Dokumen tersebut merupakan pengantar ilmu antropologi yang disusun oleh kelompok 3B kelas XII-7 SMAN 1 Cigombong untuk memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta konsep-konsep terkait dinamika masyarakat dan kebudayaan seperti proses pergeseran, belajar budaya, evolusi sos
1. PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi
Disusun oleh : Kelompok 3B (XII-7)
-
Ressy Octaviani
-
Clearestha Azhari
-
Lisnawati
-
Asep Syarifudin
-
Muhammad Deni
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DINAS PENDIDIKAN
SMAN 1 CIGOMBONG
JL. MAYJEN H.E SUKMA NO.297 CIGOMBONG BOGOR
2. PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi
Disusun oleh : Kelompok 3B (XII-7)
-
Ressy Octaviani
-
Clearestha Azhari
-
Lisnawati
-
Asep Syarifudin
-
Muhammad Deni
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DINAS PENDIDIKAN
SMAN 1 CIGOMBONG
JL. MAYJEN H.E SUKMA NO.297 CIGOMBONG BOGOR
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “ Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta umatnya yang senantiasa mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian social budaya di
masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser memerlukan konsepkonsep. Konsep-konsep dalam menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan
dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi disebut dinamik sosial (social dynamic).
Kajian dalam makalah ini terdiri dari tiga bab. Diawali bab pendahuluan dan diakhiri
dengan bab kesimpulan, dengan rincian sebagai berikut Bab I, merupakan bab Pendahuluan
yang berisikan : a) Latar belakang masalah, b) Rumusan masalah, c) Tujuan penulisan
makalah, d) Manfaat penelitian
Bab II, merupakan kajian teoritik tentang Dinamika Masyarakat dan Budaya yang
meliputi konsep-konsep dan konsepsi-konsepsi khusus mengenai pergeseran masyarakat dan
budaya, proses budaya belajar sendiri, proses evolusi sosial, proses difusi, akulturasi dan
asimilasi, dan pembaruan atau inovasi.
Bab III merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan.
Tujuan salah satu tugas mata disusunnya makalah penelitian pustaka ini selain untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sosiologi, juga untuk memberikan pengetahuan
kepada kami untuk lebih memahami lebih dalam tentang perubahan-perubahan yang terjadi
didalam masyarakat.
“ Tak ada Gading yang Tak Retak” begitulah kata pepatah. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan, dan kepada Allahlah segala kekurangan makalah
ini dikembalikan, dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat.
Cigombong, 30 Desember 2012
Penyusun
4. DAFTAR ISI
Cover 1 …………………………………………………………………………………… 1
Cover 2 …………………………………………………………………………………… 2
Kata Pengantar …………………………………………………………………………… 3
Daftar Isi …………………………………………………………………………………. 4
Bab 1
PENDAHULUAN
5
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………... 5
B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………... 5
Bab 2
DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
6
A. Konsepsi-konsepsi khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan
Kebudayaan ………………………………………………………….. 6
B. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri ………………………………….. 6
C. Proses Evolusi Sosial ………………………………………………… 2
D. Proses Difusi …………………………………………………………. 2
E. Akulturasi dan Asimilasi …………………………………………….. 2
F. Pembauran atau Inovasi ……………………………………………… 2
Bab 3
KESIMPULAN & SARAN
3
A. Kesimpulan …………………………………………………………… 3
B. Saran ………………………………………………………………….. 4
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
-
Penugasan dari Mata Pelajaran Sosiologi
-
Mengembangkan wawasan keilmuan masing-masing anggota kelompok
-
Mencari tahu fakta tentang hal-hal yang mengenai perubahan-perubahan yang
terjadi didalam masyarakat dan kebudayaannya
B. Rumusan Masalah
-
Apa konsepsi-konsepsi khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan
Kebudayaan ?
-
Apa proses belajar kebudayaan sendiri ?
-
Apa proses evolusi social ?
-
Apa proses difusi ?
-
Apa akulturasi dan asimilasi ?
