SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
1
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar belakang
Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha baik berupa barang atau jasa
membuat setiap perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan
konsumen dengan harga yang relatif terjangkau namun tetap memperhatikan
biaya-biaya yang diperlukan dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut . Salah
satu yang mempengaruhi ialah harga transfer.
Harga transfer adalah biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas
pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam
suatu perusahaan. Hal ini berarti adanya biaya atau harga tambahan yang
dikenanakan pada setiap barang atau jasa yang diproduksi yang mengalami
perpindahan dari satu divisi ke divisi lain dalam kegiatan produksi. Kewenangan
dalam menetapkan besaran harga transfer ini detentukan oleh masing-masing
divisi.
Harga transfer juga mempengaruhi keputusan manajemen dalam
menetapkan besaran harga suatu produk atau jasa yang akan dijual ke masyarakat.
Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap divisi bahwa apabila harga transfer yang
ditentukan tinggi maka harga jual produk atau jasa tersebut juga akan menjadi
tinggi sehingga akan membuat masyarakat tidak tertarik untuk membeli produk
tersebut.
Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba menjelaskan bagaimana
sebenarnya yang dimaksud harga transfer tersebut. Sehingga dapat digunakan
sebagai referensi bagi para pembaca agar mengetahui bagaimana cara penentuan
besaran harga transfer agar nantinya bisa ditetapakan dalam kehidupan sehari-
hari.
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian harga transfer
Menurut Tsurumi dan Gunadi (1997), dalam suatu grup perusahaan,
transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalian
manajemen (management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu
grup perusahaan.
Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar
dalam akuntansi biaya, harga transfer merupakan harga yang dikenakan
oleh satu subunit (segmen, departemen, divisi dan sebagainya) untuk
produk atau jasa yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang
sama.
Menurut Ralph Estes dalam kamus akuntansi, harga transfer adalah
suatu harga internal yang dibebankan oleh satu unit (seperti divisi,
perusahaan anak, atau departemen) dari suatu perusahaan pada unit
lainnya dalam perusahaan yang sama.
Menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Moven dalam
management accounting, harga transfer adalah harga yang ditagihkan
untuk barang yang ditransfer dari satu divisi ke divisi lainnya.
Menurut Sophar Lumbantoruan, harga transfer adalah penentuan harga
atau balas jasa atas suatu transaksi antar unit dalam satu perusahaan atau
antar perusahaan dalam satu grup.
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada
prinsipnya transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan harga
antar grup (divisi, segmen, departemen, subunit dll) dalam satu perusahaan yang
sama.
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
3
2.2 Sasaran dari harga transfer
Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan jika
pusat laba atau lebih bertanggung jawab atas pengembangan, pembuatan, dan
pemasaran sesuatu sehingga masing-masing harus berbagi pendapatan yang
dihasilkan ketika produk tersebut terjual.
Harga Transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya mencapai beberapa
sasaran sebagai berikut:
1) Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha
untuk menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan
pendapatan perusahaan
2) Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, maksudnya sistem
harus dirancang sedemikian rupa agar keputusan yang meningkatkan laba
unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan.
3) Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha.
4) Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola
Harga transfer sering memicu masalah, terutama pada penentuan harga
sepakatannya karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual,
dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang
tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah
akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang
sangat penting.
Menurut Gunadi, pada tahun 1985 telah dilakukan penelitian oleh tim UNTC
dari PBB yang diketuai oleh DR. Silvain Plasschaert tentang transfer pricing di
Indonesia. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan ada beberapa motivasi
transfer pricing di Indonesia yaitu :
Pengurangan obyek pajak terutama pajak penghasilan
Pelonggaran pengaruh pembatasan kepemilikan luar negeri
Penurunan pengaruh depresiasi rupiah
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
4
Menguatkan tuntutan kenaikan harga atau proteksi terhadap saingan
impor
Mempertahankan sikap low profile tanpa mempedulikan tingkat
keuntungan usaha
Mengamankan perusahaan dari tuntutan atas imbalan atau kesejahteraan
karyawan dan kepedulian lingkungan (ekologi dan masyarakat)
Memperkecil akibat pembatasan, ketidakpastian atas resiko kegiatan
perusahaan luar negeri
Karakteristik Harga Transfer.
1) Harga transfer timbul jika divisi terkait diukur kinerjanya berdasarkan
laba
2) Harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya
penuh produk yang dibeli mengandung unsur laba
