SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 32
I. Pengertian Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja
  1. Keamanan Kerja
          Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana
    kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
    a. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut.
         1) Baju kerja
         2) Helm
         3) Kaca mata
         4) Sarung tangan
         5) Sepatu
    b. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.
         1) Buku petunjuk penggunaan alat
         2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
         3) Himbauan-himbauan
         4) Petugas keamanan
   2. Kesehatan Kerja
             Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat
   pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun
   sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan
   kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit
   umum.Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak
   hanya diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit. Menurut Undang-Undang Pokok
   Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai
   kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan.
   3. Keselamatan Kerja
            Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
   melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang
   harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan
   terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan
   lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
        Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
   a)     Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas.
   b)     Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
   c)     Teliti dalam bekerja
   d)    Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.
            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan
    kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan
    selamat selama bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat
      terdapatnya sumber-sumber bahaya.
            Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh :
      1.     Mesin
      2.     Alat angkutan
      3.     Peralatan kerja yang lain
      4.     Bahan kimia
      5.     Lingkungan kerja
      6.     Penyebab yang lain
A. Tujuan Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja.
       Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan
atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya.
   Secara singkat, ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah sebagai
berikut :
 a. Memelihara lingkungan kerja yang sehat.
 b. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja.
 c. Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja
 d. Memelihara moral, mencegah, dan mengobati keracunan yang timbul dari kerja.
 e. Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan
 f. Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.
    Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap
terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja
yang tidak aman dan atau tidak sehat.
    Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan aparat produksi
yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
B. Undang-undang Keselamatan Kerja
           UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses
produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak
merugikan semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan
dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
        UU Keselamatan Kerja yang berlaku di Indonesia sekarang adalah UU Keselamatan
Kerja (UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan undang-undang pokok yang
memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja di segala
macam tempat kerja yang berada di wilayah kekuasaan hukum NKRI.
Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14 tahun
1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap warga negara berhak hidup layak
dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No.
14 tahun 1969 menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksana dari
pembangunan.
         Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus dipenuhi
secara kumulatif terhadap tempat kerja. Tiga unsur yang harus dipenuhi adalah:
 a.     Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
 b.     Adanya tenaga kerja, dan
 c.     Ada bahaya di tempat kerja.
         UUKK bersifat preventif, artinya dengan berlakunya undang-undang ini, diharapkan
kecelakaan kerja dapat dicegah. Inilah perbedaan prinsipil yang membedakan dengan undang-
undang yang berlaku sebelumnya. UUKK bertujuan untuk mencegah, mengurangi dan
menjamin tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja untuk mendapatkan perlindungan, sumber
produksi dapat dipakai dan digunakan secara aefisien, dan proses produksi berjalan lancar.
C. Memahami Prosedur yang Berkaitan dengan Keamanan
         Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (SOP, Standards Operation Procedure) wajib
dilakukan. Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan kesalamatan kerja. Fungsi
utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya kecelakaan kerja dan
mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja. Pedoman dari ILO (International Labour
Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja sangat penting untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
       Pedoman itu antara lain:
 a. Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan
      lingkungan kerja.
 b. Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
 c. Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial para pekerja.
      Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm, masker,
      kacamata, atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya.
D. TINDAK LANJUT PENANGANAN KECELAKAAN
 Pimpinan menetapkan kebijakan lebih lanjut dalam kaitan kasus-kasus kecelakaan yang
  terjadi
 Jaminan santunan dan rehabilitasi kecelakaan kerja.
 Penyidikan terhadap penanggung jawab terjadinya kecelakaan.
 Pembinaan yang perlu segera dilakukan bersangkutan.
 Dan sebagainya.
E. SASARAN
1. Mencegah terjadinya kecelakaan
2.    Mencegah timbulnya penyakit akibat/pekerjaan
3.    Mencegah/mengurangi kematian
4.    Mencegah/mengurangi cacad tetap
5.    Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan-bangunan, alat-
     alat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi dsb
6.    Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
     produktifnya
7.    Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber produktif lainnya sewaktu
     kerja dsb
8.    Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
     kegembiraan semangat kerja
9.    Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi, industri serta pembangunan
F. JENIS KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan kerja dalam industri (Industrial safety)
2.    Keselamatan kerja di pertambangan (Mining Safety)
3.    Keselamatan kerja dalam bangunan (Building & construction Safety)
4.    Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety)
5.    Keselamatan kerja penerbangan (Flight Safety)
6.    Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety)
7.    Keselamatan kerja di rumah (Home Safety)
8.    Keselamatan kerja di kantor (Office Safety)
2. PROSEDUR K3 DILINGKUNGAN PEKERJAAN
       Karakteristik industri elektronik adalah mengoperasikan mesin atau peralatan dengan
tenaga listrik yang besar. Mesin atau peralatan tersebut dapat beroperasi secara otomatis atau
setengah otomatis, atau beroperasi dengan menggunakan bahan kimia yang korosif. Kecelekaan
kerja yang terjadi dapat diklasifikasikan menjadi 3 aspek, yaitu: kimia, fisik, dan ergonomics.
1.    Kimia: terhirup atau kontak kulit dengan debu, uap kimia, asap, dan cairan logam, non
     logam, hidrokarbon, dan gas beracun
2.    Fisik: suhu lingkungan yang ekstrim panas dan dingin, radiasi non pengion dan pengion,
     bising, vibrasi/ getaran, dan tekanan udara yang tidak normal.
3.    Bahaya ergonomics: pencahayaan yang kurang, pekerjaan angkat angkut secara manual,
     dan peralatan yang tidak sesuai.
               Tabel1-1 Hubungan antara jenis kecelakaan dan media penyebabnya
      Jenis Kecelakaan                Peralatan                 Luka atau meninggal di
                                                                 semua jenis industri
                                                               Jumlah      Persentase (%)
     Tergencet, tertekan Mesin pusat tenaga (seperti 407                  58,99
     karena benda yang generator set), alat penghantar
     berputar            listrik, mesin yang menggunakan
tenaga listrik
      Terpotong          Mesin pusat tenaga (seperti 263                       60,74
                         generator set), bahan, mesin dan
                         peralatan      yang    menggunakan
                         tenaga listrik dan dioperasikan oleh
                         pekerja
      Tertabrak          Alat untuk pengangkatan yang 236                      69,62
                         bergerak, mesin bermotor, bahan,
                         alat penghantar listrik, mesin pusat
                         tenaga, mesin untuk pengangkutan
      Kebocoran     gas, Terhirup bahan kimia, kontak 104                      86,67
      kontak     dengan langsung dengna kulit
      bahan kimia
      Jatuh       karena Peralatan gedung dan konstruksi, 230                  47,13
      ketidakseimbangan alat untuk pengangkatan yang
                         bergerak,      lingkungan,    mesin
                         bermotor


2-1 Analisa kasus
         Peralatan dengan listrik tegangan tinggi banyak digunakan di industri elektronik dan
menyebabkan kecelakaan dengan tingkatan yang berbeda. Dalam kasus dibawah ini, kecelakaan
yang banyak mengakibatkan kematian adalah terpotong dan tergencet atau tertekan karena
benda yang berputar. Tetapi ada juga kecelakaan yang serius yang lainnya. Diharapkan dengan
diberikannya kasus dibawah ini dapat meyakinkan pihak manajemen dan pekerja akan
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
       Tiga tahapan penyebab kecelakaan yang akan dianalisa:
1.     Penyebab langsung: penyebab utama yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan K3
2.     Penyebab tidak langsung: penyebab yang mengakibatkan terjadinya penyebab utama
3.     Penyebab dasar (akar penyebab): penyebab paling dasar yang mengakibatkan kecelakaan
       Setelah setiap tahapan penyebab dijelaskan, diberikan penjelasan tambahan mengenai
kondisi lingkungan yang tidak aman dan perilaku yang tidak aman.
 i.    Lingkungan yang tidak aman: manajemen yag tidak menyediakan peralatan dan prosedur
      yang aman bagi lingkungan kerja, jadwal kerja yang tidak baik, dan pelatihan K3 yang tidak
      efisien, dan lain sebagainya .
 ii. Perilaku kerja yang tidak aman: konsekuensi dari tidak adanya budaya K3, pekerja yang
      tidak mematuhi peraturan prosedur kerja, dan bekerja dengan tidak hati – hati.
       Klasifikasi diatas tidak terjadi secara terpisah, dalam beberapa kecelakaan dapat terjadi
secara bersamaan.
       Sehingga, diperlukan beberapa strategi untuk meningkatkan situasi dan lingkungan kerja
yang ada sekarang untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
Kasus 1              : Tergencet atau tertekan karena benda yang berputar
Judul kasus          : Kematian dikarenakan tergencet barang bawaan pada pekerja pengangkut
                        bahan material di area penampungan limbah oksidasi.
Operator/Pekerja        Wanita, 25 tahun, telah bekerja di perusahaan tersebut selama
                            1,5 tahun
     Tanggung jawab         Menambahkan cairan obat ke penampungan limbah oksidasi
      pekerjaannya
          Waktu             Jam 5 sore, di Bulan Mei
      Tempat kerja          Bagian produksi
Peralatan atau media yang   Pekerja pengangkut yang membawa bahan material dan tiang
 menyebabkan terjadinya
        kecelakaan
Prosedur/ urutan kejadian   Suatu hari, sekitar jam 4 – 5 sore, di perusahaan elektronik,
                            ketika seorang manajer produksi berkeliling untuk inspeksi,
                            dan semuanya diketahui berjalan dengan normal. Ketika dia
                            kembali lagi jam 9:20 malam, dia melihat seorang pekerja
                            wanita telah tergencet diantara lantai dasar area berjalan dan
                            tiang. Pekerja tersebut terkena cairan obat yang dibawanya.
                            Kemudian korban dibawa ke rumah sakit, setelah
                            mendapatkan selama 1 jam, korban meninggal.
                            Di bagian produksi memiliki panjang 11 meter dan lebar 2,1
                            meter. Peralatan yang ada adalah peralatan yang otomatis.
                            Terdapat 3 penampungan, yaitu penampungan air untuk
                            mencuci, penampungan asam untuk mencuci, dan
                            penampungan limbah oksidasi. Sepanjang sisi kanan dan kiri
                            di bagian produksi terdapat tiang 10 x 10 cm setiap jarak 2
                            meter. Area/ jalur berjalan dibuat menempel pada tiang
                            dengan jarak 1,8 meter dari lantai dan pekerja bekerja pada
                            area berjalan tersebut (gambar 2.1).
Analisa      Tahapan penyebab                            Keterangan
            Penyebab langsung 1. Tidak ada alat pengaman dan isolasi (gambar 2.2).
                                  (lingkungan yang tidak aman)
                              2. Operator bekerja sendiri tanpa ada asisten ataupun
                                  pengawas
                              3. Tidak ada pengawas K3 yang melakukan inspeksi
                                  (lingkungan yang tidak aman)
                              4. Pekerja tidak mendapatkan pelatihan K3 sedangkan
                                  pengetahuannya akan K3 masih kurang (perilau yang
                                  tidak aman)
                              5. Tidak ada peraturan K3 sehingga tidak ada panduan K3
                                  untuk pekerja (perilau yang tidak aman)
            Penyebab      tidak
                              1. Manajemen tidak menyediakan peralatan K3 yang
            langsung              memadai (lingkungan yang tidak aman)
                              2.      Tenaga kerja yang kurang sehingga tidak
                                  memungkinkan 2 orang pekerja bekerja secara
                                  bersamaan (lingkungan yang tidak aman)
                              3. Jumlah tenaga kerja yang sedikit untuk memenuhi
                                  peraturan dibentuknya bagian K3 sehingga tidak adanya
                                  bagian K3. Terlebih lagi, tidak adanya pengawas di
                                  tempat kerja. (lingkungan yang tidak aman)
                              4.     Perusahaan mengindahkan/ tidak perhatian akan
                                  pentingnya pelatihan K3 dan tidak menyediakan
                                  informasi yang relevan dan terkait dengan K3
                                  (lingkungan yang tidak aman)
            Penyebab     dasar/ Perusahaan tidak mempunyai rencana tenaga kerja yang
                              1.
            akar penyebab         baik (lingkungan yang tidak aman)
                              2. Dalam konvensi perusahaan, K3 di industri tidak
                                  penting dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi
                                  (lingkungan dan perilaku yang tidak aman)
Strategi pengendalian        1. Pengecekan peralatan dan pengoperasiannya secara rutin oleh
                                 bagian K3
                              2. Pekerja diharuskan mengikuti pelatihan K3 dan belajar
                                 bagaiamana mencegah kecelakaan
                              3. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi
                                 terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/
                                 wajib.
                              4. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur
                                 operasi/ kerja
                              5. Merencanakan ulang mengenai ketenagakerjaan
                              6. Membuat alat pengaman (lisolasi) dan alat otomastis untuk
                                 berhenti jika mesin dalam keadaan darurat
                              7. Menyediakan alat pelindung diri untuk pekerja




                         Gambar 2.1 Korban yang terjepit diantara dasar dan jalur penumpu
Peralatan pengaman dan isolasi


                   Gambar 2.2 Memasang peralatan pengaman dan isolasi

Kasus 2            : Tergencet atau tertekan karena benda yang berputar
Judul kasus         : Kematian dikarenakan tertekan bagian bawah penghisap mesin produksi
ketika mengoperasikannya
        Operator/Pekerja       Seorang wakil pengawas dan seorang teknisi
        Tanggung jawab         2 orang mengoperasikan mesin produksi bersama dan
         pekerjaannya          menggunting alumunium foil dengan pisau
             Waktu             Sekitar jam 6:40 sore
         Tempat kerja          Bagian produksi
   Peralatan atau media yang Pisau yang menempel dan alat penghisap pada mesin
    menyebabkan terjadinya     produksi
           kecelakaan
   Prosedur/ urutan kejadian   Di perusahaan IT (informasi dan teknologi), pada awalnya
                               seorang teknisi bekerja di departemen pelapisan lem. Tetapi,
                               kemudian dia dipindahkan. Suatu hari, dia mengoperasikan
                               mesin pengangkut papan dengan seorang asisten insinyur.
                               Sekitar jam 06:40, oleh wakil pengawas insinyur tersebut
                               dipindahkan ke area pengecekan papan. Kemudian wakil
                               pengawaslah yang megoperasikan mesin dengan teknisi tadi.
                               Mereka memotong lebih dari 20 papan alumunium, kedua
                               pisau yang mereka gunakan menempel/ tidak dapat
digerakkan pada papan alumunium foil dikarenakan sudut
                                pemotongan yang salah atau karena pisau tersebut telah
                                tumpul. Setelah dipakai untuk memotong lebih dari 17 papan,
                                mata pisau harus diganti, karena mata pisau akan menjadi
                                tumpul dan tidak dapat bergerak. Teknisi yang pertama kali
                                melepaskan pisaunya dari papan. Wakil pengawas terlambat
                                mengambilnya dan dia memasukkan kabel nilon ke lubang di
                                tombol aktivasi sehingga mesin dapat beroperasi secara
                                otomatis. Karena dia ingin hemat waktu, dia memasukkan
                                kepalanya dibawah alat penghisap untuk memasang
                                pisaunya. Ternyata kepalanya tergencet alat penghisap dan
                                dasar dari mesin ( gambar 2.3). Dan teknisi tidak tahu dengan
                                baik cara kerja mesin tersebut, dia baru bekerja selama 3 hari
                                di departemen itu. Kemudian dia memanggil pekerja lainnya
                                untuk memindahkan wakil pengawas tetapi wakil pengawas
                                tersebut telah meniggal dengan patahnya daerah trakea dan
                                tidak ada lagi denyut jantung.

  Analisa    Tahapan penyebab                                 Keterangan
             Penyebab langsung
                             1.         Tidak ada alat isolasi untuk menjaga pekerja jauh dari
                                       mesin produksi (lingkungan yang tidak aman)
                                 2.     Pisau yang tidak dapat digerakkan oleh mesin dan tidak
                                       dapat diambil langsung (dengan satu kali pencabutan)
                                       (lingkungan yang tidak aman)
                                 3.      Tombol darurat tidak kelihatan. Teknisi tidak dapat
                                       menekan tombol tersebut untuk menghentikan mesin.
                                       (lingkungan yang tidak aman)
                                 4.      Wakil pengawas memiliki pandangan yang salah
                                       tentang K3. Dia membuat keputusan yang salah, yang
                                       bukan merupakan kewenangannya, dan membuat mesin
                                       menjadi setengah otomatis. (perilaku yang tidak aman)
             Penyebab         tidak
                                  1.     Manajemen tidak menyediakan peralatan K3 yang
             langsung                  memadai (lingkungan yang tidak aman)
                                 2.     Pisau yang mudah tumpul dan mudah menempel/ tidak
                                       bergerak. Pihak perusahaan harus menanyakan hal
                                       tersebut ke perusahaan penyedia peralatan untuk
                                       mendisain ulang model dari mesin. (lingkungan yang
                                       tidak aman)
                                 3.       Manajer di bagian otomatis produksi tidak
                                       menghentikan perilaku yang tidak aman dari wakil
                                       pengawas. (lingkungan yang tidak aman)
             Penyebab     dasar/
                              1.         Tidak ada alat isolasi pengaman di daerah yang
             akar penyebab             berbahaya. (lingkungan yang tidak aman)
                              2.        Perusahaan tidak mempunyai kebijakan agar pekerja
                                       bekerja sesuai dengan standar proses atau standar
                                       perbaikan peralatan. (perilaku yang tidak aman)
                                 3.     Dalam budaya perusahaan, K3 di industri tidak penting
                                       dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi (lingkungan dan
                                       perilaku yang tidak aman)

Strategi pengendalian    1.  Pengecekan peralatan harus dilakukan secara rutin dan
                            hilangkan kondisi lingkungan dan perilaku yang tidak aman.
                         2. Pekerja harus dilatih materi K3. Kasus yang ada harus
                            dimasukkan dalam materi pelatihan untuk mencegah
                            kecelakaan yang sama terjadi lagi.
                         3. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi
terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/
                                  wajib.
                             4.     Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur
                                  operasi/ kerja
                             5.    Membuat alat pengaman isolasi dan tombol berhenti untuk
                                  keadaan darurat pada mesin. Pekerja diberikan alat pelindung
                                  diri.
                             6.    Membuat sistem penghargaan atau hukuman/ penalti untuk
                                  memaksa pekerja agar bekerja sesuai dengan standar operasi
                                  prosedur.
                             7.    Mengembangkan prosedur pengoperasian alat dan hindari
                                  pisau yang menempel/ tidak dapat bergerak.


Alas dasar untuk pengangkatan papan

Alat Penghisap

               Gambar 2.3 Korban tertekan diantara alat penghisap dan alas dasar

Kasus 3           : Tertabrak
Judul kasus       : Kematian dikarenakan tertabrak alat penggantung otomatis ketika melapisi
                    PCB dengan nikel

        Operator/Pekerja            Laki – laki, 25 tahun
         Tanggung jawab             Berkeliling dan melakukan inspeksi di bagian produksi
          pekerjaannya              BGA PCB
              Waktu                 Jam 8 pagi di Bulan April
          Tempat kerja              Bagian produksi pada area otomatis
    Peralatan atau media yang       Sebuah alat penggantung otomatis (gambar 2.4)
     menyebabkan terjadinya
            kecelakaan
    Prosedur/ urutan kejadian       Sekitar jam 8 pagi, pengawas dan pekerja bersama – sama
                                    berkeliling dan melakukan inspeksi di bagian produksi
                                    pelapisan BGA PCB dengan nikel. Pekerja mendapatkan
                                    panggilan telepon dan pergi ke kantor didepan area bahan
                                    material. Sekitar 2 menit, dia kembali ke area untuk
                                    pejalan kaki di bagian produksi. Tetapi dia melihat
                                    pengawas terbaring di lantai dekat dengan area
                                    penampungan air untuk pencucian, kepalanya dilantai
                                    mengalami perdarahan dan kakinya berada di area untuk
                                    pejalan kaki, dan jaring pengaman menutupi
                                    punggungnya. Dia sempat dikirim ke rumah sakit tetapi
                                    akhirnya meninggal dunia.

     Analisa      Tahapan penyebab                             Keterangan
                  Penyebab langsung
                                  1.      Pengawas memasuki area operasi otomatis tanpa
                                         mematikan mesin terlebih dahulu. Hal ini
                                         dikarenakan, konsep K3 dari pengawas yang tidak
                                         cukup memadai. (perilaku yang tidak aman)
                                      2. Tidak ada peraturan atau pengawasan dimana
                                         seseorang dapat memperingatkan situasi pada saat itu.
                                         (lingkungan yang tidak aman)
                  Penyebab        tidak Pekerja tidak memiliki konsep K3 yang cukup
                                      1.
                  langsung               sehingga membawa dirinya sendiri dalam bahaya
                                         (gambar 2.5). (perilaku yang tidak aman)
                                      2. Prusahaan tidak membuat tanda/ alarm peringatan
untuk menjaga orang yang tidak relevan jauh dari
                                      area operasi. (lingkungan yang tidak aman)
                  Penyebab     dasar/ Perusahaan tidak menekan atau memaksa pekerja
                                   1.
                  akar penyebab       untuk bekerja sesuai dengan standar. (perilaku yang
                                      tidak aman)
                                   2. Dalam budaya perusahaan, K3 di industri tidak
                                      penting dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi
                                      (lingkungan dan perilaku yang tidak aman)


Strategi pengendalian        1.  Pekerja harus dilatih K3 dan mengambil kasus yang ada
                                untuk dimasukkan dalam materi pelatihan untuk mencegah
                                kecelakaan yang sama terjadi lagi.
                             2. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi
                                terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/
                                wajib.
                             3. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur
                                operasi/ kerja.