-
Apa pembauran atau inovasi ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi
D. Manfaat Penelitian
-
Memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi
-
Menambah ilmu pengetahuan/wawasan
-
Memahami lebih dalam tentang hal-hal yang terjadi didalam masyarakat
-
Mempererat tali pertemanan antar anggota kelompok
-5-
6. BAB II
DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. Konsepsi-konsepsi khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan
Semua konsep yang diperlukan apabila ingin menganalisis proses-proses pergeseran
masyarakat dan kebudayaan , termasuk lapangan penelitian ilmu antropologi dan sosiologi
yang disebut dinamika sosial (social dynamics). Di antara konsep-konsep yang terpenting ada
mengenai proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat bersangkutan, yaitu internalisasi
(internalization), sosialisasi (socialization), dan enkulturasi (enculturation). Ada juga proses
perkembangan kebudayaan umat manusia pada umumnya dan bentuk-bentuk kebudayaan yang
sederhana, hingga bentuk-bentuk yang makin lama makin kompleks, yaitu evolusi kebudayaan
(cultural evolution). Kemudian ada proses penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa
oleh perpindahan bangsa-bangsa dimuka bumi, yaitu proses difusi (diffusion). Proses lain
adalah proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing oleh warga masyarakat, yaitu proses
akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation). Akhirnya ada proses pembaruan atau
inovasi (innovation), yang berkaitan erat dengan penemuan baru (discovery dan invention).
B. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
1. Proses Internalisasi
Konsep internalisasi berhubungan dengan Kerangka Teori Tindakan Talcott Parsons,
Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hamper
meninggal. Seorang individu mempunyai bakat yang terkandung dalam gennya untuk
mengembangkan perasaan,hasrat,nafsu,dan emosi dalam kepribadiannya. Sepanjang hidupnya
individu terus belajar untuk mengolah perasaan, hasrat, nafsu dan emosi tersebut yang
kemudian membentuk kepribadiannya.
Selain itu dalam harian kompas : Selasa, 18 Oktober 2011
Pendidikan dan Kebudayaan Memang Harus Saling Menopang
Pendidikan dan kebudayaan seperti pohon ilmu yang saling terkait dan tidak bisa
terpisahkan.yang harus dipertegas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah
konsep dan filosofisnya. Mengemas orang yang berpendidikan untuk membentuk orang yang
berbudaya.
Dalam pendidikan dapat membentuk seorang individu yang berbudaya dan berbakat.di dalam
kebudayaan juga mengandung unsur tuntunan yang tidak terlepas dari pendidikan itu sendiri.
Selama ini, kebudayaan menjadi domain kewenangan yang melekat pada Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata.
7. Koran Radar Bogor :Sabtu,22 desember 2012
Kembangkan Kreativitas Siswa
Pentas seni disekolah dapat mengembangkan kreativitas anak, tidak hanya kreatif dalam
bidang akademik tetapi juga dalam bidang non akademik.
Bakat yang tadinya tidak diketahui dan terpendam didalam diri siswa melalui pentas seni siswa
dapat mengetahui bakat terpendamnya.
Sedangkan dalam internet:
* risah.elisa.blogspot.com
Proses internalisasi tergantung dari bakat yang dipunyai dalam gen manusia untuk
mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, dan emosinya. Tetapi semua itu juga
tergantung dengan pengaruh dari berbagai macam lingkungan sosial dan budayanya. Contoh:
bayi yang lahir terus belajar bagaimana mendapatkan perasaan puas dan tidak puas.
* http://yacob5526ra.blogspot.com:
Proses ini merupakan proses yang berlangsung selama individu masih hidup,dimulai pada saat
individu tersebut dilahirkan hingga akhir hayatnya.Sepanjang kehidupannya manusia terus
menerus belajar untuk mengolah segala perasaan hasrat,nafsu,emosi yangt diperlukan
sepanjang hidupnya
Perasaan pertama yang teraktifkan pada saat bayi lahir kedunia adalah perasaan puas dan tidak
puas.
