Dampak Penggunaan Smartphone dikalangan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjarbaru
1. DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE
DIKALANGAN MAHASISWA FMIPA UNLAM
BANJARBARU
Riza Ananda Magfirah#1
#
Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Banjarbaru,
Jalan A. Yani Km 35,8 Banjarbaru Kalimantan Selatan,
Tlp: (0511) 4773868
1
Homepage:www.fmipa.unlam.ac.id,
Email:rizaananda92@yahoo.com
Abstrak Perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini
mengikuti tren, atau untuk menjadi lebih aktif di media sosial
berkembang cukup pesat dari setiap generasi ke genarasi
(facebook, twitter, blackberry messenger, dll.). Dengan
berikutnya. Contoh yang nyata adalah perkembangan alat
menggunakan smartphone, para mahasiswa dapat aktif di
komunikasi seperti telepon genggam (handphone) yang
media sosial dengan mudah karena smartphone memiliki
berkembang sangat pesat, perkembangan ini terjadi sesuai
banyak fitur yang memfasilitasi para penggunanya untuk
dengan kebutuhan pengguna (user) yang semakin banyak.
terhubung dengan internet dengan lebih mudah kapan saja dan
Smartphone merupakan salah satu contoh telepon genggam
di mana saja.
yang berkembang pesat. Bahkan smartphone tidak hanya
Smartphone
adalah
telepon
yang
memiliki
digunakan oleh kalangan atas, para pelajar dan mahasiswa
kemampuan seperti komputer, biasanya memiliki layar yang
pun banyak yang menggunakannya. Smartphone memiliki
besar dan sistem operasinya mampu menjalankan tujuan
kelebihan yang tidak dimiliki oleh handphone yang lain,
aplikasi-aplikasi yang umum. Backer (2010), menyatakan
seperti mudah dibawa dan digunakan kapanpun, dimanapun.
bahwa
Smartphone memberikan banyak fasilitas didalamnya, seperti
kemampuan-kemampuan terdepan; ini merupakan bentuk
penggunaan internet yang mudah dan cepat. Bentuknya yang
kemampuan dari Wireless Mobile Device (WMD) yang dapat
ringan, elegan dan menarik juga merupakan salah satu daya
berfungsi seperti sebuah komputer dengan menawarkan fitur-
tarik
fitur seperti personal digital assistant (PDA), akses internet,
mengapa
smartphone
banyak
digunakan
semua
kalangan.
smartphone
adalah
telepon
yang
menyatukan
email, dan Global Positioning System (GPS). Smartphone
juga memiliki fungsi-fungsi lainnya seperti kamera, video,
Kata Kunci: Dampak, Smartphone, Mahasiswa FMIPA UNLAM.
I.
PENDAHULUAN
MP3 players, sama seperti telepon biasa. Dengan kata lain,
smartphone dapat dikategorikan sebagai mini-komputer yang
Dewasa ini, para mahasiswa sangat familiar dengan
smartphone, sebagian besar mahasiswa merupakan pengguna
memiliki
banyak
fungsi
dan
penggunanya
dapat
menggunakannya kapanpun dan dimanapun.
menggunakan
Smartphone tidak lagi digunakan sebagai alat
smartphone sebagai alat komunikasi mereka. Bahkan,
komunikasi tapi juga merupakan sebuah kebutuhan sosial dan
beberapa mahasiswa menggunakan lebih dari pada satu
pekerjaan. Di negara-negara berkembang dan yang sedang
telepon seluler. Para mahasiswa cenderung menggunakan
berkembang, banyak orang telah mengadopsi penggunaan
smartphone karena banyak alasan, seperti hanya ingin
telepon seluler dalam proses pembelajaran. Banyak penelitian
smartphone.
Kebanyakan
mahasiswa
ini
2. telah dilakukan oleh sejumlah peneliti untuk mengidentifikasi
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penggunaan teknologi di antara para mahasiswa, termasuk
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
penggunaan smartphone.
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Menurut Ally (2009, p.10), nirkabel, mobile,
portable,
perangkat
genggam
perlahan-lahan
sedang
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random,
pengumpulan
data
menggunakan
instrumen
berkembang dan menganekaragamkan pendidikan di berbagai
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
sektor, baik di negara maju maupun negara yang sedang
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan [2].
berkembang.
