Praktikum menguji protein dengan reagen biuret menunjukkan hasil positif, yaitu perubahan warna larutan menjadi ungu, pada semua konsentrasi larutan kuning telur, putih telur, dan ikan giling. Hal ini mengindikasikan adanya ikatan peptida pada protein-protein tersebut.
1. Laporan
Praktikum
Biokimia I
Jum’at, 5 September 2014
[ REAKSI UJI PROTEIN ]
PUJIATI (06121010018)
FKIP KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2. `
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I || REAKSI UJI PROTEIN 1
[ 5 September 2014 ]
I. NOMOR PERCOBAAN : II
II. NAMA PERCOBAAN : Reaksi uji terhadap protein
III. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk menguji dan mengidentifikasi protein dengan
cara mereaksikannya dengan reagen biuret
IV. LANDASAN TEORI :
Protein, yang namanya berarti “pertama” atau “utama” merupakan makromolekul
yang paling berlimpah didalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada
hampir semua organisme. Asam amino merupakan unit struktur protein. Struktur protein
ini terdiri dari polipeptida yang mempunyai rantai yang amat panjang, tersusun atas banyak
unit asam amino.
Protein adalah instrumen yang mengekspresikan informasi genetik. Seperti juga
terdapat ribuan gen di dalam inti sel, masing-masing mencirikan satu sifat nyata dari
organisme, di dalam sel terdapat ribuan jenis protein yang berbeda, masing-masing
membawa fungsi spesifik yang ditentukan oleh gen yang sesuai. Protein, karenanya bukan
hanya makromolekul yang berlimpah, tetapi juga amat bervariasi fungsinya.
Semua protein di dalam semua makhluk, tanpa memandang fungsi dan aktivitas
biologinya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang
molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologi. Secara cukup sederhana protein
berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri.
Asam amino merupakan abjad struktur protein, karena molekul-molekul ini dapat
disusun dalam jumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein
dalam jumlah yang hampir tidak terbatas.
Fungsi Biologi Protein
Enzim
Protein yang paling bervariasi dan mempunyai kekhususan tinggi adalah protein
yang mempunyai aktivitas katalisa, yakni enzim. Hampir semua reaksi kimia
biomolekul organik di dalam sel dikatalisa oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim,
3. `
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I || REAKSI UJI PROTEIN 2
masing-masing dapat mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan di
dalam berbagai bentuk kehidupan.
[ 5 September 2014 ]
Protein Transport
Protein transpor di dalam plasma darah mengikat dan membawa molekul atau ion
spesifik dari satu organ ke organ lain Disini oksigen dilepaskan untuk melangsungkan
oksidasi nutrien yang menghasilkan energi. Plasma darah mengandung lipoprotein,
yang membawa lipid dari hati ke organ yang lain. Protein transpor lain terdapat di
dalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa
glukosa, asam amino, dan nutrien lain membran menuju ke dalam sel.
Protein Nutrien dan Penyimpan
Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein nutrien yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan embrio tanaman. Terutama, contoh yang telah dikenal adalah protein biji
dari gandum, jagung, dan beras. Ovalbumin protein utama putih telur, dan kasein
protein utama susu merupakan contoh lain dari protein nutrien Ferritin jaringan hewan
merupakan protein penyimpan besi.
Protein Kontraktil atau Motil
Beberapa protein memberikan kemampuan kepada sel dan organisme untuk
berkontraksi, mengubah bentuk, atau bergerak. Aktin dan miosin adalah protein
filamen yang berfungsi di dalam sistem kontraktil otot kerangka dan juga di dalam
banyak sel bukan otot. Contoh lain adalah tubulin, protein pembentuk mikrotubul.
Mikrotubul merupakan komponen penting dari flagella dan silia yang dapat
menggerakkan sel.
Protein Struktural
Banyak protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran penyanggah
untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau proteksi. Komponen utama dari urat
dan tulang rawan adalah protein serabut kolagen, yang mempunyai daya tenggang
yang amat tinggi.