3) Harga transfer selalu mengandung unsur laba
4) Harga transfer sebagai alat untuk mempertegas diverifikasi dan integrasi
divisi yang dibentuk.
2.3 Metode-metode harga transfer
Istilah “harga transfer” yang digunakan disini adalah nilai yang diberikan
kepada suatu transfer barang dan jasa dalam suatu transaksi dimana setidaknya
ada satu pusat laba yang terlibat didalamnya. Harga semacam ini biasanya
melibatkan suatu elemen laba karena sebuah perusahaan yang independent tidak
akan mentransfer barang dan jasa ke perusahaan independent yang lain sebesar
biaya produksi atau lebih rendah dari itu.
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
5
Prinsip Dasar
Prinsip dasar dari harga transfer adalah bahwa harga transfer sebaiknya
serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke
konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Ketika suatu pusat laba di suatu
perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu sama lain, maka dua
keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah:
a) Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau
membelinya dari pemasok luar? (keputusan sourcing)
b) Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut
akan ditransfer antar pusat laba? ( keputusan harga transfer )
Situasi Ideal
Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-
cita jika kondisi-kondisi berikut ada, yaitu:
1. Orang-orang kompeten
Idealnya manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dan
jangka pendek dari pusat tanggung jawab mereka.
2. Atmosfer yang baik
Manajer harus menjadikan profitabilitas sebagai cita-cita yang penting
dan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja pusat tanggung
jawab. Mereka juga harus memandang bahwa harga transfer tersebut adil.
3. Harga pasar
Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan hrga pasar normal dan
mapan dari produk identik yang sedang ditransfer, maksudnya harga pasar
mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman dan kualitas)
dengan produk yang dikenakan harga transfer.
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
6
4. Kebebasan memperoleh sumber daya
Idealnya alternatif pusat tanggung jawab dalam memperoleh sumber
daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih
alternative yang baik bagi pusat tanggung jawab mereka.
5. Informasi penuh
Para manajer harus mengetahui semua alternative yang ada, serta
biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternative tersebut.
6. Negosiasi
Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan
negosiasi “kontrak” antar unit usaha.
Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya
Idealnya seorang manajer pembelian, bebas mengambil keputusan sourcing.
Demikian halnya dengan manajer penjualan, ia harus bebas untuk menjual
produknya ke pasar yang paling menguntungkan.
Akibat-akibat yang terjadi jika para manajer pusat laba tidak memiliki
kebebasan dalam mengambil keputusan sourcing:
1) Pasar yang Terbatas
Beberapa alasan pasar terbatas bagi pusat laba (pembeli dan penjual):
a) Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan
penjualan eksternal.
b) Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang
terdifferensiasi, tidak ada sumber dari luar.
c) Jika perusahaan telah melakukan investasi yang besar, cenderung tidak
akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar
mendekati biaya variable perusahaan.
Dalam kondisi pasar yang terbatas, harga transfer yang paling memenuhi
persyaratan sistem pusat laba adalah harga kompetitif. Dimana harga kompetitif
mengukur kontribusi dari setiap pusat laba terhadap laba perusahaan secara
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
7
keseluruhan. Perusahaan dapat mengetahui tingkat harga kompetitiif jika
perusahaan tersebut tidak membeli atau menjual produknya ke pasar bebas
melalui cara-cara:
a. Jika ada harga pasar diterbitkan, maka harga tersebut dapat digunakan untuk
menentukan harga transfer.
b. Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran.
c. Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka
pusat laba tersebut sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di
luar.
d. Jika pusat laba pembelian membeli produk yang serupa dari pasar luar/bebas
mak pusat laba tersebut dapat meniru untuk harga kompetitif untuk produk-
produk eklusifnya.
2) Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri
Misalnya, jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk
ke pasar bebas atau memiliki kapasitas produksi yang berlebih. Perusahaan
mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian
membeli produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam
masih memadai. Dan sebaliknya, jika pusat laba pembelian idak dapat
memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba
penjualan menjual produknya ke pihak luar. Situasi ini terjadi ketika terdapat
kekurangan kapasitas produksi di dalam industry. Sehingga pusat laba
pembelian terhalang dan laba perusahaan tidak optimal.
Meskipun ada hambatan dalam pemerolehan sumber daya, harga pasar
tetap merupakan harga transfer yang baik. Jika harga pasar tersedia atau
dapat diperkirakan maka gunakanlah. Meskipun demikian, jika tidak ada
cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah
mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost based transfer
price). Biasanya, perusahaan akan mengeliminasi unsur iklan, pendanaan,
