SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 42
Pulau Padang akan Tenggelam
          dalam Waktu 60 tahun
              Mungkinkah??
                          Oleh: Raflis
                    www.raflis.wordpress.com        Tahun
                                                                   Kenaikan Permukaan laut


                                                            4mm/tahun   6 mm/tahun      8 mm/tahun


                                                        1         0.004         0.006          0.008
                                                       10          0.04          0.06           0.08
                                                       20          0.08          0.12           0.16
                                                       30          0.12          0.18           0.24
                                                       40          0.16          0.24           0.32
                                                       50           0.2           0.3            0.4
                                                       60          0.24          0.36           0.48
                                                       70          0.28          0.42           0.56
                                                       80          0.32          0.48           0.64
                                                       90          0.36          0.54           0.72
                                                      100           0.4           0.6            0.8




Disampaikan Pada: Diskusi Panel "Klarifikasi
Kerentanan Lahan Gambut Pulau Padang
Untuk Pengembangan Hutan Tanaman Lestari"
Menara Peninsula Hotel, Jakarta Senin 12 Nov 2012
Dasar Pertemuan ini
                     Menhut

Tuntutan        Tim               Tim Kerentanan
Masyarakat     Mediasi        Lingkungan dan Gambut

                          Amar ke 2 SK 118/Menhut-VI/2012
    Apakah               Pengukuran , Pelaporan dan Verifikasi
                          Kerentanan Lingkungan dan gambut
  Menjawab
   Substansi              Diskusi Panel Klarifikasi Kerentanan Lahan
   Tuntutan              Gambut Pulau Padang untuk Pengembangan
  Masyarakat                        Hutan Tanaman Lestari
     ???
                         Hipotesa Awal Tenggelamnya Sebuah Pulau
Beberapa Masukan yang sudah diberikan,
                              apakah sudah dianalisis?

      Permohonan Persyaratan
      Admin&Teknis (Proptek)
                                                        Mentri Kehutanan
                                                                                      Kelengkapan Administrasi

  Persyaratan Adminsitrasi             Terhadap RTRWP      Dirjen BPK
        Rekomendasi Gubernur
                                       Terhadap RTRWK                                 Konfirmasi Areal
         Rekomendasi Bupati
                                       Terhadap TGHK                                         2
                                                             Baplan
 Analisis Fungsi Kawasan Dishut/BKPH        1
                                                                                                         Dokumen Amdal

                                                                                                         Komisi Amdal
Pembayaran IUPHH                                        Penyusunan Amdal
                                                                                                         Izin Lingkungan

                                                             Baplan           Peta Areal Kerja
                                                                                                              3
                  Mentri Kehutanan
                                                Sekjen
                   SK IUPHHK-HT
                                                                            UU 26 / 2007 dan PP 26/2008

                                                              Aspek Hukum            UU 27/ 2007
      Tindak Pidana Tata Ruang
                                                                                 4
Konteks Pertemuan
 Jika kita berbicara tentang
 dampak bencana kenapa
 yang diundang hanya:
 Kementrian Kehutanan, Pemerintah
                                    Bagaimana dengan :
 Kabupaten, Tim Verifikasi          BNPB, LIPI, Kementrian
 Kerentanan Lingkungan dan          Lingkungan Hidup,
 Gambut, Tim Pemantau Tata Batas,   Kementrian Kelautan,
 Himpunan Ahli Gambut Indonesia,    Bappenas, Ahli Geologi, Ahli
 Himpunan Ilmu Tanah Indonesia,
 DPR RI, Pemerintah Kabupaten,
                                    Hidrologi, Masyarakat
 Pengusaha (APHI, APKI, GAPKI, PT   penerima dampak
 RAPP)


Apakah dalam forum ini debat ilmiah atau
 debat opini (menggiring opini publik?)
Fenomena ini tidak hanya di Pulau Padang
       tapi juga Pulau Lainnya


  P Rupat      P Tebing Tinggi




                                 P Padang

 P Bengkalis




                P Rangsang
  P Bakung
Fenomena Tenggelamnya Pulau
         (Dampak Bencana)

• Mulai Tenggelam jika:
  Tinggi Daratan = Tinggi Permukaan Laut
• Tinggi daratan:
  Mengalami penurunan karena Subsidence
• Tinggi Permukaan laut:
  Mengalami kenaikan karena Pemanasan Global
Dampak Bencana
  (Hipotesa Awal Tenggelamnya Pulau)


• Penurunan relatif daratan terhadap permukaan
  laut sekitar 7 sampai 8 cm/tahun.
• Beda elevasi antara darat dan laut rata rata 5
  meter
• Perkiraan waktu pulau tenggelam 60 - 70
  tahun.

 http://raflis.wordpress.com/2010/12/20/hipotesa-awal-tenggelamnya-sebuah-pulau/
Dampak Pemanasan Global
•   94.000 orang yang tinggal di Pulau Kiribati yang ada di daratan rendah harus memindahkan rumah mereka. Presiden Kiribati,
    Anote Tong telah menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan Selandia Baru yang mengizinkan keluarga Kiribati
    yang terkena dampak ini untuk berimigrasi dan berharap agar negara lain akan bertindak sama. Selandia Baru dan Kiribati
    juga telah menandatangani deklarasi bersama yang akan menyediakan Kiribati US$30 juta dalam pendanaan untuk upaya
    seperti proyek kota yang berkelanjutan.
•   Laporan baru dari pemerintah federal Kanada mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut satu meter dapat memberi
    dampak kepada 220.000 orang yang hidup di area pantai Vancouver. Permukaan air laut telah naik 4 sampai 5 mm setiap
    tahunnya. Laporan juga menyatakan bahwa jika air laut terus naik, maka 4600 hektar lahan pertanian dan 15.000 hektar area
    pemukiman di Kolumbia akan terkena banjir. Lois Jackson, walikota dari Delta, Kolombia, berkata: “Fenomena ini sekarang
    telah terjadi, dan bukan teori lagi.”
•   Setengah dari penduduk kepulauan Torres Strait 18 Australia mengalami banjir dalam dua tahun terakhir sebagai akibat dari
    air pasang yang terus-menerus. Penduduk lokal percaya bahwa peningkatan banjir yang terus-menerus ini disebabkan oleh
    pemanasan global. Dr. Donna Green, seorang ilmuwan di Universitas New South Wales Australia, telah memulai bantuan
    secara pribadi kepada penduduk dengan mengatur lokakarya dan pertemuan untuk membantu mereka beradaptasi
    terhadap pengaruh perubahan iklim. Saat ini ada diskusi tentang berpindah ke area yang lebih tinggi sebagai satu-satunya
    cara melindungi mereka dari naiknya permukaan air laut.
•   Kenaikan permukaan air laut sehubungan dengan perubahan iklim telah mengakibatkan lebih dari 100 keluarga dari Desa
    Satabhaya dan Kanhupur mencari tempat penampungan di pedalaman. Air diperkirakan telah naik paling sedikit 9 meter ke
    arah Desa Kanhupur hanya tahun ini saja dan telah membanjiri rumah-rumah, lahan pertanian, sekolah dasar, dan sumur
    yang digunakan oleh penduduk setempat. Di Satabhaya, sebuah kuil berusia 800 tahun yang berdiri dua kilometer dari laut
    10 tahun yang lalu, sekarang berdiri di atas air pada waktu pasang.
•   Ilmuwan University of Colorado AS mengatakan peningkatan permukaan air laut dunia mencapai satu meter pada 2100 atau
    lebih dari dua kali lipat dibanding perkiraan Badan Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). Pada 2007, IPCC
    menyebut permukaan air laut akan naik antara 0,2 hingga 0,5 meter pada 2011 akibat pemanasan global.
Kenaikan Permukaan Air Laut
• Ahli Klimatolog Laut Dr. Ibnu Sofyan, yang menjadi Peneliti
  pada Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional,
  menjelaskan bahwa di Lombok bagian Utara kenaikan
  permukaan air laut sekitar 6 mm per tahun, sedangkan di
  selatan 4 mm per tahun. pada 2030, tinggi permukaan air
  laut di pantau utara dan selatan Pulau Lombok mencapai
  10,5-24 sentimeter dan akan meningkat menjadi 28-55
  sentimeter pada 2080
• Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Departemen
  Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung mengatakan
  pulau yang akan hilang paling banyak terjadi di Provinsi
  Riau dan Kepulauan Riau. Pemanasan global telah
  mengakibatkan kenaikan air laut. Di Jakarta saja 5 hinga 8
  milimeter tiap tahunnya.
Kenaikan Permukaan air laut
 Ibnu sofyan 4-6 mm/tahun
 Saut Hutagalung 5-8 mm/tahun

