Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Modul k3 lh
1. I. Pengertian Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja
1. Keamanan Kerja
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana
kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
a. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut.
1) Baju kerja
2) Helm
3) Kaca mata
4) Sarung tangan
5) Sepatu
b. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.
1) Buku petunjuk penggunaan alat
2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
3) Himbauan-himbauan
4) Petugas keamanan
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun
sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit
umum.Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak
hanya diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit. Menurut Undang-Undang Pokok
Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai
kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan.
3. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang
harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan
terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan
lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a) Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas.
b) Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
c) Teliti dalam bekerja
d) Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan
kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan
selamat selama bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka,
2. bergerak atau tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat
terdapatnya sumber-sumber bahaya.
Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh :
1. Mesin
2. Alat angkutan
3. Peralatan kerja yang lain
4. Bahan kimia
5. Lingkungan kerja
6. Penyebab yang lain
A. Tujuan Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja.
Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan
atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya.
Secara singkat, ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah sebagai
berikut :
a. Memelihara lingkungan kerja yang sehat.
b. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja.
c. Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja
d. Memelihara moral, mencegah, dan mengobati keracunan yang timbul dari kerja.
e. Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan
f. Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.
Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap
terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja
yang tidak aman dan atau tidak sehat.
Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan aparat produksi
yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
B. Undang-undang Keselamatan Kerja
UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses
produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak
merugikan semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan
dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
UU Keselamatan Kerja yang berlaku di Indonesia sekarang adalah UU Keselamatan
Kerja (UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan undang-undang pokok yang
memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja di segala
macam tempat kerja yang berada di wilayah kekuasaan hukum NKRI.
3. Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14 tahun
1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap warga negara berhak hidup layak
dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No.
14 tahun 1969 menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksana dari
pembangunan.
Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus dipenuhi
secara kumulatif terhadap tempat kerja. Tiga unsur yang harus dipenuhi adalah:
a. Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
b. Adanya tenaga kerja, dan
c. Ada bahaya di tempat kerja.
UUKK bersifat preventif, artinya dengan berlakunya undang-undang ini, diharapkan
kecelakaan kerja dapat dicegah. Inilah perbedaan prinsipil yang membedakan dengan undang-
undang yang berlaku sebelumnya. UUKK bertujuan untuk mencegah, mengurangi dan
menjamin tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja untuk mendapatkan perlindungan, sumber
produksi dapat dipakai dan digunakan secara aefisien, dan proses produksi berjalan lancar.
C. Memahami Prosedur yang Berkaitan dengan Keamanan
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (SOP, Standards Operation Procedure) wajib
dilakukan. Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan kesalamatan kerja. Fungsi
utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya kecelakaan kerja dan
mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja. Pedoman dari ILO (International Labour
Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja sangat penting untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
Pedoman itu antara lain:
a. Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan
lingkungan kerja.
b. Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c. Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial para pekerja.
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm, masker,
kacamata, atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya.
D. TINDAK LANJUT PENANGANAN KECELAKAAN
Pimpinan menetapkan kebijakan lebih lanjut dalam kaitan kasus-kasus kecelakaan yang
terjadi
Jaminan santunan dan rehabilitasi kecelakaan kerja.
Penyidikan terhadap penanggung jawab terjadinya kecelakaan.
Pembinaan yang perlu segera dilakukan bersangkutan.
Dan sebagainya.
4. E. SASARAN
1. Mencegah terjadinya kecelakaan
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat/pekerjaan
3. Mencegah/mengurangi kematian
4. Mencegah/mengurangi cacad tetap
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan-bangunan, alat-
alat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi dsb
6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktifnya
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber produktif lainnya sewaktu
kerja dsb
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja
9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi, industri serta pembangunan
F. JENIS KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan kerja dalam industri (Industrial safety)
2. Keselamatan kerja di pertambangan (Mining Safety)
3. Keselamatan kerja dalam bangunan (Building & construction Safety)
4. Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety)
5. Keselamatan kerja penerbangan (Flight Safety)
6. Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety)
7. Keselamatan kerja di rumah (Home Safety)
8. Keselamatan kerja di kantor (Office Safety)
2. PROSEDUR K3 DILINGKUNGAN PEKERJAAN
Karakteristik industri elektronik adalah mengoperasikan mesin atau peralatan dengan
tenaga listrik yang besar. Mesin atau peralatan tersebut dapat beroperasi secara otomatis atau
setengah otomatis, atau beroperasi dengan menggunakan bahan kimia yang korosif. Kecelekaan
kerja yang terjadi dapat diklasifikasikan menjadi 3 aspek, yaitu: kimia, fisik, dan ergonomics.
1. Kimia: terhirup atau kontak kulit dengan debu, uap kimia, asap, dan cairan logam, non
logam, hidrokarbon, dan gas beracun
2. Fisik: suhu lingkungan yang ekstrim panas dan dingin, radiasi non pengion dan pengion,
bising, vibrasi/ getaran, dan tekanan udara yang tidak normal.
3. Bahaya ergonomics: pencahayaan yang kurang, pekerjaan angkat angkut secara manual,
dan peralatan yang tidak sesuai.
Tabel1-1 Hubungan antara jenis kecelakaan dan media penyebabnya
Jenis Kecelakaan Peralatan Luka atau meninggal di
semua jenis industri
Jumlah Persentase (%)
Tergencet, tertekan Mesin pusat tenaga (seperti 407 58,99
karena benda yang generator set), alat penghantar
berputar listrik, mesin yang menggunakan
5. tenaga listrik
Terpotong Mesin pusat tenaga (seperti 263 60,74
generator set), bahan, mesin dan
peralatan yang menggunakan
tenaga listrik dan dioperasikan oleh
pekerja
Tertabrak Alat untuk pengangkatan yang 236 69,62
bergerak, mesin bermotor, bahan,
alat penghantar listrik, mesin pusat
tenaga, mesin untuk pengangkutan
Kebocoran gas, Terhirup bahan kimia, kontak 104 86,67
kontak dengan langsung dengna kulit
bahan kimia
Jatuh karena Peralatan gedung dan konstruksi, 230 47,13
ketidakseimbangan alat untuk pengangkatan yang
bergerak, lingkungan, mesin
bermotor
2-1 Analisa kasus
Peralatan dengan listrik tegangan tinggi banyak digunakan di industri elektronik dan
menyebabkan kecelakaan dengan tingkatan yang berbeda. Dalam kasus dibawah ini, kecelakaan
yang banyak mengakibatkan kematian adalah terpotong dan tergencet atau tertekan karena
benda yang berputar. Tetapi ada juga kecelakaan yang serius yang lainnya. Diharapkan dengan
diberikannya kasus dibawah ini dapat meyakinkan pihak manajemen dan pekerja akan
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Tiga tahapan penyebab kecelakaan yang akan dianalisa:
1. Penyebab langsung: penyebab utama yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan K3
2. Penyebab tidak langsung: penyebab yang mengakibatkan terjadinya penyebab utama
3. Penyebab dasar (akar penyebab): penyebab paling dasar yang mengakibatkan kecelakaan
Setelah setiap tahapan penyebab dijelaskan, diberikan penjelasan tambahan mengenai
kondisi lingkungan yang tidak aman dan perilaku yang tidak aman.
i. Lingkungan yang tidak aman: manajemen yag tidak menyediakan peralatan dan prosedur
yang aman bagi lingkungan kerja, jadwal kerja yang tidak baik, dan pelatihan K3 yang tidak
efisien, dan lain sebagainya .
ii. Perilaku kerja yang tidak aman: konsekuensi dari tidak adanya budaya K3, pekerja yang
tidak mematuhi peraturan prosedur kerja, dan bekerja dengan tidak hati – hati.
Klasifikasi diatas tidak terjadi secara terpisah, dalam beberapa kecelakaan dapat terjadi
secara bersamaan.
Sehingga, diperlukan beberapa strategi untuk meningkatkan situasi dan lingkungan kerja
yang ada sekarang untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
Kasus 1 : Tergencet atau tertekan karena benda yang berputar
Judul kasus : Kematian dikarenakan tergencet barang bawaan pada pekerja pengangkut
bahan material di area penampungan limbah oksidasi.
6. Operator/Pekerja Wanita, 25 tahun, telah bekerja di perusahaan tersebut selama
1,5 tahun
Tanggung jawab Menambahkan cairan obat ke penampungan limbah oksidasi
pekerjaannya
Waktu Jam 5 sore, di Bulan Mei
Tempat kerja Bagian produksi
Peralatan atau media yang Pekerja pengangkut yang membawa bahan material dan tiang
menyebabkan terjadinya
kecelakaan
Prosedur/ urutan kejadian Suatu hari, sekitar jam 4 – 5 sore, di perusahaan elektronik,
ketika seorang manajer produksi berkeliling untuk inspeksi,
dan semuanya diketahui berjalan dengan normal. Ketika dia
kembali lagi jam 9:20 malam, dia melihat seorang pekerja
wanita telah tergencet diantara lantai dasar area berjalan dan
tiang. Pekerja tersebut terkena cairan obat yang dibawanya.
Kemudian korban dibawa ke rumah sakit, setelah
mendapatkan selama 1 jam, korban meninggal.
Di bagian produksi memiliki panjang 11 meter dan lebar 2,1
meter. Peralatan yang ada adalah peralatan yang otomatis.
Terdapat 3 penampungan, yaitu penampungan air untuk
mencuci, penampungan asam untuk mencuci, dan
penampungan limbah oksidasi. Sepanjang sisi kanan dan kiri
di bagian produksi terdapat tiang 10 x 10 cm setiap jarak 2
meter. Area/ jalur berjalan dibuat menempel pada tiang
dengan jarak 1,8 meter dari lantai dan pekerja bekerja pada
area berjalan tersebut (gambar 2.1).
Analisa Tahapan penyebab Keterangan
Penyebab langsung 1. Tidak ada alat pengaman dan isolasi (gambar 2.2).
(lingkungan yang tidak aman)
2. Operator bekerja sendiri tanpa ada asisten ataupun
pengawas
3. Tidak ada pengawas K3 yang melakukan inspeksi
(lingkungan yang tidak aman)
4. Pekerja tidak mendapatkan pelatihan K3 sedangkan
pengetahuannya akan K3 masih kurang (perilau yang
tidak aman)
5. Tidak ada peraturan K3 sehingga tidak ada panduan K3
untuk pekerja (perilau yang tidak aman)
Penyebab tidak
1. Manajemen tidak menyediakan peralatan K3 yang
langsung memadai (lingkungan yang tidak aman)
2. Tenaga kerja yang kurang sehingga tidak
memungkinkan 2 orang pekerja bekerja secara
bersamaan (lingkungan yang tidak aman)
3. Jumlah tenaga kerja yang sedikit untuk memenuhi
peraturan dibentuknya bagian K3 sehingga tidak adanya
bagian K3. Terlebih lagi, tidak adanya pengawas di
tempat kerja. (lingkungan yang tidak aman)
4. Perusahaan mengindahkan/ tidak perhatian akan
pentingnya pelatihan K3 dan tidak menyediakan
informasi yang relevan dan terkait dengan K3
(lingkungan yang tidak aman)
Penyebab dasar/ Perusahaan tidak mempunyai rencana tenaga kerja yang
1.
akar penyebab baik (lingkungan yang tidak aman)
2. Dalam konvensi perusahaan, K3 di industri tidak
penting dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi
(lingkungan dan perilaku yang tidak aman)
7. Strategi pengendalian 1. Pengecekan peralatan dan pengoperasiannya secara rutin oleh
bagian K3
2. Pekerja diharuskan mengikuti pelatihan K3 dan belajar
bagaiamana mencegah kecelakaan
3. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi
terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/
wajib.
4. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur
operasi/ kerja
5. Merencanakan ulang mengenai ketenagakerjaan
6. Membuat alat pengaman (lisolasi) dan alat otomastis untuk
berhenti jika mesin dalam keadaan darurat
7. Menyediakan alat pelindung diri untuk pekerja
Gambar 2.1 Korban yang terjepit diantara dasar dan jalur penumpu
Peralatan pengaman dan isolasi
Gambar 2.2 Memasang peralatan pengaman dan isolasi
Kasus 2 : Tergencet atau tertekan karena benda yang berputar
Judul kasus : Kematian dikarenakan tertekan bagian bawah penghisap mesin produksi
ketika mengoperasikannya
Operator/Pekerja Seorang wakil pengawas dan seorang teknisi
Tanggung jawab 2 orang mengoperasikan mesin produksi bersama dan
pekerjaannya menggunting alumunium foil dengan pisau
Waktu Sekitar jam 6:40 sore
Tempat kerja Bagian produksi
Peralatan atau media yang Pisau yang menempel dan alat penghisap pada mesin
menyebabkan terjadinya produksi
kecelakaan
Prosedur/ urutan kejadian Di perusahaan IT (informasi dan teknologi), pada awalnya
seorang teknisi bekerja di departemen pelapisan lem. Tetapi,
kemudian dia dipindahkan. Suatu hari, dia mengoperasikan
mesin pengangkut papan dengan seorang asisten insinyur.
Sekitar jam 06:40, oleh wakil pengawas insinyur tersebut
dipindahkan ke area pengecekan papan. Kemudian wakil
pengawaslah yang megoperasikan mesin dengan teknisi tadi.
Mereka memotong lebih dari 20 papan alumunium, kedua
pisau yang mereka gunakan menempel/ tidak dapat
8. digerakkan pada papan alumunium foil dikarenakan sudut
pemotongan yang salah atau karena pisau tersebut telah
tumpul. Setelah dipakai untuk memotong lebih dari 17 papan,
mata pisau harus diganti, karena mata pisau akan menjadi
tumpul dan tidak dapat bergerak. Teknisi yang pertama kali
melepaskan pisaunya dari papan. Wakil pengawas terlambat
mengambilnya dan dia memasukkan kabel nilon ke lubang di
tombol aktivasi sehingga mesin dapat beroperasi secara
otomatis. Karena dia ingin hemat waktu, dia memasukkan
kepalanya dibawah alat penghisap untuk memasang
pisaunya. Ternyata kepalanya tergencet alat penghisap dan
dasar dari mesin ( gambar 2.3). Dan teknisi tidak tahu dengan
baik cara kerja mesin tersebut, dia baru bekerja selama 3 hari
di departemen itu. Kemudian dia memanggil pekerja lainnya
untuk memindahkan wakil pengawas tetapi wakil pengawas
tersebut telah meniggal dengan patahnya daerah trakea dan
tidak ada lagi denyut jantung.
Analisa Tahapan penyebab Keterangan
Penyebab langsung
1. Tidak ada alat isolasi untuk menjaga pekerja jauh dari
mesin produksi (lingkungan yang tidak aman)
2. Pisau yang tidak dapat digerakkan oleh mesin dan tidak
dapat diambil langsung (dengan satu kali pencabutan)
(lingkungan yang tidak aman)
3. Tombol darurat tidak kelihatan. Teknisi tidak dapat
menekan tombol tersebut untuk menghentikan mesin.
(lingkungan yang tidak aman)
4. Wakil pengawas memiliki pandangan yang salah
tentang K3. Dia membuat keputusan yang salah, yang
bukan merupakan kewenangannya, dan membuat mesin
menjadi setengah otomatis. (perilaku yang tidak aman)
Penyebab tidak
1. Manajemen tidak menyediakan peralatan K3 yang
langsung memadai (lingkungan yang tidak aman)
2. Pisau yang mudah tumpul dan mudah menempel/ tidak
bergerak. Pihak perusahaan harus menanyakan hal
tersebut ke perusahaan penyedia peralatan untuk
mendisain ulang model dari mesin. (lingkungan yang
tidak aman)
3. Manajer di bagian otomatis produksi tidak
menghentikan perilaku yang tidak aman dari wakil
pengawas. (lingkungan yang tidak aman)
Penyebab dasar/
1. Tidak ada alat isolasi pengaman di daerah yang
akar penyebab berbahaya. (lingkungan yang tidak aman)
2. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan agar pekerja
bekerja sesuai dengan standar proses atau standar
perbaikan peralatan. (perilaku yang tidak aman)
3. Dalam budaya perusahaan, K3 di industri tidak penting
dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi (lingkungan dan
perilaku yang tidak aman)
Strategi pengendalian 1. Pengecekan peralatan harus dilakukan secara rutin dan
hilangkan kondisi lingkungan dan perilaku yang tidak aman.
2. Pekerja harus dilatih materi K3. Kasus yang ada harus
dimasukkan dalam materi pelatihan untuk mencegah
kecelakaan yang sama terjadi lagi.
3. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi
9. terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/
wajib.
4. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur
operasi/ kerja
5. Membuat alat pengaman isolasi dan tombol berhenti untuk
keadaan darurat pada mesin. Pekerja diberikan alat pelindung
diri.
6. Membuat sistem penghargaan atau hukuman/ penalti untuk
memaksa pekerja agar bekerja sesuai dengan standar operasi
prosedur.
7. Mengembangkan prosedur pengoperasian alat dan hindari
pisau yang menempel/ tidak dapat bergerak.
Alas dasar untuk pengangkatan papan
Alat Penghisap
Gambar 2.3 Korban tertekan diantara alat penghisap dan alas dasar
Kasus 3 : Tertabrak
Judul kasus : Kematian dikarenakan tertabrak alat penggantung otomatis ketika melapisi
PCB dengan nikel
Operator/Pekerja Laki – laki, 25 tahun
Tanggung jawab Berkeliling dan melakukan inspeksi di bagian produksi
pekerjaannya BGA PCB
Waktu Jam 8 pagi di Bulan April
Tempat kerja Bagian produksi pada area otomatis
Peralatan atau media yang Sebuah alat penggantung otomatis (gambar 2.4)
menyebabkan terjadinya
kecelakaan
Prosedur/ urutan kejadian Sekitar jam 8 pagi, pengawas dan pekerja bersama – sama
berkeliling dan melakukan inspeksi di bagian produksi
pelapisan BGA PCB dengan nikel. Pekerja mendapatkan
panggilan telepon dan pergi ke kantor didepan area bahan
material. Sekitar 2 menit, dia kembali ke area untuk
pejalan kaki di bagian produksi. Tetapi dia melihat
pengawas terbaring di lantai dekat dengan area
penampungan air untuk pencucian, kepalanya dilantai
mengalami perdarahan dan kakinya berada di area untuk
pejalan kaki, dan jaring pengaman menutupi
punggungnya. Dia sempat dikirim ke rumah sakit tetapi
akhirnya meninggal dunia.
Analisa Tahapan penyebab Keterangan
Penyebab langsung
1. Pengawas memasuki area operasi otomatis tanpa
mematikan mesin terlebih dahulu. Hal ini
dikarenakan, konsep K3 dari pengawas yang tidak
cukup memadai. (perilaku yang tidak aman)
2. Tidak ada peraturan atau pengawasan dimana
seseorang dapat memperingatkan situasi pada saat itu.
(lingkungan yang tidak aman)
Penyebab tidak Pekerja tidak memiliki konsep K3 yang cukup
1.
langsung sehingga membawa dirinya sendiri dalam bahaya
(gambar 2.5). (perilaku yang tidak aman)
2. Prusahaan tidak membuat tanda/ alarm peringatan
10. untuk menjaga orang yang tidak relevan jauh dari
area operasi. (lingkungan yang tidak aman)
Penyebab dasar/ Perusahaan tidak menekan atau memaksa pekerja
1.
akar penyebab untuk bekerja sesuai dengan standar. (perilaku yang
tidak aman)
2. Dalam budaya perusahaan, K3 di industri tidak
penting dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi
(lingkungan dan perilaku yang tidak aman)
Strategi pengendalian 1. Pekerja harus dilatih K3 dan mengambil kasus yang ada
untuk dimasukkan dalam materi pelatihan untuk mencegah
kecelakaan yang sama terjadi lagi.
2. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi
terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/
wajib.
3. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur
operasi/ kerja.
Alat penggantung
otomatis
Tidak ada peralatan pengaman dna isolasi
Gambar 2.4 Proses otomatis tanpa peralatan pengaman dan isolasi
Peralatan pengaman dan isolasi
Gambar 2.5 Memasang peralatan pengaman dan isolasi untuk mengisolasi pekerja
1. ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA
A. Alat-alat pelindung Anggota badan
B. Alat untuk bahaya kebakaran
C. Alat tanda bahaya
A. ALAT-ALAT PELINDUNG ANGGOTA BADAN
1. Pakaian Kerja
2. Pelindung tangan
3. Pelindung kaki
4. Pelindung kepala
5. Pelindung mata
6. Pelindung wajah
7. Pelindung bahaya jatuh
1. PELINDUNG TANGAN
Pelindung tangan berupa sarung tangan dengan jenis-jenisnya
seperti terlihat pada gambar antara lain:
a) Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan melindungi
tangan dari terpotong
b) Leather gloves, melindungi tangan dari permukaan yang kasar.
11. c) Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia beracun
d) Rubber gloves, melindungi tangan saat bekerja dengan listrik
e) Padded cloth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,bergelombang dan kotor.
f) Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api
g) Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman
2. PELINDUNG KEPALA
1. Kelas G untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh; dan melindungi dari sengatan listrik
sampai 2.200 volts.
2. Kelas E untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, dan dapat melindungi dari sengatan
listrik sampai 20.000 volts.
3. Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan
listrik, dan TIDAK melindungi dari bahan-bahan yang merusak (korosif)
3. PELINDUNG MATA
a. Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung
mata. Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun kaca mata safety lebih
kuat dan tahan benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa.
b. Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih
menempel pada wajah
4. PELINDUNG WAJAH
a) Pelindung wajah memberikan perlindungan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan
bahan kimia, obyek yang beterbangan atau cairan besi. Banyak dari pelindung wajah ini
dapat digunakan bersamaan dengan penggunaan helm.
b) Helm pengelas memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Helm ini
menggunakan lensa penahan khusus yang menyaring intesnsitas cahaya serta energi panas
yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan
5. PELINDUNG BAHAYA JATUH
a. Full Body Hardness (Pakaian penahan Bahaya Jatuh),
sistim yang dirancang untuk menyebarkan tenaga benturan atau goncangan pada saat jatuh
melalui pundak, paha dan pantat. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dirancang dengan desain
yang nyaman bagi si pemakai dimana pengikat pundak, dada, dan tali paha dapat disesuaikan
menurut pemakainya. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dilengkapi dengan cincin “D” (high)
yang terletak dibelakang dandi depan dimana tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat
penolonglain yang dapat dipasangkan.
12. Life Line (tali kaitan), tali kaitan lentur dengan kekuatan tarik minimum 500 kg yang
salah satu ujungnya diikatkan ketempat kaitan dan menggantung secara vertikal, atau diikatkan
pada tempat kaitan yang lain untuk digunakan secara horisontal
2. Manajemen Keselamatan Kerja Dalam Upaya Untuk Meningkatan Kerja
Secara Optimal.
Manajemen Keselamatan Kerja Dalam Upaya Untuk Meningkatan Kerja Secara
Optimal. Proses produksi dengan mengoperasikan berbagai peralatan pada umumnya
tidak sama sekali terbebas dari resiko bahaya. Hal ini harus mejadikan perhatian dari pihak
manajemen dan unit-unit teknis dan secara khusus bertanggungjawab terhadap
keselamatan kerja. Dengan demikian keselamatan kerja akan merupakan bagian yang
selalu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan sehingga
upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah dimulai sejak perencanaan.
Pada setiap perusahaan diharuskan berdiri Panitia Pembinaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3), berdasarkan pada undang-undang nomor 1 tahun 1970.
Dengan pendekatan demikian, maka diharapkan manajemen perusahaan mengambil
sikap nyata yang mencakup:
1. mengidentifikasi setiap proses dan peralatan pengendalian kerugian sebagai sumber
resiko bahaya,
2. mengestimasi rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
3. menyusun rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
4. menyusun sistem komunikasi yang diperlukan, dan
5. menyiapkan sarana dan peralatan beserta personil yang terlaith dan profesional.
Manajemen keselamatan kerja harus mampu mencari dan mengungkapkan
kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya penyakit akibat kerja dan
kecelakaan. Kebijaksanaan manajerial yang dijabarkan dalam pelaksanaan operasional
dengan tingkat segi manajemen yang sangat esensial bagi kelangsungan proses produksi
dan keselamatan kerja yang mengarahkan pada partisipasi semua pihak dalam sistem
manajemen dan organisasi, akan dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman sebagai
landasa kuat untuk kontinuitas usaha dan pengaman investasi dalam pembangunan.
Hiperkes dan keselamatan kerja haruslah dipandang sebagai upaya teknis manajerial
yang sangat besar fungsi dan peranannya dalam:
1. Mengamankan investasi.
2. Memelihara kelestarian dan kontinuitas usaha.
3. Mengembangkan potensi ekonomi.
4. Meningkatkan manfaat perangkat produksi.
5. Memelihara dan meningkatkan daya produktivitas kerja dari tenaga kerja.
Mutu sumberdaya manusia ditingkatkan melaui tiga jalur dalam peningkatan mutu
pengetahuan dan ketrampilan, yaitu:
1. jalur pendidikan formal,
2. jalur latihan kerja, dan
13. 3. jalur pengalaman kerja.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut sangat penting bukan saja
untuk meningkatkan kemampuan kerja secara teknis operasional, akan tetapi juga
kemampuan kerja secara aman serta kemampuan menciptakan kondisi dan lingkungan
kerja yang aman dan sehat.
PERATURAN K3 DI LINGKUNGAN KERJA
1. STANDAR OPERASIONAL (SOP)
A. Pengertian SOP
1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan
suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
B. Tujuan SOP
1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim
dalam organisasi atau unit kerja.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan
administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
C. Fungsi :
1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
D. Kapan SOP diperlukan
1. SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan
2. SOP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau
tidak
3. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat
mempengaruhi lingkungan kerja.
E. Keuntungan Adanya SOP
1. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan
pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
2. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus
dicapai dalam setiap pekerjaan
14. 3. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk
mengukur kinerja pegawai.
Dalam menjalankan operasional perusahaan , peran pegawai memiliki kedudukan
dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi
prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya
manusia yang profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.
OSHA
A. PENGETAHUAN OSHA
The United States Occupational Safety and Health Administration (OSHA) adalah
bagian dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang dibentuk di bawah Undang-Undang
Keselamatan dan Kesehatan, yang ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon, pada 29
Desember 1970. Misinya adalah untuk mencegah cedera yang berhubungan dengan pekerjaan,
penyakit, dan kematian dengan menerbitkan dan menegakkan peraturan (standar) untuk kesehatan
dan keselamatan kerja.
Fungsi OSHA
OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah lembaga federal Amerika
Serikat di Departemen Tenaga Kerja. OSHA bertujuan untuk keselamatan dan kondisi kerja yang
sehat bagi karyawan untuk mengurangi kematian dan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Dua
fungsi utama yang diberikan oleh OSHA.
Fungsi utama dari OSHA adalah untuk menetapkan standar dan melakukan inspeksi tempat
kerja untuk memastikan apakah majikan dengan standar dan menyediakan tempat kerja yang aman
dan sehat. Standar OSHA memerlukan praktik akal dan protektif, metode, dan proses kerja bagi
kesejahteraan karyawan. OSHA memastikan jika persyaratan bagi karyawan disediakan oleh
pengusaha atau tidak Menurut OSHA, pengusaha harus menjadi akrab dengan yang berlaku standar
untuk pendirian mereka. Jika tempat kerja tidak higienis dan berbahaya bagi karyawan untuk
bekerja, maka mereka harus menghilangkan kondisi berbahaya tersebut.
Fungsi Kedua, OSHA tidak pemeriksaan apakah peralatan yang digunakan oleh pengusaha
pelindung atau tidak. Karyawan bertanggung jawab untuk mengetahui semua aturan dan peraturan
yang berlaku untuk tindakan mereka sendiri dan perilaku.
Untuk semua tindakan ini, OSHA telah memberikan pelatihan baik bagi majikan dan
karyawan sehingga lingkungan kerja yang baik dapat diciptakan. OSHA telah menyediakan dua
jenis program:
• OSHA Konstruksi dan Kursus
• OSHA Industri Kursus Umum
OSHA Konstruksi Course adalah pelatihan keselamatan bagi pekerja konstruksi Industri.
Tujuan dari program ini adalah untuk menginformasikan pegawai mengenai orientasi keselamatan
dan kesehatan yang dibutuhkan oleh OSHA. OSHA Jenderal Industri Course adalah program
keamanan komprehensif yang membantu para pekerja di industri umum. Kedua program mencakup
15. semua persyaratan OSHA. OSHA kursus ini tersedia baik di kelas dan juga online. Kursus dilakukan
dalam bahasa Inggris dan juga dalam bahasa Spanyol. OSHA telah melakukan suatu bantuan besar
bagi pengusaha dan karyawan dengan membuat mereka waspada dan bertanggung jawab atas
lingkungannya.
Beberapa "standar." Dari OSHA
1. Hak Karyawan
Karyawan di tempat kerja memiliki beberapa hak yang sangat penting dalam
OSHA. Beberapa hak-hak ini mencakup kemampuan untuk mengeluh kepada OSHA
mengenai kesehatan dan standar keselamatan di tempat kerja mereka (namun tetap
anonim dan rahasia). Semua karyawan di Amerika Serikat tertutup kecuali untuk
individu yang bekerja sendiri atau bekerja sebagai karyawan publik di pemerintah daerah
dan negara (bar Amerika Serikat Postal Service karyawan).
2. Majikan Tanggung Jawab
Majikan harus menyediakan karyawan yang bekerja di bawah mereka dengan
lokasi, aman bekerja bahaya-bebas. Mereka seharusnya untuk memastikan bahwa
karyawan tidak bekerja di lingkungan yang dapat mengakibatkan gangguan fisik serius
atau bahkan kematian. Beberapa dari tanggung jawab mereka meliputi pemberian ujian
medis, pelaporan ke OSHA dalam waktu delapan jam of-the-korban pekerjaan di, tidak
diskriminasi terhadap karyawan yang melaksanakan hak-hak mereka OSHA, jelas
menampilkan mereka poster OSHA menginformasikan karyawan hak-hak mereka, dan
banyak lagi.
3. Karyawan Tanggung Jawab
Karyawan juga memiliki beberapa tanggung jawab sesuai dengan peraturan
OSHA. Tanggung jawab termasuk membantu untuk mencegah pajanan terhadap
keselamatan kerja dan bahaya kesehatan dengan mematuhi tegas dengan semua
persyaratan OSHA dan peraturan tentang tindakan individu dan perilaku.
4. Hak Majikan
Majikan juga memiliki hak di bawah peraturan OSHA. Beberapa hak-hak ini
termasuk waran inspeksi meminta, meminta identifikasi dari petugas kepatuhan OSHA,
diberitahukan tentang apa alasan untuk pemeriksaan OSHA adalah, meminta sebuah
konferensi pasca inspeksi informal-dan banyak lagi.
16. 5. Education Pendidikan
Sebagai seorang karyawan atau majikan, mudah untuk mempelajari semua
tentang peraturan dan persyaratan OSHA. Anda dapat memeriksa Federal Register yang
memiliki semua OSHA saat ini dan sampai dengan standar tanggal diterbitkan. Semua
perubahan OSHA, koreksi, penghapusan dan sisipan juga tersedia juga.
CIRCUIT BREAKER DAN PANEL SWITCH
A. IDENTIFIKASI CIRCUIT BREAKER DAN PANEL SWICTCH
1. CIRCUIT BREAKER
Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan
pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater).
a. Tipe Circuit Breaker
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe, yaitu: Manual reset type
Mechanical, Automatic resetting type Mechanical dan Automatically reset solid state type.
b. Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting
type Mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan
satu diantaranya bersentuhan.
c. Cara kerja
Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi
panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan
memutuskan aliran arus.
d. Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa.
Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit
dari selenoid door lock (sistem 12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan
menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun.
Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical) dilengkapi untuk system 12 V
dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A, 14A, 20A dan 30A.
Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring. Saat circuit breaker terbuka
disebabkan adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel kembali.
