SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 3
A. Kemajuan dalam bidang administrasi pemerintahan
Hampir satu abad lamanya dinasti Bani Umayah berkuasa (41-132 H/661-750), meskipun banyak
kendala dan pasang surut dukungan politis dan eko¬no¬mi, tetapi tetap saja ada perkembangan dan
kemajuan yang dicapai. Di antara kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang administrasi adalah
bidang administrasi pemerintahan dengan terbentuknya lembaga administrasi yang mendukung
jalannya roda pemerintahan Bani Umayah. Lembaga-lembaga ter¬se¬but adalah sebagai beriktu:
1. Organisasi Politik ( an-nidham al-siyasi)
Selama masa-masa pemerintahan dinasti Bani Umayah banyak perkem-bangan yang terjadi. Hal
tersebut terjadi karena para penguasa dinasti Bani Umayah selalu berorientasi pada upaya perluasan
wilayah kekuasaan dan penguatan politik militer guna menjalankan pemerintahan. Untuk mendukung
program pembangunan dan cita-cita serta keingian untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan
administrasi negara, para penguasa banyak mengadopsi sis-tem pemerintahan Persia, Yunani dan
Romawi, termasuk dalam hal penggantian pucuk pimpinan, sistem politik, militer, administrasi
pemerintahan dan lain-lain.
Oleh karena itu, pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah terdapat sistem organisasi politik yang
cukup mapan. Organisasi itu meliputi; jabatan khilafah, kepala negara; wizarah, kementerian, kitabah,
kesekretariatan, dan hijabah, pengawal pribadi khalifah. Kepala negara disebut khalifah, yang memiliki
kekuasaan penuh untuk menen¬tukan jabatan-jabatan dan jalannya pemerintahan. Wizarah, memiliki
tugas dan fungsi membantu atau mewakili khalifah dalam melaksanakna tugasnya sehari-hari.
Sedang kitabah, atau sekretariat negara memiliki tugas dan fungsi menjalankan hal-hal yang berkaitan
dengan masalah kesekretariatan negara, seperti mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan di istana,
dan lain-lain. Sementara hijabah, memiliki tugas dan fungsi dalam memberikan keamanan dan
perlidungan kepada khalifah dan keluarga istana dari berbagai kemungkinan buruk yang akan menimpa.
Kalau digambarkan seperti sekarang, hijabah ini sama dengan pasukan pengawal pengamanan presiden
(pas¬pam¬pres).
Untuk kelancaran pekerjaan pemerintah, dibentuk lembaga administrasi negara, seperti diwanul
kitabah, yang membawahi bidang-bidang seperti, katib al-rasail, yaitu sekretaris bidang keuangan.
Katibul Jund, sekretaris militer. Katib al-syuhtah, sekretaris bidang kepolisian, dan katib al-Qadhi,
sekretaris bidang keha¬kiman.
2. Organisasi Tata Usaha Negara ( annidham al-idari)
Organisasi teta usaha negara yang mengalami perkembangan dan kema¬juan pada masa pemerintahan
dinasti Bani Umayah adalah adanya pembagian wilayah kekuasan antara pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Peme¬rintah pusat di¬pegang oleh khalifah, sebagai pengendali semua
pemerintah wi¬layah atau daerah, se¬mentara pemerintah daerah dikendalikan oleh seorang gubernur
yang disebut wali se¬bagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Para gubernur bertanggungjawab
kepada pemerintah pusat yang berada di bawah kekuasaan khalifah. Para khalifah dengan kekuasaan
dan wewenang yang ada pada dirinya dapat mengangkat dan mem¬ber¬hen-tikan para gubernur,
terutama bagi yang tidak disukai atau menentang kebijakan pe¬merintah pusat.
Untuk kepentingan pelaksanaan tata usaha negara dalam bidang peme-rintahan, pada masa
pemerintahan khalifah Bani Umayah dibentuklah lembaga yang disebut departeman (al-dawawin).
Departemen-departemen itu adalah sebagai berikut:
a. Diwanul kharraj, yaitu departeman pajak yang bertugas mengelola pajak tanah di daerah-daerah yang
menjadi wilayah kekuasaan dinasti Bani Umayah.
b. Diwanul rasail, yaitu departeman pos dan persuratan yang bertugas me¬nyampaikan berita atau
surat-menyurat dari dan ke suluruh wilayah kekuasaan dinasti Bani Umayah.
c. Diwanul musytaghillat, yaitu departemen yang bertugas menangani ber¬bagai kepentingan umum.
d. Diwanul khatim, yaitu departemen yang bertugas menyimpan berkas-berkas atau dokumen-dokumen
penting negara.
3. Organisasi Keuangan Negara (annidham al-mal)
Pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah, para khalifah yang ber-kuasa tetap mempertahankan
tradisi lama, yaitu tetap mengelola baitl mal, baik pemasukan maupun pengeluarannya. Sumber-sumber
dana baitul mal diperoleh dari hasil pemu¬ngutan pajak pendapatan negara berupa pajak penghasilan
