SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Jurnal Teknik Kendali, Komputer & Elektronika



  SISTEM KENDALI SUHU DAN KELEMBABAN RUANG BEDAH
 MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO DAN METODE
                    LOGIKA FUZZY

      Puput Dani Prasetyoadi, S.Kom, Dr.Ir. Zulfajri B.Hasanuddin, M.Eng
             e-mail : puput_danny@yahoo.co.id, zulfajri_basri_hasanudin@yahoo.co.id


Abstrak : Ruangan operasi adalah ruangan khusus yang paling penting dalam semua ruang di
Rumah sakit, Ruangan operasi atau kamar bedah membutuhkan sirkulasi udara yang tepat,
artinya tidak terlalu panah atau tidak terlalu dingin sesuai dengan yang di tetapkan pada
aturan kamar bedah. Untuk itu sistem ini dibuat, yaitu untuk membuat sistem pemonitor suhu
dan kelembaban yang akan ditampilkan pada layar LCD, sistem ini menggunakan
Mikrokontroller Arduino. Bila Suhu dan kelembaban menunjukkan suhu yang tinggi atau
panas, maka akan dilakukan tindakan khusus dari bagian rumah sakit dengan menurunkan
suhu ruangan (dalam derajat celcius) pada Air Conditioner (AC) yang berada pada ruang
bedah dan dilakukan sebaliknya jika suhu ruang bedah sangat rendah. Dengan sistem ini
diharapkan bisa membantu pihak rumah sakit dan dokter dalam melancarkan proses operasi
atau bedah pasien dengan suhu dan kelembaban ruang yang sangat tepat.

Keyword : Mikrokontroller arduino, Fuzzy logic, sensor DHT11


    1. PENDAHULUAN                                 hubungan dengan kegiatan pembedahan.
        Kamar operasi atau kamar bedah             umumya daerah yang harus dijaga
adalah ruangan khusus dirumah sakit yang           kesucihamaannya. daerah aseptik dibagi
diperlukan untuk melakukan tindakan                menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Daerah
pembedahan baik elektif atau akut yang             Aseptik 0 yaitu lapangan operasi, daerah
membutuhkan keadaan suci hama atau                 tempat dilakukannya pembedahan.       2.
steril. Berikut ini adalah bagian-bagian           Daerah Aseptik 1 yaitu daerah memakai
penting yang ada pada kamar bedah :                gaun operasi, tempat duk/ kain steril,
(1)daerah publik adalah daerah yang boleh          tempat instrument dan tempat perawat
dimasuki oleh semua orang tanpa syarat             instrument mengatur dan mempersiapkan
khusus. misalnya : kamar tunggu, gang,             alat. 3.Daerah Aseptik 2 yaitu tempat
emperan depan komplek kamar operasi.               mencuci tangan, koridor penderita masuk,
(2) daerah semi publik adalah daerah yang          daerah sekitar ahli anesthesia.
bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu
saja, yaitu petugas. dan biasanya diberi           Bagian-Bagian kamar operasi
tulisan DILARANG MASUK SELAIN
PETUGAS. dan sudah ada pembatasan                  kamar operasi terdiri dari beberapa ruang
tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh          baik itu didalam kamar operasi maupun
petugas (pakaian khusus kamar operasi)             dilingkungan kamar operasi, antara
serta penggunaan alas kaki khusus                  lain :Kamar bedah, Kamar untuk
didalam. (3)Daerah Aseptik adalah Daerah           mencuci tangan, Kamar untuk gudang alat-
kamar bedah sendiri yang hanya bisa                alat instrument, Kamar untuk sterilisasi,
dimasuki oleh orang yang langsung ada              Kamar untuk ganti pakaian, Kamar