2. Circuit Breaker tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC
Polimer PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan Circuit breaker yang juga sering
disebut thermistor atau thermal resistor. PTC terbuat dari bahan polimer konduksi yang akan
berubah menjadi tahanan ketika temperaturnya menjadi naik. Circuit breaker tipe ini sering dipakai
untuk melindungi sistem power windows dan sirkuit power door lock.
17. Ketika temperatur normal, karbon akan berfungsi sebagai konduktor yang akan
mengalirkan arus listrik. Pada saat ini nilai tahanan sangat rendah. Jika materi PTC temperaturnya
naik yang sering disebabkan oleh arus yang berlebihan, maka atom karbon akan merenggang
sehingga nilai tahanan menjadi naik hingga pada saat tertentu PTC akan memutuskan sistem sirkuit.
Circuit breaker tipe Automatic Resettting Solid State type PTC akan berfungsi sebagai konduktor
lagi apabila temperatur menjadi dingin kembali.
B. Panel Switch
1. Electrical Switcboard (Panel Listrik)
Electrical switch board atau dinamakan panel listrik adalah suatu susunan peralatan listrik /
komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu papan control
(board)sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Berikut ini contoh contoh nama panel beserta fungsi dan kegunaan:
a. MOTOR STARTER PANEL : adalah panel listrik yang fungsi utamanya mengoperasikan
motor motor listrik yang meliputi pengasutan awal (starting),runningdan stoping dan dilengkapi
dengan proteksi sesuai kebutuhan antara lain Circuit breaker, overload relay, phase failure relay
dan lain lain .
Disebagian panel dilengkapi dengan metering sebagai fungsi monitoring baik yang berbentuk
analog (jarum, lampu pilot,lidah getar) maupun yang berupa moduldigital.
Yang termasuk motor starter panel antara lain :
Star Delta Starter
Direct On Line starter
Double speed starter
Slip ring motor starter
Impedansi motor starter
Resistor motor Starter
Ototransformer starter
Soft starter motor
Variable speed motor starter
Edy current motor starter
b. GENERATOR CONTROL PANEL : Adalah panel listrik yang fungsi utamanya untuk
mengoperasikan generator yang meliputi starting , running, stoping, emergency stop dan
dilengkapi dengan proteksi dan monitoring baik proteksi dan monitoring terhadap diesel engine
maupun terhadap alternator (generator)
Proteksi terhadap engine antara lain meliputi :
Low oil pressure
High water temperature
High Oil Temperature
Over / Under speed
Low voltage battery
18. Proteksi terhadap alternator antara lain meliputi :
Over/under voltage
Over/under Frekuensi
Over current
Overload
Over temperature
Reverse Power
Unbalancing Voltage
Unbalancing current
Earth Fault
c. AMF & ATS PANEL (Automatic Mains Failure & Automatic Transfer Switch )
Adalah Panel yang secara system mempunyai fungsi control otomatic terhadap generator
dan mains power dimana parameter listrik,control dan proteksi terhadap kedua sumber dapat terbaca
dan terkontrol secara sistimatis .Komponen utama panel ini adalah modul control yang didalamnya
berisi program program untuk menjalankan dan mengoperasikan system secara menyeluruh. Panel
ini banyak digunakan diindustri ,perkantoran ,supermarket, rumah sakit dll
d. SYNCHRONIZING PANEL
Adalah panel yang berfungsi untuk mengoperasikan dua buah genset atau lebih yang
bekerja secara parallel (bersamaan) agar didapat catu daya sumber yang dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan beban listrik disamping juga untuk efisiensi jika beban listrik dalam level rendah /
ringan.Dengan adanya teknologi yang semakin pesat maka pengoperasian panel synchrone sudah
sedemikian mudah karena dilengkapi dengan modul modul elektronik berteknologi tinggi yang
secara keseluruhan sudah diatur secara otomatis.
e. MAINS DISTRIBUTION PANEL
Adalah panel yang berfungsi mendistribusikan sumber daya ke sub sub panel distribusi.
Didalamnya terdapat Mains Breaker dan breaker breaker beban yang tersambung dengan panel Sub
distribusi
f. KAPASITOR PANEL
Adalah Panel Yang berfungsi mengoptimalkan catu daya yang tersedia disamping itu
berfungsi untuk :
Mengurangi denda daya dari PLN jika power factor kurang dari 0,85
Mengurangi disipasi panas pada kabel power
Menaikkan tegangan jatuh pada rangkaian cabang akhir
19. KEJUTAN LISTRIK
A. PENGETAHUAN PENGARUH SYSTEM SARAF TERHADAP KEJUTAN LISTRIK
Bagi yang tidak mengerti baik yang mengerti paling tidak sudah pernah tahu bahwa
listrik itu bisa mengakibatkan kematian. Kesetrum dalam bahasa Indonesianya adalah istilah yang
sering digunakan. Kaget, shock, sesak nafas, terengah-engah, tekanan darah turun, pusing, mual,
muntah, terbakar, hingga nyawa lenyap adalah efek dari kesetrum.
Kenapa listrik bisa sejahat itu?
Listrik itu pada dasarnya adalah baik jika kita mengerti akan sifatnya. Ibaratkan
listrik itu sebagai pedang bermata dua. Bisa digunakan untuk menusuk lawan jika kita tahu cara
menggunakannya. Ia juga bisa melukai diri sendiri jika tidak hati-hati dalam mengayunkannya. Jika
kita kutip dari wikipedia, kejutan listrik itu dapat didefinisikan sebagai berikut
Kejutan listrik dapat terjadi saat kontak antara badan manusia dengan sumber
tegangan yang cukup tinggi untuk mengakibatkan aliran arus melalui otot atau rambut. Arus
minimal yang bisa dirasakan oleh manusia adalah sekitar 1 miliamper. Arus ini bisa menimbulkan
luka pada jaringan atau fibrilasi jika cukup tinggi. Kematian yang disebabkan oleh kejutan listrik
dapat disebut dengan elektrokusi. Umumnya, arus yang mencapai 100mA adalah fatal jika melewati
bagian sensitif dari badan.
Bahasa gampangnya, siapapun itu orangnya bakal kesetrum jika kita menciptakan
jalur transfer dari arus listrik. Makanya orang yang tahu bahaya ini jika ingin mengerjakan sesuatu
yang berhubungan dengan listrik tapi tidak bisa dalam kondisi mati power akan memutus semua
kemungkinan yang bisa mengakibatkan transaksi arus. Bisa dengan menggunakan sepatu safety yang
memiliki ketahanan isolasi sesuai tegangan yang dikerjakan atau dengan mempelajari jurus
melayang tanpa menyentuh tanah dari mas david copperfield. Intinya, jangan sempat kita ada
hubungan ke benda-benda yang menghantar seperti tanah, besi, air, dan keturunan penghantar baik
lainnya. Tanah perlu dihindadri karena tanah biasanya lembab atau biasanya juga ada hubungan
dengan netral untuk beberapa instalasi atau karena instalasinya jelek.
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik
dan ada empat batasan jika kita tersengat aliran listrik
Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu
lama.
Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit.
Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati
0,5 detik masuk daerah bahaya.
Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak sistem
peredaran darah bahkan berakibat kematian.
Sumber listrik AC mengalirkan arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh
tangan Rut, tubuh manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia rata-
20. rata 1000 Ώ, arus yang aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya tegangan
sentuh adalah sebesar :
UB = Rk. Ik = 1000 Ώ x 50 mA = 50 V
Nah...!!! terjawablah mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat
dipegang terminal positip dan terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan
pengaruh tegangan listrik diatas 50V.
Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama
waktunya menyentuh. Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 Ώ = 1k Ώ, dan
pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220V (gambar 3), arus yang mengalir ketubuh besarnya.
Ik = U/Rk =220V/1000 Ώ = 220Ma
Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi
diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan seperti yang telah
diterangkan di atas, bahaya kesetrum lainnya adalah:
a. Psychological Shock (Kejutan Listrik)
Orang yang kesetrum umumnya mengalami shock, kaget, atau terkejut seketika. Besarnya Shock
yang dirasakan sangat bergantung kepada besarnya tegangan, durasi, arus, jalur aliran, frekuensi, dll.
Kaget atau kejutan listrik sudah mulai dapat dirasakan untuk DC 5-10 mA dan untuk AC 1-10 mA
pada frekuensi 60 Hz
b. Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)
Fibrillation adalah kontraksi serat otot jantung yang cepat, tidak beraturan, tidak sinkron jika terkena
arus yang cukup besar (frekuensi 50-60 Hz untuk AC dengan arus 60 mA dan 300-500mA untuk
DC, tetapi bila aliran listrik langsung berada di jalur menuju jantung, arus lebih kecil dari 1 mA
sudah dapat menyebabkan fibrillation). Hal ini dapat berbahaya karena sel-sel otot bergerak tidak
beraturan sehingga jantung mengalami gangguan saat menjalankan funsinya sebagai alat pemompa
darah. Bila besar arus yang masuk mengacaukan jantung melebihi 200 mA maka otot jantung sudah
tidak dapat digerakkan lagi dan menyebabkan kematian pada manusia.
c. Burns (Luka Bakar)
Luka bakar diakibatkan pemanasan jaringan akibat menerima tegangan tinggi 500-1000 volts.
Bahkan pada tegangan 16 volts bias berakibat fatal pada manusia jika terkena organ penting seperti
jantung.
d. Neurological Effect
Kestrum juga dapat menyebabkan gangguan pada system Saraf kita terutama jantung dan paru-paru.
Kesetrum yang tidak mematikan bisa menyebabkan neuropathy (gangguan, kerusakan,
ketidakseimbangan dalam Sistem Saraf Periperal). Gejala penderita neuropathy adalah otot bekerja
lemah, tegang,dan kejang. Kehilangan keseimbangan dan koordinasi juga muncul
B. ALAT PENGAMAN KEJUTAN LISTRIK
Circuit Breaker itu kan Sekring. Pada intinya dia memutuskan rangkaian jika terjadi
arus yang berlebih (sekring biasa) atau memutus rangkaian jika ada kesalahan grounding (GFCI).
21. Cara kerja sekring biasa, sekring yang terdapat pada instalasi rumah tangga dengan VA
rendah, adalah memutus rangkaian jika terjadi Arus berlebih/hubungan arus pendek/korsleting. Hal
ini terjadi jika saluran Fasa terhubung langsung dengan Netral tanpa melalui sebuah rangkaian, yang
mengakibatkan arus begitu besar dan menghasilkan panas tinggi yang berpotensi terjadi kebakaran.
Sekring model lama terbuat dari dua buah pelat besi/tembaga yang terpisah beberapa
cm dan terhubung dengan sebuah serat tembaga tipis. Serat tembaga tersebut memiliki daya hantar
arus terbatas. Sehingga jika arus yang mengalir besar, maka tembaga tersebut akan terbakar dan
terputus.
