SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
PERSIAPAN DAN KREATIVITAS 
MAHASISWA DALAM MENGHADAPI 
ERA GLOBALISASI(1) 
PROF. DR. HAMDY HADY, DEA 
(2) 
1) Seminar : PERSIAPAN DAN KREATIVITAS MAHASISWA DALAM 
MENGHADAPI ERA GLOBALISASI, STIE IBBI Medan, Jum’at, 30 Mei 
2014 
2) Ketua Program Studi S3 Ilmu Manajamen UPI YAI Jakarta.
PERSIAPAN DAN KREATIVITAS MAHASISWA DALAM 
MENGHADAPI ERA GLOBALISASI 
DAFTAR ISI : 
I. PENDAHULUAN 
II. PENGERTIAN GLOBALISASI 
III. KREATIVITAS EKONOMI DAN BISNIS 
GLOBAL 
IV. KUNCI SUKSES EKONOMI DAN BISNIS 
GLOBAL
I. PENDAHULUAN 
Kondisi Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi 
Data Tahun 2009 menunjukkan kepada kita banyaknya 
pengangguran lulusan perguruan tinggi yang mencapai 323.902 lulusan. 
Dalam rentang waktu 6 (enam) bulan dari Agustus 2010 hingga Februari 
2011 jumlah pengangguran terdidik naik sebesar 66.578 orang (9,88%). 
Pengangguran terdidik pada periode Februari 2012 tersebut telah 
mencapai 1,4 juta orang, atau naik sebesar 26% dibandingkan periode 
yang sama Februari 2011. Itu adalah sekelumit data pada 2 (dua) tahun 
yang lalu, bagaimana kondisi sekarang? Berdasarkan pola data tersebut 
yang bersifat Growth Trend, maka dapat diprediksikan jumlah 
pengangguran terdidik saat ini jauh lebih banyak lagi. Besarnya jumlah 
lulusan dan pengangguran terdidik saat ini jauh lebih banyak lagi. 
Besarnya jumlah lulusan dan pengangguran terdidik ini tentunya membawa 
konsekuensi pada persaingan dalam merebutkan lapangan pekerjaan baik 
pada institusi negeri atau swasta. Jawa Pos, 22 Januari 2012, melansir 
berita rekruitmen karyawan sebuah stasiun TV swasta nasional diikuti 
110.000 orang pelamar yang akan memperebutkan hanya 500 kursi kerja. 
Ini berarti perbandingan antara posisi kerja dengan pencari kerja sebesar
Besarnya pengangguran ini tentunya akan 
membawa konsekuensi pada dirinya sendiri, keluarga, 
sosial kemasyarakatan dan bangsa. Mari kita lihat 
pendapat pakar berkaitan dengan hal tersebut 
terutama bidang usaha. David McClelland 
menyebutkan bahwa suatu negara akan menjadi 
makmur minimal jumlah entrepreneur (pengusaha) 
negara tersebut sebesar 2% dari total penduduknya. 
Amerika Serikat pada tahun 2010 mempunyai 11,5% 
entrepreneur. Singapura mempunya 7,2% 
entrepreneur pada tahun 2011. Sedangkan Indonesia 
pada tahun 2011 hanya mempunyai 0,18% atau 
sebesar 400.000 entrepreneur padahal yang 
seharusnya 4,4 juta entrepreneur. Kemudian ada 
pendapat menarik dari Lester Thurow, seorang 
profesor ekonomi dan manajemen, yang menyatakan 
bahwa tanpa entrepreneur maka ekonomi bangsa 
menjadi miskin dan lemah.
Dari dua hal diatas, yaitu besarnya pengangguran dan 
pentingnya entrepreneur maka sudah selayaknyalah kita 
sebagai stakeholder di dunia pendidikan mulai berorientasi 
secara sungguh – sungguh dalam mendidik mahasiswa kita 
untuk mempunyai karakter seorang entrepreneur sehingga 
besarnya pengangguran dapat diminimalisasi dan sekaligus 
berperan dalam memakmurkan bangsa. Berdasarkan 
paparan diatas maka, dalam orasi ilmiah ini, penulis akan 
menyoroti pentingnya pembentukan karakter seorang 
entrepreneur yang modern dan sejati melalui pembelajaran 
terutama pada pembelajaran entrepreneurship 
(kewirausahaan).
KONDISI EKONOMI GLOBAL 
Perekonomian dunia dalamdua decade terakhir ini ditandai dua 
krisis yaitu pertama oleh krisis ekonomi regional ASEAN tahun 
1997/1998 dan kedua krisis ekonomi global tahun 2008. 
Dampak dari kedua krisis tsb. dapat dilihat dari menurunnya 
pertumbuhan ekonomi diberbagai negara seperti ASEAN khusus di 
Indonesia pada tahun 1998 yang mencapai – 13% dan sekarang 
diikuti dengan krisis ekonomi USA dan beberapa negara Eropa yang 
ditandai dengan peningkatan utang mencapai >100% dari GDP. 
Dengan posisi utang demikian maka dapat dikatakan secara 
ekonomi makro beberapa negara tsb. sudah dapat dikatakan 
bangkrut dan yang paling di ditakuti adalah bahwa keadaan ini akan 
semakin memburuk karena keunggulan daya saing atau 
competitive advantagenya yang semakin menurun.
Menghadapi kondisi yang demikian ini tentu setiap negara 
akan berusaha untuk pertama kali memproteksi perekonomian 
mereka dan kemudian memperbaiki keunggulan daya saing mereka 
dalam menghadapi persaingan perekonomian global yang semakin 
ketat. 
Dalam menghadapi persaingan perekonomian global yang 
semakin ketat tsb. tidak dapat hanya dilakukan dengan peningkatan 
keunggulan daya saing atau competitive advantage bersumberkan 
factor produksi tradisional seperti sumber daya alam atau upah 
buruh yang murah, tetapi juga diperlukan juga seorang entreprenur 
yang lebih “kreatif” atau yang dikenal sebagai “Creative Economy” 
Pada umumnya perkembangan “Economy Civilization” dunia 
melalui beberapa phase sebagai berikut : 
 Agriculture era 
 Industrial era 
 Information era 
 Conceptual era
Pada saat ini kita berada pada Conceptional era 
dimana membutuhkan para Creator dan 
Empathizer. 
Untuk itu dibutuhkan para entrepreneur yang 
memiliki kemampuan untuk berkreativitas dengan 
cara mengemixed rasa seni, teknologi, knowledge 
dan culture sebagai sumber daya untuk 
menghadapi persaingan ekonomi, apalagi 
menghadapi Community ASEAN 2015. Dengan 
demikian diharapkan akan dapat dihasilkan 
“Creative Economy” sebagai alternatif dalam 
pembangunan ekonomi untuk memperbaiki 