* http://wawan-junaidi.blogspot.com:
Proses panjang sejak seorang individu dilahirkan, sampai ia hampir meninggal. Dalam proses
ini ia belajar menanamkan segala perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi yang diperlukannya
sepanjang hidup dalam kepribadiannya.
2. Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan
system social. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuannya
belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang
menduduki beraneka macam peranan social yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
Individu dalam masyarakat yang berbeda-beda akan mengalami proses sosialisasi yang
berbeda-beda, karena proses itu banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan serta lingkungan
sosial yang bersangkutan.
8. Selain itu dalam harian kompas: Minggu, 12 Juli 2009
Ortu Harus Mampu Bangkitkan Minat Belajar Anak
Orang tua (ortu) harus mampu membangkitkan minat belajar anak, dengan cara mengenali apa
yang dia sukai dan ajak melakukan hal tersebut, dipercaya mampu meningkatkan minat belajar
seorang anak
Kuncinya adalah mengetahui apa yangg dapat membuat anak tertarik dan ingin belajar. Bagi
anak usia delapan tahun ke bawah, belajar harus berangkat dari minat si anak itu sendiri. sifat
dasar anak adalah senang belajar hal itu bisa terlihat sejak usia dini di mana dimulai dari anak
belajar berjalan, dia jatuh dan bangkit lagi atas kemauan sendiri.
Harian kompas: Selasa, 18 Oktober 2011
Anak Berbakat yang Sulit Belajar, Ini Stimulasinya
Anak atau siswa yang bakatnya tertutupi oleh kesulitan belajar ternyata banyak dipengaruhi
oleh lingkungan teman sebaya, pola asuh dalam keluarga, kondisi sosial ekonomi, dan harapan
orangtua akan masa depan si anak.
Tak mudah memang, tetapi ada solusi yang sepatutnya bisa dilakukan. Beberapa solusi ada
setelah orangtua dan pendidik memahami adanya perbedaan antara bakat dan ketidakmampuan
anak/siswa didiknya, serta mengenali ciri-ciri potensi diagnosis yang salah tersebut. Hal itu
merupakan langkah-langkah sederhana sebagai stimulasi menghadapi anak-anak dengan
kemampuan otak berbakat (gifted brain), tetapi sekaligus juga menunjukkan
ketidakmampuannya (disability).
Sedangkan dalam internet:
risal.mira.blogspot.com
Proses sosialisasi bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan
sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya
belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yang
menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
http://wawan-junaidi.blogspot.com
Proses seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan
berinteraksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam
peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
9. http://ihsan06.wordpress.com
Hal ini berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungannya dengan sistem
sosial,mempelajari semua pola tindakan individu-individu yang menempati berbagai
kedudukan dalam masyarakatnya yang dijumpai selama kehidupannya sehari hari sejak ia
dilahirkan.individu yang berbeda mengalami proses sosiaisasi yang berbeda pula,hal ini karena
proses ini banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan serta lingkungan sosial individu yang
bersangkutan.
3. Proses Enkulturasi
Istilah yang sesuai untuk kata “enkulturasi” adalah “pembudayaan”. Proses enkulturasi
merupakan proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, system
norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.
Dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga suatu masyarakat; mula-mula dari orang-orang
didalam lingkungan keluargannya, kemudian dari teman-temannya bermain. Ia sering belajar
meniru berbagai macam tindakan, kemudian diinternalisasikan dalam kepribadiannya. Dengan
berkali-kali meniru maka tindakannya menjadi mantap dan norma yang mengatur
kebudayaannya “dibudayakan”.
Selain itu di harian kompas: Selasa, 15 Desember 2009
Keluarga Awal Budaya Membaca
Keluarga adalah awal budaya membaca, dan keluarga dapat dijadikan pembudayaan
kegemaran membaca sejak usia dini, sehingga keluarga yang memiliki anak 0-4 tahun, agar
menanamkan kecintaan pada buku dan kegemaran membaca. Pengaruh rendahnya
keterampilan membaca pada anak-anak akan sangat berpengaruh pada nilai pelajaran yang
buruk, mudah frustasi, sulit menuntaskan tugas, merasa rendah diri, bermasalah dalam
perilaku, sering sakit biasanya strestidak suka bersekolah, menjadi pemalu di kelompoknya,
serta gagal mengembangkan potensi dirinya.