dari tanah pertanian yang sering disebut kharraj. Hanya saja pada masa pemerintahan khalifah Umar bin
Abdul Aziz, pajak tersebut dikurangi, sehingga pemasukan kas negara yang akan disetor ke baitul mal
mengalami kemerosotan, sehingga ketika khalifah Hisyam bin Abdul Malik kas tersebut terkuras. Untuk
menye¬la¬matkan kas negara akhirnya khalifah Hisyam bin Abdul Malik menaikkan pajak kepada semua
penduduk yang berada di wilayah kekuasaan dinasti Bani Uma¬yah.
Selain dari pajak tanah atau kharraj, pendapat negara juga diperoleh dari jizyah, yaitu pajak pendapatan
yang diperoleh dari pajak individu sebagai bentuk konkret dari perlindungan negara atas jiwa dan
keluarga masyarakat, terutama masyarakat non-muslim yang berada di dalam pengawasan dan
keamanan negara Islam, sehingga posisi dan status mereka sama seperti masyarakat muslim lainnya
yang mendapatkan perlindungan dan perlakuan yang sama di depan hukum negara saat itu.
Di samping kedua sumber pajak utama sebagai mana disebut di atas, pen¬dapatan negara juga diproleh
dari pajak perdagangan yang dikenakan kepada para pedagang asing yang mengimport barang
dagangannya ke dalam wilayah kekuasaan Islam dinasti Bani Umayah. Pajak tersebut disebut dengan
istilah usyur, yaitu sepersepuluh dari harga barang import. Pendapatan itu dipergunakan untuk
pembangunan wilayah-wilayah Islam dinasti Bani Umayah.
Dalam catatan sejarah, menurut al-Baladzury, pajak yang terkumpul dari kharraj sebanyak 186.000.000,-
dirham (mata uang perak). Kebijakan para khalifah bani Umayah yang mewajibkan pajak kepada seluruh
warga masyarakat, terus dilanjutkan sebagai pendapatan untuk untuk dimasukan ke kas negara. Setelah
itu, semua pendapatan yang diperoleh dari hasil penarikan pajak akan dipergunakan untuk membiayai
pembangunan dan gaji para pegawai dan pejabat negara, selain untuk kepentingan keluarga istana.
4. Organisasi Ketentaraan (annidham al-harbi)
Organisasi ketentaraan pada masa pemerintahan dinasti Bani Uayah merupakan kelanjutan dari
kebijakan yang telah dilakukan oleh para penguasa sebelumnya, seperti para khulafaurrasyidin.
Perbedaannya, kalau pada masa sebelumnya semua orang boleh dan berhak menjadi tentara. Tetapi
pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah, hanya orang-orang Arab atau keturunannya yang hanya
boleh manjadi panglima tentara. Sementara yang bukan berasal dari orang Arab atau keturunan Arab
tidak mendapatkan kesempatan dan bahkan tidak dibolehkan menjadi panglima tertinggi di dalam
ketentaraan. Pucuk pimpinan dalam militer harus orang yang berasal dari keturunan bangsa Arab.
Kebijakan yang sangat diskriminatif dengan menomor-duakan masyarakat yang bukan berasal dari
keturuan Arab, sangat mengecewakan masyarakat, sehingga sering terjadi pemberontakan yang
dilakukan oleh masyarakat non Arab di luar jazirah
Arabia.
Dalam formasi tempur, pamerintah dinasti Bani Umayah mempergunakan taktik dan strategi tempur
kerajan Persia. Formasi itu terdiri dari pasukan inti, yang disebut qalbul jaisyi, yang diisi oleh komandan
pasukan. Al-maimanah, yaitu pasukan sayap kanan, al-maysarah, pasukan sayap kiri, al-mutaqaddimun,
yaitu pasukan yang menemati posisi terdepan, dan saqah al-jaisyi, yaitu pasukan yang menempati posisi
paling belakang, yang bertugas menjaga keamanan dari belakang.
Di belakang pasukan tempur biasanya ada pasukan lain yang disebut rid, yaitu pasukan logistik yang
menyiapkan bahan makanan, obat-obatan dan sebagainya. Selain itu ada pasukan yang disebut talaiyah,
yaitu pasukan pengintai atau intelejen. Pasukan tempur terdiri dari: farsan, yaitu pasukan berkuda atau
Kaveleri, rijalah, pasukan pejalan kaki atau infanteri, dan ramat, yaitu pasuan pemanah.
4. Organisasi Kehakiman (annidham al-Qadla.)
Pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah, telah terjadi pemisahan kekuasaan antara ekskutif
(pemerintah) dengan yudikatif (kehakiman atau pengadilan). Da¬lam pelaksanaannya, kekuasaan
kehakiman dibagi menjadi tiga bagian, yaitu al-Qadla, al-Hisbah, dan al-Nadhar filmadlamin. Untuk
mengetahui masing-masing bagian kehakiman tersebut, berikut penjelasannya.
a. al-Qadla, yang bertugas menyelesaikan perkara yang berhubungan dengan negara.
b. al-Hisbah, yang bertugas menyelesaikan perkara-perkara umum dan persoalan pidana yang
memerlukan tindakan atau penyelesaian secara cepat.
c. al-Nadhar filmadlami, yaitu mahkamah tinggi atau mahkamah banding, semacam mahkamah agung di
Indonesia.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

