SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
TUGAS MATA KULIAH 
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 
TEORI HUMANISTIK 
Disusun oleh : 
1. Nia Oktaria (06121010017) 
2. Pujiati (06121010018) 
3. Citra Purnama Sitta (06121010019) 
4. Ranny Rolinda Rusman (06121010020) 
5. Binti Uswatin (06121010021) 
Dosen Pembimbing : Dra.Walamma Ishak 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 
2013
ii 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan 
rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penyusun dapat menyelesaikan 
makalah yang berjudul “TEORI BELAJAR HUMANISTIK” . 
Penyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah 
Belajar dan Pembelajaran. 
Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih 
terdapat banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-kekurangan 
tersebut terutama disebabkan karena kelemahan dan keterbatasan 
pengetahuan serta kemampuan penulis. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari 
berbagai pihak untuk memberikan kritik dan saran yang konstruktif maka 
kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperkecil. Namun dalam penulisan 
makalah ini ada sepercik harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita 
semua, serta diridlai oleh Allah SWT aamiin. 
Indralaya, September 2013 
Penulis
1 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii 
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii 
BAB 1................................................................................................................... 2 
PENDAHULUAN ................................................................................................. 2 
1.1 Latar belakang.............................................................................................. 2 
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 3 
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3 
BAB 2................................................................................................................... 4 
PEMBAHASAN.................................................................................................... 4 
2.1 Pengertian Teori Belajar Humanistik. ............................................................. 4 
2.2 Tokoh-Tokoh Teori Humanistik .................................................................... 5 
2.2.1 Carl Rogers............................................................................................ 5 
2.2.2 Arthur W. Combs ................................................................................... 6 
2.2.3 Abraham Harold..................................................................................... 7 
2.3 Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik ........................................................ 8 
2.4 Aplikasi Teori Belajar Humanistik .................................................................. 9 
2.5 Implikasi Teori Belajar Humanistik .............................................................. 11 
BAB 3................................................................................................................. 13 
PENUTUP .......................................................................................................... 13 
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 13 
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14
2 
BAB 1 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar belakang 
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar 
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. 
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, 
seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku ketrampilan, 
kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi 
belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi 
yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu 
tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa. 
Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istillah yang memiliki 
keterkaitan yang sanngat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar 
bisa diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi 
individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 
Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri 
peserta didik. Belajar dan pembelajaran berhubungan sangat erat karena 
pembelajaran merupakan suatu proses yang digunakan dalam belajar. Belajar dan 
pembelajaran juga terjadi secara bersama-sama dan beriringan. Pembelajaran 
merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai 
kondisi yang diarahkan pada tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan 
pendidikan. 
Untuk membantu terselenggaranya suatu proses pembelajaran di kelas 
yang baik, diperlukan adanya suatu teori belajar. Penggunaan teori belajar yang 
salah akan mengakibatkan terjadinya hambatan dalam proses pembelajaran. 
Penerapan teori belajar di kelas membutuhkan pemahaman yag mendalam
terhadap teori tersebut dan rasa senang untuk menggunakan dan 
mengembangknnya secara tepat guna dengan kondisi di Indonesia. 
Dalam suatu pembelajaran juga perlu didukung oleh adanya suatu teori 
dan belajar, secara umum teori belajar di kelompokan dalam empat kelompok atau 
aliran meliputi: (1) Teori Belajar Behavioristik (2) Teori Belajar Kognitif (3) 
Teori Belajar Humanistik (4) Teori Belajar Sibernik. 
Untuk memahami lebih lanjut maka dalam makalah ini akan membahas mengenai 
Teori Belajar Humanistik. 
3 
1.2 Rumusan masalah 
1. Apa Pengertian Teori Belajar Humanistik? 
2. Siapa sajakah tokoh Teori Belajar Humanistik? 
3. Apa Saja Prinsip Dalam Teori Belajar Humanistik? 
4. Materi pembelajaran yang bagaimanakah yang sesuai dengan teori 
humanistik ini? 
5. Apa Implikasi Teori Belajar Humanistik? 
1.3 Tujuan 
1. Mengetahui pengertian teori belajar humanistik. 
2. Mengetahui siapa saja tokoh-tokoh ahli teori humanistik. 
3. Mengetahui Prinsip dalam Teori Belajar Humanistik 
4. Mengetahui Materi pembelajaran yang bagaimanakah yang sesuai dengan 
teori humanistik ini 
5. Mengetahui implikasi dan penerapannya dalam pembelajaran di masa kini.
4 
BAB 2 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Teori Belajar Humanistik. 
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara 
pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari 
proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang 
pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata 
lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal 
dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia 
keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan 
manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai. 
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar 
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya 
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan 
sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut 
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. 
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk 
