SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 77
Manajemen strategis dalam
Evaluasi Kinerja Pembangunan
Daerah Bidang Pendidikan
Kabupaten Pekalongan 2012


             Dosen            : Dr. Hardi Warsono, MTP
             Tugas Matakuliah : Perencanaan Pendidikan
             Mahasiswa        : Wisnu Adi Saputra, S.S
Kabupaten Pekalongan


Kabupaten Pekalongan
terdiri dari 19 wilayah
kecamatan 272 desa dan
13 kelurahan
Kabupaten Pekalongan


Luas wilayah
secara
keseluruhan ±
836,13 km².
Gambaran pembangunan perumahan atau tempat tinggal penduduk di
kabupaten Pekalongan sampai dengan tahun 2011
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Pekalongan
Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kecamatan di Kabupaten
Pekalongan
Anggaran dan Realisasi Belanja Kab Pekalongan
Anggaran dan Realisasi Belanja khususnya Bidang Pendidikan
Anggaran dan Realisasi Belanja Urusan Wajib
Anggaran dan Realisasi Belanja Urusan Wajib
Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Th. 2011
Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal pada urusan
pendidikan (Dinas Pendidikan) Th 2011
PDRB Kabupaten Pekalongan


Produk Domestik Regional Bruto, pendapatan per
Kapita penduduk Kabupaten Pekalongan Tahun
2010 sebesar Rp.7.444.022,- meningkat 10,59 %
dibanding pendapatan per kapita tahun 2009
sebesar Rp.6.655.607,-
Visi Kabupaten Pekalongan


” "Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan
yang Sejahtera dan Bermartabat Berbasis Kearifan
Lokal"”
Misi Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan tahun 2011-2016


1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik.
2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis
   pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan.
3. Memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasis
   kearifan lokal.
4. Fasilitasi terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan
   berbasis pada UMKM, pertanian dan peternakan.
5. Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi
   dan budaya daerah.
6. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat.
7. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
   pembangunan.
Visi Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan


” Terbentuknya manusia yang beriman, bertaqwa,
cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, sehat,
dan berbudi pekerti luhur serta berdaya saing
tinggi.”
Misi Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan
1. Penuntasan wajar dikdas 9 tahun menuju wajar 12 tahun
2. Meningkatkan kualitas Pendidik dan Tenaga
   Kependidikan yang professional
3. Mengembangkan kurikulum secara dinamis, serasi
   dengan memperhatikan potensi daerah
4. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana
   Pendidikan yang memadai
5. Meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan
   teknologi
6. Mengembangkan nilai dan seni budaya sebagai landasan
   karakter bangsa
7. Mewujudkan kesetaraan, pemerataan dan
   keterjangkauan pelayanan bidang pendidikan
Isu permasalah Kabupaten Pekalongan


1. Masih rendahnya
ketersediaan sarana
dan prasarana
Pendidikan Anak
Usia Dini
(PAUD)/Taman
Kanak-Kanak (TK),
pendidikan dasar
dan menengah.
2. Belum
optimalnya kualitas
penyelenggaraan
pendidikan
PAUD/TK ,
pendidikan pasar
dan pendidikan
menengah serta
pendidikan non
formal dan
pendidikan khusus.
3. Masih rendahnya
keterjangkauan
pelayanan
PAUD/TK,
Pendidikan Dasar,
pendidikan
menengah dan
pendidikan non
formal serta
pendidikan khusus.
4. Belum
optimalnya
kesetaraan dalam
pelayanan
PAUD/TK,
pendidikan dasar
dan pendidikan
menengah serta
non formal dan
pendidikan khusus
5. Masih rendahnya
kepastian
pelayanan
PAUD/TK,
Pendidikan Dasar,
pendidikan
menengah dan non
formal serta
pendidikan khusus
6. Masih rendahnya
ketersediaan,
kualitas pedidik dan
tenaga
kependidikan.
7. Masih rendahnya
kualitas manajemen
penyelenggaraan
pelayanan
pendidikan.
8. Belum
optimalnya
ketersediaan
sarana dan
prasarana
pondok
pesantren.
Tujuan kegiatan Manajemen strategis Pembangunan Daerah
Bidang Pendidikan 2012 ini diantaranya:

1. Mengetahui kondisi bidang pendidikan di Kabupaten
   Pekalongan tahun 2010, dan 2011.

2. Mengetahui capaian bidang Pendidikan di Kabupaten
   di Pekalongan tahun 2012.

3. Mengidentifikasi dan menetapkan indikator prioritas
   bidang Pendidikan di Kabupaten Pekalongan 2013

4. Mengembangkan Program dan Rencana Tindak bidang
   Pendidikan 2013
Sasaran yang diharapkan dari Manajemen Strategis
Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan 2012 ini antara lain:

1. Tersedianya baseline data kondisi bidang pendidikan di
   Kabupaten Pekalongan tahun 2010, dan 2011.

2. Tersedianya data capaian bidang pendidikan Kabupaten
   Pekalongan 2012

3. Tersedianya hasil identifikasi indikator prioritas bidang
   pendidikan di Kabupaten Pekalongan 2013

4. Tersedianya hasil pengembangan program dan rencana
   tindak bidang pendidikan di Kabupaten Pekalongan 2013
Sementara keluaran/ output yang diharapkan dari
pelaksanaan kegiatan Manajemen Strategis Pembangunan
Daerah Bidang Pendidikan 2012 meliputi hal-hal berikut:

1. Baseline data 2010, dan 2011.

2. Data capaian bidang pendidikan Kabupaten Pekalongan
   2012.

3. Dokumen indikator prioritas bidang pendidikan Kabupaten
   Pekalongan 2013

4. Dokumen pengembangan Program dan Rencana Tindak
   bidang Pendidikan Kabupaten Pekalongan 2013
Gambaran Capaian APK, APM, APS, Angka Melanjutkan
SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK/MA Kabupaten Pekalongan
Tahun 2006 – 2010
Gambaran Capaian APK, APM, APS, Angka Melanjutkan
SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK/MA Kabupaten Pekalongan
Tahun 2006 – 2010
Gambaran Capaian APK, APM, APS, Angka Melanjutkan
SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK/MA Kabupaten Pekalongan
Tahun 2006 – 2010
Gambaran Capaian APK, APM, APS, Angka Melanjutkan
SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK/MA Kabupaten Pekalongan
Tahun 2006 – 2010
A.KETERSEDIAAN
Pilar pertama adalah availability atau ketersediaan.

ketersediaan layanan pendidikan yang memadai sesuai
dengan standar, baik standar pelayanan minimal (SPM)
ataupun standar nasional pendidikan (SNP) yang telah
ditetapkan.
Evaluasi Capaian Indikator Bidang Pendidikan di Kab
Pekalongan
Jumlah Sekolah




Jumlah sekolah menunjukkan jumlah unit sekolah dari tahun 2010
hingga 2012 mengalami peningkatan jumlah pada semua tingkat
pendidikan baik PAUD, SD, SMP dam SMA/SMK.
Jumlah Guru




Capaian realisasi jumlah guru dari tahun 2010-2012 juga mengalami
peningkatan.
Jumlah Murid




dari tahun 2010 hingga 2012 mengalami peningkatan pada semua
tingkat pendidikan baik PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK. Namun
pencapaian target realisasi tingkat pendidikan SD dan SMP pada
tahun 2011
Ratio Guru dan Murid




Ratio Guru dan Murid yang ditetapkan oleh SPM (Standar Pelayanan
Minimal) Pendidikan yaitu 1:32 pencapaian yang ada di sekolah di
Kabupaten Pekalongan melebihi target
Persentase Kondisi Ruang Kelas dalam Kondisi Baik




Pencapaian target dan realisasi melebihi target yang telah ditetapkan,
namun indikator ini masih perlu untuk ditingkatkan sehingga kondisi
ruangan kelas pada semua satuan pendidikan berada dalam kondisi
yang baik, sehingga mendukung suasana dan proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah
Jumlah Murid




pada jenjang SMA jika dibandingkan dengan ratio ideal sekolah
terhadap murid masih sangat jauh, dimana ratio ideal adalah 1:360
(SMA), artinya melebihi batas ideal ratio. Oleh karenanya diperlukan
upaya peningkatan dari segi jumlah sekolah pada level SMA/SMK/MA.
B. KETERJANGKAUAN
Pilar kedua, affordability atau keterjangkauan.

