Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan seperti oksigen, suhu, penyakit, salinitas, amonia, umur, keturunan, dan seks. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nafsu makan ikan dan mengurangi pertumbuhannya.
2. Makanan adalah asupan yang diberikan kepada Ikan yang dipelihara atau
dibudidayakan serta merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan
dan kehidupan Ikan.
Pakan Buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu
berdasarkan pertimbangan pembuatnya. Pembuatan pakan buatan sebaiknya
didasarkan pada pertimbangan kebutuhan nutrisi hewan ternak yang
bersangkutan, sumber dan kualitas bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan
berbagai pertimbangan tersebut, diharapkan dapat dihasilkan pakan ikan
yang memiliki standar mutu tinggi dengan biaya yang murah.
3. pakan
tambahan
• pakan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pakan. Dalam hal ini, ikan
yang dibudidayakan sudah mendapatkan pakan dari alam, tetapi jumlahnya belum
memenuhi kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan yang lebih baik.
contohnya makanan hijau, biji-bijian, makanan hewan dan sisa-sisa produksi
pakan
suplemen
• pakan yang dibuat untuk memenuhi komponen nutrisi tertentu yang tidak bisa atau
minim disediakan oleh pakan alami. Sedangkan pakan utama adalah pakan yang
dibuat untuk menggantikan sebagian besar atau keseluruhan pakan alami. Contohnya
vitamin,pelet dll
pakan
utama
• biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan pada budidaya ikan yang
dilakukan secara intensif. Pakan utama sebaiknya mengandung protein yang banyak.
4. Sebagai Pengobatan yaitu
membantu terciptanya sistem ketahanan
tubuh pada ikan
Sebagai Pembentuk Warna Tubuh
Yaitu Diperkaya dengan pigmen dan
terkandung dalam pakan buatan dan
dimanfaatkan dalam budidaya ikan hias
Sebagai Peningkat Cita Rasa yaitu
Mempengaruhi cita rasa ikan dengan ikan
mengonsumsi, baik pakan buatan
maupun pakan alami
Mempercepat Reproduksi yaitu
membantu mempercepat proses
pematangan gonad sehingga proses
reproduksi bisa dipercepat. Pakan yang
baik akan menunjang kerja organ
tubuh sehingga dapat bekerja lebih
baik, termasuk sistem hormon dan
endokrin
Perbaikan Metabolisme Lemak yaitu
menurunkan tegangan permukaan lemak dan
mengubah bentuk lemak menjadi
bola-bola kecil (micelle). Lemak berbentuk
bola-bola kecil ini relatif larut dalam
air (membentuk emulsi) sehingga mudah
diserap oleh tubuh.
5. • merupakan material organik utama dalam jaringan dan
organ tubuh ikan. Persentase protein di dalam tuhuh ikan
berada pada posisi kedua setelah air, yakni berkisar antara
18-30%. Protein bersama komponen nitrogen lainnya juga
membentuk senyawa-senyawa tertentu, seperti asam
nukleat, enzim, hormon, vitamin, dan lain-lain
Protein
• Lemak dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
lemak sederhana, lemak campuran, dan lemak
turunan.Berdasarkan kejenuhannya, lemak dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lemak jenuh
dan tidak jenuh.
Lemak
• merupakan salah satu komponen sumber energi.
Tampaknya, peranan karbohidrat sebagai sumber energi
bagi ikan belum dapat dipahami sepenuhnya. Ikan
mempunyai kemampuan untuk menggunakan karbohidrat
sebagai sumber energi, akan tetapi juga dapat hidup tanpa
pemberian karbohidrat
Karbohidrat
6. • Vitamin harus selalu didatangkan melalui pakan
sebab tubuh ikan tidak mampu membuatnya
sendiri. !kan yang mengandalkan pakan alami
hampir tidak pernah kekurangan vitamin. Namun,
apabila ikan dibudidayakan secara intensif di
kolam, saluran, dan karamba, di mana pakan alami
yang tersedia sudah tidak mampu memenuhi
kebutuhan ikan, penambahan vitamin sangat
diperlukan.