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
8
atau pengeluaran lain yang tidak dikeluarkan oleh pihak penjual dalam
transaksi internal saat penentuan harga transfer.
Ada 2 cara dalam menentukan harga transfer yaitu:
1. Harga transfer berdasarakan biaya
Dasar biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak bole
digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba
pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu
insentif untuk menetapkan standar yang ketat da untuk meningkatkan standar
tersebut.
Markup laba
Dalam menghitung markup laba, terdapat 2 (dua) keputusan: (1) apa
dasar markup laba dan (2) tingkat laba yang diperbolehkan.
Dasar yang paling mudah dan umum dipergunakan adalah persentase
dari biaya. Jika dasar tersebut digunakan maka tidak ada pertimbangan atas
modal yang diperlukan. Dasar yang secara konsep lebih baik adalah
persentase dari investasi, tetapi untuk menghitung investasi yang akan
dikenakan ke setiap produk yang dihasilkan dapat menimbulkan
permasalahan teknis. Jika menggunakan dasar biaya historis suatu aktiva,
maka fasilitas baru yang dirancang untuk mengurangi harga secara aktual
dapat meningkatkan biaya karena aktiva yang lama menjadi dinyatakan
terlalu rendah.
Masalah kedua dalam penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba.
Persepsi dari manajemen senior atas kinerja keuangan dari sutau pusat laba
akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukan oleh pusat laba tersebut. Solusi
konseptual adalah membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang
dibutuhkan untuk memenuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian.
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
9
Nilai investasi tersebut dihitung pada tingkat „standar‟, dengan aktiva tetap
dan persediaan pada tingkat biaya penggantian (replacement cost).
2. Biaya tetap dan laba hulu
Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang
cukup serius dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada
akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah
biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga pembelian
internal. Bahkan jika hal itu disadari, pusat laba mungkin enggan untuk
mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan.
Adapun metode yang dapat digunkan perusahaan untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan cara berikut:
Persetujuan antarunit usaha
Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil-wakil
dari unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan
harga penjualan ke pihak luar dan pembagian laba untuk produk-produk
dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang signifikan. Mekanisme ini
hanya bekerja bila proses peninjauannya terbatas pada keputusan-keputusan
yang melibatkan jumlah bisnis yang signifikan bagi paling tidak satu pusat
laba. Jika tidak demikian maka negosiasi ini akan sia-sia.
Dua langkah penentuan harga
Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat harga
transfer yang meliputi dua beban. Pertama, untuk setiap unit yang terjual,
pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variabel
standar produksi. Kedua, pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah
sama dengan biaya tetap yang erkaitan dengan fasilitas yang disediakan
untuk unit pembelian.
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
10
Menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Moven, tiga metode yang lazim
digunakan dalam penetapan harga transfer adalah :
1) Harga transfer berdasarkan harga pasar
Apabila terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk
yang ditransfer, maka harga transfer yang sesuai adalah harga
pasar. Dengan harga pasar tidak ada divisi yang memperoleh manfaat di
atas beban divisi lain. Dalam hal ini, harga pasar mencerminkan biaya
kesempatan (opportunity cost) divisi penjual dan divisi pembeli.
2) Harga transfer yang dinegosiasikan
Dalam banyak kasus, pembeli atau penjual mampu mempengaruhi
harga sampai derajat tertentu (sebagai contoh melalui jumlah yang besar
atau melalui penjualan produk yang erat kaitannya tetapi berbeda, atau
melalui penjualan produk yang unik). Apabila tidak terdapat pasar dengan
persaingan sempurna, harga transfer yang dinegosiasikan adalah pilihan
yang baik. Dalam hal ini, biaya kesempatan divisi penjual dan divisi
pembeli berbeda, dan mereka menetapkan harga batas atas dan batas
bawah untuk harga transfer. Harga transfer yang dinegosiasi menawarkan
harapan untuk melengkapi ketiga kriteria kesesuaian tujuan, otonomi dan
akurasi evaluasi kinerja.
3) Harga transfer berdasarkan biaya
Penggunaan harga transfer berdasarkan biaya tidak lazim
direkomendasikan, tetapi, apabila transfer menimbulkan dampak yang
kecil terhadap profitabilitas kedua divisi, pendekatan ini dapat diterima.
Perusahaan yang menggunakan penetapan harga transfer berdasarkan
biaya mensyaratkan bahwa seluruh transfer berlangsung pada suatu bentuk
biaya. Tiga bentuk dari penetapan harga transfer berdasarkan biaya yang
akan dipertimbangkan adalah :
Full cost
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
11
Full cost meliputi direct materials (bahan baku langsung),
direct labor (tenaga kerja langsung), variable overhead dan bagian
dari fixed overhead. Penetapan harga transfer full cost dapat
merusak insentif dan mengganggu ukuran-ukuran kinerja dan akan
