Penelitian ini membahas penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM BANJARBARU. Terlebih lagi saat ini banyak mahasiswa yang menggunakan smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan para mahasiswa tersebut menggunakan smartphone."
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
Pemakaian Smartphone di Kalangan Mahasiswa FMIPA UNLAM
1. ALASAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DI KALANGAN MAHASISWA FMIPA
UNLAM BANJARBARU
MUHIDIN
Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA
Universitas Lambung mangkurat
Muhidin173@gmail.com
Abstrak Perkembangan teknologi komunikasi telah melalui
perubahan yang cukup signifikan dari tiap generasi. Terbukti
dengan banyaknya bermunculan perangkat telekomunikasi
dengan teknologi high class. Kemunculan teknologi
telekomunikasi yang high class ini juga di dorong oleh
kebutuhan manusia untuk menghadapi ruwetnya berbagai
masalah yang dihadapi dan diselesaikan dalam waktu cepat
dan singkat.. Smarthphone menjadi trend tersendiri dari
perjalanan perkembangan teknologi. Dilihat dari namanya,
smartphone mengambil konsep dasar handphone yang bisa
dibawa kemana saja dan diciptakan untuk kemudahan
manusia. Dibekali berbagai fitur tercanggih, smartphone
memungkinkan penggunanya bisa melakukan hal yang
biasanya hanya bisa dilakukan pada komputer pc atau laptop.
Akan tetapi apakah semua pengguna smartphone memiliki
alasan yang sama yaitu karena kecanggihannya dari
teknologi ini, atau ada alasan lain yang dari para pengguna.
Perkembangan
merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan
tingkat tinggi, terkadang dengan fungsi yang menyerupai
komputer. Tentunya banyak sekali fasilitas-fasilitas yang
diberikan oleh smartphone sehingga saat ini banyak sekali
peminatnya. Jika awalnya pengguna smartphone ini adalah
para pejabat atau karyawan swata, wanita karir juga eksekutif
muda, kini wacana itu sudah menjadi omong kosong.
Pasalnya, saat ini pengguna smartphone sudah meluas ke
kalangan mahasaiswa. Contohnya saja di kalangan Mahasiswa
FMIPA UNLAM BANJARBARU. Tapi apa yang mendasari
penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai
PENDAHULUAN
teknologi
hadirnya smartphone atau telepon pintar. Smartphone ini
mereka untuk menggunakan smartphone. Oleh karena itu
Kata Kunci: Smartphone
I.
Terlebih lagi saat ini masyarakat kita dikejutkan dengan
komunikasi
“Pemakaian Smartphone di Kalangan Mahasiswa FMIPA
telah
melalui
UNLAM BANJARBARU.
perubahan yang cukup signifisikan dari setiap generasi.
Terbukti
dengan
banyaknya
bermunculan
perangkat
telekomunikasi dengan teknologi high class. Kemunculan
teknologi telekomunikasi yang high class ini juga di dorong
oleh kebutuhan manusia untuk menghadapi ruwetnya
berbagai masalah yang dihadapi dan diselesaikan dalam
waktu cepat dan singkat.
II.
RINGKASAN
A. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan suatu pengamatan yang
melibatkan suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka atau
kuantitas.
Penelitian
kuantitatif
ini
didasarkan
pada
perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat, dan juga
perhitungan statistik lainnya [1].
Dari sekian banyaknya alat telekomunikasi yang kita
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
ketahui, mungkin telepon yang paling banyak menguasai
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
kehidupan masyarakat saat ini, terutama telepon genggam.
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Mulai dari kalangan petani, mahasiswa, pejabat dan lainnya
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
menggunakan telepon genggam. Disamping hemat, mudah
random,
dan murah juga dapat memperkecil resiko bagi pemakainya.
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
pengumpulan
data
menggunakan
instrumen
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan [2].
