SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 58
MATERI GEOGRAFI KELAS X
BAB I HAKIKAT GEOGRAFI
A.

Pengertian Geografi dan Perkembangan Ilmu Geografi
Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo dan graphein. Geo berarti bumi dan Graphein
artinya tulisan. Secara umum geografi berarti tulisan tentang bumi. Orang yang pertama kali
memperkenalkan istilah geografi adalah Eratosthenes. Eratosthenes memperkenalkan pengertian
geografi dalam bukunya yang berjudul Geographica. Ia menulis tentang gambaran permukaan bumi,
sejarah dan konsep utama geografi. Ia telah menghitung keliling bumi secara matematika, membagi
garis bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur serta mengkaji adanya pergeseran matahari
yang mempengaruhi iklim bumi.
Ilmu geografi berkembang dari masa ke masa seiring dengan perkembangan pandangan dan
pengetahuan manusia tentang bumi. Berikut ini secara singkat perkembangan ilmu geografi mulai
dari geografi klasik sampai dengan geografi mutakhir.
1.

Geografi Klasik
Perkembangan geografi klasik terjadi pada zaman Yunani Kuno atau Abad sebelum Masehi.
Bangsa Yunani merupakan bangsa yang pertama dikenal secara aktif mempelajari geografi
sebagai ilmu dan filosofi. Tokoh-tokohnya antara lain: Thales, Herodotus, Eratosthenes dan
Strabo.

2.

Geografi pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan banyak kalangan golongan agama yang menaruh perhatian terhadap
geografi, berkepentingan untuk menyebarkan agama, perdagangan dan peperangan. Salah satu
tokohnya Bernard Varen/Varensius dari Jerman (1622-1650)

3.

Geografi Modern (Abad ke-18)
Pada abad ini geografi mengalami perkembangan lebih jauh. Hukum-hukum umum pada studi
geografi disusun berdasarkan observasi dan penelajahan. Geografi pada abad ini mulai dikenal
sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian kurikulum dibebagai universitas di
Eropa(terutama di Paris dan Berlin). Salah satu karya besar zaman ini adalah Kosmos:
”Sketsa Diskripsi Fisik Alam Semesta” oleh Alexander Von Humbolt.

4.

Geografi pada Akhir Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20
Sejak pertengahan abad ke–19 terdapat kemajuan pesat di bidang ilmu alam dan biologi.
Akibatnya perkembangan geografi juga kearah aspek-aspek fisik seperti: iklim, tumbuh-tumbuhan
dan hewan serta bentangan alam seperti geomorfologi. Pada awalnya para ahli geografi
cenderung membelokkan geografi kearah ilmu alam murni, kemudian dimulai dari pandangan
mengenai geografi yang dikemukakan oleh Powell, geografi manusia juga berkembang.

5.

Geografi Mutakhir
Pada masa ini pengembangan ilmu geografi melalui penelitian. Geografi memanfaatkan metode
statistik serta komputer guna menyimpan, mengolah, dan menganalisa datanya. Hal ini selain
dapat mempercepat hasil kajiannya juga untuk ketetapan analisis seperti menentukan batas
wilayah, mobilitas penduduk, pola penyebaran pemukiman dan mencari kaitan antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-1-
PENGERTIAN GEOGRAFI :
1. Bintarto:

Geografi

merupakan

ilmu

yang

mencitrakan,

menerangkan

sifat-sifat

bumi,

menganalisis gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan
dan unsur – unsur bumi dalam ruang dan waktu.
2. Daldjoeni: geografi adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai tiga hal pokok yaitu; ruang
(spasial), ekologi dan wilayah (region).
Dalam hal spasial, geografi mempelajari persebaran gejala baik alami maupun manusiawi.
Berkaitan dengan hal ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari wilayah sebagai tempat
tinggal manusia berdasarkan satuan fisiografinya.
3. Hasil Seminar dan Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Semarang tahun 1988:
geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan
sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dari pengertian-pengertian tersebut diatas dapat diuraikan lebih rinci bahwa geografi membahas
tentang hal – hal sebagai berikut :
1. Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi
(gejala geosfer). Maksudnya, bahwa geografi mengkaji atau mempelajari berbagai faktor
penyebab sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa terjadi persamaan dan
perbedaaan gejala geosfer antara satu tempat dengan tempat yang lain.
2. Interaksi antara manusia dan lingkungannya. Maksudnya, bahwa dalam rangka memenuhi
kebutuhan

hidupnya

baik

kebutuhan

primer

maupun

sekunder,

manusia

pasti

akan

memanfaatkan lingkungan alamnya. Oleh karena itu, manusia harus berusaha untuk bersikap
bijak supaya kelestarian alam tetap terpelihara.
3. Dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Maksudnya, didalam mengkaji atau mempelajari
persamaan dan perbedaaan gejala geosfer ataupun interaksi manusia dengan lingkungannya,
yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfer dalam suatu wilayah atau ruang dan interaksi
manusia dengan lingkungannya.
Studi Geografi hingga saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu geografi ortodoks dan geografi terpadu.
1. Geografi Ortodoks/Sistematis
Bidang kajian geografi ortodoks adalah suatu wilayah atau region dan analisis terhadap sifat
sistematiknya.
Kajiannya antara lain ;
a.

Geografi fisik, mempelajari gejala fisik permukaan bumi serta proses-proses yang terjadi
di dalamnya.Beberapa ilmu yang mendukung kerangka kerja geografi fisik antara lain
geomorfologi, hidrologi, meteorologi, klimatologi dan lain-lain.

b.

Geografi manusia, didukung oleh geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi
perkotaan dan pedesaaan. Geografi manusia mengkaji tentang kependudukan, aktivitas
ekonomi, politik, sosial dan budaya.

c.

Geografi regional, mengkaji tentang perwilayahan. Geografi menitik beratkan pada kultur
misalnya geografi Eropa Barat, geografi Amerika Latin dan geografi Asia Tenggara.

d.

Geografi tehnik, terdiri dari kartografi dan penginderaan jauh.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-2-
2. Geografi Terpadu/Terintegrasi
Geografi terpadu atau geografi terintegrasi merupakan kajian geografi menggunakan pendekatan
terpadu, yaitu integrasi dasar-dasar geografi sistimatik yang terdiri dari geografi fisik dan geografi
manusia dengan geografi regional yang terdiri dari geografi regional zona dan geografi regional
kultur. Dalam kajiannya, geografi terintegrasi memakai tiga analisis, yaitu analisis keruangan,
ekologi dan wilayah.
Mata pelajaran Geografi diberikan kepada peserta didik dengan maksud supaya mereka memiliki
kemampuan – kemampuan, antara lain dapat memahami pola spasial, lingkungan, kewilayahan dan
proses yang berkaitan, menguasai ketrampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi, serta dapat menampilkan perilaku
peduli terhadap lingkungan hidup, memanfaatkan sumberdaya alam secara arif dan memiliki
toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat.
Disisi lain tujuan pembelajaran geografi meliputi 3 aspek, yaitu: pengetahuan, ketrampilan dan sikap
1. Pengetahuan
a. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses prosesnya
b. Mengembangkan pengetahuan sumberdaya alam, peluang dan keterbatasannya untuk
dimanfaatkan
c. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
wilayah, negara atau dunia
2. Ketrampilan
a. Mengembangkan ketrampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan
binaan
b. Mengembangkan ketrampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan
dengan aspek – aspek keruangan
c. Mengembangkan ketrampilan analisis, sintesis, kecenderungan dan hasil – hasil dari inetraksi
berbagai gejala geografis.
3. Sikap
a. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan
sekitar
b. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup
c. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya
d. Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya
e. Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa

B.

KONSEP DASAR /ESSENSIAL GEOGRAFI
Konsep adalah pengertian-pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep essensial suatu
bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapkan atau menggambarkan
corak abstrak fenomena essensial dari obyek material bidang kajian suatu ilmu. Oleh karena
itu konsep dasar merupakan elemen penting dalam memahami fenomena yang terjadi.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-3-
1.

Konsep Lokasi
Terdapat dua pengertian lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Yang dimaksud
dengan lokasi absolut adalah lokasi yang berhubungan dengan posisi menurut koordinat
garis lintang dan garis bujur. Contoh : Indonesia terletak diantara 6 0 LU-110 LU dan
diantara 950 BT-1410 BT.
Sedangkan yang dimaksud dengan lokasi relatif adalah lokasi berdasarkan lingkungan
sekitarnya. Contoh : Indonesia terletak antara Benua Asia dan Australia.

2.

Konsep Jarak
Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam geografi jarak dapat
diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik dinyatakan dalam satuan panjang
kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu(jarak tempuh).

3.

Konsep Keterjangkauan/Accessibility
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak
dan kondisi tempat. Misalnya, suatu daerah pedalaman yang hanya terdapat jalan
setapak tentu merupakan daerah yang sulit dapat dijangkau.

4.

Konsep Pola
Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh, penerapan konsep pola
adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.

5.

Konsep Geomorfologi
Yang dimaksud geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan
bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti
pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan
bumi merupakan obyek studi geografi.

6.

Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan
aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan dan
daerah pemukiman.

7.

Konsep Perbedaaan Wilayah
Terdapat perbedaan antara wilayah satu dengan wilayah lain. Perbedaan ini kemudian
menimbulkan suatu hubungan atau interaksi suatu wilayah dengan wilayah lainnya.

8.

Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan suatu sumber bersifat relatif.
Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi
warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan dan kesibukan.

9.

Konsep Interaksi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala
dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan kondisi antara daerah pedesaan
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-4-
dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti
halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih tehnologi.
10.

Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu
keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara kemiringan lereng di suatu wilayah
dengan ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan
air.

C.

PENDEKATAN GEOGRAFI
OBYEK STUDI GEOGRAFI
Menurut para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geografi Indonesia(IGI) melalui
seminar dan lokakarya nasional di Semarang, telah bersepakat mengenai obyek geografi. Menurut
IGI, obyek studi geografi adalah objek material dan objek formal.
1.

Objek material geografi
Objek material geografi merupakan sasaran atau hal-hal yang dikaji dalam studi geografi.
Sedangkan studi geografi adalah studi mengenai lapisan-lapisan bumi dan fenomena geosfer.
Geosfer itu luas sekali yaitu, meliputi :
a.

Atmosfer, yaitu lapisan udara, cuaca dan iklim yang dikaji dalam klimatologi,
meteorologi dan lain-lain.

b.

Litosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam geologi, geomorfologi,
petrografi dan lain-lain.

c.

Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan didarat maupun dilaut yang dikaji
dalam hidrologi, oceanografi dan lain-lain.

d.

Biosfer, yaitu lapisan makhluk hidup meliputi flora, fauna yang dikaji dalam
biogeografi, biologi dan lain-lain.

e.

Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara
lapisan-lapisan lain. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajian.
Jadi, dalam mengkaji objek studi geografi perlu memiliki pengetahuan dari disiplin ilmu yang
lain seperti klimatologi, geologi, hidrologi dan sebagainya. Singkatnya, geografi berkaitan erat
dengan ilmu-ilmu lain.

Beberapa ilmu tersebut antara lain :
1)

Meteorologi, ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, angin dan
sebagainya

2)

Klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim

3)

Geologi, merupakan ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, struktur,
komposisi, sejarah dan proses perkembangannya.

4)

Geomorfologi, merupakan studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses
yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.

5)

Hidrologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang perairan di darat.

6)

Oseanografi, merupakan ilmu yang mempelajari kelautan, misalnya sifat air laut,
pasang surut, arus, kedalaman dan sebagainya.

7)

Biogeografi, merupakan studi tentang penyebaran makhluk hidup secara geografis.

8)

Ekologi, merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-5-
makhluk tak hidup maupun antar makhluk.
9)

Geografi

penduduk/demografi,

merupakan

ilmu

yang

mempelajari

tentang

kependudukan.
10)

Geografi ekonomi, merupakan ilmu yang mengkaji tentang kegiatan ekonomi
penduduk dalam suatu ruang atau wilayah tertentu.

11)

Geografi politik, merupakan cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi
geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara.

2.

Objek formal
Obyek formal geografi merupakan cara pandang, cara berpikir atau analisis terhadap objek
material geografi. Dalam geografi digunakan analisis keruangan, ekologi dan kewilayahan.
Sejalan dengan hal itu, Hagget (1983) mengemukakan tiga pendekatan, yaitu :
a.

Pendekatan analisis keruangan (spatial analysis)

b.

Pendekatan analisis ekologi/kelingkungan (ecological analysis)

c.

Pendekatan analisis komplek wilayah (regional complex analysis)
a) Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan adalah suatu metode analisis yang menekankan pada eksistensi
ruang yang berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan manusia.
Contoh :
Pada musim hujan Jakarta banjir, karena tiada sejengkal tanahpun yang dapat untuk
peresapan air, lahan untuk pemukiman, kantor dan jalan selain itu penduduknya
membuang sampah di saluran air.
b) Pendekatan Ekologi/kelingkungan
Pendekatan ekologi (ecological approach) merupakan metodelogi untuk mendekati ,
menelaah dan menganalisis suatu gejala atau masalah geografi dengan menerapkan
konsep dan prinsip ekologi. Pendekatan ekologi diarahkan kepada hubungan manusia
sebagai makhluk hidup dengan lingkungannya.
Contoh :
Daerah Jakarta banjir karena hutan didaerah Bogor/puncak terjadi penggundulan hutan
c) Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis geografi dalam pendekatan kompleks wilayah mempelajari fenomena atau
kejadian berdasarkan hubungan aspek-aspek suatu wilayah tertentu yang berkaita
dengan wilayah lainnya. Artinya, permasalahan yang dikaji dalam pendekatan kompleks
wilayah adalah permasalahan keruangan komplek antar wilayah yang tidak dapat
diselesaikan dengan hanya pada satu ruang wilayah tertentu.
Contoh :
Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah
sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan
menggalakkan penghijauan.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-6-
D.

PRINSIP GEOGRAFI
Prinsip geografi ada empat, yaitu sebagai berikut :
a.

Prinsip Penyebaran
Merupakan suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukaan bumi.
Contoh : perbedaan dari persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia bagian timur dan barat.

b.

Prinsip Interelasi
Merupakan suatu hubungan yang saling terkait dalam ruang antara gejala yang satu dengan
gejala yang lain .
Contoh : hubungan faktor fisik dengan manusia akan dapat mengungkapkan karakteristik
fenomena atau fakta geografi di tempat tersebut.

c.

Prinsip Diskripsi
Merupakan penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Diskripsi
disajikan dalam bentuk tulisan, diagram, tabel dan gambar atau peta.

d.

Prinsip Korologi
Merupakan gejala, fakta atau masalah geografi disuatu tempat yang ditinjau dari sebaran,
interelasi, interaksi dan integrasinya dalam ruang. Hal ini dikarenakan suatu ruang akan
memberikan karakteristik pada suatu kesatuan gejala. Prinsip ini merupakan prinsip geografi
yang komprehenship (memadukan prinsip-prinsip yang lain)

BAB 2 : LITHOSFER
A.

Struktur lapisan bumi dan batuan pembentuk permukaan bumi
1.

Struktur lapisan kulit bumi`
Lithosfer terdiri dari dua kata yaitu lithos yang berarti batu dan sfeer(sphaira) yang berarti bulatan.
Jadi lithosfer merupakan lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat.
Perlapisan kulit bumi dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu inti bumi/barysfer, selubung
bumi/lapisan pengantara, dan kerak bumi/lithosfer.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-7-
a

Barysfer

adalah bagian yang dalam dari lapisan bumi. Lapisan Barysfer merupakan
lapisan inti bumi. Lapisan ini tersusun dari lapisan nife yaitu niccolum
(nikel) dan ferrum (besi). Inti bumi terdiri dari inti dalam dan inti luar. Pada
inti luar mempunyai suhu 2.2000C dan mencapai suhu 5.0000C pada
bagian yang mendekati inti bumi. Karena suhu yang sangat tinggi dapat
menyebabkan nikel dan besi akan meleleh dan berubah menjadi cairan

b

Lapisan Pengantara

panas.
merupakan lapisan yang

berada diatas lapisan inti bumi. Lapisan ini

disebut juga astenosfer(mantel). Astenosfer merupakan lapisan yang
c

berbahan cair dan bersuhu tinggi.
adalah lapisan yang terletak diatas lapisan pengantara dan mempunyai

Lithtosfer

ketebalan 1.200 km. Lithosfer berupa lapisan yang sangat tipis, bersifat
kaku, padat, keras dan kuat
Membahas Lithosfer berarti juga membahas kerak bumi. Kerak bumi dibagi menjadi dua, yaitu
kerak benua dan kerak samudera.
Kerak Benua
batuan bersifat •

•
granitis

•

•

batuan

•

•

banyak
unsur

sillisium

batuan penyusunnya lebih
berat

penyusunnya lebih ringan
mengandung

Kerak Samudera
terdiri dari batuan basalt

kaya

akan

sillisium

magnesium disebut dengan lapisan sima
dan

alumunium disebut lapisan sial

Lithosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lithosfer juga sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan. Dengan keberadaan lithosfer,
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-8-

dan
manusia dan hewan dapat mengambil berbagai manfaat dari unsur-unsur yang terkandung dalam
lithosfer.

Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :
a.

untuk kebutuhan industri seperti industri elektronika, industri peralatan rumah
tangga, industri bahan bangunan maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan
unsur besi dan alumunium.

b.

Dalam lapisan lithosfer banyak terkandung berbagai mineral seperti intan,
emas, perak dan lain-lain

c.

Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit dan terbatas
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.

d.

Dalam kegiatan pertanian juga memanfaaatkan unsur pada lapisan lithosfer
seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, posfor, kalium)

2.

Batuan pembentuk permukaan bumi
Batuan merupakan benda alam yang menjadi penyususn utama lapisan lithosfer. Berikut ini
urutan terbentuknya batuan.
a.

Magma sebagai induk segala batuan pembentuk lithosfer.

b.

Batuan beku dalam, korok dan luar adalah proses pendinginan dan
pembekuan magma di lapisan dalam, di dalam korok atau di permukaan bumi.

c.

Melewati proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batu
asal, maka terbentuklah batuan sedimen klasik.

d.

Pada pengendapan proses kimiawi, hasilnya adalah batuan sedimen kimiawi
dan yang dilakukan oleh organisme, hasilnya adalah batuan sedimen organik.

e.

Adanya penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf kontak, adanya
tekanan menghasilkan metamorf dinamo, dan adanya penambahan zat lain terbentuklah
batuan metamorf pneumatolistis kontak.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
-9-
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dibedakan manjadi tiga macam, yaitu batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

a.

Batuan Beku
1) Berdasarkan Tempat Pembekuannya
Jenis Batuan

Ciri-ciri

Contoh
batuan
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 10 -
a) Batuan Beku Dalam

•

terbentuk jauh di



dalam kulit bumi dan hanya terdiri dari

Granit

kristal saja, karena proses

•

pendinginnnya berjalan sangat lambat.

Granitdiorit

Umumnya berbutir



lebih kasar dan jarang menunjukkan

•
gabro

adanya lubang-lubang gas.
b) Batuan Beku Korok(Gang)

•

batuan yang terbentuk di daerah

•

korok atau celah kerak bumi sebelum

granit
•

magma sampai ke permukaan bumi.
•

Proses pendinginan cepat .

•
c) Batuan Beku Luar

Porfirit
Porfir

Terdiri dari kristal besar, kristal

•

diorit

kecil, dan ada yang tidak mengkristal
Terbentuk di permukaan bumi

•

Riolit

•

Proses pendinginan sangat cepat

•

Basalt

•

Tidak menghasilkan kristal-kristal

•

Andesi

batuan

t
•

Obsidi
an

•

Scoria

•

Pumic
e(batu
apung)

2) Berdasarkan Mineral Penyusunnya
a) Batuan Beku Mineral Ringan

tersusun oleh mineral-mineral ringan biasanya
berwarna terang, mudah pecah, dan banyak
mengandung silikat sehingga termasuk batuan

b) Batuan Beku Mineral Berat

yang bersifat asam
tersusun atas mineral-mineral berat biasanya
berwarna gelap, sulit pecah dan kandungan
silikatnya sedikit sehingga termasuk batuan yang
bersifat basa.

b.

Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses sedimentasi
(pengendapan). Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagenesis. Butir-butir batuan
sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh
angin maupun air. Butir-butir dari hasil dari pelapukan mengendap secara berlapis yang
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 11 -
makin lama makin menebal dan berbentuk padat. Adanya tekanan atau beban yang terlalu
berat inilah yang menyebabkan batuan berbentuk padat. Tekanan yang lama membentuk
agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi inilah berbagai endapan
berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga
kelompok , yaitu sebagai berikut :
1)

Berdasarkan tempat terbentuknya
Berdasarkan tempat terbentuknya(lingkungan pengendapan), batuan sedimen terdiri dari
No
a
b
c
d
e

2)

Jenis Batuan Sedimen
Glasial
Fluvial
Limnis/lakustre
Marine
Teristris

Tempat proses pengendapan
di daerah es atau gletser
di Sungai
di Danau, Rawa atau Waduk
di Laut
di Darat

Berdasarkan tenaga yang Mengendapkan
No
a
b
c

3)

Jenis Batuan Sedimen
Glasial
Aeolis
Akuatis

Tenaga pengendapnya oleh
Gletser
Angin
Air

Berdasarkan proses pengendapannya
No
a

Jenis Batuan Sedimen
Batuan Sedimen Klastika

batuan

Penjelasan
sedimen

yang •

kimianya

sama •

Konglomerat

yang •

Batuan kapur

susunan
b

Batuan Sedimen Kimiawi

dengan batuan asalnya
batuan
sedimen
diendapkan

Contoh
Breksi

kimiawi •
dan proses pengendapannya
terjadi
c

Batuan Sedimen Organik

kimianya
batuan

secara

perubahan

susunan

sedimen

yang •

Terumbu

diendapkan melalui kegiatan karang
organik

•

Penjelasan batuan sedimen Klastika :
Batuan sedimen Klastika atau disebut juga dengan terrigenous atau deditrus, terdiri dari
kumpulan butiran (fragmen) batuan, matriks dan semen. Pemberian nama pada batuan
sedimen klastik pada umumnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :
No
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
c.

Nama
Boulder atau bongkah (bongkah konglomerat)
Cobble atau kerakal (kerakal konglomerat)
Pebble atau kerikil (kerikil konglomerat)
Granule (batu pasir kasar)
Batu Pasir
Batu Lanau
Batu Lempung

Ukuran/besarnya butiran
> 256 mm
64 – 256 mm
4 – 64 mm
2 – 4 mm
0,063 – 2 mm
0,004 – 0,063 mm
< 0,004

Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 12 -
secara kimia sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses perubahan batuan
metamorf dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain suhu yang tinggi, tekanan yang kuat
dan waktu yan lama.
Batuan metamorf terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
No
1)

Nama batuan
Batuan Metamorf Kontak

Keterangan
batuan terbentuk akibat •
pengaruh

suhu

yang

dari

tinggi
2)

Batuan Metamorf Dinamo

batuan

tinggi,

batu

gamping/kapur)
•
berubah •

yang

batu

lumpur

pengaruh (mudstone)

karena
tekanan

Contoh batuan
Marmer (berasal

menjadi

yang

sangat batu tulis (slate)

dalam

waktu •
yang sangat lama dan
dihasilkan dari proses
pembetukan kulit bumi
oleh tenaga endapan.
Batuan

ini

banyak

ditemukan pada daerahdaerah

patahan

dan

lipatan yang tersebar di
3)

Batuan Metamorf Pneumatolitis

seluruh dunia.
batuan yang berubah •

kuarsa

dengan

boriium

berubah

karena pengaruh gas-

gas

gas dari magma.

menjadi

furmalin

(sejenis permata)
•

kuarsa

dengan

gas fluorium berubah
menjadi topas (permata
berwarna kuning)

B.