SEJARAH PEREKOMONIAN ISALAM DUNIA
SEJARAH PEREKOMONIAN  ISALAM DUNIASEJARAH PEREKOMONIAN  ISALAM DUNIA
SEJARAH PEREKOMONIAN ISALAM DUNIA
Eva Rokhmatun
 
Bab 5 uang dan kebijakan moneter pada periode awal islam
Bab 5 uang dan kebijakan moneter pada periode awal islamBab 5 uang dan kebijakan moneter pada periode awal islam
Bab 5 uang dan kebijakan moneter pada periode awal islam
Muhammad Fathan Ali Husaini
 
Pemerintahan Raja Dan Amir
Pemerintahan Raja Dan AmirPemerintahan Raja Dan Amir
Pemerintahan Raja Dan Amir
Amir Hyung
 

La actualidad más candente (20)

sejarah stpm sem 2 - sumbangan Khalifah Harun Al-Rasyid (nota)
sejarah stpm sem 2 - sumbangan Khalifah Harun Al-Rasyid (nota)sejarah stpm sem 2 - sumbangan Khalifah Harun Al-Rasyid (nota)
sejarah stpm sem 2 - sumbangan Khalifah Harun Al-Rasyid (nota)
 
kerajaan uthmaniyah
kerajaan uthmaniyahkerajaan uthmaniyah
kerajaan uthmaniyah
 
ekonomi islam
ekonomi islamekonomi islam
ekonomi islam
 
SEJARAH PEREKOMONIAN ISALAM DUNIA
SEJARAH PEREKOMONIAN  ISALAM DUNIASEJARAH PEREKOMONIAN  ISALAM DUNIA
SEJARAH PEREKOMONIAN ISALAM DUNIA
 
Sejarah kekhilafahan utsmaniyah
Sejarah kekhilafahan utsmaniyahSejarah kekhilafahan utsmaniyah
Sejarah kekhilafahan utsmaniyah
 
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariah
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariahSejarah dan perkembangan ekonomi syariah
Sejarah dan perkembangan ekonomi syariah
 
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masa
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masaSejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masa
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masa
 
Bab 5 uang dan kebijakan moneter pada periode awal islam
Bab 5 uang dan kebijakan moneter pada periode awal islamBab 5 uang dan kebijakan moneter pada periode awal islam
Bab 5 uang dan kebijakan moneter pada periode awal islam
 