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk 
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam 
mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. 
Menurut hemat kami, Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam 
pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta 
peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
5 
2.2 Tokoh-Tokoh Teori Humanistik 
2.2.1 Carl Rogers 
Carl R. Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme proses 
belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka 
berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak 
ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu, 
menurut teori belajar humanisme bahwa motifasi belajar harus bersumber pada 
diri peserta didik. 
Roger membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar yang bermakna dan 
(2) belajar yang tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses 
pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar 
yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek 
pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik. 
Bagaimana proses belajar dapat terjadi menurut teori belajar humanisme?. 
Orang belajar karena ingin mengetahui dunianya. Individu memilih sesuatu untuk 
dipelajari, mengusahakan proses belajar dengan caranya sendiri, dan menilainya 
sendiri tentang apakah proses belajarnya berhasil. 
Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar siswa menurut 
pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam : 
(1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif 
terhadap belajar, (2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan 
memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar, (3) membantu siswa untuk 
memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan pendorong 
belajar, (4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan (5) menerima 
pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana adanya.
6 
2.2.2 Arthur W. Combs 
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa 
memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan 
mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi 
karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan 
penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain 
hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak 
akan memberikan kepuasan baginya. Untuk itu guru harus memahami perilaku 
siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila 
ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau 
pandangan siswa yang ada. 
Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs 
berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa 
siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana 
mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang 
penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi 
pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan 
kehidupannya. 
Tujuan pendidikan humanistik menurut Combs (dalam Ridlowi, 2009) : 
1. menerima kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa serta menciptakan 
pengalaman dan program untuk perkembangan keunikan potensi siswa 
2. memudahkan aktualisasi diri siswa dan perasaan diri mampu 
3. memperkuat perolehan ketrampilan dasar 
(akademik,pribadi,antarpribadi,komunikasi dan ekonomi) 
4. memutuskan pendidikan secara pribadi dan penerapannya 
5. mengenal pentingnya perasaan manusia, niali dan persepsi dalam proses 
pendidikan
7 
6. mengembangkan suasana belajar yang menantang dan dapat dimengerti, 
mendukung, menyenangkan, serta bebas dari ancaman 
7. mengembangkan siswa masalah ketulusan, respek dan menghargai orang 
lain, dan terampil dalam menyelesaiakan konflik. 
Combs memberikan lukisan persepsi diri dalam dunia seseorang seperti 
dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu.. Lingkaran kecil (1) 
adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi 
dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang 
pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit 
hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan. 
2.2.3 Abraham Harold 
Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 
1 April 1908. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orangtua 
yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai 
anak yang kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan 
bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam lingkungan yang 
mayoritas dihuni oleh non Yahudi. 
Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia tumbuh di 
perpustakaan diantara buku-buku. Ia awalnya berkuliah umum, namun pada 
akhirnya, ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas 
Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, ia menikah dengan sepupunya yang bernama 
Bertha pada bulan Desember 1928 dan bertemu dengan mentor utamanya yaitu 
Profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 
1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di 
Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia 
bertemu dengan mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal 
dari Sigmund Freud.
Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn 
College. Di New York, ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth 
Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog, 
yang ia kagumi secara profesional maupun personal. Kedua orang inilah yang 
kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia. 
Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar 
tahun 1950 hingga 1960-an. Ia menghabiskan masa pensiunnya di California, 
sampai akhirnya ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970. 
Kemudian ia dianugerahkan gelar Humanist of the Year oleh Asosiasi Humanis 
Amerika pada tahun 1967. 
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada 
dua hal, yaitu : (a) suatu usaha yang positif untuk berkembang; dan (b) kekuatan 
untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan 
8 
(needs) manusia menjadi lima hierarki, yaitu: 
(1) kebutuhan fisiologis, 
(2) kebutuhan keamanan dan keselamatan, 
(3) kebutuhan sosial, 
(4) kebutuhan penghargaan, dan 
(5) kebutuhan aktualisasi diri. 
2.3 Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik 
Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik: 
1. Manusia mempunyai belajar alami 
2. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid 
mempuyai relevansi dengan maksud tertentu 
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila 
9 
ancaman itu kecil 
5. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh 
cara. 
6. Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya 
7. Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar 
8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang 
mendalam 
9. Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan 
untuk mawas diri 
10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar 
Roger sebagai ahli dari teori belajar humanisme mengemukakan beberapa 
prinsip belajar yang penting yaitu: (1). Manusia itu memiliki keinginan alamiah 
untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan 
yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru, (2). 
Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan 
kebutuhan siswa, (3) belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman 
dari luar, (4) belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara 
pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri, (5) 
belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran 
maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama, dan (6) kebebasan, kreatifitas, 
dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang 
lain tidak begitu penting. 
2.4 Aplikasi Teori Belajar Humanistik 
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama 
proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru 
dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa 
sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam
kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan 
mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. 
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses 
pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , 
mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri 
yang bersifat negatif. 
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. 
Adapun proses yang umumnya dilalui adalah : 
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas 
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat 
10 
jelas , jujur dan positif. 
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk 
belajar atas inisiatif sendiri 
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses 
pembelajaran secara mandiri 
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih 
pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung 
resiko dari perilaku yang ditunjukkan. 
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran 
siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk 
bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya. 
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya 
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa 
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan. 
Keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam 
belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. 
Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh 
pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab
tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau 
etika yang berlaku. 
11 
2.5 Implikasi Teori Belajar Humanistik 
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator. 
Berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai 
kualitas fasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa 
(petunjuk): 
a) Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, 
situasi kelompok, atau pengalaman kelas 
b) Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan 
perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum. 
c) Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk 
melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan 
pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi. 
d) Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang 
paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan 
mereka. 
e) Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk 
dapat dimanfaatkan oleh kelompok. 
f) Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan 
menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba 
untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi 
kelompok 
g) Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat 
berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota
kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti 
siswa yang lain. 
h) Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan 
juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai 
suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa 
i) Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan 
adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar 
j) Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk 
menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri. 
12 
Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah : 
1. Merespon perasaan siswa 
2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah 
dirancang 
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa 
4. Menghargai siswa 
5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan 
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan 
kebutuhan segera dari siswa) 
7. Tersenyum pada siswa
13 
BAB 3 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Demikian yang dapat kami berikan kepada sahabat-sahabat mahasiswa, dapat 
kami berikan sedikit kesimpulan awal, bahwa: 
1. Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang 
mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik 
mampu mengembangkan potensi dirinya 
2. Tokoh dalam teori ini adalah C. Roger dan Arthur Comb. 
3. Aplikasi dalam teori ini, Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, 
berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya 
sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain 
atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku. Serta 
guru hanya sebagai fasilitator. 
4. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah : 
1. Merespon perasaan siswa 
2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang 
sudah dirancang 
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa 
4. Menghargai siswa 
5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan 
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk 
mementapkan kebutuhan segera dari siswa) 
7. Tersenyum pada siswa
14 
DAFTAR PUSTAKA 
Dakir, Prof.Drs. 1993. Dasar-dasar Psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar. 
Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 
Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. 
Ridlowi, A. 2009. Teori Belajar Humanistik, (Online), (file:///H:/ALL OF 
BELAJAR PEMBELAJARAN/teori humanistik/teori-belajar-humanistik_ 
29ahmd.htm), diakses 4 September 2013 
Soemanto, Wasty. 1998. Psikoloogi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 
Sudrajat, A. 2008. Sekilas tentang Psikologi Humanistik, (Online), 
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/29/psikologi-humanistik/), 
diakses 4 September 2013 
Uno, Hamzah. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Perkembangan.Jakarta: 
Bumi aksara.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
Tuti Lestari
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Irma Puji Lestari
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
sintaroyani
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
Poetra Chebhungsu
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Siti Khoirunika
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
Nur Arifaizal Basri
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
RINISUGIYARTI
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
 

