SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir
Pekerjaan dan Pensiun
MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
Yang dibimbing oleh bapak Bisri
Oleh:
Risly Nur Chamidah
(120211406679)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
Desember 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan seseorang dimulai sejak ia masih berupa benih dalam kandungan, lahir sebagai
seorang bayi, kemudian tumbuh menjadi balita, anak-anak, remaja, hingga ia dewasa. Seiring
pertumbuhan tersebut, seseorang itu akan berkembang sesuai masanya. Dalam tiap-tiap
perkembangan seseorang berinteraksi dan bersosialisasi, sesuai dengan kodratnya yang
memang membutuhkan satu sama lain selama hidupnya. Perkembangan seseorang tidak
terhenti ketika ia telah sampai pada usia dewasa. Pada usia dewasa, banyak hal yang perlu
diperhatikan, termasuk diantaranya yaitu bekerja dan fase-fase pensiun. Dalam fase-fase
tersebut, seseorang akan mengalami banyak perubahan yang tentu saja menuntut kita untuk
beradaptasi. Makalah ini disusun dengan tujuan menambah pengetahuan sekaligus
mengenalkan fase-fase tersebut sehingga ketika fase-fase itu datang, kita dapat menyambut
fase-fase itu dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana persentase orang dewasa lanjut yang tetap bekerja?
1.2.2 Bagaimanakah produktivitas pada orang dewasa lanjut?
1.2.3 Bagaimana fase-fase pensiun dan penyesuaian diri pada fase pensiun?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui persentase orang dewasa lanjut yang tetap bekerja.
1.3.2 Untuk mengetahui produktivitas orang dewasa lanjut.
1.3.3 Untuk mengetahui fase-fase pensiun dan penyesuaikan diri pada fase pensiun.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Persentase Orang Dewasa Lanjut yang Tetap Bekerja
Pada tahun 1990-an, persentase orang laki-laki berumur lebih dari 65 tahun yang tetap
bekerja lebih sedikit dibanding awal abad 20. Penurunan terjadi tahun 1900-an sampai tahun
1980-an sebesar 70%. Perubahan besar pada orang dewasa lanjut adalah meningkatnya
pekerjaan-pekerjan paruh waktu.
Pada sebuah survei nasional yang memfokuskan perhatian pada pekerja usia lanjut
yaitu pada rentang usia 68-73 tahun menunjukkan tiap 500 pria dan 500 wanita yang ikut
berpartisipasi selama 4-5 jam mengenai pendidikan, keluarga, pekerjaan, dan kualitas hidup
mereka, hanya 4% pria bekerja penuh dan 12% bekerja paruh waktu. Kebanyakan dari
mereka bekerja dalam pekerjaan yang tidak membutuhkan pelatihan profesional, 41%
bekerja dalam pekerjaan umum da pekerjaan jasa, 14% di perdagangan mekanik, teknik, atau
perdagangan konstruksi. Sedang 33% ada dalam posisi atau administrasi. Hanya sekitar
122% yang berada dalam pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan pelatihan akademis.
Sedangkan persentase untuk wanita yaitu 8% bekerja paruh waktu, dan 12% bekerja penuh.
29% bekerja dalam pekerjaan yang membutuhkan pelatihan akademis, 31% bekerja sebagai
buruh yang tidak membutuhkan ketrampilan, sementara 39% wanita bekerja baik penuh
maupun paruh waktu, sebagai sales atau administrasi.
2.2 Produktivitas Orang Dewasa Lanjut
Pada usia lanjut, beberapa orang memilih tetap mempertahankan produktivitasnya di
sepanjang hidupnya. Mereka juga mungkin mengikuti agenda melelahkan para pekerja muda.
Para pekerja tua menunjukkan keterampilan-keterampilan kreatif yang lebih tinggi
dibandingkan pekerja muda. Pada dunia bisnis dan industri terjadi hubungan positif antara
usia dan poduktivitas pada pekerja tua, seperti catatan kehadiran yang 20% lebih baik
dibanding pekerja muda, dan yang mengejutkan, mereka mengalami lebih sedikit luka-luka
yang melumpuhkan dan frekuensi kecelakaan yang lebih sedikit, sehingga peluang yang
diberikan oleh hukum federal pada perubahan hukumnya bagi individu berusia diatas 65
tahun untuk terus bekerja terdengar bijaksana dan humanis. Orang-orang dewasa lanjut
menunjukkan kebanggaan besar dan kepuasan hidup pada kemampuan mereka untuk
melanjutkan pekerjaan mereka sampai masa dewasa akhir.
Pada tahun 1967 The Age Discrimination Act membuat kebijakan federal untuk
melarang pemecatan para pekerja karena usia sebelum mereka mencapai usia yang
ditetapkan. Kongres memperpanjang usia pensiun untuk perusahaan, industri, dan
pemerintahan federal dari 65 tahun menjadi 70 tahun pada tahun 1978. Sedangkan pada
tahun 1986 konggres memutuskan untuk melarang penetapan usia pensiun bagi semua
kecuali untuk profesi yang sangat membutuhkan keamanan seperti polisi, pilot pesawat, dan
pemadam kebakaran.
2.3 Fase-fase Pensiun dan Penyesuaian Diri pada Fase Pensiun