kesejahteraan masyarakat.
GAMBAR 1
GAMBAR 
2
GAMBAR 
3
PENGERTIAN ENTREPRENEUR 
Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki keberanian 
untuk mengelola suatu peluang business cara baru atau 
produk/jasa baru dengan memperhitungan risk and return 
yang mungkin akan dihadapi 
LEVEL OF ENTREPRENEURS 
LEVEL 0 : THE EMPLOYEE 
LEVEL 1 : THE SELF EMPLOYED 
LEVEL 2 : THE MANAGER 
LEVEL 3 : THE OWNER/LEADER 
LEVEL 4 : THE INVESTOR 
LEVEL 5 : THE ENTREPRENEUR
ENTREPRENEURSHIP 
Pada dasarnya entrepreneurship bukanlah dominan dari dunia 
usaha dan pengusaha saja. Karena entreprenuer dapat 
dikategorikan dalam 4 macam, yaitu : 
1) Business entrepreneur 
2) Goverment entrepreneur 
3) Academic entrepreneur 
4) Social entrepreneur 
Hal yang sering menjadi alibi bagi kita untuk tidak menjadi seorang 
entreprenuer adalah kita bukan keturunan entrepreneur. 
Pertanyaan yang dapat diajukan untuk menjawab alibi tersebut 
adalah, “Apakah entrepreneur dapat dibentuk melalui pendidikan?. 
Jawabnya adalah bisa. Untuk memperkuat jawaban tersebut mari 
kita tengok pendapat praktisi dan pakar. Ciputra mengungkapkan 
terdapat 3 (tiga) faktor pembentuk seorang entrepreneur yang 
disebut 3L yaitu Lahir, Lingkungan, dan Latihan. Pada faktor latihan 
inilah peran pendidikan berfungsi secara signifikan.
Kemudian Peter Drucker menyatakan : “The 
Entrepreneurial mystique? It’s not magic, it’s not mysterious, 
and is has nothing to do with the genes. It’s a discipline. 
And, like any discipline, it can be learnded.” 
Seorang entrepreneur seperti apakah yang diharapkan 
terlahir dari dunia pendidikan? Rhenald Kasali menyebutnya 
dengan entrepreneur modern. Seorang entrepreneur 
modern adalah entrepreneur yang secara konsisten selalu 
kreatif dan inovatif dalam melihat dan menciptakan peluang, 
serta mampu merealisasikan peluang itu menjadi sesuatu 
yang lebih berharga secara ekonomis, sosial dan ekologi.
Entrepreneur modern merupakan orang – orang yang 
secara sengaja dan sadar men-disain dirinya sendiri menjadi 
seorang entrepreneur dengan cara yang benar. Dia akan 
mendapatkan pelatihan membangkitkan jiwa dan intuisi 
entrepreneurnya secara benar, mendapatkan pelatihan motivasi, 
peta kemana harus melangkah dan berbagai bekal pengetahuan 
praktis dan sederhana bagaimana membuka, mengoperasikan 
dan mengembangkan bisnisnya sendiri. 
Entrepreneur modern harus memiliki jiwa dan intuisi 
sebagai entrepreneur, mampu dengan mudah dan kreatif 
membuat Bisnis Plan, Capital Networking, Partnership, Funding, 
Negotiation, Problem Solving & Creative Thingking, Team Work 
dalam rangka merealisasikan ide bisnis barunya, serta menikmati 
problem solving atau aplikasi berbagai cara meningkatkan profit 
dan benefit selama bisnisnya beroperasi (Renald Kasali School 
for Entrepreneur, 2010).
PENGERTIAN GLOBALISASI 
Globalisasi adalah suatu proses 
integrasi/keterkaitan berbagai aspek kehidupan 
manusia dibidang politik, ekonomi, keuangan, hukum, 
sosial, budaya, pertahanan, keamanan, lingkungan 
hidup, dan aspek2 lainnya, baik secara individue 
maupun kelompok dalam bentuk negara / perusahaan / 
organisasi lainnya 
Sejak Era Globalisasi yang semakin meluas, 
terutama karena kemajuan system dan teknologi 
informasi, maka terjadi perubahan paradigma (cara 
pandang) kegiatan ekonomi dan bisnis seperti yang 
ditunjukan pada gambar dibawah ini.
1. Paradigma sebelum Globalisasi 
Sebelum era globalisasi berbagai aspek kehidupan 
manusia terutama dalam aktivitas bisnis binternasional 
merupakan bagian kecil dari ekonomi Lokal/nasional 
suatu negara. 
2. Paradigma baru sejak Globalisasi 
Tetapi sejak era globalisasi, justru Bisnis Lokal/Nasional 
merupakan bagian kecil dari Bisnis Internasional. 
Dari gambaran ini dapat dikatakan tidak ada lagi 
individu/daerah lokal bahkan suatu negara yang terlepas dari 
pengaruh Globalisasi
PARADIGMA BARU SEJAK ERA GLOBALIZATION 
Note : 
INTERNATIONAL BUSINESS 
PARADIGM 
Before Globalization Since Globalization 
AB 
D1 
AC BC 
A = National Business Country A 
B = National Business Country B 
C = National Business Country C 
D1 = International Business before globalization 
D2 = International Business after globalization 
A B 
C 
D1<A/B/C< D2 
A B 
C 
GAMBAR 4
III. KREATIVITAS EKONOMI DAN BISNIS GLOBAL 
Pengertian Ekonomi dan Bisnis sebagai berbagai aktivitas untuk 
memproduksi barang dan jasa (Goods & Services) yang dilakukan 
oleh produsen untuk memenuhi permintaan masyarakat baik yang 
bersifat commercial atau mencari profit maupun non commercial atau 
mencari benefit (manfaat) 
FUNGSI BISNIS : 
1) FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 
2) FUNGSI SISTEM & TEKNOLOGI INFORMASI (STI) 
3) FUNGSI PRODUKSI/OPERASI 
4) FUNGSI PEMASARAN 
5) FUNGSI KEUANGAN 
6) FUNGSI AKUNTANSI 
7) FUNGSI RISET & DEVELOPMENT (R & D) 
8) FUNGSI LEGAL 
9) FUNGSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) 
10) FUNGSI COMMUNITY ENTREPRENEURSHIP (CE)
CATATAN : 
1. KUNCI SUKSES BISNIS / ORGANISASI / INSTITUSI : 
1.1. FUNGSI SDM / HUMAN RESOURCE 
1.2. FUNGSI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 
2. INDIKATOR SUKSES BISNIS / ORGANISASI / INSTITUSI : 
2.1. FUNGSI PRODUKSI / OPERASI 
2.2. FUNGSI PEMASARAN 
3. KRITERIA SUKSES BISNIS / ORGANISASI / INSTITUSI : 
3.1. FUNGSI KEUANGAN 
3.2. FUNGSI AKUNTANSI 
