SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
SEJARAH MUHARRAM
ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫.و‬ِ‫ْن‬‫ي‬ِ‫الد‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ,ُ‫ه‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ,َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫هلل‬ِ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬َ‫ل‬ َ‫ْك‬‫ي‬ ِ‫َر‬‫ش‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬ َ‫و‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬
‫َا‬‫ن‬َ‫د‬ِ‫ي‬َ‫س‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ص‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬,ِ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ر‬ ْ‫و‬ُّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫اال‬ِ‫ب‬ ُ‫ث‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬َ‫م‬‫َا‬‫ن‬َّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ َ‫و‬َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬َْْ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ح‬
ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬
:‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ِ‫ب‬ ْ‫ي‬ِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ ِ‫ص‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬
َ َّ‫اّلل‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ ََّ َ‫ح‬
َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ث‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َْ ْ‫و‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ََ َ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ٍ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ َّ‫اّلل‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ً‫ال‬‫ا‬َْ ِ‫ر‬ ‫ا‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ت‬‫ًا‬‫ب‬‫ي‬ِ‫ق‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ َّ‫اّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َََ‫أل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬
Assalaamu’alaikum, warahmatullaahi wabarakaatuh.
Rasanya, ketika kita berbicara tentang hijrah, tentang Muharram, atau tentang tahun baru
Islam, tidak ada sesuatu yang baru atau menarik bagi kita. Sekilas pandang, kita –seakan–
merasa sudah terlalu pandai dalam mengenali bulan Islam yang satu ini. Benarkah demikian?
Sudahkah khasanah keilmuan kita, sesuai dan memadai sebagai insan akademis Islam, yang
kelak akan bersinggungan langsung dengan kebutuhan masyarakat?
Sejarah mencatat, manusia pertama yang berhasil mengkristalisir hijrah nabi sebagai event
terpenting dalam penaggalan Islam adalah Sayidina Umar bin Al Khattab, ketika beliau
menjabat sebagai Khalifah. Hal ini terjadi pada tahun ke-17 sejak Hijrahnya Rasulullah Saw
dari Makkah ke Madinah.
Namun demikian, Sayidina Umar sendiri tidak ingin memaksakan pendapatnya kepada para
sahabat nabi. Sebagaimana biasanya, beliau selalu memusyawarahkan setiap problematika
umat kepada para sahabatnya. Masalah yang satu ini pun tak pelak dari diktum diatas.
Karenanya, beberapa opsi pun bermunculan. Ada yang menginginkan, tapak tilas sistem
penanggalan Islam berpijak pada tahun kelahiran Rasulullah. Ada juga yang mengusulkan,
awal diresmikannya (dibangkitkannya) Muhammad Saw sebagai utusannyalah yang
merupakan waktu paling tepat dalam standar kalenderisasi. Bahkan, ada pula yang
melontarkan ide akan tahun wafatnya Rasulullah Saw, sebagai batas awal perhitungan tarikh
dalam Islam.
Walaupun demikian, nampaknya Sayidina Umar r.a. lebih condong kepada pendapat –
sayidina Ali karamallâhu wajhah-- yang meng-afdoliah-kan peristiwa hijrah sebagai tonggak
terpenting ketimbang event-event lainnya dalam sejarah Islam, pada masalah yang satu ini.
Relevan dengan klaim beliau: “Kita membuat penaggalan berdasar pada Hijrah Rasulullah
Saw, adalah lebih karena hijrah tersebut merupakan pembeda antara yang hak dengan yang
batil.
Yang Unik Dalam Hijriah
Nampaknya, ada sesuatu yang unik dalam kalenderisasi Islam ini. Ketika sejarah
mengatakan, bahwa hijrah Nabi terjadi pada bulan Rabiul Awal –bukan pada bulan
Muharram--, tapi mengapa pada realita, pilihan jatuh pada bulan Muharram, bukan pada
bulan Rabiul Awal, sebagai pinangan pertama bagi awal penanggalan Islam.
Memang, dalam peristiwa hijrah ini Nabi bertolak dari Mekah menuju Madinah pada hari
Kamis terakhir dari bulan Safar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Gua Tsur pada
awal bulan Rabiul Awal, tepatnya pada hari Senin tanggal 13 September 622.