menutup kemungkinan pemberlakuan harga transfer yang
dinegosiasikan.
Full cost plus markup
Rumusan full cost plus markup mungkin dapat digunakan
untuk menggambarkan harga transfer yang dinegosiasi. Dalam
beberapa kasus, suatu rumusan full cost plus markup mungkin
menjadi hasil dari negosiasi, bila demikian, cara ini hanyalah
sebuah contoh lain dari penetapan harga transfer yang dinegosiasi.
Variable cost plus fixed fee
Seperti full cost plus markup, variable cost plus fixed fee
merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam penetapan
harga transfer, dengan tingkat fixed fee dapat dinegosiasikan.
Metode ini memiliki satu keunggulan dibandingkan full cost plus
markup yaitu apabila divisi penjual sedang beroperasi di bawah
kapasitas, maka variable cost adalah opportunity cost-nya. Dengan
mengasumsikan bahwa fixed fee dapat dinegosiasikan, pendekatan
variable cost adalah sama dengan penetapan harga transfer yang
dinegosiasi.
2.4 Penetapan harga jasa dari unit staf
Pengendalian atas jumlah jasa
Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa
– jasa seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Ada tiga teori
pemikiran mengenai jasa – jasa tersebut:
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
12
Teori pertama menyatakan bahwa suatu unit usaha harus membayar biaya
variabel standar dari jasa yang diberikan. Jika membayar kurang dari itu,
maka unit usaha akan termotivasi untuk menggunakan jasa – jasa dalam
jumlah yang lebih banyak daripada yang dibenarkan secara ekonomis.
Teori pemikiran yang kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya
variabel standar ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu
biata penuh.
Teori pemikiran yang ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga
pasar, atau biaya penuh standar ditambah dengan margin laba. Harga
pasar akan digunakan jika memungkinkan, jika tidak maka harga sebesar
biaya penuh ditambah ROI yang akan digunakan
2.5 Administrasi harga transfer
 Negosiasi
Unit usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan
dalam melakukan negosiasi harga tersebut. Dimana aturan harus mengatur
sedemikian rupa supaya penentuan harga transfer tidak semata-mata
ditentukan oleh keahlian individu dalam bernegosiasi. Tanpa adanya aturan
semacam ini, manajer yang paling keras kepala sekalipun akan melakukan
negosiasi dengan harga yang paling pantas.
 Arbitrase dan penyelesaian konflik
Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harga transfer, mungkin
ada kasus dimana unit usaha tidak dapat menyetujui harga tertentu. Maka
suatu prosedur harus dapat dibuat menengahi arbitrase harga transfer. Tingkat
formalitas dalam arbitrase harga transfer tergantung pada jenis dan luasnya
potensi harga transfer. Dalam berbagai kasus arbitrase harga transfer
merupakan tanggung jawab dari kelompok atau eksekutif tingkat satu kantor
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
13
pusat karena keputusan arbitrase memiliki dampak yang sangat
mempengaruhi laba unit-unit usaha.
Cara arbitrase dalam sistem yang formal adalah kedua pihak
menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah/pendamai
(arbitrator). Kemudian arbitrator akan meninjau posisi mereka masing-masing
dan memutuskan harga yang ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf
kantor yang lain.
Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik
yang digunakan juga mempengaruhi efektifitas suatu sistem harga transfer.
Terdapat empat cara penyelesaian konflik: memaksa (forcing), membujuk
(smoothing), menawarkan (bargaining) dan penyelesaian masalah (problem
solving). Mekanisme penyelesaian konflik dapat bervariasi, dari menghindari
konflik melalui forcing dan smoothing, sampai penyelesaian konflik melalui
bargaining dan problem solving.
 Klasifikasi produk
Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan
penentuan harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam
perusahaan dan ketersediaan pasar serta harga pasar. Semakin besar jumlah
transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal dan semakin
spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka
perolehan nsumber daya dapat dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat
atas keputusan buat atau beli (make or buy decisison) yang melebihi jumlah
tertentu.
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
14
BAB VI
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa dari berbagai definisi yang ada kami menarik suatu kesimpulan bahwa
pada prinsipnya transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan
harga antar perusahaan dalam satu grup yang sama.
Implikasi pajak yang signifikan dari transaksi transfer pricing adalah
berkurangnya atau hilangnya potensi penerimaan pajak yang seharusnya
diperoleh.
Harga transfer memiliki beberapa sasaran, antara lain:
1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan
perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba
unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola
Terdapat tiga metode penentuan harga transfer yaitu:
1. Harga transfer berdasarkan pasar
2. Harga transfer berdasarkan biaya
3. Harga transfer hasil negosiasi
3.2 Saran
1)
2)
3)
Harga Transfer
STIE PB PALU 2013/2014
15
Daftar Pustaka
http://pojokfekon.blogspot.com/2009/12/transfer-priceharga-transfer.html
http://jokmedia.blogspot.com/2011/04/makalah-harga-transfer.html
a Wajib Pajak