Latar Belakang Sejarah Pemikiran Politik Arab Pra-Islam
Latar Belakang Sejarah Pemikiran Politik Arab Pra-IslamLatar Belakang Sejarah Pemikiran Politik Arab Pra-Islam
Latar Belakang Sejarah Pemikiran Politik Arab Pra-Islam
 
ANDALUSIA : PEMERINTAHAN PUSAT DAN WILAYAH
ANDALUSIA : PEMERINTAHAN PUSAT DAN WILAYAHANDALUSIA : PEMERINTAHAN PUSAT DAN WILAYAH
ANDALUSIA : PEMERINTAHAN PUSAT DAN WILAYAH
 
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan Uthmaniyyah
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan UthmaniyyahAssignment CTU151-Zaman Kerajaan Uthmaniyyah
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan Uthmaniyyah
 
Kerajaan bani umaiyah
Kerajaan bani umaiyahKerajaan bani umaiyah
Kerajaan bani umaiyah
 
Sejarah perkembangan ekonomi islam zaman rosullulah
Sejarah perkembangan ekonomi islam zaman rosullulahSejarah perkembangan ekonomi islam zaman rosullulah
Sejarah perkembangan ekonomi islam zaman rosullulah
 
Sejarah : Perluasan Kuasa Barat Pada Zaman Uthmaniyah ( STPM )
Sejarah : Perluasan Kuasa Barat Pada Zaman Uthmaniyah ( STPM )Sejarah : Perluasan Kuasa Barat Pada Zaman Uthmaniyah ( STPM )
Sejarah : Perluasan Kuasa Barat Pada Zaman Uthmaniyah ( STPM )
 
S p-i-dinasti-umayyah
S p-i-dinasti-umayyahS p-i-dinasti-umayyah
S p-i-dinasti-umayyah
 
Sejarah Awal Islam di Afrika Uutara
Sejarah Awal Islam di Afrika UutaraSejarah Awal Islam di Afrika Uutara
Sejarah Awal Islam di Afrika Uutara
 
Sistem Pemerintahan Beraja (China & Russia)
Sistem Pemerintahan Beraja (China & Russia)Sistem Pemerintahan Beraja (China & Russia)
Sistem Pemerintahan Beraja (China & Russia)
 
Makalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmaniMakalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmani
 
Pemerintahan Raja Dan Amir
Pemerintahan Raja Dan AmirPemerintahan Raja Dan Amir
Pemerintahan Raja Dan Amir
 
Kerajaan Banu Umayyah di al-Andalus (Tahap 4)
Kerajaan Banu Umayyah di al-Andalus (Tahap 4)Kerajaan Banu Umayyah di al-Andalus (Tahap 4)
Kerajaan Banu Umayyah di al-Andalus (Tahap 4)
 

Similar a Makalah ski pembahasan

Presentasi Fiqh Siyasah 4
Presentasi Fiqh Siyasah 4Presentasi Fiqh Siyasah 4
Presentasi Fiqh Siyasah 4
Marhamah Saleh
 
Dinasti umayyah 1.by:XII IPA 4
Dinasti umayyah 1.by:XII IPA 4Dinasti umayyah 1.by:XII IPA 4
Dinasti umayyah 1.by:XII IPA 4
14081994
 
Periode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyahPeriode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyah
Lilik Nadya Mustika
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Limpul
 
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamPeran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Masmasthar YanghAndal
 
Kerajaan Bani Umaiyah
Kerajaan Bani UmaiyahKerajaan Bani Umaiyah
Kerajaan Bani Umaiyah
ili
 

Similar a Makalah ski pembahasan (20)

Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti UmayyahSejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
 
CTU 151
CTU 151CTU 151
CTU 151
 
Bani Umayyah.pdf
Bani Umayyah.pdfBani Umayyah.pdf
Bani Umayyah.pdf
 
Abbasiyah
AbbasiyahAbbasiyah
Abbasiyah
 
Umar bin khattab
Umar bin khattabUmar bin khattab
Umar bin khattab
 
perdaban islam masa dinasti umayah.pptx
perdaban islam masa dinasti umayah.pptxperdaban islam masa dinasti umayah.pptx
perdaban islam masa dinasti umayah.pptx
 