Sekring model baru terbuat dari beberapa kumparan dan medan magnet. Karena arus
memiliki gaya magnet, maka hal itu dimanfaatkan untuk memutus rangkaian jika terjadi arus
berlebih(medan magnet juga berlebih).
GFCI adalah Ground Fault Circuit Interrupter, yang berfungsi memutus rangkaian jika
terjadi kesalahan dalam grounding. Jika ada seseorang yang terkena sengatan listrik, secara otomatis
dia akan meng-grounding-kan rangkaian. Sedangkan GFCI sendiri memiliki ground referensi.
Ketika ground dari manusia dibandingkan dengan ground referensi, maka ground dari manusia
dianggap suatu kesalahan. Maka GFCI akan memutus rangkaian dalam waktu kurang dari
seperempat detik. Bagian dalam dari GFCI menyerupai Sekring model baru.
Di bawah ini terdapat macam-macam GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter) adalah :
1. ELCB (EARTH LEAKAGE CIRCUIT BREAKER)
Rangkaian ELCB terdiri dari kumparan magnet dan sakelar. Sakelar ini dapat dikendalikan
secara manual dan magnet listrik
TOMBOL - TOMBOL
A. PENGENALAN PERALATAN TOMBOL – TOMBOL EMERGENSI
1. Emergency Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka
Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu
yang terkontrol secara elektronik.
2. Stainless Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka
Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu
yang terkontrol secara elektronik
3. Touchless Exit Button adalah sensor yang dapat digunakan sebagai pengganti tombol untuk
membuka pintu yang diintegrasikan dengan akses kontrol sistem. Dengan menggunakan sensor
ini, user dapat membuka Electric Lock tanpa menyentuh / menekan tombol. Alat ini dapat
mendeteksi dengan menangkap pergerakan di depan LED, dengan jarak sensitivitas 0-2 cm.
4. Wide Plastic Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka
Access Control system. Exit button ini adalah inbow exit button yang berarti exit button harus
ditanam ke dalam tembok, hal ini membuat Exit Button ini akan terlihat terintegrasi dengan
interior ruangan.
5. Stainless Steel Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka
Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu
yang terkontrol secara elektronik.
B. PRINSIP KERJA DETEKTOR
PRINSIP KERJA DETEKTOR ASAP
Deteksi Asap
Sebuah detektor asap akan mendeteksi paling kebakaran jauh lebih cepat dari detektor
panas. Bagian ini akan menjelaskan berbagai prinsip-prinsip operasi detektor asap dan aplikasi
mereka.
22. Detektor Asap diidentifikasi oleh prinsip operasi mereka. Dua dari prinsip-prinsip usaha
adalah:
1) ionisasi
2) photoelectri
Sebagai kelas, detektor asap menggunakan prinsip ionisasi memberikan respon agak lebih
cepat energi tinggi (open-nyala) api, karena kebakaran ini menghasilkan sejumlah besar partikel asap
yang lebih kecil. Sebagai kelas, detektor asap yang beroperasi pada prinsip fotolistrik merespon
lebih cepat untuk asap yang dihasilkan oleh rendah energi (membara) kebakaran, karena kebakaran
ini umumnya menghasilkan lebih dari partikel asap yang lebih besar. Namun, setiap jenis detektor
asap tunduk pada, dan harus lulus, api pengujian yang sama di laboratorium pengujian untuk
dicantumkan.
Detektor asap konvensional memberikan pergi, tak ada jalan keluar bentuk deteksi. Ini berarti
bahwa selain tidak ada alarm atau alarm-, tidak ada informasi lainnya dikirim ke unit kontrol alarm
kebakaran. Dalam rangka memberikan detektor asap yang stabil, perancang sistem harus
memastikan bahwa tingkat sensitivitas detektor sesuai dengan lingkungan terburuk dalam fasilitas
yang akan dilindungi. Beberapa yurisdiksi mengharuskan tingkat sensitivitas minimum digunakan
untuk membantu mengendalikan masalah alarm palsu atau gangguan.
Perbaikan teknologi yang digunakan mikroprosesor dalam sistem alarm kebakaran telah
menyebabkan pada pengembangan konsep detektor asap baru.
Sensor baru ini menggunakan teknologi analog untuk mengukur kondisi di daerah atau ruang
lindung dan mengirimkan informasi itu ke unit alarm kontrol berbasis komputer api. Sensor ini baru
dapat laporan bila terlalu kotor untuk berfungsi dengan baik atau semakin terlalu sensitif karena
sejumlah kondisi dalam ruang yang dilindungi.Sensor Analog menyediakan sistem alarm palsu
dasarnya bebas dari kondisi yang biasanya ditemukan di bangunan. Teknologi sensor ini juga
memungkinkan para perancang sistem untuk menyesuaikan sensitivitas sensor untuk
mengakomodasi lingkungan sekitar atau menggunakan pengaturan ekstra-sensitif untuk melindungi
nilai-tinggi atau daerah misi-sensitif. Sensor ini tersedia sebagai fotolistrik, dan ionisasi, atau
kombinasi termal, fotolistrik, dan ionisasi unit. Seiring kemajuan teknologi sistem alarm kebakaran,
sensor analog akan menjadi sensor pilihan untuk setiap aplikasi sistem, tanpa memandang ukuran
sistem.
DETEKTOR IONISASI ASAP
Detektor asap menggunakan prinsip ionisasi biasanya dari jenis spot. Sebuah detektor
asap ionisasi mempunyai sejumlah kecil bahan radioaktif yang mengionisasi udara di ruang sensing,
rendering udara konduktif dan memungkinkan adanya arus melalui udara antara elektroda
dibebankan. Hal ini memberikan ruang merasakan suatu konduktansi Baja efektif,. Ketika partikel
asap memasuki area ionisasi, mereka menurunkan konduktansi dari udara dengan melampirkan ke
partikel udara. Hal ini dapat dibandingkan dengan konduktansi referensi dan oleh ketidaksepakatan
alarm diaktifkan.
Detektor ionisasi beroperasi dengan ionisasi molekul udara (dan biru bidang pink)
dengan partikel alpha dari bahan radioaktif, amerisium 241 (garis merah). Ion-ion kemudian
membawa arus yang kecil antara dua elektroda (di atas). partikel Asap (bola coklat) melampirkan
ion (di bawah), sehingga mengurangi arus dan memulai alarm.
AIR SAMPLING DETEKTOR ASAP
Awan ruang asap prinsip deteksi: Suatu detektor asap menggunakan prinsip
kamar awan biasanya dari jenis Sebuah pompa udara menarik sampel udara kawasan lindung
menjadi ruang kelembaban tinggi dengan detektor. Setelah sampel udara telah diangkat ke
kelembaban tinggi, tekanan diturunkan sedikit. Jika partikel asap yang hadir, kelembaban di udara
mengembun pada mereka, membentuk awan di ruangan. Kepadatan awan ini kemudian diukur
dengan prinsip fotolistrik. Detektor merespon ketika kerapatan lebih besar dari tingkat yang telah
ditetapkan.
Continuous asap deteksi udara-sampling: Selain perangkat awan deteksi ruang
asap, ada alat deteksi lain asap yang sampel secara aktif dan berkesinambungan froma dilindungi
udara ruang. Sistem udara-sampling terdiri dari pipa sampling spasi seragam di atas langit-langit,
bersama dengan dua pipa tambahan diatur untuk keluar kembali sampel udara dari ruang dipantau.
Setiap salah satu pipa tetes langit-langit tertutup dan memiliki lubang sampling udara kecil dibor di
tutup untuk menarik sampel udara dari lokasi itu. Ada juga sampling dibor lubang di bagian pipa
tambahan yang membentang di seluruh kisi-kisi kembali-udara. Ini jaringan pipa terhubung ke unit /
detektor kontrol di mana ada kipas angin, atau aspirator, yang menciptakan aliran udara di jaringan
pipa, dan aliran ini menyebabkan tekanan di dalam pipa kurang dari tekanan atmosfer setempat.
23. Aliran menciptakan vakum sedikit, karena itu, jaringan pipa terus menarik di udara. Udara sampel
diambil melalui filter untuk detektor assemply. Di dalam detektor adalah sumber cahaya yang sangat
intens yang irradiates sampel udara. Jika ada asap partikel di udara sampel, perangkat, yang bisa
merasakan asap partikel pada konsentrasi yang sangat rendah, akan mengaktifkan pertama dari tiga
tingkat kondisi alarm.
Sistem ini biasanya digunakan dalam aplikasi dimana kepadatan dolar sangat
tinggi, seperti di daerah pemrosesan data elektronik dan museum, atau di mana kelangsungan hidup
peralatan sangat penting untuk kelangsungan operatins, seperti dalam industri komunikasi.
GAS-SENSING FIRE DETECTORS
Banyak perubahan terjadi dalam kandungan gas dari lingkungan hidup selama api.
Dalam uji api besar-besaran, telah diamati bahwa tingkat terdeteksi gas reacched setelah tingkat asap
dectetable dan sebelum tingkat panas terdeteksi. Salah satu dari dua prinsip operasi, yaitu, prinsip
semikonduktor dan katalitik, dapat digunakan dalam detektor api gas-sensing.
SEMIKONDUKTOR PRINSIP
Api-gas detektor dari jenis semikonduktor merespon baik oksidasi atau
mengurangi gas dengan membuat perubahan listrik dalam semikonduktor. Perubahan berikutnya
konduktivitas semikonduktor penyebab aktuasi dari detektor.
CATALYTIC ELEMEN PRINSIP
Api-gas detektor dari jenis katalitik mengandung bahan yang, dalam dirinya
sendiri, tetap tidak berubah, tetapi mempercepat oksidasi dari gas yang mudah terbakar. Kenaikan
suhu yang dihasilkan dalam elemen penyebab aktuasi detektor.
SMOKE DETECTORS
Jenis alarm ini lebih tahan lama dibanding alat lain. Kekuatan suara hingga 85db,
mampu bertahan hingga 2 tahun, dengan supply baterei sekitar 9 volt. Detektor asap memiliki dua
sensor yang berbeda. Pertama yang berhubungan dengan mata detektor, dan yang kedua melalui
ionisasi. Adanya asap akan dideteksi melalui mata detektor menggunakan inframerah untuk
mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir, sedangkan ionisasi detektor menggunakan
komponen elektrik untuk menentukan kehadiran asap.
Penggunaan alarm kebakaran biasanya disesuaikan dengan jenis ruangan dan
fungsi ruangan yang akan diamankan dari bahaya kebakaran. Pada tabel 5 ditentukan jenis detektor
yang sesuaikan dengan fungsi ruangan.
