Dokumen ini membahas protokol TCP/IP dan NetBIOS. TCP/IP adalah protokol jaringan yang menggunakan packet switching untuk mengirim data melalui internet, sedangkan NetBIOS merupakan protokol session layer yang menyediakan layanan registrasi nama, pencarian, dan transfer data melalui TCP/IP. Dokumen ini juga menjelaskan pengalamatan dan kelas IP, serta cara mengecek kinerja protokol TCP/IP menggunakan perintah IPCONFIG dan PING.
2. Protocol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang
mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan,
komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau
lebih titik komputer.
4. Pengertian Protocol TCP/IP
TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi “packet switching” yang berasal dari
proyek DARPA (Development of Defence Advanced Research Project Agency) di
tahun 1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET.
TCP/IP adalah protokol yang tersedia pada NT 4.0 dengan layanan aplikasi berorientasi
internet dan intranet dan TCP/IP sendiri sebenarnya merupakan suite dari gabungan
beberapa protokol.
Di dalamnya terdapat protokol TCP, IP, SMTP, POP, dan sebagainya.
Protocol TCP (Transmission Control Protocol) melakukan transmisi data per segment,
artimya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket, kemudian
dikirim satu per satu sampai dengan selesai.
Agar pengiriman data sampai dengan baik maka pada setiap paket pengiriman TCP akan
meyertakan nomor seri (sequence number).
Komputer tujuan yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal
acknowledge dalam satu periode yang ditentukan.
Bila pada waktunya komputer tujuan belum juga memberikan acknowledge-nya maka
akan terjadi “time-out” yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang
kembali.
Model protocol disebut sebagai connection oriented protocol dimana terdapat TCP port
yang merupakan pintu masuk data gram dan paket data, yaitu mulai port data 0 sampai
dengan 65.536.
5. Pengalamatan TCP/IP
Internet Protocol (IP) menggunakan IP Address sebagai
identitas. Pengiriman data akan dibungkus dalam paket dengan
label berupa IP Address si pengirim dan IP address penerima.
Apabila penerima melihat paket pengiriman paket tersebut
dengan identitas Ip Address yang sesuai, maka data gram
tersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melalui port
dimana aplikasi sedang menunggunya.
IP address terbagi 2 bagian yaitu:
Network ID (identitas jaringan)
Host ID (identitas komputer)
Penulisan IP address terbagi atas 4 angka yang masing-masing
mempunyai nilai maksimum 255 (maksimum dari 8 bit).
Kemudian IP address dirancang dalam beberapa class yang
didefinisikan sebagai berikut:
6. Pengalamatan TCP/IP
Class A:
Network id Host id (24 bit)
0xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Class B:
Network id Host id (16 bit)
10xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Class A:
Network id Host id (8 bit)
110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
7. Pengalamatan TCP/IP
Class Antara Jumlah Jaringan Jumlah Host per
Jaringan
A 1 s/d 126 126 16.777.214
B 128 s/d 191 16.384 65.534
C 192 s/d 223 2.097.152.254
8. Pengalamatan TCP/IP
Dengan demikian untuk menentukan class A, B, atau
C cukup dilihat dari angka 8 bit pertamanya yaitu:
10.123.7.15 adalah Class A
190.24.43.20 adalah Class B
202.159.23.10 adalah Class C
Untuk IP address yang legal (public) akan diberikan
oleh NIC (Network Information Center) dimana setiap
orang dapat memintanya melalui ISP (Internet Service
Provider)
9. Alamat Broadcast
Sebuah address khusus didefinisikan dalam TCP/IP sebagai
alamat broadcast yaitu alamat yang dapat dikirim ke semua
jaringan sebagai upaya broadcasting.
Broadcasting IP diperlukan untuk:
Memberikan informasi kepada jaringan bahwa layanan tertentu ada
Mencari informasi di jaringan
Dan setiap jaringan TCP/IP memerlukan nilai subnet yang
dikenal sebagai subnet mask atau address mask.
Nilai subnet mask memisahkan network id dengan host id
seperti di bawah ini:
Class Subnet Mask
A 255.0.0.0
B 255.255.0.0
C 255.255.255.0
10. Alamat Broadcast
Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk
menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah
jaringan private (local) atau public (umum).
Untuk jaringan umum berarti harus mentransmisikan
paket data melalui sebuah router sehingga diperlukan
address mask untuk menyaring (filter) IP address dan
paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.
11. Mengecek Kinerja Protocol TCP/IP
Untuk melakukan testing protocol dapat dengan melakukan instruksi IPCONFIG.
Perintah IPCONFIG digunakan untuk melihat indikasi pada configurasi IP yang
terpasang pada komputer, seperti beberapa informasi penting host name, ptimary DNS
jaringan, physical address dan sebagainya.
Harus diingat bahwa perintah ini dapat dijalankan dengan baik apabila telah terpasang
network interface card di komputer anda karena IPCONFIG menampilkan informasi
berdasarkan network card yang terpasang.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan
baik dapat dipergunakan dengan menggunakan perintah PING misal: PING
LOCALHOST.
Jika kita melihat ada pesan reply from IP (127.0.0.1) besarnya beberapa byte dan waktunya
beberapa detik (time) menandakan bahwa perintahuntuk menghubungkan ke localhost
dapat berjalan dan diterima dengan baik namun seandainya jika dalam melakukan ping
tersebut dilakukan untuk no IP yang tidak dikenal atau komputer tujuan sedang tidak
nyala maka akan dikeluarkan pesan Request Time Out yang berarti NO IP tidak dikenal
dalam jaringan tersebut atau Destination Unreachable.
TTL adalah time to live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang
di jaringan karena tujuan komputer tidak ditemukan.
12. NetBIOS via TCP/IP
Protokol NetBOS merupakan protocol yang berada pada lapisan session layer yang diimplementasikan melalui
software protocol seperti NetBEUI atau NBT (NetBIOS over TCP/IP).
Aplikasi akan mengakses jaringan melalui NetBIOS API (Application Programming Interface) untuk berinteraksi
dengan I/O dan control dengan lapisan di bawahnya (dalam hal ini adalah TCP/IP).
NetBIOS memberikan layanan antara lain:
Registrasi nama mesin jaringan dan verifikasi,
Membangun hubungan dan terminasi (pemutusan), dan;
Connection oriented & connectionless session data transfer.
NetBIOS menggunakan 16 byte address untuk mengidentifikasikan komputer dan resource lainnya di jaringan.
Nama diberikan secara tunggal (unique) kepada spesifik proses komputer atau pada sekelompok komputer (group)
dengan maksimum karakter yang dapat digunakan untuk nama NetBIOS adalah 15 karakter.
Dengan satu komputer atau sekaligus mengirim informasi pada banyak komputer.
Untuk bisa melihat nama NetBIOS pada komputer dapat dilakukan dengan instruksi NBTSTAT.
Aktifitas NetBIOS adalah melakukan 3 hal yaitu registrasi nama, mencari nama (discovery) dan melepas nama
(release).
Pada saat NetBIOS melakukan inisialisasi di atas TCP/IP maka NetBIOS akan meregistrasi namanya ke komputer lain
dengan menggunakan name registration request (via broadcast atau NetBIOS name server).
Ilustrasi resolusi kinerja dari NetBIOS adalah pada saat broadcast maka NetBIOS cache akan diperiksa, bila ditemukan
stop namun bila tidak ditemukan maka host akan melakukan broadcast di jaringan local sebanyak 3 kali percobaan
dan jika gagal juga maka akan keluar pesan error sebagai tanda bahwa nama komputer tidak diketemukan (sebagai
backup