0.9                                                                      Kenaikan Permukaan laut
                                                             Tahun 4mm/tahu 6              8
0.8
          4 mm/tanun                                                 n            mm/tahun mm/tahun

          6 mm/tahun                                             1       0.004        0.006    0.008
0.7
                                                                10         0.04        0.06        0.08
0.6
          8 mm/tahun
                                                                20         0.08        0.12        0.16

0.5
                                                                30         0.12        0.18        0.24
                                                                40         0.16        0.24        0.32
0.4
                                                                50          0.2         0.3         0.4

0.3                                                             60         0.24        0.36        0.48
                                                                70         0.28        0.42        0.56
0.2
                                                                80         0.32        0.48        0.64
0.1                                                             90         0.36        0.54        0.72
                                                               100          0.4         0.6         0.8
 0
      1   10   20   30   40   50   60   70   80   90   100
Subsidence
• Belum ada kajian tentang Subsidence di Pulau
  Padang (Amdal 2004 dan 2006 tidak
  menjelaskan dengan baik tentang subsidence)
• Empat tahun pertama diprediksi subsidence
  sebesar 128 cm (Amdal 2004 dan 2006)
• Prediksi kumulatif subsidence Y = 0,612 ln (X)
  + 0,380 (Jika terjadi kebakaran 20%) dan y =
  0,51ln(x) + 0,317 (0% kebakaran) (Kalsim
  2012)
Amdal 2004 dan 2006
Kedalaman Gambut
• Pengamatan Tanah (III-9): Pengamatan ketebalan gambut dilakukan dengan menggunakan bor
    gambut pada jenis tanah organosol; Tidak ada penjelasan berapa sampling yang diambil.
• Cadangan Air Tanah (V-16) dalam penghitungan air tanah , ketebalan gambut dirata ratakan sebesar
    3 meter. Tingkat kematangan fibrik dengan asumsi total porositas 90% , dengan luas 64.870 ha
    mampu menyimpan air sebesar 1.751.490.000 m3
• Jenis Tanah (V-20) Ketebalan gambut 0,5-2m
• Ketebalan gambut (V-31) Secara umum kurang dari 2,5 m namun sebagian kecil ada yang 2,5-5 m
    (Sumber: Peta satuan lahan dan tanah lembar siak sri indrapura dan tanjungpinang skala 1:250.000)
• Kedalaman gambut (V-36) Tanah organosol yang ada pada daerah studi memiliki kedalaman yang
    relatif dalam (sebagian besar lebih dari 250 cm)
• Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3
    m serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cm
Porositas
• Cadangan Air Tanah (V-16) dalam penghitungan air tanah , ketebalan gambut dirata ratakan sebesar
    3 meter. Tingkat kematangan fibrik dengan asumsi total porositas 90% , dengan luas 64.870 ha
    mampu menyimpan air sebesar 1.751.490.000 m3
• Porositas (V-36) porositas tanah gambut sulit diukur dengan pasti, karena persentasenya besar
    sekali dan hampir selalu dalam keadaan jenuh.
• Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3
    m serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cm
Amdal 2004 dan 2006(lanjutan)
Subsidensi
• Potensi Subsidensi Tanah (III-9) diamati berdasarkan parameter parameter yang berpengaruh
    terhadap subsidensi tanah, yaitu ketebalan gambut dan porositas tanah;
• Subsidensi Tanah (III-13) perkiraan potensi subsidensi digunakan persamaan:
    S=DT(exp)0.707(0.05+1/(100-P); S=permukaan tanah (cm); T= ketebalan lapisan gambut;
    D=kedalaman saluran drainase; P=Nilai Porositas Total
• Potensi Subsidensi tanah (V-41) gejala subsidensi tanah organik sulit untuk dapat diamati di
    lapangan
• Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3
    m serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cm
     –   Referensi lain: Untuk HTI laju subsidensi tahun pertama 55 cm dan pada tahun berikutnya menurun setinggi
         33 cm , 25 cm dan 15 cm/tahun; Untuk sawit pada tahun pertama 50 cm, dan 8 tahun berikutnya rata rata
         12 cm.
     –   Dampak subsidensi bersifat kumulatif dan tidak dapat berbalik, dalam keadaan tak terkendali permukaannya
         dapat menyamai atau lebih rendah dari permukaan sungai sehingga areal tersebut rawan banjir. Dengan
         demikian dampak subsidence dinilai sebagai dampak negatif penting.
Topografi
• Fisiografi (V-5) seluruh areal merupakan dataran rendah dengan topografi datar (kemiringan lereng
    0-8%)
• Hidro Oseanografi (V-21) Pengaruh pasang surut terjadi secara langsung, pada sungai besar dapat
    mencapai 8 km.
Point Penting dari Amdal 2004

• Tidak ada kejelasan data tentang kedalaman
  gambut
• Porositas tidak dihitung
• Belum dapat memprediksi subsidence (ada 3
  asumsi yang berbeda)

    Subsidence   Subsidence HTI (4 tahun)   Subsidence Sawit (9
                                                  tahun)
      38 cm              128 cm                   146 cm
Kalsim 2012
Subsidence/ Penurunan Permukaan
                    Gambut
• Amdal 2004 dan Amdal 2006
                               Subsidence