Alat penggantung
otomatis
Tidak ada peralatan pengaman dna isolasi


               Gambar 2.4 Proses otomatis tanpa peralatan pengaman dan isolasi

Peralatan pengaman dan isolasi

       Gambar 2.5 Memasang peralatan pengaman dan isolasi untuk mengisolasi pekerja


1. ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA
A. Alat-alat pelindung Anggota badan
B. Alat untuk bahaya kebakaran
C. Alat tanda bahaya
A.     ALAT-ALAT PELINDUNG ANGGOTA BADAN
        1. Pakaian Kerja
        2. Pelindung tangan
        3. Pelindung kaki
        4. Pelindung kepala
        5. Pelindung mata
        6. Pelindung wajah
        7. Pelindung bahaya jatuh
1. PELINDUNG TANGAN
     Pelindung tangan berupa sarung tangan dengan jenis-jenisnya
seperti terlihat pada gambar antara lain:
a) Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan melindungi
     tangan dari terpotong
b) Leather gloves, melindungi tangan dari permukaan yang kasar.
c) Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia beracun
d) Rubber gloves, melindungi tangan saat bekerja dengan listrik
e) Padded cloth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,bergelombang dan kotor.
f) Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api
g) Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman


2. PELINDUNG KEPALA
1. Kelas G untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh; dan melindungi dari sengatan listrik
     sampai 2.200 volts.
2. Kelas E untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, dan dapat melindungi dari sengatan
     listrik sampai 20.000 volts.
3. Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan
     listrik, dan TIDAK melindungi dari bahan-bahan yang merusak (korosif)
3. PELINDUNG MATA
a. Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung
     mata. Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun kaca mata safety lebih
     kuat dan tahan benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa.
b. Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih
     menempel pada wajah
4. PELINDUNG WAJAH
a) Pelindung wajah memberikan perlindungan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan
      bahan kimia, obyek yang beterbangan atau cairan besi. Banyak dari pelindung wajah ini
      dapat digunakan bersamaan dengan penggunaan helm.
b)     Helm pengelas memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Helm ini
      menggunakan lensa penahan khusus yang menyaring intesnsitas cahaya serta energi panas
      yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan
5. PELINDUNG BAHAYA JATUH
         a. Full Body Hardness (Pakaian penahan Bahaya Jatuh),
      sistim yang dirancang untuk menyebarkan tenaga benturan atau goncangan pada saat jatuh
melalui pundak, paha dan pantat. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dirancang dengan desain
yang nyaman bagi si pemakai dimana pengikat pundak, dada, dan tali paha dapat disesuaikan
menurut pemakainya. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dilengkapi dengan cincin “D” (high)
 yang terletak dibelakang dandi depan dimana tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat
penolonglain yang dapat dipasangkan.
Life Line (tali kaitan), tali kaitan lentur dengan kekuatan tarik minimum 500 kg yang
salah satu ujungnya diikatkan ketempat kaitan dan menggantung secara vertikal, atau diikatkan
pada tempat kaitan yang lain untuk digunakan secara horisontal
2. Manajemen Keselamatan Kerja Dalam Upaya Untuk Meningkatan Kerja
      Secara Optimal.
         Manajemen Keselamatan Kerja Dalam Upaya Untuk Meningkatan Kerja Secara
Optimal. Proses produksi dengan mengoperasikan berbagai peralatan pada umumnya
tidak sama sekali terbebas dari resiko bahaya. Hal ini harus mejadikan perhatian dari pihak
manajemen dan unit-unit teknis dan secara khusus bertanggungjawab terhadap
keselamatan kerja. Dengan demikian keselamatan kerja akan merupakan bagian yang
selalu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan sehingga
upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah dimulai sejak perencanaan.
Pada setiap perusahaan diharuskan berdiri Panitia Pembinaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3), berdasarkan pada undang-undang nomor 1 tahun 1970.
        Dengan pendekatan demikian, maka diharapkan manajemen perusahaan mengambil
sikap nyata yang mencakup:
1. mengidentifikasi setiap proses dan peralatan pengendalian kerugian sebagai sumber
     resiko bahaya,
2. mengestimasi rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
3. menyusun rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
4. menyusun sistem komunikasi yang diperlukan, dan
5. menyiapkan sarana dan peralatan beserta personil yang terlaith dan profesional.
        Manajemen keselamatan kerja harus mampu mencari dan mengungkapkan
kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya penyakit akibat kerja dan
kecelakaan. Kebijaksanaan manajerial yang dijabarkan dalam pelaksanaan operasional
dengan tingkat segi manajemen yang sangat esensial bagi kelangsungan proses produksi
dan keselamatan kerja yang mengarahkan pada partisipasi semua pihak dalam sistem
manajemen dan organisasi, akan dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman sebagai
landasa kuat untuk kontinuitas usaha dan pengaman investasi dalam pembangunan.
        Hiperkes dan keselamatan kerja haruslah dipandang sebagai upaya teknis manajerial
yang sangat besar fungsi dan peranannya dalam:
1.      Mengamankan investasi.
2.       Memelihara kelestarian dan kontinuitas usaha.
3.       Mengembangkan potensi ekonomi.
4.       Meningkatkan manfaat perangkat produksi.
5.       Memelihara dan meningkatkan daya produktivitas kerja dari tenaga kerja.
        Mutu sumberdaya manusia ditingkatkan melaui tiga jalur dalam peningkatan mutu
pengetahuan dan ketrampilan, yaitu:
1.      jalur pendidikan formal,
2.       jalur latihan kerja, dan
3.       jalur pengalaman kerja.
             Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut sangat penting bukan saja
untuk meningkatkan kemampuan kerja secara teknis operasional, akan tetapi juga
kemampuan kerja secara aman serta kemampuan menciptakan kondisi dan lingkungan
kerja yang aman dan sehat.


PERATURAN K3 DI LINGKUNGAN KERJA
1. STANDAR OPERASIONAL (SOP)
A. Pengertian SOP
1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan
     suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk
     menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
B. Tujuan SOP
1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim
     dalam organisasi atau unit kerja.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan
     administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
C. Fungsi :
1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
D. Kapan SOP diperlukan
1. SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan
2. SOP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau
     tidak
3. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat
     mempengaruhi lingkungan kerja.
E. Keuntungan Adanya SOP
1. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan
     pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
2. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus
     dicapai dalam setiap pekerjaan
3. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk
    mengukur kinerja pegawai.
      Dalam menjalankan operasional perusahaan , peran pegawai memiliki kedudukan
dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi
prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya
manusia yang profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.



OSHA
A. PENGETAHUAN OSHA
                 The United States Occupational Safety and Health Administration (OSHA) adalah
bagian dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang dibentuk di bawah Undang-Undang
Keselamatan dan Kesehatan, yang ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon, pada 29
Desember 1970. Misinya adalah untuk mencegah cedera yang berhubungan dengan pekerjaan,
penyakit, dan kematian dengan menerbitkan dan menegakkan peraturan (standar) untuk kesehatan
dan keselamatan kerja.
                                         Fungsi OSHA
        OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah lembaga federal Amerika
Serikat di Departemen Tenaga Kerja. OSHA bertujuan untuk keselamatan dan kondisi kerja yang
sehat bagi karyawan untuk mengurangi kematian dan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Dua
fungsi utama yang diberikan oleh OSHA.
       Fungsi utama dari OSHA adalah untuk menetapkan standar dan melakukan inspeksi tempat
kerja untuk memastikan apakah majikan dengan standar dan menyediakan tempat kerja yang aman
dan sehat. Standar OSHA memerlukan praktik akal dan protektif, metode, dan proses kerja bagi
kesejahteraan karyawan. OSHA memastikan jika persyaratan bagi karyawan disediakan oleh
pengusaha atau tidak Menurut OSHA, pengusaha harus menjadi akrab dengan yang berlaku standar
untuk pendirian mereka. Jika tempat kerja tidak higienis dan berbahaya bagi karyawan untuk
bekerja, maka mereka harus menghilangkan kondisi berbahaya tersebut.
        Fungsi Kedua, OSHA tidak pemeriksaan apakah peralatan yang digunakan oleh pengusaha
pelindung atau tidak. Karyawan bertanggung jawab untuk mengetahui semua aturan dan peraturan
yang berlaku untuk tindakan mereka sendiri dan perilaku.
        Untuk semua tindakan ini, OSHA telah memberikan pelatihan baik bagi majikan dan
karyawan sehingga lingkungan kerja yang baik dapat diciptakan. OSHA telah menyediakan dua
jenis program:
•     OSHA Konstruksi dan Kursus
•     OSHA Industri Kursus Umum
        OSHA Konstruksi Course adalah pelatihan keselamatan bagi pekerja konstruksi Industri.
Tujuan dari program ini adalah untuk menginformasikan pegawai mengenai orientasi keselamatan
dan kesehatan yang dibutuhkan oleh OSHA. OSHA Jenderal Industri Course adalah program
keamanan komprehensif yang membantu para pekerja di industri umum. Kedua program mencakup
semua persyaratan OSHA. OSHA kursus ini tersedia baik di kelas dan juga online. Kursus dilakukan
dalam bahasa Inggris dan juga dalam bahasa Spanyol. OSHA telah melakukan suatu bantuan besar
bagi pengusaha dan karyawan dengan membuat mereka waspada dan bertanggung jawab atas
lingkungannya.
    Beberapa "standar." Dari OSHA

       1.    Hak Karyawan
                 Karyawan di tempat kerja memiliki beberapa hak yang sangat penting dalam
       OSHA. Beberapa hak-hak ini mencakup kemampuan untuk mengeluh kepada OSHA
       mengenai kesehatan dan standar keselamatan di tempat kerja mereka (namun tetap
       anonim dan rahasia). Semua karyawan di Amerika Serikat tertutup kecuali untuk
       individu yang bekerja sendiri atau bekerja sebagai karyawan publik di pemerintah daerah
       dan negara (bar Amerika Serikat Postal Service karyawan).

       2.    Majikan Tanggung Jawab

                 Majikan harus menyediakan karyawan yang bekerja di bawah mereka dengan
       lokasi, aman bekerja bahaya-bebas. Mereka seharusnya untuk memastikan bahwa
       karyawan tidak bekerja di lingkungan yang dapat mengakibatkan gangguan fisik serius
       atau bahkan kematian. Beberapa dari tanggung jawab mereka meliputi pemberian ujian
       medis, pelaporan ke OSHA dalam waktu delapan jam of-the-korban pekerjaan di, tidak
       diskriminasi terhadap karyawan yang melaksanakan hak-hak mereka OSHA, jelas
       menampilkan mereka poster OSHA menginformasikan karyawan hak-hak mereka, dan
       banyak lagi.

       3. Karyawan Tanggung Jawab
                 Karyawan juga memiliki beberapa tanggung jawab sesuai dengan peraturan
       OSHA. Tanggung jawab termasuk membantu untuk mencegah pajanan terhadap
       keselamatan kerja dan bahaya kesehatan dengan mematuhi tegas dengan semua
       persyaratan OSHA dan peraturan tentang tindakan individu dan perilaku.

       4. Hak Majikan

                 Majikan juga memiliki hak di bawah peraturan OSHA. Beberapa hak-hak ini
       termasuk waran inspeksi meminta, meminta identifikasi dari petugas kepatuhan OSHA,
       diberitahukan tentang apa alasan untuk pemeriksaan OSHA adalah, meminta sebuah
       konferensi pasca inspeksi informal-dan banyak lagi.
5. Education Pendidikan

                  Sebagai seorang karyawan atau majikan, mudah untuk mempelajari semua
          tentang peraturan dan persyaratan OSHA. Anda dapat memeriksa Federal Register yang
          memiliki semua OSHA saat ini dan sampai dengan standar tanggal diterbitkan. Semua
          perubahan OSHA, koreksi, penghapusan dan sisipan juga tersedia juga.

CIRCUIT BREAKER DAN PANEL SWITCH
A. IDENTIFIKASI CIRCUIT BREAKER DAN PANEL SWICTCH
1.     CIRCUIT BREAKER
          Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan
pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater).
a.      Tipe Circuit Breaker
       Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe, yaitu: Manual reset type
Mechanical, Automatic resetting type Mechanical dan Automatically reset solid state type.
b.      Konstruksi
      Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting
type Mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan
satu diantaranya bersentuhan.
 c.     Cara kerja
      Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi
panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan
memutuskan aliran arus.
 d. Tipe penyetelan
      Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa.
 Tipe penyetelan otomatis
      Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit
      dari selenoid door lock (sistem 12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan
      menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun.
 Tipe penyetelan biasa
      Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical) dilengkapi untuk system 12 V
      dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A, 14A, 20A dan 30A.

     Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring. Saat circuit breaker terbuka
disebabkan    adanya     arus   yang     berlebihan,   circuit   breaker     disetel    kembali.

2.    Circuit Breaker tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC
      Polimer PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan Circuit breaker yang juga sering
disebut thermistor atau thermal resistor. PTC terbuat dari bahan polimer konduksi yang akan
berubah menjadi tahanan ketika temperaturnya menjadi naik. Circuit breaker tipe ini sering dipakai
untuk melindungi sistem power windows dan sirkuit power door lock.
Ketika temperatur normal, karbon akan berfungsi sebagai konduktor yang akan
mengalirkan arus listrik. Pada saat ini nilai tahanan sangat rendah. Jika materi PTC temperaturnya
naik yang sering disebabkan oleh arus yang berlebihan, maka atom karbon akan merenggang
sehingga nilai tahanan menjadi naik hingga pada saat tertentu PTC akan memutuskan sistem sirkuit.
Circuit breaker tipe Automatic Resettting Solid State type PTC akan berfungsi sebagai konduktor
lagi apabila temperatur menjadi dingin kembali.
B. Panel Switch
1. Electrical Switcboard (Panel Listrik)
     Electrical switch board atau dinamakan panel listrik adalah suatu susunan peralatan listrik /
komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu papan control
(board)sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
     Berikut ini contoh contoh nama panel beserta fungsi dan kegunaan:
a. MOTOR STARTER PANEL : adalah panel listrik yang fungsi utamanya mengoperasikan
     motor motor listrik yang meliputi pengasutan awal (starting),runningdan stoping dan dilengkapi
     dengan proteksi sesuai kebutuhan antara lain Circuit breaker, overload relay, phase failure relay
     dan lain lain .
     Disebagian panel dilengkapi dengan metering sebagai fungsi monitoring baik yang berbentuk
     analog (jarum, lampu pilot,lidah getar) maupun yang berupa moduldigital.
     Yang termasuk motor starter panel antara lain :
         Star Delta Starter
         Direct On Line starter
         Double speed starter
         Slip ring motor starter
         Impedansi motor starter
         Resistor motor Starter
         Ototransformer starter
         Soft starter motor
         Variable speed motor starter
         Edy current motor starter
b.    GENERATOR CONTROL PANEL : Adalah panel listrik yang fungsi utamanya untuk
     mengoperasikan generator yang meliputi starting , running, stoping, emergency stop dan
     dilengkapi dengan proteksi dan monitoring baik proteksi dan monitoring terhadap diesel engine
     maupun terhadap alternator (generator)
     Proteksi terhadap engine antara lain meliputi :
            Low oil pressure
            High water temperature
            High Oil Temperature
            Over / Under speed
            Low voltage battery
Proteksi terhadap alternator antara lain meliputi :
             Over/under voltage
             Over/under Frekuensi
             Over current
             Overload
             Over temperature
             Reverse Power
             Unbalancing Voltage
             Unbalancing current
             Earth Fault
   c.   AMF & ATS PANEL (Automatic Mains Failure & Automatic Transfer Switch )
             Adalah Panel yang secara system mempunyai fungsi control otomatic terhadap generator
dan mains power dimana parameter listrik,control dan proteksi terhadap kedua sumber dapat terbaca
dan terkontrol secara sistimatis .Komponen utama panel ini adalah modul control yang didalamnya
berisi program program untuk menjalankan dan mengoperasikan system secara menyeluruh. Panel
ini banyak digunakan diindustri ,perkantoran ,supermarket, rumah sakit dll
   d. SYNCHRONIZING PANEL
             Adalah panel yang berfungsi untuk mengoperasikan dua buah genset atau lebih yang
bekerja secara parallel (bersamaan) agar didapat catu daya sumber yang dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan beban listrik disamping juga untuk efisiensi jika beban listrik dalam level rendah /
ringan.Dengan adanya teknologi yang semakin pesat maka pengoperasian panel synchrone sudah
sedemikian mudah karena dilengkapi dengan modul modul elektronik berteknologi tinggi yang
secara keseluruhan sudah diatur secara otomatis.
   e.   MAINS DISTRIBUTION PANEL
             Adalah panel yang berfungsi mendistribusikan sumber daya ke sub sub panel distribusi.
Didalamnya terdapat Mains Breaker dan breaker breaker beban yang tersambung dengan panel Sub
distribusi
   f.   KAPASITOR PANEL
             Adalah Panel Yang berfungsi mengoptimalkan catu daya yang tersedia disamping itu
berfungsi untuk :
                 Mengurangi denda daya dari PLN jika power factor kurang dari 0,85
                 Mengurangi disipasi panas pada kabel power
                 Menaikkan tegangan jatuh pada rangkaian cabang akhir
KEJUTAN LISTRIK
A. PENGETAHUAN PENGARUH SYSTEM SARAF TERHADAP KEJUTAN LISTRIK
              Bagi yang tidak mengerti baik yang mengerti paling tidak sudah pernah tahu bahwa
listrik itu bisa mengakibatkan kematian. Kesetrum dalam bahasa Indonesianya adalah istilah yang
sering digunakan. Kaget, shock, sesak nafas, terengah-engah, tekanan darah turun, pusing, mual,
muntah, terbakar, hingga nyawa lenyap adalah efek dari kesetrum.
                                   Kenapa listrik bisa sejahat itu?
               Listrik itu pada dasarnya adalah baik jika kita mengerti akan sifatnya. Ibaratkan
listrik itu sebagai pedang bermata dua. Bisa digunakan untuk menusuk lawan jika kita tahu cara
menggunakannya. Ia juga bisa melukai diri sendiri jika tidak hati-hati dalam mengayunkannya. Jika
kita kutip dari wikipedia, kejutan listrik itu dapat didefinisikan sebagai berikut
               Kejutan listrik dapat terjadi saat kontak antara badan manusia dengan sumber
tegangan yang cukup tinggi untuk mengakibatkan aliran arus melalui otot atau rambut. Arus
minimal yang bisa dirasakan oleh manusia adalah sekitar 1 miliamper. Arus ini bisa menimbulkan
luka pada jaringan atau fibrilasi jika cukup tinggi. Kematian yang disebabkan oleh kejutan listrik
dapat disebut dengan elektrokusi. Umumnya, arus yang mencapai 100mA adalah fatal jika melewati
bagian sensitif dari badan.
               Bahasa gampangnya, siapapun itu orangnya bakal kesetrum jika kita menciptakan
jalur transfer dari arus listrik. Makanya orang yang tahu bahaya ini jika ingin mengerjakan sesuatu
yang berhubungan dengan listrik tapi tidak bisa dalam kondisi mati power akan memutus semua
kemungkinan yang bisa mengakibatkan transaksi arus. Bisa dengan menggunakan sepatu safety yang
memiliki ketahanan isolasi sesuai tegangan yang dikerjakan atau dengan mempelajari jurus
melayang tanpa menyentuh tanah dari mas david copperfield. Intinya, jangan sempat kita ada
hubungan ke benda-benda yang menghantar seperti tanah, besi, air, dan keturunan penghantar baik
lainnya. Tanah perlu dihindadri karena tanah biasanya lembab atau biasanya juga ada hubungan
dengan netral untuk beberapa instalasi atau karena instalasinya jelek.
               Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik
dan ada empat batasan jika kita tersengat aliran listrik
      Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu
      lama.
       Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit.
      Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja.
       Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati
      0,5 detik masuk daerah bahaya.
       Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak sistem
      peredaran darah bahkan berakibat kematian.
         Sumber listrik AC mengalirkan arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh
      tangan Rut, tubuh manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia rata-
rata 1000 Ώ, arus yang aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya tegangan
      sentuh adalah sebesar :
                                 UB = Rk. Ik = 1000 Ώ x 50 mA = 50 V