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
Lia Ivvana
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Rahmatia Azzindani
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
Puw Elroy
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
anggibert
 
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya prosesPerhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Iffa Tabahati
 
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialAnalisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Iffa Tabahati
 

La actualidad más candente (20)

Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Pengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan Keputusan TaktisPengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan Keputusan Taktis
 
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya prosesPerhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialAnalisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
 

Destacado

BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
Audria
 

Destacado (20)

Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENPenentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
 
Transfer pricing SPM
Transfer pricing SPMTransfer pricing SPM
Transfer pricing SPM
 
Riski mahadi//Tugas makala//penentuan harga transfer
Riski mahadi//Tugas makala//penentuan harga transferRiski mahadi//Tugas makala//penentuan harga transfer
Riski mahadi//Tugas makala//penentuan harga transfer
 
Harga transfer
Harga transferHarga transfer
Harga transfer
 
Chapter#6
Chapter#6Chapter#6
Chapter#6
 
pusat-laba
pusat-labapusat-laba
pusat-laba
 
Tugas makala
Tugas makalaTugas makala
Tugas makala
 
Transfer Pricing
Transfer PricingTransfer Pricing
Transfer Pricing
 
Makalah spm bab 4 kelompok 4
Makalah spm bab 4 kelompok 4Makalah spm bab 4 kelompok 4
Makalah spm bab 4 kelompok 4
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruPertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baru
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
Chapter#2
Chapter#2Chapter#2
Chapter#2
 
Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-
 
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFERBAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
 
Transfer pricing
Transfer pricingTransfer pricing
Transfer pricing
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
6. transfer pricing
6. transfer pricing6. transfer pricing
6. transfer pricing
 
Bab i spm
Bab i spmBab i spm
Bab i spm
 
Manfaat pusat laba
Manfaat pusat labaManfaat pusat laba
Manfaat pusat laba
 

Similar a Makalah SPM (Harga Transfer)

Akmen penetapan harga
Akmen penetapan hargaAkmen penetapan harga
Akmen penetapan harga
kangklinsman
 
Manajemen biaya
Manajemen biayaManajemen biaya
Manajemen biaya
www.didiarsandi.com
 
Pengekosan produk 3 penentuan harga
Pengekosan  produk 3 penentuan hargaPengekosan  produk 3 penentuan harga
Pengekosan produk 3 penentuan harga
Clean Agent Sdn Bhd
 

Similar a Makalah SPM (Harga Transfer) (20)

Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptxSesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
 
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdfTM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
 
39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing
 
Penentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptxPenentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptx
 
pertemuan_5_soesanto.ppt
pertemuan_5_soesanto.pptpertemuan_5_soesanto.ppt
pertemuan_5_soesanto.ppt
 
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.pptpert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
 
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docBAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategik
 
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaKonsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
 
Akmen penetapan harga
Akmen penetapan hargaAkmen penetapan harga
Akmen penetapan harga
 
Manajemen biaya
Manajemen biayaManajemen biaya
Manajemen biaya
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptxPertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
 
Pengekosan produk 3 penentuan harga
Pengekosan  produk 3 penentuan hargaPengekosan  produk 3 penentuan harga
Pengekosan produk 3 penentuan harga
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGAMENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 

Makalah SPM (Harga Transfer)

