Dokumen tersebut membahas tentang perintah Rasulullah saw. untuk menyampaikan ilmu ketika timbul fitnah atau bid'ah dan mencaci sahabat, serta akibat bagi yang tidak melaksanakannya. Juga membahas definisi syi'ah, pendapat ulama Ahlussunnah dan Syi'ah mengenai syi'ah, serta perbedaan antara Islam dan ajaran Syi'ah.
2. Rasulullah saw bersabda:
ق اََلَ النَّيبُِّ صَلَّى اللََُّّ عَلَيْيه وَسَلَّمَ : )إيذَا ظَهَرَ ي ت الْيفتَُ أو الْبيدَعُ ,وَسُبَّ أَصْحَايبِ , فَ عَلَى الْعَايي ل أَنْ
يُظْيهرَ ي علْمَه , فَيإنْ لَْ ي فَْعَلْ فَ عَلَيْيه لَعْنَةُ ا يَّ للَّ , وَالْمَل ئِكيةَية , وَالنَّا ي س أَجَْْعييَ لاَ ي قَْبَلُ اللََُّّ يمنْهُ صَرْ ف ا ، وَلاَ
عَدْلا ) (.أخرجه الخطيب فى الجامع بي أداب الراوى والسّامع)
“Apabila timbul fitnah atau bid’ah, dimana sahabat-sahabatku
dicaci maki, maka setiap orang yang berilmu
diperintahkan untuk menyampaikan ilmunya. Dan
barangsiapa tidak melaksanakan perintah tersebut maka
dia akan terkena laknat Alloh, para malaikat dan seluruh
manusia. Semua amal kebajikannya, baik yang berupa
amalan wajib maupun amalan sunnah tidak akan diterima
oleh Alloh.”
3.
4. Definisi
Syaya’a – yasyi’u – syi’atan
Pengikut Pendukung
Abu Fadhl Jamaludin Muhammad bin Makram bin Ibn Mandzur, Lisan al-Arab,
hal.7/188-189
Muhammad, bin Abu Bakar bin Abdu al-Qadir ar-Razi, Mukhtar as-shihah, 1995),
hal.337
5. Pendapat Ulama Ahlussunnah
Pengikut dan pendukung Imam Ali & Ahlu-l-Bait
serta menganggapnya lebih utama dari sahabat
Abu al-Hasan bin Isma’il al-asy’ari, Maqalat al-islamiyyin
wa ikhtilaf al-mushallin, hal.3
Abrurrahman Ibnu Kholdun,
al-Muqaddimah,hal.175
6. Pendapat Ulama Syi’ah
Syi’ah adalah pengikut Ali Bin Abi Thalib, dengan penuh
loyalitas, meyakini kepemimpinannya pasca
meninggalnya Rasulullah tanpa jeda, serta menolak
kepemimpinan sebelumnya.
Muhammad bin Muhammad Nu’man al-Mufid, Awail al-Maqalat
fi al -Madzahib al -Mukhtarat, hal.33
7. Syi’ah dan Islam
Sejarah
Syi’ah
• Dari Runtuhnya Persia dan Romawi--- Utsman bin Affan r.a
• Ali bin Abi Thalib r.a --- pembuangan Abdullah bin Saba’ ke
Madain
• Mada’in Hingga Daulah Shofawiyah Iran
• Daulah Shofawiyah - Sekarang
Doktrin
• Hanya Ali dan Keturunannya yang berhak diikuti
• Membenci Ahlus Sunnah
8. Syaikh Ali Muhammad Shalabi:
“Rafidhah adalah tempat
berlindung bagi setiap orang yang
hendak menghancurkan Islam,
baik dari golongan ateis, para
pendengki dan provokator. Sejarah
mereka dipenuhi konspirasi,
penghianatan dan pemberian
bantuan kepada musuh”
[Fikrul Khawarij wa al-Syiah fi Mizani
Ahlis Sunnah wal Jama’ah]
9. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah:
“Banyak sekali orang-orang
Syiah mencintai orang-orang
kafir melebihi kecintaan
mereka kepada orang-orang
Islam. Oleh karena itu, ketika
orang-orang kafir datang dari
arah timur dan membantai
umat Islam, menumpahkan
darah di Khurasan, Irak, Syam,
dan daerah lainnya, Syiah
Rafidhah justru memberi
mereka bantuan untuk
membinasakan umat Islam”
[Minhaj al-Sunnah II]
10. Pokok-Pokok Perbedaan Islam dan Syi’ah
• Syi’ah hanya memiliki lima rukun Iman, yaitu: Tauhid
(Keesaan Allah swt), al-‘Adl (Keadilan Allah swt), Nubuwwah
(Kenabian), Imamah (Kepemimpinan Imam), dan Ma’ad (Hari
kebangkitan dan pembalasan). Rukun iman ini disebutkan
dalam buku-buku Syi’ah, (lih. Muhammad Ridho Mudzaffar,
Al-Aqa’id Al-Imamiyah)
• Rukun iman Syi’ah jelas berbeda dengan rukun iman dalam
ajaran Islam. Syi’ah tidak menyertakan: Iman kepada
Malaikat Allah swt, Para Rasul, Qadha dan Qadar
Rukun
Iman
• Shalat, zakat, puasa, haji, dan wilayah (loyalitas kepada
imam), (lih. al-Kafi, 2/18). Saat ditanya, manakah rukun Islam
yang paling utama, Abu Ja’far, salah satu ahlu bait yang
diklaim sebagai imam Syi’ah menjawab, “Wilayah lebih utama,
karena ia adalah kunci semuanya, dan wali (pemimpin) adalah
bukti atas itu.” (Muhammad Shadiq Shadr, asy-Syi’ah al-
Imamiyah, hlm. 131)
Rukun
Islam
11. Penyimpangan-Penyimpangan Syiah
• Mereka meyakini bahwa Allah swt memiliki sifat Bada’.
Yaitu bahwa Allah baru mengetahui sesuatu setelah
terjadi. Dan sebelumnya tidak tahu. Jadi bisa saja Allah
khilaf. Di sisi lain, mereka meyakini imam-imamnya
mengetahui semua perkara ghaib, tidak ada yang samar
bagi imam mereka. , (Abdullah as-Salafi, Inilah Kesesatan
Akidah Syi’ah, hlm. 12-13).
