SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
BAB I
                                 PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
     Pada sebuah negara demokrasi, rakyat akan menjadi subjek sekaligus objek
  kekuasaan. Karena itu rakyat akan menentukan nasibnya sendiri, sedangkan
  pemerintah akan menjalankan kekuasaan berdasarkan pemberian rakyat sebagai
  amanat atau kepercayaan yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya demi
  kepentingan rakyat tersebut.
      Berdasarkan hal tersebut akan timbul hubungan timbal balik antara warga
  negara dengan negaranya. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap
  negaranya, sedangkan negara berkewajiban melindungi kepentingan-kepentingan
  warga negaranya berdasarkan prinsip persamaan dalam berbagai aspek
  kehidupan.
      Indonesia sebagai negara demokrasi Pancasila juga menerapkan prinsip
  persamaan kedudukan bagi warga negaranya tanpa membedakan agama, ras,
  golongan, gender, suku dan budaya. Sebagaimana yang terkandung dalam
  semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan yang ada
  dalam negara Indonesia hendaknya tidak dianggap sebagai ancaman melainkan
  dijadikan sebagai anugerah.
      Untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan diantara semua komponen
  bangsa, maka perbedaan itu harus disikapi sedemikian rupa agar terjalin
  keserasian hidup sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman bahkan mungkin
  perselisihan antar kelompok dengan cara menghargai persamaan kedudukan
  tanpa membedakan ras, agama, golongan, gender, suku dan budaya sehingga
  dapat menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan sikap tenggang
  rasa.
      Oleh karena itu, adapun tujuan penyusunan makalah ini antara lain :



                                       1
1. Untuk mengetahui persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan
     ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya.
  2. Untuk mengetahui cara menghargai persamaan kedudukan warga negara
     tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya.
  3. Untuk mengetahui peluang dan hambatan yang harus dihadapi dalam
     mewujudkan prinsip persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan
     ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya.
  4. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan guna memasyarakatkan
     prinsip persamaan kedudukan warga negara.


B. RUMUSAN MASALAH
   1. Bagaimana persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,
      agama, gender, golongan, suku dan budaya ?
   2. Bagaimana menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa
      membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya ?
   3. Peluang dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam mewujudkan prinsip
      persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender,
      golongan, suku dan budaya ?
   4. Bagaimana upaya yang harus dilakukan guna memasyarakatkan prinsip
      persamaan kedudukan warga negara ?


C. HIPOTESIS
     Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang persamaan kedudukan
  warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya
  belum diaplikasikan secara maksimal dalam kehidupan di masyarakat. Oleh
  karena itu, masyarakat harus lebih memahami bagaimana menghargai persamaan
  kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku
  dan budaya.



                                     2
BAB II
                                  PEMBAHASAN


A. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama,
  Gender, Golongan, Suku dan Budaya
   1. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras
         Ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik. Perbedaan ras
      yang ada hendaknya tidak dijadikan masalah yang mengancam disintegrasi
      bangsa. Sesungguhnya bangsa Indonesia selain masyarakat pribumi, terdiri
      dari banyak ras, misalnya
      a. Ras keturunan Tionghoa atau etnis Tionghoa
      b. Ras keturunan Belanda atau etnis Belanda
      c. Ras keturunan Arab atau etnis Arab
         Semua adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai hak dan
      kewajiban yang sama dengan orang-orang bangsa Indonesia asli dalam
      mewujudkan kejayaan bangsa dan Negara Indonesia dimata dunia
      internasional. Oleh karena itu, kita tidak boleh membeda-bedakan
      kedudukan warga negara lain hanya karena berbeda ras.
   2. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Agama
          Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta
      alam semesta, dimana kepercayaan tersebut telah menciptaka keyakinan
      yang berbeda-beda terhadap keberadaan Tuhan. Negara Indonesia menerima
      adanya berbagai macam agama, sebagai bukti bahwa Indonesia menghormati
      kebebasan beragama dan mengakui bahwa kehidupan beragama merupakan
      hak pribadi setiap warga Negara. Jaminan-jaminan tentang persamaan
      kedudukan tersebut juga telah diatur dalam UUD 1945 yaitu pasal 29 ayat 1,
      2, 3. Dengan demikian persamaan kedudukan warga negara telah
      mempunyai dasar hukum dan sebagai warga negara kita harus taat pada



                                      3
hukum. Jelaslah sudah bahwa perbedaan agama diakui oleh negara Indonesia
   demikian juga dengan kebebasan memeluk agama telah menjadi hak asasi
   pribadi setiap warga negara.
       Untuk itu, pemerintah membentuk lembaga keagamaan yang mengatur,
   mengurus, serta membahas dan menyelesaikan segala masalah yang
   menyangkut keagamaan. Adapun fungsi dari lembaga keagamaan adalah :
   a. Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang
       menyangkut keagamaan
   b. Media menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat
       dan bangsa.
   c. Wahana silahturahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan
       kekeluargaan
   d. Tempat berdialog antara sesama anggota antar kelompok agama.
3. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Gender
   Gender adalah jenis kelamin manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Setiap
   warga Negara baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kedudukan dan
   hak yang sama. Perbedaan sebenarnya hanyalah dalam hal masalah kodrati
   seperti menyusui ataupun melahirkan. Namun kenyataannya dalam
   kehidupan sosial, laki-laki dan perempuan sering terjadi perbedaan dikaitkan
   dengan kekuatan fisik, sifat, dan kemampuan. Dalam CD (Cairo
   Declaration) yang dikeluarkan negara-negara OKI menjamin hak wanita
   sederajat dengan pria, yaitu dalam pasal 6 yang berbunyi :
   a. Wanita memiliki hak yang sama dengan pria dalam mempertahankan
      derajat kemanusiaannya dan memiliki hak-hak untuk menikmati hak
      persamaan tersebut, disamping melaksanakan kewajibannya, memiliki
      hak sipil dan kebebasan yang berhubungan dengan keuangan dan hak
      untuk menjaga nama baik pribadi dan keturunannya.
   b. Suami bertanggung jawab untuk memberikan nafkah dan kesejahteraan
      keluarga.