La actualidad más candente (20)

Teori belajar humanisme
Teori belajar humanismeTeori belajar humanisme
Teori belajar humanisme
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
teori etologi
teori etologiteori etologi
teori etologi
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgne
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Kurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara JermanKurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara Jerman
 
Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum Pendidikan
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 

Similar a Makalah teori humanistik

Teori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahTeori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
nurasiyahnabil
 
Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)
Yoshiie Srinita
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
ayulusiyana
 

Similar a Makalah teori humanistik (20)

Teori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahTeori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
 
KB2.pdf
KB2.pdfKB2.pdf
KB2.pdf
 
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeTeori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
filsafat pendidikan
filsafat pendidikanfilsafat pendidikan
filsafat pendidikan
 
Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)
 
Teori Belajar Bruner
Teori Belajar BrunerTeori Belajar Bruner
Teori Belajar Bruner
 
Makalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaran
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan IslamMakalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan Islam
 
Teori humanis
Teori humanisTeori humanis
Teori humanis
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Makalahmpi 160502052026
Makalahmpi 160502052026Makalahmpi 160502052026
Makalahmpi 160502052026
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdfMakalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
 
Teori humanistic
Teori humanisticTeori humanistic
Teori humanistic
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
 
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesPendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
 
Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4
 

Más de Pujiati Puu

Blooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairanBlooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Pujiati Puu
 

Más de Pujiati Puu (20)

Tugas rpp
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
 
Tugas akhir mpk
Tugas akhir mpkTugas akhir mpk
Tugas akhir mpk
 
Ddka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sittaDdka pujiati & citra purnama sitta
Ddka pujiati & citra purnama sitta
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
Hakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannya
 
Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97Peluruhan27 2010 97
Peluruhan27 2010 97
 
Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012Grafik tugas 20des2012
Grafik tugas 20des2012
 
Pujiati 06121010018
Pujiati  06121010018Pujiati  06121010018
Pujiati 06121010018
 
Modul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas iiModul praktikum kimdas ii
Modul praktikum kimdas ii
 
Grafik laju reaksi
Grafik laju reaksiGrafik laju reaksi
Grafik laju reaksi
 
Bahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaBahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahaya
 
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialBab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
 
Evo s jurnal
Evo s jurnalEvo s jurnal
Evo s jurnal
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Soal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibridSoal persilangan dihibrid
Soal persilangan dihibrid
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairanBlooming eceng gondok di daerah perairan
Blooming eceng gondok di daerah perairan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Último (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Makalah teori humanistik