Pilar ini menitikberatkan kepada prinsip pemenuhan hak
dan keadilan untuk memperoleh pendidikan bagi semua
warga negara tanpa terkecuali, khususnya untuk daerah-
daerah terdepan dan terpencil. Keterjangkauan ini juga
termasuk faktor kenyamanan dalam pemberian layanan
pendidikan bagi peserta didik.
Angka Partisipasi Kasar




Angka tersebut pada beberapa tingkat sekolah SMP (2012)
pencapaian realisasinya tidak mencapai target yang ditetapkan.
Angka Partisipasi Murni (APM)




Angka tersebut pada beberapa tingkat sekolah baik SMP (2011 dan
2012) pencapaian realisasinya tidak mencapai target yang ditetapkan.
Sedangkan nilai ideal APM = 100%. Jadi perlu peningkatan
Angka Putus Sekolah




Persentase angka putus sekolah pada semua tingkat pendidikan baik
SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA menurun, artinya jumlah siswa
yang putus sekolah pada tingkat pendidikan mengalami penurunan.
Angka Melanjutkan dari SD ke SMP




Persentase angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA




Persentase siswa yang melanjutkan dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA hanya berkisar di angka 70- 75 %. Artinya
bahwa walaupun terjadi peningkatan persentase dan
capaian target berhasil, namun jumlah siswa yang tidak
melanjutkan sekolah ke jenjang SMA/SMK/MA masih cukup
tinggi berkisar 25% dari jumlah siswa SMP/MTs yang ada.
C. KUALITAS
Pilar ketiga, quality atau kualitas pendidikan.

Pilar peningkatan kualitas pendidikan merupakan pilar yang
penting. Pilar peningkatan kualitas pendidikan merupakan
kesinambungan yang tak terpisahkan dengan pilar
pemerataan dan peningkatan akses pendidikan. Setelah
keberhasilan program penuntasan wajib belajar 9 tahun
sebagai wujud keberhasilan pilar pemerataan dan
peningkatan akses pendidikan, pilar peningkatan mutu
pendidikan kini harus menjadikan perhatian utama.
Angka Kelulusan




persentase angka lulusan pada semua jenjang pendidikan
SD, SMP, SMA mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Namun peningkatan tersebut tidak mencapai target yang
telah ditetapkan terkhusus pada tingkat pendidikan
SMP/MTs.
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV




Guru yang memenuhi kualifikasi pada jenjang SD/MI patut
mendapat perhatian karena hanya 50,15% dari total guru
yang ada.
Guru Bersertifikasi




Pada jenjang SMP/MTs persentase jumlah guru bersertifikasi pada
tahun 2011 dengan 2012 mengalami penurunan sebesar 5 %.
Persentase Jumlah guru pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs perlu
mendapat perhatian karena masih berada dibawah 50% dari jumlah
guru yang ada meskipun capaian realisasi tiap tahunnya pada
semua jenjang pendidikan mengalami peningakatan.
Pencapaian Nilai Rata Rata UASBN/UN




Nilai rata rata UN pada jenjang SD/MI pada tahun 2012
tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu nilai rata rata
7. sedangkan pada jenjang SMP/MTs, nilai rata rata ini tidak
mencapai target yang ditetapkan baik tahun 2010,2011 dan
2012. Sementara pada jenjang SMA/SMK/MA juga
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pencapaian
realisasi nilai rata rata UN ini juga melebihi target yang telah
ditetapkan
Persentase Guru Layak Mengajar




Pada jenjang SMA, bahwa target tahun 2011 dan 2012
tidak tercapai. Untuk guru layak mengajar pada jenjang
PAUD dan SD perlu mendapat perhatian, karena hanya 22%
untuk PAUD dan 45,18% dari total guru SD/MI yang layak
mengajar
D. KESETARAAN
Kesetaraan dapat dilihat dengan Indeks Paritas Gender.

• Indeks Paritas Gender menunjukkan ada tidaknya
  kesetaraan gender antara partisipasi perempuan dan laki-
  laki pada angka partisipasi Kasar (APK), APM, angka putus
  sekolah, angka kelulusan dan guru layak mengajar.

• Indikator Kesetaraan ini merupakan indikator
  keseimbangan kesempatan memperoleh pendidikan
  antara perempuan dan laki-laki diukur yang menunjukkan
  kesetaraan dan keadilan gender di bidang pendidikan,
  dapat digunakan untuk memantau pencapaian tujuan
  keseimbangan gender dalam mendapatkan kesempatan
  pendidikan pada semua jenjang sekolah.
Indeks Paritas Gender APK, APM, APS, Angka Kelulusan,
dan Guru Layak Mengajar
KESETARAAN
1. Indeks Paritas Gender menunjukkan ada tidaknya
   kesetaraan gender antara partisipasi perempuan dan laki
   laki pada angka partisipasi Kasar (APK), APM, angka putus
   sekolah, angka kelulusan dan guru layak mengajar.

2. Indeks Paritas Gender pada Angka partisipasi kasar, dan
   Angka Partisipasi Murni pada jenjang SMP dan SMA
   sudah baik, walau tingkat partisipasi masih lebih banyak
   oleh perempuan.

3. Angka Putus Sekolah pada semua jenjang pendidikan baik
   SD, SMP dan SMA didominasi oleh laki laki.
4. Pada indikator angka kelulusan telah terjadi kesetaraan
   gender, dan tidak terlalu signifikan perbedaan antara
   perempuan dengan laki laki.
5. Pada partisipasi penduduk usia SMA untuk menempuh
   studi di jenjang pendidikan SMA/SMK/MA, penduduk
   perempuan lebih dominan dibandingkan penduduk laki-
   laki.
6. Angka putus sekolah didominasi oleh siswa laki-laki.
   Kondisi ini menunjukkan bahwa laki-laki putus sekolah
   lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.
7. Partisipasi guru layak mengajar masih didominasi oleh
   perempuan pada jenjang pendidikan SMP dan lebih
   dominan dominasi laki laki pada jenjang pendidikan SD
   dan SMA.
E. KETERJAMINAN
Pilar kelima, assurance atau penjaminan mutu pendidikan.