Hanya saja, Sayidina Umar beserta sahabat-sahabatnya menginginkan bulan Muharram
sebagai awal tahun hijriah. Ini lebih karena, beliau memandang di bulan Muharramlah Nabi
berazam untuk berhijrah, padanya Rasulullah Saw selesai mengerjakan ibadah haji, juga
dikarenakan dia termasuk salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang dilarang Allah
untuk berperang di dalamnya. Sehingga Rasulullah pernah menamakannya dengan “Bulan
Allah”. sebagaimana sabdanya: “Sebaik-baik puasa selain dari puasa Ramadhan adalah puasa
di Bulan Allah, yaitu bulan Muharram”. ( Hadist ini diriwayatkan oleh Imam Muslim).
Ternyata keunikan awal Hijriah tidak hanya sampai di situ. Biasanya, pada hari kesepuluh
dari bulan tersebut, sebagian orang dari kampung kita membuat makanan sejenis bubur yang
dinamakan bubur Asyura, atau mungkin dalam bentuk lain semacam nasi tumpeng, maupun
makanan lain sejenisnya, tergantung budaya masing-masing tempat dalam mengekspresikan
rasa bahagianya terhadap hari Islam tersebut.
Sepertinya, yang menjadi unik bagi kita –sebagai kaum terpelajar– adalah tradisi bubur
Asyura tersebut. Adakah hubungannya dengan Islam? Asyura itu sendiri terambil dari ucapan
“`Asyarah”, yang berarti sepuluh. Hari Asyura, hari yang ke sepuluh dari bulan Muharram.
Islam memerintahkan umatnya untuk berpuasa sunah dan meluaskan perbelanjaan kepada
keluarganya pada hari tersebut.
Kalau kita berupaya untuk menelusuri keterangan dari junjungan kita, Rasulullah Saw, dari
hadits sahihnya kita dapati, bahwa ia adalah hari yang bersejarah bagi umat Yahudi, karena
pada hari itulah Allah menyelamatkan Nabi Musa a.s. serta para pengikutnya, disaat
menenggelamkan Firaun.
Adapun tradisi bubur Asyura .................
Konon, di hari Asyura ini, ketika Nabi Nuh As. dan para pengikutnya turun dari bahtera,
mereka semuanya merasa lapar dan dahaga, sedangkan perbekalan masing-masing telah
habis. Maka Nabi Nuh As. meminta masing-masing membawa satu genggam biji-bijian dari
jenis apa saja yang ada pada mereka. Terkumpullah tujuh jenis biji-bijian, semuanya
dicampurkan menjadi satu, lalu dimasak oleh beliau untuk dijadikan bubur. Berkat ide Nabi
Nuh As., kenyanglah para pengikutnya pada hari itu. Dari cerita inilah, dikatakan sunat
membuat bubur Asyura dari tujuh jenis biji-bijian untuk dihidangkan kepada fakir miskin
pada hari itu.
Menurut Syara’, semua pada asalnya boleh-boleh saja, selagi tidak bertentangan dengan
kaidah agama . Terlebih, di saat tradisi semacam ini mengandung nilai positif dan seiring
dengan ajaran Islam. Hanya saja, yang selalu ditekankan oleh junjungan kita, hendaknya
manusia selalu mengenang dan mengingat hari ketika Allah menurunkan nikmat atau azab
kepada manusia, agar kita semua dapat bersyukur, sadar dan insaf kepada-Nya. Mungkin
sekedar inilah yang ditekankan Rasululullah Saw. berkenaan dengan hari Asyura tersebut.
Sebagaimana gejala lain terkadang kita dapati juga dari masyarakat kita –masyarakat ,
berkenaan dengan Muharram ini. Semacam tradisi atau bahkan keyakinan tentang tidak mau
melangsungkan akad pernikahan di bulan ini. Fenomena semacam ini, apakah memang ada
landasannya dalam Islam, atau hanya sekedar khurafat, bahkan mungkin karena kontaminasi
dan pengaruh kultur Islam-Kejawen yang terkadang masih melekat dalam budaya Indonesia.
Muharram dalam Islam, merupakan salah satu dari empat bulan haram yang ada dalam Islam
(Rajab, Zulka’dah, Zulhijjah dan Muharram). Dalam empat bulan ini, kita dilarang
melancarkan peperangan kecuali dalam kondisi darurat yang tidak dapat kita elakan. Firman
Allah Swt dalam surah At Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah ada dua belas bulan (yang telah ditetapkan) di
dalam kitab Allah ketika menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang
dihormati. Ketetapan yang demikian itu adalah agama yang lurus, maka janganlah kamu
menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar larangan-
Nya).
Berdasarkan ayat ini, segala aktifitas kebaikan tidak ada larangannya untuk dilakukan di
bulan Muharram/syuro. Demikian juga dengan
bulan Rajab/rejeb,Zulka’dah/selo dan Zulhijjah/besar. Hanya maksiat dan kezaliman saja
yang dilarang lebih keras oleh Allah Swt pada bulan-bulan tersebut. Adapun aktifitas positif -
-semacam pernikahan--, dalam perspektif Islam adalah satu aktifitas atau amalan kebajikan,
bukan maksiat dan kezaliman. oleh karenanya, tidak ada larangan dalam Islam untuk