 1.4

              Subsidence
 1.2


  1


 0.8


 0.6


 0.4


 0.2


  0
          1                2                3   4
Subsidence/ Penurunan Permukaan Gambut

      • Kalsim 2012
3.5                                                                            20%          Tanpa
                                                                    Tahun
                                                                            Kebakaran     Kebakaran
 3                                                                      1          0.38         0.317

                                                                       10 1.789182077 1.608750237
2.5
                                                                       20 2.213388151 1.997605805

 2                                                                     30 2.461532798 2.225071731

                                    20% Kebakaran                      40 2.637594226 2.386461374
1.5
                                                                       50 2.774158079 2.511644906
                                    Tanpa Kebakaran
 1                                                                     60 2.885738872 2.613927299

                                                                       70 2.980079088 2.700405831
0.5
                                                                       80    3.0618003 2.775316942

                                                                       90 3.133883518 2.841393225
 0
       1   10   20   30   40   50      60   70      80   90   100     100 3.198364154 2.900500474
Subsidence/ Penurunan Permukaan Gambut

•         Kombinasi Amdal 2004, 2006 memprediksi Subsidence 128 cm untuk HTI di riau dan jambi
•         Amdal (4 tahun pertama) + kalsim (tahun ke 5)
                                                                                                  20%             Tanpa
                                                                                       Tahun
                                                                                               Kebakaran        Kebakaran
                                                                                             1   0.55              0.55
     5
                                                                                             2   0.88             0.88
    4.5
                                                                                             3    1.13            1.13
     4
                                                                                             4    1.28            1.28
    3.5
                                                                                             5           1.66         1.597
     3                                                                                      14 3.069182077 2.888750237
    2.5                                                                                     24 3.493388151 3.277605805
     2                                                                                      34 3.741532798 3.505071731
                                                      20% Kebakaran
                                                                                            44 3.917594226 3.666461374
    1.5
                                                                                            54 4.054158079 3.791644906
     1                                                Tanpa Kebakaran
                                                                                            64 4.165738872 3.893927299
    0.5
                                                                                            74 4.260079088 3.980405831
     0                                                                                      84   4.3418003 4.055316942
            1    2   3    4   5   14   24   34   44    54   64   74   84   94   104
                                                                                            94 4.413883518 4.121393225
                                                                                           104 4.478364154 4.180500474
Topografi
• Data yang digunakan
  (Bakosurtanal 1975)
• Elevasi yang digunakan 5 m
• Tinggi Relatif terhadap
  permukaan laut saat ini
  (2012) adalah: Elevasi 5m-
  (2012-1975)X laju kenaikan
  permukaan laut
• Jika skenario terendah 4mm
  dan tertinggi 8 mm maka
  terjadi kenaikan permukaan
  laut sebesar 0.148m -0.296m
  dan elevasi saat ini adalah
  sampai 4.852m- 4.704m
• Dalam penghitungan
  selanjutnya T(nol) ditetapkan
  tahun 2012
Perkiraan Tenggelam
Elevasi 5 m dan kenaikan permukaan laut 4 mm/tahun
   5


  4.5                                                                           20% Kebakaran
   4


  3.5                                                                           Tanpa Kebakaran
   3

  2.5
                                                                                Kenaikan Permukaan
                                                                                laut 4mm/tahun
   2


  1.5


   1


  0.5


   0
        1   2   3   4   5   14   24   34   44   54   64   74   84   94 104 114 124 134 144 154 164 174
 -0.5
Perkiraan Tenggelam
       Elevasi 5 m dan kenaikan permukaan laut 8 mm/tahun

4.5
                                                                                20% Kebakaran
  4


3.5                                                                             Tanpa Kebakaran
  3

                                                                                Kenaikan Permukaan
2.5
                                                                                Laut 8 mm/tahun
  2


1.5


  1

                                                              B
0.5
                                                A
  0
       1   2   3   4   5   14   24   34   44   54   64   74   84   94   104   114   124   134   144   154   164   174
-0.5
                                                                              84 tahun dari sekarang 2096

                                                         60 tahun dari sekarang (2072)
Perkiraan Tenggelam
 Kenaikan Permukaan Laut 3,6 mm/tahun (Kalsim 2012)

Tahun      S1+sl(3.6) S2+sl(3.6)    2.5
         1    0.3836     0.3206
         2 0.811406 0.677705
         3 1.063151 0.888092
                                     2
         4 1.242812 1.03841
         5 1.382976 1.155813
         6 1.498157 1.252397
         7 1.596097 1.334614        1.5
         8 1.681418 1.406315
         9 1.757101 1.469985
        10 1.825182 1.527318
        11 1.887112 1.579527         1                                                            Kebakaran 20%
        12 1.943963 1.627502
        13 1.996549 1.671924
                                                                                                  Kebakaran 0%
        14 2.045503 1.713319        0.5
        15 2.091327 1.752106
        16 2.134424 1.78862
        17 2.175127 1.823139
        18 2.213708 1.85589          0
        19 2.250397 1.887064              1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20
        20 2.285388 1.916823
Perkiraan Tenggelam
                                          Kenaikan Permukaan Laut 3,6 mm/tahun (Kalsim 2012)

                                                         Kebakaran Kebakaran
              KebakaranKebakara
Tahun         20%      n 0%                    Tahun        20%       0%
         1         0.38     0.32   7.00
        10
        20
                   1.83
                   2.29
                            1.53
                            1.92
                                                   10          1.83      1.53
        30         2.57     2.16
        40         2.78     2.34                   60          3.10      2.62
        50         2.95     2.49
        60         3.10     2.62
                                   6.00           100          3.56      3.03
        70         3.23     2.74
        80
        90
                   3.35
                   3.46
                            2.84
                            2.94
                                                  160          4.06      3.48
        100        3.56     3.03
        110        3.65     3.11   5.00           250          4.66      4.03
        120        3.74     3.19
        130        3.83     3.27                  310          5.01      4.36
        140        3.91     3.34
        150
        160
                   3.99
                   4.06
                            3.41
                            3.48
                                                  440          5.69      5.01
        170        4.14     3.55
                                   4.00
        180        4.21     3.61
        190        4.28     3.68
        200        4.34     3.74
        210        4.41     3.80
        220
        230
                   4.47
                   4.54
                            3.86
                            3.92
                                   3.00                                                                             Kebakaran 20%
        240        4.60     3.98
        250        4.66     4.03
        260
        270
                   4.72
                   4.78
                            4.09
                            4.14
                                                                                                                    Kebakaran 0%
        280        4.84     4.20
                                   2.00
        290        4.89     4.25
        300        4.95     4.31
        310        5.01     4.36
        320        5.06     4.41
        330        5.12     4.46   1.00
        340        5.17     4.51
        350        5.23     4.56
        360        5.28     4.61
        370        5.33     4.66
        380        5.38     4.71
        390        5.44     4.76
                                   0.00
        400        5.49     4.81
        410        5.54     4.86          10   30   50    70   90 110 130 150 170 190 210 230 250 270 290 310 330 350 370 390 410 430 450
        420        5.59     4.91
        430        5.64     4.96
        440        5.69     5.01
        450        5.74     5.05
                                           y = 0,612ln(x) + 0,380 + 0,036x (Kebakaran 20%)
                                           y = 0,51ln(x) + 0,317 + 0,036x (Kebakaran 0%)
Perbedaan Kalsim dan Raflis
                    Penggunaan data Topografi