Tauhidullah
• Keimaman merupakan inti dari segala keyakinan Syi’ah.
Menolak imam versi Syi’ah adalah kekafiran. Menurut
Syi’ah hak memimpin hanya Ali dan beserta
keturunannya. Amal seorang manusia tidak akan diterima
kecuali setelah ia mengakui kepemimpinan Ali RA.
Kedudukan imam adalah pada posisi ketuhanan yang
serupa dengan posisi kenabian, bagi Syi’ah adalah
makhluk yang ma’shum, yaitu tidak pernah melakukan
kesalahan, kekhilafan, dosa besar maupun kecil, baik
disengaja, tidak sengaja, lupa atau tidak sebab lainnya.
Imam Syi’ah memiliki hak menentukan orang yang masuk
surga maupun neraka.(Ushul, 2/437, 656, 775)
Imamah
12. Syiah dan Pemutusan Sanad Ilmu Islam
Rasulullah SAW
Ahlul Shahabat Bait Nabi
Nabi
Para Tabi’in
Imam Suci
Umat Hari Ini
SYIAH Mengubah
Cara Pandang
(Worldview) Islam
Terhadap Sahabat,
Ahlul Bait, Al-Qur’an
dan Hadis.
Worldview
Syiah adalah
IMAMAH
Al-Imam Al-Awzaa’i berkata” Tidaklah
terjadi hilangnya Ilmu melainkan
karena disebabkan hilangnya Sanad”
13. SENTRAL DOKTRIN SYIAH
Sentral doktrin Syiah terletak pada konsep
Imamah (kepemimpinan umat sesudah Nabi).
Hampir semua ajaran Syiah, baik ushul (akidah)
maupun furu’ (syariah), selalu dikaitkan dengan
imamah.
Tidak ada yang lebih penting dari pada Imamah.
14.
15. Rasulullah Saw.
Abu Bakar
Utsman bin Affan
ZAIDIYAH
ALi bin Abi Thalib
Kepemimpinan versi AHLU SUNNAH
Umar Bin Khatthab
ITSNA ‘ASYARIYAH
Ali Zainal Abidin (94 H)
M. Baqir bin ZA (111H)
Ja’far Shadiq (148H)
Musa Kadzim (183H)
Ali Ridho (202H)
M. Jawwad (220H)
Ali al-Hadi (254H)
Hasan al-Askar (260H)
M. Al-Mahdi (256H)
Ali bin Abi Thalib (40H)
Hasan bin Ali (50) Husein bin Ali (61H)
Muhammad ibnu Hanafiyah
Zaid bin ZA
Ismail bin JS
KISANIYAH
ISMA’ILIYAH
Kepemimpinan versi SYI’AH
16.
17. Muhammad Baqir
al-Majlisi (Ulama
Syiah), berkata
dalam kitab Bihar
al-Anwar, juz 24
hal. 325, “Allah
mengabulkan doa
para nabi karena
bertawassul
dengan para imam
Syiah.”
ULAMA SYIAH:
IMAM SYIAH LEBIH TINGGI DARI PARA NABI
18. Muhammad Baqir
al-Majlisi (Ulama
Syiah)
meriwayatkan
dalam kitabnya,
Bihar al-Anwar,
juz 24, hal.
193bahwa “Para
imam Syiah lebih
alim dari pada
para nabi.”
ULAMA SYIAH:
IMAM SYIAH LEBIH TINGGI DARI PARA NABI
19. ULAMA SYIAH (KHUMAINI):
IMAM SYIAH LEBIH TINGGI DARI MALAIKAT MUQARRABIN, NABI
DAN RASUL
Sesungguhnya Imam
mempunyai kedudukan yang
terpuji, derajat yang mulia
dan kepemimpian mendunia,
di mana seisi alam ini tunduk
di bawah wilayah dan
kekuasaannya. Dan termasuk
hal yang aksiomatis adalah
bahwa para Imam kita
mempunyai kedudukan yang
tidak bisa dicapai oleh
malaikat muqarrabin atau
pun nabi yang diutus...
(Ayatullah Khumaini, al-
Hukumat al-Islamiyyah, hal.
52)
إنَّ لِالِْمَامِ مَقَا م ا مََامُاو دا وَدَ رَجَة
سَامِيَة وَخِلَْفَة تَ ا كوِيانِ يَّة تََاضَعُ
لِوِلََيَتِهَا وَسَا يطَرَتَِِا جَِ ايعُ ذَرَّاتِ
هَذَا الكَاونِ، وإِنَّ مِ ا ن
ضَرُاورِيَّاتِ مَ ا ذهَ بِنَا أَنَّ لِ ئِمَّتِنَا
مَقَا ما لََا يَ اب لُغ اهُ مَلَكٌ مُقَ ربٌ
وَلََنَبٌِِّ مُارسَلٌ ... )آية الله
الخُمَاي اِ نِ، الحكومة الإسلْمية،
.)52
20.
21. IMAMAH
Qur’an
Sunnah
Sikap Terhadap
Para Nabi
Sikap
Terhadap
Sahabat
Rukun
Iman &
Islam
Ijma’
Sikap
TerhadaPara
Malaikat
Tauhid
22.
23. IMAMAH
Ilmu
Tafsir
Umat
Islam
Fikih/
Ushul Fikih
Mut’ah
Taqiyyah
Ar- Raj’ah
Ar- Raj’ah
Al-Bada’
Arwah
Ilmu
Tafsir
Umat
Islam
Fikih/
Ushul Fikih
Mut’ah
Al-Bada’
Arwah
24.