  • 1. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 1 BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar belakang Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha baik berupa barang atau jasa membuat setiap perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan konsumen dengan harga yang relatif terjangkau namun tetap memperhatikan biaya-biaya yang diperlukan dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut . Salah satu yang mempengaruhi ialah harga transfer. Harga transfer adalah biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam suatu perusahaan. Hal ini berarti adanya biaya atau harga tambahan yang dikenanakan pada setiap barang atau jasa yang diproduksi yang mengalami perpindahan dari satu divisi ke divisi lain dalam kegiatan produksi. Kewenangan dalam menetapkan besaran harga transfer ini detentukan oleh masing-masing divisi. Harga transfer juga mempengaruhi keputusan manajemen dalam menetapkan besaran harga suatu produk atau jasa yang akan dijual ke masyarakat. Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap divisi bahwa apabila harga transfer yang ditentukan tinggi maka harga jual produk atau jasa tersebut juga akan menjadi tinggi sehingga akan membuat masyarakat tidak tertarik untuk membeli produk tersebut. Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba menjelaskan bagaimana sebenarnya yang dimaksud harga transfer tersebut. Sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi para pembaca agar mengetahui bagaimana cara penentuan besaran harga transfer agar nantinya bisa ditetapakan dalam kehidupan sehari- hari.
  • 2. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian harga transfer Menurut Tsurumi dan Gunadi (1997), dalam suatu grup perusahaan, transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalian manajemen (management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup perusahaan. Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar dalam akuntansi biaya, harga transfer merupakan harga yang dikenakan oleh satu subunit (segmen, departemen, divisi dan sebagainya) untuk produk atau jasa yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang sama. Menurut Ralph Estes dalam kamus akuntansi, harga transfer adalah suatu harga internal yang dibebankan oleh satu unit (seperti divisi, perusahaan anak, atau departemen) dari suatu perusahaan pada unit lainnya dalam perusahaan yang sama. Menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Moven dalam management accounting, harga transfer adalah harga yang ditagihkan untuk barang yang ditransfer dari satu divisi ke divisi lainnya. Menurut Sophar Lumbantoruan, harga transfer adalah penentuan harga atau balas jasa atas suatu transaksi antar unit dalam satu perusahaan atau antar perusahaan dalam satu grup. Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada prinsipnya transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan harga antar grup (divisi, segmen, departemen, subunit dll) dalam satu perusahaan yang sama.
  • 3. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 3 2.2 Sasaran dari harga transfer Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan jika pusat laba atau lebih bertanggung jawab atas pengembangan, pembuatan, dan pemasaran sesuatu sehingga masing-masing harus berbagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual. Harga Transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya mencapai beberapa sasaran sebagai berikut: 1) Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan 2) Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, maksudnya sistem harus dirancang sedemikian rupa agar keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan. 3) Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha. 4) Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola Harga transfer sering memicu masalah, terutama pada penentuan harga sepakatannya karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting. Menurut Gunadi, pada tahun 1985 telah dilakukan penelitian oleh tim UNTC dari PBB yang diketuai oleh DR. Silvain Plasschaert tentang transfer pricing di Indonesia. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan ada beberapa motivasi transfer pricing di Indonesia yaitu : Pengurangan obyek pajak terutama pajak penghasilan Pelonggaran pengaruh pembatasan kepemilikan luar negeri Penurunan pengaruh depresiasi rupiah
  • 4. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 4 Menguatkan tuntutan kenaikan harga atau proteksi terhadap saingan impor Mempertahankan sikap low profile tanpa mempedulikan tingkat keuntungan usaha Mengamankan perusahaan dari tuntutan atas imbalan atau kesejahteraan karyawan dan kepedulian lingkungan (ekologi dan masyarakat) Memperkecil akibat pembatasan, ketidakpastian atas resiko kegiatan perusahaan luar negeri Karakteristik Harga Transfer. 1) Harga transfer timbul jika divisi terkait diukur kinerjanya berdasarkan laba 2) Harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang dibeli mengandung unsur laba 3) Harga transfer selalu mengandung unsur laba 4) Harga transfer sebagai alat untuk mempertegas diverifikasi dan integrasi divisi yang dibentuk. 2.3 Metode-metode harga transfer Istilah “harga transfer” yang digunakan disini adalah nilai yang diberikan kepada suatu transfer barang dan jasa dalam suatu transaksi dimana setidaknya ada satu pusat laba yang terlibat didalamnya. Harga semacam ini biasanya melibatkan suatu elemen laba karena sebuah perusahaan yang independent tidak akan mentransfer barang dan jasa ke perusahaan independent yang lain sebesar biaya produksi atau lebih rendah dari itu.
  • 5. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 5 Prinsip Dasar Prinsip dasar dari harga transfer adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah: a) Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari pemasok luar? (keputusan sourcing) b) Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut akan ditransfer antar pusat laba? ( keputusan harga transfer ) Situasi Ideal Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita- cita jika kondisi-kondisi berikut ada, yaitu: 1. Orang-orang kompeten Idealnya manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dan jangka pendek dari pusat tanggung jawab mereka. 2. Atmosfer yang baik Manajer harus menjadikan profitabilitas sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja pusat tanggung jawab. Mereka juga harus memandang bahwa harga transfer tersebut adil. 3. Harga pasar Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan hrga pasar normal dan mapan dari produk identik yang sedang ditransfer, maksudnya harga pasar mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman dan kualitas) dengan produk yang dikenakan harga transfer.