                                                                                          1
laboratorium, Kamar arsip, Kamar Pulih        5. Suhu dan kelembaban
Sadar (Recovery Room), Kamar gips,
Kamar Istirahat, Kamar mandi (WC) dan         Suhu dikamar operasi didaerah tropis
Spoelhok (Tempat cuci alat), Kantor,          sekitar              .
Gudang, Kamar tunggu, Ruang Sterilisasi
Persyaratan Kamar Operasi antara lain :       sedangkan didaerah sekitar
kamar operasi yang baik harus memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut :        dengan kelembaban 55% (50-60 %).
1. Letak, letak kamar operasi berada
ditengah-tengah rumah sakit, berdekatan       Pada penelitian ini dibuat pembatasan
dengan instalasi rawat darurat ICU dan        masalah yaitu kamar operasi khusus ruang
Unit radiologi.                               bedah dengan melihat pada faktor Suhu
2. Bentuk dan ukuran                          dan kelembaban ruang bedah.
1. bentuk
a. kamar operasi tidak bersudut tajam.
lantai, dinding. langit-langit berbentuk         2. DASAR TEORI
lengkung dan warna tidak mencolok
b.Lantai dan 2/3 dinding bagian bawah                 Logika Fuzzy adalah suatu cara
harus terbuat dari bahan yang keras, rata,    yang tepat untuk memetakan suatu ruang
kedap air, dan mudah dibersihkan dan          input ke dalam suatu ruangan output. Bisa
tidak menampung debu.                         digambarkan pada gambar pemetaan
2.Ukuran                                      berikut ini :
a. Kamar operasi berukuran : 5,2 m x 5,6
m (29,1 m2)
b. Kamar operasi yang nyaman diperlukan
kira-kira diperlukan luas 40 m2.
c.kamar operasi untuk operasi besar
diperlukan luas minimal 56 m2 (7,2 m x
7,8 m).
3. Sistem Penerangan
Sistem Penerangan didalam kamar operasi
harus memakai lampu pijar putih dan
mudah dibersihkan. sedangkan lampu
operasi memiliki persyaratan khusus, yaitu     Gambar 1. Pemetaan input-output pada masalah
                                                    suhu dan kelembaban ruang bedah
arah dan fokusnya dapat diatur, tidak
menimbulkan panas, cahayanya terang dan       Dalam logika fuzzy dapat ditentukan
tidak      menyilaukan       serta    tidak   bagaimana    semesta  pembicaraannya,
menimbulkan bayangan.                         Derajat   keanggotaan   dan    Fungsi
pencahayaan 300-500 lux, meja operasi         keanggotaannya.
10.000-20.000 lux.
4. Sistem Ventilasi                              1.1 Semesta Pembicaraan
Sistem ventilasi dikamar bedah sebaiknya
memakai sistem pengatur suhu sentral (AC      Suatu model variable fuzzy sering kali
Sentral) dan dapat diatur dengan alat         dideskripsikan dalam syarat-syarat ruang
kontrol yang memakai filter (Ultra Clean      fuzzy nya. Ruang ini biasanya tersusun
Laminar      Airflow)      dimana     udara   atas beberapa himpunan fuzzy, himpunan-
dipompakan ke dalam kamar operasi dan         himpunan fuzzy yang overlap yang mana
udara dikamar operasi dihisap keluar.         masing-masing       himpunan       fuzzy
                                              mendiskripsikan suatu arti tertentu dari
                                              variable-variable yang dijinkan dalam

                                                                                              2
permasalahan. Sebagai contoh gambar              tertentu (jangkauan suatu himpunan fuzzy
dibawah ini menunjukkan konsep model             disebut sebagai domain). Jangkauan yang
parameter SUHU yang terbagi menjadi 4            diperbolehkan oleh variabel tersebut
himpunan fuzzy, yaitu : DINGIN, SEJUK,           merupakan ruang permasalahan. Ruang ini
HANGAT, dan PANAS.                               tersusun dalam sejumlah daerah fuzzy
Semesta pembicaraan pada model variable          yang      overlap.    Tiap-tiap    daerah
SUHU Ruang adalah              hingga        ,   menunjukkan suatu syarat sedemikian
                                                 hingga dapat diambil kesimpulan dalam
dengan domain himpunan fuzzy : DINGIN            model tersebut (kita hanya menulis aturan
(               ),    SEJUK    (            ),   yang berhubungan dengan daerah fuzzy
                                                 dalam semesta pembicaraan variabel
NORMAL          (            )HANGAT        (    tersebut). Koleksi himpunan fuzzy yang
                                                 berhubungan dengan suatu variabel sering
           ),        PANAS     (            ).   disebut dengan nama himpunan syarat
                                                 (term set).
Sedangkan untuk kelembaban dengan
domain himpunan fuzzy Kering (0 % -              2.2 Derajat keanggotaan
40%), Normal (25% - 75%) dan (Basah              Derajat keanggotaan, yaitu nilai-nilai
60% - 100%). .Himpunan fuzzy yang                yang terdapat pada variabel linguistik
mendeskripsikan semesta pembicaraan ini          yang dipetakan ke interval [0,1]. Nilai
tidak perlu simetris, namun harus selalu         pemetaan inilah yang disebut sebagai
ada overlap pada beberapa derajat.               nilai   keanggotaan      atau    derajat
                                                 keanggotaan.

                                                 2.3 Fungsi keanggotaan
                                                 Hubungan-hubungan       pemetaan    pada
                                                 nilai linguistik dan nilai keanggotaan
                                                 (dari 0 sampai 1) yang digambarkan
                                                 kedalam       grafik  fungsi    sehingga
                                                 didapatkan suatu fungsi. Fungsi inilah
                                                 yang disebut sebagai fungsi keanggotaan
                                                 dalam himpunan fuzzy.


                                                    3. STRUKTUR DASAR SISTEM
                                                       FUZZY

                                                 Didalam      struktur     dasar    sistem
                                                 pengendalian pada fuzzy logic control,
                                                 terdapat empat komponen atau bagian
                                                 utama yang sangat penting. Gambar
                                                 dibawah ini menunjukkan struktur dasar
                                                 dari pengendali fuzzy logic control,
                                                 yang terdiri dari Fuzzifikasi, Knowledge
                                                 Base, Inferensi dan Defuzzifikasi.
    Gambar 2 Semesta Pembicaraan Suhu dan
          Kelembaban Ruang Bedah

Sebagai catatan, semesta pembicaraan
tergabung dalam suatu model variabel,
tidak tergabung dengan himpunan fuzzy