Seorang ahli gerontologi, Robert Atchley (1976) menggambarkan 7 fase pensiun yang
dilalui orangorang dewasa. Fase pertama adalah fase jauh (the remote phase). Pada fase ini
kebanyakan individu sedikit melakukan sesuatu untuk mempersiapkan fase pensiun, bahkan
ada juga yang masih menyangkal akan datangnya fase pensiun. Fase yang kedua yaitu fase
mendekat (the near phase). Pada fase ini, para pekerja mulai berpartisipasi dalam program
pra-pensiun. Biasanyya program ini membatu seseorang untuk memutuskan kapan dan
bagaimana mereka pensiun dengan cara mengakrabkan mereka pada keunttungan-keuntungan
dan dana pensiun yang diharapkan akan dapat mereka terima atau melibatkan mereka pada
diskusi mengenai isu-isu kesehatan fisik dan mental, sehingga kesadaram mereka mengenai
pentingnya perencanaan keuangan di masa mendatang. Partisipasi dalam perencanaan pra-
pensiun telah terjadi pada dekade terakhir. Selanjutnya adalah fase yang terjadi setelah fase
pensun, yaitu fase bulan madu (the honeymoon phase) yaitu fase terawal pensiun. Pada fase
ini banyak individu yang bahagia, dan melakukan segala sesuatu yang tidak pernah mereka
lakukan sebelumnya. Merekaa menikmati kegiatan-kegiatan merekaa di waktu luang. Namun
bagi mereka yang pensiun karena sakit atau kecewa pada pekerjaan mereka, kemungkinan
mereka tidak mengalami aspek-aspek positif pada fase ini. Selanjutnya adalah fase
kekecewaan (the disenchantment), yaitu fase ketika orang dewasa menyadari bahwa pensiun
benar-benar datang. Fase yang kelima yaitu fase re-orientasi (reorientation phase). Pada fase
ini, mereka mencatat apa yang masih dimiliki, mereka kumpulkan, dan mereka kembangkan
alternatif-alternatif kehidupan yang lebih realistik. Mereka juga menimbang-nimbang gaya
hidup mana yang dapat mereka paka untuk menikmati kepuasan hidup. Fase keenam yaitu
fase stabil (the stability phase) yaitu fase ketika mereka telah menentukan pilihan gaya hidup
yang akan mereka jalani. Sebagian dari mereka akan merasakan fase ini mengikuti fase bulan
madu, namun bagi sebagian orang lagi perubahannya lambat dan lebih sulit. Yang terakhir
adalah fase akhir (the termination phase) yaitu ketika orang yang sudah pensiun tidak dapat
lagi mandiri dan mencukupi kebutuhannya sendiri.
Orang yang memiliki penyesuaian diri paling baik dalam fase pensiun adalah orang
yang sehat, berpendapatan layak, aktif, berpendidikan baik, memiliki relasi sosial yang luas,
baik teman, maupun keluarga. Kebanyakan mereka puas dengan kehidupannya sebelum
pensiun. Sedangkan bagi orang dewasa lanjut yang berpenghasilan kurang layak dan
kesehatan buruk, dan harus membutuhkan stress lainnya yang terjadi seiring pensiun, seperti
kematian pasangannya, panti jompo, dll. Mereka akan lebih sulit beradaptasi dengan fase
pensiun. Pilihan-pilihan untuk mengontrol dan menentukan diri merupakan aspek-aspek
penting dari kesehatan mental orang-orang dewasa lanjut.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada usia dewasa lanjut, banyak orang yang memilih tetap bekerja dan terus
mengembangkan produktivitas mereka. Mereka cenderung tidak mau kalah dengan pekerja
muda. Mereka menunjukkan kebanggaan dan kepuasan hidup pada kemampuan mereka. Fase
pensiun adalah fase penuh perubahan yang menuntut mereka beradaptasi. Mereka yang
memiliki penghasilan, pendidikan, serta sosialisasi yang baik akan melalui masa pensiun
dengan mudah, sedangkan bagi mereka yang memiliki penghasilan, pendidikan, serta
sosialisasi yang kurang akan mengalami kesulitan dalam masa pensiun.
3.2 Saran
Untuk mempersiapkan diri menempuh kehidupan di hari tua semestinya dimulai dari
sekarang dengan lebih bersosialisasi dengan siapapun, terutama dengan keluarga dan rekan,
selain itu juga lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja, dapat pula dengan menambah
peluang penghasilan yang tidak banyak menyita waktu namun dapat menambah lebih banyak
penghasilan. Selain hal-hal tersebut, mendaftarkan diri pada badan asuransi sesuai keadaan
juga akan sangat membantu untuk berjaga-jaga datangnya berbagai kemungkinan yang tidak
diinginkan. Kritik dan saran pembaca sangat diharapkan demi penulisan makalah yang lebih
baik di kemudian hari.
Daftar Rujukan
Santrock, J.W. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:erlangga.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratHaristian Sahroni Putra
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungRoyNal Rois Al-Khalim
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1Dessy Syahniar
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikirvera78
 