25. Bismillahirrahmanirrahim
Yang mulia Hujjatul Islam wal Muslimin, As-Sayyid Al-Mujahid, Muqtada Ash-Shadr,
semoga Allah menjaga Anda,
Kami adalah sekumpulan kaum Mukminat Zainabiyat para penolong Jaisy al-Imam al-
Mahdi. Kami ingin bertanya kepada Anda wahai yang mulia Hujjatul Islam wal
Muslimin, Muqtada Ash-Shadr, bahwa sekumpulan lelaki dari pasukan Jaisyul Imam
mengundang kami untuk menghadiri acara mut'ah berjamaah di salah satu husainiyah
(tempat beribadah kaum Syiah). Mereka mengatakan bahwa pahala mut'ah secara
berjamaah lebih banyak 70 kali dari mut'ah sendiri-sendiri. Namun kami telah
bertanya kepada salah satu perwakilan Syeikh Muhammad al-Ya'qubi tentang mut'ah
berjamaah, beliau menolak segala hal yang berkaitan dengan mut'ah jenis ini dan
beliau mengatakan bahwa hal itu termasuk bid'ah. Maka apakah boleh kami mut'ah
secara berjamaah? Sebagai untuk diketahui bahwa mut'ah ini hanya berlangsung
beberapa jam saja (kurang dari semalam). Tujuan dari acara ini adalah meredam
gejolak syahwat pasukan Jaisyul Imam dimana mereka tidak sanggup menikah karena
sibuknya mereka berperang dengan para nawashib (ahlus sunnah -penerj). Dan uang
sewa mut'ahnya dipergunakan kembali untuk membeli perlengkapan berupa senjata
untuk pasukan Jaisyul Imam. Mohon berikan jawaban Anda kepada kami.
Jazakumullahu Khaira Jaza' al-Muhsinin.
Zainabiyah
Azhar Hasan al-Farthusi
Wakil Zainabiyyat
17 Syawal 1426 H
26. Jawaban
Bismihi Ta'ala
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa nikah mut'ah adalah halal lagi berberkah dalam ajaran
kita. Para Nawashib (ahlussunnah) berusaha menanamkan keraguan dan mencegah kita untuk
melakukan itu karena takutnya mereka akan bertambah banyaknya jumlah anak-anak sekte kita,
yang dengannya jumlah kita bertambah dan kita menjadi kekuatan yang besar.
Karena itu, kami mengajak seluruh pengikut sekte kita agar tidak sedikitpun ragu dari segala hal
yang berkaitan dengan mut'ah. Pelaksanaan acara-acara seperti ini juga termasuk perkara yang
dibolehkan oleh marja' kita yang agung dengan tetap mewaspadai masuknya seorang yang bukan
kaum Muslimin atau orang-orang umum ke dalam acara-acara tersebut supaya tidak melihat
aurat kaum Mukminat. Mungkin inilah juga sebabnya yang membuat Sayyid al-Ya'qubi membenci
mut'ah model ini.
Inilah, dan yang juga telah maklum bahwa mut'ah dengan salah seorang tentara Jaisyul Imam
lebih banyak pahalanya dari selainnya karena dia telah mengorbankan darahnya demi sang Imam.
Oleh karena itu, kami mengajak para Zainabiyyat agar tidak pelit (menyewakan kemaluannya)
kepada mereka dimana Allah telah memberi karunia kepada Anda wahai para Mukminat berupa
pemberian tubuh dan harta Anda (karena uang melacurnya dikembalikan kepada para tentara -
penerj) untuk dinikmati dan dipergunakan oleh mereka.
Selain itu, kami mengharapkan saudari zainabiyyah untuk meminta izin pelaksanaan acara itu
kepada salah satu perwakilan kami yang kapabel agar diawasi dan diperhatikan oleh para tentara
tersebut. Wa Jazakumullahu Khaira Jaza' al-Muhsinin.
(Cap Fatwa Muqtada Ash-Shadr)
Ttd Muqtada Ash-Shadr
23 Syawal 1426 H
27.
28. Imam Syi’ah ini dalam fatwanya mengatakan, bahwa “nikah mut’ah adalah
halal lagi berberkah dalam ajaran kita. Karena itu, kami mengajak seluruh
pengikut sekte kita agar tidak sedikitpun ragu dari segala hal yang berkaitan
dengan mut’ah. Pelaksanaan acara-acara seperti ini juga termasuk perkara
yang dibolehkan oleh marja’ kita yang agung dengan tetap mewaspadai
masuknya seorang yang bukan kaum Muslimin atau orang-orang umum ke
dalam acara-acara tersebut supaya tidak melihat aurat kaum Mukminat.“
Pada fatwa sang Imam tertanggal 23 Syawal 1426 H itu bahkan anjuran
mut’ah bareng itupun gratis. Perempuan memberikan badannya, kemudian
dipakai oleh sang laki-laki dengan memberikan mahar. Tapi kemudian mahar
itu diambil lagi untuk sang laki-laki syi’ah, untuk mereka bersenang-senang
lagi di lain tempat. Mut’ah itu berlangsung hanya satu malam.
Tidak cukup sampai di situ, yang lebih keji mereka boleh melakukan mut’ah
bareng ini di husainiyah, tempat ibadah orang-orang syi’ah.
Pokoknya semua boleh dan halal.
29. Majalah Ulumul Quran no.4 tahun 1995 pernah mengangkat masalah Syiah dan
realitanya di negeri Iran oleh Sahla Haeri, mahasiswa Pasca Doktoral di pusat studi
Islam Timur Tengah Universitas Harvard, tulisan tersebut membahas secara khusus
masalah nikah mut’ah berdasarkan hasil penelitiannya di Iran tahun 1981-1982.
Sahla Haeri selanjutnya menjelaskan macam-macam mut’ah yang ada dan terjadi di
negeri Iran.
Tersebutlah macam-macam mut’ah; mut’ah seksual, perkawinan percobaan, mut’ah
pertobatan, mut’ah hukuman. Pada waktu penelitian tersebut dilakukan belum
dikenal istilah untuk mut’ah bareng-bareng ini, karena fatwanya belum keluar.
Dengan demikian, sekarang sudah bertambah lagi macam mut’ah ini. Esok akan
bertambah lagi macamnya, lagi dan lagi. Sungguh kreatif dalam hal kedustaan imam
syiah ini
30. Ulama Syi’ah kembali menteror kaum wanitanya untuk dijadikan budak nafsu mereka. Mereka
mengancam dengan neraka bagi siapa pun dari para wanita Syi’ah yang menolak tatkala diajak
beribadah mut’ah/kawin kontrak (baca: zina) oleh sayyid dari kalangan mereka.