                                     4
Berdasarkan pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa kedudukan perempuan
      sama dengan laki-laki dan berhak menikmati hidup sesuai tugas dan
      penampilannya masing-masing. Perempuan juga mempunyai hak sipil
      sepertii pria, yaitu mencari ilmu, bekerja, dan sebagainya.
          Oleh karena itu, setiap warga negara harus mengakui adanya
      persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan gender.
4. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Golongan
   Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terdapat golongan-
   golongan. Golongan yang dimaksud disini adalah kelompok, misalnya
   kelompok minoritas (golongan masyarakat yang sedikit jumlahnya) atau
   kelompok mayoritas (golongan masyarakat yang terbanyak jumlahnya).
   Tidak terdapat golongan antara si kaya dan si miskin. Semua adalah sama,
   mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
5. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Budaya dan Suku
      Di Indonesia terdapat banyak suku bangsa, keanekaragaman suku bangsa
   tersebut menjadikan Indonesia memiliki banyak kebudayaan. Namun dengan
   banyaknya suku bangsa tersebut tidak membuat Indonesia terpecah belah,
   melainkan membuatnya lebih kokoh dengan adanya berbagai suku.
   Sebagaimana makna dari Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda
   namun tetap satu jua. Semboyan tersebut melambangkan persatuan dan
   kesatuan seluruh warga negara Indonesia, meskipun mereka berbeda suku
   dan budaya.
      Indonesia mempunyai 34 provinsi. Pada setiap provinsi tersebut terdapat
   adat istiadat dan budaya tersendiri. Setiap orang hendaknya menyadari bahwa
   perbedaan budaya tersebut merupakan kekayaan bangsa dan tidak dijadikan
   sebagai faktor yang akan memecah-belah persatuan bangsa. Adanya
   pengakuan negara Indonesia terhadap keanekaragaman suku dan budaya, dan
   pengakuan tersebut juga diperkuat oleh undang-undang, maka hal itu
   merupakan jaminan terhadap persamaan kedudukan warga negara tanpa

                                     5
membedakan suku dan budayanya. Semua warga negara baik yang berada di
     Jawa, di Papua ataupun di daerah-daerah lainnya memiliki hak dan kewajiban
     yang sama.




B. Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan
  Ras, Agama, Gender, Golongan, Suku Dan Budaya
     Kehidupan manusia yang bersinggungan di dalam pergaulan sering
  menimbulkan konflik. Upaya dalam memperoleh kebutuhan hidup juga sering
  melahirkan pelanggaran hak asasi manusia. Dalam kehidupan manusia
  memerlukan pengaturan agar terdapat persamaan kedudukan pada setiap warga
  negara. PBB pada tahun 1948 menghasilkan UHDR (The Universal Declaration
  of Human Right), dan pada pasal 2 UHDR tersebut dijelaskan bahwa setiap
  orang mempunyai hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di dalam
  deklarasi ini tanpa perbedaan apapun seperti perbedaan ras, warna kulit, jenis
  kelamin, bahasa, agama, tahanan politik, atau paham yang lain, nasional atau
  asal-usul sosial, hak milik, kelahiran, ataupun status lain.
     Dalam pasal 7 UHDR juga disebutkan bahwa semua orang adalah sama di
  depan hukum dan berhak memperoleh perlindungan yang sama dalam hukum
  tanpa dibeda-bedakan. Semua orang berhak memperoleh perlindungan yang
  sama tanpa diskriminasi yang melanggar deklarasi ini dan terhadap semua
  hasutan apapun itu.
     Dalam kehidupan bernegara, sebagai warga negara Indonesia kita harus
  bekerjasama mewujudkan tujuan nasional. Kerja sama tersebut seringkali
  terdapat persaingan untuk menunjukkan dan menghasilkan prestasi yang baik
  Persaingan yang baik adalah yang didasari adanya persamaan kedudukan, tidak
  boleh mengadakan perbedaan atas dasar perbedaan politik, kedudukan hukum
  atau status internasional dari negara atau wilayah dimana orang tersebut berada.



                                          6
Adapun dalam pasal 18 UHDR dijelaskan bahwa setiap orang berhak untuk
  berpikir, bertaubat, dan beragama; dan hak ini meliputi kebebasan berganti
  agama atau kepercayaan dan kebebasan untuk menyatakan agama atau
  kepercayaan dalam bentuk beribadat dan menepatinya, baik diri sendiri maupun
  dilakukan bersama-sama dengan orang lain.