                                                                                        3
maka pembentukkan basis aturan ini
                                                 sangat penting.
                                                 3.2 Inferensi
                                                 Inferensi adalah proses transformasi dari
                                                 suatu input dalam domain fuzzy ke
                                                 suatu output (sinyal kendali) dalam
                                                 domain fuzzy. Proses transformasi pada
                                                 bagian inferensi membutuhkan aturan–
                                                 aturan fuzzy yang terdapat didalam
                                                 basis-basis    aturan.  Blok     inferensi
                                                 mengunakan teknik penalaran untuk
Gambar 3 Struktur Dasar Pengendali Fuzzy Logic   menyeleksi basis-basis aturan dan rule
                Control (FLC)                    dari blok knowledge base. Teknik
                                                 penalaran yang digunakan adalah teknik
3.1 Knowledge Base                               penalaran MAX – MIN yang berfungsi
                                                 sebagai logika pengambil keputusan.
Knowledge base mempunyai            fungsi       Langkah awal dalam proses penalaran
penting dalam pengendalian dengan                MAX – MIN adalah pembacaan nilai-
logika fuzzy karena semua proses:                nilai yang masuk dari sensor yaitu:
fuzzifikasi, inferensi dan defuzzifikasi         sensor      suhu udara     dan      sensor
bekerja berdasarkan pengetahuan yang             kelembaban tanah serta penempatan
ada pada knowledge base. Knowledge               masukan tersebut di grafik keanggotaan
base dibagi dua, yaitu data base dan rule        sensor suhu udara (X0=sensor suhu) dan
base. Data Base berisi definisi-definisi         grafik keanggotaan sensor kelembaban
penting mengenai parameter fuzzy seperti         (Y0= sensor kelembaban). Langkah
himpunan      fuzzy     dengan      fungsi       selanjutnya setelah didapatkan hasil
keanggotaannya yang telah didefinisikan          penempatan nilai X0 dan Y0, dilakukan
untuk setiap variabel linguistik yang            proses penyeleksian dengan mengambil
ada. Pembentukkan data base meliputi             nilai minimum dari grafik inputan X0
pendefinisian ruang semesta, penentuan           dan Y0. Setelah didapatkan hasil seleksi
banyaknya      nilai   linguistik    yang        nilai minimum, penalaran MAX – MIN
digunakan     untuk     setiap    variabel       menyeleksi kembali dengan mengambil
linguistik,   dan membentuk         fungsi       nilai maximum untuk mendapatkan hasil
keanggotaan. Basis rule berisi aturan            akhir berupa nilai output inferensi dalam
kendali fuzzy yang dijalankan untuk              domain fuzzy.
mencapai tujuan pengendalian. Tiap rule
kendali berupa implikasi dan pernyataan          4. PERANCANGAN DAN ANALISA
kondisional IF – THEN. Aturan-aturan                       SISTEM
IF – THEN yang ada dikelompokkan
dan disusun kedalam bentuk Fuzzy                        Pada bab ini akan dibahas
Associative Memory (FAM). FAM ini                perancangan     dan    analisa   Sistem,
berupa suatu matriks yang menyatakan             bagaimana Sensor bekerja sehingga akan
input-output sesuai dengan aturan IF –           Nampak di LCD besarnya Suhu dan
THEN pada basis aturan yang ada.                 kelembaban     ruangan    bedah.    Dan
Bentuk matrik dari FAM akan dibahas              bagaimana peran cari Mikrokontroller
kemudian. Aturan yang telah dibuat               Arduino    sebagai   Penanam     system
harus dapat mengatasi semua kombinasi-           (Embedded System) dan kaitannya dengan
kombinasi input yang mungkin terjadi,            DHT11 sebagai sensor Suhu dan
dan harus dapat menghasilkan sinyal              kelembaban.
kendali yang sesuai agar tujuan
pengendalian tercapai. Oleh karena itu,
                                                                                         4
Gambar 4. Skema Mikrokontroller
             Arduino Uno
                                                   Gambar 6. Fuzzy Inference System
                                                              ‘Mamdani’

                                                   Terdiri dari : 2 input yaitu Suhu dan
                                                   kelembaban dan 1 output kelayakan
                                                                   Operasi




  Gambar 5. Rangkaian Mikrokontroller Arduino
 dengan Sensor DHT11 yang ditampilkan di LCD

Kemudian akan di lakukan pendekatan
tentang bagaimana bila diterapkan metode           DHT11
Logika Fuzzy sebagai system yang akan
memetakan ruang input ke dalam ruang
output, sehingga akan didapatkan suatu
pendekatan tentang suhu dan kelembaban
secara tepat.
                                                 Gambar 7. Membership function “Suhu”
Untuk merepresentasikan Logika Fuzzy,             Yaitu : Dingin : 0-25, Normal : 25-35,
penulis menggunakan software MATLAB                   panas : 35-50 (derajat celcius)
dengan fasilitas Fuzzy Inference System         Untuk variable suhu sejuk = 20-30, hangat
yang     akan    melakukan     pekerjaan                 = 30-40 (derajat celcius)
perhitungan secara otomatis, dengan
menampilkan Grafical User Interface
lewat diagram surface dan rule secara
lengkap.