Koran Radar Bogor: Senin,24 desember 2012
Siswa diajak Gemar Menulis
Mengasah kemampuan siswa dalam menulis dapat diasah lewat berbagai kompetisi menulis
seperti salah satunya yang diselenggarakan oleh Yayasan Yasra. Kompetisi ini bertujuan untuk
melatih siwa dalam menulis.Mungkin ada siswa yang sering menulis, tapi tak bisa
menyalurkannya.Mungkin ada juga yang ingin belajar menulis tapi tidak tahu bagaimana
caranya.
10. Sedangkan dalam internet :
http://ihsan06.wordpress.com
Proses ini dapat diterjemahkan kedalam satu istilah Indonesia yaitu pembudayaan.Dalam
bahasa Inggris enkulturasi menggunakan istilah institutionalization.Dalam proses ini individu
mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat,system norma,dan
peraturan-peraturan yang berlaku dalam masyarakatnya.
Proses enkulturasi sudah dimulai sejak dalam pikiran warga suatu masyarakat.pada mulanya
dari orang-orang dilingkungan keliarganya,lalu dari teman-teman spermainannya.Seringkali ia
meniru segala macam tindakan.
http://wawan-junaidi.blogspot.com
Proses seorang individu dalam mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan
adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses
enkulturasi sejak kecil sudah dimulai dalam alam pikiran warga suatu masyarakat. Mula-mula
dari orang-orang di dalam lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-teman bermain.
Dengan berkali-kali meniru, tindakannya menjadi suatu pola yang mantap dan norma yang
mengatur tindakannya dibudayakan.
http://yacob5526ra.blogspot.com
Sejak kecil proses enkulturasi sudah dimulai dalam alam pikiran manusia, mula-mula dari
lingkungan keluarga, kemudian teman bermain, lingkungan masyarakat dengan meniru pola
prilaku yang berlangsung dalam suatu kebudayaan. Oleh karena itu proses enkulturasi disebut
juga dengan pembudayaan.
C. Proses Evolusi Sosial
1. Proses Microscopic dan Macroscopic dalam Evolusi Sosial
Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisa secara mendetail
(microscopic), tetapi dapat juga dilihat secara keseluruhan, dengan memperhatikan perubahanperubahan besar yang telah terjadi (macroscopic). Proses-proses sosial budaya yang dianalisa
secara detail dapat memberi gambaran mengenai berbagai proses perubahan (yang dalam ilmu
antropologi disebut recurrente processes) yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dari suatu
masyarakat. Proses evolusi sosial budaya secara macroscopic yang terjadi dalam suatu jangka
waktu yang panjang. Dalam antropologi disebut “proses-proses menentukan arah” (directional
processes).
11. Sedangkan didalam internet:
http://minifebrianti.wordpress.com
Proses Microscopic dan Macroscopic Dalam Evolusi Sosial. Proses evolusi dari suatu
masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisa oleh seorang peneliti seolah-olah dari dekat secar
detail (microscopic), atau dapat juga dipandang dari jauh hanya dengan memperhatiakn
perubahan-perubahan yang besar saja (macroscopic). Proses evolusi sosial budaya yang
dianalisa secara detail akan membuka mata seorang peneliti untuk berbagai macam proses
perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari dalam setiap masyarakat di
dunia.
http://suhediary.blogspot.com
Proses microscopic dan macroscopic dalam evolusi sosial
Perubahan dapat dilihat dari dekat dan detai (miskroskopik) dan dapat dilihat dari jauh dengan
memperhatikan perubahan – perubahan yang tampak besar saja.
2. Proses-proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya
Dalam antropologi, perhatian terhadap proses-proses berulang dalam evolusi sosial
budaya baru timbul sekitar tahun 1920 bersama dengan perhatian terhadap
individu dalam masyarakat.sebelumnya, para ahli antropologi umumnya hanya
memperhatikan adat istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat yang mereka teliti, tampa
memperhatikan sikap, perasaan, serta tingkah laku para individu yang bertentangan dengan
adat istiadat.