4. SUPPORTING / PENDUKUNG SUKSES BISNIS / ORGANISASI / INSTITUSI : 
4.1. FUNGSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R & D) 
4.2. FUNGSI LEGAL 
4.3. FUNGSI CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) 
4.4. FUNGSI COMMUNITY ENTREPRENEURSHIP
Definisi UNCTAD (United Nation Conference on Trade 
And Development) tentang “Creative Economy” yaitu : 
Suatu konsep didasarkan kepada potensi aset kreatif untuk 
menghasilkan pertumbuhan dan pembangunan yang 
meliputi : 
1. Income-generation, job creation & export earning dengan 
mempromosikan social inclusion, cultural diversity and 
human development 
2. Interaksi aspek ekonomi, social dan budaya dengan 
teknologi, intellectual property dan objek tourism. 
3. Aktivitas ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dengan 
dimensi pembangunan pada tingkat makro dan mikro 
ekonomi 
4. Suatu opsi pembangunan yang innovative dengan 
kebijakan multidisiplin dan keterlibatan interministrial 
5. Creative industries sebagai inti creative economy
GAMBAR 
5
Definisi UNCTAD (United Nation Conference on Trade And 
Development) tentang “Creative Industries” yaitu : 
1. SIKLUS KREATIF, PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BARANG & 
JASA YANG INPUT UTAMANYA MENGGUNAKAN KRETIVITAS 
DAN INTELLECTUAL CAPITAL 
2. SERANGKAIAN AKTIVITAS YANG BERBASISKAN ILMU 
PENGETAHUAN DENGAN FOKUS KEPADA SENI, POTENSI 
PENINGKATAN REVENUES DARI PERDAGANGAN DAN HAK 
ATAS KEKAYAAN INTELLECTUAL (IPR) 
3. MELIPUTI TANGIBLE PRODUCT DAN INTANGIBLE 
INTELLECTUAL ATAU JASA ARTISTIC YANG BERMUATAN 
KREATIF, MEMILIKI NILAI EKONOMI DAN SASARAN PASAR 
4. PERSILANGAN ANTARA SENI, JASA & SEKTOR INDUSTRI 
5. SUATU SEKTOR DINAMIS BARU DALAM PERDAGANGAN 
DUNIA
GAMBAR 
6
GAMBAR 
7
PENDORONG UTAMA “CREATIVE ECONOMY” DUNIA : 
1. TECHNOLOGY 
KEMAJUAN TECHNOLOGY TERGANTUNG KEPADA : 
PENDIDIKAN UNTUK MENUMBUH KEMBANGKAN ILMU 
PENGETAHUAN 
PELATIHAN UNTUK MENUMBUH KEMBANGKAN 
KETERAMPILAN RISET & DEVELOPMENT 
2. DEMAND 
PADA DASARNYA MANUSIA TIDAK PERNAH PUAS SEHINGGA 
DEMAND BERSIFAT TIDAK TERBATAS DAN ADANYA 
TINGKATAN DEMAND YANG TERDIRI DARI : NEEDS < WANTS 
< EXPECTATIONS 
3. TOURISM 
BERKEMBANGNYA TOURISM TERUTAMA KARENA MAKIN 
MAJUNYA TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
ARTI PENTING DAN PERANAN “CREATIVE 
ECONOMY” 
1. DAPAT MEMBERI KONTRIBUSI EKONOMI YANG SIGNIFICANT 
(PDB, EMPLOYMENT & EKSPOR) 
2. DAPAT MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BISNIS POSITIF (LAPANGAN 
USAHA, DAMPAK PADA SEKTOR LAIN & PEMASARAN 
3. MEMPERBAIKI CITRA DAN IDENTITAS BANGSA (TOURISM, 
MEMBANGUN BUDAYA, WARISAN DAN NILAI LOKAL, ICON 
NASIONAL) 
4. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA RENEWABLE (BERBASIS 
PENGETAHUAN, KREATIVITAS & GREEN COMMUNITY) 
5. MENINGKATKAN DAYA SAING MELALUI INNOVASI DAN 
KREATIVITAS 
6. MEMBERIKAN DAMPAK SOCIAL POSITIF (KUALITAS HIDUP, 
PEMERATAAN KESEJAHTERAAN & PENINGKATAN TOLERANSI 
SOSIAL)
ASPEK MULTIDIMENSI DARI “CREATIVE ECONOMY” 
1.ECONOMY ASPECT 
2.SOCIAL ASPECT 
3.CULTURAL ASPECT 
4.SUSTAINABLE DEVELOPMENT ASPECT 
Untuk Sustainable Development diperlukan Sustainable Competitive Advantage 
sebagai berikut : 
SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE (SCA) 
MENURUT BARNEY (1991) ADA EMPAT UNSUR SCA : 
 VALUABLE 
 RARE 
 IMPERFECTLY INIMITABLE 
 NON SUBSTITABILITY 
MENURUT EINSENHARDT & MARTI (2000) SUMBER SCA ADALAH 
BERDASARKAN DCV (DYNAMIC CAPABILITIES VIEW) YAITU KEMAMPUAN 
PERUSAHAAN YANG BERSIFAT DINAMIS YANG BERSUMBER DARI : 
 RBV (RESOURCES-BASED VIEW) 
 KBV (KNOWLEDGE-BASED VIEW)
GAMBAR 
8
HAMBATAN PENGEMBANGAN “CREATIVE 
ECONOMY” 
 KEKURANGAN MODAL ATAU CAPITAL 
 KEKURANGAN ENTREPRENEURIAL SKILL 
 KEKURANGAN INFRASTRUKTUR 
 KEKURANGAN INSTITUSIONAL
IV. KUNCI SUKSES KREATIVE EKONOMI DAN BISNIS 
LOKAL 
 HUMAIN RESOURCES STRATEGY 
 SYSTEM & TECHNOLOGY 
INFORMATION 
 RETURN ON SERVICE-PRODUCT 
EXCELLENT
1.VALUE CHAIN OF HUMAN RESOURCE 
STRATEGYMANAGEMENT
2. VALUE CHAIN OF SYSTEM & TECHNOLOGY 
INFORMATON STRATEGY MANAGEMENT
3. ROSE CYCLE STRATEGY
SUMBER 
1. 1997, Hamdy Hady, Ekonomi Internasional, Buku 1 dan 2, Penerbit 
Ghalia, Jakarta 
2. John Howkins (2001): The Creative Economy 
3. Hamdy Hady (2005), Manajemen Keuangan Internasional, Penerbit 
Mitra Wacana Media & YAI, Jakarta 
4. Bradley J. Sugars (2006): Billionaire in Training 
5. Togar M. Situmorang (2007) : Sekolah Tinggi Bisnis & Manajemen ITB 
6. Report UNCTAD (2008) 
7. Ciputra. (2011). Ciputra Quantum Leap: Entrepreneurship Mengubah 
Masa Depan Bangsa dan Masa Depan Anda. Jakarta: Elex Media 
Computindo 
8. Rhenald Kasali, dkk. (2010). Modul Kewirausahaan untuk Program 
Strata 1. Jakarta: Penerbit Hikmah (PT. Mizan Publika). 
9. Rhenald Kasali School for Entrepreneurs. (2010). Overview: Anda 
Menjadi Entrepreneur Modern. www.rkse.co.id 
10.Suryana. (2009). Kewirausahaan. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses 
Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 
11.Indra Budaya, SE, MM (2014) : Membentuk Karakter dan Watak 
Entrepreneur “Menentang Badai Menuai Sukses”. Orasi Ilmiah dalam 
rangka Wisuda STIE Sakti Alam Kerinci.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Peranan kewirausahaan dalam pembangunann
Peranan kewirausahaan dalam pembangunannPeranan kewirausahaan dalam pembangunann
Peranan kewirausahaan dalam pembangunann
Darwin Kadarisman
 