B. Perumusan Masalah dalam Penelitian Kuantitatif
2. Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika masalah
2) Variabel kuantitatif: menunjukkan sifat kuantitas, akan
merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang
menghasilkan data kuantitatif melalui cara pencacahan, atau
terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu
pengukuran, atau pemeriksaan laboratorium dan lain-lain,
pertanyaan
yang bisa berupa data diskrit atau kontinyu dengan skala ukur
yang
akan
dicarikan
jawabannya
melalui
pengumpulan data. Terdapat kaitan erat antara masalah dan
interval dan rasio.
rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian
Macam-macam data variabel:
didasarkan pada masalah [3].
1) Berdasarkan katagori (Categorical)
Perumusan masalah biasanya menyertakan ruang lingkup
•
Binary/dichotomous yaitu variabel yang mempunyai dua
untuk membatasi masalah yang akan dicari pemecahannya.
nilai kategori yang saling berlawanan. Contohnya murid
Masalah yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam
dan bukan murid, laki dan perempuan, dan sebagainya
bentuk kalimat tanya (research question) yang tegas dan jelas.
Perumusan masalah ini berguna untuk memberikan petunjuk
agar dapat mencari jawaban permasalahan tersebut secara
empiris [3].
C. Variabel
Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek atau
sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti. Masalah sebaiknya mencerminkan
hubungan dua variabel atau lebih, karena pada prakteknya
peneliti akan mengkaji pengaruh antara variabel tertentu
•
jenis kelamin laki-laki dengan kode (1) dan perempuan (2)
2) Ordinal: biasanya data ini diambil dari suatu penentuan
skala pada suatu individu. Contoh: Skala Likert yang
mengukur tingkat kepuasan mulai dari skala satu sangat puas
hingga skala lima sangat tidak puas (1=Sangat puas, 2=Puas,
4=Kurang puas, 5= Tidak puas, 6=sangat tidak puas).
3) Ukuran-Ukuran (Metric Variables)
•
Interval merupakan angka kuantitatif namun tidak
memiliki nilai nol mutlak.
terhadap variabel lainnya.Variabel adalah sesuatu yang bisa
kita ukur baik berupa pendapat, kepuasan, kinerja, dan lain
Nominal/non-ordered polytomous. Misalnya, untuk
•
sebagainya yang sifatnya berubah-ubah [3].
Rasio hanya berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai
nol mutlak [3].
Variabel itu, ada bermacam-macam. Variabel dapat dibagi
D. Pengumpulan Data
atas dua bagian yaitu:
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan atau
1) Variabel bebas (Independent Variable): Biasa disebut
desain penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut
dengan variabel prediksi atau variabel yang sebenarnaya.
diperoleh
2) Variable terikat (Dependent Variable): Disebut juga
pengukuran gejala yang diteliti. Data-data yang dikumpulkan
dengan variabel luaran atau variabel yang bukan sebenarnya.
merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti [3].
Ditinjau dari sifatnya variabel dapat dibedakan menjadi
Pada dasarnya, data dapat dikelompokkan pada berbagai
variabel kualitatif dan kuantitatif.
macam jenis dan bagian.
1) Variabel kualitatif: menunjukkan sifat kualitas dari obyek
1) Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
yang menghasilkan data kualitatif melalui pengamatan. Dalam
•
menganalisis data kualitatif (yang berasal dari data kualitatif
Data primer adalah data yang diambil langsung dari obyek
ini), bila mana akan menggunakan metode statistika maka
penelitian atau merupakan data yang berasal dari sumber asli
data kualitatif tersebut harus dikuantitatifkan melalui cara
atau pertama. Pencarian data primer bisa dilakukan dengan
pemberian skor (skoring).
cara wawancara atau interview langsung dengan responden,
melalui
pengamatan,
percobaan
maupun
Data Primer
melalaui telepon, email dan sebagainya.