Adalah Muhsin Alu ‘Ashfur, salah satu dedengkot Syi’ah yang di dalam twitternya menteror para
wanita Syi’ah seperti di atas. Saksikanlah, si busuk ini berkata:
قال السيد فاضل المدرسي نقلاً عن الإمام الصدوق )ع( : )كل إمرأة طلبها سيد في متعة ورفضت فقد أوجبت على نفسها النار وحرمت
(عن نفسها الجنة والأجر
“Telah berkata As-Sayyid Fadhil Al-Madrisiy menukil dari Al-Imam Ash-Shaduq: “Setiap wanita yang
dimintai oleh sayyid untuk ber-mut’ah lalu dia (si wanita) menolak, maka sungguh neraka wajib atas
dirinya dan diharamkan dari dirinya akan Surga juga pahala.”
31. Kota Suci Kaum Syiah Dilanda Penyakit AIDS Akibat Kawin Kontrak
IRAK (voa-islam.com) – Selasa (04/03/14) halaman berita di jejaring sosial Akhbarul
Irak melaporkan, ada seorang dokter di Irak mengumumkan penyebaran AIDS di Najaf,
kota suci bagi syiah, akibat nikah mut’ah dan memintah agar ulama syiah
menghentikannya. Dr Hussein Abdullah al-Jabiry, Ketua Institute Penangan Penyakit
Menular di kota Najaf, utara Baghdad, menegaskan bahwa rata-rata penderita penyakit
AIDS di kota Najaf mayoritas dari pemeluk syiah.. ia menambahkan bahwapenyebaran
penyakit AIDS ini adalah fenomena praktik nikah mut’ah.terlebih para pengunjung syiah
yang datang dari Iran dan Pakistan.
Al-Jabiry mengkritik para pembesar-pembesar syiah itu yang mencatat pernikahan
kontran antara pemuda dan pemudi, di mana kawin kontrak tersebut tidak melebihi 1
minggu bahkan ada yang cuma sehari semalam.
Oleh karena itu, al-Jabiry meminta pihak al-Hauzah al-‘Ilmiyyah dan marja’iyyat (ulama-ulama
syiah) untuk menghentikan kawin kontrak untuk periode mendatang hingga
Departemen Kesehatan memberikan ketentuan untuk mengatasi krisis ini. Terlebih yang
datang dari Iran dan melangsungkan kawin kontrak atas perestuan sayyid tanpa diketahui
ia mengidap penyakit apa. Perlu disebutkan, Najaf mencatat rekor tertinggi bulan lalu di
mana pengidap penyakit AIDS melebihi 80 kausus dan lebih dari 4000 pecandu narkoba
Iran. Sebelumnya, laporan ini sudah disebarkan dan dipublikasikan pada hari Kamis 21
Jumadal Ula 1428 H atau 7 Juni 2007. Maka bagaimanakah kondisi sekarang di Najaf yang
masih mempraktikkan model nikah seperti ini. [usamah/iraq]
32.
33. "Iman seorang Syi’ah tidak
sempurna, kecuali setelah
berbeda (menentang)
dengan Ahli Sunah...Apabila
seorang Ahli sunnah
bersemangat mengamalkan
ibadah, maka dia telah
bersemangat mengamalkan
kebathilan."
[Khomeini, Al Hukumat Al
Islamiyah, hal 83]
"Adapun Nawasib (Ahli
Sunnah) dan Khawarij –
la’natullahu ‘alaihim- tanpa
ragu-ragu adalah najis."
[Khomeini, Tahrir al Wasilah,
1 : 118]
Ayatusy Syaitan
Khomeini
37. "....Kita bangga bahwa do'a-do'a
yang memberikan kehidupan yang
dinamakan Al Qur'an yang naik ke
langit adalah berasal dari imam-imam
kami yang ma'shum“
"Kita juga bangga dengan munajat
Imam-imam Asy Sya'baniyyah,
do'a Arafat untuk Imam Husein bin
Ali alaihimas salaam dan
lembaran-lembaran As Sajjadiyyah
(yaitu) Zabur nya umat
Muhammad...!!!“
"Dan mushaf Fathimah, yaitu
kitab suci yang diwahyukan oleh
Allah kepada Fathimah Az
Zahra'..!!!“.
(Wasiat Terakhir Khomeini)
Ayatusy Syaitan
Khomeini
38. 1. Mengekspor revolusi Syiah
Iran ke negara-negara yang
berbasis Sunni
2. Ketika perang dengan Irak
telah selesai maka kita
wajib memulai perang
dengan negara lainnya
3. Saya mengimpikan
bendera kita berkibar di
Amman, Riyadh,
Damaskus, Cairo dan
Kuwait
Majalah Dustur (Lebanon), Edisi 297, 21 Syawal
1403/1 Agustus 1983
39. 1.Tujuan utama dari negara Iran adalah mengekspor
revolusi Syiah ke beberapa negara muslim
2. Akidah Syiah Imamah adalah akidah yang benar
karenanya umat Islam harus disatukan diatas akidah ini
3. Ahlus Sunnah adalah musuh berbahaya bagi Syiah,
karena ahlus sunnah menolak akidah syiah
4. Ahlus Sunnah lebih dahsyat dan berbahaya daripada
Nasrani Eropa maupun Komunis
5. Mengenyahkan Ahlus Sunnah adalah tuntutan utama
demi merealisasikan idealisme Syiah
6. Methode pendekatan dan penjinakkan lawan adalah
sarana yang baik untuk merealisasikan impian
Syaikh DR. Abdurrahim al-Balusiy (London)
Majalah al-Bayan (vol.123)
40.
41.
42. Dr. Musa al Musawi mengatakan, “Untuk
kepentingan siapa Khomeini mengekspor
revolusi pemikirannya yang rusak dan
prinsip-prinsip yang sesat kepada bangsa-bangsa
Islam yang aman untuk menimbulkan
ketakutan dan kekacauan, peperangan dan
perselisihan? Semua itu adalah untuk
kepentingan Zionis dan musuh-musuh Islam
yang berusaha keras untuk menghabiskan
kekuatan umat Islam dan mengalirkan
darahnya dengan tangan mereka sendiri
tanpa campur tangan dari luar.” Khomeini
berkata: “Nabi Muhammad telah gagal
memimpin bangsa-bangsa Arab, dan Mahdi
al- Muntazar akan berhasil memberi
petunjuk bagi seluruh manusia.” Perkataan
Khomeini ini bukanlah pendapat Khomeini
sendiri, tetapi akidah seluruh Syi’ah.