melangsungkan acara perkawinan di bulan Muharram.
Mengingat bahwa kalender hijriah dihitung berdasarkan rotasi bulan yang berlawanan dengan
rotasi matahari, maka mengakibatkan semua hari-hari besar Islam dapat terjadi pada musim-
musim yang berbeda. Sebagai contoh, musim haji dan bulan puasa, bisa terjadi pada musim
dingin atau pada musim panas. Dan yang perlu diingat, hari-hari besar Islam tidak akan
terjadi persis dengan musim kejadiannya, kecuali sekali dalam 33 tahun.
Kita pun sering menemukan perbedaan di antara beberapa kalender hijriah yang dicetak,
perbedaan tersebut terjadi dikarenakan:
Pertama, tidak ada standardisasi internasional tentang cara melihat anak bulan.
Kedua, penggunaan cara penghitungan dan proses melihat bulan yang berbeda.
Ketiga, keadaan cuaca dan peralatan yang dipakai dalam melihat anak bulan.
Dari sini, maka tidak akan ditemukan adanya program penanggalan hijriah yang 100 persen
benar, sehingga proses melihat anak bulan (ru’yah) masih tetap relevan –meskipun
sebenarnya dilematis-- dalam penentuan hari besar, seperti bulan puasa, Idul Fitri dan Idul
Adha.
Hijrah menggambarkan perjuangan menyelamatkan akidah, penghargaan atas prestasi kerja,
dan optimisme dalam meraih cita-cita,hijrah sebagai tahun (periode) menandai dimulainya
era muslim dan era baru menata komunitas muslim.
Karena hijrah bukanlah pelarian akibat takut terhadap kematian, karena tidak mung-kin
Rasulullah takut terhadap kematian.
Peristiwa hijrah ke Madinah atau yang saat ini kita peringati sebagai tahun baru Hijrah (1
Muharram 1433), adalah peristiwa yang di dalamnya tersimpan suatu kebijaksanaan sejarah
(sunnatullah) agar kita senantiasa mengambil hikmah, meneladani, dan mentransformasikan
nilai-nilai dan ajaran Rasulullah saw (sunnatur-rasul). Setidaknya ada tiga hal utama dari
serangkaian peristiwa hijrah Rasulullah, yang agaknya amat penting untuk kita
transformasikan bagi konteks kekinian.
Pertama, adalah transformasi keummatan. Bahwa nilai penting atau missi utama hijrah
Rasulullah beserta kaum muslimin adalah untuk penyelamatan nasib kemanusiaan. Betapa
serangkaian peristiwa hijrah itu, selalu didahului oleh fenomena penindasan dan kekejaman
oleh orang-orang kaya atau penguasa terhadap rakyat kecil.
Kedua, adalah transformasi kebudayaan. Hijrah dalam konteks ini telah mengentaskan
masyarakat dari kebudayaan jahili menuju kebudayaan Islami. Jika sebelum hijrah,
kebebasan masyarakat dipasung oleh struktur budaya feodal, maka setelah hijrah hak-hak
asasi mereka dijamin secara perundang-undangan (syari'ah)..
Ketiga, adalah transformasi keagamaan. Transformasi inilah, yang dalam konteks hijrah,
dapat dikatakan sebagai pilar utama keberhasilan dakwah Rasulullah.
Menyongsong Tahun Baru Hijriyah
È@è%ur (#qè=yJôã$# “uŽz•|¡sù ª!$# ö/ä3n=uHxå ¼ã&è!qß™u‘ur tbqãZÏB÷sßJø9$#ur ( šcr
–
ŠuŽäIy™ur 4’n<Î) ÉOÎ=»tãÉ=ø‹tóø9$# Íoy‰»pk¤¶9$#ur /ä3ã¥Îm7t^ã‹sù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbq
è=yJ÷ès? ÇÊÉÎÈ
"Dan katakanlah! Beramallah maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui hal
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan." (QS: At-Taubah:105)
Tidak terasa umur kita bertambah satu tahun lagi. Itu berarti jatah hidup kita berkurang dan
semakin mendekatkan kita kepada rumah masa depan, kuburan. Pelajaran yang terbaik dari
perjalanan waktu ini adalah menyadari sekaligus mengintrospeksi sepak terjang kita selama
ini.
Kita punya lima hari yang harus kita isi dengan amal baik.
Hari pertama, yaitu masa lalu yang telah kita lewati apakah sudah kita isi dengan hal-hal
yang dapat memperoleh ridho Allah?
Hari kedua, yaitu hari yang sedang kita alami sekarang ini, harus kita gunakan untuk yang
bermanfaat baik dunia maupun akhirat.
Hari ketiga, hari yang akan datang, kita tidak tahu apakah itu milik kita atau bukan.
Hari keempat, yaitu hari kita ditarik oleh malaikat pencabut nyawa menyudahi kehidupan
yang fana ini, apakah kita sudah siap dengan amal kita?
Hari kelima, yaitu hari perhitungan yang tiada arti lagi nilai kerja atau amal, apakah kita
mendapatkan rapor yang baik, dimana tempatnya adalah surga, atau mendapat rapor dengan
tangan kiri kita, yang menunjukan nilai buruk tempatnya di neraka.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ada apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabAda apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabel-hafiy
 
Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27lilissofiani
 
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanKeutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanErwin Wahyu
 
Isra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawIsra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawlaode_07
 
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arabkitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF ArabAnas Wibowo
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanErwin Wahyu
 
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalFiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalAnas Wibowo
 
Tazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsTazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsHMGI
 
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -EPPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -ERigenMaulana
 
Materi tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 hMateri tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 hYayan Somantri
 
Pakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuPakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuErwin Wahyu
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"Nur Rohim
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungErwin Wahyu
 
Khulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidinKhulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidinmbahkelip
 

La actualidad más candente (20)

Ada apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabAda apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajab
 
Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27
 
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanKeutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
 
Isra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawIsra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad saw
 
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arabkitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
 
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalFiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
 
Keutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajabKeutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajab
 
Tazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsTazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafs
 
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -EPPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
PPT QURDIS KELAS XII SEMESTER GASAL -E
 
Materi tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 hMateri tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 h
 
I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
 
Halal bihalal
Halal bihalalHalal bihalal
Halal bihalal
 
Pakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuPakaian Syar'iku
Pakaian Syar'iku
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang Beruntung
 
Khulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidinKhulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidin
 
MUHASABAH
MUHASABAH MUHASABAH
MUHASABAH
 
Ihsanul amal
Ihsanul amalIhsanul amal
Ihsanul amal
 
Ta'rif Hizbut Tahrir
Ta'rif Hizbut TahrirTa'rif Hizbut Tahrir
Ta'rif Hizbut Tahrir
 

Similar a Bulan Muharram

uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)umma Indonesia
 
Penentuan awal ramadhan dgn ruyah
Penentuan awal ramadhan dgn ruyahPenentuan awal ramadhan dgn ruyah
Penentuan awal ramadhan dgn ruyahNisya Hairunnisa
 
Khutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramKhutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramMahros Darsin
 
Damar (Bulan Muharam).pptx
Damar (Bulan Muharam).pptxDamar (Bulan Muharam).pptx
Damar (Bulan Muharam).pptxLABKECE
 
Makalah isu fiqh
Makalah isu fiqhMakalah isu fiqh
Makalah isu fiqhAceng Qiqi
 
Ayat ayat tentang Peranan Rasulullah
Ayat ayat tentang Peranan RasulullahAyat ayat tentang Peranan Rasulullah
Ayat ayat tentang Peranan RasulullahAbdul Ghani
 
Ayat ayat tentang Peranan Rasulullah
Ayat ayat tentang Peranan RasulullahAyat ayat tentang Peranan Rasulullah
Ayat ayat tentang Peranan RasulullahAbdul Ghani
 
Renungan tahun baru hijriyah
Renungan tahun baru hijriyahRenungan tahun baru hijriyah
Renungan tahun baru hijriyahyanto abdulah
 
Sedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramSedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramEmi Ajaw
 
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamHukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamAyu Pitas
 
Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw ?
Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw ?Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw ?
Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw ?Islamic Invitation
 
Amalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamAmalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamNorAzmi2012
 
PROPOSAL MUHARRAM oleh Eliha
PROPOSAL MUHARRAM oleh ElihaPROPOSAL MUHARRAM oleh Eliha
PROPOSAL MUHARRAM oleh ElihaEliha Mahsuna
 
Contoh Proposal Muharram
Contoh Proposal MuharramContoh Proposal Muharram
Contoh Proposal MuharramEliha Mahsuna
 
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...LAZNas Chevron
 

Similar a Bulan Muharram (20)

KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAMKEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
 
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
 
Penentuan awal ramadhan dgn ruyah
Penentuan awal ramadhan dgn ruyahPenentuan awal ramadhan dgn ruyah
Penentuan awal ramadhan dgn ruyah
 
Khutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramKhutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharram
 
Makalah maulid nabi
Makalah maulid nabiMakalah maulid nabi
Makalah maulid nabi
 
Damar (Bulan Muharam).pptx
Damar (Bulan Muharam).pptxDamar (Bulan Muharam).pptx
Damar (Bulan Muharam).pptx
 
