BENCANA alam adalah aktivitas alam yang luarbiasa yang menimbulkan kerugian bagi umat manusia. Respons terhadap akibat dari bencana itu harus dilakukan untuk meringankan penderitaan penyintas dan mengurangi jumlah korban. Secara umum, bantuan terbesar diberikan kepada manusia yang terdampak dari bencana tersebut, walaupun tidak menutup kemungkinan ada juga pihak yang memberi perhatian pada penyelamatan hewan, alam atau benda tertentu (misalnya cagar budaya).
18. Penyintas dan relawan membutuhkan persediaan makanan yang bergizi karena mengalami banyak tekanan.
19. Perhatian khusus harus diberikan kepada masyarakat yang rentan seperti bayi, anak, perempuan hamil, ibu yang menyusui, orang lanjut usia dan penyandang cacat. Dapur Umum
22. Gizi seimbang: sumber zat tenaga (karbohidrat), sumber zat pembangun (protein) melalui lauk pauk, dan sumber zat pengatur melalui sayuran dan buah. Protein bisa hewani seperti daging, ikan, atau telur, maupun protein nabati, seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
23.
24. Catatan: Kebanyakan dapur umum menyajikan makanan dalam bentuk nasi bungkus. Isinya berupa nasi, daging/telur/tempe/tahu. Pengalaman di lapangan, pengungsi yang terus-menerus mengkonsumsi nasi bungkus akan mengalami sembelit (susah BAB) karena kekurangan serat. Dapur Umum
25. Keterlibatan paling intensif bagi gereja adalah dengan membuka tempat pengungsian. Pada level ini, pengelolaan bantuan kemanusiaan menjadi lebih kompleks karena bukan sekadar memberikan bantuan barang dan makanan, tapi gereja juga harus mempertimbangkan aspek sanitasi, kesehatan, kebutuhan spiritual dan perlindungan keamanan. Barak Pengungsian
26. Mempersiapkan lokasi pengungsian Lokasi pengungsian sebaiknya ditentukan masyarakat karena mereka tahu wilayah yang aman. Kemudian kirim Regu Perintis dan Regu Pengungsian untuk mempersiapkan lokasi pengungsian. Tentukan jalur yang terbaik menuju ke lokasi pengungsian. Periksa jalurnya dan bersihkan dari segala macam hambatan. Di samping mengawasi jalannya pengungsian, regu-regu ini juga perlu membuat bangunan sederhana untuk digunakan sebagai posko bantuan kemanusiaan. Barak Pengungsian
27.
28. Warga yang rentan - bayi, anak-anak, perempuan hamil, perempuan menyusui, orang lanjut
31. Mengamankan Keadaan Tempatkan beberapa orang dari Regu Keamanan di sepanjang jalan untuk mengatur keluar masuknya orang dan bantuan ke lokasi pengungsian. Orang yang tidak berkepentingan sebaiknya dilarang masuk. Membuka Pos Kesehatan Jika memiliki sumberdaya, maka gereja bisa membuka pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi para pentintas. Pos ini sebaiknya berada di tempat yang teduh dan dekat dapur umum. Di sinilah semua kegiatan perawatan medis dan kejiwaan dilakukan. Masyarakat yang membutuhkan obat-obatan, perawatan, konseling bisa datang ke pos ini untuk mendapatkan bantuan. Barak Pengungsian
52. Memberikan privasiPengelolaan Sampah Bakarlah sampah-sampah yang dapat dibakar (pembakaran hanya dilakukan pada saat situasi tanggap darurat). Sampah-sampah yang tidak dapat dibakar sebaiknya ditanam di lubang khusus yang sudah digali sebelumnya, minimal 20 meter dari tempat hunian dan tempat pengambilan air bersih. Sedapat mungkin warga diajak untuk memisahkan ‘sampah makanan’ dan ‘sampah nonmakanan’ supaya sampah makanan bisa dijadikan kompos. Barak Pengungsian
62. GelasGudang penyimpanan persediaan Bahan-bahan persediaan dan bantuan yang diterima perlu disimpan di dalam ruangan yang memadai untuk menjaga ketahanannya. Untuk ini perlu dibangun sebuah tempat sementara atau dicari ruangan dari bangunan yang sudah ada. Tempat penyimpanan ini harus bersih, kering dan bisa dikunci. Barak Pengungsian
72. GelasGudang penyimpanan persediaan Bahan-bahan persediaan dan bantuan yang diterima perlu disimpan di dalam ruangan yang memadai untuk menjaga ketahanannya. Untuk ini perlu dibangun sebuah tempat sementara atau dicari ruangan dari bangunan yang sudah ada. Tempat penyimpanan ini harus bersih, kering dan bisa dikunci. Barak Pengungsian
73.
74. Memiliki catatan penerimaan dan pengeluaran yang jelas untuk bisa dipertanggung-jawabkan kepada pihak pemberi bantuan dan masyarakat
75. Ada catatan yang jelas tentang bantuan yang telah disalurkan; kepada siapa disalurkan dan berapa jumlahnya
76. Pengetahuan ini akan membantu posko untuk menentukan bantuan yang masih diperlukan.Pembukuan
77. Setiap kwitansi penerimaan dan pengeluaran uang harus dimasukkan kedalam Jurnal Rangkuman. Transaksi Keuangan. Jurnal keuangan ini berfungsi untuk mengetahui berapa besar uang yang telah diterima dan dikeluarkan. Setiap bukti penerimaan dan pengeluaran barang harus dimasukkan kedalam Jurnal Rangkuman Transaksi Barang. Pembukuan