SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 209
Descargar para leer sin conexión
Bahan Pelatihan Sinambung




Kamu Juga Bisa Kenal

Cara memimpin di Wilayah Diri
quot;Life is like unto a long journey with
a heavy burden. Let thy step be slow
and steady, that thou stumble not.
Persuade thyself that imperfection
and inconvenience are the natural
lot of mortals, and there will be no
room for discontent, neither for
despair. When ambitious desires
arise in thy heart, recall the days of
extremity thou has past through.
Forbearance is the root of quietness
and assurance forever. Look upon
the wrath of the enemy. If thou
knowest only what it is to conquer,
and knowest not what it is like to be
defeated, woe unto thee; it will fare
ill with thee. Find fault with thyself
rather than with others.quot;


quot;The strong manly ones in life are
those who understand the meaning
of the word patience. Patience
means restraining one's inclinations.
There are seven emotions: joy,
anger, anxiety, adoration, grief, fear,
and hate, and if a man does not give
way to these he can be called
patient. I am not as strong as I might
be, but I have long known and
practiced patience. And if my




                                         3
descendants wish to be as I am,
they must study patience.quot;




                                  4
Daftar Isi


Pasal Satu
1. Dampak Kepemimpinan
2. Mengenal Hukum Dampak Kepemimpinan
3. Dampak dari Sudut Iman Kristen
4. Kasus: Dampak Keyakinan Gideon
5. Mengenal Dampak Kata, Sikap dan Keputusan Pemimpin
6. Kasus: Dampak Kehadiran Kristus di Danau
7. Mengenal Dampak yang disengaja dan tidak disengaja

Pasal Dua
1. Mengenal Jenis-jenis dampak
2. Dampak dari kata-kata pemimpin
3. Dampak dari sikap pemimpin
4. Dampak dari keputusan dan perilaku pemimpin
5. Dampak dari kehadiran pemimpin
6. Kasus Kehadiran Kristus di Danau
7. Mengenal Dampak yang disengaja dan tidak disengaja




                                                        5
Pasal Tiga
1. Jenis-jenis Kepemimpinan
2. Prasyarat pemimpin
3. Prasyarat Pemimpin Kristiani
4. Fondasi dari Dampak
1. Mengenal Potensi Diri dan Jebakan Ruang Nyaman
2. Mengenal Kerajinan dan Tempat di Alur Sejarah


Pasal Empat
Mengenal Citra: Syukur
Mengenal Potensi diri dan jebakan kenyamanan
         A. Kasus : Tuhan dan mendorong batu
         B. Tidak dapat memilih semu
         C. Mengurbankan diri dan membayar harga
         D. Tidak menyesali pilihan
         E. Bersyukur
 Mengenal Dua Nahkoda yang tersembunyi
        1. Nahkoda pertama: Kebutuhan diri yang
             tersembunyi
        2. Nahkoda kedua: Luka Diri
        3. Rekonsiliasi: Mengenal Cara Menangani Kedua
             Nahkoda Tersembunyi
        4. Langkah-Langkah Nyata dalam Pemulihan
                        A. Langkah Pertama: Kenal Sumber
                             Pemulihan
                        B. Langkah kedua: kenali mimpi
                        C. Langkah ketiga: Fokus pada
                             pemulihan gambar diri
                        D. Bagaimana mengenai peran self-talk?




                                                           6
5. Ciri Keberhasilan di Wilayah Kepemimpinan Diri: Spiritualitas


Pasal Lima
    1. Peran Visi
    2. Mengenali: visi, fantasi, dan spekulasi
    3. Mengenal Dampak Visi dan Misi
    4. Pandangan Spiritual: Visi dari Tuhan: Lompatan
    5. Bagaimana ciri Visi dan Misi yang baik
    6. Mulai mendapatkan visi yang tepat
    7. Dari visi pribadi ke visi bersama: menginspirasi
    8. Menggapai Visi: Rencana dan Daya Juang
    9. Kasus: Perjalanan Zhang Qian ke Barat: Kekuatan
         suatu komitmen
    10. Kasus: Kristiani



Penutup




                                                             7
Pasal Satu

         Dampak Kepemimpinan




Ketika seeorang tua sedang melangkah di pantai dan menikmati
pemandangan, tiba-tiba, perhatiannya tertarik pada perilaku seorang
anak remaja yang berjalan tak jauh di depannya. Anak itu berkali-
kali menunduk dan memungut seekor bintang laut yang terdampar di
pantai dan melemparkannya kembali ke air. Akhirnya, orang tua
itu mempercepat langkahnya dan berjalan di samping sang remaja.

Ia bertanya. “Apa yang kamu ingin capai dengan menolong bintang
laut itu? Bukankah tiap hari puluhan bintang laut terdampar dan
mati disini? Apakah kamu akan dapat menghasilkan dampak
dengan menolong seekor itu. Pantai ini begini panjang.. tanganmu
hanya dua dan bintang laut itu begitu banyak..”
Sang remaja memperlihatkan seekor bintang laut di tangannya, dan
ketika ia melemparkannya ke laut, ia berkata, “Sekurangnya,
dampak perbuatanku dirasakan beberapa bintang laut tadi dan bagi
yang seekor ini.” (Brian Cavanaugh, T.O.R., The Sower's Seeds)




                                                                      8
Banyak orang berminat untuk membahas masalah
kepemimpinan.      Umumnya          orang   sepakat    bahwa
kepemimpinan adalah suatu pengaruh atau daya yang
dimiliki seseorang. Tentu dapat juga daya itu dimiliki oleh
sekelompok orang yang bekerja sama.                 Daya tadi
menghasilkan dampak yang direncanakan sang pemimpin.
Selanjutnya, dampak tadi terjadi pada orang lain namun juga
sering berakibat bagi diri sang pemimpin sendiri.


Orang-orang      Kristen     juga      membahas       masalah
kepemimpinan bahkan banyak yang mengajarkan hal itu.
Mereka juga berbicara tentang dampak kepemimpinan.
Namun ketika orang menyadari bahwa, melaksanakan
kepemimpinan yang berdasarkan Alkitab ternyata sulit
dipraktekkan, apalagi untuk menghasilkan dampak yang
kokoh dan berjangka panjang, maka, orang mudah merasa
putus asa dan segera mengambil alih pola pikir dan perilaku
berdasarkan pemahaman kepemimpinan yang populer. Hal
ini terjadi bukan saja ketika mereka memimpin di dunia




                                                            9
kerja, tetapi juga di dalam hidup organisasi atau komunitas
Kristiani.


Salah satu contohnya ialah dalam praktek mengembangkan
orang-orang yang menjadi pengikutnya, pemimpin Kristiani
cenderung mempraktekkan cara kepemimpinan yang
populer di dunia organisasi kerja atau di dunia lainnya.
Hasilnya mungkin kentara dengan cepat, walaupun tidak
mendalam, sedangkan kepemimpinan sesuai Alkitab
mungkin hanya menghasilkan segelintir orang lain yang
kemudian menjadi pemimpin-pemimpin juga. Akibatnya,
konsep-konsep     dunia   lebih   mempengaruhi     praktek
kepemimpinin di dalam persekutuan, sekolah, gereja dan
rumah sakit Kristen daripada sebaliknya.


Namun, syukurlah, sampai saat ini walaupun sedikit, tetap
ada orang-orang yang memimpin dan menghasilkan
dampak yang serasi dengan pandangan Alkitab. Contohnya
adalah Ken Horne dan Ray Buchanan.




                                                          10
Mulanya, Rev. Ken Horne dan Rev. Ray Buchanan, adalah
pendeta-pendeta di gereja United Methodist di Amerika.
Namun hati mereka tergerak melihat begitu banyak orang
yang hidup tanpa makanan yang memadai. Kedua orang itu
mendirikan komunitas St. Andrew pada tahun 1979. Sejak
itu   komunitas     ini   berhasil    mendapatkan      dan
mendistribusikan lebih dari 300 juta kilogram kentang dan
bahan makanan lain kepada orang-orang miskin. Dalam
pelayanan ini kedua orang tadi melibatkan keluarga mereka.


Keduanya menghasilkan dampak seluas itu karena
terinspirasi dua bagian Alkitab yaitu surat Johanes pertama
pasal 3:18 quot;.. marilah kita mengashi bukan dengan perkataan
atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam
kebenaran.quot; Juga cerita tentang Yesus memberikan makan
pada 5000 orang menginspirasikan hidup keluarga mereka.


Ken dan Ray memulai komunitas ini di sebuah ladang
pertanian di Big Island, Virginia. Dengan bertahap mereka
menginspirasikan lebih dari 12,000 orang untuk ikut




                                                             11
bergabung dalam mencari jalan keluar bagi masalah
 kelaparan di masyarakat melalui program komunitas ini.
 Kepemimpinan Ken Horne and Buchanan sangat berperan
 menghasilkan gerakan seluas itu yang ternyata langgeng
 sampai saat ini.


 Dari manakah pondasi dari praktek kepemimpinan di atas?
 Banyak hal tentu berperan disana. Pembahasan selanjutnya
 berupaya mematakan hal-hal tadi serta menemukan cara
 untuk mengembangkan kepemimpinan seperti di atas.
 Tentunya, salah satu akarnya dari hal itu adalah bahwa
 keduanya menyadari bahwa mereka dapat menghasilkan
 dampak di dalam kehidupan.




Hukum Dampak Kepemimpinan

 Menurut legenda, pada tanggal 31 Oktober 1517 seorang
 biarawan yang bernama Martin Luther memasang sebuah
 tulisan berisi 95 dalil teologinya di sebuah pintu masuk




                                                        12
benteng. Pada jaman itu tindakan Luther merupakan
undangan terbuka untuk para ahli memperdebatkan
pandangannya –suatu hal yang wajar dilakukan pada waktu
itu. Namun dampaknya sangat luas.


Dalil-dalilnya ini menuding keserakahan dan keduniawian di
dalam   Gereja    yang    menurut    Luther    merupakan
penyimpangan. Banyak orang menyalin ke-95 dalil Luther
dan menterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, serta dicetak
secara luas. Dalam waktu dua minggu, dalil-dalilnya telah
menyebar ke seluruh Jerman, kemudian dalam waktu dua
bulan ke seluruh Eropa. Hal ini merupakan salah satu
peristiwa pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara
langsung oleh penemuan mesin cetak di Barat yang
membuat distribusi tulisan dapat dilakukan lebih mudah
dan meluas.


Mulanya, pimpinan puncak gereja, Sri Paus pada waktu itu,
yaitu Paus Leo X menyebut Luther sebagai quot;seorang
Jerman mabuk yang menulis dalil-dalil ituquot; yang quot;bila ia




                                                         13
kembali sadar, ia akan berubah pikiran.quot; Namun,
gelombang yang dihasilkan tulisan Luther membuat sang
Paus harus menanggapi dengan lebih serius. Mungkin ia
tidak pernah membayangkan bahwa pada masa ia berkuasa,
tulisan biarawan tadi menghasilkan dampak berupa gerakan
reformasi gereja. Luther juga tidak pernah bermimpi bahwa
ia menjadi tokoh bahkan pemimpin gerekan reformasi
gereja. Dampak tulisan tadi memungkinkan lahir gerakan
Lutheran, Calvinis, dan Anabaptis yang meninggalkan
gereja Roma Katholik.




                                                        14
Ilustrasi: Luther Memasang Tulisan di Dinding Wittenberg




Sekitar empat ratus enam puluh tahun kemudian, seorang
pria mengambil keputusan yang kini dicatat di dalam
sejarah. Pada waktu itu, sekelompok buruh berdemonstrasi
dan mogok kerja di galangan kapal dimana mereka bekerja.
Mereka memprotes keputusan pemerintah menaikan harga
pangan dan membatasi angka gaji. Seorang pria bernama
Lech Walesa memanjat pagar yang mengelilingi galangan



                                                       15
kapal tadi dan bergabung dengan mereka.        Tak lama
kemudian mereka memilihnya sebagai jurubicara dan
pemimpin mereka.


Demonstrasi serupa itu pernah juga terjadi di tahun 1968.
Sejumlah mahasiswa memprotes pemimpin Polandia yang
mengundang pasukan Soviet untuk memasuki negara
mereka dalam rangka meredam gerakan reformasi. Para
mahasiswa menuntut kebebasan yang lebih besar di negara
mereka, namun demonstrasi mereka ditindas dengan kejam.
Pada bulan Desember dua tahun kemudian di empat buah
kota di negara Polandia, terjadi demonstrasi memprotes
kenaikan harga-harga makanan. Pemerintah yang berkuasa
kembali menindas demonstran sehingga 44 pekerja
galangan kapal terbunuh, 1000 orang terluka, dan sekitar
200 orang terluka berat. Peristiwa ini membuat seorang
anak petani yang pernah menjadi tentara dan kemudian
menjadi montir bernama Lech Walesa melibatkan diri
dalam gerakan protes ini dan ditangkap.




                                                        16
Di tahun 1976, hal serupa terulang dan Lech kembali
mengorganisir pekerja galangan kapal. Akibatnya, ia
kehilangan pekerjaannya. Namun protes mereka berhasil
dan kenaikan harga pangan dibatalkan. Kemudian,
sekelompok cendekiawan bergabung dengan mereka
bersama gerakan mahasiswa.      Selanjutnya, gerakan ini
menjadi semakin kuat ketika kardinal Kraków, Cardinal
Karol Wojtyla, dipilih menjadi Paus dengan nama Paulus
Yohanes II. Sri Paus mengunjungi Polandia setahun setelah
ia dipilih. Orang banyak membaca hal itu sebagai signal
bahwa kini gereja Roma Katolik berderap bersama para
buruh dan cendekiawan.


Kehadiran Lech Walesa sebagai pemimpin buruh bukanlah
hal   dadakan.   Namun      peristiwa   yang   kemudian
mengantarnya menjadi Presiden Polandia terjadi pada tahun
1980. Pemerintah Polandia menaika harga pangan dan
memaksakan pengendalian tingkat upah. Para karyawan
memprotes dan menduduki pabrik-pabrik.




                                                        17
Tindakan Walesa pada tanggal 14 Agustus 1976, yaitu
memanjat tembok galangan kapal agar dapat bergabung
dengan para karyawan yang berada disana untuk
berdemonstrasi menjadi inspirasi banyak orang. Tuntutan
mereka dikabulkan dalam tiga hari, para demonstran tetap
bertahan untuk menunjukkan solidaritas dengan rekan-
rekannya yang masih berada diberbagai kota dengan kota
Gdanks sebagai pusat gerakan. Sikap Lech dan tindakannya
berhasil menggalang kekuatan 500,000 karyawan dimana-
mana.


Kini bahkan para demonstran menuntut 21 hal, termasuk
kebebasan bicara, pembebasan tahanan politik, penghentian
sensor dan pemberian kebebasan beragama.


Akhirnya 10 juta petani dan buruh lain ikut bergabung,
sehingga kalangan ini menjadi federasi nasional yang dkenal
dengan nama Solidarnosc (Solidarity).




                                                          18
Tindakan Lech memanjat           tembok   galangan   kapal
berdampak besar. Namun mungkin ia tidak pernah
bermimpi bahwa hal itu akhirnya menghantarnya melalui
proses yang panjang untuk menjadi tokoh internasional dan
juga presiden Polandia. Dampak kepemimpinan Walesa
untuk mengakhiri dominasi komunisme di Europa serupa
dengan apa yang dilakukan sesama anak bangsanya Paus
Johanes Paulus II, dan rekannya di Soviet, yaitu Mikhail
Gorbachev.       Sayangnya, kemudian hari, ia ditinggalkan
orang karena gaya kerja dan kepemimpinannya dimasa
pemerintahan yang sulit diduga dan komunikasinya yang
ceplas-ceplos.    Ia cocok menjadi oposan, namun tidak
mengubah diri ketika harus berada di kalangan diplomat
dan para pemimpin negara lain.




Lima puluh tahun sebelumnya, pada tanggal 28 Juni 1918,
ketika seorang Bosnia-Serbia yang bernama Gavarillo
Princip menembak mati pangeran Franz Ferdinand, pewaris




                                                         19
tahta Austria-Hungaria, tidak seorangpun membayangkan
dampaknya.


Princip dan enam orang lainnya
menanti    untuk     membunuh       sang
pangeran. Namun orang pertama,
Muhamad Mehmed Basic, kehilangan
keberaniannya      ketika   mobil   sang
pangeran     melewatinya,     sedangkan
orang yang kedua, Cabrinovic, gagal melempar granat pada
waktu yang tepat. Sang pangeran selamat, namun kemudian
di hari yang sama, supirnya membelok ke jalan yang salah,
berupaya mundur serta mogok. Princip yang berada disana
mengenali mobil sang pangeran dan segera mendekat lalu
menembak sang pangeran. Akibat kematian pangeran tadi,
pasukan kerajaan tadi dengan menyerbu kerajaan Serbia.
Terjadilah pertempuran yang akhirnya melibatkan banyak
pihak karena sekutu pihak-pihak yang berperang ikut
melibatkan diri. Dampak dari tembakan pistol Gavrillo
adalah pecahnya Perang Dunia Pertama.           Dampak




                                                        20
pembunuhannya itu jauh lebih besar dari apa yang
diperkirakan siapapun.




   Dalam
                           Kepingan-kepingan peristiwa di
   menjalankan
                           atas menunjukkan bahwa suatu
   kepemimpinan
                           tindakan    seorang      manusia,
   , salah satu
   prasyarat               apalagi    seorang      pemimpin
   penting                 dapat menghasilkan dampak
   baginya untuk
                           yang       seringkali       tidak
   menggapai
terbayangkan. Hal ini serupa dengan sebutir kelereng di
lontarkan ke kaca depan sebuah mobil yang sedang melaju
dengan kecepatan 150 kilometer per jam. Tubrukan antara
kelereng dan kaca tadi akan memecahkan kaca sampai
berkeping-keping serta mencelakakan orang-orang yang
duduk di dalam mobil tadi. Kelereng sendiri tentunya akan
mengalami kerusakan juga dan terlontar ke arah yang tidak
bisa diduga sebelumnya. Bila mobil tadi sedang diparkir dan
kelereng tadi dilontarkan ke kacanya, dampaknya tidak akan




                                                           21
sebesar tadi. Pengaruh dari kecepatan mobil berdampak
besar pada kerusakan yang terjadi.

Dalam kehidupan nyata,       memang suatu faktor sering
terkait dan menghasilkan dampak terhadap pada hal lain.
Faktor-faktor juga saling mempengaruhi. Hal itulah yang
menjadi salah satu sorotan analisis System Thinking.i Dengan
demikian, bila dipandang sebagai suatu faktor dalam sistem
yang besar, tindakan seseorang, terutama pemimpin, tentu
menghasilkan dampak berupa hadirnya rangkaian peristiwa
yang tak tersangka. Bahkan mungkin terjadi dampak
berantai dimana suatu peristiwa menghasilkan peristiwa-
peristiwa lainnya dan akhirnya mempengaruhi pelaku di
dalam peristiwa awal yang menjadi pemicu.


Berdasarkan pandangan tersebut, maka dalam menjalankan
kepemimpinan, salah satu prasyarat penting untuk
menggapai sukses adalah keharusan menyadari dampak-
dampak yang sudah, sedang dan akan dihasilkannya.




                                                           22
Apa artinya menyadari dampak? Pertama, menyadari
dampak artinya, seorang pemimpin harus menyadari bahwa
akan selalu ada dampak dari dirinya. Ia tidak akan berada
dalam kondisi netral. Apa yang ia lakukan atau yang ia tidak
lakukan akan mempunyai dampak.


Kedua, dampak itu diakibatkan oleh apa yang ia katakan,
caranya bergaul, tampilannya, dimana ia biasa hadir, dan
keputusannya. Apa yang ia tidak katakan, putuskan, atau
tidak sikapi dan lakukanpun dapat berdampak pada orang
lain dan dirinya sendiri.


Ketiga, ia harus menyadari bahwa berbagai dampak yang ia
hasilkan dapat merupakan dampak yang positif atau negatif.
Positif   berarti    dampak    tadi   berupa    pemulihan,
pertumbuhan potensi, dan perbaikan-perbaikan baik pada
orang lain dan bagi dirinya. Negatif berarti dampak tadi
berupa proses merusak diri atau menyusahkan orang lain.




                                                           23
Keempat, pemimpin yang berhasil di
                                           Pemimpin
dalam pekerjaannya adalah mereka           yang berhasil
yang bukan saja mengenali namun juga       dengan baik
                                           adalah karena
sedapatnya mengendalikan dampak
                                           mereka
dari dirinya tadi dengan mengenali akar
                                           mengenali
atau pondasi dari kata-kata, sikap,
keputusan, perubatan, gaya hidup dan kehadirannya.




Dampak dari sudut Iman Kristen

Dari sudut pandang Kekristenan, dampak seorang
pemimpin tidak berdiri sendiri di ruang hampa. Dampak
yang ingin ia lakukan harus terkait dengan dunia dimana ia
berada. Tidak mungkin ia hanya menginginkan terjadinya
sesuatu   di   dalam   dirinya   tanpa    memperhitungkan
dampaknya bagi lingkungannya. Tidak mungkin pula ia
mengharapkan untuk menghasilkan dampak di dalam




                                                           24
lingkungannya tanpa ia bersedia mengalami perubahan
terlebih dulu sebagai dampak keinginannya.


Karena Tuhan memiliki rancangan bagi hidup ini, maka
dampak yang seorang Kristen ingin hasilkan akan dikaitkan
dengan rancangan Tuhan dengan dunia. Dengan demikian,
ia perlu sadari, mengenali, atau memahami apa yang Tuhan
rancangkan dan sedang lakukan pada dunia dimana ia
berada. Tepatnya, ia perlu akrab dengan Tuhan untuk
memahami apa yang Ia sedang kerjakan. Semakin tinggi
kualitas keakraban hubungannya dengan Tuhan, semakin ia
dapat memahami dampak yang seharusnya terjadi, bahkan
semakin mungkin ia menjadi saluran kuasa Tuhan dalam
menghasilkan dampak tadi..


Dampak tadi tidak dapat semata-mata muncul karena
kombinasi dari berbagai faktor seperti, kepribadiannya,
lingkungan dimana ia berada, atau karena kualitas
pengikutnya saja. Dampak tadi harus muncul justru karena
ia lebih bersandar pada Tuhan atau lebih penuh




                                                        25
mempercayakan diri pada Tuhan dibandingkan dengan
orang lain.


Walaupun demikian bukan berarti ia mengabaikan tanggung
jawabnya serta membiarkan Tuhan menyelenggarakan
segalanya. Justru ia belajar mempercayakan diri pada Tuhan
sehingga dalam bekerja ia menyadari bagian yang milik
Tuhan dan bagian tanggung jawabnya. Ia tidak mengambil
alih apa yang menjadi bagian Tuhan. Ia juga tidak
melalaikan apa yang menjadi bagian atau tanggung
jawabnya.


Dampak yang berasal dari kesediaan diri sang pemimpin
untuk    lebih   bergantung    pada   Tuhan     dan    lebih
mempercayakan dirinya akan menghasilkan berkat baik bagi
hidup orang lain yang ia sentuh maupun bagi dirinya sendiri.
Dalam kebergantungan tadi ia belajar mengurbankan selera,
pandangan, kepentingan diri dan kecenderungan kerjanya,
serta menjadi semakin taat pada kehendak-Nya.




                                                           26
Sebaliknya, dampak yang hanya didasarkan pada kekuatan
pribadinya sendiri, keterampilannya, kepekaannya membaca
lingkungan, ketajaman kejelasan-sasaran kerjanya, serta
kekuatan    koneksinya     akan   mungkin     saja   dapat
menghasilkan berkat bagi orang lain, namun ia sendiri tidak
akan mengalami penuhnya berkat Tuhan bahkan akan
mudah mengalami kelelahan mental. Seorang pemimpin
yang berhasil beberapa kali tanpa membuka ruang untuk
mempercayakan diri pada kuasaNya lambat laun akan
semakin bergantung pada dirinya, akhirnya akan mengalami
kepahitan dan kejatuhan.




Contoh di bawah ini menunjukkan bagaimana dampak dari
sikap seorang pemimpin. Ia adalah seorang yang berupaya
mempercayakan diri dan taat pada Tuhan.




                                                          27
Kasus: Dampak Keteguhan Iman
Gideon

Gideon adalah seorang yang biasa hidup di ladang.ii Di
jaman dimana ia hidup, orang Israel sedang mendapat
hukuman dari Tuhan berupa muncullah bangsa penjarah
yang sangat perkasa, yaitu orang Midian, sehingga mereka
dikalahkan, dijajah dan menjadi melarat.iii


Pada suatu hari, malaikat Tuhan menyapa Gideon « Hai
pahlawan yang gagah berani, Tuhan menyertai dirimu »,iv
jawaban Gideon sangat sinis. « Bagaimana mungkin Tuhan
benar menyertai kami bila bencana terus menimpa kami ? »v
Namun Gideon mendapat perintah Tuhan untuk mengusir
bangsa penjajah yang lebih kuat dari mereka. « Engkau
kuutus… »vi Berkali-kali, Gideon dilatih Tuhan untuk lebih
mempercayakan diri padaNya dan bukan pada kekuatan
dirinya. Bayangkan saja, ia hanya memiliki pasukan yang
berkekuatan 30 ribu orang dan mereka harus berhadapan
dengan orang-orang Midian, Amalek dan bangsa lain.vii
Orang-orang Midian saja diperkirakan berjumlah sekitar



                                                         28
135 ribu orang.viii Jadi sekurang-kurangnya akan terjadi
pertempuran satu orang Israel melawan empat orang
musuh mereka.         Di tengah keadaan yang tidak
menguntungkan tadi, Tuhan masih memerintahkan Gideon
untuk menyuruh pulang 20 ribu orang anak buahnya.ix
Dengan demikian, ia hanya memiliki 10 orang. Bahkan
setelah itu, Tuhan hanya menginginkan Gideon berperang
dengan 300 orang saja.x


Hal yang menarik bagi kita untuk diingat adalah, bagaimana
300 orang Israel tadi bersedia berperang untuk menghadapi
lawan yang berkekuatan 135 ribu orang lebih. Jadi ketika
maju berperang, seorang perajurit Gideon harus melawan
empat ratus lima puluh orang. Walaupun ada janji Tuhan,
umumnya manusia normal tidak akan ada yang berani
menghadapi keadaan serupa itu.

Mengapa orang Israel tidak lari atau meninggalkan Gideon
walaupun ia mengajak mereka melakukan tindakan yang
bertentangan dengan akal sehat tadi?         Satu-satunya




                                                         29
kesimpulan    adalah     karena     Gideon   sendiri   tidak
memperlihatkan         kecemasan,      kegelisahan,    atau
keputusasaan. Memang Alkitab mencatat bahwa memang
ada suatu saat dimana Gideon tetap memiliki keraguan,
namun Tuhan menguatkannya dengan menyuruhnya dan
seorang bujangnya turun ke lembah, menyelusup ke tengah
musuhnya, serta mendengarkan kata-kata para musuh tadi.
Disana ia mendapatkan kepastian atas pimpinan Tuhan,
sehingga ketakutannya lenyap.

Bayangkan bila Gideon tidak dapat mengendalikan dirinya
sebagai pemimpin, atau bila ketakutannya terbaca dengan
gamblang, atau keraguannya masih kentara, apakah
dampaknya? Bayangkan bila Gideon tidak bekerja keras
dan rajin. Mana mungkin anak buahnya bertahan
bersamanya, bukan? Dampak dari sikap pemimpin yang
bersandar pada kuasa Tuhan namun rajin bekerja ternyata
sangat kuat pada setiap anak buahnya. Mereka berdisiplin
dan menunjukkan keberanian yang luar batas normal.