  • 6. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 6 4. Kebebasan memperoleh sumber daya Idealnya alternatif pusat tanggung jawab dalam memperoleh sumber daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih alternative yang baik bagi pusat tanggung jawab mereka. 5. Informasi penuh Para manajer harus mengetahui semua alternative yang ada, serta biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternative tersebut. 6. Negosiasi Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi “kontrak” antar unit usaha. Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya Idealnya seorang manajer pembelian, bebas mengambil keputusan sourcing. Demikian halnya dengan manajer penjualan, ia harus bebas untuk menjual produknya ke pasar yang paling menguntungkan. Akibat-akibat yang terjadi jika para manajer pusat laba tidak memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan sourcing: 1) Pasar yang Terbatas Beberapa alasan pasar terbatas bagi pusat laba (pembeli dan penjual): a) Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan eksternal. b) Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdifferensiasi, tidak ada sumber dari luar. c) Jika perusahaan telah melakukan investasi yang besar, cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar mendekati biaya variable perusahaan. Dalam kondisi pasar yang terbatas, harga transfer yang paling memenuhi persyaratan sistem pusat laba adalah harga kompetitif. Dimana harga kompetitif mengukur kontribusi dari setiap pusat laba terhadap laba perusahaan secara
  • 7. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 7 keseluruhan. Perusahaan dapat mengetahui tingkat harga kompetitiif jika perusahaan tersebut tidak membeli atau menjual produknya ke pasar bebas melalui cara-cara: a. Jika ada harga pasar diterbitkan, maka harga tersebut dapat digunakan untuk menentukan harga transfer. b. Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran. c. Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka pusat laba tersebut sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di luar. d. Jika pusat laba pembelian membeli produk yang serupa dari pasar luar/bebas mak pusat laba tersebut dapat meniru untuk harga kompetitif untuk produk- produk eklusifnya. 2) Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri Misalnya, jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas atau memiliki kapasitas produksi yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian membeli produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih memadai. Dan sebaliknya, jika pusat laba pembelian idak dapat memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke pihak luar. Situasi ini terjadi ketika terdapat kekurangan kapasitas produksi di dalam industry. Sehingga pusat laba pembelian terhalang dan laba perusahaan tidak optimal. Meskipun ada hambatan dalam pemerolehan sumber daya, harga pasar tetap merupakan harga transfer yang baik. Jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka gunakanlah. Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost based transfer price). Biasanya, perusahaan akan mengeliminasi unsur iklan, pendanaan,
  • 8. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 8 atau pengeluaran lain yang tidak dikeluarkan oleh pihak penjual dalam transaksi internal saat penentuan harga transfer. Ada 2 cara dalam menentukan harga transfer yaitu: 1. Harga transfer berdasarakan biaya Dasar biaya Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak bole digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat da untuk meningkatkan standar tersebut. Markup laba Dalam menghitung markup laba, terdapat 2 (dua) keputusan: (1) apa dasar markup laba dan (2) tingkat laba yang diperbolehkan. Dasar yang paling mudah dan umum dipergunakan adalah persentase dari biaya. Jika dasar tersebut digunakan maka tidak ada pertimbangan atas modal yang diperlukan. Dasar yang secara konsep lebih baik adalah persentase dari investasi, tetapi untuk menghitung investasi yang akan dikenakan ke setiap produk yang dihasilkan dapat menimbulkan permasalahan teknis. Jika menggunakan dasar biaya historis suatu aktiva, maka fasilitas baru yang dirancang untuk mengurangi harga secara aktual dapat meningkatkan biaya karena aktiva yang lama menjadi dinyatakan terlalu rendah. Masalah kedua dalam penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba. Persepsi dari manajemen senior atas kinerja keuangan dari sutau pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukan oleh pusat laba tersebut. Solusi konseptual adalah membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk memenuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian.
  • 9. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 9 Nilai investasi tersebut dihitung pada tingkat „standar‟, dengan aktiva tetap dan persediaan pada tingkat biaya penggantian (replacement cost). 2. Biaya tetap dan laba hulu Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga pembelian internal. Bahkan jika hal itu disadari, pusat laba mungkin enggan untuk mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan. Adapun metode yang dapat digunkan perusahaan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara berikut: Persetujuan antarunit usaha Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil-wakil dari unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan ke pihak luar dan pembagian laba untuk produk-produk dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang signifikan. Mekanisme ini hanya bekerja bila proses peninjauannya terbatas pada keputusan-keputusan yang melibatkan jumlah bisnis yang signifikan bagi paling tidak satu pusat laba. Jika tidak demikian maka negosiasi ini akan sia-sia. Dua langkah penentuan harga Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat harga transfer yang meliputi dua beban. Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variabel standar produksi. Kedua, pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah sama dengan biaya tetap yang erkaitan dengan fasilitas yang disediakan untuk unit pembelian.