Sumber Data tidak dijelaskan         Sumber Data Peta Topografi Bakosurtanal
Elevasi minimum 47,5 m               Elevasi sampel yang diambil 5 m
Pada elevasi 48,8 pulau akan mulai   Pada elevasi 5 m pulau akan mulai
tenggelam setelah 1100 tahun         tenggelam setelah 60 tahun
A
B
C
D
Mungkinkah di pinggir laut
            elevasinya lebih dari 40 m?

            Menurut Amdal 2004 dan 2006
            Pasang Surut air laut terjadi pada
            sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat


Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi
Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?
Mungkinkah di pinggir laut
            elevasinya lebih dari 40 m?

            Menurut Amdal 2004 dan 2006
            Pasang Surut air laut terjadi pada
            sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat


Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi
Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?
Mungkinkah di pinggir laut
            elevasinya lebih dari 40 m?

            Menurut Amdal 2004 dan 2006
            Pasang Surut air laut terjadi pada
            sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat


Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi
Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?
Mungkinkah di pinggir laut
            elevasinya lebih dari 40 m?

            Menurut Amdal 2004 dan 2006
            Pasang Surut air laut terjadi pada
            sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat


Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi
Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?
Sungai Dedap

           Menurut Amdal 2004 dan 2006
           Pasang Surut air laut terjadi pada
           sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat




          Sungai Melintasi garis kontur 43 m
          Mungkinkah ??
Banjir di Pulau Padang



                                 Bagan Melibur
Bagan Melibur




                Teluk Belitung



Bagan Melibur                     Bagan Melibur
Pernyataan Masyarakat Kepulauan
            Meranti
– “HTI mengakibatkan saat ini dan yang akan
  datang terjadi pasang air asin, abrasi pada pulau
  pulau secara besar besaran dalam wilayah
  kabupaten kepulauan meranti”
– ” Izin IUPHHK pada HTI yang dikeluarkan oleh
  menhut RI berada pada tanah gambut yang
  melebihi kedalaman 3 meter, yang menurut
  aturan tidak diperbolehkan”


  Sumber: Surat Permohonan Dukungan Penolakan IUPHHK pada HTI PT SRL, PT LUM & PT RAPP di kab kepulauan
  Meranti dari Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Kepualauan Meranti
Fakta awal: Banjir di Selat Panjang
                                                                                •     Banjir sering terjadi pada setiap
                                                                                      kali musim hujan bersamaan
                                                                                      dengan pasang air laut.
                                                                                •     Kejadian ini sudah terjadi selama
                                                                                      10 tahun terakhir
                                                                                •     Waktunya terjadi setiap akhir
                                                                                      tahun tepatnya pada Desember.
                                                                                •     Kita hanya berupaya menunggu
                                                                                      air surut atau turun, baru
                                                                                      setelahnya kita membersihkan
                                                                                      rumah masing-masing.



Di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB, Ahad (25/12), para penumpang kapal yang hendak
berangkat ataupun datang ke selatpanjang, terpaksa harus menyingsingkan celana sampai ke lutut dan menenteng sepatu ataupun
sendal yang dipakai, agar tidak basah, karena air pasang laut naik dan menggenangi seluruh lahan parkir di pelabuhan internasional
itu.

Semua lahan di lahan parkir, kecuali ruang tunggu, rata dengan air laut akibat pasang,’’ ujar Emit ibu satu anak yang hendak ke
Pekanbaru itu kepada Riau Pos saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Harapan.(jrr)
                                                                   http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=7179&kat=3
Fakta awal: Banjir di Selat Panjang




                         http://pamlalang.wordpress.com/2011/02/18/banjir-di-kepulauan-meranti/
         http://selatpanjanghariini.blogspot.com/2011/12/selat-panjang-kepulauan-meranti-banjir.html
Apakah yang terjadi Banjir Rob??
• APBD Provinsi Riau: Pembuatan Bangunan
  Pengendali Banjir di Kota Selat Panjang
  Kabupaten Kepulauan Meranti (Lanjutan), dengan
  nilai investasi Rp. 900.000.000,-
• Untuk mengatasi hal itu, warga hanya berharap
  Pemkab bisa memasang tanggul atau pintu klip di
  muara sungai Mat Tahir Desa Alahair, sehingga
  dapat menjadi penghalang air laut hingga tidak
  sampai merendam pemukiman warga, paling
  tidak menghambat rob tidak semakin parah.
Fakta Lain (Indragiri Hilir)
•   Selama ini terkesan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir tidak peduli terhadap nasib petani kelapa
    di Inhil, terutama di kawasan pesisir yang banyak areal kebun kelapa petani yang terendam banjir
    pasang, akibat rusaknya tanggul pengaman perkebunan kelapa.
•   Desa Sungai Undan Kecamatan Reteh sangat mengharapkan pembangunan tanggul untuk
    pengaman kebun kelapa. kini, hampir seluruh Kebun di Desa Sungai Undan tenggelam oleh aliran
    air ketika pasang tinggi, terutama disaat akhir tahun.
•   jebolnya tanggul pengaman kebun, akibatnya air asin masuk dan merendam kebun masyarakat
•   Tembilahan, Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir kembali digenangi banjir rob, banjir air pasang.
    Hampir semua jalanan di pusat kota terendam banjir hingga 40 sentimeter
•   Meski sudah 3 bulan, banjir pasang akibat luapan sungai Indragiri belum menunjukkan tanda-tanda
    surut
•   Hampir setiap tahun wilayah Indragiri selalu digenangi air pasang ini, khususnya di akhir tahun
    sampai awal tahun.
•   Dinas Perkebunan mengusulkan sekitar Rp5 miliar untuk pembangunan tanggul
•   http://video.tvonenews.tv/video/47561
•   http://www.youtube.com/watch?v=UNBWzHcDcPc
•   banjir akibat pasang air laut ini sudah rutin terjadi setiap tahun di Tembilahan
•   Intrusi air laut di Inhil kian ganas. 300 hektar kebun kelapa warga Desa Sungai Terap, Tanah Merah
    rusak dan tak bisa lagi menghasilkan buah untuk kopra.
Kesimpulan
• Dibutuhkan Pembuktian Ilmiah Lebih Lanjut
• Lebih baik berhati hati dengan mengambil
  skenario terburuk
• Jadikanlah Sebagai Perdebatan Ilmiah, dan
  hindari politisasi apalagi melegalkan kesalahan
  masa lalu dengan justifikasi ilmiah.
Aktor yang terlibat