  • 1. TUGAS MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI HUMANISTIK Disusun oleh : 1. Nia Oktaria (06121010017) 2. Pujiati (06121010018) 3. Citra Purnama Sitta (06121010019) 4. Ranny Rolinda Rusman (06121010020) 5. Binti Uswatin (06121010021) Dosen Pembimbing : Dra.Walamma Ishak PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI BELAJAR HUMANISTIK” . Penyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-kekurangan tersebut terutama disebabkan karena kelemahan dan keterbatasan pengetahuan serta kemampuan penulis. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan kritik dan saran yang konstruktif maka kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperkecil. Namun dalam penulisan makalah ini ada sepercik harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta diridlai oleh Allah SWT aamiin. Indralaya, September 2013 Penulis
  • 3. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................ iii BAB 1................................................................................................................... 2 PENDAHULUAN ................................................................................................. 2 1.1 Latar belakang.............................................................................................. 2 1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 3 1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3 BAB 2................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN.................................................................................................... 4 2.1 Pengertian Teori Belajar Humanistik. ............................................................. 4 2.2 Tokoh-Tokoh Teori Humanistik .................................................................... 5 2.2.1 Carl Rogers............................................................................................ 5 2.2.2 Arthur W. Combs ................................................................................... 6 2.2.3 Abraham Harold..................................................................................... 7 2.3 Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik ........................................................ 8 2.4 Aplikasi Teori Belajar Humanistik .................................................................. 9 2.5 Implikasi Teori Belajar Humanistik .............................................................. 11 BAB 3................................................................................................................. 13 PENUTUP .......................................................................................................... 13 3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14
  • 4. 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa. Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istillah yang memiliki keterkaitan yang sanngat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar bisa diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri peserta didik. Belajar dan pembelajaran berhubungan sangat erat karena pembelajaran merupakan suatu proses yang digunakan dalam belajar. Belajar dan pembelajaran juga terjadi secara bersama-sama dan beriringan. Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan pada tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan pendidikan. Untuk membantu terselenggaranya suatu proses pembelajaran di kelas yang baik, diperlukan adanya suatu teori belajar. Penggunaan teori belajar yang salah akan mengakibatkan terjadinya hambatan dalam proses pembelajaran. Penerapan teori belajar di kelas membutuhkan pemahaman yag mendalam
  • 5. terhadap teori tersebut dan rasa senang untuk menggunakan dan mengembangknnya secara tepat guna dengan kondisi di Indonesia. Dalam suatu pembelajaran juga perlu didukung oleh adanya suatu teori dan belajar, secara umum teori belajar di kelompokan dalam empat kelompok atau aliran meliputi: (1) Teori Belajar Behavioristik (2) Teori Belajar Kognitif (3) Teori Belajar Humanistik (4) Teori Belajar Sibernik. Untuk memahami lebih lanjut maka dalam makalah ini akan membahas mengenai Teori Belajar Humanistik. 3 1.2 Rumusan masalah 1. Apa Pengertian Teori Belajar Humanistik? 2. Siapa sajakah tokoh Teori Belajar Humanistik? 3. Apa Saja Prinsip Dalam Teori Belajar Humanistik? 4. Materi pembelajaran yang bagaimanakah yang sesuai dengan teori humanistik ini? 5. Apa Implikasi Teori Belajar Humanistik? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian teori belajar humanistik. 2. Mengetahui siapa saja tokoh-tokoh ahli teori humanistik. 3. Mengetahui Prinsip dalam Teori Belajar Humanistik 4. Mengetahui Materi pembelajaran yang bagaimanakah yang sesuai dengan teori humanistik ini 5. Mengetahui implikasi dan penerapannya dalam pembelajaran di masa kini.
  • 6. 4 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Teori Belajar Humanistik. Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai. Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Menurut hemat kami, Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
  • 7. 5 2.2 Tokoh-Tokoh Teori Humanistik 2.2.1 Carl Rogers Carl R. Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme proses belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar humanisme bahwa motifasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik. Roger membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar yang bermakna dan (2) belajar yang tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik. Bagaimana proses belajar dapat terjadi menurut teori belajar humanisme?. Orang belajar karena ingin mengetahui dunianya. Individu memilih sesuatu untuk dipelajari, mengusahakan proses belajar dengan caranya sendiri, dan menilainya sendiri tentang apakah proses belajarnya berhasil. Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar siswa menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam : (1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif terhadap belajar, (2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar, (3) membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan pendorong belajar, (4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan (5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana adanya.
  • 8. 6 2.2.2 Arthur W. Combs Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya. Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya. Tujuan pendidikan humanistik menurut Combs (dalam Ridlowi, 2009) : 1. menerima kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa serta menciptakan pengalaman dan program untuk perkembangan keunikan potensi siswa 2. memudahkan aktualisasi diri siswa dan perasaan diri mampu 3. memperkuat perolehan ketrampilan dasar (akademik,pribadi,antarpribadi,komunikasi dan ekonomi) 4. memutuskan pendidikan secara pribadi dan penerapannya 5. mengenal pentingnya perasaan manusia, niali dan persepsi dalam proses pendidikan