3. •
perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika dari
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara
tahun 2005 sampai 2006 [3].
langsung dari objek penelitian, melainkan data yang berasal
E. Metode Observasi
dari sumber yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data
Metode observasi ini biasanya digunakan untuk mengetahui
sekunder
perilaku masyarakat secara detail. Ada beberapa keunggulan
dapat
kita
kumpulkan
dari
perpustakaan,
perusahaan-perusahaan, dan sebagainya.
observasi jika dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
2) Jenis Data Berdasarkan Sumber Data
penelitian, antara lain adalah sebagai berikut:
•
1) Perilaku nonverbal: Observasi dianggap unggul dalam
Data Internal
Menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi
penelitian survey, eksperimen, atau studi dokumen.
secara internal. Misal: data keuangan, dan data pegawai.
2) Metode survey yang lebih unggul: Metode ini lebih unggul
•
terutama dalam hal kemampuannya mengamati pendapat
Data Eksternal
Menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu
orang akan suatu masalah. Hubungan sosial antar anggota
masyarakat di suatu tempat bisa diamati dengan observasi
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan.
3) Lingkungan alami: perilaku yang terjadi di masyarakat itu
3) Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
benar-benar bersifat alami, tidak artifisial dan hasil rekayasa
•
tertentu.
Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya
adalah tinggi badan, dan berat badan.
•
yang
disajikan
dalam
bentuk
kata-kata
yang
mengandung makna. Contoh: anggapan para ahli terhadap
bencana alam yang terjadi di Indonesia.
yang secara sengaja tidak dijadikan target penelitian, atau bisa
juga berupa variabel tersembunyi yang hanya masyarakat
tersebut yang ‘boleh’ tahu hanya sedikit saja yang bisa
diketahui oleh peneliti. Padahal variabel-variabel tersebut lah
4) Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
•
antara lain adalah sebagai berikut:
1) Kurang terkendali (lack of control): variabel-variabel lain
Data Kualitatif
Data
Sementara itu observasi juga memiliki beberapa kelemahan,
yang mungkin lebih banyak pengaruhnya.
Data Diskrit
2) Sulit dikuantifikasikan: Pengukuran pada studi observasi
Data yang nilainya adalah bilangan asli. Contoh nilai mata
biasanya hanya didasarkan kepada persepsi kualitatif peneliti
uang rupiah.
dan bukannya didasarkan kepada kuantitas
•
Data Kontinyu
3) Peneliti memberi skor terhadap pendapat yang diberikan.
Data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau
berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya
penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira.
Ukuran
sampel
kecil:
Biasanya
studi
observasi
menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil dibandingkan
dengan pada studi survey [3].
5) Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
•
4)
F. Analisa Data Kuantitatif
Data Cross Section
Berikut adalah metode statistika yang umum digunakan dalam
Data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contoh: laporan
penelitian kuantitatif:
keuangan per 31 Desember 2006.
1) Distribusi frekuensi
•
Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau tabel
Data Time Series (Berkala)
Data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke
frekuensi
waktu
terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas,
atau
periode
secara
historis.
Contoh:
data
yang
mengelompokkan
data
yang
belum
4. sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data)3.
regresi sederhana bisa dirumuskan dengan formula sebagai
Distribusi frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan
berikut: y = b0+ b1X y
informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau
dimana :
populasi yang diteliti. Berdasarkan dari sifat datanya,
b0 = intercept sampel
distribusi frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu
b1 = slope sampel
katagorikal dan numerik. Jika pengelompokkan klasifikasi
Keduanya dicari dengan analisis kuadrat terkecil (least square
frekuensinya didasarkan pada keterangan yang bersifat
analysis) yang merupakan suatu proses dimana model regresi
kualitatif seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lain
dicari yang menghasilkan jumlah error kuadrat terkecil.
sebagainya,
Analisis regresi berganda (multiple regression model)
maka
disebut
dengan
distribusi
frekuensi
katagorikal.
