3. GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel
kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang
dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di
ovarium.
Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu :
a. Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2
anakan, tetapi tidak terjadi reduksi kromosom,
contohnya apabila ada sel tubuh kita yang rusak maka
akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui
proses pembelahan mitosis. Pada pembelahan mitosis
menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama
persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu
23 pasang / 46 kromosom
b. Meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2
anakan dengan adanya reduksi kromosom, contohnya
pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama
dalam proses reproduksi manusia. Pada meiosis jumlah
kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu
23 kromosom.
Gametogenesis terdiri 4 tahap :
perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk.
Gametogenesis ada dua yaitu Spermatogenesis dan Oogenesis.
4. SPERMATOGENESIS
•
•
•
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa
(tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad)
jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus.
Tahapan Spermatogenesis :
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.
Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma
(spermatogonia)
yang berjumlah ribuan.
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk
spermatosit primer.
Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama
membentuk 2
spermatosit sekunder.
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua,
menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid.
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang
bersifat haploid.
Sperma yang matang akan menuju epididimis.
Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
5.
6. Struktur sperma matang terdiri dari kepala,
leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal
mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus
yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim
yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian
tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang
berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor
sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang lakilaki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma.
7. Hormon yang mempengaruhi
Spermatogenesis :
• Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pembentukan sperma secara
langsung. Serta merangsang sel sertoli
untuk meghasilkan ABP (Androgen
Binding Protein) untuk memacu
spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
• Hormon LH yang berfungsi merangsang
sel Leydig untuk memperoleh sekresi
testosterone (yaitu suatu hormone sex
yang penting untuk perkembangan
sperma).
8. OOGENESIS
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan
perkembangan sel ovum. Berbeda dengan laki-laki, wanita
hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama waktu
tertentu(siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan
siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan
primate siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi.
Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi
dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat
dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara
periodik. Darah menstruasi sering disertai jaringanjaringan kecil yang bukan darah.
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh
ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa
ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat
menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause
yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel
ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya
hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitra
usia 45-50 tahun.
9. TAHAPAN OOGENESIS :
- Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia
calon-calon sel telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi
lahir. Oosit primer ini terbentuk dari oogonium yang terjadi
melalui proses mitosis.
- Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan
meiosis I menghasilkan oosit sekunder dan badan polar
pertama (polosit primer). Proses ini dipengaruhi oleh FSH
(Folicel Stimulating Hormon).
- Selanjutnya oosit sekunder mengalami tahap meiosis II yang
akan menghasilkan ootid. Namun, tahap pembentukan ootid ini
tidak diselesaikan sampai akhirnya terjadi ovulasi. Jika ada
sperma yang masuk dan mengenai oosit sekunder (yang telah
diovulasikan) dan meiosis II dilanjutkan, jika tidak maka oosit
sekunder akan luruh bersama dinding endometrium dan
dinamakan menstruasi. Setelah meiosis II selesai, maka
terbentuklah ootid dan polosit sekunder. Polosit primer juga
membelah menjadi dua polosit sekunder.
10.
11. Hormon yang mempengaruhi
Oogenesis :
• Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan sel-sel folikel
sekitar sel ovum.
• Hormon Estrogen yang berfungsi
merangsang sekresi hormone LH.
• Hormon LH yang berfungsi merangsang
terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).
• Hormon progesteron yang berfungsi
untuk menghambat sekresi FSH dan LH