Sedangkan diinternet:
http://suhediary.blogspot.com
Proses berulang dalam evolusi sosial budaya
Perhatian terhadap proses berulang dalam evolusi sosial ini dilihat dari tindakan individu
masyarakat yang menyimpang dari adat istiadat yang umum. Keadaan – keadaan yang
menyimpang ini sangat penting artinya, karena penyimpangan demikian menjadi pangkal dari
proses perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.
3. Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan
Apabila evolusi masyarakat dan kebudayaan dipandang dari suatu jarak yang jauh
dengan suatu interval yang panjang (misalnya beberapa ribu tahun), akan menentukan arah
(directional) dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan.
12. D. Proses Difusi
1. Penyebaran Manusia
Ilmu paleoantropologi telah memperkirakan bahwa makhluk manusia pertama
hidup didaerah sabana beriklim tropis di Afrika Timur.
Sedangkan sekarang makhluk itu menduduki hampir seluruh muka bumi ini dalam segala
macam lingkungan iklim. Hal itu hanya dapat diterangkan dengan adanya proses pembiakkan
dan gerak penyebaran atau migrasi-migrasi. Ditinjau secara lebih teliti, maka kita dapat
membayangkan berbagai macam sebab dari migrasi-migrasi itu. Ada hal-hal yang
menyebabkan migrasi yang lambat dan otomastis, ada pula hal-hal yang menyebabkan migrasi
yang cepat dan mendadak.
2. Penyebaran Unsur-unsur Kebudayaan
Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa ada perpindahan
kelompok-kelompok manusia atau bangsa-bangsa dari satu tempat ke tempat lain, tetapi
oleh karena ada individu-individu tertentu yang membawa unsur-unsur kebudayaan itu hingga
jauh sekali. Terutama pedagang dan pelaut. Pada penyebaran agama-agama besar, para pendeta
agama budha, para pendeta agama nasrani, dan kaum Muslimin mendifusikan berbagai unsur
kebudayaan dari mana mereka berasal, sampai jauh sekali.
E. Akulturasi dan Asimilasi
1. Akulturasi
Akulturasi adalah Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga
unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti sebaiknya memperhatikan
beberapa hal, yaitu: a) keadaan sebelum proses akulturasi dimulai, b) para individu pembawa
unsur-unsur kebudayaan asing, c) saluran-saluran yang dilalui oleh unsusr-unsur kebudayaan
asing untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima, d) bagian-bagian dari masyarakat penerima
yang terkena pengaruh, e) reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.
Selain itu diharian kompas: Jumat, 17 April 2009
Nilai Lokal Perlu Dikedepankan
Meskipun akulturasi kebudayaan tidak dapat dihindari, nilai lokal tetap perlu dikedepankan
agar masyarakat Indonesia tidak kehilangan identitasnya. Keterbukaan terhadap kebudayaan
asing tetap melalui proses filtrasi. kebudayaan Indonesia bersifat dinamis karena ide-ide dan
13. pengetahuan masyarakat Indonesia juga berubah, baik karena faktor internal maupun eksternal.
Dengan menguatkan nilai lokal, akan menciptakan resistensi terhadap pengaruh negatif budaya
luar dan tercipta rasa menghargai budaya sendiri.
2. Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan
latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat
khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi
unsur-unsur kebudayaan campuran.
Timbulnya asimilasi disebabkan oleh adanya: a) golongan-golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda-beda, b) saling bergaul langsung secara intensif untuk
waktu yang lama, sehingga c) kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah
sifatnya yang khas.
Dalam internet: : http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2097802-akulturasi-danasimilasi/#ixzz2GpEIb2aK
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila;
Adanya golongan manusia yang berlatar belakang kebudayaan yang berbeda,
Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga
Kebudayaan – kebudayaan golongan – golongan tadi masing – masing berubah sifatnya yang
khas, dan juga unsur – unsur masing berubah wujudnya menjadi unsur – unsur kebudayaan
campuran.