Sistem ini akan ditunjukkan pada
MATLAB Inference System berikut :




                                                                                           5
Gambar 8. Membership function
            “Kelembaban”                    Gambar 11. Surface Viewer “Suhu”
Yaitu : kering = 0-40, normal = 25-75,
   basah = 60-100 (dalam percen)
                                                  5.      SENSOR

                                                 DHT11 adalah sensor Suhu dan
                                         Kelembaban, dia memiliki keluaran sinyal
                                         digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu
                                         dan      kelembaban      yang      kompleks.
                                         Teknologi ini memastikan keandalan
                                         tinggi dan sangat baik stabilitasnya dalam
                                         jangka panjang. mikrokontroler terhubung
                                         pada kinerja tinggi sebesar 8 bit. Sensor ini
                                         termasuk elemen resistif dan perangkat
                                         pengukur suhu NTC. Memiliki kualitas
                                         yang sangat baik, respon cepat,
    Gambar 9. Rule editor “Suhu”         kemampuan          anti-gangguan         dan
                                         keuntungan biaya tinggi kinerja.




                                              Gambar12 Sensor DHT11 ( Suhu dan
                                                       Kelembaban )
  Gambar 10. Rule Viewer “Suhu”
                                         Setiap sensor DHT11 memiliki fitur
                                         kalibrasi sangat akurat dari kelembaban
                                         ruang kalibrasi. Koefisien kalibrasi yang
                                         disimpan dalam memori program OTP,

                                                                                    6
sensor internal mendeteksi sinyal dalam
proses, kita harus menyebutnya koefisien
kalibrasi. Sistem antarmuka tunggal-kabel
serial terintegrasi untuk menjadi cepat dan
mudah. Kecil ukuran, daya rendah, sinyal
transmisi jarak hingga 20 meter, Produk
ini 4-pin pin baris paket tunggal. Koneksi
nyaman, paket khusus dapat diberikan
sesuai dengan kebutuhan pengguna.

spesifikasi
                                                Gambar 14 diagram Start dan Respon Sinyal
• Pasokan Voltage: 5 V                                       Sensor DHT11
• Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan
±2°C
• Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error
• Interface: Digital

Sensor DHT11 menggunakan 1-wire
protocol. Sensor DHT11 mempunyai
empat pin yaitu VCC, DATA, NC dan
GND. Skematiknya adalah seperti di
bawah.




                                                 Gambar 15 .Output pada serial Port

                                                 6. KESIMPULAN .

                                              Dari hasil pengujian dan analisa
                                              penerapan pengendali logika fuzzy pada
                                              sistem pengendalian
                                              Suhu dan kelembaban ruang bedah
      Gambar 13 Skematik Sensor DHT11         didapatkan beberapa kesimpulan sebagai
                                              berikut:
DHT11 protocol adalah seperti timing              1. Untuk penerapan sistem kendali
diagram di bawah. Microcontroller perlu               fuzzy      logic control      tidak
memberi output low kepada sensor DHT11                memerlukan model matematika
sekurang-kurangnya 18ms, kemudian                     dan optimum pada kendali non-
signal high 20-40us. Selepas itu, barulah             linier karena keputusan yang
microcontroller membaca input daripada                dikeluarkan hanya menggunakan
DHT11. Start bit daripada DHT11 adalah                logika manusia.
signal low 80us dan signal high 80us.             2.    Variabel     linguistik, Derajat
DHT11 akan memberikan 8 byte iaitu 40                 keanggotaan           dan   Fungsi
bit data. Data ’0′ adalah signal low selama           keanggotaan adalah parameter-
50us dan signal high selama 26-28us. Data             parameter      pembentuk     untuk
’1′ adalah signal low selama 50us dan                 anggota himpunan logika fuzzy.
signal high selama 70us.                          3. Langkah-langkah untuk membuat
                                                      sistem fuzzy logic control terdiri

                                                                                            7
4. dari    pembentukan: fuzzifikasi,           5. Knowledge        base     disusun
   knowledge base, inferensi dan                  berdasarkan pengalaman seorang
   defuzzifikasi.                                 operator ahli pada bidangnya.



7. DAFTAR PUSTAKA

1. Pudjo W Prabowo, Handayanto T Rahmadya, 2009. “Penerapan Soft Computing
    dengan MATLAB”
2. Sofwan.A. 2005. “Penerapan Fuzzy Logic pada Sistem Pengaturan Jumlah Air
    berdasarkan Suhu dan Kelembaban” Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
    Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
3. 2. Lee, Chuen Chien. 1990. “Fuzzy Logic in Control System:
4. Fuzzy logic Controller – Part I.” IEEE Trans. Syst., Man, Cybern. Vol.20, no. 2,
    hal. 404-418.
5. Lee, Chuen Chien. 1990. “Fuzzy Logic in Control System: Fuzzy logic Controller
    – Part II.” IEEE Trans. Syst., Man, Cybern. Vol.20, no. 2, hal. 419-435.
6. Bezdek, James C. 1993. “Editorial: Fuzzy Models-What are they, and Why?”
   IEEE Trans. Fuzzy Systems. Vol.1, no1, hal 1-6.