Más contenido relacionado

Similar a Munkinkah pulau padang tenggelam

Climate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectClimate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectCIFOR-ICRAF
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARAFitri Indra Wardhono
 
Nsda dalam kebijakan nasional
Nsda dalam kebijakan nasionalNsda dalam kebijakan nasional
Nsda dalam kebijakan nasionalAri Sutanto
 
Final Report Presentation
Final Report PresentationFinal Report Presentation
Final Report PresentationFarhan Helmy
 
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021CIkumparan
 
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung 1-10
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung   1-10Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung   1-10
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung 1-10Verany Irene
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kamparguest150909
 
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”Akfadita Dika Parira
 

Similar a Munkinkah pulau padang tenggelam (9)

Climate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectClimate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspect
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
 
Nsda dalam kebijakan nasional
Nsda dalam kebijakan nasionalNsda dalam kebijakan nasional
Nsda dalam kebijakan nasional
 
Final Report Presentation
Final Report PresentationFinal Report Presentation
Final Report Presentation
 
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
 
Bab v rkpd 2012
Bab v   rkpd 2012Bab v   rkpd 2012
Bab v rkpd 2012
 
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung 1-10
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung   1-10Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung   1-10
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung 1-10
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kampar
 
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
25851662 kurangnya-pengetahuan-masyarakat-terhadap-minyak-“jarak-pagar”
 

Más de Raflis Ssi

Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Raflis Ssi
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaRaflis Ssi
 
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Raflis Ssi
 
Kejahatan peta
Kejahatan petaKejahatan peta
Kejahatan petaRaflis Ssi
 
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Raflis Ssi
 
Bencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutBencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutRaflis Ssi
 
Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Raflis Ssi
 
Analisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauAnalisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauRaflis Ssi
 
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesiaRezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesiaRaflis Ssi
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanRaflis Ssi
 
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanRaflis Ssi
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangRaflis Ssi
 
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutananFenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutananRaflis Ssi
 
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaBagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaRaflis Ssi
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis Ssi
 
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanPotret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanRaflis Ssi
 
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Raflis Ssi
 
Inisiatif one map
Inisiatif one mapInisiatif one map
Inisiatif one mapRaflis Ssi
 
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRaflis Ssi
 
Penyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padangPenyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padangRaflis Ssi
 

Más de Raflis Ssi (20)

Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan peta
 
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
 
Kejahatan peta
Kejahatan petaKejahatan peta
Kejahatan peta
 
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
 
Bencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutBencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambut
 
Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015
 
Analisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauAnalisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riau
 
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesiaRezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
 
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
 
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutananFenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
 
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaBagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
 
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanPotret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
 
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
 
Inisiatif one map
Inisiatif one mapInisiatif one map
Inisiatif one map
 
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
 
Penyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padangPenyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padang
 