merupakan analisis regresi yang mengkaji hubungan non
JENIS KELAMIN
JUMLAH PESERTA
linear dan model regresi dengan lebih dari satu variabel bebas
PRIA
20
atau analisis regresi dengan dua atau lebih variabel bebas atau
WANITA
30
dengan sedikitnya satu prediktor non linear. Model regresi
JUMLAH
50
berganda probabilistik dapat dirumuskan dengan formula
Gambar 2.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin
sebagai berikut:
y= β0+ β1X1+ β2X2 + β3X3 + ... + βkXk
Dimana:
2) Cross-Tabulations
Cross-tabulation
adalah
sebuah
teknik
visual
yang
k = banyaknya variabel bebas
memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel. Cross
β0 = konstanta regresi
tabulation ini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran
βi = koefisien regresi parsial untuk variabel independen I;
tentang data yang dikumpulkan selama penelitian.
menunjukkan bertambahnya y apabila variabel independen I
3) Korelasi
meningkat 1 unit dan variabel independen lainnya tidak
Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan
berubah.
hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya.
X2 dapat berupa X12 (suku non linear dari x1)
Korelasi bertujuan mengukur kekuatan hubungan (asosiasi)
5) Uji t (t-test)
linier diantara dua variabel. Sebagai contoh kita ingin melihat
Analisa t-test digunakan apabila kita ingin mengevaluasi
bagaimana hubungan antara lamanya waktu belajar dengan
perbedaan antara efek. Analisa t-test (uji t) biasanya
nilai ujian yang didapatkan.
digunakan untuk membandingkan dua kelompok dengan
4) Regresi
menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan.
Analisis regresi merupakan proses membuat fungsi atau
Uji t akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua
model matematis yang dapat digunakan untuk memprediksi
kelompok tersebut signifikan secara statistik atau tidak.
atau menentukan satu variabel dari variabel lainnya.
Contohnya jika diambil tinggi badan mahasiswa Fasilkom
Analisis regresi sederhana biasanya melibatkan dua variabel
yang terbagi atas 10 orang mahasiswa putri dan 10 orang
yaitu variabel terikat (dependent variable) yang merupakan
mahasiswa putra, maka varians tinggi badan mahasiswa putra
variabel yang akan diprediksi (y) serta variabel bebas
dan putri harus dianggap sama.
(explanatory variable atau independent variable) merupakan
6) Uji F (F-test)
variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Persamaan garis
Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat sampel
diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi yang
5. signifikan antara variabel independent dengan variabel
meskipun subjek yang diteliti relatif terbatas, namun variabel-
dependent.
variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya.
7) Uji z ( z test)
Metode sampel yang digunakan yaitu metode pemilihan
Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan dengan
sampel non probabilitas dengan teknik purposive sampling.
besar sampel lebih dari 30. Kita bisa mengetahui atau
Metode ini mengambil sampel secara tidak acak untuk tujuan
menghitung estimasi standar deviasi dari populasi dengan
dan maksud tertentu saja karena penelitian ini hanya
melihat
memerlukan subjek yang menggunakan smartphone tersebut.
rata-rata
sampelnya.
Berikut
ini
merupakan
perhitungan statistik uji z :
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang
Z=
dilakukan secara mendalam terhadap suatu organisme
8) Analisis Validitas
(individu), gejala tertentu dengan subjek yang sempit. Data
Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan metode
yang terlibat pada penelitian antara pengguna, dan data hasil
pearson product moment dengan syarat sampel yang diambil
wawancara informal. Tujuan penggunaan data yaitu untuk
bersifat normal (> 30) sedangkan bila sampel yang diambil
mengetahui alasan mahasiswa menggunakan smartphone di
kecil (< 30) maka dapat digunakan metode spearman rank
kalangan mahsiswa mau kehidupan di dunia nyata
correlation.
9) Analisis Reliabilitas
Referensi
Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan metode
Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat < 0.60, maka
instrumen penelitian tersebut reliable [3].
III. PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif.
Penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan
dengan deskripsi kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah. Jenis desain dari riset yang saya lakukan
adalah penelitian studi kasus (case studies research).