B. Perumusan Masalah dalam Penelitian Kuantitatif
Nielsen
(2012)
melaporkan
pengguna
smartphone di 39 negara di dunia dan 13 di antaranya yaitu
Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika masalah
negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Di negara kita,
merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang
penggunaan smartphone sangat populer dan familiar.
terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu
Smartphone ialah salah satu alat yang menyediakan
pertanyaan
yang
akan
dicarikan
jawabannya
melalui
banyak aplikasi yang mahasiswa dapat mengembangkan
pengumpulan data. Terdapat kaitan erat antara masalah dan
pengetahuan mereka tentang apa saja, termasuk kemampuan
rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian
mereka dalam pembelajaran, jika mereka memaksimalkan
didasarkan pada masalah [3].
fungsi dari fitur-fitur dan aplikasi di dalam smartphone
Perumusan masalah biasanya menyertakan ruang lingkup
tersebut. Fitur-fitur smartphone juga dapat membantu siswa
untuk membatasi masalah yang akan dicari pemecahannya.
dalam proses belajar mereka, sebagai contoh wi-fi dapat
Masalah yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam
membantu mereka membuat tugas-tugas, MP3 player dapat
bentuk kalimat tanya (research question) yang tegas dan jelas.
membantu mereka meningkatkan kemampuan mendengar
Perumusan masalah ini berguna untuk memberikan petunjuk
mereka dan sebagainya.
agar dapat mencari jawaban permasalahan tersebut secara
Namun
penggunaan
smatrphone
tidak
semua
empiris [3].
memiliki dampak positif, karena kadang penyalahgunaan
C. Variabel
fasilitas canggih yang ada didalamnya dapat membawa
Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek atau
dampak negatif. Oleh karena smartphone telah menjadi
sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau
fenomena
saat
menggunakan
ini
dan
sebagian
smartphone
mahasiswa
gejala yang akan diteliti. Masalah sebaiknya mencerminkan
penulis
maka
besar
bermaksud
hubungan dua variabel atau lebih, karena pada prakteknya
melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Penggunaan
peneliti akan mengkaji pengaruh antara variabel tertentu
Smartphone
terhadap variabel lainnya.Variabel adalah sesuatu yang bisa
dikalangan
Mahasiswa
FMIPA
UNLAM
Banjarbaru”.
kita ukur baik berupa pendapat, kepuasan, kinerja, dan lain
sebagainya yang sifatnya berubah-ubah [3].
Variabel itu, ada bermacam-macam. Variabel dapat dibagi
II. RINGKASAN
A. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan suatu pengamatan yang
atas dua bagian yaitu:
1) Variabel bebas (Independent Variable): Biasa disebut
melibatkan suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka atau
dengan variabel prediksi atau variabel yang sebenarnaya.
kuantitas.
2) Variable terikat (Dependent Variable): Disebut juga
Penelitian
kuantitatif
ini
didasarkan
pada
perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat, dan juga
perhitungan statistik lainnya [1].
dengan variabel luaran atau variabel yang bukan sebenarnya.
3. Ditinjau dari sifatnya variabel dapat dibedakan menjadi
Pada dasarnya, data dapat dikelompokkan pada berbagai
variabel kualitatif dan kuantitatif.
macam jenis dan bagian.
1) Variabel kualitatif: menunjukkan sifat kualitas dari obyek
1) Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
yang menghasilkan data kualitatif melalui pengamatan. Dalam
Data Primer
menganalisis data kualitatif (yang berasal dari data kualitatif
Data primer adalah data yang diambil langsung dari obyek
ini), bila mana akan menggunakan metode statistika maka
penelitian atau merupakan data yang berasal dari sumber asli
data kualitatif tersebut harus dikuantitatifkan melalui cara
atau pertama. Pencarian data primer bisa dilakukan dengan
pemberian skor (skoring).
cara wawancara atau interview langsung dengan responden,
2) Variabel kuantitatif: menunjukkan sifat kuantitas, akan
melalaui telepon, email dan sebagainya.
menghasilkan data kuantitatif melalui cara pencacahan, atau
Data Sekunder
pengukuran, atau pemeriksaan laboratorium dan lain-lain,
Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara
yang bisa berupa data diskrit atau kontinyu dengan skala ukur
langsung dari objek penelitian, melainkan data yang berasal
interval dan rasio.
dari sumber yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data
Macam-macam data variabel:
sekunder
1) Berdasarkan katagori (Categorical)
perusahaan-perusahaan, dan sebagainya.
Binary/dichotomous yaitu variabel yang mempunyai dua
nilai kategori yang saling berlawanan. Contohnya murid
dan bukan murid, laki dan perempuan, dan sebagainya
Nominal/non-ordered polytomous. Misalnya, untuk
jenis kelamin laki-laki dengan kode (1) dan perempuan (2)
dapat
kita
kumpulkan
dari
perpustakaan,
2) Jenis Data Berdasarkan Sumber Data
Data Internal
Menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi
secara internal. Misal: data keuangan, dan data pegawai.
