1. Dokumen ini membahas tentang amsal dalam Al-Quran.
2. Amsal adalah perumpamaan yang digunakan untuk menjelaskan makna secara lebih mudah dipahami.
3. Terdapat tiga jenis amsal dalam Al-Quran yaitu amsal yang jelas, tersembunyi, dan tidak menggunakan lafal perumpamaan secara langsung.
1. AMSAL AL-QUR’AN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hakikat-hakikat yang tinggi makna tujuannya akan lebih menarik jika
dituangkan dalam kerangka ucapan yang baik dan mendekatkan kepada
pemahaman, melalui analogi dengan sesuatu yang telah diketahui secara yakin.
Tamsil (membuat permisalan, perumpamaan) merupakan kerangka yang dapat
menampilkan makna-makna dalam bentuk yang hidup dan mantap didalam
pikiran, dengan cara menyerupakan sesuatu yang ghoib dengan yang hadir, yang
abstrak menjadi yang konkrit, dan dengan menganalogikan sesuatu dalam hal
yang serupa. Betapa banyak makna yang baik, dijadikan lebih baik, menarik dan
mempesona oleh tamsil. Karena itulah makna tamsil lebih dapat mendorong jiwa
untuk menerima makna yang dimaksudkan dan membuat akal merasa puas
dengannya. Dan tamsil adalah salah satu uslub Qur’an dalam menungkapkan
berbagai penjelasan dan segi-segi kemukjizatannya.
Para ulama’ membahas secara khusus mengenai perumpamaan-
perumpamaan dalam Al Qur’an, diantaranya Abul Hasan al-mawardi, as-Suyuti
dan ibnul Qayyin. Bila kita meneliti amsal dalam Al Qur’an yang mengandung
penyerupaan sesuatu dengan hal lainnya dan penyamaan antara keduanya dalam
hokum, maka amsal demikian mencapai jumlah lebih dari empat puluh buah.
Allah telah berfirman dalam Al Qur’an bila telah membuat sejumlah
amsal :
2.
27. “Dan sungguh kami telah membuat bagi manusia didalam Quran ini
setiap macam perumpamaan supaya mereka mendapat pelajaran.”(Az-Zumar
[39]:27).
B. Pokok permasalahan
1. Definisi Amsal
2. Faedah – faedah Amsal
3. Macam-macam amsal dalam Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Amsal
Amsal adalah bentuk jamak dari matsal, matsal, mitsal dan matsil sama dengan
syabah, syibh, dan syabih (semakna). Matsal dimaknakan dengan keadaan, kisah
dan sifat yang menarik perhatian, menakjubkan, seperti firman Allah SWT :
“Yakni kisah surga dan sifatnya yang menakjubkan yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa….” (QS. Ar-Ra’d [13]:35)
Di dalam ilmu adab (sastra), matsal diartikan dengan:
قول محكي سا ئريقصد منه تشبيه حال الدي حكي فيه بحال الدي قيل ال جله
“Suatu perkataan yang dihikayatkan dan berkembang yang dimaksudkan dari,
menyerupakan keadaan orang yang dihikayatkan padanya dengan keadaan rang
yang matsal itu dibicarakan.”
Seperti yang dikatakan oleh Al-Hakam bin Yaghus :
3. رب رمية من غير رام
“Yaitu berapa banyak bidikan yang tepat yang terjadi dari seseorang
pelempar (lemparan yang tepat) yang biyasanya tidak tepat lemparannya.”
Beliau merupakan orang pertama yang menyebut matsal yaitu dengan
membuat suatu perumpamaan bagi orang yang biasanya tidak tepat lemparannya,
yang sekali tepat lemparannya. Menurut keterangan ini harus ada sesuatu yang
lebih dulu untuk diserupakan dengan yang lain. Tetai amsal Al-Qur’an tidak
memerlukan yang demikian.