                                                           30
Gideon dan anak buahnya yang sedikit itu akhirnya
memenangkan pertempuran.


Hal itu serupa dengan kepercayaan Walter, putera William
Tell, pada ayahnya. Sang ayah diharuskan oleh seorang
penguasa untuk memanah apel yang diletakkan di atas
kepala anaknya. Resiko yang dihadapinya sangat besar.
Namun bila ia tidak melakukan hal itu, puteranya akan
segera dibunuh oleh para perajurit sang penguasa.


Ilustrasi: Bagaikan anak yang percaya pada ayahnya
Seorang anak dengan apel di atas kepalanya, dan seorang
pria memanah apel tadi dari kejauhan




                                                       31
Pasal Dua

 Mengenal Dampak Kata, Sikap,
Kehadiran dan Keputusan seorang
           pemimpin


  Pada suatu malam, seorang Kaisar yang bernama
  Konstantin bermimpi melihat sebuah benda yang
  memiliki tulisan dalam bahasa Latin. Ada empat
  buah komponen di tanda itu. Ia membacanya: IHS
  dan tanda yang lain. Sang raja terbangun dan
  menafsirkan bahwa kata IHS adalah ”in hoc signo”
  artinya, ”dalam tanda ini.” Bertepatan, sang kaisar
  akan   maju    perang.   Maka,    sesuai   dengan
  impiannya,     setiap     perajuritnya     diminta
  menggambarkan tanda yang ada tulisan tadi. Sang




                                                  32
kaisar   memenangkan      pertempuran    dengan
gemilang.     Maka dalam perayaan tadi ia
menanyakan pada penasehat-penasehatnya apa arti
tanda tadi. Seorang penasehat menjelaskan bahwa
tanda yang digunakan sang raja adalah gambar
sebuah salib, sedang IHS bukan berarti In Hoc
Signo tetapi Iesus Hominim Salvator atau Yesus,
Juruselamat manusia. Sang kaisar menjadi sangat
tertarik untuk mengenal agama ini. Tidak lama
kemudian, pada tahun 325 Masehi, sang kaisar
menentukan bahwa pengikut-pengikut Yesus
adalah penganut agama yang benar dan agama
tadi menjadi agama utama di negaranya. Agama
tadi bernama agama Kristen yang sebelumnya
selama sekitar 300 tahun dianggap agama sesat dan
melawan negara sehingga penganutnya terus
menerus ditangkapi, dianiaya, dan dibunuh.
Tindakan kaisar Konstantin berdampak luar biasa,
karena agama Kristen menyebar ke seluruh dunia.




                                              33
Kami yakin bahwa kini Anda tahu bahwa disadari atau
tidak, Anda dan saya senantiasa menimbulkan dampak
kepada orang lain yang berada di sekitar kita, sementara
orang lain juga memberi dampak bagi kita. Bila Anda
memainkan peran kepemimpinan, berbagai dampak ini
perlu disadari dan dikendalikan karena Anda berhadapan
dengan orang banyak dan menebarkan pengaruh pada
mereka.    Dampak Anda dapat terjadi karena kata-kata,
sikap, keputusan, kehadiran dan gaya hidup Anda.


1. Dampak dari kata-kata pemimpin

Pada suatu saat, ada sebuah gereja yang mengalami perpecahan
yang buruk. Akhirnya, tersisa hanya seorang pendeta dan tima belas
orang warga jemaatnya. Mereka berusia di atas enam puluh tahun.
Sang pendeta yang masih muda terus berupaya meningkatkan
jumlah pengunjung kebaktian mereka, namun gagal terus menerus.


Dalam kebingungannya, ia mengunjungi seorang pendeta tua yang
sudah pensiun. Dulunya orang itu adalah seorang tokoh pemimpin




                                                                 34
yang terkenal di daerahnya. “Bisakah bapak memberikan saya
nasehat bagaiman memulihkan gereja kami kembali? Atau,
mungkin bapak dapat datang memberikan suatu kebaktian
kebangunan rohani?”


Sang pemimpin tua berbisik, “Maaf, aku tidak bisa. Waktuku kini
kugunakan hanya untuk berdoa dan menikmati keakraban dengan
Tuhan serta menulis buku.”


Sang pendeta muda merasa kecewa, namun ketika ia hendak pamit,
sang pemimpin tua berbisik padanya: “Salah satu dari kalian adalah
malaikat Tuhan yang sedang menyamar.”
Sekembalinya ke gereja, sang pendeta menyampaikan kata-kata sang
pemimpin tua tadi. “Salah satu malaikat ada di tengah kita? Sedang
menyamar?” kata mereka dengan heran.


Sejak itu, mereka merenungkan kata-kata tadi. Akibatnya mereka
saling menghormati satu sama lain dan juga saling mendukung
dengan tulus.     Masing-masing anggota kuatir kalau mereka
memperlakukan malaikat dengan cara yang tidak pantas.




                                                                 35
Beberapa waktu berlalu, masyarakat mengamati perilaku warga
gereja dan pendetanya. Satu persatu orang merasa heran atas
kelemah lembutan, keramahan, peghormatan, ketulusan, dan
kedekatan satu sama lain. Orang mulai ikut berbakti kembali,
sehingga setahun kemudian, kebaktian minggu diikuti lebih dari 100
orang. Mereka terbawa dengan kata-kata sang pemimpin tua: ”Di
antara kalian ada malaikat yang menyamar...”




Dampak dari kata-kata seorang pemimpin dapat membuat
orang memiliki pandangan yang realistis tentang keadaan
yang dihadapinya atau sebaliknya, memiliki gambaran yang
pesimis. Dampak yang realistis berarti orang melihat bahwa
walaupun tantangan yang dihadapi sangat besar dan lebih
kuat dari modal diri kita, namun bila sang pemimpin
mendengarkan suara-Nya, taat dan mempercayakan diri
pada Tuhan serta melakukan bagiannya, Tuhan tidak akan
membiarkannya sendirian.


Kata-kata Gideon sebelum menyerang orang Midian sangat
mengesankan:       « Bangunlah        sebab     Tuhan      sudah




                                                                 36
menyerahkan perkemahan orang Midian ke tanganmu. »xi
Gideon memberikan dampak yang sangat hebat dengan
kata-kata itu, bahwa Tuhan sudah berperang bagi mereka
atau mereka tidak dipimpin oleh manusia saja. Sebaliknya
bila ia berkata, « Saya tidak yakin kita akan menang, tapi
karena Tuhan sudah memberikan perintah, marilah kita
upayakan sedapat-dapatnya,…. » dampak kata-kata itu tentu
akan menimbulkan suasana yang sangat berbeda, entah
anak buahnya akan merasa ragu, putus asa, atau bahkan lari.


Dampak dari kata-kata juga mengena pada diri sendiri. Apa
yang kita katakan pada diri sendiri akan berdampak pada
persepsi kita. Selanjutnya persepsi akan mempengaruhi
perilaku kita sebagaimana dipaparkan dalam cerita gereja di
atas. Bagi diri sendiri, bila Anda mengatakan di dalam hati
bahwa Anda tidak akan mampu melakukan sesuatu atau
mencapai suatu tujuan tertentu, maka kata-kata itu
mempengaruhi persepsi Anda. Kenapa? Dengan kalimat
negatip itu Anda akan luput melihat tersedianya
berbagai pilihan yang ada karena Anda sudah membatasi




                                                              37
cara Anda mempersepsi pilihan-pilihan yang akan Anda
 kenali dan mungkin dapat ambil.


 Sebaliknya bila Anda mengatakan, bahwa Tuhan telah
 memanggil Anda bertugas dan melengkapi Anda, tentu
 kata-kata tadi akan menghasilkan semangat yang kuat.
 Berbagai kesulitanpun akan dipersepsi secara positif sebagai
 kesempatan belajar.



 Selain dampak dari kata-kata, ada dampak yang disebabkan
 oleh komunikasi non lisan, atau sikap seorang pemimpin.


2. Dampak dari Sikap Pemimpin

 Di jaman dulu ada seorang putra raja yang disiapkan oleh ayahnya
 untuk mewarisi tahta kerajaannya. Salah satu ujian baginya adalah
 tinggal semalam suntuk sendirian di dalam rimba raya untuk
 mengukur keberaniannya. Putra mahkota ini sama sekali tidak
 merasa takut. Bahkan ia tertidur dengan nyenyaknya.




                                                                 38
Namun dalam tidurnya ia bermimpi. Tuhan menunjukkan
kepadanya api yang bernyata dengan sebuah piala di dalamnya. Ia
mendapatkan penjelasan bahwa, piala itu adalah piala yang
digunakan oleh Kristus di dalam perjamuan malam yang pertama.
Tuhan mengatakan di dalam mimpinya bahwa, kelak tugasnya
sebagai raja ialah mengawal piala yang dikenal sebagai benda suci
itu. Dengan demikian mereka yang terluka dan sakit dapat datang
kepadamu dan minum dari piala ini serta mengalami pemulihan.
Dalam mimpi ini sang putera raja menyadari bahwa, siapa yang
memiliki piala suci ini akan memiliki kuasa yang besar. Karenanya,
tanpa mengucapkan kata apapun juga, ia merebut piala tadi dari
tengah api dan menyimpannya bagi dirinya sendiri. Benar saja,




                                                                 39
ketika ia menyentuh piala itu, ia merasa suatu kuasa yang hebat
memasuki dirinya, ia merasa seakan Tuhan sendiri. Namun, ketika
ia bangun dari mimpi dan tidurnya, ia tidak mendapatkan apa-apa,
kecuali telapak tangannya yang terluka, terbakar kemerahan.
Berpuluh tahun kemudian, setelah ia menggantikan ayahnya,
seluruh upayanya digunakan untuk mencari piala suci yang dilihat
dimimpinya itu.     Ratusan ahli dan ksatria ditugaskannya. Ia
sendiripun pergi keberbagai penjuru untuk mencarinya. Semuanya
tidak juga menghasilkan apa-apa. Piala suci itu entah ada dimana.


Sementara itu, ia menyadari bahwa ada luka yang lebih parah dari
luka yang ada di telapak tangannya muncul di dalam hatinya. Ia
mulai meragukan dirinya. Ia tidak lagi dapat memberikan
kepercayaan pada anak buahnya bahkan pada orang-orang yang
dekat padanya. Semakin hari ia semakin jenuh dengan hidup dan
semua pengalamannya. Ia merasa sangat kesepian.


Pada suatu hari, seorang badut yang diundang datang ke istana
untuk menghiburnya berjumpa dengan sang raja yang sedang
duduk sendirian di tamannya.       Karena sifat sang badut tidak
berpikir rumit bahkan cenderung sederhana, ia hanya melihat
adanya seorang pria yang muram duduk sendiri. Iapun bertanya,




                                                                    40
«Eh, kamu sendirian, sedang sakitkah ?»
Sang raja menyahut:
quot;Aku haus, butuh air menyejukkan diriku.quot;
Sang badut pergi sebentar dan mengambil air. Sang raja menerima
dan meminumnya sampai habis. Dampaknya luar biasa. Ketika itu,
luka-luka di telapak tangannya menghilang dan di hatinya mulai
sembuh. Ternyata di tangannya, ia memegang sebuah piala, yang
dulu dipergunakan Kristus di perjamuan malam pertamaNya, piala
yang ia sudah cari sepanjang masa ia memerintah.


Ia menengok ke pada sang badut dan bertanya, “Hei, bagaimana
kamu mendapatkan sesuatu yang sudh dicari oleh semua orang-
orang hebat dan berani ... bahkan mereka gagal?quot;
Dengan sikap polosnya, sang badut menjawab, “Aku tidak tahu,
aku hanya tahu kamu sedang sakit dan haus, jadi kuberikan apa
yang kumiliki.”



Dampak dari kepemimpinan sering muncul akibat sikap
yang tulus. Apalagi sikap tadi disertai kepekaan. Cerita di
atas menunjukkan bahwa sikap serakah dan egois sang raja
menghasilkan luka dan kesepian, sebaliknya sikap bela rasa




                                                              41
dan keberanian yang ditunjukkan sang badut menghasilkan
dampak yang luar biasa, suatu pemulihan.           Seorang
pemimpin perlu menguasai sikap dan kepekaan seperti itu.
Dalam kepemimpinan Kristiani, ketulusan tadi muncul
karena keakraban pribadi sang pemimpin dengan Tuhan
yang akhirnya menghasilkan rasa terimakasih pada-Nya dan
membuatnya ingin membantu orang lain agar juga
mengalami keindahan keintiman dengan Tuhan.


Ketika Kristus dibawa ke hadapan Pilatus, penguasa Yudea,
Ia tidak menampilkan kegentaran. Bahkan Ia menjawab
pertanyaan Pilatus yang meneliti tuduhan orang Yahudi
dengan tenang « kau yang mengatakan hal itu… »xii Hal ini
berdampak nyata. Orang Yahudi menuduh Kristus di
depan Pilatus sebagai seorang yang menyesatkan, mencegah
orang membayar pajak kepada Kaisar, dan menyebut
diriNya, seorang Raja.xiii Terhadap tuduhan ini Kristus
menjawab dengan tenang dan menunjukkan bahwa
kuasaNya lebih besar dari kuasa Pilatus sehingga Ia tidak
perlu membela diri. Ia tidak dapat ditaklukkan oleh seorang




                                                          42
penguasa negara maupun orang banyak. Pilatus menyadari
bahwa tuduhan orang-orang Yahudi tidak benar, namun ia
juga tidak dapat mengabaikan tuntutan orang Yahudi yang
sudah sangat emosional.xiv Maka, ia menyerahkan Yesus
kepada Herodes yang menguasai Galilea.           Disanapun
Kristus berdiam diri. Akhirnya Herodes mengembalikan
Kristus ke pada Pilatus. Karena tekanan massa, dengan
diplomatis, Pilatus berkata lagi, «Sesungguhnya tidak ada
suatu apapun yang dilakukanNya yang setimpal dengan
hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia lalu
melepaskanNya.»xv


Disini terlihat bahwa, sikap Kristus yang tidak membela diri
membuat baik Herodes dan Pilatus berada dalam posisi
sulit. Secara hukum, jelas kedua penguasa itu menyadari
bahwa tuduhan yang dilontarkan orang Yahudi adalah
palsu.   Secara   politis   mereka   kuatir   kalau   terjadi
pemberontakan dan kerusuhan. Maka, Pilatus mengambil
langkah melemparkan bola panas itu kepada rakyat banyak,
ia meminta mereka memutuskan siapa yang harus dihukum




                                                            43
mati, seorang penjahat atau Kristus. Kemudian secara
simbolik ia mencuci tangan di depan orang dan memenuhi
tuntutan orang Yahudi untuk menyalibkan Kristus.xvi

3. Dampak dari keputusan dan perilaku seorang
pemimpin

Keputusan Paulus untuk membawa injil sampai « keujung
bumi » membuat orang Kristen tidak hanya memikirkan
suku atau bangsanya sendiri saja, namun seluruh bangsa-
bangsa di dunia. Keputusan konsili pertama di Yerusalem
yang membebaskan orang-orang Kristen baru dari hukum
Taurat, kecuali « tidak makan makanan yang telah
dipersembahkan untuk berhala, dari darah, dari daging
binatang yang mati dicekik dan dari percabulanxvii juga
berdampak kuat. Sejak itu, orang-orang Kristen menjadikan
Kristus sebagai pusat mereka lebih dari segala aturan.


Perlu dicatat, bahwa hal yang tidak dilakukan seorang
pemimpinpun dapat menimbulkan dampak yang besar.
Lihatlah, kasus anak imam Eli yang oleh ayahnya dibiarkan




                                                         44
menodai kekudusan bait Allah. Anak-anak imam itu, yaitu
Hofni dan Pinehas menodai kesucian bait Allah.xviii Ayah
mereka tidak melakukan apa-apa. Akhirnya, keduanya
dibiarkan Tuhan terbunuh ketika pasukan Filistin menyerbu
Israel.xix Eli terkejut dengan tewasnya kedua anak itu
sehingga iapun jatuh lalu meninggal.xx



4. Dampak dari Kehadiran Pemimpin

Dampak dari kehadiran seorang pemimpin seringkali jauh
lebih besar daripada yang diperkirakan orang banyak.
Apalagi di dalam abad dimana kepemimpinan dianggap
sebagai   hal     yang    dapat     dipelajari,   orang   tidak
membayangkan dimana seorang pemimpin hadir dan absen
akan berdampak besar.


Dalam bulan September di tahun 1862, di Amerika masih
berkecamuk perang saudara. Sampai pertengahan tahun itu,
perang dimenangkan terus menerus oleh pasukan-pasukan
dari   Selatan,   yaitu   pasukan      Konfederasi    dibawah




                                                              45
kepemimpinan jenderal Robert Lee yang genius. Semangat
lawanya, yaitu pasukan dari Utara yang dikenal dengan
nama pasukan Union sudah babak belur. Baik pasukan
Union yang disebut sebagai pasukan Potomac yang
berkekuatan awal 120 ribu perajurit dan pasukan Virginia
terus menerus dikepung dan ditekan oleh pasukan Robert
Lee. Pasukan Konfederasi terus maju tak tertahankan dan
mendekati Washington, ibukota Union.


Para pemimpin dari kaum Utara sudah membayangkan hal-
hal terburuk yang dapat terjadi. Mereka tidak dapat
menemukan cara untuk membalik angin yaitu membuat
pasukan yang terpukul babak belur dan lelah ini menjadi
suatu pasukan yang perkasa dan bersemangat kembali


Satu-satunya tokoh yang melihat adanya solusi dari situasi
ini adalah Abraham Lincoln. Ia mengenal adanya seorang
Jenderal yang telah melatih dan membentuk pasukan yang
kalah ini. Jenderal ini adalah George McClellan. Tidak ada
seorang pun di dalam Departmen Pertahanan yang




                                                         46
menyukai jeneral yang berusia 35 tahun itu. Lulusan
akademi militer di West Point ini dikenal sebagai orang yang
arogan, pemberontak dan sangat berhati-hati serta lambat
turun ke lapangan. Ia cenderung memastikan kelengkapan
data lapangan sebelum mengajukan pasukannya untuk
bertempur. Pendekatannya membuat beberapa kesempatan
emas hilang dan ia bentrok dengan atasannya, namun di
pihak lain, seluruh anak buahnya mencintai sang jenderal.
Tidak heran sepanjang karirnya jenderal McClelland ini dua
kali dicopot dari jabatannya.


Dengan melalui berbagai protes dan kritik pada tahun 1862,
Lincoln mengangkat jenderal yang setahun sebelumnya ia
sendiri copot dari jabatannya. Ia memerintahkan McClellan
untuk berangkat ke Virginia dan memberikan sesuatu yang
para pasukan tidak akan mungkin dapatkan dari siapapun di
bumi: entusiasme, kekuatan, dan harapan. Sang jenderal
berangkat di atas kuda hitamnya dan menjumpai
pasukannya.




                                                           47
Apa yang kemudian terjadi sulit untuk digambarkan.
Pemimpin-pemimpin Utara dan Selatan tidak dapat
menyelesaikannya.     Bahkan      McClellan    tidak   dapat
menerangkan apa yang terjadi. Jeneral ini McClellan
berhadapan dengan barisan pasukan Union yang sedang
mundur. Ia mengangkat topinya dan melambaikannya
dengan bersemangat. Para perajurit yang lelah dan hampir
tertidur sambil berjalan melihat pemimpin dan bekas guru
mereka. Mereka terkejut dan ikut melambaikan topi serta
berseru. Semangat mereka kembali bangun bahkan
berkobar. Kini mereka maju kembali dengan keyakinan
bahwa keadaan akan berubah karena sang jenderal sudah
hadir. Tak lama kemudian, jenderal ini berhasil menahan
kemajuan    pasukan    jenderal    Robert     Lee   walaupun
sebenarnya bila ia tidak terlalu berhati-hati, pasukan yang
sudah dikalahkannya tadi dapat dihancurkan sepenuhnya.


Bayangkan Anda dipimpin oleh seseorang yang tidur di
hotel berbintang lima sementara Anda sebagai bawahan
bersama rekan-rekan Anda tidur di tikar dalam tenda-tenda




                                                           48
bobrok sambil kehujanan. Ia tidak hadir ketika Anda
menghadapi kedinginan dan kelaparan. Maka apa yang
terjadi di lapangan akan tidak dipahami di benak para
pengambil keputusan, dan apa yang dipertimbangkan
pengambil keputusan tidak dihargai para pengikut. Itulah
sebabnya, Kristus tetap berada bersama murid-murid-Nya
ketika terjadi badai di danau atau ketika murid-murid-Nya
gagal mendapatkan apa-apa setelah menjala sepanjang
malam.


Mengapa kehadiran seorang pemimpin penting? Ada
beberapa kemungkinan :


Kehadiran sang pemimpin memiliki dampak karena
menunjukkan keperduliannya pada situasi bawahannya
Kehadiran memiliki dampak karena menunjukkan bahwa si
pemimpin bersedia menanggung beban dan penderitaan
yang ia minta anak buahnya tanggung
Kehadiran sang pemimpin menunjukkan bahwa ia adalah
bagian dari kehidupan bawahan atau pengikutnya dan




                                                        49
sebaliknya
 Kehadiran sang pemimpin menunjukkan bahwa ia bersedia
 memikul resiko besar yang mungkin dihadapi anak buahnya
 juga




Kasus: Dampak Kehadiran Kristus di Tepi Danau



        Setelah para murid Kristus mendapatkan kenyataan
        bahwa, Kristus bangkit dari kematian, bagaimanakah
        respon mereka? Menunggu atau menghabiskan waktu
        di dalam hal dadakan yang terjadi dan tidak pernah
        mereka bayangkan hadir di dalam hidup mereka itu ?
        Petrus berkata kepada teman-temannya, « Aku pergi
        menangkap ikan. »xxi   Terlihat disini Petrus ingin
        menjadi manusia yang bertindak dan bukan hanya diam
        atau menunggu dan merenungkan kebangkitan Kristus.
        Ia mengambil keputusan itu karena, mungkin saja ia
        sangat menderita di dalam saat menunggu tadi, atau




                                                        50
mungkn karena ia menjadi serba salah ketika Kristus
ternyata bangkit. Bukankah ia yang telah menghianati
Kristus sebelumnya ?


Alkitab mencatat bahwa mereka berangkat bersama
naik perahu. Namun, malam itu tidak ada seekorpun
ikan mereka dapatkan.xxii


Kegagalan tadi tentu sangat tidak terduga, bukankah
keterampilan dan pengalaman mereka di dalam
menangkap ikan bukanlah hal baru? Bukankah danau
tempat mereka mencari ikan bukanlah lokasi yang baru
bagi mereka?


Ketika hari mulai siang, dalam keadaan hampir gagal
tadi, ketika mereka memutuskan untuk kembali ke
pantai tempat mereka berangkat, ternyata Kristus ada di
sana, namun mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah
Yesusxxiii. Apakah mereka tidak mengetahui itu adalah
Yesus karena perhatian mereka lebih kepada kegagalan




                                                    51
mereka? Apakah mereka tidak mengetahui karena
mereka tidak memperkirakan bahwa Ia akan hadir
disana, ketika mereka gagal.


Dalam peristiwa itu, Kristus bertanya: ”Apakah kamu
mempunyai lauk pauk?”xxiv      Pertanyaan ini seakan
merupakan suatu pertanyaan sederhana. Namun, bagi
seorang Yahudi mengakui kegagalan mereka dalam
mencapai apa yang mereka inginkan, bukan merupakan
suatu hal yang mudah. Apalagi mengakuinya di depan
seorang yang mereka tidak ketahui. Namun dampak
dari pertanyaan tadi, mau tidak mau perhatian mereka
teralih dari urusan mereka kepada orang yang bertanya.


Setelah menerima jawaban itu, Kristus memberikan
mereka suatu perintah. ”Tebarkanlah jalamu di sebelah
kanan perahu.” Selain itu, Kristus juga memberikan
janji: ”maka akan kamu peroleh.”xxv


Sangat menarik bahwa para murid mematuhi usulan




                                                    52
atau perintah dari orang yang mereka tidak kenali itu,
    padahal tentunya secara nalar hal itu sudah mereka
    lakukan berkali-kali sepanjang malam. Hasilnya nyata.


    Dampak dari kehadiran, kata-kata, keperdulian Kristus,
    dan janji serta hasil nyatanya membuat murid yang
    dikasihi Kristus mengenali bahwa gurunya ada disana.xxvi
    Mereka tidak sendirian di dalam kegagalan, di dalam
    penantian, dan di dalam upaya mereka. Itulah Kristus
    yang selalu hadir di dalam pelayanan dan pergumulan
    para pemimpin yang mengasihi-Nya.




Mengenal Dampak Yang Disengaja dan Tidak
Di sengaja




                                                         53
Menyadari bahwa dampak yang dapat terjadi karena kata-
kata, sikap, keputusan, tindakan dan kehadiran seorang
pemimpin sangat besar maka, semestinya banyak pemimpin
akan belajar menguasai seluruh faktor tadi dan mencapai
dampak yang baik. Nyatanya tidak demikian. Apa yang
terjadi? Ternyata, banyak pemimpin menghasilkan dampak
yang tidak disengaja.


Pada dekade 70an, di Amerika jumlah angka kejahatan terus
meningkat. Ahli-ahli dari berbagai disiplin ilmu membahas
hal itu. Ada yang menyebutkan bahwa akar masalahnya
adalah kurangnya jumlah polisi dibandingkan dengan
jumlah warga. Ada pula yang menganggap bahwa hukuman
yang diatur negara terlalu enteng bagi kejahatan yang terjadi.
Semakin lama angka kejahatan terus meningkat dan semua
solusi tidak menghasilkan apa-apa.        Maka para pakar
memprakirakan bahwa pada dekade 90an dan selanjutnya
tiga dari setiap sepuluh orang akan mengalami peristiwa
kejahatan di dalam hidup mereka seperti, dibegal, dicuri,
diperkosa atau dibunuh. Nyatanya, kejahatan menurun dari




                                                             54
tahun-ketahun sehingga mencapai 10 persen dari angka di
dekade berikutnya. Apa yang terjadi?


Seluruh rantaian peristiwa itu terjadi ketika seorang wanita
berusia 16 tahunan mengalami kehamilan walaupun ia
belum menikah. Wanita berkulit hitam itu datang dari
keluarga miskin dan tidak memiliki pekerjaan serta penuh
dengan catatan perbuatan kriminal.            Wanita tadi
mengajukan permohonan agar bayinya boleh diabrosi
walaupun aturan negara melarang hal tadi. Permohonan ini
diproses di pengadilan negeri dan berjalan berlarut-larut
sampai akhirnya disetujui oleh hakim pemimpin disana.
Anehnya, sang wanita tidak dapat mengaborsi bayinya
karena kehamilannya sudah berada di tahap yang lanjut
ketika keputusan tadi dikeluarkan.


