1. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (
K3 )
OLEH,
KELOMPOK 4
B U S R I L S YA H J A N A
FEBRI JASMAN
M U LYA D I
P I R A D I N ATA
V I N I M A I S YA F P U T R I
E VA G U S T R I A N I S YA M S U L
I N TA N P E R M ATA S A R I
2. A. PENGERTIAN K3 ( KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA )
Secara filosofi :
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya
manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya
makmur.
menuju
masyarakat
adil
dan
3. Secara keilmuan:
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah
kemungkinan
terjadinya
kecelakaan
dan
penyakit akibat kerja.
Jadi,
K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu
sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja,
dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
4. TUJUAN K3
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja. Namun patut disayangkan tidak semua
perusahaan memahami arti pentingnya K3 dan
bagaimana
mengimplementasikannya
dalam
lingkungan perusahaan.
5. Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat
dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970
tentang keselamatan kerja, yaitu:
1.
mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5. memberikan pertolongan pada kecelakaan
6. 6
. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja,
baik fisik maupun psikhis, peracunan, infeksi dan penularan
9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya.
7. 12.
mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman atau batang
13.
mengamankan
dan
memelihara
segala
dan
memperlancar
jenis
bangunan
14.
mengamankan
pekerjaan
bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan barang
15. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
8. Dari tujuan pemerintah tersebut dapat kita ambil
kesimpulan bahwa dibuatnya aturan
penyelenggaraan K3 pada hakekatnya adalah
pembuatan syarat-syarat keselamatan kerja
sehingga potensi bahaya kecelakaan kerja
tersebut dapat dieliminir.
9. B. DASAR HUKUM PERATURAN K3
1) UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2) UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
3) PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja.
4) Keppres No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena
Hubungan Kerja.
5) Permenaker No. Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis
Pendaftaran
Kepesertaan,
pembayaran
Iuran,
Santunan, dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Pembayaran
10. Selanjutnya sebagai perwujudan program K3 yang
ditujukan sebagai program perlindungan khusus bagi
tenaga kerja, maka dibuatlah Jaminan Sosial Tenaga
Kerja, yaitu suatu program perlindungan bagi tenaga
kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai
pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau
berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau
keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa
kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan
meninggal dunia.
11. Ruang lingkup program jaminan sosial Tenaga
Kerja dalam UU No. 3 tahun 1992, meliputi :
1) Jaminan Kecelakaan Kerja
2) Jaminan Kematian
3) Jaminan Hari Tua
4) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
12. 3. ANALISA K3 DI TEMPAT KERJA
A. Faktor Penyebab
1. Penyebab Langsung ( Immediate Causes)
Penyebab langsung Kecelakaan Adalah suatu keadaan yang biasanya
bisa dilihat dan di rasakan langsung, yang di bagi 2 kelompok:
A. Tindakan-tindakan tidak aman (unsafe acts) yaitu Perbuatan
berbahaya dari manusia yang dalam bbrp hal dapat dilatar belakangi
antara lain:
1. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodilly defect)
2. Keletihan dan kelesuan (fatigiue and boredom)
3. Sikap dan tingkah laku yang tidak aman
4. Pengetahuan.
13. B. Kondisi yang tidak aman (unsafe condition) yaitu
keadaan
yang
akan
menyebabkan
kecelakaan, terdiri dari:
1. Mesin, peralatan, bahan.
2. Lingkungan
3. Proses pekerjaan
4. Sifat pekerjaan
5. Cara kerja
14. 2. Penyebab Dasar (Basic causes).
Penyebab Dasar (Basic Causes), terdiri dari 2 faktor
yaitu
A. Faktor manusia/personal (personal factor)
Kurang kemampuan fisik, mental dan psikologi
Kurangnya /lemahnya pengetahuan dan skill.
Stres.
Motivasi yang tidak cukup/salah
15. B. Faktor kerja/lingkungan kerja (job work enviroment
factor)
Factor fisik yaitu, kebisingan, radiasi, penerangan, iklim
dll.
Factor kimia yaitu debu, uap logam, asap, gas dst
Factor biologi yaitu bakteri,virus, parasit, serangga.
Ergonomi dan psikososial.
16. Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah
sebagai berikut:
1. Kelelahan (fatigue)
2. Kondisi tempat kerja (enviromental aspects) dan
pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
3. Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan,
ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah
kurangnya training
4. Karakteristik pekerjaan itu sendiri.
17. 5. Hubungan antara karakter pekerjaan dan kecelakaan kerja menjadi fokus
bahasan yang cukup menarik dan membutuhkan perhatian tersendiri. Kecepatan
kerja (paced work), pekerjaan yang dilakukan secara berulang (short-cycle
repetitive work), pekerjaan-pekerjaan yang harus diawali dengan “pemanasan
prosedural”, beban kerja (workload), dan lamanya sebuah pekerjaan dilakukan
(workhours) adalah beberapa karakteristik pekerjaan yang dimaksud.
6. Penyebab-penyebab di atas bisa terjadi secara tunggal, simultan, maupun dalam
sebuah rangkain sebab-akibat (cause consequences chain).