  • 9. 7 6. mengembangkan suasana belajar yang menantang dan dapat dimengerti, mendukung, menyenangkan, serta bebas dari ancaman 7. mengembangkan siswa masalah ketulusan, respek dan menghargai orang lain, dan terampil dalam menyelesaiakan konflik. Combs memberikan lukisan persepsi diri dalam dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu.. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan. 2.2.3 Abraham Harold Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 1 April 1908. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orangtua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak yang kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam lingkungan yang mayoritas dihuni oleh non Yahudi. Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia tumbuh di perpustakaan diantara buku-buku. Ia awalnya berkuliah umum, namun pada akhirnya, ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, ia menikah dengan sepupunya yang bernama Bertha pada bulan Desember 1928 dan bertemu dengan mentor utamanya yaitu Profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia bertemu dengan mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal dari Sigmund Freud.
  • 10. Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Di New York, ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog, yang ia kagumi secara profesional maupun personal. Kedua orang inilah yang kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia. Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Ia menghabiskan masa pensiunnya di California, sampai akhirnya ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970. Kemudian ia dianugerahkan gelar Humanist of the Year oleh Asosiasi Humanis Amerika pada tahun 1967. Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal, yaitu : (a) suatu usaha yang positif untuk berkembang; dan (b) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan 8 (needs) manusia menjadi lima hierarki, yaitu: (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan keamanan dan keselamatan, (3) kebutuhan sosial, (4) kebutuhan penghargaan, dan (5) kebutuhan aktualisasi diri. 2.3 Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik: 1. Manusia mempunyai belajar alami 2. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu 3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
  • 11. 4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila 9 ancaman itu kecil 5. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh cara. 6. Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya 7. Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar 8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam 9. Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri 10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar Roger sebagai ahli dari teori belajar humanisme mengemukakan beberapa prinsip belajar yang penting yaitu: (1). Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru, (2). Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan siswa, (3) belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar, (4) belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri, (5) belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama, dan (6) kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting. 2.4 Aplikasi Teori Belajar Humanistik Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam
  • 12. kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah : 1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas 2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat 10 jelas , jujur dan positif. 3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri 4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri 5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan. 6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya. 7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya 8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan. Keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab
  • 13. tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku. 11 2.5 Implikasi Teori Belajar Humanistik Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator. Berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas fasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa (petunjuk): a) Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas b) Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum. c) Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi. d) Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka. e) Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok. f) Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok g) Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota
  • 14. kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain. h) Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa i) Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar j) Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri. 12 Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah : 1. Merespon perasaan siswa 2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang 3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa 4. Menghargai siswa 5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan 6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan kebutuhan segera dari siswa) 7. Tersenyum pada siswa
  • 15. 13 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Demikian yang dapat kami berikan kepada sahabat-sahabat mahasiswa, dapat kami berikan sedikit kesimpulan awal, bahwa: 1. Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya 2. Tokoh dalam teori ini adalah C. Roger dan Arthur Comb. 3. Aplikasi dalam teori ini, Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku. Serta guru hanya sebagai fasilitator. 4. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah : 1. Merespon perasaan siswa 2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang 3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa 4. Menghargai siswa 5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan 6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan kebutuhan segera dari siswa) 7. Tersenyum pada siswa
  • 16. 14 DAFTAR PUSTAKA Dakir, Prof.Drs. 1993. Dasar-dasar Psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar. Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Ridlowi, A. 2009. Teori Belajar Humanistik, (Online), (file:///H:/ALL OF BELAJAR PEMBELAJARAN/teori humanistik/teori-belajar-humanistik_ 29ahmd.htm), diakses 4 September 2013 Soemanto, Wasty. 1998. Psikoloogi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudrajat, A. 2008. Sekilas tentang Psikologi Humanistik, (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/29/psikologi-humanistik/), diakses 4 September 2013 Uno, Hamzah. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Perkembangan.Jakarta: Bumi aksara.