Apa hubungan keputusan sang hakim itu dengan turunnya
angka kejahatan di USA? Ternyata keputusan tadi secara
tidak sengaja menghasilkan dampak yang besar. Dengan
aborsi dianggap legal, maka di kalangan wanita kulit hitam




                                                           55
yang hidup di daerah kumuh, banyak bayi yang seharusnya
dilahirkan     dan    akan   bertumbuh    tanpa   ibu   yang
bertanggungjawab dan tanpa ayah sama sekali tidak
dikandung dan dilahirkan. Dengan demikian dua puluh
tahun kemudian, tidak muncul para ABG dan muda-mudi
yang berpotensi besar melakukan kejahatan.xxvii




Seperti telah dinyatakan di atas, kita sadari bahwa seorang
pemimpin dapat menimbulkan dampak dengan sengaja,
namun dapat juga ia menimbulkan dampak tadi tanpa
kesengajaan.         Dampak kepemimpinan Hittler adalah
terjadinya pembunuhan massal yang disengaja. Dampak
kepemimpinan pemerintah Khmer merah adalah terjadinya
pembunuhan tiga juta orang lebih di Kambodia dan hal itu
merupakan kesengajaan. Sebaliknya, dampak reputasi
kepemimpinan Patin, calon wakil presiden dari partai
republik di Amerika adalah kekalahan senator McCain,
tentunya hal ini tidak terjadi dengan sengaja.




                                                           56
Seringkali apa yang seorang pemimpin lakukan atau abaikan
bukanlah hal-hal yang besar. Hasilnya, tetap menimbulkan
dampak yang sering tidak terbayangkan. Sayang sekali,
sebagian dampak itu tidak disadari oleh banyak pemimpim.
Misalnya, sebagai pemimpin di dalam konteks organisasi,
Anda datang tepat waktu dalam sepuluh pertemuan terakhir
ini,   hal tadi akan berdampak pada anak buah Anda
walaupun Anda tidak rencanakan. Anak buah itu seakan
mendapatkan pesan bahwa bila seorang pemimpin selalu
datang saja tepat waktu, anak buahpun harus terlebih
berdisiplin lagi.


Dalam konteks yang sama, bila seorang pemimpin secara
teratur memberikan masukan kepada anak buahnya, hal itu
juga berdampak karena memberi pesan supaya anak buah
juga memberikan masukan terhadap anak buahnya sendiri.
Sebaliknya bila seorang pemimpin tidak memberikan
masukan secara teratur, hal itu seakan memberi pesan pada
anak buahnya bahwa mereka dapat mengabaikan hal itu.




                                                        57
Akhirnya, kita perlu menyadari bahwa, dampak juga terjadi
 bukan hanya di dalam organisasi atau komunitasnya sendiri.
 Dampak dapat terasa di lingkungan masyarakat dimana
 sang pemimpin tadi bekerja seperti disampaikan dalam
 cerita mengenai gereja yang kehilangan anggotanya di atas.
 Di dalam kitab Para Rasul, dampak dari pelayanan para
 rasul adalah mereka dihormati orang banyak, walaupun juga
 ada orang yang merasa takut pada mereka.xxviii Pelayanan
 para rasul dan kepemimpinan mereka berdampak, artinya
 membuat      masyarakat     di    sekitar   mereka     harus
 memperhatikan mereka. Orang banyak jadi menentukan
 sikap dan tidak mungkin mengabaikan apa yang diajarkan
 dan dilakukan para rasul.



Dampak Bagi Nalar, Emosi dan Perilaku

 Seorang pemimpin menghasilkan dampak pada masyarakat
 atau lingkungan internal organisasinya. Di dalam organisasi,
 ia akan memberi dampak pada atasannya, pada mitra kerja,
 pada bawahannya dan pada dirinya sendiri. Selain itu, ia juga




                                                             58
akan menghasilkan dampak bagi lingkungan eksternalnya,
baik pesaing, pemerintah, atau lembaga-lembaga penilai.


Bila ia bekerja di luar konteks organisasi, misalnya, seorang
penulis, maka dampak kepemimpinannya akan terkait
dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan dirinya.
Seorang seperti Mark Twain yang menuliskan Huckleberry
Fin dan Tom Sawyer menghasilkan dampak yang
memperkuat gerakan penghapusan perbudakan.


Berapa jenis dampak dan dalam hal apa saja dampak dari
pemimpin tadi muncul?


Sekurangnya ada beberapa ranah dimana dampak tadi
terjadi. Mari kita tinjau dampak yang terjadi di dalam
konteks kepemimpinan organisasi atau komunitas.


a. Ada dampak pada lingkup kesadaran dan pengetahuan
(dampak    lingkup    nalar).   Seorang   pemimpin     perlu
membagikan pengetahuan dan pemahaman. Seorang pakara




                                                            59
bahkan menyampaikan bahwa seorang pemimpin adalah
juga seorang pendidik.xxix Di dalam konteks organisasi, ia
membuat orang menjadi pembelajar bahkan ia sendiri
mendidik atau mengajarkan apa yang benar, baik, dan tepat.
Pengetahuan tadi harus dibangun secara teratur dan
bertingkat pada semua pihak yang terkait dengan
organisasinya. Tanpa begitu, maka terutama para anak
buahnya seakan mendapat pesan bahwa belajar itu boleh
dilakukan dengan tidak teratur, semaunya, dilakukan kapan
saja, dilakukan untuk apa saja dan bisa melompat-lompat
serta tidak sistematis.


Bila seorang pemimpin tidak memberikan pengetahuan dan
pemahaman pada semua pihak yang terkait di dalam
organisasinya, dampaknya, ia akan memiliki organisasi yang
bekerja keras tetapi sangat kurang kemampuan dan
memiliki     pengetahuan    yang    tidak    utuh    serta
menghamburkan biaya.       Bukan tidak mungkin, maka
banyak orang-orang tertentu dapat cenderung melakukan




                                                         60
tindakan curang karena tidak memahami bagaimana
mengerjakan sesuatu dengan baik.


b. Dampak kedua yang dapat ditimbulkan oleh seorang
pemimpin adalah dampak pada lingkup emosi atau
kejiwaan.   Setiap   orang   membutuhkan     penerimaan,
penghargaan, rasa disayangi, dan diberi kesempatan untuk
berkembang. Bila seorang pemimpin tidak memberikan
masukan positip pada rekan, anak buahnya atau atasannya,
misalnya, berupa apresiasai, maka dampaknya akan parah.
Anak buah dan mitranya akan dapat merasa diperas
tenaganya atau dimanfaatkan demi ambisi pemimpin atau
keuntungan sang pemimpin saja. Tentunya hal ini akan
berdampak dalam relasi mereka dan kinerjanya. Juga ketika
ada seorang rekan, atasan atau anak buah yang baru
memasuki jabatan baru sedangkan sang pemimpin tidak
memberikan ucapan selamat kepadanya, ia akan merasa
bahwa lingkungannya ini hanyalah merupakan suatu tempat
mencari uang dan bukan merupakan suatu keluarga besar.




                                                         61
Dampak di lingkup emosi ini dapat juga terasa di
masyarakat luar organisasi atau komunitas sang pemimpin.
Seorang pemimpin yang bersahaja dan ramah, membuat
orang di sekitarnya tertarik pada kepribadiannya, walaupun
mereka tidak menjadi pengikut atau anak buahnya. Dirinya
membuat orang menghormatinya. Sebaliknya pemimpin
yang arogan akan menuai kebencian atau iri hati.


Dampak pada lingkup emosi di dalam lingkungan internal
organisasi atau komunitas dimana sang pemimpin ada dapat
memiliki dua sisi. Di sisi pertama, pemimpin dapat
menimbulkan dampak secara negatif pada hidup emosi
anak buahnya. Misalnya, bila ia terus menerus menularkan
suasana emosi yang negatif, hal ini membuat semua anak
buahnya akan merasa tidak aman, cemas, dan tertekan.
Pada sisi lainnya, pemimpin dapat menimbulkan dampak
secara positif pada hidup emosi anak buahnya. Bila ia
menunjukkan hal-hal positif yang mereka telah capai dan
menunjukkan penghargaan, maka hal ini akan menular dan
menimbulkan entusiasme.




                                                         62
c. Dampak ketiga adalah dampak pemimpin pada lingkup
tindakan atau perilaku. Seorang pemimpin tidak cukup
hanya   menghasilkan    peningkatan    pengetahuan    dan
sentuhan emosi pada orang-orang di sekitar saja, tetapi ia
juga sangat perlu memberikan rancangan tindakan, teladan
gaya hidup, keputusan, dan terutama tindakan yang
memberi semangat. Salah satu hal itu dapat dihasilkan
dengan tindakan yang merupakan pengorbanan diri dan
menunjukkan kualitas kepahlawanan.


Tindakan kepahlawanan seorang pemimpin tergantung
pada jenis pekerjaannya, namun anak buah hanya mau ikut
pada orang yang berani mengorbankan dirinya dan
menunjukkan keberaniannya seperti pada Gideon. Ia
memberikan pengarahan tindakan yang sangat rinci dan
jelas sebelum menyerang sehingga anak buahnya tahu apa
yang diharapkan dari mereka. Iapun memberikan contoh
dengan maju berperang bersama mereka.xxx




                                                         63
d. Dampak keempat yang dihasilkan seorang pemimpin
adalah yaitu dampak pada hidup spiritual rekan, atasan dan
anak buah atau pengikutnya. Seorang pemimpin yang
memiliki kehidupan spiritual akan mampu melaksanakan
hal tadi. Memiliki kehidupan spiritual berarti menyadari
bahwa hidupnya dan kepemimpinannya merupakan suatu
bagian kecil dari suatu kerangka pekerjaan Allah yang lebih
besar. Kemudian, ia mengupayakan agar memahami makna
terdalam dari keberadaan dan pekerjaannya.


Contoh yang paling menarik dari hal itu adalah ketika David
dan seorang anak buahnya, Abisai, menyelusup ke
perkemahan tentara Saul yang terus menerus mengejar
mereka. Mereka melihat Saul sedang nyenak tertidur. Anak
buahnya memaknai keadaan itu dengan mengatakan bahwa
« Allah sudah memberikan Saul kepada David. Dengan
sekali menombak saja, Saul akan terbunuh. » Artinya,
seorang yang mengejar-ngejar David dan kawan-kawannya
akan dimusnahkan. Usul itu adalah hal yang sangat masuk
akal berdasarkan hukum perang. Namun, David memimpin




                                                          64
atau mengarahkan anak buahnya dengan menunjukkan
suatu hukum yang lebih luhur yaitu pedoman spiritual »
Tidak membunuh orang yang diurapi Tuhan. »xxxi Dengan
cara itu David segera menghasilkan dampak, bahwa sebagai
pemimpin ia memiliki kadar spiritualitas yang berbeda dari
orang lain, itulah kelebihannya sehingga orang lain dapat
belajar dari teladannya dan hidup dengan spiritualitas yang
lebih dalam.




Dampak di dalam hidup masyarakat
Menggambarkan dampak yang dihasikan seorang di dalam
lingkungan organisasi tidak terlalu sukar, namun bagaimana
menggambarkan jenis-jenis dampak yang sengaja dilakukan
seorang pemimpin di dalam masyarakat?


Apakah dampak seorang pemimpin dapat menyentuh nalar
masyarakat?    Apa yang dilakukan oleh Al Gore dalam
memaparkan gejala pemanasan global menunjukkan
bagaimana pola pikir orang dan pandangan orang dapat




                                                          65
diubahkan karena kegigihan seorang memaparkan fakta-
fakta dan tren yang ada.


Dapatkah juga dampak dari seorang pemimpin mengubah
emosi masyarakat? Sejarah mencatat bagaimana pemimpin
dapat membuat masyarakat diarahkan untuk membenci
atau menyukai suatu hal. Hitler berhasil membuat orang-
orang Jerman yang biasanya sangat analitis membenci kaum
Yahudi dan mengangungkan ras Arya.            Pemimpin-
pemimpin Jepang mampu mengubah perasaan tertekan
bangsanya menjadi perasaan optimis untuk       mencapai
prestasi sesudah perang Dunia ke dua.


Dampak seorang pemimpin terhadap perilaku orang
banyak terlihat dengan nyata di dalam berbagai peristiwa.
Dalam perang Dunia kedua, misalnya, kata-kata jenderal
MacArthur bahwa ia akan kembali ke Asia tengara menjadi
suatu rujukan perilaku banyak orang.      Demikian juga
dengan Martin Luther King Jr. Dalam pidatonya ”I have a
Dream” suatu visi yang baru disampaikan dan mengubah




                                                        66
perilaku orang. Tanpa Abraham Lincoln dan Martin Luther
King Jr, mungkin kita tidak akan mengenal prestasi Obama,
Ray Charles, Ophrah Winfrey dan Tiger Woods, serta
orang-orang berprestasi yang nenek moyangnya berasal dari
Afrika.




                                                        67
Pasal Tiga

 Prasyarat untuk Berdampak Positif

Ketika bangsa Mongol berhasil membobol tembok besar
dan akhirnya menaklukkan Cina, para pemimpin mereka
merasa sangat gembira. Bangsa dengan peradaban yang
lebih tinggi dan tua ternyata dikalahkan oleh bangsa yang
berani dan tangguh.    Namun, dalam waktu tidak lama,
kerajaan yang mereka bentuk mulai berjalan seperti sistem
yang dibuat oleh orang Cina. Dalam waktu seratus tahun,
peran para pahlawan telah digantikan oleh para birokrat.
Para pemimpin Mongol menyadari bahwa bangsa mereka




                                                        68
berhasil menaklukan Cina, namun dalam satu generasi,
lingkungan budaya Cina menelan kekhasan bangsa Mongol
dan lambat laun dapat menghilangkan identitas diri sang
penakluk.


Kita sudah membahas bahwa di dalam kehidupan, para
pemimpin menimbulkan dampak ke tengah lingkungannya.
Namun, perlu juga disadari sisi lain dari kenyataan.
Lingkungan kerja atau lingkungan masyarakat di mana sang
pemimpin berada juga dapat menghalangi dirinya dalam
menghasilkan dampak yang kuat. Lingkungan dimana ia
berada juga dapat memberi dampak yang mengubah diri
sang pemimpin.


Ilustrasi




                                                       69
Pemimpin mempengaruhi lingkungan atau lingkungan
mempengaruhi pemimpin?


Bila sang pemimpin menyadari hal di atas, maka ia akan
tahu diri. Ia tidak melebih-lebihkan kemampuan dan
potensinya. Sebaliknya, ia juga tidak akan mengikuti arus
yang ada di lingkugannya saja atau menghindari kesempatan
untuk mengubah lingkungan dimana ia berada.. Dalam
kepemimpinan Kristiani, ia akan mengadakan perubahan
dan menghasilkan dampak bahkan berani menanggung
segala resiko, bila Tuhan yang mendorongnya melakukan
hal tadi Selanjutnya ia menyadari keterbatasannya dan
karena itu ia akan menggantungkan dirinya lebih penuh
kepadaNya. Dalam kekhasannya inilah, seorang pemimpin
Kristen menjadi inspirasi untuk orang di sekitarnya.




                                                        70
1. Jenis-jenis pemimpin dan
Dampak mereka

Ada banyak jenis pemimpin. Secara ringkas, pemimpin
adalah mereka yang secara sadar menghasilkan dampak
yang terencana bagi hidup orang lain dan bagi hidupnya
sendiri. Dampak pemimpin akan terkait dengan jenis
kepemimpinan yang mereka mainkan.


Tentang hal tersebut, dalam dua puluh terakhir ini banyak
sekali tulisan mengenai hal itu, namun sebagian besar
membahas masalah kepemimpinan di dalam konteks
organisasi. Di dalam konteks itu, beberapa peneliti yang
terkenal   seperti    Peter   Senge   dan    Katrin   Kaufer
membedakan pemimpin menjadi tiga jenis, yaitu, pemimpin
eksekutif, pemimpin jejaring, dan pemimpin lapangan. xxxii
Pemimpin eksekutif memangku jabatan-jabatan puncak di
dalam      struktur      organisasinya.     Tugas     mereka
mengkoordinasi berbagai sumber, aktifitas dan dinamika
yang ada. Pemimpin lapangan melaksanakan apa yang
organisasinya sepakati untuk dicapai sehari-hari. Pemimpin



                                                           71
jejaring menjadi pembawa informasi dan penjalin hubungan
di antara berbagai pengemban tugas di dalam organisasinya.
Dengan pemahaman ditunjukkan oleh para ahli itu bahwa,
pemimpin bukanlah hanya mereka yang memangku jabatan
puncak di dalam organisasinya, karena adapula para
pemimpin yang memiliki pengaruh dan dampak luas,
namun tidak memangku jabatan apa-apa.


Selain pemahaman seperti dipaparkan di atas, ada pula
pemahaman lain, yaitu bahwa seorang pemimpin tidak
selalu harus bekerja di dalam konteks organisasi, apalagi
organisasi yang modern dan rapih, namun juga dapat
bekerja langsung di tengah komunitas masyarakat. Dalam
pandangan ini dipahami bahwa seorang pemimpin
bukanlah orang yang berhasil sesuai kriteria organisasinya
saja, namun juga orang yang memberikan kontribusi yang
berkualitas ke tengah dunia dan menjadi inspirasi dengan
menunjukkan otentisitas diri yang kokoh. Dengan
demikian, dalam pandangan ini, sang remaja yang




                                                         72
dipaparkan di awal tulisan ini memenuhi syarat untuk
disebut sebagai pemimpin.


Pandangan serupa dipaparkan oleh Chris Lowney, dalam
bukunya, Heroic Leadership. Lowney adalah seorang yang
pada usia 30 tahunan telah diangkat menjadi direktur
sebuah lembaga keuangan, yaitu di JP Morgan & Co dan
kini memangku berbagai jabatan puncak di New York,
Tokyo, Singapore dan London. Sebelum bekerja disana,
selama tujuh tahun Lowney menuntut ilmu dan kemudian
mengajar di lembaga-lembaga pendidikan dan seminari
Jesuit baik di Puerto Rico maupun di Amerika.


Dengan menimba kedua jenis pengalamannya yang unik
tadi, Lowney mendapatkan bahwa seorang yang bekerja
jauh dari organisasinya seperti, Mateo Ricci, seorang
misionaris Katolik di Cina juga merupakan seorang
pemimpin. Bahkan, seorang petualang seperti Bento de
Gois yang berupaya menemukan Cathay adalah juga
seorang pemimpin. Mulanya, De Gois mendengar suatu




                                                     73
legenda yang dibawa oleh Marco Polo bahwa ada suatu
komunitas Kristen hadir di tengah-tengah bangsa-bangsa
Islam. Ia tertarik untuk menemukan komunitas ini. Góis
dikenang sejarah karena upayanya membuat ia harus
berjalan sejauh 6000 kilometer selama tiga tahun. Akhirnya
ia tiba di Tembok Besar Cina pada tahun 1605. Ia berhasil
membuktikan bahwa tempat yang dinamakan Cathay oleh
Marco Polo adalah sama dengan tempat yang bernama Cina
yang disebutkan oleh Mateo Ricci.




2. Prasyarat Umum Kepemimpinan

Seorang pemimpin jelas memiliki sejumlah prasyarat untuk
dapat memainkan perannya yang menghasilkan dampak.
Hal ini berlaku baik bila kita memandang pemimpin sebagai
seorang yang otentik dan bekerja sendiri demi dunia atau
kita melihatnya sebagai seorang yang meninggalkan hal yang
bermakna bagi organisasinya, mereka perlu memiliki




                                                         74
sejumlah prasyarat agar dapat melaksanakan kepemimpinan
yang berdampak baik. Namun, apakah prasyaratnya tadi?


Untuk menjawab pertanyaan itu, kita akan meneliti hidup
para tokoh yang secara populer di dalam sejarah dunia
dipandang sebagai pemimpin. Dengan upaya ini mungkin
dapat kita dapat menyimpulkan prasyarat umum yang patut
dimiliki oleh seorang pemimpin.    Kemudian kita akan
meneliti bagaimana para pemimpin Kristen memainkan
perannya.


  Nama                            Konteks
 Winston Churchill                 Perang Dunia kedua
 Mahatma Gandhi                    Kemerdekaan India
 Abraham Lincoln                   Perang Saudara di
 Amerika
 Martin Luther King Jr.    Gerakan Hak Sipik
 Nelson Mandela                Perjuangan pembebasan di
                               Afrika Selatan
 Eleanor Roosevelt                 Partisipasi wanita di
 dalam                             hidup publik
 Sukarno                   Kemerdekaan Indonesia




                                                           75
Kaisar Wudi                    Kekaisaran China di abad
                                 ke dua sebelum masehi




Adakah kesamaan prasyarat yang mereka miliki sebelum
menghasilkan dampak seperti yang kita baca di dalam
sejarah serta mereka tetap memiliki otentisitas yang kokoh?


Mungkin terlebih dulu kita perlu membahas mengapa
prasyarat-prasyarat itu penting. Bila menggunakan metafor,
prasyarat tadi dapat disebutkan bagai suatu jangkar kapal yang
memang sehari-hari seakan tidak terlalu berfungsi dan
diperlukan, namun justru pada saat krisis, kegunaannya sangat
luar biasa. Prasyarat juga dapat diibaratkan sebagai suatu
kemudi kapal besar yang berlayar. Walaupun kemudi itu tidak
terlihat dan kecil wujudnya, perannya menentukan arah gerak
dari kapal tadi.


Ilustrasi
Jangkar dan Kemudi (Dua gambar)




                                                              76
Banyak orang memberikan pandangan yang berbeda-beda
mengenai      prasyarat     kepemimpinan        tadi.     Dalam
kepemimpinan       di     masyarakat,     Lowney        misalnya,
menekankan        perlunya prasyarat yang holistik, yaitu,
seorang pemimpin harus lebih dulu memiliki kesadaran diri
yang tinggi, otentik, kasih, dan kepahlawanan.xxxiii
       A. Kesadaran diri adalah pemahaman yang mendalam
          mengenai kekuatan, kelemahan, nilai-nilai dan
          pandangan hidup
       B. Otentik artinya dengan keyakinan diri berinovasi
          dan menyesuaikan diri ke tengah dunia yang
          berubah
       C. Kasih artinya melibatkan orang-orang lain dengan
          sikap positif untuk memungkinkan potensi mereka
          berkembang
       D. Kepahlawanan artinya memberdayakan diri sendiri
          dan orang-orang lain dengan ambisi-ambisi yang
          heroik dan dorongan untuk mencapai
          keistimewaan.

Selanjutnya dalam praktek, oleh Lowney hal-hal itu
dijabarkan oleh seorang pemimpin sebagai berikut



                                                                77
Ia memberikan teladan dalam cara kerja dan pola
kepribadiannya
Ia mengispirasikan orang dengan visi yang tajam atau
kejelasan warisan «legacy» yang ia ingin tinggalkan di dunia
ini
Ia berani mempertanyakan atau mengkritisi proses,
prosedur, budaya, cara kerja dan kebiasaan-kebiasaan yang
sudah dijalani sejauh ini baik oleh dirinya maupun
organisasinya
Ia juga memampukan orang lain (melatih dan membuat
sistem) agar orang dapat bergerak melaksanakan apa yang
mereka dan dirinya sepakati
Ia memberikan appresiasi, mengangkat hati mereka, dan
mendukung mereka dalam pelaksanaan tugas merekaxxxiv




Dalam      konteks     organisasi,   sejumlah      prasyarat
kepemimpinan didaftarkan oleh beberapa ahli          seperti
Robert W. Rogers, President dari Development Dimension
Internationals dan Audrey B. Smith, wakilnya. Mereka




                                                           78
menggambarkan prasyarat-prasyarat berikut ini dalam
kaitan dengan prasyarat pemimpin eksekutif:
      Pribadinya menjanjikan
  o
      Gandrung dengan pengembangan diri
  o
      Mampu menguasai kerumitan
  o
      Seimbang dalam keteguhan berpegang nilai-nilai dan
  o
      pada upaya memberikan hasil nyata.


Sehari-hari, ke empat hal tadi dapat dirincikan sebagai
berikut:
       Ia cenderung mengambil peran pemimpin yaitu bersedia
        memikul tanggung jawab.
       Ia bersedia menjadi pengarah dan pemrakarsa serta
        bersedia menjadi orang yang memikul tanggung jawab
       Ia juga cenderung mendorong orang lain agar bertumbuh
        dan menjadi lebih berkualitas.
       Ia juga memegang teguh integritas, kejujuran, dan
        orisinalitas. Salah satu contohnya, ialah bahwa ia berani
        mengakui         kesalahan    yang      dibuatnya,    atau
        mengekspresikan pemikirannya
       Ia bersedia terus menerus belajar
       Ia bersedia dengan hati luas menerima masukan dari
        banyak pihak, termasuk kritik-kritik pedas
       Ia memiliki minat yang luas dan rasa ingin tahu yang besar,
        termasuk belajar dari kesalahan orang lain dan ia
        cenderung banyak bertanya




                                                               79
 Ia berminat menguasai hal-hal yang kompleks, bertindak
          cepat dan bekerja efektif.
         Ia mengadakan penyesuaian diri namun menjaga fokusnya
          dalam berbagai keadaan.
         Ia mampu menterjemahkan hal-hal kompleks menjadi hal-
          hal konkret dan mudah dipahami
         Dalam keadaan yang tidak pasti dan banyak berubah, ia
          tetap dapat memelihara efektifitas dalam kerja
         Ia memiliki kecocokan dengan nilai dan budaya di dalam
          komunitas atau organisasi ia bekerja.
         Ia memiliki nilai yang serupa dengan nilai-nilai
          organisasinya
         Ia memiliki perilaku yang cocok dengan perilaku ideal di
          organisasinya
         Ia memliki karakter dan gaya kerja yang cocok dengan
          organisasinya
         Ia adalah seorang yang memiliki semangat untuk menjadi
          produktif dan menyelesaikan masalah-masalah yang
          timbul
         Ia memiliki komitmen yang tinggi
         Ia mengejar kualitas proses dan hasil yang tinggixxxv


3. Kekhasan Prasyarat Pemimpin
Kristiani

Bagaimana dengan prasyarat bagi seorang pemimpin Kristiani?
Kepemimpinan Kristiani disini berarti bahwa kepemimpinan
atau daya yang




                                                              80
berdasarkan pada kebergantungan pada kuasa
    o
        penebusan Kristus,
        dibangun atas keinginan mengabdikan diri bagi Kristus,
    o
        dan
        mengutamakan tercapainya rancangan Allah di dunia.
    o


Jadi kepemimpinan Kristiani ditujukan untuk mencari dampak
bukan terutama untuk kepentingan sang pemimpin, namun bagi
orang-orang yang mengikutinya, konteks dimana ia berada dan
untuk Tuhan.


 Jadi                   Dalam buku kami yang pertama dari
                        seri Kepemimpinan ini, yaitu Kamu
 kepemimpinan
                        Juga Bisa, diisyaratkan bahwa seorang
 Kristiani ditujukan
                        pemimpin       harus   mulai   dengan
 untuk mencari
                        kebergantungan pada Tuhan, percaya
 dampak bukan
                        diri, dan percaya pada orang lain.
 terutama untuk         Selanjutnya,    berdasarkan    Alkitab
                        terlihat bahwa seorang pemimpin perlu
 kepentingan sang

                        menyadari bahwa ada kesenjangan
 pemimpin,




                                                            81
antara kenyataan yang kasat mata dan standar ideal        yang
seharusnya. Akhirnya, seorang pemimpin patut membiarkan
hatinya tergerak untuk mengambil tindakan nyata. Selanjutnya,
kalaupun dampak pekerjaannya terbatas, ia tidak merasa kecil
hati atau enggan bekerja selama ia sudah mengikuti rancangan
Tuhan baginya. Sama seperti si remaja di tepi pantai, sang
pemimpin tidak akan merasa sia-sia ketika ia melakukan sesuatu
walaupun pantai yang dijalaninya sangat panjang, ia hanya
memiliki dua tangan, dan masih ada ratusan pekerjaan tidak akan
dapat ia tangani.