Sejarah perekomonian isalam dan umum (dunia)
Sejarah perekomonian  isalam dan umum (dunia)Sejarah perekomonian  isalam dan umum (dunia)
Sejarah perekomonian isalam dan umum (dunia)
 
Presentasi Fiqh Siyasah 4
Presentasi Fiqh Siyasah 4Presentasi Fiqh Siyasah 4
Presentasi Fiqh Siyasah 4
 
Dinasti umayyah 1.by:XII IPA 4
Dinasti umayyah 1.by:XII IPA 4Dinasti umayyah 1.by:XII IPA 4
Dinasti umayyah 1.by:XII IPA 4
 
KEPIMPINAN ORANG ISLAM DAN BUKAN ISLAM & REALITI New.pptx
KEPIMPINAN ORANG ISLAM DAN BUKAN ISLAM & REALITI New.pptxKEPIMPINAN ORANG ISLAM DAN BUKAN ISLAM & REALITI New.pptx
KEPIMPINAN ORANG ISLAM DAN BUKAN ISLAM & REALITI New.pptx
 
Kerajaan turki usmani
Kerajaan turki usmaniKerajaan turki usmani
Kerajaan turki usmani
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
 
Periode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyahPeriode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyah
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamPeran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
 
sejarahperkembanganekonomiislamzamanrosullulah-160620141005.pdf
sejarahperkembanganekonomiislamzamanrosullulah-160620141005.pdfsejarahperkembanganekonomiislamzamanrosullulah-160620141005.pdf
sejarahperkembanganekonomiislamzamanrosullulah-160620141005.pdf
 
Cerita singkat tentang khalifah tersingkat
Cerita singkat tentang khalifah tersingkatCerita singkat tentang khalifah tersingkat
Cerita singkat tentang khalifah tersingkat
 
Membangun Sistem Perpajakan
Membangun Sistem PerpajakanMembangun Sistem Perpajakan
Membangun Sistem Perpajakan
 
Kerajaan Bani Umaiyah
Kerajaan Bani UmaiyahKerajaan Bani Umaiyah
Kerajaan Bani Umaiyah
 

Más de Noviayuana Putri (6)

Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
 
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan
 
Proposal tentang perpisahan kelas
Proposal tentang perpisahan kelas Proposal tentang perpisahan kelas
Proposal tentang perpisahan kelas
 
Resensi cerpen dunia di dalam mata
Resensi cerpen dunia di dalam mataResensi cerpen dunia di dalam mata
Resensi cerpen dunia di dalam mata
 
Fiqih - perceraian
Fiqih - perceraianFiqih - perceraian
Fiqih - perceraian
 
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannya
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannyaDampak pencemaran udara dan penanggulangannya
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannya
 