C. Peluang dan Hambatan yang Dihadapi dalam Mewujudkan Prinsip
  Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama,
  Gender, Golongan, Suku dan Budaya
     Mewujudkan persamaan kedudukan warga negara bukanlah persoalan yang
  mudah. Konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undangan telah mengatur
  hal itu, prinsip tersebut belum terwujud secara optimal yang disebabkan oleh
  adanya diskriminasi di kalangan masyarakat yang masih membeda-bedakan ras,
  agama, gender, golongan, dan suku. Terdapat peluang dan hambatan dalam
  mewujudkan prinsip tersebut. Adapun peluang dalam mewujudkan prinsip
  persamaan kedudukan warga negara Indonesia, yakni sebagai berikut :
  1. Dalam UUD 1945 (hasil amandemen), dan berbagai perundang-undangan
     yang berlaku sekarang semakin memberikan dasar yang kuat bagi upaya
     meajukan prinsip persamaan kedudukan warga negara di berbagai bidang
     kehidupan.
  2. Dewasa ini demokrasi semakin diterima, dipahami dan diperjuangkan oleh
     sebagian besar masyarakat, sebagai pilihan terbaik bagi kehidupan bangsa
     Indonesia
  3. Iklim kehidupan dalam kebebasan pers yang bebas, bermoral, dan
     bertanggung jawab,     yang sedang dikembangkan        bangsa      Indonesia,
     merupakan sarana efektif untuk semakin memasyarakatkan gagasan tentang
     prinsip persamaan dan kedudukan warga negara.




                                      7
4. Keterbukaan politik yang ada sekarang ini merupakan media pemebelajaran
   konkret yang sangat baik bagi seluruh warga negara untuk belajar mengenai
   pentingnya prinsip persamaan kedudukan warga negara.
5. Makin banyaknya tokoh-tokoh penting dalam memajukan prinsip persamaan
   kedudukan warga negara, yaitu berbagai elemen civil society (masyarakat
   madani) yang gigih memperjuangkan gagasan multikulturalisme.
   Namun, kita perlu mawas diri karena masih juga terlihat berbagai hambatan
dalam upaya menegakkan dan memajukan prinsip persamaan kedudukan warga
negara dalam berbagai bidang kehidupan. Hambatan ini antara lain :
1. Masih adanya individu atau kelompok masyarakat yang merasa lebih tinggi
   kedudukannya daripada kelompok masyarakat lainnya, sehingga mereka
   cenderung menuntut perlakuan istimewa di berbagai bidang kehidupan.
2. Masih kuatnya budaya politik patron klien, dimana etika politik yang menjadi
   patron akan cenderung memberikn perlakuan istimewa kepada klien mereka
3. Masih kuatnya kecenderungan tindakan negatif KKN di berbagai tingkatan
   pemerintahan sehingga mendorong orang untuk bertindak diskriminatif,
   terutama kepada mereka yang lemah secara sosial-ekonomi-politik.
4. Berbagai kelemahan sistem hukum dan buruknya sikap mental serta
   rendahnya pemahaman beragama sebagian kecil para pelaku dan penegak
   hukum, sehingga terjadi adanya mafia peradilan, dan tindakan yang
   cenderung mendorong orang untuk berlaku diskriminatif
5. Masih adanya pandangan-pandangan dan gerakan-gerakan ektrim, radikal,
   dan intoleran (baik alasan ras, agama, gender, golongan, budaya maupun
   suku) dalam masyarakat kadang memicu sikap-sikap dan tindakan
   diskriminatif.
6. Masih adanya sikap diskriminatif sejumlah oknum penegak hukum, sehingga
   memicu munculnya sikap distriminatif pula oleh masyarakat terhadap
   kelompok-kelompok tertentu, baik atas dasar alasan ras, agama, gender
   golonga, budaya, maupun suku.

                                    8
D. Upaya Yang Harus Dilakukan Guna Memasyarakatkan Prinsip Persamaan
  Kedudukan Warga Negara
     Berbagai peluang dan hambatan dalam mewujudkan prinsip persamaan
  kedudukan warga negara dapat menyadarkan kita bahwa mewujudkan prinsip
  persamaan kedudukan warga negara merupakan upaya sepanjang hayat. Dalam
  hal ini akan berlaku prinsip bahwa “selama masih ada hal yang dapat diperbaiki
  agar semakin menjadi lebih baik lagi, mengapa tidak kita lakukan”. Oleh karena
  itu, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan guna makin memasyarakatkan
  prinsip persamaan kedudukan warga negara, antara lain sebagai berikut :
  1. Secara pribadi, orang perlu terus berusaha belajar dan melatih diri untuk
     dapat bersikap empati da solider terhadap mereka yang diperlakukan secara
     diskriminatif (baik atas dasar alasan ras, agama, gender, golongan, budaya,
     maupun suku).
  2. Secara sosial, masyarakat perlu menumbuhkan sikap multikultural, yaitu
     sikap bersedia menerima adanya kesejahteraan di antara keragaman budaya.
     Dengan demikian, akan tumbuh masyarakat multikultural, yaitu masyarakat
     beragam budaya yang di dalamnya ada sistem sosial yang secara konsisten
     memberlakukan berbagai kelompok atau individu berbeda identitas budaya
     tanpa diskriminasi sosial (baik atas dasar alasan ras, agama, gender,
     golongan, budaya, maupun suku).
  3. Aparat negara perlu memberikan teladan dalam mewujudkan tegaknya
     prinsip persamaan kedudukan warga negara melalui upaya penciptaan,
     penerapan, dan penegakan hukum secara konsisten sebagaimana amanat
     konstitusi.
  4. Semua pihak secara berkesinambungan berupaya menumbuhkan budaya
     multikultural dan gerakan antidiskriminasi di berbagai bidang kehidupan.
     Apabila upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan sunggh-sungguh, niscaya
     kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia akan
     semakin sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan warga negara.