Vitamin
• merupakan elemen anorganik
yang dibutuhkan oleh ikan dalam
pembentukan jaringan dan
berbagai fungsi metabolisme dan
osmoregulasi
Mineral
7. Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas
dapat berjalan seimbang dan lancar bila
seluruh komponen tersebut ada. Bila salah
satu komponen tidak ada, maka terjadi
ketimpangan dalam urutan makan dan
dimakan tersebut. Agar rantai makanan
dapat terus berjalan, maka jumlah produsen
harus lebih banyak daripada jumlah
konsumen kesatu, konsumen kesatu lebih
banyak daripada konsumen kedua, dan
begitulah seterusnya.
8. Jaring-Jaring Makanan
Pada gambar terlihat bahwa semua aktivitas
makan memakan diakhiri oleh pengurai. Hal ini
menunjukkan peran bakteri pengurai dalam
ekosistem sangatlah penting yang berfungsi
menguraikan dan menghancurkan zat penyusun
tubuh menjadi hara yang selanjutnya zat hara ini
kembali ke tanah. Dengan demikian pengurai
merupakan penghubung antara konsumen dan
produsen. Dengan adanya pengurai, akan
menjamin ketersediaan zat hara sehingga
kebutuhan tumbuhan akan zat hara tetap
terpenuhi.
Apabila tumbuhan hidup subur, berarti
tumbuhan tersebut menjamin ketersediaan
makanan bagi herbivora. Meningkatnya
herbivora menjamin ketersediaan makanan bagi
karnivora. Dengan demikian dapatlah
disimpulkan bahwa antara komponen dalam
ekosistem yang satu dengan lainnya senantiasa
berinteraksi dan terjadi kesalingtergantungan.
Berdasarkan gambar dan uraian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa dalam suatu ekosistem
terjadi interaksi dan kesalingtergantungan antar
organisme guna kelangsungan hidupnya.
9. Penggerogot
Adalah ikan yang mengambil makanannya dengan cara
menyerang (menggerogoti).
Contoh ikan : ikan nilem ( Osteochilus hasselti)
ika nila (Oreochromis sp.)
ikan mujair (tilapia mossambicus)
Penyaring
Ikan ini mengambil makanan dengan cara menyeser dengan mulutnya yang terbuka. Ikan
ini berenang degan mulut tetap terbuka, sehingga palnkton yang ada disekitarnya akan
tersangkut dan masuk ke dalam rongga mulut. Saat mulut dikatupkan, maka air akan
keluar melalui celah insang, sedangkan pakan yang tersangkut akan tertahan oleh tulang –
tulang tapis insang.
Contoh ikan : ikan lemuru (Sardinella longiceps)
ikan layang (Decapterus russeli)
Penghisap
Ikan yang mendapatkan makanannya dengan cara menghisap sari
makanan dan tubuh ikan atau hewan lain.
Contoh ikan : ikan petromyzon
Belut laut (Simerchelys parasiticus)
10. SUHU
Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Di
samudera, suhu bervariasi secara horizontal sesuai
garis lintang dan juga secara vertikal sesuai dengan
kedalaman. Suhu merupakan salah satu faktor yang
penting dalam mengatur proses kehidupan dan
penyebaran organisme.
Pengaruh suhu terhadap
ikan
Menurut Laevastu dan Hela
(1970), pengaruh suhu
terhadap ikan adalah dalam
proses metabolisme,
seperti pertumbuhan dan
pengambilan makanan,
aktivitas tubuh, seperti
kecepatan renang, serta
dalam rangsangan syaraf
Dampak suhu
terhadap ikan
•a) Suhu dapat mempengaruhi
aktivitas makan ikan peningkatan suhu
•b) Peningkatan aktivitas metabolisme
ikan
•c) Penurunan gas (oksigen) terlarut
•d) Efek pada proses reproduksi ikan
•e) Suhu ekstrim bisa menyebabkan
kematian ikan.
11. Salinitas
Faktor – faktor yang
mempengaruhi
Penguapan yaitu makin besar tingkat penguapan air laut di suatu
wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah
yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu
rendah kadar garamnya.
Curah hujan yaitu makin besar/banyak curah hujan di suatu
wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan
sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas
akan tinggi.
Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut yaitu makin
banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas
laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai
yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.
