Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan
Paper delima rini madhawati
1. SI CANTIK DELIMA (Punica granatum) DENGAN SEJUTA MANFAAT
ANTIOKSIDAN SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF ALAMI TAMPIL
SEHAT DAN AWET MUDA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan.
Disusun oleh:
RINI MADHAWATI
4401411010
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
2. SI CANTIK DELIMA (Punica granatum) DENGAN SEJUTA MANFAAT
ANTIOKSIDAN SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF ALAMI TAMPIL
SEHAT DAN AWET MUDA
Rini Madhawati
4401411010
Abstrak
Buah delima atau Punica Granatum merupakan buah yang sejak dulu
digunakan sebagai bahan alternatif untuk selalu menjaga kesehatan tubuh. Akan
tetapi, pola hidup sebagian besar masyarakat Indonesia yang serba instant
ternyata menimbulkan banyak masalah kesehatan. Oleh karena buah delima
mengandung banyak sekali manfaat, hendaknya masyarakat kembali menengok
kandungannya dan mengkonsumsi buah ini.
Kandungan buah delima meliputi mengandung asam sitrat, asam malat,
glukosa, fruktosa, maltosa, vitamin (A,C), mineral (kalsium, fosfor, zat besi,
magnesium, natrium dan kalium) dan tanin. Selain itu, terdapat juga beberapa zat
aktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Di samping itu,
Antioksidan yang tekandung dalam buah delima juga membantu mencegah
oksidasi LDL atau kolesterol jahat yang menyebabkan penyumbatan pada
pembuluh darah.Buah delima memiliki khasiat dalam perawatan gigi, mengatasi
berbagai jenis penyakit seperti aterosklerosis dan osteoarthritis. Kerusakan yang
disebabkan karena penebalan dan pengerasan dinding arteri dan tulang rawan
dan sendi ini dapat disembuhkan dengan makan buah ini. Selain itu, delima juga
mampu mencegah pembentukan enzim yang dapat menghancurkan jaringan ikat
dan sejuta manfaat lainnya.
Untuk penyajiannya, buah delima dapat langsung dimakan buahnya. Ata
jika tidak, buah ini dapat dibuat eksrak atau jus ata sari buah sehingga lebih
mudah untuk dikonsumsi.
3. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pola hidup modern seperti yang dilakukan oleh sebagian besar orang di
Indonesia ternyata tidak selamanya menguntungkan. Makanan yang tidak sehat,
gaya hidup yang kurang seimbang, serta kurangnya kegiatan olah raga
menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan di seluruh kalangan
masyarakat. Masalah kesehatan yang timbul akhir-akhir ini meliputi kanker,
diabetes, sakit jantung, hipertensi, liver, dan lain-lain. Penyakit yang merupakan
masalah kesehatan tersebut disebabkan karena antioksidan yang ada di dalam
tubuh tidak mampu menetralisir peningkatan konsentrasi radikal bebas. Radikal
bebas adalah molekul yang pada orbit terluarnya mempunyai satu atau lebih
elektron yang tidak berpasangan, sifatnya sangat labil dan sangat reaktif sehingga
dapat menimbulkan kerusakan pada komponen sel seperti DNA, lipid, protein,
dan karbohidrat. Kerusakan tersebut dapat menimbulkan kelainan biologis seperti
arterosklerosis, kanker, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya. (Chen dkk,
1996) Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh. Antioksidan
dapat mengatasi hal ini, karena sistem kerjanya yang dapat mencegah kerusakan
oksidatif pada sel. (Zakaria, 1996). Jenis makanan yang mengandung antioksidan
meliputi vitamin E, vitamin C, mapun berbagai jenis sayur-sayuran dan buah-
buahan.