                 Nah...!!! terjawablah mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat
dipegang terminal positip dan terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan
pengaruh tegangan listrik diatas 50V.
                 Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama
waktunya menyentuh. Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 Ώ = 1k Ώ, dan
pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220V (gambar 3), arus yang mengalir ketubuh besarnya.
                                   Ik = U/Rk =220V/1000 Ώ = 220Ma
                Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi
diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan seperti yang telah
diterangkan di atas, bahaya kesetrum lainnya adalah:
a.     Psychological Shock (Kejutan Listrik)
Orang yang kesetrum umumnya mengalami shock, kaget, atau terkejut seketika. Besarnya Shock
yang dirasakan sangat bergantung kepada besarnya tegangan, durasi, arus, jalur aliran, frekuensi, dll.
Kaget atau kejutan listrik sudah mulai dapat dirasakan untuk DC 5-10 mA dan untuk AC 1-10 mA
pada frekuensi 60 Hz
b.         Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)
Fibrillation adalah kontraksi serat otot jantung yang cepat, tidak beraturan, tidak sinkron jika terkena
arus yang cukup besar (frekuensi 50-60 Hz untuk AC dengan arus 60 mA dan 300-500mA untuk
DC, tetapi bila aliran listrik langsung berada di jalur menuju jantung, arus lebih kecil dari 1 mA
sudah dapat menyebabkan fibrillation). Hal ini dapat berbahaya karena sel-sel otot bergerak tidak
beraturan sehingga jantung mengalami gangguan saat menjalankan funsinya sebagai alat pemompa
darah. Bila besar arus yang masuk mengacaukan jantung melebihi 200 mA maka otot jantung sudah
tidak dapat digerakkan lagi dan menyebabkan kematian pada manusia.
c.         Burns (Luka Bakar)
Luka bakar diakibatkan pemanasan jaringan akibat menerima tegangan tinggi 500-1000 volts.
Bahkan pada tegangan 16 volts bias berakibat fatal pada manusia jika terkena organ penting seperti
jantung.
d.         Neurological Effect
Kestrum juga dapat menyebabkan gangguan pada system Saraf kita terutama jantung dan paru-paru.
Kesetrum yang tidak mematikan bisa menyebabkan neuropathy (gangguan, kerusakan,
ketidakseimbangan dalam Sistem Saraf Periperal). Gejala penderita neuropathy adalah otot bekerja
lemah, tegang,dan kejang. Kehilangan keseimbangan dan koordinasi juga muncul
B. ALAT PENGAMAN KEJUTAN LISTRIK
                Circuit Breaker itu kan Sekring. Pada intinya dia memutuskan rangkaian jika terjadi
arus yang berlebih (sekring biasa) atau memutus rangkaian jika ada kesalahan grounding (GFCI).
Cara kerja sekring biasa, sekring yang terdapat pada instalasi rumah tangga dengan VA
rendah, adalah memutus rangkaian jika terjadi Arus berlebih/hubungan arus pendek/korsleting. Hal
ini terjadi jika saluran Fasa terhubung langsung dengan Netral tanpa melalui sebuah rangkaian, yang
mengakibatkan arus begitu besar dan menghasilkan panas tinggi yang berpotensi terjadi kebakaran.
             Sekring model lama terbuat dari dua buah pelat besi/tembaga yang terpisah beberapa
cm dan terhubung dengan sebuah serat tembaga tipis. Serat tembaga tersebut memiliki daya hantar
arus terbatas. Sehingga jika arus yang mengalir besar, maka tembaga tersebut akan terbakar dan
terputus.
             Sekring model baru terbuat dari beberapa kumparan dan medan magnet. Karena arus
memiliki gaya magnet, maka hal itu dimanfaatkan untuk memutus rangkaian jika terjadi arus
berlebih(medan magnet juga berlebih).
             GFCI adalah Ground Fault Circuit Interrupter, yang berfungsi memutus rangkaian jika
terjadi kesalahan dalam grounding. Jika ada seseorang yang terkena sengatan listrik, secara otomatis
dia akan meng-grounding-kan rangkaian. Sedangkan GFCI sendiri memiliki ground referensi.
Ketika ground dari manusia dibandingkan dengan ground referensi, maka ground dari manusia
dianggap suatu kesalahan. Maka GFCI akan memutus rangkaian dalam waktu kurang dari
seperempat detik. Bagian dalam dari GFCI menyerupai Sekring model baru.
    Di bawah ini terdapat macam-macam GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter) adalah :

 1. ELCB (EARTH LEAKAGE CIRCUIT BREAKER)
    Rangkaian ELCB terdiri dari kumparan magnet dan sakelar. Sakelar ini dapat dikendalikan
    secara manual dan magnet listrik

TOMBOL - TOMBOL
A. PENGENALAN PERALATAN TOMBOL – TOMBOL EMERGENSI
1. Emergency Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka
   Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu
   yang terkontrol secara elektronik.
2. Stainless Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka
   Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu
   yang terkontrol secara elektronik
3. Touchless Exit Button adalah sensor yang dapat digunakan sebagai pengganti tombol untuk
   membuka pintu yang diintegrasikan dengan akses kontrol sistem. Dengan menggunakan sensor
   ini, user dapat membuka Electric Lock tanpa menyentuh / menekan tombol. Alat ini dapat
   mendeteksi dengan menangkap pergerakan di depan LED, dengan jarak sensitivitas 0-2 cm.
4. Wide Plastic Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka
   Access Control system. Exit button ini adalah inbow exit button yang berarti exit button harus
   ditanam ke dalam tembok, hal ini membuat Exit Button ini akan terlihat terintegrasi dengan
   interior ruangan.
5. Stainless Steel Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka
   Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu
   yang terkontrol secara elektronik.

B. PRINSIP KERJA DETEKTOR
                           PRINSIP KERJA DETEKTOR ASAP
 Deteksi Asap
          Sebuah detektor asap akan mendeteksi paling kebakaran jauh lebih cepat dari detektor
panas. Bagian ini akan menjelaskan berbagai prinsip-prinsip operasi detektor asap dan aplikasi
mereka.
Detektor Asap diidentifikasi oleh prinsip operasi mereka. Dua dari prinsip-prinsip usaha
adalah:
             1) ionisasi
             2) photoelectri
         Sebagai kelas, detektor asap menggunakan prinsip ionisasi memberikan respon agak lebih
cepat energi tinggi (open-nyala) api, karena kebakaran ini menghasilkan sejumlah besar partikel asap
yang lebih kecil. Sebagai kelas, detektor asap yang beroperasi pada prinsip fotolistrik merespon
lebih cepat untuk asap yang dihasilkan oleh rendah energi (membara) kebakaran, karena kebakaran
ini umumnya menghasilkan lebih dari partikel asap yang lebih besar. Namun, setiap jenis detektor
asap tunduk pada, dan harus lulus, api pengujian yang sama di laboratorium pengujian untuk
dicantumkan.
        Detektor asap konvensional memberikan pergi, tak ada jalan keluar bentuk deteksi. Ini berarti
bahwa selain tidak ada alarm atau alarm-, tidak ada informasi lainnya dikirim ke unit kontrol alarm
kebakaran. Dalam rangka memberikan detektor asap yang stabil, perancang sistem harus
memastikan bahwa tingkat sensitivitas detektor sesuai dengan lingkungan terburuk dalam fasilitas
yang akan dilindungi. Beberapa yurisdiksi mengharuskan tingkat sensitivitas minimum digunakan
untuk membantu mengendalikan masalah alarm palsu atau gangguan.
          Perbaikan teknologi yang digunakan mikroprosesor dalam sistem alarm kebakaran telah
menyebabkan pada pengembangan konsep detektor asap baru.
         Sensor baru ini menggunakan teknologi analog untuk mengukur kondisi di daerah atau ruang
lindung dan mengirimkan informasi itu ke unit alarm kontrol berbasis komputer api. Sensor ini baru
dapat laporan bila terlalu kotor untuk berfungsi dengan baik atau semakin terlalu sensitif karena
sejumlah kondisi dalam ruang yang dilindungi.Sensor Analog menyediakan sistem alarm palsu
dasarnya bebas dari kondisi yang biasanya ditemukan di bangunan. Teknologi sensor ini juga
memungkinkan para perancang sistem untuk menyesuaikan sensitivitas sensor untuk
mengakomodasi lingkungan sekitar atau menggunakan pengaturan ekstra-sensitif untuk melindungi
nilai-tinggi atau daerah misi-sensitif. Sensor ini tersedia sebagai fotolistrik, dan ionisasi, atau
kombinasi termal, fotolistrik, dan ionisasi unit. Seiring kemajuan teknologi sistem alarm kebakaran,
sensor analog akan menjadi sensor pilihan untuk setiap aplikasi sistem, tanpa memandang ukuran
sistem.
                                   DETEKTOR IONISASI ASAP
             Detektor asap menggunakan prinsip ionisasi biasanya dari jenis spot. Sebuah detektor
asap ionisasi mempunyai sejumlah kecil bahan radioaktif yang mengionisasi udara di ruang sensing,
rendering udara konduktif dan memungkinkan adanya arus melalui udara antara elektroda
dibebankan. Hal ini memberikan ruang merasakan suatu konduktansi Baja efektif,. Ketika partikel
asap memasuki area ionisasi, mereka menurunkan konduktansi dari udara dengan melampirkan ke
partikel udara. Hal ini dapat dibandingkan dengan konduktansi referensi dan oleh ketidaksepakatan
alarm diaktifkan.
             Detektor ionisasi beroperasi dengan ionisasi molekul udara (dan biru bidang pink)
dengan partikel alpha dari bahan radioaktif, amerisium 241 (garis merah). Ion-ion kemudian
membawa arus yang kecil antara dua elektroda (di atas). partikel Asap (bola coklat) melampirkan
ion (di bawah), sehingga mengurangi arus dan memulai alarm.
                               AIR SAMPLING DETEKTOR ASAP
                    Awan ruang asap prinsip deteksi: Suatu detektor asap menggunakan prinsip
kamar awan biasanya dari jenis Sebuah pompa udara menarik sampel udara kawasan lindung
menjadi ruang kelembaban tinggi dengan detektor. Setelah sampel udara telah diangkat ke
kelembaban tinggi, tekanan diturunkan sedikit. Jika partikel asap yang hadir, kelembaban di udara
mengembun pada mereka, membentuk awan di ruangan. Kepadatan awan ini kemudian diukur
dengan prinsip fotolistrik. Detektor merespon ketika kerapatan lebih besar dari tingkat yang telah
ditetapkan.
                   Continuous asap deteksi udara-sampling: Selain perangkat awan deteksi ruang
asap, ada alat deteksi lain asap yang sampel secara aktif dan berkesinambungan froma dilindungi
udara ruang. Sistem udara-sampling terdiri dari pipa sampling spasi seragam di atas langit-langit,
bersama dengan dua pipa tambahan diatur untuk keluar kembali sampel udara dari ruang dipantau.
Setiap salah satu pipa tetes langit-langit tertutup dan memiliki lubang sampling udara kecil dibor di
tutup untuk menarik sampel udara dari lokasi itu. Ada juga sampling dibor lubang di bagian pipa
tambahan yang membentang di seluruh kisi-kisi kembali-udara. Ini jaringan pipa terhubung ke unit /
detektor kontrol di mana ada kipas angin, atau aspirator, yang menciptakan aliran udara di jaringan
pipa, dan aliran ini menyebabkan tekanan di dalam pipa kurang dari tekanan atmosfer setempat.
Aliran menciptakan vakum sedikit, karena itu, jaringan pipa terus menarik di udara. Udara sampel
diambil melalui filter untuk detektor assemply. Di dalam detektor adalah sumber cahaya yang sangat
intens yang irradiates sampel udara. Jika ada asap partikel di udara sampel, perangkat, yang bisa
merasakan asap partikel pada konsentrasi yang sangat rendah, akan mengaktifkan pertama dari tiga
tingkat kondisi alarm.
                     Sistem ini biasanya digunakan dalam aplikasi dimana kepadatan dolar sangat
tinggi, seperti di daerah pemrosesan data elektronik dan museum, atau di mana kelangsungan hidup
peralatan sangat penting untuk kelangsungan operatins, seperti dalam industri komunikasi.
                                GAS-SENSING FIRE DETECTORS
                    Banyak perubahan terjadi dalam kandungan gas dari lingkungan hidup selama api.
Dalam uji api besar-besaran, telah diamati bahwa tingkat terdeteksi gas reacched setelah tingkat asap
dectetable dan sebelum tingkat panas terdeteksi. Salah satu dari dua prinsip operasi, yaitu, prinsip
semikonduktor dan katalitik, dapat digunakan dalam detektor api gas-sensing.
                                       SEMIKONDUKTOR PRINSIP
                      Api-gas detektor dari jenis semikonduktor merespon baik oksidasi atau
mengurangi gas dengan membuat perubahan listrik dalam semikonduktor. Perubahan berikutnya
konduktivitas semikonduktor penyebab aktuasi dari detektor.

                                  CATALYTIC ELEMEN PRINSIP
                     Api-gas detektor dari jenis katalitik mengandung bahan yang, dalam dirinya
sendiri, tetap tidak berubah, tetapi mempercepat oksidasi dari gas yang mudah terbakar. Kenaikan
suhu yang dihasilkan dalam elemen penyebab aktuasi detektor.
                                         SMOKE DETECTORS
                     Jenis alarm ini lebih tahan lama dibanding alat lain. Kekuatan suara hingga 85db,
mampu bertahan hingga 2 tahun, dengan supply baterei sekitar 9 volt. Detektor asap memiliki dua
sensor yang berbeda. Pertama yang berhubungan dengan mata detektor, dan yang kedua melalui
ionisasi. Adanya asap akan dideteksi melalui mata detektor menggunakan inframerah untuk
mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir, sedangkan ionisasi detektor menggunakan
komponen elektrik untuk menentukan kehadiran asap.

                  Penggunaan alarm kebakaran biasanya disesuaikan dengan jenis ruangan dan
fungsi ruangan yang akan diamankan dari bahaya kebakaran. Pada tabel 5 ditentukan jenis detektor
yang sesuaikan dengan fungsi ruangan.
                     Tabel . Jenis Detektor Sesuai dengan Fungsi Ruangan
                                   Cara kerja smoke detector :
            Saat terjadi kebakaran asap akan dideteksi melalui mata detector menggunakan
inframerah untuk mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir, sedangkan ionisasi detektor
menggunakan komponen elektrik untuk menentukan kehadiran asap. Jika bagian detector tersebut
terkena asap dengan batas tertentu maka smoke detector akan membunyikan sirine tanda bahaya
kebakaran. Biasanya smoke detector dipasang bersama dengan penyiram air otomatis.
PEMADAM KEBAKARAN
A. Pengetahuan Halon Pemadam Kebakaran

                          Sejarah Singkat Sistem Supresi Halon Fire
          Wayam halon 1301 datang di pasar pada 1960-an itu benar dianggap sebagai api gas yang
paling efektif memerangi agen yang pernah dikembangkan. Itu ditemukan aplikasi luas dalam
perlindungan pengolahan data kamar, switch telekomunikasi, seni dan koleksi sejarah, kontrol kamar
proses, dan banyak lainnya. Namun, pada akhir 1980-an banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa
agen adalah ozon depleting kimia dan Protokol Montreal tahun 1987 diperlukan penghapusan
produksi baru. Industri proteksi kebakaran mulai mencari alternatif halon . peraturan saat ini pada
dapat dipantau di website HARC : http://www.harc.org/, atau pada situs web EPA:
           alat pemadam kebakaran Halon digunakan secara luas untuk kebakaran pada komputer
dan peralatan elektronik. Alat pemadam portabel berisi 'Halon 1211 dan sistem tetap yang
digunakan' Halon 1301 '. Ketika disadari bahwa gas yang digunakan adalah yang paling merusak
lingkungan dalam hal penipisan lapisan ozon, penggunaan sebagian besar dilarang.
Pelarangan dari Halon
      Pada tahun 1993 150 negara menandatangani Protokol Montreal, yang dimaksudkan untuk
membatasi penggunaan bahan kimia ozon depleting. Hal ini menyebabkan pelarangan Halon
produksi di semua negara berkembang dari akhir tahun 1993.
                Di Inggris itu menjadi ilegal untuk menjual atau menggunakan pemadam kebakaran
halon pada bulan Desember 2002, dan pemadam halon semua dan sistem harus benar-benar
didekomisioning pada akhir Desember 2003. Setiap alat pemadam tersebut harus dihentikan dan gas
halon pulih. Dampak pemanasan global yang serius halon berarti bahwa sangat penting untuk
menghapuskan segala pemadam halon dengan benar untuk memastikan gas tidak dilepaskan ke
atmosfer.
                              Apakah Anda Masih Menggunakannya?
      Jika Anda masih memiliki alat pemadam halon itu harus dibuang segera di situs kemudahan
otoritas lokal, atau melalui sebuah perusahaan pembuangan sampah komersial. alat pemadam
kebakaran Halon biasanya hijau dalam warna meskipun beberapa untuk daerah spesialis dibuat
dalam warna hijau gelap, emas atau kuning, jadi cek label dengan hati-hati jika ragu-ragu. Label
harus mengatakan baik 'halon' atau 'BCF' di atasnya.
      Penggunaan alat pemadam halon masih diizinkan di bawah undang-undang di beberapa
pengecualian untuk peralatan kritis. Beberapa daerah di mana pemadam kebakaran halon atau
instalasi mungkin masih digunakan pada pesawat, kendaraan militer tertentu dan situs, kapal
angkatan laut dan beberapa kapal kargo, area lain dari polisi, angkatan bersenjata dan pemadam
kebakaran dan di Terowongan Channel. Beberapa alasan untuk masih menggunakan pemadam
kebakaran halon pada pesawat adalah bahwa alternatif yang lebih berat, dan kurang efektif dalam
mengatasi kebakaran dalam lingkungan di mana keselamatan adalah mutlak penting.

                            Alternatif Untuk Halon Fire Extinguishers
      Jika Anda menemukan alat pemadam halon, ingat bahwa ketika Anda membuangnya Anda
harus menggantinya dengan hingga setara date Sebuah Karbon Dioksida pemadam kebakaran
mungkin akan menjadi pengganti yang paling cocok, meskipun ada beberapa 'bersih' alternatif halon
yang tersedia.
      Salah satu alasan halon digunakan adalah bahwa hal itu elektrik non-konduktif dan
meninggalkan residu tidak. Ini adalah kualitas yang membuat alat pemadam kebakaran halon
sehingga cocok untuk peralatan elektronik. Beberapa alternatif modern yang memiliki sifat mirip
dengan halon adalah Gas Halocarbon (hidrofluorokarbon dan perfluorokarbon), Gas Inert (berbagai
kombinasi nitrogen, argon, dan karbon dioksida) dan Gas Inert Generator (materi padat yang cepat
mengoksidasi untuk menghasilkan banyak karbon dioksida dan / atau nitrogen).
C. Pengetahuan Water Springkler Pemadam Kebakaran
                               Apakah sistem sprinkler kebakaran?
                Sebuah sistem springkler api adalah jaringan pipa tersembunyi memasok air untuk
sprinkler kepala terletak pada posisi strategis dalam properti, dan sistem alarm yang terkait.
Rancangan penyiram kebakaran memungkinkan sistem untuk merespon secara otomatis ke api
tumbuh dan mengendalikannya. kepala sprinkler perumahan modern dirancang untuk berbaur
dengan hiasan perumahan dan datang dalam berbagai, selesai desain dan warna. Ada juga
tersembunyi jenis yang tersedia, yang hampir tidak terlalu mencolok dan membantu mengurangi
vandalisme.
                                  Bagaimana cara kerja sistem?
               Penyiraman kepala mengandung mekanisme yang sensitif terhadap panas dan yang,
pada suhu yang telah ditentukan (biasanya 68 derajat C), melepaskan plug memungkinkan air untuk
melarikan diri. Aliran air dalam sistem memicu alarm audio / visual, yang dapat didengar baik di
dalam dan luar.
               Air diarahkan ke sebuah diffuser yang dirancang untuk memecah air menjadi tetesan
ukuran tertentu, dan mengarahkan semprot untuk menutupi lantai yang spesifik dan area dinding.
Panas dari api secara individu dan langsung mengaktifkan setiap kepala sprinkler. Pada sebagian
besar kebakaran hanya satu kepala sprinkler cukup untuk menangani api.
                kepala sprinkler Hunian api dinilai 'respon cepat' sebagai, sistem ini memberikan
kemampuan untuk berurusan dengan kebakaran ketika mereka kecil dan lebih mudah dikontrol.
Keuntungan ini memberikan kecepatan reaksi dikalikan dengan fakta bahwa sistem springkler mulai
untuk mengendalikan api di sekitar titik yang sama pada waktu sebagai panggilan biasanya akan
dibuat untuk pemadam kebakaran, jika tidak sebelumnya.
Waktu adalah faktor penting ketika berhadapan dengan kebakaran. Dengan api yang
tidak terkendali tidak mungkin bahwa bahkan setelah 10 menit siapa pun di rumah akan tetap hidup.
penyiram api Hunian biasanya memberikan galon air 10-15 menit. Bandingkan bahwa untuk selang
pemadam kebakaran itu ke atas dari 500 galon per menit dan Anda akan melihat bahwa sistem
sprinkler (yang biasanya hanya memerlukan satu sprinkler untuk mengendalikan api) menggunakan
berkali-kali air lebih sedikit dibandingkan layanan api.
                 Dalam penyiram umum mengurangi kerusakan properti oleh sedikitnya 80%. Hal ini
untuk alasan-alasan yang penyiram api harus dipertimbangkan peralatan keselamatan yang paling
efektif dan dapat diandalkan belum diciptakan.
                  Penyiram adalah nilai dalam sifat multi-lantai, di mana jalan keluar mungkin
melibatkan banyak penerbangan tangga. Karena api perjalanan ke atas, orang mungkin akan dibunuh
oleh asap dan asap banyak lantai di atas api itu sendiri, atau mungkin menjadi terjebak dan tidak
dapat melarikan diri api masa lalu. Penyiram secara dramatis akan membatasi produksi panas, asap
dan asap, memberi orang lebih banyak waktu untuk melarikan diri atau diselamatkan. Secara umum
sistem sprinkler harus dirancang untuk melindungi semua ruang huni dalam gedung dan setidaknya
satu rute melarikan diri.
D. Pengetahuan Fire Damper
                  Fire Damper Dan asap damper dalam proyek percontohan, termasuk lima: suhu
sensor gerakan Test; uji reliabilitas dekat; uji salt spray; udara uji kebocoran, uji resistensi..
Penelitian ini terutama untuk dua tes terakhir.
a. damper, asap api peredam peredam konsep diinstal dalam Ventilasi, sistem pengkondisian udara
untuk mengirim kembali ke selang Udara Di jalan, biasanya dinyalakan api pipa gas saat suhu
mencapai 70oC tertutup secara otomatis dalam jangka waktu tertentu waktu untuk memenuhi
stabilitas tahan api dan api persyaratan integritas, peran yang dimainkan Api Asap Asap damper
dipasang pada sistem pipa knalpot, biasanya dinyalakan api pipa gas saat suhu mencapai 280oC
tertutup secara otomatis dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi stabilitas tahan api dan
persyaratan api integritas.
         Apa peran asap dari katup.
b. peran peredam sistem pembuangan udara dari pipa, kompleks rumit. Dalam sistem suplai udara,
untuk mengirim Fans Angin harus dikirim oleh Jalan kompeten, ditugaskan ke cabang dan pergi, di
dalam gas atau asap sistem ekstraksi, udara atau asap bersama oleh cabang ke saluran utama dan
memasuki exhaust fan debit. Jadi, apakah suplai udara sistem atau sistem pembuangan, jika tidak
ada penghalang, maka jumlah aliran udara dan asap tidak bisa mengendalikan, udara tidak ada atau
bagian sistem pembuangan sejumlah besar pasokan udara, knalpot situasi dan kebutuhan situs itu
tidak udara atau pembuangan udara, gas buang atau hanya sejumlah kecil dari udara, gas buang.
Dalam rangka untuk tidak perlu udara, knalpot bagian pipa memotong, dan hal ini membutuhkan
perangkat katup.
             Selain itu, sistem pembuangan udara, meskipun berbagai bagian aliran udara melalui
perhitungan pipa, dan desain pipa yang sesuai. Namun, perhitungan teoritis dan situasi aktual di satu
sisi ada bias tertentu, di sisi lain kondisi operasi sistem selalu berubah, sehingga harus menjadi
bagian dari penyesuaian aliran udara sistem yang sesuai, yang pada gilirannya memerlukan
perangkat katup. Juga, beberapa peralatan ventilasi, seperti kipas sentrifugal sehingga yang terbaik
untuk me-load saat start startup, karena motor ini mulai minimum, manfaat keselamatan. Hal ini
memerlukan sistem sebelum Anda mulai memotong pipa.
             Ketika saklar kipas dengan impor dan ekspor, impor atau ekspor umum adalah untuk
menutup bisa, seperti impor dan ekspor tanpa switch, harus melalui perangkat katup untuk
mengontrol.
c. damper, pengaturan damper asap di ventilasi dan pipa sistem pengkondisian udara ditetapkan
damper kebakaran, asap knalpot sistem di damper asap yang dirancang untuk mencegah api, gas
beracun perpindahan panas, api memperluas dan meningkatkan penyebaran toksisitas.
1. Dalam salah satu ventilasi berikut, AC sistem peredam saluran harus ditetapkan:
  i. pipa melalui api dinding partisi Kantor;
 ii. pipa melalui ventilasi, penyejuk udara dan ruang mesin besar atau resiko kebakaran dinding
     ruangan besar dan kantor lantai;
iii. angin vertikal dan persimpangan pipa saluran pada setiap tingkat bagian pipa horizontal
iv. di kedua sisi pipa melalui deformasi bersama.
                  Bagian dari peredam, pipa gas ketika api mencapai suhu 70oC, kemudian secara
otomatis shut down.
2. Sistem pembuangan pemisahan:
i. di pintu masuk ruang asap, mengatur kapan suhu gas buang melebihi 280oC dapat secara
    otomatis ditutup ketika damper asap. Asap mesin harus memastikan bahwa mereka dapat terus
    bekerja ketika 30menit 280oC;
ii. di manifold knalpot di set ketika suhu gas buang melebihi asap 280C ketika damper ditutup pada
    mereka sendiri.
d. pentingnya studi yang dilakukan peredam, peredam asap sebagai kebakaran pada bangunan
    gedung, Asap Control Suatu bagian penting dari kualitas memiliki pengaruh langsung terhadap
    keberhasilan pengaturan sistem, berkaitan dengan keamanan gedung dan keselamatan evakuasi
    kebakaran.