43. Dr. Musa al Musawi juga menekankan bahwa
Khomeiniyah adalah gerakan Zionis yang bekerja
untuk Israel, dan Israel telah membantu lima
milyard dollar dalam bentuk senjata. Ia berkata
bahwa Revolusi Iran telah menjalankan perang yang
direncanakan oleh Zionisme Internasional untuk
mematikan suara Islam yang merdeka di Iran, dan
memisahkan Pemerintah Iran dari rakyatnya yang
muslim dari Dunia Islam. Kemudian dia berkata:
“Khomeini telah ditetapkan oleh Zionisme untuk
melakukan tindakan-tindakan yang dimaksudkan
untuk menghancurkan Islam. Ia telah berhasil di
dalam negeri, dan sekarang berniat untuk
mengekspor gerakannya yang benci kepada Islam ke
daerah-daerah lain dari Dunia Islam.” Dr. Basyar
‘Awwad, Sekretaris Jenderal Muktamar Rakyat Islam
juga mengatakan: “Tak ada kesangsian lagi bahwa
umat Islam sekarang menghadapi aksi-aksi agama
Khomeini yang munafik dan yang telah difatwakan
oleh ulama-ulama Islam sebagai gerakan yang
keluar dari batas Islam.”
Menurut Muhammad Kamil al-
Hasyimi, “Revolusi Iran adalah
Revolusi Persia, Majusi, etnis
kabilah serta telah
menghidupkan Majusiah
kembali.”
44.
45.
46.
47. Pokok Perbedaan dan Penyimpangan
• Syi’ah meyakini tiga hal terkait al-
Qur’an: (1) Al-Qur’an telah mengalami
perubahan, ditambah atau dikurangi,
sehingga al-Qur’an tidak bisa
dijadikan dalil. (2)Membatasi ilmu al-
Qur’an hanya dari imam-imam Syi’ah,
maka cara memahami al-Qur’an pun
harus sesuai ketentuan para tokoh
yang diklaim sebagai imam Syi’ah. (3)
Mereka mengklaim, perkataan imam
mereka, bisa mengkhususkan sesuatu
yang umum dalam al-Qur’an, bahkan
sabda imam Syi’ah diyakini lebih layak
suci dari al-Qur’an, (al-Quffary, Ushul
Madzhab Syi’ah al-Imamiyah, 1/127).
al-Qur’an
48. MENURUT SYIAH:
AL-QUR’AN YANG ADA TIDAK ASLI
DATA ORIGINAL
Pernyataan Al-
Mufid (Ulama
Syiah) dalam
KITAB AWAIL AL-MAQALAT,
hal. 91,
“Al-Qur’an yang
ada tidak orisinil,
bahkan telah
mengalami
distorsi (tahrif)
penambahan dan
pengurangan”.
49. Muhammad Baqir
al-Majlisi (Ulama
Syiah),
mengatakan
dalam kitab Mir’at
al-’Uqul Syarh al-
Kafi lil-Kulaini,
juz 12, hal. 525,
bahwa al-Qur’an
telah mengalami
pengurangan dan
perubahan.
MENURUT SYIAH:
DATA ORIGINAL AL-QUR’AN YANG ADA TIDAK ASLI
50. Al-Qummi (Ulama
Syiah) dalam
mukaddimah Tafsir-nya,
hal. 79,
menegaskan bahwa
ayat-ayat al-Qur’an
ada yang dirubah,
ada yang tidak sesuai
dengan ayat aslinya
seperti ketika
diturunkan oleh
Allah.
MENURUT SYIAH:
AL-QUR’AN YANG ADA TIDAK ASLI
51. DATA ORIGINAL
Al-Nuri al-Thabarsi
(ulama Syiah), menulis
kitab berjudul Fashl al-
Khithab fi Itsbat Tahrif
Kitab Rabb al-Arbab, yang
membeberkan nama-nama
ulama Syiah yang
berpendapat bahwa al-
Qur’an telah mengalami
tahrif. Dalam kitab
tersebut, Nuri al-Thabarsi,
halaman 211, menjelaskan
bahwa dalam al-Qur’an
ada ayat-ayat tolol dan
tidak masuk akal.
ULAMA SYIAH:
MENGHUJAT AL-QUR’AN AL-KARIM
52.
53. Syaikh Nawawi Banten
(Ulama Sunni),
berkata dalam
kitabnya Mirqat
Shu’ud al-Tashdiq
Syarh Sullam al-
Taufiq, hal. 11, “Orang
yang mengingkari
satu ayat atau satu
huruf al-Qur’an, atau
menambahkan satu
huruf ke dalam al-
Qur’an, adalah
murtad i’tiqadi.”
ULAMA SUNNI:
AL-QUR’AN YANG ADA ASLI
54. Al-Imam al-Hafizh Abu
Amr al-Dani al-Maliki al-
Asy’ari berkata dalam
kitabnya al-Risalah al-
Wafiyah, hal. 105: “Orang
yang menolak atau
mengingkari 1 huruf
dalam al-Qur’an adalah
kafir. Orang yang
meyakini terjadinya
perubahan dalam al-
Qur’an adalah sesat,
menyesatkan, kafir dan
bermaksud
membatalkan ajaran
Islam.”
ULAMA SUNNI: ORANG YANG
MENGINGKARI KEASLIAN AL-QUR’AN
ADALAH SESAT DAN KAFIR
55. BEBERAPA KITAB
SUCI SYIAH SELAIN
AL-QUR’AN: 1)
SHAHIFAH, 2) AL-JAFR,
3) AL-JAMI’AH
DAN 4) MUSHHAF
FATHIMAH YANG
TEBALNYA TIGA KALI
LIPAT AL-QUR’AN
KEYAKINAN SYIAH TERHADAP BEBERAPA
KITAB SELAIN AL-QUR’AN
56. BEBERAPA KITAB
SUCI SYIAH
SELAIN AL-QUR’AN:
1)
SHAHIFAH, 2) AL-JAFR,
3) AL-JAMI’AH
DAN 4)
MUSHHAF
FATHIMAH YANG
TEBALNYA TIGA
KALI LIPAT AL-QUR’AN
KEYAKINAN SYIAH TERHADAP BEBERAPA
KITAB SELAIN AL-QUR’AN
57.