Jadi pemimpin Kristiani memiliki sejumlah prasyarat untuk
melakukan perannya dengan baik sehingga muncul dampak yang
berkualitas. Dampak yang berkualitas tidak berarti megah dan
luar biasa atau spektakuler baik di organisasinya maupun di
masyarakat..


Di dalam konteks organisasi, dampak yang dihasilkan akan
membangun organisasi tersebut. Dalam hal ini Kouzes dan
Posner sangat jitu ketika menggunakan istilah “pemimpin adalah




                                                            82
dia yang meninggalkan warisan atau legacy.”xxxvi Di dalam
kehidupan masyarakat, dampak yang dihasilkan muncul karena
inspirasi yang ditinggalkan oleh seorang pemimpin yang memiliki
otentisitas penyerahan diri yang kokoh, seperti yang dihasilkan
oleh Nelson Mandela di Afrika selatan.




  4. Pondasi bagi Kepemimpin
  Kristiani

  Martin Luther King Jr. menyatakan, “Jadi, saya katakan pada kamu.
  Carilah Tuhan dan dapatkan Dia. Jadikan Ia kuasa dari hidupmu.
  Tanpa Diri-Nya, seluruh upaya kita akan menjadi debu dan
  matahari kita akan segera menjadi malam yang gelap. Tanpa Dia,
  hidup ini hanya merupakan drama yang tidak bermakna dimana
  adegan-adegan pentinya lenyap. Tapi, dengan Dia, kita akan mampu
  bangkit dari tengah malamnya keputusasaan menuju sukacitanya
  hari yang baru.


  St. Agustinus benar ketika mengatakan bahwa kita dicipta untuk
  Tuhan dan kita akan terus menerus resah sampai kita menemukan
  perhentian di dalam-Nya. Kasihilah dirimu, bila itu berarti secara




                                                                   83
nalar, kesehatan dan kepentingan moral kita. Kalian diperintahkan
untuk melakukannya. Itulah sisi panjang kehidupan. Kasihilah


                            Perilaku dan
                             dampaknya
                               Visinya

                              Nilai-nilai
                             utamanya
                           Gambar diri dan
                         pengenalan potensi
                        Pandangannya tentang
                                dunia
                    Hubungannya dengan Tuhan




sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. Itulah
lebar dari kehidupan. Namun jangan lupa ada perintah yang lebih
utama, yaitu kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, seluruh
jiwa dan sepenuh akal budimu. Itulah tingginya kehidupan. Bila
melakukan hal itu, kamu akan menjalani hidup yang utuh. Martin
Luther King Jr.xxxvii


Dalam kepemimpinan Kristiani, salah satu dampak yang
kuat biasanya berlandaskan pada siapa diri sang pemimpin,




                                                                84
pengetahuan yang ia miliki, dan apa yang ia lakukan. Siapa
diri seseorang ditentukan oleh hubungannya           dengan
Tuhan, pandangannya tentang dunia, nilai-nilai rujukannya,
pengenalan atas potensinya, visinya tentang peran yang
harus dimainkan sang pemimpin di dalam dunia. Selain itu
dampak        akan    terkait   dengan     pengetahuan   dan
keterampilannya, khususnya bagaimana ia terus menerus
memperbaharui        atau   mempelajari    pengetahuan   dan
keterampilan baru. Di bawah ini akan diuraikan beberapa
hal yang menjadi faktor dasar untuk menghasilkan dampak
tadi.




a. Hubungannya dengan Tuhan: Tahu
        tempatnya

         Day by Day
         Oh, Dear Lord
         Three Things I pray
         To see The more clearly
         To love Thee more dearly Day By Day




                                                           85
Henry Blackaby menyatakan bahwa apa yang Tuhan
inginkan dan rencanakan pada dasarnya terfokus pada
keakraban hubungan dengan kita. Tidak ada yang melebihi
kerinduan-Nya kecuali kita mengalami hubungan yang
indah dengan diri-Nya.xxxviii


Dengan demikian, maka seorang pemimpin Kristiani adalah
seorang yang menghasilkan dampak dalam hubungan
antara orang di sekitarnya dengan Tuhan. Semakin orang-
orang jadi akrab dengan Tuhan, berarti ia merupakan
seorang pemimpin yang berhasil.


Hal itu tidak akan terjadi bila sang pemimpin diikuti orang
karena berbagai kelebihannya seperti kepandaiannya,
tampilannya, relasinya, atau kekayaannya. Dampak tadi
terjadi bila orang terinspirasi oleh keakraban sang pemimpin
sendiri dengan Tuhan. Dampak itu terjadi karena Tuhan
berkenan menggunakan sang pemimpin yang sudah akrab
dengannya sebagai saluran berkat-Nya.




                                                           86
Selanjutnya untuk memelihara dampak tadi dalam, hidup
sehari-hari, banyak buku dan petuah yang mengajarkan
bagaimana     pemimpin      menghasilkan   dampak   yang
diinginkan. Di Alkitab tercatat bagaimana rasul Paulus di
abad pertama menuliskan bagaimana ajaran yang ia yakini
dan mengirimkan tulisan itu ke jemaat purba yang ada di
kota Roma. Di tengah-tengah tulisannya itu ia menyatakan:
”... siapa yang memberikan pimpinan hendaklah ia
melakukannya dengan rajin...”xxxix


Mengapa Paulus menuliskan demikian? Mengapa ia tidak
menuliskan bahwa kepemimpinan sepatutnya dilakukan
dengan penuh wibawa atau dengan cerdas agar berdampak
kuat?    Barangkali bukankah kita anggap semestinya
kepemimpinan dilaksanakan dengan penuh iman?


1. Untuk memahami hal ini, pertama-tama, kita perlu
mengerti bahwa kepemimpinan adalah suatu pelayanan
yang khas. Dibandingkan dengan pelayanan konseling atau
pendidikan dan penatalayanan, pelayanan kepemimpinan




                                                        87
membutuhkan energi dan daya juang yang sangat tinggi.
Sang pemimpin harus terus menerus waspada, siap
membuat      terobosan,     serta   memelihara     komitmen,
keyakinan, karakter, keberanian dan kreatifitas di samping
kebergantungannya pada Tuhan.         Pemimpin juga harus
menyatukan dan mengarahkan berbagai-bagai pelayanan
yang ada di tengah organisasi atau komunitasnya.


Hal ini tidak akan terjadi bila ia tidak melakukan segalanya
dengan rajin. Rajin disini berarti bahwa ia bekerja lebih
keras dari orang lain, lebih bersedia mengurbankan diri, dan
lebih fokus dalam segala tindakannya. Rajin berarti ia terus
menerus belajar untuk mengarahkan umatnya atau
pengikutnya dengan benar. Rajin berarti juga ia harus terus
menerus berupaya mengenali kehendak Tuhan,


Seorang pemimpin yang bekerja keras seperti itu menjadi
teladan dalam penggunaan waktu, tenaga, dan sumber-
sumbernya namun dampak utamanya harus nyata dalam
hidup spiritual bagi orang lain.




                                                           88
2. Rajin dan bekerja keras berarti pemimpin tahu apa yang
Tuhan percayakan padanya atau jadi bagian yang diri harus
pikul dan apa yang jadi bagian Tuhan di dalam hidup.
Dalam kemampuan mengenali adanya kedua hal tadi, maka
seorang pemimpin menjadi inspirasi.


Dengan singkat, Paulus menekankan kerajinan karena
Paulus memahami bahwa di dalam proses pelayanan ada
urusan yang merupakan bagian Tuhan. Tuhan akan
menangani berbagai hal. Namun adapula beban yang
diberikanNya pada manusia yang mengabdi padanya,
terutama sebagai pemimpin. Jadi ada hal-hal yang
merupakan bagian Tuhan dan ada yang merupakan bagian
manusia.

b. Pandangannya tentang Dunia

Seorang pemimpin menyadari bagian tugasnya di dalam
dunia.     Dengan atau tanpa karyanya, dunia akan terus
berputar. Dengan atau tanpa karyanya, Tuhan akan




                                                        89
mewujudkan rencana-Nya dengan dunia.               Namun, Ia
memberi tempat bagi manusia untuk ikut mengambil
bagian di dalam rencana tadi. Jadi seorang pemimpin harus
tahu pada batas-batasnya. Ada batas untuk kuasa dan
wewenangnya.


Salah satu hal penting yang perlu seorang pemimpin pahami
mengenai dunia dan tugasnya di dalam hidup adalah bahwa
terdapat batas waktu. Tidak selamanya seorang pemimpin
menjalankan tugasnya. Ia berada di antara pemimpin-
pemimpin yang berada sebelum ia bekerja dan pemimpin-
pemimpin yang akan muncul dan melanjutkan tugasnya di
masa depan. Ia hanya memainkan perannya di dalam satu
bagian kecil dari Kerajaan Allah dan sejarahnya.


Apa yang baik dan jitu yang telah ia lakukan di masa lalu
tidak berarti akan baik dan jitu untuk masa kini apalagi di
masa depan. Karena itu tugas dan ukuran sukses seorang
pemimpin Kristiani adalah lahirnya pemimpin-pemimpin
baru yang ia kembangkan. Bahkan bila sang pemimpin baru




                                                           90
bekerja dengan cara dan gaya yang beda, ia tidak perlu
merasa kecil hati atau dipinggirkan karena ia sudah
melakukan    bagian   yang   merupakan   tugasnya   dan
metodenya mungkin tidak lagi relevan untuk masa dimana
pemimpin baru ini bekerja.




                                                      91
Pasal Empat

       Gambar diri dan Potensi Yang
              Tersembunyi



Gambar Diri: Hidup dalam Syukur
 Pada suatu hari, seorang wanita berdiri di depan cerminnya.
 Ia melihat bahwa ia hanya memiliki tiga helai rambut yang
 tersisa di kepalanya akibat suatu kecelakaan yang dialaminya.
 Dengan senyum ia berkata di dalam hati. « Tiga helai
 rambut… bagus sekali pemberian Tuhan ini, sekarang aku
 dapat menguntainya, membuat kepang rambut. » Ia
 melakukan hal itu dan sepanjang hari ia menyukai karyanya.


 Dua minggu kemudian, ia kembali bercermin dengan cemat
 dan menemukan bahwa rambutnya tinggal dua helai. Ia
 tersenyum dan berkata, « Nah, sekarang aku dapat




                                                              92
menggunakan gaya belah tengah. Ia menyisir rambutnya
yang satu kekiri dan yang satu ke kanan. » Iapun
melanjutkan hari-harinya dengan gembira karena apa yang
ia miliki dianggapnya pemberian Tuhan yang memadai.


Sebulan kemudian, wanita itu mendapatkan rambutnya
tinggal sehelai. Ia kembali tersenyum dan kini memutuskan
untuk menjadikan rambut itu seperti ekor kuda yang tipis.
Tak lama ia dapat menikmati hal itu, suatu pagi, ia
menemukan bahwa seluruh rambutnya rontok.                 Ia
tersenyum dengan lebar, « Nah, kini aku tidak perlu lagi
direpotkan dengan rambutku. Aku bergabung dengan Telly
Savalas dan Jul Brinner. Tuhan membebaskan aku dari
kepusingan dalam urusan rambut » Ia melanjutkan
kehidupannya dengan gambar diri yang semakin kokoh.
Apapun yang Tuhan berikan padanya cukup indah dan
dapat dinikmati.


quot;Always be a first-rate version of yourself, instead of a
second-rate version of somebody else.quot; (Selalu jadilah versi




                                                           93
terbaik dari diri Anda daripada versi lumayan dari diri
seorang lain). Judy Garland


Kalimat di atas patut disimak baik-baik karena keluar dari
mulut seorang wanita yang pada tahun 1999 mendapatkan
penghargaan yang luar biasa di dunia perfilman. Namun,
sepanjang hidupnya selama 47 tahun ia terus menerus
menimbulkan masalah dengan dirinya, terhadap orang lain,
dan bagi pasangan hidupnya. Ia memiliki gambar diri yang
tidak kokoh. Terus menerus ia meragukan dirinya.
Akhirnya, ia meninggal karena tanpa sengaja menelan obat
penenang dalam jumlah yang berlebihan. Judy Garland
sudah melakukan banyak hal di dalam hidupnya, namun ia
menderita karena tidak memiliki gambar diri yang kokoh.
Sebaliknya,   cerita   tentang    wanita    yang    botak
menggambarkan seorang yang sangat kekar dalam gambar
dirinya dan bahkan karenanya dapat terus menerus
bersyukur dan menikmati hidup.




                                                         94
Kita dapat menjadi pemimpin yang memiliki gambar diri
yang kokoh. Para pemimpin yang memiliki hal itu sanggup
menghadapi kritik, gossip, kemiskinan, kesalahan, kerugian,
pengucilan, bahkan pembunuhan karakter. Mereka terus
berjuang sampai akhirnya menjadi inspirasi bagi orang lain.
Potensi mereka mengalir sepenuhnya dan membawa
dampak yang luas dan positif. Mereka membuktikan
pendapat populer bahwa « Anda tidak akan pernah melesat
lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu
sendiri »


Sebaliknya ada pemimpin yang memiliki gambar diri yang
lemah. Mereka mudah goncang dan kecewa ketika orang
tidak menerima atau mengabaikan mereka. Mereka
melarikan diri dan menjauh dari orang banyak ketika
serangan pada diri mereka begitu besar. Namun ketika hal
itu tidak terjadi, mereka merasa kuat dan percaya diri karena
citra dirinya didasarkan pada relasi yang kuat, dana yang
tersedia, pencapaian mereka, dan kesehatan mereka.




                                                            95
Bagi pemimpin Kristen, gambar diri yang kokoh dimulai
dengan pemahaman mengenai tempat seorang pemimpin di
dalam sejarah atau di dalam dunia sebagaimana telah kita
uraikan sebelumnya. Selanjutnya, seorang pemimpin perlu
memiliki hubungan yang akrab dengan Tuhan dan menjadi
semakin    peka    pada    kehendakNya.   Keakraban    ini
merupakan hal yang bernilai baginya sehingga ia
mensyukuri terjadinya hal tadi. Sebutan lainnya ialah ia
memiliki spiritualitas yang kuat.


Mengapa hal itu penting? Mengapa memiliki keintiman atau
kedekatan denganNya begitu penting? Memiliki harta,
reputasi, dan relasi tidak menjaminkan kita merasa aman
karena semua faktor eksternal itu tidak dapat diandalkan
dan tidak selalu hadir. Semua yang kita banggakan di suatu
masa, dapat menjadi hal yang memalukan di masa depan.
Bukankah di dunia politik hal itu terlihat dengan nyata?
Relasi yang dianggap menguntungkan pada suatu periode
menjadi resiko di periode lainnya. Semua hal eksternal




                                                         96
memiliki daya guna terbatas di dalam sejarah dan dalam
perubahan-perubahan.


Memiliki hal-hal di atas tidak menjaminkan pertumbuhan
kualitas kira sebagai pemimpin. Banyak pemimpin tidak
bertumbuh dalam kematangan mereka setelah banyak hal
eksternal dimilikinya. Sebaliknya, kedekatan orang dengan
Tuhan membawa kepada pembelajaran non stop sepanjang
hidup.


Jadi, memiliki harta, reputasi, dan relasi tidak selalu
memberikan gambar diri yang kuat. Gambar diri yang
lemah tidak dapat ditutupi oleh harta, reputasi, dan relasi
yang hebat. Ketika seseorang berada sendiri, gambar dirinya
yang asli akan muncul ke permukaan. Di saat itu terlihat
apakah ia seorang yang mensyukuri keakrabannya dengan
Tuhan, kesempatan menjadi peka pada suara-Nya, dan
kesempatan mengambil bagian di dalam karya Tuhan.




                                                          97
Siapa yang hidup seperti itu akan terus bersyukur karena
Tuhan sendiri ingin pemimpin-pemimpin mengenali
kekuatan dan kasihNya secara lebih penuh.         Dengan
demikian, mereka yang hidup dengan keakraban dengan
Tuhan akan terus menerus hidup dalam ketakjuban atas
ungkapan kasih dan kuasa-Nya.


Jadi, akar dari suatu gambar diri yang kokoh harus berasal
dari sesuatu yang sifatnya ada di dalam dirinya. Istilah
lainnya




                                                         98
adalah intrinsik.   Hal intriksik yang paling utama bagi
seorang pemimpin Kristen adalah kedekatan dengan
Tuhan. Hanya hal inilah bermakna baginya.
 Ilustrasi:




Memahami Potensi dan Jebakan
Kenyamanan

Dalam kenyataan, banyak pemimpin yang memiliki gambar
diri yang baikpun, gagal menghasilkan dampak yang terbaik,




                                                         99
karena mereka hanya menggunakan dua puluh atau tiga
puluh persen dari potensi mereka. Mereka mempercayakan
diri pada Tuhan, namun tidak taat untuk melakukan tugas
yang merupakan bagian mereka.


Dampaknya, mereka juga cenderung mengharapkan orang
lain hidup dalam cara seperti itu. Mereka hidup dalam ruang
yang dikenal dengan nama ruang lumayan. Ruang lumayan
adalan ruang yang kita bentuk di benak kita. Semua usaha
kita diarahkan untuk menghasilkan pencapaian yang kita
anggap layak untuk memenuhi ruang lumayan tadi. Untuk
dapat tersimpan disana, kriterianya memang tidak tinggi.
Sebuah aktifitas yang dampaknya rencah sudah dapat
dianggap sebagai pencapaian di dalam ruang lumayan.
Suatu prestasi yang dicapai dengan terlambat juga dianggap
sudah dapat dianggap layak di dalam ruang ini. Suatu
proses kepemimpinan yang tidak menghasilkan prestasi
yang tahan lama juga dianggap cukup memadai. Semakin
banyak yang disimpan disana, semakin puas sang pemimpin




                                                          100
Padahal manusia dapat menciptakan ruang-ruang lain,
misalnya ruang hasil optimum. Bila kita hidup di ruang
hasil optimum, maka semua upaya kita arahkan untuk
disimpan di ruang ini. Memang kriterianya tinggi. Semua
pencapaian harus sedapat-dapatnya berkualitas tinggi,
sesempurna mungkin, tepat waktu, dapat dievaluasi, dan
tidak melebihi anggaran serta membuat orang bersama
bertumbuh dalam proses meraihnya.


Bagaimana sebagai pemimpin atau calon pemimpin, kita
dapat mulai menciptakan ruang yang seperti itu dan
meninggalkan ruang lumayan? Perlu terlebih dulu kita kenali
bahwa, seorang yang mau menciptakan hal itu harus
menyadari siapa dirinya, khususnya tempatnya di dalam
sejarah kerajaan Allah seperti telah kita uraikan sebelumnya
sehingga ia tahu apa yang jadi bagian tugasnya.




                                                           101
Mengenal Dua Nahkoda yang
tersembunyi

Setelah seorang pemimpin memiliki pemahaman yang
benar mengenai peranannya dalam sejarah kerajaan Allah
dan ia mengenal pula keseluruhan potensinya apakah
otomatis ia akan menghasilkan dampak yang tepat baik
melalui kata-kata, sikap dan keputusannya?


Hari ini saya duduk menonton sebuah video pelatihan. Di
dalam video itu terlihat seorang pelatih berbaju batik
berbicara dengan tersenyum di atas panggung.       Gerak-
geriknya santai serta memberikan kesan bahwa ia hanya
membagikan pengalaman pribadinya, seakan sedang
mengobrol di sebuah kedai kopi.        Ia tampil bagaikan
seorang    penutur    cerita   yang   mengikat   perhatian
pendengarnya.     Ada ketenangan dan ada kebahagiaan
terpancar pada dirinya.


Saya merasa heran melihat tandang dan suasana
menyenangkan yang ia hasilkan dalam pelatihan itu.



                                                         102
Dampaknya membuat saya mengingat kasih dan kuasa
Tuhan. Dulu, saya tahu benar bahwa orang itu adalah
seorang pemarah yang mudah tersinggung. Ia hidup dengan
penuh kekuatiran, workaholik, dan mengidap kerisauan
yang berkepanjangan. Tidak jarang ia merasa terpukul bila
ia tidak dihargai atau diterima orang lain. Cara ia berbicara
sering menyakiti orang lain walaupun ia tidak bermaksud
demikian. Ia merupakan orang yang kehadirannya
membawa       suasana    tegang,    tertekan,   dan     tidak
menyenangkan. Untunglah ia memiliki istri yang memahami
siapa dan nahkoda yang tersembunyi di dalam dirinya,
bahkan potensi-potensinya. Wanita inilah yang sebenarnya
menjadi mentornya.


Saya mencari rekaman film yang berisi pelatihannya yang
dipimpinnya pada sepuluh tahun yang lalu. Disitu, saya
mendapatkan kesan bahwa orang itu memberikan
pertunjukkan yang menarik di panggung. Ia menikmati
perannya dan merasa bangga karena didengar orang. Ia
menuangkan berbagai ilmu pengetahuan dari buku-buku




                                                            103
dan artikel yang ia baca, cukup untuk menenggelamkan
orang di dalam kebingungan. Sama sekali ia tidak peka atas
dampaknya. Bgai saya ia adalah seorang pelatih yang masih
melakukan      tugasnya   semata-mata     bukan        untuk
menumbuhkan orang lain. Bukan juga karena ia terbeban
untuk berbagi kebijaksanaan hidup yang ia miliki. Hal yang
ia lakukan adalah hanya mencari kepuasan diri, memenuhi
kebutuhan tersembunyinya untuk mendapatkan perhatian
dan pengakuan orang lain tentang kelebihannya. Walaupun
tentu ada berkat Tuhan yang dialami peserta pelatihannya,
sebenarnya di dalam dirinya, ia tetap risau dan kesepian.

Tentu Anda berpikir, mungkin saya terlalu kejam menilai
orang itu. Mungkin ada hal-hal yang saya tidak tahu tentang
orang itu. Apakah saya terlalu jauh menghakiminya? Saya
ingin menyampaikan disini, bahwa saya sungguh mengenal
orang itu lebih dekat dari orang lain. Kenapa? Orang itu
adalah saya sendiri. Sang pemarah, orang yang senantiasa
mencari pengakuan orang lain, dan orang yang risau itu
adalah saya.     Namun, orang yang kini rindu berbagi




                                                            104
perjalannya dengan Tuhan sambil berupaya merasa
bersyukur terus menerus atas pendidikan Tuhan bagi
dirinya, adalah saya juga—saya yang sudah merasakan
diremukkan Tuhan dan dibentuk-Nya kembali.

Cerita ini disampaikan untuk menunjukkan beberapa hal
dalam rangka kepemimpinan. Seseorang dapat berupaya
memainkan lima peran kepemimpinan. Ia merumuskan visi
yang tegas, menginspirasikan orang lain, atau menghasilkan
perubahan nyata, atau menggali makna secara berkala.
Namun semata-mata. hal tersebut dapat dilakukannya demi
memenuhi kebutuhan pribadinya. Hal tersebut dapat juga
dilakukan demi memuaskan perasaannya saja. Bahkan hal
tersebut juga dilakukan demi kemajuan karir dan memenuhi
kantongnya. Itulah dorongan tersembunyi di dalam dirinya
yang mungkin tidak ia sadari. Itulah nahkoda dari bahtera
hidupnya yang menentukan semua perilakunya.


Mulanya mungkin orang terpesona karena memang orang-
orang yang resah seperti itu dapat tampil menarik dan di




                                                         105
depan publik mampu memberikan kejutan-kejutan yang
dapat dinikmati. Ia berani tampil binal, mengatakan hal-hal
yang biasanya orang hindari, dan memberi contoh-contoh
yang aneh sehingga memikat. Setelah melakukan hal itu
iapun mungkin mendapatkan kepuasan emosi untuk sesaat.
Namun, bagaimanapun juga, di bagian terdalam dari dirinya,
kedamaian dan sukacita yang berkelanjutan tidak akan
mungkin hadir. Tak ada damai sejahtera di dalam wilayah
pribadinya yang terdalam. Saya yakin Anda tidak ingin hal
itu terjadi di dalam diri Anda. Ia mungkin menjadi berkat
bagi banyak orang, namun ia sendiri tidak menikmati berkat
Tuhan.




                                                          106
Menerima
                                  berkat karena
Menjadi berkat
bagi orang Lain                   pelayanannya




Darimana datangnya asalnya hal tadi ? Bisa saja orang
mengatakan bahwa itu sudah merupakan sifat si pemimpin.
Bisa juga orang mengatakan bahwa hal itu terjadi karena
Tuhan sudah mengaturnya demikian. Tidak kurang juga
pakar yang mengatakan bahwa banyak orang mengalami
hidup seperti itu karena dampak dari perilaku dan




                                                      107
pemikiran dari orang tuanya di masa kecilnya. Bukankah
tujuh tahun pertama dari hidup seorang sangat mewarnai
pribadinya ?

Untuk itu, sebelum menjalankan kepemimpinan ke berbagai
arah, marilah terlebih dulu kita memasuki dunia yang jarang
kita teliti, yaitu wilayah pribadi kita. Termasuk, kita juga
akan menjelajah wilayah kebutuhan emosi yang terekam di
ingatan-ingatan dalam diri kita. Penjelajahan ini lebih sulit
dari berbagai pengalaman biasa. Kita harus berani untuk
mengenali hal-hal yang lucu, tulus, indah, atau mungkin
juga,   kotor,   buruk,   menakutkan,    memalukan,      dan
menyedihkan yang mungkin ada di dalam ingatan kita. Kita
memasuki lingkungan yang paling pribadi dan biasanya
disembunyikan terhadap orang lain.          Kita memasuki
lingkungan dimana dibutuhkan keberanian untuk jujur.
Perlu kita sadari, bahwa seringkali justru orang yang paling
berimanpun masih segan mengakui dengan terbuka dan
jujur serta sepenuhnya apa isi lingkungan pribadinya tadi.
Sebagai analogi, lingkungan itu adalah bagaikan ruang




                                                            108
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan
Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

03. pendidikan agama katolik (c)
03. pendidikan agama katolik (c)03. pendidikan agama katolik (c)
03. pendidikan agama katolik (c)eli priyatna laidan
 
Tugas agama dian hartono
Tugas agama dian hartonoTugas agama dian hartono
Tugas agama dian hartonoDianHartono3
 
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068MYamin4
 
Apa yang terjadi ketika saudara memberkati orang lain
Apa yang terjadi ketika saudara memberkati orang lainApa yang terjadi ketika saudara memberkati orang lain
Apa yang terjadi ketika saudara memberkati orang lainironpasaribu
 
Fiqih kelas 10 smtr.1
Fiqih kelas 10 smtr.1Fiqih kelas 10 smtr.1
Fiqih kelas 10 smtr.1Syeahdean123
 
86452785 makalah-pai
86452785 makalah-pai86452785 makalah-pai
86452785 makalah-paiIndra Passer
 
ANALISIS KAJIAN AYAT TAUHIDULLAH (PERINTAH-PERINTAH ALLAH) QS.AS-SAJDAH: 25 D...
ANALISIS KAJIAN AYAT TAUHIDULLAH (PERINTAH-PERINTAH ALLAH) QS.AS-SAJDAH: 25 D...ANALISIS KAJIAN AYAT TAUHIDULLAH (PERINTAH-PERINTAH ALLAH) QS.AS-SAJDAH: 25 D...
ANALISIS KAJIAN AYAT TAUHIDULLAH (PERINTAH-PERINTAH ALLAH) QS.AS-SAJDAH: 25 D...sirlifitriani_
 
Makalah kateketika tentang peran gembala jemaat dalam meningkatkan iman pemud...
Makalah kateketika tentang peran gembala jemaat dalam meningkatkan iman pemud...Makalah kateketika tentang peran gembala jemaat dalam meningkatkan iman pemud...
Makalah kateketika tentang peran gembala jemaat dalam meningkatkan iman pemud...markustuturmutu
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....dinda396631
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 7
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 7Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 7
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 7sitisarahrahmania
 
Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47alkitabiah
 
How to start a small group
How to start a small groupHow to start a small group
How to start a small groupRenNie santallum
 
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
Resensi buku   baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Resensi buku   baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Deflit Lilo
 

La actualidad más candente (19)

03. pendidikan agama katolik (c)
03. pendidikan agama katolik (c)03. pendidikan agama katolik (c)
03. pendidikan agama katolik (c)
 
Tugas agama dian hartono
Tugas agama dian hartonoTugas agama dian hartono
Tugas agama dian hartono
 
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
 
Apa yang terjadi ketika saudara memberkati orang lain
Apa yang terjadi ketika saudara memberkati orang lainApa yang terjadi ketika saudara memberkati orang lain
Apa yang terjadi ketika saudara memberkati orang lain
 
Orang Kristen Aneh
Orang Kristen AnehOrang Kristen Aneh
Orang Kristen Aneh
 
Haus akan Tuhan
Haus akan TuhanHaus akan Tuhan
Haus akan Tuhan
 
018 shanty d tj presentasi
018   shanty d tj presentasi018   shanty d tj presentasi
018 shanty d tj presentasi
 
Fiqih kelas 10 smtr.1
Fiqih kelas 10 smtr.1Fiqih kelas 10 smtr.1
Fiqih kelas 10 smtr.1
 
86452785 makalah-pai
86452785 makalah-pai86452785 makalah-pai
86452785 makalah-pai
 
ANALISIS KAJIAN AYAT TAUHIDULLAH (PERINTAH-PERINTAH ALLAH) QS.AS-SAJDAH: 25 D...
ANALISIS KAJIAN AYAT TAUHIDULLAH (PERINTAH-PERINTAH ALLAH) QS.AS-SAJDAH: 25 D...ANALISIS KAJIAN AYAT TAUHIDULLAH (PERINTAH-PERINTAH ALLAH) QS.AS-SAJDAH: 25 D...
ANALISIS KAJIAN AYAT TAUHIDULLAH (PERINTAH-PERINTAH ALLAH) QS.AS-SAJDAH: 25 D...
 
