2. TINJAUAN DARI ILMU KOGNITIF dan PSIKOLOGI
Mental Imagery Pengalaman quasiperseptual
Pengalaman yang menyerupai pengalaman perseptual
(dalam tiap modus sensoris), tanpa ada rangsangan yang
sesuai dengan persepsi terkait
To see with mind’s eye
Mental rehearsal
Fantasi dan imajinasi
Lebih penting di kaitkan dengan prototip fungsi kognitif seperti ingatan persepsi
dan pikiran
VViissuuaall Auditory Kinestetik
3. VViissuuaall
Target perilaku konsekuensi
KOMUNIKASI
MENTAL PRACTICE
Belajar skill
Performance
Preparation
Pembelajaran, Penguatan gerakan dan membentuk
koordinasi gerakan
Pembelajaran, Penguatan gerakan dan membentuk
koordinasi gerakan
Penguasaan
elemen kecakapan
berfokus
4. 3 sifat yang perlu dikembangkan untuk dapat imegery skill
(kemampuan untuk membayangkan)
1. Kejelasan gambar yang dibayangkan
Tahapan yang paling penting adalah mengajarkan cara
mengembangkan tingkat kejelasan yang tinggi
2. Kontrol
Makin jelas gambarnya, makin cepat dia belajar.
Kemampuan untuk membuat gambar persistem dan
menunjang praktek kinerja yang spesifik
3. Kejelasan referensi
Replikasi dari kinerja prima
Salah membayangkan, cenderung melakukan kesalahan
Tanda berhasil adalah perubaan fisiologis yang signifikan
5. Cara mempraktekan Mental Imagery
Tergantung individu
Yang paling bagus dilakukan saat pertandingan
Visualisasi yang panjang dilakukan dalam ruangan hening,
dalam keadaan relaksasi, sehingga image dapat bersemayam
dalam pikiran
lelebbihih m muuddaahh m meemmbbeennttuukk g gaammbbaarr d daalalamm m meennttaalnlnyyaa
YYaanngg l alainin l elebbihih m meeuuddaahh m meemmbbaayyaannggkkaann p peennggaalalammaann s seennssoorrisis
6. IMAGERY UNTUK SKILL MEMPUNYAI PENERAPAN YANG JELAS:
1. Digunakan untuk membentuk skill template
2. Mula-mula dilakukan gerakan lambat, untuk mengembangkan urutan
gerakan atau konsep bagian gerakan
3. Terkait kinerja yang konsisten dan perilaku yang diharapkan
4. Menyediakan cara penguatan secara kualitatif untuk pelaksanaan
7. Teori mental imagery
Visual Motor Behaviour Rehearsal (VMBR)
Imagery adalah proses holistic yang meliputi reintegerasi pengalaman secara
lengkap termasuk dalam rangsangan pengelihatan, pendengaran, rasa taktil
(sentuhan, perabahan, dan tekanan), emosional dan kinestetik
Konsep VMBR
1. Menentukan isi yang pasti dari imagery yang digunakan atlet dalam rehearsal
2. Isi maupu n prosedur rehearsal dibuat per individu
3. Malatih untuk mentransfer skill dari imagery ke kinerja
4. Perkembangan kecakapan adaptif untuk menangulanggi kejadian yang
tidak diharapkan
8. Triple Code Model of Imagery
1. Bagi individu
Bayangan tersebut harus merupakan sensasi
sentral yang menggugah
Seakan-akan ada interaksi dengan bayangan
tersebut, seperti dalam dunia nyata
2. Harus terjadi stomatic response
Tubuh bereaksi, perubahan fisiologis maupun
psikis dalam tubuh
3. Setiap bayangan punya arti signifikan dan arti spesifik
Tiap individu punya latar belakang unik dan
berbeda, maka internal imagery mempunyai
arti yang berbeda
9. PEMBELAJARAN MELALUI MODEL IMAGERY
Langkah-langkah menggunakan imagery untuk belajar fisik maupun taktik:
1. Analisa dahulu kebutuhan individu
2. Tentukan target kecakapan/keterampilan yang akan diajarkan
3. Tentukan kemajuan tiap-tiap tahap
4. Tentukan transisi kecepatan imagery untuk tiap tahap
5. Ajari atlet tentang prosedur yang harus ditempuh
6. Ajari imagery menurut prosedur yang benar
7. Kembangkan dan jari positive reinforcement (penguatan positive)
8. Laksanakan tahap demi tahap dan perhatikan :
a. Kontrol imagery dan kejelasan apa yang dibayangkan
b. Perpanjangan jadwal reinforcement
9. Adakan evaluasi kerja
10. Ulangi lagi fitur imagery yang secara konsisten tidak terjadi dalam kehidupan nyata
11. Perpanjangan jadwal penguatan positif untuk kinerja sebenarnya
10. Fitur dan format dalam pengembangan sesi belajar imagery
1. Isi yang dipelajari Aksi fisik, berkata pada diri sendiri dan pembayangan
Pada pemula : Ditekankan pada pengorganisasian dan faktor kontrol
Pada senior : Ditekankan pada pengembangan fisik dan taktik
2. Rasa dan Pengalaman Sensoris
Rasa dan pengalaman sensoris
3. Transisi Waktu
Menentukan jumlah trial dan lama tiap trial
4. Reinforcement (penguat)
Self statment
11. 5. Kriteria keterlibatan
Menunjukkan kepuasan maupun kejelasan membayangkan
Bila dilakukan dengan sungguh-sungguh terdapat reaksi fisiologis
Seperti prubahan denyut nadi
6. Pekerjaan Rumah
Aktivitas imagery dilakukan setelah latihan formal
12. MENTAL PRACTICE
Tujuan : mengadaptasi kecakapan yang sudah mapan menjadi khusus
Fokusnya untuk mancapai penguasaan tugas
Digunakan untuk persiapan kinerja
1. Melaksanakan kinerja dan memasukkan elemen baru, baik itu skill atau strategi
Ex: bermain dengan mengunakan standart yg tinggi/ mencoba strategi baru
2. Mencapai tingkat aurosal (ketergugahan)
3. Memperhatikan detail dari suatu latihan sehingga dimungkinkan mempuat replikasi
belajar Tujuan membuat perubahan perilaku olahraga yang permanen secara
Perlahan-lahan dalam waktu yang lama
13. Performance preparation imagery VS Skill learning imagery
Faktor tempo atau waktu
Belajar
Menciptakan pola kinerja secara mental dan untuk memebentuk
Fitur kinerja
Model fungsi imagery yang dikembangkan Paivio (1985)
1. Cognitive general imagery Berkaitan dengan strategi permainan
2. Cognitive specific imagery Berkaitan dengan kecakapan
3. Motivation general Arousal Berkaitan dengan affect dan arousal
4. Motivation general mastery Tetap fokus dalam pemecahan masalah
5. Motivasi spesific Orentasi pada tujuan dan hasil