Makalah ski pembahasan

  • 1. A. Kemajuan dalam bidang administrasi pemerintahan Hampir satu abad lamanya dinasti Bani Umayah berkuasa (41-132 H/661-750), meskipun banyak kendala dan pasang surut dukungan politis dan eko¬no¬mi, tetapi tetap saja ada perkembangan dan kemajuan yang dicapai. Di antara kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang administrasi adalah bidang administrasi pemerintahan dengan terbentuknya lembaga administrasi yang mendukung jalannya roda pemerintahan Bani Umayah. Lembaga-lembaga ter¬se¬but adalah sebagai beriktu: 1. Organisasi Politik ( an-nidham al-siyasi) Selama masa-masa pemerintahan dinasti Bani Umayah banyak perkem-bangan yang terjadi. Hal tersebut terjadi karena para penguasa dinasti Bani Umayah selalu berorientasi pada upaya perluasan wilayah kekuasaan dan penguatan politik militer guna menjalankan pemerintahan. Untuk mendukung program pembangunan dan cita-cita serta keingian untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan administrasi negara, para penguasa banyak mengadopsi sis-tem pemerintahan Persia, Yunani dan Romawi, termasuk dalam hal penggantian pucuk pimpinan, sistem politik, militer, administrasi pemerintahan dan lain-lain. Oleh karena itu, pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah terdapat sistem organisasi politik yang cukup mapan. Organisasi itu meliputi; jabatan khilafah, kepala negara; wizarah, kementerian, kitabah, kesekretariatan, dan hijabah, pengawal pribadi khalifah. Kepala negara disebut khalifah, yang memiliki kekuasaan penuh untuk menen¬tukan jabatan-jabatan dan jalannya pemerintahan. Wizarah, memiliki tugas dan fungsi membantu atau mewakili khalifah dalam melaksanakna tugasnya sehari-hari. Sedang kitabah, atau sekretariat negara memiliki tugas dan fungsi menjalankan hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesekretariatan negara, seperti mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan di istana, dan lain-lain. Sementara hijabah, memiliki tugas dan fungsi dalam memberikan keamanan dan perlidungan kepada khalifah dan keluarga istana dari berbagai kemungkinan buruk yang akan menimpa. Kalau digambarkan seperti sekarang, hijabah ini sama dengan pasukan pengawal pengamanan presiden (pas¬pam¬pres). Untuk kelancaran pekerjaan pemerintah, dibentuk lembaga administrasi negara, seperti diwanul kitabah, yang membawahi bidang-bidang seperti, katib al-rasail, yaitu sekretaris bidang keuangan. Katibul Jund, sekretaris militer. Katib al-syuhtah, sekretaris bidang kepolisian, dan katib al-Qadhi, sekretaris bidang keha¬kiman. 2. Organisasi Tata Usaha Negara ( annidham al-idari) Organisasi teta usaha negara yang mengalami perkembangan dan kema¬juan pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah adalah adanya pembagian wilayah kekuasan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Peme¬rintah pusat di¬pegang oleh khalifah, sebagai pengendali semua pemerintah wi¬layah atau daerah, se¬mentara pemerintah daerah dikendalikan oleh seorang gubernur yang disebut wali se¬bagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Para gubernur bertanggungjawab
  • 2. kepada pemerintah pusat yang berada di bawah kekuasaan khalifah. Para khalifah dengan kekuasaan dan wewenang yang ada pada dirinya dapat mengangkat dan mem¬ber¬hen-tikan para gubernur, terutama bagi yang tidak disukai atau menentang kebijakan pe¬merintah pusat. Untuk kepentingan pelaksanaan tata usaha negara dalam bidang peme-rintahan, pada masa pemerintahan khalifah Bani Umayah dibentuklah lembaga yang disebut departeman (al-dawawin). Departemen-departemen itu adalah sebagai berikut: a. Diwanul kharraj, yaitu departeman pajak yang bertugas mengelola pajak tanah di daerah-daerah yang menjadi wilayah kekuasaan dinasti Bani Umayah. b. Diwanul rasail, yaitu departeman pos dan persuratan yang bertugas me¬nyampaikan berita atau surat-menyurat dari dan ke suluruh wilayah kekuasaan dinasti Bani Umayah. c. Diwanul musytaghillat, yaitu departemen yang bertugas menangani ber¬bagai kepentingan umum. d. Diwanul khatim, yaitu departemen yang bertugas menyimpan berkas-berkas atau dokumen-dokumen penting negara. 