Protein Pertahanan
Banyak protein mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh spesies
lain atau melindungi organisme tersebut dari luka. Immunoglobulin atau anti-bodi
pada vertebrata adalah protein khusus yang dibuat oleh limposit yang dapat mengenali
4. `
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I || REAKSI UJI PROTEIN 3
dan mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus, atau protein asing dari
spesies lain. Fibrinogen dan trombin, merupakan protein penggumpal darah yang
menjaga kehilangan darah jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular, toksin bakteri, dan
protein tumbuhan beracun, seperti risin, juga berfungsi di dalam pertahanan tubuh.
Protein Pengatur
Beberapa protein membantu aktivitas seluler. Diantara jenis ini terdapat sejumlah
hormon seperti insulin, yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya
menyebabkan penyakit diabetes. Hormon pertumbuhan dari pituari dan hormon
paratiroid, yang mengatur transport Ca2+ dan fosfat. Protein pengatur lain, yang
disebut repressor mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri.
Protein lain
Terdapat banyak protein yang fungsinya agak eksotik dan tidak mudah
diklasifikasikan. Monelin, suatu protein tanaman dari afrika yang mempunyai rasa
yang amat manis.
Protein dapat dibagi menjadi dua golongan utama berdasarkan bentuk dan sifat-sifat
fisik tertentu; protein globular dan protein serabut. Pada protein globular rantai atau
rantai-rantai polipeptida berlipat rapat-rapat menjadi bentuk globular atau bulat yang
padat. Protein globular biasanya larut di dalam sistem larutan (air) dan segera
berdifusi ; hampir semua mempunyai fungsi gerak atau dinamik. Hampir semua enzim
merupakan protein globular, seperti protein transpor pada darah, anti-bodi, dan protein
penyimpan nutrien. Protein serabut bersifat tidak larut di dalam air, merupakan
molekul serabut panjang, dengan rantai polipeptida yang memanjang pada satu sumbu,
dan tidak berlipat menjadi bentuk globular. Hampir semua protein serabut
memberikan peranan struktural atau pelindung. Protein serabut yang khas adalah α-
keratin pada rambut dan wol, fibroin dari sutera dan kolagen dari urat.
[ 5 September 2014 ]
Golongan-Golongan Asam Amino
Struktur ke-20 asam amino dibagi menjadi 4 golongan, yaitu: (1) golongan dengan
gugus R nonpolar atau hidrofobik, (2) golongan dengan gugus R polar, tetapi tidak
bermuatan, (3) golongan dengan gugus R bermuatan negatif, (4) golongan dengan gugus R
bermuatan positif.
5. `
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I || REAKSI UJI PROTEIN 4
[ 5 September 2014 ]
Delapan Asam Amino Mempunyai Gugus Nonpolar
Gugus R di dalam golongan ini merupakan hidrokarbon. Lima asam amino dengan
gugus R alifatik (alanin, valin, leusin, isoleusin, dan prolin), dua dengan lingkaran
aromatik (fenilalanin dan triptofan), dan satu yang mengandung sulfur (metionin).
Golongan Asam Amino Mempunyai Gugus Polar Tidak Bermuatan
Gugus R dari asam amino polar lebih larut dalam air, atau lebih hidrofilik,
dibandingkan dengan asam amino nonpolar, karena golongan ini mengandung gugus
fungsionil yang membentuk ikatan hidrogen dengan air. Golongan ini meliputi glisin,
serin, treonin, sistein, tirosin, asparagin, dan glutamin.
Golongan Asam Amino yang Mempunyai Gugus R yang Bermuatan Negatif (Asam)
Golongan asam amino ini mengandung gugus R yang bermuatan total negatif pada
pH 7,0. Asam amino ini meliputi asam aspartat dan asam glutamat, yang masing-masing
memiliki tambahan gugus karboksil.
Golongan Asam Amino yang Mempunyai Gugus R Bermuatan Positif (Basa)
Golongan asam amino ini mempunyai gugus R dengan muatan total positif pada pH
7,0. Asam amino ini meliputi lisin, arginin, dan histidin.
V. ALAT DAN BAHAN :
Bahan : Alat :
- Larutan Protein (Putih Telur) -Gelas Kimia
- Larutan Protein (Kuning Telur) -Gelas Ukur
- Larutan CuSO4 0,01 M -Labu Ukur
- Larutan NaOH 0,1 M -Pipet Tetes
- Aquades
VI. PROSEDUR PERCOBAAN :
Uji Biuret
Tambahkan 1 ml NaOH 2,5 N ke dalam 3 ml larutan protein dan aduk. Tambahkan
setetes CuSO4 0,01 M. Aduk, jika tidak timbul warna, tambahkan lagi setetes atau 2
tetes CuSO4.