Bentuk muka bumi akibat tenaga ENDOGEN
Perubahan muka bumi ini disebabkan oleh dua gaya yaitu gaya endogen dan gaya eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga pembentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi yang
bersifat membangun atau konstruktif.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme.
1.

Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun horisontal
yang mengakibatkan perubahan lokasi (dislokasi) lapisan batuan pada permukaan bumi.
Dislokasi adalah perubahan letak dari kompleks batuan, baik yang mengakibatkan putusnya
hubungan batuan atau tidak. Pada umunya bentukan hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 13 -
patahan.
Tektonisme terdiri dari dua macam sebagai berikut :
a.

Orogenesis
Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah
relatif sempit. Pada gerakan diagenesis ini terjadi pembentukan lipatan dan patahan.
1)

Bentukan Lipatan
Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yan tidak terlalu besar dan berlangsung dalam
waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat.
Kerutan atau lipatan bumi ini nantinya bisa membentuk pegunungan.Punggung lipatan
disebut dengan antiklinal dan lembah lipatan dinamakan sinklinal.
Contoh daerah lipatan yang besar adalah Pegunungan Sirkum Pacifik, Sirkum
Mediterania dan Pegunungan Bukit Barisan.
Daerah sinklinal yang sangat luas dinamakan geosinklinal.
Berdasarkan posisi sumbunya, jenis-jenis lipatan sebagai berikut :

-

lipatan tegak

-

lipatan isoklinal

-

lipatan miring

-

lipatan rebah

-

lipatan menggantung

-

lipatan kelopak

2)

Bentukan Patahan (Sesar)
Patahan adalah gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung dalam
waktu yang cepat, sehingga dapat menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Berdasarkan arah pergeserannya, sesar dapat dibedakan atas sesar normal/sesar turun,
sesar naik dan sesar mendatar.
Dari berbagai tipe sesar, dapat menghasilkan bentuk permukaan bumi sebagai berikut :
a)

Horst (tanah naik), bagian dari patahan yang mengalami pengangkatan lebih
tinggi daripada daerah sekitarnya.

b)

Graben/Slenk (tanah turun), bagian dari patahan yang posisinya lebih rendah
dibandingkan daerah sekitarnya.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 14 -
b.

Epirogenesis
Disebut juga pengangkatan atau penurunan benua, yaitu tenaga endogen yang bekerja pada
daerah yang relatif luas dengan kecepatan yang relatif lambat.
Epirogenesa dibedakan menjadi dua, yaitu :
1)

Epirogenesa negatif
Yaitu gerak naik permukaan bumi yang mengakibatkan daratan naik dan air laut seolaholah turun. Dengan demikian daratan menjadi semakin luas.
Contohnya : munculnya pulau Buton, pulau Timor, pulau Nias dan Dataran Tinggi
Colorado (AS).

2)

Epirogenesa positif
Yaitu gerak turun permukaan bumi yang mengakibatkan daratan turun dan permukaan air
laut seolah-olah naik. Akibatnya, sebagian besar daratan tergenang air sehingga kelihatan
semakin menyempit.
Contohnya : tenggelamnya pulau-pulau di Indonesia bagian Timur.

2.

Vulkanisme
Vulkanisme yaitu peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu magma
yang bergerak dari lapisan dalam mantel menyusup ke lapisan lithosfer yang lebih atas atau
sampai ke permukaan bumi. Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terjadi
dari berbagai mineral dan mengandung gas yang larut di dalamnya. Suhu magma sangat tinggi
sehingga bersifat aktif. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya
gas yang terkandung di dalamnya. Magma dapat berbentuk padat, cair dan gas.
Gejala vulkanisme terbentuk dengan persyaratan sebaga berikut :
a.

Terbentuknya dapur magma di Lapisan dalam kulit Bumi
Dapur magma/kantung magma adalah ruang di lapisan dalam kulit bumi tempat magma
berada. Kedalaman dan besarnya dapur magma beragam. Perbedaan letak dapur magma
merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan. Dapur magma yang letaknya dalam
menimbulkan letusan yang lebih kuat dibandingkan yang letaknya dangkal.

b.

Intrusi Magma
Intrusi magma yaitu proses penerobosan magma melalui rekahan-rekahan/ retakan dan celah
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 15 -
pada lapisan batuan pembentuk lithosfer, akan tetapi tidak sampai keluar permukaan bumi.
Tekanan gas-gas yang terkandung di dalam magma itu sendiri yang menyebabkan terjadinya
proses intrusi. Dengan adanya proses pendinginan karena penurunan suhu, magma dapat
membeku dan membentuk bongkah-bongkah batuan yang sangat keras.
Intrusi magma sebelum mencapai permukaan bumi menghasilkan bentukan sebagai berikut :
1
2

Batholith
Lakolith

merupakan dapur magma yang membeku
batuan beku sebagai hasil magma yang menyusup antara dua

3

lapisan lithosfer yang berbentuk lensa cembung.
Sills atau kepingan berbentuk tipis mendatar, menyusup antara dua lapisan
intrusi

4

lithosfer.

Korok/Gang

batuan beku hasil intrusi magma yang berbentuk tipis,
memanjang memotong lithosfer dengan arah vertikal atau
miring.

c.

Ekstrusi Magma
Ekstruksi/Erupsi magma adalah proses keluarnya magma sampai permukaan bumi.
Berdasarkan kekuatan letusannya, ekstrusi dibedakan sebagai berikut :
1)

Erupsi Efusif
Erupsi Efusif adalah proses keluarnya magma dari gunung api yang berupa lelehan lava
dan lahar. Jenis ini terjadi jika magma relatif encer.

2)

Erupsi Eksplosif
Erupsi Eksplosif

adalah

keluarnya

magma ke permukaan bumi yang

disertai

letusan/ledakan yan cukup dahsyat. Jenis ini terjadi jika cairan magma kental dan memiliki
kandungan gas yang relatif banyak.
Berdasarkan celah/lubang keluar, ekstrusi magma dibedakan sebagai berikut :
1)

Erupsi Linier
Proses keluarnya magma melalui celah/retakan yang memanjang, sehingga membentuk
deretan gunung api. Misalnya, deretan gunung api sepanjang pulau Jawa.

2)

Erupsi Areal
Proses keluarnya magma yang terjadi karena letak magma yang dekat dengan
permukaan bumi, sehingga magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang
berada diatasnya. Lubang magma berukuran besar, contohnya seperti pegunungan di
Argentina dan Paraguay.

3)

Erupsi Sentral
Proses keluarnya magma melalui satu lubang sehingga membentuk kerucut gunung api
yang terpisah-pisah. Erupsi sentral menghasilkan bentuk gunung sebagai berikut :
Pembeda

Strato

Perisai/Tameng

Maar
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 16 -
Sifat letusan
Sifat magma
Tekanan gas
letak dapur
magma
bentuk gunung
contoh gunung

Efusif dan Eksplosif
cair dan kental
sedang
sedang

Efusif
cair
lemah
dangkal

Eksplosif
padat/kental
kuat
dangkal dan dalam

kerucut/berlapis-lapis
•
G. Merapi

•

tameng/landai
G. Maona Lea

•

G. Merbabu

•

G. Maona Kea

•

G. Semeru

•

G. Kelud

•

G. Kelud

•

G. Kelimutu

•

seperti danau
G.
Lamongan

Gambar

Tipe gunung api ditentukan berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma
dan kekentalan (viscositas) magma. Menurut tipe letusan, gunung api dibedakan sebagai
berikut :
sifat lava
Hawaii

tekanan

letak

encer

gas
rendah

magma
dangkal

dapur hasil

contoh

letusan
lava cair

-

G
. Maona Loa

-

G
. Maona Kea

-

G
. Kilauea

Stromboli

encer

sedang

dangkal

eflata

-

G
. Vesuvius

-

G
. Raung

-

G
. Batur (Bali)

Vulkano kuat

encer

tinggi

dalam

eflata

-

G

agak

.

kental

B
r
o
m
o
-

G
.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 17 -
E
t
n
a
Vulkano

encer

sedang

dangkal

eflata

lemah
Merapi

kental

rendah

sangat

lava

dangkal

G. Semeru

awan

pijar, G. Merapi

panas, lahar
Perret/Plinian encer

tinggi

sangat dalam

dingin
gas sangat G. Krakatau

sampai

tinggi

dan

kental

dihiasi awan
berbentuk

Pelee

kental

tinggi

dalam

bunga kol
awan pijar

G. Pelee

Sint Vincent

kental

sedang

dangkal

lahar panas

G. Kelud

Letusan gunung api mengeluarkan material yang bermacam-macam. Material/benda
vulkanis ini dapat berbentuk padat, cair dan gas.
a.

Benda padat/eflata, antara lain sebagai berikut :
1) Bom

batu-batu sebesar kepal tangan manusia yang keluar dari

2) Kerikil
3) Lapili,

gunung api saat terjadi letusan.
batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan
batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat terjadi

4) Pasir Vulkanik

letusan
batu-batu kecil sebesar pasir yang dikeluarkan dari lubang

5) Abu Vulkanik
6) Scoria

kepundan gunung api.
abu yang dikeluarkan gunung api
material magmatik berwarna kehitaman, kecoklatan hingga
kemerahan, mempunyai struktur agak berongga, agak berat,

7) Batu Apung

dan cenderung tenggelam di dalam air.
batuan berongga yang berasal dari buih magma yang cepat
membeku pada saat buih tersebut terlempar keatas pada
waktu terjadi letusan gunung api.

b.

Benda cair, terdiri dari :
1) Lava

magma yang berada di kawah (lubang kepundan ) dan akan

2) lahar panas

meleleh di lereng gunung apabila terjadi letusan/erupsi.
lelehan lumpur panas yang terbentuk dari lava bercampur air
yang berasal dari lubang kepundan (kawah yang terisi sebagai

3) lahar dingin
c.

danau kepundan),
lelehan lumpur dingin yang dihanyutkan oleh air hujan

Benda gas, terdiri dari :
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 18 -
1) Solfator
2) Fumarol
3) Mofet

gas belerang (H2S)
berupa uap air (H2O),
berbentuk CO2 yang berbahaya

Manfaat gunung api bagi kehidupan :
a) sebagai daerah penangkap atau mendatangkan hujan
b) abu vulkanik dapat menyuburkan tanah
c) menjadikan letak mineral (tambang) dekat dengan permukaan bumi.
d) dapat dijadikan tempat pariwisata
Usaha mengurangi bahaya dari gunung berapi :
a) membuat terowongan atau jalur untuk tempat mengalirnya lahar
b) mengadakan pos-pos pengamatan gunung api
c) mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung api.

1.

Seisme/Gempa bumi
a.

Pengertian gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan oleh manusia/alat pada permukaan bumi yang
disebabkan oleh tenaga indogen.

b.

Berdasarkan penyebabnya
1)

gempa tektonik, yaitu gempa
yang disebabkan pergeseran lapisan batuan (dislokasi) berupa patahan/retakan.

2)

gempa vulkanik, yaitu gempa
yang disebabkan adanya letusan gunung api

3)

gempa runtuhan, yaitu gempa
yang disebabkan runtuhnya atap gua yan terdapat di dalam lithosfer. Contoh; runtuhnya
terowongan tambang dan gua kapur.

c.

Berdasarkan bentuk episentrumnya
1)

gempa linier yaitu gempa yang
episentrumnya berbentuk garis (linier). Pada umumnya gempa tektonik merupakan jenis
gempa linier.

2)

gempa sentral yaitu episentrum
gempanya berupa titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan termasuk episentrum titik.

d.

Berdasarkan letak hiposentrumnya
1)

gempa

dalam,

jika

letak

hiposentrumnya antara 300 – 700 km
2)

gempa

intermidier,

gempa

dangkal,

jika

letak

hiposentrumnya 100 – 300 km
3)

jika

letak

hiposentrumnya kurang dari 100 km
e.

Berdasarkan jarak episentrumnya
1)

gempa dekat (lokal), jika jarak
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 19 -
episentrumnya kurang dari 10.000 m
2)

gempa

jauh,

jika

jarak

episentrumnya lebih dari 10.000 m
f.

Istilah-istilah

yang

berkaitan

dengan

gempa
1
2
3
4
5

Seismologi
Seismograf
Seismogram

: ilmu yang mempelajari gempa bumi
: alat pencatat gempa
: hasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis

Hiposentrum
Episentrum

patah
: pusat gempa di dalam bumi
: tempat di permukaan bumi/permukaan laut yang
tepat di atas hiposentrum. Pusat gempa di

6
7
8

Homoseista

permukaan bumi
: garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat

Pleistoseista

gelombang gempa primer pada waktu yang sama
: garis khayal yang membatasi sekitar episentrum

Isoseista

yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa
: garis pada peta yang menghubungkan tempattempat yang mempunyai kerusakan fisik yang

9
10

Mikroseista

sama
: gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat

Makroseista

diketahui hanya dengan menggunakan alat gempa
: gempa yang terjadi sangat besar kekuatannya,
sehingga tanpa menggunakan alat mengetahui
jika terjadi gempa

g.

Gelombang gempa bumi
1)

gelombang primer (longitudinal),
adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan antara 7 – 14 km/detik.
Gelombang inilah yang pertama tercatat oleh seismograf.

2)

gelombang

sekunder

(transversal), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan 4 – 7
km/detik.
3)

gelombang

panjang

(permukaan), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan kurang dari
3,5 km/detik
h.

Cara menentukan letak episentrum
1)

Dengan
tempat

yang

terletak

pada

satu

homoseista.

Homoseista

menggunakan
adalah

garis

tiga
yang

menghubungkan tempat-tempat di permkaan bumi yang mencatat getaran gempa
pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B dan C mencatat getaran gempa pertama
pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat itu terletak pada homoseista. Untuk mencari
episentrumnya hubungkan PQ dengan sebuah garis, demikian juga QR, kemudian
buatlah garis sumbu kedua garis itu, maka titik potong kedua garis sumbu itulah tempat
episentrum yang dicari.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 20 -
2)

Dengan

menggunakan

hasil

pencatatan 3 seismograf, orang dapat menentukan letak episentrum gempa. Seismograf
yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf horisontal (dipasang barat timur),
dan seismograf horisontal (dipasang utara selatan).
3)

Dengan

menggunakan

tiga

tempat yang mencatat episentrum.
Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat menggunakan rumus Laska :
A = ( S – P ) – 1 menit x 1000 km
A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di stasiun
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun
1 menit (ketetapan)
1000 km (ketetapan)

C.

Bentuk Muka Bumi akibat tenaga

EKSOGEN

Eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi, bersifat merusak atau
destruktif, yang meliputi :
a. Pelapukan (Weathering)
Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan cuaca (misalnya
air, suhu)
Apabila kecepatan dari pelapukan itu tidak dapat mengikuti kecepatan runtuhnya lapisan batuan
yang lapuk, maka batuan asli akan terkelupas dan terbuka telanjang. Hal ini disebut denudasi.
Macam-macam pelapukan :
1)

Pelapukan Fisik (Mekanik)
Pelapukan mekanik merupakan pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan
susunan kimia, seperti batuan besar pecah dan berubah menjadi kecil, selanjutnya sampai
halus, tetapi susunan kimianya sama dengan batuan induknya.
Sebab-sebab pelapukan mekanis :


Insolasi (pengaruh sinar matahari) dan perubahan suhu



Pengerjaan pembekuan atau celah batu



Pengerjaan garam



Daya erosi



Gelombang laut yang memukul pantai

2)

Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan melalui proses kimia yang disertai dengan
perubahan susunan zat dari mineral batuan induknya. Peristiwa ini banyak terdapat di daerah
kapur yang menimbulkan gejala-gejala karst. Beberapa gejala karst yang banyak
hubungannya dengan pelapukan kimia, yaitu :


Karena batuan kapur mudah larut oleh air hujan yang banyak mengandung CO2,
maka pada permukaan batuan kapur selalu terdapat celah-celah. Ditempat perpotongan
celah-celah itu larutan lebih banyak dan terjadi lubang-lubang kecil yang disebut karren.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 21 -


Pipa karst, yaitu lubang kecil dan dalam, dindingnya curam.



Doline, yaitu lubang yang berbentuk corong. Menurut terjadinya doline dapat
dibagi menjadi dua :
(1)

Doline Corrosion, karena proses larutan. Didasar doline diendapkan tanah
kapur yang disebut terrarosa atau tanah merah.

(2)

Dolin terban terjadinya karena atap gua runtuh.
Ponor, yaitu pipa karst dan doline terjadi didaerah kapur yang air tanahnya



cukup dalam.
Uvala, lubang doline yang lama kelamaan makin lebar dan akhirnya menjadi


satu.


Polye, deretan uvala-uvala atau deretan doline-doline besar



Sungai dibawah tanah, yaitu sungai yang terdapat didalam tanah kapur. Karena
sifat lapisan kapur yang pecah-pecah dan mudah larut , maka kadang –kadang sungai
yang melalui daerah kapur sekonyong-konyong hilang dan keluar lagi ditempat lain.



Gua di batuan kapur, yaitu gua-gua yang terdapat di dalam tanah kapur. Dari
atap gua itu menetes air yang merupakan endapan dari air hujan. Karena itu, terjadi
endapan batu kapur pada atap gua memanjang kebawah yang disebut stalaktit. Dari
dasar tanah kapur juga terdapat endapan yang menjulang keatas disebut stalakmit.

3)

Pelapukan Biologis (Organik)
Pelapukan organik merupakan pelapukan batuan yang disebabkan oleh organismeorganisme (tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia). Manusia dapat merusak ekosistem yang
lebih besar lagi, tetapi dapat juga memelihara ekosistem yang sudah rusak dan
memperbaharui lagi. Pelapukan organis sebagian masuk pelapukan fisik dan sebagian
pelapukan kimia.
Pelapukan biologis dapat digolongkan menjadi dua


Pelapukan biologis fisik, misalnya tekanan akar, merayapnya cacing, dan
sebagainya.



Pelapukan biologis kimia, misalnya pelapukan bunga tanah (humus), pengerjaan
jasad-jasad hidup pada batuan yaitu dengan jalan mengeluarkan zat-zat tertentu.

b. Erosi
Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan
benda-benda seperti air mengalir, es, angin dan gelombang atau arus.
1)

Erosi Air
Air yang mengangkut batu-batuan yang hancur mempunyai kekuatan mengikis lebih besar.
Peristiwa gesekan pada erosi air tergantung pada :



Daya angkut air


2)

Kecepatan gerak

Keadaan permukaan
Erosi Air Laut

Pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut disebut abrasi. Besar kecilnya
gelombang atau kecepatan angin , dapat menimbulkan perubahan bentuk di sepanjang pantai
disebut abrasi platform.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 22 -
3)

Erosi Es
Pengikisan yan disebabkan oleh pengerjaan es disebut erosi glasial atau eksarasi. Didaerah
pegunungan yang tinggi sering terjadi salju abadi atau es. Es bergerak turun melalui lereng
yang mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke lembah.

4)

Erosi Angin
Erosi angin atau korasi terjadi karena adanya perombakan batuan yang sudah pecah atau
hancur akibat pelapukan. Angin mengangkat bagian-bagian debu yang menerbangkannya.

c. Sedimentasi
Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang rata maupun di
lereng-lereng bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan.
Daerah yang terkena pelapukan maupun yang menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur
morfologi yang berbeda-beda.
Bentukan-bentukan dalam proses pengendapan/sedimentasi didaerah pantai
1

Pesisir (Beach)
Pesisir (beach) adalah pantai yang terdiri atas endapan pasir sebagai hasil erosi

2

Dune
Dune adalah bukit pasir di daerah pedalaman yang terjadi sebagai akibat hembusan angin
didaaerah pasir yang luas.

3

Spit dan Bar
Spit adalah material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat dimuka teluk,
berbentuk memanjang dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan, sedang ujung lain
terdapat di laut.
Bar adalah punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat diseberang teluk, bila Bar ini
menghubungkan dua pulau disebut Tombolo.

4

Delta
Delta adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang dibawa oleh aliran sungai di
daerah pantai. Dalam proses sedimentasi/pengendapan ini akan menghasilkan batuan
sedimentasi.
Batuan sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang mengangkut dan
tempat sedimen :
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya


Sedimen akuatis ; pengendapan oleh air



Sedimen aeris (aeolis) ; pengendapan oleh angin



Sedimen glasial ; pengendapan oleh es



Sedimen marin ; pengendapan oleh air laut

Berdasarkan tempatnya :


Teristris ; pengendapan di darat



Sedimen fluvial ; pengendapan di sungai



Sedimen limnis ; pengendapan di rawa-rawa/danau



Sedimen marine ; pengendapan di laut



Sedimen glasial ; pengendapan di daerah es

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 23 -
d. Masswashting
Penghancuran massal batu-batuan hasilnya adalah pengrataan relief muka bumi, penghancuran
massal (masswashting) dibedakan menjadi :
1)

Slow flowage, yang meliputi beberapa gerakan menjalar yang perlahan
menuruni lereng-lereng yang disebut creep. Adapun macam-macam creep adalah :


Soil creep : tanah menjalar



Talus creep : puing-puing yang menuruni lereng



Rock creep : bergesernya batuan besar secara perlahan



Rode glacial creep : sekumpulan batuan menuruni lereng terlihat seperti gletser

2)

Rapid flowage, sebagai aliran cepat, meliputi :


Earth flow ; creep yang lebih cepat



Mud flow : aliran lumpur bercampur fragmen batuan melalui saluran



Dubois avalanche : menuruni lereng terjal dan sempit

3)

Land slides : aliran tanah yang dapat dilihat mata

4)

Subsidence : jatuhnya material (berpindah) tidak melalui permukaan yang
bebas, terjadi di daerah kapur (karst).

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 24 -
PEDOSFER
A.

Jenis dan Proses Terbentuknya Tanah

B.

Tanah sebagai Lahan Potensial

C.

Erosi Tanah dan Dampaknya terhadap
Kehidupan

D.

Kesuburan Tanah

E.

Pelestarian Tanah

F.

Kelas/Klasifikasi Kemampuan Lahan

G.

Lahan Potensial dan Lahan Kritis

PEDOSFER
1. Pedosfer atau tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan
bumi.
Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil.
Menurut Dokuchaev: tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang,
lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi. Sedangkan lahan Bahasa
Inggrisnya disebut land, lahan merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya
dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Yang dimaksud dengan
lingkungan fisis meliputi relief atau topografi, tanah, air, iklim. Sedangkan lingkungan biotik
meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Jadi kesimpulannya pengertian lahan lebih luas
daripada tanah.
2. Faktor-faktor pembentuk tanah.
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim,
organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor
tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:
T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
T = tanah

b = bahan induk

f = faktor

t = topografi

i = iklim

w = waktu

o = organisme
Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
a. Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu
suhu dan curah hujan.
1.