Makalah kateketika tentang peran gembala jemaat dalam meningkatkan iman pemud...
Makalah kateketika tentang peran gembala jemaat dalam meningkatkan iman pemud...Makalah kateketika tentang peran gembala jemaat dalam meningkatkan iman pemud...
Makalah kateketika tentang peran gembala jemaat dalam meningkatkan iman pemud...
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Bmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaranBmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaran
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 7
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 7Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 7
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 7
 
Keikhlasan
KeikhlasanKeikhlasan
Keikhlasan
 
Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47
 
Bab ii 2
Bab ii 2Bab ii 2
Bab ii 2
 
How to start a small group
How to start a small groupHow to start a small group
How to start a small group
 
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
Resensi buku   baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Resensi buku   baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
 

Similar a Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan

Pemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangPemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangJohan Setiawan
 
Agama Kristen Bab 11. Hotman A.C. Sitohang.pptx
Agama Kristen Bab 11. Hotman A.C. Sitohang.pptxAgama Kristen Bab 11. Hotman A.C. Sitohang.pptx
Agama Kristen Bab 11. Hotman A.C. Sitohang.pptxBrilliantyOctavianol1
 
01 kuliah agama katolik
01  kuliah agama katolik01  kuliah agama katolik
01 kuliah agama katolikfrewinmario
 
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptxDASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptxronilegisman
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusJohan Setiawan
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omkkarangpanas
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Dark Side 1 Mengatasi Sisi Gelap Kepribadian
Dark Side 1 Mengatasi Sisi Gelap KepribadianDark Side 1 Mengatasi Sisi Gelap Kepribadian
Dark Side 1 Mengatasi Sisi Gelap KepribadianJohan Setiawan
 
Lentera News edisi #15 Juni 2015
Lentera News edisi #15 Juni 2015Lentera News edisi #15 Juni 2015
Lentera News edisi #15 Juni 2015Ananta Bangun
 
Menjadikan segala bangsa murid
Menjadikan segala bangsa muridMenjadikan segala bangsa murid
Menjadikan segala bangsa muridAgus Marada
 
Perkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuPerkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuhaiidar wisam
 
Contoh rpp pak kur 2013 baru
Contoh rpp pak kur 2013 baruContoh rpp pak kur 2013 baru
Contoh rpp pak kur 2013 baruLorensius Atrik
 
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdfTUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdfAnggiRahmatGinanjar
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivhelmutmudes
 
Membangun diri sendiri kelas x
Membangun diri sendiri kelas xMembangun diri sendiri kelas x
Membangun diri sendiri kelas xSabam Sitinjak
 

Similar a Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan (20)

Pemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangPemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua Orang
 
Agama Kristen Bab 11. Hotman A.C. Sitohang.pptx
Agama Kristen Bab 11. Hotman A.C. Sitohang.pptxAgama Kristen Bab 11. Hotman A.C. Sitohang.pptx
Agama Kristen Bab 11. Hotman A.C. Sitohang.pptx
 
01 kuliah agama katolik
01  kuliah agama katolik01  kuliah agama katolik
01 kuliah agama katolik
 
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptxDASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang Mahakudus
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omk
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Dark Side 1 Mengatasi Sisi Gelap Kepribadian
Dark Side 1 Mengatasi Sisi Gelap KepribadianDark Side 1 Mengatasi Sisi Gelap Kepribadian
Dark Side 1 Mengatasi Sisi Gelap Kepribadian
 
Mempersiapkan renungan
Mempersiapkan renunganMempersiapkan renungan
Mempersiapkan renungan
 
Lentera News edisi #15 Juni 2015
Lentera News edisi #15 Juni 2015Lentera News edisi #15 Juni 2015
Lentera News edisi #15 Juni 2015
 
Benarkah Tuhan Ada (Seri Kurios)
Benarkah Tuhan Ada (Seri Kurios)Benarkah Tuhan Ada (Seri Kurios)
Benarkah Tuhan Ada (Seri Kurios)
 
Menularkan
MenularkanMenularkan
Menularkan
 
Menjadikan segala bangsa murid
Menjadikan segala bangsa muridMenjadikan segala bangsa murid
Menjadikan segala bangsa murid
 
Perkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuPerkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individu
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Contoh rpp pak kur 2013 baru
Contoh rpp pak kur 2013 baruContoh rpp pak kur 2013 baru
Contoh rpp pak kur 2013 baru
 
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdfTUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
Membangun diri sendiri kelas x
Membangun diri sendiri kelas xMembangun diri sendiri kelas x
Membangun diri sendiri kelas x
 

Más de robby chandra

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukanrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadararobby chandra
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkanrobby chandra
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakanrobby chandra
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Maknarobby chandra
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyaratrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecardrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notesrobby chandra
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positifrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyamanrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsarobby chandra
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notesrobby chandra
 

Más de robby chandra (20)

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
 
Hyd Pretest
Hyd PretestHyd Pretest
Hyd Pretest
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notes
 

