MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah mengeluarkan buku pedoman tentang penyimpangan ajaran Syi'ah. Yang ingin mengetahuinya, sudah dibuat ringkasan dalam bentuk paparan Power Point dalam 9 seri.
2. PAPARAN-8
PEREGERAKAN SYI’AH DI
INDONESIA
DAN PENYEBARANNYA
1. SKEMA GERAKAN POLITIK SYI’AH
INDONESIA
2. POTENSI KONFLIK SYI’AH DAN SUNNI DI
INDONESIA
3. PERKEMBANGAN SYI’AH DAN METODE
PENYEBARANNYA
4. LIMA POROS PENYEBARAN SYI’AH DI
INDONESIA
5. LEMBAGA DAN ORGANISASI SYI’AH
YANG BESAR
6. LEMBAGA DAN ORGANISASI SYI’AH
LAINNYA
7. FAKTA PENYEBARAN SYI’AH DI
INDONESIA
2
3. SKEMA GERAKAN POLITIK
SYI’AH INDONESIA
VISI
(Negara Islam
Syi’ah Indonesia)
TUJUAN POLITIK
GERAKAN PENDIDKAN
(Mendirikan Lembaga
Pendidikan dan Kursus)
GERAKAN KULTURAL KEAGAMAAN
(Mendirikan Majelis Taklim, Majelis
Mudzakarah, Mufakarah, dan Publikasi Buku maupun Siaran
Radio dan TV)
3
4. POTENSI KONFLIK SYI’AH
DAN SUNNI DI INDONESIA
1. Sporadis, terkait ruhiyyah dan muamalah:
a. Pembakaran Ponpes Al-Hadi, Desa Brokoh, Kab
Batang, 14 Apr 2000;
b. Demo Anti-Syi’ah Jawa Timur, 24 Des 2006, setelah
kerusuhan sosial di Bondowoso pertengahan
November 2006;
c. Pembubaran acara Syi’ah di Desa Karang
Gayam, Kab Sampang, 9 Apr 2007;
d. Ormas Islam (Persis, Muhammadiyah, NU) dan
pesantren dengan nama HAMAS (200 orang)
mendatangi Pesantren YAPI Bangil, 20 Apr 2007;
e. Pembubaran acara Asyura Syi’ah di Yayasan AlQurba, Dusun Kebun Ruek, Lombok Barat, 13 Jan
2008;
f. Pembakaran kompleks Syi’ah di Desa Karang
Gayam, Sampang, 29 Des 2011;
g. Konflik horizontal di Omben, Sampang, 26 Agt
4
2012.
5. PERKEMBANGAN SYI’AH
DAN METODE
PENYEBARANNYA
1. Generasi Pertama:
a. Sebelum Revolusi Iran 1979
b. Imamiyah, Zaidiyah, Ismailiyah
c. Sembunyi, ekslusif, tanpa semangat misionaris.
2. Generasi Kedua:
a. Didominasi kalangan intelektual dari Perguruan Tinggi;
b. Tertarik pada alternatif pemikiran Syi’ah, bukan ritual
atau fiqhnya;
c. Kelompok menengah ke atas: mahasiswa dan
akademisi;
d. Punya akses hbungan Islam internasional;
e. Secara ideologis radikal Neo Marxian;
3. Generasi Ketiga:
a. Mulai mempelajari fiqh Syi’ah, terutama lulusan
Qom, Iran;
b. Cenderung konflik, punya semangat misionaris;
c. Dimensi intelektual sangat rendah karena sibuk dengan
5
fiqh;
6. LIMA POROS PENYEBARAN
SYI’AH DI INDONESIA
1. Poros Jakarta di Islamic Cultural Center
(ICC)
a. Wilayah Jabodetabek, s/d 2008 ada 20
lembaga/ yayasan aktif terbatas;
b. ICC di Jl Buncit Raya, dibawah kendali
Atase Kebudayaan Kedubes Iran, aktif dan
lengkap fasilitasnya;
c. Tokoh: DR Haidar Bagir, DR Jalaluddin
Rakhmat, Umar Shahab MA, Pengelola:
Mohsen Hakimollahi, Ali Hussein Alatas;
d. Punya Divisi Pendidikan dan Dakwah serta
6
Divisi Penerbitan dan Website ICC;
7. LIMA POROS PENYEBARAN
SYI’AH DI INDONESIA
2. Poros Pekalongan-Semarang
a. Wilayah Pantura Jawa Tengah, khususnya
komunitas keturunan Arab;
b. Di Semarang ada shalat Jumat ala Syi’ah;
c. Di Pekalongan ada ponpes ala Hawzah Ilmiyah
di Qom, Iran dengan pendanaan dari LN.
3. Poros Yogyakarta
a. Salah satu penggerak Yayasan Rausyan Fikr,
paling agresif;
b. Ada kelompok muda Alawiyin yang tergabung
dalam Al-Amin yang mulanya wadah para
sayyid dan syarifah yang belajar di Yogyakarta;
c. Ada 14 yayasan Syi’ah di Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
7
8. LIMA POROS PENYEBARAN
SYI’AH DI INDONESIA
4. Poros Bangil dan Pasuruan
a. Bangil dan Pasuruan posisi kunci yang historis dan
fundamental dalam penyebaran Syi’ah di Indonesia;
b. Hampir semua tokoh muda Syi’ah Indonesia (40-50
tahun) pernah dididik di Ponpes YAPI Bangil (didirikan
Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi 21 Juni
1976), pesantren putra di Kenep Pasuruan, putri di
Bangil;
c. Ada 17 yayasan Syi’ah di poros ini yang umumnya
meliputi Jawa Timur.