Suhu
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 25 -
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi,
maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan
cepat pula.
2.
Hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan
pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi
rendah).
b. Organisme (Vegetasi, Jasad renik / mikroorganisme)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:
1) Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan
tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses
kimia seperti batu kapur larut oleh air.
2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan
daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting
itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam
tanah.
3) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim
sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi
hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput
membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal
dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah
4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifatsifat tanah.
c. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan
metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami
pelapukan dan menjadi tanah.
Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia)
yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur
pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral
bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan
induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang
banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat
membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan
kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
d. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit
lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan
tanahnya tebal karena terjai sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliran Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang
menyebabkan tanahnya menjadi asam.
e. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian
yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak
mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk
seperti kuarsa.Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah
berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 26 -
bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda
adalah tanah aluvial, regosol dan litosol.
Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah
menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horison B. Contoh tanah dewasa adalah
andosol, latosol, grumosol.
Tanah Tua

proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses

perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horoson A dan B. Akibatnya terbentuk horizon A
3. Jenis-jenis tanah di Indonesia
a. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA
Pada uraian materi ini akan dibahas jenis-jenis tanah
yang terdapat di Indonesia. Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara
lain:
1. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau
rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak terjadi deferensiasi horizon secara
jelas,ketebalan lebih dari 0.5 meter, warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu
lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari
30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya
bersifat sangat asam (pH 4.0), kandungan unsur hara rendah.
Berdasarkan penyebaran topografinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a. gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa, mempunyai ketebalan 0.5 – 16
meter, terbentuk dari sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir selalu tergenang air,
bersifat sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah dataran pantai Sumatra,
Kalimantan dan Irian Jaya (Papua);
b. gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di daerah
dataran rendah dengan di pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan rawa, ketebalan 0.5 –
6 meter, bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif lebih tinggi. Contoh
penyebarannya di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan
Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah); dan
c. gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari sisa
tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya
di Dataran Tinggi Dieng.
Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi:
a. gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih tinggi;
b. gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu tergenang
air; dan
b. mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.
c. Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk
aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi dalam keadaan
basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebarannya di
daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan (depresi).
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 27 -
d. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur
berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal
dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah
lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai.
e. Litosol
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau
batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang
merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada
umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil dan
kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di
topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.
f.

Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman dalam, tekstur
lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat
merah hingga kuning. Penyebaranya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 –
1000 meter, batuan induk dari tuf, material vulkanik, breksi batuan beku intrusi.

g. Grumosol
Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat,
struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah,
konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak,
umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas
lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf
vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklim sub humid atau sub arid, curah hujan
kurang dari 2500 mm/tahun.
h. Podsolik Merah Kuning
Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman) dalam, tekstur lempung hingga
berpasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang dari 5.5),
kesuburan rendah hingga sedang, warna merah hingga kuning, kejenuhan basa rendah, peka
erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di
daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun.
i.

Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon
albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir,struktur gumpal,
konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah,
kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir
dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuf vulkan masam. Penyebaran di
daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi
pegunungan. Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).

j.

Mediteran Merah – Kuning
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 28 -
Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna
agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu,
struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), kadang-kadang
berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban
tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu
atau tuf vulkanik. dll.
4. Kerusakan Tanah
PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN TANAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
1. Penyebab Kerusakan Tanah
Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
a. Perusakan hutan
Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi
kemampuannya dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah tererosi.
b. Proses kimiawi air hujan
Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses perubahan
kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanis.
c. Proses mekanis air hujan
Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggore tanah di permukaannya
sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang tidak bervegetasi, hujan lebat dapat
menghanyutkan tanah berkubik-kubik. Air hujan dapat pula menghanyutkan lumpur sehingga
terjadi banjir lumpur.
d. Tanah longsor
Tanah longsor adalah turunnya atau ambruknya tanah dan bebatuan ke
bawah bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan berat.
Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan tanah.
e. Erosi oleh air hujan
Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang ada di pinggirpinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas danjatuh ke sungai.
f. Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
g. Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi).
h. Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi.
5. Dampak kerusakan tanah bagi kehidupan
Kerusakan tanah yang utama adalah akibat erosi. Erosi tidak hanya menyebabkan kerusakan
tanah di tempat erosi, tetapi juga kerusakan-kerusakan di tempat lain yaitu hasil-hasil erosi
tersebut diendapkan.
a. Kerusakan di tempat terjadinya erosi
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya sebagian tanah dari tempat
tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah
ini mengakibatkan hal-hal berikut:
1) penurunan produktifitas tanah;
2) kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman;
3) kualitas tanaman menurun;
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 29 -
4) laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang;
5) struktur tanah menjadi rusak;
6) lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah;
7) erosi gully dan tebing (longsor) menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan
yang dapat ditanami; dan
8) pendapatan petani berkurang.
Kerusakan di tempat penerima hasil erosi Erosi dapat juga menyebabkan kerusakan-kerusakan
di tempat penerima hasil erosi. Erosi memindahkan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang
ada di dalamnya seperti unsur-unsur hara tanaman (N,P, bahan organik dan sebagainya) atau
sisa-sisa pestisida dan herbisida (DDT, Endrin dan lain- lain).
Pengendapan bahan-bahan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang dikandungnya dapat
dikatakan sebagai polusi (pencemaran) di tempat tersebut. Pencemaran yang disebabkan oleh
bahan-bahan padat tanah disebut “polusi sedimen”, sedangkan pencemaran oleh senyawasenyawa kimia yang ada di dalam tanah disebut “polusi kimia”. Polusi kimia dari tanah dapat
dibedakan menjadi polusi kimia dari unsur hara (pupuk) dan polusi kimia dari pestisida/ herbisida.
Polusi sedimen: adalah pengendapan bahan tanah yang tererosi ke tempat lain. Pengendapan ini dapat
menyebabkan:
1.

Pendangkalan

sungai

sehingga

kapasitas

sungai

menurun.

Akibatnya menambah terjadinya banjir, apalagi kalau banyak air mengalir sebagai aliran
permukaan (run off) karena hilangnya vegetasi di daerah hulu.
2.

Tanah-tanah yang subur kadang-kadang menjadi rusak karena
tertimbun oleh tanah-tanah kurus atau batu-batuan, pasir, kerikil dari tempat lain.

3.

Apabila digunakan untuk air minum, air yang kotor itu perlu lebih
banyak biaya untuk membersihkannya.

4.

Karena air yang keruh, maka mengurangi fotosintesis dari tanaman
air (karena sinar matahari sulit menembus air).

5.

Perubahan-perubahan

dalam

jumlah

bahan

yang

diangkut

mempengaruhi keseimbangan sungai tersebut. Apabila terjadi pengendapan di suatu dam,
maka air yang telah kehilangan sebagian dari bahan yang diangkutnya tersebut akan mencari
keseimbangan baru dengan mengikis dasar saluran atau pondasi dari dam tersebut sehingga
menyebabkan kerusakan.
6.

Kadang-kadang polusi sedimen dapat memberi pengaruh baik yaitu
bila terjadi pengendapan tanah-tanah subur, misalnya tanah-tanah aluvial di sekitar sungai.
Polusi kimia dari pupuk. Polusi kimia dari pupuk merupakan polusi unsur-unsur hara tanaman.
Tanah-tanah yang dipindahkan oleh erosi pada umumnya mengandung unsur hara lebih tinggi
daripada tanah yang ditinggalkannya. Hal ini disebabkan lapisan tanah yang tererosi umumnya
adalah lapisan atas yang subur.

Disamping itu fraksi tanah yang halus (debu) lebih mudah tererosi oleh karena itu unsur hara dari
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 30 -
pupuk terutama “P” sebagian besar diserap butir-butir tanah tersebut maka banyak unsur “P”
yang hilang karena erosi. Disamping itu sebagian besar “P” dalam tanah sukar larut sehingga P
diangkut ke tempat lain bersama bagian-bagian padat dari tanah. Unsur-unsur hara yang mudah
larut seperti Nitrogen (Nitrat), umumnya diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran
permukaan (run off) atau air infiltrasi (peresapan). Polusi unsur hara N dan P pada air irigasi
memberi akibat baik karena dapat menyuburkan tanaman. Polusi N pada air minum dapat
membahayakan kesehatan. Misalnya terlalu banyak Nitrat akan menyebabkan penyakit pada bayi
yang dikenal dengan nama Metahemoglobinemia.- Polusi unsur hara di danau dapat
mengganggu keseimbangan biologis. Danau yang tadinya miskin unsur hara (oligotropik)
diperkaya dengan unsur P dan unsur hara lain sehingga kesuburannya meningkat menjadi
sedang (mesotropik), dan seterusnya menjadi subur (eutropik). Proses ini disebut proses
eutrofikasi.
Sebagai akibat proses eutrofikasi ini maka terjadilah perkembangan algae yang sangat banyak
(algae bloom), sehingga mengurangi tersedianya oksigen bagi ikan dan makhluk lain yang hidup
dalam air tersebut. Selain itu air yang penuhalgae akan mempunyai rasa dan bau yang tidak enak
untuk keperluan air minum. Pencegahan polusi unsur hara yang terbaik adalah dengan cara
pemberian pupuk sedemikian rupa sehingga semua unsur hara dapat diserap tanaman. Dalam
prakteknya hal demikian tidak mungkin dapat dilakukan sehingga dianjurkan penanggulangan
yang lebih praktis yaitu dengan cara mencegah terjadinya erosi dan run off yang berlebihan
dengan menggunakan kaidah-kaidah pengawetan tanah dan air.
Polusi kimia oleh bahan-bahan pestisida. Pestisida dapat digolongkan menjadi dua golongan
besar yaitu pestisida yang mudah larut (hancur) dan pestisida yang sukar hancur. Golongan yang
sukar hancur (larut) merupakan polusi pestisida yang utama. Disamping sukar larut jenis
pestisida ini diserap oleh butir- butir tanah halus seperti halnya unsur P sehingga lebih banyak
terangkut ke tempat lain bersama tanah-tanah yang tererosi. Seperti halnya unsur hara, polusi
pestisida banyak menimbulkan masalah pada persediaan air, terutama mengganggu pada bidang
kesehatan. Ada hal yang perlu diketahui yaitu terjadinya proses biomagnification melalui siklus
rantai makanan untuk beberapa jenis pestisida terutama yang dapat diserap dengan kuat dalam
jaringan tubuh seperti DDT. Dengan proses ini pestisida yang mula-mula berkonsentrasi sangat
kecil yang tidak membahayakan lalu semakin banyak dan menjadi fatal (dapat menyebabkan
kematian). Pencegahan terjadinya polusi pestisida dapat dilakukan dengan membatasi
penggunaan pestisida yang banyak menimbulkan residu seperti DDT, Aldrin, Dieldrin, dan
sebagainya. Pencegahan yang paling baik sudah barang tentu mencegah terjadinya erosi dari
sumbernya. Dengan cara ini maka pestisida dan unsur hara yang terikat dalam butir-butir tanah
(DDT, Aldrin, Dieldrin) dapat dicegah untuk tidak menjadi sumber polusi. Unsur hara dan
pestisida yang mudah larut masih dapat mengalir ke tempat lain bersama air run off dan infiltrasi,
tetapi sumber polusi jenis ini tidak terlalu begitu membahayakan.
6. Erosi tanah.
Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah (detached) dan kemudian tanah tersebut
dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angina, gletser atau gravitasi.Di Indonesia erosi
yang terpenting adalah disebabkan oleh air. Jenis-jenis Erosi oleh Air
a. Erosi percikan (splash erosion)
b. Erosi lembar (sheet erosion)
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 31 -
c.
d.
e.
f.

Erosi alur (rill erosion)
Erosi gully (gully erosion)
Erosi parit (channel erosion)
Longsor

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Erosi Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi air
adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Curah hujan
Sifat-sifat tanah
Lereng
Vegetasi (tumbuhan)
Manusia

7. Usaha untuk menanggulangi erosi tanah.
a. Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi
(tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada
beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif antara lain:
1). Penghijauan
2). Reboisasi
3). Penanaman secara kontur (contour strip cropping)
4). Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering)
5). Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping)
6). Pergiliran tanaman (crop rotation)
b. Metode Mekanik/Teknik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah
yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung dan menyalurkan aliran
permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode
mekanik antara lain:
1). Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village),
2). Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran.
3). Pembuatan teras (terrassering
4). Pembuatan saluran air (drainase).

c. Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaik struktur tanah,
yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah).

ATMOSFER
A.

Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya
1. Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah selubung udara yang tebal sekali menutupi seluruh permukaan bumi.
Kandungan/Unsur-unsur gas pada Atmosfer meliputi :
a.

gas Nitrogen 78 %

b.

oksigen 21 %
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 32 -
c.

karbondioksida 0,03 %

d.

argon 0,9 %

e.

metana, kalium dan lain-lain 0,07 %

Ilmu yang mempelajari atmosfer yaitu lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut
meteorologi. Hal yang dipelajari dalam meteorologi antara lain : awan, angin, guntur, gejala
cahaya, endapan air di udara.
Bagian-bagian meteorologi sebagai berikut :
1)

Atmosfer bagian bawah diselidiki dengan alat-alat
sinopsis secara langsung misalnya termometer, barometer, barograf dan lain-lain.

2)

Atmosfer bagian atas diselidiki dengan alat-alat :
a)

Balon yang dilengkapi dengan meteorograf (alat
pencatat temperatur, tekanan, dan basah udara )

b)

Balon yang dilengkapi dengan radio sonde yang
dapat memancarkan hasil penyelidikan mengenai temperatur, tekanan dan lengas udara
ke permukaan bumi.

3)

Bagian atmosfer yang tidak dapat dicapai dengan balon
diselidiki dengan satelit.

Manfaat penyelidikan atmosfer antara lain :
1) untuk mengadakan ramalan cuaca, ini penting bagi penerbangan, pertanian, pelayaran dan
peternakan
2) untuk menyelidiki kemungkinan-kemungkinan mengadakan hujan buatan
3) untuk mengetahui sebab-sebab gangguan radio, televisi, dan bagaimana caranya
memperbaiki hubungan melalui udara
4) untuk mengetahui syarat-syarat hidup di lapisan udara bagian atas.
Tempat untuk menyelidiki atmosfer disebut stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi.

2. Lapisan Atmosfer
Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan sebagai berikut :
1)

Troposfer 0 – 12 km
a)

Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap
kehidupan di bumi. Di dalam lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin,
hujan, awan, halilintar dan lain-lain.

b)

Troposfer itu terdiri atas :
(1)

Lapisan Planetair : 0 – 1 km
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 33 -
(2)

Lapisan Konveksi : 1 – 8 km

(3)

Lapisan Tropopause : 8 – 12 km

c)

Temperatur

troposfer

relatif

tidak

konstan,

semakin tinggi suhu semakin rendah.
d)

Ketinggian troposfer dikutub sekitar 8 km suhu
460C, didaerah sedang sekitar 11 km suhu 540C, dan di daerah equator ketebalan sekitar
16 km suhu 800C.

e)

Tropopause adalah lapisan pembatas antara
lapisan troposfer dengan stratosfer. Temperaturnya relatif konstan.

f)

Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti
pada lapisan tropopause.

2)

Stratosfer : 12 – 80 km
a)

Stratosfer terdiri atas tiga lapisan :
(1)

Lapisan Isoterm : 12 -0 35 km

(2)

Lapisan panas : 35 – 50 km

(3)

Lapisan campuran : 50 – 80 km

b)

Pada stratosfer juga tempat terbentuknya O3 lapisan Ozon pada ketinggian
35 km. Pada stratosfer perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan temperatur

c)

Lapisan Ozon yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan bumi dari
pancaran sinar ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi.

d)

Stratopause merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer

e)

Pada ketinggian 50 km suhu 50C disebut daerah stratopause

3)

Mesosfer
a)

Terletak diantara lapisan stratopause dan mesopause. Mesopause
merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dengan termosfer.

b)

Memiliki temperatur -500C sampai 700C.

c)

Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor

4)

Ionosfer (Termosfer)
a)

Didalam lapisan ini molekul dan atom-atom uadara sebagian atau
seluruhnya mengalami ionisasi.

b)

Ionosfer ini juga terdiri atas tiga lapisan yaitu sebagai berikut :
(1)

Lapisan E atau Kennellly Heaviside : 80 – 200 km

(2)

Lapisan F atau lapisan Appleton : 200 – 400 km. Didalam kedua
lapisan itu gelombang radio mengalami pemantulan, yaitu gelombang panjang dan
pendek.

(3)
c)
5)

Lapisan Atom : 400 – 800 km.
Suhu pada ionosfer dapat mencapai tinggi sekali sekitar 1.7000C
Eksosfer (Dissipasifer) : 800 – 1.000 km

a)

Lapisan ini merupakan lapisan yang paling luar atmosfer bumi.

b)

Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil

c)

Karena renggangnya, benturan antara bagian-bagian udara jarang terjadi

d)

Pada lapisan eksosfer, meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas
atmosfer bumi.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 34 -
e)

Diluar lapisan eksosfer mulai terdapat angkasa luar.

B.

Dinamika Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat dan pada waktu yang singkat atau tertentu ,
sehingga cuaca selalu berubah-ubah dan daerahnya juga tidak begitu luas.
Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama, lama
terjadinya perubahan iklim biasanya sekitar 30 tahunan.
Perbedaan pokok antara cuaca dari iklim adalah terletak pada daerah dan waktu
Unsur-unsur cuaca yang pokok meliputi suhu, tekanan udara, kelembaban udara
a.

Suhu Udara
Bumi mendapatkan panas terutama diperoleh dari penyinaran matahari dengan jalan pemanasan
udara. Penyinaran tersebut sebagian dipantulkan dan dibiaskan, sebagian lagi diteruskan oleh
molekul-molekul udara langsung kearah bumi. Pemanasan permukaan bumi tersebut banyak
sedikitnya sinar ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut :
1)

Sudut Datang Matahari
Makin tegak matahari berarti makin kecil sudut datang sinarnya maka makin banyak panas
yang diterima oleh permukaan bumi.

2)

Lama Penyinaran Matahari
Makin lama siang hari, penyinaran akan lebih banyak. Didaerah tropika lama siang rata-rata
12 jam.

3)

Keadaan Awan
Makin banyak awan maka makin sedikit sinar yang sampai ke permukaan bumi.

4)

Keadaan

Permukaan

Bumi

(Daratan atau Air)
Daratan lebih cepat menjadi panas daripada air tetapi juga lebih cepat mengeluarkan panas.
Karena itu pada siang hari udara di daratan lebih panas daripada udara di atas laut. Sinar
yang sampai di bumi 43 % diserap dan diubah menjadi panas. Suhu tertinggi pada jam satu
atau dua siang dan terendah pada jam empat atau lima pagi.
5)

Keadaan topografi
Tinggi rendah suatu tempat, makin tinggi, makin kecil temperaturnya.

6)

Keadaan Tanah
Tanah putih memantulkan panas, tanah hitam menyerap panas.

Udara bersifat diaterman, artinya dapat melewatkan panas metahari. Sifat diaterman terdapat
pada udara murni. Setelah panas matahari sampai ke permukaan bumi, panas ini digunakan
bumi untuk memanasi udara di sekitarnya. Udara dapat menjadi panas karena proses :


Konveksi, pemanasan secara vertikal



Adveksi, penyebaran panas secara horisontal



Turbulensi, penyebaran panas secara berputar-putar.



Konduksi, pemanasan secara kontak/bersinggungan.

Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer, keadaan suhu sepanjang hari juga dapat
diamati dengan termograf dan kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 35 -
b.

Tekanan Udara
Udara mempunyai massa/berat .Besarnya tekanan diukur dengan barometer. Barograf adalah
alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang
menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat
pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur
ketinggian pesawat terbang.
Tekanan udara pada suatau tempat berubah sepanjang hari. Hal ini tergambar pada barogarf.
Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara tinggi terjadi pada jam 10 pagi dan
jam 10 malam serta tekanan rendah pada jam 4 pagi dan jam 4 sore.

c.

Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan
uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya
turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik
air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Macam-macam kelembaban udara sebagai berikut :
3)

Kelembaban relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang
terkandung di udara pada suhu yang sama. Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3
maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka
lembab udara pada waktu itu sama dengan
20

x 100 % = 80 %

25
Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3.

4)
d.

Angin
Angin adalah aliran udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah
yang bertekanan udara rendah. Besarnya kecepatan angin ditentukan dengan alat anemometer
dan hasil catatannya disebut anemogram.
1.

Pola Pergerakan Udara
Udara akan panas karena konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi.
a)

Konveksi, adalah pemanasan secara vertikal

b)

Adveksi, adalah penyebaran panas secara horisontal

c)

Turbulensi, adalah penyebaran panas secara berputar-putar

d)

Konduksi, adalah pemanasan secara kontak/singgungan.

2.

Macam-macam Angin
Pada dasarnya angin di permukaan bumi dapat dibedakan menjai dua, yaitu angin tetap dan
angin lokal.
a)

Angin tetap, adalah angin yang bergerak terus menerus
sepanjang tahun dengan arah tetap. Contohnya, angin barat, angin timur dan angin pasat.
(1)

Angin barat
Angin barat terjadi dari zona tekanan maksimum subtropik utara bertiup ke arah utara.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 36 -
Karena pengaruh rotasi angin ini, kemudian membelok ke arah timur menjadi angin
barat. Itulah sebabnya di zona antara 40o-60o LU dan di zona 40o-60o LS bertiup angin
barat.
(2)

Angin timur
Di sekitar kutub utara dan selatan sampai sekitar lintang 60 o LU dan 60o LS bertiup
angin timur. Sebenarnya angin itu di belahan utara sebagai angin timur laut dan di
belahan selatan sebagai angin tenggara. Tetapi, karena pembelokan akibat rotasi
sangat kuat, angin timurlah yang jadi.

(3)

Angin pasat
Dari zona tekanan maksimum subtropik antara 30o-40o LU dan LS bertiup angin ke
arah zona tekanan minimum ekuator, yaitu angin pasat timur laut di belahan utara dan
angin pasat tenggara di belahan selatan. Karena suhu senantiasa lebih tinggi dari
sekitarnya, di daerah khatulistiwa udara membumbung ke atas. Di lapisan atas terjadi
aliran dari arah khatulistiwa ke arah zona tekanan maksimum subtropik sehingga di
zona ini udara bergerak turun. Dari proses ini 2 buah lingkaran peredaran udara di
daerah tropik.

b)

Angin lokal, terjadi akibat perbedaaan tekanan udara di dua
daerah yang berdekatan.
(1)

Angin gunung dan angin lembah
Pada siang hari pada bagian atas lereng gunung lebih dahulu menerima panas dan
tekanan udara dibagian itu lebih rendah daripada lembah sehingga bertiuplah angin
lembah. Sedang pada malam hari akan terjadi angin gunung.