Buah delima, merupakan salah satu tanaman yang kaya akan antioksidan.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Punica granatum ini mengandung
beberapa zat aktif seperti:
1. Alkaloid, yang dapat menetralisir racun dalam tubuh,
2. Saponin, yang berfungsi sumber anti bakteri dan anti virus,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas,
mengurangi kadar gula dalam darah, dan mengurangi penggumpalan
darah,
3. Flavonoid, melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan
mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi
1
4. kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada
dinding pembuluh darah, mengurangi kadar risiko penyakit jantung
koroner, mengandung antiinflamasi (antiradang), berfungsi sebagai
anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan
atau pembengkakan,
4. Polifenol, berfungsi sebagai anti histamin (antialergi),
Menurut Satria (2005), senyawa flavonoid mempunyai khasiat sebagai
antioksidan sebagai penghambat berbagai reaksi oksidasi serta mampu
bertindak sebagai pereduksi radikal hidroksil superoksida dan radikal
peroksil. Demikian pula yang dinyatakan oleh Chalid (2003) bahwa tanaman
yang mengandung alkaloid, saponin, dan flavoid sangat potensial sebagai
kemoprotektif dan mampu menghambat peroksida lipid secara nonenzimatik.
Semakin tinggi kadar flavonoid, maka potensi antioksidannya akan semakin
tinggi.
Karena khasiatnya ini, buah Bunga Delima telah banyak dimanfaatkan
sebagai salah satu alternatif pengobatan tradisioal. Di Indonesia, tanaman ini
pun sudah banyak dibudidayakan. Semakin maraknya pembudidayaan
tanaman pada saat ini akan dapat menurunkan harga jualnya, jika tanpa
diimbangi dengan pemanfaatan, pengolahan, dan inovasi baru.
Biaya perawatan kesehatan yang instan saat ini jelas membutuhkan
biaya yang besar. Tentu sangat disayangkan jika mengeluarkan uang besar
hanya untuk perawatan kesehatan saja, jika ternyata ada alternatif lain yang
bisa digunakan. Salah satunya adalah ekstrak atau sari buah delima. Selain
mudah untuk didapatkan, ekstrak atau jus atau sari buah ini sangat mudah
untuk dibuat sendiri sehingga tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan uang.
Selain dibuat ekstrak, buah delima ini dapar juga dimakan langsung tanpa
dibuat produk terlebih dahulu. Jadi, mengapa masih menggunakan produk
yang mahal untuk menjaga kesehatan, jika ternyata ada yang lebih murah dan
mudah didapat dan bersifat lebih alami tanpa menggunakan campuran bahan
kimia berbahaya?
2
5. Rumusan Masalah
1. Bagaimana morfologi buah delima?
2. Bahan apa saja yang terkandung di dalam buah delima?
3. Apa saja khasiat buah delima?
4. Bagaimana cara pengolahan dan penyajian buah delima?
Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana morfologi buah delima.
2. Untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung di dalam buah delima.
3. Untuk mengetahui khasiat buah delima.
4. Untuk mengetahui cara pengolahan
Manfaat
1. Mengetahui tentang bagaimana morfologi buah delima
2. Mengetahui bahan-bahan yang terkandung di dalam buah delmia.
3. Mengetahui khasiat buah delima
4. Mengetahui cara pengolahannya.
GAGASAN
Secara morfologi, buah delima (punica grantum) merupakan tanaman
semak atau perdu yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 5-8 m. Tanaman ini
berasal dari Persia dan daerah Himalaya yang terletak di selatan India. Konon,
3
6. tanaman delima dibawa oleh Pharaoh Tuthmosis ke Mesir pada 1500 SM dari
Asia. Sejak itulah, tanaman ini menyebar ke Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika.
Sedangkan penyebaran tanaman ini ke Indonesia diperkirakan dibawa oleh para
pedagang dari Persia pada tahun 1416. Selain itu, tanaman tersebut sudah sejak
lama ditanam di daerah mediterania. Terbukti, bangsa Moor memberi nama salah
satu kota kuno di Spanyol, Granada, didasarkan pada nama buah delima.
Tanaman buah delima tersebar mulai dari daerah subtropik hingga tropik,
dari dataran rendah hingga ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Tanaman tersebut
sangat cocok untuk ditanam di tanah yang gembur dan tidak terendam oleh air,
serta air tanahnya tidak dalam.
Batang tanaman delima berbentuk kayu dengan ranting yang bersegi, dan
percabangan banyak tetapi lemah. Pada ketiak daunnya, terdapat duri. Ketika
masih muda, warnanya cokelat, dan berubah menjadi hijau kotor setelah tua.