Makalah isu fiqh
Makalah isu fiqhMakalah isu fiqh
Makalah isu fiqh
 
Ayat ayat tentang Peranan Rasulullah
Ayat ayat tentang Peranan RasulullahAyat ayat tentang Peranan Rasulullah
Ayat ayat tentang Peranan Rasulullah
 
Ayat ayat tentang Peranan Rasulullah
Ayat ayat tentang Peranan RasulullahAyat ayat tentang Peranan Rasulullah
Ayat ayat tentang Peranan Rasulullah
 
Renungan tahun baru hijriyah
Renungan tahun baru hijriyahRenungan tahun baru hijriyah
Renungan tahun baru hijriyah
 
Sedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramSedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharram
 
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamHukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
 
Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw ?
Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw ?Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw ?
Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw ?
 
Ini sejarah kita book
Ini sejarah kita   bookIni sejarah kita   book
Ini sejarah kita book
 
tugas bk agama islam
tugas bk agama islamtugas bk agama islam
tugas bk agama islam
 
Amalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamAmalan di bulan Muharam
Amalan di bulan Muharam
 
PROPOSAL MUHARRAM oleh Eliha
PROPOSAL MUHARRAM oleh ElihaPROPOSAL MUHARRAM oleh Eliha
PROPOSAL MUHARRAM oleh Eliha
 
Contoh Proposal Muharram
Contoh Proposal MuharramContoh Proposal Muharram
Contoh Proposal Muharram
 
Penentuan 1 syawal
Penentuan 1 syawalPenentuan 1 syawal
Penentuan 1 syawal
 
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
 

Más de Rajabul Gufron

Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)Rajabul Gufron
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Rajabul Gufron
 
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaPeran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaRajabul Gufron
 
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanPendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanRajabul Gufron
 
Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)Rajabul Gufron
 
Bagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Bagian II Program Pemerintah PIK-RemajaBagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Bagian II Program Pemerintah PIK-RemajaRajabul Gufron
 
Perusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaPerusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaRajabul Gufron
 
English Speech (Muharram Month)
English Speech (Muharram Month)English Speech (Muharram Month)
English Speech (Muharram Month)Rajabul Gufron
 
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk EkonomiManusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk EkonomiRajabul Gufron
 
Makalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiMakalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiRajabul Gufron
 
Problem of Education in Indonesia
Problem of Education in IndonesiaProblem of Education in Indonesia
Problem of Education in IndonesiaRajabul Gufron
 
Second Language Acquisition Theories
Second Language Acquisition TheoriesSecond Language Acquisition Theories
Second Language Acquisition TheoriesRajabul Gufron
 

Más de Rajabul Gufron (20)

Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
 
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaPeran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
 
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanPendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia Perkawinan
 
NAPZA (SIMPLE)
NAPZA (SIMPLE)NAPZA (SIMPLE)
NAPZA (SIMPLE)
 
Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)
 
GenRe
GenReGenRe
GenRe
 
Buku PIK-Remaja
Buku PIK-RemajaBuku PIK-Remaja
Buku PIK-Remaja
 
Bagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Bagian II Program Pemerintah PIK-RemajaBagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Bagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
 
Advokasi dan KIE
Advokasi dan KIEAdvokasi dan KIE
Advokasi dan KIE
 
Perusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaPerusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan Usaha
 
English Speech (Muharram Month)
English Speech (Muharram Month)English Speech (Muharram Month)
English Speech (Muharram Month)
 
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk EkonomiManusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
 
Makalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiMakalah tentang Koperasi
Makalah tentang Koperasi
 
Makalah Mikroskop
Makalah MikroskopMakalah Mikroskop
Makalah Mikroskop
 
Makalah Kewirausahaan
Makalah KewirausahaanMakalah Kewirausahaan
Makalah Kewirausahaan
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Problem of Education in Indonesia
Problem of Education in IndonesiaProblem of Education in Indonesia
Problem of Education in Indonesia
 
Competitors Actions
Competitors ActionsCompetitors Actions
Competitors Actions
 
Second Language Acquisition Theories
Second Language Acquisition TheoriesSecond Language Acquisition Theories
Second Language Acquisition Theories
 