(2)

Angin turun yang kering / angin Fohn
Angin turun adalah angin yang bertiup dari puncak pegunungan menuju lembah. Angin
seperti itu bersifat kering dan panas.
Udara yang naik mengalami penurunan suhu sebelum terjadi pengembunan. Setiap
udara naik 100 meter pada umumnya suhu turun 10C.
Sebaliknya, jika udara itu turun 100 meter, suhu naik 1 0C. Kejadian itulah yang
melahirkan angin turun yang kering.
Angin Fohn tersebut antara lain, yaitu :


Angin Kumbang di Cirebon Jawa Barat dan Tegal Jawa Tengah



Angin Bohorok di Sumatera Utara



Angin Gending di Probolinggo dan Pasuruan Jawa Timur



Angin Wambrauw di Biak Irian Jaya



Angin Brubu di Ujung Pandang
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 37 -


Angin Sirocco di Laut Tengah dan Italia Selatan



Angin Zonda di Argentina



Angin Chinook di Amerika Serikat bagian barat.



Angin Mistral di Lembah Rhone Hilir (Perancis)



Angin Bora di Pantai Adriatik (Yugoslavia)



Angin Khamsin di Mesir

(3)

Angin siklon dan Antisiklon
Angin siklon adalah udara yang bertekanan rendah dikelilingi udara yang bertekanan
maksimum/memusat.
Angin anti siklon adalah udara bertekanan maksimum dikelilingi udara bertekanan
minimum/menyebar.
Angin siklon belahan bumi utara bergerak berlawanan arah jarum jam, sedang angin
siklon belahan bumi selatan bergerak searah jarum jam.
Angin anti siklon belahan bumi utara bergerak menyebar searah jarum jam, sedang
angin anti siklon belahan bumi selatan bergerak menyebar berlawanan arah jarum
jam.

(4)

Angin darat dan angin laut
Bagian daratan permukaan bumi lebih cepat menerima dan melepaskan panas
daripada permukaan laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah
daripada diatas permukaan lautan sehingga bertiuplah angin dari laut ke darat, yang
disebut dengan angin laut. Keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari, lautan
melepaskan panas sehingga tekanan udara diatas permukaan laut rendah, maka
mengalirlah udara dari daratan ke laut, bertiuplah angin darat yang terjadi pada malam
hari.

(5)

Angin musom
Indonesia terletak diantara 60 LU-110LS dan diantara Benua Asia dan Benua
Australia dengan arah utara selatan. Kedua hal ini menyebabkan tekanan udara
antara Asia dan Australia selalu berubah dan menimbulkan angin muson.
Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berubah arah yang
berlawanan. Angin muson ini melalui Indonesia. Angin muson yang berasal dari Asia
merupakan angin muson barat dan angin muson yang berasal dari Australia
merupakan angin muson timur.

e.

Awan
1.

Bentuk awan
a)

Awan Cirrus atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti
serat atau seperti bulu, sangat tinggi dan biasanya terdiri atas atas kristal-kristal es.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 38 -
b)

Awan Stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata,
hampir tidak mempunyai bentuk tertentu, biasanya berwwarna kelabu dan menutup langit
pada daerah yan luas.

c)

Awan Cumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal
dengan gerakan vertikal dibagian atas dan berbentuk setengah bulatan (dome).

2.

Menurut ketinggiannya
a)

Awan Tinggi : 6.000 – 12.000 m


Cirrus (Ci)



Cirro cumulus (Ce)



Cirro stratus (Cs)

b)

Awan Sedang : 2.000 – 6.000 m


Alto cumulus (Ac)



Alto stratus (As)

c)

Awan Rendah : ketinggiannya kurang dari 2.000 m


Strato cumulus (Sc)



Stratus (St)



Nimbo stratus (Ns)

d)

Golongan Awan dengan gerakan vertikal ( 500 – 15.000 m)


Cumulus : bergumpal-gumpal dan cembung keatas dengan dasar horisontal



Cumulonimbus : kelompok awan bergumpal-gumpal luas menjulang keatas
sampai diatas batas cirrus, disertai hujan lebat, dan kadang-kadang disertai petir.

3.

Kabut / Fog
Kabut merupakan titik-titik air yang sangat kecil, yang terjadi dari uap air yang mengalami
kondensasi dan melayang –layang rendah di atas permukaan tanah.
Jika kabut ini bercampur dengan asap atau gas sisa pembakaran pada daerah industri maka
menjadi smog.
Kabut dapat dibedakan atas :


Fog, jika jarak pemandangan < 1 km



Mist, jika jarak pemandangan 1 – 2 km

a)

Kabut Adveksi, kabut yang terjadi karena pengaruh udara
panas, mengandung uap air, mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi
kondensasi dan membentuk kabut.

b)

Kabut Pendinginan, kabut yang terjadi pada malam hari dan
udara terang, karena pendinginan lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 %

c)

Kabut Industri, kabut berwarna kehitaman yang terjadi di kotakota industri, akibat adanya asap dari pabrik-pabrik.

d)

Kabut Sawah, kabut yang terjadi malam atau pagi pada cuaca
terang dan udara dingin melalui sungai, selokan dan sawah.

e)

Kabut radiasi, kabut yang terjadi akibat radiasi bumi yang hebat
pada malam hari.

f.

Curah Hujan
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 39 -
Macam-macam jenis hujan sebagai berikut :
1.

Hujan Zenithal/hujan tropis, terjadi di daerah tropis yang biasa disebut
hujan naik equator.

2.

Hujan Musim, terjadi di daerah musim yang dipengaruhi oleh angin
musim.

3.

Hujan Siklon, terjadi di daerah sedang yang selalu disertai hujan.

4.

Hujan Musim Dingin, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur
kontinen.

5.

Hujan Musim Panas, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur
kontinen.

6.

Hujan Pegunungan (hujan Orografis), terjadi di daerah pegunungan,
udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan.

7.

Hujan Frontal, terjadi adanya pertemuan massa udara panas
bersinggungan dengan massa udara dingin, bisa terjadi di daerah lintang 600.

C.

Klasifikasi Berbagai Tipe Iklim
a.

Pembagian Iklim Matahari
Klasifikasi berdasarkan letak lintang
a)

Zona antara 23,50 LU – 23,50
LS adalah zona iklim tropik
Zona antara 23,50 LU- 66,50 LU

b)
dan antara 23,50 LS – 66,50 LS adalah zona iklim sedang

Zona antara 66,50 LU – 900 LU

c)
dan antara 66,50 LS – 900 LS adalah zona iklim kutub

b.

Pembagian

Iklim

menurut

Wladimir

Koppen
Klasifikasi iklim menurut Koppen didasarkan pada suhu/temperatur dan rata-rata curah hujan
bulanan dan tahunan, yang dibagi menjadi 5 golongan yaitu :
1)

Iklim A

: iklim hujan tropik

Ikim Af
Iklim Am

: iklim hujan tropik dengan musim kering yang pendek.

Iklim Aw
2)

: iklim hutan hujan tropis
: ikllim sabana tropik dengan musim kemarau sangat kering
Iklim B

: iklim kering
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 40 -
Iklim Bs

: iklim stepa (padan rumput)

Iklim Bw

: iklim padang pasir

3)

Iklim C

: iklim hujan sedang

Iklim Cf

: iklim hujan sedang yang tidak pernah kering

Iklim Cs

: Iklim hujan sedang yang kering pada musim panas

Iklim Cw

: iklim hujan sedang yang kering pada musim dingin

4)

Iklim D

: iklim hutan salju

Iklim Df

: iklim hutan salju yang basah pada musim dingin

Iklim Dw

: iklim hutan salju yang kering pada musim dingin

5)

Iklim E

: iklim kutub

Iklim Et

: iklim tundra

Iklim Ef

: iklim kutub yang selalu tertutup salju abadi

Dari pembagian tersebut, maka di Indonesia dijumpai tipe-tipe iklim sebagai berikut :
Type Iklim
Af
Am
Aw
Cf
Cw
Ef

Terdapat di Daerah
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya
Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara,

Kepulauan

Kei, Kepulauan Aru dan Irian Jaya bagian Selatan
Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara
gunung-gunung yang tinggi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya
pegunungan –pegunungan Jawa timur dan Nusa Tenggara
di puncak-puncak pegunungan yang tinggi di Irian Jaya

c.

Pembagian

Iklim

menurut

Schmidt

Ferguson
Pembagian iklim berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah kali
100 %.
Kriteria menurut Mohr :


Bulan kering adalah bulan yang yan curah hujannya kurang dari 60 mm



Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm



Bulan sedang adalah bulan yang curah hujannya 60 mm – 100 mm (tidak dihitung)

Berdasarkan besarnya rasio Q, penggolongan tipe curah hujan, sebagai berikut :
Type Iklim
A
B
C
D
E
F
G
H

Besarnya Q
0%
- 14,3 %
14,3 % - 33,3 %
33,3 % - 60 %
60 % - 100 %
100 % - 167 %
167 % - 300 %
300 % - 700 %
lebih dari 700 %

d.

Ciri-ciri
Sangat basah
Basah
Agak basah
Sedang
Agak kering
Kering
Sangat kering
Luar biasa keringnya
Pembagian Iklim menurut Junghun

Seorang ahli tumbuh-tumbuhan bangsa Jerman, J.W. Junghun menyelidiki tumbuh-tumbuhan di
Indonesia, ia membagi kelompok tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat, yaitu :
Ketinggian
0 - 700 m

Ciri daerah
panas

Tanaman yang cocok
tebu, kelapa, coklat, karet

Tumbuhan alami yang cocok
bambu

dan tembakau
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 41 -
700 - 1.500 m
1.500 - 2.500 m
2.500 – 3.500 m
3.500 m lebih

sedang
dingin
sangat dingin
salju

pinang, kopi, teh dan kina
Enau
cemara
Alpin dan rumput-rumput kecil
hampir
tidak
terdapat
tumbuh-tumbuhan

e.

Pembagian Iklim menurut Oldeman
Dalam pembagian iklim, Oldeman lebih menitik beratkan pada banyaknya bulan basah-bulan
kering secara berturut-turut yang dikaitkan dalam sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu.
Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut:
a)

Bulan basah apabila curah hujan
lebih dari 200 mm.

b)

Bulan

lembap

apabila

curah

hujannya 100 mm – 200 mm.
c)

Bulan kering apabila curah hujan
kurang dari 100 mm.
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe, yaitu iklim A, B, C, D, dan E.

a)

Iklim A adalah iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturutturut.

b)

Iklim B adalah iklim yang memiliki bulan basah 7 – 9 kali berturut-turut.

c)

Iklim C adalah iklim yang memiliki bulan basah 5 – 6 kali berturut-turut.

d)

Iklim D adalah iklim yang memiliki bulan basah 3 – 4 kali berturut-turut.

e)

Iklim E adalah iklim yang memiliki bulan basah kurang dari 3 kali berturutturut.

D.

Persebaran Curah Hujan di Indonesia
Daera Konvergensi Antar Tropik (DKAT) adalah suatu daerah atau zona yang memiliki suhu tertinggi
dibandingkan dengan daerah sekelilingnya, sehingga disebut Equator thermal.
Letak DKAT mengalami pergeseran dari utara ke selatan, yaitu 23,5 0 LU sampai 23,50 LS setiap 14
hari. Secara Astronomis, negara Indonesia terletak di daerah tenang ekuatorial (daerah doldrum) dan
secara georafis memngkinkan adanya penguapan yang besar.
Banyaknya curah hujan di tiap daerah dipengaruhi oleh :


Letak daerah konvergensi antar tropik.



Bentuk medan dan arah lereng medan.



Arah angin yang sejajar dengan pantai.



Jarak perjalanan angin diatas medan datar.



Posisi geografis daerahnya.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 42 -
Rata-rata curah hujan di Indonesia tergolong tinggi, yaitu 2.000 mm/tahun dengan daerah paling
tinggi curah hujannya adalah Batu Raden, di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah dengan curah
hujan rata-rata 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering adalah Palu, Sulawesi Tengah dengan
curah hujan rata-rata 45,6 mm/bulan.
E.

Jenis-jenis Vegetasi Alam Menurut Iklim dan Bentang Alam serta
Persebarannya
1.

Hubungan Tipe Iklim dan Bentang Alam
Bentang alam adalah bagian yang tampak di alam seperti permukaan tanah, vegetasi dan daerah
perairan. Perubahan bentang alam relatif konstan (tetap) bila dibandingkan dengan bentang
budaya.
a.

Kaitannya dengan permukaan tanah, iklim panas dengan temperatur dan cerah hujan
yang tinggi akan mempercepat proses pelapukan dan erosi.

b.

Kaitannya dengan vegetasi, banyak jenis vegetasi di daerah tundra, hutan basah, padang
rumput, hutan gugur dan lain-lain tumbuh di daerah dengan iklim yang berbeda-beda.

Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alam dapat mencerminkan tingkat
penyesuaian dan penguasaan manusia terhadap lingkungan alam.
2.

Jenis-jenis Vegetasi Alam menurut Iklim
Menurut penyelidikan, terdapat lebih kurang 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 paku-pakuan dan
5.000 jenis anggrek di Indonesia.
Berdasarkan banyak sedikitnya curah hujan di tiap daerah, flora di Indonesia dibagi menjadi :
a. Hutan Hujan Tropis, terdiri dari tumbuhan raksasa berdaun hijau, rindang dan sangat lebat
hingga sinar matahari tidak dapat menembus ke bawah.
b. Hutan Musim, disebut juga hutan meranggas, dimana daunnya meranggas di musim kemarau
dan tumbuh lagi di musim penghujan.
c. Sabana, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit dan terdapat
padang rumput diselingi semak belukar.
d. Stepa, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit sekali.

3.

Pengaruh Ketinggian Daerah
Makin tinggi suatu daerah dari permukaan laut, maka suhu akan semakin dingin. Meskipun
Indonesia beriklim tropis, ternyata tidak hanya flora daerah tropis saja yang dapat tumbuh, lain
dengan negara beriklim subtropis seperti Eropa barat, disana hanya terdapat tumbuh-tumbuhan
daerah subtropis, dingin dan sangat dingin. Sedangkan tumbuh-tumbuhan tropis tidak dimiliki
oleh negara-negara beriklim subtropik.

4.

Pengaruh Bentang Lahan dan Keadaan Tanah
Pengaruh bentang lahan dan keadaan tanah terhadap jenis vegetasi antara lain :
a. pada tanah vulkanis yang subur terdapat hutan heterogen
b. daerah tandus, tumbuh hutan rumput dan alang-alang.
c. Di pantai berawa, tumbuh hutan mangrove atau bakau.

5.

Persebaran Jenis-jenis Vegetasi Alam
Temperatur berubah sesuai dengan ketinggian dan garis lintang (latitude) selatan dan utara,
maka C. Hart Meeriem menyimpulkan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah dipengaruhi oleh
temperatur. Komunitas organisme tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu :
a. Padang rumput
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 43 -
Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk
mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan ini adalah
rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah seperti di Amerika Utara, rumputnya dapat
mencapai tiga meter seperti rumput bluestern dan indian grasses, sedangkan padang rumput
yang kering, rumputnya lebih pendek seperti buffalo grasses dan grama.
b. Gurun
Tumbuhan yang hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat adaptasi terhadap
kekurangan air dan penguapan yang cepat. Contohnya, kaktus/joshua.
c. Tundra
Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan terletak di lingkungan kutub utara, di
daerah ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichenes (lumut kerak).
d. Hutan basah
Sepanjang tahun, hutan basah cukup mendapat air dan keadaan alamnya memungkinkan
terjadinya pertumbuhan yang lama, sehingga komunitas hutan akan kompleks. Pohonnya
memiliki ketinggian 20 – 40 meter dengan cabang berdaun lebat dan membentuk suatu
tudung (canopy) yang mengakibatkan hutan menjadi gelap.
e. Hutan gugur
Perbedaan antara hutan gugur dengan hutan basah adalah dalam hal kepadatan pohonnya.
Hutan gugur pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit antara 10 – 20
species.
f.

Taiga
Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya menyerupai jarum seperti konifer, pohon
spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus), serta hanya terdiri satu
species pohon.

F.

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Iklim Global dan Dampaknya
terhadap Kehidupan
Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama disebut El Nino, sedangkan
keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama disebut La Nina.
1.

Keadaan Normal
Dalam keadaan normal angin pasat berhembus dari timur melintasi Samudra Pasifik yang
menyebabkan air hangat dari Pasifik Tengah terdorong ke arah barat. Air hangat terkumpul di
sepanjang garis pantai Australia sebelah utara dan mengalir ke perairan Indonesia serta
terbentuk awan yang membawa hujan bila bergerak di atas Australia dan Indonesia.

2.

Peristiwa El Nino
El Nino mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun sekali. Samudera Pacifik mulai Pasifik
tengah sampai pantai Peru menjadi hangat, tidak demikian dengan Indonesia. Terjadinya udara
lembab yang berpusat di Samudera Pasifik tengah meluas ke timur Amerika Selatan

dan

menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pacifik, Australia dan Indonesia berkurang dari
biasanya, akibatnya timbul kekeringan di Australia dan Indonesia yang sering disertai kebakaran
rumput dan hutan.
3.

Peristiwa La Nina
La Nina terjadi ketika angin pasat berhembus dengan keras dan terus menerus melintasi
Samudera Pasifik ke arah Australia mendorong lebih banyak air hangat ke Australia sebelah
utara dari biasanya yang mengakibatkan banyak awan yang terkonsentrasi dalam keadaan
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 44 -
seperti itu dan menyebabkan turunnya hujan lebih banyak di Australia, Pasifik sebelah barat dan
Indonesia. Di daerah tersebut terjadi hujan deras yang mengakibatkan banjir dan air pasang.
Pada saat ini banyak diberitakan tentang musim panas yang berkepanjangan, sehingga
mengakibatkan banyak kecurigaan bagi manusia. Pada bulan-bulan yang seharusnya masuk
musim penghujan, masih belum hujan juga. Gejala ini merupakan salah satu indikasi adanya
perubahan iklim global disebabkan oleh timbunan gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida,
Methana, Nitrat oksida, dan CFC (Chloro Fluoro Carbon) di atmosfer. Timbunan ini menyebabkan
panas dari matahari terperangkap sehingga mengakibatkan suhu di permukaan bumi menjadi
meningkat. Peningkatan suhu di permukaan bumi ini disebut dengan pemanasan global (global
warning)

HIDROSFER
A.
1.

Perairan Darat
Proses Siklus Air
Siklus air disebut juga siklus hidrologi/sirkulasi air yaitu peredaran air dari laut, udara dan setelah
jatuh di darat kembali lagi ke laut lagi.
Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut :
1)
Siklus kecil, yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi menjadi awan dan
hujan lalu jatuh ke laut.
2)
Siklus sedang, yaitu air laut menguap, menjadi gas, mengkondensasi dan dibawa
angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan
sungai dan laut lagi.
3)
Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas (sublimasi), menjadi kristal-kristal es
diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk
gletser (lapisan ses yang mencair), masuk ke sungai lalu kembali ke laut.

Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 45 -
Terjadinya siklus air tersebut, meliputi proses-proses sebagai berikut :
1)
Evaporasi, yaitu penguapan dari benda-benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapan air laut.
Penguapan di daratan hanya 20 %, penyebab kecilnya penguapan di daratn karena :

Banyak tanah yang kering

Pengaruh musim

Banyak permukaan bui yang tumbuh-tumbuhannya sedikit.
2)
Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui mulut daun
(stomata).
3)
Evapotranspirasi, yaitu gabungan dari evaporasi dan transpirasi.
4)
Condensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air sebagai hasil pendinginan, menjadi
titik-titik air.
5)
Adveksi, yaitu transportasi uap air pada pergerakan horisontal seperti dalam
transportasi panas dan uap air dari satu lokasi yang lain oleh gerakan mendatar.
6)
Presipitasi (hujan), yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer kebumi yang meliputi
hujan air , hujan es, hujan batu dan hujan salju. Presipitasi yang jatuh ke tanah sebagian
dialirkan lewat sungai dan diserap tanah di bumi yang banyak mengalami presipitasi yaitu
sepanjang elevator yang mengalami daerah konvergensi antar tropik.
7)
Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permmukaan tanah melalui
sungai dan nak sungai.
Re – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 46 -
8)

2.

Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui tanah.