12. Arus
Arus sangat mempengaruhi penyebaran ikan, hubungan
arus terhadap penyebaran ikan adalah arus mengalihkan
telur-telur dan anak-anak ikan pelagis dan daerah
pemijahan ke daerah pembesaran dan ke tempat
mencari makan. Migrasi ikan-ikan dewasa disebabkan
arus, sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute
alami; tingkah laku ikan dapat disebabkan arus,
khususnya arus pasut, arus secara langsung dapat
mempengaruhi distribusi ikan-ikan dewasa dan secara
tidak langsung mempengaruhi pengelompokan
makanan.
13. Cahaya mempengaruhi ikan pada waktu memijah
dan pada larva. Jumlah cahaya yang tersedia dapat
mempengaruhi waktu kematangan ikan.
Jumlah cahaya juga mempengaruhi daya hidup larva
ikan secara tidak langsung, hal ini diduga berkaitan
dengan jumlah produksi organik yang sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan cahaya. Cahaya juga
mempengaruhi tingkah laku larva.
CAHAYA
14. UPWELLING
upwelling membawa air yang dingin dan
kaya nutrien dari lapisan dalam, yang
mendukung pertumbuhan seaweed dan
blooming phytoplankton dan
Kebanyakan ikan laut dan invertebrata
memproduksi larva mikroskopis yang
melayang-layang di kolom air. Larva-larva
tersebut melayang bersama air untuk
beberapa minggu atau bulan tergantung
spesiesnya. Spesies dewasa yang hidup
di dekat pantai, upwelling dapat
memindahkan larvanya jauh dari habitat
asli,
sehingga mengurangi harapan hidupnya.
15. Kebiasaan
Makan
Euryphagic adalah ikan pemakan
bermacam-macam makanan
Contoh: Ikan sapu-sapu,Ikan
sumatera,Ikan baung(Mystus
nemurus),Ikan sepat(Trichogaster
sp),Ikan pantau(Rasbora
cephalotaenia) dll
Monophagic adalah ikan
pemakan makanannya terdiri
dari satu macam makanan
Contoh : Ikan badut,Ikan
Palmas atau ikan naga,Ikan
tilan (Mastacembalus
maculatus),Ikan teri dll
Stenophagic adalah ikan
pemakan makanan yang
macamnya sedikit atau sempit.
Contoh : Ikan molly,Ikan plati
koral,Ikan beta,Ikan plati
pedang,Ikan guppy dll
16. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah Perubahan
Ukuran Ikan dalam Jangka waktu
tertentu dan dinyatakan dengan
perubahan Panjang, Bobot,
maupun volume.
Ikan bertumbuh terus menerus
sepanjang hidupnya, sehingga
dikatakan bahwa ikan mempunyai
sifat pertumbuhan tak terbatas. Hal
ini berbeda dengan vertebrata lain,
seperti mamalia dan burung yang
memiliki batas Pertumbuhan
Oksigen
Suhu
Penyakit
salinitas
Amonia
Umur
Keturunan
Seks
17. Keturunan Hal yang menyebabkan pertumbuhan tidak
optimal adalah perkawinan sedarah dari ikan terutama
untuk ikan nila dan lele.
Penyakit. Jika ikan terkena penyakit, biasanya nafsu
makan berkurang sehingga pertumbuhan kurang
optimal.
Seks. Ikan yang menuju proses kematangan gonad akan
melambat pertumbuhannya.
Oksigen. Jika perairan kekurangan oksigen, ikan lebih
banyak mengambil oksigen dari luar kolam, sehingga
makanan banyak dihabiskan untuk pergerakan.
Ammonia. Ammonia adalah hasil eksresi dari ikan yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan.
Salinitas. Jika perairan terlalu keruh, maka energi ikan
untuk osmoregulasi manjadi besar, yang otomatis
mengurangi pakan untuk pertumbuhan.
Umur. Pembudidaya ikan yang bergerak di ikan palang
(ikan sortiran sisa panen) sering mengalami hal ini. Ikan-
ikan tua lebih menggunakan makanan untuk merawat
selnya terlebih dahulu sehingga pertumbuhannya lambat.
Suhu. Jika suhu rendah, ikan cendrung tidak nafsu
makan, namun untuk budidaya ikan tropis, faktor suhu
tidak terlalu signifikan