KEBAKARAN
A. DEFINISI KEBAKARAN
     Definisi umumnya adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki, sedangkan
defenisi khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran.
B. UNSUR PENYEBAB KEBAKARAN
1.    BAHAN PADAT, kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya
     akan meninggalkan abu / bara.
2. BAHAN CAIR, Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak.


POLYCHLORINATED BIPHENYLS
A.     PENGELOLAAN POLYCHLORINATED BIPHENYLS
I. PENGENALAN
         Polychlorinated biphenyls (PCBs) adalah suatu substansi kimia organik sintetis yang dikenal
sebagai hydrocarbon chlorinated. PCBs bersifat persisten jika dilepaskan ke lingkungan karena
ketahanannya terhadap proses metabolisme yang dapat memecahkan mereka ke bentuk komposisi
kimia yang lebih sederhana. Solubilitasnya yang rendah di air menyebabkan PCBs terkamulasi
dalam jaringan lemak manusia dan hewan. PCBs dikenal menyebabkan efek kronik pada organ
reproduksi, kekacauan pencernaan, dan luka pada hewan laboratorium/percobaan. Sebagai tambahan
EPA mencurigai PCBs sebagai karsinogen pada manusia.
         Untuk mengurangi petonsi efek balik terhadap kesehatan manusia, Kogres memberikan
TSCA (Toxic Substance Control Act) yang secara ketat mengatur penggunaan dalam semua aspek
PCBs dan substansi lainnya. TSCA juga mengurangi produksi PCBs sebagai suatu produk yang
tidak murni.
         Dalam dokumen ini diberikan cara pengaturan untuk Lawrwnce Livermore National
Laboratory (LLNL) sendiri pada :
       Identifikasi, pemberian label, dan manajemen PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs
       Respon terhadap tumpahnya PCBs
       Penggunaan PCBs dalam program penelitian
       Pemeliharaan penyimpanan PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs
         Oleh hukum, generator bahan buangan diperlukan untuk memastikan label yang tepat
diletakkan pada barang PCBs, termasuk peralatan yang terdiri atas PCB yang akan tersebar sebagai
bahan buangan. Pemilik barang-barang dan peralatan PCBs sangat bertanggungjawab dalam
memastikan identifikasi terhadap PCbs, umumnya melalui analisis laboratorium jika sebelumnya
tidak diberi label oleh pembuatnya..
II. Dimana PCBs Ditemukan
       Sebelum peraturan federal mengurangi produksi dan penggunaan PCB, PCBs umumnya
banyak digunakan dalam beberapa produk komersial, termasuk :
·    Adhesives
·    Transformers
·    Large, high- and low-voltage capacitors
·    Liquid-cooled electric motors
·    Hydraulic systems
·    Heat-transfer systems
·    Fluorescent light ballasts
·    Electromagnets
·    Liquid-filled cable
·    Gasketing and dampening felt
·    Microscopy mounting media and immersion oil
·    Switches
·    Voltage regulators
·    Vacuum pumps
·    Microwave ovens
·    Electronic equipment
       Banyak dari barang atau peralatan ini yang dulunya digunakan sekarang dibawah otoritas
peraturan federal dan negara. Penggunaan PCB hanya dibolehkan dibawah kondisi tertentu dalam
skenario yang terbatas. Karena PCBs digunakan secara meluas dalam peralatan yang sampai
sekarang masih tersedia, buangan minyak dari peralatan semacam ini mengandung konsentrasi PCB
yang dapat dideteksi.
III. LABELLING DAN MANAJEMEN PCBs
III.1 Pemberian Label
       Jika barang-barang yang mengandung PCBs tidak diberi label oleh pembuatnya, pemilik dari
barang-barang seperti itu membutuhkan kepastian bahwa barang-barang tersebut seharusnya diberi
label. Pemiliknya membutuhkan label untuk barang-barang yang mengandung PCB berikut,
berdasarkan klasifikasinya :

       Kontainer PCB
       Transformer PCB
       Kapasitor PCB voltase besar, tinggi dan rendah ketika dipindahkan dari service
       (peralatannya)
       Motor listrik yang menggunakan PCB sebagai pendingin
       Sistem hidrolik PCB
       Sistem transfer panas PCB
Kontainer barang PCB
            Area penyimpanan PCB
            Kendaraan transport PCB
    II. BAHAN BERBAHAYA
       II.1 Latar Belakang
            Antara tahun 1926 dan 1977, PCBs mengandung produk-produk yang diproduksi untuk
    penggunaan yang stabil, tahan terhadap api, dan digunakan dalam transfer panas. Pengunaan yang
    terbesar dari PCBs adalah dari fluida dielektrik. Seperti fluida yang mempunyai karakter khusus
    yaitu : nampak mengandung banyak minyak, titik didih tinggi, stabilitas kimia tinggi, titik cahaya,
    konduktivitas elektrik rendah, dan solubilitas dalam air rendah. PCBs juga digunakan bahan plastik
    dan aditif dalam minyak pelumas dan cairan pemotong.
       II.2 Klasifikasi PCBs
            PCBs terdiri atas material-material yang diklasifikasikan menurut konsentrasi PCBs yang
    ada. Ada tiga klasifikasi dari material-material yang mengandung PCBs :
     PCB                                           ≥ 500 ppm

     Kontaminasi – PCB                             ≥ 5 sampai <>

·    Regulasi federal - TSCA                       ≥ 50 ppm

·    Regulasi – State California                   ≥ 5 sampai 49 ppm

     Non PCB                                       <>

            Pencampuran antara material-material yang mengandung PCBs sangat dibutuhkan untuk
    klasifikasi pada konsentrasi tinggi yang telah tercampur. Sifat mudah mencair dari PCBs dalam
    hasil percampuran dicegah oleh ketentuan anti-pencairan TCSA. Bagaimanpun pencairan yang
    tidak disengaja dibolehkan dalam konsisi tertentu. Tolong perhatikan Tim Analis Lingkungan ES
    dan H untuk petunjuk tambahan.
            Peraturan Federal dan California (CA) berbeda pada klasifikasi untuk buangan PCB.
    Dibawah peraturan federal, bahan buangan PCBs dengan konsentrasi kurang dari 50 ppm mungkin
    ditetapkan sebagai buangan non PCBs, sedangkan dibawah peraturan Negara Bagian California,
    buangan PCBs membutuhkan konsentrasi kurang dari 5 ppm untuk ditetapkan sebagai buangan non
    PCBs.
       II.3 Identifikasi Material PCB
            Ada lebih dari 200 isomer PCB dan senyawa-senyawanya yang beraneka ragam dari yang
    bergerak, cairan berminyak ke putih, padatan kristalin dan resin keras. PCBs akan sulit untuk
    dibedakan tanpa menggunakan metode analitik. Teknik screening dapat dipakai untuk menguji
    kehadiran klorin, tapi analisis laboratorium diperlukan untuk mengidentifikasi PCBs dan konsentrasi
    PCB. Kesulitan dalam identifikasi PCBs ditekankan pada pentingnya labeling alat dan material-
    material yang terkontaminasi olehnya dari awal. Material PCB dibagi kedalam dua kelompok
dengan peraturan : PCBs dan barang-barang PCB. Barang-barang PCB selanjutnya dibagi lagi ke
dalam empat kelompok, yaitu :
1. Barang PCB
2. Kontainer PCB
3. Barang-kontainer PCB
4. Peralatan PCB
        Ketika hasil analitik mengidentifikasi barang-barang yang mengandung konsentrasi PCB,
pemiliknya harus menulis konsentrasi tersebut dengan tinta yang permanen pada label. Jika peralatan
ditentukan memiliki konsentrasi PCBs kurang dari 5 ppm, label “Non PCB” seharusnya
ditambahkan ke peralatan tersebut. Pemberian label juga dibutuhkan oleh barang-barang diatas yang
tidak mengandung PCBs. Kapasitor voltase besar, tinggi dan rendah; kapasitor rendah yang biasanya
digunakan dalam sirkuit arus bolak-balik, Fluorescent light ballasts dan semua yang tidak
mengandung konsentrasi PCBs harus diberi label “No PCBs” oleh pembuatnya jika dibuatnya
setelah 1 Juli 1978.
       Jika PCB yang dipindahkan dari peralatannya (service), pemilik barang atau container PCB
sebaiknya memberi label dengan menyertakan tanggal ketika dipindahkan dari peralatannya. Sebagai
tambahan, pemberian label untuk regulator (alat pengatur) yang lain, penggunaannya tergantung
pada isi dari container.
        Pemilik barang-barang PCB dapat memperoleh standar PCB, kontaminasi PCB, dan label
Non PCB melalui LLNL Material Distribution Department (Stores).
    III.2 Mengelola Peralatan Yang Tidak Teridentifikasi
        Status untuk setiap peralatan tanpa label yang diduga mengadung PCB seharusnya
dideterminasi melalui analisa laboratorium, dari pelat nama peralatan, atau dengan mendapatkannya
dari Lembaran Data Keamanan Material . Pengangkut dengan pelat nama terutama 1978 diduga
untuk PCB. Setelah mendeterminasi konsentrasi PCB, pemilik harus membubuhkan label yang tepat
( PCB, Terkontaminasi PCB, atau Non PCB) pada peralatan itu. Beberapa diantaranya seperti
capacitor, elektomagnet, saklar, pengatur voltase,circuit         breakers, dan Peralatan listrik
terkontaminasi PCB, tidak diperlukan identifikasi dan pelabelan seperti untuk penggunaan terus
menerus. Konsentrasi PCB dalam peralatan listrik yang berisi minyak ( misalnya transformer, dan
kapasitor) mungkin dideterminasi dengan tanggal pembuatan, tipe cairan dieletrik, dan volume
cairan yang terkandung dalam peralatan tersebut. Konsentrasi semua limbah PCB diharuskan untuk
diketahui secara analitis atau metoda lain untuk pembuangannya.
   III.3 Mengelola Peralatan PCB
         Peraturan mengharuskan pengelolaan PCB secara berbeda tergantung alatan. Peraturan
membagi peralatan PCB dalam berbagai tipe :

        Transformer
        Kapasitor
        Ballast Lampu Listrik
        Electromagnet,saklar, dan pengatur voltase
Lain-lain
       Untuk mentaati hukum Federal, LLNL disarankan untuk memelihara dan pembaruan tahunan
inventory semua PCB untuk jenis on-site. Divisi teknik pabrik untuk pemeliharaan dan operasi
bertanggung jawab untuk memelihara inventory tahunan. Beritahukan Tim ES&H analis
Lingkungan anda tentang setiap peralatan PCB penemuan baru dan tanpa label untuk dimasukkan
dalam daftar inventoris.
 III.4 Menghindari Kontaminasi Radioaktif Pada Peralatan PCB
       Pemakai peralatan PCB disarankan untuk melaksanakan semua pencegahan yang perlu untuk
mencegah kontaminasi radioaktif dari PCB. Ada beberapa pilihan cara pembuangan termasuk untuk
PCB radioaktif.
IV. PEMERIKSAAN PERALATAN PCB
         Pemilik perlatan PCB spesifik pada LLNL bertanggungjawab untuk mengarahkan
pemeriksaan peralatan beradarkan peraturan dan untuk memelihara daftar pemeriksaan peralatan.
Tabel 1 memperlihatkan bahwa frekuensi pemeriksan yang diminta dan direkomendasikan untuk
peralatan PCB dan terkontaminasi PCB. Pemeriksaan kuartal yang disarankan mungkin diarahkan
pada waktu setiap periode tida bulanan ( Januari-Maret, April-Juni,Juli-September,Oktober-
Desember), dengan menyediakan minimum 30 hari diantara pemeriksaan pertama dan selanjutnya.


Table 1 Frekuensi Pemeriksaan

Uraian Peralatan                                  Frekuensi Pemeriksaan

Trafo PCB                                         Disarankan kuartal

Trafo terkontaminasi PCB                          Diperbolehkan kuartal

Kapasitor PCB                                     Diperbolehkan tahunan

Electomagnet,saklar,dan     regulator   voltase   Disarankan mingguan bila dekat makanan
PCB                                               atau …., selain itu diperbolehkan kuartal

Electomagnet,saklar,dan     regulator   voltase
                                                  Diperbolehkan kuartal
terkontaminasi PCB

Kapasitor PCb dalam jumlah banyak disimpan
                                                  Disarankan mingguan
untuk pembuangan

Kontainer PCB dan barang yang disimpan
                                                  Disarankan bulanan
untuk dibuang

        Bila peralatan PCB dan terkontaminasi PCB diperiksa, pemilik harus cek pelabelan yang
benar seperti yang disarankan. Cari indikasi yang menunjukkan adanya kebocoran, seperti:
·   Noda karat minyak pada peralatan
·   Bekas pengelapan pada peralatan
·   Kerusakan fisik secara keseluruhan
            Pemeriksaan visual tidak disarankan setiap saat atau kegiatan, tapi pemeriksaan buku harus
tetap dilakukan oleh pemiliki Peralatan untuk didokumentasikan pada pemeriksa. Pada minimum,
buku pemeriksaan mencantumkan tnggal dan waktu pemeriksaan, nama pemeriksa, dan temuan.
Temuan harus diikuti dengan tidnakan perbaikan yang diambil dan tanggal perbaikan dilengakpi.
Pemeriksa harus menandatangani semua bagian buku. Catatan pada pemeriksa akan dihilangkan
setidaknya 3 tahun setelah pembuangan peralatan PCB.
    V. CARA TANGGAP TERHADAP TUMPAHAN
            Bila terjadi tumpahan material PCB, pelarut yang ditentukan dipakai untuk dekontaminasi,
dan standar spesifik dekontaminasi disarankan untuk dilakukan dan didokumentasikan dengan
analisis. Tumpahan kecil material PCB harus diremediasi hanya oleh teknisi HWM ( Hazardous
Waste Managements) pada EPD dengan panduan dari Tim ES&H. Teknisi HWM dilatih untuk
menangani limbah PCB dan mentaati TSCA saran pembersihan. Pembersihan sisa PCB harus
dilakukan sesegera mungkin , tapi tidak kurang dari 24 jam setelah penemuan tumpahan.
        Bila tumpahan PCB besar, atau ada pekerja yang cedera atau terkontaminasi, segera hubungi
nomor emergensi laboratorium 911 atau ext 2-7333 pada Livermore atau 911 ext 3-5333 pada Situs
300. Dinas Pemadam Kebakaran LLNL mengoperasikan truk Haz Mat untuk menanggapi tumpahan
mayor. Akses kepada daerah tumpahan harus diawasi untuk mencegah paparan tak terduga terhadap
pelintas.
VI. PEMBUANGAN MATERIAL PCB
            Pembuangan PCb dan terkontaminasi PCB harus dikoordinasikan melalui HWM. PCB dan
terkontaminasi PCB disarankan dibuang dalam 1 tahun dari tanggal barang itu dinyatakan sebagai
limbah atau tidak lagi digunakan. PCB dan terkontaminasi PCB yang disimpan untuk dibuang, harus
disimpan pada fasilitas HWM dan harus dikapalkan ke fasilitas pembuangan yang disetujui dalam 9
bulan pemindahan. Penyimpanan sementara dari PCb dan terkontaminasi PCb umumnya dapat
dilakukan di WAA untuk 30 hari. Peraturan baru TSCA membolehkan 30 hari penyimpanan untuk
setiap limbah PCB, pada konsentrasi berapapun. Perhatikan bahwa ini adalah waktu tersingkat
daripada limbah berbahaya lain yang dapat disimpan di WAA. Beritahukan teknisi HWM anda dan
tim ES&H, bila PCB yang terkontaminasi PCB harus dibuang.
VII. Penelitian dan Pengembangan PCB
             Penelitian dan Pengembangan produk PCB diperlambat, walaupun eksperimen ilmu
pengetahuan dan analisis yang menggunakan PCB diijinkan. PCB mungkin dibeli dengan tutup yang
rapat dalam wadah ukuran kurang dari 5 mL. Pembuatan, proses, dan distribusi PCB untuk riset dan
pengembangan diperbolehkan dengan pengecualian khusus yang diberkan oleh EPA.
            Penggunaan PCB di Laboratorium untuk riset dan pengembangan diperbolehkan untuk
melayani kandungan tumpahan dan label yang sesuai untuk semua material PCB. Limbah PCB
timbul timbul selama kegiatan riset harus disimpan kemudian dibuang secara baik. Beritahu teknisi
HWM dan Tim ES&H bila limbah PCB akan dibuang. Pembukuan laporan yang spesifik dan
dokumentasi harus dilakukan. Pembuangan limbah PCB dan terkontaminasi PCB harus
dikoordinasikan melalui HWM. Jika anda mau membeli atau membaung material PCB, anda harus
melaporkan pada ES&H.
 VII.2 Timbulan PCB Yang Tidak Hati-hati
        Penimbulan PCB yang tidak diumumkan dalam konsentrasi lebih dari 2 ppm dilaporkan oleh
LLNL kepada EPA dalam 90 hari. PCB dapat diproduksi chlorine dan hidrokarbon, dan temperature
yang diitngkatkan ( katalis) hadir bersamaan. Hubungi ES&H dalam kejadian penimbulan PCB yang
tidak diumumkan.
VIII. PENYIMPANAN LAPORAN YANG DISARANKAN
        Peraturan PCB meminta pemisahan 7 jenis laporan dan catatan yang berbeda dan dilakukan
terhadap PCB dan material terkontaminasi PCB. HWM dan PRAG of EPD bertanggungjawab
terhadap pembuatan laporan yang diminta, dengan pengecualian pada buku log pemeriksaan. PRAG
bertanggungjawab untuk melaksanakan laporan. Pemilik Peralatan PCB bertanggungjawab untuk
menunjukkan pemeriksaan Peralatan dan memelihara buku log pemeriksaan peralatan. Appendix B :
memberikan informasi lebih jauh mengacu pada laporan yang diminta dilaksanakan oleh EPD.
  Bahaya PCB
        PCB ialah kimia organik buatan manusia yang mengandung klorin berukuran sangat kecil
dan menjadi bagian dari senyawa yang disebut chlorinated hydrocarbons. Sebelum terlarang di
Amerika Serikat pada 1979-selanjutnya di seluruh dunia pada 2001-ahan-bahan kimia tersebut
ditemukan juga dalam berbagai produk seperti perangkat elektrik, cat, plastik, dan mesin fotokopi.
         Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) telah melakukan uji coba ke
hewan. Rupanya, rubuh hewan yang terekspos PCB semakin berisiko mengalami masalah kesehatan.
Mulai kanker, menurunnya respons kekebalan tubuh, masalah saraf, hingga kelahiran prematur. Pada
manusia, efek bahaya itu bisa berlipat. Itu sebabnya PCB ditetapkan sebagai bahan berbahaya yang
bisa menyebabkan segudang problem kesehatan.
        Ilmuwan juga menyatakan PCB termasuk kontaminan yang sanggup bertahan dalam waktu
lama di lingkungan dan luruh perlahan dari atmosfer.Berpindah tempat lewat udara dan bisa
berkelana sampai ke area terpencil seperti puncak-puncak gunung yang tinggi. Ilmuwan juga
menduga, perubahan iklim menyebabkan penyebaran polutan sejenis ikut terdongkrak.
 Meracuni air
        "Penyusutan gletser dapat menyebabkan polutan yang tersimpan dalam salju gletser
menyebar bersama dengan air saat mencair," kata Roberto Quiroz, sekarang di ELLA Chile
Environmental Sciences Center.Peneliti yang merampungkan risetnya saat berada di IIQAB, institut
penelitian bagi kimia lingkungan di Barcelona, Spanyol, tersebut menekankan juga bahwa air dari
salju yang mencair selama ini digunakan untuk sektor pertanian dan air minum. Itu sebabnya
kontaminan dalam air tersebut dapat menciptakan risiko kesehatan.
        Ilmuwan mengakui hasil kerja mereka belum memberi gambaran yang cukup mengenai
cemaran PCB dan mereka perlu lebih banyak sampel dari berbagai lokasi untuk memahami
pergerakan dan pola penumpukan PCB di wilayah pegunungan. Walau demikian, dunia diminta
mewaspadai ancamannya. (M-8)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ruang Lingkup Kesehatah, Keamanan, dan Keselamatan Kerja
Ruang Lingkup Kesehatah, Keamanan, dan Keselamatan KerjaRuang Lingkup Kesehatah, Keamanan, dan Keselamatan Kerja
Ruang Lingkup Kesehatah, Keamanan, dan Keselamatan Kerja
Lady Perry Pasaribu
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Bambang Apriyanto
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
Ipung Noor
 
Makalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahMakalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifah
E Fitriawan
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Sembadra Fitriani
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rizal Triyandi
 

La actualidad más candente (19)

Menerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhMenerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lh
 
Ruang Lingkup Kesehatah, Keamanan, dan Keselamatan Kerja
Ruang Lingkup Kesehatah, Keamanan, dan Keselamatan KerjaRuang Lingkup Kesehatah, Keamanan, dan Keselamatan Kerja
Ruang Lingkup Kesehatah, Keamanan, dan Keselamatan Kerja
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
Makalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahMakalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifah
 
TUGAS MULTIMEDIA
TUGAS MULTIMEDIATUGAS MULTIMEDIA
TUGAS MULTIMEDIA
 
Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
 
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerjaDasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerja
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
Pengertian kesehatan dan keselatan kerja
Pengertian kesehatan dan keselatan kerjaPengertian kesehatan dan keselatan kerja
Pengertian kesehatan dan keselatan kerja
 
Bab I K3 Pendahuluan
Bab I K3 PendahuluanBab I K3 Pendahuluan
Bab I K3 Pendahuluan
 
Keskerja
KeskerjaKeskerja
Keskerja
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 

Similar a Modul k3 lh

makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
irvankhoirul
 
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxM. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
KetutSujane1
 
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptxKesehatan dan keselamatan kerja.pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptx
aldamay
 
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
afri7
 
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxMAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
nazarudinsip1979
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Uwai Shakespeare
 

Similar a Modul k3 lh (20)

K3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xfK3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xf
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxM. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
 
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerjaModul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
 
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptxKesehatan dan keselamatan kerja.pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja.pptx
 
Tugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggrisTugas bahasa inggris
Tugas bahasa inggris
 
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronikaMenerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
 
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
 
b. KJD BAB 1 K3LH.pptx
b. KJD BAB 1 K3LH.pptxb. KJD BAB 1 K3LH.pptx
b. KJD BAB 1 K3LH.pptx
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxMAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
Makalah kesehatan keselamatan kerja
Makalah kesehatan keselamatan kerjaMakalah kesehatan keselamatan kerja
Makalah kesehatan keselamatan kerja
 
PPT RESUMAN K3.pptx
PPT RESUMAN K3.pptxPPT RESUMAN K3.pptx
PPT RESUMAN K3.pptx
 
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJADASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
 
Dasar-2 K3-Member.ppt
Dasar-2 K3-Member.pptDasar-2 K3-Member.ppt
Dasar-2 K3-Member.ppt
 
9 sistem manajemen keselamatan &amp; kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan &amp; kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan &amp; kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan &amp; kesehatan kerja
 

Más de Rhynie Babydolphinbluebatctgirl (6)

Modul praktikum instruksi dasar
Modul praktikum instruksi dasarModul praktikum instruksi dasar
Modul praktikum instruksi dasar
 
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambarPengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
 
Komunikasi daring
Komunikasi daringKomunikasi daring
Komunikasi daring
 
Pengenalan dan penggunaan peralatan gatek
Pengenalan dan penggunaan peralatan gatekPengenalan dan penggunaan peralatan gatek
Pengenalan dan penggunaan peralatan gatek
 
K3
K3K3
K3
 
Speaker
SpeakerSpeaker
Speaker
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Modul k3 lh