Tabel . Jenis Detektor Sesuai dengan Fungsi Ruangan
Cara kerja smoke detector :
Saat terjadi kebakaran asap akan dideteksi melalui mata detector menggunakan
inframerah untuk mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir, sedangkan ionisasi detektor
menggunakan komponen elektrik untuk menentukan kehadiran asap. Jika bagian detector tersebut
terkena asap dengan batas tertentu maka smoke detector akan membunyikan sirine tanda bahaya
kebakaran. Biasanya smoke detector dipasang bersama dengan penyiram air otomatis.
PEMADAM KEBAKARAN
A. Pengetahuan Halon Pemadam Kebakaran
Sejarah Singkat Sistem Supresi Halon Fire
Wayam halon 1301 datang di pasar pada 1960-an itu benar dianggap sebagai api gas yang
paling efektif memerangi agen yang pernah dikembangkan. Itu ditemukan aplikasi luas dalam
perlindungan pengolahan data kamar, switch telekomunikasi, seni dan koleksi sejarah, kontrol kamar
proses, dan banyak lainnya. Namun, pada akhir 1980-an banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa
agen adalah ozon depleting kimia dan Protokol Montreal tahun 1987 diperlukan penghapusan
produksi baru. Industri proteksi kebakaran mulai mencari alternatif halon . peraturan saat ini pada
dapat dipantau di website HARC : http://www.harc.org/, atau pada situs web EPA:
alat pemadam kebakaran Halon digunakan secara luas untuk kebakaran pada komputer
dan peralatan elektronik. Alat pemadam portabel berisi 'Halon 1211 dan sistem tetap yang
digunakan' Halon 1301 '. Ketika disadari bahwa gas yang digunakan adalah yang paling merusak
lingkungan dalam hal penipisan lapisan ozon, penggunaan sebagian besar dilarang.
24. Pelarangan dari Halon
Pada tahun 1993 150 negara menandatangani Protokol Montreal, yang dimaksudkan untuk
membatasi penggunaan bahan kimia ozon depleting. Hal ini menyebabkan pelarangan Halon
produksi di semua negara berkembang dari akhir tahun 1993.
Di Inggris itu menjadi ilegal untuk menjual atau menggunakan pemadam kebakaran
halon pada bulan Desember 2002, dan pemadam halon semua dan sistem harus benar-benar
didekomisioning pada akhir Desember 2003. Setiap alat pemadam tersebut harus dihentikan dan gas
halon pulih. Dampak pemanasan global yang serius halon berarti bahwa sangat penting untuk
menghapuskan segala pemadam halon dengan benar untuk memastikan gas tidak dilepaskan ke
atmosfer.
Apakah Anda Masih Menggunakannya?
Jika Anda masih memiliki alat pemadam halon itu harus dibuang segera di situs kemudahan
otoritas lokal, atau melalui sebuah perusahaan pembuangan sampah komersial. alat pemadam
kebakaran Halon biasanya hijau dalam warna meskipun beberapa untuk daerah spesialis dibuat
dalam warna hijau gelap, emas atau kuning, jadi cek label dengan hati-hati jika ragu-ragu. Label
harus mengatakan baik 'halon' atau 'BCF' di atasnya.
Penggunaan alat pemadam halon masih diizinkan di bawah undang-undang di beberapa
pengecualian untuk peralatan kritis. Beberapa daerah di mana pemadam kebakaran halon atau
instalasi mungkin masih digunakan pada pesawat, kendaraan militer tertentu dan situs, kapal
angkatan laut dan beberapa kapal kargo, area lain dari polisi, angkatan bersenjata dan pemadam
kebakaran dan di Terowongan Channel. Beberapa alasan untuk masih menggunakan pemadam
kebakaran halon pada pesawat adalah bahwa alternatif yang lebih berat, dan kurang efektif dalam
mengatasi kebakaran dalam lingkungan di mana keselamatan adalah mutlak penting.
Alternatif Untuk Halon Fire Extinguishers
Jika Anda menemukan alat pemadam halon, ingat bahwa ketika Anda membuangnya Anda
harus menggantinya dengan hingga setara date Sebuah Karbon Dioksida pemadam kebakaran
mungkin akan menjadi pengganti yang paling cocok, meskipun ada beberapa 'bersih' alternatif halon
yang tersedia.
Salah satu alasan halon digunakan adalah bahwa hal itu elektrik non-konduktif dan
meninggalkan residu tidak. Ini adalah kualitas yang membuat alat pemadam kebakaran halon
sehingga cocok untuk peralatan elektronik. Beberapa alternatif modern yang memiliki sifat mirip
dengan halon adalah Gas Halocarbon (hidrofluorokarbon dan perfluorokarbon), Gas Inert (berbagai
kombinasi nitrogen, argon, dan karbon dioksida) dan Gas Inert Generator (materi padat yang cepat
mengoksidasi untuk menghasilkan banyak karbon dioksida dan / atau nitrogen).
C. Pengetahuan Water Springkler Pemadam Kebakaran
Apakah sistem sprinkler kebakaran?
Sebuah sistem springkler api adalah jaringan pipa tersembunyi memasok air untuk
sprinkler kepala terletak pada posisi strategis dalam properti, dan sistem alarm yang terkait.
Rancangan penyiram kebakaran memungkinkan sistem untuk merespon secara otomatis ke api
tumbuh dan mengendalikannya. kepala sprinkler perumahan modern dirancang untuk berbaur
dengan hiasan perumahan dan datang dalam berbagai, selesai desain dan warna. Ada juga
tersembunyi jenis yang tersedia, yang hampir tidak terlalu mencolok dan membantu mengurangi
vandalisme.
Bagaimana cara kerja sistem?
Penyiraman kepala mengandung mekanisme yang sensitif terhadap panas dan yang,
pada suhu yang telah ditentukan (biasanya 68 derajat C), melepaskan plug memungkinkan air untuk
melarikan diri. Aliran air dalam sistem memicu alarm audio / visual, yang dapat didengar baik di
dalam dan luar.
Air diarahkan ke sebuah diffuser yang dirancang untuk memecah air menjadi tetesan
ukuran tertentu, dan mengarahkan semprot untuk menutupi lantai yang spesifik dan area dinding.
Panas dari api secara individu dan langsung mengaktifkan setiap kepala sprinkler. Pada sebagian
besar kebakaran hanya satu kepala sprinkler cukup untuk menangani api.
kepala sprinkler Hunian api dinilai 'respon cepat' sebagai, sistem ini memberikan
kemampuan untuk berurusan dengan kebakaran ketika mereka kecil dan lebih mudah dikontrol.
Keuntungan ini memberikan kecepatan reaksi dikalikan dengan fakta bahwa sistem springkler mulai
untuk mengendalikan api di sekitar titik yang sama pada waktu sebagai panggilan biasanya akan
dibuat untuk pemadam kebakaran, jika tidak sebelumnya.
25. Waktu adalah faktor penting ketika berhadapan dengan kebakaran. Dengan api yang
tidak terkendali tidak mungkin bahwa bahkan setelah 10 menit siapa pun di rumah akan tetap hidup.
penyiram api Hunian biasanya memberikan galon air 10-15 menit. Bandingkan bahwa untuk selang
pemadam kebakaran itu ke atas dari 500 galon per menit dan Anda akan melihat bahwa sistem
sprinkler (yang biasanya hanya memerlukan satu sprinkler untuk mengendalikan api) menggunakan
berkali-kali air lebih sedikit dibandingkan layanan api.
Dalam penyiram umum mengurangi kerusakan properti oleh sedikitnya 80%. Hal ini
untuk alasan-alasan yang penyiram api harus dipertimbangkan peralatan keselamatan yang paling
efektif dan dapat diandalkan belum diciptakan.
Penyiram adalah nilai dalam sifat multi-lantai, di mana jalan keluar mungkin
melibatkan banyak penerbangan tangga. Karena api perjalanan ke atas, orang mungkin akan dibunuh
oleh asap dan asap banyak lantai di atas api itu sendiri, atau mungkin menjadi terjebak dan tidak
dapat melarikan diri api masa lalu. Penyiram secara dramatis akan membatasi produksi panas, asap
dan asap, memberi orang lebih banyak waktu untuk melarikan diri atau diselamatkan. Secara umum
sistem sprinkler harus dirancang untuk melindungi semua ruang huni dalam gedung dan setidaknya
satu rute melarikan diri.
D. Pengetahuan Fire Damper
Fire Damper Dan asap damper dalam proyek percontohan, termasuk lima: suhu
sensor gerakan Test; uji reliabilitas dekat; uji salt spray; udara uji kebocoran, uji resistensi..
Penelitian ini terutama untuk dua tes terakhir.
a. damper, asap api peredam peredam konsep diinstal dalam Ventilasi, sistem pengkondisian udara
untuk mengirim kembali ke selang Udara Di jalan, biasanya dinyalakan api pipa gas saat suhu
mencapai 70oC tertutup secara otomatis dalam jangka waktu tertentu waktu untuk memenuhi
stabilitas tahan api dan api persyaratan integritas, peran yang dimainkan Api Asap Asap damper
dipasang pada sistem pipa knalpot, biasanya dinyalakan api pipa gas saat suhu mencapai 280oC
tertutup secara otomatis dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi stabilitas tahan api dan
persyaratan api integritas.
Apa peran asap dari katup.
b. peran peredam sistem pembuangan udara dari pipa, kompleks rumit. Dalam sistem suplai udara,
untuk mengirim Fans Angin harus dikirim oleh Jalan kompeten, ditugaskan ke cabang dan pergi, di
dalam gas atau asap sistem ekstraksi, udara atau asap bersama oleh cabang ke saluran utama dan
memasuki exhaust fan debit. Jadi, apakah suplai udara sistem atau sistem pembuangan, jika tidak
ada penghalang, maka jumlah aliran udara dan asap tidak bisa mengendalikan, udara tidak ada atau
bagian sistem pembuangan sejumlah besar pasokan udara, knalpot situasi dan kebutuhan situs itu
tidak udara atau pembuangan udara, gas buang atau hanya sejumlah kecil dari udara, gas buang.
Dalam rangka untuk tidak perlu udara, knalpot bagian pipa memotong, dan hal ini membutuhkan
perangkat katup.
Selain itu, sistem pembuangan udara, meskipun berbagai bagian aliran udara melalui
perhitungan pipa, dan desain pipa yang sesuai. Namun, perhitungan teoritis dan situasi aktual di satu
sisi ada bias tertentu, di sisi lain kondisi operasi sistem selalu berubah, sehingga harus menjadi
bagian dari penyesuaian aliran udara sistem yang sesuai, yang pada gilirannya memerlukan
perangkat katup. Juga, beberapa peralatan ventilasi, seperti kipas sentrifugal sehingga yang terbaik
untuk me-load saat start startup, karena motor ini mulai minimum, manfaat keselamatan. Hal ini
memerlukan sistem sebelum Anda mulai memotong pipa.