Daunnya tunggal dengan tangkai yang pendek, dan letaknya berkelompok. Daun
delima memiliki bentuk yang lonjong dengan pangkal yang lancip, ujung tumpul,
tepi rata, pertulangan menyirip, dan permukaan mengkilap. Panjang daun bisa
mencapai 1-9 cm dengan lebar 0,5-2,5 cm.
Delima bisa berbunga sepanjang tahun. Bunganya tunggal dengan tangkai
pendek, serta keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang paling atas.
Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, dengan warna merah, putih, atau
ungu. Warna bunga ini juga menentukan warna buahnya. Bunga yang berwarna
merah akan menghasilkan buah yang berwarna merah, bunga yang berwarna putih
akan menghasilkan buah yang berwarna putih, sedangkan bunga yang berwarna
ungu juga akan menghasilkan buah yang berwarna ungu.
Tabel 1.1. Klasifikasi Ilmiah Buah Delima.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Lythraceae
Genus: Punica
4
7. Spesies: P. granatum
Nama binomial
Punica granatum
L.
Sinonim
Punica malus
Linnaeus, 1758
Di Indonesia, buah delima dikelompokkan sesuai dengan warnanya, yaitu
delima merah, putih, dan ungu. Di antara ketiganya, buah delima merah adalah
yang paling terkenal. Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 5-12 cm.
Terkadang, pada buah tersebut terdapat bercak-bercak yang agak menonjol dan
berwarna lebih tua. Selain itu, buah ini juga mudah dikenali dengan
adanya calyx atau mahkota yang menjadi ciri khasnya.
Di dalam buah sudah matang, terdapat butiran-butiran biji berwarna putih
yang terbungkus oleh daging buah. Daging buah delima memiliki warna sesuai
dengan jenis warna buahnya. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang
bersegi dan agak pipih, keras, serta tersusun secara tidak beraturan.
Daging buah delima mengandung banyak air, serta memiliki rasa manis
keasaman dan manis yang menyegarkan. Selain bisa dimakan secara langsung,
buah delima juga sangat enak untuk dijadikan jus atau ekstrak ata sari buah.
Selain kandungan yang terdapat dalam pendahulian di atas, terdapat kandungan
lain dijelaskan sebagaimana penjelasan berikut ini. Kandungan Kimia kulit buah
mengandung alkaloid pelletierene, granatin, betulic acid, ursolic acid,
isoquercitrin, elligatanin, resin, triterpenoid, kalsium oksalat dan pati. Kulit akar
dan kulit kayu mengandung sekitar 20% elligatanin dan 0,5-1% senyawa alkaloid,
antara lain
alkaloidpelletierene (C8H14NO), pseudopelletierene (C9H15NO), metilpelletiern
e (C8H14NO.CH3), metilisopelletierene(C9H17NO).
Daun mengandung alkaloid, tanin, kalsium oksalat, lemak, sulfur,
peroksidase. Alkoloid pelletierine sangat toksik dan menyebabkan kelumpuhan
cacing pita, cacing gelang dan cacing keremi. Kulit buah dan kulit kayu juga
5
8. astrigen kuat sehingga digunakan untuk pengobatan diare. Kandungan lainnya
adalah gula inversi 20 persen (5-10 persen diantaranya berupa glukosa), asam
sitrat (0,5-3,5 persen), asam borat dan asam malat. Kombinasi tersebut
menyebabkan buah delima terasa manis-asam menyegarkan. Asam malat juga
bermanfaat untuk memperlancar metabolisme karbohidrat. Mineral yang paling
dominan adalah kalium (259mg / 100g). Selain untuk menjaga tekanan osmotik
(mencegah hipertensi), kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim, seperti
piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat dalam proses metabolisme
karbohidrat. Di lain pihak, kandungan mineral natriumnya sangat rendah, yaitu
3mg/100 g. Hal ini menguntungkan karena natrium berpotensi merugikan, yaitu
dapat menimbulkan hipertensi (kebalikan dari kalium).