Sungai
Jenis sungai menurut sumber airnya ada tiga macam yaitu sungai hujan, sungai campuran dan
sungai gletser.
1)
sungai hujan
Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari hujan. Di Indonesia sebagian besar
sungai-sungainya adalah sungai hujan karena Indonesia negara tropis yang banyak turun
hujan.
2)
sungai gletser
Sungai gletser yaitu aliran sungai es di daerah kutub dan di daerah gunung yan bersalju,
tingginyakurang lebih 5.000 m.
3)
sungai campuran
Salju di pegununan yang tinggi mencair dan mengalir menjadi satu aliran dengan mata air
hujanyan merupakan satu aliran sungai disebut sungai campuran. Misalnya sungai
Mamberamo dan sungai Digul.
Jenis sungai menurut alirannya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1)
Aliran Permanen
Aliran permanen yaitu aliran sungai yang tetap sepanjang tahun. Hal ini disebabkan sebagai
berikut :
(1)
hujan yang turun sepanjang tahun di daerah hulu
(2)
hutan yang masih lebat di daerah hulu
(3)
mata airnya berasal dari salju abadi.
Contoh : sungai-sungai di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya
2)
Aliran Periodik
Aliran periodik yaitu aliran sungai yan tidak tetap sepanjang tahun. Aliran periodik ini pada
musimkemarau kering dan pada musim penghujan kadang-kadang banjir.
Contoh sungai-sungai di Jawa dan Nusa Tenggara.
Adanya banjir tersebut dipengaruhi juga oleh hal-hal sebagai berikut :
(1)
lebat dan lamanya turun hujan di daerah aliran sungai
(2)
morfologi daerah/bentuk permukaan tanah
(3)
lebat dan tidaknya tumbuh-tubuhan di daerah tersebut
(4)
ada atau tidaknya daun-daun sebagai akumulasi air.
Tipe-tipe Sungai
1)
2)

Sungai konsekuen longitudinal, ialah sungai yang alirannya sejajar
dengan antiklinal.
Sungai konsekuen lateral, ialah sungai yang alirannya menuruni lerengRe – typed by Pitoyo Adhitomo
SMA Muhammadiyah Wonosobo
- 47 -
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptxBab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptxGhufronAffandy
 
Download Power Point Geografi Dinamika Planet Bumi
Download Power Point Geografi Dinamika Planet Bumi Download Power Point Geografi Dinamika Planet Bumi
Download Power Point Geografi Dinamika Planet Bumi Agnas Setiawan
 
10 konsep geografi
10 konsep geografi10 konsep geografi
10 konsep geografiPurist Rj
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Verani Nurizki
 
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiKonsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiAriza Ekky
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"Akhmad Puryanto
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiJanatun Rahmilah
 
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptrisdiantikakamsiel1
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 
Kompetensi Dasar Geografi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar Geografi Kurikulum 2013Kompetensi Dasar Geografi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar Geografi Kurikulum 2013Ahmad Said
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografiTika Noprija
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 

La actualidad más candente (20)

Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptxBab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
 
Pendekatan Geografi
Pendekatan GeografiPendekatan Geografi
Pendekatan Geografi
 
Aspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.pptAspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.ppt
 
Download Power Point Geografi Dinamika Planet Bumi
Download Power Point Geografi Dinamika Planet Bumi Download Power Point Geografi Dinamika Planet Bumi
Download Power Point Geografi Dinamika Planet Bumi
 
10 konsep geografi
10 konsep geografi10 konsep geografi
10 konsep geografi
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiKonsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
 
Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.pptPPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
 
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Kompetensi Dasar Geografi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar Geografi Kurikulum 2013Kompetensi Dasar Geografi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar Geografi Kurikulum 2013
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografi
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
 
Hakikatgeografi
HakikatgeografiHakikatgeografi
Hakikatgeografi
 

Destacado

Buku geografi kls x kur 2013
Buku geografi kls x kur 2013Buku geografi kls x kur 2013
Buku geografi kls x kur 2013Nurul Huda
 
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferYudistira Ydstr
 
Geografi kl.x jilid 1(new)
Geografi kl.x jilid 1(new)Geografi kl.x jilid 1(new)
Geografi kl.x jilid 1(new)Khamidin Minthol
 
Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014
Geografi lintas minat  X MIA 2 - 2013/2014Geografi lintas minat  X MIA 2 - 2013/2014
Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014Okky Silvi
 
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Firdyannisa Iskandar
 
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANLITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANTuti Rina Lestari
 
Rpp 3 geo mengenal bumii
Rpp 3 geo mengenal bumiiRpp 3 geo mengenal bumii
Rpp 3 geo mengenal bumiiTawon Selalue
 
Lithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferLithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferElsens Viele
 
Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1Albert Tiar
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Rifki Ristiovan
 
Geografi sma kelas x danang endarto
Geografi sma kelas x danang endartoGeografi sma kelas x danang endarto
Geografi sma kelas x danang endartoDnr Creatives
 
Contoh fenomena geosfer
Contoh fenomena geosferContoh fenomena geosfer
Contoh fenomena geosferDarmawan Wawan
 
Uraian Materi Semester Ganjil
Uraian Materi Semester GanjilUraian Materi Semester Ganjil
Uraian Materi Semester Ganjilandika triwidada
 
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesiaSejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesiashafarara
 
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiMateri pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas lintas minat geografi (seisme)
Tugas lintas minat geografi (seisme)Tugas lintas minat geografi (seisme)
Tugas lintas minat geografi (seisme)Shella Dwi Mufti
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)ekan candra
 

Destacado (20)

Buku geografi kls x kur 2013
Buku geografi kls x kur 2013Buku geografi kls x kur 2013
Buku geografi kls x kur 2013
 
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
 
Geografi kl.x jilid 1(new)
Geografi kl.x jilid 1(new)Geografi kl.x jilid 1(new)
Geografi kl.x jilid 1(new)
 
Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014
Geografi lintas minat  X MIA 2 - 2013/2014Geografi lintas minat  X MIA 2 - 2013/2014
Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014
 
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
 
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANLITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
LITOSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
 
Rpp 3 geo mengenal bumii
Rpp 3 geo mengenal bumiiRpp 3 geo mengenal bumii
Rpp 3 geo mengenal bumii
 
Lithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferLithosfer pedosfer
Lithosfer pedosfer
 
Kelas 10 geografi
Kelas 10 geografiKelas 10 geografi
Kelas 10 geografi
 
Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
 
Geografi sma kelas x danang endarto
Geografi sma kelas x danang endartoGeografi sma kelas x danang endarto
Geografi sma kelas x danang endarto
 
Contoh fenomena geosfer
Contoh fenomena geosferContoh fenomena geosfer
Contoh fenomena geosfer
 
Uraian Materi Semester Ganjil
Uraian Materi Semester GanjilUraian Materi Semester Ganjil
Uraian Materi Semester Ganjil
 
Hakekat dasar geografi
Hakekat dasar geografiHakekat dasar geografi
Hakekat dasar geografi
 
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesiaSejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
 
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiMateri pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
 
Tugas lintas minat geografi (seisme)
Tugas lintas minat geografi (seisme)Tugas lintas minat geografi (seisme)
Tugas lintas minat geografi (seisme)
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
 

Similar a Materi geografi kelas x untuk dua semester

Makalah konsep dasar geografi
Makalah konsep dasar geografiMakalah konsep dasar geografi
Makalah konsep dasar geografiayu Naoman
 
X_GEOGRAFI_PENGANTAR ILMU GEOGRAFI.docx
X_GEOGRAFI_PENGANTAR ILMU GEOGRAFI.docxX_GEOGRAFI_PENGANTAR ILMU GEOGRAFI.docx
X_GEOGRAFI_PENGANTAR ILMU GEOGRAFI.docxjopiwildani
 
Handout pengantar geografi regional
Handout  pengantar geografi regionalHandout  pengantar geografi regional
Handout pengantar geografi regionalAulia Nofrianti
 
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1sman 2 mataram
 
Makalahkonsepdasargeografi 121004035117-phpapp02
Makalahkonsepdasargeografi 121004035117-phpapp02Makalahkonsepdasargeografi 121004035117-phpapp02
Makalahkonsepdasargeografi 121004035117-phpapp02soniasari
 
Dasar dasar ilmu geografi
Dasar dasar ilmu geografiDasar dasar ilmu geografi
Dasar dasar ilmu geografialiluqman
 
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docxHakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docxjohan effendi
 
Ciri kajian geografi
Ciri kajian geografiCiri kajian geografi
Ciri kajian geografiQadrul Fahmi
 
GEOGRAFI_SEJARAH UNTUK SEMESTER GANJIL PADA ANAK KULIAH SEJARAH_2018.pptx
GEOGRAFI_SEJARAH UNTUK SEMESTER GANJIL PADA ANAK KULIAH SEJARAH_2018.pptxGEOGRAFI_SEJARAH UNTUK SEMESTER GANJIL PADA ANAK KULIAH SEJARAH_2018.pptx
GEOGRAFI_SEJARAH UNTUK SEMESTER GANJIL PADA ANAK KULIAH SEJARAH_2018.pptxFanArfan
 
Rangkuman bab 3
Rangkuman bab 3Rangkuman bab 3
Rangkuman bab 3Zakiyattul
 

Similar a Materi geografi kelas x untuk dua semester (20)

Rrp x sem_i
Rrp x sem_iRrp x sem_i
Rrp x sem_i
 
Rrp x sem_i
Rrp x sem_iRrp x sem_i
Rrp x sem_i
 
Makalah konsep dasar geografi
Makalah konsep dasar geografiMakalah konsep dasar geografi
Makalah konsep dasar geografi
 
Materi Geografi 1
Materi Geografi 1Materi Geografi 1
Materi Geografi 1
 
Makalah geografi
Makalah geografiMakalah geografi
Makalah geografi
 
X_GEOGRAFI_PENGANTAR ILMU GEOGRAFI.docx
X_GEOGRAFI_PENGANTAR ILMU GEOGRAFI.docxX_GEOGRAFI_PENGANTAR ILMU GEOGRAFI.docx
X_GEOGRAFI_PENGANTAR ILMU GEOGRAFI.docx
 
Handout pengantar geografi regional
Handout  pengantar geografi regionalHandout  pengantar geografi regional
Handout pengantar geografi regional
 
Tugas geo industri
Tugas geo industri Tugas geo industri
Tugas geo industri
 
Pengantar Ilmu Sosial
Pengantar Ilmu SosialPengantar Ilmu Sosial
Pengantar Ilmu Sosial
 
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
 
Konsep Dasar IPS.pptx
Konsep Dasar IPS.pptxKonsep Dasar IPS.pptx
Konsep Dasar IPS.pptx
 
Ruang lingkup geografi
Ruang lingkup geografiRuang lingkup geografi
Ruang lingkup geografi
 
Makalahkonsepdasargeografi 121004035117-phpapp02
Makalahkonsepdasargeografi 121004035117-phpapp02Makalahkonsepdasargeografi 121004035117-phpapp02
Makalahkonsepdasargeografi 121004035117-phpapp02
 
Dasar dasar ilmu geografi
Dasar dasar ilmu geografiDasar dasar ilmu geografi
Dasar dasar ilmu geografi
 
Makalah geografi
Makalah geografiMakalah geografi
Makalah geografi
 
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docxHakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
 
Ciri kajian geografi
Ciri kajian geografiCiri kajian geografi
Ciri kajian geografi
 
Pengantar geografi x ii
Pengantar geografi x iiPengantar geografi x ii
Pengantar geografi x ii
 
GEOGRAFI_SEJARAH UNTUK SEMESTER GANJIL PADA ANAK KULIAH SEJARAH_2018.pptx
GEOGRAFI_SEJARAH UNTUK SEMESTER GANJIL PADA ANAK KULIAH SEJARAH_2018.pptxGEOGRAFI_SEJARAH UNTUK SEMESTER GANJIL PADA ANAK KULIAH SEJARAH_2018.pptx
GEOGRAFI_SEJARAH UNTUK SEMESTER GANJIL PADA ANAK KULIAH SEJARAH_2018.pptx
 
Rangkuman bab 3
Rangkuman bab 3Rangkuman bab 3
Rangkuman bab 3
 

Último

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Último (20)

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Materi geografi kelas x untuk dua semester