58. ULAMA SYIAH:
MELECEHKAN KELUARGA NABI
Menurut Syiah
Imamiyah, putri Nabi
hanya Sayyidah
Fathimah al-Zahra’.
Sedangkan Sayyidah
Zainab, Ruqayyah dan
Sayyidah Ummu
Kultsum, bukan putri
Nabi . (‘Ulama al-
Syi’ah Yaqululun, hal.
69)
59. Jalaluddin Rakhmat –
Ketua Umum Dewan
Syuro IJABI-, berkata
dalam bukunya al-
Mustafa:
“Berdasarkan riwayat
dalam kitab al-Ansab
karya Mash’ab al-
Zubairi, disimpulkan
bahwa Ruqayah dan
Ummu Kultsum, istri
Khalifah Utsman,
bukan putri Nabi “.
JALALUDDIN RAKHMAT (DEDENGKOT SYIAH):
RUQAYAH & UMMI KULTSUM BUKAN PUTRI
NABI
60. KUTIPAN JALALUDDIN
RAKHMAT DI ATAS
ADALAH BOHONG. JUSTRU
AL-IMAM MUSH’AB AL-ZUBAIRI
MENEGASKAN
DALAM KITAB NASAB
QURAISY BAHWA
RUQAYAH DAN UMMU
KULTSUM TERMASUK
PUTRI NABI .
SEMUA SEJARAWAN SEPAKAT BAHWA
RUQAYAH & UMMI KULTSUM TERMASUK
PUTRI NABI
61. Al-Kulaini:
“Keturunan Ali
dan Fathimah –
radhiyallahu
‘anhuma-, yang
tidak mengakui
imam Syiah
adalah kafir.”
ULAMA SYIAH:
AHLUL BAIT SELAIN SYIAH KAFIR
62. Ahlul Bait Membantah Syiah
Sayidina Ali bin Abi Thalib:
“Tidak ada orang yg lebih kuinginkan utk menemui
Allah dg amal yg sama dengannya daripada dirimu
(Umar r.a). Demi Allah, aku benar2 yakin Allah
menjadikanmu bersama kedua sahabatmu
(Rasulullah dan Abu Bakar) karena aku sering
mendengar Rasulullah saw bersabda; ‘Aku pergi
bersama Abu Bakar dan Umar’. Aku yakin benar-benar
yakin Allah menjadikanmu bersama mereka
berdua”
63. Sayidina Hasan bin Ali:
Diriwayatkan dari Amr bin Al-Ashamm, ia bercerita;
Aku bertanya kepada al-Hasan, “Orang-orang Syiah
menganggap Ali akan dihidupkan kembali sebelum
Hari Kiamat’. Saidina Hasan menjawab: ‘Mereka
bohong, mereka itu bukan pendukung Ahlul Bait.
Seandainya kami mengetahui ia akan dihidupkan
kembali, tentulah istri-istrinya tidak kami nikahkan,
dan hartanya tidak kami bagi-bagikan” [Siyar A’lam
al-Nubala, III/263]
64. Muhammad bin Ali al-Baqir:
“Sekelompok orang di Irak mengklaim kami memerintahkan
mereka berbuat demikian (mencintai Ahlul Bait tetapi
merendahkan Abu Bakar dan Umar). Sampaikanlah dariku
bahwa aku berlepas diri dari mereka. Dan, demi Dia yang
jiwaMuhammad berada dalam tangan-Nya, seandainya
aku menjabat sebagai Penguasa niscaya aku mendekatkan
diri kepada Allah dg cara menumpahkan darah mereka.
SyafaatMuhammad tdk akan kuperoleh apabila aku tidak
memohonkan ampunan bg mereka berdua (Abu Bakar dan
Umar) ataupun menyayangi keduanya. Musuh-musuh
Allah telah melalaikan keutamaan mereka berdua” [Imam
al-Baihaqi, Al-I’tiqad, 361)
65. Ja’far al-Shadiq:
“Allah berlepas diri dari orang yang berlepas diri dari
Abu Bakar dan Umar”[Siyar A’lam an-Nubala, 6/260)
“Wahai Salim, dukung dan cintailah mereka berdua
(Abu Bakar dan Umar), dan berlepas dirilah dari
musuh mereka berdua karena keduanya adalah imam
petunjuk” [Siyar A’lam an-Nubala’ 4/403]
66. Ali Zainal Abidin:
“
كان سيدنا زيد بن علي زين
العابدين رضي الله عنهما حين خرج
على هشام بن عبد الملك. فقد بايعه
وقبئذ ناس كثير من أهل الكوفة وطلبوا
منه أن يتبرأ من الشيخين أبي بكر وعمر
لينصروه. فقال كلْ بل أتولَهما. فقالوا
إذا نرفضك، فقال اذهبوا فأنتم الرافضة
-- -–شواهد الحق، 373
Saidina Ali Zainal
Abidin ketika keluar
ke Hisyam bin Abdul
Mali, ia dibaiat oleh
sejumlah besar
penduduk Kufah dan
memintanya utk
berlepas diri dari Abu
Bakar dan Umar. Akan
tetapi Ali Zainal
Abidin menolak dan
berkata: Kami
berpisah dari kalian,
pergilah karena kamu
adl Rafidhoh”
67.
68. Doa orang-orang
Syiah ketika
masuk toilet dan
WC, adalah
melaknat para
sahabat dan para
Ummu al-
Mu’minin (istri-istri
Rasulullah
). (‘Ulama’ al-
Syi’ah Yaqulun,
hal. 80)
ULAMA SYIAH:
MELECEHKAN SAHABAT NABI
69. Ni’matullah al-Jazairi
(Ulama Syiah) berkata
dalam kitabnya al-
Anwar al-Nu’maniyyah
juz 1, hal. 53, “bahwa
Sayidina Abu Bakar
dan Sayidina Umar
tidak pernah beriman
kepada Rasulullah
sampai akhir
hayatnya.”
