ukuran silinder fiber optic sangat kecil dan tidak akan jelas terlihat tanpa alat bantu (microscope) • Ukuran core berkisar antara 8 s/d 100 micro meter • Ukuran cladding berkisar antara 125 s/d 140 micro meter • Ukuran care yang lebih kecil biasanya digunakan untuk sistem transmisi fiber optik pola pancaran single mode • Sedang untuk ukuran core yang lebih besar, digunakan untuk pola pancaran multi mode
  • 35. JENIS KABEL FIBER OPTIC • Single Mode Fiber Optic • Adalah jenis kabel fiber optic yang digunakan untuk menyalurkan satu cahaya tunggal sepanjang saluran • Diameter core pada single mode sangat kecil • Keuntungannya adalah redaman sepanjang saluran akan sangat kecil • Kerugiannya adalah kapasitas yang terbatas sehingga bila ditinjau dari segi biaya, kabel jenis ini cukup mahal
  • 36. JENIS KABEL FIBER OPTIC • Multi Mode Fiber Optic • Adalah jenis kabel fiber optic yang digunakan untuk menyalurkan lebih dari satu cahaya sepanjang saluran • Diameter core lebih besar dari ukuran core single mode • Kerugiannya adalah redaman sepanjang saluran akan sangat besar • Keuntungannya adalah kapasitas yang besar sehingga bila ditinjau dari segi biaya, kabel jenis ini cukup murah
  • 37. JENIS KABEL FIBER OPTIC INDOOR / OUTDOOR TIGHT BUFFER INDOOR / OUTDOOR BREAKOUT AERIAL CABLE / SELF SUPPORTING
  • 38. JENIS KABEL FIBER OPTIC HYBRID & COMPOSITE CABLE ARMORED CABLE
  • 39. Kabel Serat Optik Allumunium Serat Optik PVC Serat Optik Kulit Kabel Tension Member NKF Kevlar SIEMENS KABEL TANAH
  • 40. Kabel Serat Optik KABEL TANAM LANGSUNG Kulit Kabel Tension Member Armouring Baja KABEL UDARA Konstruksi Kabel Duct
  • 41. KARAKTERISTIK KABEL FIBER OPTIC • Ukuran sangat kecil • Ringan • Lentur • Tidak berkarat • Redaman rendah • Kapasitas besar • Bebas induksi • Bebas Crosstalk • Tahan Temperatur tinggi • Tidak mengandung logam
  • 45. KARAKTERISTIK KABEL FIBER OPTIC Index of Mode Material Refraction l microns Size (microns) Atten. dB/km Bandwidth MHz/km Profile Multi-mode Glass Step 800 62.5/125 5 6 Multi-mode Glass Step 850 62.5/125 4 6 Multi-mode Glass Graded 850 62.5/125 3.3 200 Multi-mode Glass Graded 850 50/125 2.7 600 Multi-mode Glass Graded 1300 62.5/125 0.9 800 Multi-mode Glass Graded 1300 50/125 0.7 1500 Multi-mode Glass Graded 850 85/125 2.8 200 Multi-mode Glass Graded 1300 85/125 0.7 400 Multi-mode Glass Graded 1550 85/125 0.4 500 Multi-mode Glass Graded 850 100/140 3.5 300 Multi-mode Glass Graded 1300 100/140 1.5 500 Multi-mode Glass Graded 1550 100/140 0.9 500 Multi-mode Plastic Step 650 485/500 240 5 ~ 680 Multi-mode Plastic Step 650 735/750 230 5 ~ 680 Multi-mode Plastic Step 650 980/1000 220 5 ~ 680 Single-mode Glass Step 650 3.7/80 or 125 10 600 Single-mode Glass Step 850 5/80 or 125 2.3 1000 Single-mode Glass Step 1300 9.3/125 0.5 More than 1000 Single-mode Glass Step 1550 8.1/125 0.2 More than 1000