Munkinkah pulau padang tenggelam

  • 1. Pulau Padang akan Tenggelam dalam Waktu 60 tahun Mungkinkah?? Oleh: Raflis www.raflis.wordpress.com Tahun Kenaikan Permukaan laut 4mm/tahun 6 mm/tahun 8 mm/tahun 1 0.004 0.006 0.008 10 0.04 0.06 0.08 20 0.08 0.12 0.16 30 0.12 0.18 0.24 40 0.16 0.24 0.32 50 0.2 0.3 0.4 60 0.24 0.36 0.48 70 0.28 0.42 0.56 80 0.32 0.48 0.64 90 0.36 0.54 0.72 100 0.4 0.6 0.8 Disampaikan Pada: Diskusi Panel "Klarifikasi Kerentanan Lahan Gambut Pulau Padang Untuk Pengembangan Hutan Tanaman Lestari" Menara Peninsula Hotel, Jakarta Senin 12 Nov 2012
  • 2. Dasar Pertemuan ini Menhut Tuntutan Tim Tim Kerentanan Masyarakat Mediasi Lingkungan dan Gambut Amar ke 2 SK 118/Menhut-VI/2012 Apakah Pengukuran , Pelaporan dan Verifikasi Kerentanan Lingkungan dan gambut Menjawab Substansi Diskusi Panel Klarifikasi Kerentanan Lahan Tuntutan Gambut Pulau Padang untuk Pengembangan Masyarakat Hutan Tanaman Lestari ??? Hipotesa Awal Tenggelamnya Sebuah Pulau
  • 3. Beberapa Masukan yang sudah diberikan, apakah sudah dianalisis? Permohonan Persyaratan Admin&Teknis (Proptek) Mentri Kehutanan Kelengkapan Administrasi Persyaratan Adminsitrasi Terhadap RTRWP Dirjen BPK Rekomendasi Gubernur Terhadap RTRWK Konfirmasi Areal Rekomendasi Bupati Terhadap TGHK 2 Baplan Analisis Fungsi Kawasan Dishut/BKPH 1 Dokumen Amdal Komisi Amdal Pembayaran IUPHH Penyusunan Amdal Izin Lingkungan Baplan Peta Areal Kerja 3 Mentri Kehutanan Sekjen SK IUPHHK-HT UU 26 / 2007 dan PP 26/2008 Aspek Hukum UU 27/ 2007 Tindak Pidana Tata Ruang 4
  • 4. Konteks Pertemuan Jika kita berbicara tentang dampak bencana kenapa yang diundang hanya: Kementrian Kehutanan, Pemerintah Bagaimana dengan : Kabupaten, Tim Verifikasi BNPB, LIPI, Kementrian Kerentanan Lingkungan dan Lingkungan Hidup, Gambut, Tim Pemantau Tata Batas, Kementrian Kelautan, Himpunan Ahli Gambut Indonesia, Bappenas, Ahli Geologi, Ahli Himpunan Ilmu Tanah Indonesia, DPR RI, Pemerintah Kabupaten, Hidrologi, Masyarakat Pengusaha (APHI, APKI, GAPKI, PT penerima dampak RAPP) Apakah dalam forum ini debat ilmiah atau debat opini (menggiring opini publik?)
  • 5. Fenomena ini tidak hanya di Pulau Padang tapi juga Pulau Lainnya P Rupat P Tebing Tinggi P Padang P Bengkalis P Rangsang P Bakung
  • 6. Fenomena Tenggelamnya Pulau (Dampak Bencana) • Mulai Tenggelam jika: Tinggi Daratan = Tinggi Permukaan Laut • Tinggi daratan: Mengalami penurunan karena Subsidence • Tinggi Permukaan laut: Mengalami kenaikan karena Pemanasan Global
  • 7. Dampak Bencana (Hipotesa Awal Tenggelamnya Pulau) • Penurunan relatif daratan terhadap permukaan laut sekitar 7 sampai 8 cm/tahun. • Beda elevasi antara darat dan laut rata rata 5 meter • Perkiraan waktu pulau tenggelam 60 - 70 tahun. http://raflis.wordpress.com/2010/12/20/hipotesa-awal-tenggelamnya-sebuah-pulau/
  • 8. Dampak Pemanasan Global • 94.000 orang yang tinggal di Pulau Kiribati yang ada di daratan rendah harus memindahkan rumah mereka. Presiden Kiribati, Anote Tong telah menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan Selandia Baru yang mengizinkan keluarga Kiribati yang terkena dampak ini untuk berimigrasi dan berharap agar negara lain akan bertindak sama. Selandia Baru dan Kiribati juga telah menandatangani deklarasi bersama yang akan menyediakan Kiribati US$30 juta dalam pendanaan untuk upaya seperti proyek kota yang berkelanjutan. • Laporan baru dari pemerintah federal Kanada mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut satu meter dapat memberi dampak kepada 220.000 orang yang hidup di area pantai Vancouver. Permukaan air laut telah naik 4 sampai 5 mm setiap tahunnya. Laporan juga menyatakan bahwa jika air laut terus naik, maka 4600 hektar lahan pertanian dan 15.000 hektar area pemukiman di Kolumbia akan terkena banjir. Lois Jackson, walikota dari Delta, Kolombia, berkata: “Fenomena ini sekarang telah terjadi, dan bukan teori lagi.” • Setengah dari penduduk kepulauan Torres Strait 18 Australia mengalami banjir dalam dua tahun terakhir sebagai akibat dari air pasang yang terus-menerus. Penduduk lokal percaya bahwa peningkatan banjir yang terus-menerus ini disebabkan oleh pemanasan global. Dr. Donna Green, seorang ilmuwan di Universitas New South Wales Australia, telah memulai bantuan secara pribadi kepada penduduk dengan mengatur lokakarya dan pertemuan untuk membantu mereka beradaptasi terhadap pengaruh perubahan iklim. Saat ini ada diskusi tentang berpindah ke area yang lebih tinggi sebagai satu-satunya cara melindungi mereka dari naiknya permukaan air laut. • Kenaikan permukaan air laut sehubungan dengan perubahan iklim telah mengakibatkan lebih dari 100 keluarga dari Desa Satabhaya dan Kanhupur mencari tempat penampungan di pedalaman. Air diperkirakan telah naik paling sedikit 9 meter ke arah Desa Kanhupur hanya tahun ini saja dan telah membanjiri rumah-rumah, lahan pertanian, sekolah dasar, dan sumur yang digunakan oleh penduduk setempat. Di Satabhaya, sebuah kuil berusia 800 tahun yang berdiri dua kilometer dari laut 10 tahun yang lalu, sekarang berdiri di atas air pada waktu pasang. • Ilmuwan University of Colorado AS mengatakan peningkatan permukaan air laut dunia mencapai satu meter pada 2100 atau lebih dari dua kali lipat dibanding perkiraan Badan Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). Pada 2007, IPCC menyebut permukaan air laut akan naik antara 0,2 hingga 0,5 meter pada 2011 akibat pemanasan global.
  • 9. Kenaikan Permukaan Air Laut • Ahli Klimatolog Laut Dr. Ibnu Sofyan, yang menjadi Peneliti pada Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, menjelaskan bahwa di Lombok bagian Utara kenaikan permukaan air laut sekitar 6 mm per tahun, sedangkan di selatan 4 mm per tahun. pada 2030, tinggi permukaan air laut di pantau utara dan selatan Pulau Lombok mencapai 10,5-24 sentimeter dan akan meningkat menjadi 28-55 sentimeter pada 2080 • Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung mengatakan pulau yang akan hilang paling banyak terjadi di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Pemanasan global telah mengakibatkan kenaikan air laut. Di Jakarta saja 5 hinga 8 milimeter tiap tahunnya.
  • 10. Kenaikan Permukaan air laut Ibnu sofyan 4-6 mm/tahun Saut Hutagalung 5-8 mm/tahun 0.9 Kenaikan Permukaan laut Tahun 4mm/tahu 6 8 0.8 4 mm/tanun n mm/tahun mm/tahun 6 mm/tahun 1 0.004 0.006 0.008 0.7 10 0.04 0.06 0.08 0.6 8 mm/tahun 20 0.08 0.12 0.16 0.5 30 0.12 0.18 0.24 40 0.16 0.24 0.32 0.4 50 0.2 0.3 0.4 0.3 60 0.24 0.36 0.48 70 0.28 0.42 0.56 0.2 80 0.32 0.48 0.64 0.1 90 0.36 0.54 0.72 100 0.4 0.6 0.8 0 1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