ULAMA SYIAH:
MELECEHKAN SAHABAT NABI
70. Al-Kulaini (Ulama
Syiah) mengatakan
dalam kitabnya al-
Raudhah mina al-
Kafi, juz 8, hlal. 198,
bahwa seluruh
sahabat itu murtad
(keluar dari Islam)
setelah Nabi wafat,
kecuali tiga orang, al-
Miqdad bin al-Aswad,
Abu Dzar al-Ghifari
dan Salman al-Farisi.
ULAMA SYIAH:
MENGKAFIRKAN SELURUH SAHABAT
71. إننا هنا لا شأن لنا
بالشيخي وما قاما به من
مخالفات للقرآن، ومن
تلعب بأحةام الإله، وما
حلله وحرماه من عندهما
وما مارساه من ظلم ضد
فاطمة ابنة النبِ، ولةننا
نشير إلى جهلهما بأحةام
ا“Sesungguhnya kami di sini tidak ada urusan dengan syaikh oi n i A b u Ba kar dan
Umar), dan apa2 yang telah mereka lakukan dg menyalahi al-Qur’an, memain-mainkan
لإ لهوا)لدينhukum Tuhan, menghalalkan yg haram dan mengharamkan yg halal
menurut mereka sendiri, berbuat dzalim terhadap fatimah putri Nabi saw beserta
anak-anaknya. Akan tetapi di sini kami menunjukkan bhwa keduanya (Abu Bakar
dan Umar) bodoh terhadap hukum Tuhan dan agama.
72. “Sesungguhnya mereka ini
(para sahabat) orang2 bodoh
dungu tidak pantas
menduduki posisi imamah”
73. Akidah Menista & Mengkafirkan
سمعنا أبا عبد الله عليه السلام وهو يلعن في دبر كل
مكتوبة أربعة من الرجال وأربعا من النساء، فلان
وفلان وفلان ومعاوية - ويسمّيهم - وفلانة وفلانة
) وهند وأم الحكم أخت معاوية“. )الكافي ج 3، ص 194
Ritual Melaknat Sahabat Nabi
74.
75. عن أبِ جعفر عليه السلم: قال إن
الله عز وجل نصب عليا عليه
السلم علما بينه وبي خقله. فمن
عرفه كان مؤمنا، ومن أنةره كان
كافرا، ومن جهله كان ضالا، ومن
نصب معه شيئا كان مشركا، ومن
(al-Kafi, juz . جاء بولايته دخل الجنة
Sesungguhnya Allah swt menjadikan Ali sebagai tanda kewalian
I hal. 437
)
(kepemimpinan) antara Allah swt dan makhluk-Nya. Barang siapa yang
mengenalnya, maka ia mu’min. Barangsiapa mengingkarinya, maka ia jadi kafir,
barangsiapa yang tidak mengetahuinya berarti ia tersesat, barangsiapa yang
mengangkat seseorang bersama dia, maka ia musyrik, dan barang siapa yang
datang dengan meyakini keimamahannya maka dia masuk surga
76. “Sesungguhnya Allah swt
telah memilihku
memilihkan untukku para
sahabat-sahabatku, di
antara mereka menjadi
menantu dan penolong.
Barangsiapa menjagaku
dalam persoalan para
sahabat, maka Allah akan
menjaganya. Barangsiapa
menyakitiku dengan
menyakiti mereka, maka ia
menyakiti Allah swt”
عن أنس رضي الله عنه، إن
الله اختارني واختار لي
أصحابِ منهم أصهارا
وأنصارا. فمن حفطني فيهم
حفطه الله ومن آذاني فيهم
آذاه الله.
77. Larangan Mencela Sahabat ألله ألله في أصحابِ لا
“Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah
mengenai Sahabat-Sahabatku. Janganlah kamu
menjadikan mereka sebagai sasaran caci maki
sesudah aku tiada. Barangsiapa mencintai mereka,
maka berarti dia mencintai aku. Dan barangsiapa
yang membenci mereka maka berarti dia membenci
تتخذهم غرضا من
بعدي، فمن أحبهم
فبحبِ أحبهم، ومن
أبغضهم فببغضي
أبغضهم )رواه الترمذي(
لاتسبوا أصحابِ فو
الذي نفسي بيده لو
أنّ أحدكم أنفق مثل
أحد ذهبا ما بلغ مد
أحدهم ولا نصيفة
)رواه البخاري ومسلم(
aku” (HR. Turmudzi)
“Janganlah kalian mencaci Sahabat-Sahabatku. Demi
Allah Yang Menguasai nyawaku, andaikata seseorang
dari kamu membelanjakan emas sebesar gunung
Uhud, tentunya ia tiak mencapai satu mud maupun
setengahnya yang dibelanjakan oleh seorang dari
mereka” (HR. Bukhari-Muslim)
78. Ahlul Biat dan Sahabat
قال جعفر الصادق:
اللهم أني أتولى أبا بةر
وعمر وأحبهما. اللهم إن
كان في نفسي غير هذا
فل نالتني شفاعة محمد
صلى الله عليه وسلم )رواه
الدار قطني(
قال علي رضي الله عنه: خير
هذه الأمة بعد نبيها أبوبةر
ثم عمر )رواه البخاري(.
لو أوتي بأحد يفضلني على
أبِ بةر وعمر الآ ضربته حد
المفترى )رواه الدار قطني(
Ja’far al-Shodiq berkata: “ Ya Allah, aku mengakui Abu Bakar dan
Umar sebagai pemimpin dan aku mencintai kedua orang
tersebut. Ya Allah, apabila yang ada dalam hatiku bukan
demikian, biarlah aku tidak mendapat syafa’at dari Muhammad
saw kelak di hari kiamat” (HR. Daruquthni)
Ali bin Abi Thalib berkata: “Orang yang paling baik dari
umat ini setelah nabinya adalah Abu Bakar, kemudian
Umar” (HR.Bukhari)
Ali bin Abi Thalib berkata: “Andaikan dihadapkan pada
saya, seseorang yang mempunyai faham bahwa saya
lebih afdhal daripada Abu Bakar dan Umar, niscaya
orang itu akan saya pukul dg Khaddul Muftari – alat
pukul untuk org yg melontarkan tuduhan palsu –(HR.