                                       9
BAB III
                                 PENUTUP


A. KESIMPULAN
  a. Dalam rangka mengamalkan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
     masyarakat harus menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa
     membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku.
  b. Salah satu peluang dalam pelaksanaan persamaan kedudukan warga negara
     adalah demokrasi semakin diterima, dipahami dan diperjuangkan oleh
     sebagian besar masyarakat, sebagai pilihan terbaik bagi kehidupan bangsa
     Indonesia, sedangkan hambatannya adalah masih adanya individu atau
     kelompok masyarakat yang merasa lebih tinggi kedudukannya daripada
     kelompok masyarakat lainnya
  c. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan demi memasyarakatkan persamaan
     kedudukan warga negara adalah perlu terus berusaha belajar dan melatih diri
     untuk dapat bersikap empati da solider terhadap mereka yang diperlakukan
     secara diskriminatif.
B. SARAN
  1. Pemerintah tidak boleh lemah dalam menetapkan peraturan yang melarang
     adanya sikap diskriminatif antar ras, golongan, gender, suku, agama, dan
     budaya
  2. Diharapkan untuk mengadakan sosialisasi pemahaman persamaan kedudukan
     warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan
     budaya.
  3. Pembaca hendaknya lebih memperbanyak membaca materi tentang
     persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender,
     golongan, suku dan budaya




                                      10
DAFTAR PUSTAKA


Purnama, Fifi Dewi. 2006. Buku Ajar EKSIS Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA
      Kelas X Semester 2. Jakarta : Citra Pustaka
Tim Kreatif Simpati. 2006. Bahan Belajar Siswa SIMPATI Pendidikan
      Kewarganegaraan SMA/MA Kelas X Semester 2. Jakarta : Grahadi
Abdulkarim, Aim & Trisna Sukmayadi. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan
       Membangun Karakter Bangsa untuk Kelas X SMA/MA/SMK. Bandung :
Grafindo Media Pratama
http://www.google.com




                                        11

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

HAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28BHAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28Bsalsa moyara
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaRezy Marsellina
 
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIafifahdhaniyah
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4dzakiaziz
 
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12Susanto Susanto
 
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"Syifa Sahaliya
 
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaHak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaAstika Rahayu
 
rabu Ppkn xi mipa 1-4_diyan uno
rabu Ppkn xi mipa 1-4_diyan unorabu Ppkn xi mipa 1-4_diyan uno
rabu Ppkn xi mipa 1-4_diyan unoRiyanAdita
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang EkonomiHak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang EkonomiRajmil Shalsabila
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraAgus Widiyanto
 
Persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupanbermasyarakat
Persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupanbermasyarakatPersamaan kedudukan warga negara dalam kehidupanbermasyarakat
Persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupanbermasyarakatOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraWarnet Raha
 
Hak dan kewajiban warga negara baru
Hak dan kewajiban warga negara baruHak dan kewajiban warga negara baru
Hak dan kewajiban warga negara baruZatul El-macka
 
Kelompok 6 hak dan kewajiban warganegara indonesia
Kelompok 6   hak dan kewajiban warganegara indonesiaKelompok 6   hak dan kewajiban warganegara indonesia
Kelompok 6 hak dan kewajiban warganegara indonesiadayurikaperdana19
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negaraMardiah Ahmad
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasionalLazimatul A
 
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...Lisca Ardiwinata
 

La actualidad más candente (20)

HAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28BHAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
 
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4
 
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
 
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke   7Pertemuan ke   7
Pertemuan ke 7
 
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaHak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
 
rabu Ppkn xi mipa 1-4_diyan uno
rabu Ppkn xi mipa 1-4_diyan unorabu Ppkn xi mipa 1-4_diyan uno
rabu Ppkn xi mipa 1-4_diyan uno
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang EkonomiHak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
 
Persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupanbermasyarakat
Persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupanbermasyarakatPersamaan kedudukan warga negara dalam kehidupanbermasyarakat
Persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupanbermasyarakat
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Hak dan kewajiban warga negara baru
Hak dan kewajiban warga negara baruHak dan kewajiban warga negara baru
Hak dan kewajiban warga negara baru
 
Kelompok 6 hak dan kewajiban warganegara indonesia
Kelompok 6   hak dan kewajiban warganegara indonesiaKelompok 6   hak dan kewajiban warganegara indonesia
Kelompok 6 hak dan kewajiban warganegara indonesia
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
 
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
 

Similar a PERSAMAAN KEDUDUKAN

ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)Chatrin Evelin
 
Substansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila bagian 1.pptx
Substansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila bagian 1.pptxSubstansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila bagian 1.pptx
Substansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila bagian 1.pptxMarkoyan
 
PKn SMK 1.3. Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Te...
PKn SMK 1.3. Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Te...PKn SMK 1.3. Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Te...
PKn SMK 1.3. Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Te...Atika Wulandari
 
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxPKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxgusmelpatopang
 
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptxPKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptxMTSSMALNUPUSATMENES
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90Ibnu Khoiry
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAANIWAN SUKMA NURICHT
 
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegaraMenelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegaraghinahuwaidah
 
Makalah teori nasional
Makalah teori nasionalMakalah teori nasional
Makalah teori nasionalRobet Saputra
 
ppt-pkn-modul-4dan5.pptx
ppt-pkn-modul-4dan5.pptxppt-pkn-modul-4dan5.pptx
ppt-pkn-modul-4dan5.pptxEvaLiaWuLandari
 

Similar a PERSAMAAN KEDUDUKAN (20)

Pkn
PknPkn
Pkn
 
PKN Kd. 5.3
PKN Kd. 5.3PKN Kd. 5.3
PKN Kd. 5.3
 
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
 
Substansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila bagian 1.pptx
Substansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila bagian 1.pptxSubstansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila bagian 1.pptx
Substansi hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila bagian 1.pptx
 
PKn SMK 1.3. Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Te...
PKn SMK 1.3. Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Te...PKn SMK 1.3. Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Te...
PKn SMK 1.3. Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Te...
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxPKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
 