Jus delima merupakan minuman yang sangat populer di Eropa Timur dan
India. Jus delima mulai dipasarkan secara luas di Amerika pada tahun 2004. jus
delima dapat diolah menjadi sirup grenadin, yaitu jus delima yang dikentalkan dan
diberi gula. Minuman tersebut sangat berguna sebagai penyegar dan penghalau
dahaga.
Akhir-akhir ini produksi dan kualitas buah di Asia Tenggara cenderung
semakin menurun. Penyebabnya, hampir setiap bagian dari pohon delima dapat
digunakan untuk tujuan-tujuan pengobatan, sehingga konsentrasi ke arah kualitas
buah menjadi berkurang. Saat ini komponen tanaman delima selalu muncul dalam
berbagai materia medika masyarakat timur, yaitu untuk tujuan pengobatan
berbagai penyakit.
Jus buah mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltosa,
vitamin (A,C), mineral (kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, natrium dan
kalium) dan tanin.
Selain kandungan vitamin A, C dan E, dan asam folik yang sudah terkenal
manfaatnya, berikut beberapa zat aktif yang terkandung dalam buah delima yang
menjadikan buah ini sarat akan manfaat.
6
9. Setiap 100 gram biji buah delima yang dapat langsung dimakan,
mengandung kalium 259 mg/gr yang dianggap sebagai komponen penting bagi
kesehatan jantung.
Buah delima memiliki kandungan antioksidan 3 kali lebih banyak
dibandingkan wine dan teh hijau dengan kandungan flavanoid yang berperan
penting dalam mencegah radikal bebas dalam tubuh, sekaligus memperbaiki sel-
sel tubuh yang rusak serta memberikan perlindungan pada kulit. Sehingga tidak
jarang buah delima menjadi salah satu bahan utama dalam berbagai macam
produk perawatan kulit.
Antioksidan yang tekandung dalam buah delima juga membantu
mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat yang menyebabkan penyumbatan
pada pembuluh darah.
Buah delima mengandung zat tanin yang tinggi, yaitu salah satu senyawa
yang terdapat pada tanaman yang merupakan salah satu komponen astrigen
dengan kemampuan mengikat dan mengendapkan protein sehingga bisa
diaplikasikan dalam pengobatan perdarahan (hemostatik), ulkus peptikum (luka
terbuka pada lapisan lambung atau usus 12 jari), wasir dan diare dengan cara
menyusutkan selaput lendir usus sehingga cairan diare berkurang.
Manfaat terbaik dari jus delima untuk perawatan gigi adalah bahwa buah
delima memiliki bahan antibakteri dan antivirus yang dapat membantu untuk
mengurangi efek plak pada gigi.
Selain itu, Buah Delima memang mampu mengatasi berbagai jenis
penyakit seperti aterosklerosis dan osteoarthritis. Kerusakan yang disebabkan
karena penebalan dan pengerasan dinding arteri dan tulang rawan dan sendi
ini dapat disembuhkan dengan makan buah ini. Selain itu, delima juga mampu
mencegah pembentukan enzim yang dapat menghancurkan jaringan ikat.
Untuk mempertahankan aliran darah yang sehat kita dapat mengkonsumsi
buah delima dengan cara apa pun. Kandungan zat besi yang dimiliki oleh buah
delima dapat mengurangi gejala animia, seperti kelelahan dan pusing.
7
10. Seiring berlalunya waktu, ternyata semakin banyak orang sudah mulai
menyadari pentingnya makan buah delima. Selain beberapa manfaat diatas,
manfaat lain dari buah delima antara lain adalah, buah delima dapat mengurangi
kemungkinan memiliki bayi prematur dan mecegah bayi lahir dengan berat badan
yang rendah. Delima juga mengurangi kemungkinan berkembangnya penyakit
Alzheimer di kalangan generasi tua. Selain bermanfaat untuk kesehatan, buah
delima juga baik untuk kecantikan. Buah delima dapat membantu mengontrol
masalah penuaan seperti keriput. Selain itu, buah delima juga membantu seorang
wanita untuk mengatasi depresi, terutama ketika memasuki masa menopause. The
Journal of Urology menyatakan bahwa jus buah delima juga bisa sangat
membantu dalam menyembuhkan masalah disfungsi ereksi. Dengan demikian,
sangat banyak sekali manfaat dari buah delima.