Dampak Kepemimpinan Ken Horne dan Ray Buchanan

  • 1. Bahan Pelatihan Sinambung Kamu Juga Bisa Kenal Cara memimpin di Wilayah Diri
  • 2. quot;Life is like unto a long journey with a heavy burden. Let thy step be slow and steady, that thou stumble not. Persuade thyself that imperfection and inconvenience are the natural lot of mortals, and there will be no room for discontent, neither for despair. When ambitious desires arise in thy heart, recall the days of extremity thou has past through. Forbearance is the root of quietness and assurance forever. Look upon the wrath of the enemy. If thou knowest only what it is to conquer, and knowest not what it is like to be defeated, woe unto thee; it will fare
  • 3. ill with thee. Find fault with thyself rather than with others.quot; quot;The strong manly ones in life are those who understand the meaning of the word patience. Patience means restraining one's inclinations. There are seven emotions: joy, anger, anxiety, adoration, grief, fear, and hate, and if a man does not give way to these he can be called patient. I am not as strong as I might be, but I have long known and practiced patience. And if my 3
  • 4. descendants wish to be as I am, they must study patience.quot; 4
  • 5. Daftar Isi Pasal Satu 1. Dampak Kepemimpinan 2. Mengenal Hukum Dampak Kepemimpinan 3. Dampak dari Sudut Iman Kristen 4. Kasus: Dampak Keyakinan Gideon 5. Mengenal Dampak Kata, Sikap dan Keputusan Pemimpin 6. Kasus: Dampak Kehadiran Kristus di Danau 7. Mengenal Dampak yang disengaja dan tidak disengaja Pasal Dua 1. Mengenal Jenis-jenis dampak 2. Dampak dari kata-kata pemimpin 3. Dampak dari sikap pemimpin 4. Dampak dari keputusan dan perilaku pemimpin 5. Dampak dari kehadiran pemimpin 6. Kasus Kehadiran Kristus di Danau 7. Mengenal Dampak yang disengaja dan tidak disengaja 5
  • 6. Pasal Tiga 1. Jenis-jenis Kepemimpinan 2. Prasyarat pemimpin 3. Prasyarat Pemimpin Kristiani 4. Fondasi dari Dampak 1. Mengenal Potensi Diri dan Jebakan Ruang Nyaman 2. Mengenal Kerajinan dan Tempat di Alur Sejarah Pasal Empat Mengenal Citra: Syukur Mengenal Potensi diri dan jebakan kenyamanan A. Kasus : Tuhan dan mendorong batu B. Tidak dapat memilih semu C. Mengurbankan diri dan membayar harga D. Tidak menyesali pilihan E. Bersyukur Mengenal Dua Nahkoda yang tersembunyi 1. Nahkoda pertama: Kebutuhan diri yang tersembunyi 2. Nahkoda kedua: Luka Diri 3. Rekonsiliasi: Mengenal Cara Menangani Kedua Nahkoda Tersembunyi 4. Langkah-Langkah Nyata dalam Pemulihan A. Langkah Pertama: Kenal Sumber Pemulihan B. Langkah kedua: kenali mimpi C. Langkah ketiga: Fokus pada pemulihan gambar diri D. Bagaimana mengenai peran self-talk? 6
  • 7. 5. Ciri Keberhasilan di Wilayah Kepemimpinan Diri: Spiritualitas Pasal Lima 1. Peran Visi 2. Mengenali: visi, fantasi, dan spekulasi 3. Mengenal Dampak Visi dan Misi 4. Pandangan Spiritual: Visi dari Tuhan: Lompatan 5. Bagaimana ciri Visi dan Misi yang baik 6. Mulai mendapatkan visi yang tepat 7. Dari visi pribadi ke visi bersama: menginspirasi 8. Menggapai Visi: Rencana dan Daya Juang 9. Kasus: Perjalanan Zhang Qian ke Barat: Kekuatan suatu komitmen 10. Kasus: Kristiani Penutup 7
  • 8. Pasal Satu Dampak Kepemimpinan Ketika seeorang tua sedang melangkah di pantai dan menikmati pemandangan, tiba-tiba, perhatiannya tertarik pada perilaku seorang anak remaja yang berjalan tak jauh di depannya. Anak itu berkali- kali menunduk dan memungut seekor bintang laut yang terdampar di pantai dan melemparkannya kembali ke air. Akhirnya, orang tua itu mempercepat langkahnya dan berjalan di samping sang remaja. Ia bertanya. “Apa yang kamu ingin capai dengan menolong bintang laut itu? Bukankah tiap hari puluhan bintang laut terdampar dan mati disini? Apakah kamu akan dapat menghasilkan dampak dengan menolong seekor itu. Pantai ini begini panjang.. tanganmu hanya dua dan bintang laut itu begitu banyak..” Sang remaja memperlihatkan seekor bintang laut di tangannya, dan ketika ia melemparkannya ke laut, ia berkata, “Sekurangnya, dampak perbuatanku dirasakan beberapa bintang laut tadi dan bagi yang seekor ini.” (Brian Cavanaugh, T.O.R., The Sower's Seeds) 8
  • 9. Banyak orang berminat untuk membahas masalah kepemimpinan. Umumnya orang sepakat bahwa kepemimpinan adalah suatu pengaruh atau daya yang dimiliki seseorang. Tentu dapat juga daya itu dimiliki oleh sekelompok orang yang bekerja sama. Daya tadi menghasilkan dampak yang direncanakan sang pemimpin. Selanjutnya, dampak tadi terjadi pada orang lain namun juga sering berakibat bagi diri sang pemimpin sendiri. Orang-orang Kristen juga membahas masalah kepemimpinan bahkan banyak yang mengajarkan hal itu. Mereka juga berbicara tentang dampak kepemimpinan. Namun ketika orang menyadari bahwa, melaksanakan kepemimpinan yang berdasarkan Alkitab ternyata sulit dipraktekkan, apalagi untuk menghasilkan dampak yang kokoh dan berjangka panjang, maka, orang mudah merasa putus asa dan segera mengambil alih pola pikir dan perilaku berdasarkan pemahaman kepemimpinan yang populer. Hal ini terjadi bukan saja ketika mereka memimpin di dunia 9
  • 10. kerja, tetapi juga di dalam hidup organisasi atau komunitas Kristiani. Salah satu contohnya ialah dalam praktek mengembangkan orang-orang yang menjadi pengikutnya, pemimpin Kristiani cenderung mempraktekkan cara kepemimpinan yang populer di dunia organisasi kerja atau di dunia lainnya. Hasilnya mungkin kentara dengan cepat, walaupun tidak mendalam, sedangkan kepemimpinan sesuai Alkitab mungkin hanya menghasilkan segelintir orang lain yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin juga. Akibatnya, konsep-konsep dunia lebih mempengaruhi praktek kepemimpinin di dalam persekutuan, sekolah, gereja dan rumah sakit Kristen daripada sebaliknya. Namun, syukurlah, sampai saat ini walaupun sedikit, tetap ada orang-orang yang memimpin dan menghasilkan dampak yang serasi dengan pandangan Alkitab. Contohnya adalah Ken Horne dan Ray Buchanan. 10
  • 11. Mulanya, Rev. Ken Horne dan Rev. Ray Buchanan, adalah pendeta-pendeta di gereja United Methodist di Amerika. Namun hati mereka tergerak melihat begitu banyak orang yang hidup tanpa makanan yang memadai. Kedua orang itu mendirikan komunitas St. Andrew pada tahun 1979. Sejak itu komunitas ini berhasil mendapatkan dan mendistribusikan lebih dari 300 juta kilogram kentang dan bahan makanan lain kepada orang-orang miskin. Dalam pelayanan ini kedua orang tadi melibatkan keluarga mereka. Keduanya menghasilkan dampak seluas itu karena terinspirasi dua bagian Alkitab yaitu surat Johanes pertama pasal 3:18 quot;.. marilah kita mengashi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.quot; Juga cerita tentang Yesus memberikan makan pada 5000 orang menginspirasikan hidup keluarga mereka. Ken dan Ray memulai komunitas ini di sebuah ladang pertanian di Big Island, Virginia. Dengan bertahap mereka menginspirasikan lebih dari 12,000 orang untuk ikut 11
  • 12. bergabung dalam mencari jalan keluar bagi masalah kelaparan di masyarakat melalui program komunitas ini. Kepemimpinan Ken Horne and Buchanan sangat berperan menghasilkan gerakan seluas itu yang ternyata langgeng sampai saat ini. Dari manakah pondasi dari praktek kepemimpinan di atas? Banyak hal tentu berperan disana. Pembahasan selanjutnya berupaya mematakan hal-hal tadi serta menemukan cara untuk mengembangkan kepemimpinan seperti di atas. Tentunya, salah satu akarnya dari hal itu adalah bahwa keduanya menyadari bahwa mereka dapat menghasilkan dampak di dalam kehidupan. Hukum Dampak Kepemimpinan Menurut legenda, pada tanggal 31 Oktober 1517 seorang biarawan yang bernama Martin Luther memasang sebuah tulisan berisi 95 dalil teologinya di sebuah pintu masuk 12
  • 13. benteng. Pada jaman itu tindakan Luther merupakan undangan terbuka untuk para ahli memperdebatkan pandangannya –suatu hal yang wajar dilakukan pada waktu itu. Namun dampaknya sangat luas. Dalil-dalilnya ini menuding keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja yang menurut Luther merupakan penyimpangan. Banyak orang menyalin ke-95 dalil Luther dan menterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, serta dicetak secara luas. Dalam waktu dua minggu, dalil-dalilnya telah menyebar ke seluruh Jerman, kemudian dalam waktu dua bulan ke seluruh Eropa. Hal ini merupakan salah satu peristiwa pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara langsung oleh penemuan mesin cetak di Barat yang membuat distribusi tulisan dapat dilakukan lebih mudah dan meluas. Mulanya, pimpinan puncak gereja, Sri Paus pada waktu itu, yaitu Paus Leo X menyebut Luther sebagai quot;seorang Jerman mabuk yang menulis dalil-dalil ituquot; yang quot;bila ia 13
  • 14. kembali sadar, ia akan berubah pikiran.quot; Namun, gelombang yang dihasilkan tulisan Luther membuat sang Paus harus menanggapi dengan lebih serius. Mungkin ia tidak pernah membayangkan bahwa pada masa ia berkuasa, tulisan biarawan tadi menghasilkan dampak berupa gerakan reformasi gereja. Luther juga tidak pernah bermimpi bahwa ia menjadi tokoh bahkan pemimpin gerekan reformasi gereja. Dampak tulisan tadi memungkinkan lahir gerakan Lutheran, Calvinis, dan Anabaptis yang meninggalkan gereja Roma Katholik. 14
  • 15. Ilustrasi: Luther Memasang Tulisan di Dinding Wittenberg Sekitar empat ratus enam puluh tahun kemudian, seorang pria mengambil keputusan yang kini dicatat di dalam sejarah. Pada waktu itu, sekelompok buruh berdemonstrasi dan mogok kerja di galangan kapal dimana mereka bekerja. Mereka memprotes keputusan pemerintah menaikan harga pangan dan membatasi angka gaji. Seorang pria bernama Lech Walesa memanjat pagar yang mengelilingi galangan 15
  • 16. kapal tadi dan bergabung dengan mereka. Tak lama kemudian mereka memilihnya sebagai jurubicara dan pemimpin mereka. Demonstrasi serupa itu pernah juga terjadi di tahun 1968. Sejumlah mahasiswa memprotes pemimpin Polandia yang mengundang pasukan Soviet untuk memasuki negara mereka dalam rangka meredam gerakan reformasi. Para mahasiswa menuntut kebebasan yang lebih besar di negara mereka, namun demonstrasi mereka ditindas dengan kejam. Pada bulan Desember dua tahun kemudian di empat buah kota di negara Polandia, terjadi demonstrasi memprotes kenaikan harga-harga makanan. Pemerintah yang berkuasa kembali menindas demonstran sehingga 44 pekerja galangan kapal terbunuh, 1000 orang terluka, dan sekitar 200 orang terluka berat. Peristiwa ini membuat seorang anak petani yang pernah menjadi tentara dan kemudian menjadi montir bernama Lech Walesa melibatkan diri dalam gerakan protes ini dan ditangkap. 16
  • 17. Di tahun 1976, hal serupa terulang dan Lech kembali mengorganisir pekerja galangan kapal. Akibatnya, ia kehilangan pekerjaannya. Namun protes mereka berhasil dan kenaikan harga pangan dibatalkan. Kemudian, sekelompok cendekiawan bergabung dengan mereka bersama gerakan mahasiswa. Selanjutnya, gerakan ini menjadi semakin kuat ketika kardinal Kraków, Cardinal Karol Wojtyla, dipilih menjadi Paus dengan nama Paulus Yohanes II. Sri Paus mengunjungi Polandia setahun setelah ia dipilih. Orang banyak membaca hal itu sebagai signal bahwa kini gereja Roma Katolik berderap bersama para buruh dan cendekiawan. Kehadiran Lech Walesa sebagai pemimpin buruh bukanlah hal dadakan. Namun peristiwa yang kemudian mengantarnya menjadi Presiden Polandia terjadi pada tahun 1980. Pemerintah Polandia menaika harga pangan dan memaksakan pengendalian tingkat upah. Para karyawan memprotes dan menduduki pabrik-pabrik. 17
  • 18. Tindakan Walesa pada tanggal 14 Agustus 1976, yaitu memanjat tembok galangan kapal agar dapat bergabung dengan para karyawan yang berada disana untuk berdemonstrasi menjadi inspirasi banyak orang. Tuntutan mereka dikabulkan dalam tiga hari, para demonstran tetap bertahan untuk menunjukkan solidaritas dengan rekan- rekannya yang masih berada diberbagai kota dengan kota Gdanks sebagai pusat gerakan. Sikap Lech dan tindakannya berhasil menggalang kekuatan 500,000 karyawan dimana- mana. Kini bahkan para demonstran menuntut 21 hal, termasuk kebebasan bicara, pembebasan tahanan politik, penghentian sensor dan pemberian kebebasan beragama. Akhirnya 10 juta petani dan buruh lain ikut bergabung, sehingga kalangan ini menjadi federasi nasional yang dkenal dengan nama Solidarnosc (Solidarity). 18
  • 19. Tindakan Lech memanjat tembok galangan kapal berdampak besar. Namun mungkin ia tidak pernah bermimpi bahwa hal itu akhirnya menghantarnya melalui proses yang panjang untuk menjadi tokoh internasional dan juga presiden Polandia. Dampak kepemimpinan Walesa untuk mengakhiri dominasi komunisme di Europa serupa dengan apa yang dilakukan sesama anak bangsanya Paus Johanes Paulus II, dan rekannya di Soviet, yaitu Mikhail Gorbachev. Sayangnya, kemudian hari, ia ditinggalkan orang karena gaya kerja dan kepemimpinannya dimasa pemerintahan yang sulit diduga dan komunikasinya yang ceplas-ceplos. Ia cocok menjadi oposan, namun tidak mengubah diri ketika harus berada di kalangan diplomat dan para pemimpin negara lain. Lima puluh tahun sebelumnya, pada tanggal 28 Juni 1918, ketika seorang Bosnia-Serbia yang bernama Gavarillo Princip menembak mati pangeran Franz Ferdinand, pewaris 19
  • 20. tahta Austria-Hungaria, tidak seorangpun membayangkan dampaknya. Princip dan enam orang lainnya menanti untuk membunuh sang pangeran. Namun orang pertama, Muhamad Mehmed Basic, kehilangan keberaniannya ketika mobil sang pangeran melewatinya, sedangkan orang yang kedua, Cabrinovic, gagal melempar granat pada waktu yang tepat. Sang pangeran selamat, namun kemudian di hari yang sama, supirnya membelok ke jalan yang salah, berupaya mundur serta mogok. Princip yang berada disana mengenali mobil sang pangeran dan segera mendekat lalu menembak sang pangeran. Akibat kematian pangeran tadi, pasukan kerajaan tadi dengan menyerbu kerajaan Serbia. Terjadilah pertempuran yang akhirnya melibatkan banyak pihak karena sekutu pihak-pihak yang berperang ikut melibatkan diri. Dampak dari tembakan pistol Gavrillo adalah pecahnya Perang Dunia Pertama. Dampak 20
  • 21. pembunuhannya itu jauh lebih besar dari apa yang diperkirakan siapapun. Dalam Kepingan-kepingan peristiwa di menjalankan atas menunjukkan bahwa suatu kepemimpinan tindakan seorang manusia, , salah satu prasyarat apalagi seorang pemimpin penting dapat menghasilkan dampak baginya untuk yang seringkali tidak menggapai terbayangkan. Hal ini serupa dengan sebutir kelereng di lontarkan ke kaca depan sebuah mobil yang sedang melaju dengan kecepatan 150 kilometer per jam. Tubrukan antara kelereng dan kaca tadi akan memecahkan kaca sampai berkeping-keping serta mencelakakan orang-orang yang duduk di dalam mobil tadi. Kelereng sendiri tentunya akan mengalami kerusakan juga dan terlontar ke arah yang tidak bisa diduga sebelumnya. Bila mobil tadi sedang diparkir dan kelereng tadi dilontarkan ke kacanya, dampaknya tidak akan 21
  • 22. sebesar tadi. Pengaruh dari kecepatan mobil berdampak besar pada kerusakan yang terjadi. Dalam kehidupan nyata, memang suatu faktor sering terkait dan menghasilkan dampak terhadap pada hal lain. Faktor-faktor juga saling mempengaruhi. Hal itulah yang menjadi salah satu sorotan analisis System Thinking.i Dengan demikian, bila dipandang sebagai suatu faktor dalam sistem yang besar, tindakan seseorang, terutama pemimpin, tentu menghasilkan dampak berupa hadirnya rangkaian peristiwa yang tak tersangka. Bahkan mungkin terjadi dampak berantai dimana suatu peristiwa menghasilkan peristiwa- peristiwa lainnya dan akhirnya mempengaruhi pelaku di dalam peristiwa awal yang menjadi pemicu. Berdasarkan pandangan tersebut, maka dalam menjalankan kepemimpinan, salah satu prasyarat penting untuk menggapai sukses adalah keharusan menyadari dampak- dampak yang sudah, sedang dan akan dihasilkannya. 22
  • 23. Apa artinya menyadari dampak? Pertama, menyadari dampak artinya, seorang pemimpin harus menyadari bahwa akan selalu ada dampak dari dirinya. Ia tidak akan berada dalam kondisi netral. Apa yang ia lakukan atau yang ia tidak lakukan akan mempunyai dampak. Kedua, dampak itu diakibatkan oleh apa yang ia katakan, caranya bergaul, tampilannya, dimana ia biasa hadir, dan keputusannya. Apa yang ia tidak katakan, putuskan, atau tidak sikapi dan lakukanpun dapat berdampak pada orang lain dan dirinya sendiri. Ketiga, ia harus menyadari bahwa berbagai dampak yang ia hasilkan dapat merupakan dampak yang positif atau negatif. Positif berarti dampak tadi berupa pemulihan, pertumbuhan potensi, dan perbaikan-perbaikan baik pada orang lain dan bagi dirinya. Negatif berarti dampak tadi berupa proses merusak diri atau menyusahkan orang lain. 23
  • 24. Keempat, pemimpin yang berhasil di Pemimpin dalam pekerjaannya adalah mereka yang berhasil yang bukan saja mengenali namun juga dengan baik adalah karena sedapatnya mengendalikan dampak mereka dari dirinya tadi dengan mengenali akar mengenali atau pondasi dari kata-kata, sikap, keputusan, perubatan, gaya hidup dan kehadirannya. Dampak dari sudut Iman Kristen Dari sudut pandang Kekristenan, dampak seorang pemimpin tidak berdiri sendiri di ruang hampa. Dampak yang ingin ia lakukan harus terkait dengan dunia dimana ia berada. Tidak mungkin ia hanya menginginkan terjadinya sesuatu di dalam dirinya tanpa memperhitungkan dampaknya bagi lingkungannya. Tidak mungkin pula ia mengharapkan untuk menghasilkan dampak di dalam 24
  • 25. lingkungannya tanpa ia bersedia mengalami perubahan terlebih dulu sebagai dampak keinginannya. Karena Tuhan memiliki rancangan bagi hidup ini, maka dampak yang seorang Kristen ingin hasilkan akan dikaitkan dengan rancangan Tuhan dengan dunia. Dengan demikian, ia perlu sadari, mengenali, atau memahami apa yang Tuhan rancangkan dan sedang lakukan pada dunia dimana ia berada. Tepatnya, ia perlu akrab dengan Tuhan untuk memahami apa yang Ia sedang kerjakan. Semakin tinggi kualitas keakraban hubungannya dengan Tuhan, semakin ia dapat memahami dampak yang seharusnya terjadi, bahkan semakin mungkin ia menjadi saluran kuasa Tuhan dalam menghasilkan dampak tadi.. Dampak tadi tidak dapat semata-mata muncul karena kombinasi dari berbagai faktor seperti, kepribadiannya, lingkungan dimana ia berada, atau karena kualitas pengikutnya saja. Dampak tadi harus muncul justru karena ia lebih bersandar pada Tuhan atau lebih penuh 25
  • 26. mempercayakan diri pada Tuhan dibandingkan dengan orang lain. Walaupun demikian bukan berarti ia mengabaikan tanggung jawabnya serta membiarkan Tuhan menyelenggarakan segalanya. Justru ia belajar mempercayakan diri pada Tuhan sehingga dalam bekerja ia menyadari bagian yang milik Tuhan dan bagian tanggung jawabnya. Ia tidak mengambil alih apa yang menjadi bagian Tuhan. Ia juga tidak melalaikan apa yang menjadi bagian atau tanggung jawabnya. Dampak yang berasal dari kesediaan diri sang pemimpin untuk lebih bergantung pada Tuhan dan lebih mempercayakan dirinya akan menghasilkan berkat baik bagi hidup orang lain yang ia sentuh maupun bagi dirinya sendiri. Dalam kebergantungan tadi ia belajar mengurbankan selera, pandangan, kepentingan diri dan kecenderungan kerjanya, serta menjadi semakin taat pada kehendak-Nya. 26
  • 27. Sebaliknya, dampak yang hanya didasarkan pada kekuatan pribadinya sendiri, keterampilannya, kepekaannya membaca lingkungan, ketajaman kejelasan-sasaran kerjanya, serta kekuatan koneksinya akan mungkin saja dapat menghasilkan berkat bagi orang lain, namun ia sendiri tidak akan mengalami penuhnya berkat Tuhan bahkan akan mudah mengalami kelelahan mental. Seorang pemimpin yang berhasil beberapa kali tanpa membuka ruang untuk mempercayakan diri pada kuasaNya lambat laun akan semakin bergantung pada dirinya, akhirnya akan mengalami kepahitan dan kejatuhan. Contoh di bawah ini menunjukkan bagaimana dampak dari sikap seorang pemimpin. Ia adalah seorang yang berupaya mempercayakan diri dan taat pada Tuhan. 27
  • 28. Kasus: Dampak Keteguhan Iman Gideon Gideon adalah seorang yang biasa hidup di ladang.ii Di jaman dimana ia hidup, orang Israel sedang mendapat hukuman dari Tuhan berupa muncullah bangsa penjarah yang sangat perkasa, yaitu orang Midian, sehingga mereka dikalahkan, dijajah dan menjadi melarat.iii Pada suatu hari, malaikat Tuhan menyapa Gideon « Hai pahlawan yang gagah berani, Tuhan menyertai dirimu »,iv jawaban Gideon sangat sinis. « Bagaimana mungkin Tuhan benar menyertai kami bila bencana terus menimpa kami ? »v Namun Gideon mendapat perintah Tuhan untuk mengusir bangsa penjajah yang lebih kuat dari mereka. « Engkau kuutus… »vi Berkali-kali, Gideon dilatih Tuhan untuk lebih mempercayakan diri padaNya dan bukan pada kekuatan dirinya. Bayangkan saja, ia hanya memiliki pasukan yang berkekuatan 30 ribu orang dan mereka harus berhadapan dengan orang-orang Midian, Amalek dan bangsa lain.vii Orang-orang Midian saja diperkirakan berjumlah sekitar 28
  • 29. 135 ribu orang.viii Jadi sekurang-kurangnya akan terjadi pertempuran satu orang Israel melawan empat orang musuh mereka. Di tengah keadaan yang tidak menguntungkan tadi, Tuhan masih memerintahkan Gideon untuk menyuruh pulang 20 ribu orang anak buahnya.ix Dengan demikian, ia hanya memiliki 10 orang. Bahkan setelah itu, Tuhan hanya menginginkan Gideon berperang dengan 300 orang saja.x Hal yang menarik bagi kita untuk diingat adalah, bagaimana 300 orang Israel tadi bersedia berperang untuk menghadapi lawan yang berkekuatan 135 ribu orang lebih. Jadi ketika maju berperang, seorang perajurit Gideon harus melawan empat ratus lima puluh orang. Walaupun ada janji Tuhan, umumnya manusia normal tidak akan ada yang berani menghadapi keadaan serupa itu. Mengapa orang Israel tidak lari atau meninggalkan Gideon walaupun ia mengajak mereka melakukan tindakan yang bertentangan dengan akal sehat tadi? Satu-satunya 29
  • 30. kesimpulan adalah karena Gideon sendiri tidak memperlihatkan kecemasan, kegelisahan, atau keputusasaan. Memang Alkitab mencatat bahwa memang ada suatu saat dimana Gideon tetap memiliki keraguan, namun Tuhan menguatkannya dengan menyuruhnya dan seorang bujangnya turun ke lembah, menyelusup ke tengah musuhnya, serta mendengarkan kata-kata para musuh tadi. Disana ia mendapatkan kepastian atas pimpinan Tuhan, sehingga ketakutannya lenyap. Bayangkan bila Gideon tidak dapat mengendalikan dirinya sebagai pemimpin, atau bila ketakutannya terbaca dengan gamblang, atau keraguannya masih kentara, apakah dampaknya? Bayangkan bila Gideon tidak bekerja keras dan rajin. Mana mungkin anak buahnya bertahan bersamanya, bukan? Dampak dari sikap pemimpin yang bersandar pada kuasa Tuhan namun rajin bekerja ternyata sangat kuat pada setiap anak buahnya. Mereka berdisiplin dan menunjukkan keberanian yang luar batas normal. 30
  • 31. Gideon dan anak buahnya yang sedikit itu akhirnya memenangkan pertempuran. Hal itu serupa dengan kepercayaan Walter, putera William Tell, pada ayahnya. Sang ayah diharuskan oleh seorang penguasa untuk memanah apel yang diletakkan di atas kepala anaknya. Resiko yang dihadapinya sangat besar. Namun bila ia tidak melakukan hal itu, puteranya akan segera dibunuh oleh para perajurit sang penguasa. Ilustrasi: Bagaikan anak yang percaya pada ayahnya Seorang anak dengan apel di atas kepalanya, dan seorang pria memanah apel tadi dari kejauhan 31
  • 32. Pasal Dua Mengenal Dampak Kata, Sikap, Kehadiran dan Keputusan seorang pemimpin Pada suatu malam, seorang Kaisar yang bernama Konstantin bermimpi melihat sebuah benda yang memiliki tulisan dalam bahasa Latin. Ada empat buah komponen di tanda itu. Ia membacanya: IHS dan tanda yang lain. Sang raja terbangun dan menafsirkan bahwa kata IHS adalah ”in hoc signo” artinya, ”dalam tanda ini.” Bertepatan, sang kaisar akan maju perang. Maka, sesuai dengan impiannya, setiap perajuritnya diminta menggambarkan tanda yang ada tulisan tadi. Sang 32
  • 33. kaisar memenangkan pertempuran dengan gemilang. Maka dalam perayaan tadi ia menanyakan pada penasehat-penasehatnya apa arti tanda tadi. Seorang penasehat menjelaskan bahwa tanda yang digunakan sang raja adalah gambar sebuah salib, sedang IHS bukan berarti In Hoc Signo tetapi Iesus Hominim Salvator atau Yesus, Juruselamat manusia. Sang kaisar menjadi sangat tertarik untuk mengenal agama ini. Tidak lama kemudian, pada tahun 325 Masehi, sang kaisar menentukan bahwa pengikut-pengikut Yesus adalah penganut agama yang benar dan agama tadi menjadi agama utama di negaranya. Agama tadi bernama agama Kristen yang sebelumnya selama sekitar 300 tahun dianggap agama sesat dan melawan negara sehingga penganutnya terus menerus ditangkapi, dianiaya, dan dibunuh. Tindakan kaisar Konstantin berdampak luar biasa, karena agama Kristen menyebar ke seluruh dunia. 33
  • 34. Kami yakin bahwa kini Anda tahu bahwa disadari atau tidak, Anda dan saya senantiasa menimbulkan dampak kepada orang lain yang berada di sekitar kita, sementara orang lain juga memberi dampak bagi kita. Bila Anda memainkan peran kepemimpinan, berbagai dampak ini perlu disadari dan dikendalikan karena Anda berhadapan dengan orang banyak dan menebarkan pengaruh pada mereka. Dampak Anda dapat terjadi karena kata-kata, sikap, keputusan, kehadiran dan gaya hidup Anda. 1. Dampak dari kata-kata pemimpin Pada suatu saat, ada sebuah gereja yang mengalami perpecahan yang buruk. Akhirnya, tersisa hanya seorang pendeta dan tima belas orang warga jemaatnya. Mereka berusia di atas enam puluh tahun. Sang pendeta yang masih muda terus berupaya meningkatkan jumlah pengunjung kebaktian mereka, namun gagal terus menerus. Dalam kebingungannya, ia mengunjungi seorang pendeta tua yang sudah pensiun. Dulunya orang itu adalah seorang tokoh pemimpin 34
  • 35. yang terkenal di daerahnya. “Bisakah bapak memberikan saya nasehat bagaiman memulihkan gereja kami kembali? Atau, mungkin bapak dapat datang memberikan suatu kebaktian kebangunan rohani?” Sang pemimpin tua berbisik, “Maaf, aku tidak bisa. Waktuku kini kugunakan hanya untuk berdoa dan menikmati keakraban dengan Tuhan serta menulis buku.” Sang pendeta muda merasa kecewa, namun ketika ia hendak pamit, sang pemimpin tua berbisik padanya: “Salah satu dari kalian adalah malaikat Tuhan yang sedang menyamar.” Sekembalinya ke gereja, sang pendeta menyampaikan kata-kata sang pemimpin tua tadi. “Salah satu malaikat ada di tengah kita? Sedang menyamar?” kata mereka dengan heran. Sejak itu, mereka merenungkan kata-kata tadi. Akibatnya mereka saling menghormati satu sama lain dan juga saling mendukung dengan tulus. Masing-masing anggota kuatir kalau mereka memperlakukan malaikat dengan cara yang tidak pantas. 35
  • 36. Beberapa waktu berlalu, masyarakat mengamati perilaku warga gereja dan pendetanya. Satu persatu orang merasa heran atas kelemah lembutan, keramahan, peghormatan, ketulusan, dan kedekatan satu sama lain. Orang mulai ikut berbakti kembali, sehingga setahun kemudian, kebaktian minggu diikuti lebih dari 100 orang. Mereka terbawa dengan kata-kata sang pemimpin tua: ”Di antara kalian ada malaikat yang menyamar...” Dampak dari kata-kata seorang pemimpin dapat membuat orang memiliki pandangan yang realistis tentang keadaan yang dihadapinya atau sebaliknya, memiliki gambaran yang pesimis. Dampak yang realistis berarti orang melihat bahwa walaupun tantangan yang dihadapi sangat besar dan lebih kuat dari modal diri kita, namun bila sang pemimpin mendengarkan suara-Nya, taat dan mempercayakan diri pada Tuhan serta melakukan bagiannya, Tuhan tidak akan membiarkannya sendirian. Kata-kata Gideon sebelum menyerang orang Midian sangat mengesankan: « Bangunlah sebab Tuhan sudah 36
  • 37. menyerahkan perkemahan orang Midian ke tanganmu. »xi Gideon memberikan dampak yang sangat hebat dengan kata-kata itu, bahwa Tuhan sudah berperang bagi mereka atau mereka tidak dipimpin oleh manusia saja. Sebaliknya bila ia berkata, « Saya tidak yakin kita akan menang, tapi karena Tuhan sudah memberikan perintah, marilah kita upayakan sedapat-dapatnya,…. » dampak kata-kata itu tentu akan menimbulkan suasana yang sangat berbeda, entah anak buahnya akan merasa ragu, putus asa, atau bahkan lari. Dampak dari kata-kata juga mengena pada diri sendiri. Apa yang kita katakan pada diri sendiri akan berdampak pada persepsi kita. Selanjutnya persepsi akan mempengaruhi perilaku kita sebagaimana dipaparkan dalam cerita gereja di atas. Bagi diri sendiri, bila Anda mengatakan di dalam hati bahwa Anda tidak akan mampu melakukan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu, maka kata-kata itu mempengaruhi persepsi Anda. Kenapa? Dengan kalimat negatip itu Anda akan luput melihat tersedianya berbagai pilihan yang ada karena Anda sudah membatasi 37
  • 38. cara Anda mempersepsi pilihan-pilihan yang akan Anda kenali dan mungkin dapat ambil. Sebaliknya bila Anda mengatakan, bahwa Tuhan telah memanggil Anda bertugas dan melengkapi Anda, tentu kata-kata tadi akan menghasilkan semangat yang kuat. Berbagai kesulitanpun akan dipersepsi secara positif sebagai kesempatan belajar. Selain dampak dari kata-kata, ada dampak yang disebabkan oleh komunikasi non lisan, atau sikap seorang pemimpin. 2. Dampak dari Sikap Pemimpin Di jaman dulu ada seorang putra raja yang disiapkan oleh ayahnya untuk mewarisi tahta kerajaannya. Salah satu ujian baginya adalah tinggal semalam suntuk sendirian di dalam rimba raya untuk mengukur keberaniannya. Putra mahkota ini sama sekali tidak merasa takut. Bahkan ia tertidur dengan nyenyaknya. 38