Resume kewiraan
Resume kewiraanResume kewiraan
Resume kewiraan
 
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptxPKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
PKN_BAB_4_KLS_8_REVISI_2017_SEMANGAT_KEB.pptx
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
 
Hakikat Nasional
Hakikat NasionalHakikat Nasional
Hakikat Nasional
 
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
 
Hakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan NegaraHakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan Negara
 
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegaraMenelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Makalah teori nasional
Makalah teori nasionalMakalah teori nasional
Makalah teori nasional
 
ppt-pkn-modul-4dan5.pptx
ppt-pkn-modul-4dan5.pptxppt-pkn-modul-4dan5.pptx
ppt-pkn-modul-4dan5.pptx
 
1 a identitas nasional
1 a identitas nasional1 a identitas nasional
1 a identitas nasional
 
panacasila
panacasilapanacasila
panacasila
 
Bab 1 pkn
Bab 1 pknBab 1 pkn
Bab 1 pkn
 

Más de Sabrianah Badaruddin

Mengenal Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3
Mengenal Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3Mengenal Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3
Mengenal Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3Sabrianah Badaruddin
 
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakarPerubahan entalpi pembakaran bahan bakar
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakarSabrianah Badaruddin
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaSabrianah Badaruddin
 
Gaya Newton, Hukum Kepler, dan Bumi 500 Tahun Kedepan
Gaya Newton, Hukum Kepler, dan Bumi 500 Tahun KedepanGaya Newton, Hukum Kepler, dan Bumi 500 Tahun Kedepan
Gaya Newton, Hukum Kepler, dan Bumi 500 Tahun KedepanSabrianah Badaruddin
 
Resensi novel - Dia Tanpa Aku by Diana Fitria
Resensi novel - Dia Tanpa Aku by Diana FitriaResensi novel - Dia Tanpa Aku by Diana Fitria
Resensi novel - Dia Tanpa Aku by Diana FitriaSabrianah Badaruddin
 
Resensi Novel - Surat Kecil Untuk Tuhan
Resensi Novel - Surat Kecil Untuk TuhanResensi Novel - Surat Kecil Untuk Tuhan
Resensi Novel - Surat Kecil Untuk TuhanSabrianah Badaruddin
 
Perubahan Lingkungan dan Etika Lingkungan
Perubahan Lingkungan dan Etika LingkunganPerubahan Lingkungan dan Etika Lingkungan
Perubahan Lingkungan dan Etika LingkunganSabrianah Badaruddin
 
Kd 2 cara menyambung kabel lan rj45
Kd 2 cara menyambung kabel lan rj45Kd 2 cara menyambung kabel lan rj45
Kd 2 cara menyambung kabel lan rj45Sabrianah Badaruddin
 
Kd 1 perangkat keras internet part-2
Kd 1 perangkat keras internet part-2Kd 1 perangkat keras internet part-2
Kd 1 perangkat keras internet part-2Sabrianah Badaruddin
 
Kd 4 menggunakan webbrowser n search engine
Kd 4 menggunakan webbrowser n search engineKd 4 menggunakan webbrowser n search engine
Kd 4 menggunakan webbrowser n search engineSabrianah Badaruddin
 

Más de Sabrianah Badaruddin (20)

Cahaya Untukku
Cahaya UntukkuCahaya Untukku
Cahaya Untukku
 
Penantia Hati
Penantia HatiPenantia Hati
Penantia Hati
 
Mengenal Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3
Mengenal Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3Mengenal Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3
Mengenal Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 
Search Engine part 2
Search Engine part 2Search Engine part 2
Search Engine part 2
 
Search Engine
Search EngineSearch Engine
Search Engine
 
Web Browser
Web BrowserWeb Browser
Web Browser
 
Makalah TIK - Kunjungan Warnet
Makalah TIK - Kunjungan WarnetMakalah TIK - Kunjungan Warnet
Makalah TIK - Kunjungan Warnet
 
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakarPerubahan entalpi pembakaran bahan bakar
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
 
Gaya Newton, Hukum Kepler, dan Bumi 500 Tahun Kedepan
Gaya Newton, Hukum Kepler, dan Bumi 500 Tahun KedepanGaya Newton, Hukum Kepler, dan Bumi 500 Tahun Kedepan
Gaya Newton, Hukum Kepler, dan Bumi 500 Tahun Kedepan
 
Resensi novel - Dia Tanpa Aku by Diana Fitria
Resensi novel - Dia Tanpa Aku by Diana FitriaResensi novel - Dia Tanpa Aku by Diana Fitria
Resensi novel - Dia Tanpa Aku by Diana Fitria
 
Resensi Novel - Surat Kecil Untuk Tuhan
Resensi Novel - Surat Kecil Untuk TuhanResensi Novel - Surat Kecil Untuk Tuhan
Resensi Novel - Surat Kecil Untuk Tuhan
 
Kerajaan Islam Aceh Darussalam
Kerajaan Islam Aceh DarussalamKerajaan Islam Aceh Darussalam
Kerajaan Islam Aceh Darussalam
 
Perubahan Lingkungan dan Etika Lingkungan
Perubahan Lingkungan dan Etika LingkunganPerubahan Lingkungan dan Etika Lingkungan
Perubahan Lingkungan dan Etika Lingkungan
 
Kd 3 mempraktikkan akses internet
Kd 3 mempraktikkan akses internetKd 3 mempraktikkan akses internet
Kd 3 mempraktikkan akses internet
 
Kd 2 cara menyambung kabel lan rj45
Kd 2 cara menyambung kabel lan rj45Kd 2 cara menyambung kabel lan rj45
Kd 2 cara menyambung kabel lan rj45
 