  • 46. PEMBANGKIT CAHAYA PADA FIBER OPTIK • Pembangkit cahaya pada transmisi optic adalah LED (Light Emitting Diode) dan LD (Laser Diode) • LD lebih baik dari pada LED karena : – LD dapat memodulasi kecepatan pengiriman lebih tinggi – LD dapat menghasilkan daya kirim lebih besar – LD lebih efisien ditinjau dari segi redaman yang mungkin terjadi • LED lebih baik dari pada LD karena – Harga lebih murah – Keandalannya lebih tinggi
  • 49. REDAMAN PADA FIBER OPTIC LINK ELEMENT VALUE Transmitter LED output power 3 dBm Source coupling loss -5 dB Transmitter to fiber optic cable connector loss -1 dB Splice loss -0.25 dB Fiber Optic Cable Attenuation -20 dB Fiber optic cable to receiver connector loss -1 dB Optical Power Delivered at Receiver -24.25 dB Receiver Sensitivity -40 dBm LOSS MARGIN 15.75 dB
  • 50. PERBANDINGAN FIBER OPTIC DENGAN MEDIA LAIN Ukuran Pair Cable Coaxial Cable Mil imeter Waveguide Optical Fiber Diameter (mm) 1~ 4 10 50 0,1 ~ 0,2 Kelengkungan (cm) > 0,1 > 50 > 3000 > 0,5 Berat 1 1 1 0,1 Rugi (dB/Km) 20 19 2 2~8 Kapasitas 1 10 10 ~ 30 100 Bahan Tembaga Tembaga Besi + Tembaga Silica / Glass
  • 51. SISTEM TRANSMISI FIBER OPTIC TELEPHONY TELEPHONY SWITCHING SWITCHING M M U U DATA DATA L L SWITCHING SWITCHING T T I I OPTICAL OPTICAL P P LINE LINE L L TERMINAL TERMINAL E E X X IP I I IP SWITCHING N N SWITCHING G G AUDIO VIDEO AUDIO VIDEO SWITCING SWITCING
  • 52. SISTEM JARINGAN AKSES FIBER OPTIC
  • 53. KERUGIAN JARINGAN FIBER OPTIC • Kabel fiber optic tidak dapat menyalurkan energi elektris, sehingga di setiap terminal harus memiliki catuan elektrik tersendiri • Instalasi memerlukan waktu panjang • Perbaikan memerlukan waktu cukup lama • Sangat tergantung pada karakteristik kabel fiber optic • Instalasi dan perbaikan memerlukan sarana yang lengkap • Pemeliharaan harus dilakukan oleh sumberdaya manuasia yang terlatih
  • 54. KEUNTUNGAN JARINGAN FIBER OPTIC • Kapasitas dan kecepatan penyaluran informasi / data, sangat tinggi • Tidak terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik • Bebas interferensi • Redaman rendah • Tingkat kebocoran informasi nol
  • 55. PEMELIHARAAN FIBER OPTIC • Pemeliharaan Rutin : – Pengukuran Output Power – Pengukuran Receive Power – Pengukuran Format Pulsa Cahaya – Pengukuran Karakteristik Saluran – Pengukuran BER
  • 56. PEMELIHARAAN SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK (SKSO) Harian : Pemeriksaan yang sifatnya phisik. Misalnya : Pemeriksaan kebersihan ruangan & perangkat Pemeriksaan alarm & lampu-lampu indikator Mingguan : Pembersihan phisik Misalnya : Pembersihan ruangan & perangkat Meter Reading (penggunaan VU Meter) Bulanan : Pengecekan saluran phisik Misalnya : Kelenturan fiber optik (KU) Tiang & accessories KU Pembabatan pohon & alang-alang sekitar rute Pengecekan pipa, pondasi untuk rute KT Pemeriksaan kondisi man-hole, hand-hole dll.