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Joko DeCo
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
Yasirecin Yasir
 
Entrepreneurship unpar
Entrepreneurship   unparEntrepreneurship   unpar
Entrepreneurship unpar
Edwar Fitri
 
Makalah dampak kewirausahan terhadap perekonomian
Makalah dampak kewirausahan terhadap perekonomianMakalah dampak kewirausahan terhadap perekonomian
Makalah dampak kewirausahan terhadap perekonomian
Septian Muna Barakati
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Togar Simatupang
 

La actualidad más candente (19)

Peranan kewirausahaan dalam pembangunann
Peranan kewirausahaan dalam pembangunannPeranan kewirausahaan dalam pembangunann
Peranan kewirausahaan dalam pembangunann
 
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
MEA 2015
MEA 2015MEA 2015
MEA 2015
 
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
 
Entrepreneurship unpar
Entrepreneurship   unparEntrepreneurship   unpar
Entrepreneurship unpar
 
1 konstruksi model
1 konstruksi model1 konstruksi model
1 konstruksi model
 
Pelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi KreatifPelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi Kreatif
 
Power Point MEA
Power Point MEAPower Point MEA
Power Point MEA
 
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
 
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
 
Ekonomi Inovasi dan Pola Kolaborasi THM :Strategi Menghadapi Asean Economic C...
Ekonomi Inovasi dan Pola Kolaborasi THM :Strategi Menghadapi Asean Economic C...Ekonomi Inovasi dan Pola Kolaborasi THM :Strategi Menghadapi Asean Economic C...
Ekonomi Inovasi dan Pola Kolaborasi THM :Strategi Menghadapi Asean Economic C...
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
 
Kelompok 7 umkm
Kelompok 7 umkmKelompok 7 umkm
Kelompok 7 umkm
 
Makalah dampak kewirausahan terhadap perekonomian
Makalah dampak kewirausahan terhadap perekonomianMakalah dampak kewirausahan terhadap perekonomian
Makalah dampak kewirausahan terhadap perekonomian
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)
 