Último

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 

Último (7)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 

Bulan Muharram

  • 1. SEJARAH MUHARRAM ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫.و‬ِ‫ْن‬‫ي‬ِ‫الد‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ,ُ‫ه‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ,َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫هلل‬ِ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬َ‫ل‬ َ‫ْك‬‫ي‬ ِ‫َر‬‫ش‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬ َ‫و‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫د‬ِ‫ي‬َ‫س‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ص‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬,ِ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ر‬ ْ‫و‬ُّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫اال‬ِ‫ب‬ ُ‫ث‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬َ‫م‬‫َا‬‫ن‬َّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ َ‫و‬َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬َْْ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ح‬ ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ :‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ِ‫ب‬ ْ‫ي‬ِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ ِ‫ص‬ ْ‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ َ َّ‫اّلل‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ ََّ َ‫ح‬ َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ث‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َْ ْ‫و‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ََ َ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ٍ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ َّ‫اّلل‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ً‫ال‬‫ا‬َْ ِ‫ر‬ ‫ا‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ت‬‫ًا‬‫ب‬‫ي‬ِ‫ق‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ َّ‫اّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َََ‫أل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ Assalaamu’alaikum, warahmatullaahi wabarakaatuh. Rasanya, ketika kita berbicara tentang hijrah, tentang Muharram, atau tentang tahun baru Islam, tidak ada sesuatu yang baru atau menarik bagi kita. Sekilas pandang, kita –seakan– merasa sudah terlalu pandai dalam mengenali bulan Islam yang satu ini. Benarkah demikian? Sudahkah khasanah keilmuan kita, sesuai dan memadai sebagai insan akademis Islam, yang kelak akan bersinggungan langsung dengan kebutuhan masyarakat? Sejarah mencatat, manusia pertama yang berhasil mengkristalisir hijrah nabi sebagai event terpenting dalam penaggalan Islam adalah Sayidina Umar bin Al Khattab, ketika beliau menjabat sebagai Khalifah. Hal ini terjadi pada tahun ke-17 sejak Hijrahnya Rasulullah Saw dari Makkah ke Madinah. Namun demikian, Sayidina Umar sendiri tidak ingin memaksakan pendapatnya kepada para sahabat nabi. Sebagaimana biasanya, beliau selalu memusyawarahkan setiap problematika umat kepada para sahabatnya. Masalah yang satu ini pun tak pelak dari diktum diatas. Karenanya, beberapa opsi pun bermunculan. Ada yang menginginkan, tapak tilas sistem penanggalan Islam berpijak pada tahun kelahiran Rasulullah. Ada juga yang mengusulkan, awal diresmikannya (dibangkitkannya) Muhammad Saw sebagai utusannyalah yang merupakan waktu paling tepat dalam standar kalenderisasi. Bahkan, ada pula yang melontarkan ide akan tahun wafatnya Rasulullah Saw, sebagai batas awal perhitungan tarikh dalam Islam. Walaupun demikian, nampaknya Sayidina Umar r.a. lebih condong kepada pendapat – sayidina Ali karamallâhu wajhah-- yang meng-afdoliah-kan peristiwa hijrah sebagai tonggak terpenting ketimbang event-event lainnya dalam sejarah Islam, pada masalah yang satu ini.