Data Eksternal
2) Ordinal: biasanya data ini diambil dari suatu penentuan
Menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
skala pada suatu individu. Contoh: Skala Likert yang
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu
mengukur tingkat kepuasan mulai dari skala satu sangat puas
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan.
hingga skala lima sangat tidak puas (1=Sangat puas, 2=Puas,
3) Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
4=Kurang puas, 5= Tidak puas, 6=sangat tidak puas).
Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya
3) Ukuran-Ukuran (Metric Variables)
Interval merupakan angka kuantitatif namun tidak
Data Kualitatif
memiliki nilai nol mutlak.
Rasio hanya berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai
yang
disajikan
dalam
bentuk
kata-kata
yang
bencana alam yang terjadi di Indonesia.
D. Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan atau
desain penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut
melalui
Data
mengandung makna. Contoh: anggapan para ahli terhadap
nol mutlak [3].
diperoleh
adalah tinggi badan, dan berat badan.
pengamatan,
percobaan
maupun
pengukuran gejala yang diteliti. Data-data yang dikumpulkan
merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti [3].
4) Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
Data Diskrit
Data yang nilainya adalah bilangan asli. Contoh nilai mata
uang rupiah.
Data Kontinyu
4. Data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau
4)
Ukuran
sampel
kecil:
Biasanya
studi
observasi
berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya
menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil dibandingkan
penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira.
dengan pada studi survey [3].
5) Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
F. Analisa Data Kuantitatif
Berikut adalah metode statistika yang umum digunakan dalam
Data Cross Section
Data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contoh: laporan
penelitian kuantitatif:
keuangan per 31 Desember 2006.
1) Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau tabel
Data Time Series (Berkala)
Data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke
frekuensi
waktu
data
terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas,
perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika dari
sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data)3.
tahun 2005 sampai 2006 [3].
Distribusi frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan
E. Metode Observasi
informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau
Metode observasi ini biasanya digunakan untuk mengetahui
populasi yang diteliti. Berdasarkan dari sifat datanya,
perilaku masyarakat secara detail. Ada beberapa keunggulan
distribusi frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu
observasi jika dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
katagorikal dan numerik. Jika pengelompokkan klasifikasi
penelitian, antara lain adalah sebagai berikut:
frekuensinya didasarkan pada keterangan yang bersifat
1) Perilaku nonverbal: Observasi dianggap unggul dalam
kualitatif seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lain
penelitian survey, eksperimen, atau studi dokumen.
sebagainya,
atau
periode
secara
historis.
Contoh:
2) Metode survey yang lebih unggul: Metode ini lebih unggul
yang
mengelompokkan
maka
disebut
dengan
data
yang
distribusi
belum
frekuensi
katagorikal.
JENIS KELAMIN
JUMLAH PESERTA
orang akan suatu masalah. Hubungan sosial antar anggota
PRIA
20
masyarakat di suatu tempat bisa diamati dengan observasi
WANITA
30
3) Lingkungan alami: perilaku yang terjadi di masyarakat itu
JUMLAH
50
terutama dalam hal kemampuannya mengamati pendapat
benar-benar bersifat alami, tidak artifisial dan hasil rekayasa
Gambar 2.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin
tertentu.
Sementara itu observasi juga memiliki beberapa kelemahan,
antara lain adalah sebagai berikut:
1) Kurang terkendali (lack of control): variabel-variabel lain
yang secara sengaja tidak dijadikan target penelitian, atau bisa
juga berupa variabel tersembunyi yang hanya masyarakat
tersebut yang „boleh‟ tahu hanya sedikit saja yang bisa
diketahui oleh peneliti. Padahal variabel-variabel tersebut lah
yang mungkin lebih banyak pengaruhnya.
2) Sulit dikuantifikasikan: Pengukuran pada studi observasi
biasanya hanya didasarkan kepada persepsi kualitatif peneliti
dan bukannya didasarkan kepada kuantitas
2) Cross-Tabulations
Cross-tabulation
adalah
teknik
visual
yang
memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel. Cross
tabulation ini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran
tentang data yang dikumpulkan selama penelitian.
3) Korelasi
Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan
hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya.
Korelasi bertujuan mengukur kekuatan hubungan (asosiasi)
linier diantara dua variabel. Sebagai contoh kita ingin melihat
bagaimana hubungan antara lamanya waktu belajar dengan
nilai ujian yang didapatkan.