  • 1. MATERI GEOGRAFI KELAS X BAB I HAKIKAT GEOGRAFI A. Pengertian Geografi dan Perkembangan Ilmu Geografi Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo dan graphein. Geo berarti bumi dan Graphein artinya tulisan. Secara umum geografi berarti tulisan tentang bumi. Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah geografi adalah Eratosthenes. Eratosthenes memperkenalkan pengertian geografi dalam bukunya yang berjudul Geographica. Ia menulis tentang gambaran permukaan bumi, sejarah dan konsep utama geografi. Ia telah menghitung keliling bumi secara matematika, membagi garis bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur serta mengkaji adanya pergeseran matahari yang mempengaruhi iklim bumi. Ilmu geografi berkembang dari masa ke masa seiring dengan perkembangan pandangan dan pengetahuan manusia tentang bumi. Berikut ini secara singkat perkembangan ilmu geografi mulai dari geografi klasik sampai dengan geografi mutakhir. 1. Geografi Klasik Perkembangan geografi klasik terjadi pada zaman Yunani Kuno atau Abad sebelum Masehi. Bangsa Yunani merupakan bangsa yang pertama dikenal secara aktif mempelajari geografi sebagai ilmu dan filosofi. Tokoh-tokohnya antara lain: Thales, Herodotus, Eratosthenes dan Strabo. 2. Geografi pada Abad Pertengahan Pada abad pertengahan banyak kalangan golongan agama yang menaruh perhatian terhadap geografi, berkepentingan untuk menyebarkan agama, perdagangan dan peperangan. Salah satu tokohnya Bernard Varen/Varensius dari Jerman (1622-1650) 3. Geografi Modern (Abad ke-18) Pada abad ini geografi mengalami perkembangan lebih jauh. Hukum-hukum umum pada studi geografi disusun berdasarkan observasi dan penelajahan. Geografi pada abad ini mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian kurikulum dibebagai universitas di Eropa(terutama di Paris dan Berlin). Salah satu karya besar zaman ini adalah Kosmos: ”Sketsa Diskripsi Fisik Alam Semesta” oleh Alexander Von Humbolt. 4. Geografi pada Akhir Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20 Sejak pertengahan abad ke–19 terdapat kemajuan pesat di bidang ilmu alam dan biologi. Akibatnya perkembangan geografi juga kearah aspek-aspek fisik seperti: iklim, tumbuh-tumbuhan dan hewan serta bentangan alam seperti geomorfologi. Pada awalnya para ahli geografi cenderung membelokkan geografi kearah ilmu alam murni, kemudian dimulai dari pandangan mengenai geografi yang dikemukakan oleh Powell, geografi manusia juga berkembang. 5. Geografi Mutakhir Pada masa ini pengembangan ilmu geografi melalui penelitian. Geografi memanfaatkan metode statistik serta komputer guna menyimpan, mengolah, dan menganalisa datanya. Hal ini selain dapat mempercepat hasil kajiannya juga untuk ketetapan analisis seperti menentukan batas wilayah, mobilitas penduduk, pola penyebaran pemukiman dan mencari kaitan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -1-
  • 2. PENGERTIAN GEOGRAFI : 1. Bintarto: Geografi merupakan ilmu yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dan unsur – unsur bumi dalam ruang dan waktu. 2. Daldjoeni: geografi adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai tiga hal pokok yaitu; ruang (spasial), ekologi dan wilayah (region). Dalam hal spasial, geografi mempelajari persebaran gejala baik alami maupun manusiawi. Berkaitan dengan hal ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan satuan fisiografinya. 3. Hasil Seminar dan Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Semarang tahun 1988: geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Dari pengertian-pengertian tersebut diatas dapat diuraikan lebih rinci bahwa geografi membahas tentang hal – hal sebagai berikut : 1. Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer). Maksudnya, bahwa geografi mengkaji atau mempelajari berbagai faktor penyebab sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa terjadi persamaan dan perbedaaan gejala geosfer antara satu tempat dengan tempat yang lain. 2. Interaksi antara manusia dan lingkungannya. Maksudnya, bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer maupun sekunder, manusia pasti akan memanfaatkan lingkungan alamnya. Oleh karena itu, manusia harus berusaha untuk bersikap bijak supaya kelestarian alam tetap terpelihara. 3. Dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Maksudnya, didalam mengkaji atau mempelajari persamaan dan perbedaaan gejala geosfer ataupun interaksi manusia dengan lingkungannya, yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfer dalam suatu wilayah atau ruang dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Studi Geografi hingga saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu geografi ortodoks dan geografi terpadu. 1. Geografi Ortodoks/Sistematis Bidang kajian geografi ortodoks adalah suatu wilayah atau region dan analisis terhadap sifat sistematiknya. Kajiannya antara lain ; a. Geografi fisik, mempelajari gejala fisik permukaan bumi serta proses-proses yang terjadi di dalamnya.Beberapa ilmu yang mendukung kerangka kerja geografi fisik antara lain geomorfologi, hidrologi, meteorologi, klimatologi dan lain-lain. b. Geografi manusia, didukung oleh geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi perkotaan dan pedesaaan. Geografi manusia mengkaji tentang kependudukan, aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budaya. c. Geografi regional, mengkaji tentang perwilayahan. Geografi menitik beratkan pada kultur misalnya geografi Eropa Barat, geografi Amerika Latin dan geografi Asia Tenggara. d. Geografi tehnik, terdiri dari kartografi dan penginderaan jauh. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -2-
  • 3. 2. Geografi Terpadu/Terintegrasi Geografi terpadu atau geografi terintegrasi merupakan kajian geografi menggunakan pendekatan terpadu, yaitu integrasi dasar-dasar geografi sistimatik yang terdiri dari geografi fisik dan geografi manusia dengan geografi regional yang terdiri dari geografi regional zona dan geografi regional kultur. Dalam kajiannya, geografi terintegrasi memakai tiga analisis, yaitu analisis keruangan, ekologi dan wilayah. Mata pelajaran Geografi diberikan kepada peserta didik dengan maksud supaya mereka memiliki kemampuan – kemampuan, antara lain dapat memahami pola spasial, lingkungan, kewilayahan dan proses yang berkaitan, menguasai ketrampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi, serta dapat menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup, memanfaatkan sumberdaya alam secara arif dan memiliki toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat. Disisi lain tujuan pembelajaran geografi meliputi 3 aspek, yaitu: pengetahuan, ketrampilan dan sikap 1. Pengetahuan a. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses prosesnya b. Mengembangkan pengetahuan sumberdaya alam, peluang dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan c. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan wilayah, negara atau dunia 2. Ketrampilan a. Mengembangkan ketrampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan binaan b. Mengembangkan ketrampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan dengan aspek – aspek keruangan c. Mengembangkan ketrampilan analisis, sintesis, kecenderungan dan hasil – hasil dari inetraksi berbagai gejala geografis. 3. Sikap a. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar b. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup c. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya d. Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya e. Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa B. KONSEP DASAR /ESSENSIAL GEOGRAFI Konsep adalah pengertian-pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep essensial suatu bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapkan atau menggambarkan corak abstrak fenomena essensial dari obyek material bidang kajian suatu ilmu. Oleh karena itu konsep dasar merupakan elemen penting dalam memahami fenomena yang terjadi. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -3-
  • 4. 1. Konsep Lokasi Terdapat dua pengertian lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Yang dimaksud dengan lokasi absolut adalah lokasi yang berhubungan dengan posisi menurut koordinat garis lintang dan garis bujur. Contoh : Indonesia terletak diantara 6 0 LU-110 LU dan diantara 950 BT-1410 BT. Sedangkan yang dimaksud dengan lokasi relatif adalah lokasi berdasarkan lingkungan sekitarnya. Contoh : Indonesia terletak antara Benua Asia dan Australia. 2. Konsep Jarak Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik dinyatakan dalam satuan panjang kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu(jarak tempuh). 3. Konsep Keterjangkauan/Accessibility Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak dan kondisi tempat. Misalnya, suatu daerah pedalaman yang hanya terdapat jalan setapak tentu merupakan daerah yang sulit dapat dijangkau. 4. Konsep Pola Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh, penerapan konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai. 5. Konsep Geomorfologi Yang dimaksud geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi merupakan obyek studi geografi. 6. Konsep Aglomerasi Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan dan daerah pemukiman. 7. Konsep Perbedaaan Wilayah Terdapat perbedaan antara wilayah satu dengan wilayah lain. Perbedaan ini kemudian menimbulkan suatu hubungan atau interaksi suatu wilayah dengan wilayah lainnya. 8. Konsep Nilai Kegunaan Nilai kegunaan suatu sumber bersifat relatif. Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan dan kesibukan. 9. Konsep Interaksi Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan kondisi antara daerah pedesaan Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -4-
  • 5. dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih tehnologi. 10. Konsep Keterkaitan Keruangan Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara kemiringan lereng di suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air. C. PENDEKATAN GEOGRAFI OBYEK STUDI GEOGRAFI Menurut para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geografi Indonesia(IGI) melalui seminar dan lokakarya nasional di Semarang, telah bersepakat mengenai obyek geografi. Menurut IGI, obyek studi geografi adalah objek material dan objek formal. 1. Objek material geografi Objek material geografi merupakan sasaran atau hal-hal yang dikaji dalam studi geografi. Sedangkan studi geografi adalah studi mengenai lapisan-lapisan bumi dan fenomena geosfer. Geosfer itu luas sekali yaitu, meliputi : a. Atmosfer, yaitu lapisan udara, cuaca dan iklim yang dikaji dalam klimatologi, meteorologi dan lain-lain. b. Litosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam geologi, geomorfologi, petrografi dan lain-lain. c. Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan didarat maupun dilaut yang dikaji dalam hidrologi, oceanografi dan lain-lain. d. Biosfer, yaitu lapisan makhluk hidup meliputi flora, fauna yang dikaji dalam biogeografi, biologi dan lain-lain. e. Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara lapisan-lapisan lain. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajian. Jadi, dalam mengkaji objek studi geografi perlu memiliki pengetahuan dari disiplin ilmu yang lain seperti klimatologi, geologi, hidrologi dan sebagainya. Singkatnya, geografi berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain. Beberapa ilmu tersebut antara lain : 1) Meteorologi, ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, angin dan sebagainya 2) Klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim 3) Geologi, merupakan ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, struktur, komposisi, sejarah dan proses perkembangannya. 4) Geomorfologi, merupakan studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut. 5) Hidrologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang perairan di darat. 6) Oseanografi, merupakan ilmu yang mempelajari kelautan, misalnya sifat air laut, pasang surut, arus, kedalaman dan sebagainya. 7) Biogeografi, merupakan studi tentang penyebaran makhluk hidup secara geografis. 8) Ekologi, merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -5-
  • 6. makhluk tak hidup maupun antar makhluk. 9) Geografi penduduk/demografi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang kependudukan. 10) Geografi ekonomi, merupakan ilmu yang mengkaji tentang kegiatan ekonomi penduduk dalam suatu ruang atau wilayah tertentu. 11) Geografi politik, merupakan cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara. 2. Objek formal Obyek formal geografi merupakan cara pandang, cara berpikir atau analisis terhadap objek material geografi. Dalam geografi digunakan analisis keruangan, ekologi dan kewilayahan. Sejalan dengan hal itu, Hagget (1983) mengemukakan tiga pendekatan, yaitu : a. Pendekatan analisis keruangan (spatial analysis) b. Pendekatan analisis ekologi/kelingkungan (ecological analysis) c. Pendekatan analisis komplek wilayah (regional complex analysis) a) Pendekatan Keruangan Pendekatan keruangan adalah suatu metode analisis yang menekankan pada eksistensi ruang yang berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan manusia. Contoh : Pada musim hujan Jakarta banjir, karena tiada sejengkal tanahpun yang dapat untuk peresapan air, lahan untuk pemukiman, kantor dan jalan selain itu penduduknya membuang sampah di saluran air. b) Pendekatan Ekologi/kelingkungan Pendekatan ekologi (ecological approach) merupakan metodelogi untuk mendekati , menelaah dan menganalisis suatu gejala atau masalah geografi dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi. Pendekatan ekologi diarahkan kepada hubungan manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungannya. Contoh : Daerah Jakarta banjir karena hutan didaerah Bogor/puncak terjadi penggundulan hutan c) Pendekatan Kompleks Wilayah Analisis geografi dalam pendekatan kompleks wilayah mempelajari fenomena atau kejadian berdasarkan hubungan aspek-aspek suatu wilayah tertentu yang berkaita dengan wilayah lainnya. Artinya, permasalahan yang dikaji dalam pendekatan kompleks wilayah adalah permasalahan keruangan komplek antar wilayah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya pada satu ruang wilayah tertentu. Contoh : Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan menggalakkan penghijauan. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -6-
  • 7. D. PRINSIP GEOGRAFI Prinsip geografi ada empat, yaitu sebagai berikut : a. Prinsip Penyebaran Merupakan suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukaan bumi. Contoh : perbedaan dari persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia bagian timur dan barat. b. Prinsip Interelasi Merupakan suatu hubungan yang saling terkait dalam ruang antara gejala yang satu dengan gejala yang lain . Contoh : hubungan faktor fisik dengan manusia akan dapat mengungkapkan karakteristik fenomena atau fakta geografi di tempat tersebut. c. Prinsip Diskripsi Merupakan penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Diskripsi disajikan dalam bentuk tulisan, diagram, tabel dan gambar atau peta. d. Prinsip Korologi Merupakan gejala, fakta atau masalah geografi disuatu tempat yang ditinjau dari sebaran, interelasi, interaksi dan integrasinya dalam ruang. Hal ini dikarenakan suatu ruang akan memberikan karakteristik pada suatu kesatuan gejala. Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang komprehenship (memadukan prinsip-prinsip yang lain) BAB 2 : LITHOSFER A. Struktur lapisan bumi dan batuan pembentuk permukaan bumi 1. Struktur lapisan kulit bumi` Lithosfer terdiri dari dua kata yaitu lithos yang berarti batu dan sfeer(sphaira) yang berarti bulatan. Jadi lithosfer merupakan lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Perlapisan kulit bumi dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu inti bumi/barysfer, selubung bumi/lapisan pengantara, dan kerak bumi/lithosfer. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -7-
  • 8. a Barysfer adalah bagian yang dalam dari lapisan bumi. Lapisan Barysfer merupakan lapisan inti bumi. Lapisan ini tersusun dari lapisan nife yaitu niccolum (nikel) dan ferrum (besi). Inti bumi terdiri dari inti dalam dan inti luar. Pada inti luar mempunyai suhu 2.2000C dan mencapai suhu 5.0000C pada bagian yang mendekati inti bumi. Karena suhu yang sangat tinggi dapat menyebabkan nikel dan besi akan meleleh dan berubah menjadi cairan b Lapisan Pengantara panas. merupakan lapisan yang berada diatas lapisan inti bumi. Lapisan ini disebut juga astenosfer(mantel). Astenosfer merupakan lapisan yang c berbahan cair dan bersuhu tinggi. adalah lapisan yang terletak diatas lapisan pengantara dan mempunyai Lithtosfer ketebalan 1.200 km. Lithosfer berupa lapisan yang sangat tipis, bersifat kaku, padat, keras dan kuat Membahas Lithosfer berarti juga membahas kerak bumi. Kerak bumi dibagi menjadi dua, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak Benua batuan bersifat • • granitis • • batuan • • banyak unsur sillisium batuan penyusunnya lebih berat penyusunnya lebih ringan mengandung Kerak Samudera terdiri dari batuan basalt kaya akan sillisium magnesium disebut dengan lapisan sima dan alumunium disebut lapisan sial Lithosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya. Lithosfer juga sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan. Dengan keberadaan lithosfer, Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -8- dan
  • 9. manusia dan hewan dapat mengambil berbagai manfaat dari unsur-unsur yang terkandung dalam lithosfer. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut : a. untuk kebutuhan industri seperti industri elektronika, industri peralatan rumah tangga, industri bahan bangunan maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi dan alumunium. b. Dalam lapisan lithosfer banyak terkandung berbagai mineral seperti intan, emas, perak dan lain-lain c. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit dan terbatas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak. d. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaaatkan unsur pada lapisan lithosfer seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, posfor, kalium) 2. Batuan pembentuk permukaan bumi Batuan merupakan benda alam yang menjadi penyususn utama lapisan lithosfer. Berikut ini urutan terbentuknya batuan. a. Magma sebagai induk segala batuan pembentuk lithosfer. b. Batuan beku dalam, korok dan luar adalah proses pendinginan dan pembekuan magma di lapisan dalam, di dalam korok atau di permukaan bumi. c. Melewati proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batu asal, maka terbentuklah batuan sedimen klasik. d. Pada pengendapan proses kimiawi, hasilnya adalah batuan sedimen kimiawi dan yang dilakukan oleh organisme, hasilnya adalah batuan sedimen organik. e. Adanya penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf kontak, adanya tekanan menghasilkan metamorf dinamo, dan adanya penambahan zat lain terbentuklah batuan metamorf pneumatolistis kontak. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo -9-
  • 10. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dibedakan manjadi tiga macam, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. a. Batuan Beku 1) Berdasarkan Tempat Pembekuannya Jenis Batuan Ciri-ciri Contoh batuan Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 10 -
  • 11. a) Batuan Beku Dalam • terbentuk jauh di  dalam kulit bumi dan hanya terdiri dari Granit kristal saja, karena proses • pendinginnnya berjalan sangat lambat. Granitdiorit Umumnya berbutir  lebih kasar dan jarang menunjukkan • gabro adanya lubang-lubang gas. b) Batuan Beku Korok(Gang) • batuan yang terbentuk di daerah • korok atau celah kerak bumi sebelum granit • magma sampai ke permukaan bumi. • Proses pendinginan cepat . • c) Batuan Beku Luar Porfirit Porfir Terdiri dari kristal besar, kristal • diorit kecil, dan ada yang tidak mengkristal Terbentuk di permukaan bumi • Riolit • Proses pendinginan sangat cepat • Basalt • Tidak menghasilkan kristal-kristal • Andesi batuan t • Obsidi an • Scoria • Pumic e(batu apung) 2) Berdasarkan Mineral Penyusunnya a) Batuan Beku Mineral Ringan tersusun oleh mineral-mineral ringan biasanya berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga termasuk batuan b) Batuan Beku Mineral Berat yang bersifat asam tersusun atas mineral-mineral berat biasanya berwarna gelap, sulit pecah dan kandungan silikatnya sedikit sehingga termasuk batuan yang bersifat basa. b. Batuan Sedimen Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses sedimentasi (pengendapan). Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagenesis. Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air. Butir-butir dari hasil dari pelapukan mengendap secara berlapis yang Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 11 -
  • 12. makin lama makin menebal dan berbentuk padat. Adanya tekanan atau beban yang terlalu berat inilah yang menyebabkan batuan berbentuk padat. Tekanan yang lama membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi inilah berbagai endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok , yaitu sebagai berikut : 1) Berdasarkan tempat terbentuknya Berdasarkan tempat terbentuknya(lingkungan pengendapan), batuan sedimen terdiri dari No a b c d e 2) Jenis Batuan Sedimen Glasial Fluvial Limnis/lakustre Marine Teristris Tempat proses pengendapan di daerah es atau gletser di Sungai di Danau, Rawa atau Waduk di Laut di Darat Berdasarkan tenaga yang Mengendapkan No a b c 3) Jenis Batuan Sedimen Glasial Aeolis Akuatis Tenaga pengendapnya oleh Gletser Angin Air Berdasarkan proses pengendapannya No a Jenis Batuan Sedimen Batuan Sedimen Klastika batuan Penjelasan sedimen yang • kimianya sama • Konglomerat yang • Batuan kapur susunan b Batuan Sedimen Kimiawi dengan batuan asalnya batuan sedimen diendapkan Contoh Breksi kimiawi • dan proses pengendapannya terjadi c Batuan Sedimen Organik kimianya batuan secara perubahan susunan sedimen yang • Terumbu diendapkan melalui kegiatan karang organik • Penjelasan batuan sedimen Klastika : Batuan sedimen Klastika atau disebut juga dengan terrigenous atau deditrus, terdiri dari kumpulan butiran (fragmen) batuan, matriks dan semen. Pemberian nama pada batuan sedimen klastik pada umumnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut : No (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) c. Nama Boulder atau bongkah (bongkah konglomerat) Cobble atau kerakal (kerakal konglomerat) Pebble atau kerikil (kerikil konglomerat) Granule (batu pasir kasar) Batu Pasir Batu Lanau Batu Lempung Ukuran/besarnya butiran > 256 mm 64 – 256 mm 4 – 64 mm 2 – 4 mm 0,063 – 2 mm 0,004 – 0,063 mm < 0,004 Batuan Metamorf Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 12 -
  • 13. secara kimia sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses perubahan batuan metamorf dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain suhu yang tinggi, tekanan yang kuat dan waktu yan lama. Batuan metamorf terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut : No 1) Nama batuan Batuan Metamorf Kontak Keterangan batuan terbentuk akibat • pengaruh suhu yang dari tinggi 2) Batuan Metamorf Dinamo batuan tinggi, batu gamping/kapur) • berubah • yang batu lumpur pengaruh (mudstone) karena tekanan Contoh batuan Marmer (berasal menjadi yang sangat batu tulis (slate) dalam waktu • yang sangat lama dan dihasilkan dari proses pembetukan kulit bumi oleh tenaga endapan. Batuan ini banyak ditemukan pada daerahdaerah patahan dan lipatan yang tersebar di 3) Batuan Metamorf Pneumatolitis seluruh dunia. batuan yang berubah • kuarsa dengan boriium berubah karena pengaruh gas- gas gas dari magma. menjadi furmalin (sejenis permata) • kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topas (permata berwarna kuning) B. Bentuk muka bumi akibat tenaga ENDOGEN Perubahan muka bumi ini disebabkan oleh dua gaya yaitu gaya endogen dan gaya eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga pembentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membangun atau konstruktif. Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme. 1. Tektonisme Tektonisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun horisontal yang mengakibatkan perubahan lokasi (dislokasi) lapisan batuan pada permukaan bumi. Dislokasi adalah perubahan letak dari kompleks batuan, baik yang mengakibatkan putusnya hubungan batuan atau tidak. Pada umunya bentukan hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 13 -
  • 14. patahan. Tektonisme terdiri dari dua macam sebagai berikut : a. Orogenesis Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah relatif sempit. Pada gerakan diagenesis ini terjadi pembentukan lipatan dan patahan. 1) Bentukan Lipatan Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yan tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat. Kerutan atau lipatan bumi ini nantinya bisa membentuk pegunungan.Punggung lipatan disebut dengan antiklinal dan lembah lipatan dinamakan sinklinal. Contoh daerah lipatan yang besar adalah Pegunungan Sirkum Pacifik, Sirkum Mediterania dan Pegunungan Bukit Barisan. Daerah sinklinal yang sangat luas dinamakan geosinklinal. Berdasarkan posisi sumbunya, jenis-jenis lipatan sebagai berikut : - lipatan tegak - lipatan isoklinal - lipatan miring - lipatan rebah - lipatan menggantung - lipatan kelopak 2) Bentukan Patahan (Sesar) Patahan adalah gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung dalam waktu yang cepat, sehingga dapat menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Berdasarkan arah pergeserannya, sesar dapat dibedakan atas sesar normal/sesar turun, sesar naik dan sesar mendatar. Dari berbagai tipe sesar, dapat menghasilkan bentuk permukaan bumi sebagai berikut : a) Horst (tanah naik), bagian dari patahan yang mengalami pengangkatan lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. b) Graben/Slenk (tanah turun), bagian dari patahan yang posisinya lebih rendah dibandingkan daerah sekitarnya. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 14 -
  • 15. b. Epirogenesis Disebut juga pengangkatan atau penurunan benua, yaitu tenaga endogen yang bekerja pada daerah yang relatif luas dengan kecepatan yang relatif lambat. Epirogenesa dibedakan menjadi dua, yaitu : 1) Epirogenesa negatif Yaitu gerak naik permukaan bumi yang mengakibatkan daratan naik dan air laut seolaholah turun. Dengan demikian daratan menjadi semakin luas. Contohnya : munculnya pulau Buton, pulau Timor, pulau Nias dan Dataran Tinggi Colorado (AS). 2) Epirogenesa positif Yaitu gerak turun permukaan bumi yang mengakibatkan daratan turun dan permukaan air laut seolah-olah naik. Akibatnya, sebagian besar daratan tergenang air sehingga kelihatan semakin menyempit. Contohnya : tenggelamnya pulau-pulau di Indonesia bagian Timur. 2. Vulkanisme Vulkanisme yaitu peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu magma yang bergerak dari lapisan dalam mantel menyusup ke lapisan lithosfer yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi. Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terjadi dari berbagai mineral dan mengandung gas yang larut di dalamnya. Suhu magma sangat tinggi sehingga bersifat aktif. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Magma dapat berbentuk padat, cair dan gas. Gejala vulkanisme terbentuk dengan persyaratan sebaga berikut : a. Terbentuknya dapur magma di Lapisan dalam kulit Bumi Dapur magma/kantung magma adalah ruang di lapisan dalam kulit bumi tempat magma berada. Kedalaman dan besarnya dapur magma beragam. Perbedaan letak dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan. Dapur magma yang letaknya dalam menimbulkan letusan yang lebih kuat dibandingkan yang letaknya dangkal. b. Intrusi Magma Intrusi magma yaitu proses penerobosan magma melalui rekahan-rekahan/ retakan dan celah Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 15 -
  • 16. pada lapisan batuan pembentuk lithosfer, akan tetapi tidak sampai keluar permukaan bumi. Tekanan gas-gas yang terkandung di dalam magma itu sendiri yang menyebabkan terjadinya proses intrusi. Dengan adanya proses pendinginan karena penurunan suhu, magma dapat membeku dan membentuk bongkah-bongkah batuan yang sangat keras. Intrusi magma sebelum mencapai permukaan bumi menghasilkan bentukan sebagai berikut : 1 2 Batholith Lakolith merupakan dapur magma yang membeku batuan beku sebagai hasil magma yang menyusup antara dua 3 lapisan lithosfer yang berbentuk lensa cembung. Sills atau kepingan berbentuk tipis mendatar, menyusup antara dua lapisan intrusi 4 lithosfer. Korok/Gang batuan beku hasil intrusi magma yang berbentuk tipis, memanjang memotong lithosfer dengan arah vertikal atau miring. c. Ekstrusi Magma Ekstruksi/Erupsi magma adalah proses keluarnya magma sampai permukaan bumi. Berdasarkan kekuatan letusannya, ekstrusi dibedakan sebagai berikut : 1) Erupsi Efusif Erupsi Efusif adalah proses keluarnya magma dari gunung api yang berupa lelehan lava dan lahar. Jenis ini terjadi jika magma relatif encer. 2) Erupsi Eksplosif Erupsi Eksplosif adalah keluarnya magma ke permukaan bumi yang disertai letusan/ledakan yan cukup dahsyat. Jenis ini terjadi jika cairan magma kental dan memiliki kandungan gas yang relatif banyak. Berdasarkan celah/lubang keluar, ekstrusi magma dibedakan sebagai berikut : 1) Erupsi Linier Proses keluarnya magma melalui celah/retakan yang memanjang, sehingga membentuk deretan gunung api. Misalnya, deretan gunung api sepanjang pulau Jawa. 2) Erupsi Areal Proses keluarnya magma yang terjadi karena letak magma yang dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang berada diatasnya. Lubang magma berukuran besar, contohnya seperti pegunungan di Argentina dan Paraguay. 3) Erupsi Sentral Proses keluarnya magma melalui satu lubang sehingga membentuk kerucut gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi sentral menghasilkan bentuk gunung sebagai berikut : Pembeda Strato Perisai/Tameng Maar Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 16 -