Ketika saklar kipas dengan impor dan ekspor, impor atau ekspor umum adalah untuk
menutup bisa, seperti impor dan ekspor tanpa switch, harus melalui perangkat katup untuk
mengontrol.
c. damper, pengaturan damper asap di ventilasi dan pipa sistem pengkondisian udara ditetapkan
damper kebakaran, asap knalpot sistem di damper asap yang dirancang untuk mencegah api, gas
beracun perpindahan panas, api memperluas dan meningkatkan penyebaran toksisitas.
1. Dalam salah satu ventilasi berikut, AC sistem peredam saluran harus ditetapkan:
i. pipa melalui api dinding partisi Kantor;
ii. pipa melalui ventilasi, penyejuk udara dan ruang mesin besar atau resiko kebakaran dinding
ruangan besar dan kantor lantai;
iii. angin vertikal dan persimpangan pipa saluran pada setiap tingkat bagian pipa horizontal
iv. di kedua sisi pipa melalui deformasi bersama.
Bagian dari peredam, pipa gas ketika api mencapai suhu 70oC, kemudian secara
otomatis shut down.
26. 2. Sistem pembuangan pemisahan:
i. di pintu masuk ruang asap, mengatur kapan suhu gas buang melebihi 280oC dapat secara
otomatis ditutup ketika damper asap. Asap mesin harus memastikan bahwa mereka dapat terus
bekerja ketika 30menit 280oC;
ii. di manifold knalpot di set ketika suhu gas buang melebihi asap 280C ketika damper ditutup pada
mereka sendiri.
d. pentingnya studi yang dilakukan peredam, peredam asap sebagai kebakaran pada bangunan
gedung, Asap Control Suatu bagian penting dari kualitas memiliki pengaruh langsung terhadap
keberhasilan pengaturan sistem, berkaitan dengan keamanan gedung dan keselamatan evakuasi
kebakaran.
KEBAKARAN
A. DEFINISI KEBAKARAN
Definisi umumnya adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki, sedangkan
defenisi khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran.
B. UNSUR PENYEBAB KEBAKARAN
1. BAHAN PADAT, kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya
akan meninggalkan abu / bara.
2. BAHAN CAIR, Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak.
POLYCHLORINATED BIPHENYLS
A. PENGELOLAAN POLYCHLORINATED BIPHENYLS
I. PENGENALAN
Polychlorinated biphenyls (PCBs) adalah suatu substansi kimia organik sintetis yang dikenal
sebagai hydrocarbon chlorinated. PCBs bersifat persisten jika dilepaskan ke lingkungan karena
ketahanannya terhadap proses metabolisme yang dapat memecahkan mereka ke bentuk komposisi
kimia yang lebih sederhana. Solubilitasnya yang rendah di air menyebabkan PCBs terkamulasi
dalam jaringan lemak manusia dan hewan. PCBs dikenal menyebabkan efek kronik pada organ
reproduksi, kekacauan pencernaan, dan luka pada hewan laboratorium/percobaan. Sebagai tambahan
EPA mencurigai PCBs sebagai karsinogen pada manusia.
Untuk mengurangi petonsi efek balik terhadap kesehatan manusia, Kogres memberikan
TSCA (Toxic Substance Control Act) yang secara ketat mengatur penggunaan dalam semua aspek
PCBs dan substansi lainnya. TSCA juga mengurangi produksi PCBs sebagai suatu produk yang
tidak murni.
Dalam dokumen ini diberikan cara pengaturan untuk Lawrwnce Livermore National
Laboratory (LLNL) sendiri pada :
Identifikasi, pemberian label, dan manajemen PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs
Respon terhadap tumpahnya PCBs
Penggunaan PCBs dalam program penelitian
Pemeliharaan penyimpanan PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs
Oleh hukum, generator bahan buangan diperlukan untuk memastikan label yang tepat
diletakkan pada barang PCBs, termasuk peralatan yang terdiri atas PCB yang akan tersebar sebagai
bahan buangan. Pemilik barang-barang dan peralatan PCBs sangat bertanggungjawab dalam
27. memastikan identifikasi terhadap PCbs, umumnya melalui analisis laboratorium jika sebelumnya
tidak diberi label oleh pembuatnya..
II. Dimana PCBs Ditemukan
Sebelum peraturan federal mengurangi produksi dan penggunaan PCB, PCBs umumnya
banyak digunakan dalam beberapa produk komersial, termasuk :
· Adhesives
· Transformers
· Large, high- and low-voltage capacitors
· Liquid-cooled electric motors
· Hydraulic systems
· Heat-transfer systems
· Fluorescent light ballasts
· Electromagnets
· Liquid-filled cable
· Gasketing and dampening felt
· Microscopy mounting media and immersion oil
· Switches
· Voltage regulators
· Vacuum pumps
· Microwave ovens
· Electronic equipment
Banyak dari barang atau peralatan ini yang dulunya digunakan sekarang dibawah otoritas
peraturan federal dan negara. Penggunaan PCB hanya dibolehkan dibawah kondisi tertentu dalam
skenario yang terbatas. Karena PCBs digunakan secara meluas dalam peralatan yang sampai
sekarang masih tersedia, buangan minyak dari peralatan semacam ini mengandung konsentrasi PCB
yang dapat dideteksi.
III. LABELLING DAN MANAJEMEN PCBs
III.1 Pemberian Label
Jika barang-barang yang mengandung PCBs tidak diberi label oleh pembuatnya, pemilik dari
barang-barang seperti itu membutuhkan kepastian bahwa barang-barang tersebut seharusnya diberi
label. Pemiliknya membutuhkan label untuk barang-barang yang mengandung PCB berikut,
berdasarkan klasifikasinya :
Kontainer PCB
Transformer PCB
Kapasitor PCB voltase besar, tinggi dan rendah ketika dipindahkan dari service
(peralatannya)
Motor listrik yang menggunakan PCB sebagai pendingin
Sistem hidrolik PCB
Sistem transfer panas PCB
28. Kontainer barang PCB
Area penyimpanan PCB
Kendaraan transport PCB
II. BAHAN BERBAHAYA
II.1 Latar Belakang
Antara tahun 1926 dan 1977, PCBs mengandung produk-produk yang diproduksi untuk
penggunaan yang stabil, tahan terhadap api, dan digunakan dalam transfer panas. Pengunaan yang
terbesar dari PCBs adalah dari fluida dielektrik. Seperti fluida yang mempunyai karakter khusus
yaitu : nampak mengandung banyak minyak, titik didih tinggi, stabilitas kimia tinggi, titik cahaya,
konduktivitas elektrik rendah, dan solubilitas dalam air rendah. PCBs juga digunakan bahan plastik
dan aditif dalam minyak pelumas dan cairan pemotong.
II.2 Klasifikasi PCBs
PCBs terdiri atas material-material yang diklasifikasikan menurut konsentrasi PCBs yang
ada. Ada tiga klasifikasi dari material-material yang mengandung PCBs :
PCB ≥ 500 ppm
Kontaminasi – PCB ≥ 5 sampai <>
· Regulasi federal - TSCA ≥ 50 ppm
· Regulasi – State California ≥ 5 sampai 49 ppm
Non PCB <>
Pencampuran antara material-material yang mengandung PCBs sangat dibutuhkan untuk
klasifikasi pada konsentrasi tinggi yang telah tercampur. Sifat mudah mencair dari PCBs dalam
hasil percampuran dicegah oleh ketentuan anti-pencairan TCSA. Bagaimanpun pencairan yang
tidak disengaja dibolehkan dalam konsisi tertentu. Tolong perhatikan Tim Analis Lingkungan ES
dan H untuk petunjuk tambahan.
Peraturan Federal dan California (CA) berbeda pada klasifikasi untuk buangan PCB.
Dibawah peraturan federal, bahan buangan PCBs dengan konsentrasi kurang dari 50 ppm mungkin
ditetapkan sebagai buangan non PCBs, sedangkan dibawah peraturan Negara Bagian California,
buangan PCBs membutuhkan konsentrasi kurang dari 5 ppm untuk ditetapkan sebagai buangan non
PCBs.
II.3 Identifikasi Material PCB
Ada lebih dari 200 isomer PCB dan senyawa-senyawanya yang beraneka ragam dari yang
bergerak, cairan berminyak ke putih, padatan kristalin dan resin keras. PCBs akan sulit untuk
dibedakan tanpa menggunakan metode analitik. Teknik screening dapat dipakai untuk menguji
kehadiran klorin, tapi analisis laboratorium diperlukan untuk mengidentifikasi PCBs dan konsentrasi
PCB. Kesulitan dalam identifikasi PCBs ditekankan pada pentingnya labeling alat dan material-
material yang terkontaminasi olehnya dari awal. Material PCB dibagi kedalam dua kelompok
29. dengan peraturan : PCBs dan barang-barang PCB. Barang-barang PCB selanjutnya dibagi lagi ke
dalam empat kelompok, yaitu :
1. Barang PCB
2. Kontainer PCB
3. Barang-kontainer PCB
4. Peralatan PCB
Ketika hasil analitik mengidentifikasi barang-barang yang mengandung konsentrasi PCB,
pemiliknya harus menulis konsentrasi tersebut dengan tinta yang permanen pada label. Jika peralatan
ditentukan memiliki konsentrasi PCBs kurang dari 5 ppm, label “Non PCB” seharusnya
ditambahkan ke peralatan tersebut. Pemberian label juga dibutuhkan oleh barang-barang diatas yang
tidak mengandung PCBs. Kapasitor voltase besar, tinggi dan rendah; kapasitor rendah yang biasanya
digunakan dalam sirkuit arus bolak-balik, Fluorescent light ballasts dan semua yang tidak
mengandung konsentrasi PCBs harus diberi label “No PCBs” oleh pembuatnya jika dibuatnya
setelah 1 Juli 1978.
Jika PCB yang dipindahkan dari peralatannya (service), pemilik barang atau container PCB
sebaiknya memberi label dengan menyertakan tanggal ketika dipindahkan dari peralatannya. Sebagai
tambahan, pemberian label untuk regulator (alat pengatur) yang lain, penggunaannya tergantung
pada isi dari container.
Pemilik barang-barang PCB dapat memperoleh standar PCB, kontaminasi PCB, dan label
Non PCB melalui LLNL Material Distribution Department (Stores).
III.2 Mengelola Peralatan Yang Tidak Teridentifikasi
Status untuk setiap peralatan tanpa label yang diduga mengadung PCB seharusnya
dideterminasi melalui analisa laboratorium, dari pelat nama peralatan, atau dengan mendapatkannya
dari Lembaran Data Keamanan Material . Pengangkut dengan pelat nama terutama 1978 diduga
untuk PCB. Setelah mendeterminasi konsentrasi PCB, pemilik harus membubuhkan label yang tepat
( PCB, Terkontaminasi PCB, atau Non PCB) pada peralatan itu. Beberapa diantaranya seperti
capacitor, elektomagnet, saklar, pengatur voltase,circuit breakers, dan Peralatan listrik
terkontaminasi PCB, tidak diperlukan identifikasi dan pelabelan seperti untuk penggunaan terus
menerus. Konsentrasi PCB dalam peralatan listrik yang berisi minyak ( misalnya transformer, dan
kapasitor) mungkin dideterminasi dengan tanggal pembuatan, tipe cairan dieletrik, dan volume
cairan yang terkandung dalam peralatan tersebut. Konsentrasi semua limbah PCB diharuskan untuk
diketahui secara analitis atau metoda lain untuk pembuangannya.