  • 39. Namun dalam tidurnya ia bermimpi. Tuhan menunjukkan kepadanya api yang bernyata dengan sebuah piala di dalamnya. Ia mendapatkan penjelasan bahwa, piala itu adalah piala yang digunakan oleh Kristus di dalam perjamuan malam yang pertama. Tuhan mengatakan di dalam mimpinya bahwa, kelak tugasnya sebagai raja ialah mengawal piala yang dikenal sebagai benda suci itu. Dengan demikian mereka yang terluka dan sakit dapat datang kepadamu dan minum dari piala ini serta mengalami pemulihan. Dalam mimpi ini sang putera raja menyadari bahwa, siapa yang memiliki piala suci ini akan memiliki kuasa yang besar. Karenanya, tanpa mengucapkan kata apapun juga, ia merebut piala tadi dari tengah api dan menyimpannya bagi dirinya sendiri. Benar saja, 39
  • 40. ketika ia menyentuh piala itu, ia merasa suatu kuasa yang hebat memasuki dirinya, ia merasa seakan Tuhan sendiri. Namun, ketika ia bangun dari mimpi dan tidurnya, ia tidak mendapatkan apa-apa, kecuali telapak tangannya yang terluka, terbakar kemerahan. Berpuluh tahun kemudian, setelah ia menggantikan ayahnya, seluruh upayanya digunakan untuk mencari piala suci yang dilihat dimimpinya itu. Ratusan ahli dan ksatria ditugaskannya. Ia sendiripun pergi keberbagai penjuru untuk mencarinya. Semuanya tidak juga menghasilkan apa-apa. Piala suci itu entah ada dimana. Sementara itu, ia menyadari bahwa ada luka yang lebih parah dari luka yang ada di telapak tangannya muncul di dalam hatinya. Ia mulai meragukan dirinya. Ia tidak lagi dapat memberikan kepercayaan pada anak buahnya bahkan pada orang-orang yang dekat padanya. Semakin hari ia semakin jenuh dengan hidup dan semua pengalamannya. Ia merasa sangat kesepian. Pada suatu hari, seorang badut yang diundang datang ke istana untuk menghiburnya berjumpa dengan sang raja yang sedang duduk sendirian di tamannya. Karena sifat sang badut tidak berpikir rumit bahkan cenderung sederhana, ia hanya melihat adanya seorang pria yang muram duduk sendiri. Iapun bertanya, 40
  • 41. «Eh, kamu sendirian, sedang sakitkah ?» Sang raja menyahut: quot;Aku haus, butuh air menyejukkan diriku.quot; Sang badut pergi sebentar dan mengambil air. Sang raja menerima dan meminumnya sampai habis. Dampaknya luar biasa. Ketika itu, luka-luka di telapak tangannya menghilang dan di hatinya mulai sembuh. Ternyata di tangannya, ia memegang sebuah piala, yang dulu dipergunakan Kristus di perjamuan malam pertamaNya, piala yang ia sudah cari sepanjang masa ia memerintah. Ia menengok ke pada sang badut dan bertanya, “Hei, bagaimana kamu mendapatkan sesuatu yang sudh dicari oleh semua orang- orang hebat dan berani ... bahkan mereka gagal?quot; Dengan sikap polosnya, sang badut menjawab, “Aku tidak tahu, aku hanya tahu kamu sedang sakit dan haus, jadi kuberikan apa yang kumiliki.” Dampak dari kepemimpinan sering muncul akibat sikap yang tulus. Apalagi sikap tadi disertai kepekaan. Cerita di atas menunjukkan bahwa sikap serakah dan egois sang raja menghasilkan luka dan kesepian, sebaliknya sikap bela rasa 41
  • 42. dan keberanian yang ditunjukkan sang badut menghasilkan dampak yang luar biasa, suatu pemulihan. Seorang pemimpin perlu menguasai sikap dan kepekaan seperti itu. Dalam kepemimpinan Kristiani, ketulusan tadi muncul karena keakraban pribadi sang pemimpin dengan Tuhan yang akhirnya menghasilkan rasa terimakasih pada-Nya dan membuatnya ingin membantu orang lain agar juga mengalami keindahan keintiman dengan Tuhan. Ketika Kristus dibawa ke hadapan Pilatus, penguasa Yudea, Ia tidak menampilkan kegentaran. Bahkan Ia menjawab pertanyaan Pilatus yang meneliti tuduhan orang Yahudi dengan tenang « kau yang mengatakan hal itu… »xii Hal ini berdampak nyata. Orang Yahudi menuduh Kristus di depan Pilatus sebagai seorang yang menyesatkan, mencegah orang membayar pajak kepada Kaisar, dan menyebut diriNya, seorang Raja.xiii Terhadap tuduhan ini Kristus menjawab dengan tenang dan menunjukkan bahwa kuasaNya lebih besar dari kuasa Pilatus sehingga Ia tidak perlu membela diri. Ia tidak dapat ditaklukkan oleh seorang 42
  • 43. penguasa negara maupun orang banyak. Pilatus menyadari bahwa tuduhan orang-orang Yahudi tidak benar, namun ia juga tidak dapat mengabaikan tuntutan orang Yahudi yang sudah sangat emosional.xiv Maka, ia menyerahkan Yesus kepada Herodes yang menguasai Galilea. Disanapun Kristus berdiam diri. Akhirnya Herodes mengembalikan Kristus ke pada Pilatus. Karena tekanan massa, dengan diplomatis, Pilatus berkata lagi, «Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukanNya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia lalu melepaskanNya.»xv Disini terlihat bahwa, sikap Kristus yang tidak membela diri membuat baik Herodes dan Pilatus berada dalam posisi sulit. Secara hukum, jelas kedua penguasa itu menyadari bahwa tuduhan yang dilontarkan orang Yahudi adalah palsu. Secara politis mereka kuatir kalau terjadi pemberontakan dan kerusuhan. Maka, Pilatus mengambil langkah melemparkan bola panas itu kepada rakyat banyak, ia meminta mereka memutuskan siapa yang harus dihukum 43
  • 44. mati, seorang penjahat atau Kristus. Kemudian secara simbolik ia mencuci tangan di depan orang dan memenuhi tuntutan orang Yahudi untuk menyalibkan Kristus.xvi 3. Dampak dari keputusan dan perilaku seorang pemimpin Keputusan Paulus untuk membawa injil sampai « keujung bumi » membuat orang Kristen tidak hanya memikirkan suku atau bangsanya sendiri saja, namun seluruh bangsa- bangsa di dunia. Keputusan konsili pertama di Yerusalem yang membebaskan orang-orang Kristen baru dari hukum Taurat, kecuali « tidak makan makanan yang telah dipersembahkan untuk berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulanxvii juga berdampak kuat. Sejak itu, orang-orang Kristen menjadikan Kristus sebagai pusat mereka lebih dari segala aturan. Perlu dicatat, bahwa hal yang tidak dilakukan seorang pemimpinpun dapat menimbulkan dampak yang besar. Lihatlah, kasus anak imam Eli yang oleh ayahnya dibiarkan 44
  • 45. menodai kekudusan bait Allah. Anak-anak imam itu, yaitu Hofni dan Pinehas menodai kesucian bait Allah.xviii Ayah mereka tidak melakukan apa-apa. Akhirnya, keduanya dibiarkan Tuhan terbunuh ketika pasukan Filistin menyerbu Israel.xix Eli terkejut dengan tewasnya kedua anak itu sehingga iapun jatuh lalu meninggal.xx 4. Dampak dari Kehadiran Pemimpin Dampak dari kehadiran seorang pemimpin seringkali jauh lebih besar daripada yang diperkirakan orang banyak. Apalagi di dalam abad dimana kepemimpinan dianggap sebagai hal yang dapat dipelajari, orang tidak membayangkan dimana seorang pemimpin hadir dan absen akan berdampak besar. Dalam bulan September di tahun 1862, di Amerika masih berkecamuk perang saudara. Sampai pertengahan tahun itu, perang dimenangkan terus menerus oleh pasukan-pasukan dari Selatan, yaitu pasukan Konfederasi dibawah 45
  • 46. kepemimpinan jenderal Robert Lee yang genius. Semangat lawanya, yaitu pasukan dari Utara yang dikenal dengan nama pasukan Union sudah babak belur. Baik pasukan Union yang disebut sebagai pasukan Potomac yang berkekuatan awal 120 ribu perajurit dan pasukan Virginia terus menerus dikepung dan ditekan oleh pasukan Robert Lee. Pasukan Konfederasi terus maju tak tertahankan dan mendekati Washington, ibukota Union. Para pemimpin dari kaum Utara sudah membayangkan hal- hal terburuk yang dapat terjadi. Mereka tidak dapat menemukan cara untuk membalik angin yaitu membuat pasukan yang terpukul babak belur dan lelah ini menjadi suatu pasukan yang perkasa dan bersemangat kembali Satu-satunya tokoh yang melihat adanya solusi dari situasi ini adalah Abraham Lincoln. Ia mengenal adanya seorang Jenderal yang telah melatih dan membentuk pasukan yang kalah ini. Jenderal ini adalah George McClellan. Tidak ada seorang pun di dalam Departmen Pertahanan yang 46
  • 47. menyukai jeneral yang berusia 35 tahun itu. Lulusan akademi militer di West Point ini dikenal sebagai orang yang arogan, pemberontak dan sangat berhati-hati serta lambat turun ke lapangan. Ia cenderung memastikan kelengkapan data lapangan sebelum mengajukan pasukannya untuk bertempur. Pendekatannya membuat beberapa kesempatan emas hilang dan ia bentrok dengan atasannya, namun di pihak lain, seluruh anak buahnya mencintai sang jenderal. Tidak heran sepanjang karirnya jenderal McClelland ini dua kali dicopot dari jabatannya. Dengan melalui berbagai protes dan kritik pada tahun 1862, Lincoln mengangkat jenderal yang setahun sebelumnya ia sendiri copot dari jabatannya. Ia memerintahkan McClellan untuk berangkat ke Virginia dan memberikan sesuatu yang para pasukan tidak akan mungkin dapatkan dari siapapun di bumi: entusiasme, kekuatan, dan harapan. Sang jenderal berangkat di atas kuda hitamnya dan menjumpai pasukannya. 47
  • 48. Apa yang kemudian terjadi sulit untuk digambarkan. Pemimpin-pemimpin Utara dan Selatan tidak dapat menyelesaikannya. Bahkan McClellan tidak dapat menerangkan apa yang terjadi. Jeneral ini McClellan berhadapan dengan barisan pasukan Union yang sedang mundur. Ia mengangkat topinya dan melambaikannya dengan bersemangat. Para perajurit yang lelah dan hampir tertidur sambil berjalan melihat pemimpin dan bekas guru mereka. Mereka terkejut dan ikut melambaikan topi serta berseru. Semangat mereka kembali bangun bahkan berkobar. Kini mereka maju kembali dengan keyakinan bahwa keadaan akan berubah karena sang jenderal sudah hadir. Tak lama kemudian, jenderal ini berhasil menahan kemajuan pasukan jenderal Robert Lee walaupun sebenarnya bila ia tidak terlalu berhati-hati, pasukan yang sudah dikalahkannya tadi dapat dihancurkan sepenuhnya. Bayangkan Anda dipimpin oleh seseorang yang tidur di hotel berbintang lima sementara Anda sebagai bawahan bersama rekan-rekan Anda tidur di tikar dalam tenda-tenda 48
  • 49. bobrok sambil kehujanan. Ia tidak hadir ketika Anda menghadapi kedinginan dan kelaparan. Maka apa yang terjadi di lapangan akan tidak dipahami di benak para pengambil keputusan, dan apa yang dipertimbangkan pengambil keputusan tidak dihargai para pengikut. Itulah sebabnya, Kristus tetap berada bersama murid-murid-Nya ketika terjadi badai di danau atau ketika murid-murid-Nya gagal mendapatkan apa-apa setelah menjala sepanjang malam. Mengapa kehadiran seorang pemimpin penting? Ada beberapa kemungkinan : Kehadiran sang pemimpin memiliki dampak karena menunjukkan keperduliannya pada situasi bawahannya Kehadiran memiliki dampak karena menunjukkan bahwa si pemimpin bersedia menanggung beban dan penderitaan yang ia minta anak buahnya tanggung Kehadiran sang pemimpin menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari kehidupan bawahan atau pengikutnya dan 49
  • 50. sebaliknya Kehadiran sang pemimpin menunjukkan bahwa ia bersedia memikul resiko besar yang mungkin dihadapi anak buahnya juga Kasus: Dampak Kehadiran Kristus di Tepi Danau Setelah para murid Kristus mendapatkan kenyataan bahwa, Kristus bangkit dari kematian, bagaimanakah respon mereka? Menunggu atau menghabiskan waktu di dalam hal dadakan yang terjadi dan tidak pernah mereka bayangkan hadir di dalam hidup mereka itu ? Petrus berkata kepada teman-temannya, « Aku pergi menangkap ikan. »xxi Terlihat disini Petrus ingin menjadi manusia yang bertindak dan bukan hanya diam atau menunggu dan merenungkan kebangkitan Kristus. Ia mengambil keputusan itu karena, mungkin saja ia sangat menderita di dalam saat menunggu tadi, atau 50
  • 51. mungkn karena ia menjadi serba salah ketika Kristus ternyata bangkit. Bukankah ia yang telah menghianati Kristus sebelumnya ? Alkitab mencatat bahwa mereka berangkat bersama naik perahu. Namun, malam itu tidak ada seekorpun ikan mereka dapatkan.xxii Kegagalan tadi tentu sangat tidak terduga, bukankah keterampilan dan pengalaman mereka di dalam menangkap ikan bukanlah hal baru? Bukankah danau tempat mereka mencari ikan bukanlah lokasi yang baru bagi mereka? Ketika hari mulai siang, dalam keadaan hampir gagal tadi, ketika mereka memutuskan untuk kembali ke pantai tempat mereka berangkat, ternyata Kristus ada di sana, namun mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah Yesusxxiii. Apakah mereka tidak mengetahui itu adalah Yesus karena perhatian mereka lebih kepada kegagalan 51
  • 52. mereka? Apakah mereka tidak mengetahui karena mereka tidak memperkirakan bahwa Ia akan hadir disana, ketika mereka gagal. Dalam peristiwa itu, Kristus bertanya: ”Apakah kamu mempunyai lauk pauk?”xxiv Pertanyaan ini seakan merupakan suatu pertanyaan sederhana. Namun, bagi seorang Yahudi mengakui kegagalan mereka dalam mencapai apa yang mereka inginkan, bukan merupakan suatu hal yang mudah. Apalagi mengakuinya di depan seorang yang mereka tidak ketahui. Namun dampak dari pertanyaan tadi, mau tidak mau perhatian mereka teralih dari urusan mereka kepada orang yang bertanya. Setelah menerima jawaban itu, Kristus memberikan mereka suatu perintah. ”Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu.” Selain itu, Kristus juga memberikan janji: ”maka akan kamu peroleh.”xxv Sangat menarik bahwa para murid mematuhi usulan 52
  • 53. atau perintah dari orang yang mereka tidak kenali itu, padahal tentunya secara nalar hal itu sudah mereka lakukan berkali-kali sepanjang malam. Hasilnya nyata. Dampak dari kehadiran, kata-kata, keperdulian Kristus, dan janji serta hasil nyatanya membuat murid yang dikasihi Kristus mengenali bahwa gurunya ada disana.xxvi Mereka tidak sendirian di dalam kegagalan, di dalam penantian, dan di dalam upaya mereka. Itulah Kristus yang selalu hadir di dalam pelayanan dan pergumulan para pemimpin yang mengasihi-Nya. Mengenal Dampak Yang Disengaja dan Tidak Di sengaja 53
  • 54. Menyadari bahwa dampak yang dapat terjadi karena kata- kata, sikap, keputusan, tindakan dan kehadiran seorang pemimpin sangat besar maka, semestinya banyak pemimpin akan belajar menguasai seluruh faktor tadi dan mencapai dampak yang baik. Nyatanya tidak demikian. Apa yang terjadi? Ternyata, banyak pemimpin menghasilkan dampak yang tidak disengaja. Pada dekade 70an, di Amerika jumlah angka kejahatan terus meningkat. Ahli-ahli dari berbagai disiplin ilmu membahas hal itu. Ada yang menyebutkan bahwa akar masalahnya adalah kurangnya jumlah polisi dibandingkan dengan jumlah warga. Ada pula yang menganggap bahwa hukuman yang diatur negara terlalu enteng bagi kejahatan yang terjadi. Semakin lama angka kejahatan terus meningkat dan semua solusi tidak menghasilkan apa-apa. Maka para pakar memprakirakan bahwa pada dekade 90an dan selanjutnya tiga dari setiap sepuluh orang akan mengalami peristiwa kejahatan di dalam hidup mereka seperti, dibegal, dicuri, diperkosa atau dibunuh. Nyatanya, kejahatan menurun dari 54
  • 55. tahun-ketahun sehingga mencapai 10 persen dari angka di dekade berikutnya. Apa yang terjadi? Seluruh rantaian peristiwa itu terjadi ketika seorang wanita berusia 16 tahunan mengalami kehamilan walaupun ia belum menikah. Wanita berkulit hitam itu datang dari keluarga miskin dan tidak memiliki pekerjaan serta penuh dengan catatan perbuatan kriminal. Wanita tadi mengajukan permohonan agar bayinya boleh diabrosi walaupun aturan negara melarang hal tadi. Permohonan ini diproses di pengadilan negeri dan berjalan berlarut-larut sampai akhirnya disetujui oleh hakim pemimpin disana. Anehnya, sang wanita tidak dapat mengaborsi bayinya karena kehamilannya sudah berada di tahap yang lanjut ketika keputusan tadi dikeluarkan. Apa hubungan keputusan sang hakim itu dengan turunnya angka kejahatan di USA? Ternyata keputusan tadi secara tidak sengaja menghasilkan dampak yang besar. Dengan aborsi dianggap legal, maka di kalangan wanita kulit hitam 55
  • 56. yang hidup di daerah kumuh, banyak bayi yang seharusnya dilahirkan dan akan bertumbuh tanpa ibu yang bertanggungjawab dan tanpa ayah sama sekali tidak dikandung dan dilahirkan. Dengan demikian dua puluh tahun kemudian, tidak muncul para ABG dan muda-mudi yang berpotensi besar melakukan kejahatan.xxvii Seperti telah dinyatakan di atas, kita sadari bahwa seorang pemimpin dapat menimbulkan dampak dengan sengaja, namun dapat juga ia menimbulkan dampak tadi tanpa kesengajaan. Dampak kepemimpinan Hittler adalah terjadinya pembunuhan massal yang disengaja. Dampak kepemimpinan pemerintah Khmer merah adalah terjadinya pembunuhan tiga juta orang lebih di Kambodia dan hal itu merupakan kesengajaan. Sebaliknya, dampak reputasi kepemimpinan Patin, calon wakil presiden dari partai republik di Amerika adalah kekalahan senator McCain, tentunya hal ini tidak terjadi dengan sengaja. 56
  • 57. Seringkali apa yang seorang pemimpin lakukan atau abaikan bukanlah hal-hal yang besar. Hasilnya, tetap menimbulkan dampak yang sering tidak terbayangkan. Sayang sekali, sebagian dampak itu tidak disadari oleh banyak pemimpim. Misalnya, sebagai pemimpin di dalam konteks organisasi, Anda datang tepat waktu dalam sepuluh pertemuan terakhir ini, hal tadi akan berdampak pada anak buah Anda walaupun Anda tidak rencanakan. Anak buah itu seakan mendapatkan pesan bahwa bila seorang pemimpin selalu datang saja tepat waktu, anak buahpun harus terlebih berdisiplin lagi. Dalam konteks yang sama, bila seorang pemimpin secara teratur memberikan masukan kepada anak buahnya, hal itu juga berdampak karena memberi pesan supaya anak buah juga memberikan masukan terhadap anak buahnya sendiri. Sebaliknya bila seorang pemimpin tidak memberikan masukan secara teratur, hal itu seakan memberi pesan pada anak buahnya bahwa mereka dapat mengabaikan hal itu. 57
  • 58. Akhirnya, kita perlu menyadari bahwa, dampak juga terjadi bukan hanya di dalam organisasi atau komunitasnya sendiri. Dampak dapat terasa di lingkungan masyarakat dimana sang pemimpin tadi bekerja seperti disampaikan dalam cerita mengenai gereja yang kehilangan anggotanya di atas. Di dalam kitab Para Rasul, dampak dari pelayanan para rasul adalah mereka dihormati orang banyak, walaupun juga ada orang yang merasa takut pada mereka.xxviii Pelayanan para rasul dan kepemimpinan mereka berdampak, artinya membuat masyarakat di sekitar mereka harus memperhatikan mereka. Orang banyak jadi menentukan sikap dan tidak mungkin mengabaikan apa yang diajarkan dan dilakukan para rasul. Dampak Bagi Nalar, Emosi dan Perilaku Seorang pemimpin menghasilkan dampak pada masyarakat atau lingkungan internal organisasinya. Di dalam organisasi, ia akan memberi dampak pada atasannya, pada mitra kerja, pada bawahannya dan pada dirinya sendiri. Selain itu, ia juga 58
  • 59. akan menghasilkan dampak bagi lingkungan eksternalnya, baik pesaing, pemerintah, atau lembaga-lembaga penilai. Bila ia bekerja di luar konteks organisasi, misalnya, seorang penulis, maka dampak kepemimpinannya akan terkait dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan dirinya. Seorang seperti Mark Twain yang menuliskan Huckleberry Fin dan Tom Sawyer menghasilkan dampak yang memperkuat gerakan penghapusan perbudakan. Berapa jenis dampak dan dalam hal apa saja dampak dari pemimpin tadi muncul? Sekurangnya ada beberapa ranah dimana dampak tadi terjadi. Mari kita tinjau dampak yang terjadi di dalam konteks kepemimpinan organisasi atau komunitas. a. Ada dampak pada lingkup kesadaran dan pengetahuan (dampak lingkup nalar). Seorang pemimpin perlu membagikan pengetahuan dan pemahaman. Seorang pakara 59
  • 60. bahkan menyampaikan bahwa seorang pemimpin adalah juga seorang pendidik.xxix Di dalam konteks organisasi, ia membuat orang menjadi pembelajar bahkan ia sendiri mendidik atau mengajarkan apa yang benar, baik, dan tepat. Pengetahuan tadi harus dibangun secara teratur dan bertingkat pada semua pihak yang terkait dengan organisasinya. Tanpa begitu, maka terutama para anak buahnya seakan mendapat pesan bahwa belajar itu boleh dilakukan dengan tidak teratur, semaunya, dilakukan kapan saja, dilakukan untuk apa saja dan bisa melompat-lompat serta tidak sistematis. Bila seorang pemimpin tidak memberikan pengetahuan dan pemahaman pada semua pihak yang terkait di dalam organisasinya, dampaknya, ia akan memiliki organisasi yang bekerja keras tetapi sangat kurang kemampuan dan memiliki pengetahuan yang tidak utuh serta menghamburkan biaya. Bukan tidak mungkin, maka banyak orang-orang tertentu dapat cenderung melakukan 60
  • 61. tindakan curang karena tidak memahami bagaimana mengerjakan sesuatu dengan baik. b. Dampak kedua yang dapat ditimbulkan oleh seorang pemimpin adalah dampak pada lingkup emosi atau kejiwaan. Setiap orang membutuhkan penerimaan, penghargaan, rasa disayangi, dan diberi kesempatan untuk berkembang. Bila seorang pemimpin tidak memberikan masukan positip pada rekan, anak buahnya atau atasannya, misalnya, berupa apresiasai, maka dampaknya akan parah. Anak buah dan mitranya akan dapat merasa diperas tenaganya atau dimanfaatkan demi ambisi pemimpin atau keuntungan sang pemimpin saja. Tentunya hal ini akan berdampak dalam relasi mereka dan kinerjanya. Juga ketika ada seorang rekan, atasan atau anak buah yang baru memasuki jabatan baru sedangkan sang pemimpin tidak memberikan ucapan selamat kepadanya, ia akan merasa bahwa lingkungannya ini hanyalah merupakan suatu tempat mencari uang dan bukan merupakan suatu keluarga besar. 61
  • 62. Dampak di lingkup emosi ini dapat juga terasa di masyarakat luar organisasi atau komunitas sang pemimpin. Seorang pemimpin yang bersahaja dan ramah, membuat orang di sekitarnya tertarik pada kepribadiannya, walaupun mereka tidak menjadi pengikut atau anak buahnya. Dirinya membuat orang menghormatinya. Sebaliknya pemimpin yang arogan akan menuai kebencian atau iri hati. Dampak pada lingkup emosi di dalam lingkungan internal organisasi atau komunitas dimana sang pemimpin ada dapat memiliki dua sisi. Di sisi pertama, pemimpin dapat menimbulkan dampak secara negatif pada hidup emosi anak buahnya. Misalnya, bila ia terus menerus menularkan suasana emosi yang negatif, hal ini membuat semua anak buahnya akan merasa tidak aman, cemas, dan tertekan. Pada sisi lainnya, pemimpin dapat menimbulkan dampak secara positif pada hidup emosi anak buahnya. Bila ia menunjukkan hal-hal positif yang mereka telah capai dan menunjukkan penghargaan, maka hal ini akan menular dan menimbulkan entusiasme. 62
  • 63. c. Dampak ketiga adalah dampak pemimpin pada lingkup tindakan atau perilaku. Seorang pemimpin tidak cukup hanya menghasilkan peningkatan pengetahuan dan sentuhan emosi pada orang-orang di sekitar saja, tetapi ia juga sangat perlu memberikan rancangan tindakan, teladan gaya hidup, keputusan, dan terutama tindakan yang memberi semangat. Salah satu hal itu dapat dihasilkan dengan tindakan yang merupakan pengorbanan diri dan menunjukkan kualitas kepahlawanan. Tindakan kepahlawanan seorang pemimpin tergantung pada jenis pekerjaannya, namun anak buah hanya mau ikut pada orang yang berani mengorbankan dirinya dan menunjukkan keberaniannya seperti pada Gideon. Ia memberikan pengarahan tindakan yang sangat rinci dan jelas sebelum menyerang sehingga anak buahnya tahu apa yang diharapkan dari mereka. Iapun memberikan contoh dengan maju berperang bersama mereka.xxx 63
  • 64. d. Dampak keempat yang dihasilkan seorang pemimpin adalah yaitu dampak pada hidup spiritual rekan, atasan dan anak buah atau pengikutnya. Seorang pemimpin yang memiliki kehidupan spiritual akan mampu melaksanakan hal tadi. Memiliki kehidupan spiritual berarti menyadari bahwa hidupnya dan kepemimpinannya merupakan suatu bagian kecil dari suatu kerangka pekerjaan Allah yang lebih besar. Kemudian, ia mengupayakan agar memahami makna terdalam dari keberadaan dan pekerjaannya. Contoh yang paling menarik dari hal itu adalah ketika David dan seorang anak buahnya, Abisai, menyelusup ke perkemahan tentara Saul yang terus menerus mengejar mereka. Mereka melihat Saul sedang nyenak tertidur. Anak buahnya memaknai keadaan itu dengan mengatakan bahwa « Allah sudah memberikan Saul kepada David. Dengan sekali menombak saja, Saul akan terbunuh. » Artinya, seorang yang mengejar-ngejar David dan kawan-kawannya akan dimusnahkan. Usul itu adalah hal yang sangat masuk akal berdasarkan hukum perang. Namun, David memimpin 64
  • 65. atau mengarahkan anak buahnya dengan menunjukkan suatu hukum yang lebih luhur yaitu pedoman spiritual » Tidak membunuh orang yang diurapi Tuhan. »xxxi Dengan cara itu David segera menghasilkan dampak, bahwa sebagai pemimpin ia memiliki kadar spiritualitas yang berbeda dari orang lain, itulah kelebihannya sehingga orang lain dapat belajar dari teladannya dan hidup dengan spiritualitas yang lebih dalam. Dampak di dalam hidup masyarakat Menggambarkan dampak yang dihasikan seorang di dalam lingkungan organisasi tidak terlalu sukar, namun bagaimana menggambarkan jenis-jenis dampak yang sengaja dilakukan seorang pemimpin di dalam masyarakat? Apakah dampak seorang pemimpin dapat menyentuh nalar masyarakat? Apa yang dilakukan oleh Al Gore dalam memaparkan gejala pemanasan global menunjukkan bagaimana pola pikir orang dan pandangan orang dapat 65
  • 66. diubahkan karena kegigihan seorang memaparkan fakta- fakta dan tren yang ada. Dapatkah juga dampak dari seorang pemimpin mengubah emosi masyarakat? Sejarah mencatat bagaimana pemimpin dapat membuat masyarakat diarahkan untuk membenci atau menyukai suatu hal. Hitler berhasil membuat orang- orang Jerman yang biasanya sangat analitis membenci kaum Yahudi dan mengangungkan ras Arya. Pemimpin- pemimpin Jepang mampu mengubah perasaan tertekan bangsanya menjadi perasaan optimis untuk mencapai prestasi sesudah perang Dunia ke dua. Dampak seorang pemimpin terhadap perilaku orang banyak terlihat dengan nyata di dalam berbagai peristiwa. Dalam perang Dunia kedua, misalnya, kata-kata jenderal MacArthur bahwa ia akan kembali ke Asia tengara menjadi suatu rujukan perilaku banyak orang. Demikian juga dengan Martin Luther King Jr. Dalam pidatonya ”I have a Dream” suatu visi yang baru disampaikan dan mengubah 66
  • 67. perilaku orang. Tanpa Abraham Lincoln dan Martin Luther King Jr, mungkin kita tidak akan mengenal prestasi Obama, Ray Charles, Ophrah Winfrey dan Tiger Woods, serta orang-orang berprestasi yang nenek moyangnya berasal dari Afrika. 67
  • 68. Pasal Tiga Prasyarat untuk Berdampak Positif Ketika bangsa Mongol berhasil membobol tembok besar dan akhirnya menaklukkan Cina, para pemimpin mereka merasa sangat gembira. Bangsa dengan peradaban yang lebih tinggi dan tua ternyata dikalahkan oleh bangsa yang berani dan tangguh. Namun, dalam waktu tidak lama, kerajaan yang mereka bentuk mulai berjalan seperti sistem yang dibuat oleh orang Cina. Dalam waktu seratus tahun, peran para pahlawan telah digantikan oleh para birokrat. Para pemimpin Mongol menyadari bahwa bangsa mereka 68
  • 69. berhasil menaklukan Cina, namun dalam satu generasi, lingkungan budaya Cina menelan kekhasan bangsa Mongol dan lambat laun dapat menghilangkan identitas diri sang penakluk. Kita sudah membahas bahwa di dalam kehidupan, para pemimpin menimbulkan dampak ke tengah lingkungannya. Namun, perlu juga disadari sisi lain dari kenyataan. Lingkungan kerja atau lingkungan masyarakat di mana sang pemimpin berada juga dapat menghalangi dirinya dalam menghasilkan dampak yang kuat. Lingkungan dimana ia berada juga dapat memberi dampak yang mengubah diri sang pemimpin. Ilustrasi 69
  • 70. Pemimpin mempengaruhi lingkungan atau lingkungan mempengaruhi pemimpin? Bila sang pemimpin menyadari hal di atas, maka ia akan tahu diri. Ia tidak melebih-lebihkan kemampuan dan potensinya. Sebaliknya, ia juga tidak akan mengikuti arus yang ada di lingkugannya saja atau menghindari kesempatan untuk mengubah lingkungan dimana ia berada.. Dalam kepemimpinan Kristiani, ia akan mengadakan perubahan dan menghasilkan dampak bahkan berani menanggung segala resiko, bila Tuhan yang mendorongnya melakukan hal tadi Selanjutnya ia menyadari keterbatasannya dan karena itu ia akan menggantungkan dirinya lebih penuh kepadaNya. Dalam kekhasannya inilah, seorang pemimpin Kristen menjadi inspirasi untuk orang di sekitarnya. 70
  • 71. 1. Jenis-jenis pemimpin dan Dampak mereka Ada banyak jenis pemimpin. Secara ringkas, pemimpin adalah mereka yang secara sadar menghasilkan dampak yang terencana bagi hidup orang lain dan bagi hidupnya sendiri. Dampak pemimpin akan terkait dengan jenis kepemimpinan yang mereka mainkan. Tentang hal tersebut, dalam dua puluh terakhir ini banyak sekali tulisan mengenai hal itu, namun sebagian besar membahas masalah kepemimpinan di dalam konteks organisasi. Di dalam konteks itu, beberapa peneliti yang terkenal seperti Peter Senge dan Katrin Kaufer membedakan pemimpin menjadi tiga jenis, yaitu, pemimpin eksekutif, pemimpin jejaring, dan pemimpin lapangan. xxxii Pemimpin eksekutif memangku jabatan-jabatan puncak di dalam struktur organisasinya. Tugas mereka mengkoordinasi berbagai sumber, aktifitas dan dinamika yang ada. Pemimpin lapangan melaksanakan apa yang organisasinya sepakati untuk dicapai sehari-hari. Pemimpin 71
  • 72. jejaring menjadi pembawa informasi dan penjalin hubungan di antara berbagai pengemban tugas di dalam organisasinya. Dengan pemahaman ditunjukkan oleh para ahli itu bahwa, pemimpin bukanlah hanya mereka yang memangku jabatan puncak di dalam organisasinya, karena adapula para pemimpin yang memiliki pengaruh dan dampak luas, namun tidak memangku jabatan apa-apa. Selain pemahaman seperti dipaparkan di atas, ada pula pemahaman lain, yaitu bahwa seorang pemimpin tidak selalu harus bekerja di dalam konteks organisasi, apalagi organisasi yang modern dan rapih, namun juga dapat bekerja langsung di tengah komunitas masyarakat. Dalam pandangan ini dipahami bahwa seorang pemimpin bukanlah orang yang berhasil sesuai kriteria organisasinya saja, namun juga orang yang memberikan kontribusi yang berkualitas ke tengah dunia dan menjadi inspirasi dengan menunjukkan otentisitas diri yang kokoh. Dengan demikian, dalam pandangan ini, sang remaja yang 72