F. Pembaruan atau Inovasi
1. Inovasi dan Penemuan
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber alam, energy,
dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang
semua akan menyebabkan adanya system produksi menghasilkan produk-produk baru.
Proses inovasi sudah sangat erat kaitannya dengan penemuan baru dalam teknologi.
2. Pendorong Penemuan Baru
Faktor-faktor pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk menulai dan
mengembangkan penemuan-penemuan baru. a) kesadaran para individu akan kekurangan
dalam kebudayaan. b) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan. c) system perangsang bagi
aktivitas mencipta dalam masyarakat. Diantara para individu banyak yang menerima
kekurangan-kekurangan itu sebagai hal yang memang harus diterima saja; individu lain
mungkin tidak puas dengan keadaan tetapi pasif atau hanya menggerutu saja. Sedangkan ada
juga individu-individu aktif yang berusaha berbuat sesuatu untuk mengisi kekurangan itu. Dari
kategori individu-individu tersebut terakhir inilah antara lain muncul para pencipta dari
penemuan-penemuan baru, baik yang disebut discovery maupun yang bersifat invention.
14. 3. Inovasi dan Evolusi
Suatu penemuan baru selalu harus dilihat dalam kebudayaan tempat penemuan tadi
terjadi. Hal ini disebabkan karena suatu penemuan baru jarang merupakan suatu perubahan
mendadak dan keadaan tidak ada, menjadi keadaan ada. Penemuan baru biasanya berupa suatu
rangkaian panjang, dimulai dari penemuan-penemuan kecil yang secara akumulatif diciptakan
oleh sederet pencipta-pencipta. Proses inovasi (yaitu proses pembaruan teknologi ekonomi dan
lanjutannya). Dalam proses inovasi individu-individu itu bersifat aktif, sedang dalam suatu
proses evolusi individu-individu itu pasif, bahkan sering bersifat negatif.
15. BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Dari konsep dinamika sosial dapat ditarik beberapa konsep sederhana, yaitu:
a) konsep proses belajar kebudayaan oleh masyarakat itu sendiri, yakni internalisasi,
sosialisasi, dan enkulturisasi, b) proses evolusi kebudayaan, c) proses difusi, d) proses
akulturasi dan asimilasi, e) proses pembaruan atau inovasi.
2. Proses belajar kebudayaan sendiri yaitu meliputi, proses internalisasi yaitu proses yang
berlangsung sepanjang hidup individu, yang dimulai ketika individu dilahirkan sampai
akhir hayatnya dan sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah
segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya.
Sedangkan proses sosialisasi yaitu proses seorang individu dari masa anak-anak hingga
masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu
di sekililingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Proses evolusi sosial yaitu proses yang meliputi: a) Proses Microscopic dan
Macroscopic. b) proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya, dan c) proses
mengarah dalam evokusi kebudayaan
4. Proses difusi terbagi menjadi dua yaitu, dengan proses penyebaran manusia yaitu
proses mempelajari pembiakan dan gerak penyebaran atau migrasi yang disertai proses
penyesuaian atau adaptasi fisik dan sosial budaya dari mahluk manusia dalam jangka
waktu yang sangat lama bisa dikatan juga dari zaman purba. Dan proses penyebaran
unsur-unsur kebudayaan, proses ini biasanya mengikuti proses penyebaran dan migrasi
kelompok masyarakat di muka bumi ini.
5. Akulturasi adalah Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing
sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri, Sedangkan asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai
golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda.
6. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi,
dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru,
sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses
inovasi tentu berkaitan penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan
suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invention.
B. SARAN
Pada proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing, yang meliputi akulturasi dan
asimilasi. Sebaiknya kita harus selektif dalam menerima setiap kebudayaan asing, sehingga
kita dapat mengambil kebudayaan asing yang bernilai positif bagi perkembangan bangsa dan
negara dan menolak setiap kebudayaan asing yang benilai negatif (seperti pergaulan bebas,
hedonisme, dll) yang dapat merusak moral bangsa dan negara.