6. `
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I || REAKSI UJI PROTEIN 5
[ 5 September 2014 ]
VII. HASIL PENGAMATAN :
NAMA BAHAN HASIL PENGAMATAN
Kuning Telur 1% 3 ml lart. Kuning telur 1% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Kuning Telur 2% 3 ml lart. Kuning telur 2% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Kuning Telur 3% 3 ml lart. Kuning telur 3% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Kuning Telur 4% 3 ml lart. Kuning telur 4% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Kuning Telur 5% 3 ml lart. Kuning telur 5% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Putih Telur 1% 3 ml lart. Putih telur 1% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Putih Telur 2% 3 ml lart. Putih telur 2% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Putih Telur 3% 3 ml lart. Putih telur 3% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Putih Telur 4% 3 ml lart. Putih telur 4% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Putih Telur 5% 3 ml lart. Putih telur 5% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
7. `
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I || REAKSI UJI PROTEIN 6
Ikan Giling 1% 3 ml lart. Ikan giling 1% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Ikan Giling 2% 3 ml lart. Ikan giling 2% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Ikan Giling 3% 3 ml lart. Ikan giling 3% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Ikan Giling 4% 3 ml lart. Ikan giling 4% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
Ikan Giling 5% 3 ml lart. Ikan giling 5% + NaOH 0,1M 1 ml ( bening)
→Lart.bening + CuSO4 0,01 N (bening)→ larutan ungu
[ 5 September 2014 ]
VIII. MEKANISME REAKSI
IX. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, yang dilakukan adalah pengujian protein dengan menggunakan
reagen biuret. Reagen biuret ini digunakan untuk menguji adanya ikatan peptida pada
sampel yang diuji. Protein tersusun dari berbagai asam amino yang terikat satu sama lain
antara satu ujung atom C karbonil dengan satu atom N pada pangkal asam amino yang
lainnya. Sampel protein yang kami gunakan dalam percobaan ini adalah larutan kuning
8. `
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I || REAKSI UJI PROTEIN 7
telur 1%-5%, larutan putih telur 1%-5%, dan larutan ikan giling dengan persentase yang
sama, 1%-5%. Uji ini menggunakan larutan NaOH dan CuSO4 sebagai reagen. Adanya
ikatan peptida (reaksi positif) ditunjukkan dengan perubahan warna larutan yang semula
bening menjadi warna ungu. Warna ungu ini berasal dari terbentuknya kompleks akibat
terikatnya asam amino yang satu dengan asam amino yang lain oleh Cu2+.
Reaksi positif terjadi pada semua sampel yang kami gunakan. Warna yang terlihat
semakin pekat dari konsentrasi 1% sampai 5%. Kepekatan warna ungu pada ikan giling
lebih pekat dibandingkan putih telur dan yang terakhir adalah kuning telur. Berarti, kadar
protein ikan giling lebih besar dibandingkan dengan putih telur, dan yang paling sedikit
adalah kadar protein pada kuning telur.
[ 5 September 2014 ]
X. KESIMPULAN
1. Reaksi positif uji biuret ditandai dengan terbentuknya kompleks ungu.
2. Warna ungu yang tampak setelah sampel direaksikan dengan NaOH dan
CuSO4 mengindikasikan adanya ikatan peptida pada larutan tersebut. Artinya,
sampel yang digunakan positif mengandung protein.
2. Terjadinya degradasi warna pada sampel menunjukkan semakin besar
konsentrasi larutan sampel, maka kandungan proteinnya semakin tinggi.
3. Kadar protein yang paling tinggi hingga ke rendah berturut-turut adalah ikan
giling, putih telur, dan kuning telur.
XI. DAFTAR PUSTAKA
- Arbianto, Purwo.1993. Biokimia Konsep-Konsep Dasar. Bandung : ITB.
- Lehninger.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga.
- Pudjiadi, Anna.1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI.
-Anonim. 2013. Jenis-jenis Protein. (online) (http://wikivitamin.com/jenis-protein/).
Diakses 08 September 2014.