  • 1. I. Pengertian Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja 1. Keamanan Kerja Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril. a. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut. 1) Baju kerja 2) Helm 3) Kaca mata 4) Sarung tangan 5) Sepatu b. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut. 1) Buku petunjuk penggunaan alat 2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya. 3) Himbauan-himbauan 4) Petugas keamanan 2. Kesehatan Kerja Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak hanya diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit. Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan. 3. Keselamatan Kerja Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan. Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut: a) Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas. b) Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja. c) Teliti dalam bekerja d) Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka,
  • 2. bergerak atau tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat terdapatnya sumber-sumber bahaya. Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh : 1. Mesin 2. Alat angkutan 3. Peralatan kerja yang lain 4. Bahan kimia 5. Lingkungan kerja 6. Penyebab yang lain A. Tujuan Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja. Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya. Secara singkat, ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah sebagai berikut : a. Memelihara lingkungan kerja yang sehat. b. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja. c. Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja d. Memelihara moral, mencegah, dan mengobati keracunan yang timbul dari kerja. e. Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan f. Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan. Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja yang tidak aman dan atau tidak sehat. Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. B. Undang-undang Keselamatan Kerja UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak merugikan semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. UU Keselamatan Kerja yang berlaku di Indonesia sekarang adalah UU Keselamatan Kerja (UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan undang-undang pokok yang memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja di segala macam tempat kerja yang berada di wilayah kekuasaan hukum NKRI.
  • 3. Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14 tahun 1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap warga negara berhak hidup layak dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No. 14 tahun 1969 menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksana dari pembangunan. Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus dipenuhi secara kumulatif terhadap tempat kerja. Tiga unsur yang harus dipenuhi adalah: a. Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha. b. Adanya tenaga kerja, dan c. Ada bahaya di tempat kerja. UUKK bersifat preventif, artinya dengan berlakunya undang-undang ini, diharapkan kecelakaan kerja dapat dicegah. Inilah perbedaan prinsipil yang membedakan dengan undang- undang yang berlaku sebelumnya. UUKK bertujuan untuk mencegah, mengurangi dan menjamin tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja untuk mendapatkan perlindungan, sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aefisien, dan proses produksi berjalan lancar. C. Memahami Prosedur yang Berkaitan dengan Keamanan Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (SOP, Standards Operation Procedure) wajib dilakukan. Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan kesalamatan kerja. Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja. Pedoman dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Pedoman itu antara lain: a. Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja. b. Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya c. Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial para pekerja. Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm, masker, kacamata, atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya. D. TINDAK LANJUT PENANGANAN KECELAKAAN  Pimpinan menetapkan kebijakan lebih lanjut dalam kaitan kasus-kasus kecelakaan yang terjadi  Jaminan santunan dan rehabilitasi kecelakaan kerja.  Penyidikan terhadap penanggung jawab terjadinya kecelakaan.  Pembinaan yang perlu segera dilakukan bersangkutan.  Dan sebagainya.
  • 4. E. SASARAN 1. Mencegah terjadinya kecelakaan 2. Mencegah timbulnya penyakit akibat/pekerjaan 3. Mencegah/mengurangi kematian 4. Mencegah/mengurangi cacad tetap 5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan-bangunan, alat- alat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi dsb 6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya 7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber produktif lainnya sewaktu kerja dsb 8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja 9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi, industri serta pembangunan F. JENIS KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan kerja dalam industri (Industrial safety) 2. Keselamatan kerja di pertambangan (Mining Safety) 3. Keselamatan kerja dalam bangunan (Building & construction Safety) 4. Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety) 5. Keselamatan kerja penerbangan (Flight Safety) 6. Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety) 7. Keselamatan kerja di rumah (Home Safety) 8. Keselamatan kerja di kantor (Office Safety) 2. PROSEDUR K3 DILINGKUNGAN PEKERJAAN Karakteristik industri elektronik adalah mengoperasikan mesin atau peralatan dengan tenaga listrik yang besar. Mesin atau peralatan tersebut dapat beroperasi secara otomatis atau setengah otomatis, atau beroperasi dengan menggunakan bahan kimia yang korosif. Kecelekaan kerja yang terjadi dapat diklasifikasikan menjadi 3 aspek, yaitu: kimia, fisik, dan ergonomics. 1. Kimia: terhirup atau kontak kulit dengan debu, uap kimia, asap, dan cairan logam, non logam, hidrokarbon, dan gas beracun 2. Fisik: suhu lingkungan yang ekstrim panas dan dingin, radiasi non pengion dan pengion, bising, vibrasi/ getaran, dan tekanan udara yang tidak normal. 3. Bahaya ergonomics: pencahayaan yang kurang, pekerjaan angkat angkut secara manual, dan peralatan yang tidak sesuai. Tabel1-1 Hubungan antara jenis kecelakaan dan media penyebabnya Jenis Kecelakaan Peralatan Luka atau meninggal di semua jenis industri Jumlah Persentase (%) Tergencet, tertekan Mesin pusat tenaga (seperti 407 58,99 karena benda yang generator set), alat penghantar berputar listrik, mesin yang menggunakan
  • 5. tenaga listrik Terpotong Mesin pusat tenaga (seperti 263 60,74 generator set), bahan, mesin dan peralatan yang menggunakan tenaga listrik dan dioperasikan oleh pekerja Tertabrak Alat untuk pengangkatan yang 236 69,62 bergerak, mesin bermotor, bahan, alat penghantar listrik, mesin pusat tenaga, mesin untuk pengangkutan Kebocoran gas, Terhirup bahan kimia, kontak 104 86,67 kontak dengan langsung dengna kulit bahan kimia Jatuh karena Peralatan gedung dan konstruksi, 230 47,13 ketidakseimbangan alat untuk pengangkatan yang bergerak, lingkungan, mesin bermotor 2-1 Analisa kasus Peralatan dengan listrik tegangan tinggi banyak digunakan di industri elektronik dan menyebabkan kecelakaan dengan tingkatan yang berbeda. Dalam kasus dibawah ini, kecelakaan yang banyak mengakibatkan kematian adalah terpotong dan tergencet atau tertekan karena benda yang berputar. Tetapi ada juga kecelakaan yang serius yang lainnya. Diharapkan dengan diberikannya kasus dibawah ini dapat meyakinkan pihak manajemen dan pekerja akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tiga tahapan penyebab kecelakaan yang akan dianalisa: 1. Penyebab langsung: penyebab utama yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan K3 2. Penyebab tidak langsung: penyebab yang mengakibatkan terjadinya penyebab utama 3. Penyebab dasar (akar penyebab): penyebab paling dasar yang mengakibatkan kecelakaan Setelah setiap tahapan penyebab dijelaskan, diberikan penjelasan tambahan mengenai kondisi lingkungan yang tidak aman dan perilaku yang tidak aman. i. Lingkungan yang tidak aman: manajemen yag tidak menyediakan peralatan dan prosedur yang aman bagi lingkungan kerja, jadwal kerja yang tidak baik, dan pelatihan K3 yang tidak efisien, dan lain sebagainya . ii. Perilaku kerja yang tidak aman: konsekuensi dari tidak adanya budaya K3, pekerja yang tidak mematuhi peraturan prosedur kerja, dan bekerja dengan tidak hati – hati. Klasifikasi diatas tidak terjadi secara terpisah, dalam beberapa kecelakaan dapat terjadi secara bersamaan. Sehingga, diperlukan beberapa strategi untuk meningkatkan situasi dan lingkungan kerja yang ada sekarang untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas. Kasus 1 : Tergencet atau tertekan karena benda yang berputar Judul kasus : Kematian dikarenakan tergencet barang bawaan pada pekerja pengangkut bahan material di area penampungan limbah oksidasi.
  • 6. Operator/Pekerja Wanita, 25 tahun, telah bekerja di perusahaan tersebut selama 1,5 tahun Tanggung jawab Menambahkan cairan obat ke penampungan limbah oksidasi pekerjaannya Waktu Jam 5 sore, di Bulan Mei Tempat kerja Bagian produksi Peralatan atau media yang Pekerja pengangkut yang membawa bahan material dan tiang menyebabkan terjadinya kecelakaan Prosedur/ urutan kejadian Suatu hari, sekitar jam 4 – 5 sore, di perusahaan elektronik, ketika seorang manajer produksi berkeliling untuk inspeksi, dan semuanya diketahui berjalan dengan normal. Ketika dia kembali lagi jam 9:20 malam, dia melihat seorang pekerja wanita telah tergencet diantara lantai dasar area berjalan dan tiang. Pekerja tersebut terkena cairan obat yang dibawanya. Kemudian korban dibawa ke rumah sakit, setelah mendapatkan selama 1 jam, korban meninggal. Di bagian produksi memiliki panjang 11 meter dan lebar 2,1 meter. Peralatan yang ada adalah peralatan yang otomatis. Terdapat 3 penampungan, yaitu penampungan air untuk mencuci, penampungan asam untuk mencuci, dan penampungan limbah oksidasi. Sepanjang sisi kanan dan kiri di bagian produksi terdapat tiang 10 x 10 cm setiap jarak 2 meter. Area/ jalur berjalan dibuat menempel pada tiang dengan jarak 1,8 meter dari lantai dan pekerja bekerja pada area berjalan tersebut (gambar 2.1). Analisa Tahapan penyebab Keterangan Penyebab langsung 1. Tidak ada alat pengaman dan isolasi (gambar 2.2). (lingkungan yang tidak aman) 2. Operator bekerja sendiri tanpa ada asisten ataupun pengawas 3. Tidak ada pengawas K3 yang melakukan inspeksi (lingkungan yang tidak aman) 4. Pekerja tidak mendapatkan pelatihan K3 sedangkan pengetahuannya akan K3 masih kurang (perilau yang tidak aman) 5. Tidak ada peraturan K3 sehingga tidak ada panduan K3 untuk pekerja (perilau yang tidak aman) Penyebab tidak 1. Manajemen tidak menyediakan peralatan K3 yang langsung memadai (lingkungan yang tidak aman) 2. Tenaga kerja yang kurang sehingga tidak memungkinkan 2 orang pekerja bekerja secara bersamaan (lingkungan yang tidak aman) 3. Jumlah tenaga kerja yang sedikit untuk memenuhi peraturan dibentuknya bagian K3 sehingga tidak adanya bagian K3. Terlebih lagi, tidak adanya pengawas di tempat kerja. (lingkungan yang tidak aman) 4. Perusahaan mengindahkan/ tidak perhatian akan pentingnya pelatihan K3 dan tidak menyediakan informasi yang relevan dan terkait dengan K3 (lingkungan yang tidak aman) Penyebab dasar/ Perusahaan tidak mempunyai rencana tenaga kerja yang 1. akar penyebab baik (lingkungan yang tidak aman) 2. Dalam konvensi perusahaan, K3 di industri tidak penting dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi (lingkungan dan perilaku yang tidak aman)
  • 7. Strategi pengendalian 1. Pengecekan peralatan dan pengoperasiannya secara rutin oleh bagian K3 2. Pekerja diharuskan mengikuti pelatihan K3 dan belajar bagaiamana mencegah kecelakaan 3. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/ wajib. 4. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur operasi/ kerja 5. Merencanakan ulang mengenai ketenagakerjaan 6. Membuat alat pengaman (lisolasi) dan alat otomastis untuk berhenti jika mesin dalam keadaan darurat 7. Menyediakan alat pelindung diri untuk pekerja Gambar 2.1 Korban yang terjepit diantara dasar dan jalur penumpu Peralatan pengaman dan isolasi Gambar 2.2 Memasang peralatan pengaman dan isolasi Kasus 2 : Tergencet atau tertekan karena benda yang berputar Judul kasus : Kematian dikarenakan tertekan bagian bawah penghisap mesin produksi ketika mengoperasikannya Operator/Pekerja Seorang wakil pengawas dan seorang teknisi Tanggung jawab 2 orang mengoperasikan mesin produksi bersama dan pekerjaannya menggunting alumunium foil dengan pisau Waktu Sekitar jam 6:40 sore Tempat kerja Bagian produksi Peralatan atau media yang Pisau yang menempel dan alat penghisap pada mesin menyebabkan terjadinya produksi kecelakaan Prosedur/ urutan kejadian Di perusahaan IT (informasi dan teknologi), pada awalnya seorang teknisi bekerja di departemen pelapisan lem. Tetapi, kemudian dia dipindahkan. Suatu hari, dia mengoperasikan mesin pengangkut papan dengan seorang asisten insinyur. Sekitar jam 06:40, oleh wakil pengawas insinyur tersebut dipindahkan ke area pengecekan papan. Kemudian wakil pengawaslah yang megoperasikan mesin dengan teknisi tadi. Mereka memotong lebih dari 20 papan alumunium, kedua pisau yang mereka gunakan menempel/ tidak dapat
  • 8. digerakkan pada papan alumunium foil dikarenakan sudut pemotongan yang salah atau karena pisau tersebut telah tumpul. Setelah dipakai untuk memotong lebih dari 17 papan, mata pisau harus diganti, karena mata pisau akan menjadi tumpul dan tidak dapat bergerak. Teknisi yang pertama kali melepaskan pisaunya dari papan. Wakil pengawas terlambat mengambilnya dan dia memasukkan kabel nilon ke lubang di tombol aktivasi sehingga mesin dapat beroperasi secara otomatis. Karena dia ingin hemat waktu, dia memasukkan kepalanya dibawah alat penghisap untuk memasang pisaunya. Ternyata kepalanya tergencet alat penghisap dan dasar dari mesin ( gambar 2.3). Dan teknisi tidak tahu dengan baik cara kerja mesin tersebut, dia baru bekerja selama 3 hari di departemen itu. Kemudian dia memanggil pekerja lainnya untuk memindahkan wakil pengawas tetapi wakil pengawas tersebut telah meniggal dengan patahnya daerah trakea dan tidak ada lagi denyut jantung. Analisa Tahapan penyebab Keterangan Penyebab langsung 1. Tidak ada alat isolasi untuk menjaga pekerja jauh dari mesin produksi (lingkungan yang tidak aman) 2. Pisau yang tidak dapat digerakkan oleh mesin dan tidak dapat diambil langsung (dengan satu kali pencabutan) (lingkungan yang tidak aman) 3. Tombol darurat tidak kelihatan. Teknisi tidak dapat menekan tombol tersebut untuk menghentikan mesin. (lingkungan yang tidak aman) 4. Wakil pengawas memiliki pandangan yang salah tentang K3. Dia membuat keputusan yang salah, yang bukan merupakan kewenangannya, dan membuat mesin menjadi setengah otomatis. (perilaku yang tidak aman) Penyebab tidak 1. Manajemen tidak menyediakan peralatan K3 yang langsung memadai (lingkungan yang tidak aman) 2. Pisau yang mudah tumpul dan mudah menempel/ tidak bergerak. Pihak perusahaan harus menanyakan hal tersebut ke perusahaan penyedia peralatan untuk mendisain ulang model dari mesin. (lingkungan yang tidak aman) 3. Manajer di bagian otomatis produksi tidak menghentikan perilaku yang tidak aman dari wakil pengawas. (lingkungan yang tidak aman) Penyebab dasar/ 1. Tidak ada alat isolasi pengaman di daerah yang akar penyebab berbahaya. (lingkungan yang tidak aman) 2. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan agar pekerja bekerja sesuai dengan standar proses atau standar perbaikan peralatan. (perilaku yang tidak aman) 3. Dalam budaya perusahaan, K3 di industri tidak penting dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi (lingkungan dan perilaku yang tidak aman) Strategi pengendalian 1. Pengecekan peralatan harus dilakukan secara rutin dan hilangkan kondisi lingkungan dan perilaku yang tidak aman. 2. Pekerja harus dilatih materi K3. Kasus yang ada harus dimasukkan dalam materi pelatihan untuk mencegah kecelakaan yang sama terjadi lagi. 3. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi
  • 9. terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/ wajib. 4. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur operasi/ kerja 5. Membuat alat pengaman isolasi dan tombol berhenti untuk keadaan darurat pada mesin. Pekerja diberikan alat pelindung diri. 6. Membuat sistem penghargaan atau hukuman/ penalti untuk memaksa pekerja agar bekerja sesuai dengan standar operasi prosedur. 7. Mengembangkan prosedur pengoperasian alat dan hindari pisau yang menempel/ tidak dapat bergerak. Alas dasar untuk pengangkatan papan Alat Penghisap Gambar 2.3 Korban tertekan diantara alat penghisap dan alas dasar Kasus 3 : Tertabrak Judul kasus : Kematian dikarenakan tertabrak alat penggantung otomatis ketika melapisi PCB dengan nikel Operator/Pekerja Laki – laki, 25 tahun Tanggung jawab Berkeliling dan melakukan inspeksi di bagian produksi pekerjaannya BGA PCB Waktu Jam 8 pagi di Bulan April Tempat kerja Bagian produksi pada area otomatis Peralatan atau media yang Sebuah alat penggantung otomatis (gambar 2.4) menyebabkan terjadinya kecelakaan Prosedur/ urutan kejadian Sekitar jam 8 pagi, pengawas dan pekerja bersama – sama berkeliling dan melakukan inspeksi di bagian produksi pelapisan BGA PCB dengan nikel. Pekerja mendapatkan panggilan telepon dan pergi ke kantor didepan area bahan material. Sekitar 2 menit, dia kembali ke area untuk pejalan kaki di bagian produksi. Tetapi dia melihat pengawas terbaring di lantai dekat dengan area penampungan air untuk pencucian, kepalanya dilantai mengalami perdarahan dan kakinya berada di area untuk pejalan kaki, dan jaring pengaman menutupi punggungnya. Dia sempat dikirim ke rumah sakit tetapi akhirnya meninggal dunia. Analisa Tahapan penyebab Keterangan Penyebab langsung 1. Pengawas memasuki area operasi otomatis tanpa mematikan mesin terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan, konsep K3 dari pengawas yang tidak cukup memadai. (perilaku yang tidak aman) 2. Tidak ada peraturan atau pengawasan dimana seseorang dapat memperingatkan situasi pada saat itu. (lingkungan yang tidak aman) Penyebab tidak Pekerja tidak memiliki konsep K3 yang cukup 1. langsung sehingga membawa dirinya sendiri dalam bahaya (gambar 2.5). (perilaku yang tidak aman) 2. Prusahaan tidak membuat tanda/ alarm peringatan
  • 10. untuk menjaga orang yang tidak relevan jauh dari area operasi. (lingkungan yang tidak aman) Penyebab dasar/ Perusahaan tidak menekan atau memaksa pekerja 1. akar penyebab untuk bekerja sesuai dengan standar. (perilaku yang tidak aman) 2. Dalam budaya perusahaan, K3 di industri tidak penting dan pelatihan K3 juga tidak mencukupi (lingkungan dan perilaku yang tidak aman) Strategi pengendalian 1. Pekerja harus dilatih K3 dan mengambil kasus yang ada untuk dimasukkan dalam materi pelatihan untuk mencegah kecelakaan yang sama terjadi lagi. 2. Dibentuknya peraturan K3 dan diinvestigasi oleh institusi terkait, kemudian disosialisasikan dan bersifat mandatori/ wajib. 3. Bagian K3 melakukan pelatihan dan inspeksi prosedur operasi/ kerja. Alat penggantung otomatis Tidak ada peralatan pengaman dna isolasi Gambar 2.4 Proses otomatis tanpa peralatan pengaman dan isolasi Peralatan pengaman dan isolasi Gambar 2.5 Memasang peralatan pengaman dan isolasi untuk mengisolasi pekerja 1. ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA A. Alat-alat pelindung Anggota badan B. Alat untuk bahaya kebakaran C. Alat tanda bahaya A. ALAT-ALAT PELINDUNG ANGGOTA BADAN 1. Pakaian Kerja 2. Pelindung tangan 3. Pelindung kaki 4. Pelindung kepala 5. Pelindung mata 6. Pelindung wajah 7. Pelindung bahaya jatuh 1. PELINDUNG TANGAN Pelindung tangan berupa sarung tangan dengan jenis-jenisnya seperti terlihat pada gambar antara lain: a) Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan melindungi tangan dari terpotong b) Leather gloves, melindungi tangan dari permukaan yang kasar.
  • 11. c) Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia beracun d) Rubber gloves, melindungi tangan saat bekerja dengan listrik e) Padded cloth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,bergelombang dan kotor. f) Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api g) Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman 2. PELINDUNG KEPALA 1. Kelas G untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh; dan melindungi dari sengatan listrik sampai 2.200 volts. 2. Kelas E untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, dan dapat melindungi dari sengatan listrik sampai 20.000 volts. 3. Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan TIDAK melindungi dari bahan-bahan yang merusak (korosif) 3. PELINDUNG MATA a. Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung mata. Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun kaca mata safety lebih kuat dan tahan benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa. b. Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih menempel pada wajah 4. PELINDUNG WAJAH a) Pelindung wajah memberikan perlindungan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan bahan kimia, obyek yang beterbangan atau cairan besi. Banyak dari pelindung wajah ini dapat digunakan bersamaan dengan penggunaan helm. b) Helm pengelas memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Helm ini menggunakan lensa penahan khusus yang menyaring intesnsitas cahaya serta energi panas yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan 5. PELINDUNG BAHAYA JATUH a. Full Body Hardness (Pakaian penahan Bahaya Jatuh), sistim yang dirancang untuk menyebarkan tenaga benturan atau goncangan pada saat jatuh melalui pundak, paha dan pantat. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dirancang dengan desain yang nyaman bagi si pemakai dimana pengikat pundak, dada, dan tali paha dapat disesuaikan menurut pemakainya. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dilengkapi dengan cincin “D” (high) yang terletak dibelakang dandi depan dimana tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat penolonglain yang dapat dipasangkan.
  • 12. Life Line (tali kaitan), tali kaitan lentur dengan kekuatan tarik minimum 500 kg yang salah satu ujungnya diikatkan ketempat kaitan dan menggantung secara vertikal, atau diikatkan pada tempat kaitan yang lain untuk digunakan secara horisontal 2. Manajemen Keselamatan Kerja Dalam Upaya Untuk Meningkatan Kerja Secara Optimal. Manajemen Keselamatan Kerja Dalam Upaya Untuk Meningkatan Kerja Secara Optimal. Proses produksi dengan mengoperasikan berbagai peralatan pada umumnya tidak sama sekali terbebas dari resiko bahaya. Hal ini harus mejadikan perhatian dari pihak manajemen dan unit-unit teknis dan secara khusus bertanggungjawab terhadap keselamatan kerja. Dengan demikian keselamatan kerja akan merupakan bagian yang selalu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan sehingga upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah dimulai sejak perencanaan. Pada setiap perusahaan diharuskan berdiri Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), berdasarkan pada undang-undang nomor 1 tahun 1970. Dengan pendekatan demikian, maka diharapkan manajemen perusahaan mengambil sikap nyata yang mencakup: 1. mengidentifikasi setiap proses dan peralatan pengendalian kerugian sebagai sumber resiko bahaya, 2. mengestimasi rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja, 3. menyusun rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja, 4. menyusun sistem komunikasi yang diperlukan, dan 5. menyiapkan sarana dan peralatan beserta personil yang terlaith dan profesional. Manajemen keselamatan kerja harus mampu mencari dan mengungkapkan kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan. Kebijaksanaan manajerial yang dijabarkan dalam pelaksanaan operasional dengan tingkat segi manajemen yang sangat esensial bagi kelangsungan proses produksi dan keselamatan kerja yang mengarahkan pada partisipasi semua pihak dalam sistem manajemen dan organisasi, akan dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman sebagai landasa kuat untuk kontinuitas usaha dan pengaman investasi dalam pembangunan. Hiperkes dan keselamatan kerja haruslah dipandang sebagai upaya teknis manajerial yang sangat besar fungsi dan peranannya dalam: 1. Mengamankan investasi. 2. Memelihara kelestarian dan kontinuitas usaha. 3. Mengembangkan potensi ekonomi. 4. Meningkatkan manfaat perangkat produksi. 5. Memelihara dan meningkatkan daya produktivitas kerja dari tenaga kerja. Mutu sumberdaya manusia ditingkatkan melaui tiga jalur dalam peningkatan mutu pengetahuan dan ketrampilan, yaitu: 1. jalur pendidikan formal, 2. jalur latihan kerja, dan
  • 13. 3. jalur pengalaman kerja. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut sangat penting bukan saja untuk meningkatkan kemampuan kerja secara teknis operasional, akan tetapi juga kemampuan kerja secara aman serta kemampuan menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan sehat. PERATURAN K3 DI LINGKUNGAN KERJA 1. STANDAR OPERASIONAL (SOP) A. Pengertian SOP 1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. 2. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. B. Tujuan SOP 1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja. 2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait. 4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya. 5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi C. Fungsi : 1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja. 2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan. 3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak. 4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja. 5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin. D. Kapan SOP diperlukan 1. SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan 2. SOP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau tidak 3. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja. E. Keuntungan Adanya SOP 1. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten 2. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan
  • 14. 3. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja pegawai. Dalam menjalankan operasional perusahaan , peran pegawai memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan. OSHA A. PENGETAHUAN OSHA The United States Occupational Safety and Health Administration (OSHA) adalah bagian dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang dibentuk di bawah Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan, yang ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon, pada 29 Desember 1970. Misinya adalah untuk mencegah cedera yang berhubungan dengan pekerjaan, penyakit, dan kematian dengan menerbitkan dan menegakkan peraturan (standar) untuk kesehatan dan keselamatan kerja. Fungsi OSHA OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah lembaga federal Amerika Serikat di Departemen Tenaga Kerja. OSHA bertujuan untuk keselamatan dan kondisi kerja yang sehat bagi karyawan untuk mengurangi kematian dan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Dua fungsi utama yang diberikan oleh OSHA. Fungsi utama dari OSHA adalah untuk menetapkan standar dan melakukan inspeksi tempat kerja untuk memastikan apakah majikan dengan standar dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat. Standar OSHA memerlukan praktik akal dan protektif, metode, dan proses kerja bagi kesejahteraan karyawan. OSHA memastikan jika persyaratan bagi karyawan disediakan oleh pengusaha atau tidak Menurut OSHA, pengusaha harus menjadi akrab dengan yang berlaku standar untuk pendirian mereka. Jika tempat kerja tidak higienis dan berbahaya bagi karyawan untuk bekerja, maka mereka harus menghilangkan kondisi berbahaya tersebut. Fungsi Kedua, OSHA tidak pemeriksaan apakah peralatan yang digunakan oleh pengusaha pelindung atau tidak. Karyawan bertanggung jawab untuk mengetahui semua aturan dan peraturan yang berlaku untuk tindakan mereka sendiri dan perilaku. Untuk semua tindakan ini, OSHA telah memberikan pelatihan baik bagi majikan dan karyawan sehingga lingkungan kerja yang baik dapat diciptakan. OSHA telah menyediakan dua jenis program: • OSHA Konstruksi dan Kursus • OSHA Industri Kursus Umum OSHA Konstruksi Course adalah pelatihan keselamatan bagi pekerja konstruksi Industri. Tujuan dari program ini adalah untuk menginformasikan pegawai mengenai orientasi keselamatan dan kesehatan yang dibutuhkan oleh OSHA. OSHA Jenderal Industri Course adalah program keamanan komprehensif yang membantu para pekerja di industri umum. Kedua program mencakup
  • 15. semua persyaratan OSHA. OSHA kursus ini tersedia baik di kelas dan juga online. Kursus dilakukan dalam bahasa Inggris dan juga dalam bahasa Spanyol. OSHA telah melakukan suatu bantuan besar bagi pengusaha dan karyawan dengan membuat mereka waspada dan bertanggung jawab atas lingkungannya. Beberapa "standar." Dari OSHA 1. Hak Karyawan Karyawan di tempat kerja memiliki beberapa hak yang sangat penting dalam OSHA. Beberapa hak-hak ini mencakup kemampuan untuk mengeluh kepada OSHA mengenai kesehatan dan standar keselamatan di tempat kerja mereka (namun tetap anonim dan rahasia). Semua karyawan di Amerika Serikat tertutup kecuali untuk individu yang bekerja sendiri atau bekerja sebagai karyawan publik di pemerintah daerah dan negara (bar Amerika Serikat Postal Service karyawan). 2. Majikan Tanggung Jawab Majikan harus menyediakan karyawan yang bekerja di bawah mereka dengan lokasi, aman bekerja bahaya-bebas. Mereka seharusnya untuk memastikan bahwa karyawan tidak bekerja di lingkungan yang dapat mengakibatkan gangguan fisik serius atau bahkan kematian. Beberapa dari tanggung jawab mereka meliputi pemberian ujian medis, pelaporan ke OSHA dalam waktu delapan jam of-the-korban pekerjaan di, tidak diskriminasi terhadap karyawan yang melaksanakan hak-hak mereka OSHA, jelas menampilkan mereka poster OSHA menginformasikan karyawan hak-hak mereka, dan banyak lagi. 3. Karyawan Tanggung Jawab Karyawan juga memiliki beberapa tanggung jawab sesuai dengan peraturan OSHA. Tanggung jawab termasuk membantu untuk mencegah pajanan terhadap keselamatan kerja dan bahaya kesehatan dengan mematuhi tegas dengan semua persyaratan OSHA dan peraturan tentang tindakan individu dan perilaku. 4. Hak Majikan Majikan juga memiliki hak di bawah peraturan OSHA. Beberapa hak-hak ini termasuk waran inspeksi meminta, meminta identifikasi dari petugas kepatuhan OSHA, diberitahukan tentang apa alasan untuk pemeriksaan OSHA adalah, meminta sebuah konferensi pasca inspeksi informal-dan banyak lagi.
  • 16. 5. Education Pendidikan Sebagai seorang karyawan atau majikan, mudah untuk mempelajari semua tentang peraturan dan persyaratan OSHA. Anda dapat memeriksa Federal Register yang memiliki semua OSHA saat ini dan sampai dengan standar tanggal diterbitkan. Semua perubahan OSHA, koreksi, penghapusan dan sisipan juga tersedia juga. CIRCUIT BREAKER DAN PANEL SWITCH A. IDENTIFIKASI CIRCUIT BREAKER DAN PANEL SWICTCH 1. CIRCUIT BREAKER Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater). a. Tipe Circuit Breaker Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting type Mechanical dan Automatically reset solid state type. b. Konstruksi Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting type Mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan. c. Cara kerja Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus. d. Tipe penyetelan Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa.  Tipe penyetelan otomatis Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem 12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun.  Tipe penyetelan biasa Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical) dilengkapi untuk system 12 V dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A, 14A, 20A dan 30A. Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring. Saat circuit breaker terbuka disebabkan adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel kembali. 2. Circuit Breaker tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC Polimer PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan Circuit breaker yang juga sering disebut thermistor atau thermal resistor. PTC terbuat dari bahan polimer konduksi yang akan berubah menjadi tahanan ketika temperaturnya menjadi naik. Circuit breaker tipe ini sering dipakai untuk melindungi sistem power windows dan sirkuit power door lock.
  • 17. Ketika temperatur normal, karbon akan berfungsi sebagai konduktor yang akan mengalirkan arus listrik. Pada saat ini nilai tahanan sangat rendah. Jika materi PTC temperaturnya naik yang sering disebabkan oleh arus yang berlebihan, maka atom karbon akan merenggang sehingga nilai tahanan menjadi naik hingga pada saat tertentu PTC akan memutuskan sistem sirkuit. Circuit breaker tipe Automatic Resettting Solid State type PTC akan berfungsi sebagai konduktor lagi apabila temperatur menjadi dingin kembali. B. Panel Switch 1. Electrical Switcboard (Panel Listrik) Electrical switch board atau dinamakan panel listrik adalah suatu susunan peralatan listrik / komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu papan control (board)sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Berikut ini contoh contoh nama panel beserta fungsi dan kegunaan: a. MOTOR STARTER PANEL : adalah panel listrik yang fungsi utamanya mengoperasikan motor motor listrik yang meliputi pengasutan awal (starting),runningdan stoping dan dilengkapi dengan proteksi sesuai kebutuhan antara lain Circuit breaker, overload relay, phase failure relay dan lain lain . Disebagian panel dilengkapi dengan metering sebagai fungsi monitoring baik yang berbentuk analog (jarum, lampu pilot,lidah getar) maupun yang berupa moduldigital. Yang termasuk motor starter panel antara lain : Star Delta Starter Direct On Line starter Double speed starter Slip ring motor starter Impedansi motor starter Resistor motor Starter Ototransformer starter Soft starter motor Variable speed motor starter Edy current motor starter b. GENERATOR CONTROL PANEL : Adalah panel listrik yang fungsi utamanya untuk mengoperasikan generator yang meliputi starting , running, stoping, emergency stop dan dilengkapi dengan proteksi dan monitoring baik proteksi dan monitoring terhadap diesel engine maupun terhadap alternator (generator) Proteksi terhadap engine antara lain meliputi : Low oil pressure High water temperature High Oil Temperature Over / Under speed Low voltage battery
  • 18. Proteksi terhadap alternator antara lain meliputi : Over/under voltage Over/under Frekuensi Over current Overload Over temperature Reverse Power Unbalancing Voltage Unbalancing current Earth Fault c. AMF & ATS PANEL (Automatic Mains Failure & Automatic Transfer Switch ) Adalah Panel yang secara system mempunyai fungsi control otomatic terhadap generator dan mains power dimana parameter listrik,control dan proteksi terhadap kedua sumber dapat terbaca dan terkontrol secara sistimatis .Komponen utama panel ini adalah modul control yang didalamnya berisi program program untuk menjalankan dan mengoperasikan system secara menyeluruh. Panel ini banyak digunakan diindustri ,perkantoran ,supermarket, rumah sakit dll d. SYNCHRONIZING PANEL Adalah panel yang berfungsi untuk mengoperasikan dua buah genset atau lebih yang bekerja secara parallel (bersamaan) agar didapat catu daya sumber yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan beban listrik disamping juga untuk efisiensi jika beban listrik dalam level rendah / ringan.Dengan adanya teknologi yang semakin pesat maka pengoperasian panel synchrone sudah sedemikian mudah karena dilengkapi dengan modul modul elektronik berteknologi tinggi yang secara keseluruhan sudah diatur secara otomatis. e. MAINS DISTRIBUTION PANEL Adalah panel yang berfungsi mendistribusikan sumber daya ke sub sub panel distribusi. Didalamnya terdapat Mains Breaker dan breaker breaker beban yang tersambung dengan panel Sub distribusi f. KAPASITOR PANEL Adalah Panel Yang berfungsi mengoptimalkan catu daya yang tersedia disamping itu berfungsi untuk : Mengurangi denda daya dari PLN jika power factor kurang dari 0,85 Mengurangi disipasi panas pada kabel power Menaikkan tegangan jatuh pada rangkaian cabang akhir
  • 19. KEJUTAN LISTRIK A. PENGETAHUAN PENGARUH SYSTEM SARAF TERHADAP KEJUTAN LISTRIK Bagi yang tidak mengerti baik yang mengerti paling tidak sudah pernah tahu bahwa listrik itu bisa mengakibatkan kematian. Kesetrum dalam bahasa Indonesianya adalah istilah yang sering digunakan. Kaget, shock, sesak nafas, terengah-engah, tekanan darah turun, pusing, mual, muntah, terbakar, hingga nyawa lenyap adalah efek dari kesetrum. Kenapa listrik bisa sejahat itu? Listrik itu pada dasarnya adalah baik jika kita mengerti akan sifatnya. Ibaratkan listrik itu sebagai pedang bermata dua. Bisa digunakan untuk menusuk lawan jika kita tahu cara menggunakannya. Ia juga bisa melukai diri sendiri jika tidak hati-hati dalam mengayunkannya. Jika kita kutip dari wikipedia, kejutan listrik itu dapat didefinisikan sebagai berikut Kejutan listrik dapat terjadi saat kontak antara badan manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi untuk mengakibatkan aliran arus melalui otot atau rambut. Arus minimal yang bisa dirasakan oleh manusia adalah sekitar 1 miliamper. Arus ini bisa menimbulkan luka pada jaringan atau fibrilasi jika cukup tinggi. Kematian yang disebabkan oleh kejutan listrik dapat disebut dengan elektrokusi. Umumnya, arus yang mencapai 100mA adalah fatal jika melewati bagian sensitif dari badan. Bahasa gampangnya, siapapun itu orangnya bakal kesetrum jika kita menciptakan jalur transfer dari arus listrik. Makanya orang yang tahu bahaya ini jika ingin mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan listrik tapi tidak bisa dalam kondisi mati power akan memutus semua kemungkinan yang bisa mengakibatkan transaksi arus. Bisa dengan menggunakan sepatu safety yang memiliki ketahanan isolasi sesuai tegangan yang dikerjakan atau dengan mempelajari jurus melayang tanpa menyentuh tanah dari mas david copperfield. Intinya, jangan sempat kita ada hubungan ke benda-benda yang menghantar seperti tanah, besi, air, dan keturunan penghantar baik lainnya. Tanah perlu dihindadri karena tanah biasanya lembab atau biasanya juga ada hubungan dengan netral untuk beberapa instalasi atau karena instalasinya jelek. Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik dan ada empat batasan jika kita tersengat aliran listrik Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu lama. Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit. Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja. Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya. Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak sistem peredaran darah bahkan berakibat kematian. Sumber listrik AC mengalirkan arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh tangan Rut, tubuh manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia rata-
  • 20. rata 1000 Ώ, arus yang aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya tegangan sentuh adalah sebesar : UB = Rk. Ik = 1000 Ώ x 50 mA = 50 V Nah...!!! terjawablah mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat dipegang terminal positip dan terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan pengaruh tegangan listrik diatas 50V. Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama waktunya menyentuh. Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 Ώ = 1k Ώ, dan pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220V (gambar 3), arus yang mengalir ketubuh besarnya. Ik = U/Rk =220V/1000 Ώ = 220Ma Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan seperti yang telah diterangkan di atas, bahaya kesetrum lainnya adalah: a. Psychological Shock (Kejutan Listrik) Orang yang kesetrum umumnya mengalami shock, kaget, atau terkejut seketika. Besarnya Shock yang dirasakan sangat bergantung kepada besarnya tegangan, durasi, arus, jalur aliran, frekuensi, dll. Kaget atau kejutan listrik sudah mulai dapat dirasakan untuk DC 5-10 mA dan untuk AC 1-10 mA pada frekuensi 60 Hz b. Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung) Fibrillation adalah kontraksi serat otot jantung yang cepat, tidak beraturan, tidak sinkron jika terkena arus yang cukup besar (frekuensi 50-60 Hz untuk AC dengan arus 60 mA dan 300-500mA untuk DC, tetapi bila aliran listrik langsung berada di jalur menuju jantung, arus lebih kecil dari 1 mA sudah dapat menyebabkan fibrillation). Hal ini dapat berbahaya karena sel-sel otot bergerak tidak beraturan sehingga jantung mengalami gangguan saat menjalankan funsinya sebagai alat pemompa darah. Bila besar arus yang masuk mengacaukan jantung melebihi 200 mA maka otot jantung sudah tidak dapat digerakkan lagi dan menyebabkan kematian pada manusia. c. Burns (Luka Bakar) Luka bakar diakibatkan pemanasan jaringan akibat menerima tegangan tinggi 500-1000 volts. Bahkan pada tegangan 16 volts bias berakibat fatal pada manusia jika terkena organ penting seperti jantung. d. Neurological Effect Kestrum juga dapat menyebabkan gangguan pada system Saraf kita terutama jantung dan paru-paru. Kesetrum yang tidak mematikan bisa menyebabkan neuropathy (gangguan, kerusakan, ketidakseimbangan dalam Sistem Saraf Periperal). Gejala penderita neuropathy adalah otot bekerja lemah, tegang,dan kejang. Kehilangan keseimbangan dan koordinasi juga muncul B. ALAT PENGAMAN KEJUTAN LISTRIK Circuit Breaker itu kan Sekring. Pada intinya dia memutuskan rangkaian jika terjadi arus yang berlebih (sekring biasa) atau memutus rangkaian jika ada kesalahan grounding (GFCI).
  • 21. Cara kerja sekring biasa, sekring yang terdapat pada instalasi rumah tangga dengan VA rendah, adalah memutus rangkaian jika terjadi Arus berlebih/hubungan arus pendek/korsleting. Hal ini terjadi jika saluran Fasa terhubung langsung dengan Netral tanpa melalui sebuah rangkaian, yang mengakibatkan arus begitu besar dan menghasilkan panas tinggi yang berpotensi terjadi kebakaran. Sekring model lama terbuat dari dua buah pelat besi/tembaga yang terpisah beberapa cm dan terhubung dengan sebuah serat tembaga tipis. Serat tembaga tersebut memiliki daya hantar arus terbatas. Sehingga jika arus yang mengalir besar, maka tembaga tersebut akan terbakar dan terputus. Sekring model baru terbuat dari beberapa kumparan dan medan magnet. Karena arus memiliki gaya magnet, maka hal itu dimanfaatkan untuk memutus rangkaian jika terjadi arus berlebih(medan magnet juga berlebih). GFCI adalah Ground Fault Circuit Interrupter, yang berfungsi memutus rangkaian jika terjadi kesalahan dalam grounding. Jika ada seseorang yang terkena sengatan listrik, secara otomatis dia akan meng-grounding-kan rangkaian. Sedangkan GFCI sendiri memiliki ground referensi. Ketika ground dari manusia dibandingkan dengan ground referensi, maka ground dari manusia dianggap suatu kesalahan. Maka GFCI akan memutus rangkaian dalam waktu kurang dari seperempat detik. Bagian dalam dari GFCI menyerupai Sekring model baru. Di bawah ini terdapat macam-macam GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter) adalah : 1. ELCB (EARTH LEAKAGE CIRCUIT BREAKER) Rangkaian ELCB terdiri dari kumparan magnet dan sakelar. Sakelar ini dapat dikendalikan secara manual dan magnet listrik TOMBOL - TOMBOL A. PENGENALAN PERALATAN TOMBOL – TOMBOL EMERGENSI 1. Emergency Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang terkontrol secara elektronik. 2. Stainless Push Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang terkontrol secara elektronik 3. Touchless Exit Button adalah sensor yang dapat digunakan sebagai pengganti tombol untuk membuka pintu yang diintegrasikan dengan akses kontrol sistem. Dengan menggunakan sensor ini, user dapat membuka Electric Lock tanpa menyentuh / menekan tombol. Alat ini dapat mendeteksi dengan menangkap pergerakan di depan LED, dengan jarak sensitivitas 0-2 cm. 4. Wide Plastic Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system. Exit button ini adalah inbow exit button yang berarti exit button harus ditanam ke dalam tembok, hal ini membuat Exit Button ini akan terlihat terintegrasi dengan interior ruangan. 5. Stainless Steel Exit Button adalah alat yang dapat digunakan sebagai tombol untuk membuka Access Control system. Button ini terutama digunakan sebagai trigger untuk membuka pintu yang terkontrol secara elektronik. B. PRINSIP KERJA DETEKTOR PRINSIP KERJA DETEKTOR ASAP  Deteksi Asap Sebuah detektor asap akan mendeteksi paling kebakaran jauh lebih cepat dari detektor panas. Bagian ini akan menjelaskan berbagai prinsip-prinsip operasi detektor asap dan aplikasi mereka.
  • 22. Detektor Asap diidentifikasi oleh prinsip operasi mereka. Dua dari prinsip-prinsip usaha adalah: 1) ionisasi 2) photoelectri Sebagai kelas, detektor asap menggunakan prinsip ionisasi memberikan respon agak lebih cepat energi tinggi (open-nyala) api, karena kebakaran ini menghasilkan sejumlah besar partikel asap yang lebih kecil. Sebagai kelas, detektor asap yang beroperasi pada prinsip fotolistrik merespon lebih cepat untuk asap yang dihasilkan oleh rendah energi (membara) kebakaran, karena kebakaran ini umumnya menghasilkan lebih dari partikel asap yang lebih besar. Namun, setiap jenis detektor asap tunduk pada, dan harus lulus, api pengujian yang sama di laboratorium pengujian untuk dicantumkan. Detektor asap konvensional memberikan pergi, tak ada jalan keluar bentuk deteksi. Ini berarti bahwa selain tidak ada alarm atau alarm-, tidak ada informasi lainnya dikirim ke unit kontrol alarm kebakaran. Dalam rangka memberikan detektor asap yang stabil, perancang sistem harus memastikan bahwa tingkat sensitivitas detektor sesuai dengan lingkungan terburuk dalam fasilitas yang akan dilindungi. Beberapa yurisdiksi mengharuskan tingkat sensitivitas minimum digunakan untuk membantu mengendalikan masalah alarm palsu atau gangguan. Perbaikan teknologi yang digunakan mikroprosesor dalam sistem alarm kebakaran telah menyebabkan pada pengembangan konsep detektor asap baru. Sensor baru ini menggunakan teknologi analog untuk mengukur kondisi di daerah atau ruang lindung dan mengirimkan informasi itu ke unit alarm kontrol berbasis komputer api. Sensor ini baru dapat laporan bila terlalu kotor untuk berfungsi dengan baik atau semakin terlalu sensitif karena sejumlah kondisi dalam ruang yang dilindungi.Sensor Analog menyediakan sistem alarm palsu dasarnya bebas dari kondisi yang biasanya ditemukan di bangunan. Teknologi sensor ini juga memungkinkan para perancang sistem untuk menyesuaikan sensitivitas sensor untuk mengakomodasi lingkungan sekitar atau menggunakan pengaturan ekstra-sensitif untuk melindungi nilai-tinggi atau daerah misi-sensitif. Sensor ini tersedia sebagai fotolistrik, dan ionisasi, atau kombinasi termal, fotolistrik, dan ionisasi unit. Seiring kemajuan teknologi sistem alarm kebakaran, sensor analog akan menjadi sensor pilihan untuk setiap aplikasi sistem, tanpa memandang ukuran sistem. DETEKTOR IONISASI ASAP Detektor asap menggunakan prinsip ionisasi biasanya dari jenis spot. Sebuah detektor asap ionisasi mempunyai sejumlah kecil bahan radioaktif yang mengionisasi udara di ruang sensing, rendering udara konduktif dan memungkinkan adanya arus melalui udara antara elektroda dibebankan. Hal ini memberikan ruang merasakan suatu konduktansi Baja efektif,. Ketika partikel asap memasuki area ionisasi, mereka menurunkan konduktansi dari udara dengan melampirkan ke partikel udara. Hal ini dapat dibandingkan dengan konduktansi referensi dan oleh ketidaksepakatan alarm diaktifkan. Detektor ionisasi beroperasi dengan ionisasi molekul udara (dan biru bidang pink) dengan partikel alpha dari bahan radioaktif, amerisium 241 (garis merah). Ion-ion kemudian membawa arus yang kecil antara dua elektroda (di atas). partikel Asap (bola coklat) melampirkan ion (di bawah), sehingga mengurangi arus dan memulai alarm. AIR SAMPLING DETEKTOR ASAP Awan ruang asap prinsip deteksi: Suatu detektor asap menggunakan prinsip kamar awan biasanya dari jenis Sebuah pompa udara menarik sampel udara kawasan lindung menjadi ruang kelembaban tinggi dengan detektor. Setelah sampel udara telah diangkat ke kelembaban tinggi, tekanan diturunkan sedikit. Jika partikel asap yang hadir, kelembaban di udara mengembun pada mereka, membentuk awan di ruangan. Kepadatan awan ini kemudian diukur dengan prinsip fotolistrik. Detektor merespon ketika kerapatan lebih besar dari tingkat yang telah ditetapkan. Continuous asap deteksi udara-sampling: Selain perangkat awan deteksi ruang asap, ada alat deteksi lain asap yang sampel secara aktif dan berkesinambungan froma dilindungi udara ruang. Sistem udara-sampling terdiri dari pipa sampling spasi seragam di atas langit-langit, bersama dengan dua pipa tambahan diatur untuk keluar kembali sampel udara dari ruang dipantau. Setiap salah satu pipa tetes langit-langit tertutup dan memiliki lubang sampling udara kecil dibor di tutup untuk menarik sampel udara dari lokasi itu. Ada juga sampling dibor lubang di bagian pipa tambahan yang membentang di seluruh kisi-kisi kembali-udara. Ini jaringan pipa terhubung ke unit / detektor kontrol di mana ada kipas angin, atau aspirator, yang menciptakan aliran udara di jaringan pipa, dan aliran ini menyebabkan tekanan di dalam pipa kurang dari tekanan atmosfer setempat.
  • 23. Aliran menciptakan vakum sedikit, karena itu, jaringan pipa terus menarik di udara. Udara sampel diambil melalui filter untuk detektor assemply. Di dalam detektor adalah sumber cahaya yang sangat intens yang irradiates sampel udara. Jika ada asap partikel di udara sampel, perangkat, yang bisa merasakan asap partikel pada konsentrasi yang sangat rendah, akan mengaktifkan pertama dari tiga tingkat kondisi alarm. Sistem ini biasanya digunakan dalam aplikasi dimana kepadatan dolar sangat tinggi, seperti di daerah pemrosesan data elektronik dan museum, atau di mana kelangsungan hidup peralatan sangat penting untuk kelangsungan operatins, seperti dalam industri komunikasi. GAS-SENSING FIRE DETECTORS Banyak perubahan terjadi dalam kandungan gas dari lingkungan hidup selama api. Dalam uji api besar-besaran, telah diamati bahwa tingkat terdeteksi gas reacched setelah tingkat asap dectetable dan sebelum tingkat panas terdeteksi. Salah satu dari dua prinsip operasi, yaitu, prinsip semikonduktor dan katalitik, dapat digunakan dalam detektor api gas-sensing. SEMIKONDUKTOR PRINSIP Api-gas detektor dari jenis semikonduktor merespon baik oksidasi atau mengurangi gas dengan membuat perubahan listrik dalam semikonduktor. Perubahan berikutnya konduktivitas semikonduktor penyebab aktuasi dari detektor. CATALYTIC ELEMEN PRINSIP Api-gas detektor dari jenis katalitik mengandung bahan yang, dalam dirinya sendiri, tetap tidak berubah, tetapi mempercepat oksidasi dari gas yang mudah terbakar. Kenaikan suhu yang dihasilkan dalam elemen penyebab aktuasi detektor. SMOKE DETECTORS Jenis alarm ini lebih tahan lama dibanding alat lain. Kekuatan suara hingga 85db, mampu bertahan hingga 2 tahun, dengan supply baterei sekitar 9 volt. Detektor asap memiliki dua sensor yang berbeda. Pertama yang berhubungan dengan mata detektor, dan yang kedua melalui ionisasi. Adanya asap akan dideteksi melalui mata detektor menggunakan inframerah untuk mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir, sedangkan ionisasi detektor menggunakan komponen elektrik untuk menentukan kehadiran asap. Penggunaan alarm kebakaran biasanya disesuaikan dengan jenis ruangan dan fungsi ruangan yang akan diamankan dari bahaya kebakaran. Pada tabel 5 ditentukan jenis detektor yang sesuaikan dengan fungsi ruangan. Tabel . Jenis Detektor Sesuai dengan Fungsi Ruangan Cara kerja smoke detector : Saat terjadi kebakaran asap akan dideteksi melalui mata detector menggunakan inframerah untuk mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir, sedangkan ionisasi detektor menggunakan komponen elektrik untuk menentukan kehadiran asap. Jika bagian detector tersebut terkena asap dengan batas tertentu maka smoke detector akan membunyikan sirine tanda bahaya kebakaran. Biasanya smoke detector dipasang bersama dengan penyiram air otomatis. PEMADAM KEBAKARAN A. Pengetahuan Halon Pemadam Kebakaran Sejarah Singkat Sistem Supresi Halon Fire Wayam halon 1301 datang di pasar pada 1960-an itu benar dianggap sebagai api gas yang paling efektif memerangi agen yang pernah dikembangkan. Itu ditemukan aplikasi luas dalam perlindungan pengolahan data kamar, switch telekomunikasi, seni dan koleksi sejarah, kontrol kamar proses, dan banyak lainnya. Namun, pada akhir 1980-an banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa agen adalah ozon depleting kimia dan Protokol Montreal tahun 1987 diperlukan penghapusan produksi baru. Industri proteksi kebakaran mulai mencari alternatif halon . peraturan saat ini pada dapat dipantau di website HARC : http://www.harc.org/, atau pada situs web EPA: alat pemadam kebakaran Halon digunakan secara luas untuk kebakaran pada komputer dan peralatan elektronik. Alat pemadam portabel berisi 'Halon 1211 dan sistem tetap yang digunakan' Halon 1301 '. Ketika disadari bahwa gas yang digunakan adalah yang paling merusak lingkungan dalam hal penipisan lapisan ozon, penggunaan sebagian besar dilarang.