  • 2. Relevan dengan klaim beliau: “Kita membuat penaggalan berdasar pada Hijrah Rasulullah Saw, adalah lebih karena hijrah tersebut merupakan pembeda antara yang hak dengan yang batil. Yang Unik Dalam Hijriah Nampaknya, ada sesuatu yang unik dalam kalenderisasi Islam ini. Ketika sejarah mengatakan, bahwa hijrah Nabi terjadi pada bulan Rabiul Awal –bukan pada bulan Muharram--, tapi mengapa pada realita, pilihan jatuh pada bulan Muharram, bukan pada bulan Rabiul Awal, sebagai pinangan pertama bagi awal penanggalan Islam. Memang, dalam peristiwa hijrah ini Nabi bertolak dari Mekah menuju Madinah pada hari Kamis terakhir dari bulan Safar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Gua Tsur pada awal bulan Rabiul Awal, tepatnya pada hari Senin tanggal 13 September 622. Hanya saja, Sayidina Umar beserta sahabat-sahabatnya menginginkan bulan Muharram sebagai awal tahun hijriah. Ini lebih karena, beliau memandang di bulan Muharramlah Nabi berazam untuk berhijrah, padanya Rasulullah Saw selesai mengerjakan ibadah haji, juga dikarenakan dia termasuk salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang dilarang Allah untuk berperang di dalamnya. Sehingga Rasulullah pernah menamakannya dengan “Bulan Allah”. sebagaimana sabdanya: “Sebaik-baik puasa selain dari puasa Ramadhan adalah puasa di Bulan Allah, yaitu bulan Muharram”. ( Hadist ini diriwayatkan oleh Imam Muslim). Ternyata keunikan awal Hijriah tidak hanya sampai di situ. Biasanya, pada hari kesepuluh dari bulan tersebut, sebagian orang dari kampung kita membuat makanan sejenis bubur yang dinamakan bubur Asyura, atau mungkin dalam bentuk lain semacam nasi tumpeng, maupun makanan lain sejenisnya, tergantung budaya masing-masing tempat dalam mengekspresikan rasa bahagianya terhadap hari Islam tersebut. Sepertinya, yang menjadi unik bagi kita –sebagai kaum terpelajar– adalah tradisi bubur Asyura tersebut. Adakah hubungannya dengan Islam? Asyura itu sendiri terambil dari ucapan “`Asyarah”, yang berarti sepuluh. Hari Asyura, hari yang ke sepuluh dari bulan Muharram. Islam memerintahkan umatnya untuk berpuasa sunah dan meluaskan perbelanjaan kepada keluarganya pada hari tersebut. Kalau kita berupaya untuk menelusuri keterangan dari junjungan kita, Rasulullah Saw, dari hadits sahihnya kita dapati, bahwa ia adalah hari yang bersejarah bagi umat Yahudi, karena pada hari itulah Allah menyelamatkan Nabi Musa a.s. serta para pengikutnya, disaat menenggelamkan Firaun. Adapun tradisi bubur Asyura ................. Konon, di hari Asyura ini, ketika Nabi Nuh As. dan para pengikutnya turun dari bahtera,
  • 3. mereka semuanya merasa lapar dan dahaga, sedangkan perbekalan masing-masing telah habis. Maka Nabi Nuh As. meminta masing-masing membawa satu genggam biji-bijian dari jenis apa saja yang ada pada mereka. Terkumpullah tujuh jenis biji-bijian, semuanya dicampurkan menjadi satu, lalu dimasak oleh beliau untuk dijadikan bubur. Berkat ide Nabi Nuh As., kenyanglah para pengikutnya pada hari itu. Dari cerita inilah, dikatakan sunat membuat bubur Asyura dari tujuh jenis biji-bijian untuk dihidangkan kepada fakir miskin pada hari itu. Menurut Syara’, semua pada asalnya boleh-boleh saja, selagi tidak bertentangan dengan kaidah agama . Terlebih, di saat tradisi semacam ini mengandung nilai positif dan seiring dengan ajaran Islam. Hanya saja, yang selalu ditekankan oleh junjungan kita, hendaknya manusia selalu mengenang dan mengingat hari ketika Allah menurunkan nikmat atau azab kepada manusia, agar kita semua dapat bersyukur, sadar dan insaf kepada-Nya. Mungkin sekedar inilah yang ditekankan Rasululullah Saw. berkenaan dengan hari Asyura tersebut. Sebagaimana gejala lain terkadang kita dapati juga dari masyarakat kita –masyarakat , berkenaan dengan Muharram ini. Semacam tradisi atau bahkan keyakinan tentang tidak mau melangsungkan akad pernikahan di bulan ini. Fenomena semacam ini, apakah memang ada landasannya dalam Islam, atau hanya sekedar khurafat, bahkan mungkin karena kontaminasi dan pengaruh kultur Islam-Kejawen yang terkadang masih melekat dalam budaya Indonesia. Muharram dalam Islam, merupakan salah satu dari empat bulan haram yang ada dalam Islam (Rajab, Zulka’dah, Zulhijjah dan Muharram). Dalam empat bulan ini, kita dilarang melancarkan peperangan kecuali dalam kondisi darurat yang tidak dapat kita elakan. Firman Allah Swt dalam surah At Taubah ayat 36: “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah ada dua belas bulan (yang telah ditetapkan) di dalam kitab Allah ketika menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. Ketetapan yang demikian itu adalah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar larangan- Nya). Berdasarkan ayat ini, segala aktifitas kebaikan tidak ada larangannya untuk dilakukan di bulan Muharram/syuro. Demikian juga dengan bulan Rajab/rejeb,Zulka’dah/selo dan Zulhijjah/besar. Hanya maksiat dan kezaliman saja yang dilarang lebih keras oleh Allah Swt pada bulan-bulan tersebut. Adapun aktifitas positif - -semacam pernikahan--, dalam perspektif Islam adalah satu aktifitas atau amalan kebajikan, bukan maksiat dan kezaliman. oleh karenanya, tidak ada larangan dalam Islam untuk