III.3 Mengelola Peralatan PCB
Peraturan mengharuskan pengelolaan PCB secara berbeda tergantung alatan. Peraturan
membagi peralatan PCB dalam berbagai tipe :
Transformer
Kapasitor
Ballast Lampu Listrik
Electromagnet,saklar, dan pengatur voltase
30. Lain-lain
Untuk mentaati hukum Federal, LLNL disarankan untuk memelihara dan pembaruan tahunan
inventory semua PCB untuk jenis on-site. Divisi teknik pabrik untuk pemeliharaan dan operasi
bertanggung jawab untuk memelihara inventory tahunan. Beritahukan Tim ES&H analis
Lingkungan anda tentang setiap peralatan PCB penemuan baru dan tanpa label untuk dimasukkan
dalam daftar inventoris.
III.4 Menghindari Kontaminasi Radioaktif Pada Peralatan PCB
Pemakai peralatan PCB disarankan untuk melaksanakan semua pencegahan yang perlu untuk
mencegah kontaminasi radioaktif dari PCB. Ada beberapa pilihan cara pembuangan termasuk untuk
PCB radioaktif.
IV. PEMERIKSAAN PERALATAN PCB
Pemilik perlatan PCB spesifik pada LLNL bertanggungjawab untuk mengarahkan
pemeriksaan peralatan beradarkan peraturan dan untuk memelihara daftar pemeriksaan peralatan.
Tabel 1 memperlihatkan bahwa frekuensi pemeriksan yang diminta dan direkomendasikan untuk
peralatan PCB dan terkontaminasi PCB. Pemeriksaan kuartal yang disarankan mungkin diarahkan
pada waktu setiap periode tida bulanan ( Januari-Maret, April-Juni,Juli-September,Oktober-
Desember), dengan menyediakan minimum 30 hari diantara pemeriksaan pertama dan selanjutnya.
Table 1 Frekuensi Pemeriksaan
Uraian Peralatan Frekuensi Pemeriksaan
Trafo PCB Disarankan kuartal
Trafo terkontaminasi PCB Diperbolehkan kuartal
Kapasitor PCB Diperbolehkan tahunan
Electomagnet,saklar,dan regulator voltase Disarankan mingguan bila dekat makanan
PCB atau …., selain itu diperbolehkan kuartal
Electomagnet,saklar,dan regulator voltase
Diperbolehkan kuartal
terkontaminasi PCB
Kapasitor PCb dalam jumlah banyak disimpan
Disarankan mingguan
untuk pembuangan
Kontainer PCB dan barang yang disimpan
Disarankan bulanan
untuk dibuang
Bila peralatan PCB dan terkontaminasi PCB diperiksa, pemilik harus cek pelabelan yang
benar seperti yang disarankan. Cari indikasi yang menunjukkan adanya kebocoran, seperti:
31. · Noda karat minyak pada peralatan
· Bekas pengelapan pada peralatan
· Kerusakan fisik secara keseluruhan
Pemeriksaan visual tidak disarankan setiap saat atau kegiatan, tapi pemeriksaan buku harus
tetap dilakukan oleh pemiliki Peralatan untuk didokumentasikan pada pemeriksa. Pada minimum,
buku pemeriksaan mencantumkan tnggal dan waktu pemeriksaan, nama pemeriksa, dan temuan.
Temuan harus diikuti dengan tidnakan perbaikan yang diambil dan tanggal perbaikan dilengakpi.
Pemeriksa harus menandatangani semua bagian buku. Catatan pada pemeriksa akan dihilangkan
setidaknya 3 tahun setelah pembuangan peralatan PCB.
V. CARA TANGGAP TERHADAP TUMPAHAN
Bila terjadi tumpahan material PCB, pelarut yang ditentukan dipakai untuk dekontaminasi,
dan standar spesifik dekontaminasi disarankan untuk dilakukan dan didokumentasikan dengan
analisis. Tumpahan kecil material PCB harus diremediasi hanya oleh teknisi HWM ( Hazardous
Waste Managements) pada EPD dengan panduan dari Tim ES&H. Teknisi HWM dilatih untuk
menangani limbah PCB dan mentaati TSCA saran pembersihan. Pembersihan sisa PCB harus
dilakukan sesegera mungkin , tapi tidak kurang dari 24 jam setelah penemuan tumpahan.
Bila tumpahan PCB besar, atau ada pekerja yang cedera atau terkontaminasi, segera hubungi
nomor emergensi laboratorium 911 atau ext 2-7333 pada Livermore atau 911 ext 3-5333 pada Situs
300. Dinas Pemadam Kebakaran LLNL mengoperasikan truk Haz Mat untuk menanggapi tumpahan
mayor. Akses kepada daerah tumpahan harus diawasi untuk mencegah paparan tak terduga terhadap
pelintas.
VI. PEMBUANGAN MATERIAL PCB
Pembuangan PCb dan terkontaminasi PCB harus dikoordinasikan melalui HWM. PCB dan
terkontaminasi PCB disarankan dibuang dalam 1 tahun dari tanggal barang itu dinyatakan sebagai
limbah atau tidak lagi digunakan. PCB dan terkontaminasi PCB yang disimpan untuk dibuang, harus
disimpan pada fasilitas HWM dan harus dikapalkan ke fasilitas pembuangan yang disetujui dalam 9
bulan pemindahan. Penyimpanan sementara dari PCb dan terkontaminasi PCb umumnya dapat
dilakukan di WAA untuk 30 hari. Peraturan baru TSCA membolehkan 30 hari penyimpanan untuk
setiap limbah PCB, pada konsentrasi berapapun. Perhatikan bahwa ini adalah waktu tersingkat
daripada limbah berbahaya lain yang dapat disimpan di WAA. Beritahukan teknisi HWM anda dan
tim ES&H, bila PCB yang terkontaminasi PCB harus dibuang.
VII. Penelitian dan Pengembangan PCB
Penelitian dan Pengembangan produk PCB diperlambat, walaupun eksperimen ilmu
pengetahuan dan analisis yang menggunakan PCB diijinkan. PCB mungkin dibeli dengan tutup yang
rapat dalam wadah ukuran kurang dari 5 mL. Pembuatan, proses, dan distribusi PCB untuk riset dan
pengembangan diperbolehkan dengan pengecualian khusus yang diberkan oleh EPA.
Penggunaan PCB di Laboratorium untuk riset dan pengembangan diperbolehkan untuk
melayani kandungan tumpahan dan label yang sesuai untuk semua material PCB. Limbah PCB
timbul timbul selama kegiatan riset harus disimpan kemudian dibuang secara baik. Beritahu teknisi
HWM dan Tim ES&H bila limbah PCB akan dibuang. Pembukuan laporan yang spesifik dan
32. dokumentasi harus dilakukan. Pembuangan limbah PCB dan terkontaminasi PCB harus
dikoordinasikan melalui HWM. Jika anda mau membeli atau membaung material PCB, anda harus
melaporkan pada ES&H.
VII.2 Timbulan PCB Yang Tidak Hati-hati
Penimbulan PCB yang tidak diumumkan dalam konsentrasi lebih dari 2 ppm dilaporkan oleh
LLNL kepada EPA dalam 90 hari. PCB dapat diproduksi chlorine dan hidrokarbon, dan temperature
yang diitngkatkan ( katalis) hadir bersamaan. Hubungi ES&H dalam kejadian penimbulan PCB yang
tidak diumumkan.
VIII. PENYIMPANAN LAPORAN YANG DISARANKAN
Peraturan PCB meminta pemisahan 7 jenis laporan dan catatan yang berbeda dan dilakukan
terhadap PCB dan material terkontaminasi PCB. HWM dan PRAG of EPD bertanggungjawab
terhadap pembuatan laporan yang diminta, dengan pengecualian pada buku log pemeriksaan. PRAG
bertanggungjawab untuk melaksanakan laporan. Pemilik Peralatan PCB bertanggungjawab untuk
menunjukkan pemeriksaan Peralatan dan memelihara buku log pemeriksaan peralatan. Appendix B :
memberikan informasi lebih jauh mengacu pada laporan yang diminta dilaksanakan oleh EPD.
Bahaya PCB
PCB ialah kimia organik buatan manusia yang mengandung klorin berukuran sangat kecil
dan menjadi bagian dari senyawa yang disebut chlorinated hydrocarbons. Sebelum terlarang di
Amerika Serikat pada 1979-selanjutnya di seluruh dunia pada 2001-ahan-bahan kimia tersebut
ditemukan juga dalam berbagai produk seperti perangkat elektrik, cat, plastik, dan mesin fotokopi.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) telah melakukan uji coba ke
hewan. Rupanya, rubuh hewan yang terekspos PCB semakin berisiko mengalami masalah kesehatan.
Mulai kanker, menurunnya respons kekebalan tubuh, masalah saraf, hingga kelahiran prematur. Pada
manusia, efek bahaya itu bisa berlipat. Itu sebabnya PCB ditetapkan sebagai bahan berbahaya yang
bisa menyebabkan segudang problem kesehatan.
Ilmuwan juga menyatakan PCB termasuk kontaminan yang sanggup bertahan dalam waktu
lama di lingkungan dan luruh perlahan dari atmosfer.Berpindah tempat lewat udara dan bisa
berkelana sampai ke area terpencil seperti puncak-puncak gunung yang tinggi. Ilmuwan juga
menduga, perubahan iklim menyebabkan penyebaran polutan sejenis ikut terdongkrak.
Meracuni air
"Penyusutan gletser dapat menyebabkan polutan yang tersimpan dalam salju gletser
menyebar bersama dengan air saat mencair," kata Roberto Quiroz, sekarang di ELLA Chile
Environmental Sciences Center.Peneliti yang merampungkan risetnya saat berada di IIQAB, institut
penelitian bagi kimia lingkungan di Barcelona, Spanyol, tersebut menekankan juga bahwa air dari
salju yang mencair selama ini digunakan untuk sektor pertanian dan air minum. Itu sebabnya
kontaminan dalam air tersebut dapat menciptakan risiko kesehatan.
Ilmuwan mengakui hasil kerja mereka belum memberi gambaran yang cukup mengenai
cemaran PCB dan mereka perlu lebih banyak sampel dari berbagai lokasi untuk memahami
pergerakan dan pola penumpukan PCB di wilayah pegunungan. Walau demikian, dunia diminta
mewaspadai ancamannya. (M-8)