  • 24. Pelarangan dari Halon Pada tahun 1993 150 negara menandatangani Protokol Montreal, yang dimaksudkan untuk membatasi penggunaan bahan kimia ozon depleting. Hal ini menyebabkan pelarangan Halon produksi di semua negara berkembang dari akhir tahun 1993. Di Inggris itu menjadi ilegal untuk menjual atau menggunakan pemadam kebakaran halon pada bulan Desember 2002, dan pemadam halon semua dan sistem harus benar-benar didekomisioning pada akhir Desember 2003. Setiap alat pemadam tersebut harus dihentikan dan gas halon pulih. Dampak pemanasan global yang serius halon berarti bahwa sangat penting untuk menghapuskan segala pemadam halon dengan benar untuk memastikan gas tidak dilepaskan ke atmosfer. Apakah Anda Masih Menggunakannya? Jika Anda masih memiliki alat pemadam halon itu harus dibuang segera di situs kemudahan otoritas lokal, atau melalui sebuah perusahaan pembuangan sampah komersial. alat pemadam kebakaran Halon biasanya hijau dalam warna meskipun beberapa untuk daerah spesialis dibuat dalam warna hijau gelap, emas atau kuning, jadi cek label dengan hati-hati jika ragu-ragu. Label harus mengatakan baik 'halon' atau 'BCF' di atasnya. Penggunaan alat pemadam halon masih diizinkan di bawah undang-undang di beberapa pengecualian untuk peralatan kritis. Beberapa daerah di mana pemadam kebakaran halon atau instalasi mungkin masih digunakan pada pesawat, kendaraan militer tertentu dan situs, kapal angkatan laut dan beberapa kapal kargo, area lain dari polisi, angkatan bersenjata dan pemadam kebakaran dan di Terowongan Channel. Beberapa alasan untuk masih menggunakan pemadam kebakaran halon pada pesawat adalah bahwa alternatif yang lebih berat, dan kurang efektif dalam mengatasi kebakaran dalam lingkungan di mana keselamatan adalah mutlak penting. Alternatif Untuk Halon Fire Extinguishers Jika Anda menemukan alat pemadam halon, ingat bahwa ketika Anda membuangnya Anda harus menggantinya dengan hingga setara date Sebuah Karbon Dioksida pemadam kebakaran mungkin akan menjadi pengganti yang paling cocok, meskipun ada beberapa 'bersih' alternatif halon yang tersedia. Salah satu alasan halon digunakan adalah bahwa hal itu elektrik non-konduktif dan meninggalkan residu tidak. Ini adalah kualitas yang membuat alat pemadam kebakaran halon sehingga cocok untuk peralatan elektronik. Beberapa alternatif modern yang memiliki sifat mirip dengan halon adalah Gas Halocarbon (hidrofluorokarbon dan perfluorokarbon), Gas Inert (berbagai kombinasi nitrogen, argon, dan karbon dioksida) dan Gas Inert Generator (materi padat yang cepat mengoksidasi untuk menghasilkan banyak karbon dioksida dan / atau nitrogen). C. Pengetahuan Water Springkler Pemadam Kebakaran Apakah sistem sprinkler kebakaran? Sebuah sistem springkler api adalah jaringan pipa tersembunyi memasok air untuk sprinkler kepala terletak pada posisi strategis dalam properti, dan sistem alarm yang terkait. Rancangan penyiram kebakaran memungkinkan sistem untuk merespon secara otomatis ke api tumbuh dan mengendalikannya. kepala sprinkler perumahan modern dirancang untuk berbaur dengan hiasan perumahan dan datang dalam berbagai, selesai desain dan warna. Ada juga tersembunyi jenis yang tersedia, yang hampir tidak terlalu mencolok dan membantu mengurangi vandalisme. Bagaimana cara kerja sistem? Penyiraman kepala mengandung mekanisme yang sensitif terhadap panas dan yang, pada suhu yang telah ditentukan (biasanya 68 derajat C), melepaskan plug memungkinkan air untuk melarikan diri. Aliran air dalam sistem memicu alarm audio / visual, yang dapat didengar baik di dalam dan luar. Air diarahkan ke sebuah diffuser yang dirancang untuk memecah air menjadi tetesan ukuran tertentu, dan mengarahkan semprot untuk menutupi lantai yang spesifik dan area dinding. Panas dari api secara individu dan langsung mengaktifkan setiap kepala sprinkler. Pada sebagian besar kebakaran hanya satu kepala sprinkler cukup untuk menangani api. kepala sprinkler Hunian api dinilai 'respon cepat' sebagai, sistem ini memberikan kemampuan untuk berurusan dengan kebakaran ketika mereka kecil dan lebih mudah dikontrol. Keuntungan ini memberikan kecepatan reaksi dikalikan dengan fakta bahwa sistem springkler mulai untuk mengendalikan api di sekitar titik yang sama pada waktu sebagai panggilan biasanya akan dibuat untuk pemadam kebakaran, jika tidak sebelumnya.
  • 25. Waktu adalah faktor penting ketika berhadapan dengan kebakaran. Dengan api yang tidak terkendali tidak mungkin bahwa bahkan setelah 10 menit siapa pun di rumah akan tetap hidup. penyiram api Hunian biasanya memberikan galon air 10-15 menit. Bandingkan bahwa untuk selang pemadam kebakaran itu ke atas dari 500 galon per menit dan Anda akan melihat bahwa sistem sprinkler (yang biasanya hanya memerlukan satu sprinkler untuk mengendalikan api) menggunakan berkali-kali air lebih sedikit dibandingkan layanan api. Dalam penyiram umum mengurangi kerusakan properti oleh sedikitnya 80%. Hal ini untuk alasan-alasan yang penyiram api harus dipertimbangkan peralatan keselamatan yang paling efektif dan dapat diandalkan belum diciptakan. Penyiram adalah nilai dalam sifat multi-lantai, di mana jalan keluar mungkin melibatkan banyak penerbangan tangga. Karena api perjalanan ke atas, orang mungkin akan dibunuh oleh asap dan asap banyak lantai di atas api itu sendiri, atau mungkin menjadi terjebak dan tidak dapat melarikan diri api masa lalu. Penyiram secara dramatis akan membatasi produksi panas, asap dan asap, memberi orang lebih banyak waktu untuk melarikan diri atau diselamatkan. Secara umum sistem sprinkler harus dirancang untuk melindungi semua ruang huni dalam gedung dan setidaknya satu rute melarikan diri. D. Pengetahuan Fire Damper Fire Damper Dan asap damper dalam proyek percontohan, termasuk lima: suhu sensor gerakan Test; uji reliabilitas dekat; uji salt spray; udara uji kebocoran, uji resistensi.. Penelitian ini terutama untuk dua tes terakhir. a. damper, asap api peredam peredam konsep diinstal dalam Ventilasi, sistem pengkondisian udara untuk mengirim kembali ke selang Udara Di jalan, biasanya dinyalakan api pipa gas saat suhu mencapai 70oC tertutup secara otomatis dalam jangka waktu tertentu waktu untuk memenuhi stabilitas tahan api dan api persyaratan integritas, peran yang dimainkan Api Asap Asap damper dipasang pada sistem pipa knalpot, biasanya dinyalakan api pipa gas saat suhu mencapai 280oC tertutup secara otomatis dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi stabilitas tahan api dan persyaratan api integritas. Apa peran asap dari katup. b. peran peredam sistem pembuangan udara dari pipa, kompleks rumit. Dalam sistem suplai udara, untuk mengirim Fans Angin harus dikirim oleh Jalan kompeten, ditugaskan ke cabang dan pergi, di dalam gas atau asap sistem ekstraksi, udara atau asap bersama oleh cabang ke saluran utama dan memasuki exhaust fan debit. Jadi, apakah suplai udara sistem atau sistem pembuangan, jika tidak ada penghalang, maka jumlah aliran udara dan asap tidak bisa mengendalikan, udara tidak ada atau bagian sistem pembuangan sejumlah besar pasokan udara, knalpot situasi dan kebutuhan situs itu tidak udara atau pembuangan udara, gas buang atau hanya sejumlah kecil dari udara, gas buang. Dalam rangka untuk tidak perlu udara, knalpot bagian pipa memotong, dan hal ini membutuhkan perangkat katup. Selain itu, sistem pembuangan udara, meskipun berbagai bagian aliran udara melalui perhitungan pipa, dan desain pipa yang sesuai. Namun, perhitungan teoritis dan situasi aktual di satu sisi ada bias tertentu, di sisi lain kondisi operasi sistem selalu berubah, sehingga harus menjadi bagian dari penyesuaian aliran udara sistem yang sesuai, yang pada gilirannya memerlukan perangkat katup. Juga, beberapa peralatan ventilasi, seperti kipas sentrifugal sehingga yang terbaik untuk me-load saat start startup, karena motor ini mulai minimum, manfaat keselamatan. Hal ini memerlukan sistem sebelum Anda mulai memotong pipa. Ketika saklar kipas dengan impor dan ekspor, impor atau ekspor umum adalah untuk menutup bisa, seperti impor dan ekspor tanpa switch, harus melalui perangkat katup untuk mengontrol. c. damper, pengaturan damper asap di ventilasi dan pipa sistem pengkondisian udara ditetapkan damper kebakaran, asap knalpot sistem di damper asap yang dirancang untuk mencegah api, gas beracun perpindahan panas, api memperluas dan meningkatkan penyebaran toksisitas. 1. Dalam salah satu ventilasi berikut, AC sistem peredam saluran harus ditetapkan: i. pipa melalui api dinding partisi Kantor; ii. pipa melalui ventilasi, penyejuk udara dan ruang mesin besar atau resiko kebakaran dinding ruangan besar dan kantor lantai; iii. angin vertikal dan persimpangan pipa saluran pada setiap tingkat bagian pipa horizontal iv. di kedua sisi pipa melalui deformasi bersama. Bagian dari peredam, pipa gas ketika api mencapai suhu 70oC, kemudian secara otomatis shut down.
  • 26. 2. Sistem pembuangan pemisahan: i. di pintu masuk ruang asap, mengatur kapan suhu gas buang melebihi 280oC dapat secara otomatis ditutup ketika damper asap. Asap mesin harus memastikan bahwa mereka dapat terus bekerja ketika 30menit 280oC; ii. di manifold knalpot di set ketika suhu gas buang melebihi asap 280C ketika damper ditutup pada mereka sendiri. d. pentingnya studi yang dilakukan peredam, peredam asap sebagai kebakaran pada bangunan gedung, Asap Control Suatu bagian penting dari kualitas memiliki pengaruh langsung terhadap keberhasilan pengaturan sistem, berkaitan dengan keamanan gedung dan keselamatan evakuasi kebakaran. KEBAKARAN A. DEFINISI KEBAKARAN Definisi umumnya adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki, sedangkan defenisi khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran. B. UNSUR PENYEBAB KEBAKARAN 1. BAHAN PADAT, kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya akan meninggalkan abu / bara. 2. BAHAN CAIR, Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak. POLYCHLORINATED BIPHENYLS A. PENGELOLAAN POLYCHLORINATED BIPHENYLS I. PENGENALAN Polychlorinated biphenyls (PCBs) adalah suatu substansi kimia organik sintetis yang dikenal sebagai hydrocarbon chlorinated. PCBs bersifat persisten jika dilepaskan ke lingkungan karena ketahanannya terhadap proses metabolisme yang dapat memecahkan mereka ke bentuk komposisi kimia yang lebih sederhana. Solubilitasnya yang rendah di air menyebabkan PCBs terkamulasi dalam jaringan lemak manusia dan hewan. PCBs dikenal menyebabkan efek kronik pada organ reproduksi, kekacauan pencernaan, dan luka pada hewan laboratorium/percobaan. Sebagai tambahan EPA mencurigai PCBs sebagai karsinogen pada manusia. Untuk mengurangi petonsi efek balik terhadap kesehatan manusia, Kogres memberikan TSCA (Toxic Substance Control Act) yang secara ketat mengatur penggunaan dalam semua aspek PCBs dan substansi lainnya. TSCA juga mengurangi produksi PCBs sebagai suatu produk yang tidak murni. Dalam dokumen ini diberikan cara pengaturan untuk Lawrwnce Livermore National Laboratory (LLNL) sendiri pada : Identifikasi, pemberian label, dan manajemen PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs Respon terhadap tumpahnya PCBs Penggunaan PCBs dalam program penelitian Pemeliharaan penyimpanan PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs Oleh hukum, generator bahan buangan diperlukan untuk memastikan label yang tepat diletakkan pada barang PCBs, termasuk peralatan yang terdiri atas PCB yang akan tersebar sebagai bahan buangan. Pemilik barang-barang dan peralatan PCBs sangat bertanggungjawab dalam
  • 27. memastikan identifikasi terhadap PCbs, umumnya melalui analisis laboratorium jika sebelumnya tidak diberi label oleh pembuatnya.. II. Dimana PCBs Ditemukan Sebelum peraturan federal mengurangi produksi dan penggunaan PCB, PCBs umumnya banyak digunakan dalam beberapa produk komersial, termasuk : · Adhesives · Transformers · Large, high- and low-voltage capacitors · Liquid-cooled electric motors · Hydraulic systems · Heat-transfer systems · Fluorescent light ballasts · Electromagnets · Liquid-filled cable · Gasketing and dampening felt · Microscopy mounting media and immersion oil · Switches · Voltage regulators · Vacuum pumps · Microwave ovens · Electronic equipment Banyak dari barang atau peralatan ini yang dulunya digunakan sekarang dibawah otoritas peraturan federal dan negara. Penggunaan PCB hanya dibolehkan dibawah kondisi tertentu dalam skenario yang terbatas. Karena PCBs digunakan secara meluas dalam peralatan yang sampai sekarang masih tersedia, buangan minyak dari peralatan semacam ini mengandung konsentrasi PCB yang dapat dideteksi. III. LABELLING DAN MANAJEMEN PCBs III.1 Pemberian Label Jika barang-barang yang mengandung PCBs tidak diberi label oleh pembuatnya, pemilik dari barang-barang seperti itu membutuhkan kepastian bahwa barang-barang tersebut seharusnya diberi label. Pemiliknya membutuhkan label untuk barang-barang yang mengandung PCB berikut, berdasarkan klasifikasinya : Kontainer PCB Transformer PCB Kapasitor PCB voltase besar, tinggi dan rendah ketika dipindahkan dari service (peralatannya) Motor listrik yang menggunakan PCB sebagai pendingin Sistem hidrolik PCB Sistem transfer panas PCB
  • 28. Kontainer barang PCB Area penyimpanan PCB Kendaraan transport PCB II. BAHAN BERBAHAYA II.1 Latar Belakang Antara tahun 1926 dan 1977, PCBs mengandung produk-produk yang diproduksi untuk penggunaan yang stabil, tahan terhadap api, dan digunakan dalam transfer panas. Pengunaan yang terbesar dari PCBs adalah dari fluida dielektrik. Seperti fluida yang mempunyai karakter khusus yaitu : nampak mengandung banyak minyak, titik didih tinggi, stabilitas kimia tinggi, titik cahaya, konduktivitas elektrik rendah, dan solubilitas dalam air rendah. PCBs juga digunakan bahan plastik dan aditif dalam minyak pelumas dan cairan pemotong. II.2 Klasifikasi PCBs PCBs terdiri atas material-material yang diklasifikasikan menurut konsentrasi PCBs yang ada. Ada tiga klasifikasi dari material-material yang mengandung PCBs : PCB ≥ 500 ppm Kontaminasi – PCB ≥ 5 sampai <> · Regulasi federal - TSCA ≥ 50 ppm · Regulasi – State California ≥ 5 sampai 49 ppm Non PCB <> Pencampuran antara material-material yang mengandung PCBs sangat dibutuhkan untuk klasifikasi pada konsentrasi tinggi yang telah tercampur. Sifat mudah mencair dari PCBs dalam hasil percampuran dicegah oleh ketentuan anti-pencairan TCSA. Bagaimanpun pencairan yang tidak disengaja dibolehkan dalam konsisi tertentu. Tolong perhatikan Tim Analis Lingkungan ES dan H untuk petunjuk tambahan. Peraturan Federal dan California (CA) berbeda pada klasifikasi untuk buangan PCB. Dibawah peraturan federal, bahan buangan PCBs dengan konsentrasi kurang dari 50 ppm mungkin ditetapkan sebagai buangan non PCBs, sedangkan dibawah peraturan Negara Bagian California, buangan PCBs membutuhkan konsentrasi kurang dari 5 ppm untuk ditetapkan sebagai buangan non PCBs. II.3 Identifikasi Material PCB Ada lebih dari 200 isomer PCB dan senyawa-senyawanya yang beraneka ragam dari yang bergerak, cairan berminyak ke putih, padatan kristalin dan resin keras. PCBs akan sulit untuk dibedakan tanpa menggunakan metode analitik. Teknik screening dapat dipakai untuk menguji kehadiran klorin, tapi analisis laboratorium diperlukan untuk mengidentifikasi PCBs dan konsentrasi PCB. Kesulitan dalam identifikasi PCBs ditekankan pada pentingnya labeling alat dan material- material yang terkontaminasi olehnya dari awal. Material PCB dibagi kedalam dua kelompok
  • 29. dengan peraturan : PCBs dan barang-barang PCB. Barang-barang PCB selanjutnya dibagi lagi ke dalam empat kelompok, yaitu : 1. Barang PCB 2. Kontainer PCB 3. Barang-kontainer PCB 4. Peralatan PCB Ketika hasil analitik mengidentifikasi barang-barang yang mengandung konsentrasi PCB, pemiliknya harus menulis konsentrasi tersebut dengan tinta yang permanen pada label. Jika peralatan ditentukan memiliki konsentrasi PCBs kurang dari 5 ppm, label “Non PCB” seharusnya ditambahkan ke peralatan tersebut. Pemberian label juga dibutuhkan oleh barang-barang diatas yang tidak mengandung PCBs. Kapasitor voltase besar, tinggi dan rendah; kapasitor rendah yang biasanya digunakan dalam sirkuit arus bolak-balik, Fluorescent light ballasts dan semua yang tidak mengandung konsentrasi PCBs harus diberi label “No PCBs” oleh pembuatnya jika dibuatnya setelah 1 Juli 1978. Jika PCB yang dipindahkan dari peralatannya (service), pemilik barang atau container PCB sebaiknya memberi label dengan menyertakan tanggal ketika dipindahkan dari peralatannya. Sebagai tambahan, pemberian label untuk regulator (alat pengatur) yang lain, penggunaannya tergantung pada isi dari container. Pemilik barang-barang PCB dapat memperoleh standar PCB, kontaminasi PCB, dan label Non PCB melalui LLNL Material Distribution Department (Stores). III.2 Mengelola Peralatan Yang Tidak Teridentifikasi Status untuk setiap peralatan tanpa label yang diduga mengadung PCB seharusnya dideterminasi melalui analisa laboratorium, dari pelat nama peralatan, atau dengan mendapatkannya dari Lembaran Data Keamanan Material . Pengangkut dengan pelat nama terutama 1978 diduga untuk PCB. Setelah mendeterminasi konsentrasi PCB, pemilik harus membubuhkan label yang tepat ( PCB, Terkontaminasi PCB, atau Non PCB) pada peralatan itu. Beberapa diantaranya seperti capacitor, elektomagnet, saklar, pengatur voltase,circuit breakers, dan Peralatan listrik terkontaminasi PCB, tidak diperlukan identifikasi dan pelabelan seperti untuk penggunaan terus menerus. Konsentrasi PCB dalam peralatan listrik yang berisi minyak ( misalnya transformer, dan kapasitor) mungkin dideterminasi dengan tanggal pembuatan, tipe cairan dieletrik, dan volume cairan yang terkandung dalam peralatan tersebut. Konsentrasi semua limbah PCB diharuskan untuk diketahui secara analitis atau metoda lain untuk pembuangannya. III.3 Mengelola Peralatan PCB Peraturan mengharuskan pengelolaan PCB secara berbeda tergantung alatan. Peraturan membagi peralatan PCB dalam berbagai tipe : Transformer Kapasitor Ballast Lampu Listrik Electromagnet,saklar, dan pengatur voltase
  • 30. Lain-lain Untuk mentaati hukum Federal, LLNL disarankan untuk memelihara dan pembaruan tahunan inventory semua PCB untuk jenis on-site. Divisi teknik pabrik untuk pemeliharaan dan operasi bertanggung jawab untuk memelihara inventory tahunan. Beritahukan Tim ES&H analis Lingkungan anda tentang setiap peralatan PCB penemuan baru dan tanpa label untuk dimasukkan dalam daftar inventoris. III.4 Menghindari Kontaminasi Radioaktif Pada Peralatan PCB Pemakai peralatan PCB disarankan untuk melaksanakan semua pencegahan yang perlu untuk mencegah kontaminasi radioaktif dari PCB. Ada beberapa pilihan cara pembuangan termasuk untuk PCB radioaktif. IV. PEMERIKSAAN PERALATAN PCB Pemilik perlatan PCB spesifik pada LLNL bertanggungjawab untuk mengarahkan pemeriksaan peralatan beradarkan peraturan dan untuk memelihara daftar pemeriksaan peralatan. Tabel 1 memperlihatkan bahwa frekuensi pemeriksan yang diminta dan direkomendasikan untuk peralatan PCB dan terkontaminasi PCB. Pemeriksaan kuartal yang disarankan mungkin diarahkan pada waktu setiap periode tida bulanan ( Januari-Maret, April-Juni,Juli-September,Oktober- Desember), dengan menyediakan minimum 30 hari diantara pemeriksaan pertama dan selanjutnya. Table 1 Frekuensi Pemeriksaan Uraian Peralatan Frekuensi Pemeriksaan Trafo PCB Disarankan kuartal Trafo terkontaminasi PCB Diperbolehkan kuartal Kapasitor PCB Diperbolehkan tahunan Electomagnet,saklar,dan regulator voltase Disarankan mingguan bila dekat makanan PCB atau …., selain itu diperbolehkan kuartal Electomagnet,saklar,dan regulator voltase Diperbolehkan kuartal terkontaminasi PCB Kapasitor PCb dalam jumlah banyak disimpan Disarankan mingguan untuk pembuangan Kontainer PCB dan barang yang disimpan Disarankan bulanan untuk dibuang Bila peralatan PCB dan terkontaminasi PCB diperiksa, pemilik harus cek pelabelan yang benar seperti yang disarankan. Cari indikasi yang menunjukkan adanya kebocoran, seperti:
  • 31. · Noda karat minyak pada peralatan · Bekas pengelapan pada peralatan · Kerusakan fisik secara keseluruhan Pemeriksaan visual tidak disarankan setiap saat atau kegiatan, tapi pemeriksaan buku harus tetap dilakukan oleh pemiliki Peralatan untuk didokumentasikan pada pemeriksa. Pada minimum, buku pemeriksaan mencantumkan tnggal dan waktu pemeriksaan, nama pemeriksa, dan temuan. Temuan harus diikuti dengan tidnakan perbaikan yang diambil dan tanggal perbaikan dilengakpi. Pemeriksa harus menandatangani semua bagian buku. Catatan pada pemeriksa akan dihilangkan setidaknya 3 tahun setelah pembuangan peralatan PCB. V. CARA TANGGAP TERHADAP TUMPAHAN Bila terjadi tumpahan material PCB, pelarut yang ditentukan dipakai untuk dekontaminasi, dan standar spesifik dekontaminasi disarankan untuk dilakukan dan didokumentasikan dengan analisis. Tumpahan kecil material PCB harus diremediasi hanya oleh teknisi HWM ( Hazardous Waste Managements) pada EPD dengan panduan dari Tim ES&H. Teknisi HWM dilatih untuk menangani limbah PCB dan mentaati TSCA saran pembersihan. Pembersihan sisa PCB harus dilakukan sesegera mungkin , tapi tidak kurang dari 24 jam setelah penemuan tumpahan. Bila tumpahan PCB besar, atau ada pekerja yang cedera atau terkontaminasi, segera hubungi nomor emergensi laboratorium 911 atau ext 2-7333 pada Livermore atau 911 ext 3-5333 pada Situs 300. Dinas Pemadam Kebakaran LLNL mengoperasikan truk Haz Mat untuk menanggapi tumpahan mayor. Akses kepada daerah tumpahan harus diawasi untuk mencegah paparan tak terduga terhadap pelintas. VI. PEMBUANGAN MATERIAL PCB Pembuangan PCb dan terkontaminasi PCB harus dikoordinasikan melalui HWM. PCB dan terkontaminasi PCB disarankan dibuang dalam 1 tahun dari tanggal barang itu dinyatakan sebagai limbah atau tidak lagi digunakan. PCB dan terkontaminasi PCB yang disimpan untuk dibuang, harus disimpan pada fasilitas HWM dan harus dikapalkan ke fasilitas pembuangan yang disetujui dalam 9 bulan pemindahan. Penyimpanan sementara dari PCb dan terkontaminasi PCb umumnya dapat dilakukan di WAA untuk 30 hari. Peraturan baru TSCA membolehkan 30 hari penyimpanan untuk setiap limbah PCB, pada konsentrasi berapapun. Perhatikan bahwa ini adalah waktu tersingkat daripada limbah berbahaya lain yang dapat disimpan di WAA. Beritahukan teknisi HWM anda dan tim ES&H, bila PCB yang terkontaminasi PCB harus dibuang. VII. Penelitian dan Pengembangan PCB Penelitian dan Pengembangan produk PCB diperlambat, walaupun eksperimen ilmu pengetahuan dan analisis yang menggunakan PCB diijinkan. PCB mungkin dibeli dengan tutup yang rapat dalam wadah ukuran kurang dari 5 mL. Pembuatan, proses, dan distribusi PCB untuk riset dan pengembangan diperbolehkan dengan pengecualian khusus yang diberkan oleh EPA. Penggunaan PCB di Laboratorium untuk riset dan pengembangan diperbolehkan untuk melayani kandungan tumpahan dan label yang sesuai untuk semua material PCB. Limbah PCB timbul timbul selama kegiatan riset harus disimpan kemudian dibuang secara baik. Beritahu teknisi HWM dan Tim ES&H bila limbah PCB akan dibuang. Pembukuan laporan yang spesifik dan
  • 32. dokumentasi harus dilakukan. Pembuangan limbah PCB dan terkontaminasi PCB harus dikoordinasikan melalui HWM. Jika anda mau membeli atau membaung material PCB, anda harus melaporkan pada ES&H. VII.2 Timbulan PCB Yang Tidak Hati-hati Penimbulan PCB yang tidak diumumkan dalam konsentrasi lebih dari 2 ppm dilaporkan oleh LLNL kepada EPA dalam 90 hari. PCB dapat diproduksi chlorine dan hidrokarbon, dan temperature yang diitngkatkan ( katalis) hadir bersamaan. Hubungi ES&H dalam kejadian penimbulan PCB yang tidak diumumkan. VIII. PENYIMPANAN LAPORAN YANG DISARANKAN Peraturan PCB meminta pemisahan 7 jenis laporan dan catatan yang berbeda dan dilakukan terhadap PCB dan material terkontaminasi PCB. HWM dan PRAG of EPD bertanggungjawab terhadap pembuatan laporan yang diminta, dengan pengecualian pada buku log pemeriksaan. PRAG bertanggungjawab untuk melaksanakan laporan. Pemilik Peralatan PCB bertanggungjawab untuk menunjukkan pemeriksaan Peralatan dan memelihara buku log pemeriksaan peralatan. Appendix B : memberikan informasi lebih jauh mengacu pada laporan yang diminta dilaksanakan oleh EPD. Bahaya PCB PCB ialah kimia organik buatan manusia yang mengandung klorin berukuran sangat kecil dan menjadi bagian dari senyawa yang disebut chlorinated hydrocarbons. Sebelum terlarang di Amerika Serikat pada 1979-selanjutnya di seluruh dunia pada 2001-ahan-bahan kimia tersebut ditemukan juga dalam berbagai produk seperti perangkat elektrik, cat, plastik, dan mesin fotokopi. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) telah melakukan uji coba ke hewan. Rupanya, rubuh hewan yang terekspos PCB semakin berisiko mengalami masalah kesehatan. Mulai kanker, menurunnya respons kekebalan tubuh, masalah saraf, hingga kelahiran prematur. Pada manusia, efek bahaya itu bisa berlipat. Itu sebabnya PCB ditetapkan sebagai bahan berbahaya yang bisa menyebabkan segudang problem kesehatan. Ilmuwan juga menyatakan PCB termasuk kontaminan yang sanggup bertahan dalam waktu lama di lingkungan dan luruh perlahan dari atmosfer.Berpindah tempat lewat udara dan bisa berkelana sampai ke area terpencil seperti puncak-puncak gunung yang tinggi. Ilmuwan juga menduga, perubahan iklim menyebabkan penyebaran polutan sejenis ikut terdongkrak. Meracuni air "Penyusutan gletser dapat menyebabkan polutan yang tersimpan dalam salju gletser menyebar bersama dengan air saat mencair," kata Roberto Quiroz, sekarang di ELLA Chile Environmental Sciences Center.Peneliti yang merampungkan risetnya saat berada di IIQAB, institut penelitian bagi kimia lingkungan di Barcelona, Spanyol, tersebut menekankan juga bahwa air dari salju yang mencair selama ini digunakan untuk sektor pertanian dan air minum. Itu sebabnya kontaminan dalam air tersebut dapat menciptakan risiko kesehatan. Ilmuwan mengakui hasil kerja mereka belum memberi gambaran yang cukup mengenai cemaran PCB dan mereka perlu lebih banyak sampel dari berbagai lokasi untuk memahami pergerakan dan pola penumpukan PCB di wilayah pegunungan. Walau demikian, dunia diminta mewaspadai ancamannya. (M-8)