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) merupakan
lembaga formal yang dibentuk dengan tanggung jawab
utama untuk meningkatkan penjaminan mutu pendidikan.
Jaminan mutu pendidikan harus lebih banyak dilakukan
dengan berbagai studi dan evaluasi tentang faktor-faktor
apa yang besar pengaruhnya untuk meningkatkan mutu
pendidikan
Jumlah Sekolah Terakreditasi A




Jumlah Sekolah Terakreditasi A dimana jumlah unit sekolah
yang terakreditasi A pada semua jenjang pendidikan
mengalami peningkatan.
Jumlah Sekolah Terakreditasi B




Jumlah Sekolah terakreditasi B pada jenjang SD/MI
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan realisasi
melebihi target yang ditetapkan.
Jumlah Sekolah Terakreditasi C




Jumlah Sekolah terakreditasi C pada jenjang SD/MI
meningkat dari tahun 2010 ke 2011 namun mengalami
penurunan pada tahun 2012. Demikian halnya pada jenjang
SMP/MTs yang mengalami penurunan, hal ini diakibatkan
peralihan jumlah sekolah yang terakreditasi lebih baik (A,
dan B). Sementara jumlah unit sekolah yang belum
terakreditasi mengalami penurunan..
Jumlah Sekolah Belum Terakreditasi




Sekolah yang belum terakreditasi pada tahun 2010, telah
terakreditasi pada tahun 2011. Namun pada tahun 2012,
terdapat 2 sekolah (penambahan unit sekolah baru pada
jenjang SD/MI), dan telah terakreditasi
Jumlah Sekolah RSBI




Sementara Jumlah Sekolah RSBI (Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional) pada jenjang SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA masih stagnan dan belum meningkat
secara signifikan. Capaian realisasi sesuai dengan target
yang ditetapkan. Namun jika dibandingkan dengan jumlah
sekolah yang ada, perlu untuk meningkatkan jumlah
sekolah yang diprioritaskan untuk dikembangkan ke RSBI
(Rintisan Sekolah Berstandar Internasional)
Jumlah Kelompok Belajar Masyarakat (KBM)




Aspek terakhir adalah Pendidikan nonformal diantaranya
jumlah KBM (Kelompok Belajar Masyarakat) tiap tahunnya
mengalami penurunan jumlah, dati tahun 2010 sebanyak
170 unit turun menjadi 108 unit ditahun 2012. Hal ini
berdampak baik, karena masyarakat beralih dan
mengenyam pendidikan formal. Capaian realisasi jumlah
KBM (Kelompok Belajar Masyarakat) sesuai dengan target
yang telah ditetapkan.
Jumlah Peserta




Jumlah peserta Program Paket A,B dan C mengalami penurunan tiap
tahunnya. Peserta program paket A pada tahun 2010 mencapai 380
orang menurun menjadi 280 pada tahun 2012, demikian halnya pada
program paket B, 1.675 orang pada tahun 2010 menurun cukup tajam
pada tahun 2012 menjadi 625 orang. Sementara pada program paket C,
pada tahun 2010 peserta mencapai 2.940 orang, meningkat menjadi
3.045 orang pada tahun 2011 dan menurun kembali pada tahun 2012
menjadi 2.765 orang. Penurunan jumlah peserta program Paket A, B
dan C ini berarti masyarakat telah beralih pada pendidikan formal.
Jumlah Tutor




Untuk indikator jumlah tutor pada paket A mengalami
penurunan jumlah, 38 orang pada tahun 2010 menjadi 28 orang
di tahun 2012. Demikian halnya pada paket B, mengalami
penurunan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2010
mencapai 402 orang turun menjadi 150 orang ditahun 2012.
Pada program paket C, jumlah tutor mengalami peningkatan
dari tahun 2010 ke 2011, namun jumlah tutor tersebut turun di
tahun 2012 menjadi 711 orang, dari 783 orang ditahun 2011.
Persentase Angka Lulusan




Persentase angka lulusan program paket A mengalami
penurunan pada tahun 2011 jika dibanding dengan tahun
2010 dan 2012. Demikian halnya pada program paket B
pada tahun 2011 mengalami penurunan, namun meningkat
kembali pada tahun 2012 menjadi 86 %. Sementara pada
program paket C, mengalami peningkatan tiap tahunnya,
walaupun pencapaian target tidak tercapai.
Jumlah Lembaga Kursus




Jumlah lembaga kursus tiap tahunnya meningkat dimana
jumlahnya pada tahun 2010 sejumlah 50 unit, meningkat
menjadi 62 unit di tahun 2012.
Jumlah Lembaga Kursus Bersertifikasi




jumlah lembaga kursus yang bersertifikasi tiap tahunnya
meningkat walau tidak signifikan jika dibandingkan dengan
jumlah lembaga kursus yang ada. Pada tahun 2010 jumlah
lembaga kursus yang bersertifikasi sebanyak 32 unit
sementara pada tahun 2012 menjadi 36 unit. Capaian
realisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Persentase Angka Melek Huruf




Persentase angka melek huruf di Kabupaten Pekalongan
meningkat tiap tahunnya. Pencapaian sesuai dengan target
yang telah ditetapkan, dan bahkan pada tahun 2012
pencapaian melebihi target yaitu 90 % telah melek huruf.
Hal ini menandakan keberhasilan program program
pemerintah kabupaten terkait dengan pemberantasan buta
huruf, baik dengan program wajib belajar 9 tahun, program
pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
Angka Rata Rata Lama Sekolah



Angka Rata Rata Lama Sekolah adalah lama sekolah
(tahun) penduduk usia 15 tahun ke atas. Data angka rata
rata lama sekolah di Kabupaten Pekalongan, pada tahun
2009 yaitu 6,66 tahun artinya penduduk rata rata
mengenyam sekolah 6,66 tahun. Angka ini masih dibawah
angka rata rata lama sekolah Provinsi Jawa Tengah yakni
7,07 tahun. Sementara untuk tahun 2010, Angka Rata Rata
Lama Sekolah laki laki yakni 7,19 dan untuk perempuan
6,25 tahun.
Adapun Indikator Prioritas Pendidikan yang memiliki
jumlah score Penting dan Genting terbanyak yaitu:

1. Guru Layak Mengajar (penting :10, genting:6)

2. Kondisi Ruangan (penting : 3, genting : 6)

3. Angka Kelulusan (penting :3, genting 3)

4. Angka Melanjutkan Sekolah (penting :0, genting :2)

5. Rasio Sekolah terhadap Murid (penting : 2, genting :1)
MANAJEMEN STARTEGIS KUALITAS PENDIDIKAN
TEMATIK                  KEGIATAN MONUMENTAL
A. Guru Layak Mengajar      1. Kualifikasi pendidikan guru
                            2. Beasiswa
                            3. Program Penyetaraan
                            4. Program Pelatihan Terintegrasi Berbasis
                               Kompetensi
                            5. Program Supervisi Pendidikan
                            6. Program Pemberdayaan KKG dan MGMP
                            7. Studi Banding
B. Kondisi Ruangan          1. Inventarisasi Kondisi Ruang yang lebih detail
                               dengan standar yang jelas dan baku
                            2. Rehabilitasi Ruang Ringan, Sedang dan Berat
                            3. Program Penambahan Ruang Kelas Baru,
                            4. Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas , dan perlu
                               disesuaikannya kondisi ruangan dengan
                               kapasitasnya.
                            5. Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak
                               Berat.
MANAJEMEN STARTEGIS KUALITAS PENDIDIKAN
TEMATIK              KEGIATAN MONUMENTAL
C. Angka Kelulusan      1. Program Peningkatan Mutu Lulusan melalui
                           pembelajaran yang efisien sesuai dengan Standar
                           Nasional Pendidikan
                        2. Program Peningkatan Kualitas “Program Sukses
                           UN”
                        3. Uji kompetensi siswa dan guru untuk siswa
                           melalui tambahan belajar dan untuk guru
                           berusaha menuntaskan SK dan KD
                        4. Bedah standar kompetensi lulusan bagi guru yang
                           dilanjutkan dengan pembuatan kisi-kisi Ujian
                           Nasional
                        5. Program Tryout UN di seluruh sekolah pada
                           jenjang yang sama
                        6. Pendampingan secara intensif untuk sekolah
                           pinggiran agar mampu membaca, menjabarkan,
                           dan mewujudkan standar kompetensi lulusan
                           untuk mencapai minimal lulus Ujian Nasional
MANAJEMEN STARTEGIS KUALITAS PENDIDIKAN
TEMATIK                        KEGIATAN MONUMENTAL
D. Angka Melanjutkan Sekolah      1. Pemberian beasiswa untuk siswa yang tidak
                                     mampu dan berprestasi
                                  2. Subsidi untuk siswa melanjutkan sampai SMP
                                     dan SMA
                                  3. Peningkatan Khusus bantuan murid kurang
                                     mampu
                                  4. Pemahaman kepada orang tua agar siswa
                                     melanjutkan sekolah
                                  5. Perlu adanya sekolah unggulan yang dipercaya
                                     oleh masyarakat
                                  6. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta
                                     dengan memberikan lapangan pekerjaan
                                     khusus untuk siswa SMK
                                  7. Membangun sekolah-sekolah lanjutan baru
                                     seperti SMP dan SMA/ SMK mengingat jumlah
                                     ketersediaan sekolah yang masih kurang
                                  8. Program Sosialisasi Peran dan Urgensitas
                                     Pendidikan bagi masyarakat
MANAJEMEN STARTEGIS KUALITAS PENDIDIKAN
TEMATIK                     KEGIATAN MONUMENTAL
E. Rasio Sekolah terhadap      1. Program Pembangunan Unit Sekolah Baru.
Murid
                                  Hal ini dimaksudkan untuk mencapai ratio
                                  sekolah terhadap murid sesuai dengan
                                  Standar Pelayanan Minimum Bidang
                                  Pendidikan yaki 1:360
                               2. Program Pemerataan Kualitas Pendidikan.
                                  Hal ini dimaksudkan agar sekolah yang ada
                                  di Kabupaten Pekalongan memiliki mutu
                                  dan kualitas yang sama, sehingga distribusi
                                  murid pada tiap sekolah pada jenjang
                                  pendidikan dapat merata
                               3. Program Peningkatan Sarana Prasarana
                                  Pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar tiap
                                  sekolah memiliki sarana dan prasarana
                                  penunjang proses kegiatan belajar
Sejatinya pendidikan tidak mengenal kata terlambat,
bagi mereka yang sungguh-sungguh.
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA
ど
 presented by         う
                    ごも
                    ざ
                    いあ
                    まり
                    すが
                    。と
Wisnu Adi Saputra     う

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Taklimat penataran pppm lima aspirasi
Taklimat penataran pppm lima aspirasiTaklimat penataran pppm lima aspirasi
Taklimat penataran pppm lima aspirasiAnparasu
 
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah UniversalBahan Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah UniversalKank Hari
 
Perancangan strategik
Perancangan strategik Perancangan strategik
Perancangan strategik Cikgu Niezam
 
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah Universalgatothp
 
Penataran maklumat pembugaran pppm
Penataran maklumat pembugaran pppmPenataran maklumat pembugaran pppm
Penataran maklumat pembugaran pppmsmkchemomoi
 
Kebijakan pendidikan nasional
Kebijakan pendidikan nasionalKebijakan pendidikan nasional
Kebijakan pendidikan nasionalAhmad Mansur
 
015 enam teras bidang keberhasilan utama negara
015 enam teras bidang keberhasilan utama negara015 enam teras bidang keberhasilan utama negara
015 enam teras bidang keberhasilan utama negaraAnparasu
 
perancangan strategik modul 1
perancangan strategik modul 1perancangan strategik modul 1
perancangan strategik modul 1Cikgu Niezam
 
Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013Anwar Sanusi
 
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015btkipkalteng
 
050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019endro3
 
PPaparan rakor-15-paparan-1
PPaparan rakor-15-paparan-1PPaparan rakor-15-paparan-1
PPaparan rakor-15-paparan-1btkipkalteng
 
Komentar forum 1
Komentar forum 1Komentar forum 1
Komentar forum 1Jack Daniel
 
Kontroversi kurikulum 2013
Kontroversi kurikulum 2013Kontroversi kurikulum 2013
Kontroversi kurikulum 2013Nurul Huda
 
dasar 60(sains) : 40(sastera)
dasar 60(sains) : 40(sastera)dasar 60(sains) : 40(sastera)
dasar 60(sains) : 40(sastera)Azima Rahim
 
Pedoman bidikmisi 2017
Pedoman bidikmisi 2017Pedoman bidikmisi 2017
Pedoman bidikmisi 2017Husli Khairi
 

La actualidad más candente (19)

Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Taklimat penataran pppm lima aspirasi
Taklimat penataran pppm lima aspirasiTaklimat penataran pppm lima aspirasi
Taklimat penataran pppm lima aspirasi
 
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah UniversalBahan Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal
 
Perancangan strategik
Perancangan strategik Perancangan strategik
Perancangan strategik
 
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah Universal
 
Kurikulum c
Kurikulum cKurikulum c
Kurikulum c
 
Penataran maklumat pembugaran pppm
Penataran maklumat pembugaran pppmPenataran maklumat pembugaran pppm
Penataran maklumat pembugaran pppm
 
Kebijakan pendidikan nasional
Kebijakan pendidikan nasionalKebijakan pendidikan nasional
Kebijakan pendidikan nasional
 
015 enam teras bidang keberhasilan utama negara
015 enam teras bidang keberhasilan utama negara015 enam teras bidang keberhasilan utama negara
015 enam teras bidang keberhasilan utama negara
 
perancangan strategik modul 1
perancangan strategik modul 1perancangan strategik modul 1
perancangan strategik modul 1
 
Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013
 
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
 
050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019
 
PPaparan rakor-15-paparan-1
PPaparan rakor-15-paparan-1PPaparan rakor-15-paparan-1
PPaparan rakor-15-paparan-1
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
Komentar forum 1
Komentar forum 1Komentar forum 1
Komentar forum 1
 
Kontroversi kurikulum 2013
Kontroversi kurikulum 2013Kontroversi kurikulum 2013
Kontroversi kurikulum 2013
 
dasar 60(sains) : 40(sastera)
dasar 60(sains) : 40(sastera)dasar 60(sains) : 40(sastera)
dasar 60(sains) : 40(sastera)
 
Pedoman bidikmisi 2017
Pedoman bidikmisi 2017Pedoman bidikmisi 2017
Pedoman bidikmisi 2017
 

Similar a Manajemen Strategis Pendidikan

Rps sdn merak i 2010 2014
Rps sdn merak i 2010 2014Rps sdn merak i 2010 2014
Rps sdn merak i 2010 2014Ade Adji
 
5c. rkt tahun 2011 2012 (1)
5c. rkt tahun 2011 2012 (1)5c. rkt tahun 2011 2012 (1)
5c. rkt tahun 2011 2012 (1)Si Juki Ajah
 
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013Kank Hari
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Nandang Sukmara
 
PowerPoint Presentation.pdf
PowerPoint Presentation.pdfPowerPoint Presentation.pdf
PowerPoint Presentation.pdfNurHadi161621
 
00 garis garis-besar_program_pembinaan_smk_2012
00 garis garis-besar_program_pembinaan_smk_201200 garis garis-besar_program_pembinaan_smk_2012
00 garis garis-besar_program_pembinaan_smk_2012Agus Ahmad
 
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTXmakhfudinkdw
 
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...Chon Seong Hoo
 
Dasar hala tuju sekolah
Dasar hala tuju sekolahDasar hala tuju sekolah
Dasar hala tuju sekolahCikgu Niezam
 