  • 73. dipaparkan di awal tulisan ini memenuhi syarat untuk disebut sebagai pemimpin. Pandangan serupa dipaparkan oleh Chris Lowney, dalam bukunya, Heroic Leadership. Lowney adalah seorang yang pada usia 30 tahunan telah diangkat menjadi direktur sebuah lembaga keuangan, yaitu di JP Morgan & Co dan kini memangku berbagai jabatan puncak di New York, Tokyo, Singapore dan London. Sebelum bekerja disana, selama tujuh tahun Lowney menuntut ilmu dan kemudian mengajar di lembaga-lembaga pendidikan dan seminari Jesuit baik di Puerto Rico maupun di Amerika. Dengan menimba kedua jenis pengalamannya yang unik tadi, Lowney mendapatkan bahwa seorang yang bekerja jauh dari organisasinya seperti, Mateo Ricci, seorang misionaris Katolik di Cina juga merupakan seorang pemimpin. Bahkan, seorang petualang seperti Bento de Gois yang berupaya menemukan Cathay adalah juga seorang pemimpin. Mulanya, De Gois mendengar suatu 73
  • 74. legenda yang dibawa oleh Marco Polo bahwa ada suatu komunitas Kristen hadir di tengah-tengah bangsa-bangsa Islam. Ia tertarik untuk menemukan komunitas ini. Góis dikenang sejarah karena upayanya membuat ia harus berjalan sejauh 6000 kilometer selama tiga tahun. Akhirnya ia tiba di Tembok Besar Cina pada tahun 1605. Ia berhasil membuktikan bahwa tempat yang dinamakan Cathay oleh Marco Polo adalah sama dengan tempat yang bernama Cina yang disebutkan oleh Mateo Ricci. 2. Prasyarat Umum Kepemimpinan Seorang pemimpin jelas memiliki sejumlah prasyarat untuk dapat memainkan perannya yang menghasilkan dampak. Hal ini berlaku baik bila kita memandang pemimpin sebagai seorang yang otentik dan bekerja sendiri demi dunia atau kita melihatnya sebagai seorang yang meninggalkan hal yang bermakna bagi organisasinya, mereka perlu memiliki 74
  • 75. sejumlah prasyarat agar dapat melaksanakan kepemimpinan yang berdampak baik. Namun, apakah prasyaratnya tadi? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita akan meneliti hidup para tokoh yang secara populer di dalam sejarah dunia dipandang sebagai pemimpin. Dengan upaya ini mungkin dapat kita dapat menyimpulkan prasyarat umum yang patut dimiliki oleh seorang pemimpin. Kemudian kita akan meneliti bagaimana para pemimpin Kristen memainkan perannya. Nama Konteks Winston Churchill Perang Dunia kedua Mahatma Gandhi Kemerdekaan India Abraham Lincoln Perang Saudara di Amerika Martin Luther King Jr. Gerakan Hak Sipik Nelson Mandela Perjuangan pembebasan di Afrika Selatan Eleanor Roosevelt Partisipasi wanita di dalam hidup publik Sukarno Kemerdekaan Indonesia 75
  • 76. Kaisar Wudi Kekaisaran China di abad ke dua sebelum masehi Adakah kesamaan prasyarat yang mereka miliki sebelum menghasilkan dampak seperti yang kita baca di dalam sejarah serta mereka tetap memiliki otentisitas yang kokoh? Mungkin terlebih dulu kita perlu membahas mengapa prasyarat-prasyarat itu penting. Bila menggunakan metafor, prasyarat tadi dapat disebutkan bagai suatu jangkar kapal yang memang sehari-hari seakan tidak terlalu berfungsi dan diperlukan, namun justru pada saat krisis, kegunaannya sangat luar biasa. Prasyarat juga dapat diibaratkan sebagai suatu kemudi kapal besar yang berlayar. Walaupun kemudi itu tidak terlihat dan kecil wujudnya, perannya menentukan arah gerak dari kapal tadi. Ilustrasi Jangkar dan Kemudi (Dua gambar) 76
  • 77. Banyak orang memberikan pandangan yang berbeda-beda mengenai prasyarat kepemimpinan tadi. Dalam kepemimpinan di masyarakat, Lowney misalnya, menekankan perlunya prasyarat yang holistik, yaitu, seorang pemimpin harus lebih dulu memiliki kesadaran diri yang tinggi, otentik, kasih, dan kepahlawanan.xxxiii A. Kesadaran diri adalah pemahaman yang mendalam mengenai kekuatan, kelemahan, nilai-nilai dan pandangan hidup B. Otentik artinya dengan keyakinan diri berinovasi dan menyesuaikan diri ke tengah dunia yang berubah C. Kasih artinya melibatkan orang-orang lain dengan sikap positif untuk memungkinkan potensi mereka berkembang D. Kepahlawanan artinya memberdayakan diri sendiri dan orang-orang lain dengan ambisi-ambisi yang heroik dan dorongan untuk mencapai keistimewaan. Selanjutnya dalam praktek, oleh Lowney hal-hal itu dijabarkan oleh seorang pemimpin sebagai berikut 77
  • 78. Ia memberikan teladan dalam cara kerja dan pola kepribadiannya Ia mengispirasikan orang dengan visi yang tajam atau kejelasan warisan «legacy» yang ia ingin tinggalkan di dunia ini Ia berani mempertanyakan atau mengkritisi proses, prosedur, budaya, cara kerja dan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dijalani sejauh ini baik oleh dirinya maupun organisasinya Ia juga memampukan orang lain (melatih dan membuat sistem) agar orang dapat bergerak melaksanakan apa yang mereka dan dirinya sepakati Ia memberikan appresiasi, mengangkat hati mereka, dan mendukung mereka dalam pelaksanaan tugas merekaxxxiv Dalam konteks organisasi, sejumlah prasyarat kepemimpinan didaftarkan oleh beberapa ahli seperti Robert W. Rogers, President dari Development Dimension Internationals dan Audrey B. Smith, wakilnya. Mereka 78
  • 79. menggambarkan prasyarat-prasyarat berikut ini dalam kaitan dengan prasyarat pemimpin eksekutif: Pribadinya menjanjikan o Gandrung dengan pengembangan diri o Mampu menguasai kerumitan o Seimbang dalam keteguhan berpegang nilai-nilai dan o pada upaya memberikan hasil nyata. Sehari-hari, ke empat hal tadi dapat dirincikan sebagai berikut:  Ia cenderung mengambil peran pemimpin yaitu bersedia memikul tanggung jawab.  Ia bersedia menjadi pengarah dan pemrakarsa serta bersedia menjadi orang yang memikul tanggung jawab  Ia juga cenderung mendorong orang lain agar bertumbuh dan menjadi lebih berkualitas.  Ia juga memegang teguh integritas, kejujuran, dan orisinalitas. Salah satu contohnya, ialah bahwa ia berani mengakui kesalahan yang dibuatnya, atau mengekspresikan pemikirannya  Ia bersedia terus menerus belajar  Ia bersedia dengan hati luas menerima masukan dari banyak pihak, termasuk kritik-kritik pedas  Ia memiliki minat yang luas dan rasa ingin tahu yang besar, termasuk belajar dari kesalahan orang lain dan ia cenderung banyak bertanya 79
  • 80.  Ia berminat menguasai hal-hal yang kompleks, bertindak cepat dan bekerja efektif.  Ia mengadakan penyesuaian diri namun menjaga fokusnya dalam berbagai keadaan.  Ia mampu menterjemahkan hal-hal kompleks menjadi hal- hal konkret dan mudah dipahami  Dalam keadaan yang tidak pasti dan banyak berubah, ia tetap dapat memelihara efektifitas dalam kerja  Ia memiliki kecocokan dengan nilai dan budaya di dalam komunitas atau organisasi ia bekerja.  Ia memiliki nilai yang serupa dengan nilai-nilai organisasinya  Ia memiliki perilaku yang cocok dengan perilaku ideal di organisasinya  Ia memliki karakter dan gaya kerja yang cocok dengan organisasinya  Ia adalah seorang yang memiliki semangat untuk menjadi produktif dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul  Ia memiliki komitmen yang tinggi  Ia mengejar kualitas proses dan hasil yang tinggixxxv 3. Kekhasan Prasyarat Pemimpin Kristiani Bagaimana dengan prasyarat bagi seorang pemimpin Kristiani? Kepemimpinan Kristiani disini berarti bahwa kepemimpinan atau daya yang 80
  • 81. berdasarkan pada kebergantungan pada kuasa o penebusan Kristus, dibangun atas keinginan mengabdikan diri bagi Kristus, o dan mengutamakan tercapainya rancangan Allah di dunia. o Jadi kepemimpinan Kristiani ditujukan untuk mencari dampak bukan terutama untuk kepentingan sang pemimpin, namun bagi orang-orang yang mengikutinya, konteks dimana ia berada dan untuk Tuhan. Jadi Dalam buku kami yang pertama dari seri Kepemimpinan ini, yaitu Kamu kepemimpinan Juga Bisa, diisyaratkan bahwa seorang Kristiani ditujukan pemimpin harus mulai dengan untuk mencari kebergantungan pada Tuhan, percaya dampak bukan diri, dan percaya pada orang lain. terutama untuk Selanjutnya, berdasarkan Alkitab terlihat bahwa seorang pemimpin perlu kepentingan sang menyadari bahwa ada kesenjangan pemimpin, 81
  • 82. antara kenyataan yang kasat mata dan standar ideal yang seharusnya. Akhirnya, seorang pemimpin patut membiarkan hatinya tergerak untuk mengambil tindakan nyata. Selanjutnya, kalaupun dampak pekerjaannya terbatas, ia tidak merasa kecil hati atau enggan bekerja selama ia sudah mengikuti rancangan Tuhan baginya. Sama seperti si remaja di tepi pantai, sang pemimpin tidak akan merasa sia-sia ketika ia melakukan sesuatu walaupun pantai yang dijalaninya sangat panjang, ia hanya memiliki dua tangan, dan masih ada ratusan pekerjaan tidak akan dapat ia tangani. Jadi pemimpin Kristiani memiliki sejumlah prasyarat untuk melakukan perannya dengan baik sehingga muncul dampak yang berkualitas. Dampak yang berkualitas tidak berarti megah dan luar biasa atau spektakuler baik di organisasinya maupun di masyarakat.. Di dalam konteks organisasi, dampak yang dihasilkan akan membangun organisasi tersebut. Dalam hal ini Kouzes dan Posner sangat jitu ketika menggunakan istilah “pemimpin adalah 82
  • 83. dia yang meninggalkan warisan atau legacy.”xxxvi Di dalam kehidupan masyarakat, dampak yang dihasilkan muncul karena inspirasi yang ditinggalkan oleh seorang pemimpin yang memiliki otentisitas penyerahan diri yang kokoh, seperti yang dihasilkan oleh Nelson Mandela di Afrika selatan. 4. Pondasi bagi Kepemimpin Kristiani Martin Luther King Jr. menyatakan, “Jadi, saya katakan pada kamu. Carilah Tuhan dan dapatkan Dia. Jadikan Ia kuasa dari hidupmu. Tanpa Diri-Nya, seluruh upaya kita akan menjadi debu dan matahari kita akan segera menjadi malam yang gelap. Tanpa Dia, hidup ini hanya merupakan drama yang tidak bermakna dimana adegan-adegan pentinya lenyap. Tapi, dengan Dia, kita akan mampu bangkit dari tengah malamnya keputusasaan menuju sukacitanya hari yang baru. St. Agustinus benar ketika mengatakan bahwa kita dicipta untuk Tuhan dan kita akan terus menerus resah sampai kita menemukan perhentian di dalam-Nya. Kasihilah dirimu, bila itu berarti secara 83
  • 84. nalar, kesehatan dan kepentingan moral kita. Kalian diperintahkan untuk melakukannya. Itulah sisi panjang kehidupan. Kasihilah Perilaku dan dampaknya Visinya Nilai-nilai utamanya Gambar diri dan pengenalan potensi Pandangannya tentang dunia Hubungannya dengan Tuhan sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. Itulah lebar dari kehidupan. Namun jangan lupa ada perintah yang lebih utama, yaitu kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, seluruh jiwa dan sepenuh akal budimu. Itulah tingginya kehidupan. Bila melakukan hal itu, kamu akan menjalani hidup yang utuh. Martin Luther King Jr.xxxvii Dalam kepemimpinan Kristiani, salah satu dampak yang kuat biasanya berlandaskan pada siapa diri sang pemimpin, 84
  • 85. pengetahuan yang ia miliki, dan apa yang ia lakukan. Siapa diri seseorang ditentukan oleh hubungannya dengan Tuhan, pandangannya tentang dunia, nilai-nilai rujukannya, pengenalan atas potensinya, visinya tentang peran yang harus dimainkan sang pemimpin di dalam dunia. Selain itu dampak akan terkait dengan pengetahuan dan keterampilannya, khususnya bagaimana ia terus menerus memperbaharui atau mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru. Di bawah ini akan diuraikan beberapa hal yang menjadi faktor dasar untuk menghasilkan dampak tadi. a. Hubungannya dengan Tuhan: Tahu tempatnya Day by Day Oh, Dear Lord Three Things I pray To see The more clearly To love Thee more dearly Day By Day 85
  • 86. Henry Blackaby menyatakan bahwa apa yang Tuhan inginkan dan rencanakan pada dasarnya terfokus pada keakraban hubungan dengan kita. Tidak ada yang melebihi kerinduan-Nya kecuali kita mengalami hubungan yang indah dengan diri-Nya.xxxviii Dengan demikian, maka seorang pemimpin Kristiani adalah seorang yang menghasilkan dampak dalam hubungan antara orang di sekitarnya dengan Tuhan. Semakin orang- orang jadi akrab dengan Tuhan, berarti ia merupakan seorang pemimpin yang berhasil. Hal itu tidak akan terjadi bila sang pemimpin diikuti orang karena berbagai kelebihannya seperti kepandaiannya, tampilannya, relasinya, atau kekayaannya. Dampak tadi terjadi bila orang terinspirasi oleh keakraban sang pemimpin sendiri dengan Tuhan. Dampak itu terjadi karena Tuhan berkenan menggunakan sang pemimpin yang sudah akrab dengannya sebagai saluran berkat-Nya. 86
  • 87. Selanjutnya untuk memelihara dampak tadi dalam, hidup sehari-hari, banyak buku dan petuah yang mengajarkan bagaimana pemimpin menghasilkan dampak yang diinginkan. Di Alkitab tercatat bagaimana rasul Paulus di abad pertama menuliskan bagaimana ajaran yang ia yakini dan mengirimkan tulisan itu ke jemaat purba yang ada di kota Roma. Di tengah-tengah tulisannya itu ia menyatakan: ”... siapa yang memberikan pimpinan hendaklah ia melakukannya dengan rajin...”xxxix Mengapa Paulus menuliskan demikian? Mengapa ia tidak menuliskan bahwa kepemimpinan sepatutnya dilakukan dengan penuh wibawa atau dengan cerdas agar berdampak kuat? Barangkali bukankah kita anggap semestinya kepemimpinan dilaksanakan dengan penuh iman? 1. Untuk memahami hal ini, pertama-tama, kita perlu mengerti bahwa kepemimpinan adalah suatu pelayanan yang khas. Dibandingkan dengan pelayanan konseling atau pendidikan dan penatalayanan, pelayanan kepemimpinan 87
  • 88. membutuhkan energi dan daya juang yang sangat tinggi. Sang pemimpin harus terus menerus waspada, siap membuat terobosan, serta memelihara komitmen, keyakinan, karakter, keberanian dan kreatifitas di samping kebergantungannya pada Tuhan. Pemimpin juga harus menyatukan dan mengarahkan berbagai-bagai pelayanan yang ada di tengah organisasi atau komunitasnya. Hal ini tidak akan terjadi bila ia tidak melakukan segalanya dengan rajin. Rajin disini berarti bahwa ia bekerja lebih keras dari orang lain, lebih bersedia mengurbankan diri, dan lebih fokus dalam segala tindakannya. Rajin berarti ia terus menerus belajar untuk mengarahkan umatnya atau pengikutnya dengan benar. Rajin berarti juga ia harus terus menerus berupaya mengenali kehendak Tuhan, Seorang pemimpin yang bekerja keras seperti itu menjadi teladan dalam penggunaan waktu, tenaga, dan sumber- sumbernya namun dampak utamanya harus nyata dalam hidup spiritual bagi orang lain. 88
  • 89. 2. Rajin dan bekerja keras berarti pemimpin tahu apa yang Tuhan percayakan padanya atau jadi bagian yang diri harus pikul dan apa yang jadi bagian Tuhan di dalam hidup. Dalam kemampuan mengenali adanya kedua hal tadi, maka seorang pemimpin menjadi inspirasi. Dengan singkat, Paulus menekankan kerajinan karena Paulus memahami bahwa di dalam proses pelayanan ada urusan yang merupakan bagian Tuhan. Tuhan akan menangani berbagai hal. Namun adapula beban yang diberikanNya pada manusia yang mengabdi padanya, terutama sebagai pemimpin. Jadi ada hal-hal yang merupakan bagian Tuhan dan ada yang merupakan bagian manusia. b. Pandangannya tentang Dunia Seorang pemimpin menyadari bagian tugasnya di dalam dunia. Dengan atau tanpa karyanya, dunia akan terus berputar. Dengan atau tanpa karyanya, Tuhan akan 89
  • 90. mewujudkan rencana-Nya dengan dunia. Namun, Ia memberi tempat bagi manusia untuk ikut mengambil bagian di dalam rencana tadi. Jadi seorang pemimpin harus tahu pada batas-batasnya. Ada batas untuk kuasa dan wewenangnya. Salah satu hal penting yang perlu seorang pemimpin pahami mengenai dunia dan tugasnya di dalam hidup adalah bahwa terdapat batas waktu. Tidak selamanya seorang pemimpin menjalankan tugasnya. Ia berada di antara pemimpin- pemimpin yang berada sebelum ia bekerja dan pemimpin- pemimpin yang akan muncul dan melanjutkan tugasnya di masa depan. Ia hanya memainkan perannya di dalam satu bagian kecil dari Kerajaan Allah dan sejarahnya. Apa yang baik dan jitu yang telah ia lakukan di masa lalu tidak berarti akan baik dan jitu untuk masa kini apalagi di masa depan. Karena itu tugas dan ukuran sukses seorang pemimpin Kristiani adalah lahirnya pemimpin-pemimpin baru yang ia kembangkan. Bahkan bila sang pemimpin baru 90
  • 91. bekerja dengan cara dan gaya yang beda, ia tidak perlu merasa kecil hati atau dipinggirkan karena ia sudah melakukan bagian yang merupakan tugasnya dan metodenya mungkin tidak lagi relevan untuk masa dimana pemimpin baru ini bekerja. 91
  • 92. Pasal Empat Gambar diri dan Potensi Yang Tersembunyi Gambar Diri: Hidup dalam Syukur Pada suatu hari, seorang wanita berdiri di depan cerminnya. Ia melihat bahwa ia hanya memiliki tiga helai rambut yang tersisa di kepalanya akibat suatu kecelakaan yang dialaminya. Dengan senyum ia berkata di dalam hati. « Tiga helai rambut… bagus sekali pemberian Tuhan ini, sekarang aku dapat menguntainya, membuat kepang rambut. » Ia melakukan hal itu dan sepanjang hari ia menyukai karyanya. Dua minggu kemudian, ia kembali bercermin dengan cemat dan menemukan bahwa rambutnya tinggal dua helai. Ia tersenyum dan berkata, « Nah, sekarang aku dapat 92
  • 93. menggunakan gaya belah tengah. Ia menyisir rambutnya yang satu kekiri dan yang satu ke kanan. » Iapun melanjutkan hari-harinya dengan gembira karena apa yang ia miliki dianggapnya pemberian Tuhan yang memadai. Sebulan kemudian, wanita itu mendapatkan rambutnya tinggal sehelai. Ia kembali tersenyum dan kini memutuskan untuk menjadikan rambut itu seperti ekor kuda yang tipis. Tak lama ia dapat menikmati hal itu, suatu pagi, ia menemukan bahwa seluruh rambutnya rontok. Ia tersenyum dengan lebar, « Nah, kini aku tidak perlu lagi direpotkan dengan rambutku. Aku bergabung dengan Telly Savalas dan Jul Brinner. Tuhan membebaskan aku dari kepusingan dalam urusan rambut » Ia melanjutkan kehidupannya dengan gambar diri yang semakin kokoh. Apapun yang Tuhan berikan padanya cukup indah dan dapat dinikmati. quot;Always be a first-rate version of yourself, instead of a second-rate version of somebody else.quot; (Selalu jadilah versi 93
  • 94. terbaik dari diri Anda daripada versi lumayan dari diri seorang lain). Judy Garland Kalimat di atas patut disimak baik-baik karena keluar dari mulut seorang wanita yang pada tahun 1999 mendapatkan penghargaan yang luar biasa di dunia perfilman. Namun, sepanjang hidupnya selama 47 tahun ia terus menerus menimbulkan masalah dengan dirinya, terhadap orang lain, dan bagi pasangan hidupnya. Ia memiliki gambar diri yang tidak kokoh. Terus menerus ia meragukan dirinya. Akhirnya, ia meninggal karena tanpa sengaja menelan obat penenang dalam jumlah yang berlebihan. Judy Garland sudah melakukan banyak hal di dalam hidupnya, namun ia menderita karena tidak memiliki gambar diri yang kokoh. Sebaliknya, cerita tentang wanita yang botak menggambarkan seorang yang sangat kekar dalam gambar dirinya dan bahkan karenanya dapat terus menerus bersyukur dan menikmati hidup. 94
  • 95. Kita dapat menjadi pemimpin yang memiliki gambar diri yang kokoh. Para pemimpin yang memiliki hal itu sanggup menghadapi kritik, gossip, kemiskinan, kesalahan, kerugian, pengucilan, bahkan pembunuhan karakter. Mereka terus berjuang sampai akhirnya menjadi inspirasi bagi orang lain. Potensi mereka mengalir sepenuhnya dan membawa dampak yang luas dan positif. Mereka membuktikan pendapat populer bahwa « Anda tidak akan pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri » Sebaliknya ada pemimpin yang memiliki gambar diri yang lemah. Mereka mudah goncang dan kecewa ketika orang tidak menerima atau mengabaikan mereka. Mereka melarikan diri dan menjauh dari orang banyak ketika serangan pada diri mereka begitu besar. Namun ketika hal itu tidak terjadi, mereka merasa kuat dan percaya diri karena citra dirinya didasarkan pada relasi yang kuat, dana yang tersedia, pencapaian mereka, dan kesehatan mereka. 95
  • 96. Bagi pemimpin Kristen, gambar diri yang kokoh dimulai dengan pemahaman mengenai tempat seorang pemimpin di dalam sejarah atau di dalam dunia sebagaimana telah kita uraikan sebelumnya. Selanjutnya, seorang pemimpin perlu memiliki hubungan yang akrab dengan Tuhan dan menjadi semakin peka pada kehendakNya. Keakraban ini merupakan hal yang bernilai baginya sehingga ia mensyukuri terjadinya hal tadi. Sebutan lainnya ialah ia memiliki spiritualitas yang kuat. Mengapa hal itu penting? Mengapa memiliki keintiman atau kedekatan denganNya begitu penting? Memiliki harta, reputasi, dan relasi tidak menjaminkan kita merasa aman karena semua faktor eksternal itu tidak dapat diandalkan dan tidak selalu hadir. Semua yang kita banggakan di suatu masa, dapat menjadi hal yang memalukan di masa depan. Bukankah di dunia politik hal itu terlihat dengan nyata? Relasi yang dianggap menguntungkan pada suatu periode menjadi resiko di periode lainnya. Semua hal eksternal 96
  • 97. memiliki daya guna terbatas di dalam sejarah dan dalam perubahan-perubahan. Memiliki hal-hal di atas tidak menjaminkan pertumbuhan kualitas kira sebagai pemimpin. Banyak pemimpin tidak bertumbuh dalam kematangan mereka setelah banyak hal eksternal dimilikinya. Sebaliknya, kedekatan orang dengan Tuhan membawa kepada pembelajaran non stop sepanjang hidup. Jadi, memiliki harta, reputasi, dan relasi tidak selalu memberikan gambar diri yang kuat. Gambar diri yang lemah tidak dapat ditutupi oleh harta, reputasi, dan relasi yang hebat. Ketika seseorang berada sendiri, gambar dirinya yang asli akan muncul ke permukaan. Di saat itu terlihat apakah ia seorang yang mensyukuri keakrabannya dengan Tuhan, kesempatan menjadi peka pada suara-Nya, dan kesempatan mengambil bagian di dalam karya Tuhan. 97
  • 98. Siapa yang hidup seperti itu akan terus bersyukur karena Tuhan sendiri ingin pemimpin-pemimpin mengenali kekuatan dan kasihNya secara lebih penuh. Dengan demikian, mereka yang hidup dengan keakraban dengan Tuhan akan terus menerus hidup dalam ketakjuban atas ungkapan kasih dan kuasa-Nya. Jadi, akar dari suatu gambar diri yang kokoh harus berasal dari sesuatu yang sifatnya ada di dalam dirinya. Istilah lainnya 98
  • 99. adalah intrinsik. Hal intriksik yang paling utama bagi seorang pemimpin Kristen adalah kedekatan dengan Tuhan. Hanya hal inilah bermakna baginya. Ilustrasi: Memahami Potensi dan Jebakan Kenyamanan Dalam kenyataan, banyak pemimpin yang memiliki gambar diri yang baikpun, gagal menghasilkan dampak yang terbaik, 99
  • 100. karena mereka hanya menggunakan dua puluh atau tiga puluh persen dari potensi mereka. Mereka mempercayakan diri pada Tuhan, namun tidak taat untuk melakukan tugas yang merupakan bagian mereka. Dampaknya, mereka juga cenderung mengharapkan orang lain hidup dalam cara seperti itu. Mereka hidup dalam ruang yang dikenal dengan nama ruang lumayan. Ruang lumayan adalan ruang yang kita bentuk di benak kita. Semua usaha kita diarahkan untuk menghasilkan pencapaian yang kita anggap layak untuk memenuhi ruang lumayan tadi. Untuk dapat tersimpan disana, kriterianya memang tidak tinggi. Sebuah aktifitas yang dampaknya rencah sudah dapat dianggap sebagai pencapaian di dalam ruang lumayan. Suatu prestasi yang dicapai dengan terlambat juga dianggap sudah dapat dianggap layak di dalam ruang ini. Suatu proses kepemimpinan yang tidak menghasilkan prestasi yang tahan lama juga dianggap cukup memadai. Semakin banyak yang disimpan disana, semakin puas sang pemimpin 100
  • 101. Padahal manusia dapat menciptakan ruang-ruang lain, misalnya ruang hasil optimum. Bila kita hidup di ruang hasil optimum, maka semua upaya kita arahkan untuk disimpan di ruang ini. Memang kriterianya tinggi. Semua pencapaian harus sedapat-dapatnya berkualitas tinggi, sesempurna mungkin, tepat waktu, dapat dievaluasi, dan tidak melebihi anggaran serta membuat orang bersama bertumbuh dalam proses meraihnya. Bagaimana sebagai pemimpin atau calon pemimpin, kita dapat mulai menciptakan ruang yang seperti itu dan meninggalkan ruang lumayan? Perlu terlebih dulu kita kenali bahwa, seorang yang mau menciptakan hal itu harus menyadari siapa dirinya, khususnya tempatnya di dalam sejarah kerajaan Allah seperti telah kita uraikan sebelumnya sehingga ia tahu apa yang jadi bagian tugasnya. 101
  • 102. Mengenal Dua Nahkoda yang tersembunyi Setelah seorang pemimpin memiliki pemahaman yang benar mengenai peranannya dalam sejarah kerajaan Allah dan ia mengenal pula keseluruhan potensinya apakah otomatis ia akan menghasilkan dampak yang tepat baik melalui kata-kata, sikap dan keputusannya? Hari ini saya duduk menonton sebuah video pelatihan. Di dalam video itu terlihat seorang pelatih berbaju batik berbicara dengan tersenyum di atas panggung. Gerak- geriknya santai serta memberikan kesan bahwa ia hanya membagikan pengalaman pribadinya, seakan sedang mengobrol di sebuah kedai kopi. Ia tampil bagaikan seorang penutur cerita yang mengikat perhatian pendengarnya. Ada ketenangan dan ada kebahagiaan terpancar pada dirinya. Saya merasa heran melihat tandang dan suasana menyenangkan yang ia hasilkan dalam pelatihan itu. 102
  • 103. Dampaknya membuat saya mengingat kasih dan kuasa Tuhan. Dulu, saya tahu benar bahwa orang itu adalah seorang pemarah yang mudah tersinggung. Ia hidup dengan penuh kekuatiran, workaholik, dan mengidap kerisauan yang berkepanjangan. Tidak jarang ia merasa terpukul bila ia tidak dihargai atau diterima orang lain. Cara ia berbicara sering menyakiti orang lain walaupun ia tidak bermaksud demikian. Ia merupakan orang yang kehadirannya membawa suasana tegang, tertekan, dan tidak menyenangkan. Untunglah ia memiliki istri yang memahami siapa dan nahkoda yang tersembunyi di dalam dirinya, bahkan potensi-potensinya. Wanita inilah yang sebenarnya menjadi mentornya. Saya mencari rekaman film yang berisi pelatihannya yang dipimpinnya pada sepuluh tahun yang lalu. Disitu, saya mendapatkan kesan bahwa orang itu memberikan pertunjukkan yang menarik di panggung. Ia menikmati perannya dan merasa bangga karena didengar orang. Ia menuangkan berbagai ilmu pengetahuan dari buku-buku 103
  • 104. dan artikel yang ia baca, cukup untuk menenggelamkan orang di dalam kebingungan. Sama sekali ia tidak peka atas dampaknya. Bgai saya ia adalah seorang pelatih yang masih melakukan tugasnya semata-mata bukan untuk menumbuhkan orang lain. Bukan juga karena ia terbeban untuk berbagi kebijaksanaan hidup yang ia miliki. Hal yang ia lakukan adalah hanya mencari kepuasan diri, memenuhi kebutuhan tersembunyinya untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan orang lain tentang kelebihannya. Walaupun tentu ada berkat Tuhan yang dialami peserta pelatihannya, sebenarnya di dalam dirinya, ia tetap risau dan kesepian. Tentu Anda berpikir, mungkin saya terlalu kejam menilai orang itu. Mungkin ada hal-hal yang saya tidak tahu tentang orang itu. Apakah saya terlalu jauh menghakiminya? Saya ingin menyampaikan disini, bahwa saya sungguh mengenal orang itu lebih dekat dari orang lain. Kenapa? Orang itu adalah saya sendiri. Sang pemarah, orang yang senantiasa mencari pengakuan orang lain, dan orang yang risau itu adalah saya. Namun, orang yang kini rindu berbagi 104
  • 105. perjalannya dengan Tuhan sambil berupaya merasa bersyukur terus menerus atas pendidikan Tuhan bagi dirinya, adalah saya juga—saya yang sudah merasakan diremukkan Tuhan dan dibentuk-Nya kembali. Cerita ini disampaikan untuk menunjukkan beberapa hal dalam rangka kepemimpinan. Seseorang dapat berupaya memainkan lima peran kepemimpinan. Ia merumuskan visi yang tegas, menginspirasikan orang lain, atau menghasilkan perubahan nyata, atau menggali makna secara berkala. Namun semata-mata. hal tersebut dapat dilakukannya demi memenuhi kebutuhan pribadinya. Hal tersebut dapat juga dilakukan demi memuaskan perasaannya saja. Bahkan hal tersebut juga dilakukan demi kemajuan karir dan memenuhi kantongnya. Itulah dorongan tersembunyi di dalam dirinya yang mungkin tidak ia sadari. Itulah nahkoda dari bahtera hidupnya yang menentukan semua perilakunya. Mulanya mungkin orang terpesona karena memang orang- orang yang resah seperti itu dapat tampil menarik dan di 105
  • 106. depan publik mampu memberikan kejutan-kejutan yang dapat dinikmati. Ia berani tampil binal, mengatakan hal-hal yang biasanya orang hindari, dan memberi contoh-contoh yang aneh sehingga memikat. Setelah melakukan hal itu iapun mungkin mendapatkan kepuasan emosi untuk sesaat. Namun, bagaimanapun juga, di bagian terdalam dari dirinya, kedamaian dan sukacita yang berkelanjutan tidak akan mungkin hadir. Tak ada damai sejahtera di dalam wilayah pribadinya yang terdalam. Saya yakin Anda tidak ingin hal itu terjadi di dalam diri Anda. Ia mungkin menjadi berkat bagi banyak orang, namun ia sendiri tidak menikmati berkat Tuhan. 106
  • 107. Menerima berkat karena Menjadi berkat bagi orang Lain pelayanannya Darimana datangnya asalnya hal tadi ? Bisa saja orang mengatakan bahwa itu sudah merupakan sifat si pemimpin. Bisa juga orang mengatakan bahwa hal itu terjadi karena Tuhan sudah mengaturnya demikian. Tidak kurang juga pakar yang mengatakan bahwa banyak orang mengalami hidup seperti itu karena dampak dari perilaku dan 107
  • 108. pemikiran dari orang tuanya di masa kecilnya. Bukankah tujuh tahun pertama dari hidup seorang sangat mewarnai pribadinya ? Untuk itu, sebelum menjalankan kepemimpinan ke berbagai arah, marilah terlebih dulu kita memasuki dunia yang jarang kita teliti, yaitu wilayah pribadi kita. Termasuk, kita juga akan menjelajah wilayah kebutuhan emosi yang terekam di ingatan-ingatan dalam diri kita. Penjelajahan ini lebih sulit dari berbagai pengalaman biasa. Kita harus berani untuk mengenali hal-hal yang lucu, tulus, indah, atau mungkin juga, kotor, buruk, menakutkan, memalukan, dan menyedihkan yang mungkin ada di dalam ingatan kita. Kita memasuki lingkungan yang paling pribadi dan biasanya disembunyikan terhadap orang lain. Kita memasuki lingkungan dimana dibutuhkan keberanian untuk jujur. Perlu kita sadari, bahwa seringkali justru orang yang paling berimanpun masih segan mengakui dengan terbuka dan jujur serta sepenuhnya apa isi lingkungan pribadinya tadi. Sebagai analogi, lingkungan itu adalah bagaikan ruang 108