                                                                                      8

More Related Content

What's hot

Teknik kompilasi
Teknik kompilasiTeknik kompilasi
Teknik kompilasiHedyIzmaya
 
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Joel Marobo
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanSherly Uda
 
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi PenjualanDiagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi PenjualanRicky Kusriana Subagja
 
Manajemen proyek perangkat lunak 1
Manajemen proyek perangkat lunak 1Manajemen proyek perangkat lunak 1
Manajemen proyek perangkat lunak 1Elia Syaeffulloh
 
Erd sistem informasi akademik
Erd sistem informasi akademikErd sistem informasi akademik
Erd sistem informasi akademikDiyat Diyat
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra DigitalPertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digitalahmad haidaroh
 
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunakRpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunakf' yagami
 
Pengantar metode numerik
Pengantar metode numerikPengantar metode numerik
Pengantar metode numerikputra_andy
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineLucha Kamala Putri
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
konsep dasar analisis perancangan sistem
konsep dasar analisis  perancangan sistem konsep dasar analisis  perancangan sistem
konsep dasar analisis perancangan sistem Wanry Lumban Batu
 

What's hot (20)

Teknik kompilasi
Teknik kompilasiTeknik kompilasi
Teknik kompilasi
 
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi PenjualanDiagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
 
Manajemen proyek perangkat lunak 1
Manajemen proyek perangkat lunak 1Manajemen proyek perangkat lunak 1
Manajemen proyek perangkat lunak 1
 
Kumpulan catatan Teknik Kompilasi
Kumpulan catatan Teknik KompilasiKumpulan catatan Teknik Kompilasi
Kumpulan catatan Teknik Kompilasi
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Erd sistem informasi akademik
Erd sistem informasi akademikErd sistem informasi akademik
Erd sistem informasi akademik
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra DigitalPertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
 
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunakRpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
 
Pengantar metode numerik
Pengantar metode numerikPengantar metode numerik
Pengantar metode numerik
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Laporan analisis sistem informasi
Laporan analisis sistem informasiLaporan analisis sistem informasi
Laporan analisis sistem informasi
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
konsep dasar analisis perancangan sistem
konsep dasar analisis  perancangan sistem konsep dasar analisis  perancangan sistem
konsep dasar analisis perancangan sistem
 

Sistem kendali suhu dan kelembaban ruang bedah menggunakan arduino dan fuzzy logic