  • 10. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 10 Menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Moven, tiga metode yang lazim digunakan dalam penetapan harga transfer adalah : 1) Harga transfer berdasarkan harga pasar Apabila terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang ditransfer, maka harga transfer yang sesuai adalah harga pasar. Dengan harga pasar tidak ada divisi yang memperoleh manfaat di atas beban divisi lain. Dalam hal ini, harga pasar mencerminkan biaya kesempatan (opportunity cost) divisi penjual dan divisi pembeli. 2) Harga transfer yang dinegosiasikan Dalam banyak kasus, pembeli atau penjual mampu mempengaruhi harga sampai derajat tertentu (sebagai contoh melalui jumlah yang besar atau melalui penjualan produk yang erat kaitannya tetapi berbeda, atau melalui penjualan produk yang unik). Apabila tidak terdapat pasar dengan persaingan sempurna, harga transfer yang dinegosiasikan adalah pilihan yang baik. Dalam hal ini, biaya kesempatan divisi penjual dan divisi pembeli berbeda, dan mereka menetapkan harga batas atas dan batas bawah untuk harga transfer. Harga transfer yang dinegosiasi menawarkan harapan untuk melengkapi ketiga kriteria kesesuaian tujuan, otonomi dan akurasi evaluasi kinerja. 3) Harga transfer berdasarkan biaya Penggunaan harga transfer berdasarkan biaya tidak lazim direkomendasikan, tetapi, apabila transfer menimbulkan dampak yang kecil terhadap profitabilitas kedua divisi, pendekatan ini dapat diterima. Perusahaan yang menggunakan penetapan harga transfer berdasarkan biaya mensyaratkan bahwa seluruh transfer berlangsung pada suatu bentuk biaya. Tiga bentuk dari penetapan harga transfer berdasarkan biaya yang akan dipertimbangkan adalah : Full cost
  • 11. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 11 Full cost meliputi direct materials (bahan baku langsung), direct labor (tenaga kerja langsung), variable overhead dan bagian dari fixed overhead. Penetapan harga transfer full cost dapat merusak insentif dan mengganggu ukuran-ukuran kinerja dan akan menutup kemungkinan pemberlakuan harga transfer yang dinegosiasikan. Full cost plus markup Rumusan full cost plus markup mungkin dapat digunakan untuk menggambarkan harga transfer yang dinegosiasi. Dalam beberapa kasus, suatu rumusan full cost plus markup mungkin menjadi hasil dari negosiasi, bila demikian, cara ini hanyalah sebuah contoh lain dari penetapan harga transfer yang dinegosiasi. Variable cost plus fixed fee Seperti full cost plus markup, variable cost plus fixed fee merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam penetapan harga transfer, dengan tingkat fixed fee dapat dinegosiasikan. Metode ini memiliki satu keunggulan dibandingkan full cost plus markup yaitu apabila divisi penjual sedang beroperasi di bawah kapasitas, maka variable cost adalah opportunity cost-nya. Dengan mengasumsikan bahwa fixed fee dapat dinegosiasikan, pendekatan variable cost adalah sama dengan penetapan harga transfer yang dinegosiasi. 2.4 Penetapan harga jasa dari unit staf Pengendalian atas jumlah jasa Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa – jasa seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Ada tiga teori pemikiran mengenai jasa – jasa tersebut:
  • 12. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 12 Teori pertama menyatakan bahwa suatu unit usaha harus membayar biaya variabel standar dari jasa yang diberikan. Jika membayar kurang dari itu, maka unit usaha akan termotivasi untuk menggunakan jasa – jasa dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang dibenarkan secara ekonomis. Teori pemikiran yang kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya variabel standar ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu biata penuh. Teori pemikiran yang ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya penuh standar ditambah dengan margin laba. Harga pasar akan digunakan jika memungkinkan, jika tidak maka harga sebesar biaya penuh ditambah ROI yang akan digunakan 2.5 Administrasi harga transfer  Negosiasi Unit usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan dalam melakukan negosiasi harga tersebut. Dimana aturan harus mengatur sedemikian rupa supaya penentuan harga transfer tidak semata-mata ditentukan oleh keahlian individu dalam bernegosiasi. Tanpa adanya aturan semacam ini, manajer yang paling keras kepala sekalipun akan melakukan negosiasi dengan harga yang paling pantas.  Arbitrase dan penyelesaian konflik Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harga transfer, mungkin ada kasus dimana unit usaha tidak dapat menyetujui harga tertentu. Maka suatu prosedur harus dapat dibuat menengahi arbitrase harga transfer. Tingkat formalitas dalam arbitrase harga transfer tergantung pada jenis dan luasnya potensi harga transfer. Dalam berbagai kasus arbitrase harga transfer merupakan tanggung jawab dari kelompok atau eksekutif tingkat satu kantor
  • 13. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 13 pusat karena keputusan arbitrase memiliki dampak yang sangat mempengaruhi laba unit-unit usaha. Cara arbitrase dalam sistem yang formal adalah kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah/pendamai (arbitrator). Kemudian arbitrator akan meninjau posisi mereka masing-masing dan memutuskan harga yang ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf kantor yang lain. Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga mempengaruhi efektifitas suatu sistem harga transfer. Terdapat empat cara penyelesaian konflik: memaksa (forcing), membujuk (smoothing), menawarkan (bargaining) dan penyelesaian masalah (problem solving). Mekanisme penyelesaian konflik dapat bervariasi, dari menghindari konflik melalui forcing dan smoothing, sampai penyelesaian konflik melalui bargaining dan problem solving.  Klasifikasi produk Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar serta harga pasar. Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal dan semakin spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka perolehan nsumber daya dapat dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat atas keputusan buat atau beli (make or buy decisison) yang melebihi jumlah tertentu.
  • 14. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 14 BAB VI PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bahwa dari berbagai definisi yang ada kami menarik suatu kesimpulan bahwa pada prinsipnya transfer pricing (harga transfer) adalah suatu metode penentuan harga antar perusahaan dalam satu grup yang sama. Implikasi pajak yang signifikan dari transaksi transfer pricing adalah berkurangnya atau hilangnya potensi penerimaan pajak yang seharusnya diperoleh. Harga transfer memiliki beberapa sasaran, antara lain: 1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. 2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan). 3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual. 4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola Terdapat tiga metode penentuan harga transfer yaitu: 1. Harga transfer berdasarkan pasar 2. Harga transfer berdasarkan biaya 3. Harga transfer hasil negosiasi 3.2 Saran 1) 2) 3)
  • 15. Harga Transfer STIE PB PALU 2013/2014 15 Daftar Pustaka http://pojokfekon.blogspot.com/2009/12/transfer-priceharga-transfer.html http://jokmedia.blogspot.com/2011/04/makalah-harga-transfer.html a Wajib Pajak