1. Perencanaan pembelajaran merupakan proses merancang kegiatan pembelajaran dengan menentukan tujuan, materi, metode, dan evaluasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Langkah-langkah perencanaan pembelajaran meliputi merumuskan tujuan khusus, memilih pengalaman belajar, menentukan kegiatan belajar mengajar, menentukan sumber daya yang terlibat, memilih bahan dan alat, serta merencanakan evaluasi
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
• Perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang
artinya konsep, rancangan, atau program, dan
perencanaan berarti proses, perbuatan, cara
merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan
sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan.
• Pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, berasal dari kata belajar yang artinya
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; atau
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman.
3. • Perencanaan pembelajaran adalah apa yang akan
dikerjakan guru dan siswa di dalam kelas dan di luar
kelas (Reiser 1986 dalam Djoehaeni: 4).
• Perencanaan pembelajaran adalah memproyeksikan
tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu
pembelajaran (Sujana 1988 dalam Djoehaeni 2009: 5).
4. • perencanaan pembelajaran adalah kegiatan
memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan
dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan
mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik),
serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan
sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar
menjadi efektif dan efisien.
5. • Menurut Robert F. Mager (1962), tujuan pembelajaran
sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat
dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat
kompetensi tertentu.
• Edwar L. Dejnozkadan David E. Kapel (1981),
memandang bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu
pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku
dan penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan
untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Taksonomi tujuan pembelajaran biasanya diarahkan
pada salah satu kawasan dari taksonomi.
6. Ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran, di
antaranya adalah:
• Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan
dapat diprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan
dicapai.
• Sebagai alat untuk memecahkan masalah.
• Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara
tepat.
• Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung
secara sistematis.
7. Perencanaan pembelajaran mempunyai beberapa fungsi di
antaranya sebagai berikut:
• Fungsi kreatif
• Fungsi Inovatif
• Fungsi selektif
• Fungsi Komunikatif
• Fungsi prediktif
• Fungsi akurasi
• Fungsi pencapaian tujuan
• Fungsi kontrol
8. Abdul 2009:17
• Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
• Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
• Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin
• Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)
• Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
• Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas
10. • untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
peren-canaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembe-lajaran;
• untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem;
• perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana
seseorang belajar;
• untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa
secara perseorangan;
• pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran,
dan tujuan pengiring dari pembelajaran;
• sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya
siswa untuk belajar;
• perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel
pembelajaran;
• inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
11. menurut Dick dan Carrey sebagai berikut:
1. Mengeidentifikasi tujuan umum pengajaran;
2. Melaksanakan analisis pengajaran;
3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik
siswa;
4. Merumuskan tujuan performasi;
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan;
6. Mengembangkan strategi pengajaran;
7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran;
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif;
9. Merevisi bahan pengajaran;
10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
12. 1. Merumuskan tujuan khusus
Dalam merancang pembelajaran, tugas pertama dari
seorang guru adalah merumuskan tujuan pembelajaran
khusus beserta materi pelajarannya. Sebab tujuan umum
(Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dari
pembelajaran sudah dirumuskan oleh para pengembang
kurikulum. Tugas guru adalah menterjemahkan tujuan
umum pembelajaran (SK dan KD) menjadi tujuan khusus
(indikator) pembelajaran yang lebih spesifik dan mudah
terukur.
Rumusan tujuan pembelajaran menurut Bloom (1964)
mencakup 3 aspek penting yaitu domain kognitf, afektif,
dan psikomotorik.
13. • a. Domain kognitif
Pada domain kognitif, tujuan pembelajaran berkaitan dengan
aspek intelektual siswa, melalui penguasaan pengetahuan dan
informasi mengenai data dan fakta, konsep, generalisasi, dan
prinsip. Semakin kuat seseorang dalam menguasai
pengetahuan dan informasi, maka semakin mudah seseorang
dalam melaksanakan aktivitas belajar.
• b. Domain afektif
Domain afektif adalah domain yang berhubungan dengan
penerimaan dan apresiasi seseorang terhadap suatu hal dan
perkembagan mental yang ada dalam diri seseorang.
• c. Domain psikomotor
Domain psikomotor adalah domain yang menggambarkan
kemampuan dan ketrampilan seseorang yang dapat dilihat dari
unjuk kerja atau performance yang berupa ketrampilan fisik dan
ketrampilan non fisik.
14. 2. Memilih pengalaman belajar
Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal,
akan tetapi proses berpengalaman, sehingga siswa harus
didorong secara aktif untuk melakukan kegiatan tertentu,
mencari dan menemukan sendiri fakta.
Ada kalanya proses pembelajaran juga dilakukan dengan
simulasi dan dramatisasi. Tujuan yang hendak dicapai tidak
hanya sekedar untuk mengingat, tapi juga menghayati
suatu peran tertentu yang berkaitan dengan perkembangan
mental dan emosi siswa.
Ada kalanya siswa juga diberi kesempatan untuk belajar
secara berkelompok yang memberikan pengalaman pada
siswa untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain.
15. 3. Menentukan kegiatan belajar mengajar
Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai pada
dasarnya dapat dirancang melalui pendekatan kelompok
atau pendekatan individual. Pendekatan kelompok adalah
pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan
pendekatan klasikal, yakni pembelajaran di mana setiap
siswa belajar secara berkelompok baik kelompok besar
maupun kelompok kecil. Pembelajaran Pembelajaran
individual adalah pembelajaran di mana siswa belajar
secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang
demikian sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan
dan kemampuan masing-masing.
16. 4. Menentukan orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran
Orang-orang yang akan terlibat dalam proses
pembelajaran dan berperan sebagai sumber belajar
meliputi instruktur atau guru, dan tenaga profesional. Peran
guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai pengelola
pembelajaran. Agar guru dapat melaksanakan fungsi dan
tugasnya secara maksimal, maka guru harus memiliki
kemampuan untuk berbicara dang berkomunikasi dengan
menggunakan berbagai media. Selain itu, guru juga
berperan sebagai pengatur lingkungan belajar yang
memberikan pengalaman belajar yang memadai bagi
siswa. Guru dituntut untuk dapat mendesain dan mengatur
lingkungan agar siswa dapat belajar dngan penuh
semangat sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
17. 5. Memilih bahan dan alat
Penentuan bahan dan alat dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
a. keberagaman kemampuan intelektual siswa
b. jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus
yang harus dicapai siswa
c. tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan secara
khusus
d. berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran
e. bahan dan alat yang dapat dimanfaatkan
f. fasilitas fisik yang tersedia
18. 6. Ketersediaan fasilitas fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh
terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik
meliputi ruangan kelas, pusat media, laboratorium, dan
lain-lain. Guru dan siswa akan bekerja sama menggunakan
bahan pelajaran, memanfaatkan alat, berdiskusi, dan lain
sebagainya dan kesemuanya itu dapat digunakan melalui
proses perencanaan yang matang melalui pengaturan
secara profesional termasuk adanya dukungan finansial
sesuai dengan kebutuhan.
19. 7. Perencanaan evaluasi dan pengembangan
Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam
perencanaan pembelajaran, sebab dengan evaluasi akan
dapat dilihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
20. • Manajemen pembelajaran diartikan sabagai usaha dan
tindakan kepala sekolah sebagai pemimpin instructional
di sekolah dan usaha maupun tindakan guru sebagai
pemimpin pembelajaran di kelas dilaksanakan
sedemikian rupa untuk memperoleh hasil dalam rangka
mencapai tujuan program sekolah dan juga
pembelajaran.