  • 17. Sifat letusan Sifat magma Tekanan gas letak dapur magma bentuk gunung contoh gunung Efusif dan Eksplosif cair dan kental sedang sedang Efusif cair lemah dangkal Eksplosif padat/kental kuat dangkal dan dalam kerucut/berlapis-lapis • G. Merapi • tameng/landai G. Maona Lea • G. Merbabu • G. Maona Kea • G. Semeru • G. Kelud • G. Kelud • G. Kelimutu • seperti danau G. Lamongan Gambar Tipe gunung api ditentukan berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma dan kekentalan (viscositas) magma. Menurut tipe letusan, gunung api dibedakan sebagai berikut : sifat lava Hawaii tekanan letak encer gas rendah magma dangkal dapur hasil contoh letusan lava cair - G . Maona Loa - G . Maona Kea - G . Kilauea Stromboli encer sedang dangkal eflata - G . Vesuvius - G . Raung - G . Batur (Bali) Vulkano kuat encer tinggi dalam eflata - G agak . kental B r o m o - G . Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 17 -
  • 18. E t n a Vulkano encer sedang dangkal eflata lemah Merapi kental rendah sangat lava dangkal G. Semeru awan pijar, G. Merapi panas, lahar Perret/Plinian encer tinggi sangat dalam dingin gas sangat G. Krakatau sampai tinggi dan kental dihiasi awan berbentuk Pelee kental tinggi dalam bunga kol awan pijar G. Pelee Sint Vincent kental sedang dangkal lahar panas G. Kelud Letusan gunung api mengeluarkan material yang bermacam-macam. Material/benda vulkanis ini dapat berbentuk padat, cair dan gas. a. Benda padat/eflata, antara lain sebagai berikut : 1) Bom batu-batu sebesar kepal tangan manusia yang keluar dari 2) Kerikil 3) Lapili, gunung api saat terjadi letusan. batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat terjadi 4) Pasir Vulkanik letusan batu-batu kecil sebesar pasir yang dikeluarkan dari lubang 5) Abu Vulkanik 6) Scoria kepundan gunung api. abu yang dikeluarkan gunung api material magmatik berwarna kehitaman, kecoklatan hingga kemerahan, mempunyai struktur agak berongga, agak berat, 7) Batu Apung dan cenderung tenggelam di dalam air. batuan berongga yang berasal dari buih magma yang cepat membeku pada saat buih tersebut terlempar keatas pada waktu terjadi letusan gunung api. b. Benda cair, terdiri dari : 1) Lava magma yang berada di kawah (lubang kepundan ) dan akan 2) lahar panas meleleh di lereng gunung apabila terjadi letusan/erupsi. lelehan lumpur panas yang terbentuk dari lava bercampur air yang berasal dari lubang kepundan (kawah yang terisi sebagai 3) lahar dingin c. danau kepundan), lelehan lumpur dingin yang dihanyutkan oleh air hujan Benda gas, terdiri dari : Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 18 -
  • 19. 1) Solfator 2) Fumarol 3) Mofet gas belerang (H2S) berupa uap air (H2O), berbentuk CO2 yang berbahaya Manfaat gunung api bagi kehidupan : a) sebagai daerah penangkap atau mendatangkan hujan b) abu vulkanik dapat menyuburkan tanah c) menjadikan letak mineral (tambang) dekat dengan permukaan bumi. d) dapat dijadikan tempat pariwisata Usaha mengurangi bahaya dari gunung berapi : a) membuat terowongan atau jalur untuk tempat mengalirnya lahar b) mengadakan pos-pos pengamatan gunung api c) mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung api. 1. Seisme/Gempa bumi a. Pengertian gempa bumi Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan oleh manusia/alat pada permukaan bumi yang disebabkan oleh tenaga indogen. b. Berdasarkan penyebabnya 1) gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergeseran lapisan batuan (dislokasi) berupa patahan/retakan. 2) gempa vulkanik, yaitu gempa yang disebabkan adanya letusan gunung api 3) gempa runtuhan, yaitu gempa yang disebabkan runtuhnya atap gua yan terdapat di dalam lithosfer. Contoh; runtuhnya terowongan tambang dan gua kapur. c. Berdasarkan bentuk episentrumnya 1) gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linier). Pada umumnya gempa tektonik merupakan jenis gempa linier. 2) gempa sentral yaitu episentrum gempanya berupa titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan termasuk episentrum titik. d. Berdasarkan letak hiposentrumnya 1) gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300 – 700 km 2) gempa intermidier, gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya 100 – 300 km 3) jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km e. Berdasarkan jarak episentrumnya 1) gempa dekat (lokal), jika jarak Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 19 -
  • 20. episentrumnya kurang dari 10.000 m 2) gempa jauh, jika jarak episentrumnya lebih dari 10.000 m f. Istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa 1 2 3 4 5 Seismologi Seismograf Seismogram : ilmu yang mempelajari gempa bumi : alat pencatat gempa : hasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis Hiposentrum Episentrum patah : pusat gempa di dalam bumi : tempat di permukaan bumi/permukaan laut yang tepat di atas hiposentrum. Pusat gempa di 6 7 8 Homoseista permukaan bumi : garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat Pleistoseista gelombang gempa primer pada waktu yang sama : garis khayal yang membatasi sekitar episentrum Isoseista yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa : garis pada peta yang menghubungkan tempattempat yang mempunyai kerusakan fisik yang 9 10 Mikroseista sama : gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat Makroseista diketahui hanya dengan menggunakan alat gempa : gempa yang terjadi sangat besar kekuatannya, sehingga tanpa menggunakan alat mengetahui jika terjadi gempa g. Gelombang gempa bumi 1) gelombang primer (longitudinal), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan antara 7 – 14 km/detik. Gelombang inilah yang pertama tercatat oleh seismograf. 2) gelombang sekunder (transversal), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan 4 – 7 km/detik. 3) gelombang panjang (permukaan), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan kurang dari 3,5 km/detik h. Cara menentukan letak episentrum 1) Dengan tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista menggunakan adalah garis tiga yang menghubungkan tempat-tempat di permkaan bumi yang mencatat getaran gempa pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B dan C mencatat getaran gempa pertama pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat itu terletak pada homoseista. Untuk mencari episentrumnya hubungkan PQ dengan sebuah garis, demikian juga QR, kemudian buatlah garis sumbu kedua garis itu, maka titik potong kedua garis sumbu itulah tempat episentrum yang dicari. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 20 -
  • 21. 2) Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat menentukan letak episentrum gempa. Seismograf yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf horisontal (dipasang barat timur), dan seismograf horisontal (dipasang utara selatan). 3) Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum. Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat menggunakan rumus Laska : A = ( S – P ) – 1 menit x 1000 km A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di stasiun P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun 1 menit (ketetapan) 1000 km (ketetapan) C. Bentuk Muka Bumi akibat tenaga EKSOGEN Eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi, bersifat merusak atau destruktif, yang meliputi : a. Pelapukan (Weathering) Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan cuaca (misalnya air, suhu) Apabila kecepatan dari pelapukan itu tidak dapat mengikuti kecepatan runtuhnya lapisan batuan yang lapuk, maka batuan asli akan terkelupas dan terbuka telanjang. Hal ini disebut denudasi. Macam-macam pelapukan : 1) Pelapukan Fisik (Mekanik) Pelapukan mekanik merupakan pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan susunan kimia, seperti batuan besar pecah dan berubah menjadi kecil, selanjutnya sampai halus, tetapi susunan kimianya sama dengan batuan induknya. Sebab-sebab pelapukan mekanis :  Insolasi (pengaruh sinar matahari) dan perubahan suhu  Pengerjaan pembekuan atau celah batu  Pengerjaan garam  Daya erosi  Gelombang laut yang memukul pantai 2) Pelapukan Kimia Pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan melalui proses kimia yang disertai dengan perubahan susunan zat dari mineral batuan induknya. Peristiwa ini banyak terdapat di daerah kapur yang menimbulkan gejala-gejala karst. Beberapa gejala karst yang banyak hubungannya dengan pelapukan kimia, yaitu :  Karena batuan kapur mudah larut oleh air hujan yang banyak mengandung CO2, maka pada permukaan batuan kapur selalu terdapat celah-celah. Ditempat perpotongan celah-celah itu larutan lebih banyak dan terjadi lubang-lubang kecil yang disebut karren. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 21 -
  • 22.  Pipa karst, yaitu lubang kecil dan dalam, dindingnya curam.  Doline, yaitu lubang yang berbentuk corong. Menurut terjadinya doline dapat dibagi menjadi dua : (1) Doline Corrosion, karena proses larutan. Didasar doline diendapkan tanah kapur yang disebut terrarosa atau tanah merah. (2) Dolin terban terjadinya karena atap gua runtuh. Ponor, yaitu pipa karst dan doline terjadi didaerah kapur yang air tanahnya  cukup dalam. Uvala, lubang doline yang lama kelamaan makin lebar dan akhirnya menjadi  satu.  Polye, deretan uvala-uvala atau deretan doline-doline besar  Sungai dibawah tanah, yaitu sungai yang terdapat didalam tanah kapur. Karena sifat lapisan kapur yang pecah-pecah dan mudah larut , maka kadang –kadang sungai yang melalui daerah kapur sekonyong-konyong hilang dan keluar lagi ditempat lain.  Gua di batuan kapur, yaitu gua-gua yang terdapat di dalam tanah kapur. Dari atap gua itu menetes air yang merupakan endapan dari air hujan. Karena itu, terjadi endapan batu kapur pada atap gua memanjang kebawah yang disebut stalaktit. Dari dasar tanah kapur juga terdapat endapan yang menjulang keatas disebut stalakmit. 3) Pelapukan Biologis (Organik) Pelapukan organik merupakan pelapukan batuan yang disebabkan oleh organismeorganisme (tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia). Manusia dapat merusak ekosistem yang lebih besar lagi, tetapi dapat juga memelihara ekosistem yang sudah rusak dan memperbaharui lagi. Pelapukan organis sebagian masuk pelapukan fisik dan sebagian pelapukan kimia. Pelapukan biologis dapat digolongkan menjadi dua  Pelapukan biologis fisik, misalnya tekanan akar, merayapnya cacing, dan sebagainya.  Pelapukan biologis kimia, misalnya pelapukan bunga tanah (humus), pengerjaan jasad-jasad hidup pada batuan yaitu dengan jalan mengeluarkan zat-zat tertentu. b. Erosi Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda seperti air mengalir, es, angin dan gelombang atau arus. 1) Erosi Air Air yang mengangkut batu-batuan yang hancur mempunyai kekuatan mengikis lebih besar. Peristiwa gesekan pada erosi air tergantung pada :   Daya angkut air  2) Kecepatan gerak Keadaan permukaan Erosi Air Laut Pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut disebut abrasi. Besar kecilnya gelombang atau kecepatan angin , dapat menimbulkan perubahan bentuk di sepanjang pantai disebut abrasi platform. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 22 -
  • 23. 3) Erosi Es Pengikisan yan disebabkan oleh pengerjaan es disebut erosi glasial atau eksarasi. Didaerah pegunungan yang tinggi sering terjadi salju abadi atau es. Es bergerak turun melalui lereng yang mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke lembah. 4) Erosi Angin Erosi angin atau korasi terjadi karena adanya perombakan batuan yang sudah pecah atau hancur akibat pelapukan. Angin mengangkat bagian-bagian debu yang menerbangkannya. c. Sedimentasi Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang rata maupun di lereng-lereng bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan. Daerah yang terkena pelapukan maupun yang menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur morfologi yang berbeda-beda. Bentukan-bentukan dalam proses pengendapan/sedimentasi didaerah pantai 1 Pesisir (Beach) Pesisir (beach) adalah pantai yang terdiri atas endapan pasir sebagai hasil erosi 2 Dune Dune adalah bukit pasir di daerah pedalaman yang terjadi sebagai akibat hembusan angin didaaerah pasir yang luas. 3 Spit dan Bar Spit adalah material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat dimuka teluk, berbentuk memanjang dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan, sedang ujung lain terdapat di laut. Bar adalah punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat diseberang teluk, bila Bar ini menghubungkan dua pulau disebut Tombolo. 4 Delta Delta adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang dibawa oleh aliran sungai di daerah pantai. Dalam proses sedimentasi/pengendapan ini akan menghasilkan batuan sedimentasi. Batuan sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang mengangkut dan tempat sedimen : Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya  Sedimen akuatis ; pengendapan oleh air  Sedimen aeris (aeolis) ; pengendapan oleh angin  Sedimen glasial ; pengendapan oleh es  Sedimen marin ; pengendapan oleh air laut Berdasarkan tempatnya :  Teristris ; pengendapan di darat  Sedimen fluvial ; pengendapan di sungai  Sedimen limnis ; pengendapan di rawa-rawa/danau  Sedimen marine ; pengendapan di laut  Sedimen glasial ; pengendapan di daerah es Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 23 -
  • 24. d. Masswashting Penghancuran massal batu-batuan hasilnya adalah pengrataan relief muka bumi, penghancuran massal (masswashting) dibedakan menjadi : 1) Slow flowage, yang meliputi beberapa gerakan menjalar yang perlahan menuruni lereng-lereng yang disebut creep. Adapun macam-macam creep adalah :  Soil creep : tanah menjalar  Talus creep : puing-puing yang menuruni lereng  Rock creep : bergesernya batuan besar secara perlahan  Rode glacial creep : sekumpulan batuan menuruni lereng terlihat seperti gletser 2) Rapid flowage, sebagai aliran cepat, meliputi :  Earth flow ; creep yang lebih cepat  Mud flow : aliran lumpur bercampur fragmen batuan melalui saluran  Dubois avalanche : menuruni lereng terjal dan sempit 3) Land slides : aliran tanah yang dapat dilihat mata 4) Subsidence : jatuhnya material (berpindah) tidak melalui permukaan yang bebas, terjadi di daerah kapur (karst). Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 24 -
  • 25. PEDOSFER A. Jenis dan Proses Terbentuknya Tanah B. Tanah sebagai Lahan Potensial C. Erosi Tanah dan Dampaknya terhadap Kehidupan D. Kesuburan Tanah E. Pelestarian Tanah F. Kelas/Klasifikasi Kemampuan Lahan G. Lahan Potensial dan Lahan Kritis PEDOSFER 1. Pedosfer atau tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan bumi. Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil. Menurut Dokuchaev: tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi. Sedangkan lahan Bahasa Inggrisnya disebut land, lahan merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Yang dimaksud dengan lingkungan fisis meliputi relief atau topografi, tanah, air, iklim. Sedangkan lingkungan biotik meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Jadi kesimpulannya pengertian lahan lebih luas daripada tanah. 2. Faktor-faktor pembentuk tanah. Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut: T = f (i, o, b, t, w) Keterangan: T = tanah b = bahan induk f = faktor t = topografi i = iklim w = waktu o = organisme Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut: a. Iklim Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan. 1. Suhu Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 25 -
  • 26. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. 2. Hujan Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah). b. Organisme (Vegetasi, Jasad renik / mikroorganisme) Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal: 1) Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air. 2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah. 3) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah 4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifatsifat tanah. c. Bahan Induk Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah. d. Topografi/Relief Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi: a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjai sedimentasi. b. Sistem drainase/pengaliran Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam. e. Waktu Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa.Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 26 -
  • 27. bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol. Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horison B. Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, grumosol. Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horoson A dan B. Akibatnya terbentuk horizon A 3. Jenis-jenis tanah di Indonesia a. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA Pada uraian materi ini akan dibahas jenis-jenis tanah yang terdapat di Indonesia. Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain: 1. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas,ketebalan lebih dari 0.5 meter, warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0), kandungan unsur hara rendah. Berdasarkan penyebaran topografinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga yaitu: a. gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa, mempunyai ketebalan 0.5 – 16 meter, terbentuk dari sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir selalu tergenang air, bersifat sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah dataran pantai Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya (Papua); b. gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di daerah dataran rendah dengan di pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan rawa, ketebalan 0.5 – 6 meter, bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif lebih tinggi. Contoh penyebarannya di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah); dan c. gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya di Dataran Tinggi Dieng. Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi: a. gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih tinggi; b. gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu tergenang air; dan b. mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop. c. Aluvial Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan (depresi). Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 27 -
  • 28. d. Regosol Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai. e. Litosol Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam. f. Latosol Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman dalam, tekstur lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat merah hingga kuning. Penyebaranya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 – 1000 meter, batuan induk dari tuf, material vulkanik, breksi batuan beku intrusi. g. Grumosol Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklim sub humid atau sub arid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun. h. Podsolik Merah Kuning Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman) dalam, tekstur lempung hingga berpasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang dari 5.5), kesuburan rendah hingga sedang, warna merah hingga kuning, kejenuhan basa rendah, peka erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun. i. Podsol Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir,struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuf vulkan masam. Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan. Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua). j. Mediteran Merah – Kuning Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 28 -
  • 29. Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik. dll. 4. Kerusakan Tanah PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN TANAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN 1. Penyebab Kerusakan Tanah Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut: a. Perusakan hutan Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi kemampuannya dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah tererosi. b. Proses kimiawi air hujan Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses perubahan kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanis. c. Proses mekanis air hujan Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggore tanah di permukaannya sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang tidak bervegetasi, hujan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik. Air hujan dapat pula menghanyutkan lumpur sehingga terjadi banjir lumpur. d. Tanah longsor Tanah longsor adalah turunnya atau ambruknya tanah dan bebatuan ke bawah bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan berat. Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan tanah. e. Erosi oleh air hujan Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang ada di pinggirpinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas danjatuh ke sungai. f. Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran. g. Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi). h. Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi. 5. Dampak kerusakan tanah bagi kehidupan Kerusakan tanah yang utama adalah akibat erosi. Erosi tidak hanya menyebabkan kerusakan tanah di tempat erosi, tetapi juga kerusakan-kerusakan di tempat lain yaitu hasil-hasil erosi tersebut diendapkan. a. Kerusakan di tempat terjadinya erosi Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya sebagian tanah dari tempat tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah ini mengakibatkan hal-hal berikut: 1) penurunan produktifitas tanah; 2) kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman; 3) kualitas tanaman menurun; Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 29 -
  • 30. 4) laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang; 5) struktur tanah menjadi rusak; 6) lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah; 7) erosi gully dan tebing (longsor) menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan yang dapat ditanami; dan 8) pendapatan petani berkurang. Kerusakan di tempat penerima hasil erosi Erosi dapat juga menyebabkan kerusakan-kerusakan di tempat penerima hasil erosi. Erosi memindahkan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang ada di dalamnya seperti unsur-unsur hara tanaman (N,P, bahan organik dan sebagainya) atau sisa-sisa pestisida dan herbisida (DDT, Endrin dan lain- lain). Pengendapan bahan-bahan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang dikandungnya dapat dikatakan sebagai polusi (pencemaran) di tempat tersebut. Pencemaran yang disebabkan oleh bahan-bahan padat tanah disebut “polusi sedimen”, sedangkan pencemaran oleh senyawasenyawa kimia yang ada di dalam tanah disebut “polusi kimia”. Polusi kimia dari tanah dapat dibedakan menjadi polusi kimia dari unsur hara (pupuk) dan polusi kimia dari pestisida/ herbisida. Polusi sedimen: adalah pengendapan bahan tanah yang tererosi ke tempat lain. Pengendapan ini dapat menyebabkan: 1. Pendangkalan sungai sehingga kapasitas sungai menurun. Akibatnya menambah terjadinya banjir, apalagi kalau banyak air mengalir sebagai aliran permukaan (run off) karena hilangnya vegetasi di daerah hulu. 2. Tanah-tanah yang subur kadang-kadang menjadi rusak karena tertimbun oleh tanah-tanah kurus atau batu-batuan, pasir, kerikil dari tempat lain. 3. Apabila digunakan untuk air minum, air yang kotor itu perlu lebih banyak biaya untuk membersihkannya. 4. Karena air yang keruh, maka mengurangi fotosintesis dari tanaman air (karena sinar matahari sulit menembus air). 5. Perubahan-perubahan dalam jumlah bahan yang diangkut mempengaruhi keseimbangan sungai tersebut. Apabila terjadi pengendapan di suatu dam, maka air yang telah kehilangan sebagian dari bahan yang diangkutnya tersebut akan mencari keseimbangan baru dengan mengikis dasar saluran atau pondasi dari dam tersebut sehingga menyebabkan kerusakan. 6. Kadang-kadang polusi sedimen dapat memberi pengaruh baik yaitu bila terjadi pengendapan tanah-tanah subur, misalnya tanah-tanah aluvial di sekitar sungai. Polusi kimia dari pupuk. Polusi kimia dari pupuk merupakan polusi unsur-unsur hara tanaman. Tanah-tanah yang dipindahkan oleh erosi pada umumnya mengandung unsur hara lebih tinggi daripada tanah yang ditinggalkannya. Hal ini disebabkan lapisan tanah yang tererosi umumnya adalah lapisan atas yang subur. Disamping itu fraksi tanah yang halus (debu) lebih mudah tererosi oleh karena itu unsur hara dari Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 30 -
  • 31. pupuk terutama “P” sebagian besar diserap butir-butir tanah tersebut maka banyak unsur “P” yang hilang karena erosi. Disamping itu sebagian besar “P” dalam tanah sukar larut sehingga P diangkut ke tempat lain bersama bagian-bagian padat dari tanah. Unsur-unsur hara yang mudah larut seperti Nitrogen (Nitrat), umumnya diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran permukaan (run off) atau air infiltrasi (peresapan). Polusi unsur hara N dan P pada air irigasi memberi akibat baik karena dapat menyuburkan tanaman. Polusi N pada air minum dapat membahayakan kesehatan. Misalnya terlalu banyak Nitrat akan menyebabkan penyakit pada bayi yang dikenal dengan nama Metahemoglobinemia.- Polusi unsur hara di danau dapat mengganggu keseimbangan biologis. Danau yang tadinya miskin unsur hara (oligotropik) diperkaya dengan unsur P dan unsur hara lain sehingga kesuburannya meningkat menjadi sedang (mesotropik), dan seterusnya menjadi subur (eutropik). Proses ini disebut proses eutrofikasi. Sebagai akibat proses eutrofikasi ini maka terjadilah perkembangan algae yang sangat banyak (algae bloom), sehingga mengurangi tersedianya oksigen bagi ikan dan makhluk lain yang hidup dalam air tersebut. Selain itu air yang penuhalgae akan mempunyai rasa dan bau yang tidak enak untuk keperluan air minum. Pencegahan polusi unsur hara yang terbaik adalah dengan cara pemberian pupuk sedemikian rupa sehingga semua unsur hara dapat diserap tanaman. Dalam prakteknya hal demikian tidak mungkin dapat dilakukan sehingga dianjurkan penanggulangan yang lebih praktis yaitu dengan cara mencegah terjadinya erosi dan run off yang berlebihan dengan menggunakan kaidah-kaidah pengawetan tanah dan air. Polusi kimia oleh bahan-bahan pestisida. Pestisida dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu pestisida yang mudah larut (hancur) dan pestisida yang sukar hancur. Golongan yang sukar hancur (larut) merupakan polusi pestisida yang utama. Disamping sukar larut jenis pestisida ini diserap oleh butir- butir tanah halus seperti halnya unsur P sehingga lebih banyak terangkut ke tempat lain bersama tanah-tanah yang tererosi. Seperti halnya unsur hara, polusi pestisida banyak menimbulkan masalah pada persediaan air, terutama mengganggu pada bidang kesehatan. Ada hal yang perlu diketahui yaitu terjadinya proses biomagnification melalui siklus rantai makanan untuk beberapa jenis pestisida terutama yang dapat diserap dengan kuat dalam jaringan tubuh seperti DDT. Dengan proses ini pestisida yang mula-mula berkonsentrasi sangat kecil yang tidak membahayakan lalu semakin banyak dan menjadi fatal (dapat menyebabkan kematian). Pencegahan terjadinya polusi pestisida dapat dilakukan dengan membatasi penggunaan pestisida yang banyak menimbulkan residu seperti DDT, Aldrin, Dieldrin, dan sebagainya. Pencegahan yang paling baik sudah barang tentu mencegah terjadinya erosi dari sumbernya. Dengan cara ini maka pestisida dan unsur hara yang terikat dalam butir-butir tanah (DDT, Aldrin, Dieldrin) dapat dicegah untuk tidak menjadi sumber polusi. Unsur hara dan pestisida yang mudah larut masih dapat mengalir ke tempat lain bersama air run off dan infiltrasi, tetapi sumber polusi jenis ini tidak terlalu begitu membahayakan. 6. Erosi tanah. Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah (detached) dan kemudian tanah tersebut dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angina, gletser atau gravitasi.Di Indonesia erosi yang terpenting adalah disebabkan oleh air. Jenis-jenis Erosi oleh Air a. Erosi percikan (splash erosion) b. Erosi lembar (sheet erosion) Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 31 -
  • 32. c. d. e. f. Erosi alur (rill erosion) Erosi gully (gully erosion) Erosi parit (channel erosion) Longsor Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Erosi Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi air adalah : a. b. c. d. e. Curah hujan Sifat-sifat tanah Lereng Vegetasi (tumbuhan) Manusia 7. Usaha untuk menanggulangi erosi tanah. a. Metode Vegetatif Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif antara lain: 1). Penghijauan 2). Reboisasi 3). Penanaman secara kontur (contour strip cropping) 4). Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering) 5). Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping) 6). Pergiliran tanaman (crop rotation) b. Metode Mekanik/Teknik Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik antara lain: 1). Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), 2). Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran. 3). Pembuatan teras (terrassering 4). Pembuatan saluran air (drainase). c. Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaik struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya 1. Pengertian Atmosfer Atmosfer adalah selubung udara yang tebal sekali menutupi seluruh permukaan bumi. Kandungan/Unsur-unsur gas pada Atmosfer meliputi : a. gas Nitrogen 78 % b. oksigen 21 % Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 32 -