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahPerkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahSatrianto Ariardi
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
27. psikologi positif
27. psikologi positif27. psikologi positif
27. psikologi positifelmakrufi
 
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikPresentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikharis07_slideshare
 
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialTeori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosialibnujabe
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMFitriAmaliyah
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...Rarasenggar
 

La actualidad más candente (20)

Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikir
 
PERSEPSI
PERSEPSIPERSEPSI
PERSEPSI
 
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahPerkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
27. psikologi positif
27. psikologi positif27. psikologi positif
27. psikologi positif
 
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikPresentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialTeori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Semantik makna
Semantik maknaSemantik makna
Semantik makna
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 

Destacado

KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTKARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTNur Arifaizal Basri
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirAi Nurhasanah
 
Periode lanjut usia
Periode lanjut usiaPeriode lanjut usia
Periode lanjut usiaeka1400
 
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”nessa_ti
 
Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor b...
Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor b...Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor b...
Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor b...Jiantari Marthen
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Ikha Mardiyah
 

Destacado (6)

KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTKARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
 
Periode lanjut usia
Periode lanjut usiaPeriode lanjut usia
Periode lanjut usia
 
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
 
Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor b...
Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor b...Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor b...
Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor b...
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 

Similar a Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun

PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANNur Arifaizal Basri
 
Makalah ppd
Makalah ppdMakalah ppd
Makalah ppd11007052
 
kak penyuluhan remaja.doc
kak penyuluhan remaja.dockak penyuluhan remaja.doc
kak penyuluhan remaja.docHelni6
 
Konsep dasar gerontik
Konsep dasar gerontikKonsep dasar gerontik
Konsep dasar gerontikWarung Bidan
 
Pengertian
PengertianPengertian
PengertianAIC
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikpjj_kemenkes
 
Makalah lansia yani
Makalah lansia yaniMakalah lansia yani
Makalah lansia yaniWarnet Raha
 
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaPPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaROSIDAKUSFAJARINI
 
PPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxPPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxvacanalong
 
Makalah psi masa dewasa dan lansia
Makalah psi masa dewasa dan lansia Makalah psi masa dewasa dan lansia
Makalah psi masa dewasa dan lansia RidhoRizkiFirmansyah
 
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiamakalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaROSIDAKUSFAJARINI
 
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANPERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANfaiza03
 

Similar a Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun (20)

PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
 
Masa dewasa dini penyesuaian pribadi dan sosial
Masa dewasa dini penyesuaian pribadi dan sosialMasa dewasa dini penyesuaian pribadi dan sosial
Masa dewasa dini penyesuaian pribadi dan sosial
 
Makalah lansia yani
Makalah lansia yaniMakalah lansia yani
Makalah lansia yani
 
Makalah ppd
Makalah ppdMakalah ppd
Makalah ppd
 
kak penyuluhan remaja.doc
kak penyuluhan remaja.dockak penyuluhan remaja.doc
kak penyuluhan remaja.doc
 
Konsep dasar gerontik
Konsep dasar gerontikKonsep dasar gerontik
Konsep dasar gerontik
 
keperawatan keluarga
keperawatan keluargakeperawatan keluarga
keperawatan keluarga
 
makalah Askep lansia
makalah Askep lansiamakalah Askep lansia
makalah Askep lansia
 
Pengertian
PengertianPengertian
Pengertian
 
2h
2h2h
2h
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
 
Makalah lansia yani
Makalah lansia yaniMakalah lansia yani
Makalah lansia yani
 
Makalah lansia yani AKPER PEMDA MUN
Makalah lansia yani AKPER PEMDA MUNMakalah lansia yani AKPER PEMDA MUN
Makalah lansia yani AKPER PEMDA MUN
 
Masa Usia Lanjut
Masa Usia LanjutMasa Usia Lanjut
Masa Usia Lanjut
 
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaPPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
PPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxPPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptx
 
Makalah psi masa dewasa dan lansia
Makalah psi masa dewasa dan lansia Makalah psi masa dewasa dan lansia
Makalah psi masa dewasa dan lansia
 
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiamakalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANPERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
 
Perkembangan Remaja
Perkembangan RemajaPerkembangan Remaja
Perkembangan Remaja
 

Último

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Último (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun

  • 1. Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir Pekerjaan dan Pensiun MAKALAH Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik Yang dibimbing oleh bapak Bisri Oleh: Risly Nur Chamidah (120211406679) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Desember 2013
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan seseorang dimulai sejak ia masih berupa benih dalam kandungan, lahir sebagai seorang bayi, kemudian tumbuh menjadi balita, anak-anak, remaja, hingga ia dewasa. Seiring pertumbuhan tersebut, seseorang itu akan berkembang sesuai masanya. Dalam tiap-tiap perkembangan seseorang berinteraksi dan bersosialisasi, sesuai dengan kodratnya yang memang membutuhkan satu sama lain selama hidupnya. Perkembangan seseorang tidak terhenti ketika ia telah sampai pada usia dewasa. Pada usia dewasa, banyak hal yang perlu diperhatikan, termasuk diantaranya yaitu bekerja dan fase-fase pensiun. Dalam fase-fase tersebut, seseorang akan mengalami banyak perubahan yang tentu saja menuntut kita untuk beradaptasi. Makalah ini disusun dengan tujuan menambah pengetahuan sekaligus mengenalkan fase-fase tersebut sehingga ketika fase-fase itu datang, kita dapat menyambut fase-fase itu dengan baik. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana persentase orang dewasa lanjut yang tetap bekerja? 1.2.2 Bagaimanakah produktivitas pada orang dewasa lanjut? 1.2.3 Bagaimana fase-fase pensiun dan penyesuaian diri pada fase pensiun? 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Untuk mengetahui persentase orang dewasa lanjut yang tetap bekerja. 1.3.2 Untuk mengetahui produktivitas orang dewasa lanjut. 1.3.3 Untuk mengetahui fase-fase pensiun dan penyesuaikan diri pada fase pensiun.
  • 3. BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Persentase Orang Dewasa Lanjut yang Tetap Bekerja Pada tahun 1990-an, persentase orang laki-laki berumur lebih dari 65 tahun yang tetap bekerja lebih sedikit dibanding awal abad 20. Penurunan terjadi tahun 1900-an sampai tahun 1980-an sebesar 70%. Perubahan besar pada orang dewasa lanjut adalah meningkatnya pekerjaan-pekerjan paruh waktu. Pada sebuah survei nasional yang memfokuskan perhatian pada pekerja usia lanjut yaitu pada rentang usia 68-73 tahun menunjukkan tiap 500 pria dan 500 wanita yang ikut berpartisipasi selama 4-5 jam mengenai pendidikan, keluarga, pekerjaan, dan kualitas hidup mereka, hanya 4% pria bekerja penuh dan 12% bekerja paruh waktu. Kebanyakan dari mereka bekerja dalam pekerjaan yang tidak membutuhkan pelatihan profesional, 41% bekerja dalam pekerjaan umum da pekerjaan jasa, 14% di perdagangan mekanik, teknik, atau perdagangan konstruksi. Sedang 33% ada dalam posisi atau administrasi. Hanya sekitar 122% yang berada dalam pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan pelatihan akademis. Sedangkan persentase untuk wanita yaitu 8% bekerja paruh waktu, dan 12% bekerja penuh. 29% bekerja dalam pekerjaan yang membutuhkan pelatihan akademis, 31% bekerja sebagai buruh yang tidak membutuhkan ketrampilan, sementara 39% wanita bekerja baik penuh maupun paruh waktu, sebagai sales atau administrasi. 2.2 Produktivitas Orang Dewasa Lanjut Pada usia lanjut, beberapa orang memilih tetap mempertahankan produktivitasnya di sepanjang hidupnya. Mereka juga mungkin mengikuti agenda melelahkan para pekerja muda. Para pekerja tua menunjukkan keterampilan-keterampilan kreatif yang lebih tinggi dibandingkan pekerja muda. Pada dunia bisnis dan industri terjadi hubungan positif antara usia dan poduktivitas pada pekerja tua, seperti catatan kehadiran yang 20% lebih baik dibanding pekerja muda, dan yang mengejutkan, mereka mengalami lebih sedikit luka-luka yang melumpuhkan dan frekuensi kecelakaan yang lebih sedikit, sehingga peluang yang diberikan oleh hukum federal pada perubahan hukumnya bagi individu berusia diatas 65