Ppt. Perencanaan-Berbasis-Data-PBD_ASLI.pptx
Ppt. Perencanaan-Berbasis-Data-PBD_ASLI.pptxPpt. Perencanaan-Berbasis-Data-PBD_ASLI.pptx
Ppt. Perencanaan-Berbasis-Data-PBD_ASLI.pptxDIANASUCININGTYAS3
 
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptxiFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptxssuser37a51d
 
Program Kerja Disdik 2022 (2).pptx
Program Kerja Disdik 2022 (2).pptxProgram Kerja Disdik 2022 (2).pptx
Program Kerja Disdik 2022 (2).pptxEkoPurnomo80
 
pstrategik modul 1h edited fasilitator 10 jan
 pstrategik modul 1h edited fasilitator 10 jan pstrategik modul 1h edited fasilitator 10 jan
pstrategik modul 1h edited fasilitator 10 janCikgu Niezam
 
Pdfcoffee.com analisis konteks-2021-2022-pdf-free (1)
Pdfcoffee.com analisis konteks-2021-2022-pdf-free (1)Pdfcoffee.com analisis konteks-2021-2022-pdf-free (1)
Pdfcoffee.com analisis konteks-2021-2022-pdf-free (1)SMAN1TelukjambeBarat
 

Similar a Manajemen Strategis Pendidikan (20)

Rks sd pmy 2014 2018
Rks sd pmy 2014 2018Rks sd pmy 2014 2018
Rks sd pmy 2014 2018
 
Rps sdn merak i 2010 2014
Rps sdn merak i 2010 2014Rps sdn merak i 2010 2014
Rps sdn merak i 2010 2014
 
data
data data
data
 
5c. rkt tahun 2011 2012 (1)
5c. rkt tahun 2011 2012 (1)5c. rkt tahun 2011 2012 (1)
5c. rkt tahun 2011 2012 (1)
 
RPJP Kota Palangka Raya
RPJP Kota Palangka RayaRPJP Kota Palangka Raya
RPJP Kota Palangka Raya
 
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013Best Practice  Excellence Service For Education in East Java 2013
Best Practice Excellence Service For Education in East Java 2013
 
Analisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bosAnalisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bos
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
PowerPoint Presentation.pdf
PowerPoint Presentation.pdfPowerPoint Presentation.pdf
PowerPoint Presentation.pdf
 
00 garis garis-besar_program_pembinaan_smk_2012
00 garis garis-besar_program_pembinaan_smk_201200 garis garis-besar_program_pembinaan_smk_2012
00 garis garis-besar_program_pembinaan_smk_2012
 
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
 
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
 
Dasar hala tuju sekolah
Dasar hala tuju sekolahDasar hala tuju sekolah
Dasar hala tuju sekolah
 
kmerdeka belajar.pptx
kmerdeka belajar.pptxkmerdeka belajar.pptx
kmerdeka belajar.pptx
 
Ppt. Perencanaan-Berbasis-Data-PBD_ASLI.pptx
Ppt. Perencanaan-Berbasis-Data-PBD_ASLI.pptxPpt. Perencanaan-Berbasis-Data-PBD_ASLI.pptx
Ppt. Perencanaan-Berbasis-Data-PBD_ASLI.pptx
 
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptxiFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
iFilosofi Perencanaan Berbasis Data.pptx
 
Dasar kpm
Dasar kpmDasar kpm
Dasar kpm
 
Program Kerja Disdik 2022 (2).pptx
Program Kerja Disdik 2022 (2).pptxProgram Kerja Disdik 2022 (2).pptx
Program Kerja Disdik 2022 (2).pptx
 
pstrategik modul 1h edited fasilitator 10 jan
 pstrategik modul 1h edited fasilitator 10 jan pstrategik modul 1h edited fasilitator 10 jan
pstrategik modul 1h edited fasilitator 10 jan
 
Pdfcoffee.com analisis konteks-2021-2022-pdf-free (1)
Pdfcoffee.com analisis konteks-2021-2022-pdf-free (1)Pdfcoffee.com analisis konteks-2021-2022-pdf-free (1)
Pdfcoffee.com analisis konteks-2021-2022-pdf-free (1)
 

Más de adi

Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013adi
 
Himana toki
Himana tokiHimana toki
Himana tokiadi
 
Uchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasukaUchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasukaadi
 
Perkenalan Diri
Perkenalan DiriPerkenalan Diri
Perkenalan Diriadi
 
Nihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesukaNihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesukaadi
 
Nangatsu nannichi
Nangatsu nannichiNangatsu nannichi
Nangatsu nannichiadi
 
Nama-nama hari
Nama-nama hariNama-nama hari
Nama-nama hariadi
 
Kinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitakaKinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitakaadi
 
Kazoku
KazokuKazoku
Kazokuadi
 
Hiragana no chibi
Hiragana no chibiHiragana no chibi
Hiragana no chibiadi
 
Donna hitodesuka
Donna hitodesukaDonna hitodesuka
Donna hitodesukaadi
 
Donna fuku desuka
Donna fuku desukaDonna fuku desuka
Donna fuku desukaadi
 
Chichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desuChichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desuadi
 
Benda benda di sekolah
Benda benda di sekolahBenda benda di sekolah
Benda benda di sekolahadi
 
Benda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelasBenda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelasadi
 
Bagian tubuh
Bagian tubuhBagian tubuh
Bagian tubuhadi
 
Angka
AngkaAngka
Angkaadi
 
Ikura desuka
Ikura desukaIkura desuka
Ikura desukaadi
 
Nangai ni arimasuka
Nangai ni arimasukaNangai ni arimasuka
Nangai ni arimasukaadi
 
MARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYAMARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYAadi
 

Más de adi (20)

Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
 
Himana toki
Himana tokiHimana toki
Himana toki
 
Uchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasukaUchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasuka
 
Perkenalan Diri
Perkenalan DiriPerkenalan Diri
Perkenalan Diri
 
Nihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesukaNihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesuka
 
Nangatsu nannichi
Nangatsu nannichiNangatsu nannichi
Nangatsu nannichi
 
Nama-nama hari
Nama-nama hariNama-nama hari
Nama-nama hari
 
Kinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitakaKinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitaka
 
Kazoku
KazokuKazoku
Kazoku
 
Hiragana no chibi
Hiragana no chibiHiragana no chibi
Hiragana no chibi
 
Donna hitodesuka
Donna hitodesukaDonna hitodesuka
Donna hitodesuka
 
Donna fuku desuka
Donna fuku desukaDonna fuku desuka
Donna fuku desuka
 
Chichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desuChichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desu
 
Benda benda di sekolah
Benda benda di sekolahBenda benda di sekolah
Benda benda di sekolah
 
Benda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelasBenda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelas
 
Bagian tubuh
Bagian tubuhBagian tubuh
Bagian tubuh
 
Angka
AngkaAngka
Angka
 
Ikura desuka
Ikura desukaIkura desuka
Ikura desuka
 
Nangai ni arimasuka
Nangai ni arimasukaNangai ni arimasuka
Nangai ni arimasuka
 
MARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYAMARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYA
 

Último

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Último (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Manajemen Strategis Pendidikan