  • 11. Subsidence • Belum ada kajian tentang Subsidence di Pulau Padang (Amdal 2004 dan 2006 tidak menjelaskan dengan baik tentang subsidence) • Empat tahun pertama diprediksi subsidence sebesar 128 cm (Amdal 2004 dan 2006) • Prediksi kumulatif subsidence Y = 0,612 ln (X) + 0,380 (Jika terjadi kebakaran 20%) dan y = 0,51ln(x) + 0,317 (0% kebakaran) (Kalsim 2012)
  • 12. Amdal 2004 dan 2006 Kedalaman Gambut • Pengamatan Tanah (III-9): Pengamatan ketebalan gambut dilakukan dengan menggunakan bor gambut pada jenis tanah organosol; Tidak ada penjelasan berapa sampling yang diambil. • Cadangan Air Tanah (V-16) dalam penghitungan air tanah , ketebalan gambut dirata ratakan sebesar 3 meter. Tingkat kematangan fibrik dengan asumsi total porositas 90% , dengan luas 64.870 ha mampu menyimpan air sebesar 1.751.490.000 m3 • Jenis Tanah (V-20) Ketebalan gambut 0,5-2m • Ketebalan gambut (V-31) Secara umum kurang dari 2,5 m namun sebagian kecil ada yang 2,5-5 m (Sumber: Peta satuan lahan dan tanah lembar siak sri indrapura dan tanjungpinang skala 1:250.000) • Kedalaman gambut (V-36) Tanah organosol yang ada pada daerah studi memiliki kedalaman yang relatif dalam (sebagian besar lebih dari 250 cm) • Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3 m serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cm Porositas • Cadangan Air Tanah (V-16) dalam penghitungan air tanah , ketebalan gambut dirata ratakan sebesar 3 meter. Tingkat kematangan fibrik dengan asumsi total porositas 90% , dengan luas 64.870 ha mampu menyimpan air sebesar 1.751.490.000 m3 • Porositas (V-36) porositas tanah gambut sulit diukur dengan pasti, karena persentasenya besar sekali dan hampir selalu dalam keadaan jenuh. • Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3 m serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cm
  • 13. Amdal 2004 dan 2006(lanjutan) Subsidensi • Potensi Subsidensi Tanah (III-9) diamati berdasarkan parameter parameter yang berpengaruh terhadap subsidensi tanah, yaitu ketebalan gambut dan porositas tanah; • Subsidensi Tanah (III-13) perkiraan potensi subsidensi digunakan persamaan: S=DT(exp)0.707(0.05+1/(100-P); S=permukaan tanah (cm); T= ketebalan lapisan gambut; D=kedalaman saluran drainase; P=Nilai Porositas Total • Potensi Subsidensi tanah (V-41) gejala subsidensi tanah organik sulit untuk dapat diamati di lapangan • Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3 m serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cm – Referensi lain: Untuk HTI laju subsidensi tahun pertama 55 cm dan pada tahun berikutnya menurun setinggi 33 cm , 25 cm dan 15 cm/tahun; Untuk sawit pada tahun pertama 50 cm, dan 8 tahun berikutnya rata rata 12 cm. – Dampak subsidensi bersifat kumulatif dan tidak dapat berbalik, dalam keadaan tak terkendali permukaannya dapat menyamai atau lebih rendah dari permukaan sungai sehingga areal tersebut rawan banjir. Dengan demikian dampak subsidence dinilai sebagai dampak negatif penting. Topografi • Fisiografi (V-5) seluruh areal merupakan dataran rendah dengan topografi datar (kemiringan lereng 0-8%) • Hidro Oseanografi (V-21) Pengaruh pasang surut terjadi secara langsung, pada sungai besar dapat mencapai 8 km.
  • 14. Point Penting dari Amdal 2004 • Tidak ada kejelasan data tentang kedalaman gambut • Porositas tidak dihitung • Belum dapat memprediksi subsidence (ada 3 asumsi yang berbeda) Subsidence Subsidence HTI (4 tahun) Subsidence Sawit (9 tahun) 38 cm 128 cm 146 cm
  • 16.
  • 17. Subsidence/ Penurunan Permukaan Gambut • Amdal 2004 dan Amdal 2006 Subsidence 1.4 Subsidence 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 1 2 3 4
  • 18. Subsidence/ Penurunan Permukaan Gambut • Kalsim 2012 3.5 20% Tanpa Tahun Kebakaran Kebakaran 3 1 0.38 0.317 10 1.789182077 1.608750237 2.5 20 2.213388151 1.997605805 2 30 2.461532798 2.225071731 20% Kebakaran 40 2.637594226 2.386461374 1.5 50 2.774158079 2.511644906 Tanpa Kebakaran 1 60 2.885738872 2.613927299 70 2.980079088 2.700405831 0.5 80 3.0618003 2.775316942 90 3.133883518 2.841393225 0 1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 100 3.198364154 2.900500474
  • 19. Subsidence/ Penurunan Permukaan Gambut • Kombinasi Amdal 2004, 2006 memprediksi Subsidence 128 cm untuk HTI di riau dan jambi • Amdal (4 tahun pertama) + kalsim (tahun ke 5) 20% Tanpa Tahun Kebakaran Kebakaran 1 0.55 0.55 5 2 0.88 0.88 4.5 3 1.13 1.13 4 4 1.28 1.28 3.5 5 1.66 1.597 3 14 3.069182077 2.888750237 2.5 24 3.493388151 3.277605805 2 34 3.741532798 3.505071731 20% Kebakaran 44 3.917594226 3.666461374 1.5 54 4.054158079 3.791644906 1 Tanpa Kebakaran 64 4.165738872 3.893927299 0.5 74 4.260079088 3.980405831 0 84 4.3418003 4.055316942 1 2 3 4 5 14 24 34 44 54 64 74 84 94 104 94 4.413883518 4.121393225 104 4.478364154 4.180500474
  • 20. Topografi • Data yang digunakan (Bakosurtanal 1975) • Elevasi yang digunakan 5 m • Tinggi Relatif terhadap permukaan laut saat ini (2012) adalah: Elevasi 5m- (2012-1975)X laju kenaikan permukaan laut • Jika skenario terendah 4mm dan tertinggi 8 mm maka terjadi kenaikan permukaan laut sebesar 0.148m -0.296m dan elevasi saat ini adalah sampai 4.852m- 4.704m • Dalam penghitungan selanjutnya T(nol) ditetapkan tahun 2012
  • 21. Perkiraan Tenggelam Elevasi 5 m dan kenaikan permukaan laut 4 mm/tahun 5 4.5 20% Kebakaran 4 3.5 Tanpa Kebakaran 3 2.5 Kenaikan Permukaan laut 4mm/tahun 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 14 24 34 44 54 64 74 84 94 104 114 124 134 144 154 164 174 -0.5
  • 22. Perkiraan Tenggelam Elevasi 5 m dan kenaikan permukaan laut 8 mm/tahun 4.5 20% Kebakaran 4 3.5 Tanpa Kebakaran 3 Kenaikan Permukaan 2.5 Laut 8 mm/tahun 2 1.5 1 B 0.5 A 0 1 2 3 4 5 14 24 34 44 54 64 74 84 94 104 114 124 134 144 154 164 174 -0.5 84 tahun dari sekarang 2096 60 tahun dari sekarang (2072)
  • 23. Perkiraan Tenggelam Kenaikan Permukaan Laut 3,6 mm/tahun (Kalsim 2012) Tahun S1+sl(3.6) S2+sl(3.6) 2.5 1 0.3836 0.3206 2 0.811406 0.677705 3 1.063151 0.888092 2 4 1.242812 1.03841 5 1.382976 1.155813 6 1.498157 1.252397 7 1.596097 1.334614 1.5 8 1.681418 1.406315 9 1.757101 1.469985 10 1.825182 1.527318 11 1.887112 1.579527 1 Kebakaran 20% 12 1.943963 1.627502 13 1.996549 1.671924 Kebakaran 0% 14 2.045503 1.713319 0.5 15 2.091327 1.752106 16 2.134424 1.78862 17 2.175127 1.823139 18 2.213708 1.85589 0 19 2.250397 1.887064 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 20 2.285388 1.916823