  • 1. Jurnal Teknik Kendali, Komputer & Elektronika SISTEM KENDALI SUHU DAN KELEMBABAN RUANG BEDAH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO DAN METODE LOGIKA FUZZY Puput Dani Prasetyoadi, S.Kom, Dr.Ir. Zulfajri B.Hasanuddin, M.Eng e-mail : puput_danny@yahoo.co.id, zulfajri_basri_hasanudin@yahoo.co.id Abstrak : Ruangan operasi adalah ruangan khusus yang paling penting dalam semua ruang di Rumah sakit, Ruangan operasi atau kamar bedah membutuhkan sirkulasi udara yang tepat, artinya tidak terlalu panah atau tidak terlalu dingin sesuai dengan yang di tetapkan pada aturan kamar bedah. Untuk itu sistem ini dibuat, yaitu untuk membuat sistem pemonitor suhu dan kelembaban yang akan ditampilkan pada layar LCD, sistem ini menggunakan Mikrokontroller Arduino. Bila Suhu dan kelembaban menunjukkan suhu yang tinggi atau panas, maka akan dilakukan tindakan khusus dari bagian rumah sakit dengan menurunkan suhu ruangan (dalam derajat celcius) pada Air Conditioner (AC) yang berada pada ruang bedah dan dilakukan sebaliknya jika suhu ruang bedah sangat rendah. Dengan sistem ini diharapkan bisa membantu pihak rumah sakit dan dokter dalam melancarkan proses operasi atau bedah pasien dengan suhu dan kelembaban ruang yang sangat tepat. Keyword : Mikrokontroller arduino, Fuzzy logic, sensor DHT11 1. PENDAHULUAN hubungan dengan kegiatan pembedahan. Kamar operasi atau kamar bedah umumya daerah yang harus dijaga adalah ruangan khusus dirumah sakit yang kesucihamaannya. daerah aseptik dibagi diperlukan untuk melakukan tindakan menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Daerah pembedahan baik elektif atau akut yang Aseptik 0 yaitu lapangan operasi, daerah membutuhkan keadaan suci hama atau tempat dilakukannya pembedahan. 2. steril. Berikut ini adalah bagian-bagian Daerah Aseptik 1 yaitu daerah memakai penting yang ada pada kamar bedah : gaun operasi, tempat duk/ kain steril, (1)daerah publik adalah daerah yang boleh tempat instrument dan tempat perawat dimasuki oleh semua orang tanpa syarat instrument mengatur dan mempersiapkan khusus. misalnya : kamar tunggu, gang, alat. 3.Daerah Aseptik 2 yaitu tempat emperan depan komplek kamar operasi. mencuci tangan, koridor penderita masuk, (2) daerah semi publik adalah daerah yang daerah sekitar ahli anesthesia. bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu petugas. dan biasanya diberi Bagian-Bagian kamar operasi tulisan DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS. dan sudah ada pembatasan kamar operasi terdiri dari beberapa ruang tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh baik itu didalam kamar operasi maupun petugas (pakaian khusus kamar operasi) dilingkungan kamar operasi, antara serta penggunaan alas kaki khusus lain :Kamar bedah, Kamar untuk didalam. (3)Daerah Aseptik adalah Daerah mencuci tangan, Kamar untuk gudang alat- kamar bedah sendiri yang hanya bisa alat instrument, Kamar untuk sterilisasi, dimasuki oleh orang yang langsung ada Kamar untuk ganti pakaian, Kamar 1
  • 2. laboratorium, Kamar arsip, Kamar Pulih 5. Suhu dan kelembaban Sadar (Recovery Room), Kamar gips, Kamar Istirahat, Kamar mandi (WC) dan Suhu dikamar operasi didaerah tropis Spoelhok (Tempat cuci alat), Kantor, sekitar . Gudang, Kamar tunggu, Ruang Sterilisasi Persyaratan Kamar Operasi antara lain : sedangkan didaerah sekitar kamar operasi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut : dengan kelembaban 55% (50-60 %). 1. Letak, letak kamar operasi berada ditengah-tengah rumah sakit, berdekatan Pada penelitian ini dibuat pembatasan dengan instalasi rawat darurat ICU dan masalah yaitu kamar operasi khusus ruang Unit radiologi. bedah dengan melihat pada faktor Suhu 2. Bentuk dan ukuran dan kelembaban ruang bedah. 1. bentuk a. kamar operasi tidak bersudut tajam. lantai, dinding. langit-langit berbentuk 2. DASAR TEORI lengkung dan warna tidak mencolok b.Lantai dan 2/3 dinding bagian bawah Logika Fuzzy adalah suatu cara harus terbuat dari bahan yang keras, rata, yang tepat untuk memetakan suatu ruang kedap air, dan mudah dibersihkan dan input ke dalam suatu ruangan output. Bisa tidak menampung debu. digambarkan pada gambar pemetaan 2.Ukuran berikut ini : a. Kamar operasi berukuran : 5,2 m x 5,6 m (29,1 m2) b. Kamar operasi yang nyaman diperlukan kira-kira diperlukan luas 40 m2. c.kamar operasi untuk operasi besar diperlukan luas minimal 56 m2 (7,2 m x 7,8 m). 3. Sistem Penerangan Sistem Penerangan didalam kamar operasi harus memakai lampu pijar putih dan mudah dibersihkan. sedangkan lampu operasi memiliki persyaratan khusus, yaitu Gambar 1. Pemetaan input-output pada masalah suhu dan kelembaban ruang bedah arah dan fokusnya dapat diatur, tidak menimbulkan panas, cahayanya terang dan Dalam logika fuzzy dapat ditentukan tidak menyilaukan serta tidak bagaimana semesta pembicaraannya, menimbulkan bayangan. Derajat keanggotaan dan Fungsi pencahayaan 300-500 lux, meja operasi keanggotaannya. 10.000-20.000 lux. 4. Sistem Ventilasi 1.1 Semesta Pembicaraan Sistem ventilasi dikamar bedah sebaiknya memakai sistem pengatur suhu sentral (AC Suatu model variable fuzzy sering kali Sentral) dan dapat diatur dengan alat dideskripsikan dalam syarat-syarat ruang kontrol yang memakai filter (Ultra Clean fuzzy nya. Ruang ini biasanya tersusun Laminar Airflow) dimana udara atas beberapa himpunan fuzzy, himpunan- dipompakan ke dalam kamar operasi dan himpunan fuzzy yang overlap yang mana udara dikamar operasi dihisap keluar. masing-masing himpunan fuzzy mendiskripsikan suatu arti tertentu dari variable-variable yang dijinkan dalam 2