Alasannya yaitu karena penelitian ini memusatkan perhatian
pada suatu kasus tertentu dengan menggunakan individu atau
kelompok sebagai bahan studinya. Kasus di sini adalah
fenomena penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa
fmipa unlam banjarbaru
Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian ialah
mahasiswa FMIPA UNLAM prodi Ilmu Komputer. Sampel
yang terlibat dalam riset ini adalah beberapa mahasiswa yang
menggunakan smartphone. Peneliti memilih sampel ini karena
artikel non-personal, 31 Agustus 2012. Smartphone, (Online),
(http://en.wikipedia.org/wiki/Smartphone.
(diakses
tanggal 3 September 2012)
Cassavoy, Liane. What Makes a Smartphone Smart ?,
(Online),
(http://cellphones.about.com/od/smartphonebasics/a/w
hat_is_smart.htm (diakses tanggal 3 September 2012)
Priatna Martadiputra, Bambang Apip. Populasi dan Sampel.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._M
ATEMATIKA/196412051990031BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/MENENTUKAN_
UKURAN_SAMPEL.pdf. (diakses tanggal 29 Oktober
2012)
6. signifikan antara variabel independent dengan variabel
meskipun subjek yang diteliti relatif terbatas, namun variabel-
dependent.
variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya.
7) Uji z ( z test)
Metode sampel yang digunakan yaitu metode pemilihan
Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan dengan
sampel non probabilitas dengan teknik purposive sampling.
besar sampel lebih dari 30. Kita bisa mengetahui atau
Metode ini mengambil sampel secara tidak acak untuk tujuan
menghitung estimasi standar deviasi dari populasi dengan
dan maksud tertentu saja karena penelitian ini hanya
melihat
memerlukan subjek yang menggunakan smartphone tersebut.
rata-rata
sampelnya.
Berikut
ini
merupakan
perhitungan statistik uji z :
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang
Z=
dilakukan secara mendalam terhadap suatu organisme
8) Analisis Validitas
(individu), gejala tertentu dengan subjek yang sempit. Data
Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan metode
yang terlibat pada penelitian antara pengguna, dan data hasil
pearson product moment dengan syarat sampel yang diambil
wawancara informal. Tujuan penggunaan data yaitu untuk
bersifat normal (> 30) sedangkan bila sampel yang diambil
mengetahui alasan mahasiswa menggunakan smartphone di
kecil (< 30) maka dapat digunakan metode spearman rank
kalangan mahsiswa mau kehidupan di dunia nyata
correlation.
9) Analisis Reliabilitas
Referensi
Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan metode
Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat < 0.60, maka
instrumen penelitian tersebut reliable [3].
III. PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif.
Penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan
dengan deskripsi kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah. Jenis desain dari riset yang saya lakukan
adalah penelitian studi kasus (case studies research).
Alasannya yaitu karena penelitian ini memusatkan perhatian
pada suatu kasus tertentu dengan menggunakan individu atau
kelompok sebagai bahan studinya. Kasus di sini adalah
fenomena penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa
fmipa unlam banjarbaru
Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian ialah
mahasiswa FMIPA UNLAM prodi Ilmu Komputer. Sampel
yang terlibat dalam riset ini adalah beberapa mahasiswa yang
menggunakan smartphone. Peneliti memilih sampel ini karena
artikel non-personal, 31 Agustus 2012. Smartphone, (Online),
(http://en.wikipedia.org/wiki/Smartphone.
(diakses
tanggal 3 September 2012)
Cassavoy, Liane. What Makes a Smartphone Smart ?,
(Online),
(http://cellphones.about.com/od/smartphonebasics/a/w
hat_is_smart.htm (diakses tanggal 3 September 2012)
Priatna Martadiputra, Bambang Apip. Populasi dan Sampel.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._M
ATEMATIKA/196412051990031BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/MENENTUKAN_
UKURAN_SAMPEL.pdf. (diakses tanggal 29 Oktober
2012)