  • 1. Manajemen strategis dalam Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan Kabupaten Pekalongan 2012 Dosen : Dr. Hardi Warsono, MTP Tugas Matakuliah : Perencanaan Pendidikan Mahasiswa : Wisnu Adi Saputra, S.S
  • 2. Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pekalongan terdiri dari 19 wilayah kecamatan 272 desa dan 13 kelurahan
  • 4. Gambaran pembangunan perumahan atau tempat tinggal penduduk di kabupaten Pekalongan sampai dengan tahun 2011
  • 5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Pekalongan
  • 6. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kecamatan di Kabupaten Pekalongan
  • 7. Anggaran dan Realisasi Belanja Kab Pekalongan
  • 8. Anggaran dan Realisasi Belanja khususnya Bidang Pendidikan
  • 9. Anggaran dan Realisasi Belanja Urusan Wajib
  • 10. Anggaran dan Realisasi Belanja Urusan Wajib
  • 11. Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Th. 2011
  • 12. Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal pada urusan pendidikan (Dinas Pendidikan) Th 2011
  • 13. PDRB Kabupaten Pekalongan Produk Domestik Regional Bruto, pendapatan per Kapita penduduk Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 sebesar Rp.7.444.022,- meningkat 10,59 % dibanding pendapatan per kapita tahun 2009 sebesar Rp.6.655.607,-
  • 14. Visi Kabupaten Pekalongan ” "Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera dan Bermartabat Berbasis Kearifan Lokal"”
  • 15. Misi Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan tahun 2011-2016 1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik. 2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan. 3. Memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal. 4. Fasilitasi terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian dan peternakan. 5. Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi dan budaya daerah. 6. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat. 7. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
  • 16. Visi Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan ” Terbentuknya manusia yang beriman, bertaqwa, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, sehat, dan berbudi pekerti luhur serta berdaya saing tinggi.”
  • 17. Misi Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan 1. Penuntasan wajar dikdas 9 tahun menuju wajar 12 tahun 2. Meningkatkan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang professional 3. Mengembangkan kurikulum secara dinamis, serasi dengan memperhatikan potensi daerah 4. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana Pendidikan yang memadai 5. Meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 6. Mengembangkan nilai dan seni budaya sebagai landasan karakter bangsa 7. Mewujudkan kesetaraan, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan bidang pendidikan
  • 18. Isu permasalah Kabupaten Pekalongan 1. Masih rendahnya ketersediaan sarana dan prasarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-Kanak (TK), pendidikan dasar dan menengah.
  • 19. 2. Belum optimalnya kualitas penyelenggaraan pendidikan PAUD/TK , pendidikan pasar dan pendidikan menengah serta pendidikan non formal dan pendidikan khusus.
  • 20. 3. Masih rendahnya keterjangkauan pelayanan PAUD/TK, Pendidikan Dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal serta pendidikan khusus.
  • 21. 4. Belum optimalnya kesetaraan dalam pelayanan PAUD/TK, pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta non formal dan pendidikan khusus
  • 22. 5. Masih rendahnya kepastian pelayanan PAUD/TK, Pendidikan Dasar, pendidikan menengah dan non formal serta pendidikan khusus
  • 23. 6. Masih rendahnya ketersediaan, kualitas pedidik dan tenaga kependidikan.
  • 24. 7. Masih rendahnya kualitas manajemen penyelenggaraan pelayanan pendidikan.
  • 26. Tujuan kegiatan Manajemen strategis Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan 2012 ini diantaranya: 1. Mengetahui kondisi bidang pendidikan di Kabupaten Pekalongan tahun 2010, dan 2011. 2. Mengetahui capaian bidang Pendidikan di Kabupaten di Pekalongan tahun 2012. 3. Mengidentifikasi dan menetapkan indikator prioritas bidang Pendidikan di Kabupaten Pekalongan 2013 4. Mengembangkan Program dan Rencana Tindak bidang Pendidikan 2013
  • 27. Sasaran yang diharapkan dari Manajemen Strategis Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan 2012 ini antara lain: 1. Tersedianya baseline data kondisi bidang pendidikan di Kabupaten Pekalongan tahun 2010, dan 2011. 2. Tersedianya data capaian bidang pendidikan Kabupaten Pekalongan 2012 3. Tersedianya hasil identifikasi indikator prioritas bidang pendidikan di Kabupaten Pekalongan 2013 4. Tersedianya hasil pengembangan program dan rencana tindak bidang pendidikan di Kabupaten Pekalongan 2013
  • 28. Sementara keluaran/ output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Manajemen Strategis Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan 2012 meliputi hal-hal berikut: 1. Baseline data 2010, dan 2011. 2. Data capaian bidang pendidikan Kabupaten Pekalongan 2012. 3. Dokumen indikator prioritas bidang pendidikan Kabupaten Pekalongan 2013 4. Dokumen pengembangan Program dan Rencana Tindak bidang Pendidikan Kabupaten Pekalongan 2013
  • 29. Gambaran Capaian APK, APM, APS, Angka Melanjutkan SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK/MA Kabupaten Pekalongan Tahun 2006 – 2010
  • 30. Gambaran Capaian APK, APM, APS, Angka Melanjutkan SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK/MA Kabupaten Pekalongan Tahun 2006 – 2010
  • 31. Gambaran Capaian APK, APM, APS, Angka Melanjutkan SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK/MA Kabupaten Pekalongan Tahun 2006 – 2010
  • 32. Gambaran Capaian APK, APM, APS, Angka Melanjutkan SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK/MA Kabupaten Pekalongan Tahun 2006 – 2010
  • 33. A.KETERSEDIAAN Pilar pertama adalah availability atau ketersediaan. ketersediaan layanan pendidikan yang memadai sesuai dengan standar, baik standar pelayanan minimal (SPM) ataupun standar nasional pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan.
  • 34. Evaluasi Capaian Indikator Bidang Pendidikan di Kab Pekalongan Jumlah Sekolah Jumlah sekolah menunjukkan jumlah unit sekolah dari tahun 2010 hingga 2012 mengalami peningkatan jumlah pada semua tingkat pendidikan baik PAUD, SD, SMP dam SMA/SMK.
  • 35. Jumlah Guru Capaian realisasi jumlah guru dari tahun 2010-2012 juga mengalami peningkatan.
  • 36. Jumlah Murid dari tahun 2010 hingga 2012 mengalami peningkatan pada semua tingkat pendidikan baik PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK. Namun pencapaian target realisasi tingkat pendidikan SD dan SMP pada tahun 2011
  • 37. Ratio Guru dan Murid Ratio Guru dan Murid yang ditetapkan oleh SPM (Standar Pelayanan Minimal) Pendidikan yaitu 1:32 pencapaian yang ada di sekolah di Kabupaten Pekalongan melebihi target
  • 38. Persentase Kondisi Ruang Kelas dalam Kondisi Baik Pencapaian target dan realisasi melebihi target yang telah ditetapkan, namun indikator ini masih perlu untuk ditingkatkan sehingga kondisi ruangan kelas pada semua satuan pendidikan berada dalam kondisi yang baik, sehingga mendukung suasana dan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah
  • 39. Jumlah Murid pada jenjang SMA jika dibandingkan dengan ratio ideal sekolah terhadap murid masih sangat jauh, dimana ratio ideal adalah 1:360 (SMA), artinya melebihi batas ideal ratio. Oleh karenanya diperlukan upaya peningkatan dari segi jumlah sekolah pada level SMA/SMK/MA.
  • 40. B. KETERJANGKAUAN Pilar kedua, affordability atau keterjangkauan. Pilar ini menitikberatkan kepada prinsip pemenuhan hak dan keadilan untuk memperoleh pendidikan bagi semua warga negara tanpa terkecuali, khususnya untuk daerah- daerah terdepan dan terpencil. Keterjangkauan ini juga termasuk faktor kenyamanan dalam pemberian layanan pendidikan bagi peserta didik.
  • 41. Angka Partisipasi Kasar Angka tersebut pada beberapa tingkat sekolah SMP (2012) pencapaian realisasinya tidak mencapai target yang ditetapkan.
  • 42. Angka Partisipasi Murni (APM) Angka tersebut pada beberapa tingkat sekolah baik SMP (2011 dan 2012) pencapaian realisasinya tidak mencapai target yang ditetapkan. Sedangkan nilai ideal APM = 100%. Jadi perlu peningkatan
  • 43. Angka Putus Sekolah Persentase angka putus sekolah pada semua tingkat pendidikan baik SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA menurun, artinya jumlah siswa yang putus sekolah pada tingkat pendidikan mengalami penurunan.
  • 44. Angka Melanjutkan dari SD ke SMP Persentase angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
  • 45. Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Persentase siswa yang melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA hanya berkisar di angka 70- 75 %. Artinya bahwa walaupun terjadi peningkatan persentase dan capaian target berhasil, namun jumlah siswa yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMA/SMK/MA masih cukup tinggi berkisar 25% dari jumlah siswa SMP/MTs yang ada.
  • 46. C. KUALITAS Pilar ketiga, quality atau kualitas pendidikan. Pilar peningkatan kualitas pendidikan merupakan pilar yang penting. Pilar peningkatan kualitas pendidikan merupakan kesinambungan yang tak terpisahkan dengan pilar pemerataan dan peningkatan akses pendidikan. Setelah keberhasilan program penuntasan wajib belajar 9 tahun sebagai wujud keberhasilan pilar pemerataan dan peningkatan akses pendidikan, pilar peningkatan mutu pendidikan kini harus menjadikan perhatian utama.
  • 47. Angka Kelulusan persentase angka lulusan pada semua jenjang pendidikan SD, SMP, SMA mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun peningkatan tersebut tidak mencapai target yang telah ditetapkan terkhusus pada tingkat pendidikan SMP/MTs.
  • 48. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV Guru yang memenuhi kualifikasi pada jenjang SD/MI patut mendapat perhatian karena hanya 50,15% dari total guru yang ada.
  • 49. Guru Bersertifikasi Pada jenjang SMP/MTs persentase jumlah guru bersertifikasi pada tahun 2011 dengan 2012 mengalami penurunan sebesar 5 %. Persentase Jumlah guru pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs perlu mendapat perhatian karena masih berada dibawah 50% dari jumlah guru yang ada meskipun capaian realisasi tiap tahunnya pada semua jenjang pendidikan mengalami peningakatan.
  • 50. Pencapaian Nilai Rata Rata UASBN/UN Nilai rata rata UN pada jenjang SD/MI pada tahun 2012 tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu nilai rata rata 7. sedangkan pada jenjang SMP/MTs, nilai rata rata ini tidak mencapai target yang ditetapkan baik tahun 2010,2011 dan 2012. Sementara pada jenjang SMA/SMK/MA juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pencapaian realisasi nilai rata rata UN ini juga melebihi target yang telah ditetapkan
  • 51. Persentase Guru Layak Mengajar Pada jenjang SMA, bahwa target tahun 2011 dan 2012 tidak tercapai. Untuk guru layak mengajar pada jenjang PAUD dan SD perlu mendapat perhatian, karena hanya 22% untuk PAUD dan 45,18% dari total guru SD/MI yang layak mengajar
  • 52. D. KESETARAAN Kesetaraan dapat dilihat dengan Indeks Paritas Gender. • Indeks Paritas Gender menunjukkan ada tidaknya kesetaraan gender antara partisipasi perempuan dan laki- laki pada angka partisipasi Kasar (APK), APM, angka putus sekolah, angka kelulusan dan guru layak mengajar. • Indikator Kesetaraan ini merupakan indikator keseimbangan kesempatan memperoleh pendidikan antara perempuan dan laki-laki diukur yang menunjukkan kesetaraan dan keadilan gender di bidang pendidikan, dapat digunakan untuk memantau pencapaian tujuan keseimbangan gender dalam mendapatkan kesempatan pendidikan pada semua jenjang sekolah.
  • 53. Indeks Paritas Gender APK, APM, APS, Angka Kelulusan, dan Guru Layak Mengajar
  • 54. KESETARAAN 1. Indeks Paritas Gender menunjukkan ada tidaknya kesetaraan gender antara partisipasi perempuan dan laki laki pada angka partisipasi Kasar (APK), APM, angka putus sekolah, angka kelulusan dan guru layak mengajar. 2. Indeks Paritas Gender pada Angka partisipasi kasar, dan Angka Partisipasi Murni pada jenjang SMP dan SMA sudah baik, walau tingkat partisipasi masih lebih banyak oleh perempuan. 3. Angka Putus Sekolah pada semua jenjang pendidikan baik SD, SMP dan SMA didominasi oleh laki laki.
  • 55. 4. Pada indikator angka kelulusan telah terjadi kesetaraan gender, dan tidak terlalu signifikan perbedaan antara perempuan dengan laki laki. 5. Pada partisipasi penduduk usia SMA untuk menempuh studi di jenjang pendidikan SMA/SMK/MA, penduduk perempuan lebih dominan dibandingkan penduduk laki- laki. 6. Angka putus sekolah didominasi oleh siswa laki-laki. Kondisi ini menunjukkan bahwa laki-laki putus sekolah lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. 7. Partisipasi guru layak mengajar masih didominasi oleh perempuan pada jenjang pendidikan SMP dan lebih dominan dominasi laki laki pada jenjang pendidikan SD dan SMA.
  • 56. E. KETERJAMINAN Pilar kelima, assurance atau penjaminan mutu pendidikan. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) merupakan lembaga formal yang dibentuk dengan tanggung jawab utama untuk meningkatkan penjaminan mutu pendidikan. Jaminan mutu pendidikan harus lebih banyak dilakukan dengan berbagai studi dan evaluasi tentang faktor-faktor apa yang besar pengaruhnya untuk meningkatkan mutu pendidikan
  • 57. Jumlah Sekolah Terakreditasi A Jumlah Sekolah Terakreditasi A dimana jumlah unit sekolah yang terakreditasi A pada semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan.
  • 58. Jumlah Sekolah Terakreditasi B Jumlah Sekolah terakreditasi B pada jenjang SD/MI mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan realisasi melebihi target yang ditetapkan.
  • 59. Jumlah Sekolah Terakreditasi C Jumlah Sekolah terakreditasi C pada jenjang SD/MI meningkat dari tahun 2010 ke 2011 namun mengalami penurunan pada tahun 2012. Demikian halnya pada jenjang SMP/MTs yang mengalami penurunan, hal ini diakibatkan peralihan jumlah sekolah yang terakreditasi lebih baik (A, dan B). Sementara jumlah unit sekolah yang belum terakreditasi mengalami penurunan..
  • 60. Jumlah Sekolah Belum Terakreditasi Sekolah yang belum terakreditasi pada tahun 2010, telah terakreditasi pada tahun 2011. Namun pada tahun 2012, terdapat 2 sekolah (penambahan unit sekolah baru pada jenjang SD/MI), dan telah terakreditasi