  • 3. permasalahan. Sebagai contoh gambar tertentu (jangkauan suatu himpunan fuzzy dibawah ini menunjukkan konsep model disebut sebagai domain). Jangkauan yang parameter SUHU yang terbagi menjadi 4 diperbolehkan oleh variabel tersebut himpunan fuzzy, yaitu : DINGIN, SEJUK, merupakan ruang permasalahan. Ruang ini HANGAT, dan PANAS. tersusun dalam sejumlah daerah fuzzy Semesta pembicaraan pada model variable yang overlap. Tiap-tiap daerah SUHU Ruang adalah hingga , menunjukkan suatu syarat sedemikian hingga dapat diambil kesimpulan dalam dengan domain himpunan fuzzy : DINGIN model tersebut (kita hanya menulis aturan ( ), SEJUK ( ), yang berhubungan dengan daerah fuzzy dalam semesta pembicaraan variabel NORMAL ( )HANGAT ( tersebut). Koleksi himpunan fuzzy yang berhubungan dengan suatu variabel sering ), PANAS ( ). disebut dengan nama himpunan syarat (term set). Sedangkan untuk kelembaban dengan domain himpunan fuzzy Kering (0 % - 2.2 Derajat keanggotaan 40%), Normal (25% - 75%) dan (Basah Derajat keanggotaan, yaitu nilai-nilai 60% - 100%). .Himpunan fuzzy yang yang terdapat pada variabel linguistik mendeskripsikan semesta pembicaraan ini yang dipetakan ke interval [0,1]. Nilai tidak perlu simetris, namun harus selalu pemetaan inilah yang disebut sebagai ada overlap pada beberapa derajat. nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan. 2.3 Fungsi keanggotaan Hubungan-hubungan pemetaan pada nilai linguistik dan nilai keanggotaan (dari 0 sampai 1) yang digambarkan kedalam grafik fungsi sehingga didapatkan suatu fungsi. Fungsi inilah yang disebut sebagai fungsi keanggotaan dalam himpunan fuzzy. 3. STRUKTUR DASAR SISTEM FUZZY Didalam struktur dasar sistem pengendalian pada fuzzy logic control, terdapat empat komponen atau bagian utama yang sangat penting. Gambar dibawah ini menunjukkan struktur dasar dari pengendali fuzzy logic control, yang terdiri dari Fuzzifikasi, Knowledge Base, Inferensi dan Defuzzifikasi. Gambar 2 Semesta Pembicaraan Suhu dan Kelembaban Ruang Bedah Sebagai catatan, semesta pembicaraan tergabung dalam suatu model variabel, tidak tergabung dengan himpunan fuzzy 3
  • 4. maka pembentukkan basis aturan ini sangat penting. 3.2 Inferensi Inferensi adalah proses transformasi dari suatu input dalam domain fuzzy ke suatu output (sinyal kendali) dalam domain fuzzy. Proses transformasi pada bagian inferensi membutuhkan aturan– aturan fuzzy yang terdapat didalam basis-basis aturan. Blok inferensi mengunakan teknik penalaran untuk Gambar 3 Struktur Dasar Pengendali Fuzzy Logic menyeleksi basis-basis aturan dan rule Control (FLC) dari blok knowledge base. Teknik penalaran yang digunakan adalah teknik 3.1 Knowledge Base penalaran MAX – MIN yang berfungsi sebagai logika pengambil keputusan. Knowledge base mempunyai fungsi Langkah awal dalam proses penalaran penting dalam pengendalian dengan MAX – MIN adalah pembacaan nilai- logika fuzzy karena semua proses: nilai yang masuk dari sensor yaitu: fuzzifikasi, inferensi dan defuzzifikasi sensor suhu udara dan sensor bekerja berdasarkan pengetahuan yang kelembaban tanah serta penempatan ada pada knowledge base. Knowledge masukan tersebut di grafik keanggotaan base dibagi dua, yaitu data base dan rule sensor suhu udara (X0=sensor suhu) dan base. Data Base berisi definisi-definisi grafik keanggotaan sensor kelembaban penting mengenai parameter fuzzy seperti (Y0= sensor kelembaban). Langkah himpunan fuzzy dengan fungsi selanjutnya setelah didapatkan hasil keanggotaannya yang telah didefinisikan penempatan nilai X0 dan Y0, dilakukan untuk setiap variabel linguistik yang proses penyeleksian dengan mengambil ada. Pembentukkan data base meliputi nilai minimum dari grafik inputan X0 pendefinisian ruang semesta, penentuan dan Y0. Setelah didapatkan hasil seleksi banyaknya nilai linguistik yang nilai minimum, penalaran MAX – MIN digunakan untuk setiap variabel menyeleksi kembali dengan mengambil linguistik, dan membentuk fungsi nilai maximum untuk mendapatkan hasil keanggotaan. Basis rule berisi aturan akhir berupa nilai output inferensi dalam kendali fuzzy yang dijalankan untuk domain fuzzy. mencapai tujuan pengendalian. Tiap rule kendali berupa implikasi dan pernyataan 4. PERANCANGAN DAN ANALISA kondisional IF – THEN. Aturan-aturan SISTEM IF – THEN yang ada dikelompokkan dan disusun kedalam bentuk Fuzzy Pada bab ini akan dibahas Associative Memory (FAM). FAM ini perancangan dan analisa Sistem, berupa suatu matriks yang menyatakan bagaimana Sensor bekerja sehingga akan input-output sesuai dengan aturan IF – Nampak di LCD besarnya Suhu dan THEN pada basis aturan yang ada. kelembaban ruangan bedah. Dan Bentuk matrik dari FAM akan dibahas bagaimana peran cari Mikrokontroller kemudian. Aturan yang telah dibuat Arduino sebagai Penanam system harus dapat mengatasi semua kombinasi- (Embedded System) dan kaitannya dengan kombinasi input yang mungkin terjadi, DHT11 sebagai sensor Suhu dan dan harus dapat menghasilkan sinyal kelembaban. kendali yang sesuai agar tujuan pengendalian tercapai. Oleh karena itu, 4