B. Faidah-faidah Amsal
Di antara faedah-faedah Amsal ialah :
a) Memahami segala sesuatu yang dapat dipahami dengan akal dalam bentuk
rupa yang dapat di rasakan oleh panca indra, lalu mudah diterima oleh akal,
lantaran makna-makna yang dapat dipahamkan dengan akal tidaklah tetap
didalam ingatan, terkecuali apabila dituangkan dalam bentuk yang dapaat
dirasakan dan dekat dengan pemahaman.
b) Mengungkap hakikat-hakikat dan mengemukakan sesuatu yang jauh dari
pikiran seperti sesuatu yang dekat dengan pada pikiran.
c) Mengumpulkan makna yang indah dalam suatu ibarat yang pendek.
Allah banyak menyebut amsal didalam Al-Qur’an untuk pengajaran dan
peringatan. Sebagaimana firman Allah :
4. “Dan sungguh telah kami buat untuk manusia dalam al-qur’an ini berbagai
macam rupa matsal. Mudah-mudahan mereka mengambil pengajaran dari
padanya.”(QS.Ar-Zumar[39]:27)
“Itulah matsal-matsal yang kami buat untuk manusia dan tidaklah dapatdi
pahamkan matsal-matsal itu melainkan oleh orang-orang yang berilmu.”(QS.Al-
Ankabut [29]:43)
Nabi sendiri membuat matsal-matsal di dalam haditsnya. Demikian pula para
dai yang menyeru manusia kepada Allah disegenap masa.
C. Macam-macam Amsal dalam Al-Qur’an
Amsal dalam al-qur’an ada 3 macam diantaranya : Amsal yang tegas
(musyarrahah), Amsal yang tersembunyi (kaminah), Amsal yang terlepas
(mursalah)
1. Amsal Musharrahah
adalah yang ditegaskan didalamnya lafal matsal atau yang
menunjukkan kepada tasybih. Diantarannya perumpamaan yang Allah
berikan terhada orang-orang munafiq dalam surat Al-Baqorah [2]: 17-20.
Didalamnya Allah membuat perumpamaan bagi orag munafik. Pertama,
perumpamaan yang brhubungan dengan api. Dan Allah membuat
perumpamaan pula, perumpamaan yang berhubungan dengan air dan
perumpamaan yang berhubungan dengan api dalam surat ar-ra’d [13]: 17.
2. Amsal kaminah
5. adalah yang tidak ditegaskan dengan lafal tamsil. Tetapi dia
menunjukkan kepada beberapa makna yang indah yang mempunyai
tekanan apabila ia dipindahkan kepada yang menyerupainya. Para ulama
telah membua contoh tentang amsal ini dengan beberapa perumpaman.
Contohnya :
1. Ayat yang senada dengan perkaataan : “ خيرالمورالوسسسطsebaik-
baikurusan ialah yang seimbang”. Hal ini sebagaimana firman
Allah : ...68 : …“ ) لفارض ولبكر عوان بين ذلك...)البقرةsapi betina yang
tidak tua tidak muda, pertengahan antara itu…”
2. Ayat yang senada dengan perkataan: ( ليس الخبر كالمعاينةKabar itu
tidak sama dengan menyaksikan sendiri).
Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab:
"Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap
(dengan imanku)”. (Qs. al-Baqarah (2): 260)
3. Ayat yang senada dengan perkataan: ( كمسسا تسسدين تسسدانsebagaimana
kamu telah menghutangkan, maka kamu akan dibayar).
“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi
pembalasan dengan kejahatan itu” (Qs. an-Nisa (4): 123).
4. Ayat yang senada dengan perkataan: ل يلسسدغ المسسؤمن مسسن جحسسر مرتيسسن
(Orang mukmin tidak akan terperosok dua kali dalam lubang yang
sama).
Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya
(Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan
saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?"(Qs. Yusuf (12)
6. 3. Amsal Mursalah
yaitu kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan lafaz tasybih
secara jelas. Tetapi kalimat-kalimat itu berlaku sebagai matsal.
Contohnya:
a) ...51 : )الئن حصحص الحق... )يوسوفartinya : “Sekarang ini jelaslah
kebenaran itu” (Qs. Yusuf (12): 51).
b) “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu”
(Qs. al-Baqarah (2): 216).
c) “Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang
yang bekerja” (Qs. Shaffat (37): 61).
Para ulama berbeda pendapat tentang ayat-ayat yang mereka
namakan amtsal mursalah ini, apa atau bagaimana hukum
mempergunakannya sebagai matsal