  • 61. Jumlah Sekolah RSBI Sementara Jumlah Sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA masih stagnan dan belum meningkat secara signifikan. Capaian realisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Namun jika dibandingkan dengan jumlah sekolah yang ada, perlu untuk meningkatkan jumlah sekolah yang diprioritaskan untuk dikembangkan ke RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional)
  • 62. Jumlah Kelompok Belajar Masyarakat (KBM) Aspek terakhir adalah Pendidikan nonformal diantaranya jumlah KBM (Kelompok Belajar Masyarakat) tiap tahunnya mengalami penurunan jumlah, dati tahun 2010 sebanyak 170 unit turun menjadi 108 unit ditahun 2012. Hal ini berdampak baik, karena masyarakat beralih dan mengenyam pendidikan formal. Capaian realisasi jumlah KBM (Kelompok Belajar Masyarakat) sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
  • 63. Jumlah Peserta Jumlah peserta Program Paket A,B dan C mengalami penurunan tiap tahunnya. Peserta program paket A pada tahun 2010 mencapai 380 orang menurun menjadi 280 pada tahun 2012, demikian halnya pada program paket B, 1.675 orang pada tahun 2010 menurun cukup tajam pada tahun 2012 menjadi 625 orang. Sementara pada program paket C, pada tahun 2010 peserta mencapai 2.940 orang, meningkat menjadi 3.045 orang pada tahun 2011 dan menurun kembali pada tahun 2012 menjadi 2.765 orang. Penurunan jumlah peserta program Paket A, B dan C ini berarti masyarakat telah beralih pada pendidikan formal.
  • 64. Jumlah Tutor Untuk indikator jumlah tutor pada paket A mengalami penurunan jumlah, 38 orang pada tahun 2010 menjadi 28 orang di tahun 2012. Demikian halnya pada paket B, mengalami penurunan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2010 mencapai 402 orang turun menjadi 150 orang ditahun 2012. Pada program paket C, jumlah tutor mengalami peningkatan dari tahun 2010 ke 2011, namun jumlah tutor tersebut turun di tahun 2012 menjadi 711 orang, dari 783 orang ditahun 2011.
  • 65. Persentase Angka Lulusan Persentase angka lulusan program paket A mengalami penurunan pada tahun 2011 jika dibanding dengan tahun 2010 dan 2012. Demikian halnya pada program paket B pada tahun 2011 mengalami penurunan, namun meningkat kembali pada tahun 2012 menjadi 86 %. Sementara pada program paket C, mengalami peningkatan tiap tahunnya, walaupun pencapaian target tidak tercapai.
  • 66. Jumlah Lembaga Kursus Jumlah lembaga kursus tiap tahunnya meningkat dimana jumlahnya pada tahun 2010 sejumlah 50 unit, meningkat menjadi 62 unit di tahun 2012.
  • 67. Jumlah Lembaga Kursus Bersertifikasi jumlah lembaga kursus yang bersertifikasi tiap tahunnya meningkat walau tidak signifikan jika dibandingkan dengan jumlah lembaga kursus yang ada. Pada tahun 2010 jumlah lembaga kursus yang bersertifikasi sebanyak 32 unit sementara pada tahun 2012 menjadi 36 unit. Capaian realisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
  • 68. Persentase Angka Melek Huruf Persentase angka melek huruf di Kabupaten Pekalongan meningkat tiap tahunnya. Pencapaian sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan bahkan pada tahun 2012 pencapaian melebihi target yaitu 90 % telah melek huruf. Hal ini menandakan keberhasilan program program pemerintah kabupaten terkait dengan pemberantasan buta huruf, baik dengan program wajib belajar 9 tahun, program pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
  • 69. Angka Rata Rata Lama Sekolah Angka Rata Rata Lama Sekolah adalah lama sekolah (tahun) penduduk usia 15 tahun ke atas. Data angka rata rata lama sekolah di Kabupaten Pekalongan, pada tahun 2009 yaitu 6,66 tahun artinya penduduk rata rata mengenyam sekolah 6,66 tahun. Angka ini masih dibawah angka rata rata lama sekolah Provinsi Jawa Tengah yakni 7,07 tahun. Sementara untuk tahun 2010, Angka Rata Rata Lama Sekolah laki laki yakni 7,19 dan untuk perempuan 6,25 tahun.
  • 70. Adapun Indikator Prioritas Pendidikan yang memiliki jumlah score Penting dan Genting terbanyak yaitu: 1. Guru Layak Mengajar (penting :10, genting:6) 2. Kondisi Ruangan (penting : 3, genting : 6) 3. Angka Kelulusan (penting :3, genting 3) 4. Angka Melanjutkan Sekolah (penting :0, genting :2) 5. Rasio Sekolah terhadap Murid (penting : 2, genting :1)
  • 71. MANAJEMEN STARTEGIS KUALITAS PENDIDIKAN TEMATIK KEGIATAN MONUMENTAL A. Guru Layak Mengajar 1. Kualifikasi pendidikan guru 2. Beasiswa 3. Program Penyetaraan 4. Program Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi 5. Program Supervisi Pendidikan 6. Program Pemberdayaan KKG dan MGMP 7. Studi Banding B. Kondisi Ruangan 1. Inventarisasi Kondisi Ruang yang lebih detail dengan standar yang jelas dan baku 2. Rehabilitasi Ruang Ringan, Sedang dan Berat 3. Program Penambahan Ruang Kelas Baru, 4. Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas , dan perlu disesuaikannya kondisi ruangan dengan kapasitasnya. 5. Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat.
  • 72. MANAJEMEN STARTEGIS KUALITAS PENDIDIKAN TEMATIK KEGIATAN MONUMENTAL C. Angka Kelulusan 1. Program Peningkatan Mutu Lulusan melalui pembelajaran yang efisien sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan 2. Program Peningkatan Kualitas “Program Sukses UN” 3. Uji kompetensi siswa dan guru untuk siswa melalui tambahan belajar dan untuk guru berusaha menuntaskan SK dan KD 4. Bedah standar kompetensi lulusan bagi guru yang dilanjutkan dengan pembuatan kisi-kisi Ujian Nasional 5. Program Tryout UN di seluruh sekolah pada jenjang yang sama 6. Pendampingan secara intensif untuk sekolah pinggiran agar mampu membaca, menjabarkan, dan mewujudkan standar kompetensi lulusan untuk mencapai minimal lulus Ujian Nasional
  • 73. MANAJEMEN STARTEGIS KUALITAS PENDIDIKAN TEMATIK KEGIATAN MONUMENTAL D. Angka Melanjutkan Sekolah 1. Pemberian beasiswa untuk siswa yang tidak mampu dan berprestasi 2. Subsidi untuk siswa melanjutkan sampai SMP dan SMA 3. Peningkatan Khusus bantuan murid kurang mampu 4. Pemahaman kepada orang tua agar siswa melanjutkan sekolah 5. Perlu adanya sekolah unggulan yang dipercaya oleh masyarakat 6. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dengan memberikan lapangan pekerjaan khusus untuk siswa SMK 7. Membangun sekolah-sekolah lanjutan baru seperti SMP dan SMA/ SMK mengingat jumlah ketersediaan sekolah yang masih kurang 8. Program Sosialisasi Peran dan Urgensitas Pendidikan bagi masyarakat
  • 74. MANAJEMEN STARTEGIS KUALITAS PENDIDIKAN TEMATIK KEGIATAN MONUMENTAL E. Rasio Sekolah terhadap 1. Program Pembangunan Unit Sekolah Baru. Murid Hal ini dimaksudkan untuk mencapai ratio sekolah terhadap murid sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum Bidang Pendidikan yaki 1:360 2. Program Pemerataan Kualitas Pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar sekolah yang ada di Kabupaten Pekalongan memiliki mutu dan kualitas yang sama, sehingga distribusi murid pada tiap sekolah pada jenjang pendidikan dapat merata 3. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar tiap sekolah memiliki sarana dan prasarana penunjang proses kegiatan belajar
  • 75. Sejatinya pendidikan tidak mengenal kata terlambat, bagi mereka yang sungguh-sungguh.
  • 77. ど presented by う ごも ざ いあ まり すが 。と Wisnu Adi Saputra う

Notas del editor

  1. http://www.pekalongankab.go.id/selayang-pandang/profil/visi-a-misi.html
  2. http://www.pekalongankab.go.id/selayang-pandang/profil/visi-a-misi.html