1. DEMOKRASI
DI INDONESIA
Created By :
Olive Alexander Ambardhy
Prastyo Bayu Nugroho
Raden Roro Yanuar Dian Pratiwi
Ridwan Pambudi
Rizka Agustina Rachma
4. Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berkeTuhanan
Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang
mempersatukan Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
5. Demokrasi Pancasila adalahpaham demokrasi yang bersunber kepada
kepribadian dan falsafahhidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya
seperti dalamketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945.
6. Dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila menurut Notohamidjojo
mengandung beberapaaspek, yaitu :
1. Aspek Formal
2. Aspek Material
3. Aspek Nornatif
4. Aspek Optatif
5. Aspek Organisasi
6.Aspek Kejiwaan
7. Mempersoalkan proses dan cara rakyatmenunjuk wakil-wakilnya dalam
badan perwakilan rakyat dan pemerintahan serta bagaimanamengatur
permusyawaratanwakil-wakilrakyat secarabebas, terbukadan jujur
untuk mencapai konsensus bersama.
8. Mengemukakangambaran manusia dan mengakui harkatdan martabat
manusia dan menjamin terwujudnya masyarakat manusia sesuai dengan
gambaran,harkat dan martabat tersebut.
13. Prinsip-prinsip Demokrasi Universal dikaitkandengan prinsip-prinsip
Demokrasi Pancasila,secara normatif dapat kita simak sebagaiberikut:
DEMOKRASI UNIVERSAL DEMOKRASI PANCASILA
1. Keterlibatan warga negara dalam
pembuatan keputusan publik.
2. Tingkat persamaan tertentu
diantara warga negara.
3. Tingkat kebebasan atau
kemerdekaan tertentu yang diakui
dan dipakai oleh para warga negara.
4. Suatu sistem perwakilan.
5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan
mayoritas.
1. Persamaan bagi seluruh warga
Indonesia.
2. Keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
3. Pelaksanaan kebebasan yang
bertanggung jawab secara moral
kepadaTuhanYang Maha Esa, diri
sendiri dan orang lain.
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan
musyawarah dan mufakat.
6. Mengutamakan persatuan nasional
dan kekeluargaan.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-
cita nasional.
14. PelaksanaanDemokrasi di Indonesia :
1. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Orde Lama.
2. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Orde Baru.
3. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Reformasi.
15. Pada masa Orde Lama Indonesia menggunakanDemokrasiTerpimpin
sebagaipedoman atau falsafahhidup bangsa Indonesia, dimulai sejak
tanggal5 Juli 1959 – 11 Maret 1966.
a. Landasan Demokrasi Terpimpin
b. Pengertian Demokrasi Terpimpin
c. Ciri-Ciri Umum Demokrasi Terpimpin
d. Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
e. Penyelewengan Pada Masa Orde Lama
16. 1. Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
2.Tap MPRS/1968 yangkemudian dicabut denganTap MPRS No.
XXXVII/MPRS/1968tentangpedoman pelaksanaan kerakyatan yang
dipimpinoleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
18. 1. Ada rasa gotong royong
2. Tidak mencari kemenangan atas golongan lain
3. Tidak mencari alasan untuk melaksanakan
amanat penderitaan rakyat
4. Melarang propaganda anti nasakom
20. 1. Tap MPR No. III/MPRS/1963 tentang pengangkatan
Soekarno sebagai presiden seumur hidup
2. Pembubaran DPR hasil pemilu tahun 1955 oleh presiden
3. Pengangkatan ketua DPRGR/MPRS menjadi menteri negara
oleh presiden
4. Lebih mengutamakan terpimpinya daripada hikmah negara
oleh presiden
5. Pembentukan MPRS dan DPRGR tanpa pemilu
6. Menafsirkan pancasila terpisah dalam kesatuan bulat dan
utuh
7. Konnsep pancasila berubah menjadi konsep Nasakom
8. Bergesernya makna demokrasi terrpimpin
21. Pada masa Orde Baru Deorasi di Indonesia, dimulai 11 Maret 1966
sampai dengan 21 Maret 1998
a. Landasan Demokrasi
b. Pengertian Demokrasi
c. Ciri-Ciri Umum Demokrasi
d. Pelaksanaan Demokrasi
e. Penyelewengan Kebijakan Pemerintah
f. Penyelewengan Pada Masa Orde Baru
22. 1. Supersemar 11 Maret 1996
2. Tap MPRS No. XXXVII/MPRS/1968
3. Diperkuat dengan Tap MPRS No. 1/MPR/1973, tap MPRNo.
1/MPR 1978, Tap MPR No. 1/MPR/ 1983 tentang peraturan
tata tertib MPR
23. Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang dijiwai/ diliputi oleh nilai-
nilai pancasila,dimana sebagai intinya adalah sila ke empat yaitu
“kerakyatan yang dipimpinoleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratanperwakilan
24. 1. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat
2. Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat
3. Tidak memaksakan kehendak orang lain
4. Selalu diliputi semangat kekeluargaan
5. Adanya rasa tanggung jawab dalam
menghasilkan musyawarah
6. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani
7. Hasil kep[utusan harus dipertanggungjawabkan
secara moral pada Tuhan YME berdasar nilai
kebenaran dan keadilan
25. 1. Belum sesuai dengan jiwa dan ciri umum.