  • 4. tahun untuk terus bekerja terdengar bijaksana dan humanis. Orang-orang dewasa lanjut menunjukkan kebanggaan besar dan kepuasan hidup pada kemampuan mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka sampai masa dewasa akhir. Pada tahun 1967 The Age Discrimination Act membuat kebijakan federal untuk melarang pemecatan para pekerja karena usia sebelum mereka mencapai usia yang ditetapkan. Kongres memperpanjang usia pensiun untuk perusahaan, industri, dan pemerintahan federal dari 65 tahun menjadi 70 tahun pada tahun 1978. Sedangkan pada tahun 1986 konggres memutuskan untuk melarang penetapan usia pensiun bagi semua kecuali untuk profesi yang sangat membutuhkan keamanan seperti polisi, pilot pesawat, dan pemadam kebakaran. 2.3 Fase-fase Pensiun dan Penyesuaian Diri pada Fase Pensiun Seorang ahli gerontologi, Robert Atchley (1976) menggambarkan 7 fase pensiun yang dilalui orangorang dewasa. Fase pertama adalah fase jauh (the remote phase). Pada fase ini kebanyakan individu sedikit melakukan sesuatu untuk mempersiapkan fase pensiun, bahkan ada juga yang masih menyangkal akan datangnya fase pensiun. Fase yang kedua yaitu fase mendekat (the near phase). Pada fase ini, para pekerja mulai berpartisipasi dalam program pra-pensiun. Biasanyya program ini membatu seseorang untuk memutuskan kapan dan bagaimana mereka pensiun dengan cara mengakrabkan mereka pada keunttungan-keuntungan dan dana pensiun yang diharapkan akan dapat mereka terima atau melibatkan mereka pada diskusi mengenai isu-isu kesehatan fisik dan mental, sehingga kesadaram mereka mengenai pentingnya perencanaan keuangan di masa mendatang. Partisipasi dalam perencanaan pra- pensiun telah terjadi pada dekade terakhir. Selanjutnya adalah fase yang terjadi setelah fase pensun, yaitu fase bulan madu (the honeymoon phase) yaitu fase terawal pensiun. Pada fase ini banyak individu yang bahagia, dan melakukan segala sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya. Merekaa menikmati kegiatan-kegiatan merekaa di waktu luang. Namun bagi mereka yang pensiun karena sakit atau kecewa pada pekerjaan mereka, kemungkinan mereka tidak mengalami aspek-aspek positif pada fase ini. Selanjutnya adalah fase kekecewaan (the disenchantment), yaitu fase ketika orang dewasa menyadari bahwa pensiun benar-benar datang. Fase yang kelima yaitu fase re-orientasi (reorientation phase). Pada fase ini, mereka mencatat apa yang masih dimiliki, mereka kumpulkan, dan mereka kembangkan alternatif-alternatif kehidupan yang lebih realistik. Mereka juga menimbang-nimbang gaya
  • 5. hidup mana yang dapat mereka paka untuk menikmati kepuasan hidup. Fase keenam yaitu fase stabil (the stability phase) yaitu fase ketika mereka telah menentukan pilihan gaya hidup yang akan mereka jalani. Sebagian dari mereka akan merasakan fase ini mengikuti fase bulan madu, namun bagi sebagian orang lagi perubahannya lambat dan lebih sulit. Yang terakhir adalah fase akhir (the termination phase) yaitu ketika orang yang sudah pensiun tidak dapat lagi mandiri dan mencukupi kebutuhannya sendiri. Orang yang memiliki penyesuaian diri paling baik dalam fase pensiun adalah orang yang sehat, berpendapatan layak, aktif, berpendidikan baik, memiliki relasi sosial yang luas, baik teman, maupun keluarga. Kebanyakan mereka puas dengan kehidupannya sebelum pensiun. Sedangkan bagi orang dewasa lanjut yang berpenghasilan kurang layak dan kesehatan buruk, dan harus membutuhkan stress lainnya yang terjadi seiring pensiun, seperti kematian pasangannya, panti jompo, dll. Mereka akan lebih sulit beradaptasi dengan fase pensiun. Pilihan-pilihan untuk mengontrol dan menentukan diri merupakan aspek-aspek penting dari kesehatan mental orang-orang dewasa lanjut.
  • 6. BAB 3 PENUTUP 3.1 Simpulan Pada usia dewasa lanjut, banyak orang yang memilih tetap bekerja dan terus mengembangkan produktivitas mereka. Mereka cenderung tidak mau kalah dengan pekerja muda. Mereka menunjukkan kebanggaan dan kepuasan hidup pada kemampuan mereka. Fase pensiun adalah fase penuh perubahan yang menuntut mereka beradaptasi. Mereka yang memiliki penghasilan, pendidikan, serta sosialisasi yang baik akan melalui masa pensiun dengan mudah, sedangkan bagi mereka yang memiliki penghasilan, pendidikan, serta sosialisasi yang kurang akan mengalami kesulitan dalam masa pensiun. 3.2 Saran Untuk mempersiapkan diri menempuh kehidupan di hari tua semestinya dimulai dari sekarang dengan lebih bersosialisasi dengan siapapun, terutama dengan keluarga dan rekan, selain itu juga lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja, dapat pula dengan menambah peluang penghasilan yang tidak banyak menyita waktu namun dapat menambah lebih banyak penghasilan. Selain hal-hal tersebut, mendaftarkan diri pada badan asuransi sesuai keadaan juga akan sangat membantu untuk berjaga-jaga datangnya berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan. Kritik dan saran pembaca sangat diharapkan demi penulisan makalah yang lebih baik di kemudian hari.
  • 7. Daftar Rujukan Santrock, J.W. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:erlangga.