DAFTAR PUSTAKA
Andjarikmawati, Dwi Wulan, Widya Mudyantini, Dan Marsusi. 2005.
Perkecambahan dan Pertumbuhan Delima Putih (Punica granatumL.)
dengan Perlakuan Asam Indol Asetatdan Asam Giberelat. Germination
and growth of pomegranate (Punica granatumL.) with the treatment of
indol acetic acid and gibberellic acid. Jurnal Biosmart. Halaman 7, nomor
2. Halaman 91-94.
Purwantini, Indah dan Subagus Wahyuono. ____. Isolasi dan identifikasi
senyawa antijamur (candida albicans) dari kulit buah delima (punica
granatuml. Isolation and identification of antifungal (candida albicans)
compound from the hull of delima fruits (punica granatuml). Majalah
Farmasi Indonesia. UGM Yokyakarta.
Sugianto, Nanik Lidyawati. 2011. Pemberian Jus Delima Merah (Punica
Granatum) Dapat Meningkatkan Kadar Glutation Peroksidase Darah
Pada Mencit (Mus Musculus) Dengan Aktivitas Fisik Maksimal. Tesis:
Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana.
Denpasar: Universitas Udayana.
Wirawan, Hans Ceisar. 2008. Pengaruh ekstrak delima putih (punica
granatum, l) Terhadap proliferasi alur sel leukimia (thp-1) secara in Vitro.
Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
8
11. Nauli, Rizki Rahma. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Delima
Putih (Punica Granatum Linn) Dan Ketokonazol 2% Terhadap
Pertumbuhan Candida Albicanssecara In Vitro Pada Kandidiasis
Vulvovaginalis. Skripsi. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas
Kedokteran. Semarang: Universitas Diponegoro.
Heryani. 2010. Aktivitas fraksi polifenol buah delima (Punica granatum l.)
Terhadap peroksidasi lipid darahTikus yang diinduksi parasetamol.
Departemen biokimia. Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Apriliana, Dian. 2010. Aktivitas Hepatoproteksi Ekstrak Polifenol Buah
Delima (Punica granatum l.) Terhadap Tikus Putih yang Diinduksi
Parasetamol. Departemen Biokimia. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Bogor : Institut Pertanian Bogor
Raharja, Tania Chris. 2012. Efek Antelmintik Infusa Kulit Buah Delima
(Punica granatum l.) Terhadap Cacing Ascaris suum Betina Secara In
Vitro.
Ismarani. 2012. Potensi Senyawa Tannin dalam Menunjang Produksi Ramah
Lingkungan. CEFARS : Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah
Vol. 3 No. 2.
Sandika, Bayu, Raharjo, dan Nur Ducha. 2012. Pengaruh Pemberian Air
Rebusan Akar Delima (Punica granatum L.) terhadap Mortalitas Ascaris
suumGoesze. secara In Vitro. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Surabaya. LenteraBioVol. 1
No. 2 Mei 2012: 81–86.
Chen, H.M., Koji, M., Fumiyo, Y., Kiyoshi, N. 1996. Antioxidan Activity of
Designed Peptides Based On The Antioxidative Peptide Isolated From
Digests of A Soybean Protein. J. Agrid: Food Chem.
Chalid, S.Y. 2003. Pengaruh Ekstrak daun Cincau Hijau Cyclea barbatal L.
Miers dan Premna oblongifloria Merr terhadap aktivitas enzim
antioksidan dan pertanaman tumor kelenjar susu mencit C3H (tesis).
Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Satria, E. 2005. Potensi Antioksidan dari Daging Buah Muda dan daging Buah
Mahkota Dewa (Phaleria macropana) Bogor.
Zakaria, F.R. 1996. Sintesis Senyawa Radikal dan Elektrofil Dalam dan Oleh
Komponen Pangan. Dalam: Prosiding Seminar Radikal Bebas dan Sistem
Pangan, Reaksi Biomolekuler, Dampak Terhadap Kesehatan dan
Penangkalannya. Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB dengan
Kedutaan Besar Prancis, Jakarta.
9