Presentation 11.pptx prospek ukm dalam perdagangan bebas ( iswahyuni 11141051)
Presentation 11.pptx prospek ukm dalam perdagangan bebas ( iswahyuni 11141051)Presentation 11.pptx prospek ukm dalam perdagangan bebas ( iswahyuni 11141051)
Presentation 11.pptx prospek ukm dalam perdagangan bebas ( iswahyuni 11141051)
 

Similar a Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi

Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang ModernEnterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
guest3dafe35
 
Makalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship developmentMakalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship development
Endang Supriyatna
 
Membangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaanMembangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaan
patuari
 
Bab 1 pengenalan keusahawanan
Bab 1   pengenalan keusahawananBab 1   pengenalan keusahawanan
Bab 1 pengenalan keusahawanan
WanBK Leo
 
Entrepeneur and Small Medium Enterprise
Entrepeneur and Small Medium EnterpriseEntrepeneur and Small Medium Enterprise
Entrepeneur and Small Medium Enterprise
Muhammad Fajar
 

Similar a Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi (20)

Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
 
Pentingnya kewirausahaan untuk membuka peluang kerja baru dan pertumbuhan eko...
Pentingnya kewirausahaan untuk membuka peluang kerja baru dan pertumbuhan eko...Pentingnya kewirausahaan untuk membuka peluang kerja baru dan pertumbuhan eko...
Pentingnya kewirausahaan untuk membuka peluang kerja baru dan pertumbuhan eko...
 
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang ModernEnterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
Enterpreneurship Menyongsong Krisis Globanisasi Dengan Msdam Yang Modern
 
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
 
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 KewirausahaanBMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Makalah kel i entrepreneurship development
Makalah kel i entrepreneurship developmentMakalah kel i entrepreneurship development
Makalah kel i entrepreneurship development
 
Makalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship developmentMakalah entrepreneurship development
Makalah entrepreneurship development
 
TUGAS KREWIRA USAHAAN I BAB 1 - 12
TUGAS KREWIRA USAHAAN I BAB 1 - 12 TUGAS KREWIRA USAHAAN I BAB 1 - 12
TUGAS KREWIRA USAHAAN I BAB 1 - 12
 
TUGAS KEWIRAUSAHAAN I
TUGAS KEWIRAUSAHAAN I TUGAS KEWIRAUSAHAAN I
TUGAS KEWIRAUSAHAAN I
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi Kewirausahaan
 
Membangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaanMembangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaan
 
Bab 1 pengenalan keusahawanan
Bab 1   pengenalan keusahawananBab 1   pengenalan keusahawanan
Bab 1 pengenalan keusahawanan
 
jurnal.docx
jurnal.docxjurnal.docx
jurnal.docx
 
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 2)
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 2)Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 2)
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 2)
 
Pengertian Dasar Bisnis
Pengertian Dasar BisnisPengertian Dasar Bisnis
Pengertian Dasar Bisnis
 
Entrepeneur and Small Medium Enterprise
Entrepeneur and Small Medium EnterpriseEntrepeneur and Small Medium Enterprise
Entrepeneur and Small Medium Enterprise
 
ACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptxACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptx
 

Más de Rian (6)

Seminar UMKM
Seminar UMKMSeminar UMKM
Seminar UMKM
 
Studium General : Peran Human Resource dan Sistem Informasi Manajemen Strateg...
Studium General : Peran Human Resource dan Sistem Informasi Manajemen Strateg...Studium General : Peran Human Resource dan Sistem Informasi Manajemen Strateg...
Studium General : Peran Human Resource dan Sistem Informasi Manajemen Strateg...
 
Metamorphosis of Indonesian Crisis Since 1978
Metamorphosis of Indonesian Crisis Since 1978Metamorphosis of Indonesian Crisis Since 1978
Metamorphosis of Indonesian Crisis Since 1978
 
DARI REVOLUSI MELALUI REFORMASI MENUJU INDONESIA SEHARUSNYA
DARI REVOLUSI MELALUI REFORMASI MENUJU INDONESIA SEHARUSNYA DARI REVOLUSI MELALUI REFORMASI MENUJU INDONESIA SEHARUSNYA
DARI REVOLUSI MELALUI REFORMASI MENUJU INDONESIA SEHARUSNYA
 
International business : a new Paradigm
International business : a new ParadigmInternational business : a new Paradigm
International business : a new Paradigm
 
Paradigma riset kuantitatif manajemen bisnis
Paradigma riset kuantitatif manajemen bisnisParadigma riset kuantitatif manajemen bisnis
Paradigma riset kuantitatif manajemen bisnis
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Último (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi

  • 1. PERSIAPAN DAN KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI(1) PROF. DR. HAMDY HADY, DEA (2) 1) Seminar : PERSIAPAN DAN KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI, STIE IBBI Medan, Jum’at, 30 Mei 2014 2) Ketua Program Studi S3 Ilmu Manajamen UPI YAI Jakarta.
  • 2. PERSIAPAN DAN KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI DAFTAR ISI : I. PENDAHULUAN II. PENGERTIAN GLOBALISASI III. KREATIVITAS EKONOMI DAN BISNIS GLOBAL IV. KUNCI SUKSES EKONOMI DAN BISNIS GLOBAL
  • 3. I. PENDAHULUAN Kondisi Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi Data Tahun 2009 menunjukkan kepada kita banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggi yang mencapai 323.902 lulusan. Dalam rentang waktu 6 (enam) bulan dari Agustus 2010 hingga Februari 2011 jumlah pengangguran terdidik naik sebesar 66.578 orang (9,88%). Pengangguran terdidik pada periode Februari 2012 tersebut telah mencapai 1,4 juta orang, atau naik sebesar 26% dibandingkan periode yang sama Februari 2011. Itu adalah sekelumit data pada 2 (dua) tahun yang lalu, bagaimana kondisi sekarang? Berdasarkan pola data tersebut yang bersifat Growth Trend, maka dapat diprediksikan jumlah pengangguran terdidik saat ini jauh lebih banyak lagi. Besarnya jumlah lulusan dan pengangguran terdidik saat ini jauh lebih banyak lagi. Besarnya jumlah lulusan dan pengangguran terdidik ini tentunya membawa konsekuensi pada persaingan dalam merebutkan lapangan pekerjaan baik pada institusi negeri atau swasta. Jawa Pos, 22 Januari 2012, melansir berita rekruitmen karyawan sebuah stasiun TV swasta nasional diikuti 110.000 orang pelamar yang akan memperebutkan hanya 500 kursi kerja. Ini berarti perbandingan antara posisi kerja dengan pencari kerja sebesar
  • 4. Besarnya pengangguran ini tentunya akan membawa konsekuensi pada dirinya sendiri, keluarga, sosial kemasyarakatan dan bangsa. Mari kita lihat pendapat pakar berkaitan dengan hal tersebut terutama bidang usaha. David McClelland menyebutkan bahwa suatu negara akan menjadi makmur minimal jumlah entrepreneur (pengusaha) negara tersebut sebesar 2% dari total penduduknya. Amerika Serikat pada tahun 2010 mempunyai 11,5% entrepreneur. Singapura mempunya 7,2% entrepreneur pada tahun 2011. Sedangkan Indonesia pada tahun 2011 hanya mempunyai 0,18% atau sebesar 400.000 entrepreneur padahal yang seharusnya 4,4 juta entrepreneur. Kemudian ada pendapat menarik dari Lester Thurow, seorang profesor ekonomi dan manajemen, yang menyatakan bahwa tanpa entrepreneur maka ekonomi bangsa menjadi miskin dan lemah.
  • 5. Dari dua hal diatas, yaitu besarnya pengangguran dan pentingnya entrepreneur maka sudah selayaknyalah kita sebagai stakeholder di dunia pendidikan mulai berorientasi secara sungguh – sungguh dalam mendidik mahasiswa kita untuk mempunyai karakter seorang entrepreneur sehingga besarnya pengangguran dapat diminimalisasi dan sekaligus berperan dalam memakmurkan bangsa. Berdasarkan paparan diatas maka, dalam orasi ilmiah ini, penulis akan menyoroti pentingnya pembentukan karakter seorang entrepreneur yang modern dan sejati melalui pembelajaran terutama pada pembelajaran entrepreneurship (kewirausahaan).
  • 6. KONDISI EKONOMI GLOBAL Perekonomian dunia dalamdua decade terakhir ini ditandai dua krisis yaitu pertama oleh krisis ekonomi regional ASEAN tahun 1997/1998 dan kedua krisis ekonomi global tahun 2008. Dampak dari kedua krisis tsb. dapat dilihat dari menurunnya pertumbuhan ekonomi diberbagai negara seperti ASEAN khusus di Indonesia pada tahun 1998 yang mencapai – 13% dan sekarang diikuti dengan krisis ekonomi USA dan beberapa negara Eropa yang ditandai dengan peningkatan utang mencapai >100% dari GDP. Dengan posisi utang demikian maka dapat dikatakan secara ekonomi makro beberapa negara tsb. sudah dapat dikatakan bangkrut dan yang paling di ditakuti adalah bahwa keadaan ini akan semakin memburuk karena keunggulan daya saing atau competitive advantagenya yang semakin menurun.
  • 7. Menghadapi kondisi yang demikian ini tentu setiap negara akan berusaha untuk pertama kali memproteksi perekonomian mereka dan kemudian memperbaiki keunggulan daya saing mereka dalam menghadapi persaingan perekonomian global yang semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan perekonomian global yang semakin ketat tsb. tidak dapat hanya dilakukan dengan peningkatan keunggulan daya saing atau competitive advantage bersumberkan factor produksi tradisional seperti sumber daya alam atau upah buruh yang murah, tetapi juga diperlukan juga seorang entreprenur yang lebih “kreatif” atau yang dikenal sebagai “Creative Economy” Pada umumnya perkembangan “Economy Civilization” dunia melalui beberapa phase sebagai berikut :  Agriculture era  Industrial era  Information era  Conceptual era
  • 8. Pada saat ini kita berada pada Conceptional era dimana membutuhkan para Creator dan Empathizer. Untuk itu dibutuhkan para entrepreneur yang memiliki kemampuan untuk berkreativitas dengan cara mengemixed rasa seni, teknologi, knowledge dan culture sebagai sumber daya untuk menghadapi persaingan ekonomi, apalagi menghadapi Community ASEAN 2015. Dengan demikian diharapkan akan dapat dihasilkan “Creative Economy” sebagai alternatif dalam pembangunan ekonomi untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