  • 24. Perkiraan Tenggelam Kenaikan Permukaan Laut 3,6 mm/tahun (Kalsim 2012) Kebakaran Kebakaran KebakaranKebakara Tahun 20% n 0% Tahun 20% 0% 1 0.38 0.32 7.00 10 20 1.83 2.29 1.53 1.92 10 1.83 1.53 30 2.57 2.16 40 2.78 2.34 60 3.10 2.62 50 2.95 2.49 60 3.10 2.62 6.00 100 3.56 3.03 70 3.23 2.74 80 90 3.35 3.46 2.84 2.94 160 4.06 3.48 100 3.56 3.03 110 3.65 3.11 5.00 250 4.66 4.03 120 3.74 3.19 130 3.83 3.27 310 5.01 4.36 140 3.91 3.34 150 160 3.99 4.06 3.41 3.48 440 5.69 5.01 170 4.14 3.55 4.00 180 4.21 3.61 190 4.28 3.68 200 4.34 3.74 210 4.41 3.80 220 230 4.47 4.54 3.86 3.92 3.00 Kebakaran 20% 240 4.60 3.98 250 4.66 4.03 260 270 4.72 4.78 4.09 4.14 Kebakaran 0% 280 4.84 4.20 2.00 290 4.89 4.25 300 4.95 4.31 310 5.01 4.36 320 5.06 4.41 330 5.12 4.46 1.00 340 5.17 4.51 350 5.23 4.56 360 5.28 4.61 370 5.33 4.66 380 5.38 4.71 390 5.44 4.76 0.00 400 5.49 4.81 410 5.54 4.86 10 30 50 70 90 110 130 150 170 190 210 230 250 270 290 310 330 350 370 390 410 430 450 420 5.59 4.91 430 5.64 4.96 440 5.69 5.01 450 5.74 5.05 y = 0,612ln(x) + 0,380 + 0,036x (Kebakaran 20%) y = 0,51ln(x) + 0,317 + 0,036x (Kebakaran 0%)
  • 25. Perbedaan Kalsim dan Raflis Penggunaan data Topografi Sumber Data tidak dijelaskan Sumber Data Peta Topografi Bakosurtanal Elevasi minimum 47,5 m Elevasi sampel yang diambil 5 m Pada elevasi 48,8 pulau akan mulai Pada elevasi 5 m pulau akan mulai tenggelam setelah 1100 tahun tenggelam setelah 60 tahun
  • 26. A
  • 27. B
  • 28. C
  • 29. D
  • 30. Mungkinkah di pinggir laut elevasinya lebih dari 40 m? Menurut Amdal 2004 dan 2006 Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?
  • 31. Mungkinkah di pinggir laut elevasinya lebih dari 40 m? Menurut Amdal 2004 dan 2006 Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?
  • 32. Mungkinkah di pinggir laut elevasinya lebih dari 40 m? Menurut Amdal 2004 dan 2006 Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?
  • 33. Mungkinkah di pinggir laut elevasinya lebih dari 40 m? Menurut Amdal 2004 dan 2006 Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?
  • 34. Sungai Dedap Menurut Amdal 2004 dan 2006 Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat Sungai Melintasi garis kontur 43 m Mungkinkah ??
  • 35. Banjir di Pulau Padang Bagan Melibur Bagan Melibur Teluk Belitung Bagan Melibur Bagan Melibur
  • 36. Pernyataan Masyarakat Kepulauan Meranti – “HTI mengakibatkan saat ini dan yang akan datang terjadi pasang air asin, abrasi pada pulau pulau secara besar besaran dalam wilayah kabupaten kepulauan meranti” – ” Izin IUPHHK pada HTI yang dikeluarkan oleh menhut RI berada pada tanah gambut yang melebihi kedalaman 3 meter, yang menurut aturan tidak diperbolehkan” Sumber: Surat Permohonan Dukungan Penolakan IUPHHK pada HTI PT SRL, PT LUM & PT RAPP di kab kepulauan Meranti dari Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Kepualauan Meranti
  • 37. Fakta awal: Banjir di Selat Panjang • Banjir sering terjadi pada setiap kali musim hujan bersamaan dengan pasang air laut. • Kejadian ini sudah terjadi selama 10 tahun terakhir • Waktunya terjadi setiap akhir tahun tepatnya pada Desember. • Kita hanya berupaya menunggu air surut atau turun, baru setelahnya kita membersihkan rumah masing-masing. Di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB, Ahad (25/12), para penumpang kapal yang hendak berangkat ataupun datang ke selatpanjang, terpaksa harus menyingsingkan celana sampai ke lutut dan menenteng sepatu ataupun sendal yang dipakai, agar tidak basah, karena air pasang laut naik dan menggenangi seluruh lahan parkir di pelabuhan internasional itu. Semua lahan di lahan parkir, kecuali ruang tunggu, rata dengan air laut akibat pasang,’’ ujar Emit ibu satu anak yang hendak ke Pekanbaru itu kepada Riau Pos saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Harapan.(jrr) http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=7179&kat=3
  • 38. Fakta awal: Banjir di Selat Panjang http://pamlalang.wordpress.com/2011/02/18/banjir-di-kepulauan-meranti/ http://selatpanjanghariini.blogspot.com/2011/12/selat-panjang-kepulauan-meranti-banjir.html
  • 39. Apakah yang terjadi Banjir Rob?? • APBD Provinsi Riau: Pembuatan Bangunan Pengendali Banjir di Kota Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti (Lanjutan), dengan nilai investasi Rp. 900.000.000,- • Untuk mengatasi hal itu, warga hanya berharap Pemkab bisa memasang tanggul atau pintu klip di muara sungai Mat Tahir Desa Alahair, sehingga dapat menjadi penghalang air laut hingga tidak sampai merendam pemukiman warga, paling tidak menghambat rob tidak semakin parah.
  • 40. Fakta Lain (Indragiri Hilir) • Selama ini terkesan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir tidak peduli terhadap nasib petani kelapa di Inhil, terutama di kawasan pesisir yang banyak areal kebun kelapa petani yang terendam banjir pasang, akibat rusaknya tanggul pengaman perkebunan kelapa. • Desa Sungai Undan Kecamatan Reteh sangat mengharapkan pembangunan tanggul untuk pengaman kebun kelapa. kini, hampir seluruh Kebun di Desa Sungai Undan tenggelam oleh aliran air ketika pasang tinggi, terutama disaat akhir tahun. • jebolnya tanggul pengaman kebun, akibatnya air asin masuk dan merendam kebun masyarakat • Tembilahan, Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir kembali digenangi banjir rob, banjir air pasang. Hampir semua jalanan di pusat kota terendam banjir hingga 40 sentimeter • Meski sudah 3 bulan, banjir pasang akibat luapan sungai Indragiri belum menunjukkan tanda-tanda surut • Hampir setiap tahun wilayah Indragiri selalu digenangi air pasang ini, khususnya di akhir tahun sampai awal tahun. • Dinas Perkebunan mengusulkan sekitar Rp5 miliar untuk pembangunan tanggul • http://video.tvonenews.tv/video/47561 • http://www.youtube.com/watch?v=UNBWzHcDcPc • banjir akibat pasang air laut ini sudah rutin terjadi setiap tahun di Tembilahan • Intrusi air laut di Inhil kian ganas. 300 hektar kebun kelapa warga Desa Sungai Terap, Tanah Merah rusak dan tak bisa lagi menghasilkan buah untuk kopra.
  • 41. Kesimpulan • Dibutuhkan Pembuktian Ilmiah Lebih Lanjut • Lebih baik berhati hati dengan mengambil skenario terburuk • Jadikanlah Sebagai Perdebatan Ilmiah, dan hindari politisasi apalagi melegalkan kesalahan masa lalu dengan justifikasi ilmiah.