Presiden masih dominan dalan suprastruktur dan
infrastruktur.
2. Masa ini kepemimpinan nasional berjalan
dengan baik, tapi dalam perlembanganya
mengalami perubahan ke arah otoriter
3. Pemerintah tidak tanggap terhadap
kesejahteraan rakyat, sehingga menimbulkan
ketidak puasan
4. Banyak terjadi manipulasi politik dan KKn
yang telah membudaya, yang menyebabkan
krisis berkepanjangan.
26. 1. Dalam penyusunan keanggotaan DPR peran
pemerintah sangat besar
2. Para calon legislatif dari tiga kontestan
cenderungan mempertahankan orang yang loyal
3. Kekuasaan eksekutif lebih dominan
4. Surat kabar dibredel tanpa melalui keputusan
pengadilan
5. Tindakan cekal pada para tokoh kritis dan
mantan pejabat yang akan meluruskan konstitusi.
27. 1. Banyak manipulasi politik
2. Supremasi hukum hanya menjadi
slogan
3. Terjadi KKN hampir diseluruh
lembaga negara.
4. Kebebasan berpendapat dibatasi
5. Hubungan pusat dan daerah
cenderung menganut sentralisasi.
28. Pelaksanaan demokrasi pada masa atau era
reformasi :
a. Landasan
b. Pengertian Deomokrasi Pancasila di era Reformasi
c. Ciri Umum Demokrasi Pancasila di Era Reformasi
d. Pelaksanaan Demokrasi Pancasila di Era Reformasi
31. Merupakan demokrasi yang harus menyatu
atau dijiwai oleh sila Pancasila. Demokrasi
yang berkeTuhanan Yang Maha Esa,
Demokrasi yang Berperikemanusiaan Yang
Adil dan Beradab yang memperkokoh
Persatuan Indonesia dan Demokrasi yang
mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Karena itu, Demokrasi
Pancasila tidak hanya merupakan Demokrasi
Politik tetapi juga Demokrasi Ekonomi dan
Sosial sesuai dengan pasal 27, 28, 29, 30, 31,
33, dan 34 UUD 1945.
32. Merupakan bentuk atau cara pengambilan
keputusan yang lazim disebut Demokrasi Politik
tercermin dari sila ke-4 Pancasila.
33. 1. Menekankan penegakan kedaulatan rakyat
dengan memberdayakan pengawasan sebagai
lembaga negara, lembaga politik dan lembaga
kemasyarakatan.
2. Pembagian secara tegas wewenang dan
kekuasaan antara eksekutif, legislatif dan
yudikatif.
3. Penghormatan kepada keberagaman asas, ciri,
aspirasi dan program partai politik dan multi
partai.
34. Karena kegagalan pemerintah orde baru dalam
mewujudkan Negara Demokrasi Pancasila adanya
Reformasi Total di segala kehidupan Bangsa
Indonesia untuk menuju masyarakat madani, yaitu
menegakkan kembali kewibawaan negara dan
pemerintah serta kedaulatan rakyat maka
diselenggarakan sidang istimewa MPR tahun 1998,
pemilu 1999 sidang umum MPR 1999 dan sidang
tahunan MPR th 2001, 2002 dan 2003.
35. Pelaksanaan dan penerapan demokrasi Pancasila Era
Reformasi (10 Pilar Demokrasi Pancasila) :
1. Demokrasi Pancasila Yang BerkeTuhanan Maha Esa.
2. Demokrasi Pancasila yang menunjang Hak Asasi Manusia.
3. Demokrasi Pancasila yang mengutamakan Kedaulatan Rakyat
4. Demokrasi Pancasila yang didukung oleh Kecerdasan Warga
Negara.
5. Demokrasi Pancasila yang menerapkan pembagian kekuasaan.
6. Demokrasi Pancasila yang menjamin otonomi daerah.
7. Demokrasi Pancasila yang menerapkan konsep negara hukum.
8. Demokrasi Pancasila menjunjung peradilan yang merdeka dan
tidak memihak.
9. Demokrasi Pancasila mengusahakan kesejahteraan rakyat.
10. Demokrasi Pancasila berkeadilan sosial.