  • 12. PENGERTIAN ENTREPRENEUR Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki keberanian untuk mengelola suatu peluang business cara baru atau produk/jasa baru dengan memperhitungan risk and return yang mungkin akan dihadapi LEVEL OF ENTREPRENEURS LEVEL 0 : THE EMPLOYEE LEVEL 1 : THE SELF EMPLOYED LEVEL 2 : THE MANAGER LEVEL 3 : THE OWNER/LEADER LEVEL 4 : THE INVESTOR LEVEL 5 : THE ENTREPRENEUR
  • 13. ENTREPRENEURSHIP Pada dasarnya entrepreneurship bukanlah dominan dari dunia usaha dan pengusaha saja. Karena entreprenuer dapat dikategorikan dalam 4 macam, yaitu : 1) Business entrepreneur 2) Goverment entrepreneur 3) Academic entrepreneur 4) Social entrepreneur Hal yang sering menjadi alibi bagi kita untuk tidak menjadi seorang entreprenuer adalah kita bukan keturunan entrepreneur. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk menjawab alibi tersebut adalah, “Apakah entrepreneur dapat dibentuk melalui pendidikan?. Jawabnya adalah bisa. Untuk memperkuat jawaban tersebut mari kita tengok pendapat praktisi dan pakar. Ciputra mengungkapkan terdapat 3 (tiga) faktor pembentuk seorang entrepreneur yang disebut 3L yaitu Lahir, Lingkungan, dan Latihan. Pada faktor latihan inilah peran pendidikan berfungsi secara signifikan.
  • 14. Kemudian Peter Drucker menyatakan : “The Entrepreneurial mystique? It’s not magic, it’s not mysterious, and is has nothing to do with the genes. It’s a discipline. And, like any discipline, it can be learnded.” Seorang entrepreneur seperti apakah yang diharapkan terlahir dari dunia pendidikan? Rhenald Kasali menyebutnya dengan entrepreneur modern. Seorang entrepreneur modern adalah entrepreneur yang secara konsisten selalu kreatif dan inovatif dalam melihat dan menciptakan peluang, serta mampu merealisasikan peluang itu menjadi sesuatu yang lebih berharga secara ekonomis, sosial dan ekologi.
  • 15. Entrepreneur modern merupakan orang – orang yang secara sengaja dan sadar men-disain dirinya sendiri menjadi seorang entrepreneur dengan cara yang benar. Dia akan mendapatkan pelatihan membangkitkan jiwa dan intuisi entrepreneurnya secara benar, mendapatkan pelatihan motivasi, peta kemana harus melangkah dan berbagai bekal pengetahuan praktis dan sederhana bagaimana membuka, mengoperasikan dan mengembangkan bisnisnya sendiri. Entrepreneur modern harus memiliki jiwa dan intuisi sebagai entrepreneur, mampu dengan mudah dan kreatif membuat Bisnis Plan, Capital Networking, Partnership, Funding, Negotiation, Problem Solving & Creative Thingking, Team Work dalam rangka merealisasikan ide bisnis barunya, serta menikmati problem solving atau aplikasi berbagai cara meningkatkan profit dan benefit selama bisnisnya beroperasi (Renald Kasali School for Entrepreneur, 2010).
  • 16. PENGERTIAN GLOBALISASI Globalisasi adalah suatu proses integrasi/keterkaitan berbagai aspek kehidupan manusia dibidang politik, ekonomi, keuangan, hukum, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, lingkungan hidup, dan aspek2 lainnya, baik secara individue maupun kelompok dalam bentuk negara / perusahaan / organisasi lainnya Sejak Era Globalisasi yang semakin meluas, terutama karena kemajuan system dan teknologi informasi, maka terjadi perubahan paradigma (cara pandang) kegiatan ekonomi dan bisnis seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.
  • 17. 1. Paradigma sebelum Globalisasi Sebelum era globalisasi berbagai aspek kehidupan manusia terutama dalam aktivitas bisnis binternasional merupakan bagian kecil dari ekonomi Lokal/nasional suatu negara. 2. Paradigma baru sejak Globalisasi Tetapi sejak era globalisasi, justru Bisnis Lokal/Nasional merupakan bagian kecil dari Bisnis Internasional. Dari gambaran ini dapat dikatakan tidak ada lagi individu/daerah lokal bahkan suatu negara yang terlepas dari pengaruh Globalisasi
  • 18. PARADIGMA BARU SEJAK ERA GLOBALIZATION Note : INTERNATIONAL BUSINESS PARADIGM Before Globalization Since Globalization AB D1 AC BC A = National Business Country A B = National Business Country B C = National Business Country C D1 = International Business before globalization D2 = International Business after globalization A B C D1<A/B/C< D2 A B C GAMBAR 4
  • 19. III. KREATIVITAS EKONOMI DAN BISNIS GLOBAL Pengertian Ekonomi dan Bisnis sebagai berbagai aktivitas untuk memproduksi barang dan jasa (Goods & Services) yang dilakukan oleh produsen untuk memenuhi permintaan masyarakat baik yang bersifat commercial atau mencari profit maupun non commercial atau mencari benefit (manfaat) FUNGSI BISNIS : 1) FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 2) FUNGSI SISTEM & TEKNOLOGI INFORMASI (STI) 3) FUNGSI PRODUKSI/OPERASI 4) FUNGSI PEMASARAN 5) FUNGSI KEUANGAN 6) FUNGSI AKUNTANSI 7) FUNGSI RISET & DEVELOPMENT (R & D) 8) FUNGSI LEGAL 9) FUNGSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) 10) FUNGSI COMMUNITY ENTREPRENEURSHIP (CE)