  • 33. c. karbondioksida 0,03 % d. argon 0,9 % e. metana, kalium dan lain-lain 0,07 % Ilmu yang mempelajari atmosfer yaitu lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut meteorologi. Hal yang dipelajari dalam meteorologi antara lain : awan, angin, guntur, gejala cahaya, endapan air di udara. Bagian-bagian meteorologi sebagai berikut : 1) Atmosfer bagian bawah diselidiki dengan alat-alat sinopsis secara langsung misalnya termometer, barometer, barograf dan lain-lain. 2) Atmosfer bagian atas diselidiki dengan alat-alat : a) Balon yang dilengkapi dengan meteorograf (alat pencatat temperatur, tekanan, dan basah udara ) b) Balon yang dilengkapi dengan radio sonde yang dapat memancarkan hasil penyelidikan mengenai temperatur, tekanan dan lengas udara ke permukaan bumi. 3) Bagian atmosfer yang tidak dapat dicapai dengan balon diselidiki dengan satelit. Manfaat penyelidikan atmosfer antara lain : 1) untuk mengadakan ramalan cuaca, ini penting bagi penerbangan, pertanian, pelayaran dan peternakan 2) untuk menyelidiki kemungkinan-kemungkinan mengadakan hujan buatan 3) untuk mengetahui sebab-sebab gangguan radio, televisi, dan bagaimana caranya memperbaiki hubungan melalui udara 4) untuk mengetahui syarat-syarat hidup di lapisan udara bagian atas. Tempat untuk menyelidiki atmosfer disebut stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi. 2. Lapisan Atmosfer Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan sebagai berikut : 1) Troposfer 0 – 12 km a) Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Di dalam lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar dan lain-lain. b) Troposfer itu terdiri atas : (1) Lapisan Planetair : 0 – 1 km Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 33 -
  • 34. (2) Lapisan Konveksi : 1 – 8 km (3) Lapisan Tropopause : 8 – 12 km c) Temperatur troposfer relatif tidak konstan, semakin tinggi suhu semakin rendah. d) Ketinggian troposfer dikutub sekitar 8 km suhu 460C, didaerah sedang sekitar 11 km suhu 540C, dan di daerah equator ketebalan sekitar 16 km suhu 800C. e) Tropopause adalah lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer. Temperaturnya relatif konstan. f) Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti pada lapisan tropopause. 2) Stratosfer : 12 – 80 km a) Stratosfer terdiri atas tiga lapisan : (1) Lapisan Isoterm : 12 -0 35 km (2) Lapisan panas : 35 – 50 km (3) Lapisan campuran : 50 – 80 km b) Pada stratosfer juga tempat terbentuknya O3 lapisan Ozon pada ketinggian 35 km. Pada stratosfer perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan temperatur c) Lapisan Ozon yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan bumi dari pancaran sinar ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi. d) Stratopause merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer e) Pada ketinggian 50 km suhu 50C disebut daerah stratopause 3) Mesosfer a) Terletak diantara lapisan stratopause dan mesopause. Mesopause merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dengan termosfer. b) Memiliki temperatur -500C sampai 700C. c) Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor 4) Ionosfer (Termosfer) a) Didalam lapisan ini molekul dan atom-atom uadara sebagian atau seluruhnya mengalami ionisasi. b) Ionosfer ini juga terdiri atas tiga lapisan yaitu sebagai berikut : (1) Lapisan E atau Kennellly Heaviside : 80 – 200 km (2) Lapisan F atau lapisan Appleton : 200 – 400 km. Didalam kedua lapisan itu gelombang radio mengalami pemantulan, yaitu gelombang panjang dan pendek. (3) c) 5) Lapisan Atom : 400 – 800 km. Suhu pada ionosfer dapat mencapai tinggi sekali sekitar 1.7000C Eksosfer (Dissipasifer) : 800 – 1.000 km a) Lapisan ini merupakan lapisan yang paling luar atmosfer bumi. b) Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil c) Karena renggangnya, benturan antara bagian-bagian udara jarang terjadi d) Pada lapisan eksosfer, meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 34 -
  • 35. e) Diluar lapisan eksosfer mulai terdapat angkasa luar. B. Dinamika Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat dan pada waktu yang singkat atau tertentu , sehingga cuaca selalu berubah-ubah dan daerahnya juga tidak begitu luas. Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama, lama terjadinya perubahan iklim biasanya sekitar 30 tahunan. Perbedaan pokok antara cuaca dari iklim adalah terletak pada daerah dan waktu Unsur-unsur cuaca yang pokok meliputi suhu, tekanan udara, kelembaban udara a. Suhu Udara Bumi mendapatkan panas terutama diperoleh dari penyinaran matahari dengan jalan pemanasan udara. Penyinaran tersebut sebagian dipantulkan dan dibiaskan, sebagian lagi diteruskan oleh molekul-molekul udara langsung kearah bumi. Pemanasan permukaan bumi tersebut banyak sedikitnya sinar ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut : 1) Sudut Datang Matahari Makin tegak matahari berarti makin kecil sudut datang sinarnya maka makin banyak panas yang diterima oleh permukaan bumi. 2) Lama Penyinaran Matahari Makin lama siang hari, penyinaran akan lebih banyak. Didaerah tropika lama siang rata-rata 12 jam. 3) Keadaan Awan Makin banyak awan maka makin sedikit sinar yang sampai ke permukaan bumi. 4) Keadaan Permukaan Bumi (Daratan atau Air) Daratan lebih cepat menjadi panas daripada air tetapi juga lebih cepat mengeluarkan panas. Karena itu pada siang hari udara di daratan lebih panas daripada udara di atas laut. Sinar yang sampai di bumi 43 % diserap dan diubah menjadi panas. Suhu tertinggi pada jam satu atau dua siang dan terendah pada jam empat atau lima pagi. 5) Keadaan topografi Tinggi rendah suatu tempat, makin tinggi, makin kecil temperaturnya. 6) Keadaan Tanah Tanah putih memantulkan panas, tanah hitam menyerap panas. Udara bersifat diaterman, artinya dapat melewatkan panas metahari. Sifat diaterman terdapat pada udara murni. Setelah panas matahari sampai ke permukaan bumi, panas ini digunakan bumi untuk memanasi udara di sekitarnya. Udara dapat menjadi panas karena proses :  Konveksi, pemanasan secara vertikal  Adveksi, penyebaran panas secara horisontal  Turbulensi, penyebaran panas secara berputar-putar.  Konduksi, pemanasan secara kontak/bersinggungan. Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer, keadaan suhu sepanjang hari juga dapat diamati dengan termograf dan kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 35 -
  • 36. b. Tekanan Udara Udara mempunyai massa/berat .Besarnya tekanan diukur dengan barometer. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian pesawat terbang. Tekanan udara pada suatau tempat berubah sepanjang hari. Hal ini tergambar pada barogarf. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara tinggi terjadi pada jam 10 pagi dan jam 10 malam serta tekanan rendah pada jam 4 pagi dan jam 4 sore. c. Kelembaban Udara Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Macam-macam kelembaban udara sebagai berikut : 3) Kelembaban relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3 maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan 20 x 100 % = 80 % 25 Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3. 4) d. Angin Angin adalah aliran udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah. Besarnya kecepatan angin ditentukan dengan alat anemometer dan hasil catatannya disebut anemogram. 1. Pola Pergerakan Udara Udara akan panas karena konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi. a) Konveksi, adalah pemanasan secara vertikal b) Adveksi, adalah penyebaran panas secara horisontal c) Turbulensi, adalah penyebaran panas secara berputar-putar d) Konduksi, adalah pemanasan secara kontak/singgungan. 2. Macam-macam Angin Pada dasarnya angin di permukaan bumi dapat dibedakan menjai dua, yaitu angin tetap dan angin lokal. a) Angin tetap, adalah angin yang bergerak terus menerus sepanjang tahun dengan arah tetap. Contohnya, angin barat, angin timur dan angin pasat. (1) Angin barat Angin barat terjadi dari zona tekanan maksimum subtropik utara bertiup ke arah utara. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 36 -
  • 37. Karena pengaruh rotasi angin ini, kemudian membelok ke arah timur menjadi angin barat. Itulah sebabnya di zona antara 40o-60o LU dan di zona 40o-60o LS bertiup angin barat. (2) Angin timur Di sekitar kutub utara dan selatan sampai sekitar lintang 60 o LU dan 60o LS bertiup angin timur. Sebenarnya angin itu di belahan utara sebagai angin timur laut dan di belahan selatan sebagai angin tenggara. Tetapi, karena pembelokan akibat rotasi sangat kuat, angin timurlah yang jadi. (3) Angin pasat Dari zona tekanan maksimum subtropik antara 30o-40o LU dan LS bertiup angin ke arah zona tekanan minimum ekuator, yaitu angin pasat timur laut di belahan utara dan angin pasat tenggara di belahan selatan. Karena suhu senantiasa lebih tinggi dari sekitarnya, di daerah khatulistiwa udara membumbung ke atas. Di lapisan atas terjadi aliran dari arah khatulistiwa ke arah zona tekanan maksimum subtropik sehingga di zona ini udara bergerak turun. Dari proses ini 2 buah lingkaran peredaran udara di daerah tropik. b) Angin lokal, terjadi akibat perbedaaan tekanan udara di dua daerah yang berdekatan. (1) Angin gunung dan angin lembah Pada siang hari pada bagian atas lereng gunung lebih dahulu menerima panas dan tekanan udara dibagian itu lebih rendah daripada lembah sehingga bertiuplah angin lembah. Sedang pada malam hari akan terjadi angin gunung. (2) Angin turun yang kering / angin Fohn Angin turun adalah angin yang bertiup dari puncak pegunungan menuju lembah. Angin seperti itu bersifat kering dan panas. Udara yang naik mengalami penurunan suhu sebelum terjadi pengembunan. Setiap udara naik 100 meter pada umumnya suhu turun 10C. Sebaliknya, jika udara itu turun 100 meter, suhu naik 1 0C. Kejadian itulah yang melahirkan angin turun yang kering. Angin Fohn tersebut antara lain, yaitu :  Angin Kumbang di Cirebon Jawa Barat dan Tegal Jawa Tengah  Angin Bohorok di Sumatera Utara  Angin Gending di Probolinggo dan Pasuruan Jawa Timur  Angin Wambrauw di Biak Irian Jaya  Angin Brubu di Ujung Pandang Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 37 -
  • 38.  Angin Sirocco di Laut Tengah dan Italia Selatan  Angin Zonda di Argentina  Angin Chinook di Amerika Serikat bagian barat.  Angin Mistral di Lembah Rhone Hilir (Perancis)  Angin Bora di Pantai Adriatik (Yugoslavia)  Angin Khamsin di Mesir (3) Angin siklon dan Antisiklon Angin siklon adalah udara yang bertekanan rendah dikelilingi udara yang bertekanan maksimum/memusat. Angin anti siklon adalah udara bertekanan maksimum dikelilingi udara bertekanan minimum/menyebar. Angin siklon belahan bumi utara bergerak berlawanan arah jarum jam, sedang angin siklon belahan bumi selatan bergerak searah jarum jam. Angin anti siklon belahan bumi utara bergerak menyebar searah jarum jam, sedang angin anti siklon belahan bumi selatan bergerak menyebar berlawanan arah jarum jam. (4) Angin darat dan angin laut Bagian daratan permukaan bumi lebih cepat menerima dan melepaskan panas daripada permukaan laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada diatas permukaan lautan sehingga bertiuplah angin dari laut ke darat, yang disebut dengan angin laut. Keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari, lautan melepaskan panas sehingga tekanan udara diatas permukaan laut rendah, maka mengalirlah udara dari daratan ke laut, bertiuplah angin darat yang terjadi pada malam hari. (5) Angin musom Indonesia terletak diantara 60 LU-110LS dan diantara Benua Asia dan Benua Australia dengan arah utara selatan. Kedua hal ini menyebabkan tekanan udara antara Asia dan Australia selalu berubah dan menimbulkan angin muson. Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berubah arah yang berlawanan. Angin muson ini melalui Indonesia. Angin muson yang berasal dari Asia merupakan angin muson barat dan angin muson yang berasal dari Australia merupakan angin muson timur. e. Awan 1. Bentuk awan a) Awan Cirrus atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu, sangat tinggi dan biasanya terdiri atas atas kristal-kristal es. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 38 -
  • 39. b) Awan Stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu, biasanya berwwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yan luas. c) Awan Cumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal dibagian atas dan berbentuk setengah bulatan (dome). 2. Menurut ketinggiannya a) Awan Tinggi : 6.000 – 12.000 m  Cirrus (Ci)  Cirro cumulus (Ce)  Cirro stratus (Cs) b) Awan Sedang : 2.000 – 6.000 m  Alto cumulus (Ac)  Alto stratus (As) c) Awan Rendah : ketinggiannya kurang dari 2.000 m  Strato cumulus (Sc)  Stratus (St)  Nimbo stratus (Ns) d) Golongan Awan dengan gerakan vertikal ( 500 – 15.000 m)  Cumulus : bergumpal-gumpal dan cembung keatas dengan dasar horisontal  Cumulonimbus : kelompok awan bergumpal-gumpal luas menjulang keatas sampai diatas batas cirrus, disertai hujan lebat, dan kadang-kadang disertai petir. 3. Kabut / Fog Kabut merupakan titik-titik air yang sangat kecil, yang terjadi dari uap air yang mengalami kondensasi dan melayang –layang rendah di atas permukaan tanah. Jika kabut ini bercampur dengan asap atau gas sisa pembakaran pada daerah industri maka menjadi smog. Kabut dapat dibedakan atas :  Fog, jika jarak pemandangan < 1 km  Mist, jika jarak pemandangan 1 – 2 km a) Kabut Adveksi, kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas, mengandung uap air, mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensasi dan membentuk kabut. b) Kabut Pendinginan, kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang, karena pendinginan lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 % c) Kabut Industri, kabut berwarna kehitaman yang terjadi di kotakota industri, akibat adanya asap dari pabrik-pabrik. d) Kabut Sawah, kabut yang terjadi malam atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin melalui sungai, selokan dan sawah. e) Kabut radiasi, kabut yang terjadi akibat radiasi bumi yang hebat pada malam hari. f. Curah Hujan Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 39 -
  • 40. Macam-macam jenis hujan sebagai berikut : 1. Hujan Zenithal/hujan tropis, terjadi di daerah tropis yang biasa disebut hujan naik equator. 2. Hujan Musim, terjadi di daerah musim yang dipengaruhi oleh angin musim. 3. Hujan Siklon, terjadi di daerah sedang yang selalu disertai hujan. 4. Hujan Musim Dingin, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur kontinen. 5. Hujan Musim Panas, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur kontinen. 6. Hujan Pegunungan (hujan Orografis), terjadi di daerah pegunungan, udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. 7. Hujan Frontal, terjadi adanya pertemuan massa udara panas bersinggungan dengan massa udara dingin, bisa terjadi di daerah lintang 600. C. Klasifikasi Berbagai Tipe Iklim a. Pembagian Iklim Matahari Klasifikasi berdasarkan letak lintang a) Zona antara 23,50 LU – 23,50 LS adalah zona iklim tropik Zona antara 23,50 LU- 66,50 LU b) dan antara 23,50 LS – 66,50 LS adalah zona iklim sedang Zona antara 66,50 LU – 900 LU c) dan antara 66,50 LS – 900 LS adalah zona iklim kutub b. Pembagian Iklim menurut Wladimir Koppen Klasifikasi iklim menurut Koppen didasarkan pada suhu/temperatur dan rata-rata curah hujan bulanan dan tahunan, yang dibagi menjadi 5 golongan yaitu : 1) Iklim A : iklim hujan tropik Ikim Af Iklim Am : iklim hujan tropik dengan musim kering yang pendek. Iklim Aw 2) : iklim hutan hujan tropis : ikllim sabana tropik dengan musim kemarau sangat kering Iklim B : iklim kering Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 40 -
  • 41. Iklim Bs : iklim stepa (padan rumput) Iklim Bw : iklim padang pasir 3) Iklim C : iklim hujan sedang Iklim Cf : iklim hujan sedang yang tidak pernah kering Iklim Cs : Iklim hujan sedang yang kering pada musim panas Iklim Cw : iklim hujan sedang yang kering pada musim dingin 4) Iklim D : iklim hutan salju Iklim Df : iklim hutan salju yang basah pada musim dingin Iklim Dw : iklim hutan salju yang kering pada musim dingin 5) Iklim E : iklim kutub Iklim Et : iklim tundra Iklim Ef : iklim kutub yang selalu tertutup salju abadi Dari pembagian tersebut, maka di Indonesia dijumpai tipe-tipe iklim sebagai berikut : Type Iklim Af Am Aw Cf Cw Ef Terdapat di Daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru dan Irian Jaya bagian Selatan Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara gunung-gunung yang tinggi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya pegunungan –pegunungan Jawa timur dan Nusa Tenggara di puncak-puncak pegunungan yang tinggi di Irian Jaya c. Pembagian Iklim menurut Schmidt Ferguson Pembagian iklim berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah kali 100 %. Kriteria menurut Mohr :  Bulan kering adalah bulan yang yan curah hujannya kurang dari 60 mm  Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm  Bulan sedang adalah bulan yang curah hujannya 60 mm – 100 mm (tidak dihitung) Berdasarkan besarnya rasio Q, penggolongan tipe curah hujan, sebagai berikut : Type Iklim A B C D E F G H Besarnya Q 0% - 14,3 % 14,3 % - 33,3 % 33,3 % - 60 % 60 % - 100 % 100 % - 167 % 167 % - 300 % 300 % - 700 % lebih dari 700 % d. Ciri-ciri Sangat basah Basah Agak basah Sedang Agak kering Kering Sangat kering Luar biasa keringnya Pembagian Iklim menurut Junghun Seorang ahli tumbuh-tumbuhan bangsa Jerman, J.W. Junghun menyelidiki tumbuh-tumbuhan di Indonesia, ia membagi kelompok tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat, yaitu : Ketinggian 0 - 700 m Ciri daerah panas Tanaman yang cocok tebu, kelapa, coklat, karet Tumbuhan alami yang cocok bambu dan tembakau Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 41 -
  • 42. 700 - 1.500 m 1.500 - 2.500 m 2.500 – 3.500 m 3.500 m lebih sedang dingin sangat dingin salju pinang, kopi, teh dan kina Enau cemara Alpin dan rumput-rumput kecil hampir tidak terdapat tumbuh-tumbuhan e. Pembagian Iklim menurut Oldeman Dalam pembagian iklim, Oldeman lebih menitik beratkan pada banyaknya bulan basah-bulan kering secara berturut-turut yang dikaitkan dalam sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu. Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: a) Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. b) Bulan lembap apabila curah hujannya 100 mm – 200 mm. c) Bulan kering apabila curah hujan kurang dari 100 mm. Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe, yaitu iklim A, B, C, D, dan E. a) Iklim A adalah iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturutturut. b) Iklim B adalah iklim yang memiliki bulan basah 7 – 9 kali berturut-turut. c) Iklim C adalah iklim yang memiliki bulan basah 5 – 6 kali berturut-turut. d) Iklim D adalah iklim yang memiliki bulan basah 3 – 4 kali berturut-turut. e) Iklim E adalah iklim yang memiliki bulan basah kurang dari 3 kali berturutturut. D. Persebaran Curah Hujan di Indonesia Daera Konvergensi Antar Tropik (DKAT) adalah suatu daerah atau zona yang memiliki suhu tertinggi dibandingkan dengan daerah sekelilingnya, sehingga disebut Equator thermal. Letak DKAT mengalami pergeseran dari utara ke selatan, yaitu 23,5 0 LU sampai 23,50 LS setiap 14 hari. Secara Astronomis, negara Indonesia terletak di daerah tenang ekuatorial (daerah doldrum) dan secara georafis memngkinkan adanya penguapan yang besar. Banyaknya curah hujan di tiap daerah dipengaruhi oleh :  Letak daerah konvergensi antar tropik.  Bentuk medan dan arah lereng medan.  Arah angin yang sejajar dengan pantai.  Jarak perjalanan angin diatas medan datar.  Posisi geografis daerahnya. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 42 -
  • 43. Rata-rata curah hujan di Indonesia tergolong tinggi, yaitu 2.000 mm/tahun dengan daerah paling tinggi curah hujannya adalah Batu Raden, di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah dengan curah hujan rata-rata 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering adalah Palu, Sulawesi Tengah dengan curah hujan rata-rata 45,6 mm/bulan. E. Jenis-jenis Vegetasi Alam Menurut Iklim dan Bentang Alam serta Persebarannya 1. Hubungan Tipe Iklim dan Bentang Alam Bentang alam adalah bagian yang tampak di alam seperti permukaan tanah, vegetasi dan daerah perairan. Perubahan bentang alam relatif konstan (tetap) bila dibandingkan dengan bentang budaya. a. Kaitannya dengan permukaan tanah, iklim panas dengan temperatur dan cerah hujan yang tinggi akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. b. Kaitannya dengan vegetasi, banyak jenis vegetasi di daerah tundra, hutan basah, padang rumput, hutan gugur dan lain-lain tumbuh di daerah dengan iklim yang berbeda-beda. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alam dapat mencerminkan tingkat penyesuaian dan penguasaan manusia terhadap lingkungan alam. 2. Jenis-jenis Vegetasi Alam menurut Iklim Menurut penyelidikan, terdapat lebih kurang 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 paku-pakuan dan 5.000 jenis anggrek di Indonesia. Berdasarkan banyak sedikitnya curah hujan di tiap daerah, flora di Indonesia dibagi menjadi : a. Hutan Hujan Tropis, terdiri dari tumbuhan raksasa berdaun hijau, rindang dan sangat lebat hingga sinar matahari tidak dapat menembus ke bawah. b. Hutan Musim, disebut juga hutan meranggas, dimana daunnya meranggas di musim kemarau dan tumbuh lagi di musim penghujan. c. Sabana, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit dan terdapat padang rumput diselingi semak belukar. d. Stepa, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit sekali. 3. Pengaruh Ketinggian Daerah Makin tinggi suatu daerah dari permukaan laut, maka suhu akan semakin dingin. Meskipun Indonesia beriklim tropis, ternyata tidak hanya flora daerah tropis saja yang dapat tumbuh, lain dengan negara beriklim subtropis seperti Eropa barat, disana hanya terdapat tumbuh-tumbuhan daerah subtropis, dingin dan sangat dingin. Sedangkan tumbuh-tumbuhan tropis tidak dimiliki oleh negara-negara beriklim subtropik. 4. Pengaruh Bentang Lahan dan Keadaan Tanah Pengaruh bentang lahan dan keadaan tanah terhadap jenis vegetasi antara lain : a. pada tanah vulkanis yang subur terdapat hutan heterogen b. daerah tandus, tumbuh hutan rumput dan alang-alang. c. Di pantai berawa, tumbuh hutan mangrove atau bakau. 5. Persebaran Jenis-jenis Vegetasi Alam Temperatur berubah sesuai dengan ketinggian dan garis lintang (latitude) selatan dan utara, maka C. Hart Meeriem menyimpulkan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah dipengaruhi oleh temperatur. Komunitas organisme tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu : a. Padang rumput Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 43 -
  • 44. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah seperti di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter seperti rumput bluestern dan indian grasses, sedangkan padang rumput yang kering, rumputnya lebih pendek seperti buffalo grasses dan grama. b. Gurun Tumbuhan yang hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat adaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. Contohnya, kaktus/joshua. c. Tundra Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan terletak di lingkungan kutub utara, di daerah ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichenes (lumut kerak). d. Hutan basah Sepanjang tahun, hutan basah cukup mendapat air dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama, sehingga komunitas hutan akan kompleks. Pohonnya memiliki ketinggian 20 – 40 meter dengan cabang berdaun lebat dan membentuk suatu tudung (canopy) yang mengakibatkan hutan menjadi gelap. e. Hutan gugur Perbedaan antara hutan gugur dengan hutan basah adalah dalam hal kepadatan pohonnya. Hutan gugur pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit antara 10 – 20 species. f. Taiga Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya menyerupai jarum seperti konifer, pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus), serta hanya terdiri satu species pohon. F. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Iklim Global dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama disebut El Nino, sedangkan keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama disebut La Nina. 1. Keadaan Normal Dalam keadaan normal angin pasat berhembus dari timur melintasi Samudra Pasifik yang menyebabkan air hangat dari Pasifik Tengah terdorong ke arah barat. Air hangat terkumpul di sepanjang garis pantai Australia sebelah utara dan mengalir ke perairan Indonesia serta terbentuk awan yang membawa hujan bila bergerak di atas Australia dan Indonesia. 2. Peristiwa El Nino El Nino mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun sekali. Samudera Pacifik mulai Pasifik tengah sampai pantai Peru menjadi hangat, tidak demikian dengan Indonesia. Terjadinya udara lembab yang berpusat di Samudera Pasifik tengah meluas ke timur Amerika Selatan dan menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pacifik, Australia dan Indonesia berkurang dari biasanya, akibatnya timbul kekeringan di Australia dan Indonesia yang sering disertai kebakaran rumput dan hutan. 3. Peristiwa La Nina La Nina terjadi ketika angin pasat berhembus dengan keras dan terus menerus melintasi Samudera Pasifik ke arah Australia mendorong lebih banyak air hangat ke Australia sebelah utara dari biasanya yang mengakibatkan banyak awan yang terkonsentrasi dalam keadaan Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 44 -
  • 45. seperti itu dan menyebabkan turunnya hujan lebih banyak di Australia, Pasifik sebelah barat dan Indonesia. Di daerah tersebut terjadi hujan deras yang mengakibatkan banjir dan air pasang. Pada saat ini banyak diberitakan tentang musim panas yang berkepanjangan, sehingga mengakibatkan banyak kecurigaan bagi manusia. Pada bulan-bulan yang seharusnya masuk musim penghujan, masih belum hujan juga. Gejala ini merupakan salah satu indikasi adanya perubahan iklim global disebabkan oleh timbunan gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, Methana, Nitrat oksida, dan CFC (Chloro Fluoro Carbon) di atmosfer. Timbunan ini menyebabkan panas dari matahari terperangkap sehingga mengakibatkan suhu di permukaan bumi menjadi meningkat. Peningkatan suhu di permukaan bumi ini disebut dengan pemanasan global (global warning) HIDROSFER A. 1. Perairan Darat Proses Siklus Air Siklus air disebut juga siklus hidrologi/sirkulasi air yaitu peredaran air dari laut, udara dan setelah jatuh di darat kembali lagi ke laut lagi. Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut : 1) Siklus kecil, yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi menjadi awan dan hujan lalu jatuh ke laut. 2) Siklus sedang, yaitu air laut menguap, menjadi gas, mengkondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan sungai dan laut lagi. 3) Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas (sublimasi), menjadi kristal-kristal es diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan ses yang mencair), masuk ke sungai lalu kembali ke laut. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 45 -
  • 46. Terjadinya siklus air tersebut, meliputi proses-proses sebagai berikut : 1) Evaporasi, yaitu penguapan dari benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapan air laut. Penguapan di daratan hanya 20 %, penyebab kecilnya penguapan di daratn karena :  Banyak tanah yang kering  Pengaruh musim  Banyak permukaan bui yang tumbuh-tumbuhannya sedikit. 2) Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui mulut daun (stomata). 3) Evapotranspirasi, yaitu gabungan dari evaporasi dan transpirasi. 4) Condensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air sebagai hasil pendinginan, menjadi titik-titik air. 5) Adveksi, yaitu transportasi uap air pada pergerakan horisontal seperti dalam transportasi panas dan uap air dari satu lokasi yang lain oleh gerakan mendatar. 6) Presipitasi (hujan), yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer kebumi yang meliputi hujan air , hujan es, hujan batu dan hujan salju. Presipitasi yang jatuh ke tanah sebagian dialirkan lewat sungai dan diserap tanah di bumi yang banyak mengalami presipitasi yaitu sepanjang elevator yang mengalami daerah konvergensi antar tropik. 7) Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permmukaan tanah melalui sungai dan nak sungai. Re – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 46 -
  • 47. 8) 2. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui tanah. Sungai Jenis sungai menurut sumber airnya ada tiga macam yaitu sungai hujan, sungai campuran dan sungai gletser. 1) sungai hujan Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari hujan. Di Indonesia sebagian besar sungai-sungainya adalah sungai hujan karena Indonesia negara tropis yang banyak turun hujan. 2) sungai gletser Sungai gletser yaitu aliran sungai es di daerah kutub dan di daerah gunung yan bersalju, tingginyakurang lebih 5.000 m. 3) sungai campuran Salju di pegununan yang tinggi mencair dan mengalir menjadi satu aliran dengan mata air hujanyan merupakan satu aliran sungai disebut sungai campuran. Misalnya sungai Mamberamo dan sungai Digul. Jenis sungai menurut alirannya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1) Aliran Permanen Aliran permanen yaitu aliran sungai yang tetap sepanjang tahun. Hal ini disebabkan sebagai berikut : (1) hujan yang turun sepanjang tahun di daerah hulu (2) hutan yang masih lebat di daerah hulu (3) mata airnya berasal dari salju abadi. Contoh : sungai-sungai di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya 2) Aliran Periodik Aliran periodik yaitu aliran sungai yan tidak tetap sepanjang tahun. Aliran periodik ini pada musimkemarau kering dan pada musim penghujan kadang-kadang banjir. Contoh sungai-sungai di Jawa dan Nusa Tenggara. Adanya banjir tersebut dipengaruhi juga oleh hal-hal sebagai berikut : (1) lebat dan lamanya turun hujan di daerah aliran sungai (2) morfologi daerah/bentuk permukaan tanah (3) lebat dan tidaknya tumbuh-tubuhan di daerah tersebut (4) ada atau tidaknya daun-daun sebagai akumulasi air. Tipe-tipe Sungai 1) 2) Sungai konsekuen longitudinal, ialah sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal. Sungai konsekuen lateral, ialah sungai yang alirannya menuruni lerengRe – typed by Pitoyo Adhitomo SMA Muhammadiyah Wonosobo - 47 -