Daruquthni)
79.
80. DATA ORIGINAL
Abu Ja’far Muhammad
bin al-Hasan al-Thusi, w.
460 H, (Ulama Syiah)
menjelaskan dalam
kitabnya, al-Ghaibah,
hal. 282, bahwa Imam
Mahdi Syiah akan
berbuat kerusakan di
muka bumi dengan
merobohkan Masjidil
Haram, Masjid Nabawi,
Baitullah dan memotong
tangan orang Bani
Syaibah, para juru kunci
Ka’bah.
ULAMA SYIAH:
IMAM MAHDI SYIAH MENGHANCURKAN
MASJID DAN MEMBUNUH BANGSA ARAB
81. Abu Ja’far
Muhammad bin al-
Hasan al-Thusi, w.
460 H, (Ulama
Syiah) menjelaskan
dalam kitabnya, al-
Ghaibah, hal. 284,
bahwa orang-orang
Arab itu tidak ada
yang baik. Syiah
lupa, bahwa
Rasulullah dan
para imam Syiah
yang 12 adalah
keturunan Arab.
ULAMA SYIAH:
IMAM MAHDI SYIAH BENCI BANGSA ARAB
82. Abu Ja’far Muhammad
bin al-Hasan al-Thusi,
w. 460 H, (Ulama
Syiah) menjelaskan
dalam kitabnya, al-
Ghaibah, hal. 154,
bahwa Imam Mahdi
Syiah akan membuat
syariat baru, merubah
al-Qur’an dan
membunuh semua
orang Arab.
ULAMA SYIAH:
MAHDI SYIAH AKAN MERUBAH AL-QUR’AN
83. Al-Kulaini (Ulama
Syiah) menjelaskan
dalam kitabnya al-
Kafi, juz 1, hal. 462,
bahwa Imam Mahdi
dan imam-imam
Syiah yang lain besok
akan menerapkan
hukum-hukum
Dawud dan keluarga
Dawud, yaitu ajaran
agama Yahudi.
ULAMA SYIAH BERKATA:
PARA IMAM SYIAH ADALAH AGEN YAHUDI
84.
85. JENAZAH KAUM SUNNI TIDAKWAJIB DISHALATI
TIDAK
WAJIB
MENSHAL
ATI MAYIT
KAUM
SUNNI,
KECUALI
SEKEDAR
PURA-PURA
SAJA. JUZ
10, HAL.
360
86. ORANG SUNNI ITU KAFIR ASLI
ORANG
SYIAH TAK
BOLEH
MEMANDIK
AN DAN
SHALATI
MAYIT
SUNNI
KECUALI
PURA-PURA
SAJA,
KARENA
SUNNI ITU
KAFIR. JUZ
10, HAL. 361.
87. DARAH DAN HARTA SUNNI ITU HALAL
PENDAPAT
YANG
BENAR DAN
MUTAWATIR
, ORANG
SUNNI ITU
KAFIR,
DARAH DAN
HARTANYA
HALAL. JUZ
10, HAL. 361.
89. SEMUA KITAB SYIAH SHAHIH DAN MUTAWATIR
Al-Musawi berkata dalam al-Muraja’at (h.
3140: Semua kandungan kitab standar
Syiah yang empat, al-Kafi, al-Istibshar, al-
Tahdzib danMan la Yahdhuruhu al-Faqih,
mutawatir dan pasti shahih.
90. SELAIN SYIAH ADALAH NAJIS
Muhsin al-
Mu’allim,
mengutip fatwa
al-Khau’i
(Ayatullah Syiah),
dalam al-Nashbu
wa al-Nawashib
bahwa, orang
yang bukan Syiah
adalah Najis
91. SELAIN ORANG SYIAH KAFIR
Mirza al-Tauhidi
berkata dalam
Mishbahul Faqahah
bahwa “SELAIN
ORANG SYIAH
KAFIR & BOLEH
DILAKNAT”
94. عليةم بالجماعة وإياكم والفرقة، فإن الشيطان مع الواحد، وهو من الإثني
أبعد، من أراد بحبوحة الجنة فاليلزم الجماعة)رواه الترمذي، حديث
صحيح(
Berpeganglah pd al-Jama’ah dan takutlah pd perpecahan sendiri.
Karena setan itu bersama org satu, dan berdua dg kamu lbh
jauh. Barang siapa menginginkan surga, maka berpegang
teguhlah pd al-Jama’ah.
عن ابن عمر أن رسول الله قال: إن الله لا يجمع أمتي على ضللة
ويد الله مع الجماعة ومن شذ شذ إلى النار )رواه أبو داود(
Sesungguhnya Allah tdk akan mengumpulkan umatku dlm
kesesatan. Dan pertolongan Allah senantiasa bersama
jama’ah. Barangsiapa menyimpang, maka dia menyimpang
ke neraka. (HR. Abu Dawud dan Abu Dzar).
95. Sebab Munculnya Aliran Sesat diluar Sunni
1. Penggunaan rasio oleh sebagian kelompok manusia
dalam memahami akidah, melebihi dan
mengalahkan teks agama.
2. Pengaruh ajaran Yahudi, Kristen dan Majusi ke
dalam umat Islam.
3. Makar tersembunyi dari musuh-musuh Islam yg
masuk dalam pemikiran orang-orang yang baru
masuk Islam, orang non-muslim yang pura-pura
masuk Islam. Mereka masuk mengobarkan fitnah
dan memperdalam khilafiyah menjadi iftiroqiyyah.
96. Rasul saw melihat Allah pd
waktu Mi’raj.
Definisi makhluk “al-Kursi”.
Ta’wil ayat-ayat ttg sifat dan
pebuatan Allah, telah terjadi
di kalangan shahabat seperti
Ibnu Abbas.
Penjelesan ttg kalam Allah
antara Asya’irah dan Ibnu
Taimiyah.
Furu’ Dalam
I’tiqad
Ushul dlm
Fiqhyyah
Kewajiban Shalat, Puasa,
Zakat, Haji. Bahwa haji
itu di Makkah bukan
lainnya. Shalat itu lima
waktu dan lain
sebagainya.