  • 20. CATATAN : 1. KUNCI SUKSES BISNIS / ORGANISASI / INSTITUSI : 1.1. FUNGSI SDM / HUMAN RESOURCE 1.2. FUNGSI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 2. INDIKATOR SUKSES BISNIS / ORGANISASI / INSTITUSI : 2.1. FUNGSI PRODUKSI / OPERASI 2.2. FUNGSI PEMASARAN 3. KRITERIA SUKSES BISNIS / ORGANISASI / INSTITUSI : 3.1. FUNGSI KEUANGAN 3.2. FUNGSI AKUNTANSI 4. SUPPORTING / PENDUKUNG SUKSES BISNIS / ORGANISASI / INSTITUSI : 4.1. FUNGSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R & D) 4.2. FUNGSI LEGAL 4.3. FUNGSI CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) 4.4. FUNGSI COMMUNITY ENTREPRENEURSHIP
  • 21. Definisi UNCTAD (United Nation Conference on Trade And Development) tentang “Creative Economy” yaitu : Suatu konsep didasarkan kepada potensi aset kreatif untuk menghasilkan pertumbuhan dan pembangunan yang meliputi : 1. Income-generation, job creation & export earning dengan mempromosikan social inclusion, cultural diversity and human development 2. Interaksi aspek ekonomi, social dan budaya dengan teknologi, intellectual property dan objek tourism. 3. Aktivitas ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dengan dimensi pembangunan pada tingkat makro dan mikro ekonomi 4. Suatu opsi pembangunan yang innovative dengan kebijakan multidisiplin dan keterlibatan interministrial 5. Creative industries sebagai inti creative economy
  • 23. Definisi UNCTAD (United Nation Conference on Trade And Development) tentang “Creative Industries” yaitu : 1. SIKLUS KREATIF, PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BARANG & JASA YANG INPUT UTAMANYA MENGGUNAKAN KRETIVITAS DAN INTELLECTUAL CAPITAL 2. SERANGKAIAN AKTIVITAS YANG BERBASISKAN ILMU PENGETAHUAN DENGAN FOKUS KEPADA SENI, POTENSI PENINGKATAN REVENUES DARI PERDAGANGAN DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELLECTUAL (IPR) 3. MELIPUTI TANGIBLE PRODUCT DAN INTANGIBLE INTELLECTUAL ATAU JASA ARTISTIC YANG BERMUATAN KREATIF, MEMILIKI NILAI EKONOMI DAN SASARAN PASAR 4. PERSILANGAN ANTARA SENI, JASA & SEKTOR INDUSTRI 5. SUATU SEKTOR DINAMIS BARU DALAM PERDAGANGAN DUNIA
  • 26. PENDORONG UTAMA “CREATIVE ECONOMY” DUNIA : 1. TECHNOLOGY KEMAJUAN TECHNOLOGY TERGANTUNG KEPADA : PENDIDIKAN UNTUK MENUMBUH KEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN PELATIHAN UNTUK MENUMBUH KEMBANGKAN KETERAMPILAN RISET & DEVELOPMENT 2. DEMAND PADA DASARNYA MANUSIA TIDAK PERNAH PUAS SEHINGGA DEMAND BERSIFAT TIDAK TERBATAS DAN ADANYA TINGKATAN DEMAND YANG TERDIRI DARI : NEEDS < WANTS < EXPECTATIONS 3. TOURISM BERKEMBANGNYA TOURISM TERUTAMA KARENA MAKIN MAJUNYA TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
  • 27. ARTI PENTING DAN PERANAN “CREATIVE ECONOMY” 1. DAPAT MEMBERI KONTRIBUSI EKONOMI YANG SIGNIFICANT (PDB, EMPLOYMENT & EKSPOR) 2. DAPAT MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BISNIS POSITIF (LAPANGAN USAHA, DAMPAK PADA SEKTOR LAIN & PEMASARAN 3. MEMPERBAIKI CITRA DAN IDENTITAS BANGSA (TOURISM, MEMBANGUN BUDAYA, WARISAN DAN NILAI LOKAL, ICON NASIONAL) 4. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA RENEWABLE (BERBASIS PENGETAHUAN, KREATIVITAS & GREEN COMMUNITY) 5. MENINGKATKAN DAYA SAING MELALUI INNOVASI DAN KREATIVITAS 6. MEMBERIKAN DAMPAK SOCIAL POSITIF (KUALITAS HIDUP, PEMERATAAN KESEJAHTERAAN & PENINGKATAN TOLERANSI SOSIAL)
  • 28. ASPEK MULTIDIMENSI DARI “CREATIVE ECONOMY” 1.ECONOMY ASPECT 2.SOCIAL ASPECT 3.CULTURAL ASPECT 4.SUSTAINABLE DEVELOPMENT ASPECT Untuk Sustainable Development diperlukan Sustainable Competitive Advantage sebagai berikut : SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE (SCA) MENURUT BARNEY (1991) ADA EMPAT UNSUR SCA :  VALUABLE  RARE  IMPERFECTLY INIMITABLE  NON SUBSTITABILITY MENURUT EINSENHARDT & MARTI (2000) SUMBER SCA ADALAH BERDASARKAN DCV (DYNAMIC CAPABILITIES VIEW) YAITU KEMAMPUAN PERUSAHAAN YANG BERSIFAT DINAMIS YANG BERSUMBER DARI :  RBV (RESOURCES-BASED VIEW)  KBV (KNOWLEDGE-BASED VIEW)
  • 30. HAMBATAN PENGEMBANGAN “CREATIVE ECONOMY”  KEKURANGAN MODAL ATAU CAPITAL  KEKURANGAN ENTREPRENEURIAL SKILL  KEKURANGAN INFRASTRUKTUR  KEKURANGAN INSTITUSIONAL
  • 31. IV. KUNCI SUKSES KREATIVE EKONOMI DAN BISNIS LOKAL  HUMAIN RESOURCES STRATEGY  SYSTEM & TECHNOLOGY INFORMATION  RETURN ON SERVICE-PRODUCT EXCELLENT
  • 32. 1.VALUE CHAIN OF HUMAN RESOURCE STRATEGYMANAGEMENT
  • 33. 2. VALUE CHAIN OF SYSTEM & TECHNOLOGY INFORMATON STRATEGY MANAGEMENT
  • 34. 3. ROSE CYCLE STRATEGY
  • 35. SUMBER 1. 1997, Hamdy Hady, Ekonomi Internasional, Buku 1 dan 2, Penerbit Ghalia, Jakarta 2. John Howkins (2001): The Creative Economy 3. Hamdy Hady (2005), Manajemen Keuangan Internasional, Penerbit Mitra Wacana Media & YAI, Jakarta 4. Bradley J. Sugars (2006): Billionaire in Training 5. Togar M. Situmorang (2007) : Sekolah Tinggi Bisnis & Manajemen ITB 6. Report UNCTAD (2008) 7. Ciputra. (2011). Ciputra Quantum Leap: Entrepreneurship Mengubah Masa Depan Bangsa dan Masa Depan Anda. Jakarta: Elex Media Computindo 8. Rhenald Kasali, dkk. (2010). Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1. Jakarta: Penerbit Hikmah (PT. Mizan Publika). 9. Rhenald Kasali School for Entrepreneurs. (2010). Overview: Anda Menjadi Entrepreneur Modern. www.rkse.co.id 10.Suryana. (2009). Kewirausahaan. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 11.Indra Budaya, SE, MM (2014) : Membentuk Karakter dan Watak Entrepreneur “Menentang Badai Menuai Sukses”. Orasi Ilmiah dalam rangka Wisuda STIE Sakti Alam Kerinci.