  • 5. Gambar 4. Skema Mikrokontroller Arduino Uno Gambar 6. Fuzzy Inference System ‘Mamdani’ Terdiri dari : 2 input yaitu Suhu dan kelembaban dan 1 output kelayakan Operasi Gambar 5. Rangkaian Mikrokontroller Arduino dengan Sensor DHT11 yang ditampilkan di LCD Kemudian akan di lakukan pendekatan tentang bagaimana bila diterapkan metode DHT11 Logika Fuzzy sebagai system yang akan memetakan ruang input ke dalam ruang output, sehingga akan didapatkan suatu pendekatan tentang suhu dan kelembaban secara tepat. Gambar 7. Membership function “Suhu” Untuk merepresentasikan Logika Fuzzy, Yaitu : Dingin : 0-25, Normal : 25-35, penulis menggunakan software MATLAB panas : 35-50 (derajat celcius) dengan fasilitas Fuzzy Inference System Untuk variable suhu sejuk = 20-30, hangat yang akan melakukan pekerjaan = 30-40 (derajat celcius) perhitungan secara otomatis, dengan menampilkan Grafical User Interface lewat diagram surface dan rule secara lengkap. Sistem ini akan ditunjukkan pada MATLAB Inference System berikut : 5
  • 6. Gambar 8. Membership function “Kelembaban” Gambar 11. Surface Viewer “Suhu” Yaitu : kering = 0-40, normal = 25-75, basah = 60-100 (dalam percen) 5. SENSOR DHT11 adalah sensor Suhu dan Kelembaban, dia memiliki keluaran sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu dan kelembaban yang kompleks. Teknologi ini memastikan keandalan tinggi dan sangat baik stabilitasnya dalam jangka panjang. mikrokontroler terhubung pada kinerja tinggi sebesar 8 bit. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur suhu NTC. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat, Gambar 9. Rule editor “Suhu” kemampuan anti-gangguan dan keuntungan biaya tinggi kinerja. Gambar12 Sensor DHT11 ( Suhu dan Kelembaban ) Gambar 10. Rule Viewer “Suhu” Setiap sensor DHT11 memiliki fitur kalibrasi sangat akurat dari kelembaban ruang kalibrasi. Koefisien kalibrasi yang disimpan dalam memori program OTP, 6
  • 7. sensor internal mendeteksi sinyal dalam proses, kita harus menyebutnya koefisien kalibrasi. Sistem antarmuka tunggal-kabel serial terintegrasi untuk menjadi cepat dan mudah. Kecil ukuran, daya rendah, sinyal transmisi jarak hingga 20 meter, Produk ini 4-pin pin baris paket tunggal. Koneksi nyaman, paket khusus dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan pengguna. spesifikasi Gambar 14 diagram Start dan Respon Sinyal • Pasokan Voltage: 5 V Sensor DHT11 • Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ±2°C • Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error • Interface: Digital Sensor DHT11 menggunakan 1-wire protocol. Sensor DHT11 mempunyai empat pin yaitu VCC, DATA, NC dan GND. Skematiknya adalah seperti di bawah. Gambar 15 .Output pada serial Port 6. KESIMPULAN . Dari hasil pengujian dan analisa penerapan pengendali logika fuzzy pada sistem pengendalian Suhu dan kelembaban ruang bedah Gambar 13 Skematik Sensor DHT11 didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: DHT11 protocol adalah seperti timing 1. Untuk penerapan sistem kendali diagram di bawah. Microcontroller perlu fuzzy logic control tidak memberi output low kepada sensor DHT11 memerlukan model matematika sekurang-kurangnya 18ms, kemudian dan optimum pada kendali non- signal high 20-40us. Selepas itu, barulah linier karena keputusan yang microcontroller membaca input daripada dikeluarkan hanya menggunakan DHT11. Start bit daripada DHT11 adalah logika manusia. signal low 80us dan signal high 80us. 2. Variabel linguistik, Derajat DHT11 akan memberikan 8 byte iaitu 40 keanggotaan dan Fungsi bit data. Data ’0′ adalah signal low selama keanggotaan adalah parameter- 50us dan signal high selama 26-28us. Data parameter pembentuk untuk ’1′ adalah signal low selama 50us dan anggota himpunan logika fuzzy. signal high selama 70us. 3. Langkah-langkah untuk membuat sistem fuzzy logic control terdiri 7
  • 8. 4. dari pembentukan: fuzzifikasi, 5. Knowledge base disusun knowledge base, inferensi dan berdasarkan pengalaman seorang defuzzifikasi. operator ahli pada bidangnya. 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Pudjo W Prabowo, Handayanto T Rahmadya, 2009. “Penerapan Soft Computing dengan MATLAB” 2. Sofwan.A. 2005. “Penerapan Fuzzy Logic pada Sistem Pengaturan Jumlah Air berdasarkan Suhu dan Kelembaban” Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6 3. 2. Lee, Chuen Chien. 1990. “Fuzzy Logic in Control System: 4. Fuzzy logic Controller – Part I.” IEEE Trans. Syst., Man, Cybern. Vol.20, no. 2, hal. 404-418. 5. Lee, Chuen Chien. 1990. “Fuzzy Logic in Control System: Fuzzy logic Controller – Part II.” IEEE Trans. Syst., Man, Cybern. Vol.20, no. 2, hal. 419-435. 6. Bezdek, James C. 1993. “Editorial: Fuzzy Models-What are they, and Why?” IEEE Trans. Fuzzy Systems. Vol.1, no1, hal 1-6. 8