  • 57. PEMELIHARAAN SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK (SKSO) Tahunan : Pemeriksaan kualitas sistem (over all test) Misalnya : Pengukuran : - Output Power - Receive Sensitivity Level - Bit Error Rate (BER) - Power Suplly Pengetesan : - Fungsi Software & Hardware - Supervisory & Control
  • 60. PEMELIHARAAN FIBER OPTIC • Peralatan yang digunakan : – Pulse Patern Generator – Optical Power Meter – Power Sensor – Variable Attenuator – Oscilloscope
  • 62. JARINGAN AKSES • Dapat digunakan untuk berbagai bentuk pelayanan telekomunikasi •Fleksible untuk keperluan saat ini maupun masa datang •Ekonomis untuk saat ini •Keandalan tinggi •Mudah dioperasikan dan dipelihara
  • 63. EXISTING NETWORK POTS SEKUNDER PRIMER M SUBS DP RK D EXC F
  • 64. JARINGAN AKSES FIBER OPTIK SEKUNDER TRANSMISI Fiber Optic V.51 SUBS DP ONU OLT EXC
  • 65. SIEMENS FASTLINK • Plain Old Telephone System (POTS) • ISDN BRA • ISDN PRA • Leased Line Data up to 2 Mbps F.O V.51 2 Mb EWSD SUBS ONU 34 Mb OLT F.O ODT F.O 64 Kbps NT CATV A/V
  • 66. FUNGSI OLT • 2 Mbps Interface • Multiplexing / Demultiplexing • Interface Electric dari dan ke Optik • Interface HDB3 ke 2B1Q HDSL • Fungsi Operasi dan Pemeliharaan • Display Status
  • 67. STRUKTUR OLT OMX16 16 x 2Mbps F.O OTRU DSMX SLMX 36 16 ONU / ODT G.703 OMX2 F.O 2 x 2Mbps LTO ONU HMX HDSL 1 x 2Mbps LTC ONU
  • 68. FUNGSI ONU •Interface Optik dari dan ke Electrik • Multiplexing • Interface dari 2B1Q ke HDB3 • Fungsi Operasi dan Pemeliharaan • Subscriber Interface
  • 69. STRUKTUR ONU 240 L G.703 OTRU AMX 36 M MSU 240 POTS G.703 D D S AMX F M MSU X 34 8 LTO 4 4 (2X2Mbps) G.703 OR M 8 LTC 8 D 8 X 2 Mbps G.703 F OTSU ALARM 48 V CATV PS Batt 230 V AC COAXIAL CABLE 230 V AC
  • 70. MODUL AMX • MSU : Measurement & Supervision Unit • CUA : Control Unit of AMX • SUB 102 : Subscriber Line Card for 10 Lines Pots
  • 71. FUNGSI AMX • Melakukan fungsi Multiplexing / Demultiplexing dari 2 Mbps V.51 ke 30 kanal 64 Kbps. • Melakukan fungsi Pemeliharaan, Pengawasan dan Pengukuran Jaringan Pelanggan
  • 72. BLOCK DIAGRAM AMX 1 ~ 10 LINE CARD 2 Mbps V.51 11 ~ 20 LINE CARD CUA 21 ~ 30 LINE CARD MSU
  • 73. JENIS LINE CARD AMX • SUB102 : Line Card untuk 10 Kanal POTS • LLA102 : Line Card untuk 10 Kanal Analog 2 Wire • LLA104 : Line Card untuk 10 Kanal Analog 4 Wire • I4UK2V5 : Line Card untuk 4 Kanal ISDN BRA • DSCnx64G : Line Card untuk 6 Kanal Data 64 Kbps
  • 74. FUNGSI OMX2 (LTO) • Melakukan Proses Modulasi dan Demodulasi Transmisi Optic • Perubah Sinyal Electric ke Optic dan sebaliknya
  • 75. BLOCK DIAGRAM OMX2 (LTO) HDB3 EXC 2 x 2 Mbps V.51 G.703 LTO HDB3 OPTIC CUA 2 x 2 Mbps V.51 G.703 LTO CUA
  • 76. BLOCK DIAGRAM OMX16 1 OTRU 34 Mbps 36 Mbps DSMX 2 Mbps TX.1310 nm 34 Mbps RX.1550 nm 16 OTSU