Kd 1 perangkat keras internet part-2
Kd 1 perangkat keras internet part-2Kd 1 perangkat keras internet part-2
Kd 1 perangkat keras internet part-2
 
Kd 4 menggunakan webbrowser n search engine
Kd 4 menggunakan webbrowser n search engineKd 4 menggunakan webbrowser n search engine
Kd 4 menggunakan webbrowser n search engine
 
Rumus trigonometri
Rumus trigonometriRumus trigonometri
Rumus trigonometri
 

Último

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Último (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

PERSAMAAN KEDUDUKAN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada sebuah negara demokrasi, rakyat akan menjadi subjek sekaligus objek kekuasaan. Karena itu rakyat akan menentukan nasibnya sendiri, sedangkan pemerintah akan menjalankan kekuasaan berdasarkan pemberian rakyat sebagai amanat atau kepercayaan yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya demi kepentingan rakyat tersebut. Berdasarkan hal tersebut akan timbul hubungan timbal balik antara warga negara dengan negaranya. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya, sedangkan negara berkewajiban melindungi kepentingan-kepentingan warga negaranya berdasarkan prinsip persamaan dalam berbagai aspek kehidupan. Indonesia sebagai negara demokrasi Pancasila juga menerapkan prinsip persamaan kedudukan bagi warga negaranya tanpa membedakan agama, ras, golongan, gender, suku dan budaya. Sebagaimana yang terkandung dalam semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan yang ada dalam negara Indonesia hendaknya tidak dianggap sebagai ancaman melainkan dijadikan sebagai anugerah. Untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan diantara semua komponen bangsa, maka perbedaan itu harus disikapi sedemikian rupa agar terjalin keserasian hidup sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman bahkan mungkin perselisihan antar kelompok dengan cara menghargai persamaan kedudukan tanpa membedakan ras, agama, golongan, gender, suku dan budaya sehingga dapat menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan sikap tenggang rasa. Oleh karena itu, adapun tujuan penyusunan makalah ini antara lain : 1
  • 2. 1. Untuk mengetahui persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya. 2. Untuk mengetahui cara menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya. 3. Untuk mengetahui peluang dan hambatan yang harus dihadapi dalam mewujudkan prinsip persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya. 4. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan guna memasyarakatkan prinsip persamaan kedudukan warga negara. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya ? 2. Bagaimana menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya ? 3. Peluang dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam mewujudkan prinsip persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya ? 4. Bagaimana upaya yang harus dilakukan guna memasyarakatkan prinsip persamaan kedudukan warga negara ? C. HIPOTESIS Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya belum diaplikasikan secara maksimal dalam kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih memahami bagaimana menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama, Gender, Golongan, Suku dan Budaya 1. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras Ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik. Perbedaan ras yang ada hendaknya tidak dijadikan masalah yang mengancam disintegrasi bangsa. Sesungguhnya bangsa Indonesia selain masyarakat pribumi, terdiri dari banyak ras, misalnya a. Ras keturunan Tionghoa atau etnis Tionghoa b. Ras keturunan Belanda atau etnis Belanda c. Ras keturunan Arab atau etnis Arab Semua adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan orang-orang bangsa Indonesia asli dalam mewujudkan kejayaan bangsa dan Negara Indonesia dimata dunia internasional. Oleh karena itu, kita tidak boleh membeda-bedakan kedudukan warga negara lain hanya karena berbeda ras. 2. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Agama Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta, dimana kepercayaan tersebut telah menciptaka keyakinan yang berbeda-beda terhadap keberadaan Tuhan. Negara Indonesia menerima adanya berbagai macam agama, sebagai bukti bahwa Indonesia menghormati kebebasan beragama dan mengakui bahwa kehidupan beragama merupakan hak pribadi setiap warga Negara. Jaminan-jaminan tentang persamaan kedudukan tersebut juga telah diatur dalam UUD 1945 yaitu pasal 29 ayat 1, 2, 3. Dengan demikian persamaan kedudukan warga negara telah mempunyai dasar hukum dan sebagai warga negara kita harus taat pada 3
  • 4. hukum. Jelaslah sudah bahwa perbedaan agama diakui oleh negara Indonesia demikian juga dengan kebebasan memeluk agama telah menjadi hak asasi pribadi setiap warga negara. Untuk itu, pemerintah membentuk lembaga keagamaan yang mengatur, mengurus, serta membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan. Adapun fungsi dari lembaga keagamaan adalah : a. Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan b. Media menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa. c. Wahana silahturahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan d. Tempat berdialog antara sesama anggota antar kelompok agama. 3. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Gender Gender adalah jenis kelamin manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Setiap warga Negara baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kedudukan dan hak yang sama. Perbedaan sebenarnya hanyalah dalam hal masalah kodrati seperti menyusui ataupun melahirkan. Namun kenyataannya dalam kehidupan sosial, laki-laki dan perempuan sering terjadi perbedaan dikaitkan dengan kekuatan fisik, sifat, dan kemampuan. Dalam CD (Cairo Declaration) yang dikeluarkan negara-negara OKI menjamin hak wanita sederajat dengan pria, yaitu dalam pasal 6 yang berbunyi : a. Wanita memiliki hak yang sama dengan pria dalam mempertahankan derajat kemanusiaannya dan memiliki hak-hak untuk menikmati hak persamaan tersebut, disamping melaksanakan kewajibannya, memiliki hak sipil dan kebebasan yang berhubungan dengan keuangan dan hak untuk menjaga nama baik pribadi dan keturunannya. b. Suami bertanggung jawab untuk memberikan nafkah dan kesejahteraan keluarga. 4