3) Peneliti memberi skor terhadap pendapat yang diberikan.
sebuah
5. 4) Regresi
Uji t akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua
Analisis regresi merupakan proses membuat fungsi atau
kelompok tersebut signifikan secara statistik atau tidak.
model matematis yang dapat digunakan untuk memprediksi
Contohnya jika diambil tinggi badan mahasiswa Fasilkom
atau menentukan satu variabel dari variabel lainnya.
yang terbagi atas 10 orang mahasiswa putri dan 10 orang
Analisis regresi sederhana biasanya melibatkan dua variabel
mahasiswa putra, maka varians tinggi badan mahasiswa putra
yaitu variabel terikat (dependent variable) yang merupakan
dan putri harus dianggap sama.
variabel yang akan diprediksi (y) serta variabel bebas
6) Uji F (F-test)
(explanatory variable atau independent variable) merupakan
Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat sampel
variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Persamaan garis
diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi yang
regresi sederhana bisa dirumuskan dengan formula sebagai
signifikan antara variabel independent dengan variabel
berikut: y = b0+ b1X y
dependent.
dimana :
7) Uji z ( z test)
b0 = intercept sampel
Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan dengan
b1 = slope sampel
besar sampel lebih dari 30. Kita bisa mengetahui atau
Keduanya dicari dengan analisis kuadrat terkecil (least square
menghitung estimasi standar deviasi dari populasi dengan
analysis) yang merupakan suatu proses dimana model regresi
melihat
dicari yang menghasilkan jumlah error kuadrat terkecil.
perhitungan statistik uji z :
Analisis regresi berganda (multiple regression model)
Z=
merupakan analisis regresi yang mengkaji hubungan non
8) Analisis Validitas
linear dan model regresi dengan lebih dari satu variabel bebas
Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan metode
atau analisis regresi dengan dua atau lebih variabel bebas atau
pearson product moment dengan syarat sampel yang diambil
dengan sedikitnya satu prediktor non linear. Model regresi
bersifat normal (> 30) sedangkan bila sampel yang diambil
berganda probabilistik dapat dirumuskan dengan formula
kecil (< 30) maka dapat digunakan metode spearman rank
sebagai berikut:
correlation.
y= β0+ β1X1+ β2X2 + β3X3 + ... + βkXk
9) Analisis Reliabilitas
Dimana:
Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan metode
k = banyaknya variabel bebas
Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat < 0.60, maka
β0 = konstanta regresi
instrumen penelitian tersebut reliable [3].
rata-rata
sampelnya.
Berikut
ini
merupakan
βi = koefisien regresi parsial untuk variabel independen I;
menunjukkan bertambahnya y apabila variabel independen I
meningkat 1 unit dan variabel independen lainnya tidak
berubah.
X2 dapat berupa X12 (suku non linear dari x1)
5) Uji t (t-test)
Analisa t-test digunakan apabila kita ingin mengevaluasi
perbedaan antara efek. Analisa t-test (uji t) biasanya
digunakan untuk membandingkan dua kelompok dengan
menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan.
III. PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah
survey research (penelitian survey) karena jenis penelitian
termasuk kedalam penelitian bersifat kuantitatif. Alasannya
karena dalam riset ini saya akan mengambil sampel dari suatu
populasi dengan cara memberikan kuisioner yang didalamnya
terdapat beberapa pertanyaan mengenai smartphone.
Sampel yang akan terlibat dalam riset yang saya lakukan
ini merupakan beberapa mahasiswa FMIPA UNLAM
Banjarbaru dari program studi yang berbeda, yang terdiri dari
5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki disetiap program
studi.
6. Metode pemilihan sampel yang saya gunakan merupakan
metode pemilihan sampel non-probabilitas dengan kategori
Purposive sampling, alasannya karena dalam sampel yang
terlibat saya telah menentukan 5 orang laki-laki dan 5 orang
perempuan dengan program studi yang berbeda. Ini dipilih
agar saya lebih mudah dalam pengambilan jumlah data
selanjutnya.
REFERENSI
[1] Ally, Mohamed. 2009. Mobile Learning Transforming
the Delivery of Education and Training. Canada: AU
Press, Athabasca University.
[2] Barakati, Dijey Pratiwi. Jurnal Ilmiah tentang Dampak
Penggunaan Smartphone dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris.
diakses tanggal 20 Oktober 2013.
[3] Gasela, Lusi. Perkembangan Teknologi Telepon Seluler.
http://lusi-gasela.blogspot.com/2013/05/perkembanganteknologi-telepon-seluler.html
diakses tanggal 21 Oktober 2013.
[4] Vertika, Tya Lolita. Perkembangan Smartphone.
http://tyalolitavertika.blogspot.com/2012/09/perkembang
an-smartphone.html
diakses tanggal 21 Oktober 2013.