  • 4. melangsungkan acara perkawinan di bulan Muharram. Mengingat bahwa kalender hijriah dihitung berdasarkan rotasi bulan yang berlawanan dengan rotasi matahari, maka mengakibatkan semua hari-hari besar Islam dapat terjadi pada musim- musim yang berbeda. Sebagai contoh, musim haji dan bulan puasa, bisa terjadi pada musim dingin atau pada musim panas. Dan yang perlu diingat, hari-hari besar Islam tidak akan terjadi persis dengan musim kejadiannya, kecuali sekali dalam 33 tahun. Kita pun sering menemukan perbedaan di antara beberapa kalender hijriah yang dicetak, perbedaan tersebut terjadi dikarenakan: Pertama, tidak ada standardisasi internasional tentang cara melihat anak bulan. Kedua, penggunaan cara penghitungan dan proses melihat bulan yang berbeda. Ketiga, keadaan cuaca dan peralatan yang dipakai dalam melihat anak bulan. Dari sini, maka tidak akan ditemukan adanya program penanggalan hijriah yang 100 persen benar, sehingga proses melihat anak bulan (ru’yah) masih tetap relevan –meskipun sebenarnya dilematis-- dalam penentuan hari besar, seperti bulan puasa, Idul Fitri dan Idul Adha. Hijrah menggambarkan perjuangan menyelamatkan akidah, penghargaan atas prestasi kerja, dan optimisme dalam meraih cita-cita,hijrah sebagai tahun (periode) menandai dimulainya era muslim dan era baru menata komunitas muslim. Karena hijrah bukanlah pelarian akibat takut terhadap kematian, karena tidak mung-kin Rasulullah takut terhadap kematian. Peristiwa hijrah ke Madinah atau yang saat ini kita peringati sebagai tahun baru Hijrah (1 Muharram 1433), adalah peristiwa yang di dalamnya tersimpan suatu kebijaksanaan sejarah (sunnatullah) agar kita senantiasa mengambil hikmah, meneladani, dan mentransformasikan nilai-nilai dan ajaran Rasulullah saw (sunnatur-rasul). Setidaknya ada tiga hal utama dari serangkaian peristiwa hijrah Rasulullah, yang agaknya amat penting untuk kita transformasikan bagi konteks kekinian. Pertama, adalah transformasi keummatan. Bahwa nilai penting atau missi utama hijrah Rasulullah beserta kaum muslimin adalah untuk penyelamatan nasib kemanusiaan. Betapa serangkaian peristiwa hijrah itu, selalu didahului oleh fenomena penindasan dan kekejaman
  • 5. oleh orang-orang kaya atau penguasa terhadap rakyat kecil. Kedua, adalah transformasi kebudayaan. Hijrah dalam konteks ini telah mengentaskan masyarakat dari kebudayaan jahili menuju kebudayaan Islami. Jika sebelum hijrah, kebebasan masyarakat dipasung oleh struktur budaya feodal, maka setelah hijrah hak-hak asasi mereka dijamin secara perundang-undangan (syari'ah).. Ketiga, adalah transformasi keagamaan. Transformasi inilah, yang dalam konteks hijrah, dapat dikatakan sebagai pilar utama keberhasilan dakwah Rasulullah. Menyongsong Tahun Baru Hijriyah È@è%ur (#qè=yJôã$# “uŽz•|¡sù ª!$# ö/ä3n=uHxå ¼ã&è!qß™u‘ur tbqãZÏB÷sßJø9$#ur ( šcr – ŠuŽäIy™ur 4’n<Î) ÉOÎ=»tãÉ=ø‹tóø9$# Íoy‰»pk¤¶9$#ur /ä3ã¥Îm7t^ã‹sù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbq è=yJ÷ès? ÇÊÉÎÈ "Dan katakanlah! Beramallah maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui hal yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS: At-Taubah:105) Tidak terasa umur kita bertambah satu tahun lagi. Itu berarti jatah hidup kita berkurang dan semakin mendekatkan kita kepada rumah masa depan, kuburan. Pelajaran yang terbaik dari perjalanan waktu ini adalah menyadari sekaligus mengintrospeksi sepak terjang kita selama ini. Kita punya lima hari yang harus kita isi dengan amal baik. Hari pertama, yaitu masa lalu yang telah kita lewati apakah sudah kita isi dengan hal-hal yang dapat memperoleh ridho Allah? Hari kedua, yaitu hari yang sedang kita alami sekarang ini, harus kita gunakan untuk yang bermanfaat baik dunia maupun akhirat. Hari ketiga, hari yang akan datang, kita tidak tahu apakah itu milik kita atau bukan.
  • 6. Hari keempat, yaitu hari kita ditarik oleh malaikat pencabut nyawa menyudahi kehidupan yang fana ini, apakah kita sudah siap dengan amal kita? Hari kelima, yaitu hari perhitungan yang tiada arti lagi nilai kerja atau amal, apakah kita mendapatkan rapor yang baik, dimana tempatnya adalah surga, atau mendapat rapor dengan tangan kiri kita, yang menunjukan nilai buruk tempatnya di neraka.