  • 5. Berdasarkan pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa kedudukan perempuan sama dengan laki-laki dan berhak menikmati hidup sesuai tugas dan penampilannya masing-masing. Perempuan juga mempunyai hak sipil sepertii pria, yaitu mencari ilmu, bekerja, dan sebagainya. Oleh karena itu, setiap warga negara harus mengakui adanya persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan gender. 4. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Golongan Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terdapat golongan- golongan. Golongan yang dimaksud disini adalah kelompok, misalnya kelompok minoritas (golongan masyarakat yang sedikit jumlahnya) atau kelompok mayoritas (golongan masyarakat yang terbanyak jumlahnya). Tidak terdapat golongan antara si kaya dan si miskin. Semua adalah sama, mempunyai hak dan kewajiban yang sama. 5. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Budaya dan Suku Di Indonesia terdapat banyak suku bangsa, keanekaragaman suku bangsa tersebut menjadikan Indonesia memiliki banyak kebudayaan. Namun dengan banyaknya suku bangsa tersebut tidak membuat Indonesia terpecah belah, melainkan membuatnya lebih kokoh dengan adanya berbagai suku. Sebagaimana makna dari Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun tetap satu jua. Semboyan tersebut melambangkan persatuan dan kesatuan seluruh warga negara Indonesia, meskipun mereka berbeda suku dan budaya. Indonesia mempunyai 34 provinsi. Pada setiap provinsi tersebut terdapat adat istiadat dan budaya tersendiri. Setiap orang hendaknya menyadari bahwa perbedaan budaya tersebut merupakan kekayaan bangsa dan tidak dijadikan sebagai faktor yang akan memecah-belah persatuan bangsa. Adanya pengakuan negara Indonesia terhadap keanekaragaman suku dan budaya, dan pengakuan tersebut juga diperkuat oleh undang-undang, maka hal itu merupakan jaminan terhadap persamaan kedudukan warga negara tanpa 5
  • 6. membedakan suku dan budayanya. Semua warga negara baik yang berada di Jawa, di Papua ataupun di daerah-daerah lainnya memiliki hak dan kewajiban yang sama. B. Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama, Gender, Golongan, Suku Dan Budaya Kehidupan manusia yang bersinggungan di dalam pergaulan sering menimbulkan konflik. Upaya dalam memperoleh kebutuhan hidup juga sering melahirkan pelanggaran hak asasi manusia. Dalam kehidupan manusia memerlukan pengaturan agar terdapat persamaan kedudukan pada setiap warga negara. PBB pada tahun 1948 menghasilkan UHDR (The Universal Declaration of Human Right), dan pada pasal 2 UHDR tersebut dijelaskan bahwa setiap orang mempunyai hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di dalam deklarasi ini tanpa perbedaan apapun seperti perbedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, tahanan politik, atau paham yang lain, nasional atau asal-usul sosial, hak milik, kelahiran, ataupun status lain. Dalam pasal 7 UHDR juga disebutkan bahwa semua orang adalah sama di depan hukum dan berhak memperoleh perlindungan yang sama dalam hukum tanpa dibeda-bedakan. Semua orang berhak memperoleh perlindungan yang sama tanpa diskriminasi yang melanggar deklarasi ini dan terhadap semua hasutan apapun itu. Dalam kehidupan bernegara, sebagai warga negara Indonesia kita harus bekerjasama mewujudkan tujuan nasional. Kerja sama tersebut seringkali terdapat persaingan untuk menunjukkan dan menghasilkan prestasi yang baik Persaingan yang baik adalah yang didasari adanya persamaan kedudukan, tidak boleh mengadakan perbedaan atas dasar perbedaan politik, kedudukan hukum atau status internasional dari negara atau wilayah dimana orang tersebut berada. 6
  • 7. Adapun dalam pasal 18 UHDR dijelaskan bahwa setiap orang berhak untuk berpikir, bertaubat, dan beragama; dan hak ini meliputi kebebasan berganti agama atau kepercayaan dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaan dalam bentuk beribadat dan menepatinya, baik diri sendiri maupun dilakukan bersama-sama dengan orang lain. C. Peluang dan Hambatan yang Dihadapi dalam Mewujudkan Prinsip Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama, Gender, Golongan, Suku dan Budaya Mewujudkan persamaan kedudukan warga negara bukanlah persoalan yang mudah. Konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undangan telah mengatur hal itu, prinsip tersebut belum terwujud secara optimal yang disebabkan oleh adanya diskriminasi di kalangan masyarakat yang masih membeda-bedakan ras, agama, gender, golongan, dan suku. Terdapat peluang dan hambatan dalam mewujudkan prinsip tersebut. Adapun peluang dalam mewujudkan prinsip persamaan kedudukan warga negara Indonesia, yakni sebagai berikut : 1. Dalam UUD 1945 (hasil amandemen), dan berbagai perundang-undangan yang berlaku sekarang semakin memberikan dasar yang kuat bagi upaya meajukan prinsip persamaan kedudukan warga negara di berbagai bidang kehidupan. 2. Dewasa ini demokrasi semakin diterima, dipahami dan diperjuangkan oleh sebagian besar masyarakat, sebagai pilihan terbaik bagi kehidupan bangsa Indonesia 3. Iklim kehidupan dalam kebebasan pers yang bebas, bermoral, dan bertanggung jawab, yang sedang dikembangkan bangsa Indonesia, merupakan sarana efektif untuk semakin memasyarakatkan gagasan tentang prinsip persamaan dan kedudukan warga negara. 7