5. Poros Bandung
a. Penggerak komunitas DR Jalaluddin Rakhmat melalui
IJABI (Ikatan Jamah Ahlul Bait Indonesia), yang paling
agresif berdiri sampai ke tingkat kecamatan;
b. Didominasi oleh kelompok non-Arab sehingga dicibir
oleh yang ahlul bait;
c. Ada lembaga Syi’ah yang aktif: Al-Jawwad, Yayasan
Sepuluh Muharram, Yayasan Muthahhari bersama 9
yayasan Syi’ah lainnya di Jawa Barat.
8
9. LEMBAGA DAN ORGANISASI
SYI’AH YANG BESAR
1.IJABI, didirikan 1 Juli 2000 oleh DR
Jalaluddin Rakhmat, a.l. bersama
dua doktor dari ITB;
2.Lembaga Komunikasi Ahlul Bait
(LKAB) sejak 2001 lalu jadi ABI (Ahlul
Bait Indonesia). Ketua Dewan Syura:
DR Umar Shahab, erat dengan
kedutaan Iran, dan membawahi 9
yayasan/organisasi Syi’ah.
9
10. LEMBAGA DAN ORGANISASI
SYI’AH LAINNYA
1. Ada 23 lembaga dan yayasan Syiah tersebar di
provinsi DI LUAR Pulau Jawa: NAD (1), Sumut
(1), Riau (1, Yayasan Sibtain), Sumsel
(3), Lampung (1), Kalsel (3), Kaltim (1), Bali
(1), NTB (2), Sulsel (7), Irian (1), lainnya (1);
2. Ada 25 situs web komunikasi Syi’ah;
3. Ada 5 Stasiun radio/TV Syiah:
a. IRIB (bahasa Indonesia);
b. Hadi TV dengan pilihan Bahasa Indonesia;
c. TV Al-Manar (Bahasa Arab), diakses sejak April
2008;
d. Myshiatv.com;
e. Shiatv.net.
4. Ada 33 lembaga penerbitan Syi’ah di Indonesia.
10
11. FAKTA PENYEBARAN SYI’AH
DI INDONESIA
1. LKAB (2001) ABI (2011):
a. Menampung alumni Qom, difasilitasi ICC;
b. Membawahi Yayasan Al-Muntazhar, Fatimah Aqilah,
ar-Radiyah, Mulla Sadra, an-Naqi, Al-Kubra, AlWashilah, MT ar-Riyahi, dan Al-Husaini.
2. IJABI: 1 Juli 2000
a. Ketua Dewan Syura: Jalaluddin Rakhmat;
b. Tujuan: mengenalkan dan menyebarkan ajaran
Islam yang diriwayatkan melalui jalur keluarga Nabi
Muhammad SAW.
3. Yayasan Al-Qurba, Ampenan:
a. Pimpinan Hasyim Umar Al-Habsyi
b. Berencana membangun dan mendanai opersional
sekolah kader Syi’ah di Kec. Kopang, Lombok
Tengah.
11
12. FAKTA PENYEBARAN SYI’AH
DI INDONESIA
4. Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) Bangil:
a. Ponpes putra/putri;
b. Pembinaan kader-kader Syi’ah.
5. Islamic Cultural Center (ICC)/Yayasan AlHuda:
a. Kepanjangan tangan pemerintah Iran dalam
penyebaran Syi’ah;
b. Induk (pelindung) lembaga Syi’ah
(finanasial, prioritas kegiatan);
c. Melakukan kajian sejarah, filsafat, dan tafsir.
6. Garda Merah Putih:
Dukungan pemenangan tokoh-tokoh Syi’ah
menjadi anggota legislatif.
12
13. FAKTA PENYEBARAN SYI’AH
DI INDONESIA
7. Penerbitan:
a. Penerbitan mula-mula: Mizan, Pustaka Hidayah, dan Lentera;
b. Telah diterbitkan 373 judul buku tentang ahlul bait oleh 59
penerbit hingga februari 2001.
c. Penerbit besar buku ahlul bait tahun 2001: Pustaka Hidayah
(60 judul), Mizan (56), Lentera (50), YAPI Jakarta (31).
d. Hingga 2004: ICCAl-Huda (30), dan Muthahahri Press, AlJawad, Yapi Bangil, Al-Baqir Bangil, Al-Kautsar Jakarta
(masing-masing 20).
8. Lembaga pendidikan:
a. Pesantren: YAPI, Al-Hadi, Dar Al-Taqrib, Al Mukarramah, Nurul
Tsaqalain;
b. Sekolah Menengah Umum: SMU Plus Mutthahari
Bandung, Sekolah Lazuardi Jakarta;
c. Pendidikan Tinggi: ICAS (Islamic College for Advanced
Studies) Jakarta.
9. Pengiriman pelajar ke ‘hawzah ilmiyah” (pesantren) di
Qom, setelah kembali mengajarkan pemikiran ahlul bait;
Hingga 2001 ada 36 yayasan, 43 kelompok pengajian ahlul
bait tersebar di 21 provinsi dan 33 kabupaten/kota.
13
14. FAKTA PENYEBARAN SYI’AH
DI INDONESIA
10. Iran Corner:
a. Di beberapa universitas negeri dan swasta
di Indonesia;
b. Pusat referensi mengenai Iran dan
kebudayaannya;
c. Kursus Bahasa Arab dan Persia.
11. Gerakan Syi’ah di Indonesia:
a. 1982-2012: kamuflatif dan latent terencana
level below dan middle: kultural dan
pendidikan;
b. Untuk menuju high goal (politik) perlu
waktu 60 tahun;
c. Perlu antisipasi semua pihak:
penyimpangan ajaran dan keselamatan 14