3. Organisasi Keuangan Negara (annidham al-mal) Pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah, para khalifah yang ber-kuasa tetap mempertahankan tradisi lama, yaitu tetap mengelola baitl mal, baik pemasukan maupun pengeluarannya. Sumber-sumber dana baitul mal diperoleh dari hasil pemu¬ngutan pajak pendapatan negara berupa pajak penghasilan dari tanah pertanian yang sering disebut kharraj. Hanya saja pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz, pajak tersebut dikurangi, sehingga pemasukan kas negara yang akan disetor ke baitul mal mengalami kemerosotan, sehingga ketika khalifah Hisyam bin Abdul Malik kas tersebut terkuras. Untuk menye¬la¬matkan kas negara akhirnya khalifah Hisyam bin Abdul Malik menaikkan pajak kepada semua penduduk yang berada di wilayah kekuasaan dinasti Bani Uma¬yah. Selain dari pajak tanah atau kharraj, pendapat negara juga diperoleh dari jizyah, yaitu pajak pendapatan yang diperoleh dari pajak individu sebagai bentuk konkret dari perlindungan negara atas jiwa dan keluarga masyarakat, terutama masyarakat non-muslim yang berada di dalam pengawasan dan keamanan negara Islam, sehingga posisi dan status mereka sama seperti masyarakat muslim lainnya yang mendapatkan perlindungan dan perlakuan yang sama di depan hukum negara saat itu. Di samping kedua sumber pajak utama sebagai mana disebut di atas, pen¬dapatan negara juga diproleh dari pajak perdagangan yang dikenakan kepada para pedagang asing yang mengimport barang dagangannya ke dalam wilayah kekuasaan Islam dinasti Bani Umayah. Pajak tersebut disebut dengan istilah usyur, yaitu sepersepuluh dari harga barang import. Pendapatan itu dipergunakan untuk pembangunan wilayah-wilayah Islam dinasti Bani Umayah. Dalam catatan sejarah, menurut al-Baladzury, pajak yang terkumpul dari kharraj sebanyak 186.000.000,- dirham (mata uang perak). Kebijakan para khalifah bani Umayah yang mewajibkan pajak kepada seluruh warga masyarakat, terus dilanjutkan sebagai pendapatan untuk untuk dimasukan ke kas negara. Setelah itu, semua pendapatan yang diperoleh dari hasil penarikan pajak akan dipergunakan untuk membiayai
  • 3. pembangunan dan gaji para pegawai dan pejabat negara, selain untuk kepentingan keluarga istana. 4. Organisasi Ketentaraan (annidham al-harbi) Organisasi ketentaraan pada masa pemerintahan dinasti Bani Uayah merupakan kelanjutan dari kebijakan yang telah dilakukan oleh para penguasa sebelumnya, seperti para khulafaurrasyidin. Perbedaannya, kalau pada masa sebelumnya semua orang boleh dan berhak menjadi tentara. Tetapi pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah, hanya orang-orang Arab atau keturunannya yang hanya boleh manjadi panglima tentara. Sementara yang bukan berasal dari orang Arab atau keturunan Arab tidak mendapatkan kesempatan dan bahkan tidak dibolehkan menjadi panglima tertinggi di dalam ketentaraan. Pucuk pimpinan dalam militer harus orang yang berasal dari keturunan bangsa Arab. Kebijakan yang sangat diskriminatif dengan menomor-duakan masyarakat yang bukan berasal dari keturuan Arab, sangat mengecewakan masyarakat, sehingga sering terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat non Arab di luar jazirah Arabia. Dalam formasi tempur, pamerintah dinasti Bani Umayah mempergunakan taktik dan strategi tempur kerajan Persia. Formasi itu terdiri dari pasukan inti, yang disebut qalbul jaisyi, yang diisi oleh komandan pasukan. Al-maimanah, yaitu pasukan sayap kanan, al-maysarah, pasukan sayap kiri, al-mutaqaddimun, yaitu pasukan yang menemati posisi terdepan, dan saqah al-jaisyi, yaitu pasukan yang menempati posisi paling belakang, yang bertugas menjaga keamanan dari belakang. Di belakang pasukan tempur biasanya ada pasukan lain yang disebut rid, yaitu pasukan logistik yang menyiapkan bahan makanan, obat-obatan dan sebagainya. Selain itu ada pasukan yang disebut talaiyah, yaitu pasukan pengintai atau intelejen. Pasukan tempur terdiri dari: farsan, yaitu pasukan berkuda atau Kaveleri, rijalah, pasukan pejalan kaki atau infanteri, dan ramat, yaitu pasuan pemanah. 4. Organisasi Kehakiman (annidham al-Qadla.) Pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah, telah terjadi pemisahan kekuasaan antara ekskutif (pemerintah) dengan yudikatif (kehakiman atau pengadilan). Da¬lam pelaksanaannya, kekuasaan kehakiman dibagi menjadi tiga bagian, yaitu al-Qadla, al-Hisbah, dan al-Nadhar filmadlamin. Untuk mengetahui masing-masing bagian kehakiman tersebut, berikut penjelasannya. a. al-Qadla, yang bertugas menyelesaikan perkara yang berhubungan dengan negara. b. al-Hisbah, yang bertugas menyelesaikan perkara-perkara umum dan persoalan pidana yang memerlukan tindakan atau penyelesaian secara cepat. c. al-Nadhar filmadlami, yaitu mahkamah tinggi atau mahkamah banding, semacam mahkamah agung di Indonesia.