  • 8. 4. Keterbukaan politik yang ada sekarang ini merupakan media pemebelajaran konkret yang sangat baik bagi seluruh warga negara untuk belajar mengenai pentingnya prinsip persamaan kedudukan warga negara. 5. Makin banyaknya tokoh-tokoh penting dalam memajukan prinsip persamaan kedudukan warga negara, yaitu berbagai elemen civil society (masyarakat madani) yang gigih memperjuangkan gagasan multikulturalisme. Namun, kita perlu mawas diri karena masih juga terlihat berbagai hambatan dalam upaya menegakkan dan memajukan prinsip persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai bidang kehidupan. Hambatan ini antara lain : 1. Masih adanya individu atau kelompok masyarakat yang merasa lebih tinggi kedudukannya daripada kelompok masyarakat lainnya, sehingga mereka cenderung menuntut perlakuan istimewa di berbagai bidang kehidupan. 2. Masih kuatnya budaya politik patron klien, dimana etika politik yang menjadi patron akan cenderung memberikn perlakuan istimewa kepada klien mereka 3. Masih kuatnya kecenderungan tindakan negatif KKN di berbagai tingkatan pemerintahan sehingga mendorong orang untuk bertindak diskriminatif, terutama kepada mereka yang lemah secara sosial-ekonomi-politik. 4. Berbagai kelemahan sistem hukum dan buruknya sikap mental serta rendahnya pemahaman beragama sebagian kecil para pelaku dan penegak hukum, sehingga terjadi adanya mafia peradilan, dan tindakan yang cenderung mendorong orang untuk berlaku diskriminatif 5. Masih adanya pandangan-pandangan dan gerakan-gerakan ektrim, radikal, dan intoleran (baik alasan ras, agama, gender, golongan, budaya maupun suku) dalam masyarakat kadang memicu sikap-sikap dan tindakan diskriminatif. 6. Masih adanya sikap diskriminatif sejumlah oknum penegak hukum, sehingga memicu munculnya sikap distriminatif pula oleh masyarakat terhadap kelompok-kelompok tertentu, baik atas dasar alasan ras, agama, gender golonga, budaya, maupun suku. 8
  • 9. D. Upaya Yang Harus Dilakukan Guna Memasyarakatkan Prinsip Persamaan Kedudukan Warga Negara Berbagai peluang dan hambatan dalam mewujudkan prinsip persamaan kedudukan warga negara dapat menyadarkan kita bahwa mewujudkan prinsip persamaan kedudukan warga negara merupakan upaya sepanjang hayat. Dalam hal ini akan berlaku prinsip bahwa “selama masih ada hal yang dapat diperbaiki agar semakin menjadi lebih baik lagi, mengapa tidak kita lakukan”. Oleh karena itu, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan guna makin memasyarakatkan prinsip persamaan kedudukan warga negara, antara lain sebagai berikut : 1. Secara pribadi, orang perlu terus berusaha belajar dan melatih diri untuk dapat bersikap empati da solider terhadap mereka yang diperlakukan secara diskriminatif (baik atas dasar alasan ras, agama, gender, golongan, budaya, maupun suku). 2. Secara sosial, masyarakat perlu menumbuhkan sikap multikultural, yaitu sikap bersedia menerima adanya kesejahteraan di antara keragaman budaya. Dengan demikian, akan tumbuh masyarakat multikultural, yaitu masyarakat beragam budaya yang di dalamnya ada sistem sosial yang secara konsisten memberlakukan berbagai kelompok atau individu berbeda identitas budaya tanpa diskriminasi sosial (baik atas dasar alasan ras, agama, gender, golongan, budaya, maupun suku). 3. Aparat negara perlu memberikan teladan dalam mewujudkan tegaknya prinsip persamaan kedudukan warga negara melalui upaya penciptaan, penerapan, dan penegakan hukum secara konsisten sebagaimana amanat konstitusi. 4. Semua pihak secara berkesinambungan berupaya menumbuhkan budaya multikultural dan gerakan antidiskriminasi di berbagai bidang kehidupan. Apabila upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan sunggh-sungguh, niscaya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia akan semakin sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan warga negara. 9
  • 10. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN a. Dalam rangka mengamalkan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika, masyarakat harus menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku. b. Salah satu peluang dalam pelaksanaan persamaan kedudukan warga negara adalah demokrasi semakin diterima, dipahami dan diperjuangkan oleh sebagian besar masyarakat, sebagai pilihan terbaik bagi kehidupan bangsa Indonesia, sedangkan hambatannya adalah masih adanya individu atau kelompok masyarakat yang merasa lebih tinggi kedudukannya daripada kelompok masyarakat lainnya c. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan demi memasyarakatkan persamaan kedudukan warga negara adalah perlu terus berusaha belajar dan melatih diri untuk dapat bersikap empati da solider terhadap mereka yang diperlakukan secara diskriminatif. B. SARAN 1. Pemerintah tidak boleh lemah dalam menetapkan peraturan yang melarang adanya sikap diskriminatif antar ras, golongan, gender, suku, agama, dan budaya 2. Diharapkan untuk mengadakan sosialisasi pemahaman persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya. 3. Pembaca hendaknya lebih memperbanyak membaca materi tentang persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, suku dan budaya 10
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Purnama, Fifi Dewi. 2006. Buku Ajar EKSIS Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA Kelas X Semester 2. Jakarta : Citra Pustaka Tim Kreatif Simpati. 2006. Bahan Belajar Siswa SIMPATI Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA Kelas X Semester 2. Jakarta : Grahadi Abdulkarim, Aim & Trisna Sukmayadi. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan Membangun Karakter Bangsa untuk Kelas X SMA/MA/SMK. Bandung : Grafindo Media Pratama http://www.google.com 11